160
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI MELALUI METODE STORYTELLING DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS IV MIN 4 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : NURUL HIDAYATI NINGSIH 23040160033 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA 2020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA

FIKSI MELALUI METODE STORYTELLING DENGAN

MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS IV MIN 4

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

NURUL HIDAYATI NINGSIH

23040160033

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA

FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA

BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS IV MIN 4

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

NURUL HIDAYATI NINGSIH

23040160033

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

vi

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

vii

MOTTO

Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan

menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya dan

kemudian menyebarkannya.

-Sofyan bin Uyainah-

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku Bapak Suyatno dan Ibu Ninik Nuryantini yang selalu

memberikan doa, membimbing, mendiidik, memberikan kasih sayang, yang

selalu sabar dalam memberikan nasihat, memberikan semangat, memberikan

motivasi dan dukungan.

2. Kedua adikku tersayang Muhammad Riski Irkhamni dan Ana Nur Khasanah

yang selalu memberikan semangat, dukungan dan motivasi.

3. Keluarga besarku yang telah memberikan dukungan, memberikan semangat,

memberikan doa dan yang selalu memotivasi penulis sehingga skripsi ini

terselesaikan.

4. Sahabat dan teman-teman dekatku dimanapun kalian berada yang maaf tidak

bisa ku sebutkan satu persatu nama nya karna begitu banyaknya, yang telah

memberikan dukungan, semangat, motivasi dari awal perjuang penulis sampai

dengan skripsi ini terselesaikan.

5. Kakak – kakak seperjuangan DEMA FTIK IAIN Salatiga Tahun 2018

6. Sahabat-sahabati dan bolo-bolo di organisasi esktra kampus kota salatiga,

terimakasih atas dukungan dan motivasinya sehingga penulisan skripsi ini

terselesaikan.

7. Teman-teman seperjuangan PPL MI Ma’arif Pulutan Salatiga

8. Keluarga KKN IAIN Salatiga posko 217 Desa Blumbang yang senantiasa

memberikan pengalaman bermasyarakat dan bekerja sama yang baik serta

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

ix

terimakasih atas segala doa, dukungan, dan motivasinya sehingga penulisan

skripsi ini terselesaikan.

9. Teman-teman Jurusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2016

yang telah memberikan banyak dukungan dan motivasi selama menempuh

perkuliahan di IAIN Salatiga.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, senantiasa penulis haturkan

kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya,

sehingga skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Subtema Cerita

Fiksi Melalui Metode Storytelling dengan Media Boneka Tangan pada Siswa

Kelas IV MIN 4 Boyolali Tahun Ajaran 2019/2020 dapat terselesaikan. Tak lupa

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung

Muhammad SAW semoga beliau selalu dirahmati Allah SWT.

Penulis skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan

bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis

sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku Kepala Program Studi PGMI IAIN

Salatiga,

4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si., selaku Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan dan meluangkan waktunya

untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik terimakasih

atas bimbingannya selama 8 semester ini.

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

xi

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

xii

ABSTRAK

Ningsih, Nurul,Hidayati.2020. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Subtema Cerita

Fiksi Melalui Metode Storytelling dengan Media Boneka Tangan

pada Siswa Kelas IV MIN 4 Boyolali Tahun Pelajaran

2019/2020.Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

IbtidaiyahFakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Storytelling, Media Boneka Tangan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

subtema cerita fiksi melalui metode storytelling dengan media boneka tangan

siswa kelas IV MIN 4 Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu,

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi melalui metode storytelling

dengan media boneka tangan. Instrumen penelitian ini meliputi RPP, lembar

observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan

data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes tertulis.

Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus presentase, apabila ≥ 85%

siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode storytelling dengan media

boneka tangan dapat meningkatkan hasil belajar subtema cerita fiksi pada siswa

kelas IV yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa

perempuan MIN 4 Boyolali Tahun 2020. Peningkatan hasil belajar siswa dapat

dibuktikan dengan data setiap siklusnya, hasil dari pra siklus, siklus I sampai

dengan siklus II. Data berikut diperoleh sebagai berikut: Hasil belajar siswa yang

tuntas dari pra siklus hanya 10 siswa (35,7%) dan 18 siswa (64.3%) belum tuntas

dengan nilai rata-rata kelas 67,7. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar mencapai

16 siswa (57.1%)dan 12 siswa(42.8%) belum tuntas dengan nilai rata-rata 70.7.

Jadi dari pra siklus ke siklus 1 mengalami peningkatan hasil belajar sebanyak

21.4%. Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi 25 aiawa (89.2%) yang tuntas dan 3 siswa (10.7%) belum

tuntas dengan nilai rata-rata 79.8. Siswa yang belum tuntas tersebut dikarenakan

siswa masih malu atau minder ketika diminta untuk bercerita di depan kelas

sehingga ketika siswa diminta untuk mengerjakan tes evaluasihasil belajar belum

bisa mencapai KBM atau belum bisa dikatakan tuntas. Jadi, terjadi peningkatan

hasil belajar siklus I dan siklus II sebesar 32.1%. Siswa yang belum tuntas pada

siklus II akan diberi tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidi yang

dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i

LOGO ..................................................................................................................... iii

JUDUL ................................................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................. v

PERRNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ... vi

MOTTO ................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

ABSTRAK ............................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .................................................................... xvi

DAFTARLAMPIRAN ........................................................................................ xvii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 8

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

xiv

F. Metode Penelitian......................................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 16

BAB IILANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar Subtema Cerita Fiksi ............................................................ 17

1. Hasil Belajar ........................................................................................... 17

2. Subtema Cerita Fiksi .............................................................................. 22

B. Penerapan Metode Storytelling .................................................................. 27

1. Pengertian Metode Pembelajaran ........................................................... 27

2. Jenis Metode Pembelajaran .................................................................... 27

3. Pengertian Metode Bercerita atau Storytelling ....................................... 28

4. Manfaat Storyrelling ............................................................................... 28

C. Media Boneka Tangan ............................................................................... 29

1. Pengertian Media Pembelajaran ............................................................. 29

2. Pengertian Media Boneka Tangan.......................................................... 30

3. Kelebihan media Boneka Tangan ........................................................... 31

D. Penerapan Metode Storytelling dengan Media Boneka Tangan Pada

Subtema Cerita Fiksi ......................................................................................... 31

E. Kajian Pustaka ............................................................................................ 33

BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus .................................................................... 36

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

xv

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 36

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................. 41

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................... 47

1. Deskripsi Pra Siklus ............................................................................... 47

2. Deskripsi Siklus I ................................................................................... 50

3. Deskripsi Siklus II .................................................................................. 53

B. Pembahasan ................................................................................................ 57

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 63

B. Saran ........................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 68

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

xvi

DAFTAR GAMBARDAN TABEL

Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK ..................................................................... 10

Tabel 4.1. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ....................................................... 47

Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siklus I ................................................................ 51

Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siklus II ............................................................... 54

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus – Siklus II ................................. 57

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus .............................................. 59

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Surat Keterangan Kegiatan(SKK) ...................................................... 68

Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ...................................................... 72

Lampiran 3 Lembar Konsultasi Skripsi ................................................................ 73

Lampiran 4 Lembar Jawaban Siswa ..................................................................... 75

Lampiran 5 Lembar Permohonan Izin Penelitian ................................................ 83

Lampiran 6 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ..................................................... 84

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .......................... 86

Lampiran 8 Daftar Hasil Belajar Siklus I .............................................................. 95

Lampiran 9 Daftar Nilai Keterampilan Siklus I .................................................... 99

Lampiran 10 Lembar Teks Cerita Pada Siklus I ................................................. 102

Lampiran 11 Lembar Soal Evaluasi Siklus I....................................................... 105

Lampiran 12 Catatan Lapangan Pelaksaan Pembelajaran Siklus I ..................... 106

Lampiran 13 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I .............................................. 110

Lampiram 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Siklus II .................... 112

Lampiran 15 Daftar Hasil Belajar Siklus II ........................................................ 119

Lampiran 16 Daftar Nilai Keterampilan Siklus II............................................... 123

Lampiran 17 Lembar Teks Cerita Siklus II......................................................... 126

Lampiran 18 Lembar Soal Evaluasi Siklus II ..................................................... 128

Lampiran 19 Catatan Lapangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................ 129

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

xviii

Lampiran 20 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ............................................. 133

Lampiran 21 Dokumentasi .................................................................................. 135

Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................ 141

Lampiran 23 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 142

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa, artinya siswa ditempatkan

sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran lebih berorientasi pada

aktivitas siswa untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek

kognitif, efektif, dan psikomotor secara profesional. Keaktifan siswa ada yang secara

langsung dapat diamati dan ada yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti

mengerjakan tugas, berdiskusi,dan menceritakan cerita dengan bahasanya sendiri.

Kadar keaktifan siswa tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga

oleh aktivitas nonfisik seperti mental, intelektual dan emosional. Oleh sebab itu, aktif

atau tidaknya siswa dalam belajar hanya siswa sendiri yang mengetahui secara pasti

dan hasil belajar siswa hanya siswa yang dapat menentukan (Sanjaya,2012:43).

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan hal yang bersifat penting bagi

keberlangsungan pendidikan karena pembelajaran dapat membantu siswa dalam

memperkaya ilmu. Pembelajaran akan bermakna bagi siswa apabila pembelajaran

tersebut ditunjang dengan metode dan media yang sesuai dengan materi yang akan

disampaikan. Tentunya metode dan media pada proses belajar mengajar perlu

disampaikan oleh guru yang profesionalyaitu guru yang menguasai materi yang akan

disampaikan dan menguasai metode serta media yang akan digunakan. Dahar

(2011:99) menjelaskan tentang belajar bermakna dalam pembelajaran yaitu sebagai

salah satu prasyarat belajar yang bermakna materi yang akan dipelajari harus

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

2

bermakna potensial. Kebermaknaan materi tergantung pada dua faktor meliputi

materi harus memiliki kebermaknaan logis, yaitu merupakan materi nonarbitrar dan

subtansif. Materi yang nonarbitrar adalah materi yang konsisten dengan yang telah

diketahui, sedangkan materi yang subtansial adalah materi yang dapat dinyatakan

dalam berbagai cara tanpa mengubah artinya. Gagasan-gagasan yang relevan harus

terdapat dalam struktur kognitif siswa. Dalam hal ini harus diperhatikan pengalaman

siswa, tingkat perkembangan intelektual siswa, intelegensi dan usia.

Bahasa merupakan aspek yang begitu penting dalam kehidupan

bermasyarakat. Mengutip pengertian bahasa menurut pendapat Keraf yang

menyatakan ada dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahwa

bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang

menggunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer (Suyatno,

2011: 15).

Bahasa memiliki peran penting dalam membentuk karakter manusia. Peran

bahasa Indonesia adalah sebagai cerminan pembentukan karakter bangsa. Bahasa

Indonesia harus digunakan sesuai konteks dan kedudukannya secara baik dan benar.

Selain bahasa Indonesia, Bahasa daerah juga memiliki peran penting dalam

membentuk karakter manusia. Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan

yang hidup dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut. Konteks

dan kedudukan bahasa daerah tidak kalah pentingnya dengan konteks dan kedudukan

bahasa Indonesia. Bahasa daerah juga dapat menjadikan sumber untuk menemukan

kembali nilai-nilai moral yang semakin terkikis pada era globalisasi. Jadi, seperti

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

3

halnya bahasa Indonesia, bahasa daerah juga dapat menjadi sarana dalam pendidikan

karakter bangsa.

Proses penyampaian materi kepada siswa harus menggunakan bahasa yang

mudah dipahami siswa. Pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar

mencakup empat ketrampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan

menulis (Tarigan,2008:1). Setiap ketrampilan mempunyai hubungan yang erat

dengan proses-proses berfikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang

mencerminkan pemikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah

dan jelas pula jalan pemikirannya. Pada subtema ini tujuan pembelajaran yang

ditujukan kepada siswa yaitu siswa akan mampu menceritakan cerita rakyat (cerita

fiksi) dengan bahasa daerahnya.

Untuk melatih kemampuan menyimak pada siswa memerlukan suatu cara

yang dapat menarik minat siswa untuk mendengarkan dan menyimak oleh karena itu

metode storytelling menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan dalam melatih

kemampuan menyimak siswa. Storytelling merupakan sebuah seni bercerita yang

dapat digunakan sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai pada siswa yang

dilakukan tanpa perlu menggurui. Dalam kegiatan storytelling, proses bercerita

menjadi sangat penting karena dari proses inilah nilai atau pesan dari cerita dapat

sampai pada anak (Asfandiyar,2007:2). Dalam penerapan metode storytelling guru

dapat menggunakan media untuk lebih menarik minat siswa agar lebih

memperhatikan selama storytelling berlangsung. Jenis media yang dapat menambah

variasi pada cerita adalah dengan media gambar, papan flannel, boneka tangan atau

wayang, dan objek (Tomskins dan Hoskisson dalam Siti Mariana, 2014:49).

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

4

Observasi yang telah dilakukan peneliti, masalah utama dalam pembelajaran

di MIN 4 Boyolali adalah masih rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini tampak dari

rata-rata hasil ulangan harian yang belum memenuhi nilai standar KBM. Faktor

penyebab siswa belum memenuhi nilai standar KBM adalah proses pembelajaran ini

masih cenderung menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.

Pelaksanaan pembelajaran masih kurang variatif dalam penggunaan metode dan

media pembelajaran terutama dalam bidang sastra. Sikap siswa ketika pembelajaran

berlangsung masih tidak memperhatiakn, malas membaca cerita, malas menyimak

cerita, siswa ketika disuruh maju kedepan untuk bercerita kebanyakan suara masih

cenderung lirih. Siswa masih kekurangan bahan ajar dalam bercerita dan siswa juga

belum menguasai intonasi dan ekspresi saat bercerita serta banyak siswa yang kurang

antusias dalam kegiatan ini karena mereka cenderung malu untuk tampil dan

bercerita di depan kelas. Sehingga guru diharapkan mampu memilih metode dan

media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran agar diperoleh hasil

belajar siswa yang baik. Membaca sangat penting untuk dikembangkan untuk

meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan, seperti halnya dalam ajaran

islam banyak yang menganjurkan dan membahas ajaran-ajaran pentingnya membaca.

Sebagaimana Allah juga memerintahkan manusia untuk bisa membaca seperti yang

terkandung dalam surat Al Alaq ayat 1-5 berikut ini.

با ر ق ا ٢)قل ع ن مان س ن ل ا ق ل (خ ١)ق ل يخ الك ب ر س ك ب ر ا و (اق ر

م) لك ر ع ي م ال م ان س ن ل ا ل (ع ٤)ل ق ل بل يع ال(٣ا (٥)ل

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

5

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia yang

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha

Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan

kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Qur’an Al Alaq, ayat 1-5).

Dalam surat Al Alaq Allah memerintahkan manusia untuk membaca, dalam

ayat kelima Allah juga menegaskan jika membaca dapat membuat manusia

mengetahui apa yang tidak diketahui yang dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan.

Sesungguhnya semua pengetahuan berasal dari Allah, dan untuk mengetahuinya

manusia harus bisa membaca. Oleh karena itu, budaya membaca harus ditanamkan

sejak dini agar anak-anak juga bisa menggali informasi melalui membaca. Guru juga

harus menyampaikan betapa pentingnya membaca, karena dengan siswa yang bisa

membaca siswa juga akan dapat menyimak apa yang disampaikan guru dan akan

lebih mengetahui wawasan tentang semua bacaan ataupun cerita.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibutuhkan pembelajaran yang

efektif. Peneliti melakukan diskusi dengan guru untuk mengatasi masalah tersebut.

Peneliti memberikan solusi berupa penggunaan metode storytelling dengan media

boneka tangan. Hal ini didukung oleh pendapat Suhartono (2005:24) yaitu dalam

mengembangkan keterampilan bercerita anak akan lebih efektif jika menggunakan

media yang tepat. Tomskins dan Hoskisson (Siti Mariana, 2014: 49) mengungkapkan

bahwa jenis media yang dapat menambah variasi pada cerita adalah dengan media

gambar, papan flannel, boneka tangan atau wayang, dan objek. Senada dengan

pendapat tersebut, Sudarmadji (2010:21) mengungkapkan bercerita dengan alat

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

6

peraga dapat menggunakan media boneka tangan, boneka jari, flannel, wayang, dan

lain-lain.

