120
i PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR CABANG, KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, LIKUIDITAS, EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : MUHAMMAD ARIF RAHMAN 11150820000058 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

i

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR CABANG,

KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, LIKUIDITAS,

EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS BANK

SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

MUHAMMAD ARIF RAHMAN

11150820000058

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

ii

Page 3: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

iii

Page 4: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

iv

Page 5: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

v

Page 6: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

vi

DATA RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Muhammad Arif Rahman

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 12 Juni 1997

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Lamtoro no.58 RT 03/16. Pamulang Timur,

Tangerang Selatan

No. Telp : (021) 7400378/089632777409

E-mail : [email protected]

Pendidikan

2003-2009 : MI Pembangunan UIN Jakarta

2009-2012 : SMPS Daar-el Qolam

2012-2015 : SMAN 34 Jakarta

2015-2019 : Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi

2013-2014 : Anggota ROHIS SMAN 34 Jakarta

2016-2017 : Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

divisi Sosial Agama

2016-2018 : Anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Komisariat Ekonomi dan Bisnis

2017-2018 : Koordinator Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

divisi Data Informasi

Page 7: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

vii

2018-2019 : Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Komisariat Ekonomi dan Bisnis

2019-2020 : Bendahara Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Cabang Ciputat

Page 8: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

viii

THE EFFECT OF INTELLECTUAL CAPITAL, NUMBER OF BRANCH

OFFICE, CAPITAL ADEQUACY, PROBLEM FINANCING, LIQUIDITY,

OPERATIONAL EFFICIENCY ON PROFITABILITY OF SHARIA BANKS

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Intellectual Capital, Number of Branch

Offices, Capital Adequacy, Problem Funding, Liquidity, Operational Efficiency on

the profitability of Islamic Commercial Banks. The population in this study was 14,

namely all Islamic Commercial Banks in Indonesia. The sampling method in this

study used a purposive sampling method. Based on the criteria, a sample of 6

companies was selected with a 6-year observation period, namely 2013-2018.

Based on the multiple regression results from this study, it can be concluded that

the profitability dependent variable can simultaneously be explained by an

independent variable consisting of intellectual capital, number of branch offices,

capital adequacy, problematic financing, liquidity, and operational efficiency.

Partially the problematic financing variable has a significant effect on profitability.

However, the variable intellectual capital, number of branch offices, capital

adequacy, liquidity, and operational efficiency did not significantly influence

profitability.

Keywords: intellectual capital, number of branch offices, capital adequacy,

problematic financing, liquidity, and operational efficiency, profitability

Page 9: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

ix

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR CABANG,

KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, LIKUIDITAS,

EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS BANK

SYARIAH

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital , Jumlah

Kantor Cabang , Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Likuiditas, Efisiensi

Operasional terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. Jumlah populasi pada

penelitian ini sebanyak 14 yaitu semua Bank Umum Syariah di Indonesia. Metode

penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Berdasarkan kriteria, terpilih sampel berjumlah 6 perusahaan

dengan masa pengamatan 6 tahun periode yaitu tahun 2013-2018.

Berdasarkan hasil regresi berganda dari penelitian ini menunjukan bahwa secara

simultan variabel dependen profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel independen

yang terdiri dari intellectual capital, jumlah kantor cabang, kecukupan modal,

pembiayaan bermasalah, likuiditas, dan efisiensi operasional. Secara parsial

variabel pembiayaan bermasalah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Namun, variabel intellectual capital, jumlah kantor cabang, kecukupan modal,

likuiditas, dan efisiensi operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas.

Kata Kunci : intellectual capital, jumlah kantor cabang, kecukupan modal,

pembiayaan bermasalah, likuiditas, dan efisiensi operasional, profitabilitas

Page 10: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalammualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, inayah,

taufik dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal skripsi ini yang berjudul: Pengaruh Intellectual Capital, Jumlah Kantor

Cabang, Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Likuiditas, Efisiensi

Operasional Terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan lancar. Shalawat

serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW. Suri tauladan bagi insan di muka bumi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dan Semoga makalah ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Penyusunan proposal skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat mata kuliah

metodologi penelitian. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini yaitu :

1. Allah SWT yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Penolong dan Maga

Segala-galanya. Yang telah melimpahkan segala karunia-Nya, ilmu

pengetahuan yang tidak terhingga serta yang terpenting niat dalam hati saya

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua Orang tua saya yang sangat berjasa bagi saya di dunia, yang selalu

memberikan kasih sayang, yang melantunkan doa-doa nya dikala sembahyang,

yang tidak henti-hentinya memberikan nasihat, dan dukungan moril maupun

materil. Dengan orang tua saya lah yang berperan sangat besar dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 11: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

xi

3. Kakak kandung saya yang juga selalu memberikan semangat, motivasi dan doa

kepada saya agar bisa menyelesaikan ini dengan cepat.

4. Ibu Dr. Rini SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing saya yang telah

bersedia meluangkan waktunya disela kesibukannya, banyak memberi

pelajaran dan arahan mengenai skripsi saya, dan memberi motivasi saya agar

cepat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Nur Wachidah Yulianti SE., M.S.Ak. selaku Dosen Pembimbing kedua dan

sekaligus Dosen Pembimbing Akademik saya yang juga banyak memberi

arahan serta motivasi kepada saya.

6. Bapak Prof. Dr. Amilin SE., M.Si., Ak., CA., QIA., BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Semua Dosen dan tenaga pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis IN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga kepada

penulis

10. Seluruh staff karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama

menempuh masa studi.

11. Sahabat karib saya Dedy Taufik dan Adi Dhiwa yang selalu menemani,

memberi doa, dukungan dan motivasi selama ini.

12. Keluarga besar Akuntansi 2015 terkhusus teman-teman Masenk, teman

seperjuangan yang selama 4 tahun ini sama-sama menjalani jatuh bangun

dalam perkuliahan, pengalaman dan ilmu yang tidak bisa terukur. Terimakasih

semuanya, semoga hubungan ini bisa bertahan selamanya.

13. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ekonomi dan Bisnis,

keluarga yang telah mengisi waktu dengan pembelajaran, pengalaman baru

bagi saya yang selalu memberikan dukungan dan doa agar terselesaikan skripsi

ini.

Page 12: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

xii

14. Keluarga Besar TKF, teman-teman yang selalu mendampingi waktu luang saya

dengan canda tawa yang memberikan semangat saya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

15. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan apapun kepada

penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk

bantuannya selama ini.

Tangerang Selatan, 19 Agustus 2019

Muhammad Arif Rahman

Page 13: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

xiii

DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………….…... i

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL ………………………………………….. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ……………………. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ………………………………. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ………………. v

DATA RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………. vi

ABSTRACT …………………………………………………………………….viii

ABSTRAK ……………………………………………………………………... ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….... x

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..... xiii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xvi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xviii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1

A. Latar Belakang …………………………………………….... 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………... 7

C. Tujuan Penelitian ………………………………………….... 7

D. Manfaat Penelitian ………………………………………….. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………… 9

A. Tinjauan Literatur …………………………………………... 9

1. Teori Signal ……………………………………………. 9

2. Intellectual Capital …………………………………………. 10

3. Jumlah Kantor Cabang ………………………………… 12

4. Kecukupan Modal (CAR) ……………………………... 14

5. Likuiditas (FDR) ………………………………………. 18

6. Pembiayaan Bermasalah (NPF) ………………………... 19

7. Efisiensi Operasional(BOPO) ………………………….. 22

Page 14: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

xiv

8. Profitabilitas Bank Syariah (ROA) ……………………. 24

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu …………………………... 27

C. Pengembangan Hipotesis …………………………………... 34

D. Kerangka Pemikiran ………………………………………... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………. 43

A. Ruang Lingkup Penelitian ………………………………….. 43

B. Metode Penentuan Sampel ………………………………..... 43

C. Metode Pengumpulan Data ………………………………… 44

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ……………………….. 45

1. Intellectual Capital (X1) ……………………………….. 45

2. Jumlah Kantor Cabang (X2) …………………………… 47

3. Kecukupan Modal (X3) ………………………………... 48

4. Pembiayaan Bermasalah (X4) …………………………. 49

5. Likuiditas (X5) ………………………………………… 50

6. Efisiensi Operasional (X6) …………………………….. 51

7. Profitabilitas Bank Syariah(Y1) ………………………. 52

E. Metode Analisi Data ………………………………………. 55

1. Statistik Deskriptif ……………………………………. 56

2. Uji Asumsi Klasik …………………………………….. 56

a. Uji Normalitas …………………………………..... 56

b. Uji Multikolinieritas ……………………………… 57

c. Uji Heteroskedastisitas …………………………… 58

d. Uji Autokorelasi …………………………………... 59

3. Uji Hipotesis ………………………………………....... 60

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) …………………… 61

b. Uji Statistik Simultan (Uji F) ……………………... 61

c. Uji Statistik Parsial (Uji t) ………………………… 62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………………………. 64

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ………………………... 64

1. Jenis dan Objek Penelitian ……………………………. 64

Page 15: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

xv

2. Populasi dan Sampel …………………………………... 65

B. Hasil Analisis Data …………………………………………. 67

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif …………………………... 67

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ………………………………. 68

a. Uji Normalitas ……………………………………. 68

b. Uji Multikolinieritas ……………………………… 71

c. Uji Heteroskedastisitas …………………………... 73

d. Uji Autokorelasi ………………………………….. 74

3. Hasil Uji Hipotesis ……………………………………. 75

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) …………………... 75

b. Uji Statistik Simultan (Uji F) …………………….. 76

c. Uji Statistik Parsial (Uji t) ……………………….. 77

C. Pembahasan ……………………………………………….. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….. 86

A. Kesimpulan ………………………………………………… 86

B. Saran ……………………………………………………….. 87

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 88

LAMPIRAN …………………………………………………………………. 94

Page 16: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Data Perkembangan Bank Syariah 4

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 27

3.1 Operasionalisasi Variabel 53

4.1 Populasi Penelitian 65

4.2 Proses Pengambilan Sampel 66

4.3 Sampel Penelitian 66

4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif 67

4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) 71

4.6 Hasil Uji Multikolinearitas 72

4.7 Hasil Uji Autokorelasi 74

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) 76

4.9 Hasil Uji Statistik F 77

4.10 Hasil Uji Statistik t 78

Page 17: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 41

4.1 Grafik Histogram 69

4.2 Grafik P-Plot 70

4.3 Grafik Scatterplot 73

Page 18: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1. Data Perusahaan 94

2. Data Variabel 94

3. Hasil Output 98

Page 19: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah mengalami

kemajuan yang sangat pesat, baik di dunia Internasional maupun di Indonesia.

Penerapan ekonomi yang islami menjadi fenomena baru di berbagai negara,

baik di Asia, Eropa, Afrika, hingga Amerika. Khusus di Indonesia, ekonomi

islam mulai diterapkan dalam bentuk institusi pada tahun 1991. Perkembangan

perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya undang-

undang No. 10 Tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan jelas

mengenai landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan

diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga

memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang

syariah atau bankan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.

Peluang tersebut ternyata disambut antusias oleh masyarakat perbankan

(Antonio, 2001).

Sejak tahun 1992 berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992

tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah No. 72 tentang Perbankan telah

berdiri bank syariah yang pertama dengan nama Bank Muamalat. Bank

muamalat inilah merupakan bank umum pertama di Indonesia yang

menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya yang

didirikan pada tahun 1991 (Sadi, 2015:29). Seperti yang tertulis di Undang -

Page 20: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

2

Undang No. 20 Tahun 2008 Perbankan Syariah adalah suatu sistem perbankan

yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem

ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau

memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta

larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram).

Dengan definisi itu, Perbankan Syariah meliputi Bank Umum Syariah (BUS),

Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

(Hasan, 2009:4-5). Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah per Mei 2019,

di Indonesia terdapat 14 Bank Umum Syariah, 20 Unit Usaha Syariah, dan 164

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Perkembangan perbankan syariah di

Indonesia dipengaruhi karena bank syariah dalam menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah.

Menurut Wibowo (2013) yang membedakan antara manajemen bank

syariah dengan bank umum (konvensional) adalah terletak pada pembiayaan

dan pemberian balas jasa yang diterima oleh bank dan investor. Balas jasa yang

diberikan atau diterima pada bank umum berupa bunga (interest loan atau

deposit) dalam persentase pasti. Sementara pada bank syariah, hanya memberi

dan menerima balas jasa berdasarkan perjanjian (akad) bagi hasil.

Menurut Dewi (2011) bank umum lebih mendapatkan profitabilitas yang

tinggi dibanding bank syariah, akan tetapi dalam kenyataannya profitabilitas

bank syariah bisa di atas dan di bawah profitabilitas bank umum atau dapat

dikatakan tidak stabil. Dengan profitabilitas yang belum pasti itu dibutuhkan

Page 21: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

3

suatu informasi yang mengatakan jumlah nominal pasti dari profitabilitas bank

syariah itu.

Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang paling

tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Semakin tinggi

profitabilitasnya, semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan. Rasio yang

biasa digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas adalah Return On Equity

(ROE) dan Return On Assest (ROA). ROA mengindikasikan seberapa besar

keuntungan yang dapat diperoleh rata – rata terhadap setiap rupiah asetnya

(Siamat, 2005 : 290).

Menurut Stauton, Guru dan Balachandar (2008) menyatakan bahwa bank

yang memiliki rasio modal yang tinggi akan relatif lebih aman dalam

menghadapi kerugian. Tetapi tingginya rasio modal terhadap aset diasumsikan

sebagai indikator rendahnya profitabilitas. NPF, rasio ini dilihat dari

pembiayaan yand diterima bank dan semakin rendahnya aktiva menyebabkan

rendahnya efisiensi dan efektifitas kerja perbankan (Juli Irmayanto et al,

2008 :96) dengan rendahnya efisiensi dan efektifitas kerja dapat mempengaruhi

profitabilitas bank menjadi menurun.

Profitabilitas juga dipengaruhi oleh likuiditas yang diukur dengan

financing to deposit ratio (FDR), semakin tinggi rasio FDR berarti semakin

rendah likuiditas bank, karena terlalu jumlah dana masyarakat yang

dialokasikan ke kredit (Juli Irmayanto et al, 2008:90) hal ini dapat

mempengaruhi profitabilitas, karena semakin rendah likuiditas bank maka akan

Page 22: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

4

semakin rendah profitabilitas bank. Profitabilitas suatu bank juga dapat

dipengaruhi oleh efisiensi biaya operasional dengan besarnya biaya

operasional akan menurunkan nilai laba.

Pada kasus krisis moneter yang terjadi tahun 1998, merupakan suatu

kejadian yang berdampak besar pada perekonomian salah satunya pada

perbankan. Krisis moneter mengakibatkan banyaknya bank yang mengalami

kredit macet. Hal tersebut mempengaruhi iklim investasi pasar modal dibidang

perbankan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kejadian ini juga

menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional

yang berdampak pada kebangkrutan dan kemampuan perusahaan melunasi

utangnya (likuiditas).

Tabel 1.1

Data Perkembangan Bank Syariah

Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 (mei)

Jumlah BUS 12 13 13 14 14

Jumlah Kantor 1.990 1.869 1.825 1.875 1.881

Jumlah Pekerja 51.413 51.110 51.068 49.516 49.289

Total Aset

(Miliar rupiah)

213.423 254.184 288.027 316.691 313.210

CAR 15,02 16,63 17,91 20,39 19,62

NPF 4,84 4,42 4,76 3,26 3,49

FDR 88,03 85,99 79,61 78,53 82,01

BOPO 97,01 96,22 94,91 89,18 86,29

ROA 0,49 0,63 0,63 1,28 1,56

Page 23: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

5

Dari tabel 1.1 diatas, dapat dilihat perkebangan bank umum syariah

selama 5 tahun bahwa terdapat 9 indikator yang berkaitan dengan penelitian

ini. Jumlah bank umum syariah di tahun 2015 berjumlah 12 dan adanya

pernambahan 2 bank di tahun 2016 dan 2018, bank tersebut yaitu Bank Aceh

Syariah di tahun 2016 dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah di tahun

2018. Sepanjang tahun 2015 sampai 2017, jumlah kantor mengalami

penurunan, lalu kenaikan terjadi di tahun 2018 dan 2019. Kenaikan ini sejalan

dengan jumlah BUS yang terjadi penambahan 1 bank di tahun 2018. Jumlah

pekerja konsisten dalam 5 tahun yang mengalami penurunan. Adanya

ketidakefektifan dalam pengelolaan Sumber daya manusia yang menjadi

pertimbangan dalam menurunkan jumlah pekerja. Total asset konsisten hanya

dalam kenaikannya dari tahun 2015 sampai mei 2019 dan diasumsikan di akhir

2019 akan melampaui jumlah di tahun 2018. Rasio CAR dalam 4 tahun ini

mengalami kenaikan yang berarti semakin besar modal yang bisa menyerap

kerugian dan mampu dalam menutup seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko. Rasio NPF mengalami fluktuatif setiap tahunnya dari 2015 sampai mei

2019 yang berarti bank belum bisa mengefektifkan pembiayaan yang

bermasalah. Rasio FDR mengalami penurunan sepanjang tahun 2015 sampai

2018 penurunan ini berarti bahwa semakin menurunnya kemampuan bank

untuk membayar kredit atau pembiayaan yang dilakukan deposan. Rasio

BOPO konsisten dalam penurunannya selama 5 tahun ini, yang berarti bahwa

semakin menunjukkan keefisienan bank dalam menjalankan aktivitas dan

operasional usahanya. Rasio ROA pun menunjukkan angka yang konsisten

Page 24: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

6

dalam kenaikannya selama 5 tahun. Hal ini akan berdampak pada kenaikan

keuntungan bank dari penggunaan asset.

