49
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN UKUR TANAH DASAR SISWA KELAS X PROGRAM STUDI BANGUNAN SMK NEGERI MAGELANG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Semarang Oleh Wachid Warrohman NIM 5101412013 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/30795/1/5101412013.pdf · pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ukur

  • Upload
    dothuan

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN UKUR

TANAH DASAR SISWA KELAS X PROGRAM STUDIBANGUNAN SMK NEGERI MAGELANG TAHUN AJARAN

2015/2016

SKRIPSIUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

Oleh

Wachid Warrohman

NIM 5101412013

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. “Lelah dalam belajar itu wajar tetapi

jangan menyerah dalam belajar”

2. “Perbaiki niat dalam belajar karena

niat adalah kunci utama untuk

menggapai ilmu”

.

Persembahan:Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibuku dan Bapakku, Tati Sulastri dan

Muslim, yang senantiasa selalu

memberikan doa, dukungan dan kasih

sayangnya.

2. Semua kakak ku dan kedua adikku

tersayang Dilla dan Amel.

3. Teman seperjuangan rombel Pendidikan

Teknik Bangunan 2012.

4. Teman seperjuangan PPL SMK Negeri 1

Magelang.

5. Teman seperjuangan KKN Manyaran

6. Almamaterku Universitas Negeri

Semarang.

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar

Ukur Tanah Dasar Kelas X Bidang Studi Bangunan SMK Negeri 1 Mgaelang Tahun

Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi S1 Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, mudah-

mudahan kita semua mendapatkan safaat Nya di yaumil akhir nanti, Amin.

Penyelesaian karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta

penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di Universitas

Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil sekaligus

Koordinator Program Studi S1, atas fasilitas yang disediakan bagi mahasiswa.

4. Drs. Sumiyadi, M.T. dan Ir. Ispen Safrel, M.Si., Pembimbing I dan II yang penuh

perhatian dan atas perkenaan memberi bimbingan dan dapat dihubungi sewaktu-

vi

waktu disertai kemudahan menunjukan sumber-sumber yang relevan dengan

penulisan karya ini.

vii

ABSTRAK

Wachid Warrohman. 2017. Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar

terhadap Hasil Belajar Ukur Tanah Dasar Siswa Kelas X Bidang Studi Bangunan

SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2015/2016. Pembimbing Drs. Sumiyadi,

M.T. dan Ir. Ispen Safrel, M.Si.

Pendidikan merupakan hal yang utama dalam proses peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang

memegang peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Selain itu, sekolah sebagai lembaga formal juga berusaha semaksimal

mungkin dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar mata pelajaran ukur

tanah dasar siswa kelas X program studi bangunan SMK Negeri 1 Magelang belum

menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dilihat dari nilai ulangan akhir semester yang

menunjukkan sebanyak 56 siswa atau 44% siswa tidak bisa mencapai KKM yang

ditetapkan oleh sekolah.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X program studi bangunan

SMK Negeri 1 Magelang yang berjumlah 127 siswa. Penentuan jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah 31 siswa. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah observasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis deskriptif persentase, regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial disiplin belajar terhadap hasil

belajar sebesar 65,6%, motivasi belajar berpengaruh sebesar 47% terhadap hasil

belajar dan disiplin belajar dan motivasi belajar berpengaruh sebesar 91,1% terhadap

hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar

dan motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Guru hendaknya lebih

meningkat kedisiplinan belajar dalam pembelajaran dikelas dan lebih memperhatikan

siswa yang sering melanggar aturan kelas. Orang tua hendaknya mengingatkan anak

untuk belajar, memberikan perhatian dengan menanyakan tugas sekolah yang dimiliki

dan kesulitan yang dihadapi dalam belajar, dan memberikan waktu khusus belajar

pada anak agar anak tetap terus belajar di rumah. Guru hendaknya lebih

memperhatikan siswa yang benar-benar membutuhkan motivasi belajar dalam

pembelajaran.

Kata Kunci: Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, Hasil Belajar.

viii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERNYATAAN DAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I ........................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

