Upload
fajar-tri-purnama
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/2/2019 Peran Humas Dalam Pencitraan Organisasi
1/3
Peran Humas Dalam Pencitraan Organisasi
Submitted by d@t@iisip on Sun, 04/03/2011 - 15:26
"Indonesia adalah Negara terkorup nomor dua di Asia Tenggara", menurut PERC/ Political and
Economics Risk Consultancy, Ltd, Hong Kong, (dikutip dari presentasi KPK). Ketika surat kabarmemuat informasi ini, maka pesan diterima oleh pembaca yang kemudian mengolah, dan memaknai
sehingga terbentuk persepsi. Persepsi yang diperkuat oleh informasi eksternal akan menghasilkan
citra (image). Pencitraan buruk oleh pembaca ditambah oleh pencitraan dari masyarakat
(masyarakat umum, profesi dan industri) akan berakumulasi menjadi citra Indonesia yang buruk.
Reputasi adalah label yang diberikan kepada organisasi dan pemimpin organisasi, ketika penilaian
secara mental dalam benak khalayak dilakukan. Public Relations mempunyai peran utama dalam
penciptaan citra yang baik bagi organisasi.
Proses Pencitraan
Proses komunikasi adalah penyampaian isi pernyataan (pesan) dari komunikator kepada
komunikannya melalui saluran informasi (Hoeta Soehoet, 2003). Pesan yang disampaikan tidak serta
merta diterima oleh khalayak/komunikan. Ada rangkaian proses, mulai dari diterimanya pesan oleh
mata, bila pesan visual, diolah dengan membandingkannya dengan opini penerima pesan dan opini
publik, baru kemudian dimaknai dan menjadi persepsi. Pesan dapat disampaikan secara visual,
verbal, dan prilaku (Fomburn, 1996, Dowling, 2002, schifman & Kanuk, 2004). Pesan visual, pada
organisasi, biasanya dikenalkan melalui logo organisasi. Logo organisasi ini harus mampu secara
mandiri menyampaikan visi misi organisasi. Untuk memperkuat pesan, logo dapat diikuti dengan
pesan verbal yaitu dengan menambahkan slogan/credo. Perilaku, merupakan unsure pembentuk
persepsi yang paling efektif; dapat membangun persepsi yang baik, maupun persepsi yang buruk.Unsur perilaku ini lebih sulit dikelola karena menyangkut perilaku seluruh anggota organisasi, bukan
hanya pimpinan organisasi saja. Persepsi yang dibentuk dalam benak khalayak akan menjadi
gambaran / citra mengenai organisasi tersebut yang melekat pada benak khalayak.
Proses Pengelolaan Citra
Citra harus dikelola dengan baik. Dikaitkan dengan pembagian tugas dalam organisasi, Public
Relations merupakan komponen organisasi yang melakukan pengelolaan citra secara sistematis.
Namun, mengingat proses pembentukan persepsi, khususnya pada komponen prilaku, setiap
anggota organisasi dapat memberikan pesan kepada khalayaknya melalui perilaku yang ditampilkan,
maka setiap anggota organisasi adalah PR officer (PRO). Tugas PRO adalah melakukan upaya dalam
menyampaikan isi pernyataan kepada khalayak sasarannya agar internal dan eksternal publik
minimal tidak merugikan dan maksimal member keuntungan secara terus-menerus kepada
organisasi (Hoeta Soehoet, 2003). Dengan sudut pandang terpusat pada upaya pembentukan opini
8/2/2019 Peran Humas Dalam Pencitraan Organisasi
2/3
publik yang baik serta evaluasi terhadap upaya tersebut untuk perkembangan organisasi, Cutlip &
Center (dalam Gruning 1998, 2003) mengatakan
fungsi PRO adalah sebagai agen pembentuk opini publik. PRSA (Public Relations Society of America)mendefinisikan tugas PRO sebagai agen yang menghubungkan organisasi dengan publiknya.