Hasil Penelitian mengenai pengaruh Intellectual Capital (IC), Jumlah

Kantor Cabang (JKC), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Assets

(ROA) menunjukkan hasil yang berbeda – beda. Hasil penelitian yang di

lakukan oleh Halim dan Faisal (2016) bahwa Intellectual Capital berpengaruh

terhadap Profitabilitas. Penelitian lain yang berbeda hasil diteliti oleh Febrianty

dan Febriantoko (2018) bahwa Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap

Profitabilitas Perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hijrianto (2016)

menunjukkan bahwa jumlah kantor berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Fitriani dan Septiarini (2017) menunjukkan

bahwa kecukupan modal yang diproksikan oleh capital adequacy ratio (CAR)

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return on asset (ROA). Hal ini

bertentangan dengan penelitian Pamungkas (2016) bahwa variabel permodalan

yang menggunakan rasio Capital Adequency Ratio (CAR) berpengaruh

terhadap profitabilitas bank umum syariah. Hasil penelitian oleh Farikhah dan

Rani (2019) menunjukkan bahwa Non Performing Finance (NPF) berpengaruh

terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan Yusuf dan Surjaatmadja (2018)

justru sebaliknya, bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas atau

ROA. Hasil penelitian oleh Oktaviani dan Abikusna (2017) bahwa likuiditas

(FDR) berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian lain dari Ningsih dkk.

Page 25: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

7

(2017) menunjukkan hasil yang berlawanan bahwa FDR tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas. Hasil penelitian oleh Marlina dkk. (2015) Efisiensi

Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap ROA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, Rumusan masalah yang

didapat dalam penelitian ini yaitu:

1. Adakah pengaruh Intellectual Capital terhadap profitabilitas bank syariah

2. Adakah pengaruh jumlah kantor cabang terhadap profitabilitas bank

syariah

3. Adakah pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas bank syariah

4. Adakah pengaruh aset tetap terhadap profitabilitas bank syariah

5. Adakah pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas bank syariah

6. Adakah pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas bank syariah

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris tentang:

1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap profitabilitas bank syariah

2. Pengaruh jumlah kantor cabang terhadap profitabilitas bank syariah

3. Pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas bank syariah

Page 26: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

8

4. Pengaruh aset tetap terhadap profitabilitas bank syariah

5. Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas bank syariah

6. Pengaruh Efisiensi Operasional terhadap profitabilitas bank syariah

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak,

diantaranya:

a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk

menambah ilmu pengetahuan terkait dengan perbankan syariah

b. Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang perbankan syariah

serta menambah pengetahuan akuntansi dan pada sektor syariah

c. Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

Page 27: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Signal

Teori Signal menjelaskan bahwa perusahaan mempunyai dorongan

untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal

perusahaan. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah

karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak eksternal.

Pihak eksternal kemudian menilai perusahaan sebagai fungsi dari

mekanisme signalling yang berbeda-beda. Kurangnya informasi pihak luar

mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan

memberikan harga yang rendah untuk perusahaan, dan kemungkinan lain

pihak eksternal yang tidak memiliki informasi akan berpersepsi sama

tentang nilai semua perusahaan. Pandangan seperti ini akan merugikan

perusahaan yang memiliki kondisi yang lebih baik karena pihak eksternal

akan menilai perusahaan lebih rendah dari yang seharusnya dan demikian

juga sebaliknya.

Laba akuntansi juga merupakan salah satu signal dari seperangkat

informasi yang tersedia di pasar modal. Menurut Suwardjono (2010),

informasi dalam (inside information) berupa kebijakan manajemen, rencana

manajemen, pengembangan produk, strategi bisnis dan sebagainya yang

tidak tersedia secara publik, akhirnya akan terefleksi dalam angka laba yang

Page 28: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

10

dipublikasikan melalui laporan keuangan. Oleh karenanya, laba merupakan

sarana bagi perusahaan untuk mengirimkan sinyal kepada publik.

2. Intellectual Capital

Intellectual Capital (IC) merupakan sumber daya yang berupa

pengetahuan yang tersedia bagi perusahaan, yang akan mendatangkan

future economic benefit (manfaat ekonomi dimasa mendatang) pada

perusahaan tersebut. Singkatnya, Intellectual Capital merupakan sumber

daya pengetahuan yang didukung dengan proses informasi untuk menjalin

suatu hubungan dengan pihak luar. IC menunjukkan kemampuan bertindak

perusahaan yang didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan. IC

merupakan akumulasi pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan

keterampilan yang tertanam dalam otak manusia yang menjadi sumber

inovasi, regenerasi, dan dapat digunakan untuk menciptakan keunggulan

diferensial (Stewart, 2001 dalam Setyawati, 2018)

Di Indonesia, Intellectual Capital mulai berkembang setelah

munculnya PSAK No.19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. PSAK

No.19 menjelaskan bahwa aktiva tidak berwujud adalah aktiva yang dapat

diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk

digunakan dalam menghasilkan barang atau memberikan barang atau jasa,

disewakan pada pihak lainnya atau untuk tujuan administratif. Walau tidak

dinyatakan secara eksplisit namun dapat disimpulkan bahwa Intellectual

Page 29: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

11

Capital telah mendapat perhatian semakin meningkat (Kuspinta dan Husaini,

2018)

Seringkali, istilah Intellectual Capital diperlakukan sebagai sinonim

dari intangible assets. Meskipun demikian, definisi yang diajukan OECD,

menyajikan cukup perbedaan dengan meletakkan Intellectual Capital

sebagai bagian terpisah dari dasar penetapan intangible asset secara

keseluruhan suatu perusahaan. Dengan demikian, terdapat item-item

intangible asset yang secara logika tidak membentuk bagian dari

Intellectual Capital suatu perusahaan. Salah satunya adalah reputasi

perusahaan. Reputasi perusahaan mungkin merupakan hasil sampingan

(atau suatu akibat) dari penggunaan IC secara bijak dalam perusahaan, tapi

itu bukan merupakan bagian dari Intellectual Capital (Ulum, 2009 dalam

Septiarini dan Fitriani, 2017).

PSAK 19 menyatakan bahwa aset tidak berwujud diakui jika, dan

hanya jika: 1) kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat

ekonomi masa depan dari aset ini, dan 2) biaya aset dapat diukur dengan

andal. Persyaratan ini sulit dipenuhi, sehingga modal intelektual hingga saat

ini tidak dapat dilaporkan dalam laporan keuangan. Kondisi ini menyulitkan

bagi (calon) investor untuk dapat melakukan analisis dan penilaian terhadap

prospek perusahaan di masa depan berdasarkan potensi modal intelektual

yang dimiliki (Ulum, Ghozali, dan Purwanto, 2014).

Page 30: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

12

Secara umum, para peneliti mengidentifikasikan tiga konstruksi

utama dari IC yaitu human capital (HC), structural capital (SC), dan

relational capital (RC) (Bontis et al., 2000). HC mempresentasikan

individual knowledge stock suatu organisasi yang dipresentasikan oleh

karyawannya, SC meliputi seluruh non-human storehouse of knowledge

dalam organisasi dan CC adalah pengetahuan yang melekat dalam

marketing channels dan customer relationship dimana suatu organisasi

mengambangkannya melalui jalannya bisnis. Sampai saat ini, defenisi

modal intelektual seringkali dimaknai berbeda-beda. Sebagai sebuah konsep,

modal intelektual merujuk kepada modal-modal tidak berwujud (intangible

assets) yang mana terkait dengan pengetahuan manusia atau teknologi yang

digunakan (Bontis, 2000 dalam Marlinda, 2018)

3. Jumlah Kantor

Salah satu permasalahan bagi perkembangan bank syariah di

Indonesia adalah jaringan kantor bank yang belum cukup luas dan merata.

Padahal pengembangan jaringan kantor bank syariah sangat diperlukan

dalam rangka perluasan jangkauan pelayanan kepada masyarakat yang

selama ini belum terlayani oleh sistem perbankan konvensional. Disamping

itu, kurangnya jumlah kantor bank syariah dapat menghambat

perkembangan kerjasama antar bank syariah. Kerjasama yang sangat

diperlukan antara lain berkenaan dengan penempatan dana antar bank dalam

hal mengatasi masalah likuiditas (Antonio, 2001:225). Kurangnya jumlah

kantor bank juga akan menghambat pembentukan pasar uang antar bank

Page 31: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

13

yang sangat penting dalam mekanisme operasional perbankan syariah

sehingga dapat berkembang secara sehat. Dan masih banyak berkenaan

dengan dampak yang timbul jika pengoptimalan kantor bank ini.

Menurut Peraturan Bank Indonesia nomor 11/1/PBI/2009 tentang

bank umum menyatakan bahwa kantor cabang yang selanjutnya disebut KC

adalah kantor bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada kantor

pusat bank yang bersangkutan, dengan alamat tempat usaha yang jelas

dimana KC atau kantor cabang tersebut melakukan usahanya. Kantor

Cabang atau biasa disebut dengan kantor cabang penuh adalah kantor

cabang yang melakukan operasional bank sesuai dengan kewenangan yang

diberikan oleh kantor pusatnya dan dalam menjalankan usahanya dipimpin

oleh seorang kepala cabang dibantu dengan wakilnya serta mambawahi

kepala bagian dan kepala seksi yang ada di kantor cabang. Semakin

banyaknya jumlah kantor bank maka kesempatan masyarakat untuk

menabung semakin banyak dan meningkat. Dengan kondisi yang seperti ini

akan semakin membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memenuhi

kebutuhannya di bidang perbankan. Dalam hal ini adalah menabung atau

menyimpan dananya pada lembaga perbankan, tanpa adanya alasan yang

disebabkan lokasi bank yang jauh dari tempat tinggal, sehingga mereka

malas dan enggan untuk menabungkan uangnya di bank karena tidak

memiliki waktu luang (Iskandar, 2013:63).

Bank dalam menjalankan operasional bisnisnya membutuhkan tempat

atau kantor untuk melaksanakan aktivitas-aktrvitas bisnis atau usahanya.

Page 32: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

14

Kantor pusat menandakan lokasi fungsi terpenting dari suatu organisasi

yang dipimpin. Semua kegiatan perencanaan sampai dengan pengawasan

terdapat di kantor ini. Setiap perusahaan memiliki suatu kantor pusat dan

kantor pusat tidak dapat melakukan kegiatan operasional sebagaimana

kantor lainnya, akan tetapi mengendalikan kebijaksanaan kantor pusat

terhadap cabang-cabangnya. Kantor pusat bank untuk skala nasional (bank

nasional) berada di ibukota sebuah negara. Untuk kantor pusat bank di

Indonesia pada umumnya berada di Jakarta. Kantor pusat sebuat bank

membawahi kantor cabang bank yang terletak di kota-kota besar, yaitu di

tiap-tiap Propinsi atau di tiap-tiap kabupaten/kotamadya. Sedangkan kantor

cabang dalam menjalankan operasionalnya juga dibantu oleh kantor cabang

pembantu dan kantor kas (ER, 2018).

Banyaknya kantor cabang pada bank syariah menjadi salah satu faktor

yang mendukung proses pelayanan antara pihak bank dengan nasabah.

Semakin banyak kantor yang didirikan, semakin mudah pula bagi

masyarakat untuk memilih produk- produk bank syariah. Lokasi kantor

yang mudah dijangkau menjadi faktor pendukung minat masyarakat dalam

memilih bank syariah untuk menginvestasikan dananya. Dalam praktiknya

jenisjenis kantor bank terdiri dari kantor pusat, kantor wilayah, kantor

cabang penuh/utama, kantor cabang pembantu dan kantor kas (Arif, 2010).

4. Kecukupan Modal (CAR)

Page 33: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

15

Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan

kemajuan bank sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Setiap

penciptaan aktiva, disamping berpotensi menghasilkan keuntungan juga

berpotensi menimbulkan terjadinya risiko. Oleh karena itu modal juga harus

dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya risiko kerugian

atas aktiva dan investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana

pihak ketiga atau masyarakat. Peningkatan peran aktiva sebagai penghasil

keuntungan harus secara simultan dibarengi dengan pertimbangan risiko

yang mungkin timbul guna melindungi kepentingan para pemilik dana. Jika

bank tersebut sudah beroperasi maka modal merupakan salah satu faktor

yang sangat penting bagi pengembangan usaha dan menampung risiko

kerugian (Nofitasari, 2017).

Menurut Arifin (2002:157), modal didefinisikan sebagai sesuatu yang

mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Berdasarkan nilai

buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan bersih (net worth) yaitu selisis

antara nilai buku dari aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban

(liabilities). Pada suatu bank sumber perolehan modal bank dapat diperoleh

dari beberapa sumber. Pada awal pendirian, modal bank diperoleh dari para

pendiri dan para pemegang saham. Pemegang saham menempatkan

modalnya pada bank dengan harapan memperoleh hasil keuntungan di masa

yang akan datang. Sumber modal dari pemegang saham tersebut juga

berpengaruh pada posisinya di dalam neraca. Di dalam neraca, sumber

modal terlihat pada sisi pasiva bank, yaitu rekening modal dan cadangan.

Page 34: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

16

Rekening modal berasal dari setoran para pemegang saham, sedangkan

rekening cadangan adalah berasal dari bagian keuntungan yang tidak

dibagikan kepada pemegang saham, yang digunakan untuk keperluan

tertentu misalnya untuk perluasan usaha dan untuk menjaga likuiditas

karena adanya kredit-kredit yang diragukan atau menjurus kepada macet

(Arifin, 2002).

Menurut Ali (2007:47) modal bank merupakan manifestasi dari

keinginan para pemegang saham untuk berperan dalam bisnis perbankan.

Modal bank digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat, khususnya

masyarakat peminjam. Kepercayaan masyarakat akan terlihat dari besarnya

dana giro, deposito, dan tabungan yang harus melebihi jumlah setoran

modal dari pemegang saham. Sehingga modal merupakan hal yang pokok

bagi sebuah bank, selain sebagai penyangga kegiatan operasional sebuah

bank, modal juga sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya

kerugian. Dengan terjaganya modal berarti bank bisa mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat yang amat penting artinya bagi sebuah bank

karena dengan demikian, bank dapat menghimpun dana untuk keperluan

operasional selanjutnya (Amal, 2015).

Kecukupan modal adalah suatu regulasi perbankan yang menetapkan

suatu kerangka kerja mengenai bagaimana bank dan lembaga penyimpanan

harus menangani permodalan mereka. Kecukupan Modal menggambarkan

kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi untuk

menutup risiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman dana dalam

Page 35: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

17

aset produktif yang mengandung risiko, serta untuk pembiayaan dalam asset

tetap dan investasi (Kartika, 2014).

Kecukupan modal merupakan faktor yang penting bagi bank dalam

rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian. Penilaian

kecukupan modal bank didasarkan pada analisis tingkat ekuitas, yang terdiri

dari peraturan, ekonomi dan modal internal, serta informasi tentang rasio

solvabilitas. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan standar kecukupan

modal dan kemungkinan kekurangan modal yang diperlukan untuk menutup

risiko diperkirakan. Untuk pemahaman penuh tentang masalah kecukupan

modal, perlu untuk mengkarakterisasi berbagai kategori modal yang

dievaluasi. Kriteria tingkat cakupan dari setiap risiko yang terjadi di bank

memungkinkannya untuk membagi ekuitasnya menjadi modal regulasi,

ekonomi dan internal (Klepczarek, 2015).

Capital Adequacy Ratio (CAR) salah satu cara yang dipakai dalam

mengukur modal. Metode CAR ini sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 03/21/PBI/2001

tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat

Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

53/KMK/017/1999 dan Nomor 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999.

Bank Indonesia menetapkan CAR yang harus selalu dipertahankan oleh

setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang

Menurut Resiko (ATMR) atau secara matematis:

Page 36: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

18

Bank Indonesia menetapkan kebijaksanaan bagi setiap bank untuk

memenuhi rasio CAR minimal 8%, jika kurang dari 8% maka akan

dikenakan sanksi oleh Bank Indonesia. Ketentuan CAR pada prinsipnya

disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku secara internasional, yaitu

standar Bank for International Settlement (BIS).

