Author
fandhy-sapoetra
View
865
Download
108
Embed Size (px)
PT.PLA.B.3.4.2010
PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI TA. 2010
DIREKTORAT PENGELOLAAN LAHANDIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2010
KATA PENGANTAR
Pembuatan pedoman teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuan umum bagi para petugas Dinas Lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan) baik Propinsi, Kabupaten/Kota maupun petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani yang dananya bersumber dari APBN TA 2010. Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan mencermati pedoman ini dengan saksama, karena ada perbedaan atau perubahan antara Pedoman Teknis 2010 ini dengan Pedoman Teknis 2009. Disamping itu dengan memahami Pedoman Teknis ini, diharapkan tidak akan terjadi keragu-raguan dalam implementasi kegiatan dilapangan serta kendala / hambatan yang ada akan dapat diatasi sehingga kinerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal. Muatan pedoman teknis ini bersifat umum karena berlaku secara nasional, sehingga diharapkan pihak Dinas Lingkup Pertanian Propinsi perlu menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota perlu menerbitkan Petunjuk Teknis yang menjabarkan secara lebih rinci Pedoman Teknis ini sesuai dengan kondisi spesifik daerah masingmasing.
iPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap pedoman teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai kesempatan yang ada (misalnya Acara Sosialisasi, Rapat Koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi dsbnya) Pedoman Teknis ini dapat didiskusikan bersama secara intensif. Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait di Pusat dan Daerah dapat memiliki kesamaan pandangan, gerak dan langkah dalam melaksanakan kegiatan ini. Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaikbaiknya dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar hasil pembangunan melalui kegiatan ini benarbenar dapat dinikmati manfaatnya bagi sebesarbesarnya kesejahteraan petani di Indonesia. Jakarta, Januari 2010 Direktur Pengelolaan Lahan,
Ir. Amier Hartono, Dipl.HE NIP. 195403071982111001
iiPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR................................................ i DAFTAR ISI ...........................................................iii DAFTAR LAMPIRAN.............................................. v I. PENDAHULUAN ........................................... 1 A. Latar Belakang........................................ 1 B. Tujuan .................................................. 3 C. Sasaran................................................... 4 D. Pengertian .............................................. 5 RUANG LINGKUP KEGIATAN....................... 7 A. Persiapan................................................ 7 B. Pelaksanaan............................................ 8
II.
III.
SPESIFIKASI TEKNIS.................................... 9 A. Norma ................................................... 9 B. Standar Teknis........................................ 9 C. Kriteria...... ............................................. 11 PELAKSANAAN KEGIATAN ........................ 12 A. Cara Pelaksanaan .................................. 12 B. Tahapan Pelaksanaan ........................... 12 C. Jadual Kegiatan ..................................... 20
IV.
iiiPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
D.
Pendanaan.............................................. 21
V.
PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN................................................... 23 A. B. C. D. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi.................................................. 23 Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/ Kota..................................... 24 Format laporan....................................... 25 Alur Laporan........................................... 25
VI.
INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI...................................... 28 A. Indikator Keluaran (Outputs) ................. 28 B. Indikator Hasil (Outcomes) ..................... 28 C. Indikator Manfaat (Benefits) ................... 29 D. Indikator Dampak (Impacts) .................. 29
VII. PENUTUP.......................................................... 31
ivPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani Tahun 2010 ...........
32
Lampiran 2. Contoh Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) Kegiatan Pengembangan JUT Tahun 2010 ............... Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani Tahun 2010 .........
36
37
Lampiran 4. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PLA TA. 2010 (form PLA. 01).. 38 Lampiran 4 (lanjutan) Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PLA (Form PLA. 03)............................. Lampiran 5. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PLA TA. 2010 (form PLA. 02)........ Lampiran 5 (lanjutan) Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PLA (form PLA. 04)..............................
39
41
42
Lampiran 6. Outline Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan JUT TA. 2010......
