21
Nama : Adis Dwi Rahmawati Kelas : XI IPA 3 Pengertian Budi Pekerti Budi pekerti terdiri dari dua kata yakni budi dan pekerti. Budi yang berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran. Pekerti berarti kelakuan. Secara terminologi, kata budi ialah yang ada pada manusia berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Kata budi pekerti dalam kamus Bahasa Indonesia adalah tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana dan manusiawi. Di dalam perkataan itu tercermin sifat, watak seseorang dalam perbuatan sehari-hari. Budi pekerti sendiri mengandung pengertian yang positif. Namun penggunaan atau pelaksanaannya yang mungkin negatif. Penerapannya tergantung pada manusia. Budi pekerti didorong oleh kekuatan rohani manusia yakni pemikiran, rasa dan karsa yang akhirnya muncul menjadi perilaku yang dapat terukur dan menjadi kenyataan dalam kehidupan. Pemikiran mempunyai tabiat kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang logis, dan sebaliknya tidak mau menerima yang tidak masuk akal. Manusia diberi kesempatan berpikir dan mengembangkan, serta membimbing akal ke arah yang benar. Sedangkan rasa mempunyai tabiat kecenderungan pada keindahan. Letak keindahan adalah pada keharmonisan susunan sesuatu, harmonis antara unsur jasmani dengan rohani, harmonis antara mental dan tingkah laku, harmonis susunan keluarga. Keharmonisan akan menimbulkan rasa nyaman dalam kalbu dan tentram dalam hati. Jika tidak ada keharmonisan akan timbul gejolak dalam hati, timbul keresahan dan kegelisahan yang mengganggu kenyamanan hati.

Pengertian Budi Pekerti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengertian Budi Pekerti

Nama : Adis Dwi RahmawatiKelas : XI IPA 3

Pengertian Budi PekertiBudi pekerti terdiri dari dua kata yakni budi dan pekerti. Budi yang berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran. Pekerti berarti kelakuan. Secara terminologi, kata budi ialah yang ada pada manusia berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior.

Kata budi pekerti dalam kamus Bahasa Indonesia adalah tingkah laku, perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana dan manusiawi. Di dalam perkataan itu tercermin sifat, watak seseorang dalam perbuatan sehari-hari. Budi pekerti sendiri mengandung pengertian yang positif. Namun penggunaan atau pelaksanaannya yang mungkin negatif. Penerapannya tergantung pada manusia.

Budi pekerti didorong oleh kekuatan rohani manusia yakni pemikiran, rasa dan karsa yang akhirnya muncul menjadi perilaku yang dapat terukur dan menjadi kenyataan dalam kehidupan. Pemikiran mempunyai tabiat kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang logis, dan sebaliknya tidak mau menerima yang tidak masuk akal. Manusia diberi kesempatan berpikir dan mengembangkan, serta membimbing akal ke arah yang benar.

Sedangkan rasa mempunyai tabiat kecenderungan pada keindahan. Letak keindahan adalah pada keharmonisan susunan sesuatu, harmonis antara unsur jasmani dengan rohani, harmonis antara mental dan tingkah laku, harmonis susunan keluarga. Keharmonisan akan menimbulkan rasa nyaman dalam kalbu dan tentram dalam hati.

Jika tidak ada keharmonisan akan timbul gejolak dalam hati, timbul keresahan dan kegelisahan yang mengganggu kenyamanan hati.

Manusia memiliki karsa yang berhubungan dengan pemikiran dan rasa. Karsa disebut kemauan atau kehendak, hal ini berbeda dengan keinginan. Keinginan lebih mendekati pada senang atau cinta yang terkadang berlawanan antara satu keinginan dengan keinginan yang lainnya dari seseorang pada suatu waktu yang sama. Kehendak atau kemauan adalah keinginan yang dipilih antara keinginan-keinginan yang banyak untuk dilaksanakan. Dengan kata lain kehendak adalah keinginan yang

Page 2: Pengertian Budi Pekerti

dimenangkan di antara keinginan yang banyak setelah mengalami kebimbangan.