Rasio kecukupan modal (CAR) ditetapkan untuk Bank Uang Deposito

yang bertujuan dalam memastikan keuletan dan stabilitasnya secara global.

Ini adalah jumlah modal regulasi bank yang dinyatakan sebagai persentase

dari aset tertimbang menurut risiko dan mengukur kekuatan modal bank

(Okwoli, 2017)

5. Pembiayaan Bermasalah (NPF)

Pengertian pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang sudah

menurun kolektabilitasnya dari lancar menjadi kurang lancar, diragukan,

dan macet. Pembiayaan bermasalah juga di definisikan sebagai pembiayaan

yang telah terjadi kemacetan antara pihak debitur yang tidak bisa memenuhi

kewajibannya kepada pihak kreditur. Dalam peraturan Bank Indonesia

tentang penilaian kualitas Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah pasal 9 ayat (2), bahwa kualitas aktiva produktif

dalam bentuk pembiayaan dibagi dalam 5 golongan yaitu lancar (L), Dalam

perhatian khusus (DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D), macet (M).

Selama ini usaha lembaga keuangan yang terbesar dalam memberikan

Page 37: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

19

kontribusi sebagai sumber penghasilan bank berasal dari penyaluran

pembiayaan (Rivai, 2008:2 dalam Oktaviani dan Abikusna, 2017).

Pembiayaan bermasalah dapat dihitung dengan menggunakan rasio

Non Performing Financing (NPF) yang analog dengan Non Performing

Loan (NPL) diperuntukkan kepada bank konvensional, merupakan rasio

keuangan yang berkaitan dengan risiko kredit. Non Performing Financing

(NPF) menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola

pembiayaan bermasalah yang diberikan bank (Ma’isyah dan Mawardi,

2015).

Non Performing Financing (NPF) adalah Kredit bermasalah yang

terdiri dari kredit yang berklasifikasi Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.

Non Performing Financing (NPF) dijadikan alat ukur rasio kualitas aset

karena Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit

bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan

menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPF maka laba

atau profitabilitas bank (ROA) tersebut akan semakin meningkat (Setiawati

dkk., 2017).

6. Likuiditas (FDR)

Pengertian rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Manajemen

likuiditas bank bisa diartikan sebagai suatu proses pengendalian dari alat-

alat likuid yang mudah ditunaikan guna menenuhi semua kewajiban bank

Page 38: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

20

yang segera harus dibayar. Likuiditas bagi perusahaan adalah hal yang

sangat penting, tidak terkecuali bagi perusahaan perbankan yang bergerak

di bidang jasa. Likuiditas ini berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat,

nasabah, dan pemerintah. Ketidakmampuan bank untuk menjaga likuiditas

di atas batas minimum pada akhirnya akan menyulitkan bank itu sendiri,

karena dana-dana tunai yang seharusnya dapat dikuasai oleh bank akan

semakin menipis (Hanafi dan Halim,2005:77 dalam Kristian, 2014).

Likuiditas juga merupakan gambaran kemampuan suatu perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara lancar dan tepat

waktu sehingga likuiditas sering disebut dengan short term liquidity. Jika

suatu perusahaan mengalami masalah dalam likuiditas maka sangat

memungkinkan perusahaan perusahaan tersebut mulai memasuki masa

kesulitan keuangan (financial distress), dan jika kondisi kesulitan tersebut

tidak cepat diatasi maka ini bisa berakibat kebangkrutan usaha (bankruptcy).

Dalam pengertian lain mengatakan likuiditas merupakan kemampuan

manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi

kewajiban-kewajiban maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada

nasabahnya setiap saat (Kuncoro, 2009:297).

Menurut Munawir (2007:71) jika dilihat dari rasio likuiditas, suatu

perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila

mampu: (1). Memenuhi kewajiban - kewajiban tepat pada waktunya

(kewajiban keuangan terhadap pihak ekstern). (2). Memelihara modal kerja

yang cukup untuk operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak

Page 39: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

21

ekstern). (3). Membayar bungan dan deviden yang dibutuhkan. (4).

Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.

Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit

karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pihak-pihak yang berkepentingan

dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka

pendek seperti pemasok dan banker (Pamungkas, 2016).

Untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya perusahaan

memerlukan sejumlah kas yang cukup. Menurut Syamsuddin (2009:41)

“likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan

perusahaan, tetapi juga berkenaan dengan kemampuannya untuk mengubah

aktiva lancar tertentu menjadi uang kas”. Perusahaan harus mengubah

aktiva lancar tertentu menjadi kas untuk membayar kewajiban lancarnya,

misalnya perusahaan perlu menagih piutang atau menjual persediaannya

sehingga perusahaan memperoleh kas.

Financing to Deposit Ratio (FDR) salah satu cara dalam menghitung

likuiditas yaitu seberapa besar dana pihak ketiga bank syariah dilepaskan

untuk pembiayaan. Rasio likuiditas ini menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

deposan dengan mengendalikan kredit/pembiayaan yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, memberikan indikasi

semakin rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan

Page 40: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

22

jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit/pembiayaan semakin

besar. Sebaliknya semakin rendah FDR menunjukkan kurangnya efektivitas

bank dalam pembiayaan. Oleh karena itu pihak manajemen harus dapat

mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk kemudian disalurkan

kembali dalam bentuk pembiayaan yang nantinya dapat menambah

pendapatan bank baik dalam bentuk bonus maupun bagi hasil, yang berarti

profit bank syariah juga akan meningkat (Dendawijaya, 2009:116).

7. Efisiensi Operasional (BOPO)

Efisiensi Operasional pada dasarnya adalah rasio perbandingan antara

biaya operasional dengan pendapatan operasional (Dendawijaya, 2009).

Efisiensi operasional bisa diartikan sebagai kemampuan manajemen

perbankan dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. Efisiensi operasional dilakukan oleh bank dalam rangka untuk

mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan dengan usaha

pokok bank, dilakukan dengan benar (sesuai dengan harapan pihak

manajemen dan pemegang saham) serta digunakan untuk menunjukkan

apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat

dan berhasil. Jadi pendapatan pembiayaan akan meningkat jika biaya

dikeluarkan selama melakukan pembiayaan (biaya operasi) dapat

dikendalikan atau dengan kata lain BOPO berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas.

Page 41: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

23

Di samping itu, efisiensi operasional juga bisa didefinisikan sebagai

seluruh pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk mendanai

kegiatan operasional perusahaan demi mencapai tujuan atau laba yang telah

ditargetkan. Masalah mengenai operasional ini hanya dapat dipecahkan

secara memuaskan jika perusahaan tersebut memiliki pengetahuan tentang

biaya yang berkaitan dengannya. Karena itu, penyediaan data-data sangat

penting sebagai alat informasi dalam pengambilan kebijakan dan keputusan

oleh manajer perusahaan (Hasny dan Oey, 2016).

BOPO merupakan rasio antara biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya seperti biaya

bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya.

Rasio BOPO menunjukan efisiensi bank dalam menjalankan usaha

pokoknya terutama kredit, dimana bunga kredit menjadi pendapatan

terbesar perbankan (Setiawati dkk., 2017)

Rasio BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengandalkan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (Ponco, 2008:22). Rasio

BOPO menunjukan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya,

terutama kredit, dimana sampai saat ini pendapatan bank-bank di Indonesia

masih didominasi oleh pendapatan bunga kredit. Semakin kecil BOPO

menunjukan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya

(Wibowo, 2013:4).

Page 42: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

24

Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah

dibawah 90%, karena jika rasio BOPO melebihi 90% hingga mendekati

angka 100%, maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam

menjalankan operasinya (Ponco, 2008:23).

Rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

sesuai dalam mengukur biaya operasonal yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin

efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil

(Hasbi, 2011). Hasbi menambahkan semaki kecil rasio ini maka kinerja

bank semakin baik. Dengan demikian efisinsi operasi suatu yang

diproksikan dengan rasio BOPO akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.

Sebaliknya apabila rasio BOPO semakin besar maka semakin tidak

efisiennya biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan

yang artinya akan menurunkan profitabilitas suatu bank.

8. Profitabilitas Bank Syariah

Profitabilitas atau laba adalah salah satu indikator kinerja Syariah

yang menjadi perhatian penting bagi keberlanjutan operasional bank.

Mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh dapat dilakukan dengan

menggunakan rasio rentabilitas. rasio profitabilitas adalah rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan untuk mencari laba. Rasio ini juga

Page 43: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

25

memberikan ukuran efektivitas manajemen perusahaan. Rasio ini digunakan

untuk menunjukkan efisiensi suatu perusahaan (Kasmir, 2016:196).

Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba

menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah

menjalankan usahanya secara efisien. Efisiensi sebuah usaha baru dapat

diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aset atau

modal yang menghasilkan laba tersebut.

Return on assets (ROA) menunjukkan kemampuan manajemen bank

dalam menghasilkan laba dari pengelolaan asset yang dimiliki (Kasmir,

2014). ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank

Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan

nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian

besar dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009).

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank dari segi

penggunaan asset, karena kedua akun tersebut sangat mempengaruhi

pertumbuhan suatu instansi. (Dendawijaya, 2009). Menurut Kasmir (2014),

tingkat profitabilitas bank syariah di Indonesia merupakan yang terbaik

diukur dari rasio laba terhadap asset (ROA), baik untuk kategori bank yang

full fledge maupun untuk kategori Unit Usaha Syariah. rasio rentabilitas

ekonomi mengukur kemampuan aset perusahaan memperoleh laba dari

operasi perusahaan. Karena hasil operasi yang ingin diukur, maka

Page 44: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

26

dipergunakan laba sebelum pajak. Aset yang digunakan untuk mengukur

kemampuan memperoleh laba operasi adalah aset operasional. ROA

dihitung berdasarkan perbandingan laba sebelum pajak dan total aset.

Page 45: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

27

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Dwi Agung

Prasetyo

dan Ni Putu

Ayu

Darmayant

i (2015)

Pengaruh Risiko

Kredit, Likuiditas,

Kecukupan Modal,

Dan Efisiensi

Operasional Terhadap

Profitabilitas Pada Pt

Bpd Bali

Variabel

independen yaitu

likuiditas,

Kecukupan

Modal, Efisiensi

Operasional dan

variabel dependen

profitabilitas

dengan data

kuantitatif

Variabel Risiko

kredit, Objek

penelitian Bank

Pembangunan

Daerah Bali

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa risiko

kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap

profitabilitas, likuiditas berpengaruh positif signifikan

terhadap profitabilitas, kecukupan modal berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, dan

efisiensi operasional berpengaruh negatif signifikan

terhadap profitabilitas.

2. Indri

Kurniasari

(2015)

Pengaruh Intellectual

Capital Dan

Profitabilitas

Terhadap Nilai

Perusahaan Pada

Perusahaan Lq45

Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2013

Variabel

Intellectual

Capital dan

Profitabilitas

Variabel Nilai

Perusahaan. Objek

Penelitian

Perusahaan Lq45

Yang Terdaftar Di

Bursa Efek

Indonesia Periode

2011-2013

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa

Intellectual Capital berpengaruh tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Page 46: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

28

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Marlina

Widiyanti,

Taufik,

Gita Lyani

Pratiwi

(2015)

Pengaruh permodalan,

kualitas aktiva, likuiditas,

dan efisiensi operasional

terhadap profitabilitas

pada PT bank syariah

mandiri dan PT BRI

syariah

Variabel independen

likuiditas. Variabel

dependen

profitabilitas bank

dan jenis data

kuantitatif

menggunakan data

sekunder. Objek

Penelitian

Variabel

independen

permodalan,

kualitas

aktiva dan

efisiensi

operasional

Hasil empiris menunjukkan bahwa secara parsial

CAR dan NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap

ROA. FDR memiliki dampak positif dan signifikan

terhadap ROA. BOPO berpengaruh negatif signifikan

terhadap ROA. Secara simultan, CAR, NPF, FDR dan

BOPO memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA dengan koefisien determinasi R Square

(R2) sebesar 92,3% pada Bank Syariah Mandiri dan

Bank BRI Syariah. Hasil penelitian ini memiliki

implikasi bagi bank-bank Islam sebagai saran untuk

meningkatkan kinerja keuangan.

4. Ayik Muh.

Al Hasny

dan

Christin

Berlinhan

Oey (2016)

Analisis Pengaruh

Kecukupan Modal,

Efisiensi Operasional Dan

Likuiditas Terhadap

Profitabilitas Bank Bumn

Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009-2013

Variabel Independen

Kecukupan Modal,

Likuiditas, Variabel

Efisiensi Operasional

(BOPO) dan variabel

dependen

Profitabilitas

Objek Bank

BUMN

Secara parsial dengan uji t dan secara simultan dengan

uji F dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan antara variabel CAR (X1 ), BOPO (X2 )

dan LDR (X3 ) terhadap ROA Bank BUMN di Bursa

Efek Indonesia periode 2009- 2013.

5. Ari

Hijrianti

(2016)

Pengaruh Jumlah Kantor

Bank (JKB) Terhadap

Profitabilitas Bank

Syariah (Periode 08-15)

Variabel independen

Jumlah Kantor

Variabel dependen

Profitabilitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kantor

bank memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap

Profitabilitas (ROA).

Page 47: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

29

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

6. Rosy

Aprieza

Puspita

Zandra

(2016)

Pengaruh Biaya

Operasional Dan

Perputaran Persediaan

Terhadap Profitabilitas

Variabel

independen Biaya

Operasional

(BOPO) Variabel

dependen

profitabilitas

Variabel independen

Perputaran

Persedian. Objek

penelitian

perusahaan

manufaktur batubara

Hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial

variabel biaya operasional (X1) tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas dan variabel

perputaran persediaan (X2) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas

7. Abdul

Halim dan

Hasan

Basridan

Faisal

(2016)

Pengaruh Intellectual

Capital Terhadap

Profitabilitas Dan

Dampaknya Terhadap

Harga Saham

Perusahaan Sektor

Keuangan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Variabel

Independen

Intellectual

Capital, dan

variabel dependen

Profitabilitas

(ROA)

Variabel Harga

Saham. Objek

Perusahaan Sektor

Keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1)

Intellectual Capital berpengaruh terhadap

profitabilitas, (2) Intellectual Capital

berpengaruh terhadap harga saham, (3)

profitabilitas mempengaruhi harga saham, (4)

Intellectual Capital, profitabilitas mempengaruhi

harga saham.

8. Widiya

Ningsih,

Tenny

Badina dan

Rita

Rosiana

(2017)

Pengaruh Permodalan,

Kualitas Asset,

Rentabilitas dan

Likuiditas Terhadap

Profitabilitas Bank

Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) di

Indonesia

Variabel

Permodalan,

Kualitas Asset,

Rentabilitas

(BOPO) dan

Likuiditas.

Variabel

Profitabilitas

Objek Bank

Pembiayaan Rakyat

Syariah

Hasil penelitian ini adalah: permodalan, kualitas

aset dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas, sedangkan rentabilitas

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Page 48: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

30

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

9. Dian

Oktaviani

dan R.

Agus

Abikusna

(2017)

Pengaruh Pembiayaan

Bermasalah, Tingkat

Likuiditas dan Rasio

Pembiayaan Terhadap

Profitabilitas Bank

Syariah Mandiri Tahun

2012-2016

Variabel independen

Likuiditas,

Pembiayaan

Bermasalah (NPF)

dan Rasio

Pembiayaan (FDR).

Variabel dependen

profitabilitas. Objek

Penelitian salah satu

Bank Syariah

Hasil dari uji t tersebut menyatakan bahwa

variabel NPF (X1) berpengaruh secara negatif

dan signifikan terhadap ROA (Y). Hasil uji t

menyatakan bahwa variabel Quick Ratio (X2)

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

ROA (Y). Hasil dari uji t tersebut menyatakan

bahwa variabel FDR (X3) berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap ROA (Y).

Hasil uji F menyatakan bahwa NPF, Quick Ratio,

FDR secara bersama-sama mempunyai pengaruh

signifikan terhadap ROA.

10. Yeni Nor

Fitriani dan

Dina

Fitrisia

Septiarini

(2017)

Pengaruh Kinerja

Sumber Daya Manusia,

Kinerja Manajemen,

Dan Kinerja Permodalan

Terhadap Return On

Asset (Studi Kasus Pada

Bank Umum Syariah

2011- 2015)

Variabel Independen

Intellectual Capital,

Kecukupan Modal,

dan variabel

dependen

Profitabilitas (ROA).

Objek Penelitian

BUS

Kualitas

Manajemen

(GCG)

Uji t menghasilkan bahwa Intellectual Capital

dan Tingkat kecukupan modal berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap ROA Bank

Umum Syariah periode 2011-2015.. Kualitas

penerapan GCG tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap ROA Bank Umum

Syariah periode 2011-2015.

