27
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan suatu sumber informasi dalam kehidupan moderen. Media massa biasa dianggap sebagai sumber berita dan hiburan. Majalah sebagai salah satu jenis media massa yang membawa pesan-pesan persuasif. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini penyebaran majalah tidak hanya tertuju kepada masyarakat lokal saja akan tetapi juga di masing-masing negara, bahkan di seluruh dunia. Mesin media massa cetak dibawa VOC pertama kalinya pada abad ke-17 di Indonesia dan memulai sejarah penerbitan pers di Indonesia. Sejak itu pula bermunculan berbagai jenis media cetak di Indonesia. Majalah sebagai salah satu media massa cetak yang telah berkembang dengan pesat, hal ini bisa dilihat dari munculnya majalah yang tidak hanya bersifat umum, namun juga khusus (sumber: http://id.wikipedia.org). Majalah adalah sebuah penerbitan berkala (buku harian) yang terbit secara teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel, atau bersifat pembahasan yang menyeluruh dan mendalam. Majalah digolongkan bedasarkan pangsa pasarnya yaitu jenis kelamin, usia, hobi, minat, dan sebagainya. Majalah juga digolongkan berdasarkan sifat atau misinya yaitu majalah berita, majalah hiburan, majalah berbahasa daerah dan majalah agama (Junaedhi,1995:xiv). Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Media massa merupakan suatu sumber informasi dalam kehidupan

moderen. Media massa biasa dianggap sebagai sumber berita dan hiburan.

Majalah sebagai salah satu jenis media massa yang membawa pesan-pesan

persuasif. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini penyebaran majalah tidak

hanya tertuju kepada masyarakat lokal saja akan tetapi juga di masing-masing

negara, bahkan di seluruh dunia.

Mesin media massa cetak dibawa VOC pertama kalinya pada abad ke-17

di Indonesia dan memulai sejarah penerbitan pers di Indonesia. Sejak itu pula

bermunculan berbagai jenis media cetak di Indonesia. Majalah sebagai salah satu

media massa cetak yang telah berkembang dengan pesat, hal ini bisa dilihat dari

munculnya majalah yang tidak hanya bersifat umum, namun juga khusus (sumber:

http://id.wikipedia.org).

Majalah adalah sebuah penerbitan berkala (buku harian) yang terbit secara

teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan

berupa artikel, atau bersifat pembahasan yang menyeluruh dan mendalam.

Majalah digolongkan bedasarkan pangsa pasarnya yaitu jenis kelamin, usia, hobi,

minat, dan sebagainya. Majalah juga digolongkan berdasarkan sifat atau misinya

yaitu majalah berita, majalah hiburan, majalah berbahasa daerah dan majalah

agama (Junaedhi,1995:xiv).

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Majalah merupakan refleksi dari masyarakat atau keadaan zamannya

dimana pembacanya diharapkan akan mendapatkan gambaran yang utuh

mengenai segala sesuatu yang sedang berkembang saat itu. Oleh karenanya

majalah dapat dikatakan sebagai penemuan yang fenomenal. Edisi perdana

majalah yang diluncurkan di Amerika Serikat pada pertengahan 1930-an

memperoleh kesuksesan besar. Majalalah telah mampu membuat segmentasi pasar

tersendiri dan membuat fenomena baru dalam media cetak di Amerika Serikat.

Munculnya majalah-majalah seperti Scentific American, Psychology Today, dan

Playboy secara aktif membentuk pembaca baru (Dominick, 2000:209).

Media massa cetak dalam bentuk majalah telah lama dikenal masyarakat.

Media massa cetak dalam hal ini majalah, merupakan sarana komunikasi yang

dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi selengkap dan semenarik

mungkin. Informasi-informasi yang terdapat pada majalah dikemas sedemikian

rupa dalam aneka bentuk publikasi sepertu liputan berita, liputan khusus, features,

iklan, dan lain-lainnya sehingga menjadi menarik.