43
vPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Komoditas hortikultura,
pertanian perkebunan
(tanaman dan
pangan,
peternakan)
merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, ketersediaan teknologi serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar internasional yang terus meningkat. Usahatani pertanian (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan) masih mempunyai kendala keterbatasan penggunaan sarana produksi, alat dan mesin pertanian yang antara lain disebabkan kurang memadainya sarana jalan usahatani. Disamping itu jalan usahatani mutlak diperlukan dalam
pengangkutan hasil pertanian yang mempunyai sifat perishable (mudah rusak) yang harus ditangani secara baik dan benar serta berhatihati, sehingga penurunan mutu dan kehilanganPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
1
hasil dapat dihindari. Oleh karena itu perlu adanya penyediaan prasarana jalan usahatani yang memadai pada daerah sentra produksi pertanian (tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan). Didalam Undang-Undang 38 tahun 2004
tentang Jalan terdapat klausul jalan khusus yaitu jalan yang pembangunan dan
pembinaannya merupakan tanggung jawab Departemen terkait. Sehubungan dengan itu maka jalan usahatani dikategorikan jalan khusus sehingga
pembinaannya merupakan tanggung jawab Depatemen Pertanian. Pada umumnya jalan usahatani masih belum memadai sehingga belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh jalan karena usahatani pembangunan itu perlu dengan baru,
pengembangan pengertian
sebagai
peningkatan kapasitas atau rehabilitasi jalan usahatani agar memenuhi standar teknis untuk dilalui kendaraan untuk mengangkut hasil
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
2
pertanian dan alat mesin pertanian yang diperlukan.
B.
Tujuan 1. Tujuan Pedoman Teknis Pengembangan
Jalan Usahatani adalah memberikan acuan umum daerah secara dalam teknis kepada petugas kegiatan
melakukan
pengembangan jalan usahatani. 2. Tujuan kegiatan pengembangan jalan
usahatani ini adalah :
a.
Membangun jalan usahatani baru, meningkatkan kapasitas atau
merehabilitasi jalan usahatani.
b.
Memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, dan pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian.
c.
Memperlancar
pengangkutan
hasil
produk pertanian dari lahan menuju ke tempat pengumpulan sementara.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
3
C.
Sasaran Sasaran kegiatan pengembangan jalan
usahatani adalah : 1. Sentra produksi tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan. 2. Diintegrasikan pembangunan pengembangan Intensification (pencetakan hortikultura), dll. 3. Pada Tahun 2010 Jalan 483 kegiatan Usahatani km yang dengan pertanian System (SRI), kegiatan antara of lain Rice areal
perluasan
sawah,
perluasan
pengembangan dilakukan sepanjang
terdapat pada kawasan tanaman pangan 435 km, hortikultura 12 km, perkebunan 21 km dan peternakan 15 km tersebar di 30 Propinsi, 109 Kabupaten/Kota. Adapun alokasi kegiatan dapat dilihat pada lampiran 1.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
4
D.
Pengertian Dalam usaha pelaksanaan tani pengembangan terdapat untuk dipahami jalan
pengertianbersama,
pengertian/istilah sebagai berikut : 1. Jalan
usahatani pada
adalah kawasan
prasarana pertanian
transpotasi
untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju ke tempat pengumpulan sementara. 2. Pengembangan jalan usahatani adalah pembuatan baru, peningkatan kapasitas dan rehabilitasi. a. Pembuatan baru adalah membuat jalan baru sesuai kebutuhan. b. Peningkatan kapasitas jalan
usahatani adalah jalan usahatani yang sudah ada ditingkatkan tonase / kapasitasnya sehingga bisa dilalui oleh kendaraan yang lebih berat.Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
5
c.
Rehabilitasi jalan usahatani adalah memperbaiki kualitas jalan
usahatani yang sudah rusak tanpa ada peningkatan kapasitas.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
6
II.
RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang
lingkup
kegiatan
pengembangan
jalan
usahatani terdiri dari :
A.
Persiapan
1. 2. 3. 4. 5.
Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Petunjuk Teknis Koordinasi dengan Instansi Terkait Sosialisasi Inventarisasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL)
6. 7. 8.
Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana Pembuatan Rekening Kelompok Musyawarah Rembug Desa Kelompok Tani atau
9. 10.
Pembuatan Desain Sederhana Penyusunan RUKK (Rencana Usulan
Kegiatan Kelompok) 11. Transfer dana
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
7
B.
Pelaksanaan
1. Konstruksi a. Penyediaan bahan/material b. Pelaksanaan Fisik c. Pemeliharaan 2. Monitoring 3. Evaluasi 4. Pelaporan
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
8
III.
SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi teknis kegiatan pengembangan jalan usahatani meliputi norma, standar teknis dan kriteria sebagai berikut :
A.
Norma
Pengembangan Jalan Usahatani merupakan upaya pembangunan baru, peningkatan
kapasitas atau rehabilitasi prasarana jalan di kawasan sentra produksi pertanian (tanaman pangan, peternakan) hortikultura, sebagai perkebunan akses dan
pengangkutan
sarana produksi, hasil produksi dan mobilitas alat mesin pertanian.
B.
Standar Teknis
1. Panjang jalan usahatani minimal sesuai dengan panjang yang ditetapkan dalam POK dan pada badan jalan dilakukan pengerasan.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
9
2. Dimensi
lebar
badan
jalan
usahatani
minimal dapat dilalui kendaraan roda 3 dan dapat saling berpapasan atau dibuatkan tempat untuk berpapasan, disesuaikan sedangkan jenis
kapasitasnya
dengan
komoditas yang akan diangkut dan alat angkut yang akan digunakan.
