13
PENDAHULUAN Dalam kehidupan ini, kita selalu berusaha untuk berkelakuan baik atau berkelakuan sesuai dengan etik. Jika ingin berkelakuan sesuai dengan etik, kita harus mengetahui dan bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang tidak baik. Begitu juga dalam dunia kedokteran, dibutuhkan etika sebagai pedoman para dokter dalam menangani pasien, supaya tidak terjadi salah pengertian atau terjadi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan maka lahirlah bioetik sebagai pedoman para dokter. yqgwfyiqgbuihgoiqjhoiqjhoi ISI 1. Pengertian Bioetik

PBL 1 blok 1 - Copy

  • Upload
    caesar

  • View
    219

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gvgj

Citation preview

Page 1: PBL 1 blok 1 - Copy

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan ini, kita selalu berusaha untuk berkelakuan baik atau berkelakuan

sesuai dengan etik. Jika ingin berkelakuan sesuai dengan etik, kita harus mengetahui dan bisa

membedakan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang tidak baik. Begitu juga dalam

dunia kedokteran, dibutuhkan etika sebagai pedoman para dokter dalam menangani pasien,

supaya tidak terjadi salah pengertian atau terjadi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan maka

lahirlah bioetik sebagai pedoman para dokter.

yqgwfyiqgbuihgoiqjhoiqjhoi

ISI

1. Pengertian Bioetik

Bioetika berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti norma-

norma atau nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang

ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik secara mikro

maupun makro, masa kini dan masa mendatang (Bertens, 2001). Bioetika mencakup isu-isu

social, agama, ekonomi dan hokum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis,

Page 2: PBL 1 blok 1 - Copy

seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi buatan, dan rekayasa

genetic, membahas pula masalah kesehatan, factor budaya yang berperan dalam lingkup

kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja,

demografi, dan sebagainya.1

2. Kaidah Dasar Bioetik

Dalam bioetik terdapat 4 kaidah dasar biotek yang menjadi pedoman bagi para dokter

yaitu beneficence, non-maleficence, autonomy dan justice

2.1 Beneficence

Beneficence adalah prinsip untuk memberi manfaat kepada orang lain, bukan

membahayakan orang lain, dan berarti perawatan yang bertanggung jawab atau

kewajiban melindungi duty of care. 2

Kriteria-kriteria yang termasuk beneficence adalah :

1.       Mengutamakan alturisme

2.       Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia

3.       Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter

4.       Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya

5.       Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang

6.       Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

7.       Pembatasan “goal based”

8.       Memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien

9.       Minimalisasi akibat buruk

10.    Kewajiban menolong pasien gawat darurat

11.    Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan

12.    Tidak menarik honorarium di luar kepantasan

13.    Maksimalisasi kepuasaan tertinggi secara keseluruhan

14.    Mengembangkan profesi secara terus menerus

Page 3: PBL 1 blok 1 - Copy

15.    Memberi suatu obat berkhasiat namun murah

16.    Menerapkan Golden Rule Principle

2.2 Non-Maleficence

Nonmaleficence adalah prinsip etik tidak melakukan sesuatu yang membahayakan orang

lain. 2

Kriteria-kriteria yang termasuk ke dalam non-maleficence adalah :

1.     Menolong pasien emergensi2.     Kondisi untuk menggambarkan criteria ini adalah : · Pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat) · Dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut · Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif · Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian3.    Mengobati pasien yang luka4.    Tidak membunuh pasien5.    Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien6.    Tidak memandang pasien sebagai objek7.    Mengobati pasien secara tidak proporsional8.    Mencegah pasien dari bahaya9.     Menghindari misrepresentasi dari pasien10.   Tidak membahayakan pasien karena kelalaian11.   Memberikan semangat hidup12.   Melindungi pasien dari serangan13.   Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan

2.3 Autonomy

Kemampuan ini membutuhkan orang-orang yang kompeten, dipengaruhi oleh kehendak

dan keinginannya sendiri. Kemampuan ini dianggap dimiliki oleh remaja maupun

dewasa. 3

Kriteria-kriteria yang termasuk ke dalam autonomy adalah :

1.     Menghargai hak menentukan nasib sendiri2.     Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan3.     Berterus terang

Page 4: PBL 1 blok 1 - Copy

4.     Menghargai privasi5.     Menjaga rahasia pasien6.     Menghargai rasionalitas pasien7.     Melaksanakan Informed Consent8.     Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri9.     Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien

10.    Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri

11.   Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi12.   Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien13.   Menjaga hubungan atau kontrak

2.4 Justice

Asas ini bertujuan untuk menyelenggarakan kedilan dalam transaksi dan perlakuan antar

manusia. 3

Kriteria-kriteria yang termasuk ke dalam justice adalah :

