6
TUGAS MATA KULIAH PENGANGGARAN PERUSAHAAN RESUME PENYUSUNAN ANGGARAN KONVENSIONAL Oleh : Kelompok 10 Adani Khairina 125020300111008 Ratika Hanna A. 125020300111094 Ika Setiawati S. 115020300111029 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014

penganggaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

word

Citation preview

Page 1: penganggaran

TUGAS MATA KULIAH PENGANGGARAN PERUSAHAAN

RESUME PENYUSUNAN ANGGARAN KONVENSIONAL

Oleh :

Kelompok 10

Adani Khairina 125020300111008

Ratika Hanna A. 125020300111094

Ika Setiawati S. 115020300111029

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014

Page 2: penganggaran

PENYUSUNAN ANGGARAN KONVENSIONAL

A. Pengertian

Metode penghargapokoan tradisional sama dengan metode penghargapokoan konvensional. Metode ini dibagi lagi menjadi metode full costing atau variabel costing. Metode penghargapokoan penuh adalah metode dimana seluruh unsure harga pokok diakui sebagai harga poko, yaitu meliputi BBL, BTKL, dan FOH tetap dan variable. Sedangkan metode variable costing atau direct costing hanya menggunakan FOH variable dengan BBL dan BTKL saja, untuk FOH tetapnya tidak dibebankan.

B. Pengertian Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, tetapi biaya variable per unit tetap walaupun volume kegiatan berubah. Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel ini memiliki unsur biaya variable dan tetap. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seirinng dengan bertambahnya produksi dalam rentang waktu tertentu.

C. Metode pemisahan Biaya Semivariabel

Metode Perkiraan Langsung

Metode digunakan apabila perusahaan memiliki data historis, tetapi tidak dapat dipakai untuk masa yang akan dating atau perusahaan baru berdiri sehingga belum memiliki data.

Metode Biaya Berjaga

Metode ini dalam dunia nyata sulit diterapkan karena pabrik yang didak beroperasi selama menjaga biaya tetap yang merugikan perusahaan.

Metode Korelasi

Menitikberatkan pada data masa lampau dengan menggunakan salah satu alat analisis statistic. Dapat disajikan secara grafik dan secara matematis.

Metode tertinggi dan terendah

Metode untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya variable dan biaya tetap dengan cara mencari selisih antara tingkat biaya dan satuan tertinggi dengan tingkat biaya dan satuan terendah.

D. Metode Unit Ekuivalen Produk

Langkah Penyusunan Anggaran Biaya Produksi

Page 3: penganggaran

Tahap pertama, menyusun data produk dalam unit berupa data produk dihasilkan dan produk diproses.

Tahap kedua, menyusun biaya produksi dibebakan untuk menghitung biaya produk diproses berupa biaya produk dalam proses awal dan produk masuk produksi periode ini.

Tahap ketiga, menyusun biaya produksi diperhitungkan untuk menghitung biaya produk selesai dan produk dalam proses akhir.

E. Penyusunan Anggaran Konvensional

Penyusunan anggrana konvensional adalah lawan dari penyusunan anggaran berdasarkan kegiatan. Berikut adalah ilustrasi Penyusunan Anggaran Konvensional :

1. Membuat anggaran jualan

2. Membuat anggaran sediaan produk jadi akhir

3. Membuat anggaran bahan baku

4. Membuat anggaran biaya tenaga kerja langsung

5. Membuat anggaran biaya overhead pabrik variable

6. Membuat anggaran biaya overhead pabrik tetap

7. Membuat Anggaran Sediaan Produk dalam proses akhir

8. Membuat Anggaran BOP tetap lebih (kurang)

9. Membuat Anggaran Beban Usaha Variabel

10. Membuat anggaran laba rugi metode penghargapokoan penuh

11. Membuat anggaran laba rugi metode penghargapokoan variable

Nantinya akan terdapat selisih dari laba menggunakan kedua metode sehingga langkah selanjutnya adalah :

12. Membuat Tabel perbedaan laba

13. Membuat Perbedaan Sediaan

14. Anggaran Biaya Produksi Metode penghargapokoan penuh belum disesuaikan

15. Anggaran Biaya Produksi Metode penghargapokoan penuh telah disesuaikan

16. Anggaran Biaya Produksi Metode penghargapokoan variable

17. Membuat anggaran kas metode langsung

18. Anggaran neraca metode penghargapokoan penuh

Page 4: penganggaran

19. Anggaran bangunan dan alat

20. Anggaran neraca metode penghargapokoan variable

21. Selisih sediaan antara metode penghargapokoan penuh (PP) dengan penghargapokoan variable (PV)

22. Perbandingan anggaran Laba Rugi Akunting Tradisional dengan akunting Bahan Terpakai

F. ANALISIS SELISIH

Anggaran dengan kenyataannya jarang terdapat kesamaan, sehingga hampir selalu terjadi selisih. Selisihnya disebut variance yang menguntungkan disebut menguntungkan (favorable) bukan selisih yang menguntungkan (unfavorable). Selisih tersebut dapat disebabkan oleh volume yang tidak sesuai dengan anggaran, tetapi dapat juga disebabkan harga/tariff per unit yang tidak sama dengan anggaran.

Selisih Volume Jualan

Adalah Margin kontribusi per unit yang dianggarkan dikalikan dengan selisih unit jualan yang dianggarkan dengan actual.

Selisih Harga Pokok Standar

Selih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik.

● Selisih Biaya Bahan Baku

BBBS = biaya bahan baku sesungguhnya

BBBSt = biaya bahan baku standar

HSt = harga standar

HS = harga sesungguhnya

KSt = kuantitas standar

KS = kuantitas sesungguhnya

● Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung

SHBB = (HSt-HS)x KS

SKBB = (KSt-KS)x HSt

STU = (TUSt-TUS) x JKS

SEU = (JKSt-JKS) x TUST

Page 5: penganggaran

STU = selisih tariff upah

SEU = Selisih efisiensi upah

TUSt = tariff upah standar

TUS = tariff upah sesunggguhnya

JKS = jam kerja sesungguhnya

JKSt = jam kerja standar

● Selisih Biaya Overhead Pabrik

1. Metode satu selisih

SBOP = selisih biaya overhead pabrik

2. Metode dua selisih

BOPVS = biaya overhead pabrik variable sesungguhnya

3. Metode tiga selisih

TBOPT = Tarif Biaya Overhead Pabrik Tetap

SBOP = BOPS-BOPSt

Selisih terkendali = BOPVS- BOPVSt

BOPVSt= JKSt x TBOPV

Selisih volume = (JKN-JKSt) x TBOPT

Selisih pengeluaran = BOPVS-BOPVAJS

Selisih kapasitas =(JKN-JKS) x TBOPT

SEBOP = (JKSt-JKS) x TBOP