Majalah bisa menarik karena sifatnya yang lama dalam pengertian bahwa

informasi yang dipublikasikan tersebut bisa disimpan tanpa harus melakukan

‘recording’ sebagaimana dalam media massa siaran, dan kemudian informasi

tersebut bisa mudah didapatkan kembali sewaktu-waktu diperlukan. Dengan

demikian media massa cetak bukan merupakan media komunikasi, informasi, dan

persuasi yang lewat begitu saja sebagaimana yang terjadi dalam media massa

siaran baik radio maupun televisi. Di sinilah letak kekuatan media massa cetak

khususnya majalah.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Jenis-jenis majalah sendiri sangat banyak, seperti majalah wanita,

majalah musik, majalah remaja, majalah otomotif, dan lain-lainnya yang dibuat

sesuai dengan target pembacanya.

Remaja yang dalam hal ini berada dalam usia 12 sampai 17 tahun, sedang

mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual

dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu

mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan

karakteristik yang paling menonjol dari semua priode perkembangan.

Masa remaja merupakan priode transisi yang penting dalam pemikiran

kritis karena kognisi semacam itu mengalami perubahan seiring dengan

meningkatnya kecepatan, otomatisasi, dan kapasitas untuk memperoses informasi,

isi pengetahuan yang lebih luas, rentang yang lebih luas dan spontanitas dalam

menggunakan strategi (Santrock,2007:170). Berfikir kreatif adalah kemampuan

untuk berfikir dalam cara yang baru dan tidak biasa dan menemukan solusi yang

unik terhadap masalah.

Rubrik feature dalam sebuah majalah pada dasarnya seorang yang

berkisah. Penulis melukis gambar dengan kata-kata. Ia menghidupkan imajinasi

pembaca, ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan

membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.

Penulis feature untuk sebagian besar tetap menggunakan penulisan

jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa teknik-teknik itu sangat efektif untuk

berkomunikasi. Tapi bila ada aturan yang mengurangi kelincahannya untuk

mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos aturan itu. Tulisan yang hidup

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

adalah senjata penting untuk menaklukkan minat pembaca di tengah persaingan

antar media komunikasi yang kian ketat. Mereka dikangeni karena berjiwa

personal, memiliki sudut pandang yang unik dan cerdas, serta penuh vitalitas.

(sumber: http://www.sbi-info.org).

Majalah remaja Gogirl! Yang berdiri sejak tahun 2005 lalu telah menjadi

salah satu majalah remaja perempuan yang banyak dibaca dan dijadikan referensi

oleh remaja putri di Indonesia. Majalah ini memiliki 30 ribu pelanggan dan 58

ribu eceran yang tersebar di seluruh Indonesia, dan dijual ecerannya seharga Rp

25.000;

Majalah yang terbit setiap bulan ini dalam setiap edisinya berusaha

menampilkan beberapa artikel dalam bentuk feature dalam satu tema. Tema yang

diusung setiap bulannya berbeda-beda tergantung dengan berita apa yang sedang

hangat di kalangan remaja, seperti tema global warming, tekhnologi, dan

sebagainya. Rubrik-rubrik feature ini ditulis dengan gaya bahasa yang gampang

dipahami oleh remaja disertai dengan gambar atau foto dan tata letak yang

menarik.

SMA Harapan I Medan adalah salah satu sekolah swasta yang cukup

terkenal di kota Medan. Remaja yang bersekolah disini kebanyakan berasal dari

kalangan ekonomi menengah keatas. Di sekitar area sekolah tersebut sendiri

terdapat sebuah kios majalah dimana majalah Gogirl! sejak terbitan awal sudah

dijual disini dan dikonsumsi oleh pelajar disana. Penulis juga telah melakukan

sedikit pengamatan bahwa banyak remaja putri di sekolah tersebut yang menjadi

pembaca setia majalah Gogirl!

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti apakah

rubrik Feature majalah Gogirl! berpengaruh terhadap pengetahuan remaja putri di

SMA Harapan I Medan.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Sejauhmanakah rubrik feature majalah Gogirl! berpengaruh terhadap perubahan

sikap remaja putri di SMA Swasta Harapan I Medan?”