3.
Spesifikasi dan dimensi komponen jalan usahatani (bahu jalan, badan jalan, saluran drainase, gorong-gorong, jembatan dll)
disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, dan aspirasi petani melalui musyawarah kelompok tani atau rembug desa dituangkan dalam desain sederhana. dan
4. Standar
teknis
kegiatan
pembangunan
baru/ peningkatan kapasitas / rehabilitasi dan penyediaan bahan / material masingmasing lokasi jalan usahatani dijabarkan lebih rinci di dalam Petunjuk Teknis oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota .
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
10
C.
Kriteria
Kriteria
lokasi
pelaksanaan jalan usahatani
kegiatan sebagai
pengembangan berikut : 1.
Pada lahan usahatani sentra produksi pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan).
2. 3.
Petani bersedia bekerja dalam kelompok. Petani lahannya mau melepaskan ganti sebagian untuk
tanpa
rugi
pembangunan jalan usahatani, apabila diperlukan. 4. Petani bersedia untuk melakukan
perawatan/ pemeliharaan jalan usahatani secara swadaya, setelah dibangun/
ditingkatkan/direhabilitasi.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
11
IV.
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Cara Pelaksanaan
Pembangunan
jalan
usahatani
diharapkan partisipasi secara ini
sebesar-besarnya masyarakat/petani berkelompok. diharapkan dapat
melibatkan setempat Dengan
mekanisme
ditumbuhkan
semangat
kebersamaan, rasa memiliki dan melestarikan/ memelihara hasil kegiatan. Semua komponen kegiatan pembangunan jalan usahatani
direncanakan dan dilaksanakan sepenuhnya memperhatikan aspirasi kelompok tani melalui musyawarah kelompok tani (Rembug Desa).
B.
Tahapan Pelaksanaan
1. Persiapan
a.
Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan Pedoman pengembangan Teknis jalan kegiatan usahatani
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
12
dijabarkan lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan, yang dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian di Propinsi.
b.
Pembuatan Petunjuk Teknis Petunjuk Pelaksanaan dijabarkan
lebih rinci dalam Petunjuk Teknis oleh Dinas Lingkup sesuai Pertanian dengan di
Kabupaten/Kota, kondisi riil yang
dilaksanakan
lapangan pada masing-masing lokasi jalan usahatani.
c.
Koordinasi Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait di Kabupaten/ Kota termasuk aparat desa dan masyarakat luas, untuk memperoleh dalam dukungan dan
kemudahan kegiatan.
pelaksanaan
d.
Sosialisasi Sosialisasi bertujuan agar masyarakat mengetahui dengan jelas tentang
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
13
rencana
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan, sehingga masyarakat bersedia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
e.
Inventarisasi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Inventarisasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) dilakukan oleh petugas Dinas Lingkup (Tim dengan Pertanian Teknis) pihak-pihak
Kabupaten/Kota berkoordinasi
terkait untuk memperoleh calon lokasi dan calon petani pelaksana kegiatan pengembangan jalan usahatani.
f.
Penetapan Pelaksana. Penetapan pelaksana
Lokasi
dan
Petani
lokasi
dan
petani hasil
berdasarkan
inventarisasi CPCL
yang memenuhi
ketentuan (norma, standar teknis dan kriteria), selanjutnya ditetapkan
dengan Surat Keputusan (SK) KepalaPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
14
Dinas
Lingkup
Pertanian
Kabupaten/Kota.
g. Pembuatan Rekening Kelompok Rekening kelompok diperlukan untuk menerima transfer dana dalam rangka bantuan sosial ini dari dana Tugas Pembantuan. Rekening kelompok
yang dimaksud merupakan rekening bersama dengan antara Kepala ketua Dinas kelompok Kab/Kota,
dalam bentuk rekening tabungan pada Bank Pemerintah terdekat.
h. Musyawarah Kelompok Tani atau Rembug Desa. Musyawarah kelompok tani (rembug desa) dimaksudkan untuk menyusun perencanaan secara partisipatif sesuai aspirasi diharapkan masyarakat, mereka akan sehingga merasa
memiliki dan bersedia memelihara kelanjutannya. Dalam musyawarah
kelompok tani (rembug desa), petugasPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
15
dalam
hal
ini
bertindak
sebagai
fasilitator. Hasil dari musyawarah kelompok tani menjadi bahan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK).
