163
EST. 2012 Premium Quality Goods 012 BARANG PENGGUNA AUDITED REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN

PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

EST . 20 1 2

Premium Quality Goods

0 1 2

L A P O R A N

B A 015

T A H U N A N G G A R A N 2016

BARANG PENGGUNA

AUDITED

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN

Page 2: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 3: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 4: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 5: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 6: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 7: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 8: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 9: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 10: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 11: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 12: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 13: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

KATA PENGANTAR

Kementerian Keuangan sebagai salah satu unit Pengguna Barang berkewajibanmenyampaikan Laporan Barang Pengguna sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaanAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan pengelolaan Barang Milik Negara di lingkupKementerian Keuangan. Hal tersebut sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentangKeuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Pengguna Barang mempunyai tugasantara lain mengelola barang milik/kekayaan negara serta menyusun dan menyampaikan laporankeuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya sebagai bahan penyusunan LaporanKeuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Penyusunan Laporan Barang Pengguna (LBP) Kementerian Keuangan Tahun Angggaran 2016(Audited) mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BarangMilik Negara/Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar AkuntansiPemerintahan, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177/PMK.05/2015 tentangPedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga,Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik NegaraBerupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor90/PMK.06/2014, PMK Nomor 251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi Barang Milik NegaraBerupa Aset Tak Berwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat, PMK Nomor 181/PMK.06/2016 tentangPenatausahaan Barang Milik Negara, dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.Informasi yang disajikan di dalam LBP telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yangberlaku.

Sejak 1 Januari 2015, Kementerian Keuangan menerapkan akuntansi berbasis akrual dalammenyusun laporan keuangan dan laporan Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana diatur dalamPeraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Basis akrualadalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dandisajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikanwaktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Basis akrual digunakan untuk pengukuran aset,kewajiban dan ekuitas dana.

Sehubungan dengan Laporan Barang Pengguna Tahun Angggaran 2016 (Audited), dapat kamikemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan terdiri dari laporan BMN berdasarkanperkiraan neraca, laporan BMN berdasarkan penggolongan barang, dan catatan atas laporanBMN serta lampiran.

2. Laporan Barang Pengguna Tahun Angggaran 2016 (Audited) disusun berdasarkan data BMN yangdikelola Kementerian Keuangan dan telah dilakukan proses rekonsiliasi internal dengan UnitAkuntansi Keuangan.

Page 14: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) ii | P a g e

- 2 -

Nilai BMN Kementerian Keuangan per 31 Desember 2016 (Audited) adalah sebesarRp35.338.243.475.400,- (tiga puluh lima triliun tiga ratus tiga puluh delapan miliar dua ratus empatpuluh tiga juta empat ratus tujuh puluh lima ribu empat ratus rupiah) atau turun 2,32% (dua komatiga puluh dua persen) dari nilai BMN tahun sebelumnya sebesar Rp36.176.619.571.886,-. Nilai BMNtersebut terdiri dari BMN yang disajikan di Neraca sebesar Rp35.293.844.875.227,- (tiga puluh limatriliun dua ratus sembilan puluh tiga miliar delapan ratus empat puluh empat juta delapan ratustujuh puluh lima ribu dua ratus dua puluh tujuh rupiah) dan nilai BMN Ekstrakomptabel sebesarRp44.398.600.173,- (empat puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh delapan juta enam ratusribu seratus tujuh puluh tiga rupiah).

3. Informasi tentang hal-hal yang termuat dalam Laporan Barang Pengguna disajikan dalam Catatanatas Laporan BMN, antara lain meliputi uraian tentang penjelasan pos-pos Laporan BarangPengguna, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam laporan BMN.

Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2016 (Audited)merupakan konsolidasi dari seluruh Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) pada 11 (sebelas) UnitEselon I dengan jumlah satuan kerja (satker) 1.099 (seribu sembilan puluh sembilan), yang terdiriatas 39 (tiga puluh sembilan) satker Kantor Pusat dan 1.060 (seribu enam puluh) satker KantorDaerah. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh satuan kerja di lingkunganKementerian Keuangan baik di pusat maupun di daerah, atas komitmennya menyajikan informasiyang relevan dan andal dalam mendukung penyusunan Laporan Barang Pengguna Tahun Angggaran2016 (Audited) ini. Laporan BMN ini merupakan salah satu bagian pengendalian administratif atasBMN untuk mendukung terwujudnya pengelolaan BMN yang tertib, agar pelaksanaan pengelolaanBMN dapat dilaksanakan sesuai asas fungsional, kapastian hukum, transparansi/ keterbukaan,efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai.

Laporan Barang Pengguna Tahun Angggaran 2016 (Audited) merupakan wujud dari upayaKementerian Keuangan dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangannegara dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Semoga laporanBMN ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan, serta bagimanajemen dalam proses pengambilan keputusan, khususnya terkait dengan pengelolaan BMN.

Pengguna Barang

Page 15: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) iii | P a g e

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiiOVERVIEW LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA1. Gambaran Umum2. Dasar Hukum3. Ruang Lingkup Laporan4. Kebijakan Umum Penatausahaan Barang Milik Negara5. Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan6. Nilai BMN Kementerian Keuangan

a. Nilai BMN per 31 Desember 2016 (Audited)b. Perkembangan Nilai BMNc. Komposisi per Aset

vvviviviiviiixivxivxvxvi

IKHTISAR LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA1. Laporan Posisi BMN di Neraca2. Laporan Persediaan3. Laporan BMN Intrakomptabel4. Laporan BMN Ekstrakomptabel5. Laporan BMN Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel6. Laporan BMN Bersejarah7. Laporan BMN Tidak Berwujud7. Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan8. Laporan Kondisi Barang9. Laporan Penyusutan BMN

a. Laporan Penyusutan BMN Intrakomptabelb. Laporan Penyusutan BMN Ekstrakomptabelc. Laporan Penyusutan BMN Gabungan Intra dan Ekstra

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA1. Pendahuluan2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara3. Pendekatan Penyusunan Laporan4. Ringkasan Barang Milik Negara Tahun Anggaran 2016

4.1. Saldo Awal BMN Tahun Anggaran 20164.2. Ringkasan Mutasi BMN Tahun Anggaran 20164.3. Barang Milik Negara pada Laporan Barang Pengguna Kementerian

Tahunan Tahun Anggaran 2016 per 31 Desember 2016 (Audited)5. Informasi BMN Lainnya

5.1. Perkembangan Nilai BMN5.1.1. Perkembangan nilai BMN secara gabungan (Intrakomptabel dan

123334

27

28

Page 16: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) iv | P a g e

Ekstrakomptabel)5.1.2. Perkembangan nilai BMN pada neraca setelah penyusutan

5.2. BMN dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan5.3. BMN pada satuan kerja Badan Layanan Umum5.4. BMN dari Dana Belanja Lain-Lain (BA 999)5.5. Penerimaan Negara yang berasal dari Pengelolaan BMN5.6. Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual5.7. Sensus BMN5.8. Monitoring Tindak lanjut Barang Tidak Ditemukan Pada Tahun 20165.9. Matriks Monitoring Perkembangan Tindak Lanjut Satker atas rekomendasi

BPK5.10. BMN Berupa BPYBDS

3030313132343738

38

LAMPIRAN1. Berita Acara Rekonsiliasi Internal Unit Akuntansi Barang dan Unit Akuntansi

Keuangan2. Posisi BMN di Neraca Eselon 13. Matrik Monitoring Perkembangan Tindak Lanjut Satker atas rekomendasi BPK4. Lampiran Rekap KDP5. Lampiran Rincian Progress Brang Tidak Ditemukan Hasil Sensus

Page 17: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) v | P a g e

OVERVIEWLAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA

1. GAMBARAN UMUM

Dengan adanya reformasi keuangan negara, Pemerintah telah menerbitkan paketperundangan yang mengatur mengenai keuangan dan perbendaharaan negara melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004. Sebagai peraturanpelaksanaan atas Undang-Undang tersebut, serta untuk mendukung pengelolaan BMN yang baik,dan mewujudkan keakuratan dan keandalan penyajian data Barang Milik Negara (BMN) dalamneraca telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 tentang PengelolaanBarang Milik Negara/Daerah (BMN/D).

Pengelolaan BMN sebagaimana diatur dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 meliputi perencanaankebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan danpemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan,pengawasan dan pengendalian. Terkait dengan pelaporan BMN, disebutkan bahwa Pengguna Barangmenghimpun Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan sebagai bahan penyusunanLaporan Barang Pengguna Semesteran dan Tahunan. Laporan tersebut digunakan sebagai bahanpenyusunan neraca Kementerian/Lembaga/satuan kerja perangkat daerah untuk disampaikankepada Pengelola Barang.

Disamping itu, untuk mewujudkan data BMN yang akurat dan andal, mulai tahun 2013Menteri Keuangan telah menerapkan penyusutan aset tetap pada entitas Pemerintah Pusat melaluiPMK Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap PadaEntitas Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 90/PMK.06/2014 dan PMKNomor 251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset TakBerwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat.

Sejak tanggal 1 Januari 2015, mulai dilakukan penerapan basis akrual dalam penyusunanlaporan keuangan diatur dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

2. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungJawab Keuangan;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan KinerjaInstansi Pemerintah;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang MilikNegara/Daerah;

h. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atasKeputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang PedomanPelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

Page 18: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) vi | P a g e

i. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91/PMK.05/2007 tentang BaganAkun Standar;

j. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 33/PMK.06/2012 tentang Tata CaraPelaksanaan Sewa Barang Milik Negara;

k. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata CaraPelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara;

l. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata CaraPelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara;

m. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata CaraPelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara;

n. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 262/PMK.05/2014 tentang SistemAkuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

o. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177/PMK.05/2015 tentangPedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;

p. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi BarangMilik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat;

q. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 181/PMK.06/2016 tentangPenatausahaan Barang Milik Negara

r. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.06/2014 tentang Perubahan atas KeputusanMenteri Keuangan Nomor 94/KM.06/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik NegaraBerupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat;

s. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 532/KM.06/2014 tentang Perubahan Kelima atasPeraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan KodefikasiBarang Milik Negara;

t. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2014 tentang PedomanPenyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

3. RUANG LINGKUP LAPORAN

Kementerian Keuangan sebagai bagian dari Kementerian Negara/Lembaga di lingkunganPemerintah Republik Indonesia mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang keuangan dankekayaan negara untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. FungsiKementerian Keuangan diantaranya :a. merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang keuangan dan kekayaan

negara; danb. mengelola Barang Milik/Kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Keuangan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kementerian Keuangan mempunyai 11 uniteselon I, dengan jumlah satuan kerja 1.099 (seribu sembilan puluh sembilan) satker, yang terdiri atas39 (tiga puluh sembilan) satker Kantor Pusat dan 1.060 (seribu enam puluh) satker Kantor Daerah.

No. Unit Eselon I Kantor Pusat Kantor Daerah Jumlah1. Sekretariat Jenderal 10 20 302. Inspektorat Jenderal 1 - 13. Direktorat Jenderal Anggaran 1 - 1

Page 19: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) vii | P a g e

No. Unit Eselon I Kantor Pusat Kantor Daerah Jumlah4. Direktorat Jenderal Pajak 6 581 5875. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 6 144 1506. Direktorat Jenderal Perimbangan dan Keuangan 1 - 17. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan

Risiko1 - 1

8. Direktorat Jenderal Perbendaharaan 4 214 2189. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara 2 87 89

10. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan 7 13 2011. Badan Kebijakan Fiskal 1 - 1

Total 39 1.060 1.099

Sebagai Kementerian Negara/Lembaga, Kementerian Keuangan wajib menyusun danmenyampaikan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara. Penyusunan Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuanganmengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang MilikNegara/Daerah.

Berdasarkan Pasal 87 PP Nomor 27 Tahun 2014 Pengguna Barang menghimpun LaporanBarang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan, untuk menyusun Laporan Barang PenggunaSemesteran dan Tahunan. Laporan tersebut digunakan sebagai bahan penyusunan neracaKementerian untuk disampaikan kepada Pengelola Barang sebagai bahan penyusunan NeracaPemerintah Pusat dalam LKPP.

Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan Tahun Anggaran 2016 disusunberdasarkan data BMN yang dikelola oleh Kementerian Keuangan sampai dengan 31 Desember2016. LBP tersebut menyajikan nilai BMN secara menyeluruh, baik intrakomptabel, ekstrakomptabelmaupun daftar BMN yang sudah diusulkan penghapusannya ke Pengelola Barang.

Sedangkan penyajian BMN berdasarkan akun Neraca meliputi nilai BMN yang dalampencatatannya telah memenuhi persyaratan kapitalisasi (intrakomptabel) sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara.Sementara itu, terhadap BMN yang tidak memenuhi persyaratan kapitalisasi disajikan sebagai BMNekstrakomptabel. Penyajian BMN pada Neraca didasarkan pada klasifikasi sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar.

4. KEBIJAKAN UMUM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

Pasal 1 angka 10 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Pasal 1 PPNomor 27 Tahun 2014 menyatakan bahwa BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperolehatas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) PPNomor 27 Tahun 2014, barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah meliputi:a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;c. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; ataud. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Page 20: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) viii | P a g e

BMN yang telah diperoleh tersebut dicatat dan dilaporkan sesuai dengan asas-asaspengelolaan BMN, yaitu fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dankepastian nilai. Akuntabilitas pengelolaan BMN tercermin dari pelaporan BMN secara periodik dantepat waktu yang dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan penyajiannya secara sistematis dalamsuatu rangkaian informasi sesuai dengan ketentuan. Dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 proses yangsistematis ini disebut penatausahaan.

Penyusunan dan penyajian Laporan Barang Pengguna Tahunan Anggaran 2016 (Audited)mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan PP Nomor 71Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telahditerapkan kaidah-kaidah pengelolaan barang yang sehat di lingkungan pemerintahan.

5. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi yang signifikan yang digunakan dalam penyusunan Laporan BarangPengguna Periode Tahunan Tahun Anggaran 2016 (Audited) adalah sebagai berikut :

a. PersediaanPersediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yangdimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yangdimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca. Nilaidalam neraca disajikan dihitung berdasarkan:

1) harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;2) harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;3) harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

b. Aset TetapAset Tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.Aset Tetap terdiri dari :

1) Tanah2) Peralatan dan Mesin3) Gedung dan Bangunan4) Jalan, Irigasi dan Jaringan, dan5) Aset Tetap Lainnya.Aset Tetap juga mencakup biaya-biaya atas pembangunan/pembuatan Aset Tetap yang sampaidengan tanggal pelaporan masih dalam proses pengerjaan dan dilaporkan sebagai KonstruksiDalam Pengerjaan (KDP). KDP dipindahkan ke Aset Tetap yang bersangkutan pada saat asettersebut selesai dan siap digunakan. Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan hargaperolehan atau harga wajar.

c. Aset Lainnya

Aset Lainnya merupakan aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap,dan dana cadangan. Aset Lainnya antara lain terdiri dari akun Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-Lain.

Page 21: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) ix | P a g e

1) Aset Tak BerwujudAset Tak Berwujud merupakan aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidakmempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasaatau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Atas aset takberwujud tidak diperhitungkan nilai amortisasi dan penurunan nilainya.

2) Aset Lain-LainAset Lain-Lain mencakup aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset TakBerwujud. Contoh dari aset lain-lain adalah Aset Tetap yang dihentikan dari penggunaan aktifpemerintah. Dengan kata lain, lingkup Aset Lain-lain dalam Laporan BMN hanya mencakup nilaiBMN yang secara substansi diklasifikasikan sebagai Aset Lain-lain. Hal ini berbeda denganpenyajian Aset Lain-lain dalam LKPP dan LKKL, yang meliputi penyajian BMN dari non BMN,aset yang dibatasi penggunaannya (restricted assets), dan lain sebagainya.

d. Kebijakan Penyusutan BMN

Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah khususnyapada Lampiran I Paragraf 52 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) Berbasis AkrualNomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, menetapkan bahwa Aset Tetap disajikan berdasarkanbiaya perolehan aset tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

Penyusutan aset tetap merupakan penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitasdan manfaat dari suatu aset tetap. Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa AsetTetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai denganketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1/PMK.06/2013tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusatsebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor90/PMK.06/2014 dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 4/KMK,06/2013tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK,06/2012 tentangPenerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

1) Obyek Penyusutan Aset TetapObyek Penyusutan aset tetap meliputi :a) Gedung dan Bangunan;b) Peralatan Mesin;c) Jalan, Irigasi dan Jaringan;d) Aset Tetap Lainnya berupa aset tetap renovasi (selain tanah dalam renovasi) dan alat musik

modern;e) Aset Lainnya berupa Aset Tetap yang Dihentikan Dari Penggunaan Operasional Pemerintah

yang masih memiliki karakteristik objek penyusutan; danf) Aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga (selain tanah) dan Aset Idle yang masih memiliki

karakteristik objek penyusutan.

Terhadap seluruh objek penyusutan di atas dilakukan penyusutan baik untuk intrakomptabelmaupun ekstrakomptabel.

Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap :a) Tanahb) Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)c) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah dan telah

diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusannya; dan

Page 22: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) x | P a g e

d) Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepadaPengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

2) Pelaksanaan PenyusutanPenerapan penyusutan Aset Tetap dimulai pada pelaporan Semester I tahun 2013. Nilai yangdisusutkan pertama kali, merupakan nilai buku per 31 Desember 2012 untuk BMN yangdiperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk BMN yang diperoleh setelahtanggal 31 Desember 2012, digunakan nilai perolehan atau nilai wajar yang merupakan nilaiestimasi apabila nilai perolehannya tidak diketahui.

Dalam pelaksanaannya, proses penyusutan dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

a) Penyusutan pertama kaliMerupakan proses penyusutan yang dilakukan pertama kali atas objek penyusutan yangdiperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2013. Nilai buku yang digunakan adalah nilai buku per31 Desember 2012.

b) Penyusutan pada saat terjadinya transaksi BMNMerupakan proses penyusutan yang dilakukan pada saat terjadinya transaksi BMN.Transaksi dimaksud merupakan transaksi BMN yang mempengaruhi/mengkoreksi ekuitas.

c) Penyusutan periodikMerupakan proses penyusutan yang dilakukan secara periodik setiap semester dandilakukan atas seluruh objek penyusutan.

Penghitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan setiap akhir semester tanpamemperhitungkan adanya nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus, yaitudengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiapsemester selama masa manfaat.

Masa Manfaat Aset Tetap berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor:59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang MilikNegara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

3) Perubahan Kebijakan Terkait PenyusutanSesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atasPeraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang MilikNegara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, dan Keputusan Menteri KeuanganNomor 145/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada EntitasPemerintah Pusat terdapat perubahan kebijakan terkait perhitungan penyusutan atas objekpenyusutan yang diperoleh sebelum tahun 2005, yaitu untuk aset tetap yang diperolehsebelum Tahun 2005, maka sebagai tindak lanjut dari hasil inventarisasi dan penilaian :

a) Penghitungan penyusutan dilakukan sejak Semester II Tahun 2010 sampai denganberakhirnya masa manfaat aset tetap;

b) Pencatatan penyusutan dalam neraca dilakukan sejak sejak semester II tahun 2010 sampaidengan aset tetap tersebut dihapuskan.

Page 23: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) xi | P a g e

e. Amortisasi

Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual, aset yang digunakan olehpemerintah, termasuk aset tak berwujud, mempunyai manfaat ekonomi atau potensi jasa terbatasyang perlu dilakukan amortisasi untuk penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan manfaatekonomi atau potensi jasa dari suatu aset tak berwujud.

Amortisasi aset tak berwujud merupakan alokasi harga perolehan aset tak berwujud secarasistematis dan rasional selama masa manfaatnya, yang hanya dapat diterapkan atas aset takberwujud yang memiliki masa manfaat terbatas. Penerapan amortisasi aset tak berwujud padaseluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2016, sesuai dengan ketentuan dalamPeraturan Menteri Keuangan Nomor 251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi Barang MilikNegara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat.

1) Obyek Amortisasi Aset Tak Berwujud

Obyek Amortisasi Aset Tak Berwujud meliputi:a) Perangkat Lunak (Software) Komputer;b) Lisensi;c) Waralaba (Franchise);d) Hak Cipta (Copyright); dane) Hak Paten.Amortisasi aset tak berwujud tidak dilakukan terhadap :a) Aset Tak Berwujud yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Hak Cipta (Copyright) dantelah diusulkan kepada Pengelola Barang atau Pengguna Barang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang pendelegasian kewenangan, untuk dilakukanpenghapusannya; dan

b) Aset Tak Berwujud dalam kondisi usang dan/atau rusak berat yang telah diusulkan kepadaPengelola Barang atau Pengguna Barang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pendelegasian kewenangan, untuk dilakukan pemindahtanganan,pemusnahan, atau penghapusan.

2) Pelaksanaan Amortisasi

Penerapan amortisasi aset tak berwujud dimulai pada pelaporan Semester I tahun 2016. Nilaiyang disusutkan pertama kali, merupakan nilai buku per 31 Desember 2015 untuk BMN yangdiperoleh sampai dengan 31 Desember 2015. Sedangkan untuk BMN yang diperoleh setelahtanggal 31 Desember 2015, digunakan nilai perolehan. Dalam hal nilai perolehan tidakdiketahui, digunakan nilai taksiran yang merupakan nilai estimasi yang didasarkan padaperhitungan Pengguna Barang.

Dalam pelaksanaannya, proses penyusutan dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

a) Amortisasi pertama kaliMerupakan proses Amortisasi yang dilakukan pertama kali atas objek penyusutan yangdiperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2016. Nilai buku yang digunakan adalah nilai buku per31 Desember 2015.

b) Amortisasi pada saat terjadinya transaksi BMNMerupakan proses amortisasi yang dilakukan pada saat terjadinya transaksi BMN.Transaksi dimaksud merupakan transaksi BMN yang mempengaruhi/ mengkoreksi ekuitas.

Page 24: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) xii | P a g e

c) Amortisasi periodikMerupakan proses amortisasi yang dilakukan secara periodik setiap semester dandilakukan atas seluruh objek penyusutan.

Penghitungan dan pencatatan penyusutan aset tak berwujud dilakukan setiap akhir semestertanpa memperhitungkan adanya nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus, yaitudengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari aset tak berwujud secara meratasetiap semester selama masa manfaat.

Masa Manfaat Aset Tak Berwujud berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor:620/KMK.06/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negaraberupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat.

f. Kebijakan Kapitalisasi BMN

Sesuai dengan Lampiran VII Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007, BMNdisajikan sebagai intrakomptabel dan ekstrakomptabel. Intrakomptabel adalah BMN yangmemenuhi syarat kapitalisasi dan disajikan dalam Neraca Pemerintah Pusat, sedangkanekstrakomptabel adalah BMN yang tidak memenuhi syarat kapitalisasi dan tidak disajikan dalamneraca. Suatu BMN dinyatakan memenuhi syarat kapitalisasi apabila memenuhi batasan minimumjumlah biaya kapitalisasi (capitalization thresholds), yaitu:1) BMN berupa gedung dan bangunan yang nilainya Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) atau

lebih;2) BMN berupa peralatan dan mesin serta alat olahraga yang nilainya Rp300.000,- (tiga ratus

ribu rupiah) atau lebih; dan3) BMN berupa tanah, jalan, irigasi dan jaringan, koleksi perpustakaan, dan barang bercorak

kesenian yang nilainya Rp1,- (satu rupiah) atau lebih.

g. Pencatatan Aset Rusak Berat dan Hilang

Sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentangPenyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, atas asettetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah dan penghapusannya telahdiusulkan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (selaku Pengelola Barang) direklasifikasi kedalam daftar barang hilang dan tidak dicantumkan dalam Laporan Barang Kuasa Pengguna,Laporan Barang Pengguna, LBMN, dan Neraca. Atas aset tetap yang hilang tersebut diungkapkandalam Catatan atas Laporan Barang dan Catatan atas Laporan Keuangan. Dalam hal keputusanpenghapusan mengenai aset tetap yang hilang telah diterbitkan oleh Pengguna Barang, maka asettersebut dihapus dari daftar barang hilang.

Sementara itu, untuk aset tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkankepada Pengelola Barang untuk dihapuskan, dilakukan reklasifikasi ke dalam daftar barang rusakberat, dan tidak dicantumkan dalam Laporan Barang Kuasa Pengguna, Laporan Barang Pengguna,LBMN, dan Neraca. Atas aset rusak berat dimaksud diungkapkan dalam Catatan atas LaporanBarang dan Catatan atas Laporan Keuangan.

h. Akuntansi Berbasis Akrual

Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara danUndang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pemerintah Pusat harus

Page 25: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) xiii | P a g e

menerapkan akuntansi berbasis akrual. Pasal 12 dan 13 UU No. 1 tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara menyatakan bahwa pendapatan dan belanja dalam APBN dicatatmenggunakan basis akrual. Penerapan basis akrual dalam penyusunan laporan keuangan danlaporan BMN Kementerian Keuangan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dimulai tanggal 1 Januari 2015.

Unsur laporan keuangan pemerintah berbasis akrual terdiri dari:1) Laporan Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan

Perubahan SAL;2) Laporan Finansial, yang terdiri dari Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas

dan Laporan Arus Kas. Adapun Laporan Operasional (LO) disusun untuk melengkapipelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan LO, Laporan PerubahanEkuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.

3) Catatan Atas Laporan Keuangan

Perubahan sistem pencatatan transaksi keuangan menjadi basis akrual juga akan berpengaruhdalam pelaporan BMN. Adapun pengaruh tersebut antara lain:1) ADK file kirim dari Persediaan ke SIMAK-BMN dan dari SIMAK-BMN ke SAIBA berisi jurnal

yang membentuk nilai-nilai di laporan SAIBA dan harus dikirim setiap bulan. Jurnal dariPersediaan dan SIMAK-BMN tersebut tidak hanya menyumbang nilai BMN di Neraca SAIBA,tetapi juga beban-beban LO (Laporan Operasional) terkait BMN seperti Beban Penyusutandan Beban Persediaan serta akun-akun yang mempengaruhi LPE (Laporan Perubahan Ekuitas)seperti Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi, Penyesuaian Nilai Persediaan, Transfer Masuk,dan Transfer Keluar;

2) Perolehan BMN diakui pada saat hak kepemilikan BMN sudah berpindah tangan meski belumada pembayaran yang dilakukan. Jadi saat sudah ada BAST, BMN sudah harus diinput diSIMAK dengan menjurnal Kewajiban kepada pihak ketiga di SAIBA;

3) Pembelian BMN membentuk jurnal kontrol ke SAIBA yaitu dengan munculnya akun BMNBelum Diregister yang seharusnya bersaldo nol saat diterima di SAIBA saat belanja dan BMNyang diperoleh sudah tepat.

Page 26: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) xiv | P a g e

6. NILAI BMN KEMENTERIAN KEUANGAN

a. Nilai BMN per 31 Desember 2016 (Audited)

Nilai BMN Kementerian Keuangan per 31 Desember 2016 (Audited) adalah sebesarRp35.338.243.475.400,- (tiga puluh lima triliun tiga ratus tiga puluh delapan miliar dua ratusempat puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh lima ribu empat ratus rupiah) sebagaimanadisajikan dalam chart berikut ini:

Nilai tersebut merupakan nilai buku BMN yang diperoleh dari penjumlahan nilai BMN di neracaditambah nilai BMN ekstrakomptabel dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Nilai BMNdimaksud merupakan hasil konsolidasi dari nilai BMN pada 11 unit Eselon I yang ada diKementerian Keuangan. Nilai BMN Kementerian Keuangan didominasi oleh 5 unit Eselon I, yaituDirektorat Jenderal Pajak sebesar Rp12.811.104.281.072,- (dua belas triliun delapan ratussebelas miliar seratus empat juta dua ratus delapan puluh satu ribu tujuh puluh dua rupiah)(36,25%), Sekretariat Jenderal Rp8.254.423.836.137,- (delapan triliun dua ratus lima puluh empatmiliar empat ratus dua puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh enam ribu seratus tiga puluhtujuh rupiah) (23,36%), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Rp7.284.266.920.336,- (tujuh triliundua ratus delapan puluh empat miliar dua ratus enam puluh enam juta sembilan ratus dua puluhribu tiga ratus tiga puluh enam rupiah) (20,61%), Direktorat Jenderal PerbendaharaanRp3.724.444.150.998,- (tiga triliun tujuh ratus dua puluh empat miliar empat ratus empat puluhempat juta seratus lima puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh delapan rupiah) (10,54%) danBadan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Rp2.068.233.421.847,- (dua triliun enam puluhdelapan miliar dua ratus tiga puluh tiga juta empat ratus dua puluh satu ribu delapan ratus empatpuluh tujuh rupiah) (5,85%).

8.254.423.836.137

21.872.725.21325.936.026.172

12.811.104.281.072

7.284.266.920.336

18.415.869.251155.003.553.183

3.724.444.150.998

955.986.740.964

2.068.233.421.84718.555.950.227

Setjen

Itjen

DJA

DJP

DJBC

DJPK

DJPPR

DJPB

DJKN

BPPK

BKF

Nilai BMN Per Unit Eselon I Kementerian KeuanganTahun 2016 (Unaudited)

Page 27: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) xv | P a g e

b. Perkembangan Nilai BMN

Nilai BMN Kementerian Keuangan tahun 2016 (Audited) naik sebesar Rp1.236.173.298.475,-(satu trilyun dua ratus tiga puluh enam milyar seratus tujuh puluh tiga juta dua ratus sembilanpuluh delapan ribu empat ratus tujuh puluh lima rupiah) atau 2,57% dari nilai BMN tahunsebelumnya. Dalam lima tahun terakhir, nilai BMN Kementerian Keuangan rata-rata mengalamikenaikan sebesar 4,83%.

Jika dilihat dari nilai BMN dalam neraca, komposisi aset Kementerian Keuangan didominasi olehtanah sebesar 54,26% (lima puluh empat koma dua puluh enam persen), gedung dan bangunansebesar 30,54% (tiga puluh koma lima puluh empat persen), peralatan dan mesin 10,60%(sepuluh koma enam puluh persen), persediaan sebesar 1,21% (satu koma dua puluh satupersen), dan aset tak berwujud sebesar 1,19% (satu koma sembilan belas persen).

Note: Nilai BMN dari laporan neraca dan ekstrakomptabel

Page 28: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) xvi | P a g e

11,339,20 10,37 10,70 10,79

3,16 2,24 2,59 3,02

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

2012 2013 2014 2015 2016

Trill

ions

Gedung danBangunan

Nilai netto Penyusutan

c. Komposisi BMN Per Aset

Komposisi aset Kementerian Keuangan sebagian besar berupa tanah, peralatan dan mesin, sertagedung dan bangunan. Aset tanah Kementerian Keuangan pada tahun 2016 adalah sebesarRp19.173.853.096.979,- (sembilan belas triliun seratus tujuh puluh tiga miliar delapan ratus limapuluh tiga juta sembilan puluh enam ribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan rupiah). Nilai ininaik sebesar Rp4.189.759.733,- (empat miliar seratus delapan puluh sembilan juta tujuh ratuslima puluh sembilan ribu tujuh ratus tiga puluh tiga rupiah) dari tahun sebelumnya. Dalam limatahun terakhir, kenaikan nilai BMN tanah secara signifikan terjadi pada tahun 2013, yaitu sebesarRp1.008.927.233.903,- (satu triliun delapan miliar sembilan ratus dua puluh tujuh juta dua ratustiga puluh tiga ribu sembilan ratus tiga rupiah) atau 5,65% (lima koma enam puluh lima persen)dari nilai BMN tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut lebih tinggi dari kenaikan rata-rata nilaitanah Kementerian Keuangan selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 1,57% (satu koma limapuluh tujuh persen) per tahun.

Aset dengan nilai terbesar setelah tanah adalah gedung dan bangunan. Nilai gedung danbangunan di Kementerian Keuangan pada tahun 2016 adalah sebesarRp10.791.963.199.547,- (sepuluh triliun tujuh ratus sembilan puluh satu miliar sembilan ratusenam puluh tiga juta seratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus empat puluh tujuh rupiah)yang merupakan nilai neraca ditambah ekstrakomptabel setelah dikurangi penyusutan. Nilai ininaik 3,92% (tiga koma sembilan puluh dua persen) dari tahun 2015. Kenaikan tersebut lebihrendah dari kenaikan rata-rata dalam lima tahun terakhir, yaitu sebesar 5,18% (lima komadelapan belas persen). Perkembangan nilai tanah serta gedung dan bangunan pada KementerianKeuangan dalam lima tahun terakhir tergambar dalam grafik berikut ini :

Sementara itu, nilai peralatan dan mesin selama lima tahun terakhir mengalami kenaikan denganrata-rata 10,43% (sepuluh koma empat puluh tiga persen) per tahun (tanpa memperhitungkannilai penyusutan). Nilai aset peralatan dan mesin di Kementerian Keuangan pada tahun 2016adalah sebesar Rp13.146.185.321.596,- (tiga belas triliun seratus empat puluh enam miliarseratus delapan puluh lima juta tiga ratus dua puluh satu ribu lima ratus sembilan puluh enamrupiah) yang merupakan nilai pada neraca ditambah ekstrakomptabel sebelum dikurangi nilaipenyusutannya. Sedangkan nilai buku peralatan dan mesin setelah dikurangi dengan penyusutan

17,84

18,85 18,9619,17 19,17

17

18

18

19

19

20

2012 2013 2014 2015 2016

Trill

ions

Tanah

Nilai netto

Page 29: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) xvii | P a g e

adalah sebesar Rp3.744.408.452.896,- (tiga triliun tujuh ratus empat puluh empat miliar empatratus delapan juta empat ratus lima puluh dua ribu delapan ratus sembilan puluh enam rupiah).Nilai tersebut hanya sebesar 28,48% (dua puluh delapan koma empat puluh delapan persen) darinilai perolehannya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar aset peralatan dan mesin diKementerian Keuangan telah berumur melebihi masa manfaatnya. Aset yang tidak digunakandalam operasi pemerintahan antara lain berisi aset dengan kondisi rusak berat, aset hilang, danaset idle. Dari tahun 2012 – 2016, aset yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan selalumengalami kenaikan, dengan rata-rata 25,25% (dua puluh lima koma dua puluh lima persen) pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa penghapusan atas BMN yang tidak digunakan nilainya lebihkecil dibandingkan dengan penambahan BMN yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan,sehingga nilainya selalu naik. Nilai aset yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan(sebelum dikurangi penyusutan) pada tahun 2016 adalah sebesar Rp761.105.637.957,- (tujuhratus enam puluh satu miliar seratus lima juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu sembilan ratuslima puluh tujuh rupiah) atau naik 5,14% (lima koma empat belas persen) dari tahun 2015.Sedangkan nilai netto setelah dikurangi penyusutan adalah sebesar Rp101.534.555.233,- (seratussatu miliar lima ratus tiga puluh empat juta lima ratus lima puluh lima ribu dua ratus tiga puluhtiga rupiah). Data peralatan dan mesin serta aset yang tidak digunakan dalam operasipemerintahan disajikan dalam grafik dibawah ini:

Nilai Aset Tak Berwujud pada tahun 2016 adalah sebesar Rp1.239.138.271.006,- (satu triliun duaratus tiga puluh sembilan miliar seratus tiga puluh delapan juta dua ratus tujuh puluh satu ribuenam rupiah) yang merupakan nilai sebelum dikurangi amortisasi. Nilai tersebut naik 12,65% (duabelas koma enam puluh lima persen) dari tahun 2015, di bawah rata-rata kenaikan selama limatahun terakhir sebesar 23,90% (dua puluh tiga koma sembilan puluh persen). Sedangkan nilai asettak berwujud setelah dikurangi amortisasi adalah sebesar Rp419.461.192.005,- (empat ratussembilan belas miliar empat ratus enam puluh satu juta seratus sembilan puluh dua ribu limarupiah). Sementara itu, nilai aset Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) pada tahun 2016 sebesar