Dan uji F Intellectual Capital, kualitas

penerapan GCG, dan tingkat kecukupan modal

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

ROA Bank Umum Syariah periode 2011-2015.

Page 49: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

11. Elizabeth

Sugiarto

Dermawan

(2017)

Kaitan Intellectual

Capital Terhadap Rasio

Profitabilitas Perusahaan

Industri Barang

Konsumsi Yang

Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Pada Periode

2014-2015

Variabel independen

Intellectual Capital.

Variabel dependen

profitabilitas

Objek Penelitian

Perusahaan

Industri Konsumsi

Hasil penelitian ini secara cross section juga

menyimpulkan bahwa secara parsial hanya

VAHU berpengaruh signifikan terhadap rasio

profitabilitas (ROA), sedangkan VACA dan

STVA konsisten tidak berpengaruh signifikan

terhadap rasio profitabilitas (ROA). Karena 2 dari

3 bagian Intellectual Capital tidak berpengaruh

maka Intellectual Capital tidak berpengaruh

terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan

Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2014-2015

12. Febrianty

dan Jovan

Febriantok

o (2018)

Pengaruh Intellectual

Capital Terhadap

Profitabilitas Perusahaan

Sektor Makanan Dan

Minuman Di Indonesia

Variabel Independen

Intellectual Capital,

dan variabel

dependen

Profitabilitas (ROA)

Objek Penelitian secara parsial bagian dari Intellectual Capital,

hanya VACA yang berpengaruh secara parsial

terhadap NPM (proksi profitabilitas). Sedangkan

VAHU dan STVA tidak berpengaruh terhadap

NPM. 2 dari 3 Intellectual Capital tidak

berpengaruh maka Intellectual Capital tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan

Sektor Makanan Dan Minuman Di Indonesia

Secara Simultan menunjukan bahwa Intellectual

Capital (VACA, VAHU, STVA) berpengaruh

terhadap profitabilitas (NPM) perusahaan sektor

makanan dan minuman di Indonesia.

Page 50: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

13. Muhamma

d Yusuf

dan

Surachman

Surjaatmad

ja (2018)

Analysis of Financial

Performance on

Profitability with Non

Performance Financing

as Variable Moderation

(Study at Sharia

Commercial Bank in

Indonesia Period 2012–

2016)

Variabel independen

Kinerja Keuangan

(CAR, FDR, BOPO)

Variabel dependen

profitabilitas

Variabel

Moderasi Non

Performing

Finance (NPF)

Hasil analisis menunjukkan secara parsial,

CAR dan FDR berpengaruh positif signifikan

terhadap profitabilitas dan BOPO berpengaruh

negatif signifikan terhadap profitabilitas.

Sedangkan NPF tidak memiliki pengaruh

signifikan pada hubungan antara CAR dengan

profitabilitas dan hubungan antara FDR dengan

profitabilitas. Sedangkan NPF memiliki

pengaruh negatif yang signifikan terhadap

hubungan antara BOPO dengan profitabilitas.

Namun, NPF sebagai variabel moderasi memiliki

14. Muslimin,

Endah

Winarti HS

dan Sri

Harjanto

(2018)

Analisa Pengaruh

Struktur Aset dan Non

Performing Financing

Terhadap Tingkat

Profitabilitas Dengan

Struktur Pembiayaan

Sebagai Variabel

Intervening (Studi

Empiris Pada Koperasi

Simpan Pinjam

Pembiayaan Syariah Di

Kabupaten Jepara)

Variabel Non

Performing Finance

(NPF).

Variabel dependen

Profitabilitas

Variabel

Independen

Struktur Aset dan

variabel

Intervening

Struktur

Pembiayaan.

Objek penelitian

Koperasi

Pembiayaan

syariah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur

aset memiliki pengaruh negatif yang signifikan

terhadap pembiayaan. struktur. NPF memiliki

pengaruh negatif yang signifikan terhadap

struktur pembiayaan. Struktur Aset tidak

mempengaruhi profitabilitas. NPF memiliki efek

negatif yang signifikan terhadap profitabilitas.

Struktur Pembiayaan memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas.

Page 51: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

33

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

15. Medi

Setiawan ,

Dheasey

Amboningt

yas dan

Rista Puput

Aryanti

(2019)

Analysis Of Non

Performing Loan (NPL),

Capital Adequacy Ratio

(CAR), And Operational

Costs With Operational

Income (BOPO) That

Impact On Profitability

(Case Study In Pt. Bpr In

Semarang Area 2013 -

2017)

Variabel independen

Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan

Biaya Operasional

Pendapatan

Operasional (BOPO)

Variabel dependen

profitabilitas

Variabel Non

Performing Loan

(NPL). Objek

penelitian PT.

BPR Semarang

Hasil uji F menunjukkan hasil bersama /

bersamaan dari tiga rasio NPL, CAR, dan BOPO

yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

profitabilitas. Hasil uji t menunjukkan bahwa

CAR tidak mempengaruhi profitabilitas.

sedangkan rasio NPL berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas, dan BOPO memiliki efek

positif terhadap profitabilitas.

16. Kuni

Farikhah

dan Lina

Nugraha

Rani

(2019)

Determinants Of

Profitability Of Sharia

Regional Development

Banks In Indonesia

2014-2017

Variabel Independen

Financing to Deposit

Ratio (FDR) dan Non

Performing Finance

(NPF).

Variabel dependen

Profitabilitas. Objek

Penelitian Bank

Syariah

Variabel Dana

Pihak Ketiga dan

Pembiayaan Bagi

Hasil

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel

Dana Pihak Ketiga dan Non Performing

Financing (NPF) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas BPD Syariah.

Sedangkan variabel Financing to Deposit Ratio

(FDR) dan Pembiayaan Bagi Hasil tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

BPD Syariah.

Page 52: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

34

C. Pengembangan Hipotesis

1. Intellectual Capital dengan profitabilitas bank syariah

Intellectual Capital merupakan salah satu komponen utama dan

terpenting dalam suatu entitas dalam meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan yang mana profitabilitas termasuk didalamnya, karena

komponen-komponen IC merupakan salah satu pihak yang mengelola dan

terlibat dengan operasional perusahaan secara langsung sehingga kinerja

keuangan perusahaan cukup bergantung kepadanya. Jika suatu manajemen

perusahaan dapat mengelola IC dengan baik, maka dampaknya adalah

perusahaan akan menghasilkan return yang semakin tinggi sehingga

manajemen perusahaan dapat memenuhi ekpekstasi para Stakeholder.

Pendapat para praktisi sebagian besar menyatakan bahwa Intellectual

Capital terdiri dari tiga elemen utama terdiri dari:human capital, structural

capital, dan customer capital. Stewart (1998), Sveiby (1997), Bontis (2000)

dalam Sawarjuwono dan Kadir (2003: 38). Berdasarkan definisi di atas,

dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital merupakan suatu aset tidak

berwujud (intangible asset) yang dimiliki perusahaan sebagai perwujudan

dari efek sinergi antara human capital, structural capital, dan customer

capital yang memberikan nilai tambah (value added) berupa keunggulan

bersaing bagi perusahaan (Febrianty dan Febriantoko, 2018).

Hasil penelitian yang di lakukan oleh Halim dan Faisal (2016), Fitriani

dan Septiarini (2017) bahwa Intellectual Capital berpengaruh terhadap

Page 53: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

35

Profitabilitas. Penelitian lain yang berbeda hasil diteliti oleh Dermawan

(2017), Febrianty dan Febriantoko (2018) bahwa Intellectual Capital tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan.

H1 : Intellectual Capital berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah

2. Jumlah kantor cabang dengan profitabilitas bank syariah

Faktor pelayanan bank syariah dalam bentuk jumlah kantor juga

memengaruhi besarnya jumlah profit yang akan didapatkan. Semakin

banyak jumlah kantor bank syariah maka semakin mudah bagi nasabah

untuk mendapatkan akses pelayanan. Hal ini diyakini akan berdampak

terhadap ketertarikan masyarakat untuk menyimpan dananya di bank

syariah dan nasabah yang memerlukan pembiayaan di bank syariah

(Meyliana dan Mulazid, 2017). Dengan demikinan, transaksi pelayanan

pada bank syariah akan mengalami peningkatan dan berimplikasi terhadap

peningkatan profitabilitas bank syariah. Dengan demikian, transaksi

layanan pada bank syariah akan mengalami peningkatan dan berimplikasi

pada peningkatan profitabilitas bank syariah.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hidayanti (2015),

Mulazid dan Meyliana, (2017) bahwa jumlah kantor cabang berpengaruh

terhadap simpanan Mudharabah. Hal ini menunjukkan semakin banyak

jumlah kantor cabang maka meningkatkan jumlah simpanan mudhrabah

yang dihimpun oleh Bank Syariah. Penelitian oleh Nugraheni dan Septiarini

(2017) bahwa jumlah kantor pengaruh yang signifikan terhadap Dana

Page 54: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

36

Pihak Ketiga (DPK). Hal tersebut dikarenakan nasabah Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) lebih mementingkan faktor lokasi dan layanan yang

diberikan oleh BPRS. Dan terakhir penelitian oleh Hijrianto (2016) yaitu

Jumlah Kantor Bank berpengaruh negatif signifikan terhadap

Profitabilitas Bank Syariah. Pengaruh negatif jumlah kantor bank terhadap

profitabilitas berarti semakin bertambah jumlah kantor bank maka semakin

menurun tingkat profitabilitas bank syariah. Sebaliknya, apabila jumlah

kantor bank turun maka akan meningkatkan profitabilias bank syariah

(ROA). Dari uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Jumlah kantor cabang berpengaruh dengan profitabilitas bank syariah

3. Kecukupan modal (CAR) dengan profitabilitas bank syariah

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan

seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (pembiayaan,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana

modal bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar

bank seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata

lain, CAR adalah rasio kinerja bank untuk menunjang aktiva yang

mengandung risiko, misalnya pembiayaan yang diberikan. (Margaretha,

2007:63).

Sementara menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal

31 Mei 2004, CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang

Page 55: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

37

mengandung risiko (pembiayaan, penyertaan, surat berharga, tagihan pada

bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana dari

sumber-sumber diluar bank. Angka rasio CAR yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia adalah minimal 8%, jika rasio CAR sebuah bank berada dibawah

8% berarti bank tersebut tidak mampu menyerap kerugian yang mungkin

timbul dari kegiatan usaha bank, kemudian jika rasio CAR diatas 8%

menunjukkan bahwa bank tersebut semakin solvable. Dengan semakin

meningkatnya tingkat solvabilitas bank, maka secara tidak langsung akan

berpengaruh pada meningkatnya kinerja bank, karena kerugian-kerugian

yang ditanggung bank dapat diserap oleh modal yang dimiliki bank tersebut.

Teori ini juga didukung oleh hasil Widiyanti dkk. (2015), Fitriani dan

Septiarini (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kecukupan modal

atau CAR berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Penelitian lain yang

dilakukan oleh Prasetyo dan Darmayanti (2015), Setiawan et al. (2019)

bahwa CAR tidak berpengaruh pada Profitabilitas. Dari uraian tersebut

dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut :

H3 : Kecukupan modal berpengaruh terhadap Profitabilitas bank syariah

4. Pembiayaan Bermasalah (NPF) dengan profitabilitas bank syariah

Salah satu risiko yang tidak dapat dihindari oleh setiap bank adalah

tidak terbayarnya pembiayaan yang disalurkan atau sering disebut resiko

pembiayaan. Besarnya tingkat pembiayaan merupakan suatu hal yang

positif bagi bank akan tetapi suatu kegiatan bisnis akan dihadapkan pada

Page 56: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

38

risk and return. Keuntungan akan diperoleh jika melakukan pembiayaan

dengan hati-hati sebaliknya risiko pembiayaan terjadi apabila pemberian

pembiayaan dilakukan dengan tidak hati-hati. Penyaluran pembiayaan yang

tidak hati-hati akan menyebabkan pembiayaan bermasalah atau disebut juga

dengan istilah Non Performing Financing (NPF) (Maharanie dan

Herianingrum, 2014).

NPF mencerminkan risiko pembiayaan. Semakin tinggi rasio ini,

menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk Risiko

pembiayaan yang diterima bank merupakan salah satu risiko usaha bank,

yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali cicilan pokok dan bagi hasil

dari pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang dilakukan oleh

pihak bank (Muhammad, 2009:358).

Adanya pembiayaan bermasalah yang besar dapat mengakibatkan

hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari pembiayaan

yang diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba dan berpengaruh

buruk pada ROA. Dengan demikian semakin besar NPF akan

mengakibatkan menurunnya ROA. Begitu pula sebaliknya, jika NPF turun,

maka ROA akan meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Oktaviani dan Abikusna (2017), Winarti dan Harjanto

(2018), Farikhah dan Rani (2019) menunjukkan hasil bahwa NPF

berpengaruh terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan Yusuf dan

Surjaatmadja (2018) justru sebaliknya, bahwa NPF tidak berpengaruh

Page 57: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

39

terhadap Profitabilitas atau ROA. Uraian tersebut dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H4 : Pembiayaan Bermasalah berpengaruh terhadap Profitabilitas bank

syariah

5. Likuiditas (FDR) dengan profitabilitas bank syariah

Pengertian rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Menurut

Munawir (2007:71) jika dilihat dari rasio likuiditas, suatu perusahaan

dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila mampu: (1).

Memenuhi kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya (kewajiban keuangan

terhadap pihak ekstern). (2). Memelihara modal kerja yang cukup untuk

operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak ekstern). (3).

Membayar bungan dan deviden yang dibutuhkan. (4). Memelihara tingkat

kredit yang menguntungkan (Nantyo dan Khuzaini, 2014)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio untuk mengukur

komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan dengan jumlah

dana dari masyarakat (Kasmir, 2014). Rasio ini digunakan untuk

mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada

para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan pembiayaan yang

telah diberikan kepada para debiturnya.

Dalam likuiditas yang diteliti untuk mengetahui kesanggupan

perusahaan dalam membayar utang-utangnya, diperlukan metode rasio FDR

Page 58: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

40

dalam membayar kewajiban bank. kenaikan pada rasio FDR menandakan

bahwa adanya peningkatan dalam penyaluran pembiayaan kepada

masyarakat, sehingga apabila rasio ini naik maka keuntungan atau profit

bank juga naik dengan asumsi bahwa bank menyalurkan pembiayaannya

dengan optimal. Asumsi diatas telah didukung dari penelitian Kristian dan

Khuzaini (2014), Oktaviani dan Abikusna (2017) bahwa likuiditas (FDR)

berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian lain dari Pamunkas (2016)

dan Ningsih dkk. (2017) bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Dari uraian di atas dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai

berikut

H5 : Likuiditas berpengaruh terhadap Profitabilitas bank syariah

6. Efisiensi Operasional (BOPO) dengan profitabilitas bank syariah

Rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Hasbi, 2011). Hasbi

menambahkan semaki kecil rasio ini maka kinerja bank semakin baik.

Dengan demikian efisinsi operasi suatu yang diproksikan dengan rasio

BOPO akan mempengaruhi kinerja bank tersebut. Sebaliknya apabila rasio

BOPO semakin besar maka akan menurunkan profitabilitas suatu bank.

Page 59: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

41

Hasny dan Oey (2016), Yusuf dan Surjaatmadja (2018) dalam

penelitian mereka mengatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA). Penelitian lain oleh Zandra (2016) bahwa

Efisiensi operasional (BOPO) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Dengan demikian hipotesis yang digunakan yaitu :

H6 : Efisiensi Operasional berpengaruh terhadap Profitabilitas bank syariah

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Pengaruh kecukupan modal, pembiayaan bermasalah, likuiditas, dan

biaya operasional terhadap profitabilitas bank syariah

Basis Teori : Teori Signal

Praktik : Di tahun 1998 yang mana

terjadinya krisis moneter, dilihat dari

perbankan syariah mempunyai

dampak pada kredit atau pembiayaan

dalam melunasi utangnya (likuidasi),

lalu pada sisi modal. Namun itu

menjadi tolak ukur dalam

meningkatnya pertumbuhan bank

syariah (krisis moneter tahun 1998)

Teori : melambatnya pertumbuhan

bank syariah dalam beberapa tahun

diindikasikan dengan adanya

penurunan permodalan, peningkatan

pembiayaan bermasalah, dan

penurunan profit. (Ida dan Indianik,

2015)

GAP

Page 60: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

42

Gambar 2.1 (Lanjutan)

Kerangka Pemikiran

Intellectual Capital

Jumlah kantor

Kecukupan Modal

Pembiayaan

Bermasalah

Profitabilitas bank

syariah

Metode Analisi : Regresi Linier Berganda

Likuiditas

Biaya Operasional

Page 61: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif, Kuantitatif

adalah metode penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui

pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan

analisis data dengan prosedur statistic (Hosen dan Nada, 2013:12).

