12
https://www.academia.edu/4692877/ PENGGUNAAN_BIMBINGAN_KELOMPOK_DENGAN_TEKNIK_DISKUSI_KELOMPOK_U NTUK_MENINGKATKAN_MINAT_BELAJAR_SISWA PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSIKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan bimbingankelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental berupa one group pretest-posttest design. Metode pengumpulandata yang digunakan adalah angket tertutup dengan pilihan jawaban checklist yang digunakan untuk mengetahui skor minat belajar siswa. Subyek penelitian iniadalah 10 siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Sidoarjo yang memiliki kategorirendah pada skor minat belajar. Teknik analisis yang digunakan adalah uji- bertanda Wilcoxon. Data perhitungan diperoleh T hitung = 0, sedangkan T tabel untuk N=10 dan taraf signifikansi 5% sebesar 8. Maka, T hitung lebih kecil dariT tabel . Hal ini berarti hipotesis peneli tian yang berbunyi “penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika” dapat diterima. Kata kunci : Diskusi kelompok, Minat belajar, matematika. Pendahuluan Berdasarkan data empirik yang diperoleh melalui hasil observasi yangdilakukan di SMA Negeri 4 Sidoarjo pada tanggal 7 September 2009 dapatdiketahui dari hasil wawancara dengan guru BK dan guru bidang studimatematika bahwa sekitar 50% siswa kelas XI IPS 2 memiliki minat belajar yangrendah khususnya pada mata pelajaran matematika dikarenakan oleh

Penggunaan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BIMBINGAN KELOMPOK

Citation preview

https://www.academia.edu/4692877/PENGGUNAAN_BIMBINGAN_KELOMPOK_DENGAN_TEKNIK_DISKUSI_KELOMPOK_UNTUK_MENINGKATKAN_MINAT_BELAJAR_SISWA

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSIKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWALailatul Mufidah1dan Mochamad Nursalim2Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan bimbingankelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan minat belajarsiswapadamatapelajaranmatematika.Penelitianinimenggunakan rancanganpre eksperimental berupa one group pretest-posttest design. Metode pengumpulandata yang digunakan adalah angket tertutup dengan pilihan jawaban checklistyang digunakan untuk mengetahui skor minat belajarsiswa. Subyek penelitian iniadalah 10 siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Sidoarjo yang memiliki kategorirendah pada skor minat belajar. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-bertanda Wilcoxon. Data perhitungan diperoleh Thitung= 0, sedangkan Ttabeluntuk N=10 dan taraf signifikansi 5% sebesar 8. Maka, Thitunglebih kecil dariTtabel. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang berbunyi penggunaan bimbingankelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan minat belajarsiswa pada mata pelajaran matematika dapat diterima.Kata kunci: Diskusi kelompok, Minat belajar, matematika.PendahuluanBerdasarkan data empirik yang diperoleh melalui hasil observasi yangdilakukan di SMA Negeri 4 Sidoarjo pada tanggal 7 September 2009 dapatdiketahui dari hasil wawancara dengan guru BK dan guru bidang studimatematika bahwa sekitar 50% siswa kelas XI IPS 2 memiliki minat belajar yangrendah khususnya pada mata pelajaran matematika dikarenakan oleh aktivitasbelajarsehari-hariyangkurangbaiksepertibelajarmatematikasaatmenjelangujian, jarang mengerjakan tugas matematika tepat waktu, menyia-yiakan waktuluang, sering tidak mengikuti pelajaran matematika, dan tidak mau bertanya untukhal-hal yang tidak diketahui pada saat mata pelajaran matematika. Minatmerupakan suatusifat yang relatifmenetap pada diri seseorang. Minatini besarsekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akanmelakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidakmungkin melakukan sesuatu. (Subyobroto, 1997).Minat sangatlah erat hubungannya dengan dorongan, motif dan reaksiemosional. Suatu misal, minat terhadap belajar, bisa timbul dari tindakan/kegiatan yang dirangsang oleh keinginannya dalam memenuhi rasa ingin tahuseseorang terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian menjadi tanggung jawablembaga-lembaga pendidikan untuk menyediakan lingkungan yang dipercayaibagi anak-anakdan remajaguna merangsangminatparapelajarterhadapbanyakkegiatan yang bermanfaat. Minat yang telah disadari terhadap bidang pelajaran,mungkin sekali akan menjaga pikiran siswa sehingga bisa menguasai1pelajarannya.Padagilirannya,prestasiyangberhasilakanmenambahminatnyayang akhirnya bisa berlanjut sepanjang hayatnya. Karena itu keseluruhan prosespendidikan,kegiatanbelajarmerupakankegiatanyangintiatauutama.Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa pendidikan itu sendiri dapatdiartikan sebagai bantuan perkembangan dengan melalui kegiatan belajar. Selamaini siswa yang mengalami masalah kurangnya minat belajar pada mata pelajaranmatematika diberikanremidial teaching. Namun hal tersebut masih dirasa kurangsebagai usaha meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematikadi SMA Negeri 4 Sidoarjo. Siswa tidak hanya diberi saran ataupun pemberianmateri belajar secara berkelompok kemudian mereka akan saling berdiskusi untukmencari jalan keluar ataspermasalahan yang dihadapinya.Adapun layanan bimbingan dan konseling yang sesuai untukmeningkatkan minat belajar siswa, salah satunya adalah kegiatan bimbingankelompok dengan teknik diskusi kelompok karena di dalam kelompok siswabelajarberdiskusidanmembahastopikyangdiangkatbersama-samasertamencari jalan keluar untuk masalah tersebut. Alasan menggunakan kelompok jugadikemukakan oleh Gunarsa (1980:55-56):Supaya lebih mudah bagi mereka dantidak merasa terlalu menjadi pusat perhatian, sebaliknya dilakukan kegiatanbersama dalam kelompok.Dengan berkelompokmaka anakbelajarberpartisipasidengan sebaik-baiknya. Disamping itu anak juga belajar berfikir, belajarbertanggungjawab.Keberhasilanyangakandiperolehnyaakanmenyongkongharga diri anak. Pada umumnya kegiatan bersama-sama akan lebih baik hasilnyadaripada bila dilakukan sendiri.Gunarsa (1980:55) juga menyebutkan bahwa Pokok-pokok yang dapatdidiskusikan adalah: masalah belajar dan memanfaatkan waktu senggang.Berdasarkan penjelasan tersebut, kurangnya minat belajar siswa pada pelajaranmatematika merupakan salah satu bentuk dari masalah belajar yaitu tidak adadorongan untuk belajar pada diri siswa. Berdasarkan pendapat di atas dapat dilihatbahwa masalahkurangnya minatbelajardapat dijadikan materidalam bimbingankelompok. Untuk itulah perlu diadakan layanan bimbingan kelompok denganteknik diskusi kelompok untuk membantu mendiskusikan masalah minat belajaryang dialami oleh siswa.Berdasarkan uraian di atas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian yangdimaksudkan untuk menguji keefektifan bimbingan kelompok dengan teknikdiskusi kelompok untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaranmatematika kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Sidoarjo.Minat Belajar Pada Mata Pelajaran MatematikaMinat belajar juga dapat diartikan sebagai perasaan suka yang sangattinggi dalam proses belajar di sekolah. Seorang siswa yang menaruh perhatianbesar terhadapsesuatu (pelajaran)akanmemusatkan perhatian yang lebih intensifterhadap pelajaran tersebut yang kemudian menumbuhkan semangat belajar.Minat belajar pada mata pelajaran matematika adalah sesuatu keinginan ataukemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnyamelahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan,sikap dan keterampilan terhadap ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan,dan prosedur yang digunakan untuk generalisasi, menyusun bukti, untukmenjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika.Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar, menurut Slameto faktoryang mempengaruhi minat belajar antara lain : a) Faktor Keluarga. Keluargasangat mempengaruhi anak dalam belajar yang berupa : cara orang tua mendidik,relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomikeluarga. b) Faktor Pendidikan, Faktor pendidikan yang mempengaruhi mencakupmetode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan anak, disiplin sekolah, standarpelajaran,keadaangedung,metodebelajardantugasrumah.c)FaktorMasyarakat, Masyarakat merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruhterhadap belajar anak, di antara faktor yang mempengaruhi adalah media massa,teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat yang semuanya mempengaruhibelajar.Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi KelompokMenurut Romlah (2001 : 3), bimbingan kelompok adalah prosespemberianbantuanyang diberikan pada individu dalam situasi kelompok.Thantawy (1997), menjelaskan pemgertian bimbingan kelompok merupakan suatuupaya bimbingan yang diberikan kepada beberapa individu melalui situasikelompok, dengan sasaran kelompok tetap adalah individu yang memilikipermasalahan yang sama.Menurut TIM MKDK (1991 : 61), diskusi kelompok adalah suatu caramembimbing lewat kelompok dengan jalan mendiskusikan masalah bersama-sama guna mencapai pemecahan bersama-sama.Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa diskusikelompok adalah suatu teknik bimbingan kelompok yang terdiri dari tiga orangatau lebih, yang dilaksanakan dengan maksud agar sebagai anggota kelompokdapat mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, dan memecahkan masalahyang dihadapi dengan jalan mendiskusikan masalah tersebut secara bersama-samadi bawah pimpinan seorang pemimpin.Menurut Sukardi (1984), tujuan penggunaan diskusi kelompok antara lain:(a) Menanamkan/ mengembangkan keterampilan dan keberanian untukmengemukakan pendapat sendiri secara jelas dan terarah; (b) Mencari kebenaransecara jujur melalui pertimbangan-pertimbangan pendapat yang mungkin sajaberbedayangsatudenganyanglainnya;(c)Belajarmenemukankesepakatanpendapatmelaluimusyawarahkarenamasalahnyatelahdimengertidanbukankarena paksaan atau terpaksa menerima karena kalah dalam pemungutan suara;(d) Para siswa mendapat informasi yang berharga dari teman-temannya dalamdiskusi kelompok dan pembimbing diskusi.Menurut TIM MKDK (1991), tujuan diskusi kelompok adalah sebagaiberikut:(a)Memberikesempatankepadasetiappesertauntukmengambilsuatupelajarandaripengalaman-pengalamanteman-temanpesertayanglaindalammencari jalan keluar suatu masalah; (b) Memberikan suatu kesadaran bagi setiappesertabahwasetiaporangitumempunyaimasalahsendiri-sendiri;(c)Mendorong individu yang tertutup dan sukar mengatakan masalahnya untukberanimengutarakan masalahnya;(d)Kecenderungan mengubahsikap-sikapdantingkah laku tertentu setelah mendengarkan pandangan, kritikan atau saran dariteman anggota kelompok.Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuandiskusi kelompok adalah untuk mengmbangkan kesadaran tentang diri sendiri danorang lain, mengembangkan keterampilan dan keberanian untuk mengemukakanpendapat,mendapatinformasidariteman-temandanpemimpindiskusi,memberikan suatu kesadaran bagi setiap peserta bahwa setiap orang mempunyaimasalah sendiri-sendiri, kecenderungan mengubah sikap-sikap tertentu setelahmendengarkan pandangan dan saran dari anggota kelompok.Menurut Prayitno (1995), terdapat empat tahapan yang harus dilaksanakandalam diskusi kelompok, tahapan-tahapan tersebut adalah:a.Tahap PembentukanPada tahapan ini terdapat berbagai kegiatan yang akan dilakukan olehpemimpinkelompoksebagaipengatursekaliguspelaksanadiskusikelompok. Diantaranya yaitu mengungkapkan pengertian dan tujuan darikegiatan bimbingan kelompok itu sendiri, menjelaskan mengenai cara-carapelaksanaanbimbingankelompokmelaluidiskusikelompok,danjugamengenai asas-asasnya. Sedangkan tugas anggota pada tahapan ini adalahmemperkenalkan diri atau melaksanakan kegiatan permainan dalam rangkamenciptakan suasana keakraban antar anggota dan pemimpin kelompok.b.Tahap PeralihanPada tahapan ini pemimpin kelompok akan menjelaskan kegiatan-kegiatanyang akan ditempuh selanjutnya, penawaran kembali kepada anggotakelompok mengenai kesiapannya dalam mengikuti kegiatan selanjutnyadalam bimbingan kelompok.c.Tahap KegiatanDalam pelaksanaan tahapan ini pemimpin kelompok akan mengemukakansuatu masalah atau topik yang akan dibahas secara bersama. Tanya jawabantar anggota kelompok dengan pemimpin kelompok tentang hal-hal yangbelumjelasmengenaitopikpermasalahanyangakandibahas.Dalamtahapan ini anggota kelompok akan membahas topik secara mendalam dantuntas.d.Tahap PengakhiranPada tahap ini pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akansegera diakhiri, pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan-kesan setelah pelaksanaan bimbingan kelompok, mengungkapkan hasilkegiatan, membahas kegiatan selanjutnya, serta mengemukakan pesan danharapan.MetodeDalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimendengan pretest-posttest one group design. Subyek penelitian ini adalah siswa kelasXI IPS 2 yang memiliki minat belajar rendah pada mata pelajaran matematika.Siswa yang menjadi subyek penelitian sebanyak 10 siswa mendapatkan perlakuandiskusi kelompok. Instrument pengumpul data yang digunakan dalam penelitianini adalah angket minat belajar rendah pada mata pelajaran matematika. Dataanalisis mengggunakan statistik deskriptif dan analisis uji jenjang wilcoxonHasil dan PembahasanHasilSetelahdata terkumpulmelalui metodeyangtelah ditentukantahapberikutnyaadalahmenganalisisdata.Analisisdataharusdilakukandengantelitiagar dapat dilakukan penarikan kesimpulan dengan benar.Analisis data dimaksudkan untuk menganalisis data yang terkumpuldengan menggunakan teknik analisis tertentu. Melalui teknik analisis ini akandiuji hipotesis yang akan diajukan, yang ada gilirannya dapat diambil kesimpulanterhadap hasil penelitian tersebut.Hasil Analisis UjiJenjang-Bertanda WilcoxonNo.Pretest(x)Posttest(y)Selisih(y-x)JenjangTandajenjang+-1.102127 +252,5+2,52.104125+211+13.103130+273+34.106131 +252,5+2,55.100139+399+96.98 131+337+77.107135+284+48.97 126+295+59.101131+306+610.99 137+388+8Jumlah+480Langkah selanjutnya adalah membandingkan Thitungdengan Ttabel.Berdasarkan tabel nilai kritis T untuk uji jenjang-bertandaWilcoxondengan tarafsignifikan 5% dan N= 10 diperoleh Ttabel= 8 sehingga Thitunglebih kecil dari Ttabel(0