I.3 Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan akan

mengaburkan penelitian, maka peneliti merasa perlu membuat pembatasan

masalah agar menjadi lebih jelas.

Pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Yang dimaksud dengan rubrik feature majalah Gogirl!

dibatasi pada faktor-faktor judul, Intro, Jembatan/perangkai,

tubuh, dan penutup.

2. Yang dimaksud dengan sikap remaja dibatasi pada faktor-

faktor komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen

konatif/perilaku.

3. Objek penelitian ini adalah murid perempuan SMA Swasta

Harapan I Medan dan pernah membaca majalah Gogirl! minimal

1 kali.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

4. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011 dengan lama

penelitian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui isi rubrik feature di majalah Gogirl!

2. Untuk mengetahui sejauhmana peranan rubrik feature majalah Gogirl!

di kalangan remaja putri.

3. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh antara rubrik feature majalah

Gogirl! terhadap perubahan sikap remaja putri di SMA Harapan I

Medan.

I.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara akademis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah dan

memperkaya khasanah bacaan di Jurusan Ilmu Komunikasi mahasiswa

FISIP USU.

2. Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi kepada pihak majalah Gogirl! dalam mengambil kebijakan

maupun bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasannya.

3. Secara teoritis, diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis

mengenai hubungan antara majalah Gogirl! dan sikap remaja.

I.5 Kerangka Teori

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan

berfikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk

itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang

menggambarkan dari sudut mana penelitian tersebut disoroti (Nawawi,

1995:40).

Menurut Kerlinger, teori merupakan himpunan konstruk atau

konsep, yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan

menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan

gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).

Dengan adanya kerangka teori, akan membantu peneliti dalam

menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang

dianggap relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

I.5.1 Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang

artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua

orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata bahasa latin

Communico yang artinya membagi. Komunikasi menyarankan bahwa

suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan

tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi

merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut dalam kalimat “kita berbagi

pikiran”, “kita mendiskusikan makna”, “ kita mengirimkan pesan” (Deddy

Mulyana, 2005:41).

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada

semua makhluk hidup. Menurut Dr. Everett Kleinjan (Cangara, 2006:1),

komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas,

sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer

dan secara sekunder. Secara primer, proses komunikasi adalah proses

penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai

media primer dalam proses komunikasi antara lain; bahasa, isyarat,

gambar dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menyampaikan

pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Secara sekunder, proses komunikasi adalah proses penyampaian

pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau

sarana sebagai media kedua setelah lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media sekunder untuk melancarkan

proses komunikasi karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat

yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Media sekunder yang sering

digunakan antara lain; surat, telepon, faks, surat kabar, majalah, radio,

televisi, internet dan lain sebagainya.

I.5.2 Media Massa

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai

dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang

secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.

Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau

perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti

kelompok atau kumpulan. Berarti, pengertian media massa adalah

perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya

satu sama lain (Soehadi, 1978:38).

Effendy (2000), menyatakan bahwa media massa digunakan dalam

komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal

jauh. Media massa yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-

hari adalah surat kabar, majalah, radio, televisi dan lain sebagainya yang

bersifat dalam bidang informasi, edukasi, rekreasi, atau dalam istilah lain

penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan

menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan

keserempakan, artinya sebuah pesan dapat diterima oleh komunikan

dengan jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media

massa sangat efektif dalam merubah sikap, perilaku dan pendapat

komunikan.

Karakteristik Media massa menurut Cangara (2006) antara lain:

1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media

terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari

pengumpulan,pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang

memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan

waktu dan tertunda.

3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan

waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara

luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima

oleh banyak orang dalam waktu yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi,

surat kabar, dan semacamnya.

5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa

saja dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

dan suku bangsa.

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan

lembaga, yakni suatu institusi ataupun organisasi. Pesan yang disampaikan

melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada

umum dan mengenai kepentingan umum.kemampuan media massa dapat

menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada khalayak dalam

menerima pesan-pesan yang disebarkan.

Fungsi media terbagi menjadi 4, yaitu :

1. Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi

tentang lingkungan.

2. Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadi penyajian

pilihan solusi untuk suatu masalah.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

3. Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi

dan pendidikan.

4. Fungsi hiburan (entertainment) yang diperkenalkan oleh Charles

Wright yang mengembangkan model Laswell dengan

memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi.

Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan.

Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan

fungsi negatif (disfungsi).

I.5.3 Majalah

Majalah berasal dari kata magazine yang berarti storehouse atau

gudang. Dikatakan gudang karena majalah menampung segala jenis tulisan

seperti: artikel, puisi, cerita pendek, sketsa, berita dan sebagainya dengan

gaya penulisan feature. Pada abad 21 majalah mengalami kemajuan

dengan ditandai semakin menarik isi majalah. Pada awal penerbitannya,

majalah hanya berupa katalog dari buku-buku yang saat itu akan dijual.

Lama-kelamaan sudah dilengkapi dengan essay, artikel dan ulasan yang

sifatnya umum serta ditujukan untuk umum.

Pengertian majalah menurut Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer adalah sebuah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai

laporan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui

pembaca dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah

bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya, dan menurut

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita,

remaja, olah raga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya.

Meskipun majalah dan surat kabar sama-sama sebagai media cetak,

majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah

memiliki karakteristik sendiri, antara lain:

a. Penyajian lebih dalam

Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan,

selebihnya dwi mingguan, bahkan sebulanan. Berita-berita dalam

majalah disajikan lebih lengkap, karena dibubuhi latar belakang

peristiwa dikemukakan secara kronologis.

b. Nilai aktual lebih lama

Apabila aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka

nilai aktualitas majalah bisa satu minggu bahkan lebih. Kita tidak

akan menganggap usang majalah yang terbit dua atau tiga hari

yang lalu. Sebagaimana kita alami bersama, membaca majalah

tidak akan tuntas dalam sehari saja.

c. Gambar atau foto lebih banyak

Jumlah halaman majalah yang lebih banyak, sehingga selain

penyajian beritanya yang mendalam, majalah juga menampilkan

gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran kertas yang

kadang berwarna, serta kualitas kertas yang lebih baik daripada

surat kabar. Foto-foto yang ditampilkan di majalah biasanya

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

memiliki daya tarik tersendiri, apalagi bila foto tersebut sifatnya

eksklusif.

d. Cover (sampul) sebagai daya tarik

Cover atau sampul majalah merupakan daya tarik tersendiri

selain foto. Cover ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia.

Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan

gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya cover suatu

majalah sangat bergantung pada tipe majalah serta konsistensi

majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.

I.5.4 Rubrik

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), rubrik adalah

karangan yang bertopik tertentu dalam surat kabar,majalah,dan

sebagainya. Misalnya dalam suatu majalah remaja terdapat rubrik

puisi,cerita pendek,rubrik kesehatan,rubrik zodiak,rubrik iptek,ataupun

rubrik musik.

Onong Uchjana Effendy mengutarakan definisi mengenai rubrik

dalam Kamus Komunikasi, bahwa Rubrik berasal dari bahasa Belanda

yaitu Rubriek, yang artinya ruangan pada halaman surat kabar, majalah

atau media cetak lainnya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam

kehidupan masyarakat, misalnya rubrik wanita, rubrik olahraga, rubrik

pendapat pembaca dan sebagainya (Effendy, 1989: 316).

Dalam kegiatan membaca kita banyak mendapatkan banyak

informasi. Salah satu jenis bacaan yang dapat dibaca adalah majalah

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

remaja ataupun majalah anak-anak. Dalam suatu majalah banyak sekali

rubrik yang menarik untuk dibaca. Bacaan berbentuk rubrik sangat

membantu kita yang memiliki hobi tertentu. Misalnya anda yang

memiliki hobi bermain musik akan terbantu dengan kehadiran rubrik

musik Beberapa rubrik dalam majalah disebut rubrik tetap dan ada juga

yang tidak tetap. Rubrik tetap adalah rubrik yang selalu ada pada tiap

edisi.