Metode penelitian kuantitatif juga diartikan sebagai metode penelitian

yang berdasarkan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti populasi

atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017:8).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu Intellectual

Capital, jumlah kantor cabang, kecukupan modal, tingkat asset, likuiditas,

biaya operasional terhadap variabel dependen, yaitu profitabilitas bank syariah.

Objek penelitian ini sendiri yaitu bank umum syariah yang ada di Indonesia

pada periode 2013 - 2018.

B. Metode Penentuan Sampel

Page 62: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

44

Dalam bukunya, Sugiyono (2017:80) menjelaskan populasi merupakan

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan bank umum syariah periode 2013 – 2018. Jumlah populasi itu

sendiri sebanyak 14 dan tidak semuanya akan dijadikan objek penelitian,

sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

itu (Sugiyono 2017:80).

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling dimana sampel dipilih berdasarkan

pertimbangan pribadi dari peneliti yang berdasarkan pada kriteria-kriteria yang

dibuat oleh peneliti. Kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti

adalah perusahaan perbankan syariah yang memiliki ketentuan data variabel

penelitian dari laporan tahunan atau laporan keuangan selama 6 tahun periode

2013-2018.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data

sekunder. Data sekunder merupakan jenis sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder ini merupakan data

Page 63: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

45

yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur

dan bacaan yang berkaitan dan menunjang penelitian ini (Sugiyono, 2017:137).

Data sekunder diperoleh dari penelitian pustaka (Library Research), dengan

menggunakan jurnal, buku, skripsi, internet dan mengambil data-data yang

diperoleh dari sumber Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam

penelelitian ini berasal dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan

perbankan syariah pada periode 2013 - 2018 yang diperoleh dari situs atau

website masing – masing bank umum syariah itu sendiri.

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Berikut ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel berikut

dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Intellectual Capital (X1)

IC lebih banyak diukur dengan metode yang dikembangkan oleh Pulic

(1998), didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation

efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud

(intangible assets) yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai 5 dengan

kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). VA adalah

indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value

creation) (Pulic, 1998). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input

(Pulic, 1999 dalam Kuspinta dan Husaini, 2018).

Data Intellectual Capital yang digunakan dalam penelitian ini diambil

dari laporan keuangan tahunan yang berupa annual report perusahaan Bank

Page 64: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

46

Umum Syariah (BUS) periode 2013 hingga 2018. VAICTM merupakan suatu

proxy yang dirumuskan dalam penelitian ini dan dapat digunakan untuk

mengukur kinerja IC perbankan syariah di Indonesia. VAIC™

mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi. VAIC™ merupakan

penjumlahan dari 3 (tiga) komponen sebelumnya, yaitu: VACA, VAHU,

dan STVA.

a. Value Added Capital Employed (VACA)

VACA, yang merupakan rasio dari VA (Value Added) terhadap CA

(Capital Employment), dimana merupakan atas dana yang tersedia atas

ekuitas atau laba bersih yang menunjuk kan indikator efisiensi nilai tambah

modal yang digunakan oleh perusahaan. VACA mengambarkan berapa

banyak nilai tambah perusahaan yang dihasilkan dari modal yang digunakan.

VACA = 𝑉𝐴

𝐶𝐸

Pengukuran serupa yang dilakukan oleh Kurniasari (2015), Halim dan

Faisal (2016), Pratiwi dan Sudarso (2016), Dermawan (2017), Febrianty dan

Febriantoko (2018).

b. Value Added Human Capital (VAHU)

VAHU merupakan banyaknya VA yang dapat dihasilkan dengan dana

yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi

yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC (Human

Capital) atau beban karyawan terhadap value added. Hubungan ini

Page 65: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

47

mengindikasikan kemampuan modal manusia membuat nilai pada sebuah

perusahaan.

VAHU = 𝑉𝐴

𝐻𝐶

Pengukuran serupa yang dilakukan oleh Kurniasari (2015), Halim dan

Faisal (2016), Pratiwi dan Sudarso (2016), Dermawan (2017), Febrianty dan

Febriantoko (2018).

c. Structural Capital Value Added (STVA)

Rasio ini mengukur jumlah SC (Structural Capital) atau hasil dari VA

(Value Added) dikurangi HC (Human Capital) yang dibutuhkan untuk

menghasilkan 1(satu) rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana

keberhasilan SC dalam penciptaan nilai.

STVA = 𝑆𝐶

𝑉𝐴

Pengukuran serupa yang dilakukan oleh Kurniasari (2015), Halim dan

Faisal (2016), Pratiwi dan Sudarso (2016), Dermawan (2017), Febrianty dan

Febriantoko (2018).

2. Jumlah Kantor Cabang (X2)

Kantor Cabang Bank adalah kantor bank yang secara langsung

bertanggung jawab kepada kantor pusat bank yang bersangkutan, dengan

tempat usaha yang permanen dan alamat kantor yang jelas tempat kantor

cabang tersebut melakukan kegiatannya (branch office). Biasanya di kantor

cabang bank ini di dalamnya terdapat semua unit yang ada di perbankan,

Page 66: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

48

seperti unit layanan, pemasaran, processing, collecting, administrasi, unit

sdm dan umum, dan unit keuangan. Untuk perbankan syariah juga memiliki

kantor cabang syariah yaitu kantor cabang unit usaha syariah (UUS) yang

bertanggung jawab kepada UUS yang bersangkutan, dengan alamat tempat

usaha yang jelas sesuai dengan lokasi kantor cabang syariah (KCS) tersebut

melakukan usahanya, termasuk kantor cabang pembantu syariah dari suatu

bank yang berkedudukan di luar negeri (ER, 2018).

Variabel ini dihitung dengan banyaknya jumlah kantor yang dimiliki

oleh bank umum syariah yang dinyatakan dalam nominal (angka) yang

diperoleh melalui statistik perbankan syariah dari laporan keuangan dan

laporan tahunan masing-masing bank yang diteliti periode 2013 hingga

2018 (Hijrianto, 2016)

3. Kecukupan Modal (X3)

Tingkat kecukupan modal ini dapat diukur dengan cara

membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga dan

membandingkan modal dengan aktiva beresiko.

Dalam penelitian ini variable diukur menggunakan Capital Adequacy

Ratio sebagai alat ukur kecukupan modal. Capital Adequency Ratio

merupakan rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank

untuk menunjang aset yang mengandung atau menghasilkan risiko

(Pamungkas, 2016).

Page 67: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

49

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei

2004, CAR merupakan perbandingan antara modal dengan Aktiva

Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Modal x 100%

ATMR

Pengukuran serupa yang dilakukan oleh Prasetyo dan Darmayanti

(2015), Ningsih, Badina dan Rosiana (2017), Fitriani dan Septiarini

(2017),Yusuf dan Surjaatmadja (2018), Setiawan, Amboningtyas dan

Aryanti (2019)

4. Pembiayaan Bermasalah (X4)

Variabel Pembiayaan Bermasalah diproksikan dengan rasio Non

Performing Financing (NPF). NPF merupakan rasio yang menghitung

banyaknya nilai kewajiban atas pembiayaan yang belum dibayar oleh

nasabah kepada lembaga keuangan syariah. NPF dijadikan alat ukur rasio

aset karena Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas

kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan

menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPF maka laba

atau profitabilitas bank (ROA) tersebut akan semakin meningkat. Indikator

lain dalam NPF yang menunjukkan kerugian akibat resiko kredit tercermin

dari besarnya Non Performing Loan (NPL) yang diperuntukkan kepada

bank konvensional, namun dalam terminology bank syariah hal tersebut

lebih dikenal dengan NPF (Wiroso, 2011)

Page 68: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

50

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/29/DPbs tanggal

7 Desember 2007, Non Performing Financing (NPF) dihitung dengan

membandingkan jumlah pembiayaan bermasalah dengan total pembiayan

yang dimiliki oleh bank.

Pembiayaan Bermasalah x 100%

Total Pembiayaan

Pengukuran serupa yang dilakukan oleh Auliani dan Syaichu (2016),

Oktaviani dan Abikusna (2017), Yusuf dan Surjaatmadja (2018), Muslimin,

HS dan Harjanto (2018), Farikhah dan Rani (2019)

5. Likuiditas (X5)

Pengertian rasio likuiditas menurut Hanafi dan Halim (2005:77)

adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Menurut Munawir (2007:71) jika dilihat dari

rasio likuiditas, suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan

yang kuat apabila mampu: (1). Memenuhi kewajiban-kewajiban tepat pada

waktunya (kewajiban keuangan terhadap pihak ekstern). (2). Memelihara

modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal (kewajiban keuangan

terhadap pihak ekstern). (3). Membayar bungan dan deviden yang

dibutuhkan. (4). Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.

Variabel Likuiditas diukur dengan rasio Financing to Deposit Ratio

(FDR). Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat dipenuhi jika bank

memiliki aset yang likuid sebanyak kewajibannya. Perbankan dapat

Page 69: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

51

memperoleh keuntungan yang optimal, jika menginvestasikan aset

likuidnya pada aktiva yang produktif, aset dengan jangka waktu panjang

(Mega dan Sri, 2014).

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal

31 Mei 2004, FDR dihitung dengan membandingkan jumlah kredit dengan

Dana Pihak Ketiga (DPK).

Jumlah pembiayaan x 100%

Dana Pihak Ketiga

Pengukuran serupa yang dilakukan oleh Ma’isyah dan Mawardi

(2015), Widiyanti, Taufik, dan Pratiwi (2015), Simatupang dan Franzlay

(2016), Pamungkas (2016), Oktaviani dan Abikusna (2017), Sugiharto,

Nuryartoro, dan Effend (2019)

6. Efisiensi Operasional (X6)

Efisiensi Operasional diukur dengan Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO). Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk

rasio BOPO adalah dibawah 90%, karena jika rasio BOPO melebihi 90%

hingga mendekati angka 100%, maka bank tersebut dapat dikategorikan

tidak efisien dalam menjalankan operasinya (Ponco, 2008:23).

Beban Operasional X 100%

Pendapatan Operasional

Pengukuran serupa yang dilakukan oleh Hasny dan Oey (2016),

Zandra (2016), Prasetyoningrum dan Hasanah (2016), Yusuf dan

Surjaatmadja (2018), Sudana dan Marlina (2019).

Page 70: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

52

Cara ini digunakan untuk menilai kemapuan manajerial pengurus bank

dalam menjalankan usaha sesuai dengan prinsip manajemen umum,

kecukupan manajemen risiko dan kepatuhan bank terhadap ketentuan baik

yang terkait dengan prinsip kehati–hatian maupun kepatuhan. Rasio ini

adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan

operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasionalnya.

7. Profitabilitas Bank Syariah(Y1)

Rasio profitabilitas disebut juga rasio kinerja operasi. Rasio

profitabilitas atau kinerja operasi digunakan untuk mengevaluasi margin

laba dari aktivitas operasi yang dilakukan perusahaan. rasio profitabilitas

akan menunjukkan efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada

hasil operasi. Rasio profitabilitas juga merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari

aktivitas normal bisnisnya (Hery, 2015:192).

Profitabilitas menggunakan rasio Return on Asset (ROA). Return on

assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan

di dalam menghasilkan keuantungan dengan jumlah keseluruhan aktiva

yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan mengetahui ROA, kita dapat

menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya

dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuantungan (Nantyo dan

Khuzaini, 2014).

Page 71: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

53

Menurut Surat Edaran BI No.3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001,

rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak

terhadap total asset (total aktiva).

Laba Sebelum Pajak x 100%

Total Aset

Pengukuran serupa yang dilakukan oleh Maharanie dan Herianingrum

(2014), Nantyo dan Khuzaini (2014), Widiyanti, Taufik, dan Pratiwi (2015),

Suardita dan Putri (2015), Zuhro dan Suwitho (2016), Oktaviani dan

Abikusna (2017), Febrianty dan Febriantoko (2018), Parasthiwi dan

Budiasih (2019).

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Pengukuran Variabel Referensi

1. Intellectual

Capital

(VAIC)

VACA = 𝑉𝐴

𝐶𝐸

VAHU = 𝑉𝐴

𝐻𝐶

STVA = 𝑆𝐶

𝑉𝐴

VAIC = VACA + VAHU +

STVA

Kurniasari (2015), Halim

dan Faisal (2016), Pratiwi

dan Sudarso (2016),

Dermawan (2017),

Febrianty dan Febriantoko

(2018).

2. Kecukupan

Modal

(CAR)

Modal x 100%

ATMR

Surat Edaran Bank

Indonesia No. 6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004,

Prasetyo dan Darmayanti

(2015), Ningsih, Badina

dan Rosiana (2017)

Page 72: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

54

Tabel 3.1 (lanjutan)

No Variabel Pengukuran Variabel Referensi

Fitriani dan Septiarini

(2017),Yusuf dan

Surjaatmadja (2018),

Setiawan, Amboningtyas

dan Aryanti (2019)

3. Pembiayaan

Bermasalah

(NPF)

Kredit Macet x 100%

Total Pembiayaan

Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor

9/29/DPbs tanggal 7

Desember 2007, Auliani

dan Syaichu (2016),

Oktaviani dan Abikusna

(2017), Yusuf dan

Surjaatmadja (2018),

Muslimin, HS dan

Harjanto (2018), Farikhah

dan Rani (2019)

4. Likuiditas

(FDR)

Jumlah pembiayaan x 100%

Dana Pihak Ketiga

Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor

6/23/DPNP tanggal 31

Mei 2004, Ma’isyah dan

Mawardi (2015),

Widiyanti, Taufik, dan

Pratiwi (2015),

Simatupang dan Franzlay

(2016), Pamungkas

(2016), Oktaviani dan

Abikusna (2017),

Sugiharto, Nuryartoro, dan

Effend (2019)

5. Efisiensi

Operasional

(BOPO)

Beban Operasional X 100%

Pendapatan Operasional

Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor

3/30/DPNP, Hasny dan

Oey (2016), Zandra

(2016), Prasetyoningrum

dan Hasanah (2016),

Yusuf dan Surjaatmadja

(2018), Sudana dan

Marlina (2019).

Page 73: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

55

Tabel 3.1 (lanjutan)

No Variabel Pengukuran Variabel Referensi

6. Profitabilitas

(ROA)

Laba Sebelum Pajak x 100%

Total Aset

Surat Edaran Bank

Indonesia No.3/30DPNP

tanggal 14 Desember

2001, Maharanie dan

Herianingrum (2014),

Nantyo dan Khuzaini

(2014), Widiyanti, Taufik,

dan Pratiwi (2015),

Suardita dan Putri (2015),

Zuhro dan Suwitho

(2016), Oktaviani dan

Abikusna (2017),

Febrianty dan

Febriantoko (2018),

Parasthiwi dan Budiasih

(2019).

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

pendekatan analisis regresi berganda. Analisis ini bersifat kuantitatif yang

dinyatakan dengan angka-angka yang dalam perhitungan menggunakan

metode statistik yang dibantu dengan program pengolah data statistik. Metode-

metode yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif, , uji asumsi klasik,

uji hipotesis yang terdiri dari uji signifikansi simultan (uji statistik f), koefisien

determinasi R², dan uji signifikansi parsial individual (uji statistik t). Tujuan

dari analisi regresi adalah untuk menganalisis hubungan dua variabel dimana

hubungan tersebut diekspresikan dalam bentuk persamaan yang

menghubungkan variabel dependen (terikat) Y dengan variabel independen

(bebas) yaitu X (Danang, 2013:47).

Page 74: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

56

Analisis data dilakukan dengan bantuan program Microsoft Office Excel

dan software pengolah data yang berfungsi untuk menganalisis dan melakukan

perhitungan statistik yaitu IBM Statistical Package for Social Sciences (SPSS)

Versi 24. Dalam metode regresi berganda harus terbebas dari uji asumsi klasik.

Setelah model regresi terbebas dari penyimpangan asumsi klasik, maka langkah

selanjutnya dilakukan uji statistik yang terdiri dari uji t, dan uji

koefisiendeterminasi (uji R2).

1. Statistik Deskriptif

Metode statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono

2014:207). Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness/ kemencengan

distribusi (Ghozali, 2016).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan

model regresi yang digunakan dalam penelitian ini sehingga tidak

menimbulkan bias atau tidak terdapat gejala autokorelasi, tidak terdapat

multikolinieritas, dan tidak bersifat heteroskedastisitas dalam analisis data.

Untuk lebih jelasnya sebagai berikut

Page 75: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

57

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui

distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Uji

normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada sampel data

sampel memenuhi pesyaratan distribusi normal. Uji normalitas juga

untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016:154). Pengujian

asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda.

Untuk menguji normalitas residual, peneliti menggunakan

ujikolmogorov-smirnov (K-S).Uji K-S dilakukan dengan menggunakan

hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Asymp.