1.5 Sistematika Skripsi .......................................................................... 7

BAB II ...................................................................................................... 9

LANDASAN TEORI .............................................................................. 9

ix

2.1 Teori Belajar .................................................................................... 9

2.1.1 Aliran Konvergensi ....................................................................... 9

2.1.2 Teori Belajar Kognitif ................................................................... 9

2.1.3 Teori Belajar Kontruktivisme........................................................ 10

2.2 Hasil Belajar .................................................................................... 11

2.2.1 Definisi Belajar ............................................................................. 11

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................... 12

2.2.3 Definisi Hasil Belajar Ukur Tanah Dasar ..................................... 14

2.3 Motivasi Belajar .............................................................................. 16

2.3.1 Definisi Motivasi Belajar .............................................................. 16

2.3.2 Ciri-Ciri Motivasi Belajar ............................................................. 17

2.3.3 Peran Motivasi Dalam Belajar ...................................................... 18

2.4 Disiplin Belajar ................................................................................ 21

2.4.1 Definisi Disiplin Belajar................................................................ 21

2.4.2 Fungsi Disiplin .............................................................................. 21

2.4.3 Pentingnya Disiplin ....................................................................... 23

2.5 Kerangka Berfikir Dan Hipotesis Penelitian ................................... 24

2.5.1 Kerangka Berfikir .......................................................................... 24

2.5.2 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 27

BAB III ..................................................................................................... 28

METODE PENELITIAN ....................................................................... 28

3.1 Jenis Dan Desain Penelitian ............................................................ 28

x

3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................. 28

3.3 Populasi Dan Sampel ....................................................................... 28

3.4 Variabel Penelitian .......................................................................... 29

3.4.1 Variabel Eksogen Atau Independen (X) .......................................... 30

3.4.2 Variabel Endogen Atau Dependen (Y) ............................................ 31

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 31

3.5.1 Metode Dokumentasi .................................................................... 31

3.5.2 Metode Angket atau Kuesioner ..................................................... 31

3.5.3 Metode Observasi .......................................................................... 32

3.6 Metode Uji Analisis Instrumen........................................................ 32

3.6.1 Uji Validitas .................................................................................. 32

3.6.2 Uji Reliabilitas............................................................................... 34

3.7 Metode Analisis Data ....................................................................... 34

3.7.1 Metode Analisis Deskriptif ........................................................... 34

3.7.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Hasil Belajar UTD .......... 35

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 36

3.7.2.1 Uji Normalitas ............................................................................. 36

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas ................................................................... 36

3.7.2.3 Uji Heteroskedastis ..................................................................... 37

3.7.2.4 Uji Linearitas .............................................................................. 37

3.7.3 Analisis Regresi Linearitas Berganda ........................................... 38

3.7.4 Uji Hipotesis .................................................................................. 38

xi

3.7.4.1 Uji Simultan ................................................................................ 38

3.7.4.2 Uji Parsial (uji t) ......................................................................... 39

3.7.4.3 Koefisien Determinasi Simultan (R2) ......................................... 40

3.7.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) .............................................. 40

3.7.4.5 Bagan Alur Penelitian ................................................................. 41

BAB IV ................................................................................................... 42

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 42

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 42

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 42

4.1.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Ukur Tanah Dasar ...... 42

4.1.2 Hasil Uji Asusmsi Klasik .............................................................. 43

4.1.2.1 Uji Normalitas ............................................................................. 43

4.1.2.2 Uji Linearitas .............................................................................. 44

4.1.2.3 Uji Multikolinearitas ................................................................... 45

4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 46

4.1.3 Uji Analisis Linier Berganda......................................................... 47

4.1.3.1 Disiplin Belajar, Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar UTD 47

4.1.4 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 49

4.1.4.1 Hasil Uji Simultan (Uji F) .......................................................... 49

4.1.4.2 Hasil Uji Parsial (Uji t) ............................................................... 49

4.1.4.3 Hasil Uji Determinasi Simultan (R2) .......................................... 50

4.1.4.4 Hasil Uji Determinasi secara Parsial (r2) .................................... 51

xii

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 52

4.2.1 Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar UTD ............... 52

4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar UTD .............. 54

4.2.3 Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil

Belajar UTD .................................................................................. 56

BAB V .................................................................................................... 57

PENUTUP ............................................................................................. 57

5.1 Simpulan ......................................................................................... 57

5.2 Saran ................................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 62

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ulangan Harian dan Ulangan Tengah Semester Genap Siswa

Kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1 Magelang

Tahun Ajaran 2015/2016 ................................................................. 2

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 29

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Angket ............................................................. 32

Tabel 3.3 Hasil Uji Validasi ............................................................................. 33

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabelitas ....................................................................... 34

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ukur Tanah Dasar ..................... 42

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 43

Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar ............ 44

Tabel 4.4 Hasil Uji Linearitas Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar ............ 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonearitas dengan Hasil Belajar ........................... 46

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroksidastisitas ............................................................ 47

Tabel4.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................... 47

Tabel 4.8 Hasil Uji F Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan Hasil Belajar .... 49

xiv

Tabel 4.9 Hasil Uji t dengan Hasil Belajar ...................................................... 50

Tabel 4.10 Hasil Uji Determinasi Simultan (R2) ............................................. 51

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) .................................. 51

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 26

Gambar 3.7.4.5 Bagan Alur Penelitian ............................................................ 41

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran – Lampiran ....................................................................................... 62

Lampiran 1. Data Siswa Kelas X Bangunan SMK Negeri 1 Magelang .......... 63

Lampiran 2. Daftar Nilai Ukur Tanah Dasar Kelas X Bangunan SMK Negeri 1

Magelang ....................................................................................