I.5.5 Feature

Feature adalah merupakan racikan salad atau cuci mulut dalam

rangka hidangan jurnalistik. Santapan ekstra agar makanan yang berat-

berat terasa lebih nikmat. Feature tidak hanya berupa cerita human

interest, bisa cerita sejarah atau wawancara mengenai pribadi seseorang.

Tulisan jenis ini masuk ke dalam segi hiburan (Wolseley, 2007:52).

Jenis-jenis Feature :

1. Soft news, yaitu berita yang sifatnya enteng dan tidak serius.

Tulisannya tidak mendalam dan pada umumnya feature jenis ini

ditulis dengan singkat saja.

2. News feature, yaitu tulisan feature yang biasanya dimuat dalam

majalah berita. Muatan beritanya sangat dominan, banhkan

dibuat lebih rinci dan mendalam.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

3. How to do, yaitu tulisan yang mengajarkan masyarakat atau

pembaca untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan sesuai yang

diajarkan oleh pakar atau ahlinya.

4. Artikel ilmiah populer, yaitu tulisan feature yang menampilkan

tema yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

5. Pengalaman pribadi, yaitu tulisan feature yang selalu

ditampilkan di media massa tentang pengalaman seseorang

yang luar biasa. Semakin seru cerita pengalamannya semakin

baik.

6. Human interest, yaitu tulisan feature yang sasarannya adalah

orang-orang terkenal atau yang memiliki nilai jual tinggi,

namun bisa juga tulisan yang menjual kesedihan orang-orang

kebanyakan.

7. Memperkenalkan produk, yaitu tulisan feature yang memuat

informasi tentang produk-produk tertentu.

8. Sejarah, yaitu jenis tulisan feature yang fungsinya untuk

mengingatkan masyarakat akan sejarah yang sudah lama.

Menurut Paryati Sudarman (2008:54), anatomi feature atau susunan

bangunan dalam tulisan feature pada umumnya terdiri atas :

1. Judul (title)

Judul dalam karya feature memiliki fungsi untuk menggugah

pembaca.

2. Intro

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Intro adalah kalimat pembuka pada penulisan feature. Intro

merupakan paragraf pertama dalam penulisan feature. Tujuan

utamanya adalah untuk menarik pembaca untuk mengikuti

cerita yang kita tulis dan membuat jalan supaya alur ceritanya

tetap lancar.

3. Jembatan/perangkai

Seringkali disebut dengan istilah peralihan, merupakan kalimat

penghubung antara intro dengan tubuh tulisan. Fungsinya

adalah sebagai perantara antara intro dan tubuh tulisan.

4. Tubuh

Tubuh feature berisi tentang situasi dan proses yang disertai

dengan penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimana

sesuatu yang kita tulis itu terjadi.

5. Penutup

Merupakan alenia terakhir yang berisi pesan-pesan yang

mengesankan.

I.5.6 Sikap

Menurut Gordon Allport (1995: 5), sikap merupakan semacam

kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu.

Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan

kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila

individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Secord & Backman (1964:5), mendefinisikan sikap sebagai

keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan

predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di

lingkungan sekitarnya.

Sikap dikatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respons hanya

akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang

menghendaki adanya reaksi individual. Respons evaluatif berarti bahwa

bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh

proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap

stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-

tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi

terhadap objek sikap.

Struktur sikap menurut Mann (1969:24) terdiri atas tiga komponen

yang saling menunjang yaitu :

a. Komponen kognitif

Yaitu pengetahuan, persepsi, kepercayaan, dan kerangka

berfikir yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali

komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan

(opini), terutama bila menyangkut masalah atau problem yang

kontroversial.

b. Komponen afektif

Merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan

menyangkut masalah emosi seperti perhatian, rasa senang, dan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

rasa puas. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang

paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin

akan mengubah sikap seseorang.

c. Komponen konatif/perilaku

Yaitu berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau

untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

I.5.7 Remaja

Menurut Hurlock (2002:206) remaja adalah mereka yang berada

pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2004:262) memberi batasan usia

remaja adalah 12-21 tahun. Berdasarkan batasan yang diberikan para

ahli, dapat dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tapi

berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal

juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang

diperpendek.