Budi Pekerti Harus Diteladankan, Bukan Diajarkan

BUDAYA kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia sekolah belakangan ini semakin terasa. Banyak oknum anak didik yang sering dinilai  kurang memiliki sopan santun baik di sekolah, di rumah maupun  masyarakat. Lebih dari itu anak-anak tersebut juga sering terlibat tawuran,  kasus obat-obatan terlarang dan tindakan negatif lainnya.

Pandangan yang terlalu simple menganggap bahwa kemerosotan akhlak, moral dan etika peserta didik tersebut disebabkan karena gagalnya pendidikan agama (Islam) di sekolah. Pendidikan agama  dituding telah gagal dan mandul  membentuk akhlak dan  kepribadian siswa.

Harus diakui, dalam batas tertentu, pendidikan agama di sekolah memang memiliki kelemahan-kelemahan, sejak dari jumlah jam pelajaran yang sangat minim, juga materi  yang terlalu menekankan pada aspek teoritis dan kognitif semata. Beberapa waktu ke belakang ada wacana untuk menambahkan mata pelajaran pendidikan budi pekerti di sekolah dalam rangka menanggulangi perkembangan negatif anak didik tersebut.

Pendidikan budi  pekerti adalah suatu proses pembentukan  perilaku atau watak seseorang, sehingga dapat membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk dan mampu menerapkannya dalam kehidupan. Pendidikan budi pekerti pada hakikatnya merupakan konsekuensi tanggung jawab  seseorang untuk  memenuhi suatu kewajiban.

Budi pekerti lahir karena fakta, persepsi atau kepedulian  untuk melakukan hubungan sosial secara harmonis melalui perilakunya. Parameter budi pekerti yang luhur adalah kesesuaiannya dengan norma, etika, dan ajaran agama yang dianut suatu masyarakat.

Pelaksanaan pendidikan budi pekerti  di sekolah  dapat dilakukan melalui dua  pendekatan. Pertama, melalui integrasi dengan  pelajaran yang memiliki pokok bahasan yang sesuai seperti Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan cara menambah materi titipan.

Page 3: Pengertian Budi Pekerti

Kedua, melalui pendekatan modeling, imitasi atau keteladanan (uswah) yang dilakukan oleh guru. Jika guru menggunakan cara yang pertama, maka guru berfungsi sebagai pengajar, sedangkan jika cara yang kedua  yang digunakan maka guru berfungsi sebagai pendidik (Suwandi, 2000).

Budi pekerti merupakan perilaku (behaviour), bukan  pengetahuan sehingga untuk dapat diinternalisasi oleh anak didik, maka harus diteladankan bukan diajarkan. Sehingga pendekatan yang kedua lah yang lebih tepat untuk menjalankan pendidikan budi pekerti ini.

27

3 Contoh Budi Pekerti  

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa pendidikan budi pekerti kini tengah didengungkan kembali. Semakin banyak masyarakat yang sadar dan tergerak untuk kembali pada karakter asli bangsa ini. Setelah membahas tentang implementasi dari pendidikan budi pekerti, kini saya ingin membahas contoh-contohnya. Dengan harapan, akan semakin banyak masyarakatnya yang sadar dan tergerakkan olehnya.

Contoh-contoh ini sering kita lihat sehari-hari. Bahkan kita pun mungkin pernah melakukannya. Entah disengaja atau karena tuntutan keadaan. Yang jelas, contoh-contoh ini adalah refleksi dari kehidupan kita.

Lalu... Apa sajakah contoh-contoh itu?

1. Terima kasih dan Sama-samaCoba anda pikir, berapa jumlah orang yang telah membantu anda hari ini? Orang tua anda, abang angkot, petugas kebersihan, guru, teman, penjual

Page 4: Pengertian Budi Pekerti

makanan, tukang asongan, pengamen, dll. Banyak bukan? Lalu... Berapa terima kasih yang telah anda ucapkan? Saya rasa hanya sekian persen dari keseluruhan. Padahal ucapan terima kasih yang disertai senyum tulus adalah balas jasa terindah dan 'lebih berasa' dibandingkan uang dan materi lainnya.

Selain itu, kata terima kasih itu punya pasangan, ialah sama-sama. Jika kita sering ingin membalas orang yang berbuat jahat, mengapa kita tak membalas orang yang berbuat baik? Jangan sampai kata terimakasih yang telah orang lain ucapkan menguap begitu saja. Ikatlah kata itu di hati anda dengan sebuah balasan: sama-sama.