.................................................................................................... 67

Lampiran 3. Angket Uji Coba .......................................................................... 71

Lampiran 4. Kisi-kisi AngketPenelitian ........................................................... 77

Lampiran 5. Angket Penelitian ........................................................................ 78

Lampiran 6. Pedoman Observasi Disiplin Belajar ........................................... 82

Lampiran 7. Tabulasi Uji Coba Variabel Motivasi Belajar ............................. 83

Lampiran 8. Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ...................................... 84

Lampiran 9. Uji Reliabelitas ............................................................................ 87

Lampiran 10. Tabulasi Penelitian .................................................................... 88

Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian ................................................................... 89

Lampiran 12. Surat Keterangan ....................................................................... 90

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang utama dalam proses peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Melalui pendidikan seseorang akan mendapatkan bekal dalam

menghadapi kehidupan di masa yang akan datang karena dengan pendidikan

kehidupan seseorang diharapkan akan lebih baik. Sekolah merupakan lembaga

pendidikan formal yang memegang peranan sangat penting dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Selain itu sekolah sebagai lembaga formal juga

berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Tu’u (2004:75) hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan murid

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk angka

atau skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran. Hasil

belajar mempunyai fungsi sebagai indikator untuk mengetahui sejauh mana

pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa selama mengikuti pelajaran dan untuk

mengetahui daya serap pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh

guru. Melalui hasil belajar, guru dapat mengetahui apakah peserta didik sudah

menguasai kompetensi atau belum. Apabila hasil belajar yang diperoleh siswa tinggi

maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut telah berhasil dalam belajar.

Evaluasi belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam

menangkap materi pelajaran di sekolah. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat di

1

2

lihat dari hasil belajar siswa itu sendiri yang tercantum dalam laporan hasil belajar.

Pada umumnya pendidikan di sekolah dilaksanakan secara klasikal.SMK Negeri 1

Magelang merupakan salah satu SMK Negeri yang ada di Kota Magelang, beralamat

di Jalan Cawang No.2 Jurang Ombo Magelang Selatan. Sekolah ini memiliki lima

Program Studi yaitu Program Studi Bangunan, Elektro, Listrik, Mesin,

Otomotif.Penelitian ini fokus pada Program Studi Bangunan Kelas X yang di

dalamnya terdapat mata pelajaran Ukur Tanah Dasar.

Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada Februari 2016 di SMK

Negeri 1 Magelang diketahui bahwa hasil ulangan akhir semester pada mata

pelajaranUkur Tanah Dasar tahun ajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Ulangan Akhir Semester Mata Pelajaran Ukur Tanah Dasar Siswa Kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1 Magelang Tahun

Ajaran 2015/2016

Kelas Jumlah Siswa KKMUAS

Tuntas % BelumTuntas %

X BG A 32 75 18 56% 14 46%

X BG B 31 75 14 45% 17 55%

X BG C 32 75 20 63% 12 37%

X BG D 32 75 19 59% 13 41%

Jumlah 127 71 56% 56 44%Sumber:dokumentasi guru mata pelajaran ukur tanah dasar, tahun 2016

Tabel 2.1 merupakan nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) siswa kelas X

Bangunan SMK Negeri 1 Magelang belum menunjukkan hasil yang baik. Hal ini

dilihat dari nilai UAS yang menunjukkan sebanyak 56 siswa atau 44% siswa tidak

bisa mencapai KKM. Jika dilihat dari masing-masing kelas, ada satu kelas yang lebih

dari 50% siswanya tidak mencapai batas ketuntasan dalam UAS. Hal tersebut dapat

3

dikatakan bahwa kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Magelang belum

mencapai hasil yang diharapkan dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa

dalam UAS.

Tinggi rendahnya hasil belajar siswa program studi bangunan pada mata

pelajaran ukur tanah dasar diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

mempengaruhi belajar. Menurut Slameto (2010:54), faktor faktor yang

mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu:faktor intern

yang terdiri dari faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologi

(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), faktor kelelahan,

sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi

antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang

tua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas

rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa, mass media, teman bergaul, bentuk

kehidupan masyarakat).

Dalam observasi awal yang dilakukan selama PPL di SMK Negeri 1 Magelang,

peneliti mengamati siswa ketika mengikuti pelajaran dikelas. Dapat diketahui bahwa

siswa belum memiliki disiplin belajar yang tinggi. Hal tersebut ditunjukan dengan

datang terlambat saat pergantian jam, antara jam istirahat dengan jam pelajaran,

ketika bel masuk berbunyi mereka masih berada diluar kelas dan ketika guru sudah

masuk dalam kelas masih ada beberapa murid yang belum masuk kelas. Kemudian

4

banyaknya siswa yang mengerjakan tugas di dalam kelas walaupun tugas tersebut

sudah diberikan seminggu yang lalu, hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak taat

terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Ketika hari senin banyak siswa yang

melaksanakan upacara diluar gerbang sekolah karena terlambat dan banyak siswa

yang upacara di belakang barisan karena tidak memakai atribut lengkap.