i. Pembuatan Desain Sederhana (DS) Desain sederhana digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan dan dibuat dengan memperhatikan kebutuhan dana, kondisi lapangan, kecukupan bahan-bahan
lapangan,
ketersediaan
setempat berdasarkan musyawarah kelompok tani atau rembug desa. Desain sederhana dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota. Hasil desain sederhana terdiri dari : 1) Sket lokasi yang menggambarkan keberadaan calon lokasi
pembangunan jalan usahatani dan digambar pada peta administratif desa.Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
16
2) Desain sederhana terdiri dari : a) Peta situasi letak yang jalan akan
menggambarkan usahatani dikembangkan. b) Gambar desain jalan usahatani dikembangkan.
yang
dan dimensi yang akan
c) Jenis pekerjaan yang akan dilakukan serta rincian biaya / RAB Biaya). (Rencana Anggaran
3)
Daftar penerima
definitif manfaat
nama yang
petani akan
melaksanakan jalan usahatani
pengembangan
j.
Penyusunan
Rencana
Usulan
Kegiatan Kelompok (RUKK) Penyusunan RUKK berdasarkan hasil musyawarah kelompok tani dan hasil desain sederahana, dilaksanakan
secara bersama-sama antara petaniPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
17
dengan petugas kegiatan
untuk menentukan yang akan
definitif
dilaksanakan. Dalam penyusunan RUKK apabila terdapat penggunaan dana dari APBD atau swadaya petani supaya
dicantumkan.
Contoh
penyusunan
RUKK pada lampiran 2.
k. Transfer Dana Mekanisme transfer dana mengacu pada Pedoman Pengelolaan Dana
Bantuan Sosial yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air.
2.
Pelaksanaan / Konstruksi
a. Penyediaan Bahan/Material Penyediaan bahan/material berupa
batu pecah, sirtu atau bahan lainnya yang diperlukan tergantung kebutuhan setempat sesuai Rencana Usulan
Kegiatan Kelompok (RUKK).Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
18
b. Pelaksanaan Fisik
1)
Pembersihan calon lokasi
jalan
usahatani yang akan dibangun/ ditingkatkan direhabilitasi. 2) Pembuatan baru / peningkatan kapasitas / perbaikan badan jalan di laksanakan dengan cara dan kapasitasnya/
menimbun,
meratakan
memadatkan agar sesuai dengan standar, ditetapkan dimensi yang telah desain
dalam
sederhana. Badan jalan dibentuk sedemikian rupa agar air tidak tergenang dibadan jalan. 3) Pembuatan / perbaikan saluran drainase pada kiri dan atau kanan bahu jalan agar air limpasan dari badan jalan dapat mengalir
dengan lancar (tidak tergenang). 4) Pengerasan badan jalan melalui penghamparan batu pecah/kerikil dan sirtu atau bahan lain sertaPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
19
pemadatan dan perataan badan jalan sesuai desain sederhana. 5) Pembuatan gorong-gorong dan jembatan yang memotong badan jalan, spesifikasi dan dimensinya sesuai dituangkan sederhana. kebutuhan dalam yang desain
c. Pemeliharaan Pemeliharaan kegiatan ini hasil pelaksanaan menjadi
sepenuhnya
tanggung jawab masyarakat secara swadaya, terutama petani yang
mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan usahatani. pembangunan jalan
C.
Jadual Kegiatan Dinas Lingkup Pertanian kabupaten/kota
supaya mengikuti jadual pelaksanaan kegiatan sesuai tahapan kegiatan jalan usahatani yang dituangkan Lampiran 3.Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
dalam
Jadual
Palang
pada
20
D.
Pendanaan Biaya pelaksanaan kegiatan pengembangan jalan usahatani dibiayai dari dana tugas
pembantuan (TP)
TA. 2010 sebesar Rp.
50.000.000,-/km pada AKUN Belanja Lembaga Sosial Lainnya (573119), untuk pemberian insentif (HOK) pekerjaan fisik dan pengadaan bahan/material, Umum yang sesuai dengan oleh Pedoman Direktorat
dikeluarkan
Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air. Dalam pelaksanaan penggunaan dana untuk kegiatan pengembangan jalan usahatani agar mengacu pada Pedoman Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air.
Untuk kegiatan yang bersifat non fisik antara lain Sosialisasi, Koordinasi, Inventarisasi CPCL, Desain sederhana, musyawarah kelompok tani, pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan menggunakan dana Administrasi Kegiatan, bila tidak mencukupi diharapkan dapat disediakan dari dana APBD.Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
21
Pemeliharaan dan keberlanjutan hasil kegiatan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
masyarakat petani secara swadaya.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
22
V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Dalam pelaksanaan pengembangan jalan usahatani akan dilakukan kegiatan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota jawabnya. sesuai tugas dan tanggung
A.
Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi Kegiatan ditingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas Lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan),
sebagai berikut : 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai penjabaran dari pedoman teknis pusat yang disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat. 2. Melakukan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi. 3. Menyusun perkembangan pembangunan rekapitulasi laporan
pelaksanaan kegiatan jalan usahatani dan
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
23
disampaikan ke Direktorat Pengelolaan Lahan.
B
Tugas
dan
Tanggung
Jawab
Dinas
Kabupaten/Kota Kegiatan fisik pembangunan jalan usahatani di laksanakan oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota, sebagai berikut : 1. Melakukan koordinasi vertikal dan
horizontal dengan instansi terkait 2. Menyusun petunjuk teknis sebagai
penjabaran dari petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh Propinsi yang disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat 3. Melaksanakan pembangunan fisik kegiatan pengembangan jalan usahatani melalui
mekanisme Bantuan Sosial (transfer uang). 4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada para petugas lapangan dan petani peserta pelaksana kegiatan. 5. Menyusun (sebelum, laporan sedang dan dan dokumentasi sesudah)
pelaksanaan kegiatan, dan disampaikan ke Propinsi dan Pusat secara berkala.Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
24
C.
Format Laporan Adapun jenis laporan adalah sebagai berikut : 1. Laporan Bulanan a. Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota wajib membuat laporan bulanan sesuai format Laporan PLA 01 dan PLA 03 sebagaimana terlampir pada Lampiran 4. b. Dinas Lingkup Pertanian Propinsi wajib membuat laporan rekapitulasi hasil dari laporan bulanan Kabupaten/Kota
sesuai format Laporan PLA 02 dan PLA 04 terdapat pada Lampiran 5 2. Laporan Akhir Laporan akhir agar lebih informatif dan komunikatif dilengkapi dengan foto-foto
dokumentasi (sebelum, sedang dan selesai pelaksanaan kegiatan). Outline laporan
akhir sebagaimana pada lampiran 6.
D. Alur Laporan
Laporan
diperlukan
untuk
mengetahui
perkembangan pelaksanaan kegiatan dalamPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
25
mencapai
sasaran
yang
telah
ditetapkan.
Laporan ini berisi antara lain data dan informasi tentang perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan, pendayagunaan tenaga kerja,
penyerapan tenaga kerja, pembayaran tenaga kerja, hasil kerja fisik dan lain-lain.
Alur laporan adalah sebagai berikut : 1. Laporan bulanan dibuat oleh Kabupaten / Kota dan dikirim ke Propinsi untuk diolah lebih lanjut dengan tembusan ke pusat. 2. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas Lingkup selanjutnya Pertanian direkapitulasi Kabupaten/Kota oleh Dinas
Lingkup Pertanian Propinsi sesuai format Laporan PLA 02 dan PLA 04. 3. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian Propinsi kemudian
dikirim ke Pusat dengan alamat : Direktorat Pengelolaan Lahan Ditjen. Pengelolaan Lahan dan Air. Kanpus Departemen Pertanian
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
26
Gedung D Lt. 9 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550. Telp. 021-7816084, Fax. 021-7890043
4. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten / Kota dan dikirim ke Dinas Lingkup Pertanian Propinsi untuk diolah lebih lanjut dengan tembusan ke pusat.
5. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian laporan Propinsi dari Dinas berdasarkan Lingkup hasil
Pertanian
Kabupaten/Kota kemudian dikirim ke pusat.
6. Waktu pengiriman a. Laporan bulanan Kabupaten/Kota dikirim paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya. b. Laporan bulanan Propinsi dikirim paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
27
VI.
INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI
Untuk kegiatan
mengetahui
keberhasilan jalan
pelaksanaan maka
pengembangan
usahatani
ditentukan indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan. Indikator pengembangan jalan
usahatani sebagai berikut :
A.
Indikator Keluaran (Outputs) Indikator keluaran adalah : Terlaksananya pembangunan baru /
peningkatan kapasitas / rehabilitasi jalan usahatani sepanjang 483 km yang terdiri dari kawasan tanaman pangan 435 km,
hortikultura 12 km, perkebunan 21 km, dan peternakan 15 km.
B.
Indikator Hasil (Outcomes) Indikator Hasil adalah : 1. Meningkatnya kapasitas jalan usahatani sesuai kebutuhan. 2. Lancarnya mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
28
lahan pertanian dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan menuju ke tempat pengumpulan sementara di 109 Kabupaten/ Kota.
C.