1.      Memberlakukan segala sesuatu secara universal2.      Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan3.      Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama4.      Menghargai hak sehat pasien5.      Menghargai hak hukum pasien6.      Menghargai hak orang lain7.      Menjaga kelompok rentan

8.      Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status social, dan sebagainya

9.      Tidak melakukan penyalahgunaan10.   Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien11.   Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya

Pembahasan kasus pada scenario dr. Bagus

Paragraf 1

Dalam paragraph 1 terdapat kalimat “Dokter Bagus bertugas dari pagi sampai sore hari

tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien di malam hari bila ada

warga desa yang membutuhkan pertolongannya” kalimat tersebut mengandung kaidah dasar

bioetik yaitu beneficence dengan memenuhi kriteria yaitu mengutamakan altruisme (menolong

tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain) alasannya karena dr. Bagus bersedia

Page 5: PBL 1 blok 1 - Copy

bertugas di suatu desa terpencil, dengan fasilitas yang seadanya, dan juga dr. Bagus bersedia

mengobati pasien di luar jam kerjanya, contohnya di malam hari.

Paragraf 2

Dalam paragraph ke 2 terdapat kalimat “ketika ia datang ke puskesmas sudah ada 5 orang

pasien yang sedang mengantri. Dokter bagus memeriksa pasien sesuai dengan nomor urut

pendaftaran, hal ini dilakukan agar pemeriksaan pasien berjalan tertib dan teratur”

kalimat tersebut mengandung kaidah dasar bioetik yaitu justice dengan kriteria memberlakukan

segala sesuatu secara universal dan tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status

social, dll. Alasannya karena dr. Bagus melakukan semua pekerjaannya dalam melayani

masyarakat tanpa memandang dari sisi manapun, ia melakukan semua masyarakat yang ingin

berobat dengan sama rata.

Dalam paragraph ke 2 juga terdapat kalimat “Setelah memeriksa pasien tersebut dr. Bagus

memberikan beberapa macam obat dan vitamin serta nasehat agar istirahat yang cukup”

kalimat tersebut mengandung kaidah dasar bioetik yaitu beneficence dengan kriteria

mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan keburukannya, paternalism

bertanggung jawab/berkasih saying, dan menjamin kehidupan-baik-minimal manusia. Alasannya

karena dr. Bagus memberikan obat penawar kepada pasiennya agar pasiennya jangan terlalu

dibebani dengan rasa sakit karena gejala yang dideritanya dan juga dr. Bagus juga memberikan

nasehat yang membantu dalam penyembuhan pasiennya.

Paragraf 3

Dalam paragraph ke 3 terdapat kalimat “setelah memeriksa anak tersebut, dr. Bagus

menyarankan agar anak tersebut dirawat di rumah sakit yang berada di kota. Namun ibu

tersebut menolak karena tidak mempunyai uang untuk berobat. “baiklah kalau begitu

saya akan memberi ibu obat dan ORALIT untuk anak ibu, nanti ibu berikan obat tersebut

sesuai dengan aturan dan usahakan anak ibu meminum oralit sesering mungkin, nanti sore

setelah selesai tugas saya akan mampir kerumah ibu untuk melihat kondisi keadaan anak

Page 6: PBL 1 blok 1 - Copy

ibu.” Kalimat tersebut mengandung kaidah bioetik yaitu beneficence yaitu mengutamakan

altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain), Memandang

pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter,

Paternalisme bertanggung jawab/kasih saying, Memaksimalisasi pemuasan

kebahagiaan/preferensi pasien, Minimalisasi akibat buruk, Menghargai hak-hak pasien secara

keseluruhan, Memberi suatu obat berkhasiat namun murah. Selain beneficence kalimat tersebut

juga mengandung makna kaidah bioetik yaitu justice dengan kriteria yaitu Meminta partisipasi

pasien sesuai dengan kemampuannya. Alasannya karena dr. Bagus mengerti dengan keadaan ibu

itu yang memang tidak mempunyai biaya untuk merawat anaknya di kota, untuk itu dr. Bagus

memberikan oralit yang bisa dibuat sendiri tanpa harus membeli, dr. Bagus juga menunjukan

rasa saying dan perhatiannya dengan menyempatkan datang ke rumah ibu itu untuk sekedar

melihat kondisi anak itu.

Paragraf 4

Pada paragraph ke 4 terdapat kalimat-kalimat berikut “Dokter Bagus menjelaskan bahwa

kondisi anaknya kurang baik dan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil walaupun

diberikan obat-obat kemoterapeutik” , “Pak, yang hanya saya dapat lakukan adalah

memberi obat-obatan penunjang agar anak bapak tidak terlalu menderita” kalimat-kalimat

tersebut mengandung kaidah bioetik yaitu beneficence dengan kriteria yaitu Menjamin

kehidupan baik-minimal manusia, Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan. Dan juga

mengandung kaidah autonomy dengan kriteria yaitu Berterus terang, dan Tidak berbohong

kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien. Alasannya karena dr. Bagus memberikan obat-

obatan penunjang agar pasiennya tidak terlalu menderita karena penyakit yang dideritanya

walaupun bukan untuk meningkatkan kondisi pasien itu. dr. Bagus juga berani berterus terang

kepada orangtua pasiennya kalo kondisi anaknya tidak bisa ditingkatkan meskipun dengan obat-

obatan kemoterapeutik.

Paragraf 5

Pada paragraph ke 5 terdapat kalimat-kalimat berikut “ dr. Bagus meminta kesediaan pasien

ke empat untuk menungggu diluar karena ia akan terlebih dahulu memberi pertolongan

Page 7: PBL 1 blok 1 - Copy

pada pemuda tersebut” , “dr. Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya

dan tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi”, “Melihat kondisi pasien yang baik

dan stabil akhirnya pasien diperbolehkan pulang” kalimat-kalimat tersebut mengandunng

kaidah non-maleficence dengan kriteria yaitu Menolong pasien emergensi, Pasien dalam keadaan

amat berbahaya (darurat), Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif, Mengobati pasien yang

luka. Kalimat-kalimat itu juga mengandung kaidah autonomy dengan kriteria yaitu Berterus

terang, Melaksanakan Informed Consent. Dan juga mengandung kaidah justice dengan kriteria

yaitu Memberlakukan segala sesuatu secara universal, Menghargai hak orang lain. Alasannya

karena dr. Bagus dengan sigap menolong pasiennya yang tiba-tiba masuk dalam keadaan darurat

dan tindakan itu ternyata membawa dampak positif. Sebelum menangani pasien emergensinya

dr. Bagus juga telah menghargai hak orang lain dengan meminta ijin kepada pasien yang

sebenarnya akan diperiksa. dr. Bagus juga melaksanakan informed consent kepada istri dari

pasien emergensi tersebut untuk meminta ijin mengamputasi telapak tangan suaminya.

Paragraf 6

Pada paragraph 6 terdapat kalimat-kalimat berikut “Pasien keempat adalah seorang bapak

berusia 55 tahun diantar oleh anak laki-lakinya” , “dr. Bagus curiga pasien tersebut

menderita penyakit jantung sehingga ia membuat surat rujukan ke rumah sakit yang

berada di kota” kalimat-kalimat tersebut mengandung kaidah beneficence dengan kriteria yaitu

Minimalisasi akibat buruk. Selain itu kalimat-kalimat itu juga mengandung kaidah justice dengan

kriteria yaitu Menjaga kelompok rentan dan Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan

kebutuhan pasien. Alasannya adalah karena dr. Bagus mengambil tindakan untuk merujuk

pasiennya itu ke rumah sakit yang ada di kota untuk mengindarkan kejadian yang tidak

diinginkan dan juga ia sadar bahwa dengan adanya gejala penyakit pasiennya itu sebaiknya

mendapat perawatan yang lebih memadai di rumah sakit yang berada di kota.

Paragraf 7

Pada paragraph 7 terdapat kalimat berikut “Dokter Bagus tidak menanggapi keluhan si ibu

muda tadi dan segera membuat surat rujukan untuk ibu tersebut ke LAB KLINIK “Cepat

tepat” langganannya di kota, jauh dari puskesmas. Dari Lab Klinik ini dr.Bagus mendapat

sejumlah uang ternyata sejajar dengan pasien yang ia kirim ke situ. Pernah 2 bulan yang

Page 8: PBL 1 blok 1 - Copy

lalu dengan 20 pasien yang ia kirim, ia memperoleh Rp.300.000” kalimat tersebut

mengandung kaidah non-maleficence dengan kriteria yaitu Mengobati pasien secara tidak

proporsional. Alasannya jelas karena dr. Bagus tidak mendengarkan keluhan pasiennya itu, ia

malah langsung membuat surat rujukan ke klinik langgannya yang ada di kota yang nantinya ia

akan mendapat komisi tersendiri dari klinik itu.

Penutup

Kesimpulan dari scenario tersebut adalah dr. Bagus adalah seorang dokter yang mengabdi untuk

masyarakat di sebuah desa terpencil yang sangat jauh dari kota. Dalam melaksanakan tugas-

tugasnya dr. Bagus hampir selalu menggunakan kaidah dasar bioetik dalam menangani

pasiennya, namun ada saat dimana dr. Bagus melanggar kaidah tersebut.

Daftar Pustaka

1. Hanafiah, jusuf., amir, amri. (2007). Etika kedokteran dan hukum kesehatan, edisi 4. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC.

2. Brooker, chris. (2005). Ensiklopedia keperawatan. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC

3. Daldiyono. (2006). Bagaimana dokter berpikir dan bekerja. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 9: PBL 1 blok 1 - Copy