Sig. (2-tailed). Jika tingkat signifikansinya > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga dikatakan data residual

berdistribusi normal. Sebaliknya, jika tingkat signifikansinya < 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, sehingga dikatakan data

residual berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Page 76: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

58

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independennya. Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen

sama dengan nol (Ghozali, 2016:103).

Pada penelitian ini pengujian multikolonieritas memakai variance

inflation factor dan tolerance. Pada metode ini dapat dilihat dari nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF) yaitu jika nilai tolerance >

0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 maka tidak terdapat gejala

multikolinearitas yang berarti data tersebut bisa digunakan. Sebaliknya,

jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka terdapat

multikolinearitas yang tidak dapat ditoleransi dan variabel tersebut harus

dikeluarkan dari model regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias

(Widarjono, 2010:76).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Ghozali,

2016:134).

Page 77: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

59

Deteksi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas dapat

dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot

antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola

heteroskedastisitas data dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah

residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized

(Ghozali, 2016:135). Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya (Ghozali,

2016:108). Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu runs

test untuk memeriksa apakah nilai residual mengandung autokorelasi

atau tidak.

Run test merupakan bagian dari statistik non-parametik dapat pula

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

Page 78: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

60

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan

untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak

(sistematis). Run test dilakukan dengan membuat hipotesis dasar, yaitu:

H0 : residual (res_1) random (acak)

Ha : residual (res_1) tidak random

Dengan hipotesis dasar di atas, maka dasar pengambilan

keputusan uji statistik dengan Run test adalah Jika nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) kurang dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal

ini berarti data residual terjadi secara tidak random (sistematis).

Lalu jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka H0

diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti data residual terjadi secara

random (acak) (Ghozali, 2016;116).

3. Uji Hipotesis

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang

diajukan, perlu digunakan analisi regresi melalui uji t maupun uji F.

Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara

parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya dominasi

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Metode

pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan

pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan.

Page 79: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

61

Suatu model dikatakan baik dan sesuai kaidah statistik, apabila

pengujian terhadap hasil-hasil regresi berganda bisa diinterpretasikan

dengan dua uji statistic tersebut. Pengujian-pengujian yang akan

dilakukan terhadap model penduga melalui uji F dan pengujian-

pengujian untuk parameter-parameter regresi melalui uji t serta

melihat berapa persen variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel-

variabel terikatnya melalui koefisien determinasi (R2).

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemapuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2016:95).

Untuk melihat Koefisien Determinasi (R2), dapat dilihat

tabel Model Summary pada perhitungan SPSS untuk model

penelitian. Angka pada adjusted R square pada tabel Model

Summary tersebut untuk melihat seberapa besar kemampuan

variabel independen menjelaskan variabel dependen yang dilihat

melalui adjusted R square karena variabel independennya lebih

dari dua.

Page 80: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

62

b. Uji Statistik Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2016:96) Uji statistik F (Uji F) disini bertujuan

untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat dependen. Untuk

mengetahui apakah variabel independen secara berssama-sama

mempengaruhi variabel dependen maka digunakan tingkat signifikansi

sebesar 0,05 (α=5%).

Adapun kriteria keputusan dalam uji F:

1) Uji kecocokan model ditolak jika nilai signifikansi (Sig). > 0,05 maka

model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi atau

meramalkan variabel dependen, dengan kata lain variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen

2) Uji kecocokan model diterma jika nilai signifikansi (Sig). < 0,05

maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen, yang berarti bahwa variabel independen secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika probabilitas signifikan atau berpengaruh berarti model bisa

digunakan untuk peramalan, dan masuk ke uji berikutnya yaitu Uji

parsial (Uji t).

c. Uji Statistik Parsial (Uji t)

Page 81: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

63

Uji statistik parsial (Uji t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh

setiap variabel independen terhadap variabel terikat. Uji t pada dasarnya

menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara

individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel independen.

Cara melakukan uji t salah satunya adalah dengan membuat kriteria

pengambilan keputusan nilai probabilitas 0,05 (α=5%) (Ghozali

2016:99). Berikut adalah pengujian dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi (Sig). < 0,05 maka H diterima. Berarti bahwa

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

2) Sebaliknya, jika nilai signifikansi (Sig). > 0,05 maka H ditolak.

Berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Page 82: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Jenis dan Objek Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dimana

masing-masing variabel dan antar variabel didasari dengan skala

pengukuran kuantitatif. Hubungan dalam penelitian ini lebih mengarah

kepada hubungan kausalitas atau sebab akibat antar variabel.

Objek dari penelitian ini yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dengan data yang

digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder merupakan data yang

diperoleh secara tidak langsung melalui buku-buku, jurnal ilmiah, laporan-

laporan serta media, dan sejenisnya. Penelitian ini menggunakan

profitabilitas dalam bentuk Return on Asset (ROA) sebagai variabel

dependen (variabel terikat). Sedangkan variabel independen (variabel tidak

terikat) yang digunakan adalah intellectual capital, jumlah kantor cabang,

kecukupan modal dalam bentuk Capital Adequacy Ratio (CAR),

pembiayaan bermasalah dalam bentuk Non Performing Financing (NPF),

likuiditas dalam bentuk Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Efisiensi

Operasional dalam bentuk Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO).

Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini bersumber dari laporan

tahunan dan laporan keuangan masing-masing bank yang diteliti dan

mendapatkan total data sebesar 54. Dari seluruh data tersebut diharapkan

Page 83: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

65

dapat merepresentasikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

profitabilitas dan signifikansi dari faktor tersebut.

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang

terdaftar di Indonesia pada periode tahun 2013-2018.

Berikut adalah populasi yang diteliti

Tabel 4.1

Populasi Penelitian

No Nama Bank Umum Syariah

1 Bank Muamalat

2 Bank Central Asia (BCA) Syariah

3 Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

4 Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah

5 Bank Mandiri Syariah

6 Bank Bukopin Syariah

7 Bank Mega Syariah

8 Bank Maybank Syariah

9 Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) Syariah

10 Bank Panin Syariah

11 Bank Victoria Syariah

12 Bank Aceh Syariah

13 Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah

14 Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTB Syariah

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut maka jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 84: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

66

Tabel 4.2

Proses Pengambilan Sampel

No. Karakteristik sampel Jumlah

1 Jumlah populasi yaitu Bank Umum Syariah yang

terdaftar di Indonesia pada periode tahun 2013-2018

14

2 Perusahaan perbankan syariah yang tidak memiliki

data variabel penelitian dari laporan tahunan atau

laporan keuangan selama 6 tahun periode 2013-2018.

(2)

3 Perusahaan sampel yang memiliki data outlier (3)

Jumlah Sampel Akhir 9

Tahun Pengamatan 6

Jumlah Data 54

Dari tabel 4.2 diatas, menunjukkan bahwa kriteria yang tidak

terpenuhi yaitu 2 perusahaan. Dan berdasarkan pengolahan data pada

aplikasi SPSS terdapat perusahaan yang memiliki data outlier sebanyak 3

perusahaan sehingga perusahaan tersebut perlu dibuang dan menghasilkan

sampel akhir sebanyak 9 dan jumlah data sebanyak 54.

Tabel 4.3

Sampel Penelitian

No. Nama Bank Umum Syariah

1 Bank Muamalat

2 Bank Mandiri Syariah

3 Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

4 Bank Negara Syariah (BNI) Syariah

5 Bank Central Asia (BCA) Syariah

6 Bank Bukopin Syariah

7 Bank Mega Syariah

Page 85: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

67

Tabel 4.3 (Lanjutan)

No. Nama Bank Umum Syariah

8 Bank Panin Syariah

9 Bank Tabungan Pensiun Negara (BTPN) Syariah

B. Hasil Analisis Data

Karena data dalam penelitian ini memiliki satuan yang berbeda-beda

maka data terlebih dahulu dilakukan perlakuan tertentu dengan melakukan

transformasi atau mengubah data ke dalam bentuk LN (Logaritma Natural)

untuk memperkecil skala data dan untuk menormalkan distribusi data jika

nantinya data tidak berdistribusi normal. Menurut Dedi Rosyadi (2012) untuk

menormalkan data runtun waktu (time series) bisa menggunakan tranformasi

data dengan menggunakan LN (Logaritma Natural).

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4.4

Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IC 54 .97 5.32 1.6634 .64761

JKC 54 10.00 697.00 209.6852 197.46218

CAR 54 11.10 86.91 21.0224 11.48250

NPF 54 .10 12.52 3.6043 2.39516

FDR 54 71.87 149.87 90.0748 10.87677

BOPO 54 62.40 217.40 93.4165 19.07106

ROA 54 .01 12.40 1.4969 2.50987

Valid N (listwise) 54

Page 86: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

68

Dari Tabel 4.4 diatas, menunjukkan banyaknya data yang digunakan

dalam penelitian yaitu sebanyak 54 yang didapat dari jumlah sampel akhir

data selama periode tahun 2013-2018.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel IC menunjukkan nilai

minimum 0,94 dan nilai maksimum 5,32. Nilai rata-rata 1,6634 dengan

nilai standar deviasi 0,64761. Variabel JKC menunjukkan nilai minimum

10 dan nilai maksimum 697. Nilai rata-rata 209,6852 dengan nilai standar

deviasi 197,46218. CAR menunjukkan nilai minimum 11,1 dan nilai

maksimum 86,91. Nilai rata-rata 21,0224 dengan nilai standar deviasi

11,48250. NPF menunjukkan nilai minimum 0,1 dan nilai maksimum

12,52. Nilai rata-rata 3,6043 dengan nilai standar deviasi 2,39516. FDR

menunjukkan nilai minimum 71,87 dan nilai maksimum 149,87. Nilai

rata-rata 90,0748 dengan nilai standar deviasi 10,87677. BOPO

menunjukkan nilai minimum 62,4 dan nilai maksimum 217,4. Nilai rata-

rata 93,4165 dengan nilai standar deviasi 19,07106. Dan variabel

dependen yaitu LN_ROA menunjukkan nilai minimum 0,01 dan nilai

maksimum 12,4. Nilai rata-rata 1,4969 dengan nilai standar deviasi

2,50987.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Page 87: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

69

Jika tidak data yang digunakan tidak terdistribusi normal maka data

tidak dapat dijadikan sampel. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan analisis grafik dengan melihat hasil grafik histogram,

normal probability plot dan uji kolmogorov smirnov (K-S).

Gambar 4.1

Grafik Histogram

Berdasarkan grafik yang ditampilkan pada gambar 4.1 terlihat

bahwa grafik histogram berbentuk simetris mendekati garis

melengkung, maka nilai residual tersebut dinyatakan normal atau

terdistribusi normal dan dapat dikatakan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Page 88: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

70

Gambar 4.2

Grafik P-Plot

Berdasarkan grafik normal P-Plot yang ditampilkan dari gambar

4.2, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Untuk mendukung bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi

normal, maka dapat dilakukan uji normalitas secara statistik yaitu

dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) data penelitian dan nilai α yaitu 0,05. Nilai Sig. harus lebih besar

dari nilai α agar uji normalitas benar-benar berdistribusi normal dan

dapat melanjutkan uji asumsi klasik lainnya.

Page 89: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

71

Tabel 4.5

Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 54

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .66072882

Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .080

Negative -.091

Test Statistic .091

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan Tabel 4.5 hasil uji Kolmogorov-Smirnov, terlihat

bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 atau lebih besar dari

0,05 (Sig. > α). Ini menunjukkan bahwa data residual terdistribusi

secara normal. Dapat disimpulkan dari analisis grafik maupun uji

statistik bahwa model regresi bebas dari masalah normalitas atau dapat

dikatakan bahwa data berdistribusi secara normal telah memenuhi uji

asumsi klasik untuk normalitas data.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Uji Multikolieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat

nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Dengan ketentuan

apabila nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF melebihi 10 atau VIF > 10,

Page 90: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

72

maka terjadi masalah multikolieritas, dan sebaliknya apabila nilai

tolerance ≥ 0.10 dan nilai VIF ≤ 10 maka model regresi bebas dari

masalah multikolinieritas.

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LN_IC .857 1.167

LN_JKC .630 1.588

LN_CAR .544 1.840

LN_NPF .598 1.672

LN_FDR .739 1.354

LN_BOPO .705 1.418

a. Dependent Variable: LN_ROA

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, nilai tolerance variabel LN_IC

= 0,857, LN_JKC = 0,630, LN_ CAR = 0,544, LN_NPF = 0,598,

LN_FDR = 0,739 dan LN_BOPO = 0,705 menunjukan bahwa tidak

ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari

0,10. Sedangkan hasil perhitungan nilai VIF variabel LN_IC = 1,167,

LN_JKC = 1,588, LN_CAR = 1,840, LN_NPF = 1,672, LN_FDR =

1,354 dan LN_BOPO = 1,418 menunjukkan hal yang sama yaitu

tidak ada varibel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas.

Page 91: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

73

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka hal tersebut

disebut Homoskedasitas. Dan jika varians berbeda disebut sebagai

heterokedasitas. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan grafik

Scatterplot. Berikut adalah hasil pengujian heteroskedastisitas dengan

grafik Scatterplot

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Dari hasil grafik scatterplot pada gambar 4.3, terlihat titik-titik

yang menyebar secara acak, dan tidak membentuk suatu pola tertentu

yang jelas. Titik- titik tersebut menyebar baik diatas namun dibawah

angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi gejala

heterokedasitas pada model regresi berganda ini.

Page 92: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

74

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu dalam periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Untuk mengetahui apakah model regresi terdeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi maka salah satu caranya Run Test (Ghozali, 2016).

Dibawah ini adalah hasil uji autokorelasi yang dipaparkan dalam tabel

di bawah ini

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .12535

Cases < Test Value 27

Cases >= Test Value 27

Total Cases 54

Number of Runs 34

Z 1.649

Asymp. Sig. (2-tailed) .099

a. Median

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

sebesar 0,099 lebih besar dari signifikansi yang ditetapkan yaitu sebesar

0,05. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulan bahwa tidak terjadi

autokorelasi atas nilai residual. Keseluruhan dari uji asumsi klasik telah

lolos dan bisa melanjutkan ke uji hipotesis

Page 93: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

75

3. Hasil Uji Hipotesis

Setelah pengujian persyaratan analisis dengan statistic deskriptif dan

asumsi klasik, langkah selanjutnya melakukan pengujian signifikan model

dan interpretasi model regresi, untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial dan simultan.

Secara statistik dapat diukur dengan menguji koefisien determinasi (R2),

Uji t dan Uji F (ANOVA).

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakam untuk mengukur sejauh

mana kemampuan model regresi dalam menjelaskan variabel

independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2,

semakin tinggi kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variasi perubahan pada variabel dependennya. Dan sebaliknya, nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Untuk melihat Koefisien Determinasi (R2), dapat dilihat tabel

Model Summary pada perhitungan SPSS untuk model penelitian.

Angka pada adjusted R square pada tabel Model Summary tersebut

untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen

menjelaskan variabel dependen yang dilihat.

Page 94: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

76

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .894a .800 .774 .70164

a. Predictors: (Constant), LN_BOPO, LN_JKC, LN_FDR, LN_NPF, LN_CAR, LN_IC

b. Dependent Variable: LN_ROA

Dari tampilan tabel 4.8 diatas besarnya nilai adjusted R Square

adalah 0,774, yang berarti 77,4%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh

variabel independen yaitu Intellectual Capital (IC), Jumlah Kantor

Cabang (JKP), Kecukupan Modal (CAR), Pembiayaan Bermasalah

(NPF), Likuiditas (FDR), Efisiensi Operasional (BOPO) dalam

menjelaskan variabel dependen yaitu profitabilitas Bank Umum

Syariah periode 2013-2018 yang diproksikan dengan Return On Asset

(ROA) adalah sebesar 77,4%. Sedangkan sisanya sebesar 22,6% (100%

- 77,4%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar model regresi

dalam penelitian ini.

b. Uji Statistik Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen (bebas) yang dimasukkan dalam model persamaan

regresi berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel

dependen (terikat). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel atau melihat dari nilai probabilitas (prob.) dari tabel.

Page 95: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

77

Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependennya. Apabila nilai probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada variabel independen yang mempengaruhi variabel

dependennya. Berikut hasil uji hipotesis secara simultan menggunakan

uji F:

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 92.500 6 15.417 31.316 .000b

Residual 23.138 47 .492

Total 115.638 53

a. Dependent Variable: LN_ROA

b. Predictors: (Constant), LN_BOPO, LN_JKC, LN_FDR, LN_NPF, LN_CAR, LN_IC

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, hasil F-statistic sebesar 31,316

dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi < 0,05

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel independen yaitu Intellectual Capital (IC), Jumlah Kantor

Cabang (JKP), Kecukupan Modal (CAR), Pembiayaan Bermasalah

(NPF), Likuiditas (FDR), Efisiensi Operasional (BOPO) secara

simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel dependen

yaitu profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2013-2018 yang

diproksikan dengan Return On Asset (ROA).

c. Uji Statistik Parsial (Uji t)

Page 96: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

78

Uji statistik t bertujuan untuk menguji signifikansi dua atau

lebih variabel independent terhadap variabel dependen secara parsial.