Selain itu peneliti juga mengamati siswa ketika mengikuti pelajaran di dalam

kelas. Motivasi belajar siswa kelas X program studi bangunan masih tampak kurang

dalam belajar hal itu terlihat pada saat pelajaran berlangsung ada yang tidak

membawa alat gambar dan baju praktek, ada yang bermain handphone ketika guru

sedang menyampaikan materi pelajaran, ada yang mengobrol sendiri dengan teman

sebangku dan ada siswa yang sering ijin keluar masuk ke dalam ruang kelas. Motivasi

belajar siswa yang rendah akan berpengaruh pada proses belajar siswa dan

berdampak pada hasil belajar siswa yang hendak dicapai.

Dugaan peneliti sementara bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa kelas X Bangunan SMK Negeri 1 Magelang tahun ajaran 2015/2016 yaitu

disiplin belajar dan motivasi belajar. Penelitian ini untuk menganalisis lebih lanjut

apakah faktor-faktor tersebut merupakan penyebab rendahnya hasil belajar Ukur

Tanah Dasar siswa kelas X Bangunan SMK Negeri 1 Magelang.

Dari berbagai permasalahan yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti

tertariik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar

dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ukur Tanah Dasar Siswa

5

Kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran

2015/2016”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan yang diduga terkait dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur

tanah dasar adalah sebagai berikut:

1. Berapa besarnya pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran

ukur tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1

Magelang Tahun Ajaran 2015/2016?

2. Berapa besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran

ukur tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1

Magelang Tahun Ajaran 2015/2016?

3. Berapa besarnya pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil

belajar mata pelajaran ukur tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan

SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2015/2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan yang telah dijabarkan diatas, maka tujuan penelitian yang

hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh disiplin belajar terhadap hasil

belajar mata pelajaran ukur tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan

SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2015/2016?

6

2. Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil

belajar mata pelajaran ukur tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan

SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2015/2016?

3. Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar

terhadap hasil belajar mata pelajaran ukur tanah dasar siswa kelas X Program

Studi Bangunan SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2015/2016?

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

tentang besarnya pengeruh disiplin belajar dan motivasi belajar.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep-konsep atas teori-teori

tentang besarnya pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar.

c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut berkaitan dengan besarnya pengaruh disiplin belajar

dan motivasi belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Memberikan masukan dalam mendorong hasil belajar siswa program studi

bangunan khususnya pada mata pelajaran ukur tanah dasar.

7

b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan penulis untuk menambah pengetahuan

dan wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa.

1.5 Sistematika Skripsi

Dalam penulisan sekripsi ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian awal, isi dan

bagian akhir.

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi meliputi:judul, abstrak, lembar pengesahan, motto, dan

bagian persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar gambar, dan

daftar lampiran.

2. Bagian isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab, dengan beberapa sub bab pada tiap babnya.

Bab I : Pendahuluan

Mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BabII : Landasan Teori

Bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan acuan peneliti untuk

mengadakan penelitian, kerangka berfikir dan hipotesis.

8

Bab III : Metode Penelitian

Berisi tentang langkah-langkah penelitian, metode penelitian, dan

teknik pengumpulan data.

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang penjelasan analisis data penelitian, hasil penelitian, serta

pembahasannya.

BAB V : Penutup

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Belajar

Belajar merupakan perubahan perilaku baik itu perilaku yang tampak maupun

perilaku yang tidak tampak atau bersifat permanen. Kegiatan belajar cenderung

diketahui sebagai suatu proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang. Pandangan

mengenai belajar memiliki batasan tertentu sesuai dengan teori yang mendasarinya.

Beberapa teori belajar tersebut adalah:

2.1.1 Aliran Konvergensi

Perintis aliran ini adalah Stern seorang ahli pendidikan bangsa Jerman.

Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor

pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat

penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik

tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu.

Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak

yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan

untuk mengembangkan itu. (Tirtarahardja dan Sulo, 2008:198).

2.1.2 Teori Belajar Kognitif

Dalam teori ini, psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak

ditentukan oleh stimulus yang berasal di luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada

pada dirinya sendiri. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan

9

10

Pada proses internal dalam berpikir, yakni pengolahan informasi. Kegiatan

pengolahan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan

perubahan perilaku seseorang tersebut. Bukan sebaliknya, jumlah informasi atau

stimulus yang mengubah perilaku.

Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak

tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh

sejauh mana seseorang mampu mengolah informasi sehingga dapat disimpan dan

digunakan untuk merespon stimulus yang berada disekelilingnya (Rifa’i dan Anni,

2012:106).

2.1.3 Teori Belajar Kontruktivisme

Pembentukan teori konstruktivisme pada umumnya dikaitkan dengan Piaget,

yang mengartikulasikan mekanisme internalisasi pengetahuan pada peserta didik.