Boneka sederhana dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk

mengembangkan kreativitas dan ketrampilan dramatikanya Tompkins dan Hoskisson

(Siti Mariana, 2014: 47). Penggunaan media boneka tangan dapat menolong anak

untuk bernalar, berimajinasi, dan membentuk konsep tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan objek. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat pengalaman

Edger Dele (Azhar Arsyad, 2009: 11), media gambar dan boneka tergolong pada

tingkat yang sama, yakni simbol atau lambang visual. Dengan begitu siswa akan

terpacu untuk terampil bercerita dihadapan teman-temannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Subtema Cerita Fiksi

Melalui Metode Storytelling dengan Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas IV

MIN 4 Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut: Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa subtema cerita fiksi

melalui metode storytelling dengan media boneka tangan pada siswa kelas IV MIN 4

Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan Untuk

mengetahui:Peningkatan hasil belajar siswa subtema cerita fiksi melalui metode

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

7

storytelling dengan media boneka tangan pada siswa kelas IV MIN 4 Boyolali Tahun

Pelajaran 2019/2020.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa manfaat

yang diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Secara Teoritik

a. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang relevan

b. Menemukan teori/metode pembelajaran yang inovatif yang dapat mendukung

peningkatan kualitas pembelajaran di masa datang.

c. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam meningkatkan

kompetensi pembelajaran.

2. Manfaat Secara Praktik

a. Bagi Guru

1) Membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa

2) Menanamkan kreatifitas guru dalam usaha pembenahan pembelajaran.

b. Bagi Siswa

1) Memberikan pengalaman yang baru serta menghidupkan suasana belajar

yang aktif, inovatif dan kreatif.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema cerita fiksi

3) Meningkatkan semangat belajar siswa pada subtema cerita fiksi

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

8

c. Bagi Sekolah

1) Membangun motivasi untuk mengembangkan metode storytelling dan

media boneka tangan dalam meningkatkan hasil belajar dalam rangka daya

saing sekolah

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih efektif dan kreatif.

d. Bagi Peneliti

1) Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti ketika terjun ke dalam

dunia pendidikan

2) Peneliti menjadi tahu pentingnya melakukan variasi metode dan media

pembelajaran

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Menurut Mulyasa (2011:63) Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang

paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui

PTK.

Berdasarkan rumusan masalah serta mempertimbangkan konsep yang ada

dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengambil hipotesis tindakan yaitu :

Jika metode storytelling dengan media boneka tangan diterapkan dengan baik,

dapat meningkatkan hasil belajar siswa subtema cerita fiksi pada siswa kelas IV

MIN 4 Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

9

2. Indikator Keberhasilan

Setiyawati, dalam Daryanto (2011:83) berpendapat bahwa Indikator

keberhasilan merupakan tolak ukur tingkat ketercapaian dari tindakan yang

diberikan. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar

siswa subtema cerita fiksi melalui metode storytelling dengan media boneka

tangan. Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut:

a. Individu

Adanya peningkatan hasil belajar pada subtema cerita fiksi. Nilai yang

diperoleh melebihi KBM yang sudah ditentukan di sekolah tersebut, yaitu≥

70.

b. Klasikal

Pembelajaran secara klasikal dikatakan berhasil apabila dari 85% siswa

dikelas dapat mencapai KBM≥ 70(Triant, 2010:241).

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Berdasarkan namanya sudah menunjukkan isi yang ada di dalamnya, yaitu sebuah

penelitian yang dilakukan di dalam sebuah kelas. Penelitian Tidakan Kelas

merupakan penelitian yang memaparkan terjadinya sebab akibat dari perlakuan,

sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan

memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan

dampak dari perlakuan tersebut (Arikunto, 2017:1-2).

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

10

Alasan peneliti menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas adalah

untuk meningkatkan profesional pendidikan dalam menanggapi proses belajar

mengajar serta penelitian ini dapat dilakukan secara praktis dan langsung relevan

untuk situasi yang aktual sehingga pembelajaran pada subtema cerita fiksi melalui

metode storytelling dengan media boneka tangan dapat meningkat. Penelitian

Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis Kolaboratif, dimana peneliti

bertindak sebagai pengamat.

Ada empat tahapan dalam pelaksanaan PTK, yaitu, (1) perencanaan, (2)

tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi (Arikunto, 2017: 143). Berikut merupakan

tahapan empat kegiatan dapat ditampilkan pada gambar 1.1.

Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK

(Sumber: Arikunto, 2017:144)

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

11

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MIN 4 Boyolali dan mengambil siswa kelas

IV semester 2 MIN 4 Boyolali yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 14 siswa laki-

laki dan 14 siswa perempuan dengan kolaboratornya guru kelas IV yaitu Bapak

Edi Wahyono, S.Pd.I. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2020.

Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yaitu siklus I dilanjutkan Siklus II dengan

menggunakan Metode storuyelling dengan media boneka tangan.

3. Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan merancang secara rinci tentang apa

dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan. Kegiatan ini berupa menyiapkan

bahan ajar, menyiapkan rrencana pelaksanaan pembelajaran, merencanakan

bahan untuk pembelajaran, serta menyiapkan hal lain yang diperlukan dalam

proses pembelajaran (Arikunto, dkk, 2017:143).

Tahapan dalam perencaan ini terdiri dari:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

storytelling dengan media boneka tangan

2) Menyiapkan sarana pendukung yang dibutuhkan saat proses pembelajaran

berlangsung

3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui kondisi

saat proses pembelajaran berlangsung

4) Merencanakan tindakan pembelajaran menggunakan metode storytelling

dengan media boneka tangan

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

12

5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode

storytelling dengan media boneka tangan

b. Tindakan

Tahap tindakan merupakan penerapan model atau cara mengajar yang

akan dilakukan di dalam kelas. Guru pada tahap ini sebagai pelaksana harus

mengetahui dan berusaha menaati apa yang harus dirumuskan dalam

rancangan, tetapi juga harus berlaku wajar dan tidak dibuat-buat (Arikunto,

dkk, 2017:144). Jadi dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran sesuai

dengan RPP yang dibuat oleh peneliti. Dan peneliti bertugas sebagai observer

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

c. Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan.

Pengamatan melakukan pengamatan untuk mengetahui apakah tindakan yang

dilakukan telah berjalan sesuai dengan rencana dan mengumpulkan data yang

dibutuhkan, mencatathal-hal yang terjadi pada saat proses tindakan

berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar

observasi atau evaluasi yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat

berupa data kuantitatif (hasil tes, ulangan harian, presentasi, dll) dan data

kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam

pembelajaran, dan lain-lain(Setiyawati dalam Daryanto, 2011:27).

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengetahui apa yang kurang

pada pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

13

ketika guru selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan

peneliti untuk mendiskusikan penerapan rencana tindakan (Arikunto,

2017:144). Tahap refleksi ini dilakukan analisis data mengenai proses,

masalah, hambatan yang dihadapi dan dilanjutkan refleksi terhadap

dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Apabila indikator

belum tercapai, maka PTK akan dilanjutkan siklus berikutnya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah utama dalam

melakukan penelitian, karena tujuan utama dari sebuah penelitian adalah untuk

mendapatkan informasi berupa data (Sugiyono, 2013:308). Penelitian ini

menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu.

a. Observasi

Peneliti melakukan observasi kepada siswa kelas IV dan guru kelas IV

MIN 4 Boyolali dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai

kegiatan siswa selama proses pembelajaran melalui metode storytelling dengan

media boneka tangan. Observasi akan dilakukan menggunakan lembar

pengamatan yang telah dibuat peneliti.

b. Wawancara

Wawancara akan digunakan untuk mendapatkan data tentang materi

pokok khususnya pada subtema cerita fiksi. Dalam penelitian ini akan

dilakukan oleh peneliti terhadap guru kelas IV MIN 4 Boyolali untuk

mengetahui pendapat mereka terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui

metode storytelling dengan media boneka tangan yang mana hasil wawancara

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

14

tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan refleksi untuk kegiatan-

kegiatan berikutnya.

c. Tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil

belajar siswa kelas IV MIN 4 Boyolali terhadap subtema cerita fiksi. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang bertujuan

untuk memperoleh informasi terkait identitas siswa, catatan siswa, hasil tes

sebelum dan sesudah tindakan, dokumen pelaksanaan kegiatan tindakan, dan

catatan kegiatan tindakan pada siswa kelas IV MIN 4 Boyolali.

5. Instrumen Penelitian

Menurut pendapat Wina Sanjaya (2011:84), instrumen penelitian

merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Terdapat

empat instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan metode

storytelling.

b. Lembar tes evaluasi pada subtema cerita fiksi

c. Lembar pengamatan guru pada saat menerapkan metode storyteling dengan

media boneka tangan

d. Lembar pengamatan siswa pada saat penerapkan media boneka tangan

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

15

6. Analisis Data

Analisis data adalah analisis data yang terkumpulkan guna mengetahui

seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa

(Suyadi, 2010:85). Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan

membandingkan nilai kondisi awal, siklus I, dan siklus II serta antar siklus maupun

dengan indikator kinerja. Hipotesis tindakan dibuktikan dengan menganalisis hasil

penelitian menggunakan statistik untuk menghitung ketuntasan klasikal. Adapun data

yang dibandingkan adalah Nilai rata-rata kelas dan Ketuntasan belajar. Suatu kelas

dikatakan tuntas belajarnya jika didalam kelas tersebut lebih dari 85% siswa telah

tuntas belajarnya (Trianto, 2013:241).

Pengolahan hasil setiap masing-masing siklus dalam penelitian ini akan

dilakukan dengan menggunakan perhitungan rata-rata, untuk mengetahui perubahan

rata-rata dari pra-siklus, siklus I sampai siklus II. Perhitungan rata-rata dapat

dirumuskan (Sudijono,2011:84) sebagai berikut:

Nilai Rata-rata kelas = Jumlah nilai siswa

Jumlah seluruh siswa

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal dihitung

menggunakan rumus (Daryanto, 2011:192) sebagai berikut:

Presentase ketuntasan = Jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah seluruh siswa

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

16

G. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari lima bab,

diantaranya sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang berisi

Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis

Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori, bab ini berisi uraian tentang peningkatan hasil belajar

subtema cerita fiksi, penerapan metode storytelling, media boneka tangan, penerapan

metode storytelling dengan media boneka tangan pada subtema cerita fiksi, Kajian

pustaka.

BAB III Pelaksanaan Penelitian, bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan

penelitian pra siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaa, pengamatan, dan

refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, dan siklus II.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi tentang uraian

hasil deskripsi prasiklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan pada

siklus I, siklus II, dan pembahasan.

BAB V Penutup, terdiri dari kesimpilan dan saran serta pada bagian akhir

dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar Subtema Cerita Fiksi

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut I Putu Suka Arsa (2015:2) hasil belajar adalah kecakapan

dan hasil yang dicapai melalui proses pembelajaran di sekolah yang

dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nalai melalui tes. Selanjutnya

Supraktiknya (2012:5) mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi

objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh

siswa setelah mereka mengikut proses belajar mengajar tentang mata

pelajaran tertentu. Menurut (Bloom dalam Suprijono, 2016:6), hasil belajar

dapat mencakup beberapa kemampuan. Kemampuan tersebut meliputi

kemampuan kognitif, kemampuan efektif dan kemampuan psikomotorik.

Di bawah ini beberapa dominan dari ketiga kemampuan tersebut.

1) Domain Kognitif

Domain kognitif terdapat beberapa kemampuan yaitu,

Knowledge (Pengetahuan), Comprehension (Pemahaman), Application

(Penerapan), Analysis (Menguraikan), Synthesis (Mengorganisasikan),

dan Evaluation (Menilai).

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

18

2) Domain Afektif

Domain afektif mencakup beberapa kemampuan diantaranya:

Receicing (Sikap Menerima), Responding (Memberikan Respon) ,

Valuing (Nilai) , Organizatin (Organisasi), dan Characterization

(Karakterisasi).

3) Domain Psikomotorik

Domain psikomotorik memiliki beberapa kemampuan sebagai

berikut: Persepsi, Kesiapan, Gerakan terbimbing, Gerakan yang

terbiasa, Gerakan komplek, Penyesuain pola gerakan, dan Kreativitas.

Menurut (Depdikbud dalam Trianto, 2009:241), berdasarkan

ketentuan KTSP penentuan keberhasilan belajar ditentukan oleh

masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah ketuntasan belajar

minimal (KBM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu:

kemampuan setiap siswa berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap

sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah juga berbeda.

Berdasarkan dari pengertian diatas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang dimiliki siswa

setelah mengikuti proses belajar dan hasil tersebut dapat digunakan

oleh guru untuk dijadikan kriteria dalam mencapai suatu tujuan

pendidikan serta hal tersebut dapat tercapai apabila siswa sudah

memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang

lebih baik, meningkatnya kemampuan belajar melalui proses dan

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

19

beberapa aspek sehingga untuk membentuk individu dalam jangka

waktu tertentu.

b. Macam-macam Hasil Belajar

Macam-macam hasil belajar meliputi pemahaman konsep,

ketrampilan proses, dan sikap siswa (Setiyawati dan Sunarto, 2013:6-11).

1) Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa dalam

menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan guru

kepada siswa, atau sejauh siswa dapat memahami serta dapat

mengerti apa yang dibaca, dilihat, dan dialami.

2) Ketrampilan Proses

Ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah

kepada pembangunan kemampuan mental,fisik, dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam

diri individu siswa (Setiyawati dalam Susanto, 2013: 9).

3) Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu

dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia

sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek

tertentu (Setiyawati dalam Susanto, 2013: 9).

Hubungan dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih

diarahkan pada pemahaman konsep. Pemahaman konsep berarti

domain yang sangat berperan merupakan domain kognitif.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

20

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Munadi (Rusman, 2012: 124) faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor internal dan faktor

eksternal.

1) Faktor Internal

a) Faktor Fisiologi (Kondisi Fisik)

Faktor fisiologi terdiri dari keadaan fisik siswa yakni

kurangnya anggota tubuh atau kurang berfungsinya anggota

tubuh dan cacat. Keadaan kesehatan siswa yakni kurang sehat

atau sakit dan gangguan kesehatan. Aktifitas belajar siswa

yakni tidak mempelajari kembali pelajaran ketika di rumah,

kurang memanfaatkan waktu luang untuk belajar. Dan

kebiasaan belajar kurang baik yakni belajar dilakukan ketika

ada tugas dan akan ujian dan penguasaan pelajaran dengan

cara menghafal (Sriyanti, 2013: 149).

b) Faktor Psikologis (Kondisi Mental)

Faktor psikologis terdiri dari intelegensi yakni

kecerdasan menentukan kemampuan seseorang dalam

memecahkan masalah. Siswa yang diberikan masalah melebihi

kemampuannya maka kemungkinan besar siswa tidak dapat

menyelesaikan masalah tersebut, sehingga siswa mengalami

kesulitan belajar (Sriyanti 2013: 121). Bakat merupakan

kelebihan unik yang dimiliki seseorang. Bakat memiliki

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

21

peranan yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil

belajar seseorang. Bakat dari setiap individu berbeda-beda

tergantung pada daya serap belajar siswa. Minat merupakan

keinginan atau rasa suka terhadap sesuatu yang memungkinkan

siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Minat dapat

dieskpresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukkan

bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal dalam sebuah

aktivitas.

Motivasi belajar merupakan motor penggerak dalam

perbuatan, maka bila anak didik yang kurang memiliki

motivasi instrinsik, diperlukan dorongan dari luar, yaitu

motivasi ekstrinsik agar anak didik termotivasi untuk belajar.

Lemahnya motivasi akan melemahkan kegiatan dan hasil

belajar siswa. Motivasi belajar siswa dapat diperkuat dengan

menciptakan suasana belajar yang nyaman, kondusif, dan

menggembirakan.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu. Menurut sriyanti (2013: 24-25) faktor eksternal terdiri dari

faktor nonsosial dan faktor sosial. Faktor tersebut meliputi:

a) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar diri

individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

22

belajar. Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di

lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Aspek fisik

tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung

dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim

dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transportasi yang

tersedia dan sejenisnya.

b) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa

dipilah menjadi faktor yang berasal dari keuarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman

pergaulan anak). Misalnya kehadiran orang dalam belajar,

kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,

keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya

pengasuhan orang tua, hubungan antar personil sekolah, gaya

mengajar guru, sikap guru terhadap siswanya dan sebagainya.

2. Subtema Cerita Fiksi

a. Pengertian Cerita Fiksi

Karya sastra terbagi menjadi dua yaitu, karya satra nonfiksi dan

fiksi. karya sastra nonfiksi adalah karya sastra yang ditulis berdasarkan

kajian keilmuan atau pengalaman. Sedangkan, karya sastra fiksi yaitu

cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan

karya naratif yang isinya tidak menyarankan pada kebenaran sejarah

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

23

(Nurgiantoro, 2010:2). Karya sastra fiksi menyaran pada suatu karya yang

menceritakan sesuatu yang tidak terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak

perlu mencari kebenarannya di dunia nyata. Membaca sebuah karangan

fiktif berarti menikmati cerita, menghibur diri untuk memperoleh kepuasan

batin (Nurgiantoro, 2010:3). Cerita fiksi adalah roman, cerpen, drama,

puisi, dan novel.

b. Ciri-ciri Cerita Fiksi

Dari beberapa pengertian dari cerita fiksi, mengenali cerita fiksi

dapat dilakukan dengan mengetahui karakteristiknya. Berikut ini adalah

ciri-ciri dari cerita fiksi.