8,94

2,56 2,10 3,48 3,74

6,82 7,53

8,58 9,40

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

2012 2013 2014 2015 2016

Trill

ions

Peralatan dan Mesin

Nilai netto Penyusutan

392137 132 127 102

342 460597 660

0

200

400

600

800

2012 2013 2014 2015 2016

Billi

ons

Aset Tetap yang TidakDigunakan

Dalam OperasiPemerintahan

Nilai netto Penyusutan

Page 30: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

Overview LBP 2015 (Audited) xviii | P a g e

Rp297.546.351.310,- (dua ratus sembilan puluh tujuh miliar lima ratus empat puluh enam jutatiga ratus lima puluh satu ribu tiga ratus sepuluh rupiah) atau turun sebesar 65,87% (enam puluhlima koma delapan puluh tujuh persen) dari tahun sebelumnya. Perkembangan nilai aset takberwujud dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dalam 5 tahun terakhir disajikan dalam grafik berikutini:

521 584 603

1.100

419 -

200 400 600 800

1.000 1.200 1.400

2012 2013 2014 2015 2016

Billi

ons

Aset Tak Berwujud

Nilai netto Amortisasi

688

458

1.072872

298

- 200 400 600 800

1.000 1.200

2012 2013 2014 2015 2016

Billi

ons

Konstruksi DalamPengerjaan

Nilai netto

Page 31: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 32: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 33: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 34: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 35: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 36: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 37: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 38: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 39: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 40: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 41: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 42: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 43: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 44: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 45: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 46: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 47: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 48: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 49: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 50: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 51: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 52: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 53: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 54: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 55: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 56: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 57: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 58: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 59: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 60: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 61: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 62: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 63: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 64: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 65: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 66: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 67: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 68: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 69: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 70: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 71: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 72: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 73: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 74: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 75: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 76: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 77: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 78: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 79: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 80: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 81: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 82: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 83: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 84: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 85: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 86: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 87: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 88: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 89: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 90: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 91: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 92: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 93: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 94: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 95: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 96: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 97: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 98: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 99: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 100: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 101: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 102: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 103: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 104: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 105: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 106: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 107: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 108: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 109: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 110: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 111: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 112: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 113: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 114: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 115: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 116: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 117: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 118: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 119: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 120: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 121: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4
Page 122: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARAPADA LAPORAN BARANG PENGGUNA TAHUNAN

KEMENTERIAN KEUANGANTAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED)

I. PENDAHULUAN

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungJawab Keuangan Negara;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan KinerjaInstansi Pemerintah;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang MilikNegara/Daerah;

h. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Keduaatas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang PedomanPelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

i. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91/PMK.05/2007 tentang BaganAkun Standar;

j. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 181/PMK.06/2016 tentangPenatausahaan Barang Milik Negara;

k. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 213/PMK.05/2013 tentangSistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

l. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 78/PMK.06/2014 tentang TataCara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara;

m. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 246/PMK.06/2014 tentang TataCara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara sebagaimana terakhir diubah melaluiPeraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 87/PMK.06/2016;

n. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 262/PMK.05/2014 tentangSistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

o. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177/PMK.05/2015 tentangPedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan KementerianNegara/Lembaga;

p. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 251/PMK.06/2015 tentang TataCara Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Entitas PemerintahPusat;

q. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 57/PMK.06/2016 tentang TataCara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara;

r. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 tentang TataCara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara;

Page 123: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 2 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

s. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 181/PMK.06/2016 tentangPenatausahaan Barang Milik Negara;

t. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.06/2014 tentang Perubahan atasKeputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.06/2013 tentang Modul Penyusutan BarangMilik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat;

u. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 532/KM.06/2014 tentang Perubahan Kelima atasPeraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan danKodefikasi Barang Milik Negara;

v. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2014 tentang PedomanPenyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

2. Entitas Pelaporan

Kementerian Keuangan selaku salah satu kementerian/lembaga di Indonesia merupakanentitas pelaporan yang terdiri dari 11 (sebelas) unit eselon I, dengan jumlah satuan kerja 1099(seribu sembilan puluh sembilan) satker, yang terdiri atas 40 (empat puluh) satker KantorPusat dan 1.059 (seribu lima puluh sembilan) satker Kantor Daerah.

3. Periode Laporan

Periode pelaporan untuk CaLBMN ini adalah periode Tahunan Tahun Anggaran 2016 (Audited).

II. KEBIJAKAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara, Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentangPengelolaan BMN/D, dan Pasal 22 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, bahwa setiap Unit Penatausahaan Pengguna Barang(UPPB) wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna (LBKP) periodesemesteran maupun tahunan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangkapenyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Laporan Barang Milik Negara Kementerian Keuangan Tahunan Tahun Anggaran 2016(Audited) ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan beberapa kebijakan yang berkaitandengan penatausahaan BMN, antara lain :1. Penggolongan/kodefikasi berdasarkan kebijakan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

532/KM.06/2014 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.

2. Penyajian BMN sesuai Bagan Akun Standar (BAS) sebagaimana diatur dalam PeraturanMenteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar. Aset tetapdijabarkan dalam akun-akun yang disusun berdasarkan kesamaan sifat atau fungsinya dalamaktivitas operasi, yaitu (a) Tanah, (b) Peralatan dan Mesin, (c) Gedung dan Bangunan, (d) Jalandan Jembatan, (e) Irigasi, (f) Jaringan, (g) Aset Tetap dalam Renovasi, (h) Aset Tetap Lainnya,dan (i) Konstruksi Dalam Pengerjaan. Selain itu, dengan diterapkannya penyusutan maka adatambahan akun Akumulasi Penyusutan pada seluruh Aset Tetap kecuali pada Tanah danKonstruksi dalam Pengerjaan. Sedangkan Aset Tak Berwujud dilakukan amortisasisebagaimana disajikan dalam akun Akumulasi Amortisasi.

3. Terkait dengan kebijakan kapitalisasi atas aset tetap, Laporan Barang Milik NegaraKementerian Keuangan Tahunan Tahun Anggaran 2016 (audited) ini telah disusun berdasarkanLampiran VII pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentangPenatausahaan Barang Milik Negara.

Page 124: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 3 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

4. Adapun kebijakan rekonsiliasi berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan RepublikIndonesia Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian LaporanKeuangan Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Direktur Jenderal PerbendaharaanNomor PER-42/ PB/2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan KementerianNegara/Lembaga.

5. Kebijakan penyusutan BMN yang mulai dilaksanakan pada tahun anggaran 2013, berpedomanpada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang MilikNegara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat sebagaimana telah disesuaikandengan PMK-90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas PMK-01/PMK.06/2014, KeputusanMenteri Keuangan Nomor KMK-59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam rangkaPenyusutan BMN, dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-94/KMK.06/2013 tentangModul Penyusutan sebagaimana telah disesuaikan dengan KMK-145/KMK.06/2014 tentangPerubahan atas KMK-94/KMK.06/2014.

6. Kebijakan amortisasi BMN mulai dilaksanakan pada tahun anggaran 2016, berpedoman padaPeraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 251/PMK.06/2015 tentang Tata CaraAmortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat.

7. Penerapan basis akrual dalam penyusunan laporan keuangan diatur dalam PeraturanPemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

III. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN

Laporan Barang Milik Negara Tahunan Tahun Anggaran 2016 (Audited) KementerianKeuangan merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek BMN yang ditatausahakan dandikelola oleh Unit Akuntansi Pengguna Barang Kementerian Keuangan.

Laporan BMN ini disusun menggunakan sistem aplikasi sebagai alat bantu gunamempermudah dalam melakukan Penatausahaan BMN, Laporan BMN terdiri atas:1. Neraca;2. Laporan Barang Persediaan;3. Laporan Barang Pengguna (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan);4. Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);5. Laporan Aset Tak Berwujud;6. Laporan Barang Bersejarah;7. Laporan Kondisi Barang;8. Laporan Penyusutan;9. Laporan Barang Hilang Yang Telah Diusulkan Penghapusannya Kepada Pengelola Barang;10. Laporan Barang Rusak Berat Yang Telah Diusulkan Penghapusannya Kepada Pengelola

Barang;11. Laporan Barang Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS);12. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara;13. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal SAK-SIMAK;14. Laporan PNBP yang terkait dengan pengelolaan BMN; dan15. Arsip Data Komputer (ADK).

Page 125: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 4 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

IV. RINGKASAN BARANG MILIK NEGARA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 (Audited)

1. Saldo Awal BMN TA 2016 (Audited)

Nilai BMN per 1 Januari 2016 menurut Unit Akuntansi Pengguna Barang KementerianKeuangan adalah sebesar Rp36.222.392.289.586,- (tiga puluh enam triliun dua ratus duapuluh dua miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta dua ratus delapan puluh sembilan ribulima ratus delapan puluh enam rupiah) yang terdiri dari nilai BMN intrakomptabel (nilai BMNyang disajikan dalam Neraca) sebesar Rp36.176.619.571.850,- (tiga puluh enam triliunseratus tujuh puluh enam miliar enam ratus sembilan belas juta lima ratus tujuh puluh satudelapan ratus lima puluh rupiah) dan nilai BMN ekstrakomptabel sebesar Rp45.772.717.736,-(empat puluh lima miliar tujuh ratus tujuh puluh dua juta tujuh ratus tujuh belas ribu tujuhratus tiga puluh enam rupiah).

2. Ringkasan Mutasi BMN Tahun Anggaran 2016 (Audited)

Mutasi BMN per Tahun Anggaran 2016 (Audited) adalah sebagai berikut:

a. Barang Persediaan

Saldo Persediaan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan per 31Desember 2016 sebesar Rp431.671.100.560,- (empat ratus tiga puluh satu miliar enamratus tujuh puluh satu juta seratus ribu lima ratus enam puluh rupiah) jumlah tersebutterdiri dari saldo awal sebesar Rp379.931.657.528,- (tiga ratus tujuh puluh sembilanmiliar sembilan ratus tiga puluh satu juta enam ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus duapuluh delapan rupiah) dan total mutasi persediaan selama periode laporan sebesarRp51.739.443.032,- (lima puluh satu miliar tujuh ratus tiga puluh sembilan juta empatratus empat puluh tiga ribu tiga puluh dua rupiah).

UraianSaldo Awal Mutasi Saldo Akhir

(Rp) (Rp) (Rp)115111 Barang Konsumsi 243.135.974.118 1.764.658.007 244.900.632.125115112 Amunisi 1.308.274.887 2.318.780.986 3.627.055.873115113 Bahan untuk Pemeliharaan 7.285.815.281 1.583.558.782 8.869.374.063115114 Suku Cadang 17.802.774.018 6.421.182.923 24.223.956.941115121 Pita cukai, Materai, dan Leges 94.189.299.772 41.157.730.292 135.347.030.064115124 Peralatan dan mesin untuk diserahkan 45.000.000 (44.626.000) 374.000115126 Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan - - 0115127 Aset Lain-Lain untuk diserahkan 6.290.000 (6.290.000) 0115128 Barang Persediaan lainnya untuk

diserahkan2.171.836.224 (359.215.236) 1.812.620.988

115131 Bahan Baku 9.666.804.232 (2.405.614.194) 7.261.190.038115191 Persediaan untuk tujuan strategis 200.881.317 (58.371.319) 142.509.998115199 Persediaan Lainnya 4.118.707.679 1.367.648.791 5.486.356.470

Total 379.931.657.528 51.739.443.032 431.671.100.560

Total nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak dan usang adalah sebesarRp14.050.399.792,- (empat belas miliar lima puluh juta tiga ratus sembilan puluhsembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh dua rupiah) yang terdiri dari barang persediaandengan kondisi rusak senilai Rp394.435.459,- (tiga ratus sembilan puluh empat jutaempat ratus tiga puluh lima ribu empat ratus lima puluh sembilan rupiah) dan kondisiusang senilai Rp13.655.964.333,- (tiga belas miliar enam ratus lima puluh lima jutasembilan ratus enam puluh empat ribu tiga ratus tiga puluh tiga rupiah).

Page 126: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 5 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

b. Tanah (2.01)

Saldo Tanah pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per 31Desember 2016 sebesar Rp19.188.602.296.979,- (sembilan belas triliun seratus delapanpuluh delapan miliar enam ratus dua juta dua ratus sembilan puluh enam ribu sembilanratus tujuh puluh sembilan). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal tanah seluas9.726.070m2 dengan nilai sebesar Rp19.169.663.337.246,- (sembilan belas triliun seratusenam puluh sembilan miliar enam ratus enam puluh tiga juta tiga ratus tiga puluh tujuhribu dua ratus empat puluh enam rupiah), mutasi tambah seluas 272.063m2 dengan nilaisebesar Rp460.228.867.730,- (empat ratus enam puluh miliar dua ratus dua puluhdelapan juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tujuh ratus tiga puluh rupiah), danmutasi kurang seluas 251.721m2 dengan nilai sebesar Rp441.289.907.997,- (empat ratusempat puluh satu miliar dua ratus delapan puluh sembilan juta sembilan ratus tujuh ribusembilan ratus sembilan puluh tujuh).

Mutasi Tambah Tanah tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Jenis TransaksiIntrakomptabel

(Rp)100 Penambahan Saldo Awal 22.285.176.324102 Transfer Masuk 179.134.251.531103 Hibah (Masuk) 17.419.902.500105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 3.202.440.000107 Reklasifikasi Masuk 231.364.650.291177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 109.026.259202 Pengembangan Nilai Aset 123.100.000208 Pengembangan Melalui KDP 723.412.804

Mutasi Kurang Tanah tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Jenis TransaksiIntrakomptabel

(Rp)201 Pengurangan Nilai Aset 0204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) -14.850.475.748209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -434.240.000301 Penghapusan -11.785.046.000302 Transfer Keluar -157.280.300.095303 Hibah (Keluar) -1.639.595.000304 Reklasifikasi Keluar -231.364.650.291305 Koreksi Pencatatan -10.113.656.583401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -7.955.036.259

Rincian data tanah berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (m2)Baik 10.038.955Rusak Ringan 62.031RusakBerat 34.263

Tanah yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah seluas405.272m2 dengan nilai sebesar Rp4.709.929.435,- (empat miliar tujuh ratus Sembilanjuta sembilan ratus dua puluh sembilan ribu empat ratus tiga puluh lima rupiah).

c. Peralatan dan Mesin

Saldo Peralatan dan Mesin pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp13.119.208.557.775,- (tiga belas triliunseratus sembilan belas miliar dua ratus delapan juta lima ratus lima puluh tujuh ribu tujuhratus tujuh puluh lima rupiah) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar

Page 127: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 6 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Rp12.053.128.621.353,- (dua belas triliun lima puluh tiga miliar seratus dua puluh delapanjuta enam ratus dua puluh satu ribu tiga ratus lima puluh tiga rupiah), dengan mutasitambah selama tahun 2016 sebesar Rp4.871.518.169.021,- (empat triliun delapan ratustujuh puluh satu miliar lima ratus delapan belas juta seratus enam puluh sembilan ribu duapuluh satu rupiah) dan mutasi kurang selama tahun 2016 sebesar Rp3.805.438.232.599,-(tiga triliun delapan ratus lima miliar empat ratus tiga puluh delapan juta dua ratus tigapuluh dua ribu lima ratus sembilan puluh sembilan rupiah).Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per bidang barang adalah sebagai berikut:1) Alat Besar (3.01)

Saldo Alat Besar pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per31 Desember 2016 total jumlah barang sebesar 3.119 unit dengan nilai sebesarRp483.400.536.368,- (empat ratus delapan puluh tiga miliar empat ratus juta limaratus tiga puluh enam ribu tiga ratus enam puluh delapan rupiah). Jumlah tersebutterdiri dari saldo awal dengan jumlah barang sebesar 2.956 unit dengan nilai sebesarRp448.558.666.897,- (empat ratus empat puluh delapan miliar lima ratus lima puluhdelapan juta enam ratus enam puluh enam ribu delapan ratus sembilan puluh tujuhrupiah), dengan mutasi tambah selama periode Tahunan Tahun 2016 jumlah barangsebesar 290 unit dengan nilai sebesar Rp73.378.166.212,- (tujuh puluh tiga miliar tigaratus tujuh puluh delapan juta seratus enam puluh enam ribu dua ratus dua belasrupiah), dan mutasi kurang selama periode Tahunan Tahun 2016 dengan jumlahbarang sebesar 127 unit dengan nilai sebesar Rp38.536.296.741,- (tiga puluh delapanmiliar lima ratus tiga puluh enam juta dua ratus sembilan puluh enam ribu tujuh ratusempat puluh satu rupiah).

Mutasi tambah Alat Besar tersebut meliputi:

Mutasi kurang Alat Besar tersebut meliputi:Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) -14.350.000209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -4.000.000301 Penghapusan -9.018.000302 Transfer Keluar -11.742.877.790304 Reklasifikasi Keluar -13.586.933.397305 Koreksi Pencatatan -124.893.618401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -13.054.074.936 -149000

Total -38.536.147.741 -149.000

Dari jumlah Alat Besar di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:Uraian Kondisi Kuantitas (unit)

Baik 2.996Rusak Ringan 127Rusak Berat 251

Kelompok barang Alat Besar yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah adalah sejumlah 300 unit dengan nilai sebesar Rp24.383.715.379,- (dua

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)100 Penambahan Saldo Awal 841.160.000101 Pembelian 4.840.241.967102 Transfer Masuk 11.742.877.790105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 4.630.871.115107 Reklasifikasi Masuk 50.642.817.249177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 480.361.036202 Pengembangan Nilai Aset 155.992.503204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 43.844.552

Total 73.378.166.212 0

Page 128: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 7 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

puluh empat miliar tiga ratus delapan puluh tiga juta tujuh ratus lima belas ribu tigaratus tujuh puluh sembilan rupiah).

2) Alat Angkutan (3.02)

Saldo Alat Angkutan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunanper 31 Desember 2016 total jumlah barang sebesar 15.842 unit dengan nilai sebesarRp 4.226.453.328.449,- (empat triliun dua ratus dua puluh enam miliar empat ratuslima puluh tiga juta tiga ratus dua puluh delapan ribu empat ratus empat puluhsembilan rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal dengan jumlah barangsebesar 15.211 unit dengan nilai sebesar Rp3.006.704.335.258,- (tiga triliun enammiliar tujuh ratus empat juta tiga ratus tiga puluh lima ribu dua ratus lima puluhdelapan rupiah) dengan total mutasi tambah selama periode Tahunan Tahun 2016dengan jumlah sebesar 2.708 unit dengan nilai sebesar Rp3.140.906.484.066,- (tigatriliun seratus empat puluh miliar sembilan ratus enam juta empat ratus delapanpuluh empat ribu enam puluh enam rupiah), dan mutasi kurang selama periodeTahunan Tahun 2016 dengan jumlah sebesar 2.077 unit dengan nilai sebesarRp1.921.157.490.875,- (satu triliun sembilan ratus dua puluh satu miliar seratus limapuluh tujuh juta empat ratus sembilan puluh ribu delapan ratus tujuh puluh limarupiah).