Menurut Erickson (Gunarsa,2003:7) masa remaja adalah masa

terjadinya krisis identitas atau pencarian jati diri. Karekteristik remaja

yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering

menimbulkan masalah pada diri remaja dan berimbas pada lingkungan

sosialnya.

Menurut Piaget (dalam Santrock,2007:123) remaja termotivasi

untuk memahami dunianya karena hal ini merupakan suatu bentuk

adaptasi biologis. Remaja secara aktif mengkonstruksikan dunia

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

kognitifnya sendiri, dengan demikian informasi-informasi dari

lingkungan tidak hanya sekedar dituangkan ke dalam pikiran mereka.

Agar dunia itu dapat dipahami, remaja mengorganisasikan pengalaman-

pengalamannya, memisahkan gagasan-gagasan penting dari gagasan-

gagasan yang kurang penting, dan menggabungkan gagasan-gagasan itu

satu sama lain. Mereka juga mengadaptasikan pemikiran mereka yang

melibatkan gagasan baru karena informasi tambahan ini dapat

meningkatkan pemahaman mereka.

I.5.8 Teori S-O-R

Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response.

Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-

komponen antara lain: sikap, opini, prilaku, kognisi, dan konasi.

Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika

ada kondisi stimulus tertentu pula. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi

khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi

komunikan.

Unsur-unsur model ini adalah :

a. Pesan (stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O)

c. Efek (Response, R)

Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap

individu. Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

komunikan dapat diterima atau ditolak. Komunikasi yang terjadi dapat

berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus

yang disampaikan padanya. Sampai pada proses komunikan tersebut

memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau

mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan

kognitif, afektif, atau behavioral.

Adapun keterkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah :

1. Stimulus yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan dalam

rubrik Feature majalah Gogirl!

2. Organisme yang dimaksud adalah remaja putri SMA Harapan I

Medan.

3. Respon yang dimaksud adalah sikap remaja putri.

I.6 Kerangka Konsep

Kerangka yaitu hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian

yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian

yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa.

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak

diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak kejadian, keadaan, Kelompok atau individu yang menjadi

pusat perhatian ilmu sosial.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Kerangka konsep disusun sebagai perkiraan teoritis dan hasil yang

akan dicapai, setelah dianalisa secara kritis berdasarkan bahan persepsi

(pengamatan) yang dimiliki. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara

empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi

variabel.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (x)

Variabel bebas merupakan sejumlah gejala faktor, unsur-unsur,

yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau

faktor lain yang pada gilirannya gejala atau faktor yang kedua

itu disebut variabel terikat. Variabel bebas disini adalah rubrik

feature majalah Gogirl! (Nawawi,1995:56).

2. Variabel terikat (y)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang dipengaruhi oleh

adanya variabel bebas bukan karena adanya variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap remaja putri.

3. Variabel antara (z)

Variabel antara berada diantara variabel bebas dan terikat, yang

berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara

variabel bebas dan terikat. Variabel antara dalam penelitian ini

adalah karakteristik identitas responden.

I.7 Model Teoritis

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

I.8 Opeasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah

diuraikan diatas, maka variabel operasional sebagai berikut :

Tabel 1 Operasional Variabel

Variabel teoritis Variabel operasional

Variabel bebas (X)

Rubrik Feature Majalah Gogirl!

a. Judul (title)

b. Intro

c. Jembatan/perangkai

d. Tubuh

e. penutup

Variabel Terikat (Y)

Sikap Remaja Putri

a. komponen kognitif

- pengetahuan

- persepsi

- kepercayaan

- kerangka berfikir

b. komponen afektif

- perhatian

- senang

- puas

c. komponen konatif/perilaku

Variabel bebas (x)

Rubrik feature majlalah Gogirl!