1) Bersifat rekaan atau imajinasi pengarang, cerita fiksi umumnya

diciptakan dari khayalan pengarang. Pengarang biasanya

menyisipkan cerita khayalan yang dapat menarik minat pembacanya

(Warsiman, Jurnal Thaqafiyyat, 14(1), 2013: 183)

2) Tidak memiliki sistematika yang baku, dalam pembuatan cerita fiksi

tidak ada patokan sistematikanya, melainkan pengarang bebas

menyusun cerita yang sesuai dengan khayalannya sendiri.

3) Terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak, kebenaran yang

terdapat dalam cerita fiksi biasanya hanya beberapa saja. karena

dalam cerita fiksi terdapat cerita yang sebenarnya tidak bisa di logika

4) Menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya,

seperti namanya yaitu fiksi yang merupakan rekaan pengarangnya,

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

24

bahasa yang digunakan biasanya adalah bahasa yang dipilih untuk

memberi kesan indah dalam cerita.

5) Dapat merangsang emosi atau perasaan pembacanya, bukan logika:

umumnya cerita fiksi ini dapat membawa seseorang seperti ikut

dalam cerita tersebut, walupun ceritanya terkadang tidak dapat

diterima oleh logika.

6) Terdapat pesan moral atau amanat tertentu, seperti pada karangan-

karangan yang lain, cerita fiksi diciptakan dengan tujuan tertentu.

Salah satunya adalah menyampaikan pesan moral atau amanat

kepada pembacanya.

c. Unsur-unsur Cerita Fiksi

Menurut Welker dan Warren (dalam Warsiman, Jurnal

Thaqafiyyat, 14(1), 2013: 184), pola utama fiksi naratif adalah sifatnya

mencakup semua unsur penceritaan. Unsur penceritaan dalam suatu diktif

naratif merupakan struktur dari pembentukan cerita. Unsur-unsur itu

meliputi plot (alur), tokoh (penokohan), tema, latar, amanat, sudut

pandang.

1) Plot (Alur)

Alur merupakan jalan cerita yang menggambarkan sebuah

peristiwa yang susul menyusul, atau sebuah peristiwa yang diikuti

oleh peristiwa lain, lalu diikuti oleh peristiwa lain lagi,dan

seterusnya. Dengan kata lain alur ini merupakan rangkaain

peristiwa yang diikat oleh sebab-akibat.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

25

Urutan peristiwa ini dapat dimulai dari mana saja, tidak

harus dimulai dari perkenalan para tokoh atau latar, tetapi bisa juga

dimulai dari konflik yang telah meningkat. Selain itu, dalam sebuah

cerita plot bisa lebih dari satu.

2) Tokoh (Penokohan)

Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam

cerita rekaan sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita.

Penokohan yaitu penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh

yang dapat membedakan dengan tokoh yang lain (Wisrawaty

Wahyuddin, Jurna Bastra, 1(1), Maret 2016: 4). Melalui tokoh yang

berperan dalam suatu cerita, biasanya pembaca seolah-olah ikut

dalam cerita tersebut.

3) Latar (setting)

Latar adalah segala penjelasan mengenai waktu, tempat, dan

suasana suatu peristiwa dalam cerita fiksi. Latar dapat dibedakan

menjadi tiga unsur pokok diantaranya adalah:

a) Latar tempat, yaitu tempat kejadian peristiwa dalam suatu

cerita

b) Latar waktu, bagian yang menceritakan kapan peristiwa

diceritakan itu terjadi

c) Latar sosial, merupakan tata cara kehidupan masyarakat yang

tercakup didalam cerita. Misalnya kebiasaan hidup, adat

istiadat, tradisi, keyakinan, pandnagan hidup, cara berfikir,

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

26

bersikap, dan sebagainya. (Warsiman, Jurnal Thaqafiyyat,

14(1), 2013: 193)

4) Tema

Tema adalah ide pokok suatu cerita fiksi. Tema merupakan

bagian yang sangat penting dalam suatu cerita, karena dengan dasar

tema itu pengarang mampu berkhayal tentang cerita yang akan

dibuat kemudian diterapkan pada kalimat demi kalimat yang akan

membentuk satu cerita utuh. Dalam sebuah cerita fiksi, pengarang

tidak mencantumkan apa yang menjadi latar belakang atau tema

dalam cerita tersebut, tetapi pembaca akan mengetahui tema yang

dipakai ketika sudah selesai membaca cerita.

5) Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh

pengarang kepada pembaca. Pengarang cerita fiksi terkadang

memberikan amanat melalui watak dari seorang tokoh atau juga

perbuatan serta peritiwa yang terjadi dalam suatu cerita. Ada juga

amanat yang memang sengaja dituliskan dalam bentuk perintah,

nasehat, larangan, serta anjuran yang berhubungan dengan cerita

atu kisah yang ditulisnya

6) Sudut pandang

Sudut pandang ialah tempat penceritaan dalam hubungannya

dengan cerita, dari sudut mana pencintraan menyampaikan

kisahnya. Sudut pandang dilihat dari posisi pengarang dan pusat

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

27

pengisahan pada posisi penceritaan. (Wahid dalam Wirsawaty

Wahyuddin, Jurnal Bastra, 1(1), Maret 2016: 6). Sudut pandang

sendiri merupakan tempat atau posisi pengarang terhadap cerita

yang dikarangnya, artinya apakah pengarang itu ada di dalam cerita

atau diluar cerita itu.

B. Penerapan Metode Storytelling

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai upaya untuk membelajarkan

siswa. Dalam definisi ini terkandung makna bahwa dalam metode

pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode

yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diingikan Suyatna

(2011 : 23).

2. Jenis Metode Pembelajaran

Menyebutkan beberapa metode pembelajaran antara lain: Syaodin (2005 : 34)

1) Metode Ceramah

2) Metode diskusi

3) Metode demontrasi

4) Metode bermain peran

5) Metode bercerita (storytellimg)

6) Metode percobaan

7) Metode karya wisata

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

28

8) Metode Discovery

9) Metode inquiry

3. Pengertian Metode Bercerita atau Storytelling

Storytelling yaitu bercerita atau mendongeng adalah sebuah teknik atau

kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan, event, dan

juga dialog. Kalau difilm maker bersenjatakan kamera, dikomik para komiks

bersenjatakan gambar dan agle cerita, dicerpen atau novel, para penulis

bersenjatakan pena, diksi dan permainan kata serta diskripsi, dengan

menyampaikan sebuah cerita dengan cara mendongeng (Atin

Istiarni,2018:189).

Storytelling menggunakan kemampuan penyaji untuk menyampaikan

sebuah cerita dengan gaya, intonasi dan alat bantu yang menarik minat

pendengar. Storytelling sering digunakan dalam proses belajar mengajar

utamanya pada tingkat pemula atau anak-anak. Dikatakan berhasil

menggunakan metode Storytelling. Jika pendengar mampu menangkap jalan

cerita serta merasa terhibur. Selain itu, peran moral dalam cerita juga diperoleh

(Agus,2010:7).

4. Manfaat Storyrelling

Menurut Hibana (dalam Kusmiadi, 2008:21), manfaat dari kegiatan

mendongeng atau bercerita antara lain:

1) Menumbuhkan minat baca

2) Media pembelajaran

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

29

3) Menanamkan nila-nilai dan budi pekerti

4) Mengembangkan aspek kognitif, efektif,sosial, dan konatif (penghayatan)

5) Mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak.

C. Media Boneka Tangan

1. Pengertian Media Pembelajaran

Suhartono (2005:144) mengemukakan bahwa media pembelajaran

adalah sarana untuk perpanjangan kemampuan komunikasi. Arif S Sadiman (

2008: 7) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta

perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin.

Gerlach dan Elly (Azhar Aarsyad, 2009: 3) mengatakan bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

kemampuan, dan sikap.

Berdasarkan penyataan tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa media

pembelajaran adalah sarana pendukung yang digunakan guru sebagai bahan

ajar dalam pembelajaran. Oleh sebab itu media pembelajaran menjadi salah

satu sarana yang sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Media pembelajaran menjadi sarana untuk memudahkan siswa memahami apa

yang sedang mereka pelajari.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

30

2. Pengertian Media Boneka Tangan

Menurut Sudjana dan Rivai (2013:156) media tiga dimensi yang sering

digunakan dalam pengajaran adalah model dan boneka. Dalam penggunaan

boneka dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan cara dimainkan

dalam sandiwara boneka. Untuk keperluan sekolah dapat dibuat boneka yang

disesuaikan dengan cerita-cerita jaman sekarang. Untuk tiap daerah pembuatan

boneka ini disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing. Penggunaan

media boneka sebagai media pembelajaran dapat dibuat dengan menyesuaikan

perkembangan zaman, tujuan penggunaan dan keadaan sosio-kultural masing-

masing (Daryanto, 2012:33).

Daryanto (2012:33) mengklasifikasikan boneka menjadi lima jenis

sebagai berikut:

1) Boneka jari, dimainkan dengan jari tangan

2) Boneka tangan, satu tangan memainkan satu benda

3) Boneka tongkat seperti wayang-wayangan

4) Boneka tali (marionet), cara menggerakkan melalui tali yang

menghubungkan kepala, tangan, dan kaki

5) Boneka bayang-bayang (shadow puppet), dimainkan dengan cara

mempertontonkan gerak bayang-bayangan.

Berdasarkan paparan di atas menurut peneliti Boneka yang

memiliki daya tarik sangat kuat adalah boneka tangan. Sesuai dengan

namanya boneka ini dimainkan dengan tangan. Kepala boneka diletakkan

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

31

pada jari tangan, kemudian siswa menggerakkannya sambil bercerita di

depan teman-temannya.

3. Kelebihan media Boneka Tangan

Kelebihan menggunakan boneka tangan sebagai media pembelajaran

menurut (Daryanto, 2013: 33) adalah sebagai berikut:

1) Efisien terhadap waktu, tempat, biaya, dan persiapan

2) Tidak memerlukan keterampilan yang rumit

3) Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana

gembira.

(Sudarmadji, 2010: 21) mengungkapkan berdasarkan pemanfaat

alat peraga, bercerita dapat dibedakan dengan alat peraga dan bercerita

tanpa alat peraga. Bercerita dengan alat peraga yaitu menggunakan boneka

tangan, boneka jari, boneka flannel, wayang, dan lain-lain. Bercerita tanpa

menggunakan alat peraga lebih mengoptimalkan seluruh anggota tubuh.

D. Penerapan Metode Storytelling dengan Media Boneka Tangan Pada Subtema

Cerita Fiksi

Penerapan metode storytellingpada tahap persiapan peneliti menyiapkan RPP

sebagai acuan guru dalam pembelajaran. Peneliti menyiapkan media berupa media

boneka tangan sebagai bahan atau alat peraga dalam pembelajaran. Peneliti

mengharapkan guru menerapkan metodestorytelling dengan media boneka tangan

pada subtema cerita fiski.

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

32

Peran gurusebelum menerapkan dalam pembelajaran guru harus menyiapkan

diri untuk menghafal naskah cerita dan berlatih membagi nada suara untuk

membedakan karakter yang diperankan.Guru juga harus berlatih bagaimana

memainkan boneka tangan agar sesuai dengan cerita yang akan disampaikan.

(Tompkins dan Hoskison dalam Siti Mariana, 2014:47) menyatakan bahwa boneka

sederhana yang disediakan dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk

mengembangkan kreativitas dan keterampilan dramatiknya.Menurut pendapat

tersebut penggunaan metode storytelling dengan media boneka tangan merupakan

tindakan yang tepat.

Tahap selanjutnya yaitu evaluasi, pada tahap ini siswa diberi lembar tes berisi

pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari cerita yang telah disampaikan guru

melalui metodestorytelling dengan media boneka tangan. Evaluasi selanjutnya

terhadap guru dalam penerapan metode storytelling yaitu dalam penerapan metode

storytelling guru dapat menggunakan media untuk lebih menarik minat siswa agar

lebih memperhatikan selama storytelling berlangsung.

Jenis media yang dapat menambah variasi pada cerita adalah dengan media

gambar, papan flannel, boneka tangan atau wayang, dan objek (Tomskins dan

Hoskisson dalam Siti Mariana, 2014:49). Menurut peneliti metode storytelling

dengan media boneka tangan tepat digunakan pada subtema cerita fiksi. Karena

storytelling merupakan proses bercerita menjadi sangat penting karena dari proses

inilah nilai atau pesan dari cerita tersebut dapat sampai pada anak (Asfandiyar,

2007:2).

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

33

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan uraian tentang hasil penelitian yang relevan

dengan penelitian yang sudah terencanakan. Berikut beberapa penelitian yang

relevan dengan penelitian ini diantaranya.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Durrotun Nashihah

Penelitian yang dilakukan Durrotun Nashihah dengan judul

“Pengembangan media boneka tangan untuk meningkatkan kemampuan

menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan

kata-kata sendiri kelas II SDN Ngadirejo 3 Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Dengan hasil penelitian bahwa proses pengembangan media boneka tangan

dilakukan sesuai langkah-langkah yang tersedia cukup mudah dibuat. Nilai

rata-rata pre-tes siswa 81,2 sedangkan nilai rata-rata kemampuan post-tes

dilakukan dengan menggunakan media boneka tangan adalah 86,8. Sehingga

dikatakan bahwa media boneka tangan efektif digunakan. Validitas dan

efektifitas media boneka tangan dilakukan oleh ahli media dan ahli materi total

nilai yang diperoleh yaitu 85,285% sehingga dinyatakan bahwa media boneka

tangan sangat valid, sangat efektif, sangat tuntas, dapat digunakan tanpa

perbaikan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Gustian Rauf Prabowo

Penelitian yang dilakukan Gustian Rauf Prabowo dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Memahami Isi Dongeng

Mengunaan Metode Storytelling dengan Media Hand Puppet Siswa Kelas 2,

MI Islamiyah Kauman Kidul,Sidorejo,Kota Salatiga Tahun Peajaran

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

34

2018/2019”. Dengan hasil penelitian bahwa pada penelitian pra skilus,siklus I,

siklus II diperoleh data sebagai berikut : KKM mata pelajaran Bahasa

Indonesia adalah 70, sebelum menggunakan metode storytelling dan media

Hand Puppet, hanya ada 23,33% (7siswa) yang tuntas, sedangkan 76,66% (23

siswa) belum tuntas. Setelah penggunaan metode storytelling dan media Hand

Puppet pada siklus I diperoleh data 53,33% (16 siswa) tuntas dan 46,66% (14

siswa) belum tuntas, sehingga terjadi peningkatan sebesar 30% dibandingkan

pada prasiklus ke siklus I. Setelah dilakukan refleksi pada siklus I , terjadi

peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu sebesar 90% (27 siswa) tuntas dan

10% (3 siswa) belum tuntas. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar

siswa sebesar 37% dari siklus I ke siklus II. Banyaknya siswa yang

memperoleh nilai lebih dari satu dengan 70 (Kriteria Ketuntasan Minimal)

sudah melebihi dari 85%, dengan demikian sudah memenuhi Kriteria

Ketuntasan Klasikal sebesar 85% dengan KKM 70.

Berdasarkan dua contoh penelitian di atas, kesamaan penelitian dalam

penelitian yang dilakukan oleh Durrotun Nashihah dan Penelitian yang

dilakukan Gustian Rauf Prabowo dengan yang akan peneliti teliti yaitu

penelitian PTK yang sama-sama menggunakan metode storytelling. Dan hasil

penggunaan metode storytelling dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Yang

membedakannya, penelitian yang dilakukan oleh Durrotun Nashihah dengan

penelitian yang dilakukan oleh Gustian Rauf Prabowo serta penelitian yang

dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada media yang digunakan dalam

penelitian, subjek penelitian, materi pembelajaran, tempat penelitian, waktu

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

35

pelaksanaan penelitian dan nilai hasil belajar siswa serta dalam penelitian ini

siswa diminta untuk membuat cerita nonfiksi atau pengalaman siswa, lalu

siswa menceritakan isi cerita yang telah dibuat siswa di depan kelas dengan

menggunakan media boneka tangan yang telah disipakan peneliti.

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

36

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus

Tindakan Pra Siklus ini dilaksanakan sebagai dasar untuk melihat ada atau

tidaknyaperkembangan setelah dilakukan penelitian pada Siklus I dan Sikus II.