Mutasi tambah Alat Angkutan tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)100 Penambahan Saldo Awal 1.765.680.090 207.421101 Pembelian 73.567.821.210102 Transfer Masuk 1.866.844.888.432105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 669.561.617.950106 Pembatalan Penghapusan 698.776.600107 Reklasifikasi Masuk 513.657.432.537 290.000112 Perolehan Lainnya 900.000177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 848.812.812202 Pengembangan Nilai Aset 199.517.120204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 3.279.000208 Pengembangan Melalui KDP 13.757.260.894

Total 3.140.633.275.145 1.397.421

Mutasi kurang Alat Angkutan tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -93.920.000 -1167921301 Penghapusan -412.606.000 -254.071302 Transfer Keluar -1.866.597.238.432304 Reklasifikasi Keluar -6.138.379.537 -290.000305 Koreksi Pencatatan -1.419.630.395308 Usulan Barang Hilang ke Pengelola -18.721.500401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -46.474.858.019 -425000

Total -1.921.155.353.883 -2.136.992

Dari jumlah Alat Angkutan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (unit)Baik 15.468Rusak Ringan 689Rusak Berat 1.008

Kelompok barang Alat Angkutan yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah sejumlah 1.429 unit dengan nilai sebesar

Page 129: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 8 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Rp109.405.303.412,- (seratus sembilan miliar empat ratus lima juta tiga ratus tigaribu empat ratu dua belas rupiah).

3) Alat Bengkel dan Alat Ukur (3.03)

Saldo Alat Bengkel dan Alat Ukur pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan per 31 Desember 2016 dengan total jumlah sebesar 2.893 unitdengan nilai sebesar Rp25.353.034.790,- (dua puluh lima miliar tiga ratus lima puluhtiga juta tiga puluh empat ribu tujuh ratus sembilan puluh rupiah). Jumlah tersebutterdiri dari saldo awal dengan jumlah sebesar 2.829 unit dengan nilai sebesarRp21.324.176.117,- (dua puluh satu miliar tiga ratus dua puluh empat juta seratustujuh puluh enam ribu seratus tujuh belas rupiah), dengan total mutasi tambahselama periode Tahunan Tahun 2016 dengan jumlah sebesar 270 unit dengan nilaisebesar Rp4.713.516.332,- (empat miliar tujuh ratus tiga belas juta lima ratus enambelas ribu tiga ratus tiga puluh dua rupiah), dan mutasi kurang selama periodeTahunan Tahun 2016 dengan jumlah sebesar 206 unit dengan nilai sebesarRp684.657.659,- (enam ratus delapan puluh empat juta enam ratus lima puluh tujuhribu enam ratus ilma puluh sembilan rupiah).

Mutasi tambah Alat Bengkel dan Alat Ukur tersebut meliputi:Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

100 Penambahan Saldo Awal 1.268.269.000101 Pembelian 1.964.359.585102 Transfer Masuk 49.768.900105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 226.175.000107 Reklasifikasi Masuk 1.178.697.678 800.000177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 25.446.169

Total 4.712.716.332 800.000

Mutasi kurang Alat Bengkel dan Alat Ukur tersebut meliputi:Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

301 Penghapusan -8.512.500 -137.760302 Transfer Keluar -49.768.900304 Reklasifikasi Keluar -450.403.271401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -172.174.049 -3.661.179

Total -680.858.720 -3.798.939

Dari jumlah Alat Bengkel dan Alat Ukur di atas, berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 3.274Rusak Ringan 73Rusak Berat 337

Kelompok barang Alat Bengkel dan Alat Ukur yang statusnya dihentikan daripenggunaan operasional pemerintah sejumlah 809 unit dengan nilaiRp2.338.586.466,- (dua miliar tiga ratus tiga puluh delapan juta lima ratus delapanpuluh enam ribu empat ratus enam puluh enam rupiah).

4) Alat Pertanian (3.04)

Saldo Alat Pertanian pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunanper 31 Desember 2016 dengan total jumlah sebesar 1.104 unit dengan nilai sebesarRp32.783.498.329,- (tiga puluh dua miliar tujuh ratus delapan puluh tiga juta empatratus sembilan puluh delapan ribu tiga ratu dua puluh sembilan rupiah). Jumlahtersebut terdiri dari saldo awal dengan jumlah sebesar 1.185 unit dengan nilai

Page 130: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 9 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

sebesar Rp33.092.216.311,- (tiga puluh tiga miliar sembilan puluh dua juta dua ratusenam belas ribu tiga ratus sebelas rupiah), dengan total mutasi tambah selamaperiode Tahunan Tahun 2015 total jumlah sebesar 36 unit dengan nilai sebesarRp337.736.860,- (tiga ratus tiga puluh tujuh juta tujuh ratus tiga puluh enam ribudelapan ratus enam puluh rupiah), dan total mutasi kurang selama periode TahunanTahun 2016 dengan jumlah sebesar 117 unit dengan nilai sebesar Rp646.454.842,-(enam ratus empat puluh enam juta empat ratus lima puluh empat ribu delapan ratusempat puluh dua rupiah).

Mutasi tambah Alat Pertanian tersebut meliputi:Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

101 Pembelian 337.487.860 249.000Total 337.487.860 249.000

Mutasi kurang Alat Pertanian tersebut meliputi:Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

301 Penghapusan -140.000304 Reklasifikasi Keluar -630.740.842 -250.000401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -15.324.000

Total -646.204.842 -250.000

Dari jumlah Alat Pertanian dimaksud, jumlah status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 1.088Rusak Ringan 41Rusak Berat 46

Kelompok barang Alat Pertanian yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah sejumlah 71 unit dengan nilai sebesar Rp210.990.388,- (duaratus sepuluh juta sembilan ratus sembilan puluh ribu tiga ratus delapan puluhdelapan rupiah).

5) Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05)

Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan per 31 Desember 2016 dengan jumlah total sebesar 998.440 unitdengan nilai sebesar Rp3.610.505.151.671,- (tiga triliun enam ratus sepuluh miliarlima ratus lima juta seratus lima puluh satu ribu enam ratus tujuh puluh satu rupiah).Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 985.293 unit dengan nilai sebesarRp3.904.706.040.043,- (tiga triliun sembilan ratus empat miliar tujuh ratus enam jutaempat puluh ribu empat puluh tiga rupiah) dengan total mutasi tambah selamaperiode Tahunan Tahun 2016 sebesar 62.673 unit dengan nilai Rp432.400.814.542,-(empat ratus tiga puluh dua miliar empat ratus juta delapan ratus empat belas ribulima ratus empat puluh dua rupiah), dan total mutasi kurang selama periode TahunanTahun 2016 sejumlah 49.526 unit barang dengan nilai sebesar Rp726.601.702.914,-(tujuh ratus dua puluh enam miliar enam ratus satu juta tujuh ratus dua ribusembilan ratus empat belas rupiah).Mutasi tambah Alat Kantor dan Rumah Tangga tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)100 Penambahan Saldo Awal 2.701.294.451 26.249.648101 Pembelian 168.149.133.592 301.790.200102 Transfer Masuk 139.730.659.933 54.361.636104 Rampasan 4.716.000

Page 131: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 10 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 65.609.910.627 11.495.379107 Reklasifikasi Masuk 53.072.004.266 14.008.310112 Perolehan Lainnya 45.454.900113 Penyelesaian Pembangunan Langsung 215.617.000177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 1.348.928.731 14.822.548202 Pengembangan Nilai Aset 346.567.321208 Pengembangan Melalui KDP 753.800.000

Total 431.978.086.821 422.727.721

Mutasi kurang Alat Kantor dan Rumah Tangga tersebut meliputi:Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) -2.167.404.998209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -177.383.130 -56.345.401301 Penghapusan -2.095.333.983 -62.563.119302 Transfer Keluar -138.981.562.610 -53773500304 Reklasifikasi Keluar -532.983.284.292 -54.055.900305 Koreksi Pencatatan -1.349.681.000 -8.704.000306 Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola -90.840.017 -12097436308 Usulan Barang Hilang ke Pengelola -251.443.192401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -47.239.194.612 -1.018.035.724

Total -725.336.127.834 -1.265.575.080

Dari jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga di atas, berdasarkan status kondisinyaadalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 1.008.628Rusak Ringan 38.408Rusak Berat 83.548

Kelompok barang Alat Kantor dan Rumah Tangga yang statusnya dihentikan daripenggunaan operasional pemerintah adalah sebanyak 144.266 unit dengan nilaisebesar Rp166.623.059.859,- (seratus enam puluh enam miliar enam ratus dua puluhtiga juta lima puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh sembilan rupiah).

6) Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar (3.06)

Saldo Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar pada Laporan Barang PenggunaKementerian Keuangan Tahunan per 31 Desember 2016 total jumlah 57.466 unitdengan nilai sebesar Rp590.236.835.291,- (lima ratus sembilan puluh miliar dua ratustiga puluh enam juta delapan ratus tiga puluh lima ribu dua ratus sembilan puluh saturupiah), Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal dengan jumlah 55.467 unit dengannilai sebesar Rp530.208.829.340,- (lima ratus tiga puluh miliar dua ratus delapan jutadelapan ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus empat puluh rupiah) dengan totalmutasi tambah selama periode Tahunan Tahun 2016 total jumlah sebesar 5.312dengan nilai sebesar Rp178.831.343.601,- (seratus tujuh puluh delapan miliardelapan ratus tiga puluh satu juta tiga ratus empat puluh tiga ribu enam ratus saturupiah), dan total mutasi kurang selama periode Tahunan Tahun 2016 dengan totaljumlah sebesar 3.166 unit dengan nilai sebesar Rp118.803.337.650,- (seratus delapanbelas miliar delapan ratus tiga juta tiga ratus tiga puluh tujuh ribu enam ratus limapuluh rupiah).Mutasi tambah Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)100 Penambahan Saldo Awal 348.791.266 168.332101 Pembelian 20.979.129.400 30.310.905

Page 132: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 11 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

102 Transfer Masuk 62.847.152.525 352.000103 Hibah (Masuk) 1.100.000104 Rampasan 48.158.000105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 61.060.451.311107 Reklasifikasi Masuk 23.315.737.035112 Perolehan Lainnya 8.172.100177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 10.147.879.727202 Pengembangan Nilai Aset 41.741.000204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 2.200.000

Total 178.800.512.364 30.831.237

Mutasi tambah Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar tersebut meliputi:Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) -347.007.150209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -227.918.591 2.703.137301 Penghapusan -198.910.882 -3.530.000302 Transfer Keluar -62.842.085.025 -352.000304 Reklasifikasi Keluar -47.979.845.925306 Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola -57.654.019401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -7.039.181.547 -109.555.648

Total -118.692.603.139 -110.734.511

Dari jumlah Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar di atas, berdasarkan statuskondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 59.965Rusak Ringan 1.639Rusak Berat 5.972

Kelompok barang Alat Studio, Komunikasi, dan Pemancar yang statusnya dihentikandari penggunaan operasional pemerintah adalah dengan jumlah sebesar 9.999 unitdengan nilai sebesar Rp45.182.872.297,- (empat puluh lima miliar seratus delapanpuluh dua juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu dua ratus sembilan puluh tujuhrupiah).

7) Alat Kedokteran dan Kesehatan (3.07)

Saldo Alat Kedokteran dan Kesehatan pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan per 31 Desember 2016 dengan jumlah sebesar 2.703 unit dengannilai sebesar Rp14.821.119.380,- (empat belas miliar delapan ratus dua puluh satujuta seratus sembilan belas ribu tiga ratus delapan puluh rupiah), Jumlah tersebutterdiri dari saldo awal dengan jumlah 3.791 unit dengan nilai sebesarRp16.016.382.317,- (enam belas miliar enam belas juta tiga ratus delapan puluh duaribu tiga ratus tujuh belas rupiah), dengan total mutasi tambah selama periodeTahunan Tahun 2016 dengan jumlah sebesar 407 unit dengan nilai sebesarRp1.108.897.157,- (satu miliar seratus delapan juta delapan ratus sembilan puluhtujuh ribu seratus lima puluh tujuh rupiah), dan mutasi kurang selama periodeTahunan Tahun 2016 dengan jumlah sebesar 1.495 unit dengan nilai sebesarRp2.304.160.094,- (dua miliar tiga ratus empat juta seratus enam puluh ribu sembilanpuluh empat rupiah).

Mutasi tambah Alat Kedokteran dan Kesehatan adalah tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 996.409.904102 Transfer Masuk 102.106.953

Page 133: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 12 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

107 Reklasifikasi Masuk 1.967.800177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 7.604.000 808.500

Total 1.108.088.657 808.500

Mutasi tambah Alat Kedokteran dan Kesehatan adalah tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -590000302 Transfer Keluar -102.106.953304 Reklasifikasi Keluar -2.154.327.313 -1.350.000401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -44.527.328 -1.258.500

Total -2.300.961.594 -3.198.500

Dari jumlah Alat Kedokteran dan Kesehatan di atas, berdasarkan status kondisinyaadalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 2.786Rusak Ringan 48Rusak Berat 151

Kelompok barang Alat Kedokteran dan Kesehatan yang statusnya dihentikan daripenggunaan operasional pemerintah adalah sejumlah 326 unit dengan nilai sebesarRp285.139.980,- (dua ratus delapan puluh lima juta seratus tiga puluh sembilan ribusembilan ratus delapan puluh rupiah).

8) Alat Laboraturium (3.08)

Saldo Alat Laboraturium pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 dengan total jumlah sebesar 1.800 unit dengan nilaisebesar Rp101.439.915.237,- (seratus satu miliar empat ratus tiga puluh sembilanjuta sembilan ratus lima belas ribu dua ratus tiga puluh tujuh rupiah). Jumlahtersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 2.448 unit dengan nilai sebesarRp100.160.676.197,- (seratus miliar seratus enam puluh juta enam ratus tujuh puluhenam ribu seratus sembilan puluh tujuh rupiah) dengan total mutasi tambah selamaperiode Tahunan Tahun 2016 sebesar 294 unit dengan nilai sebesarRp16.724.069.530,- (enam belas miliar tujuh ratus dua puluh empat juta enam puluhsembilan ribu lima ratus tiga puluh rupiah), dan mutasi kurang selama periodeTahunan Tahun 2016 sebesar 942 unit dengan nilai sebesar Rp15.444.830.490,- (limabelas miliar empat ratus empat puluh empat juta delapan ratus tiga puluh ribu empatratus sembilan puluh rupiah).

Mutasi tambah Alat Laboraturium adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 756.757.142 1.375.000102 Transfer Masuk 1.033.084.176 550.000105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 12.417.439.600107 Reklasifikasi Masuk 2.506.009.976177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 8.853.636

Total 16.722.144.530 1.925.000

Mutasi kurang Alat Laboraturium adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)302 Transfer Keluar -1.033.084.176 -550.000304 Reklasifikasi Keluar -12.424.369.120 -201.300305 Koreksi Pencatatan -1.119.457.000401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -866.364.394 -804.500

Page 134: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 13 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Total -15.443.274.690 -1.555.800

Dari jumlah Alat Laboraturium di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 2.5429347Rusak Ringan 59Rusak Berat 271

Kelompok barang Alat Laboraturium yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah sejumlah 1.079 unit dengan nilai sebesarRp74.304.451.472,- (tujuh puluh empat miliar tiga ratus empat juta empat ratus limapuluh satu ribu empat ratus tujuh puluh dua rupiah).

9) Alat Persenjataan (3.09)

Saldo Alat Persenjataan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 dengan total sebesar 5.050 dengan nilai sebesarRp98.468.936.083,- (sembilan puluh delapan miliar empat ratus enam puluh delapanjuta sembilan ratus tiga puluh enam ribu delapan puluh tiga rupiah). Jumlah tersebutterdiri dari saldo awal sejumlah 4.938 unit dengan nilai sebesar Rp99.454.442.852,-(sembilan puluh sembilan miliar empat ratus lima puluh empat juta empat ratusempat puluh dua ribu delapan ratus lima puluh dua rupiah), dengan total mutasitambah selama periode Tahunan Tahun 2016 dengan total sebesar 326 unit dengannilai sebesar Rp4.951.214.198,- (empat miliar sembilan ratus lima puluh satu juta duaratus empat belas ribu seratus sembilan puluh delapan rupiah), dan dengan totalmutasi kurang selama periode Tahunan Tahun 2016 dengan jumlah sebesar 214 unitdengan nilai sebesar Rp5.936.720.967,- (lima miliar sembilan ratus tiga puluh enamjuta tujuh ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh tujuh rupiah).

Mutasi tambah Alat Persenjataan adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)100 Penambahan Saldo Awal 438.442.400101 Pembelian 1.139.799.894102 Transfer Masuk 1.609.892.504105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 1.733.544.400107 Reklasifikasi Masuk 29.535.000

Total 4.951.214.198 0

Mutasi kurang Alat Persenjataan adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)302 Transfer Keluar -1.609.892.504304 Reklasifikasi Keluar -2.530.595.672 -1.599.310401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -1.794.633.481

Total -5.935.121.657 -1.599.310

Dari jumlah Alat Persenjataan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 5.233Rusak Ringan 83Rusak Berat 67

Kelompok barang Alat Persenjataan yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah sejumlah 333 unit dengan nilai sebesar

Page 135: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 14 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Rp2.068.066.846,- (dua miliar enam puluh delapan juta enam puluh enam ribudelapan ratus empat puluh enam rupiah).