Uji t ini dilakukan untuk mengukur secara terpisah pengaruh yang

ditimbulkan dari masing-masing variabel independent terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi α 0,05.

Apabila probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya terdapat

pengaruh dari variabel independen secara individual (parsial)

terhadap variabel dependen. Sebaliknya, apabila probabilitas atau

lebih besar dari 0,05 maka hasilnya tidak terdapat pengaruh dari

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen.

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.274 6.018 1.873 .067

LN_IC 3.226 .355 .640 9.087 .000

LN_JKC .381 .094 .333 4.045 .000

LN_CAR .114 .338 .030 .337 .738

LN_NPF -.263 .122 -.181 -2.149 .037

LN_FDR 1.384 1.036 .101 1.335 .188

LN_BOPO -4.721 .744 -.493 -6.349 .000

a. Dependent Variable: LN_ROA

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel

Intellectual Capital (IC) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

variabel profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari

Page 97: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

79

0,05. Variabel Jumlah Kantor Cabang (JKC) berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap variabel profitabilitas dengan tingkat

signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Variabel Kecukupan Modal

(CAR) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel

profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0,738 lebih besar dari 0,05.

Variabel Pembiayaan Bermasalah (NPF) berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap variabel profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0,037

lebih kecil dari 0,05. Variabel Likuiditas (FDR) tidak berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap variabel profitabilitas dengan tingkat

signifikansi 0,188 lebih besar dari 0,05. Variabel Efisiensi Operasional

(BOPO) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel

profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

C. Pembahasan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

Intellectual Capital (IC), Jumlah Kantor Cabang (JKP), Kecukupan Modal

(CAR), Pembiayaan Bermasalah (NPF), Likuiditas (FDR), Efisiensi

Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah dengan

hipotesis yang telah dibuat. Dan dari hasil uji statistik t dapat dilakukan

pembahasan hipotesis yang dijelaskan dibawah ini:

1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian uji t pada tabel 4.10, diperoleh nilai t

sebesar 7,087 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < α 0,05 yang berarti

Page 98: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

80

bahwa variabel Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas, oleh karena itu H1 diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang di lakukan oleh Halim

dan Faisal (2016), Fitriani dan Septiarini (2017) bahwa Intellectual Capital

berpengaruh terhadap profitabilitas Perusahaan. Namun, hasil penelitian ini

tidak mendukung penelitian terdahulu oleh Dermawan (2017), Febrianty

dan Febriantoko (2018) bahwa Intellectual Capital tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas Perusahaan.

Perusahaan yang memiliki sumber daya yang baik, seperti sumber

daya fisik, sumber daya manusia, ataupun sumber daya struktural yang

dikelola secara efektif dan efisien akan memiliki pengaruh yang

berkesinambungan dalam menciptakan value added serta akan berdampak

terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan.

capital employed (CE) yang ada pada perusahaan perbankan syariah

mampu berkontribusi dalam memberikan value added (VA) bagi

perusahaan secara sinergi dengan profitnya, dan dapat dinyatakan bahwa

perusahaan telah mampu mengoptimalkan pengolahan dana yang tersedia.

Human capital (HC) menunjukkan bahwa value added berupa gaji dan

tunjangan yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja sudah mampu

dalam meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan yang berarti bahwa

gaji dan tunjangan sudah mampu menjadi pendorong peningkatan laba pada

perusahaan sampel. Dan structural capital (SC) membuktikan bahwa

perusahan sampel juga mampu memberikan pengaruh bagi pendapatan dan

Page 99: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

81

laba yang diperoleh perusahaan. Pengelolaan structural capital yang baik

dalam segi sistem operasional dapat meningkatkan produktivitas karyawan

dalam menghasilkan value added.

2. Pengaruh Jumlah Kantor Cabang terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian uji t pada tabel 4.10, diperoleh nilai t

sebesar 4,045 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < α 0,05 yang berarti

bahwa variabel jumlah kantor cabang berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas, oleh karena itu H2 diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hijrianto (2016) yaitu jumlah kantor berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas Bank Syariah. Pengaruh ini menyimpulkan bahwa jika jumlah

kantor bank terhadap profitabilitas berarti semakin bertambah jumlah kantor

bank maka semakin menurun tingkat profitabilitas bank syariah.

Jumlah Kantor Cabang berpengaruh terhadap profitabilitas

mengindikasikan bank dapat secara efisien dalam mengelola asetnya yang

dalam hal ini asset tetap berupa gedung dan bangunan. Dalam meningkatkan

jumlah kantor atau menambah kantor cabang baru, tidak dapat serta merta

memperbesar pangsa pasar bank syariah di Indonesia. Penambahan jumlah

kantor bank juga tidak dapat secara langsung meningkatkan jumlah nasabah

dan meningkatkan jumlah pembelian (transaksi) nasabah. Justru sebaliknya,

bertambahnya jumlah kantor bank akan menambah biaya operasional bank,

biaya-biaya gedung juga promosi yang lebih giat lagi dan mengakibatkan

menurunnya tingkat profitabilitas bank.

Page 100: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

82

3. Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian uji t pada tabel 4.10, diperoleh nilai t

sebesar 0,337 dengan nilai signifikan sebesar 0,738 > α 0,05 yang berarti

bahwa variabel kecukupan modal (CAR) tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas, oleh karena itu H3 ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Prasetyo dan Darmayanti (2015), dan Setiawan et al. (2019) bahwa CAR

tidak berpengaruh pada Profitabilitas. Namun, penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian Widiyanti dkk. (2015), Fitriani dan Septiarini (2017) yang

menyatakan bahwa kecukupan modal atau CAR berpengaruh terhadap

profitabilitas bank

Pengaruh yang tidak signifikan antara kecukupan modal terhadap

profitabilitas diasumsikan terjadi karena pertumbuhan modal yang tidak

konsisten pada Bank Umum Syariah yang diakibatkan dari pengelolaan

kegiatan operasional perusahaan yang kurang baik dan pembiayaan yang

kurang optimal sehingga memungkinkan terjadinya risiko yang tinggi dan

bank kurang mampu dalam menghasilkan output tinggi yang mampu

meningkatkan profitabilitas.

4. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah (NPF) terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian uji t pada tabel 4.10, diperoleh nilai t

sebesar -2,149 dengan nilai signifikan sebesar 0,037 < α 0,05 yang berarti

bahwa variabel pembiayaan bermasalah (NPF) berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas, oleh karena itu H4 diterima.

Page 101: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

83

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Oktaviani dan Abikusna (2017), Winarti dan Harjanto (2018), Farikhah dan

Rani (2019) yang menunjukkan hasil bahwa tingkat asset (NPF)

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan

Yusuf dan Surjaatmadja (2018) justru sebaliknya, bahwa NPF tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas atau ROA sehingga penelitian ini tidak

sejalan.

NPF menunjukkan bahwa pembiayaan bermasalah akan berakibat

pada kerugian bank dalam hal keuangan, yaitu kerugian karena tidak

diterimanya kembali dana yang telah disalurkan, maupun pendapatan bunga

yang tidak dapat diterima. Oleh karena itu, bank akan kehilangan

kesempatan mendapat bunga yang berakibat pada penurunan pendapatan

atau profit secara total.

5. Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian uji t pada tabel 4.10, diperoleh nilai t

sebesar 1,335 dengan nilai signifikan sebesar 0,188 > α 0,05 yang berarti

bahwa variabel likuiditas (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas, oleh karena itu H5 ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Pamunkas (2016)

dan Ningsih dkk. (2017) bahwa likuiditas (FDR) tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Namun, penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Khuzaini (2014), Oktaviani dan Abikusna (2017) bahwa

likuiditas (FDR) berpengaruh terhadap profitabilitas

Page 102: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

84

FDR yang tidak signifikan terhadap ROA dapat disebabkan oleh

pembiayaan yang disalurkan oleh BPRS atau dana pihak ketiga belum

berjalan secara efektif dan optimal, sehingga menyebabkan pembiayaan

non-lancar meningkat seiring dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh

BPRS. Hal ini dapat terjadi karena pihak manajemen BPRS kurang

menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menilai calon nasabah pembiayaan,

dan juga mengakibatkan tingkat kepercayaan yang mengurang

6. Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian uji t pada tabel 4.10, diperoleh nilai t

sebesar -6,349 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < α 0,05 yang berarti

bahwa variabel efisiensi operasional (BOPO) berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas, oleh karena itu H6 diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hasny dan Oey (2016), Yusuf dan Surjaatmadja (2018) yang mengatakan

bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Zandra (2016) menunjukkan bahwa

Efisiensi operasional (BOPO) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

Efisiensi Operasional bisa dikatakan terdiri dari Biaya operasional dan

pendapatan operasional yang nantinya akan menghasilkan efisiensi

(penghematan). Biaya operasional dibutuhkan untuk kelancaran operasi

perusahaan, dimana biaya operasional sebagai biaya pendukung mempunyai

pengaruh terhadap perolehan laba dan profitabilitas perusahaan sehingga

Page 103: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

85

pada penelitian ini adanya pengaruh antara efisiensi operasional dan

profitabilitas. Oleh karena itu, dimungkinkan terdapat biaya lain atau

variabel lain yang mempunyai korelasi terhadap profitabilitas.

Page 104: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan yang dilakukan dengan

pengujian hipotesis, maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Intellectual capital berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil penelitian

yang sama dilakukan oleh Halim dan Faisal (2016).

2. Jumlah kantor cabang berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hijrianto (2016).

3. Kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Setiawan et al.

(2019).

4. Pembiayaan bermasalah berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil

penelitian yang sama dilakukan oleh Farikhah dan Rani (2019).

5. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih dkk. (2017).

6. Efisiensi operasional berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusuf dan Surjaatmadja

(2018).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, terdapat sekiranya

keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penelitian ini. Oleh karena itu

terdapat beberapa saran untuk penelitian di masa mendatang yang diharapkan

Page 105: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

87

dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih baik dan berkualitas lagi. berikut

beberapa saran mengenai beberapa hal, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah sampel yang ada

agar bisa menambahkan hasil yang lebih luas dan lebih menggambarkan

bank syariah di Indonesia.

2. Penelitian selanjutnya dapat mengganti indikator penelitian dengan proksi

yang mempengaruhi profitabilitas.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengganti objek penelitian yang

belum banyak diteliti agar hasilnya bisa bervariasi dan menambah literature

penelitian

4. Penelitian selanjutnya dapat mengganti atau menambahkan variabel-

variabel yang memungkinkan berdampak pada variabel profitabilitas.

5. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian salah satunya

dengan melakukan uji dan menggunakan metode analisis yang lebih

lengkap dan juga akurat sehingga memperoleh kesimpulan yang lebih valid.

Page 106: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

88

DAFTAR PUSTAKA

Agung, P. D., & Ayu, D. N. (2015). Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas,

Kecukupan Modal, Dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada

Pt Bpd Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4.

Amal, O. I. (2015). Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Profitabiltas

Dan Risiko Kredit Terhadap Penyaluran Kpr Pada Bank Persero Dan

BUSN. Jurnal Akuntansi Unesa.

Amboningtyas, D., Setiawan, M., & Aryanti, R. P. (2015). pengaruh CAR

terhadap ROA dan dampaknya pada industri. Jurnal Audit dan Akuntansi

Fakultas Ekonomi.

Amboningtyas, D., Setiawan, M., & Aryanti, R. P. (2019). Analysis Of Non

Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), And Operational

Costs With Operational Income (BOPO) That Impact On Profitability

(Case Study In Pt. Bpr In Semarang Area 2013 - 2017). Journal of

Management.

Antonio, M. S. (2009). Bank Syariah : dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani

Press.

Arif, N. R. (2010). Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta.

Arifin, Z. (2002). Dasar-dasar manajemen Bank Syariah. Bandung: Alva Beta.

Danang, S. (2013). Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika

Aditama Anggota Ikapi.

Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Dermawan, E. S. (2017). Kaitan Intellectual Capital Terhadap Rasio Profitabilitas

Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Pada Periode 2014-2015. Jurnal Akuntansi.

Dewi, D. R. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank

Syariah di Indonesia. E-journal Undip, I.

ER, N. E. (2018). Analisa Perkembangan Jumlah Outlet Kantor Cabang dan

Kebutuhan Frontliners di Era Digital Banking (Studi kasus di Bank

Syariah Anak Perusahaan dan UUS Bank BUMN di Yogyakarta).

IQTISAD, 1-19.

Farikhah, K., & Rani, L. N. (2019). Determinants Of Profitability Of Sharia

Regional Development Banks In Indonesia 2014-2017. Journal of Islamic

Economics, 1-17.

Page 107: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

89

Febrianty, & Febriantoko, J. (2018). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap

Profitabilitas Perusahaan Sektor Makanan Dan Minuman Di Indonesia.

Jurnal Akuntansi.

Fitriani, Y. N., & Septiarini, D. F. (2017). Pengaruh Kinerja Sumber Daya

Manusia, Kinerja Manajemen, Dan Kinerja Permodalan Terhadap Return

On Asset (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah 2011- 2015). Jurnal

Ekonomi Syariah Teori dan Terapan.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23

(8th ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Halim, A., & Faisal, H. B. (2016). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap

Profitabilitas Dan Dampaknya Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor

Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Bisnis

dan Ekonomi (JBE), 124-141.

Harahap, S. S. (2008). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (2nd ed.). Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Hasan, A. (2009). Manajemen Bisnis Syariah Kaya di Dunia Terhormat di

Akhirat. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

hasbi, H., & Tendi, H. (2011). Banking: According to Islamic Sharia Concepts

and Its Performance in Indonesia. International Review of Business

Research Papers, 60-76.

Hasny, A. M., & Oey, C. B. (2016). Analisis Pengaruh Kecukupan Modal,

Efisiensi Operasional Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank Bumn

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Jurnal Kajian Bisnis, 11-24.

Hery. (2015). Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.

Hidayanti, R. (2016). Pengaruh BI Rate, Inflasi dan Jumlah Kantor Cabang

Terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah Tahun 2011-

2014. Universitas Negeri Surabaya.

Hijrianto, A. (2016). Pengaruh Jumlah Kantor Bank (JKB) Terhadap Profitabilitas

Bank Syariah (Periode 2008-2015).

Hosen, M. N., & Shofaun, N. (2013). Pengukuran Tingkat Kesehatan dan

Financial Distress Bank Umum Syariah. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

HS, E. W., Muslimin, & Harjanto, S. (2018). Analisa Pengaruh Struktur Aset Dan

Non Performing Financing Terhadap Tingkat Profitabilitas Dengan

Struktur Pembiayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada

Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Di Kabupaten Jepara).

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT).

Page 108: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

90

Huda, N., Sabrina, I., & Zain, E. (2013). Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah

Dengan Pendekatan Balance Scorecard. Jurnal Etikonomi.

Iskandar, S. (2013). Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: IN MEDIA.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan (1st ed., Vol. VII). Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Kasmir. (2016). Analisis Laporan Kuangan (1st ed.). Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Klepczarek, E. (2015). Determinants Of European Banks' Capital Adequacy.

Comparative Economic Research, 82-98.

Kuncoro, M. (2009). Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan

Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Kurniasari, I. (2015). Pengaruh Intellectual Capital Dan Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2013. Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Tanjungpura, 23-40.

Kuspinta, T. D., & Husaini, A. (2018). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap

Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2016). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), 164-170.

Lukitasari, Y. P. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

pada Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dinamika

Akuntansi, Keuangan dan Perbankan.

Ma’isyah, R., & Imron, M. (2015). Pengaruh Kecukupan Modal, Fungsi

Intermediasi, Efisiensi Operasional, Dan Pembiayaan Bermasalah

Terhadap Profitabilitas (Studi pada Bank Syariah Periode Januari 2010 –

Juli 2014). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 249-265.

Maharani, A. M., & Henianingrum, S. (2014). Pengaruh Kecukupan Modal,

Fungsi Intermediasi, Pembiayaan Bermasalah, Dan Biaya Operasional

Terhadap Profitabilitas Industri Bank Syariah Periode Januari 2010-

Desember 2012. JessTT.

Mardiana, D. (2016). Pengaruh Keahlian Audit Dan Audit Judgment Terhadap

Ketepatan Pemberian Opini Oleh Akuntan Publik Dengan Pengalaman

Sebagai Variabel Moderating. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Margaretha, F. (2007). Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa. Jakarta:

Grasindo.

Page 109: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

91

Marlinda, Y. (2018). Pengaruh Intellectual Capital dan Struktur Modal Terhadap

Return Saham Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

(Studi pada Perusahaan Yang Terdaftar pada JII (Jakarta Islamic Index)

Periode 2012-2016). Jurnal Akuntansi (e-Journal).

Mulazid, A. S. (2017). Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Jumlah Bagi

Hasil dan. Economica: Jurnal Ekonomi Islam.

Munawir, S. (2007). Analisa Laporan Keuangan (4th ed., Vol. XIII). Yogyakarta:

Liberty.

Nantyo, K., & Kristian. (2014). Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap

Struktur Modal Dan Rasio Aktivitas Sebagai Intervening. Jurnal Ilmu dan

Riset Manajemen.

Nasih, M. (n.d.). Intellectual Capital Dan Kinerja Perusahaan Perbankan Di

Indonesia. Universitas Airlangga.

Oktaviani, D., & Abikusna, R. A. (2017). Pengaruh Pembiayaan Bermasalah,

Tingkat Likuiditas dan Rasio Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Bank

Syariah Mandiri Tahun 2012-2016. Al-Amwal.

Okwoli, A. A., U, O. E., & A, Y. S. (2017). The Nexus Between Banks' Capital

Structure And Capitaladequacy In Nigeria: A Vector Error Correction

Mechanism Approach. International Journal of Management Science

Research, 217-234.

Pamungkas, L. (2014). Pengaruh Permodalan, Likuiditas, Kualitas Aset Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Di Bank Indonesia

(Periode 2010 – 2014). Universitas Negeri Surabaya.

Ponco, B. (2008). Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap

ROA pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI Periode 2004-

2007. Universitas DIponegoro.

Prasetyoningrum, A. K., & Siti, N. H. (2016). Penggunaan Path Analysis Dalam

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Tingkat Kecukupan Modal Dan

Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia

Tahun 2011-2014. Soedirman Accounting Review, 67-87.

Rachmawati, D. A. (2012). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return On

Asset (ROA) Perbankan. Jurnal Nominal.

Riyanto, B. (2011). Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan (4th ed., Vol. XI).

Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.

Rosiana, R., Badina, T., & Ningsih, W. (2017). Pengaruh Permodalan, Kualitas

Asset, Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank

Page 110: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

92

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. Jurnal Ilmu Akuntansi,

181-192.

Sadi, M. (2015). Konsep Hukum Perbankan Syariah. Malang: Setara Press.

Setyawati, F. (2018). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Firm’s Market Value

Dan Financial Performance Pada Perusahaan High Intellectual Capital

Intensive Industries Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya, 7, 294-335.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta, CV.

Suwardjono. (2010). Teori Akuntansi, Perekayasaan Laporan Keuangan (3rd

ed.). Yogyakarta: BPFE.

Syafrida, I., & Aminah, I. (2015). Faktor Perlambatan Pertumbuhan Bank Syariah

Di Indonesia Dan Upaya Penanganannya. Jurnal Akuntansi Politeknik

Negeri Jakarta.

Syamsuddin, L. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan (1st ed.,

Vol. IX). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syamsuddin, L. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia.

Ulum, I. (2013). Model Pengukuran Kinerja Intellectual Capital Dengan IB-VAIC

Di Perbankan Syariah. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan.

Ulum, I., Ghozali, I., & Purwanto, A. (2014). Intellectual Capital Performance of

Indonesian Banking Sector: A Modified VAIC (M-VAIC) Perspective.

Asian Journal of Finance & Accounting, 103-123.

Ulum, I., Imam, G., & Agus, P. (2014). Intellectual Capital Performance of

Indonesian Banking Sector: A Modified VAIC (M-VAIC) Perspective.

Asian Journal of Finance & Accounting, 103-123.

Wibowo, E. S. (2013). Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR ,BOPO, NPF

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Jurnal Manajemen Diponegoro,

II(2), 1-10.

Widarjono, A. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan (1st ed.).

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Widiyanti, M., Taufik, & Pratiwi, G. (2015). Pengaruh Permodalan, Kualitas

Aktiva, Likuiditas, Dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada

Page 111: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

93

Pt Bank Syariah Mandiri Dan Pt Bank Bri Syariah. Jurnal Manajemen dan

Bisnis Sriwijaya.

Wiroso. (2011). Akuntansi Transaksi Syariah. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Yusuf, M., & Surjaatmadja, S. (2018). Analysis of Financial Performance on

Profitability with Non Performance Financing as Variable Moderation

(Study at Sharia Commercial Bank in Indonesia Period 2012–2016).

International Journal of Economics and Financial.

Zahro, F., & Suwitho. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset,

Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen.

Zandra, R. A. (2016). Pengaruh Biaya Operasional Dan Perputaran Persediaan

Terhadap Profitabilitas. AKTIVA Jurnal Akuntansi.

Page 112: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

94

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Perusahaan

Daftar Perusahaan (BUS) yang Dijadikan Sampel

No. Kode Nama Bank Umum Syariah

1 BM Bank Muamalat

2 BCAS Bank Central Asia (BCA) Syariah

3 BNIS Bank Negara Syariah (BNI) Syariah

4 BRIS Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

5 BMS Bank Mandiri Syariah

6 BBS Bank Bukopin Syariah

7 BPS Bank Panin Syariah

8 BMGS Bank Mega Syariah

9 BTPNS Bank Tabungan Pensiun Negara (BTPN) Syariah

Lampiran 2 : Data Variabel

Data Variabel Berdasarkan Bank

No Tahun Bank IC JKC CAR NPF FDR BOPO ROA

1 2013

BBS

1.59763 24 11.10 4.27 100.29 92.29 0.69

2 2014 1.26430

24 14.80 4.07 92.89 96.77 0.27

3 2015 1.67540 22 16.31 2.99 90.56 91.99 0.79

4 2016 1.64381

22 15.15 7.63 88.18 109.62 0.08

5 2017 1.05073 23 19.20 7.85 82.44 99.20 0.02

6 2018 1.07121

22 19.31 5.71 93.40 99.45 0.02

7 2013

BCAS

1.58033 34 22.4 0.1 83.5 90.2 1.0

8 2014 1.47579 45 29.6 0.1 91.2 92.9 0.8

9 2015 1.64747

47 34.3 0.7 91.4 92.5 1.00

Page 113: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

95

No Tahun Bank IC JKC CAR NPF FDR BOPO ROA

10 2016

BCAS

1.79516 49 36.7 0.5 90.1 92.2 1.1

11 2017 1.91990

57 29.4 0.32 88.5 87.2 1.2

12 2018 2.04511

64 24.3 0.35 89.0 87.4 1.2

13 2013

BM

1.41964 456 14.05 4.69 99.99 93.86 0.50

14 2014 1.14609

457 13.91 6.55 84.14 97.33 0.17

15 2015 1.17587 446 12.00 7.11 90.30 97.36 0.20

16 2016 1.19591

363 12.74 3.83 95.13 97.76 0.22

17 2017 1.08008 278 13.62 4.43 84.41 97.68 0.11

18 2018 1.12466

276 12.34 3.87 73.18 98.24 0.08

19 2013

BMGS

1.78030 346 12.99 2.98 93.37 86.09 2.33

20 2014 1.16200

320 19.26 3.89 93.61 97.61 0.29

21 2015 1.15010

153 18.74 4.26 98.49 99.51 0.30

22 2016 2.14541 63 23.53 3.30 95.24 88.16 2.63

23 2017 1.87244

58 22.19 2.95 91.05 89.16 1.56

24 2018 1.58571 61 20.54 2.15 90.88 93.84 0.93

25 2013

BMS

1.93422 697 14.10 4.31 89.37 84.02 1.52

26 2014 0.97258

665 14.12 6.83 82.13 100.6 0.01

27 2015 1.41324 670 12.85 6.06 81.99 94.78 0.56

28 2016 1.42562

570 14.01 4.92 79.19 94.12 0.59

29 2017 1.44062 570 15.89 4.53 77.66 94.44 0.59

30 2018 1.61479

571 16.26 3.28 77.25 90.68 0.88

31 2013

BNIS

1.51066 242 16.23 1.86 97.86 88.33 1.37

32 2014 1.50466

249 18.43 1.86 92.60 89.80 1.27

33 2015 1.64132

253 15.48 2.53 91.94 89.63 1.43

34 2016 1.69263 256 14.92 2.94 84.57 86.88 1.44

35 2017 1.77166

265 20.14 2.89 80.21 87.62 1.31

36 2018 1.79431 280 19.31 2.93 79.62 85.37 1.42

37 2013

BPS

1.99475 10 20.83 1.02 90.40 81.31 1.0

38 2014 2.88413 12 25.69 0.53 94.04 68.47 1.99

39 2015 2.13104

13 20.30 2.63 96.43 89.29 1.14

40 2016 1.40106

21 18.17 2.26 91.99 96.17 0.37

41 2017 -5.31634 22 11.51 12.52 86.95 217.4 0.12

Page 114: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

96

No Tahun Bank IC JKC CAR NPF FDR BOPO ROA

42 2018 BPS 1.38903 17 23.15 4.81 88.82 92.52 0.26

43 2013

BRIS

1.60932 259 14.49 4.06 102.70 90.42 1.15

44 2014 1.06000

269 12.89 4.60 93.90 99.77 0.08

45 2015 1.47049

271 13.94 4.86 84.16 93.79 0.77

46 2016 1.59335

271 20.63 4.57 81.47 91.33 0.95

47 2017 1.38363 272 20.29 6.43 71.87 95.24 0.51

48 2018 1.40506

272 29.72 6.73 75.49 95.32 0.43

49 2013

BTPNS

1.28904 13 86.91 2.94 149.87 98.97 0.11

50 2014 1.59311

117 32.78 1.29 93.97 87.78 4.23

51 2015 1.67402

113 30.09 1.25 95.54 85.82 5.24

52 2016 2.08117

153 23.8 1.53 92.7 75.1 9.0

53 2017 2.45013

151 28.9 1.67 92.5 68.8 11.2

54 2018 2.77796 69 40.9 1.39 95.6 62.4 12.4

Data Variabel Berdasarkan Tahun

No Tahun Bank IC JKC CAR NPF FDR BOPO ROA

1

2013

BCAS 1.58033 34 22.4 0.1 83.5 90.2 1.0

2 BNIS 1.51065

242 16.23 1.86 97.86 88.33 1.37

3 BRIS 1.60931 259 14.49 4.06 102.70 90.42 1.15

4 BTPNS 1.28904

13 86.9 2.94 149.87 98.97 0.11

5 BBS 1.59762

24 11.10 4.27 100.29 92.29 0.69

6 BMS 1.93422

697 14.10 4.31 89.37 84.02 1.52

7 BMGS 1.78030

346 12.99 2.98 93.37 86.09 2.33

8 BM 1.41964 456 14.05 4.69 99.99 93.86 0.50

9 BPS 1.99475

10 20.83 1.02 90.40 81.31 1.0

10

2014

BCAS 1.47578 45 29.6 0.1 91.2 92.9 0.8

11 BNIS 1.50465

249 18.43 1.86 92.60 89.80 1.27

12 BRIS 1.06000

269 12.89 4.60 93.90 99.77 0.08

13 BTPNS 1.59310

117 32.8 1.29 93.97 87.78 4.23

Page 115: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

97

No Tahun Bank IC JKC CAR NPF FDR BOPO ROA

14

2014

BBS 1.59763 24 14.80 4.07 92.89 96.77 0.27

15 BMS 0.97258

665 14.12 6.83 82.13 100.6 0.01

16 BMGS 1.16200

320 19.26 3.89 93.61 97.61 0.29

17 BM 1.14609

457 13.91 6.55 84.14 97.33 0.17

18 BPS 2.88413

12 25.69 0.53 94.04 68.47 1.99

19

2015

BCAS 1.64747 47 34.3 0.7 91.4 92.5 1.00

20 BNIS 1.64132

253 15.48 2.53 91.94 89.63 1.43

21 BRIS 1.47049 271 13.94 4.86 84.16 93.79 0.77

22 BTPNS 1.67402

113 30.1 1.25 95.54 85.82 5.24

23 BBS 1.67540

22 16.31 2.99 90.56 91.99 0.79

24 BMS 1.41324

670 12.85 6.06 81.99 94.78 0.56

25 BMGS 1.15010

153 18.74 4.26 98.49 99.51 0.30

26 BM 1.17587 446 12.00 7.11 90.30 97.36 0.20

27 BPS 2.13104

13 20.30 2.63 96.43 89.29 1.14

28

2016

BCAS 1.79516 49 36.7 0.5 90.1 92.2 1.1

29 BNIS 1.69263

256 14.92 2.94 84.57 86.88 1.44

30 BRIS 1.59335

271 20.63 4.57 81.47 91.33 0.95

31 BTPNS 2.08117 153 23.8 1.53 92.7 75.1 9.0

32 BBS 1.64381

22 15.15 7.63 88.18 109.62 0.08

33 BMS 1.42562 570 14.01 4.92 79.19 94.12 0.59

34 BMGS 2.14541

63 23.53 3.30 95.24 88.16 2.63

35 BM 1.19591 363 12.74 3.83 95.13 97.76 0.22

36 BPS 1.40106

21 18.17 2.26 91.99 96.17 0.37

37

2017

BCAS 1.91990

57 29.4 0.32 88.5 87.2 1.2

38 BNIS 1.77166 265 20.14 2.89 80.21 87.62 1.31

39 BRIS 1.38363

272 20.29 6.43 71.87 95.24 0.51

40 BTPNS 2.45013 151 28.9 1.67 92.5 68.8 11.2

41 BBS 1.05073

23 19.20 7.85 82.44 99.20 0.02

42 BMS 1.44062 570 15.89 4.53 77.66 94.44 0.59

43 BMGS 1.87244

58 22.19 2.95 91.05 89.16 1.56

44 BM 1.08008

278 13.62 4.43 84.41 97.68 0.11

45 BPS -5.31634 22 11.51 12.52 86.95 217.4 0.12

Page 116: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

98

No Tahun Bank IC JKC CAR NPF FDR BOPO ROA

46

2018

BCAS 2.04511 64 24.3 0.35 89.0 87.4 1.2

47 BNIS 1.79431

280 19.31 2.93 79.62 85.37 1.42

48 BRIS 1.40506

272 29.72 6.73 75.49 95.32 0.43

49 BTPNS 2.77796

69 40.9 1.39 95.6 62.4 12.4

50 BBS 1.07121

22 19.31 5.71 93.40 99.45 0.02

51 BMS 1.61479 571 16.26 3.28 77.25 90.68 0.88

52 BMGS 1.58571

61 20.54 2.15 90.88 93.84 0.93

53 BM 1.12466 276 12.34 3.87 73.18 98.24 0.08

54 BPS 1.38903

17 23.15 4.81 88.82 92.52 0.26

Lampiran 3 : Hasil Output

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IC 54 .97 5.32 1.6634 .64761

JKC 54 10.00 697.00 209.6852 197.46218

CAR 54 11.10 86.91 21.0224 11.48250

NPF 54 .10 12.52 3.6043 2.39516

FDR 54 71.87 149.87 90.0748 10.87677

BOPO 54 62.40 217.40 93.4165 19.07106

ROA 54 .01 12.40 1.4969 2.50987

Valid N (listwise) 54

Grafik Histogram

Page 117: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

99

Grafik P-Plot

Page 118: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

100

Uji Normalitas : Kolmogorov-Smirnov (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 54

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .66072882

Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .080

Negative -.091

Test Statistic .091

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LN_IC .857 1.167

LN_JKC .630 1.588

LN_CAR .544 1.840

LN_NPF .598 1.672

LN_FDR .739 1.354

LN_BOPO .705 1.418

a. Dependent Variable: LN_ROA

Page 119: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

101

Uji Heteroskedastisitas : Grafik Scatterplot

Uji Autokorelasi : Run Test

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .12535

Cases < Test Value 27

Cases >= Test Value 27

Total Cases 54

Number of Runs 34

Z 1.649

Asymp. Sig. (2-tailed) .099

a. Median

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .894a .800 .774 .70164

a. Predictors: (Constant), LN_BOPO, LN_JKC, LN_FDR, LN_NPF, LN_CAR, LN_IC

b. Dependent Variable: LN_ROA

Page 120: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, JUMLAH KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47902... · 2019. 10. 28. · A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perbankan

102

Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 92.500 6 15.417 31.316 .000b

Residual 23.138 47 .492

Total 115.638 53

a. Dependent Variable: LN_ROA

b. Predictors: (Constant), LN_BOPO, LN_JKC, LN_FDR, LN_NPF, LN_CAR, LN_IC

Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.274 6.018 1.873 .067

LN_IC 3.226 .355 .640 9.087 .000

LN_JKC .381 .094 .333 4.045 .000

LN_CAR .114 .338 .030 .337 .738

LN_NPF -.263 .122 -.181 -2.149 .037

LN_FDR 1.384 1.036 .101 1.335 .188

LN_BOPO -4.721 .744 -.493 -6.349 .000

a. Dependent Variable: LN_ROA