22
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. M DENGAN ANGGOTA KELUARGA An. D MENDERITA ISPA DI KELURAHAN GROGOL KECAMATAN LIMO DEPOK Pengkajian Dilakukan : Nama : Ita Hartini Hari : Jumat Tanggal : 25 Oktober 2013 Waktu : 16.00 WIB Metode : Wawancara, Observasi dan Pemeriksaan Fisik 1. Data Umum a. Nama Kepala Keluarga : Tn. M b. Alamat dan Telepon : RT 02 RW 04, Kelurahan Grogol, Kecamatan Cinere Depok c. Komposisi Keluarga No Nama Jenis Kelamin Hubungan dengan KK TTL / Umur Pendidika n 1 2 3 4 Tn. M Ny. R An. D An. A Laki – Laki Perempua n Perempua n Laki - Laki Kepala Keluarga Istri Anak Anak 31 Tahun 28 Tahun 8 Tahun 7 Bulan SD SMA SD -

Peng Kaji An

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peng Kaji An

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Tn. M DENGAN ANGGOTA KELUARGA An. D MENDERITA ISPA

DI KELURAHAN GROGOL KECAMATAN LIMO DEPOK

Pengkajian Dilakukan :

Nama : Ita Hartini

Hari : Jumat

Tanggal : 25 Oktober 2013

Waktu : 16.00 WIB

Metode : Wawancara, Observasi dan Pemeriksaan Fisik

1. Data Umum

a. Nama Kepala Keluarga : Tn. M

b. Alamat dan Telepon : RT 02 RW 04, Kelurahan Grogol, Kecamatan Cinere

Depok

c. Komposisi Keluarga

No NamaJenis

Kelamin

Hubungan

dengan KKTTL / Umur Pendidikan

1

2

3

4

Tn. M

Ny. R

An. D

An. A

Laki – Laki

Perempuan

Perempuan

Laki - Laki

Kepala

Keluarga

Istri

Anak

Anak

31 Tahun

28 Tahun

8 Tahun

7 Bulan

SD

SMA

SD

-

d. Genogram

Page 2: Peng Kaji An

Keterangan :

: Meninggal

: Klien

: Laki – Laki

: Perempuan

: Tinggal Satu Rumah

e. Tipe Keluarga

Tipe keluarga yang ada di keluarga ini adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah,

ibu dan dua orang anak

f. Suku Bangsa

Indonesia / Jawa

g. Agama

Islam

h. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Penghasilan keluarga Tn. M < UMR 2.042.000 dan bekerja sebagai buruh

i. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, karena Tn. M

sebagai kepala keluarga jarang ada dirumah dikarenakan beliau bekerja di luar kota

sehingga beliau jarang sekali mengajak rekreasi kelurganya. Kadang – kadang

berkumpul dengan tetangga lingkungan rumah

2. Riwayat Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahapan perkembangan dengan anak

sekolah dan anak balita dimana anak 1 Tn. M berumur 8 tahun bersekolah kelas 3 SD

sedangkan anak 2 Tn. M berumur 7 bulan. Tn. M bekerja sebagai mandor (buruh)

yang bekerja diluar kota.

b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga belum sepenuhnya terpenuhi karena Tn. M sebagai

kepala keluarga hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari – hari, bila anak sakit

Page 3: Peng Kaji An

terkadang hanya dibelikan obat warung bila tidak kunjung sembuh baru diperiksakan

ke Puskesmas.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

Anak Tn. M pada saat ini sedang sehat tetapi 4 hari yang lalu menderita pilek dan

batuk dan hanya mengkonsumsi obat warung.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya (yang lalu)

Ibu dan Bapak dr Tn. M dan Ny. R menderita hipertensi, sedangkan Ny. R dahulu

pernah menderita penyakit ginjal dan hipertensi dan berobat di rumah sakit tetapi saat

ini sudah sembuh.

3. Keadaan Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

Luas bangunan rumah yang ditempati sekitar 40 m2 (4 m x 10 m), terdiri atas 3

ruangan dan 1 kamar mandi dan di depan ada teras rumah. Bangunan rumah berbentuk

segi empat dan lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan cukup bersih dan

penataan alat / perabot rumah tangga yang cukup rapi. Penerangan dan ventilasi yang

cukup, khusus penerangan dan ventilasi dalam kamar kurang memadai. Sumber air

menggunakan sumur dan air minum membeli di warung atau agen. WC menggunakan

septik tank yang terletak di depan rumah. Di depan rumah terdapat halaman sekitar 2 x

2 m2.

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

TERAS RUMAH

RUANG

TAMU

KAMAR

TIDUR

DAPUR

KAMAR MANDI

Page 4: Peng Kaji An

Keluarga Tn. M hidup dilingkungan pinggiran kota. Sebagian besar dari tetangga di

lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. M adalah pendatang yang merupakan

wiraswasta. Interaksi antar warga banyak dilakukan di sore hari dikarenakan pada pagi

dan siang hari banyak warga yang bekerja.

c. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn. M mengontrak di RT 02 RW 04 sejak berumah tangga sampai sekarang,

tempat tinggalnya berjauhan dengan sanak saudara karena Tn. M merupakan

pendatang dari Jawa.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga Tn. M tidak mengikuti kegiatan yang diadakan di lingkungan setempat

karena Tn. M bekerja diluar kota dan jarang pulang ke rumah sedangkan istri dari Tn.

M mempunyai anak balita sehingga harus mengurusi anaknya tetapi Ny. R sering

berinteraksi dengan tetangga yang lain.

e. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga Tn. M ada empat orang yang terdiri dari suami, istri dan dua orang anak.

Keluarga Tn. M tidak mempunyai penunjang kesehatan.

4. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikas Keluarga

Diantara anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Dalam menghadapi suatu

permasalahan biasanya selalu dilakukan dengan cara musyawarah keluarga sebelum

diputuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan cara sangat terbuka.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan dua orang anak

yang satu sama lain saling memperhatikan

c. Struktur Peran Keluarga

Tn. M sebagai kepala keluarga dan bertanggung jawab dalam mengatur rumah

tangganya

Ny. R sebagai istri dan hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus

anak dirumah

An. D sebagai anak pertama dan duduk dibangku kelas 3 SD dan An. A sebagai

anak kedua yang baru berumur 7 bulan.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Page 5: Peng Kaji An

Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam

agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini

menganggap bahwa penyakit ISPA yang diderita oleh An. D adalah penyakit yang

biasa terjadi pada anak – anak. Upaya untuk mengendalikan dilakukan dengan hanya

mengkonsumsi obat warung.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga

b. Fungsi Sosialisasi

Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik. Keluarga

cukup aktif dalam bermasyarakat tetapi keluarga tida mengikuti kegiatan yang ada

dalam masyarakat dikarenakan Ny. R mempunyai anak balita yang baru berumur 7

bulan sedangkan Tn. M jarang ada dirumah dikarenakan beliau bekerja diluar kota.

c. Fungsi Perawatan Keluarga

Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang ISPA, hal ini

ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat

penyakit ISPA. Keluarga juga tidak tahu jika penyakit bisa kambuh kembali jika pola

makan pada sang anak tidak dijaga. Kemampuan keluarga dalam mengambil

keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah

yang terjadi pada penyakit ISPA. Keluarga juga tidak terlalu paham tentang langkah –

langkah yang harus dilakukan dalam mencegah penularan dan menangani

penyakitnya. Keluarga juga tidak mampu memodifikasi lingkungan yang ada karena

keterbatasan tempat

6. Stres dan Koping Keluarga

a. Stres Jangka Panjang

Keluarga Tn. M dalam keadaan baik dan tidak mempunyai stress jangka panjang

b. Stres Jangka Pendek

Keluarga mengatakan masalah yang dirasakan selama ini yaitu kecemasan karena

anaknya sering sekali menderita batuk pilek dan sering kambuh jika pola makan si

anak tidak dijaga.

c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor

Page 6: Peng Kaji An

Ny. R dan Tn. M berharap anaknya bisa sembuh dari penyakit yang diderita yaitu

ISPA.

d. Strategi Koping yang Digunakan

Keluarga menerima ini dengan apa adanya dan selalu bermusyawarah untuk

pengambilan keputusan tetapi keputusan yang diambil kurang tepat karena jika sakit

hanya mengkonsumsi obat warung

e. Strategi Adaptasi Disfungsional

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi

masalah secara mal adaptif.

7. Harapan Keluarga

Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap

sangat membantu pencegah penyakit yang terjadi di keluarga.

8. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan

FisikTn. M Ny. R An. D An. A

TTV TD : 130 / 90

N : 75

RR : 22

S : 37

TD : 120 / 90

N : 77

RR : 22

S : 36

TD :

N :

RR :

S :

TD :

N :

RR :

S :

Kulit / Kepala Tidak ada

benjolan, kulit

kepala bersih

dan rambut

agak ikal

Tidak ada

benjolan, kulit

kepala bersih

dan rambut

agak ikal

Tidak ada

benjolan, kulit

kepala bersih

dan rambut

agak ikal

Tidak ada

benjolan, kulit

kepala bersih

dan rambut

sedikit

Mata Simetris, tidak

anemis, sklera

tidak ikterik,

tidak ada

gangguan

penglihatan

Simetris, tidak

anemis, sklera

tidak ikterik,

tidak ada

gangguan

penglihatan

Simetris, tidak

anemis, sklera

tidak ikterik,

tidak ada

gangguan

penglihatan

Simetris, tidak

anemis, sklera

tidak ikterik,

tidak ada

gangguan

penglihatan

Page 7: Peng Kaji An

Telinga Simetris, bersih

tidak ada

gangguan

pendengaran

Simetris, bersih

tidak ada

gangguan

pendengaran

Simetris, bersih

tidak ada

gangguan

pendengaran

Simetris, bersih

tidak ada

gangguan

pendengaran

Hidung Tidak bersekret

dan tidak ada

kelainan dalam

penciuman

Tidak bersekret

dan tidak ada

kelainan dalam

penciuman

Tidak bersekret

dan tidak ada

kelainan dalam

penciuman

Tidak bersekret

dan tidak ada

kelainan dalam

penciuman

Mulut Bersih, gigi

utuh, mukosa

bibir lembab

Bersih, gigi

utuh, mukosa

bibir lembab

Bersih, gigi

utuh, mukosa

bibir lembab

Bersih, gigi

baru tumbuh,

mukosa bibir

lembab

Dada / Thorax Bentuk

ekspansi

simetris,

frekuensi

pernafasan

normal,

inspirasi

seimbang

dengan

ekspirasi

Bentuk

ekspansi

simetris,

frekuensi

pernafasan

normal,

inspirasi

seimbang

dengan

ekspirasi

Bentuk

ekspansi

simetris,

frekuensi

pernafasan

normal,

inspirasi

seimbang

dengan

ekspirasi

Bentuk

ekspansi

simetris,

frekuensi

pernafasan

normal,

inspirasi

seimbang

dengan

ekspirasi

Abdomen Perut agak

sedikit buncit,

tidak terdapat

luka

Perut agak

sedikit buncit,

tidak terdapat

luka

Perut rata, tidak

terdapat luka

Perut agak

sedikit buncit,

tidak terdapat

luka

Ekstremitas Tidak ada luka,

tidak ada

edema, turgor

kulit baik

Tidak ada luka,

tidak ada

edema, turgor

kulit baik

Tidak ada luka,

tidak ada

edema, turgor

kulit baik

Tidak ada luka,

tidak ada

edema, turgor

kulit baik

Kesimpulan

9. Fungsi Perawatan Kesehatan

Page 8: Peng Kaji An

Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang ISPA, hal ini ditunjukkan

dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit ISPA.

Keluarga juga tidak tahu jika penyakit bisa kambuh kembali jika pola makan pada sang

anak tidak dijaga. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena

keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit ISPA.

Keluarga juga tidak terlalu paham tentang langkah – langkah yang harus dilakukan dalam

mencegah penularan dan menangani penyakitnya. Keluarga juga tidak mampu

memodifikasi lingkungan yang ada karena keterbatasan tempat

Page 9: Peng Kaji An

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1 Data Subjektif :

1. Ny. R mengatakan bahwa

anaknya menderita pilek dan

demam 4 hari yang lalu dan

hanya mengkonsumsi obat

warung

2. Ny. R mengatakan bahwa ia

belum mengetahui tentang

penyebab, penularan dan

perawatan demam dan pilek

3. Ny. R tidak mengetahui

bagaimana cara memodifikasi

lingkungan yang sehat agar tidak

terjadi penularan ISPA

4. Ny. R tidak mengetahui

bagaiamana cara pengambilan

keputusan yang tepat.

5. Ny. R mengatakan bahwa

penyakit ISPA adalah penyakit

yang biasa diderita oleh anaknya

Data Objektif :

1. Imunisasi An. D lengkap

2. Ventilasi rumah cukup tetapi

tidak dibuka setiap hari

3. Saat dilakukan pengkajian Ny. R

tahu kalau penyakit pilek itu

Ketidakmampuan

keluarga dalam

merawat anggota

keluarga

Resiko terjadinya

penyakit ISPA

Page 10: Peng Kaji An

menular tetapi Ny. R tidak

mengetahu bagaimana cara

penularannya

PRIORITAS MASALAH (SKORING)

Dx 1 : Resiko terjadinya penyakit ISPA pada keluarga Tn. M terutama An. D

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan

masalah ISPA

No Kriteria Bobot Pembenaran

1 Sifat Masalah :

Aktual (3)

Resiko Tinggi (2)

Potensial (1)

1

2 / 3 x 1 = 2 / 3

An. D 4 hari yang

lalu menderita ISPA,

tetapi

penyembuhannya

hanya

mengkonsumsi obat

warung

2 Kemungkinan Masalah Dapat

diubah :

Mudah (2)

Sebagian (1)

Tidak Dapat (0)

2

2/2 x 2 =2

Pengetahuan

keluarga / sumber

daya dan fasilitas

kesehatan tersedia

dan dapat

dijangkau /

dimanfaatkan

3 Potensial Masalah untuk dicegah :

Tinggi (3)

Cukup (2)

Rendah (1)

1

3/3 x 1 = 1

ISPA adalah

penyakit yang

diobati bila keluarga

mengetahui

bagaimana

pengobatan dan

pencegahan terhadap

penyakit ISPA

4 Menonjolnya Masalah :

Segera diatasi (2)

1 Keluarga

menganggap bahwa

penyakit ISPA

Page 11: Peng Kaji An

Tidak segera diatasi (1)

Tidak dirasakan ada masalah (0)

0/2 x 1 = 0 adalah penyakit yang

biasa terjadi pada

anak – anak,

sehingga keluarga

merasakan tidak ada

masalah.

Total Score 3 2/3

Page 12: Peng Kaji An

INTERVENSI (PERENCANAAN)

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Evaluasi Rencana

TindakanUmum Khusus Kriteria Standar

Resiko

terjadinya

penyakit ISPA

pada keluarga

Tn. M terutama

An. D

berhubungan

dengan

ketidakmampua

n keluarga

merawat anggota

keluarga dengan

masalah ISPA

Setelah

dilaksanakan

3 kali

kunjungan

pada

keluarga Tn.

M

diharapkan

ISPA pada

An. D tidak

terjadi

kembali

1. Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3 x 15

menit

keluarga

dapat

mengenal

masalah

kesehatan

dengan

menjelaskan

masalah

kesehatan

Respon

Verbal

ISPA adalah

penyakit saluran

pernapasan akut

dengan batuk dan

pilek

Penyebab ISPA :

a. Kurang Gizi

b. Imunisasi

tidak lengkap

c. Lingkungan

yang tidak

sehat

Tanda dan

Gejala ISPA :

a. Batuk

b. Pilek

c. Demam

d. Nafas Cepat

e. Suara Parau

f. Nyeri

Tenggorokan

a. Kaji

pengetahuan

tentang

ISPA

b. Beri

motivasi

keluarga

untuk

mengemuka

kan

pendapatnya

tentang

ISPA

c. Diskusikan

bersama

keluarga

mengenai

pengertian

penyebab

dan gejala

ISPA

d. Bimbing

keluarga

untuk

menjelaskan

ulang

pengertian

Page 13: Peng Kaji An

penyebab

tanda dan

gejala ISPA

e. Beri re

inforcement

positif atas

jawaban

yang

diberikan

2. Setelah

tindakan 1 x

15 menit

keluarga

dapat

merawat

anggota

keluarga yang

sakit ISPA

Respon

Verbal

Perawatan ISPA :

a. Jika panas

dikompres

b. Jika pilek

bersihkan

hidung dengan

saputangan

yang bersih

c. Beri minum

yang banyak

d. Awasi kondisi

bila bertambah

parah

a. Diskusikan

bersama

keluarga

tentang

pencegahan

ISPA

b. Berikan

kesempatan

bertanya

tentang hal

yang kurang

dimengerti

c. Tanyakan

kembali

tentang apa

saja yang

dijelskan

Page 14: Peng Kaji An

3. Keluarga

mampu untu

memodifikasi

lingkungan

yang dapat

mendukung

kesehatan

Respon

Verbal

Psikomotor

Pencegahan ISPA

a. Menjauhi

rokok dari

penderita batuk

b. Jaga

kebersihan

lingkungan

c. Berikan

makanan yang

bergizi

Kebersihan

Lingkungan :

a. Rumah

dibersihkan

b. Pakaian

jangan

digantung

c. Jendela setiap

hari dibuka

d. Debu

dibersihkan

a. Diskusikan

bersama

keluarga

tentang

pencegahan

ISPA

b. Berikan

kesempatan

klien untuk

bertanya

tentang

pencegahan

ISPA

c. Tanyakan

kembali hal

– hal yang

dijelaskan

d. Beri re

inforcement

positif atas

jawaban

yang

diberikan

keluarga

e. Praktekan

dan

laksanakan

kebersihan

lingkungan

Page 15: Peng Kaji An

4. Keluarga

mampu

memanfaatkan

fasilitas

kesehatan

Respon

Verbal

Fasilitas

kesehatan untuk

berobat ISPA

a. Puskesmas

b. Rumah Sakit

c. Bidan

d. Dokter

A.

a. Jelaskan

pada

keluarga

tentang

fasilitas

kesehatan

yang bisa

digunakan

b. Motivasi

keluarga

untuk

mengunjungi

fasilitas

kesehatan

yang dipilih

c. Beri re

inforcement

positif atas

keputusan

keluarga

d. Beri

kesempatan

keluarga

untuk

bertanya

tentang hal –

hal yang

belum

diketahui