10) Komputer (3.10)

Saldo Komputer pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per31 Desember 2016 dengan jumlah sebesar 254.507 unit dengan nilai sebesarRp3.912.468.726.458,- (tiga triliun sembilan ratus dua belas miliar empat ratus enampuluh delapan juta tujuh ratus dua puluh enam ribu empat ratus lima puluh delapanrupiah), Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 255.759 unit dengan nilaisebesar Rp3.874.037.605.739,- (tiga triliun delapan ratus tujuh puluh empat miliartiga puluh tujuh juta enam ratus lima ribu tujuh ratus tiga puluh sembilan rupiah),dengan total mutasi tambah selama periode Tahunan Tahun 2016 sejumlah 39.762unit dengan nilai sebesar Rp1.009.691.703.859,- (satu triliun sembilan miliar enamratus sembilan puluh satu juta tujuh ratus tiga ribu delapan ratus lima puluh sembilanrupiah), dengan mutasi kurang selama periode Tahunan Tahun 2016 sejumlah 41.014unit dengan nilai sebesar Rp971.260.583.140,- (sembilan ratus tujuh puluh satu miliardua ratus enam puluh juta lima ratus delapan puluh tiga ribu seratus empat puluhrupiah).

Rincian mutasi tambah Komputer adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)100 Penambahan Saldo Awal 1.612.787.209 550.000101 Pembelian 159.659.245.837 5.356.260102 Transfer Masuk 560.535.183.468 6.120.000103 Hibah (Masuk) 11.880.000104 Rampasan 185.475.000105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 38.752.893.764107 Reklasifikasi Masuk 245.281.992.444112 Perolehan Lainnya 48.260.000113 Penyelesaian Pembangunan Langsung 150.177.500177 Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 2.874.302.730 443.403202 Pengembangan Nilai Aset 566.409.244204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 627.000

Total 1.009.679.234.196 12.469.663

Rincian mutasi kurang Komputer adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) -15.726209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -662.994.050 1.329.001301 Penghapusan -4.300.611.318 -3.460.654302 Transfer Keluar -560.520.073.468 -6.210.000303 Hibah (Keluar) -729.592.763304 Reklasifikasi Keluar -323.213.966.504305 Koreksi Pencatatan -314.370.037306 Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola -97.399.114 -750.000308 Usulan Barang Hilang ke Pengelola -125.459.615401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -81.272.934.442 -14.074.450

Total -971.237.417.037 -23.166.103

Dari jumlah Komputer di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 261.072Rusak Ringan 5.868Rusak Berat 23.261

Page 136: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 15 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Kelompok barang Komputer yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah sejumlah 39.045 unit dengan nilai sebesar Rp239.693.170.674,- (duaratus tiga puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh tiga juta seratus tujuhpuluh ribu enam ratus tujuh puluh empat rupiah).

11) Alat Eksplorasi (3.11)

Saldo Alat Eksplorasi pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 sejumlah 332 unit dengan nilai sebesarRp2.437.481.813,- (dua miliar empat ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus delapanpuluh satu ribu delapan ratus tiga belas rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldoawal dengan total jumlah sebesar 313 unit dengan nilai sebesar Rp2.405.590.253,-(dua miliar empat ratus lima juta lima ratus sembilan puluh ribu dua ratus lima puluhtiga rupiah), dengan total mutasi tambah selama periode Tahunan Tahun 2016dengan total jumlah sebesar 31 unit sebesar Rp254.593.560,- (dua ratus lima puluhempat juta lima ratus sembilan puluh tiga ribu lima ratus enam puluh rupiah), dandengan mutasi kurang selama periode Tahunan Tahun 2016 dengan total jumlahsebesar 12 (dua belas) unit dengan nilai sebesar Rp222.702.000,- (dua ratus duapuluh dua juta tujuh ratus dua ribu rupiah).

Mutasi tambah Alat Eksplorasi adalah sebagai berikut:Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

101 Pembelian 244.528.560107 Reklasifikasi Masuk 10.065.000

Total 254.593.560 0

Mutasi kurang Alat Eksplorasi adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)304 Reklasifikasi Keluar -189.834.000401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -32.868.000

Total -222.702.000 0

Dari jumlah Alat Eksplorasi di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 320Rusak Ringan 21Rusak Berat 21

Kelompok barang Alat Eksplorasi yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah dengan jumlah sebesar 30 unit dengan nilai sebesarRp131.415.850,- (seratus tiga puluh satu juta empat ratus lima belas ribu delapanratus lima puluh rupiah).

12) Alat Pengeboran (3.12)

Saldo Alat Pengeboran pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 sejumlah 4 unit dengan nilai sebesar Rp26.813.600,-(dua puluh enam juta delapan ratus tiga belas ribu enam ratus rupiah), Jumlahtersebut terdiri dari saldo awal sejumlah 4 unit dengan nilai sebesar Rp26.813.600,-(dua puluh enam juta delapan ratus tiga belas ribu enam ratus rupiah), tidak adamutasi selama periode Tahunan Tahun 2016.

Dari jumlah Alat Pengeboran di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Page 137: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 16 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Uraian Kondisi KuantitasBaik 2Rusak Ringan 0Rusak Berat 2

Kelompok barang Alat Pengeboran yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah tidak ada.

13) Alat Produksi, Pengolahan, dan Pemurnian (3.13)

Saldo Alat Produksi, Pengolahan, dan Pemurnian pada Laporan Barang PenggunaKementerian Keuangan Tahunan per 31 Desember 2016 dengan total barang sebesar17 unit dengan nilai sebesar Rp1.312.612.765,- (satu miliar tiga ratus dua belas jutaenam ratus dua belas ribu tujuh ratus enam puluh lima rupiah). Jumlah tersebutterdiri dari saldo awal dengan jumlah sebesar 20 unit dengan nilai sebesarRp1.352.217.765,- (satu miliar tiga ratus lima puluh dua juta dua ratus tujuh belasribu tujuh ratus enam puluh lima rupiah), dengan total mutasi tambah selamaperiode Tahunan Tahun 2016 dengan total sebesar 2 unit dengan nilai sebesarRp351.682.000,- (tiga ratus lima puluh satu juta enam ratus delapan puluh dua riburupiah), dan dengan total mutasi kurang periode Tahunan Tahun 2016 denganjumlah sebesar 5 unit dengan nilai sebesar Rp391.287.000,- (tiga ratus sembilanpuluh satu juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah).

Mutasi tambah Alat Produksi, Pengolahan, dan Pemurnian adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 114.136.000105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 237.546.000

Total 351.682.000 0

Mutasi kurang Alat Produksi, Pengolahan, dan Pemurnian adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)304 Reklasifikasi Keluar -25.720.000401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -365.567.000

Total -391.287.000 0

Dari jumlah Alat Produksi, Pengolahan, dan Pemurnian di atas, berdasarkan statuskondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi KuantitasBaik 18Rusak Ringan 0Rusak Berat 3

Kelompok barang Alat Produksi, Pengolahan, dan Pemurnian yang statusnyadihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah dengan total jumlahsebesar 4 unit dengan nilai sebesar Rp433.394.665,- (empat ratus tiga puluh tiga jutatiga ratus sembilan puluh empat ribu enam ratus enam puluh lima rupiah).

14) Alat Keselamatan Kerja (3.15)

Saldo Alat Keselamatan Kerja pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 dengan jumlah sebesar 927 unit dengan nilaisebesar Rp10.064.460.580,- (sepuluh miliar enam puluh empat juta empat ratusenam puluh ribu lima ratus delapan puluh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldoawal dengan jumlah sebesar 693 dengan nilai sebesar Rp6.249.336.337,- (enammiliar dua ratus empat puluh sembilan juta tiga ratus tiga puluh enam ribu tiga ratustiga puluh tujuh rupiah), dengan total mutasi tambah selama periode Tahunan Tahun

Page 138: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 17 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

2016 dengan jumlah sebesar 354 unit dengan nilai sebesar Rp5.628.768.560,- (limamiliar enam ratus dua puluh delapan juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu limaratus enam puluh rupiah), dan dengan total mutasi kurang selama periode TahunanTahun 2016 dengan jumlah sebesar 120 dengan nilai sebesar Rp1.813.644.317 (satumiliar delapan ratus tiga belas juta enam ratus empat puluh empat ribu tiga ratustujuh belas rupiah).

Mutasi tambah Alat Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 1.286.277.956105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 228.402.500107 Reklasifikasi Masuk 4.114.088.104

Total 5.628.768.560 0

Mutasi kurang Alat Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)304 Reklasifikasi Keluar -1.778.231.317401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -35.413.000

Total -1.813.644.317 0

Dari jumlah Alat Keselamatan Kerja di atas, berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi KuantitasBaik 929Rusak Ringan 0Rusak Berat 8

Kelompok barang Alat Keselamatan Kerja yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah dengan jumlah sebesar 11 unit dengan nilai sebesarRp51.513.100,- (lima puluh satu juta lima ratu tiga belas ribu seratus rupiah).

15) Alat Peraga (3.16)

Saldo Alat Peraga pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunanper 31 Desember 2016 dengan total jumlah sebesar 11 unit dengan nilai sebesarRp121.495.000,- (seratus dua puluh satu juta empat ratus sembilan puluh lima riburupiah), Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 11 unit dengan nilai sebesarRp121.495.000,- (seratus dua puluh satu juta empat ratus sembilan puluh lima riburupiah), tidak ada mutasi selama periode Tahunan Tahun 2016.

Dari jumlah Alat Peraga di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 17Rusak Ringan 0Rusak Berat 0

Kelompok barang Alat Peraga yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah denga jumlah 6 unit dengan nilai sebesar adalahRp2.280.000,- (dua juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah).

16) Peralatan Proses / Produksi (3.17)

Saldo Peralatan Proses / Produksi pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan per 31 Desember 2016 dengan jumlah sebesar 1.063 dengan nilaisebesar Rp2.413.425.831,- (dua miliar empat ratus tiga belas juta empat ratus duapuluh lima ribu delapan ratus tiga puluh satu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari

Page 139: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 18 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

saldo awal dengan jumlah sebesar 1.052 unit dengan nilai sebesar Rp2.506.170.562,-(dua miliar lima ratus enam juta seratus tujuh puluh ribu lima ratus enam puluh duarupiah). Dengan total mutasi tambah selama periode Tahunan Tahun 2016 denganjumlah sebesar 79 unit dengan nilai sebesar Rp819.687.974,- (delapan ratus sembilanbelas juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu sembilan ratus tujuh puluh empatrupiah) dan dengan mutasi kurang selama periode Tahunan Tahun 2016 dengan totaljumlah sebesar 68 unit dengan nilai sebesar Rp912.432.705,- (sembilan ratus duabelas juta empat ratus tiga puluh dua ribu tujuh ratus lima rupiah) .

Mutasi tambah Peralatan Proses / Produksi adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 124.562.674107 Reklasifikasi Masuk 695.125.300

Total 819.687.974 0

Mutas kurang Peralatan Proses /Produksi adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)304 Reklasifikasi Keluar -312.723.205401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -599.709.500

Total -912.432.705 0

Dari jumlah Peralatan Proses / Produksi di atas, berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 1.061Rusak Ringan 6Rusak Berat 5

Kelompok barang Peralatan Proses / Produksi yang statusnya dihentikan daripenggunaan operasional pemerintah dengan jumlah sebesar 10 unit dengan nilaisebesar Rp613.834.673,- (enam ratus tiga belas juta delapan ratus tiga puluh empatribu enam ratus tujuh puluh tiga rupiah).

17) Rambu - Rambu (3.18)

Saldo Rambu - Rambu pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 dengan jumlah sebesar 216 unit dengan nilaisebesar Rp3.381.002.075,- (tiga miliar tiga ratus delapan puluh satu juta dua ributujuh puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal dengan jumlahsebesar 212 unit dengan nilai sebesar Rp3.375.802.075,- (tiga miliar tiga ratus tujuhpuluh lima juta delapan ratus dua ribu tujuh puluh lima rupiah), dengan total mutasitambah selama periode Tahunan Tahun 2016 dengan jumlah sebesar 5 unit dengannilai sebesar Rp6.050.000,- (enam juta lima puluh ribu rupiah), dengan total mutasikurang selama periode Tahunan Tahun 2016 dengan jumlah sebesar 1 unit dengannilai sebesar Rp850.000,- (delapan ratus lima puluh ribu rupiah).

Mutasi tambah Rambu - Rambu adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 6.050.000

Total 6.050.000 0

Mutasi kurang Rambu - Rambu adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)304 Reklasifikasi Keluar -850.000

Total -850.000 0

Page 140: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 19 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Dari jumlah Rambu - Rambu di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut **:

Uraian Kondisi Kuantitas (unit)Baik 293Rusak Ringan 1Rusak Berat 2

** Nilai yang disajikan merupakan gabungan dari Rambu –Rambu baik yang masuk Golongan Peralatan danMesin maupun Gedung dan Bangunan.

Kelompok barang Rambu - Rambu yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah sejumlah 27 unit dengan nilai sebesar Rp23.793.000,-(dua puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah).

18) Peralatan Olahraga (3.19)

Saldo Peralatan Olahraga pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 dengan jumlah sebesar 383 unit dengan nilaisebesar Rp3.515.837.655,- (tiga miliar lima ratus lima belas juta delapan ratus tigapuluh tujuh ribu enam ratus lima puluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri darisaldo awal dengan jumlah sebesar 310 unit dengan nilai sebesar Rp2.823.478.290,-(dua miliar delapan ratus dua puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh delapan ribudua ratu sembilan puluh rupiah), dengan total mutasi tambah selama periodeTahunan Tahun 2016 dengann jumlah sebesar 75 unit dengan nilai sebesarRp700.640.115,- dan dengan mutasi kurang periode Tahunan Tahun 2016 denganjumlah sebesar 2 unit dengan nilai sebesar Rp8.280.750,- (delapan juta dua ratusdelapan puluh ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).

Mutasi tambah Peralatan Olahraga adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 621.756.715102 Transfer Masuk 164.100103 Hibah (Masuk) 8.800.000107 Reklasifikasi Masuk 69.919.300

Total 700.640.115 0

Mutasi kurang Peralatan Olahraga adalah sebagai berikut:

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) -5.000.000304 Reklasifikasi Keluar -3.280.750

Total -8.280.750 0

Dari jumlah Peralatan Olahraga di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 375Rusak Ringan 9Rusak Berat 5

Kelompok barang Peralatan Olahraga yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah sejumlah 6 unit dengan nilai sebesar Rp5.662.000,- (lima jutaenam ratus enam puluh dua ribu rupiah).

Page 141: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 20 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

19) Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan / Olahraga (6.02)

Saldo Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan / Olahraga pada Laporan BarangPengguna Kementerian Keuangan Tahunan per 31 Desember 2016 sebesar 38 unitdengan nilai sebesar Rp4.346.400,- (empat juta tiga ratus empat puluh enam ribuempat ratus rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp4.346.400,-(empat juta tiga ratus empat puluh enam ribu empat ratus rupiah) tanpa mutasiselama periode Tahunan Tahun 2016.Dari jumlah Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga di atas, berdasarkanstatus kondisinya adalah sebagai berikut:

Kelompok barang Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan / Olahraga yang statusnyadihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah Rp0,- (nol rupiah).

20) Akumulasi Penyusutan Peralatan dan MesinAkumulasi penyusutan Peralatan dan Mesin pada Laporan Barang PenggunaKementerian Keuangan Tahunan Tahun 2016 adalah Rp9.376.879.028.215,-(sembilan triliun tiga ratus tujuh puluh enam miliar delapan ratus tujuh puluhSembilan juta dua puluh delapan ribu dua ratus lima belas rupiah).

d. Gedung dan Bangunan

Saldo Gedung dan Bangunan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan per31 Desember 2016 adalah sebesar Rp13.808.137.798.352,- (tiga belas triliun delapan ratusdelapan miliar seratus tiga puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu tigaratus lima puluh dua rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesarRp13.288.189.811.249,- (tiga belas triliun dua ratus delapan puluh delapan miliar seratusdelapan puluh sembilan juta delapan ratus sebelas ribu dua ratus empat puluh sembilanrupiah), mutasi tambah sebesar Rp1.436.927.639.450,- (satu triliun empat ratus tiga puluhenam miliar sembilan ratus dua puluh tujuh juta enam ratus tiga puluh sembilan ribuempat ratus lima puluh rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp916.979.652.347,-(sembilan ratus enam belas miliar sembilan ratus tujuh puluh sembilan juta enam ratuslima puluh dua juta tiga ratus empat puluh tujuh rupiah).

Rincian mutasi Gedung dan Bangunan per bidang barang adalah sebagai berikut:

1) Rambu - Rambu (3.18);Saldo Rambu - Rambu pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan per 31Desember 2016 adalah sebesar Rp456.259.713 (empat ratus lima puluh enam jutadua ratus lima puluh sembilan ribu tujuh ratus tiga belas rupiah). Jumlah tersebutterdiri dari saldo awal sebanyak 53 unit dengan nilai sebesar Rp456.259.713 (empatratus lima puluh enam juta dua ratus lima puluh sembilan tujuh ratus tiga belasrupiah), tanpa mutasi selama periode tahunan tahun 2016.

Dari jumlah Rambu - Rambu di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas

Baik 293Rusak Ringan 1

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 1.390Rusak Ringan 17Rusak Berat 27

Page 142: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 21 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Rusak Berat 2* Nilai yang disajikan merupakan gabungan dari Rambu –Rambu baik yang masuk Golongan Peralatan dan

Mesin maupun Gedung dan Bangunan.

2) Bangunan Gedung (4.01);Saldo Bangunan Gedung pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan per31 Desember 2016 adalah sebesar Rp13.659.518.984.116,- (tiga belas triliun enamratus lima puluh sembilan miliar lima ratus delapan belas juta sembilan ratus delapanpuluh empat ribu seratus enam belas rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awalsebanyak 14.295 unit dengan nilai sebesar Rp13.150.709.107.466,- (tiga belas triliunseratus lima puluh miliar tujuh ratus sembilan juta seratus tujuh ribu empat ratusenam puluh enam rupiah), mutasi tambah sejumlah 622 unit dengan nilai sebesarRp1.422.921.005.627,- (satu triliun empat ratus dua puluh dua miliar sembilan ratusdua puluh satu juta lima ribu enam ratus dua puluh tujuh rupiah), dan mutasi kurangsejumlah 460 unit dengan nilai sebesar Rp914.111.128.977,- (sembilan ratus empatbelas miliar seratus sebelas juta seratus dua puluh delapan ribu sembilan ratus tujuhpuluh tujuh rupiah).