Dalamtahapan Pra Siklus digunakan sebagai dasar peneliti melakukan penelitian

tindakankelas dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas IV Bahasa Indonesia pada

subtemacerita fiksi. Pada hasil tes Pra Siklus banyak siswa yang memperoleh nilai

dibawahKBM. Oleh karena itu, peneliti melakukan perbaikan dengan menggunakan

metodestorytelling dengan media boneka tangan untuk mempermudah siswa

memahami isicerita rakyat. Adapun hasil dari nilai ulangan harian terlampir.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Kegaitan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan tindakan

siklus I adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas dan hasil

belajar siswa

b. Peneliti menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) subtema

cerita fiksi melalui metode storytelling dengan media boneka tangan

c. Peneliti menyiapkan media pembelajaran dan teks cerita fiksi

d. Peneliti menyiapkan soal tes dan lembar kerja siswa

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

37

e. Peneliti menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran

2. Pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 28

Januari 2020 pukul 08.00 sampai 09.10 WIB diruang kelas IV MIN 4 Boyolali

dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Materi yang diajarkan pada siklus I

adalah subtema cerita fiksi. langkah-langkah pelaksanaan siklus I dapat

dicermati di bawah ini:

a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran

b. Guru mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh”

c. Siswa menjawab salam “Waalaikumussalam Warahmatullahi

Wabarakatuh”

d. Guru memeriska posisi duduk siswa “Sebelum berdo’a, ayo duduk yang

manis, badan tegak, tangan diatas meja”

e. Siswa yang dapat jadwal memimpin do’a diminta untuk maju kedepan dan

langsung berdo’a bersama-sama

f. Guru mengabsensi siswa sambil menanyakan kabar “Apa kabar hari ini?

Siapa yang tidak berangkat ya?”

g. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi satu nusa satu bangsa sebagai ice

breaking dan sebagai apersepsi dalam mengingat pembelajaran

sebeluumnya serta sebagai penyemangat sebelum pembelajaran dimulai

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

38

h. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran dihari ini “

hari ini kita belajar tentang cerita fiksi, dimana nanti anak-anak akan

paham bagaimana memerankan sebuah cerita dan kita akan belajar

bercerita dengan boneka tangan ini (guru menunjukkan boneka tangan

dihadapan siswa)”.

i. Guru bertanya “siapa yang pernah bercerita dengan boneka tangan?

j. Guru mencontohkan cara bercerita dengan boneka tangan “Sebelum anak-

anak memainkan boneka ini, sekarang lihat pak guru dulu ya anak dan

simak teks bacaan yang sudah ada diatas meja kalian”

k. Guru memberikan arahan “ Gimana asyik kan bercerita dengan boneka

ini? Ok, anak-anak akan bercerita juga dengan boneka ini tapi sekarang

anak-anak membuat cerita rakyat dengan bahasa daerah atau bahasa

sehari-hari kalian, tema bebas, contohnya seperti cerita yang telah bapak

contohkan tadi ya anak-anak.”

l. Siswa maju satu persatu dengan rasa percaya diri untuk menceritakan

cerita rakyat yang telah siswa buat dengan bahasa daerahnya

menggunakan media boneka tangan yang telah tersedia

m. Guru melakukan penilaian saat siswa bercerita

n. Guru merefleksi pembelajaran hari ini dengan menanyakan “Hari ini kita

belajar apa saja? pengalaman berkesan dari pembelajaran dihari apa saja?

o. Guru memotivasi siswa untuk bangga dengan bahasa daerah yang ada

dalam diri siswa

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

39

p. Guru meminta siswa mengumpulkan semua cerita nonfiksi yang telah

siswa buat

q. Guru mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdallah dan diikuti oleh

siswa

r. Guru menutup pembelajaran dengan salam

3. Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan secara berlangsung selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun.

Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam

mengelola pembelajaran melalui metode storytelling dengan media boneka

tangan selama proses pembelajaran. Pengamatan ini juga dibantu oleh guru

dalam pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajara sedang

berlangsung. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan

terlampir.

4. Refleksi

Hasil pelaksanaan penelitian pada siklus I dapat dilakukan refleksi

untuk mengetahui kelemahan kegiatan yang dilakukan guru dengan siswa

sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki siklus selanjutnya dalam

mencapai indikator keberhasilan belajar. Dalam refleksi ini dapat dianalisis

hal-hal yang diamati selama proses pembelajaran yaitu meliputi kinerja guru,

respon siswa dan hasil belajar berupa tes yang dikerjakan siswa diakhir

kegiatan inti pada proses pembelajaran. Hasil analisis tersebut digunakan

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

40

sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam mencapai

tujuan penenlitian serta dalam menyiapkan siklus berikutnya.

Kelemahan-kelemahan yang dihadapi yaitu:

a. Guru kurang sanggup mengkondisikan siswa, sehingga masih terdapat 4

siswa yang berbicara sendiri saat pembelajaran.

b. Guru masih terlihat kaku atau kurang terampil dalam penggunaan media

boneka tangan

c. Guru masih terlihat kurang cakap dan inovatif dalam menyampaian cerita

dengan metode storytelling

d. Masih ada 3 siswa yang malu ketika diminta untuk bercerita didepan

kelas

Cara mengatasi kendala pada siklus I peneliti bersama guru

melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus berikutnya

pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar siklus

berikutnya tidak terjadi kelemahan yang sama. Rencana perbaikan

tersebut yaitu:

a. Guru mengkondisikan kelas sebelum pembelajaran dimulai

b. Guru perlu melakukan latihan dalam penggunaan media dengan

metode storytelling secara individu dahulu, sebelum mempraktekkan

dihadapan siswa

c. Guru perlu pemahaman isi teks cerita sehingga akan lebih cakap dan

inovatif hketika bercerita dihadapan siswa

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

41

d. Guru melatih mental siswa dengan mendekati siswa, memberi

perhatian siswa berupa pertanyaan-pertanyaan, memberikan

kesempatan siswa untuk maju kedepan kelas dengan leluasa dan

perlu dibimbing secara perlahan untuk bisa tidak malu ketika diminta

untuk maju kedepan kelas

Kelemahan yang terjadi pada Siklus I menyebabkan indikator

keberhasilan belum terpenuhi, untuk itu pada Siklus II diharapkan

melalui metode storytelling dengan media boneka tangan pada

subtema cerita fiksi hasil belajar siswa dapat meningkat.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan

a. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) subtema

cerita fiksi melalui metode storytelling dengan media boneka tangan

b. Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa boneka tangan dan teks

cerita fiksi

c. Peneliti menyiapkan soal tes dan lembar kerja siswa

d. Peneliti menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa dalam pelaksaan

pembelajaran subtema cerita fiksi dengan Rencanan Pelakasanaan

Pembelajaran, yang telah disusun.

2. Pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at, 31

Januari 2020 pukul 10.10 sampai 11.20 WIB di ruang kelas IV MIN 4 Boyolali

yang diikuti oleh 28 siswa. Tindakan yang dilakukan merujuk pada RPP yang

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

42

sudah dibuat pada subtema cerita fiksi. Penelitian tindakan kelas ini

berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Berikut adalah

langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada siklus II:

a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya

b. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran

c. Guru mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh”

d. Semua siswa serentak menjawab salam “Waalaikumussalam

Warahmatullahi Wabarakatuh”

e. Guru memeriksa posisi duduk siswa “Sebelum berdo’a, ayo duduk yang

manis, badan tegak, tangan diatas meja”

f. Siswa yang dapat jadwal memimpin do’a diminta untuk maju kedepan dan

langsung berdo’a bersama-sama

g. Guru mengabsensi siswa sambil menanyakan kabar “Apa kabar hari ini?

Siapa yang tidak berangkat ya?”

h. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi satu nusa satu bangsa sebagai ice

breaking dan sebagai apersepsi dalam mengingat pembelajaran

sebeluumnya serta sebagai penyemangat sebelum pembelajaran dimulai

i. Guru mengkondisikan siswa untuk lebih fokus dalam pembelajaran dan

mengingatkan kepada seluruh siswa bahwa pembelajaran kali ini peralatan

yang ada diatas meja hanya buku tulis, pensi dan penghapus. Selain 3 alat

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

43

tulis tersebut untuk dimasukkan kedalam tas. Dan lebih menekankan

kepada 4 siswa yang pada pembelajaran sebelumnya masih berbicara

sendiri untuk lebih fokus lagi dalam pembelajaran kali ini.

j. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran dihari ini “

hari ini kita belajar tentang cerita fiksi, dimana nanti anak-anak akan

paham bagaimana memerankan sebuah cerita dan kita akan belajar

bercerita dengan boneka tangan ini (guru menunjukkan boneka tangan

dihadapan siswa)”.

k. Guru bertanya “siapa yang pernah bercerita dengan boneka tangan?

l. Guru mencontohkan cara bercerita dengan lebih terampil dan semangat

dalam penggunaan boneka tangan “Sebelum anak-anak memainkan

boneka ini, sekarang lihat pak guru dulu ya anak dan simak teks bacaan

yang sudah ada diatas meja kalian”

m. Guru bercerita menggunakan boneka tangan dengan lebih cakap dan

inofatif dalam bercerita dihadapan siswa.

n. Guru memberikan arahan “ Gimana asyik kan bercerita dengan boneka

ini? Ok, anak-anak akan bercerita juga dengan boneka ini tapi sekarang

anak-anak membuat cerita rakyat dengan bahasa daerah atau bahasa

sehari-hari kalian, tema bebas, contohnya seperti cerita yang telah bapak

contohkan tadi ya anak-anak.”

o. Guru menekankan atau memeberi peringatan kepada seluruh siswa untuk

bercerita maju kedepan kelas sesuai cerita yang telah siswa buat” bapak

peringatkan ya, jika masih ada yang malu untuk tidak bercerita didepan

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

44

kelas, maka bapak tidak akan mengajar di kelas ini lagi. Jadi semua siswa

wajib maju ya?

p. Siswa serentak menjawa “Iya pak guru.”

q. Siswa maju satu persatu dengan rasa percaya diri untuk menceritakan

cerita rakyat yang telah siswa buat dengan bahasa daerahnya

menggunakan media boneka tangan yang telah tersedia

r. (Pada siklus I masih ada 3 siswa yang malu ketika diminta untuk bercerita

di depan kelas) Guru memberikan perhatian lebih kepada seluruh siswa,

memberikan keleluasaan kepada seluruh siswa dalam pembelajaran,

dengan mendekati dan memberi arahan atau motivasi kepada siswa untuk

berani maju kedepan kelas untuk bercerita.

s. Guru melakukan penilaian saat siswa bercerita

t. Guru memberikan pertanyaan asyik kepada 3 siswa yang kemarin masih

malu dalam bercerita di depan kelas “ Gimana perasaanmu ketika maju

bercerita? Asyikkan? Inget jangan malu-malu lagi ya! semua sama-sama

manusia jadi jangan malu.”

u. Guru merefleksi pembelajaran hari ini dengan menanyakan “Hari ini kita

belajar apa saja? pengalaman berkesan dari pembelajaran dihari apa saja?

v. Guru memotivasi siswa untuk bangga dengan bahasa daerah yang ada

dalam diri siswa

w. Guru meminta siswa mengumpulkan semua cerita nonfiksi yang telah

siswa buat

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

45

x. Guru mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdallah dan diikuti oleh

siswa

y. Guru menutup pembelajaran dengan salam

3. Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan secara langsung selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan yang disusun

sebagaimana pada siklus I. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui

ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran melalui metode storytelling

dengan media boneka tangan selama proses pembelajaran. Pengamatan ini juga

dibantu oleh guru dalam pengamatan terhadap siswa selama proses

pembelajaran sedang berlangsug. Tindakan pada siklus II, peneliti mengamati

apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus I. Hasil

pembelajaran akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan terlampir.

4. Refleksi

Pelaksanaan tindakan siklus II ini siswa mengikuti pembelajaran dengan

cukup baik. Guru dan peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi setelah

pembelajaran berakhir. Pada Siklus II ini peneliti menemukan banyak

peningkatan yang diperoleh dari Pra Siklus dan Siklus II serta Kelemahan-

kelemahan yang terjadi pada siklus I juga dapat diatasi pada siklus II ini.

Penelitian ini dihentikan pada siklus II karena peneliti menemukan banyak

peningkatan yang diperoleh dari pra siklus dan siklus I pada subtema cerita

fiksidan hasil belajar siswa sudah menunjukkan indikator ketuntasan klasikal

yang diharapkan yaitu ≥85% siswa tuntas belajar terlihat dari tercapainya target

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

46

penelitian yang ditargetkan peneliti pada sekolah tersebut sehingga dengan

penggunaan dua siklus pada penelitian ini peneliti tidak ragu lagi untuk

menghentikannya pada siklus II dengan peningkatan hasil belajar siswa

subtema cerita fiksi melalui metode storytelling dengan media boneka tangan

pada siswa kelas IV MIN 4 Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020. Siswa yang

belum tuntas pada siklus II akan diberi tindakan mandiri berupa latihan-latihan

atau remidi yang dipantau oleh guru, sehingga diharapkan seluruh siswa dapat

tuntas belajar. Peningkatan-peningkatan dalam pembelajaran pada Siklus II,

meliputi:

a. Siswa lebih serius dalam memperhatikan apa yang disampaikan guru, hal

ini tampak pada peningkatan hasil tes tertulis yang telah dikerjakan siswa

b. Adanya peningkatan ketuntasan secara klasikal. Terlihat pada aspek

keaktifan siswa ketika diminta bercerita didepan kelas sudah lebih percaya

diri dan penggunaan metode storytelling dengan media boneka tangan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema cerita fiksi.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pra Siklus

Penelitian Pra Siklus dilaksanakan pada hari Senin, 27 Januari 2020.

Peneliti memperoleh data dari hasil wawancara dengan guru kelas IV mengenai

masalah pembelajaran pada kelas IV MIN 4 Boyolali bahwa masih ada

beberapa siswa yang belum memenuhi standar Ketuntasan Belajar Minimal

(KBM) yang telah ditetapkan di MIN 4 Boyolali yaitu 70. Berdasarkan

pengamatan dan wawancara dengan guru kelas diperoleh hasil belajar pada pra

siklus dari 28 siswa hanya terdapat 35.7% (10 siswa) tuntas dan 64.3% (18

siswa) belum tuntas. Nilai tersebut diambil dari buku nilai kelas IV hasil

ulangan harian. Berdasarkan hal ini peneliti mencoba untuk melakukan

tindakan perbaikan dengan cara menggunakan metode storytelling dan media

boneka tangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema certita

fiksi.

Tabel 4.1. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 AA 70 65 Belum Tuntas

2 AMA 70 65 Belum Tuntas

3 ARMP 70 75 Tuntas

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

48

4 ARAR 70 60 Belum Tuntas

5 AA 70 65 Belum Tuntas

6 AAPP 70 65 Belum Tuntas

7 DAI 70 75 Tuntas

8 EKPS 70 60 Belum Tuntas

9 GRI 70 65 Belum Tuntas

10 GDP 70 65 Belum Tuntas

11 HAN 70 70 Tuntas

12 HS 70 65 Belum Tuntas

13 I NA 70 60 Belum Tuntas

14 KJH 70 60 Belum Tuntas

15 MHAS 70 65 Belum Tuntas

16 MVP 70 75 Tuntas

17 MEP 70 60 Belum Tuntas

18 MIAS 70 75 Tuntas

19 PM 70 70 Tuntas

20 RAP 70 65 Belum Tuntas

21 RKH 70 90 Tuntas

22 SDM 70 80 Tuntas

23 SDF 70 75 Tuntas

24 SSO 70 80 Tuntas

25 T LM 70 60 Belum Tuntas

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

49

26 WDP 70 60 Belum Tuntas

27 WR 70 65 Belum Tuntas

28 ZMS 70 60 Belum Tuntas

Jumlah 1895

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

Nilai Rata-rata Kelas 67.7

Tuntas 10

Presentase Tuntas 35.7%

Belum Tuntas 18

Presentasi Tidak

Tuntas

64.3%

a. Nilai rata-rata hasil tes Pra Siklus

Nilai Rata-rata kelas = Jumlah nilai siswa

Jumlah seluruh siswa

= 1895

28

= 67.7

b. Nilai presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

Presentase ketuntasan = Jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah seluruh siswa

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

50

= 10x 100%

28

= 35.7%

c. Nilai presentase belum tuntas dihitung berdasarkan rumus berikut:

Presentase belum tuntas = Jumlah siswa yang belum tuntas x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 18x 100%

28

= 64.3%

2. Deskripsi Siklus I

Penelitian Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Januari 2020.

Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Proses

pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan di kelas IV MIN 4 Boyolali pada

subtema cerita fiksi. Hasil penelitian pada Siklus I terdapat hasil pengamatan

dan hasil belajar. Hasil pengamatan yang didapatkan pada penelitian ini adalah

pengamatan terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas saat

pembelajaran melalui metode storytelling dengan media boneka tangan pada

subtema cerita fiksi serta aktivitas siswa dalam keaktifan dan antusias siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan proses pembelajaran

sudah dianggap berjalan cukup baik dan lancar.