Indikator Manfaat (Benefits) Indikator manfaat adalah: 1. Berkurangnya biaya pengangkutan sarana produksi, alat mesin pertanian dan produk pertanian. 2. Terserapnya tenaga kerja petani setempat (berkurangnya pengangguran)
diperkirakan sebanyak 483.000 HOK. 3. Berkurangnya tingkat kerusakan produk pertanian dan meningkatnya nilai tambah. 4. Terwujudnya peningkatan pendapatan
masyarakat tani.
D.
Indikator Dampak (Impacts) Indikator dampak adalah: 1. Terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
29
2. Terwujudnya penataan lingkungan usaha tani yang lebih baik di 109 Kabupaten/ Kota. 3. Terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
30
VII.
PENUTUP
Kegiatan dilaksanakan
pengembangan pada sentra
jalan produksi
usahatani komoditas
tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan
peternakan. Pengembangan jalan usahatani adalah pembuatan rehabilitasi. Oleh karena itu hasil yang telah diperoleh dari kegiatan dipelihara pengembangan oleh petani jalan secara usahatani swadaya, perlu agar secara baru, peningkatan kapasitas atau
memberikan berkelanjutan.
manfaat
sebesar-besarnya
Sehubungan dengan hal ini perlu
dilakukan bimbingan dan pembinaan secara terusmenerus oleh Dinas Lingkup Pertanian
Kabupaten/Kota dan petugas lapangan.
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
31
Lampiran 1 Lokasi Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010No. Prop/Kab/Kota KABUPATEN / KOTA 1 Kab. Garut 2 Kab. Kuningan 3 Kab. Purwakarta 4 Kab. Subang 5 Kab. Tasikmalaya 6 Kota Tasikmalaya 7 Kab. Sragen 8 Kab. Banyumas 9 Kab. Pati 10 Kab. Jepara 11 Kab. Pekalongan 12 Kab. Pemalang 13 Kab. Purbalingga 14 Kab. Sleman 15 Kab. Gunung Kidul 16 Kab. Jombang 17 Kab. Madiun 18 Kab. Mojokerto 19 Kab. Nganjuk 20 Kab. Ngawi 21 Kab. Pacitan 22 Kab. Sampang 23 Kab. Aceh Barat 24 Kab. Aceh Besar 25 Kab. Aceh Tengah 26 Kab. Bireun 27 Kab. Pidie Jaya 28 Kab. Nagan Raya 29 Kab. Bener Meriah TP JALAN USAHATANI JUMLAH HORTI BUN NAK (Km) 5 3 4 4 4 5 3 4 3 3 4 5 2 3 10 5 3 5 5 5 3 5 4 5 5 2 5 4 3 5 5 3 4 4 4 4 5 3 6 3 3 4 5 2 3 10 5 3 5 5 5 3 5 5 4 3 5 5 5
1 Jawa Barat
2 Jawa Tengah
3 DI Yogyakarta
4 Jawa Timur
5 NAD
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
32
No.
Prop/Kab/Kota
KABUPATEN / KOTA 30 Kab. Simalungun 31 Kab. Tapanuli Selatan 32 Kab. Tapanuli Utara 33 Kab. Padang Lawas Utara 34 Kab. Pesisir Selatan 35 Kab. Solok 36 Kab. Dharmas Raya 37 Kab. Kampar 38 Kab. Rokan Hulu 39 Kab. Sarolangun 40 Kab. Tanjung Jabung Timur 41 Kab. Ogan Komering Ilir 42 Kab. Ogan Komering Ulu 43 Kota Palembang 44 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 45 Kab. Mesuji 46 Kab. Pring Sewu 47 Kab. Pesawaran 48 Kab. Bengkayang 49 Kab. Ketapang 50 Kab. Pontianak 51 Kab. Sintang 52 Kota Singkawang 53 Kab. Kubu Raya 54 Kab. Kayong Utara 55 Kab. Kapuas 56 Kota Palangka Raya 57 Kab. Seruyan 58 Kab. Pulang Pisau
TP
JALAN USAHATANI JUMLAH HORTI BUN NAK (Km) 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 3 5 5 3 2 3 3 4 3 5 4 5 5 2 3 5 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 3 5 5 3 3 2 3 3 4 7 3 5 9 5 5 2 3 5
6 Sumatera Utara
7 Sumatera Barat
8 Riau
9 Jambi
10 Sumatera Selatan
11 Lampung
12 Kalimantan Barat
13 Kalimantan Tengah
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
33
No.