Mutasi Tambah Bangunan Gedung tersebut meliputi :

Uraian Jenis TransaksiIntrakomptabel

(Rp)Ekstrakomptabel

(Rp)Penambahan Saldo Awal 159.931.269.747 8.689.003Pembelian 210.871.210Transfer Masuk 341.242.094.739 18.400.000Hibah (Masuk) 220.000.000Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 303.820.126.612Reklasifikasi Masuk 352.483.886.937 7.337.823Penyelesaian Pembangunan Langsung 3.087.057.403 19.291.074Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset T 10.080.721.072Perolehan Reklasifikasi Dari Intra ke Eks 288.782.875Pengembangan Nilai Aset 32.536.453.232 44.000.000Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 35.972.613.780 174.484.000Penerimaan Aset Tetap Renovasi 39.183.821.917Pengembangan Melalui KDP 143.591.104.203Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap 244.091.000

Mutasi Kurang Bangunan Gedung tersebut meliputi:

Uraian Jenis Transaksi Intrakomptabel(Rp)

Ekstrakomptabel(Rp)

Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) 30.227.497.894Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap 1.991.783.000Penghapusan 2.336.680.612Transfer Keluar 343.657.981.185 18.000.000Hibah (Keluar) 246.823.000Reklasifikasi Keluar 444.800.588.850 213.391.350Koreksi Pencatatan 64.137.255.210 22.131.325Penghapusan semu karena reklasifikasi dari IntraEkstra sebaliknya 288.782.875Penghentiaan Aset Dari Penggunaan 26.414.304.676

Dari jumlah Bangunan Gedung di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas

Baik 11.787Rusak Ringan 1.987Rusak Berat 962

Page 143: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 22 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

3) Monumen (4.02);Saldo Monumen pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan per 31Desember 2016 adalah sebesar Rp774.373.696,- (tujuh ratus tujuh puluh empat jutatiga ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus sembilan puluh enam rupiah). Jumlahtersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 5 unit dengan nilai sebesar Rp774.373.696,-(tujuh ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratussembilan puluh enam rupiah), tanpa mutasi selama periode tahunan tahun 2016.

Dari jumlah Monumen di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas

Baik 5Rusak Ringan 0Rusak Berat 0

4) Bangunan Menara (4.03);Saldo Bangunan Menara pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan per31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.008.502.000,- (satu miliar delapan juta limaratus dua ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 8 unit dengannilai sebesar Rp1.008.502.000,- (satu miliar delapan juta lima ratus dua ribu rupiah),tanpa mutasi selama periode tahunan tahun 2016.

Dari jumlah Bangunan Menara di atas berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi Kuantitas

Baik 7Rusak Ringan 1Rusak Berat 0

5) Tugu Titik Kontrol/Pasti (4.04);

Saldo Tugu Titik Kontrol/Pasti pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuanganper 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp146.379.678.827,- (seratus empat puluhenam miliar tiga ratus tujuh puluh sembilan juta enam ratus tujuh puluh delapan ribudelapan ratus dua puluh tujuh rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awalsebanyak 835 unit dengan nilai sebesar Rp135.241.568.374,- (seratus tiga puluh limamiliar dua ratus empat puluh satu juta lima ratus enam puluh delapan ribu tiga ratustujuh puluh empat rupiah), mutasi tambah sejumlah 45 unit dengan nilai sebesarRp13.756.652.823,- (tiga belas miliar tujuh ratus lima puluh enam juta enam ratuslima puluh dua ribu delapan ratus dua puluh tiga rupiah), dan mutasi kurangsejumlah 81 unit dengan nilai sebesar Rp2.618.542.370 (dua miliar enam ratusdelapan belas juta lima ratus empat puluh dua ribu tiga ratus tujuh puluh rupiah).

Mutasi Tambah Tugu Titik Kontrol/Pasti tersebut meliputi :

Uraian Jenis TransaksiIntrakomptabel

(Rp)Ekstrakomptabel

(Rp)Penambahan Saldo Awal 18.000.000Pembelian 74.800.000Transfer Masuk 104.500.000Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 8.521.310.324Reklasifikasi Masuk 1.297.851.339Penyelesaian Pembangunan Langsung 187.372.000Perolehan Reklasifikasi Dari Intra ke Eks 219.871.517

Page 144: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 23 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Pengembangan Nilai Aset 375.338.806 59.211.240Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 407.953.122 64.515.000Pengembangan Melalui KDP 2.425.929.475

Mutasi Kurang Tugu Titik Kontrol/Pasti tersebut meliputi:

Uraian Jenis TransaksiIntrakomptabel

(Rp)Ekstrakomptabel

(Rp)Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) 116.940.324Transfer Keluar 104.500.000Reklasifikasi Keluar 837.227.170 6.744.237Koreksi Pencatatan 1.268.744.122 64.515.000Penghapusan semu karena reklasifikasi dari IntraEkstra sebaliknya 219.871.517

Dari jumlah Tugu Titik Kontrol/Pasti di atas berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas

Baik 707Rusak Ringan 85Rusak Berat 15

6) Akumulasi Penyusutan Gedung dan BangunanAkumulasi penyusutan Gedung dan Bangunan pada Laporan Barang Pengguna

Kementerian Keuangan Tahunan Tahun 2016 adalah Rp3.017.502.711.7620,- (tigatriliun tujuh belas miliar lima ratus dua juta tujuh ratus empat sebelas ribu enam ratusdua puluh rupiah).

d. Jalan dan Jembatan

Saldo Jalan dan Jembatan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp233.510.190.466,- (dua ratus tiga puluh tigamiliar lima ratus sepuluh juta seratus sembilan puluh ribu empat ratus enam puluh enamrupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp213.923.799.948,- (dua ratustiga belas miliar sembilan ratus dua puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh sembilanribu sembilan ratus empat puluh delapan rupiah), mutasi tambah sebesarRp20.094.874.630,- (dua puluh miliar sembilan puluh empat juta delapan ratus tujuhpuluh empat ribu enam ratus tiga puluh rupiah) dan mutasi kurang sebesarRp508.484.112,- (lima ratus delapan juta empat ratus delapan puluh empat ribu seratusdua belas rupiah). Rincian mutasi Jalan dan Jembatan per bidang barang adalah sebagaiberikut:

1) Jalan dan Jembatan (5.01)

Saldo Jalan dan Jembatan (5.01) pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp233.510.190.466,- (duaratus tiga puluh tiga miliar lima ratus sepuluh juta seratus sembilan puluh ribu empatratus enam puluh enam rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesarRp213.923.799.948,- (dua ratus tiga belas miliar sembilan ratus dua puluh tiga jutatujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus empat puluh delapanrupiah), mutasi tambah sebesar Rp20.094.874.630,- (dua puluh miliar sembilan puluhempat juta delapan ratus tujuh puluh empat ribu enam ratus tiga puluh rupiah) danmutasi kurang sebesar Rp508.484.112,- (lima ratus delapan juta empat ratus delapanpuluh empat ribu seratus dua belas rupiah).

Page 145: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 24 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Mutasi Tambah Jalan dan Jembatan (5.01) per bidang barang adalah sebagai berikut:

Mutasi Kurang Jalan dan Jembatan (5.01) per bidang barang adalah sebagai berikut:

Dari jumlah Jalan dan Jembatan (5.01) di atas, berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi KuantitasBaik 165.520Rusak Ringan 1.485.175Rusak Berat 933

Kelompok barang Jalan dan Jembatan yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah Rp6.792.276.000,- (enam miliar tujuh ratus sembilanpuluh dua juta dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah).

2) Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan

Akumulasi penyusutan Jalan dan Jembatan pada Laporan Barang PenggunaKementerian Keuangan Tahunan Tahun 2016 adalah Rp79.873.384.670,- (tujuh puluhsembilan miliar delapan ratus tujuh puluh tiga juta tiga ratus delapan puluh empatribu enam ratus tujuh puluh rupiah).

e. Irigasi

Saldo Irigasi pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per 31Desember 2016 sebesar Rp54.050.019.987,- (lima puluh empat miliar lima puluh jutasembilan belas ribu sembilan ratus delapan puluh tujuh rupiah). Jumlah tersebut terdiridari saldo awal sebesar Rp49.869.124.883,- (empat puluh sembilan miliar delapan ratusenam puluh sembilan juta seratus dua puluh empat ribu delapan ratus delapan puluh tigarupiah), mutasi tambah sebesar Rp5.321.095.980,- (lima miliar tiga ratus dua puluh satujuta sembilan puluh lima ribu sembilan ratus delapan puluh rupiah) dan mutasi kurangsebesar Rp1.140.200.876,- (satu miliar seratus empat puluh juta dua ratus ribu delapanratus tujuh puluh enam rupiah). Rincian mutasi Irigasi per bidang barang adalah sebagaiberikut:

1) Bangunan Air (5.02)

Saldo Bangunan Air (5.02) pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp54.050.019.987,- (lima puluhempat miliar lima puluh juta sembilan belas ribu sembilan ratus delapan puluh tujuhrupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp49.869.124.883,- (empatpuluh sembilan miliar delapan ratus enam puluh sembilan juta seratus dua puluhempat ribu delapan ratus delapan puluh tiga rupiah), mutasi tambah sebesar

Transaksi Uraian Intra Ekstra101 Pembelian 109.681.000105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 15.036.378.980107 Reklasifikasi Masuk 100.602.150113 Penyelesaian Pembangunan Langsung 696.080.500204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 629.812.400208 Pengembangan Melalui KDP 3.522.319.600

Transaksi Uraian Intra Ekstra204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) (3.423.000)304 Reklasifikasi Keluar (65.676.840)305 Koreksi Pencatatan (439.384.272)

Page 146: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 25 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Rp5.321.095.980,- (lima miliar tiga ratus dua puluh satu juta sembilan puluh lima ribusembilan ratus delapan puluh rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp1.140.200.876,-(Satu miliar seratus empat puluh juta dua ratus ribu delapan ratus tujuh puluh enamrupiah).

Mutasi Tambah Bangunan Air (5.02) per bidang barang adalah sebagai berikut:Transaksi Uraian Intra Ekstra

100 Penambahan Saldo Awal 62.149.681105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 1.002.625.895107 Reklasifikasi Masuk 3.010.192.304113 Penyelesaian Pembangunan Langsung 1.158.747.100208 Pengembangan Melalui KDP 87.381.000

Mutasi Kurang Bangunan Air (5.02) per bidang barang adalah sebagai berikut:Transaksi Uraian Intra Ekstra

304 Reklasifikasi Keluar (751.342.928)305 Koreksi Pencatatan (284.291.267)401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (104.566.681)

Dari jumlah Bangunan Air (5.02) di atas, berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi KuantitasBaik 384Rusak Ringan 22Rusak Berat 13

Kelompok Bangunan Air (5.02) yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah Rp439.954.961,- (empat ratus tiga puluh sembilanjuta sembilan ratus lima puluh empat ribu sembilan ratus enam puluh satu).

2) Akumulasi Penyusutan Irigasi

Akumulasi penyusutan Irigasi pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan Tahun 2016 adalah Rp24.884.892.689,- (dua puluh empat miliar delapanratus delapan puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu enam ratusdelapan puluh sembilan rupiah).

f. Jaringan

Saldo Jaringan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per 31Desember 2016 sebesar Rp197.589.494.155,- (Seratus sembilan puluh tujuh miliar limaratus delapan puluh sembilan juta empat ratus sembilan puluh empat ribu seratus limapuluh lima rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp198.427.414.629,-(Seratus sembilan puluh delapan miliar empat ratus dua puluh tujuh juta empat ratusempat belas ribu enam ratus dua puluh sembilan rupiah), mutasi tambah sebesarRp24.905.267.573,- (Dua puluh empat miliar sembilan ratus lima juta dua ratus enampuluh tujuh ribu lima ratus tujuh puluh tiga rupiah) dan mutasi kurang sebesarRp25.743.188.047,- (Dua puluh lima miliar tujuh ratus empat puluh tiga juta seratusdelapan puluh delapan ribu empat puluh tujuh rupiah). Rincian mutasi Jaringan perbidang barang adalah sebagai berikut:

1) Instalasi (5.03)

Saldo Instalasi (5.03) pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp112.005.364.093,- (Seratus duabelas miliar lima juta tiga ratus enam puluh empat ribu sembilan puluh tiga rupiah).

Page 147: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 26 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp115.378.067.917,- (Seratus limabelas miliar tiga ratus tujuh puluh delapan juta enam puluh tujuh ribu sembilan ratustujuh belas rupiah), mutasi tambah sebesar Rp14.907.239.863,- (Empat belas miliarsembilan ratus tujuh juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu delapan ratus enampuluh tiga rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp18.279.943.687,- (Delapan belasmiliar dua ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus empat puluh tiga ribu enamratus delapan puluh tujuh rupiah).

Mutasi Tambah Instalasi (5.03) per bidang barang adalah sebagai berikut:Transaksi Uraian Intra Ekstra

100 Penambahan Saldo Awal 9,020,500101 Pembelian 220,010,000105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 6,877,719,893107 Reklasifikasi Masuk 7,781,548,892113 Penyelesaian Pembangunan Langsung 16,872,578208 Pengembangan Melalui KDP 2,068,000

Mutasi Kurang Instalasi (5.03) per bidang barang adalah sebagai berikut:Transaksi Uraian Intra Ekstra

204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) (158,438,270)209 Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap (9,020,500)304 Reklasifikasi Keluar (6,084,831,592)401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (12,027,653,325)

Dari jumlah Instalasi (5.03) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi KuantitasBaik 1.906Rusak Ringan 10Rusak Berat 94

Kelompok Instalasi (5.03) yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah adalah Rp12.314.947.776,- (dua belas miliar tiga ratus empat belas jutasembilan ratus empat puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh enam rupiah).

2) Jaringan (5.04)

Saldo Jaringan (5.04) pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp85.584.130.062,- (Delapan puluhlima miliar lima ratus delapan puluh empat juta seratus tiga puluh ribu enam puluhdua rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp83.049.346.712,-(Delapan puluh tiga miliar empat puluh sembilan juta tiga ratus empat puluh enamribu tujuh ratus dua belas rupiah), mutasi tambah sebesar Rp9.998.027.710(Sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh delapan juta dua puluh tujuh ributujuh ratus sepuluh rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp7.463.244.360,- (Tujuhmiliar empat ratus enam puluh tiga juta dua ratus empat puluh empat ribu tiga ratusenam puluh rupiah).

Mutasi Tambah Jaringan (5.04) per bidang barang adalah sebagai berikut:Transaksi Uraian Intra Ekstra

101 Pembelian 761,393,100102 Transfer Masuk 7,440,215,860105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 1,400,999,700202 Pengembangan Nilai Aset 395,419,050

Page 148: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 27 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Mutasi Kurang Jaringan (5.04) per bidang barang adalah sebagai berikut:

DaDari jumlah Jaringan (5.04) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagaiberikut:

Uraian Kondisi KuantitasBaik 810Rusak Ringan 4Rusak Berat 8

Kelompok Jaringan yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah adalah Rp163.469.257,- (seratus enam puluh tiga juta empat ratus enampuluh sembilan ribu dua ratus lima puluh tujuh rupiah).

3) Akumulasi Penyusutan Jaringan

Akumulasi penyusutan Jaringan pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan Tahun 2016 adalah Rp64.271.923.839,- (enam puluh empatmiliar dua ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu delapanratus tiga puluh sembilan).

g. Aset Tetap Dalam Renovasi

Saldo Aset Tetap Dalam Renovasi pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp28.241.865.176,- (dua puluh delapan miliardua ratus empat puluh satu juta delapan ratus enam puluh lima ribu seratus tujuh puluhenam). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp51.372.314.232,- (lima puluhsatu miliar tiga ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus empat belas ribu dua ratus tiga puluhdua rupiah) dengan mutasi tambah sebesar Rp33.209.408.307,- (tiga puluh tiga miliar duaratus sembilan juta empat ratus delapan ribu tiga ratus tujuh rupiah) dan mutasi kurangsebesar Rp56.339.857.363,- (lima puluh enam miliar tiga ratus tiga puluh sembilan jutadelapan ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus enam puluh tiga rupiah). Rincian mutasiAset Tetap dalam Renovasi adalah sebagai berikut:1) Aset Tetap Dalam Renovasi (6.07)

Mutasi Tambah

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 5.769.644.806102 Transfer Masuk 308.754.450105 Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 16.655.411.432107 Reklasifikasi Masuk 8.216.729.967113 Peyelesaian Pembangunan Langsung 736.391.308202 Pengembangan Nilai Aset 194.318.344208 Pengembangan Melalui KDP 1.449.546.500

Total 33.330.796.807

Mutasi KurangTransaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)

204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas -2.919.228.450301 Penghapusan -3.570.315.000302 Transfer Keluar -39.492.576.367304 Reklasifikasi Keluar -10.357.737.546

Total -56.339.857.363

Transaksi Uraian Intra Ekstra204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) (23,028,500)302 Transfer Keluar (7,440,215,860)

Page 149: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 28 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Dari jumlah Aset Tetap Dalam Renovasi di atas, berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi KuantitasBaik 27Rusak Ringan 0Rusak Berat 0

Kelompok barang Aset Tetap Dalam Renovasi yang statusnya dihentikan daripenggunaan operasional pemerintah tidak ada.

2) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Dalam Renovasi

Akumulasi penyusutan Aset Tetap Dalam Renovasi pada Laporan Barang PenggunaKementerian Keuangan Tahunan Tahun 2016 adalah Rp1.563.113.391,- (satu miliarlima ratus enam puluh tiga juta seratus tiga belas ribu tiga ratus sembilan puluh saturupiah).

h. Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap Lainnya pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp38.051.555.460,- (tiga puluh delapan miliarlima puluh satu juta lima ratus lima puluh lima ribu empat ratus enam puluh rupiah),Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 34.102.658.577,- (tiga puluh empat miliarseratus dua juta enam ratus lima puluh delapan ribu lima ratus tujuh puluh tujuh rupiah)dengan mutasi selama periode tahunan tahun 2016 yaitu mutasi tambah sebesarRp4.717.690.290,- (empat miliar tujuh ratus tujuh belas juta enam ratus sembilan puluhribu dua ratus sembilan puluh rupiah) dan mutasi keluar sebesar Rp768.793.407,- (tujuhratus enam puluh delapan juta tujuh ratus sembilan puluh tiga ribu empat ratus tujuhrupiah).

