Upload
limbo
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
1/11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini partisipasi politik menjadi suatu issue yang semakin populer
khususnya pada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Partisipasi politik
dinilai semakin penting pada suatu negara terlebih lagi negara yang masih terus dalam
tahap pembangunan. Pada masa yang modern seperti sekarang ini partisipasi politik
tidak hanya melulu tentang partai politik yang memang notabennya adalah “pemain”
yang paling aktif dalam dunia perpolitikan itu sendiri. Namun, sekarang partisipasi
politik seiring semakin berkembangnya demokrasi, banyak sekali bermunulan
kelompok ataupun organisasi-organisasi masyarakat yang juga ingin memberikan
andil terhadap pemerintahan yang dijalankan oleh para elit-elit politik yang telah
menjadi petinggi-petinggi negara sehingga mempengaruhi terhadap keputusan atau
kebijakan umum yang diambil oleh pemerintah.
Definisi partisipasi politik itu sendiri adalah “kegiatan seseorang atau
kelompok orang untuk ikut serta seara aktif dalam kehidupan politik, antara laindengan jalan memilih pimpinan negara dan, seara langsung atau tidak langsung,
memengaruhi kebijakan pemerintah ! public policy"” !#iriam $udiardjo, %&&', h.
()*". Dari definisi tersebut jelas bahwa kegiatan dalam sebuah partisipasi politik
dapat menakup ikut memilih dalam pemilihan umum baik pemilihan tingkat nasional
maupun pada tingkat daerah, ikut terlibat atau menjadi anggota dari partai politik,
melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk mengkritisi pemerintah, ikut dalam suatu
rapat umum atau terlibat dalam diskusi-diskusi politik, dan lain sebagainya yang
kesemuanya itu dapat mempengaruhi keputusan atau kebijakan dari pemerintah.
Dari paparan diatas jelas bahwa untuk melakukan sebuah “aksi” dalam
kaitannya dengan kegiatan partisipasi politik, maka yang paling utama ialah adanya
sebuah kesadaran politik. +entunya kesadaran politik ini tidak dapat sertamerta timbul
begitu saja, karena tidak semua orang dapat segera sadar akan hal ini. “partisipasi
politik erat sekali kaitannya dengan kesadaran politik, karena semakin sadar bahwa
dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam penyelenggaraan pemerintah. esadaran seperti ini dimulai dari orang yang
1
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
2/11
berpendidikan, yang kehidupannya lebih baik, dan orang-orang terkemuka” !#iriam
$udiardjo, %&&', h. ()".
Di dalam sebuah negara demokrasi seperti Indonesia, akan dianggap baik jika
partisipasi dari masyarakatnya tergolong banyak. Ini dikarenakan jika partisipasi
politik dari masyarakatnya banyak, maka banyak pula masyarakat yang mengikuti dan
memahami masalah politik dan otomatis akan menimbulkan hasrat untuk bergabung
dalam kegiatan-kegiatan politik. Dan sebaliknya, akan buruk apabila tingkat
partisipasi dari masyarakatnya rendah. al ini menandakan bahwa banyak
masyarakatnya yang kurang peduli terhadap hal-hal yang menyangkut masalah
negara. /ebih buruk lagi jika dampaknya para pemimpin negara akan lebih
mementingkan kepentingan kelompoknya atau suatu kelompok yang di belanya, dari
pada kepentingan publik yang seharusnya di prioritaskan !#iriam $udiardjo, %&&'".
Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih banyak lagi mengenai partisipasi
politik, terutama konteksnya di Indonesia yang merupakan negara berkembang dan
menganut sistem pemerintahan yang demokrasi. Nantinya akan dijelaskan mengenai
sarana yang dijadikan ruang sosialisasi politik, kemudian dijelaskan pula organisasi
kemasyarakatan yang ikut andil dalam partisipasi politik pada sistem politik Indonesia
dan juga kelemahan dari organisasi sosial politik pada suatu periode. emudia
penjelasan mengenai perkembangan partisipasi politik di Indonesia dan akan diambil
beberapa periode pentingnya saja. Dan juga tidak lupa beberapa ontoh bentuk
kegiatan partisipasi politik yang belum lama ini munul di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
$erdasarkan latar belakang di atas, penyusunan merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut0
1. $agaimana lembaga-lembaga sosial menumbuhkan partisipasi politik pada
indi2idu3
%. 4pa andil yang bisa dilakukan suatu organisasi kemasyarakatan dan
kelemahan organisasi politik sosial dalam kaitannya dengan partisipasi
politik3
(. $agaimana perkembangan partisipasi politik di Indonesia3
BAB II
2
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
3/11
PEMBAHASAN
A. Sosialisasi politik
“ sosialisasi politik adalah bagian dari proses sosialisasi yang khusus
membentuk nilai-nilai politik, yang menunjukan bagaimana seharusnya masing-
masing anggota masyarakat berpartisipasi dalam sistem politiknya” !5olin
#a4ndrews, %&&', h.6%". 7osialisasi merupakan suatu hal yang penting dalam
menumbuhkan suatu partisipasi politik pada diri indi2idu karena tanpa adanya
sosialisasi politik maka partisipasi politikpun akan sulit terwujud dan akhirnya
akan memunulkan sifat apatis atau ketidakpedulian terhadap hal yang
menyangkut pemerintahan.
7osialisasi politik biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga sosial yang
memang mempunyai peran penting pada setiap masa pertumbuhan indi2idu
karena sosialisasi politik berjalan terus-menerus dalam hidup seseorang dari mulai
ia keil hingga dewasa. 7osialisasi politik nantinya akan membentuk dan akan
mewujudkan suatu kebudayaan politik suatu bangsa. “sosialisasi politik juga bisa
memelihara kebudayaan politik suatu bangsa dalam bentuk pewarisan kebudayaan
itu oleh suatu generasi kepada generasi berikutnya” !5olin #a4ndrews, %&&',
h.6(". berikut terdapat beberapa lembaga sosial yang menjalankan sosialisasi
politik0
1. eluarga
“Pengaruh kehidupan keluarga baik yang langsung maupun
tidak langsung, yang merupakan struktur sosialisasi pertama yang
dialami seseorang sangat kuat dan kekal. Pengaruh yang kuat dari
keluarga ini ialah pembentukan sikap terhadap wewenang kekuasaan”
!5olin #a4ndrews, %&&', h.6*".
%. 7ekolah
Peran sekolah memang ukup penting dalam menanamkan
nilai-nilai politik sehingga anak mulai mengetahui proses-proses
politik dan mempunyai kemungkinan lebih besar terhadap tumbuhnya
partisipasi politik kedepannya.
(. elompok pergaulan
“elompok pergaulan mensosialisasikan anggota-anggotanya dengan
ara mendorong atau mendesak mereka untuk menyesuaikan diri
3
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
4/11
terhadap sikap-sikap atau tingkah laku yang dianut oleh kelompok itu”
!5olin #a4ndrews, %&&', h.6'"”. dengan pengaruh yang diberikan
oleh kelompoknya terhadap indi2idu, maka dapat mempengaruhi
indi2idu sehingga tertarik dan peduli terhadap politik.
6. Pekerjaan
Dalam lingkup lingkungan kerja, indi2idu akan tergabung
dalam organisasi baik itu yang formal maupun non-formal seperti
suatu perserikatan, ikatan profesi pekerjaan, ataupun sebuah grup di
dalam kantor, yang kesemuanya itu merupakan tempat bertukar
informasi dan informasi yang didapatkan dari grup atau kelompok itu
dapat menjadi auan dalam kehidupan politik !5olin #a4ndrews,
%&&'".8. #edia massa
#edia massa sekarang ini juga mempunyai pengaruh yang
besar sebagai lembaga yang mensosialisasikan mengenai politik.
#udahnya dalam mengakses media massa menjadi salah faktor
besarnya pengaruhnya pada penumbuhan partisipasi politik
masyarakat.
). ontak-kontak politik langsung
“partai politik, kampanye pemilihan umum, krisis-krisis politik
luar negeri dan perang, dan daya tanggap badan-badan pemerintahan
terhadap tuntutan-tuntutan indi2idu dan kelompok-kelompok dapat
mempengaruhi kesetiaan dan kesediaan untuk mematuhi hukum”
!5olin #a4ndrews, %&&', h.6".