Nilai rata-rata yang telah dicapai pada Siklus I mencapai 70.7 dari

jumlah siswa kelas IV. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KBM) terdapat 16

siswa (57.1%). Sedangkan siswa yang belum tuntas belajar terdapat 12 siswa

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

51

(42.8%). Hasil presentase pada Siklus I belum tuntas secara klasikal, karena

siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KBM) hanya mencapai 57.1% dari

jumlah siswa keseluruhan sedangkan hasil presentasi yang harus dicapai dalam

indikator keberhasilan yaitu ≥ 85% dari keseluruhan jumlah siswa. Jadi harus

dilaksaakan Siklus selanjutnya yaitu Siklus II pada waktu yang telah

ditentukan. Nilai hasil belajar siswa pada Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 AA 75 Tuntas

2 AMA 65 Belum Tuntas

3 ARMP 75 Tuntas

4 ARAR 70 Tuntas

5 AA 70 Tuntas

6 AAPP 60 Belum Tuntas

7 DAI 90 Tuntas

8 EKPS 70 Tuntas

9 GRI 65 Belum Tuntas

10 GDP 60 Belum Tuntas

11 HAN 75 Tuntas

12 HS 55 Belum Tuntas

13 I NA 70 Tuntas

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

52

14 KJH 65 Belum Tuntas

15 MHAS 65 Belum Tuntas

16 MVP 75 Tuntas

17 MEP 70 Tuntas

18 MIAS 80 Tuntas

19 PM 75 Tuntas

20 RAP 60 Belum Tuntas

21 RKH 90 Tuntas

22 SDM 85 Tuntas

23 SDF 90 Tuntas

24 SSO 75 Tuntas

25 T LM 65 Belum Tuntas

26 WDP 60 Belum Tuntas

27 WR 60 Belum Tuntas

28 ZMS 65 Belum Tuntas

Jumlah 1980

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 55

Nilai Rata-rata Kelas 70.7

Tuntas 16

Presentase Tuntas 57.1%

Belum Tuntas 12

Presentasi Tidak Tuntas 42.8%

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

53

a. Nilai rata-rata hasil tes Pra Siklus

Nilai Rata-rata kelas = Jumlah nilai siswa

Jumlah seluruh siswa

= 1980

28

= 70.7

b. Nilai presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

Presentase tuntas = Jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 16 x 100%

28

= 57.1%

c. Nilai presentase belum tuntas dihitung berdasarkan rumus berikut:

Presentase belum tuntas = Jumlah siswa yang belum tuntas x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 12 x 100%

28

= 42.8%

3. Deskripsi Siklus II

Penelitian Siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at, 31 Januari 2020.

Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Proses

pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan di kelas IV MIN 4 Boyolali pada

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

54

subtema cerita fiksi. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada Siklus I berhasil

diperbaiki pada Siklus II. Pembelajaran pada Siklus II dapat berjalan lancar

sesuai yang telah direncanakan. Proses pembelajaran pada Siklus II sudah

berjalan dengan baik.

Nilai rata-rata yang telah dicapai pada Siklus II mencapai 79.8 dari

jumlah siswa kelas IV. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KBM) terdapat 25

siswa (89.2%). Sedangkan siswa yang belum tuntas belajar terdapat 3 siswa

(10.7%).

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Siklus II sudah dianggap

mencapai kriteria ketuntasan klasikal karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70

(Nilai KBM) sudah mencapai 89.2% dari keselurihan jumlah siswa dan hasil

presentase tersebut sudah lebih dari indikator keberhasilan yaitu ≥ 85% dari

keseluruhan jumlah siswa. Pembelajaran pada Siklus II dianggap berhasil

sehingga penelitian dihentikan sampai Siklus II. Nilai hasil belajar siswa pada

Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 AA 80 Tuntas

2 AMA 70 Tuntas

3 ARMP 75 Tuntas

4 ARAR 90 Tuntas

5 AA 100 Tuntas

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

55

6 AAPP 80 Tuntas

7 DAI 100 Tuntas

8 EKPS 90 Tuntas

9 GRI 70 Tuntas

10 GDP 90 Tuntas

11 HAN 75 Tuntas

12 HS 95 Tuntas

13 I NA 80 Tuntas

14 KJH 65 Belum Tuntas

15 MHAS 100 Tuntas

16 MVP 90 Tuntas

17 MEP 80 Tuntas

18 MIAS 80 Tuntas

19 PM 75 Tuntas

20 RAP 80 Tuntas

21 RKH 90 Tuntas

22 SDM 80 Tuntas

23 SDF 75 Tuntas

24 SSO 80 Tuntas

25 T LM 70 Tuntas

26 WDP 50 Belum Tuntas

27 WR 65 Belum Tuntas

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

56

28 ZMS 70 Tuntas

Jumlah 2235

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 50

Nilai Rata-rata Kelas 79.8

Tuntas 25

Presentase Tuntas 89.2%

Belum Tuntas 3

Presentasi Tidak Tuntas 10.7%

a. Nilai rata-rata hasil tes Pra Siklus

Nilai Rata-rata kelas = Jumlah nilai siswa

Jumlah seluruh siswa

= 2235

28

= 79.8

b. Nilai presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

Presentase tuntas = Jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 25x 100%

28

= 89.2 %

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

57

c. Nilai presentase belum tuntas dihitung berdasarkan rumus berikut:

Presentase belum tuntas = Jumlah siswa yang belum tuntas x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 3 x 100%

28

= 10.7 %

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas IV MIN 4

Boyolali pada subtema cerita fiksi melalui metode storytelling dengan media

boneka tangan terdiri dari dua Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Berdasarkan

dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada Siklus I dan Siklus II,

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari

rekapitulasi hasil belajar siswa melalui metode storytelling dengan media

boneka tangan pada subtema cerita fiksi pada data dibawah ini.

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus – Siklus II

Intrumen Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai rata-rata 67.7 70.7 79.8

Ketuntasan Klasikal 35.7 % 57.1% 89.2%

Tuntas 10 siswa 16 siswa 25 siswa

Belum Tuntas 18 siswa 12 siswa 3 siswa

Junlah Siswa 28 siswa 28 siswa 28 siswa

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

58

Berdasarkan data diatas dapat dibuktikan bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar siswa melalaui metode storytelling dengan media boneka tangan

pada subtema cerita fiksi. Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas

menggunakan metode storytelling dan media boneka tangan, hasil ulangan

harian siswa menunjukkan belum memuaskan. Masih terdapat sebanyak 18

siswa (64.3%) yang belum mencapai batas KBM yang telah ditentukan

sekolah. Batas KBM di kelas IV MIN 4 Boyolali pada subtema cerita fiksi

sebesar 70. Siswa yang mencapai KBM di kelas IV ini hanya 10 siswa (35.7%)

dengan perolehan hasil rata-rata sebesar 67.7. Sedangkan setelah

menggunakan metode storytelling dengan media boneka tangan terjadi

peningkatan walaupun belum secara klasikal, hasil penelitian pada siklus I

terdapat sebanyak 16 siswa (57.1%) yang mencapai KBM dan 12 siswa

(42.8%) belum tuntas dengan perolehan hasil rata-rata sebesar 70.7. Setelah

diskusi dengan wali kelas dengan hasil belajar siswa yang belum bisa mencapai

ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% dari keseluruhan siswa maka kelemahan-

kelemahan pada siklus I diperbaiki pada siklus II sehingga pada siklus II

terdapat peningkatan klasikal pada subtema cerita fiksi melalui metode

storytelling dengan media boneka tangan. Hasil penelitian pada siklus II

terdapat 3 siswa (10.7%) belum tuntas dan sebanyak 25 siswa (89.2%) yang

mencapai KBM dan indikator keberhasilan secara klasikal dengan perolehan

hasil rata-rata 79.7.

Berdasarkan data tersebut maka diketahui bahwa pelaksanaan PTK

melalui metode storytelling dengan media boneka tangan pada subtema cerita

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

59

fiksi dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas IV MIN 4 Boyolali tahun

pelajaran 2019/2020 telah berhasil meningkat.

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Belajar Setiap Siklus

No

Nama

KKM

Hasil Nilai

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Nilai Ket. Nilai Ket. Nilai Ket.

1 AA 70 65 Belum

Tuntas

75 Tuntas 80 Tuntas

2 AMA 70 65 Belum

Tuntas

65 Belum

Tuntas

70 Tuntas

3 ARMP 70 75 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas

4 ARAR 70 60 Belum

Tuntas

70 Tuntas 90 Tuntas

5 AA 70 65 Belum

Tuntas

70 Tuntas 100 Tuntas

6 AAPP 70 65 Belum

Tuntas

60 Belum

Tuntas

80 Tuntas

7 DAI 70 75 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas

8 EKPS 70 60 Belum

Tuntas

70 Tuntas 90 Tuntas

9 GRI 70 65 Belum 65 Belum 70 Tuntas

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

60

Tuntas Tuntas

10 GDP 70 65 Belum

Tuntas

60 Belum

Tuntas

90 Tuntas

11 HAN 70 70 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas

12 HS 70 65 Belum

Tuntas

55 Belum

Tuntas

95 Tuntas

13 I NA 70 60 Belum

Tuntas

70 Tuntas 80 Tuntas

14 KJH 70 60 Belum

Tuntas

65 Belum

Tuntas

65 Belum

Tuntas

15 MHAS 70 65 Belum

Tuntas

65 Belum

Tuntas

100 Tuntas

16 MVP 70 75 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas

17 MEP 70 60 Belum

Tuntas

70 Tuntas 80 Tuntas

18 MIAS 70 75 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas

19 PM 70 70 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas

20 RAP 70 65 Belum

Tuntas

60 Belum

Tuntas

80 Tuntas

21 RKH 70 90 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

22 SDM 70 80 Tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas

23 SDF 70 75 Tuntas 90 Tuntas 75 Tuntas

24 SSO 70 80 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

61

25 T LM 70 60 Belum

Tuntas

65 Belum

Tuntas

70 Tuntas

26 WDP 70 60 Belum

Tuntas

60 Belum

Tuntas

50 Belum

Tuntas

27 WR 70 65 Belum

Tuntas

60 Belum

Tuntas

65 Belum

Tuntas

28 ZMS 70 60 Belum

Tuntas

65 Belum

Tuntas

70 Tuntas

Jumlah 1895 1980 2235

Nilai Tertinggi 67.7 70.7 79.8

Nilai Terendah 35.7% 57.1% 89.2%

Nilai Rata-rata Kelas 64.3% 42.8% 10.7%

Berdasarkan Tabel 4.5, menunjukkan bahwa melalui metode

storytelling dengan media boneka tangan pada pembelajaran subtema cerita

fiksi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIN 4 Boyolali Tahun

Pelajaran 2019/2020. Hal ini sesuai teori yang dikemukakan oleh (Agus,

2010:7) yang mengemukakan bahwa storytelling menggunakan kemampuan

penyaji untuk menyampaikan sebuah cerita dengan gaya, intonasi, dan alat

bantu yang menarik minat pendengar. Storytelling sering digunakan dalam

proses belajar mengajar utamanya pada tingkat pemula atau anak-anak.

Dikatakan berhasil menggunakan metode storytelling, jika pendengar mampu

menangkap jalan cerita serta merasa terhibur. Selain itu, peran moral dalam

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

62

cerita juga diperoleh. Berdasarkan paparan tersebut menurut (Sudarmadji,

2010:21) mengungkapkan bahwa pemanfaatan alat peraga dengan bercerita

yaitu menggunakan boneka tangan. Serta didukung oleh peneliti terdahulu

yaitu Durrotun Nahihah (2017) tentang Pengembangan media boneka tangan

untuk meningkatkan kemampuan menceritakan kembali cerita anak yang

didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri kelas II SDN Ngadirejo 3.

Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat dari hasil belajar Pra Siklus masih

banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan KBM. Hasil belajar siswa yang

tuntas dari Pra Siklus hanya 10 siswa (35,7%) dan 18 siswa (64.3%) belum

tuntas dengan nilai rata-rata kelas 67,7. Pada Siklus I ketuntasan hasil belajar

mencapai 16 siswa (57.1%) dan 12 siswa (42.8%) belum tuntas dengan nilai

rata-rata 70.7. Jadi dari Pra Siklus ke Siklus 1 mengalami peningkatan hasil

belajar sebnayak 21.4%. Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada Siklus

II mengalami peningkatan menjadi 25 siswa (89.2%) yang tuntas dan 3 siswa

(10.7%) belum tuntas dengan nilai rata-rata 79.8. Jadi, terjadi peningkatan hasil

belajar Siklus I dan Siklus II sebesar 32.1%.

Maka dengan ini penelitian dihentikan pada Siklus II karena telah

memenuhi keberhasilan individu dan klasikal yaitu jumlah nilai siswa kelas IV

secara keseluruhan dalam kelas telah memenuhi KBM (Ketuntasan Belajar

Minimal) ≥ 70 serta tercapainya ketuntasan klasikal 85% dalam pembelajaran.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode Storytelling dengan media boneka tangan dapat meningkatan hasil

belajar siswa subtema cerita fiksi pada siswa kelas IV MIN 4 Boyolali Tahun

Pelajaran 2019/2020. Hal ini dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa

mulai dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Data tersebut diperoleh sebagai berikut:

Hasil belajar siswa yang tuntas dari Pra Siklus hanya 10 siswa (35,7%) dan 18 siswa

(64.3%) belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 67,7. Pada Siklus I ketuntasan hasil

belajar mencapai 16 siswa (57.1%) dan 12 siswa (42.8%) belum tuntas dengan nilai

rata-rata 70.7. Jadi dari Pra Siklus ke Siklus 1 mengalami peningkatan hasil belajar

sebnayak 21.4%. Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada Siklus II mengalami

peningkatan menjadi 25 siswa (89.2%) yang tuntas dan 3 siswa (10.7%) belum tuntas

dengan nilai rata-rata 79.8. Jadi, terjadi peningkatan hasil belajar Siklus I dan Siklus

II sebesar 32.1%. siswa yang belum tuntas pada siklus II akan diberi tindakan

mandiri berupa latihan-latihan atau remidi yang dipantau oleh guru sehingga

diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

64

1. Bagi Siswa

Siswa yang masih merasa kesulitan dalam bercerita ataupun masih

kurang percaya diri dalam bercerita hendaknya lebih memperbanyak

pengalaman membaca cerita dan menceritakan isi cerita dengan bahasa

daerahnya melalui media boneka tangan yang siswa punya agar hasil belajar

dapat dicapai secara maksimal.

2. Bagi Guru

Guru sebaiknya menggunakan metode dan media yang menunjang

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran terutama metode storytelling dan

media boneka tangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, karena

berdasarkan penelitian metode storytelling dan media boneka tangan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran, terutama mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

3. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan mendukung pembelajaran dengan berbagai metode

dan media yang semakin bervariasi dan kreatif, terutama metode storytelling dan

media boneka tangan dalam mengatasi peningkatan hasil belajar pada siswa,

karena metode storytelling dan media boneka tangan merupakan alat peraga

yang mampu menumbuhkan keaktifan, memberikan ketertarikan dan

menumbuhkan semangat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

65

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suyatna. (2011). Model Pembelajaran PAIKEM. Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Ahamd, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah

Dasar.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anas Sudijono. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Pers.

Arsa, I Putu Suka, 2015. Belajar dan Pembelajaran: Strategi Belajar yang

Menyenangkan.Yogyakarta: Media Akademi.

Arikunto, S. (2017). Pengembangan Instrumen Penelitian dan Penilaian

Program. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arief S Sadiman, (2008). Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Azhar Arsyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Pnelitian Tindakan

Sekolah.Yogyakarta: Gava Media.

Daryanto. (2012). Penelitian Tindakan Kelas dan Pnelitian Tindakan Sekolah

Beserta contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media.

Daryanto. (2013). Strategi dan tahapan mengajar (bekal ketrampilan dasar

bagiguru). Bandung: CV Yrama Widya.

Mudjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mulyasa. (2011). Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan

Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

66

Nurgiantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyajakarta :

BPFE.

Resmini, Nove, dkk. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran

Bahasa dan Sastra Infonesia. Bandung : UPI Press.

Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada.

Sanjaya, Wina. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Siti Mariana. (2010). Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap

Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Se-Gugud 4 Kecamatan

Bantul. Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta.

Siti Mariana. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap

Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Se-Gugud 4 Kecamatan

Bantul. Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sriyanti, Lilik. (2009). Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga.

Sriyanti, Lilik. 2913. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sudarmadji, dkk. (2010). Teknik Bercerita. Yogyakarta: Kurnia Kalam

Semesta.

Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja

Grafinda Persada

Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2007). Media Pengajaran, Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R8D. Bandung :

Alfabeta. CV.

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

67

Supratiknya, A. (2012). Penelitian Hasil Belajar dengan Yeknik Nontes.

Yogyakarta : Universitas Sanata Darma.

Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustakan Pelajar.

Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustakan Pelajar.

Suprijono, Agus. (2016). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustakan Pelajar.

Suyadi. (2010). Psikologi Belajar Anak Usia Dini. Yogyakarta : Pedagogia.

Tarigan, Jlago. (2006). Pendidikan Bahasa dan Satra di Kelas Rendah.

Jakarta:UT.

Tarigan, Henry Guntur. (2008) Membaca Suatu Ketrampilan

Berbahasa.Bandung; Angkasa

Tazkiroatun, Musfiroh. (2005). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah

Kecerdasan. Jakarta : Depdiknas.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Group.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu.Jakarta: Bumi Aksara.Warsiman.