Berdasarkan definisi tugas PR, komponen utama yang harus dibangun oleh pada PRO adalah citra
organisasi. Citra organisasi dibangun dari elemen visual, verbal dan perilaku yang menjadi cerminan
aktualisasi dari visi pemimpin organisasi yang terintegrasi dengan misi dan rencana strategik
organisasi (Howard, 1998). Citra organisasi juga merupakan cerminan identitas organisasi yang akan
membangun nama baik organisasi (Fomburn, 1996). Dari para pakar komunikasi tersebut di atas,
jelaslah bahwa citra harus dikelola melalui dialog dan hubungan baik dengan khalayak organisasi.
Visi, misi organisasi yang akan menjadi arah berjalannya organisasi perlu dibuat dengan seksama.
Mengingat pembentukan visi misi merupakan hal yang sangat strategis, diperlukan pemimpin yang
jujur, bertanggung jawab dan visioner. Dalam menyikapi suatu issue perlu diperhatikan ada tiga
komponen yang saling berhubungan dan mempunyai kepentingan masing-masing, yaitu pemerintah,
khalayak dan media massa. Interaksi oleh ketiga komponen perlu mendapat perhatian khusus bagi
PRO. Pengelolaan citra juga dipengaruhi oleh budaya organisasi, yaitu system nilai / pola perilaku
kolektif sekumpulan orang yang saling mempengaruhi melalui komunikasi. Dalam budaya organisasi
yang kuat prinsip, nilai yang sama telah terinternalisasi dengan merata sehingga semua anggota
organisasi mempunyai sikap terpadu dalam menghadapi tantangan organisasi. Pada organisasi
dengan budaya organisasi yang lemah, anggota akan mengandalkan kepribadian akan menghasilkan
perilaku yang berbeda. Pengelolaan citra dari perilaku anggota organisasi inilah yang paling sulit
dilakukan.
Hubungan Dengan Reputasi
Reputasi (nama baik) organisasi merupakan penilaian atas seluruh citra organisasi yang ada dalambenak khalayak. Pada pengambilan keputusan khalayak, maka reputasimenjadi komponen yang
dinilai. Kepemimpinan organisasi, upaya yang telah dilakukan, filosofi perusahaan akan
mencerminkan credibility organisasi yang akan memberikan rasa percaya kepada khalayak
organisasi tersebut.
8/2/2019 Peran Humas Dalam Pencitraan Organisasi
3/3
Strategi PR Untuk Membangun Citra
Berbagai program kerja dapat dilakukan olah PRO untuk membangun citra positif organisasi yaitu
dengan publikasi, mengadakan kegiatan, berita, perlibatan khalayak, lobbies dan perlibatan
masyarakat sosial. Pelayanan informasi merupakan bagian dari strategi utama PRO.
Perlunya PR Audit
Untuk dapat membuat strategi yang baik, diperlukan keterbukaan organisasi agar melakukan audit
baik internal dan eksternal organisasi untuk menghasil citra organisasi yang positif yang kemudian
akan mambangun reputasi organisasi yang baik.
Referensi :
Dowling, Graham, 2001, Creating Corporate Reputations : Identity, Image, and Performance, Oxford
University Pers, New York. Fombrun, Reputation : Realizing value from the Corporate Image, Harvard
Business School Press, Boston. Grunning, James E. & Todd Hunt, Managing Public Relations, Harcourt
Brace Jovanovich Publishers, Orlando. Hoeta Soehoet, Ali M, Pengantar Ilmu Komunikasi, Yayasan
kampus Tercinta-IISIP Jakarta, Jakarta. Howard, Steven, 1999, Corporate Image Management: A
Marketing Discipline for the 21 st Century, Reed Educational and Proffessional Publishing Ltd
Woburn, MA.
Publikasi
Setiap fungsi dan tugas humas adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi
melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas
untuk diketahui oleh publik.