Piaget menyatakan bahwa melalui akomodasi dan asimilasi peserta didik membantu

pengetahuan dari pengalamannya (Rifa’i dan Anni, 2012:190). Inti sari teori

konstruktivisme adalah bahwa peserta didik menemukan dan menstranformasikan

informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri (Rifa’i dan Anni, 2012:114). Menurut

pandangan teori ini belajar berarti mengkonstruksi makna atas informasi dan

masukan-masukan yang masuk ke dalam otak. Teori ini memfokuskan pada peserta

didik mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan lingkungan.

Konstruktivis dari Piaget dikritik oleh Vygotsky bahwa pada saat seseorang

mendapat stimulus dari lingkungannya, ia akan menggunakan fisiknya berupa alat

indranya untuk menangkap dan menyerap stimulus tersebut, kemudian dengan

menggunakan saraf otaknya informasi yang telah diterima tersebut diolah.

11

Keterlibatan alat indra dalam menyerap stimulus dan saraf otak dalam mengelola

informasi yang diperoleh merupakan proses secara fisik-psikologis sebagai elemen

dasar belajar (Setiawati, 2015:54).

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Definisi Belajar

Belajar merupakan sebuah proses yang dialami oleh manusia, dan kegiatan

tersebut terdapat dalam proses pendidikan. Seseorang dikatakan telah belajar apabila

terjadi perubahan tingkah laku seseorang setelah melakukan pengamatan, berfikir,

dan adanya pengalaman sebelumnya. Menurut Syah (2004:92), belajar dapat

dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang mengakibatkan

proses kognitif.

Menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. James O. Whittaker mengemukakan bahwa belajar sebagai proses di

mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melaui latihan atau pengalaman (dalam

Djamarah, 2008:12).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

perubahan tingkah laku seseorang kearah lebih baik dari tidak tahu menjadi tahu,

tidak mengerti menjadi mengerti yang dilakukan melalui interaksi dengan

lingkungannya. Belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa, perubahan

12

tersebut dapat berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Perubahan tersebut

merupakan hasil dari usaha belajar.

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasl belajar digolongkan menjadi dua, yaitu

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar

individu.

Berdasarkan kegiatan belajar tersebut, terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhinya, diantaranya yang dikemukakan oleh Slameto (2010:54-72):

a. Faktor intern siswa, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang

terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor

jasmani terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis terdiri

dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

Sedangkan faktor kelelahan terdiri dari dua macam yaitu kelelahan jasmani dan

kelelahan rohani.

b. Faktor ekstern siswa, merupakan faktor yang berasal dari luar individu. Faktor

ekstern terdiri dari tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor

masyarakat. Faktor keluarga terdiri dari aspek cara orang tua mendidik, relasi

antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah terdiri dari aspek

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas

ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Sedangkan faktor

13

masyarakat terdiri dari aspek kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Menurut Syah (2010:129), secara global faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yaitu keadaan/kondisi jasmani dan

rohani siswa. Faktor internal terdiri dari dua aspek yaitu aspek fisiologis dan

aspek psikologis. Aspek fisiologis merupakan kondisi umum jasmani dan tonus

(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

pelajaran. Aspek psikologis terdiri dari inteligensi siswa/ tingkat kecerdasan,

sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di sekitar

siswa. Faktor eksternal terdiri dari dua macam yaitu lingkungan sosial dan

lingkungan nonsosial.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa

yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan

kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Menurut Djamarah (2008:177) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar terdiri dari:

a. Faktor lingkungan, terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya.

b. Faktor instrumental, yaitu seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan

jenisnya. Faktor instrumental terdiri dari kurikulum, program, sarana dan fasilitas

dan guru

14

c. Kondisi fisiologis, menurut Noehi Nasution (dalam Djamarah, 2008:189),

kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan

belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaniahnya akan berlainan

belajarnya dengan yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan

gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan

gizi; mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima pelajaran.

d. Kondisi psikologis, terdiri dari minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan

kemampuan kognitif.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi belajar pada siswa yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern

merupakan faktor yang berasal dari diri siswa, seperti motivasi belajar, kondisi tubuh,

daya pikir, bakat, minat, kecerdasan dan yang lainnya. Faktor ekstern merupakan

faktor yang berasal dari luar siswa itu sendiri, dapat meliputi kondisi ekonomi

keluarga, suasanan rumah dan sekolah, alat pelajaran, kurikulum, guru dan yang

lainnya.

2.2.3 Definisi Hasil Belajar Ukur Tanah Dasar

Hasil belajar adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan belajar, karena

kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari

proses belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:3), mengemukakan bahwa hasil

belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari

sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

15

Menurut Mulyasa (2009:43), standar penilaian memiliki beberapa garis besar,

diantaranya bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam

bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan

kenaikan kelas.

Melalui hasil belajar guru dapat mengetahui apakah peserta didik sudah

menguasai kompetensi atau belum sehingga fungsi hasil belajar tidak hanya sebagai

indikator. Menurut Tu’u (2004:75), hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan

murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk

angka atau skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran.