B. Organisasi kemasarakatan
9rganisasi kemasyarakatan merupakan bentuk dari suatu kegiatan yang
dilakukan indi2idu dalam sebuah kelompoknya untuk dapat menapai keinginan
yang sama dan bergabungnya seseorang ke dalam sebuah organisasi masyarakat
karena mempunyai suatu kepentingan yang ingin diwujudkan yaitu dalam hal ini
dengan ara masuk ke dalam organisasi kemasyarakatan. 9rganisasi
4
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
5/11
kemasyarakatan dapat di bedakan kedalam beberapa kategori, yaitu “organisasi
bidang politik !PDI, PPP": organisasi ekonomi seperti koperasi, perusahaan !5;,
P+": organisasi sosial masyarakat !#I, P#II, I##": organisasi kebudayaan
!P4
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
6/11
mempunyai kerjasama atau menjadi simpatisan dari salah satu partai, anggota-
anggotanya dapat digiring untuk memilih atau mendukung juga partai politik
yang didukung oleh organisasi kemasyarakatan tersebut sehingga dapat menjadi
penghimpun kekuatan bagi partai politik.
!. Organisasi Sosial Politik
Aika kita biarakan organisasi sosial politik berarti itu adalah partai politik
yang seharusnya juga merupakan penyalur aspirasi dari rakyat. Namun
kenyataannya sekarang ini adalah organisasi sosial politik ini lebih banyak
melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau kemauan dari penguasa
pemerintahan atau bahkan kepentingan kelompok mereka saja. Dan tidak jarang
pula apa yang dilakukan organisasi sosial politik ini tidak sejalan dengan aspirasi
rakya sehingga yang terjadi adalah semakin berkurangnya keperayaan
masyarakat kepada organisasi sosial politik atau partai politik. Dalam hal ini,
pemakalah akan mengambil ontoh terhadap lemahnya organisasi sosial politik
pada sekitaran Baman orde baru hingga awal-awal reformasi.
adirnya organisasi sosial politik atau partai politik >olkar, PPP, dan PDIP
berdasarkan @@ No. ( tahun 1*8 dan @@ No. ( tahun 1'8. Dalam @ndang-@ndang tersebut tidak diatur seara jelas bagaimana seharusnya masyarakat
membentuk dan menyelenggarakan partai politik. +idak seperti di dalam pasal %'
@@D 168 yang menjamin masyarakat untuk berserikat dan berkumpul serta
dalam mengungkapkan pendapat. Ini jelas bahwa pada @ndang-@ndang yang
telah disebutkan diatas, tidak mengatur hal-hal yang mendasar dalam berkumpul
atau berserikat dan mengungkapkan pendapat seperti di dalam pasal %' @@D
168 yang mengakibatkan munulnya sistem oligopoly politik yang ditentang
oleh rakyat karena dapat menimbulkan akibat yang buruk bagi mereka. Pertama,
mereka yang berada dalam elit orsospol akan melakukan hal yang dikehendaki
oleh penguasa pemerintahan dan akibatnya, tindakan sewenang-wenang dalam
menggerakan orsospolnya. Ini menyebabkan banyaknya ketegangan-ketegangan
di dalam tubuh orsospol itu sendiri. #ereka yang tidak pro kepada pemimpin akan
dipinggirkan dan penguasa pemerintahan akan menari orang lain di dalam
orsospol itu sebagai penggantinya agar kepentingan atau keinginannya dapat
dijalankan. Ini menandakan petinggi-petinggi yang ada di dalam orsospol
6
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
7/11
menjabat dengan proses yang tidak sesui prosedur. emudian, ketegangan-
ketegangan akan selalu terjadi akibat perbedaan persepsi yang satu pro kepada
pimpinan dan yang lainnya tidak. Ini akan menyebabkan tidak berjalannya fungsi
dari orsospol itu sebagai penyalur aspirasi politik rakyat !artono #ardjono,
1)".