Rincian Aset Tetap Lainnya per bidang barang adalah sebagai berikut:1) Bahan Perpustakaan (6.01)

Saldo Bahan Perpustakaan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp30.857.727.344,- (tiga puluh miliardelapan ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh tujuh ribu tiga ratus empatpuluh empat rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesarRp27.225.305.001,- (dua puluh tujuh miliar dua ratus dua puluh lima juta tiga ratuslima ribu satu rupiah) dengan mutasi tambah selama periode tahunan tahun 2016sebesar Rp3.725.562.488,- (tiga miliar tujuh ratus dua puluh lima juta lima ratusenam puluh dua ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah) dan mutasi kurangsebesar Rp93.140.145,- (sembilan puluh tiga juta seratus empat puluh ribu seratusempat puluh lima rupiah). Rincian mutasi Bahan Perpustakaan adalah sebagaiberikut:

Mutasi Tambah

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 3.696.332.488107 Reklasifikasi Masuk 6.900.000202 Pengembangan Nilai Aset 22.330.000

Total 3.725.562.488

Page 150: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 29 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Mutasi Kurang

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)301 Penghapusan -22.894.220304 Reklasifikasi Keluar -16.523.200401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -53.722.725

Total -93.140.145

Dari jumlah Bahan Perpustakaan di atas, berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 259.920Rusak Ringan 17.563Rusak Berat 5.096

Kelompok barang Bahan Perpustakaan yang statusnya dihentikan dari penggunaanoperasional pemerintah adalah Rp328.836.780,- (tiga ratus dua puluh delapan jutadelapan ratus tiga puluh enam ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah).

2) Bahan Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga (6.02)

Saldo Bahan Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga pada Laporan BarangPengguna Kementerian Keuangan Tahunan per 31 Desember 2016 sebesarRp2.931.289.320,- (dua miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta dua ratus delapanpuluh sembilan ribu tiga ratus dua puluh satu rupiah). Jumlah tersebut terdiri darisaldo awal sebesar Rp2.825.189.780,- (dua miliar delapan ratus dua puluh lima jutaseratus delapan puluh sembilan ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah) denganmutasi tambah selama periode tahunan tahun 2016 sebesar Rp131.820.040,-(seratus tiga puluh satu juta delapan ratus dua puluh ribu empat puluh rupiah) danmutasi kurang sebesar Rp25.720.500,- (dua puluh lima juta tujuh ratus dua puluhribu lima ratus rupiah). Rincian mutasi Bahan Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga adalah sebagai berikut:

Mutasi Tambah

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 94.972.240 0102 Transfer Masuk 5.170.000107 Reklasifikasi Masuk 31.677.800

Total 131.820.040

Mutasi Kurang

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)302 Transfer Keluar -5.170.000401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -20.550.500

Total -25.720.500

Dari jumlah Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga di atas, berdasarkanstatus kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 1.390Rusak Ringan 17Rusak Berat 27

Kelompok barang Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan / Olahraga yang statusnyadihentikan dari penggunaan operasional pemerintah adalah Rp67.100.000,- (enampuluh tujuh juta seratus ribu rupiah).

Page 151: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 30 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

3) Hewan (6.03)

Saldo Hewan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per 31Desember 2016 sebesar Rp4.150.758.196,- (empat miliar seratus lima puluh jutatujuh ratus lima puluh delapan ribu seratus sembilan puluh enam rupiah). Jumlahtersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp3.973.383.196,- (tiga miliar sembilan ratustujuh puluh tiga jutaa tiga ratus delapan puluh tiga ribu seratus sembilan puluh enamrupiah) dengan mutasi tambah selama periode tahunan tahun 2016 sebesarRp353.451.462,- (tiga ratus lima puluh tiga juta empat ratus lima puluh satu ribuempat ratus enam puluh dua rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp176.076.462,-(seratus tujuh puluh enam juta tujuh puluh enam ribu empat ratus enam puluh duarupiah). Rincian mutasi Hewan adalah sebagai berikut:

Mutasi Tambah

Mutasi Kurang

Dari jumlah Hewan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (ekor)Baik 104Rusak Ringan 0Rusak Berat 1

Kelompok barang Hewan yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah adalah Rp77.432.942,- (tujuh puluh tujuh juta empat ratus tiga puluh duasembilan ratus empat puluh dua rupiah).

4) Ikan (6.04)

Saldo Ikan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per 31Desember 2016 sebesar Rp33.000.000,- (tiga puluh tiga juta rupiah). Jumlah tersebutterdiri dari saldo awal sebesar Rp0,- (nol rupiah) dengan mutasi selama periodetahunan tahun 2016 sebesar Rp33.000.000,- (tiga puluh tiga juta rupiah) . Rincianmutasi Ikan adalah sebagai berikut:

Dari jumlah Ikan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 2Rusak Ringan 0Rusak Berat 0

Kelompok barang Ikan yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah tidak ada.

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)302 Transfer Keluar 0 -176.076.462Total 0 -176.076.462

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 0 177.375.000102 Transfer Masuk 0 176.076.462Total 0 353.451.462

Transaksi Uraian Intra (Rp) Ekstra (Rp)101 Pembelian 0 33.000.000

Page 152: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 31 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

5) Tanaman (6.05)

Saldo Tanaman pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per31 Desember 2016 sebesar Rp77.345.600,- (tujuh puluh tujuh juta tiga ratus empatpuluh lima ribu enam ratus rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesarRp77.345.600,- (tujuh puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh lima ribu enam ratusrupiah) dengan mutasi selama periode tahunan tahun 2016 tidak ada. Dari jumlahTanaman di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 131Rusak Ringan 0Rusak Berat 0

Kelompok barang Tanaman yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah tidak ada.

6) Barang Koleksi Non Kebudayaan (6.06)

Saldo Tanaman pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per31 Desember 2016 sebesar Rp1.435.000,- (satu juta empat ratus tiga puluh lima riburupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp1.435.000,- (satu jutaempat ratus tiga puluh lima ribu rupiah) dengan tanpa mutasi selama periodetahunan tahun 2016. Dari jumlah Tanaman di atas, berdasarkan status kondisinyaadalah sebagai berikut:

Uraian Kondisi Kuantitas (buah)Baik 1Rusak Ringan 0Rusak Berat 0

Kelompok barang Tanaman yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah tidak ada.

7) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya

Akumulasi penyusutan Aset Tetap Lainnya pada Laporan Barang PenggunaKementerian Keuangan Tahunan Tahun 2016 adalah Rp431.685.374,- (empat ratustiga puluh satu juta enam ratus delapan lima ribu tiga ratus tujuh puluh empatrupiah).

i. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp275.646.642.094,- (dua ratus tujuhpuluh lima miliar enam ratus empat puluh enam juta enam ratus empat puluh dua ribusembilan puluh empat rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesarRp871.830.385.476,- (delapan ratus tujuh puluh satu miliar delapan ratus tiga puluh jutatiga ratus delapan puluh lima ribu empat ratus tujuh puluh enam rupiah), penambahansebesar Rp807.096.710.972,- (delapan ratus tujuh miliar sembilan puluh enam juta tujuhratus sepuluh ribu sembilan ratus tujuh puluh dua rupiah), Konstruksi Dalam Pengerjaan(KDP) yang menjadi aset definitif sebesar Rp1.403.280.454.354,- (satu triliun empat ratustiga miliar dua ratus delapan puluh juta empat ratus lima puluh empat ribu tiga ratus limapuluh empat rupiah). Saldo KDP per 31 Desember 2016 sebesar Rp275.254.244.594,- (duaratus tujuh puluh lima miliar dua ratus lima puluh empat juta dua ratus empat puluhempat ribu lima ratus sembilan puluh empat rupiah) merupakan KDP Aset Tetap dan

Page 153: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 32 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

sebesar Rp392.397.500,- (tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluhtujuh ribu lima ratus rupiah) merupakan KDP Aset Tak Berwujud.

Penambahan KDP dimaksud meliputi:

Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) yang menjadi aset definitif tersebut meliputi:

Uraian Jenis Transaksi Nilai (Rp)(599) Reklasifikasi KDP Menjadi Barang Jadi (1.403.280.454.354)

Rincian KDP Kementerian Keuangan per 31 Desember 2016 terlampir.

j. Aset Lainnya

Saldo Aset Lainnya pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.238.745.876.506,- (satu triliun dua ratus tigapuluh delapan miliar tujuh ratus empat puluh lima juta delapan ratus tujuh puluh enamribu lima ratus enam rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesarRp1.109.445.006.156,- (satu trilliun seratus sembilan miliar empat ratus empat puluh limajuta enam ribu seratus lima puluh enam rupiah), mutasi tambah sebesarRp291.909.374.785,- (dua ratus Sembilan puluh satu miliar Sembilan ratus Sembilan jutatiga ratus tujuh puluh empat ribu tujuh ratus delapan puluh lima rupiah), dan mutasikurang sebesar Rp162.608.504.435,- (seratus enam puluh dua miliar enam ratus delapanjuta lima ratus empat ribu empat ratus tiga puluh lima rupiah).

1) Aset Kemitraan Dengan Pihak KetigaKementerian Keuangan tidak memiliki BMN berupa Aset Kemitraan Dengan PihakKetiga.

2) Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud pada Laporan Barang Pengguna Kementerian KeuanganTahunan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.146.917.263.396,- (satu triliunseratus empat puluh enam miliar sembilan ratus tujuh belas juta dua ratus enampuluh tiga ribu tiga ratus sembilan puluh enam rupiah). Jumlah tersebut terdiri atassaldo awal sejumlah 65.194 unit dengan nilai sebesar Rp1.100.002.234.714,- (satutriliun seratus miliar dua juta dua ratus tiga puluh empat ribu tujuh ratus empat belasrupiah), mutasi tambah sejumlah 7.900 unit dengan nilai sebesarRp309.849.940.094,- (tiga ratus sembilan miliar delapan ratus empat puluh sembilanjuta sembilan ratus empat puluh ribu sembilan puluh empat rupiah) dan mutasikurang sejumlah 5.090 unit dengan nilai sebesar Rp262.934.911.412,- (dua ratusenam puluh dua miliar sembilan ratus tiga puluh empat juta sembilan ratus sebelasribu empat ratus dua belas rupiah).

Uraian Jenis Transaksi Nilai (Rp)(501) Saldo Awal KDP 60.528.112.957(502) Perolehan/Penambahan KDP 67.272.137.666(503) Pengembangan KDP 770.365.401.395(504) Koreksi Nilai KDP (87.610.642.242)(505) Penghapusan / Penghentian KDP (3.954.451.050)(506) Transfer Masuk KDP 14.856.752.146(507) Transfer Keluar KDP (14.360.599.900)

Page 154: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 33 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Mutasi Tambah Aset Tak Berwujud tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Nilai (Rp)

100 Saldo Awal 1 Januari 2016 1.100.002.234.714100 Penambahan Saldo Awal 12.320.260.081101 Pembelian 36.140.790.999102 Transfer Masuk 128.832.438.568105 Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 2.926.988.990107 Reklasifikasi Masuk 125.512.020.812112 Perolehan Lainnya 30.630.000202 Pengembangan Nilai Aset 1.301.052.500204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 72.622.275208 Pengembangan Melalui KDP 2.713.135.869

Mutasi Kurang Aset Tak Berwujud tersebut meliputi:

Transaksi Uraian Nilai (Rp)

302 Transfer Keluar 128.832.438.568304 Reklasifikasi Keluar 37.816.262.498305 Koreksi Pencatatan 12.547.432.356

Aset Tak Berwujud yang statusnya dihentikan dari penggunaan operasionalpemerintah adalah 4.649 unit dengan nilai sebesar Rp83.738.777.990,- (delapanpuluh tiga miliar tujuh ratus tiga puluh delapam juta tujuh ratus tujuh puluh tujuhribu sembilan ratus sembilan puluh rupiah).

Aset Tak Berwujud yang terdapat pada Kementerian Keuangan per 31 Desember2016 terdiri dari beberapa jenis antara lain:

a. Software

Saldo Software pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunanper 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp891.391.830.320,- (delapan ratussembilan puluh satu miliar tiga ratus Sembilan puluh satu juta delapan ratus tigapuluh ribu tiga ratus dua puluh rupiah) Jumlah tersebut terdiri dari saldo awaladalah sebesar Rp846.873.755.143,- (delapan ratus empat puluh enam miliardelapan ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh lima ribu seratus empatpuluh tiga rupiah) dengan total mutasi selama periode tahunan tahun 2016adalah sebesar Rp44.518.075.177,- (empat puluh empat miliar lima ratus delapanbelas juta tujuh ratus lima puluh lima ribu seratus empat puluh tiga rupiah).Rincian saldo awal dan mutasi selama periode tahunan tahun 2016 sebagaiberikut:

Transaksi Uraian NilaiSaldo Awal 846.873.755.143

100 Penambahan Saldo Awal 220.188101 Pembelian 11.038.878.719102 Transfer Masuk 10.357.397.725105 Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 2.926.988.990107 Reklasifikasi Masuk 110.041.981.319112 Perolehan Lainnya 30.630.000202 Pengembangan Nilai Aset 1.301.052.500204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 72.622.275208 Pengembangan Melalui KDP 2.713.135.869302 Transfer Keluar -10.357.397.725305 Koreksi Pencatatan -72.842.463401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -80.384.592.620

Page 155: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 34 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

b. Lisensi

Saldo Lisensi pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per31 Desember 2016 sebesar Rp249.276.327.684,- (dua ratus empat puluhSembilan miliar dua ratus tujuh puluh enam juta tiga ratus dua puluh tujuh ribuenam ratus delapan puluh empat rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awaladalah sebesar Rp227.364.549.509,- (dua ratus dua puluh tujuh miliar tiga ratusenam puluh empat juta lima ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus sembilanrupiah) dengan total mutasi selama periode tahunan tahun 2016 sebesarRp21.911.778.175,- (dua puluh satu miliar sembilan ratus sebelas juta tujuh ratustujuh puluh delapan rupian seratus tujuh puluh lima rupiah). Rincian saldo awaldan mutasi selama periode tahunan tahun 2016 sebagai berikut:

Transaksi Uraian NilaiSaldo Awal 227.364.549.509

100 Penambahan Saldo Awal 12.320.039.893101 Pembelian 24.990.262.280102 Transfer Masuk 118.475.040.843107 Reklasifikasi Masuk 15.470.039.493302 Transfer Keluar -118.475.040.843304 Reklasifikasi Keluar -15.121.533.608305 Koreksi Pencatatan -12.474.589.893401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -3.272.439.990

c. Hasil Kajian/Penelitian

Saldo Hasil Kajian/Penelitian pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp809.982.500,- (delapanratus sembilan juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu lima ratus rupiah) yangmerupakan saldo tahun lalu tanpa ada mutasi tambah dan kurang pada tahun2016. Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal adalah sebesar Rp828.985.000,-(delapan ratus dua puluh delapan juta sembilan ratus delapan puluh lima riburupiah) dengan total mutasi selama periode tahunan tahun 2016 sebesarRp19.002.500,- (sembilan belas juta dua ribu lima ratus rupiah). Rincian saldoawal dan mutasi selama periode tahunan tahun 2016 sebagai berikut:

Transaksi Uraian NilaiSaldo Awal 828.985.500

401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -19.002.500

d. Aset Tak Berwujud Lainnya

Saldo Aset Tak Berwujud Lainnya pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan Tahunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp24.633.778.392,- (duapuluh empat miliar enam ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus tujuh puluhdelapan ribu tiga ratus sembilan puluh dua rupiah). Jumlah tersebut terdiri darisaldo awal sebesar Rp24.934.945.062,- (dua puluh empat miliar sembilan ratustiga puluh empat juta sembilan ratus empat puluh lima ribu enam puluh duarupiah) dengan total mutasi selama periode tahunan tahun 2016 sebesarRp301.166.670,- (tiga ratus satu juta seratus enam puluh enam ribu enam ratustujuh puluh rupiah). Rincian saldo awal dan mutasi selama periode tahunan tahun2016 sebagai berikut:

Transaksi Uraian NilaiSaldo Awal 24.934.945.062

101 Pembelian 743.270.000304 Reklasifikasi Keluar -981.693.790

Page 156: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 35 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan -62.742.880Dari jumlah Aset Tak Berwujud dimaksud, berdasarkan status kondisinya adalahsebagai berikut:

Uraian Kondisi KuantitasBaik 86.997Rusak Ringan -20Rusak Berat 2.338

3) BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah

Saldo BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintah padaLaporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan per 31 Desember 2016adalah sebesar Rp846.534.646.762,- (delapan ratus empat puluh enam miliar limaratus tiga puluh empat juta enam ratus empat puluh enam ribu tujuh ratus enampuluh dua rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal adalah sebesarRp725.302.773.017,- (tujuh ratus dua puluh lima miliar tigas ratus dua juta tujuhratus tujuh puluh tiga ribu tujuh belas rupiah) dengan mutasi tambah dengan nilaisebesar Rp330.606.689.164,- (tiga ratus tiga puluh miliar enam ratus enam juta enamratus delapan puluh sembilan ribu seratus enam puluh empat rupiah), dan mutasikurang dengan nilai sebesar Rp209.374.815.419,- (dua ratus sembilan miliar tigaratus tujuh puluh empat juta delapan ratus lima belas ribu empat ratus sembilanbelas rupiah).