2. MaafManusia adalah tempatnya salah. Karena itu, mengapa kita tak meminta maaf? Padahal kita disuruh untuk melupakan setiap kebaikan yang telah kita lakukan dan mengingat betul setiap kesalahan yang telah kita lakukakan. Tapi mengapa? justru kebalikannya adalah fakta yang ada.

Selain itu, saya juga sering melihat sebagian orang yang meminta maaf tanpa mengetahui kesalahan yang telah perbuat. seperti saat lebaran contohnya. Apakah ini akan berarti? Tidak! Kata maaf yang terlontar dari seorang yang tidak tahu apa kesalahannya hanyalah: hiasan bibir.

3. Meminta IzinPernahkan anda mendapat permintaan izin dari komputer untuk menjalankan sesuatu? Lihat! Komputer saja meminta izin. Mengapa kita tidak? Padahal izin adalah pintu masuk menuju kesepahaman bersama. Ya itulah yang harus kita lakukan untuk menghindari kesalahpahaman. Meminta izin juga bisa memupuk kepercayaan dan menghindari kecurigaan sosial.

Budi pekerti adalah sebuah bentuk penghargaan dan penghormatan kita terhadap orang lain. Bentuk dari kepercayaan adanya rasa saling membutuhkan dan dibutuhkan. Bentuk dari rasa syukur terhadap Allah SWT yang telah menciptakan dunia beserta isinya.

Budi pekerti sebagai sebuah karakter bangsa Indonesia mengajarkan kita untuk senantiasa berperilaku dengan hati dan perasaan. Berkesesuaian dengan perintah Tuhan. Jelas... Di sini kecerdasan emosi, spiritual, dan sosial saling bersinergi dalam karakter setiap diri, bangsa Indonesia.

Page 5: Pengertian Budi Pekerti

CONTOH SIKAP BUDI PEKERTI YANG LUHUR DALAM

MASYARAKAT

1. Apabila bertemu dengan tetangga menyapanya 2. Apabila melewati sekelompok masyarakat menyapa dengan sopan dan permisi 3. Apabila naik kendaraan di kampung dengan kecepatan rendah dan tidak menggeber-geberkan gasnya 4. Melayat warga yang meninggal dan memberikan sumbangan 5. Menmbantu dan menjenguk warga yang sakit 6. Memberikan sumbangan untuk pembangunan / perbaikan rumah ibadah, jalan, pos kamling, jembatan dll 7. Ikut serta dalam gotong royong / kerja bakti 8. Membantu warga yang terkena bencana alam 9. Mengikuti pertemuan RT dan aktif memberikan ide-ide yang baik 10. Menjaga keamanan lingkungan ( misalnya ronda ) 11. Minta ijin apabila tidak dapat mendatangi undangan pada acara yang sudah rutin 12. Apabila ada undangan suatu acara yang bertentangan dengan syari’at islam, hendaknya minta ijin dengan alasan yang dapat di terima dan tidak menyakitkan hati 13. Berusaha menjadi penengah dalam kehidupan bermasyarakat, tidak memihak / ngeblok salah satu golongan 14. Apbila mempunyai rizqi yang lebih memberi santunan kepada tetangga 15. Menyadari kekurangan kita dan mudah memaafkan orang lain Mudah2an tulisan ini bermanfaat buat kita semua. Terutama dalam rangka kita membangun citra yang baik di mata masyarakat. Dan lebih penting dan mendasar lagi bahwa kita berbuat budi luhur ini tdk hanya sebatas untuk citra saja, tapi itu adalah merupakan implementasi dari keimanan kita masing2.

Pengertian PsikologiMenurut asal katanya, psikologi berasal dari kata Yunani ‘psyche’ yang berarti jiwa dan ogos’ yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Namun

pengertian jiwa tidak pernah ada kesepakatan dari sejak dahulu. Di antara

pendapat para ahli, jiwa bisa berarti ide, karakter atau fungsi mengingat,

persepsi akal atau kesadaran. Psikologi adalah ilmu yang sedang

Page 6: Pengertian Budi Pekerti

berkembang dan pada hakikatnya psikologi dapat diterapkan pada setiap

bidang dan segi kehidupan. Oleh karena itu cabang cabang psikologi

bertambah dengan pesat, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan aktivitas kehidupan. Cabang cabang psikologi dapat digolongkan

berdasarkan kekhususan bidang studinya, baik ilmu dasar (teoritis), maupun

yang bersifat terapan (praktis). Penerapan psikologi berkembang ke

berbagai aspek kehidupan manusia, demikian juga titik singgung dengan

ilmu ilmu lain juga semakin banyak, misalnya dengan ilmu manajemen, ilmu

ekonomi, ilmu perpustakaan, ilmu sosial dan sebagainya

Sejarah Perkembangan Psikologi

Di zaman Yunani Kuno para ahli falsafat mencoba mempelajari jiwa, seperti

Plato menyebut jiwa sebagai ide, Aristoteles menyebut jiwa sebagai fungsi

mengingat. Pada abad 17 filsuf Perancis Rene Descartes berpendapat bahwa

jiwa adalah akal .atau kesadaran, sedangkan John Locke (dari Inggris)

beranggapan bahwa jiwa adalah kumpulan idea yang disatukan melalui

asosiasi. Sedangkan ilmuwan lain pada abad 18 mengaitkan jiwa dengan

ilmu pengetahuan (faal), mereka berpendapat dengan jiwa yang dikaitkan

dengan proses sensoris/motoris, yaitu pemrosesan rangsangan yang

diterima oleh syaraf-syaraf indera (sensoris) di otak sampai terjadinya reaksi

berupa gerak otot-otot (motorik).

kasus dalam psikologi kepribadian

BIOGRAFI

Saya adalah seorang perempuan yang bernama lengkap Raden Roro Sonia Cinantya. Tetapi orang biasa memanggil saya Sonia, dan keluarga biasa memanggil saya Ade atau Onya. Saya lahir di Bogor sembilan belas tahun yang lalu, tepatnya tanggal 18 Juli 1990. Saya adalah seseorang yang beragama Islam. Tinggi badan saya adalah 156 cm, sedangkan berat badan

Page 7: Pengertian Budi Pekerti

saya 46 kg. Saya merupakan anak kedua dari dua bersaudara, kakak saya bernama Raden Sonny Riansyah. Ayah saya bernama Raden Hary Darmansjah Djojohadikusumo, sedangkan ibu saya bernama Amanda Ria. Kami sekeluarga tinggal di jalan Batara No. 1 Ciluar, Bogor Utara. Saya dan keluarga saya merupakan keturunan Jawa Tengah, tepatnya Pekalongan. Kami juga merupakan warga Negara Indonesia.Saya memiliki kegemaran menulis. Saya senang menulis apapun, tetapi tulisan yang paling sering saya tulis adalah tentang kehidupan sehari-hari dalam bentuk cerpen. Tetapi saya jarang memperlihatkan hasil tulisan saya kepada orang lain karena saya merasa hasil tulisan saya sangat jauh dari sempurna. Namun rutinitas saya setiap hari terkadang menghalangi hobby saya itu. Saya juga memiliki warna kesukaan, saya menyukai warna putih dan pink, saya menyukai warna putih karena warna putih itu melambangkan kesucian, sedangkan warna pink melambangkan sisi kewanitaan seseorang.Pada saat umur saya 4 tahun, saya masuk ke sebuah TK yang bernama TK ANUGRAH di daerah Bogor, dan saya lulus pada tahun 1996. kemudian saya melanjutkan pendidikan saya di SDN CIBULUH 1 Bogor dan lulus pada tahun 2002. setelah lulus SD, saya melanjutkan di SMPN 5 di daerah jalan Dadali Bogor. Saya menyelesaikan pendidikan saya di SMP pada tahun 2005. Lalu saya meneruskan pendidikan saya di SMAN 6 yang terletak di jalan Walet No. 13-15 Bogor, dan kemudian tamat SMA pada tahun 2008. Setelah menyelesaikan pendidikan dari TK sampai SMA di

1Bogor, saya melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma yang terletak di daerah Depok. Ini adalah pertama kalinya saya melanjutkan pendidikan di luar kota Bogor. Saatini di Universitas Gunadarma, saya mengambil fakultas psikologi dan jurusan psikologi.Selama masa sekolah saya pernah mengikuti beberapa ekstra kulikuler (ekskul) dan beberapa kursus. Pada saat SD saya pernah mengikuti ekskul marching band, dan mengikuti kursus bahasa Inggris di KING’S College sampai saya SMP. Ketika SMP sayajuga mengikuti ekskul karate.