Berdasarkan penjelasan tersebut, hasil belajar dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa adalaha hasil belajar yang dicapai oleh siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

2. Hasil belajar siswa tersebut terutama dalam aspek kognitifnya, karena

bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi.

3. Hasil belajar siswa dibuktikkan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari

hasil evaluasi yang digunakan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-

ulangan atau ujian yang ditempuh.

Dalam penelitian ini, hasil belajar mata pelajaran ukur tanah dasar akan diukur

melalui nilai Ulangan Akhir Semester tahun ajaran 2015/2016.

16

2.3 Motivasi Belajar

2.3.1 Definisi Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2014:73). Berawal dari

kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah

menjadi aktif. Menurut Vroom dalam Purwanto (2010:72), motivasi adalah mengacu

kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-

macam bentuk kegiatan yang dikehendaki.Menurut Mc. Donald dalam Sardiman

(2014:73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Menurut Purwanto (2010), motivasi adalah “pendorongan”; suatu usaha yanag

disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut Sardiman (2014:75), dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan

sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah

pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki olek subyek belajar itu dapat

tercapai. Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun

juga memperlancar belajar dan hasil belajar (Rifa’i dan Anni, 2012:136). Lebih lanjut

Rifa’i dan Anni menjelaskan, secara historik, pendidik selalu mengetahui kapan

peserta didik perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar

berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, menurunkan

kecemasan peserta didik, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar.

17

Dalam penelitian ini, motivasi belajar diartikan sebagai dorongan yang timbul

dalam diri siswa secara sadar untuk belajar atau meningkatkan pengetahuan mata

pelajaran ukur tanah dasar.

2.3.2 Ciri-ciri Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2014:83), ciri-ciri orang yang memiliki motivasi adalah

sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama,

tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

d. Lebih senang bekerja sendiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya.

g. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang diyakini.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Menurut Djaali (2010:109), individu yang memiliki motivasi yang tinggi

mempunyai karakteristik seperti:

1. Menyukai situasi atau tugas-tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas

hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan.

2. Memililih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah

dicapai atau terlalu besar resikonya.

18

3. Mencari situasi pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan

nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaan.

4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.

5. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan.

6. Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan

lainnya, ia akan mencari apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi,

suatu ukuran keberhasilan.

Ciri-ciri seperti ini akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki motivasi

belajar adalah yang memiliki ciri-ciri tersebut diatas. Apabila seseorang memiliki

ciri-ciri tersebut, berarti orang tersebut memiliki motivasi yang kuat.

2.3.3 Peran Motivasi dalam Belajar

Motivasi sangat penting dalam belajar, karena apabila anak tidak memiliki

motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut

(Rifa’i dan Anni, 2012:136). Apabila motivasi peserta didik itu rendah, umumnya

diasumsikan bahwa peserta didik yang bersangkutan akan rendah. Menurut Sardiman

(2014:85), hasil belajar akan optimal jika terdapat motivasi, sehingga dapat dikatakan

fungsi motivasi adalah sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

19

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Menurut Rifa’i dan Anni (2012:154-155), pembelajaran hendaknya mampu

meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik sebanyak mungkin. Lebih lanjut Rifa’i

dan Anni menjelaskan untuk mencapai ke arah itu ada beberapa cara yang dapat

dilakukan pendidik dalam meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik, yaitu

membangkitkan minat belajar, mendorong rasa ingin tahu, menggunakan variasi

metode penyajian yang menarik dan membantu peserta didik dalam merumuskan

tujuan belajar. Menurut Sardiman (2014:91-94), ada beberapa bentuk dan cara

menumbuhkan motivasi belajar disekolah, antara lain:memberi angka, hadiah,

saingan atau kompetisi, Ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian,

hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui.

Menurut Reid (2009:24-32), ada beberapa cara untuk memotivasi siswa dalam

belajar antara lain: dukungan keberagaman gaya belajar, dorongan kreativitas,

berikan umpan balik kepada siswa, pembelajar harus percaya pada kemampuan siswa,

akui gaya individu tiap-tiap anak, pastikan pelajarannya bermakna, minimalkan

tekanan, penilaian diri, tunjukan kemajuan, tujuan yang diakui, kembangkan

tanggung jawab siswa, dukunglah pilihan siswa, libatkan kelas ke dalam pengambilan

keputusan, rayakan kesuksesan. Menurut Slameto (2010:174-175), cara

membangkitkan motivasi siswa antara lain:menumbuhkan kepercayaan diri pada

siswa dan menciptakan suasana belajar yang hangat dan penghargaan.