Membangun Pemahaman Terhadap Karya Sastra Berbentuk

Fiksi.Jurnal Thaqafiyyat, 14(1), 2013:184.

Triningsih, Atin Istiarni. (2018). Jejak Pena Pustakawan. Yogyajakrta : Azyan

Mitra Media.

Wisrawaty Wahyuddin. Kemampuan Menentukan Isi Cerita Rakyat Siswa Kelas

X SMA Negeri 1 Raha. Jurnal Bastra, 1(1). Maret 2016:4.

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

68

Lampiran 1

SURAT KETERANGAN KEGIATAN (SKK)

NAMA : Nurul Hidayati Ningsih JURUSAN : PGMI

NIM : 23040160033 Dosen PA : Suwardi, M.Pd

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1. Orientasi pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga

22-23 Agustus

2016

Peserta 3

2. UPT Perpustakaan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

Agustus 2016 Peserta 2

3. Sertifikat Seminar Internasional

“Petani Untuk Negeri” dalam rangkaian

kegiatan Festifal Solidaritas Untuk Petani

Indonesia

24 September

2016

Peserta 10

4. Dialog Interaktif HMJ PAI IAIN Salatiga

“Pendidikan Karakter Indonesia”

15 Oktober 2016 Peserta 3

5. Malam Keakraban Forum Komunikasi

Mahasiswa Boyolali (FKMB) Salatiga “Peran

dan Konstribusi FKMB untuk Boyolali”

23 Oktober 2016 Peserta 3

6. Kegiatan Pelatihan Pembelajaran Al-Qur’an

dengan tema “Membangun Peradapan dengan

Al-Qur’an”

06 Maret 2017 Peserta 3

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

69

7. Kegiatan Malam Kekraban PGMI dengan

tema “ Wahana Raketing Memitra”

16-17 September

2017

Peserta 3

8. Kegiatan Pendidikan Tamu Racana

(DIKTARA) Tahun 2017”Gerbang Awal

Generasi Pramuka Perguruan Tinggi yang

Berdidikasi dan Profesional”

21-25 September

2017

Peserta 4

9. Kegiatan Seminar Kebudayaan dengan tema

“Ngudi Kaweruh Hayuning Budaya Jawi”

30 September

2017

Peserta 3

10. Surat Keputusan Dekan Fakultas Terbiyah

dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga Kegiatan Festifal

Budaya Himpunan Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (HMJ

PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga Tahun 2017

13 November

2017

Panitia 4

11. Kegiatan Festifal Budaya PGMI Jalan sehat

Semarak Festifal Hari Jadi PGMI ke 10

“Bersama Kita Bisa”

15 November

2017

Pengisi Acara 6

12. Kegiatan Festifal Budaya PGMI Jalan sehat

Semarak Festifal Hari Jadi PGMI ke 10

“Bersama Kita Bisa”

15 November

2017

Panitia 3

13. Kegiatan Pameran Media Pembelajaran

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

29 November

2017

Peserta 2

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

70

(PGMI) Tahun Angkatan 2016

14. Seminar Nasional “Tantangan NKRI di

tengah penetrasi ideologi trans nasional”

1 Desember 2017 Peserta 8

15. Has accomplished TOEFLTraining for

Students of IAIN Salatiga

12 Maret – 09

April 2018

Peserta 3

16. Certificate this is to certify that the candidate

whose name appears below has taken the

TOEFL prediction test of UPTPB IAIN

Salatiga under the secure conditions.

12 Maret – 09

April 2018

Peserta 3

17. Sertifikat National Seminar “The

interferences of social media to developing

millennial’s creativity and innovation to face

industrial revolution 4.0”

27 April 2019 Peserta 8

18. Festifal Karya Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan 2018

Mei 2018 Panitia 4

19. Kegiatan KILAU RAYA PGMI 2018 dalam

rangka memperingati hari AIDS

1 Desember 2018 Peserta 3

20. Kegiatan Anniversary FKMB ke-IV dengan

tema “Generasi sehat, Masyarakat Selamat,

Mahasiswa Hebat, Boyolali Bermartabat”

31 Januari 2019 Panitia 3

21. Pelaksanaan piala rektor IAIN Salatiga 2019 12 April 2019 Panitia 4

22. Seminar Nasional Media Pembelajaran

“Media Pembelajaran Berbasis Teknologi

11 November

2019

Peserta 8

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

71

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

72

Lampiran 2

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

73

Lampiran 3

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

74

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

75

Lampiran 4

Lembar Jawaban Siswa Siklus I

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

76

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

77

Lembar Jawaban Siklus II

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

78

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

79

Lembar Cerita yang Dibuat Siswa Siklus I

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

80

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

81

Lembar Cerita yang Dibuat Siswa Siklus II

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

82

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

83

Lampiran 5

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

84

Lampiran 6

NILAI ULANGAN HARIAN (PRA SIKLUS)

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 AA 70 65 Belum Tuntas

2 AMA 70 65 Belum Tuntas

3 ARMP 70 75 Tuntas

4 ARAR 70 60 Belum Tuntas

5 AA 70 65 Belum Tuntas

6 AAPP 70 65 Belum Tuntas

7 DAI 70 75 Tuntas

8 EKPS 70 60 Belum Tuntas

9 GRI 70 65 Belum Tuntas

10 GDP 70 65 Belum Tuntas

11 HAN 70 70 Tuntas

12 HS 70 65 Belum Tuntas

13 I NA 70 60 Belum Tuntas

14 KJH 70 60 Belum Tuntas

15 MHAS 70 65 Belum Tuntas

16 MVP 70 75 Tuntas

17 MEP 70 60 Belum Tuntas

18 MIAS 70 75 Tuntas

19 PM 70 70 Tuntas

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

85

20 RAP 70 65 Belum Tuntas

21 RKH 70 90 Tuntas

22 SDM 70 80 Tuntas

23 SDF 70 75 Tuntas

24 SSO 70 80 Tuntas

25 T LM 70 60 Belum Tuntas

26 WDP 70 60 Belum Tuntas

27 WR 70 65 Belum Tuntas

28 ZMS 70 60 Belum Tuntas

Jumlah 1895

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

Nilai Rata-rata Kelas 67.7

Tuntas 10

Presentase Tuntas 35.7%

Belum Tuntas 18

Presentasi Tidak Tuntas 64.3%

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

86

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MIN 4 Boyolali

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema : Indahnya Keragaman di Negeriku

Sub Tema : Keragaman Suku Bangsa dan Agama di

Negeriku

Materi Pokok : Cerita Fiksi

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfisksi ke dalam tulisan

dengan bahasa sendiri

Indikator

3.7.1 Siswa dapat menyebutkan kata sulit, gagasan pokok dalam setiap

paragraf, dan informasi baru dalam teks bacaan dengan benar

4.7.1 Siswa dapat menceritakan cerita rakyat dengan bahasa daerahnya

secara bergantian di depan kelas dengan rasa percaya diri

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

87

B. Materi Pembelajaran

Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang pria dengan istrinya dan

mereka mempunya sebuah cincin emas. Cincin tersebut merupakan cincin

keberuntungan dan siapa pun yang memilikinya maka hidupnya tidak akan

pernah kekurangan. Malangnya, mereka tidak tahu akan hal itu,

merekapun menjual cincin itu untuk mendapatkan uang.

Segera setelah menjual cincin itu, mereka pun bertambah miskin

dan miskin hingga ahirnya mereka tidak tahu apa yang harus dimakan

untuk hari esok. Mereka memelihara seekor kucing dan seekor anjing dan

mereka juga sama laparnya seperti tuannya. Kemudia, kedua hewan

peliharaan tersebut berunding untuk menemukan cara agar majikannya

tersebut dapat kembali memiliki kehidupannya seperti semula. Ketika

sedang berunding, tiba tiba Anjing memiliki ide.

“Mereka harus mendapatkan cincinya kembali” katanya kepada kucing. Si

Kucing pun menjawab “Cincin itu telah di kunci di dalam peti, dimana

tidak mungkin untuk didapatkan kembali”

“Kau harus menangkap tikus” kata anjing tersebut.” Tikus tersebut dapat

membuat lubang di dalam peti dan mengambil cincin tersebut dari dalam

peti. Jika si tikus itu tidak mau ancam dia, katakana kalau kau akan

mengigitnya sampai mati, dan kau akan lihat dia akan meuruti

perintahmu”

Saran itu membuat sang kucing gembira, dan ia menangkap si tikus.

Kemudian Tikus pun ingin melihat rumah dimana peti penyimpan cincin

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

88

itu berada, sedangkan sang Anjing mengikuti dari belakang. Kemudian

mereka pun berjalan menuju rumah tersebut. Di perjalanan mereka harus

menyebrangi sungai yang luas. Karena kucing tidak bisa berenang, maka

anjing menolongnya dan juga menolong tikus untuk menyebrang.

Setelah berhasil menyebrang, sang kucing pun menunjukan rumah

dimana peti itu berada. Sesampainya di tempat dimana peti itu disimpan,

tikus pun langsung membuat lubang dipeti tersebut dan mengambil cincin

yang ada di dalamnya.

Setelah berhasil, ia pun meletakan cincin tersebut dimulutnya dan

kembali ke sungai dimana sang anjing telah menanti untuk menolongnya

menyebrang. Kemudian mereka bersama-sama berjalan menuju rumah

majikan untuk memberikan cincin keberuntungannya. Diperjalanan,

mereka bertemu dengan banyak rumah penduduk. Karena sang kucing

pandai memanjat atap rumah, maka ia lebih dahulu sampai di rumah

majikannya dibandingkan dengan sang anjing yang harus berjalan melalui

tanah karena tidak pandai memanjat.

Sesampainya di rumah, kucing tersebut memberikan cincinnya

kepada sang majikan. Sang majikan pun berkata “ Sungguh binatang yang

sangat baik kucing ini” Kita berjanji untuk selalu memberi mu cukup

perhatian dan makan. Kami akan merawatmu layaknya anak kami sendiri”

Tetapi ketika sang anjing tiba di rumah, sang majikan memukul

dan mengomelinya, karena sang majikan mengganggap anjing tersebut

tidak berbuat apa apa untuk mengambil cincin tersebut. Sang kucing yang

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

89

tahu hal sesungguhnya pun hanya dia di dekat perapian, meringkuk dan

tidak berusaha untuk menjelaskan apappun.

Anjing pun murka dengan sang kucing karena berusaha untuk

berbuat licik. Ketika ia melihat sang kucing, maka ia akan selalu

mengejarnya dan berusaha untuk menghajarnya.

Sejak saat itu, kucing dan anjing pun bermusuhan

C. Media / Alat Bantu

1. Cerita Rakyat yang berjudulkucing dan anjing bermusuhan

2. Boneka Tangan

D. Metode Pembelajaran

Metode Storytelling

E. Sumber Belajar

1. Buku Guru Kelas IV

2. Buku Siswa Kelas IV

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pembuka

a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran

b. Guru mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh”

c. Siswa menjawab salam “Waalaikumussalam Warahmatullahi

Wabarakatuh”

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

90

d. Guru memeriska posisi duduk siswa “Sebelum berdo’a, ayo duduk

yang manis, badan tegak, tangan diatas meja”

e. Siswa yang dapat jadwal memimpin do’a diminta untuk maju

kedepan dan langsung berdo’a bersama-sama

f. Guru mengabsensi siswa sambil menanyakan kabar “Apa kabar

hari ini? Siapa yang tidak berangkat ya?”

g. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi satu nusa satu bangsa

sebagai ice breaking dan sebagai apersepsi dalam mengingat

pembelajaran sebeluumnya serta sebagai penyemangat sebelum

pembelajaran dimulai

h. Guru mengkondisikan siswa untuk lebih fokus dalam pembelajaran

dan mengingatkan kepada seluruh siswa bahwa pembelajaran kali

ini peralatan yang ada diatas meja hanya buku tulis, pensi dan

penghapus. Selain 3 alat tulis tersebut untuk dimasukkan kedalam

tas. Dan lebih menekankan kepada 4 siswa yang pada pembelajaran

sebelumnya masih berbicara sendiri untuk lebih fokus lagi dalam

pembelajaran kali ini.

i. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran

dihari ini “ hari ini kita belajar tentang cerita fiksi, dimana nanti

anak-anak akan paham bagaimana memerankan sebuah cerita dan

kita akan belajar bercerita dengan boneka tangan ini (guru

menunjukkan boneka tangan dihadapan siswa)”.

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

91

2. Kegiatan Inti

a. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran

dihari ini “ hari ini kita belajar tentang cerita fiksi, dimana nanti

anak-anak akan paham bagaimana memerankan sebuah cerita dan

kita akan belajar bercerita dengan boneka tangan ini (guru

menunjukkan boneka tangan dihadapan siswa)”.

b. Guru bertanya “siapa yang pernah bercerita dengan boneka tangan?

c. Guru mencontohkan cara bercerita dengan lebih terampil dan

semangat dalam penggunaan boneka tangan “Sebelum anak-anak

memainkan boneka ini, sekarang lihat pak guru dulu ya anak dan

simak teks bacaan yang sudah ada diatas meja kalian”

d. Guru bercerita menggunakan boneka tangan dengan lebih cakap

dan inofatif dalam bercerita dihadapan siswa.

e. Guru memberikan arahan “ Gimana asyik kan bercerita dengan

boneka ini? Ok, anak-anak akan bercerita juga dengan boneka ini

tapi sekarang anak-anak membuat cerita rakyat dengan bahasa

daerah atau bahasa sehari-hari kalian, tema bebas, contohnya

seperti cerita yang telah bapak contohkan tadi ya anak-anak.”

f. Guru menekankan atau memeberi peringatan kepada seluruh siswa

untuk bercerita maju kedepan kelas sesuai cerita yang telah siswa

buat” bapak peringatkan ya, jika masih ada yang malu untuk tidak

bercerita didepan kelas, maka bapak tidak akan mengajar di kelas

ini lagi. Jadi semua siswa wajib maju ya?

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

92

g. Siswa serentak menjawa “Iya pak guru.”

h. Siswa maju satu persatu dengan rasa percaya diri untuk

menceritakan cerita rakyat yang telah siswa buat dengan bahasa

daerahnya menggunakan media boneka tangan yang telah tersedia

i. (Pada siklus I masih ada 3 siswa yang malu ketika diminta untuk

bercerita di depan kelas) Guru memberikan perhatian lebih kepada

seluruh siswa, memberikan keleluasaan kepada seluruh siswa

dalam pembelajaran, dengan mendekati dan memberi arahan atau

motivasi kepada siswa untuk berani maju kedepan kelas untuk

bercerita.

j. Guru melakukan penilaian saat siswa bercerita

k. Guru memberikan pertanyaan asyik kepada 3 siswa yang kemarin

masih malu dalam bercerita di depan kelas “ Gimana perasaanmu

ketika maju bercerita? Asyikkan? Inget jangan malu-malu lagi ya!

semua sama-sama manusia jadi jangan malu.”

3. Kegiatan Penutup

a. Guru merefleksi pembelajaran hari ini dengan menanyakan “Hari

ini kita belajar apa saja? pengalaman berkesan dari pembelajaran

dihari apa saja?

b. Guru memotivasi siswa untuk bangga dengan bahasa daerah yang

ada dalam diri siswa

c. Guru meminta siswa mengumpulkan semua cerita nonfiksi yang

telah siswa buat

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

93

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdallah dan

diikuti oleh siswa

e. Guru menutup pembelajaran dengan salam

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap

b. Penilaian Pengetahuan

c. Penilaian Ketrampilan

2. Instrumen Penilaian

a. Observasi selama kegiatan pembelajaran

b. Tes : Penilaian menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang

diceritakan guru

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah dengan benar!

1. Apa gagasan pokok dari cerita rakyat yang telah disampaikan

oleh guru?

2. Sebutkan 3 kosakata sulit dari bacaan di atas!

3. Dimana latar atau tempat kejadian dalam cerita rakyat yang telah

disampaikan guru?

4. Mengapa kucing dan anjing bermusuhan?

5. Jelaskan informasi baru yang dapat diperoleh dalam cerita rakyat

yang telah disampaikan guru?

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

94

Jawab!

1. Anjing dan kucing yang baik menjadi bermusuhan gara-gara

cincin keberuntungan

2. a. peti

b. majikan

c. murka

3. Rumah dan sungai.

4. Anjing murka dengan sang kucing karena berusaha berbuat licik

5. Jawaban siswa bisa berbeda-beda

Penskoran = Benar x 20 = 100

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

95

Lampiran 8

Daftar Hasil Belajar Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 A A 75 Tuntas

2 A M A 65 Belum Tuntas

3 A R M P 75 Tuntas

4 A R A R 70 Tuntas

5 A A 70 Tuntas

6 A A P P 60 Belum Tuntas

7 D AI 90 Tuntas

8 E K P S 70 Tuntas

9 G R I 65 Belum Tuntas

10 G D P 60 Belum Tuntas

11 H A N 75 Tuntas

12 H S 55 Belum Tuntas

13 I N A 70 Tuntas

14 K J H 65 Belum Tuntas

15 M H A S 65 Belum Tuntas

16 M V P 75 Tuntas

17 M E P 70 Tuntas

18 M I A S 80 Tuntas

19 P M 75 Tuntas

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

96

20 R A P 60 Belum Tuntas

21 R K H 90 Tuntas

22 S D M 85 Tuntas

23 S D F 90 Tuntas

24 S S O 75 Tuntas

25 T L M 65 Belum Tuntas

26 W D P 60 Belum Tuntas

27 W R 60 Belum Tuntas

28 Z M S 65 Belum Tuntas

Jumlah 1980

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 55

Nilai Rata-rata Kelas 70.7

Tuntas 16

Presentase Tuntas 57.1%

Belum Tuntas 12

Presentasi Tidak Tuntas 42.8%

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

97

c. Penilaian dalam membuat cerita rakyat

Buatah cerita rakyat dengan bahasa kalian!

Rubrik:

No Aspek yang

dinilai

Skor

4 3 2 1

1 Kerapian

Tulisan

Tulisan rapi

dan mudah

terbaca

Tulisan

belum rapi

dan ada yang

belum bisa

terbaca

Tulisan

tidak rapi

dan cukup

mudah

terbaca

Tulisan

tidak rapi

dan sulit

terbaca

2 Tanda Baca Menggunaka

n tanda baca

dengan tepat

Tanda baca

belum bisa

terbaca

Tanda baca

cukup

terbaca

Tanda

baca tidak

terbaca

sama

sekali

Jumlah

Skor Maksimal 8

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

98

d. Penilaian dalam menceritakan cerita yang telah dibuat siswa

Rubrik:

No Aspek yang

dinilai

Skor

4 3 2 1

1 Bahasa Kesesuaian

bahasa yang

ditulis

dengan yang

diceritakan

Sebagian

besar ada

kesesuaian

bahasa yang

ditulis dan

diceritaka

Sebagian

kecil ada

kesesuaian

bahasa yang

ditulis dan

diceritaka

Bahasa yang

ditulis dan

diceritakan

tidak sesuai

2 Suara Menggunaka

n tanda baca

dengan tepat

Tanda baca

belum bisa

terbaca

Tanda baca

cukup

terbaca

Tanda baca

tidak terbaca

sama sekali

Jumlah

Skor Maksimal 8

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

99

Lampiran 9

Daftar Nilai Keterampilan Siklus I

No

Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Predikat Kerapia

n

Tulisan

Tanda

Baca

Bahasa Suara

1 A A 3 3 4 4 14 A

2 A M A 3 2 3 4 12 B

3 A R M P 3 3 3 3 12 B

4 A R A R 3 3 4 4 14 A

5 A A 4 3 4 4 15 A

6 A A P P 3 2 3 4 12 B

7 D AI 4 3 3 3 13 A

8 E K P S 3 3 3 3 12 B

9 G R I 3 4 3 3 13 A

10 G D P 3 3 3 3 12 B

11 H A N 3 3 3 4 13 A

12 H S 3 4 3 3 13 A

13 I N A 3 3 4 4 14 A

14 K J H 3 4 4 4 15 A

15 M H A S 3 2 4 4 13 A

16 M V P 4 4 3 4 15 A

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

100

17 M E P 3 3 4 4 14 A

18 M I A S 3 3 3 3 12 B

19 P M 4 4 4 3 15 A

20 R A P 3 3 4 3 13 A

21 R K H 4 4 3 3 14 A

22 S D M 3 4 3 3 13 A

23 S D F 4 3 3 3 13 A

24 S S O 4 3 3 3 13 A

25 T L M 3 3 3 3 12 B

26 W D P 3 3 2 3 11 B

27 W R 2 2 3 3 10 C

28 Z M S 3 3 4 3 13 A

Skor Maksimal : 16

Nilai : Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal

Panduan Konversi Nilai:

Konversi Nilai (Skala 0-100) Predikat Klasifikasi

81-100 A SB (Sangat Baik)

66-80 B B (Baik)

51-65 C C (Cukup)

0-50 D K (Kurang)

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

101

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

102

Lampiran 10

Anjing dan Kucing Bermusuhan

Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang pria dengan istrinya dan

mereka mempunya sebuah cincin emas. Cincin tersebut merupakan cincin

keberuntungan dan siapa pun yang memilikinya maka hidupnya tidak akan

pernah kekurangan. Malangnya, mereka tidak tahu akan hal itu,

merekapun menjual cincin itu untuk mendapatkan uang.

Segera setelah menjual cincin itu, mereka pun bertambah miskin

dan miskin hingga ahirnya mereka tidak tahu apa yang harus dimakan

untuk hari esok. Mereka memelihara seekor kucing dan seekor anjing dan

mereka juga sama laparnya seperti tuannya. Kemudia, kedua hewan

peliharaan tersebut berunding untuk menemukan cara agar majikannya

tersebut dapat kembali memiliki kehidupannya seperti semula. Ketika

sedang berunding, tiba tiba Anjing memiliki ide.

“Mereka harus mendapatkan cincinya kembali” katanya kepada kucing. Si

Kucing pun menjawab “Cincin itu telah di kunci di dalam peti, dimana

tidak mungkin untuk didapatkan kembali”

“Kau harus menangkap tikus” kata anjing tersebut.” Tikus tersebut dapat

membuat lubang di dalam peti dan mengambil cincin tersebut dari dalam

peti. Jika si tikus itu tidak mau ancam dia, katakana kalau kau akan

mengigitnya sampai mati, dan kau akan lihat dia akan meuruti

perintahmu”

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

103

Saran itu membuat sang kucing gembira, dan ia menangkap si tikus.

Kemudian Tikus pun ingin melihat rumah dimana peti penyimpan cincin

itu berada, sedangkan sang Anjing mengikuti dari belakang. Kemudian

mereka pun berjalan menuju rumah tersebut. Di perjalanan mereka harus

menyebrangi sungai yang luas. Karena kucing tidak bisa berenang, maka

anjing menolongnya dan juga menolong tikus untuk menyebrang.

Setelah berhasil menyebrang, sang kucing pun menunjukan rumah

dimana peti itu berada. Sesampainya di tempat dimana peti itu disimpan,

tikus pun langsung membuat lubang dipeti tersebut dan mengambil cincin

yang ada di dalamnya.

Setelah berhasil, ia pun meletakan cincin tersebut dimulutnya dan

kembali ke sungai dimana sang anjing telah menanti untuk menolongnya

menyebrang. Kemudian mereka bersama-sama berjalan menuju rumah

majikan untuk memberikan cincin keberuntungannya. Diperjalanan,

mereka bertemu dengan banyak rumah penduduk. Karena sang kucing

pandai memanjat atap rumah, maka ia lebih dahulu sampai di rumah

majikannya dibandingkan dengan sang anjing yang harus berjalan melalui

tanah karena tidak pandai memanjat.

Sesampainya di rumah, kucing tersebut memberikan cincinnya

kepada sang majikan. Sang majikan pun berkata “ Sungguh binatang yang

sangat baik kucing ini” Kita berjanji untuk selalu memberi mu cukup

perhatian dan makan. Kami akan merawatmu layaknya anak kami sendiri”

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

104

Tetapi ketika sang anjing tiba di rumah, sang majikan memukul

dan mengomelinya, karena sang majikan mengganggap anjing tersebut

tidak berbuat apa apa untuk mengambil cincin tersebut. Sang kucing yang

tahu hal sesungguhnya pun hanya dia di dekat perapian, meringkuk dan

tidak berusaha untuk menjelaskan apappun.

Anjing pun murka dengan sang kucing karena berusaha untuk

berbuat licik. Ketika ia melihat sang kucing, maka ia akan selalu

mengejarnya dan berusaha untuk menghajarnya.

Sejak saat itu, kucing dan anjing pun bermusuhan

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

105

Lampiran 11

Lembar Soal Siklus I

Nama :

No Absen :

Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah dengan benar!

1. Apa gagasan pokok dari cerita rakyat yang telah disampaikan oleh guru?

2. Sebutkan 3 kosakata sulit dari bacaan di atas!

3. Dimana latar atau tempat kejadian dalam cerita rakyat yang telah

disampaikan guru?

4. Mengapa kucing dan anjing bermusuhan?

5. Jelaskan informasi baru yang dapat diperoleh dalam cerita rakyat yang telah

disampaikan guru?

Nilai:

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

106

Lampiran 12

CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

A. Lembar Pengamatan Guru

Nama Sekolah : MIN 4 Boyolali

Guru : Edi Wahyono, S.Pd.I

Mata Pelajara : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Cerita Fiksi

Kelas/Semester : IV/2

Waktu pelaksanaan : Selasa, 28 Januari 2020 (Pukul 08.00-09.10 WIB)

Petunjuk : Skor diisi dengan memberikan tanda (√ ) sesuai

dengan kinerja guru saat proses pembelajaran

berlangsung

No Aspek yang diamati Skor

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pembelajaran

1 Memeriksa kesiapan siswa V

2 Memberikan motivasi awal V

3 Memberikan apersepsi (berkaitan dengan

materi)

V

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

107

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran V

5 Memberikan acuan bahan ajar yang akan

dipelajari

V

Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

6 Kejelasan artikulasi suara V

7 Kemampuan mengendalikan kelas V

8 Antusiasme dalam penampilan V

9 Menarik perhatian siswa dalam proses

pembelajaran melalui metode storytelling

V

10 Memberikan perhatian yang sama pada

setiap kelompok

V

Penguasaan Bahan Ajar

11 Bahan belajar disajikan sesuai dengan

langkah-langkah yang dibuat dalam RPP

V

12 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar V

13 Mampu memberikan variasi dalam

penyampaian bahan ajar melalui metode

storytelling

V

Kegiatan Belajar Menagajar

14 Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan

atau indikator yang telah ditetapkan

V

15 Mendemonstrasikan langkah-langkah

kegiatan belajar melalui metode storytelling

V

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

108

16 Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu V

17 Memfasilitasi siswa selama kegiatan

pembelajaran melalui metode storytelling

V

Evaluasi Pembelajaran

18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan

V

19 Penilaian yang diberikan sesuai RPP V

Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

20 Meninjau kembali yang telah diajarkan V

21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan

V

22 Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

V

23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara

individu maupun kelompok

V

24 Menginformasikan materi yang akan

dipelajari berikutnya

V

25 Memberi motivasi belajar V

Total 79

Kategori Baik

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

109

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

110

Lampiran 13

B. Lembar Pengamatan Siswa

No Aspek yang diamati Skor

A B C D

1 Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru V

2 Mengetahui tujuan pembelajaran V

3 Memperhatikan penjelasan guru V

4 Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah

pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

storytelling

V

5 Antusias siswa terhadap pembelajaran menggunakan

metode storytelling

V

6 Kecakapan dalam mengerjakan V

7 Keberanian dalam menyampaikan cerita V

8 Menyimpulkan tentang materi pembelajaran V

9 Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang

belum diketahui

V

10 Terciptanya suasana yang kondusif V

Total 26

Kategori Baik

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

111

Keterangan: Rentang Kategori:

A = 4 (Baik Sekali) 33 - 40 = Baik Sekali

B = 3 (Baik) 25 – 32 = Baik

C = 2 (Cukup) 17 - 24 = Sedang

D = 1 (Kurang) 09 - 16 = Cukup

00 – 08= Kurang

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

112

Lampiram 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MIN 4 Boyolali

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema : Indahnya Keragaman di Negeriku

Sub Tema : Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku

Materi Pokok : Cerita Fiksi

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfisksi ke dalam tulisan

dengan bahasa sendiri

Indikator

3.7.1 Siswa dapat menyebutkan kata sulit, gagasan pokok dalam setiap

paragraf, dan informasi baru dalam teks bacaan dengan benar

4.7.1 Siswa dapat menceritakan cerita rakyat dengan bahasa daerahnya

secara bergantian di depan kelas dengan rasa percaya diri

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

113

B. Materi Pembelajaran

Dahulu kala katak dan kera bersahabat sangat akrab. Ke mana -

mana mereka selalu bersama. Suatu waktu di musim hujan,mereka berdua

sepakat untuk menanam pisang. Katak dan kera pun mulai mempersiapkan

lahan, menggali lubang dan mencari bibit pisang. Ketika seharian bekerja

akhirnya mereka menemukan bibit pisang seperti yang mereka inginkan,

yaitu pisang yang sudah agak besar. Mereka menggali, lalu memikulnya

bersama - sama. Setibanya di lokasi, kera berubah pikiran. Dia berkata :"

sobat, sebaiknya pisang ini kita tanam masing-masing, supaya bila sudah

berbuah pastinya sangat banyak". Katak setuju saja.

Akhirnya pisang yang hanya sebatang itu mereka potong bagi dua.

katak tanam bagian pangkalnya, dan kera bagian ujungnya. itu semua atas

saran kera, karena dia berpikir bahwa tanam yang sudah ada daun pasti

cepat berbuah. Maka mereka pun mulai menanamnya masing - masing.

katak dengan segala lugunya ikut saja kemauan kera. Tiap hari katak dan

kera selalu melihat pisang mereka. secara perlahan-lahan pisang sang

katak mulai tumbuh daunnya, makin hari makin banyak. pisang kera

semakin kuning, kera pun senang. Dia berpikir pasti pisangnya pasti akan

berbuah.

Ketika 3 bulan lamanya mereka sudah sibuk dengan urusan masing-

masing dan tidak pernah melihat pisang mereka lagi. Suatu hari, tanpa

sengaja kera lewat di kebun mereka dan dia melihat pisang yang ditanam

katak sudah berbuah dan sudah masak. Benar-benar mengundang selera si

kera. Rasanya saat itu juga dia ingin memakannya sampai habis, tapi dia

berpikir lain." ah..katak tidak bisa panjat, baiklah aku beritahu katak

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

114

supaya dia yang panjat, kalau dia menyerah baru saya, sehingga

persahabatan kami tetap aman". Akhirnya kera bergegas pulang, dan

secepatnya dia memberitahukan kepada katak. mereka berdua balik lagi ke

kebun untuk mengambil pisang-pisang itu. "Ayo kawan, silahkan panjat!

Itu kan pisangmu. aku tunggu di sini saja" (Kera mulai mengeluarkan jurus

mautnya). Katak pun mencoba. Dia melompat sekuat tenaga, hampir bisa,

terjatuh, lompat lagi, jatuh lagi! akhirnya katak mengalah. Kera bersorak

girang dalam hati. "Sobat, aku tidak bisa, sekarang kamu saja, aku yang

tunggu di sini". Dalam sekali lompat kera sudah berada di sisir pisang

paling atas, dia mengambil sebuah dan mencoba, mencoba lagi dan lagi.

kera tidak menghiraukan katak yang merengek minta pisang hanya sebuah

saja untuk ukuran perutnya. Dalam keadaan emosi katak pun pergi

mencari buluh, dia raut tajam-tajam dan ditaruhnya di sekeliling pohon

pisang lalu ditutupnya dengan daun pisang kering. kera sama sekali tidak

menghiraukan apa yang dibuat katak di bawah.

Setelah setandan pisang habis kera baru merasakan sangat

kekenyangan dan ia tidak bisa turun lagi dari atas pohon. "Teman, tolong

turunkan aku". pinta kera. "Aku tidak bisa, sob. Tapi kalau sob mau,

lompat saja ke daun pisang itu. aku sudah siapkan daun pisang empuk

untuk kamu". ujar katak. "Terima kasih kawan eeeee....kamu memang

kawanku yang paling baik, aku tak akan pernah bisa membalas jasamu

lagi," (1, 2, 3, oplaaaaaahhhhhhhh .....Duuuaaaaaaaaaarrrrrrrrrr) ledaklah

perut kera yang rakus itu.

