5/28/2018 Paper Penyu
1/3
PENANGKARAN PENYU
Pelestarian lingkungan dalam program PKBL merupakan suatu
bentuk
kepeduliaan perusahaan terhadap lingkungan. Salah satu bentuk
pelestarian lingkungan
yang dapat dilakukan ialah penangkaran penyu. Penangkaran penyu
dilakukan didaerahpesisir yang merupakan stasiun dimana penyu
sering bertelur didaerah pesisir tersebut.
Banyaknya kendala dalam proses pengeraman telur penyu hingga
menjadi tukik, maka
dengan adanya penangkaran penyu diharapkan proses tersebut
berjalan dengan baik.
Sehingga habitat penyu sebagai bagian penting dari ekosistem
laut tetap lestari.
Pelestarian di suatu daerah akan berjalan dengan baik jika
masyarakat sekitar
daerah tersebut telah hidup dengan sejahtera, yaitu dengan
perekonomian yang cukup dan
mempunyai penghasilan yang dapat diandalkan untuk hidup setiap
bulannya. Oleh karena
itu, untuk mendukung program pelestarian lingkungan ini, yang
berupa penangkaran
penyu, dilakukan terlebih dahulu pemberdayaan bagi masyarakat
sekitar penangkaran.
Penangkaran penyu direncanakan dilakukan di Desa Gili Trawangan,
Lombok
Barat, Nusa Tenggara Barat yang merupakan daerah pesisir yang
banyak dikunungi
wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dalam melakukan
penangkaran maka
dibutuhkan manusia sebagai pelaksana agar proses penangkaran
berjalan dengan baik.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu bentuk pelatihan untuk
penangkar itu sendiri sebagai
pelaku dari proses penangkaran.
Pelaku penangkaran tersebut dapat berasal dari penduduk sekitar
yang pada
akhirnya akan mendapat penghasilan dari penangkaran tersebut
dari tiket masuk
penangkaran penyu. Namu jika hasil dari tiket tidak dapat
memenuhi kebutuhan
penangkaran maka dibutuhkan cara lain. Cara yang dapat dipilih
adalah kolaborasi antara
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yaitu melakuan survei
terhadap usaha yang
ada di Gili Trawangan yang layak untuk dibantu sebagai Program
Kemitraan. Usaha
tersebut diberikan modal untuk mengambangkan menjadi lebih
besar, pembayaran yang
dilakukan diberikan setengahnya untuk penangkaran penyu dan
setengnya untuk PT.
Garuda indonesia (PERSERO). Pelaku penangkaran tetap melakukan
penangkaran
tersebut yang berbeda dengan pelaku usaha yang diberi modal, dan
bisa mendapatkan
upah dari hasil penjualan tiket. Diharapkan dari kedua program
yang dilakukan, dapat
memeberdayakan masyarakat sekitar.
Namun jika penyu yang ditangkarkan merupaka penyu yang tidak
dilindungimaka penangkar dapat menjual hasil dari penangkaran penyu
tersebut yang
keuntungannya dapat dirasakan oleh penangkar. Dan jika pelaksana
penangkaran tersebut
telah mampu menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
penangkaran
penyu, maka uang yang diberikan sebelumnya kembali diserahkan
kepada PT. Garuda
Indonesia (PERSERO).
Untuk lebih memaksimalkan pelestarian lingkungan, maka
dilakukan
pemberdayaan kepada masyarakat sekitar terleih dahulu, seperti
dengan memberikan
bantuan modal, agar usaha tersebut menjadi lebih berkembang.
Jika masyarakat
seutuhnya telah mendapat penghidupan yang layak, maka
pelestarian llingkungan pun
dapat berjalan seimbang.