Variabel terikat (y)

Sikap remaja putri

Variabel antara (Z)

Karakteristik responden

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

- kecenderungan bertingkah laku

- kecenderungan menerima

stimulus

- pembentukan sikap

Variabel Antara (Z)

Karakteristik Responden

a. frekuensi membaca

b. pekerjaan orangtua

c. penghasilan orangtua

I.9 Definisi operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang

konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi

operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk

mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu

informasi alamiah yang sangat membantu penelitian lain yang akan

menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995:46).

1. variabel bebas (Rubrik Feature majalah Gogirl!)

a. judul/title :

Pilihan kalimat judul yang digunakan dalam rubrik feature

majalah Gogirl!..

b. Intro :

Kalimat-kalimat dalam paragraf pertama yang digunakan

dalam bangunan cerita yang ditulis dalam rubrik feature

majalah Gogirl!

c. Jembatan/perangkai :

Mencoba melukiskan identitas dan situasi tertentu yang

dipaparkan dalam tulisan rubrik feature majalah Gogirl!

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

d. Tubuh :

Penjelasan mendalam mengenai isu tertentu dalam rubrik

feature majalah Gogirl!.

e. Penutup :

Pesan-pesan yang dari sebuah tulisan rubrik feature majalah

Gogirl! yang terletak di akhir penulisan.

2. Variabel terikat (sikap remaja putri)

a. Komponen kognitif : yaitu komponen yang berhubungan

dengan apa yang diketahui oleh manusia dan berhubungan

dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi dan kerangka

berfikir.

- pengetahuan

meningkatkan pengetahuan remaja putri di SMA Harapan

I setelah membaca rubrik feature majalah Gogirl!

- Persepsi

suatu proses dimana remaja putri di SMA Harapan I sadar

akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-

indera yang dimilikinya setelah membaca rubrik feature

majalah Gogirl!

- Kepercayaan

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

kepercayaan dari apa yang dilihat atau apa yang akhirnya

diketahui oleh remaja putri di SMA Harapan I setelah

membaca rubrik feature majalah Gogirl

- Kerangka berfikir

pemahaman mendasar remaja putri di SMA Harapan I

yang menjadi pondasi bagi pemikiran-pemikiran

selanjutnya.

b. Komponen afektif : yaitu komponen pembentukan dan

perubahan sikap pada khalayak setelah mengenal aspek

kognitif dan komponen ini menyangkut kehidupan

emosional seseorang yang dapat diamati secara langsung.

- Perhatian

Adanya perhatian secara sadar oleh remaja putri di SMA

Harapan I terhadap sejumlah kecil informasi dari sejumlah

besar informasi yang tersedia di rubrik feature majalah

Gogirl!

- Senang

perasaan senang remaja putri di SMA Harapan I setelah

membaca tulisan dalam rubrik feature majalah Gogirl!

- Puas

perasaan puas remaja putri di SMA Harapan I setelah

membaca tulisan dalam rubrik feature majalah Gogirl!

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

c. Komponen konatif/perilaku : yaitu komponen yang

berhubungan dengan kecenderungan untuk bertingkah laku

atau bereaksi terhadap sesuatu.

- Kecenderungan bertingkah laku

keinginan remaja putri di SMA Harapan I untuk

merubah perilaku setelah membaca rubrik feature

majalah Gogirl!

- Kecenderungan menerima stimulus

Rangsangan yang diterima oleh remaja putri di SMA

Harapan I setelah membaca rubrik feature majalah

Gogirl!

- Pembentukan sikap

Sikap yang diperlihatkan oleh remaja putri di SMA

Harapan I setelah membaca rubrik feature majalah

Gogirl!

I.10 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara

mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion,

hipotesis merupakan penghubung antar teori dan dunia empiris

(Rakhmat, 2004:14).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai nberikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara rubrik feature majalah Gogirl!

terhadap sikap remaja putri SMA Swasta Harapan I.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PENDAHULUAN I.1 Latar Belakangrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26285/4/Chapter...teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel,

Ha : Terdapat pengaruh antara rubrik feature majalah Gogirl! terhadap

sikap remaja putri SMA Swasta Harapan I.

Universitas Sumatera Utara