D. Partisipasi politik "ari masa ke masa
Indonesia melewati beberapa masa pemerintahan dari kepemimpinan
7oekarno hingga saat ini pemerintahan yang di pimpin oleh Presiden 7$C dan
tidak lama lagi Indonesia akan di pimpin oleh Presiden baru. Pada makalah ini
akan menyoroti pada tiga masa pemerintahan dimana merupakan sejarah penting
bagi Indonesia terutama di bidang perpolitikan. Caitu pada masa Demokrasi
+erpimpin, 9rde $aru, dan Pasa 9rde $aru atau
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
8/11
dampak yang positif, karena angka tersebut dinilai semu karena adanya
mobilisasi yang kuat dari pimpinan seperti halnya pada masa sebelumnya
namun pada masa ini mobilisasi jauh lebih terasa. Pada masa orde baru
memang pada setiap pemilihannya mengalami penurunan namun tidak
signifikan pada masa pemilu langsung yang pertama tahun %&&6 !?ahyu
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
9/11
+ahun Pemilih
terdaftar
!jiwa"
#engguna
kan ak
!"
+idak
menggunaka
n hak !"
7uar
a sah
!"
7uara
tidak
sah
!"
>olput E!"
1*1 8'.88'.**) ),)% (,(' ),8
(,61 ),)*
1** ).'*1.&% ),8% (,6' 6,
&
8,1& ',6&
1'% '%.1(6.18 ),6* (,8( (,*
1
),% ,)1
1'* (.*(*.)(( ),6( (,8* 8,&
&
8,&& ',(
1% 1&*.8)8.61( 8,&) 6,6 8,)
*
6,(( ,&8
1* 1%8.)6&.'* (,88 ),68 ),1
(
(,'* 1&,&*
1 11'.18'.**' %,*6 *,%) ),)
1
(,( 1&,6&
%&&6EE 16'.&&&.() '6,&* 18,( 1,1
','1 %(,(6
%&&6EEE 188.&6'.'&( *',%( %1,** *,'
(
%,1* %(,6*
%&&6EEE
E
18%.%6).1'' *),)( %(,(* *,
6
%,&) %6,8
eterangan0
E 0 tabel diatas yg dimaksud golput ialah jumlah pemilih terdaftar yang tidak memilih
dan suara tidak sah
EE 0 legislati2e
EEE 0 pilpres putaran I
EEEE 0 pilpres putaran II
BAB III
PENU$UP
9
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
10/11
A. 0esimpulan
Partisipasi politik di Indonesia mengalami beberapa perubahan pada tiap-tiap
masa sesuai dengan siapa yang berkuasa. +erutama pada pemerintahan 7oekarno
dengan sistem politiknya Demokrasi terpimpin kemudian berganti pada Baman orde
baru yang dipimpin oleh 7oeharto dengan pemerintahan yang otoriter. Di Baman orde
baru partisipasi politik benar-benar hilang karena adanya politik mobilisasi yang
dilakukan untuk menstabilkan sistem politik sehingga kebijakan yang diambil oleh
pemegang kekuasaan selalu didukung dan siapapun yang menjadi oposisi tidak dapat
berkutik karena ruang geraknya di dalam politik dibatasi.
$arulah pada masa pasa orde baru atau reformasi masyarakat bebas kembali
untuk menyalurkan aspirasinya kepada pemerintahan dan sistem yang kembali diubah
menyebabkan partai politik yang tadinya hanya ada ( menjadi 6' partai politik peserta pemilu tahun 1. Namun demikian, angka golput yang semakin meningkat pada
masa setelah orde baru atau reformasi ini menandakan bahwa kurangnya sosialisasi
politik terhadap masyarakat dan peran-peran organisasi kemasyarakatan yang
sekarang ini lebih kepada untuk mendukung kepentingan partai politik saja.
seharusnya organisasi-organisasi politik ini berperan lebih kepada penyambung lidah
rakyat dalam menyuarakan aspirasi rakyat kepada pemerintah.
D4=+4< P@7+44
$udiardjo, #iriam, Prof, Dasar-dasar Ilmu Politik , Aakarta0 P+ >ramedia Pustaka @tama,
%&&.
Dani, ?ahyu,
8/19/2019 partisipasi politik dalam kacamata sosiologi politik
11/11
Drs, 4rbi 7anit, $%&D&'& P()ITIK *&$'&+&K&T# Telaah tentang Keterkaitan (rganisasi
*asyarakat, Partisipasi Politik, Pertumbuhan ukum, dan ak &sasi, Aakarta0 5;.