C. Media / Alat Bantu

1. Cerita Rakyat yang berjudul katak dan kera

2. Boneka Tangan

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

115

D. Metode Pembelajaran

Metode Storytelling

E. Sumber Belajar

1. Buku Guru Kelas IV

2. Buku Siswa Kelas IV

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pembuka

a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran

b. Guru mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh”

c. Semua siswa serentak menjawab salam “Waalaikumussalam

Warahmatullahi Wabarakatuh”

d. Guru memeriska posisi duduk siswa “Sebelum berdo’a, ayo duduk

yang manis, badan tegak, tangan diatas meja”

e. Siswa yang dapat jadwal memimpin do’a diminta untuk maju

kedepan dan langsung berdo’a bersama-sama

f. Guru mengabsensi siswa sambil menanyakan kabar “Apa kabar hari

ini? Siapa yang tidak berangkat ya?”

g. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi satu nusa satu bangsa sebagai

ice breaking dan sebagai apersepsi dalam mengingat pembelajaran

sebeluumnya serta sebagai penyemangat sebelum pembelajaran

dimulai

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

116

h. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran dihari

ini “ hari ini kita belajar tentang cerita fiksi, dimana nanti anak-anak

akan paham bagaimana memerankan sebuah cerita dan kita akan

belajar bercerita dengan boneka tangan ini (guru menunjukkan

boneka tangan dihadapan siswa)”

2. Kegiatan Inti

a. Guru bertanya “siapa yang pernah bercerita dengan boneka tangan?

b. Guru mencontohkan cara bercerita dengan boneka tangan “Sebelum

anak-anak memainkan boneka ini, sekarang lihat pak guru dulu ya

anak dan simak teks bacaan yang sudah ada diatas meja kalian”

c. Guru memberikan arahan “ Gimana asyik kan bercerita dengan boneka

ini? Ok, anak-anak akan bercerita juga dengan boneka ini tapi sekarang

anak-anak membuat cerita rakyat dengan bahasa daerah atau bahasa

sehari-hari kalian, tema bebas, contohnya seperti cerita yang telah bapak

contohkan tadi ya anak-anak. tapi untuk cerita hari ini ditulis dengan rapi

ya dan juga nanti kalau maju bercerita harus lebih percaya diri lagi ya

anak-anak”

d. Siswa maju satu persatu dengan rasa percaya diri untuk

menceritakan cerita rakyat yang telah siswa buat dengan bahasa

daerahnya menggunakan media boneka tangan yang telah tersedia

e. Guru melakukan penilaian saat siswa bercerita

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

117

3. Kegiatan Penutup

a. Guru merefleksi pembelajaran hari ini dengan menanyakan “Hari ini

kita belajar apa saja? pengalaman berkesan dari pembelajaran dihari

apa saja?

b. Guru memotivasi siswa untuk bangga dengan bahasa daerah yang

ada dalam diri siswa

c. Guru meminta siswa mengumpulkan semua cerita nonfiksi yang

telah siswa buat

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdallah dan diikuti

oleh siswa

e. Guru menutup pembelajaran dengan salam

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap

b. Penilaian Pengetahuan

c. Penilaian Ketrampilan

2. Instrumen Penilaian

a. Observasi selama kegiatan pembelajaran

b. Tes : Penilaian menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang

diceritakan guru

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah dengan benar!

1. Apa gagasan pokok dari cerita rakyat yang telah disampaikan

oleh guru?

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

118

2. Sebutkan 3 kosakata sulit dari bacaan di atas!

3. Dimana latar atau tempat kejadian dalam cerita rakyat yang telah

disampaikan guru?

4. Mengapa katak membuat buluh dan kemudian ditaruh disekeliling

pohon pisang?

5. Jelaskan informasi baru yang dapat diperoleh dalam cerita rakyat

yang telah disampaikan guru?

Jawab!

1. Kera yang rakus dan banyak akal

2. a. akrab

b. menggali

c. buluh

3. Di kebun

4. Katak emosi karena kerakusan kera

5. Jawaban siswa bisa berbeda-beda

Penskoran = Benar x 20 = 100

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

119

Lampiran 15

Daftar Hasil Belajar Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 A A 80 Tuntas

2 A M A 70 Tuntas

3 A R M P 75 Tuntas

4 A R A R 90 Tuntas

5 A A 100 Tuntas

6 A A P P 80 Tuntas

7 D AI 100 Tuntas

8 E K P S 90 Tuntas

9 G R I 70 Tuntas

10 G D P 90 Tuntas

11 H A N 75 Tuntas

12 H S 95 Tuntas

13 I N A 80 Tuntas

14 K J H 65 Belum Tuntas

15 M H A S 100 Tuntas

16 M V P 90 Tuntas

17 M E P 80 Tuntas

18 M I A S 80 Tuntas

19 P M 75 Tuntas

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

120

20 R A P 80 Tuntas

21 R K H 90 Tuntas

22 S D M 80 Tuntas

23 S D F 75 Tuntas

24 S S O 80 Tuntas

25 T L M 70 Tuntas

26 W D P 50 Belum Tuntas

27 W R 65 Belum Tuntas

28 Z M S 70 Tuntas

Jumlah 2235

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 50

Nilai Rata-rata Kelas 79.8

Tuntas 25

Presentase Tuntas 89.2%

Belum Tuntas 3

Presentasi Tidak Tuntas 10.7%

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

121

c. Penilaian dalam membuat cerita rakyat

Buatah cerita rakyat dengan bahasa kalian!

Rubrik:

No Aspek yang

dinilai

Skor

4 3 2 1

1 Kerapian

Tulisan

Tulisan rapi

dan mudah

terbaca

Tulisan

belum rapi

dan ada yang

belum bisa

terbaca

Tulisan

tidak rapi

dan cukup

mudah

terbaca

Tulisan

tidak rapi

dan sulit

terbaca

2 Tanda Baca Menggunakan

tanda baca

dengan tepat

Tanda baca

belum bisa

terbaca

Tanda baca

cukup

terbaca

Tanda baca

tidak

terbaca

sama sekali

Jumlah

Skor Maksimal 8

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

122

d. Penilaian dalam menceritakan cerita yang telah dibuat siswa

Rubrik :

No Aspek yang

dinilai

Skor

4 3 2 1

1 Bahasa Kesesuaian

bahasa yang

ditulis

dengan yang

diceritakan

Sebagian

besar ada

kesesuaian

bahasa yang

ditulis dan

diceritaka

Sebagian kecil

ada kesesuaian

bahasa yang

ditulis dan

diceritaka

Bahasa yang

ditulis dan

diceritakan

tidak sesuai

2 Suara Menggunaka

n tanda baca

dengan tepat

Tanda baca

belum bisa

terbaca

Tanda baca

cukup terbaca

Tanda baca

tidak terbaca

sama sekali

Jumlah

Skor Maksimal 8

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

123

Lampiran 16

Daftar Nilai Keterampilan Siklus II

No

Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Predikat Kerapian

Tulisan

Tanda

Baca

Bahasa Suara

1 A A 4 4 4 4 16 A

2 A M A 4 4 4 3 15 A

3 A R M P 4 3 4 4 15 A

4 A R A R 4 4 3 4 15 A

5 A A 4 3 3 4 14 A

6 A A P P 4 3 4 3 14 A

7 D AI 4 3 4 4 15 A

8 E K P S 4 3 4 4 15 A

9 G R I 3 4 4 4 15 A

10 G D P 3 3 3 3 12 B

11 H A N 4 3 4 4 15 A

12 H S 4 4 4 4 16 A

13 I N A 4 4 4 4 16 A

14 K J H 4 4 4 4 16 A

15 M H A S 4 3 4 4 15 A

16 M V P 4 4 4 3 15 A

17 M E P 4 3 4 4 15 A

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

124

Skor Maksimal : 16

Nilai : Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal

18 M I A S 4 3 4 3 14 A

19 P M 4 4 4 4 16 A

20 R A P 4 3 4 4 15 A

21 R K H 4 4 4 4 16 A

22 S D M 4 3 4 4 15 A

23 S D F 3 3 4 3 13 A

24 S S O 4 4 3 3 14 A

25 T L M 3 4 4 4 15 A

26 W D P 3 4 4 4 15 A

27 W R 3 3 3 3 11 B

28 Z M S 4 4 4 4 16 A

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

125

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

126

Lampiran 17

Katak dan Kera

Dahulu kala katak dan kera bersahabat sangat akrab. Ke mana -

mana mereka selalu bersama. Suatu waktu di musim hujan,mereka berdua

sepakat untuk menanam pisang. Katak dan kera pun mulai mempersiapkan

lahan, menggali lubang dan mencari bibit pisang. Ketika seharian bekerja

akhirnya mereka menemukan bibit pisang seperti yang mereka inginkan,

yaitu pisang yang sudah agak besar. Mereka menggali, lalu memikulnya

bersama - sama. Setibanya di lokasi, kera berubah pikiran. Dia berkata :"

sobat, sebaiknya pisang ini kita tanam masing-masing, supaya bila sudah

berbuah pastinya sangat banyak". Katak setuju saja.

Akhirnya pisang yang hanya sebatang itu mereka potong bagi dua.

katak tanam bagian pangkalnya, dan kera bagian ujungnya. itu semua atas

saran kera, karena dia berpikir bahwa tanam yang sudah ada daun pasti

cepat berbuah. Maka mereka pun mulai menanamnya masing - masing.

katak dengan segala lugunya ikut saja kemauan kera. Tiap hari katak dan

kera selalu melihat pisang mereka. secara perlahan-lahan pisang sang

katak mulai tumbuh daunnya, makin hari makin banyak. pisang kera

semakin kuning, kera pun senang. Dia berpikir pasti pisangnya pasti akan

berbuah.

Ketika 3 bulan lamanya mereka sudah sibuk dengan urusan

masing-masing dan tidak pernah melihat pisang mereka lagi. Suatu hari,

tanpa sengaja kera lewat di kebun mereka dan dia melihat pisang yang

ditanam katak sudah berbuah dan sudah masak. Benar-benar mengundang

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

127

selera si kera. Rasanya saat itu juga dia ingin memakannya sampai habis,

tapi dia berpikir lain." ah..katak tidak bisa panjat, baiklah aku beritahu

katak supaya dia yang panjat, kalau dia menyerah baru saya, sehingga

persahabatan kami tetap aman". Akhirnya kera bergegas pulang, dan

secepatnya dia memberitahukan kepada katak. mereka berdua balik lagi ke

kebun untuk mengambil pisang-pisang itu. "Ayo kawan, silahkan panjat!

Itu kan pisangmu. aku tunggu di sini saja" (Kera mulai mengeluarkan jurus

mautnya). Katak pun mencoba. Dia melompat sekuat tenaga, hampir bisa,

terjatuh, lompat lagi, jatuh lagi! akhirnya katak mengalah. Kera bersorak

girang dalam hati. "Sobat, aku tidak bisa, sekarang kamu saja, aku yang

tunggu di sini". Dalam sekali lompat kera sudah berada di sisir pisang

paling atas, dia mengambil sebuah dan mencoba, mencoba lagi dan lagi.

kera tidak menghiraukan katak yang merengek minta pisang hanya sebuah

saja untuk ukuran perutnya. Dalam keadaan emosi katak pun pergi

mencari buluh, dia raut tajam-tajam dan ditaruhnya di sekeliling pohon

pisang lalu ditutupnya dengan daun pisang kering. kera sama sekali tidak

menghiraukan apa yang dibuat katak di bawah.

Setelah setandan pisang habis kera baru merasakan sangat

kekenyangan dan ia tidak bisa turun lagi dari atas pohon. "Teman, tolong

turunkan aku". pinta kera. "Aku tidak bisa, sob. Tapi kalau sob mau,

lompat saja ke daun pisang itu. aku sudah siapkan daun pisang empuk

untuk kamu". ujar katak. "Terima kasih kawan eeeee....kamu memang

kawanku yang paling baik, aku tak akan pernah bisa membalas jasamu

lagi," (1, 2, 3, oplaaaaaahhhhhhhh .....Duuuaaaaaaaaaarrrrrrrrrr) ledaklah

perut kera yang rakus itu.

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

128

lampiran 18

Lembar Soal Siklus II

Nama :

No Absen :

Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah dengan benar!

1. Apa gagasan pokok dari cerita rakyat yang telah disampaikan oleh guru

2. Sebutkan 3 kosakata sulit dari bacaan di atas!

3. Dimana latar atau tempat kejadian dalam cerita rakyat yang telah

disampaikan guru?

4. Mengapa katak membuat buluh dan kemudian ditaruh disekeliling pohon

pisang?

5. Jelaskan informasi baru yang dapat diperoleh dalam cerita rakyat yang

telah disampaikan guru?

Jawab!

Nilai:

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

129

Lampiran 19

CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

A. Lembar Pengamatan Guru

Nama Sekolah : MIN 4 Boyolali

Guru : Edi Wahyono, S.Pd.I

Mata Pelajara : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Cerita Fiksi

Kelas/Semester : IV/2

Waktu pelaksanaan : Jum’at, 31 Januari 2020 (Pukul 10.10 s/d 11.20WIB)

Petunjuk : Skor diisi dengan memberikan tanda (√ ) sesuai dengan

kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung

No Aspek yang diamati Skor

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pembelajaran

1 Memeriksa kesiapan siswa V

2 Memberikan motivasi awal V

3 Memberikan apersepsi (berkaitan dengan

materi)

V

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran V

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

130

5 Memberikan acuan bahan ajar yang akan

dipelajari

V

Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

6 Kejelasan artikulasi suara V

7 Kemampuan mengendalikan kelas V

8 Antusiasme dalam penampilan V

9 Menarik perhatian siswa dalam proses

pembelajaran melalui metode storytelling

V

10 Memberikan perhatian yang sama pada

setiap kelompok

V

Penguasaan Bahan Ajar

11 Bahan belajar disajikan sesuai dengan

langkah-langkah yang dibuat dalam RPP

V

12 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar V

13 Mampu memberikan variasi dalam

penyampaian bahan ajar melalui metode

storytelling

V

Kegiatan Belajar Menagajar

14 Penyajian bahan ajar sesuai dengan

tujuan atau indikator yang telah

ditetapkan

V

15 Mendemonstrasikan langkah-langkah

kegiatan belajar melalui metode

V

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

131

storytelling

16 Ketetapan dalam penggunaan alokasi

waktu

V

17 Memfasilitasi siswa selama kegiatan

pembelajaran melalui metode storytelling

V

Evaluasi Pembelajaran

18 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan

V

19 Penilaian yang diberikan sesuai RPP V

Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

20 Meninjau kembali yang telah diajarkan V

21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan

V

22 Memberikan kesimpulan kegiatan

pembelajaran

V

23 Memberikan tugas kepada siswa baik

secara individu maupun kelompok

V

24 Menginformasikan materi yang akan

dipelajari berikutnya

V

25 Memberi motivasi belajar V

Total 92

Kategori Baik Sekali

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

132

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

133

Lampiran 20

B. Lembar Pengamatan Siswa

No Aspek yang diamati Skor

A B C D

1 Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru V

2 Mengetahui tujuan pembelajaran V

3 Memperhatikan penjelasan guru V

4 Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah

pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

storytelling

V

5 Antusias siswa terhadap pembelajaran menggunakan

metode storytelling

V

6 Kecakapan dalam mengerjakan V

7 Keberanian dalam menyampaikan cerita V

8 Menyimpulkan tentang materi pembelajaran V

9 Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang

belum diketahui

V

10 Terciptanya suasana yang kondusif V

Total 33

Kategori Baik Sekali

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

134

Keterangan: Rentang Kategori:

A = 4 (Baik Sekali) 33 - 40 = Baik Sekali

B = 3 (Baik) 25 – 32 = Baik

C = 2 (Cukup) 17 - 24 = Sedang

D = 1 (Kurang) 09 - 16 = Cukup

00 – 08= Kurang

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

135

Lampiran 21

Gerbang depan MIN 4 Boyolali

Halaman MIN 4 Boyolali

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

136

Ruang Kelas MIN 4 Boyolali

Guru menyiapkan media siklus I

Guru mulai pembelajaran dengan metode storytelling

melalui media boneka tangan pada Siklus I

Siswa membuat cerita rakyat dengan bahasa daerahnya

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

137

pada Siklus I

Guru melakukan penilaian terhadap siswa yang bercerita

dengan bahasa daerahnya

Siswa bercerita di depan kelas

Siswa mengerjakan soal

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

138

Peneliti dan guru diskusi mengenai hasil pengamatan

dan hasil belajar siswa pada Siklus I

Guru mulai pembelajaran dengan metode storytelling

melalui media boneka tangan pada Siklus II

Guru memberi arahan kepada siswa untuk membuat cerita

dan siswa menceritakan didepan kelas pada Siklus II

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

139

Siswa membuat cerita rakyat dengan bahasa daerahnya

pada Siklus II

Siswa mulai bercerita didepan kelas dengan menggunakan

media boneka tangan pada Siklus II

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

140

Media Boneka Tangan Siklus I

Media Boneka Tangan Siklus II

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

141

Lampiran 22

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SUBTEMACERITA FIKSI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8316/1/SKRIPSI_NURUL_HIDA… · FIKSI MELALUI METODE STORYTELLINGDENGAN MEDIA BONEKA

142

Lampiran 23

Daftar Riwayat Hidup

A. Data Pribadi

Nama : Nurul Hidayati Ningsih

Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 05 Desember 2020

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Alamat : Mojo Rt 16/05, Mojo Andong Boyolali

No. Telpon : 085641394586

B. Data Pendidikan Formal

1. 2003-2004 : RA Perwanida 3 Mojo Andong Boyolali

2. 2004-2010 : MIN Andong Boyolali

3. 2010-2013 : MTsN Andong Boyolali

4. 2013-2016 : MA AL-AZHAR Andong Boyolali

5. 2016-2020 : IAIN Salatiga (Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah)

C. Pengalaman Organisasi

1. 2017-2019 : Racana Kusuma Dilaga Woro Sri Kandi IAIN

Salatiga

2. 2017-2019 : FKMB Salatiga

3. 2017-2019 : PMII Cabang Salatiga

4. 2018-2019 : Pengurus Dema FTIK IAIN Salatiga