15
PEMERIKSAAN PENUNJANG KERATOSIS SEBOROIK SASARAN BELAJAR 3 / SKENARIO 2 / MODUL 3.3

Pemeriksaan Penunjang Keratosis Seboroik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemeriksaan Penunjang Keratosis Seboroik, Sasbel BBDM

Citation preview

PEMERIKSAAN PENUNJANG KERATOSIS SEBOROIK

SASARAN BELAJAR 3 / SKENARIO 2 / MODUL 3.3

PEMERIKSAAN Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang

berasal dari proliferasi epidermal, sering dijumpai pada orang tua dan biasanya asimtomatik.

Dalam mendiagnosis Keratosis Seboroik, dapat dilakukan : Pemeriksaan fisik Dermoscopy Biopsy Pemeriksaan DNA Microarray

PEMERIKSAAN FISIK Lesi berupa papul atau plak yang

agak menonjol, terlihat menempel pada permukaan kulit., memiliki pigmen warna coklat, kadang juga dapat ditemukan yang bewarna hitam atau hitam kebiruan, bentuk bulat sampai oval, ukuran dari miliar sampai lentikular.

Permukaan lesi biasanya berbenjol benjol dan kasar. Pada lesi yang memiliki permukaan halus biasanya terkandung jaringan keratotik yang menyerupai butiran gandum. Pada perabaan terasa lunak dan berminyak.

DERMOSCOPY Metode noninvasive untuk

evaluasi in vivo warna dan mikrostruktur dari epidermis, dermoepidermal junction, dan papillary dermis.

Mekanisme : Lesi dioles dengan Oil atau

Alkohol untuk mengurangi pantulan kulit dan meningkatkan transparansi str. Korneum diperiksa dengan alat dermoscopy

DERMOSCOPY

BIOPSY Digunakan untuk diagnosis

lesi, membedakan antara Keratosis Seboroik dan Keganasan (co : Malignant Melanoma)

Lesi Keratosis Seboroik agak menonjol dari permukaan kulit, memperlihatkan proliferasi epitel yang mengandung horn cysts.

Hasil biopsy diperiksa dengan mikroskop

INSISI DAN EKSISI Insisi

Anestesi area buat 2 sayatan elips sample jaringan diambil lewat tepi lesi dan kulit normal disekitarnya

Indikasi : bila lesi berukuran terlalu besar untuk di eksisi, contohnya Keratoacanthoma, Ca Squama

Eksisi Anestesi injeksi buat sayatan

elips mengelilingi lesi pastikan tepi eksisi memotong vertikal dan tidak memotong tumor untuk mendapat tumor secara utuh tutup dengan jahitan.

PUNCH BIOPSY Anestesi tusuk pisau biopsi ke dalam lesi

buat gerak melingkar tarik pisau ke atas lalu pisahkan dengan scalpel atasi perdarahan dengan Perak Nitrat atau jahitan.

SHAVE BIOPSY Metode paling kurang invasif,

menyayat lesi yang terletak pada lapisan superficial kulit (epidermis).

Indikasi : Raised lesion (skin tags), Seborrheic Keratosis, Benign tumor, etc.

Mekanisme : anestesi area dengan blade kecil sayat lesi pada superficial kulit secara menyeluruh hentikan perdarahan periksa dengan mikroskop

GAMBARAN HISTOPATOLOGI Tipe acanthotic dibentuk oleh kolumna-kolumna sel basal

dengan campuran horn cyst. Tipe reticulated mempunyai gambaran jalinan untaian tipis dari

sel basal, seringkali berpigmen, dan disertai horn cyst yang kecil. Tipe hiperkeratotik terlihat eksofilik dengan berbagai tingkat

hiperkeratotis, papilomatosis dan akantosis. Terdapat sel basaloid dan sel skuamosa.

Tipe clonal mempunyai sarang sel basaloid intraepidermal. Pada tipe irritated, terdapat infiltrat sel yang mengalami

inflamasi berat, dengan gambaran likenoid pada dermis bagian atas. Sel apoptotik terdapat pada dasar lesi yang menggambarkan adanya regresi imunologi pada keratosis seboroik. Kadangkala terdapat infiltrat sel yang mengalami inflamasi berat tanpa likenoid, jarang terdapat netrofil yang berlebihan dalam infiltrat.

DNA Microarray (Chip DNA) Tujuan :

Untuk menentukan apakah gen penekan tumor telah termutasi

Untuk mengetahui tahapan perkembangan tumor / kanker

Prinsip :mengandalkan kemampuan DNA sampel yang di label dengan zat fluorescent untuk melakukan rekombinasi dengan probe yang telah ada pada chip microarray dengan cara hibridasi

Chip kecil

Tahap 1. Pembuatan Microarray2. Persiapan Target3. Hibridasi4. Scanning Slide