Prop/Kab/Kota
KABUPATEN / KOTA 59 Kab. Hulu Sungai Tengah 60 Kab. Kotabaru 61 Kab. Balangan 62 Kab. Kutai Timur 63 Kab. Bolaang Mangondow 64 Kab. Minahasa Selatan 65 Kab. Minahasa Tenggara 66 Kotamobago 67 Kab. Banggai 68 Kab. Poso 69 Kab. Enrekang 70 Kab. Maros 71 Kab. Sidenreng Rappang 72 Kab. Sinjai 73 Kab. Soppeng 74 Kab. Buton Utara 75 Kab. Muna 76 Kota Bau-bau 77 Kab. Kolaka Utara 78 Kota Kendari 79 Kab. Buru 80 Kab. Maluku Tengah 81 Kab. Badung 82 Kab. Tabanan 83 Kab. Lombok Tengah 84 Kab. Lombok Timur 85 Kab. Lombok Utara 86 Kab. Sumbawa 87 Kab. Timor Tengah Selatan 88 Kab. Lembata
TP
JALAN USAHATANI JUMLAH HORTI BUN NAK (Km) 2 5 10 4 5 3 3 10 3 9 5 5 5 2 10 5 4 3 3 4 2 5 5 2 5 4 5 3 5 5 5
14 Kalimantan Selatan
5 10 4 5 3 3 10 3 9 5 5 5 2 10 5 4 3 3 4 2 5 5 5 4 5 3 5 5 5
15 Kalimantan Timur 16 Sulawesi Utara
17 Sulawesi Tengah
18 Sulawesi Selatan
19 Sulawesi Tenggara
20 Maluku
21 Bali
22 NTB
23 NTT
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
34
No.
Prop/Kab/Kota
KABUPATEN / KOTA 89 Kab. Keerom 90 Kab. Pegunungan Bintang 91 Kab. Mappi 92 Kab. Yalimo 93 Kab. Mamberamo Tengah 94 Kab. Bengkulu Utara 95 Kab. Seluma 96 Kab. Muko-Muko 97 Kab. Kepahiang 98 Kab. Bengkulu Tengah 99 Kab. Halmahera Tengah 100 Kab. Halmahera Timur 101 Kab. Lebak 102 Kab. Pandeglang 103 Kab. Bangka Selatan 104 Kab. Pohuwato 105 Kab. Sorong 106 Kab. Manokwari 107 Kota Sorong 108 Kab. Raja Empat 109 Kab. Sorong Selatan
TP
JALAN USAHATANI JUMLAH HORTI BUN NAK (Km) 3 2 5 5 5 5 3 5 5 3 4 5 3 5 5 5 3 3 3 12 5 7 21 15 3 5 2 5 5 5 5 3 5 5 7 3 4 5 3 5 5 5 3 3 3 483
24 Papua
25 Bengkulu
26 Maluku utara
27 Banten
28 Babel 29 Gorontalo 30 Papua Barat
435
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
35
Lampiran 2Contoh RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK) PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Nama Kelompok Tani Jenis Pekerjaan Vome/Satuan : : : : Jumlah Biaya & Sumber Dana (Rp) Harga Per Satuan Tugas Pembantuan Metode APBD Swadaya Pelaksanaan Petani
a Penyediaan Bahan/Material - Pasir - Batu - Semen - Besi - Bata - Lain-lain ..sebutkan) .. .. .. .. .. .. M M Zak Batang Buah3 3
b Pelaksanaan Fisik - Pembersihan badan jalan - Pengerasan badan jalan - Pembuatan/perbaikan saluran di kanan kiri jalan - Penanaman rumput pada tebing jalan - Pembuatan/perbaikan gorong-gorong, jembatan - Penimbunan dan perataan - Lain-lain (sebutkan) .. .. .. .. .. .. .. HOK HOK HOK HOK HOK HOK
TOTAL DANA
Mengetahui, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
TimTeknis/ Korlap
Ketua Kelompok Tani
(
)
(
)
(
)
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
36
Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010Bulan No. Nama Kegiatan I A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B. 1 Persiapan Pembuatan Juklak oleh Propinsi Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota Koordinasi dengan Instansi terkait Sosialisasi Inventarisasi CPCL Penetapan Lokasi Pembuatan rekening kelompok Musyawarah Kelompok Tani Pembuatan Desain Sederhana Penyusunan RUKK Transfer dana Pelaksanaan Konstruksi a. Penyediaan bahan/material b. Pelaksanaan fisik c. Pemeliharaan 2 3 Monitoring Evaluasi - Kabupaten/Kota - Propinsi - Pusat 4 Pelaporan Januari Minggu ke II III IV I Pebruari Minggu ke II III IV I Maret Minggu ke II III IV I April Minggu ke II III IV I Mei Minggu ke II III IV I Juni Minggu ke II III IV I Juli Minggu ke II III IV I Agustus Minggu ke II III IV I September Minggu ke II III IV I Oktober Minggu ke II III IV I Nopember Minggu ke II III IV I Desember Minggu ke II III IV
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
37
Lampiran 4Form PLA.01LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR T.A. 2010
Dinas Kabupaten Provinsi Subsektor Program Bulan
: : : : : :
.. .. .. .. .. .. Pagu DIPA Keuangan Fisik (Rp) (Ha/Km/Unit) Realisasi Terhadap Pagu DIPA Keuangan Fisik (%) (%) Lokasi Kegiatan Desa/ Kecamatan Keterangan
No. A.
Aspek/Kegiatan Pengelolaan Air 1. JITUT 2. JIDES 3. TAM 4. dst Pengelolaan Lahan 1. JUT 2. Optimasi Lahan 3. Reklamasi Lahan 4. dst .. Perluasan Areal 1. Peral sawah 2. Peral lahan kering 3. Peral hortikultura 4. Peral perkebunan 5. Peral HMT JUMLAH
(Rp)
Nama Kelompok
Koordinat
B.
C.
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PLA Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]
., . 2010 Penanggung jawab kegiatan Kabupaten
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
38
Lampiran 4. (lanjutan)Form PLA.03 LAPORAN MANFAAT KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA. 2006/2007/2008/2009/2010*) Dinas Kabupaten Provinsi Subsektor Tahun : .. : .. : .. : .. : ..
No.
Kegiatan
Target Fisik DIPA
Realisasi Fisik
Manfaat
A. Aspek Pengelolaan Air
1. JITUT 2. JIDES 3. TAM 4. dst B. Aspek Pengelolaan Lahan
1. JUT 2. Optimasi Lahan 3. Reklamasi Lahan 4. dst ..C. Aspek Perluasan Areal 1 Cetak Sawah 2 Perluasan Areal Hortikultura 3 Perluasan Areal Perkebunan 4 dst
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PLA pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PLA cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected] 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) coret yang tidak perlu .., .. 2010 Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
39
SKOR PEMBOBOTAN FISIK KEGIATAN JALAN USAHATANI TA. 2010
KEGIATAN
BOBOT (%) 20 2 3 4 4 4 3 80 30 50
A. 1 2 3 4 5
PERSIAPAN SK Tim Teknis CPCL Desain RUKK Perjanjian kerjasama dan pembukaan rekening 6 Transfer Dana
B. PELAKSANAAN / KONSTRUKSI 1 Penyediaan bahan/material 2 Pelaksanaan Fisik
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
40
Lampiran 5Form PLA.02LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR T.A. 2010
Dinas Propinsi Subsektor Program Bulan
: : : : :
.. .. .. .. .. Pagu DIPA Keuangan Fisik (Rp) (Ha/Km/Unit) Realisasi Terhadap Pagu DIPA Fisik Anggaran (%) (%)
No. 1
Dinas Kabupaten/Kota*) Dinas*) Kab/Kota
Aspek/Kegiatan Pengelolaan Air 1. JITUT 2. JIDES 3. dst Pengelolaan Lahan 1. JUT 2. Optimasi Lahan 3. dst .. Perluasan Areal 1. Peral sawah 2. Peral lahan kering 3. dst ..
Keterangan
(Rp)
2
Dinas*) Kab/Kota 1. 2. 3. 4. JUT Optimasi Lahan Peral sawah dst ..
JUMLAH
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Ditjen PLA Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected] *) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PLA., . 2010
Penanggung jawab kegiatan Propinsi
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
41
Lampiran 5. (lanjutan)Form PLA.04 REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA. 2006/2007/2008/2009/2010*) Dinas Provinsi Subsektor : .. : .. : ..
No.
Kegiatan
Target Fisik DIPA
Realisasi Fisik
Manfaat
A. Aspek Pengelolaan Air
1. JITUT 2. JIDES 3. TAM 4. dst B. Aspek Pengelolaan Lahan
1. JUT 2. Optimasi Lahan 3. Reklamasi Lahan 4. dst ..C. Aspek Perluasan Areal 1 Cetak Sawah 2 Perluasan Areal Hortikultura 3 Perluasan Areal Perkebunan 4 dst
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Ditjen PLA pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PLA cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected] 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) coret yang tidak perlu .., .. 2010 Penanggungjawab Kegiatan Popinsi
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
42
Lampiran 6
OUTLINE LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI TA. 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran Lokasi RUANG LINGKUP KEGIATAN 2.1. Dukungan pada kawasan komoditi 2.2. Komponen Kegiatan LOKASI KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1. Tahapan Kegiatan 4.2. Realisasi Fisik dan Keuangan PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1. Permasalahan Yang Dihadapi 5.2. Pemecahan Masalah INDIKATOR KINERJA Input, Output, Outcome, Benefit, Impact
II.
III. IV.
V.
VI.
VII. PENUTUP
Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2010
43