Mutasi Tambah BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintahtersebut meliputi:

Transaksi UraianIntrakomptabel

(Rp)Ekstrakomptabel

(Rp)Saldo Awal 1 Januari 2016 708.361.046.502 7.498.955.073

188 Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya dari AsetTetap

245.582.658.474 1.147.964.001

Mutasi Kurang BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari Operasional Pemerintahtersebut meliputi:

Transaksi Uraian Intrakomptabel (Rp)Ekstrakomptabel

(Rp)299 Normalisasi (BMN yang dihentikan) -3.486.336.516 -60.360.425391 Penghapusan (BMN yang dihentikan) -113.058.641.143 -1.011.509.226392 Transfer Keluar (BMN yang dihentikan) -895.481.223 -153.636393 Hibah Keluar (BMN yang dihentikan) -1.254.141.000394 Reklasifikasi Keluar (BMN yang dihentikan -3.000.291.597 -798.100395 Koreksi Pencatatan (BMN yang dihentikan) -149.234.381 112.800

396 Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola(BMN Yang dihentikan)

-57.898.810.797 -491.859.917

398 Usulan Barang Hilang ke Pengelola (BMNYang dihentikan)

-954.541.196 -106.752

402 Penggunaan kembali BMN yang sudahdihentikan

-25.931.936.172 -16.074.451

Rincian BMN yang telah dihentikan penggunaannya pada Laporan Barang PenggunaKementerian Keuangan Tahunan per 31 Desember 2016 per golongan barang adalahsebagai berikut:

No Golongan Barang Intrakomptabel (Rp) Ekstrakomptabel (Rp)1 Tanah 4.584.534.007 -2 Peralatan dan Mesin 659.031.202.826 6.714.941.402

Page 157: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 36 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

3 Gedung dan Bangunan 63.522.434.410 273.465.0234 Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan 19.710.647.994 -5 Aset Tetap Lainnya 454.365.881 77.762.942

Akumulasi penyusutan BMN Yang Dihentikan Penggunaannya dari OperasionalPemerintah pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan Tahun2016 adalah sebesar Rp748.799.974.956,- (tujuh ratus empat puluh delapan miliartujuh ratus embilan puluh sembilan juta sembilan ratus tujuh puluh empat sembilanratus lima puluh enam).

3. Barang Milik Negara pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Tahunan Tahun Anggaran2015 per 31 Desember 2016

a. BMN per akun neraca

Nilai BMN pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan TahunAnggaran 2016 per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp47.421.772.238.668,- (empatpuluh sembilan triliun empat ratus dua puluh satu miliar tujuh ratus tujuh puluh dua jutadua ratus tiga puluh delapan ribu enma ratus enam puluh delapan), maksud disajikanberdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu: Persediaan, Tanah, Peralatan danMesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, KonstruksiDalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya.

Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian NeracaIntrakomptabel Ekstrakomptabel GabunganRp % Rp % Rp %

I Aset Lancar1 Persediaan 431.671.100.560 0,88% 0 0,00% 431.671.100.560 0,87%

Sub Jumlah (1) 428.935.895.464 0,87% 0 0,00% 428.935.895.464 0,87%II Aset Tetap1 Tanah 19.188.602.296.979 38,91% 0 0,00% 19.188.602.296.979 38,87%

2 Peralatan dan Mesin 13.090.316.491.914 26,54% 28.892.065.861 65,05% 13.119.208.557.775 26,58%

3 Gedung dan Bangunan 13.803.975.668.903 27,99% 4.162.129.449 9,37% 13.808.137.798.352 27,97%4 Jalan dan Jembatan 233.510.190.466 0,47% 0 0,00% 233.510.190.466 0,47%5 Irigasi 54.050.019.987 0,11% 0 0,00% 54.050.019.987 0,11%6 Jaringan 197.589.294.155 0,40% 200.000 0,00% 197.589.494.155 0,40%

7Aset Tetap dalamRenovasi 28.241.865.176 0,06% 0 0,00% 28.241.865.176 0,06%

8 Aset Tetap Lainnya 33.756.185.964 0,07% 4295369496 9,67% 38.051.555.460 0,08%9 KDP 275.646.642.094 0,56% 0 0,00% 275.646.642.094 0,56%

Sub Jumlah (2) 46.905.688.655.638 95,10% 37.349.764.806 84,09% 46.943.038.420.444 95,09%III Aset Lainnya 0,00%

1Kemitraan denganpihak ketiga 0 0 0,00% -

2 Aset Tak Berwujud 1.146.917.263.396 2,33% 0 0,00% 1.146.917.263.396 2,32%

3

Aset Tak Berwujud yangTidak Digunakan dalamOperasionalPemerintah 92.154.186.444 0,19% 0 0,00% 92.154.186.444 0,19%

4

Aset yang dihentikandari penggunaanoperasional Pemerintah 747.314.290.951 1,52% 7.066.169.367 15,91% 754.380.460.318 1,53%Sub Jumlah (3) 1.986.385.740.791 4,03% 7.066.169.367 15,91% 1.993.451.910.158 4,04%

Total 49.321.010.291.893 44.415.934.173 49.365.426.226.066

Page 158: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 37 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Laporan Barang Pengguna KementerianKeuangan per 31 Desember 2016 per perkiraan Neraca adalah Rp14.069.508.176.485-,(empat belas triliun enam puluh sembilan miliar lima ratus delapan juta seratus tujuh puluhenam ribu empat ratus delapan puluh lima rupiah) sebagai berikut:

No Uraian NeracaIntrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

Rp % Rp % Rp %I Aset Tetap1 Peralatan dan Mesin 9.376.879.028.215 66,70% 27.832.750.885 78,40% 9.404.711.779.100 66,73%2 Gedung dan Bangunan 3.016.572.148.440 21,46% 930.563.322 2,62% 3.017.502.711.762 21,41%3 Jalan dan Jembatan 79.873.384.670 0,57% - 0,00% 79.873.384.670 0,57%4 Irigasi 24.884.892.689 0,18% - 0,00% 24.884.892.689 0,18%5 Jaringan 64.271.858.653 0,46% 65.185 0,00% 64.271.923.838 0,46%6 Aset Tetap Renovasi 1.563.113.391 0,01% - 0,00% 1.563.113.391 0,01%

No Uraian NeracaIntrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan

Rp % Rp % Rp %7 Aset Tetap Lainnya 430.535.374 0,00% 1.150.000 0,00% 431.685.374 0,00%

Sub Jumlah (I) 12.564.474.961.432 89,38% 28.764.529.392 81,02% 12.593.239.490.824 89,35%II Aset Lainnya1 Kemitraan dengan pihak ketiga - 0,00% - 0,00% -2 Aset Takberwujud 751.554.634.435 5,35% 0,00% 751.554.634.435

3

Aset yang dihentikan daripenggunaan operasionalPemerintah 742.063.691.484 5,28% 6.736.283.472 18,98% 748.799.974.956

Sub Jumlah (II) 1.493.618.325.919 10,62% 6.736.283.472 18,98% 1.500.354.609.391Total 14.058.093.287.351 35.500.812.864 14.093.594.100.215

b. Perbandingan Nilai BMN pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan

Perbandingan antara nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan laporankeuangan pada Laporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan per 31 Desember 2015per akun neraca adalah sebagaimana terlampir. Adapun rincian perbedaan nilai inimerupakan hasil rekonsiliasi internal antara Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) danUnit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA).

V. INFORMASI BMN LAINNYA

1. Perkembangan Nilai BMN

a. Perkembangan nilai BMN secara laporan gabungan intrakomptabel dan ekstrakomptabelselama 5 (lima) periode laporan terakhir, dapat disajikan sebagai berikut:

No Periode LaporanNilai BMN pada Laporan Gabungan

Intrakomptabel dan EkstrakomptabelPerkembangan

Rupiah Persen1 Tahunan TA 2012 38.990.840.988.895 1.656.014.646.127 4,44%2 Tahunan TA 2013 41.584.927.190.526 2.594.086.201.631 6,65%3 Tahunan TA 2014 42.331.363.056.761 746.435.866.235 1,79%4 Tahunan TA 2015 45.774.538.060.459 3.443.175.003.698 8,13%5 Tahunan TA 2016 47.421.772.238.668 1.647.234.178.209 3,60%

Page 159: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 38 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Chart Perkembangan Nilai BMNPer TA 2012 s.d. 2016

b. Perkembangan nilai BMN pada neraca setelah penyusutan selama 5 (lima) periodelaporan terakhir, dapat disajikan sebagai berikut:

No Periode Laporan Posisi BMN di NeracaPerkembangan

Rupiah Persen1 Tahunan TA 2012 40.433.882.336.653 1.690.525.317.551 4,36%2 Tahunan TA 2013 32.452.391.244.175 *(7.981.491.092.478) -19,74%3 Tahunan TA 2014 33.954.402.617.559 1.502.011.373.384 4,63%4 Tahunan TA 2015 36.176.619.571.886 2.222.216.954.327 6,54%5 Tahunan TA 2016 35.265.652.209.638 **(910.967.362.248) -2,52%

* Penurunan nilai BMN di Neraca karena penerapan penyusutan mulai tahun 2013** Penurunan nilai BMN di Neraca karena penerapan amortisasi mulai tahun 2016

2. BMN Dari Dana Dekonstrasi dan Tugas Pembantuan

35.000.00037.000.00039.000.00041.000.00043.000.00045.000.00047.000.00049.000.000

TA2012

TA2013

TA2014

TA2015

TA2016

Mill

ions

Nilai BMN pada Laporan GabunganIntrakomptabel dan Ekstrakomptabel

Nilai BMN pada LaporanGabungan Intrakomptabeldan Ekstrakomptabel

30.000.00032.000.00034.000.00036.000.00038.000.00040.000.00042.000.00044.000.00046.000.00048.000.00050.000.000

TA2012

TA2013

TA2014

TA2015

TA2016

40.433.882

32.452.391

33.954.40336.176.620

35.265.652

10.411.603

10.315.98611.913.352

14.058.093

Akumulasi Penyusutandan Amortisasi

Posisi BMN di Neraca

Page 160: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 39 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

Kementerian Keuangan tidak mengelola Satuan Kerja yang mempunyai Dana Dekonsentrasidan Tugas Pembantuan.

3. BMN pada satuan kerja Badan Layanan Umum

Kementerian Keuangan mempunyai lima unit Badan Layanan Umum (BLU) yaitu PusatInvestasi Pemerintah (PIP) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) padaSekretariat Jenderal, Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit pada Ditjen Perbendaharaan,Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada DJKN, dan Politeknik Keuangan NegaraSTAN pada BPPK. Berdasarkan hasil penghimpunan dari pengungkapan data BLU daninformasi penyusutan satker BLU, dapat disajikan sebagai berikut:

Kode Satker Satker Badan Layanan UmumNilai Perolehan

Aset TetapAkumulasi

PenyusutanNilai Buku

015.01.0199.449611 Pusat Investasi Pemerintah (PIP)8.821.865.198 8.349.687.727 472.177.471

015.01.0199.691117Lembaga Pengelola Dana Pendidikan(LPDP) 10.115.609.981 6.120.777.796 3.994.832.185

015.08.0199.409999 Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit16.648.383.690 1.341.538.849 15.306.844.841

015.09.0199.604445Lembaga Manajemen Aset Negara(LMAN) 3.251.445.563 299.491.570 2.951.953.993

015.11.0199.477198 Politeknik Keuangan Negara STAN 813.104.837.215 92.620.539.454 720.484.297.761T O T A L 851.942.141.647 108.732.035.396 743.210.106.251

4. BMN Dari Dana Belanja Lain-Lain (BA 999)

Kementerian Keuangan tidak mengelola dana Belanja Lain-lain (BA 999).

5. BMN Berupa Aset Tetap Dalam Kondisi Rusak Berat yang Sudah Diusulkan PenghapusannyaKepada Pengelola Barang

Terdapat BMN berupa Aset Tetap dalam kondisi rusak berat yang sudah diusulkanpenghapusannya kepada Pengelola Barang pada Unit Akuntansi Pengguna BarangKementerian Keuangan per 31 Desember 2016, adalah sebagai berikut:

No Akun Neraca Saldo Per 31 Des 2016

1 Peralatan dan Mesin 73.372.304.9992 Gedung dan Bangunan 5.473.940.8253 Software 6.655.000

Total 31.271.698.721

6. BMN Berupa BPYBDS

Kementerian Keuangan tidak mengelola Bantuan Pemerintah Yang Belum DitetapkanStatusnya (BPYBDS).

7. Penerimaan Negara yang berasal dari Pengelolaan BMN

Jumlah Penerimaan Negara bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari Pengelolan BMN(Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta pendapatan dari Penjualan pada periode TA2016 adalah sebesar Rp82.998.756.078,- (delapan puluh dua miliar sembilan ratus sembilanpuluh delapan juta tujuh ratus lima puluh enam ribu tujuh puluh delapan rupiah) denganrincian sebagai berikut:

No Kode Uraian Realisasi Pendapatan

42312 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN

Page 161: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 40 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

No Kode Uraian Realisasi Pendapatan

1. 423121 Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan 9.694.856

2. 423122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 1.496.626.111

3. 423125 Pendapatan dari Tukar Menukar Tanah, Gedung dan Bangunan 100.000

4, 423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 24.582.011.628

Sub Jumlah (1) 26.088.432.595

42314 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN

1. 423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 53.834.545.681

2. 423142 Pendapatan Sewa Peralatan dan Mesin 3.044.134.421

3. 423149 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN Lainnya 31.643.381

Sub Jumlah (2) 56.910.323.483

Total (1+2) 82.998.756.078

8. Penerapan Amortisasi Aset Tak Berwujud Pertama Kali

Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset TakBerwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat, maka tanggal 1 Januari 2016 diterapkan amortisasipertama kali atas Aset Tak Berwujud milik Kementerian Keuangan.

Amortisasi Aset Tak Berwujud dilaksanakan untuk:a. menyajikan nilai Aset Tak Berwujud secara wajar sesuai dengan manfaat ekonomi Aset

Tak Berwujud dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;b. mengetahui potensi Aset Tak Berwujud dengan memperkirakan sisa Masa Manfaat

suatu Aset Tak Berwujud yang diharapkan masih dapat diperoleh dalam beberapa tahunke depan;

c. memberikan bentuk pendekatan yang lebih sistematis dan logis dalam menganggarkanbelanja pemeliharaan atau belanja modal untuk mengganti atau menambah Aset TakBerwujud yang sudah dimiliki.

Amortisasi dilakukan terhadap Aset Tak Berwujud yang memiliki Masa Manfaat terbatas,antara lain meliputi Perangkat Lunak (Software) Komputer, Lisensi, Waralaba (Franchise), HakCipta (Copyright), dan Hak Paten. Amortisasi tidak dilakukan terhadap Aset Tak Berwujudyang dinyatakan hilang, Aset Tak Berwujud dalam kondisi usang dan/atau rusak berat sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Nilai yang dapat dilakukan Amortisasi pertama kali merupakan nilai buku per 31 Desember2015 untuk Aset Tak Berwujud yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015.Penentuan nilai yang dapat diamortisasi dilakukan untuk setiap unit Aset Tak Berwujud tanpaadanya nilai residu. Amortisasi Aset Tak Berwujud dilakukan dengan menggunakan metodegaris lurus. Penentuan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud dilakukan dengan berpedomanpada Masa Manfaat Aset Tak Berwujud yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal KekayaanNegara atas nama Menteri Keuangan.

9. Monitoring Tindak Lanjut Barang Tidak Ditemukan pada Tahun 2016

Dari total nilai barang tidak ditemukan sebesar Rp305.484.707.705,- (tiga ratus lima miliarempat ratus delapan puluh empat juta tujuh ratus tujuh ribu tujuh ratus lima rupiah),terdapat progres pergerakan barang tidak ditemukan sebesar Rp41.606.171.438,- (empat

Page 162: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

- 41 -

CALBMN Kemenkeu TA 2016 (Audited)

dihapuskan86%

normalisasi1%

reklasifikasikeluar

9%

usul hapus4%

Intrakomptabel

puluh satu miliar enam ratus enam juta seratus tujuh puluh satu ribu empat ratus tiga puluhdelapan rupiah).

Ikhtisar progress tindak lanjut barang tidak ditemukan dapat dilihat sebagai berikut:

Kode UraianEselon 1

Nilai Barang Tidak ditemukan Pergerakan Nilai Barang Tidak ditemukanper 31 Des 2016

Intrakomptabel Ekstrakomptabel Intrakomptabel Ekstrakomptabel Intrakomptabel Ekstrakomptabel

01 Setjen 8,523,858,905 148,325,695 348,552,131 20,708,702 8,175,306,774 127,616,993

02 Itjen 531,497,672 497,200 445,418,572 0 86,079,100 497,200

04 DJP 180,632,797,874 1,931,687,591 24,532,337,138 202,505,912 156,100,460,736 1,729,181,679

05 DJBC 7,859,376,390 34,198,990 1,539,053,418 16,135,000 6,320,322,972 18,063,990

06 DJPK 1,102,466,941 480,000 159,528,743 0 942,938,198 480,000

08 DJPB 103,409,129,969 124,570,356 14,301,184,091 4,075,911 89,107,945,878 120,494,445

09 DJKN 36,273,070 0 36,273,070 0 0 0

11 BPPK 1,089,065,914 60,481,138 398,750 0 1,088,667,164 60,481,138Total 303,184,466,735 2,300,240,970 41,362,745,913 243,425,525 261,821,720,822 2,056,815,445

Pergerakan Barang Tidak Ditemukan hasil sensus terjadi karena beberapa tindak lanjutseperti usul penghapusan, normalisasi, reklasifikasi keluar dan penghapusan yang telahdilakukan oleh satker seperti terlihat pada Chart berikut :

10. Matriks Monitoring Perkembangan Tindak Lanjut Satker atas rekomendasi BPK pada LaporanHasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan s.d. Tahun 2016.

Sebagai bentuk pengawasan terhadap pengelolaan BMN pada Kementerian Keuangan BadanPemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahun melakukan audit terhadap Laporan KeuanganKementerian Keuangan. Beberapa temuan dan atau konsep temuan telah disampaikan olehBPK kepada Kementerian Keuangan. Dalam hal terdapat temuan pemeriksaan terkaitpengelolaan BMN, Biro Perlengkapan telah bekerjasama dengan unit terkait untukmemberikan tanggapan maupun rencana aksi sebagaimana dituangkan dalam LampiranLaporan Barang Pengguna Kementerian Keuangan Tahunan Tahun Anggaran 2016 (Audited).

dihapuskan81%

normalisasi4%

reklasifikasikeluar

8%

usul hapus7%

Ekstrakomptabel

Page 163: PENGGUNA | | BARANG REPUBLIK INDONESIA · CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA 1. Pendahuluan 2. Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Pendekatan Penyusunan Laporan 4

EST . 20 1 2

Premium Quality Goods

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA