3
Pentingnya Co2 bagi Aquascape  Co2 dan Tanaman Air  Sering muncul pertanyaan terutama dari hobiis tanaman air (aquscaper) pemula mengenai gas CO2 yang berbunyi: "Apakah CO2 diperlukan dalam memelihara tanaman air". Bila pertanyaan yang muncul seperti itu, maka jawabannya adalah "YA !". Mengapa?. Karena semua tanaman, termasuk tanaman air didalamnya, memerlukan CO2 untuk  berfotosintetis dalam rangka membentuk karbohidrat sebagai bagian dari tubuhnya.  Namun bila pertanyaannya adalah : "Apakah CO2 perlu ditambahkan kedalam air akuarium tanaman?". Jawabannya boleh YA atau TIDAK. Baiklah agar dapat memutuskan dengan mudah apakah penambahan CO2 perlu dilakukan atau tidak, akan didiskusikan apa dan bagaimana CO2 dalam kaitannya dengan tanaman air. Sumber Co2 Pernahkan berpikir dari mana tanaman air di alam bisa tumbuh dan bertahan hidup. Padahal tampaknya seolah-olah tidak ada CO2 yang ditambahkan kedalam air tersebut, sebagaimana sebagian para hobiis tanaman air memberikannya secara artificial. Apabila kita cermati sungai atau danau, ternyata kandungan CO2 didalamnya lebih dari hanya sekedar untuk memenuhi reaksi keseimbagan antara air dengan udara. Dengan kata lain, kadar CO2 yang dikandungnya lebih banyak dari jumlah yang diperlukan untuk reaksi keseimbangan. Darimanakah asal dari kelebihan CO2 tersebut?. Kelebihan CO2 ini ternyata berasal dari proses dekomposisi bahan organik, terutama yang terjadi pada lantai danau atau sungai. Proses dekomposisi tersebut terjadi dengan bantuan bakteri heterotrofik yang menghasilkan CO2 dan methan. Jumlah CO2 yang dilepaskan oleh proses dekomposisi bahan organik sangat ditentukan oleh jenis bahan organiknya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa jenis bahan organik yang  berbeda menghasilkan jumlah CO2 yang berbeda pula dalam proses dekomposinya pada endapan sungai atau danau. Bahan organik yang berasal dari tanaman air diketahui akan menghasilkan jumlah CO2 lebih  banyak dibandingkan dengan bahan organik yang berasal dari tanaman darat. Hasil analisis kimiawi terhadap kedua kelompok tanaman tersebut juga menyatakan bahwa tanaman air segar mempunyai kadar nutrien yang lebih banyak dibandingkan dengan daun tanaman darat. Bakteri  pada umumnya akan lebih aktif pada bahan-bah an organik yang kaya nutrien sehingga CO2 yang dihasilkan akan lebih banyak. Kandungan CO2 dapat juga lebih banyak terutama pada perairan yang mengandung Karbon Organik Terlarut (DOC) tinggi. Karbon Organik Terlarut pada umumnya berada dalam proses pembusukan sehingga dapat menjadi sumber CO2 yang  potensial.Air yang berada dalam proses keseimbangan dengan udara pada umumnya hanya mengandung 0.5 ppm CO2. Sedangkan tanaman air banyak yang memerlukan CO2 lebih banyak dari jumlah tersebut. Oleh karena itu, tanaman air bisa diduga tidak akan bertahan hidup di alam

Pentingnya Co2 Bagi Aquascape

Embed Size (px)

Citation preview

7/30/2019 Pentingnya Co2 Bagi Aquascape

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-co2-bagi-aquascape 1/3

Pentingnya Co2 bagi Aquascape 

Co2 dan Tanaman Air 

Sering muncul pertanyaan terutama dari hobiis tanaman air (aquscaper) pemula mengenai gas

CO2 yang berbunyi: "Apakah CO2 diperlukan dalam memelihara tanaman air".

Bila pertanyaan yang muncul seperti itu, maka jawabannya adalah "YA !". Mengapa?.

Karena semua tanaman, termasuk tanaman air didalamnya, memerlukan CO2 untuk  berfotosintetis dalam rangka membentuk karbohidrat sebagai bagian dari tubuhnya.

 Namun bila pertanyaannya adalah : "Apakah CO2 perlu ditambahkan kedalam air akuarium

tanaman?". Jawabannya boleh YA atau TIDAK.

Baiklah agar dapat memutuskan dengan mudah apakah penambahan CO2 perlu dilakukan atau

tidak, akan didiskusikan apa dan bagaimana CO2 dalam kaitannya dengan tanaman air.

Sumber Co2 

Pernahkan berpikir dari mana tanaman air di alam bisa tumbuh dan bertahan hidup. Padahaltampaknya seolah-olah tidak ada CO2 yang ditambahkan kedalam air tersebut, sebagaimana

sebagian para hobiis tanaman air memberikannya secara artificial. Apabila kita cermati sungai

atau danau, ternyata kandungan CO2 didalamnya lebih dari hanya sekedar untuk memenuhireaksi keseimbagan antara air dengan udara. Dengan kata lain, kadar CO2 yang dikandungnya

lebih banyak dari jumlah yang diperlukan untuk reaksi keseimbangan.

Darimanakah asal dari kelebihan CO2 tersebut?. Kelebihan CO2 ini ternyata berasal dari prosesdekomposisi bahan organik, terutama yang terjadi pada lantai danau atau sungai. Proses

dekomposisi tersebut terjadi dengan bantuan bakteri heterotrofik yang menghasilkan CO2 dan

methan. Jumlah CO2 yang dilepaskan oleh proses dekomposisi bahan organik sangat ditentukan

oleh jenis bahan organiknya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa jenis bahan organik yang berbeda menghasilkan jumlah CO2 yang berbeda pula dalam proses dekomposinya pada

endapan sungai atau danau.

Bahan organik yang berasal dari tanaman air diketahui akan menghasilkan jumlah CO2 lebih

 banyak dibandingkan dengan bahan organik yang berasal dari tanaman darat. Hasil analisis

kimiawi terhadap kedua kelompok tanaman tersebut juga menyatakan bahwa tanaman air segar 

mempunyai kadar nutrien yang lebih banyak dibandingkan dengan daun tanaman darat. Bakteri pada umumnya akan lebih aktif pada bahan-bahan organik yang kaya nutrien sehingga CO2 yang

dihasilkan akan lebih banyak. Kandungan CO2 dapat juga lebih banyak terutama pada perairan

yang mengandung Karbon Organik Terlarut (DOC) tinggi. Karbon Organik Terlarut padaumumnya berada dalam proses pembusukan sehingga dapat menjadi sumber CO2 yang

 potensial.Air yang berada dalam proses keseimbangan dengan udara pada umumnya hanya

mengandung 0.5 ppm CO2. Sedangkan tanaman air banyak yang memerlukan CO2 lebih banyak dari jumlah tersebut. Oleh karena itu, tanaman air bisa diduga tidak akan bertahan hidup di alam

7/30/2019 Pentingnya Co2 Bagi Aquascape

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-co2-bagi-aquascape 2/3

 bila tidak mendapatkan tambahan CO2 yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik,

kecuali tanaman air yang mampu mendapatkan karbon dari bahan selain CO2.

Uraian diatas setidaknya akan memberikan gambaran bagaimana kelak memanipulasi kandungan

CO2 dalam akuarium agar dapat memenuhi kebutuhan tanaman air yang dipelihara didalamnya.

Manipulasi tentunya tidak hanya terbatas pada pemenuhan CO2 tapi juga pada strategi pemilihantanaman dan kepadatan optimal yang dikehendaki agar terjadi keseimbangan yang baik antarasuplai dan keperluan CO2 pada ekosistem akuarium. Kadar CO2 dalam Akuarium. Berdasarkan

uraian diatas mestinya bisa dibangkitkan pertanyaan bagaimana sumber CO2 dalam suatu

lingkungan akuarium. CO2 dalam suatu akuarium tanaman melulu berasal dari prosesdekomposisi sisa pakan ikan, kotoran, dan bahan organik pada substrat, juga berasal dari proses

metobalisme, dalam hal ini adalah proses respirasi ikan dan hewan akuatik lainnya.

Apakah jumlahnya akan mencukupi?. Lagi-lagi hal ini akan tergantung pada strategi hobiisdalam menyiasati supply dan demand terhadap CO2. Hal ini bisa menjadi "seni" tersendiri dalam

melakukan kegiatan aquascaping dibandingkan dengan menggantungkan diri pada suplay gas

CO2. Seni ini bisa diperkaya dengan pengetahuan mengenai strategi tanaman air dalammendapatkan karbon © selain melalui CO2. Dengan demikian aquascaper masih akan dapat

menikmati tanaman airnya pada lingkungan rendah CO2 dengan memilih tanaman-tanaman air 

yang mampu menyerap karbon dari bentuk selain CO2. Apabila CO2 dalam akuarium hanya

disandarkan pada proses alamiah melalui proses dekomposisi, maka perlu dilakukan tindakan"pengawetan" untuk mencegah hilangnya CO2 dari akuarium.

Seperti diketahui CO2 adalah gas, oleh karena itu ia bisa hilang melalui segala tindakan yangmenyebabkan terjadinya peningkatan percampuran air dengan udara. Hal ini bisa terjadi

misalnya melalui goncangan permukaan air, penggunaan sprayer air, batu aerator, atau

 penggunaan filter wet and dry. Tidak berarti bahwa harus tidak ada gerakan sama sekali dalam

akurium tanaman, tapi harus diatur sedemikian rupa agar gerakan air yang diperlukan untuk menyebarkan dan mengantarkan hara ke tanaman dan penyebaran panas serta oksigen tidak 

sampai menyebabkan CO2 hilang ke udara. Perlu diingat bahwa tanaman air di habitat aslinya

sudah terbiasa dan beradaptasi dengan lingkungan rendah CO2 atau dengan kadar CO2 yang berfluktuasi. Banyak jenis tanaman air yang telah mengembangkan mekanisme pertahanan

terhadap kondisi tersebut dan memiliki strategi alamiah untuk meningkatkan penyerapan CO2

dari air atau mengawetan CO2 yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Kemampuan demikiantentu saja akan tetap mereka bawa kedalam lingkungan akuarium. Oleh karena itu meskipun

hobiis bisa saja meningkatkan pertumbuhan mereka secara dramatis dengan pemberian tambahan

gas CO2, tidak ada salahnya dicoba membangkitkan kemampuan alamiah mereka agar bisa lebih

memahami bagaimana ibu alam telah membesarkan mereka dilingkungannya.

Pada umumnya tanaman air dalam akuarium akan tumbuh lebih baik dengan menggunakan

tambahan CO2, hal ini bisa terjadi karena CO2 biasanya menjadi faktor pembatas pada

lingkungan akuarium yang cenderung lebih kaya unsur hara seperti nitrogen dan fosfor.Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa penambahan CO2 mau tidak mau akan

menimbulkan efek domino pada proses lainnya, seperti peningkatan kebutuhan akan unsur hara

tambahan, kegiatan pemangkasan yang meningkat akibat pertumbuhan tanaman yang cepat,keseimbangan kimiawi air yang perlu dimonitor dengan ketat, seperti pH dan KH, untuk 

7/30/2019 Pentingnya Co2 Bagi Aquascape

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-co2-bagi-aquascape 3/3

memastikan bahwa buffer alkalinitas air tetap berfungsi dengan baik. Over dosis CO2 sering pula

dilaporkan terjadi pada proses penambahan CO2 terutama pada malam hari. Selain itu diketahui

dapat terjadi efek jangka panjang terhadap substrat akuarium tanaman sebagai akibat penambahan CO2 yang menyebabkan akuarium tanaman gagal setelah satu atau dua tahun.

Walau bagaimanapun pilihan untuk menggunakan tambahan CO2 atau tidak sepenuhnya

tergantung pada aquascaper itu sendiri. Tidak heran kalau kemudian dilingkungan aquascapingterdapat 2 kubu hobiis, yaitu kubu yang berkiblat pada proses alamiah dan kubu yang berkiblat pada teknologi (injeksi CO2 dengan peralatan pendukungnya)

Bagi mereka yang tidak ingin berpikir "njlimet" pilihan pemberian tambahan CO2 bisa menjadi pilihan terbaik, sedangkan bagi mereka yang berbekal pengetahuan kebumian cukup pilihan

dengan pendekatan alamiah bisa merupakan pilihan yang sangat menyenangkan.

Semoga tulisan ringkas ini bisa menjadi pengantar bagi anda bagaimana menentukansikap andadalam beraquascaping.

disadur dari H.M.Naro Tri Buwono, Amd.Pi, SAB, MAB