2 KASUS

Saya termasuk orang yang senang bergaul. Namun saya merasa kesulitan jika saya harus memulai pembicaraan dengan orang lain yang tidak saya kenal sebelumnya. Saya merasa kurang nyaman jika harus mulai bertanya lebih dulu. Tetapi saya bisa berubah 180 derajat ketika saya berada bersama orang-orang yang membuat saya merasa nyaman. Bisa dibilang saya adalah orang yang cerewet ketika saya berada ditengah-tengah keluarga, teman-teman, atau siapa pun yang saya rasa membuat saya nyaman. Disaat saya berada ditengah-tengah mereka, saya bisa terbuka dan menceritakan apapun yang saya alami dan terkadang bercerita dengan suara yang

Page 8: Pengertian Budi Pekerti

lantang.Selain itu, pada saat remaja saya sering menggigit kuku. Saya melakukan itu karena saya iseng dan meniru teman-teman di tempat kursus. Mungkin saya dan teman-teman melakukan itu karena jenuh menunggu waktu kursus. Namun kami sering ditegur oleh guru les kami kalau kepergok sedang menggigit kuku. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan pengetahuan yang bertambah sekarang pada saat memasuki masa remaja akhir saya mulai menghilangkan kebiasaan buruk itu.Saya juga termasuk orang yang tidak bisa menggunakan toilet yang kotor. Saya merasa jijik dan lebih baik menahan buang air bila tidak ada tempat yang bersih untuk buang air. Namun bisa dilihat toilet di tempat umum lebih banyak yang kotor, jadi saya sering menahan buang air kecil sampai saya sampai di rumah.

3PEMBAHASAN

Beberapa kebiasaan saya itu merupakan kasus yang akan saya bahas saat ini.Menurut teori Psikoanalisa Freud dalam buku Human Development, sifat saya yang cerewet pada saat bersama orang-orang yang saya rasa nyaman itu kemungkinan ada hubungannya dengan tahap oral. Karena saya sering melihat orang tua saya yang mudah bersosialisasi dan senang bergaul, dan akhirnya saya meniru atau mengimitasi dari orang tua saya yang cerewet juga. Namun selain karena ada hubungannya dengan tahap oral, tentunya ada faktor genital yang juga berperan. Karena orang tua yang juga cerewet, mungkin sifat itu menurun kepada saya, tetapi saya hanya menjadi seorang yang cerewet hanya disaat-saat tertentu saja, yaitu saat saya berada bersama orang yang membuat saya nyaman.

Sedangkan kebiasaan buruk menggigit kuku saat masa remaja menurut teori Psikoanalisa Freud merupakan akibat menerima terlalu banyak atau terlalu sedikit kepuasan dalam tahap oral. Salah satu contoh yang Freud katakana dalam tahap oral ini kemungkinan bayi yang keinginannya untuk makan tidak tercapai pada tahap oral mungkin akan tumbuh sebagai seorang penggigit kuku, atau perokok, atau mengembangkan karakter kritis dab sengit. Sepertinya itu juga terjadi kepada saya. Ada kemungkinan adanya rasa tidak tercapai pada saat keinginan untuk makan timbul dan akhirnya saya menjadi seorang penggigit kuku pada saat remaja. Namun selain itu, tentunya ada faktor imitasi yang sangat jelas terlihat karena saya meniru dari teman-teman saya.

Dan menurut teori Psikoanalisa Sigmund Freud, kebiasaan saya yang tidak bisa buang air di tempat yang kotor ini kemungkinan karena adanya masalah pada saat tahap anal. Kemungkinan ketika saya berumur satu

Page 9: Pengertian Budi Pekerti

hingga tiga tahun orang tua saya selalu mengajarkan dan membiasakan saya untuk bersih di kamar mandi, dan seingat saya sejak

4kecil saya selalu dibiasakan untuk buang air kecil sebelum berpergian kemana pun sehingga ketika saya ingin buang air kecil di tempat umum dan melihat toilet yang kotor saya masih bisa menahan rasa ingin buang air kecil untuk beberapa waktu. Dan kebiasaan buang air kecil sebelum berpergian masih saya lakukan hingga saat ini.

5KESIMPULAN

Beberapa tahapan perkembangan dari teori psikoanalisa menurut Sigmund Freud yang saya bahas dalam beberapa kasus pada diri saya ini sangat penting dalam perkembangan seseorang. Pada kasus-kasus saya ini saya hanya membahas tentang beberapa tahapan saja, yaitu tahap oral dan tahap anal.Pola pengasuhan orang tua pada tahap oral sangat penting dalam perkembangan kepribadian dan ciri karakter yang berkembang di kemudian hari. Tahapan ini berlangsung selama 18 bulan pertama kehidupan, karena mulut merupakan sumber kenikmatan utama dan akan menjadi ciri karakter yang berkembang di kemudian hari.Sebenarnya pola pengasuhan pada semua tahap perkembangan sangat penting bagi perkembangan seseorang, namun pola pengasuhan orang tua saya pada tahap anal sangat mempengaruhi saya sampai saat ini. Tahapan yang berlagsung saat anak berumur 12-18 bulan hingga 3 tahun dan memiliki puncak kenikmatan ke arah saluran pembuangan ternyata memungkinkan seseorang sangat obsesif dengan kebersihan dan keteraturan atau terikat dengan jadwal atau rutinitas secara kaku.

Inteligensi dan IQ  Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk

bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan

bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati

secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :

Page 10: Pengertian Budi Pekerti

Faktor bawaan atau keturunan

Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 - 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.

Faktor lingkungan

Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.

Inteligensi dan IQ

Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.

Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age). Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.

Pengukuran Inteligensi

Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-

Page 11: Pengertian Budi Pekerti

anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.

Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.

Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.

Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat.

Inteligensi dan Bakat

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.

Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory

Page 12: Pengertian Budi Pekerti

adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.

Inteligensi dan Kreativitas

Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.

Kecerdasan Emosional Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki tingkat

kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Pada kenyataannya, ada banyak kasus di mana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang

tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi tidak menjamin seseorang akan meraih kesuksesan.

Daniel Goleman, seorang profesor dari Universitas Harvard menjelaskan bahwa ada ukuran/patokan lain yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang. Dalam bukunya yang terkenal, Emotional Intelligence, membuktikan bahwa tingkat emosional manusia lebih mampu memperlihatkan kesuksesan seseorang.

Intelligence Quotient (IQ) tidak dapat berkembang. Jika seseorang terlahir dengan kondisi IQ sedang, maka IQ-nya tidak pernah bisa bertambah maupun berkurang. Artinya, jika seseorang terlahir dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup, percuma saja dia mencoba dengan segala cara untuk mendapatkan IQ yang superior (jenius), begitu pula sebaliknya. Tetapi, Emotional Quotient(EQ) dapat dikembangkan seumur hidup dengan belajar.

Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, dan contoh-contoh yang didapat seseorang sejak lahir dari orang tuanya. Kecerdasan Emosi menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:

Page 13: Pengertian Budi Pekerti

empati (memahami orang lain secara mendalam) mengungkapkan dan memahami perasaan mengendalikan amarah kemandirian kemampuan menyesuaikan diri disukai kemampuan memecahkan masalah antar pribadi ketekunan kesetiakawanan keramahan sikap hormat

Orang tua adalah seseorang yang pertama kali harus mengajarkan kecerdasan emosi kepada anaknya dengan memberikan teladan dan contoh yang baik. Agar anak memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, orang tua harus mengajar anaknya untuk :

membina hubungan persahabatan yang hangat dan harmonis bekerja dalam kelompok secara harmonis berbicara dan mendengarkan secara efektif mencapai prestasi yang lebih tinggi sesuai aturan yang ada (sportif) mengatasi masalah dengan teman yang nakal berempati pada sesama memecahkan masalah mengatasi konflik membangkitkan rasa humor memotivasi diri bila menghadapi saat-saat yang sulit menghadapi situasi yang sulit dengan percaya diri menjalin keakraban

Jika seseorang memiliki IQ yang tinggi, ditambah dengan EQ yang tinggi pula, orang tersebut akan lebih mampu menguasai keadaan, dan merebut setiap peluang yang ada tanpa membuat masalah yang baru.

Mengenal & Membimbing Anak Hiperaktif  

Apa sebenarnya yang disebut hiperaktif itu ? Gangguan hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia

medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Untuk dapat disebut memiliki

Page 14: Pengertian Budi Pekerti

gangguan hiperaktif, harus ada tiga gejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif.

Inatensi

Inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain.

Hiperaktif

Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.

Impulsif

Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan. Contoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku tidak sabar. Anak tidak akan sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan. Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya. Sisi lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Selain ketiga gejala di atas, untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih ada beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 6 bulan, dan terjadi sebelum anak berusia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul setidaknya dalam 2 situasi, misalnya di rumah dan di sekolah.

Problem-problem yang biasa dialami oleh anak hiperaktif

Problem di sekolahAnak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Konsentrasi yang mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materi pelajaran secara keseluruhan. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah. Kecenderungan berbicara yang tinggi akan mengganggu anak dan teman yang diajak berbicara sehingga guru akan menyangka bahwa anak tidak memperhatikan pelajaran. Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami

Page 15: Pengertian Budi Pekerti

kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika. Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yang secara umum tidak sebaik anak biasa

Problem di rumahDibandingkan dengan anak yang lain, anak hiperaktif biasanya lebih mudah cemas dan kecil hati. Selain itu, ia mudah mengalami gangguan psikosomatik (gangguan kesehatan yang disebabkan faktor psikologis) seperti sakit kepala dan sakit perut. Hal ini berkaitan dengan rendahnya toleransi terhadap frustasi, sehingga bila mengalami kekecewaan, ia gampang emosional. Selain itu anak hiperaktif cenderung keras kepala dan mudah marah bila keinginannya tidak segera dipenuhi. Hambatan-hambatan tersbut membuat anak menjadi kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak dipandang nakal dan tidak jarang mengalami penolakan baik dari keluarga maupun teman-temannya. Karena sering dibuat jengkel, orang tua sering memperlakukan anak secara kurang hangat. Orang tua kemudian banyak mengontrol anak, penuh pengawasan, banyak mengkritik, bahkan memberi hukuman. Reaksi anakpun menolak dan berontak. Akibatnya terjadi ketegangan antara orang tua dengan anak. Baik anak maupun orang tua menjadi stress, dan situasi rumahpun menjadi kurang nyaman. Akibatnya anak menjadi lebih mudah frustrasi. Kegagalan bersosialisasi di mana-mana menumbuhkan konsep diri yang negatif. Anak akan merasa bahwa dirinya buruk, selalu gagal, tidak mampu, dan ditolak.

Problem berbicaraAnak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien dalam berkomunikasi. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan komunikasi yang timbal balik. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat.

Problem fisikSecara umum anak hiperaktif memiliki tingkat kesehatan fisik yang tidak sebaik anak lain. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan sering dijumpai. Pada saat tidur biasanya juga tidak setenang anak-anak lain. Banyak anak hiperaktif yang sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari. Selain itu, tingginya tingkat aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya.

Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak :

Faktor neurologik

Insiden hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir dengan masalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, distres fetal, persalinan dengan cara ekstraksi forcep, toksimia

Page 16: Pengertian Budi Pekerti

gravidarum atau eklamsia dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di samping itu faktor-faktor seperti bayi yang lahir dengan berat badan rendah, ibu yang terlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol juga meninggikan insiden hiperaktif

Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang neuoralogi yang sampai kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi pada salah satu neurotransmiter di otak yang bernama dopamin. Dopamin merupakan zat aktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi

Beberapa studi menunjukkan terjadinya gangguan perfusi darah di daerah tertentu pada anak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerah orbital-limbik otak, khususnya sisi sebelah kana

MAKALAH PSIKOLOGI TENTANG PSIKOLOGI PENDIDIKAN (SIFAT-SIFAT

KHAS KEPRIBADIAN   MANUSIA) A. SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA

Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang

MAKALAH PSIKOLOGI TENTANG SIFAT-SIFAT KEPRIBADIAN

MANUSIA

Page 17: Pengertian Budi Pekerti

A. SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIABerpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat

bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam

tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain,

sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal

sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru

menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang

Cibinong, 13 Agustus 2010

SISWA WALI KELAS

( ) ( )