20

Motivasi dalam belajar sangat penting dimiliki oleh siswa, karena dengan

motivasi belajar yang dimiliki siswa akan terdorong dan semangat dalam belajar, baik

di sekolah maupun di rumah. Ada beberapa indikator yang digunakan untuk

mengukur tingkat motivasi belajar siswa. Menurut Uno (2008:23), indikator motivasi

belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1) adanya hasrat dan keinginan berhasil,

2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita

masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar, 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Menurut Dimyati dan Mudjijono (2009), indikator motivasi belajar dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:1) cita-cita/aspirasi siswa, 2) kemampuan siswa, 3)

kondisi jasmani dan rohani, 4) kondisi lingkungan, 5) unsur-unsur dinamis belajar, 6)

upaya guru membelajarkan siswa. Menurut Sardiman (2011:83), indikator motivasi

belajar adalah seperti yang tercantum dalam ciri-ciri orang yang memiliki motivasi

yaitu :1) tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai), 2) ulet menghadapi kesulitan (tidak

lekas putus asa), 3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, 4) lebih

senang bekerja sendiri, 5) cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang

bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif), 6) dapat

mempertahankan pendapatnya, 7) tidak pernah mudah melepaskan hal yang diyakini,

8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

21

2.4 Disiplin Belajar

2.4.1 Definisi Disiplin Belajar

Menurut Tu’u (2004:32),mengemukakan bahwa disiplin sebagai upaya

mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam

mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasar

dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.SedangkanMenurut

Mulyasa (2009:191) disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika orang-orang yang

tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan

senang hati.

Dari pengertian disiplin di atas dapat dikatakan bahwa disiplin belajar adalah

suatu kepatuhan, ketaatan nilai-nilai, sikap dari dalam pribadi siswa yang timbul

karena adanya kesadaran dan dorongan dalam melaksanakan tugas atau tanggung

jawab sebagai seseorang pelajar.

2.4.2 Fungsi Disiplin

Menurut Tu’u (2004:38),fungsi disiplin adalah sebagai berikut:

1. Menata kehidupan bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok

manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat, dengan begitu

hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi lancar.

2. Membangun kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian

seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya tentu

22

lingkungan sekolah yang tertib, tenang, tenteram, sangat berperan dalam

membangun kepribadian yang baik.

3. Melatih kepribadian

Sikap perilaku, dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk

serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu proses yang

membutuhkan waktu panjang. Salah satu prosesuntuk membentuk kepribadian

tersebut dilakukan melalui latihan.

4. Pemaksaan

Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif

kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Melakukan kepatuhan dan ketaatan atas

kesadaran diri akan bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya,

disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaaan dan tekanan dari luar.

5. Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh

siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib

tersebut. Ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat memberi

dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa

ancaman hukuman atau sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat

diperlemah. Motivasi unruk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.

6. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Disiplin sekolah berfungsi untuk mendukung terlaksananya proses dan kegiatan

pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan

sekolah, yakni peraturan bagi guru, siswa, serta peraturan-peraturan lain yang

23

dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen.

Dengan demikian sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang,

dan tenteram, bersih, dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang

kondusif bagi pendidikan.

2.4.3 Pentingnya Disiplin

Disiplin berperan penting dalam membentuk jiwanya dan lingkungan. Menurut

Tu’u (2004:37), disiplin penting karena alasan berikut ini:

1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam

belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketertiban sekolah pada

umumnya tehambat optimalisasi potensi dan prestasinya.

2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelasmenjadi kurang

kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin member dukungan

yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.

3. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-

norma nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi

individu yang tertib, teratur dan disiplin.

4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika

bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan

merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.

Menurut Tu’u (2004:36), menyatakan bahwa indikator disiplin belajar dibagi

mejadi empat, yaitu:

1. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah.

2. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah.

24

3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran.

4. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.

2.5 Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian

2.5.1 Kerangka Berfikir

1. Pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar

Soegeng Prijodarminto dalam Tu’u (2004:31) berpendapat bahwa “disiplin

adalah kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

keteraturan atau ketertiban”. Seperti halnya yang disebutkan oleh Tu’u (2004:37)

bahwa dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa akan berhasil

dalam belajarnya. Sebaliknya tanpa disiplin yang baik, kegiatan dan proses

pendidikan akan terganggu karena suasana sekolah dan kelas menjadi kurang

kondusif dan keadaan tersebut menyebabkan siswa melanggar disiplin sekolah.

Jadi, disiplin belajar akan mempengaruhi hasil belajar.

2. Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil

belajar. Motivasi adalah daya pendorong dalam melakukan berbagai aktivitas.

Menurut Purwanto (2010), motivasi adalah “pendorongan”; suatu usaha yang

disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut Uno (2008:3), motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri

seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik

25

dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, dalam belajar, motivasi sangat

penting dan menjadi salah satu faktor penentu hasil belajar.

Atkinson dalam Uno (2008:8) juga mengemukakan bahwa kecenderungan

sukses ditentukan oleh motivasi, peluang serta intensif. Oleh karena itu, motivasi

belajar pada diri siswa perlu diperkuat sehingga mendorong siswa untuk dapat

memperoleh hasil belajar yang baik. Menurut Sardiman (2014:85), hasil belajar

akan optimal jika terdapat motivasi.

Dalam teori belajar kognitif menyatakan bahwa perilaku tidak ditentukan

oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada

dirinya sendiri. Perilaku manusia yang ditentukan oleh stimulus dari dalam

dirinya salah satunya adalah motivasi belajar. Setiap perbuatan termasuk belajar

didorong oleh adanya motivasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar

adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan

yang dikehendaki dapat tercapai, dalam hal ini adalah untuk mencapai hasil

belajar yang diinginkan.

Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan memiliki hasil

belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tekun

dalam belajar. Walaupun terkadang menemukan hambatan dalam belajar, siswa

dengan motivasi belajar tinggi akan ulet dalam menghadapi kesulitan yang ada.

Siswa yang memiliki motivasi tinggi, sangat senang untuk mencari tahu materi-

materi pelajaran tanpa disuruh oleh guru dan siswa akan senang untuk

memecahkan soal-soal yang diberikan oleh guru. Dengan dorongan motivasi

26

belajar yang dilakukan, maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang

akan dicapai.

3. Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar

Sardiman (2014:84) mengungkapkan bahwa motivasi belajar sangat

diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Disiplin belajar siswa berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Menurut Wardiman Djojonegoro dalam Tu’u

(2004:19) menyatakan bahwa disiplin individu merupakan prasyarat agar dapat

menjadi pribadi yang unggul, disiplin belajar dipandang sebagai salah satu faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian, semakin tinggi

disiplin belajar dan motivasi belajar siswa akan semakin tinggi pula dan hasil

belajar yang diperoleh siswa akan menjadi optimal.

Berdasarkann uraian diatas, diduga bahwa disiplin belajar dan motivasi belajar

mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga kerangka pemikiran dalam penelitian ini

dapat diillustrasikan seperti gambar berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Disiplin

Belajar

Motivasi

Belajar

Hasil Belajar

27

2.5.2 Hipotesis Penelitian

H1 :Ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ukur

tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1

Magelang Tahun Ajaran 2015/2016

H2 :Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaranukur

tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1

Magelang Tahun Ajaran 2015/2016

H3 :Ada pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar

mata pelajaranukur tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan

SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2015/2016

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Bedasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ukur

tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1 Magelang

Tahun Ajaran 2015/2016 secara parsial sebesar 65,6% dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000.

2. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikansi terhadap hasil belajar ukur

tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan SMK Negeri 1 Magelang

Tahun Ajaran 2015/2016 secara parsial sebesar 47% dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000.

3. Disiplin Belajar dan Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikansi

terhadap hasil belajar ukur tanah dasar siswa kelas X Program Studi Bangunan

SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2015/2016 dengan nilai R square sebesar

91.1%.

57

58

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

1. Saran Teoritis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar dan motivasi belajar

berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Bagi peneliti

selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel yang dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa dan diharapkan mampu menggunakan variabel lain apabila

melakukan penelitian yang sejenis.

2. Saran Praktis

a. Bagi Siswa

Secara umum hasil belajar ditentukan oleh beberapa faktor. Untuk

meningkatkan hasil belajar siswa harus dapat meningkatkan disiplin belajar

dengan memperhatikan guru ketika proses belajar mengajar berlangsung,

bertanya ketika ada materi yang kurang dipahami, rajin dalam mengerjakan

tugas-tugas sekolah dan mengumpulkan tepat waktu. Kemudian, apabila di

rumah siswa sebaiknya belajar kembali materi pelajaran yang telah diperoleh

dan belajar untuk mempersiapkan materi yang akan disampaikan pada

pertemuan selanjutnya.

b. Bagi Guru

Hendaknya guru lebih menegaskan kedisiplinan siswa dalam belajar agar

mencapai hasil belajar yang optimal, dengan membuat peraturan sanksi

59

apabila siswa melanggar tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak

memperhatikan selama proses belajar mengajar berlangsung. Memberikan

tugas pekerjaan rumah agar siswa tetap belajar di rumah.

c. Bagi Orang Tua

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal maka orang tua bisa

mengawasi dan memperhatikan anak dalam belajar di rumah dengan

mengingatkan anak untuk belajar, memberikan perhatian dengan menanyakan

tugas sekolah yang dimiliki dan kesulitan yag dihadapi dalam belajar, dan

memberikan waktu khusus belajar pada anak agar anak tetap terus belajar di

rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

_____. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri.2008. Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Ghozali, imam. 2013. AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.Semarang:Badan Penerbit UNDIP.

Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:PT Bumi Aksara..

Mudjiono dan Dimyati. 2013. Belajar dan Permbelajaran. Jakarta :Rieneka Cipta.

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Reid, Gavin. 2009. Memotivasi Siswa di Kelas. Jakarta: PT Shint

Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT

UNNES PRESS.

Sardiman. 2014. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Grafindo

Persada.

60

61

Setiawati. 2015. Teori belajar kontruktivis piaget dan Vygotsky. Bandung: UPI.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:PT Rineka

Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Tirtarahardja, Umar dan Sulo, S. L. La. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Tu’u Tulus. 2004. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta:Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara.