Perikarditis.edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asuhan keperawatan pada pasien dengan perikarditis

Citation preview

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Epidemiologi EpikarditisJantung merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Struktur jantung manusia tersusun atas tiga lapisan yaitu endokardium yang berbentuk selaput, miokardium yaitu lapisan yang tersusun dari otot-otot jantung, dan perikardium yaitu lapisan yang berbentuk selaput yang terbuat dari jaringan ikat longgar. Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.Ada berbagai macam gangguan dan penyakit yang dapat mempengaruhi bagian manapun dari jantung. Epidemiologi pada kejadian perikarditis sering terjadi tanpa adanya gejala klinis. Lorell mencatat diagnosis perikarditis akut terjadi sekitar 1 per 1000 pasien yang masuk rumah sakit, terdiri dari 1% dari kunjungan ruang gawat darurat pada pasien dengan segmen S-T elavasi. Bahkan kejadian perikardial akut tamponade sekitar 2%, namun kondisi ini jarang terjadi pada trauma dada tumpul.Di Amerika Serikat sekitar 9%dari pasien dengan perikarditis akut terus berkembang secara konstriktif. Frekuensi itu bergantung pada penyebab kejadian secara spesifik dari perikarditis, tapi perikarditis akut hanya secara klinis didiagnosis pada 1 dari 1.000 pasien yang masuk rumah sakit. Sedangkan frekuensi diagnosis perikarditis konstriktif kurang dari 1 dalam 10.000 pasien yang masuk rumah sakit (Sidney, 2010).

1.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh yang berfungsi memompakan darah ke paru-paru dan seluruh tubuh. Jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium dekstra yang berfungsi menampung darah kaya CO2 dari seluruh tubuh dan mengalirkannya melalui katup trikuspidalis ke ventrikel dekstra. Ventrikel dekstra berfungsi menampung darah dari atrium dekstra dan memompakannya ke paru-paru. Selanjutnya atrium sinistra berfungsi untuk menampung darah kaya O2 dari paru-paru selanjutnya mengalirkannya melalui katup bikuspidalis ke ventrikel sinistra untuk selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh melalui aorta.Kemudian selain terdiri Dari empat ruang, jantung tersusun dari beberapa lapisan, yaitu perikardium, miokardium, dan endokardium, berikut penjelasan mengenai masing-masing lapisan tersebut: a. Pericardium merupakan kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru. b. Miokardium merupakan lapisan tengah jantung yang terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah. Ketebalan miokardium ini bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang jantung lainnya. c. Merupakan lapisan dalam yang tersusun dari lapisan endotel; yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endotel yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung, (Sloanne, 2004).

BAB 2 KONSEP DASAR PENYAKIT

2.1 DefinisiPerikarditis ialah peradangan pericardium viseralis dan parietalis dengan atau tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikard yang baik bersifat transudat atau eksudat maupun seraosanguinis atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. (IKA FKUI, 2007)Perikarditis adalah peradangan pericardium parietal, pericardium visceral, atau keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, subakut, dan kronik. Perikarditis subakut dan kronik mempunyai etiologi, manifestasi klinis, pendekatan diagnostic, dan penatalaksanaan yang sama. (Arif, 2009). Berikut ini adalah klasifikasi perikarditis:

Klasifikasi KlinisKlasifikasi Etiologis

Perikarditis akut ( 3 detik- Skala nyeri 7- Penurunan TD- Aritmia (+)Kemampuan dilatasi jantung

Kontraktilitas ventrikel kiri

Curah jantung Nyeri Nyeri akut

DS : Pasien mengeluh badannya terasa lemah

DO: klien tidak mampu bermobilisasi di tempat tidur Perfusi jaringan

Aliran darah tidak adekuat ke sistemik

Kelemahan fisikIntoleransi Aktifitas

DS: Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya dan cara mengatasinya.Infeksi virus/bakteri

Kurang pengetahuanKurang pengetahuan

3.1.5 Pathway

Intoleransi aktivitas4

Kelemahan fisik

Sel-sel kekurangan O2

Suplai O2 ke sel berkurang

Penurunan curah jantung

Perubahan perfusi jaringanPenurunan kontraktilitas ventrikel kiri

Penurunan dilatasi jantung

Aliran darah terganggu Kontraksi jantung melemah

Nyeri dadaKenaikan tekanan intrakardial

Inflamasi Perikardiumobstruksi pembuluh darah Efusi perikardium

emboli dalam pembuluh darahPenumpukan cairan perikardiumPeradangan perikardiumInfeksi virus/bakteri

Kurang pengetahuan

3.2 Diagnosa Keperawatan1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan curah jantung;2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakardial;3. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi perikardium;4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kekurangan suplai O2 ke sel;5. Kurangnya pengetahuan mengenai perikarditis berhubungan dengan kurangnya informasi.

31

NoDiagnosa KeperawatanTujuan dan kriteria hasil (NOC)Intervensi Keperawatan (NIC)Rasional

1Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan curah jantungTujuan: perfusi jaringan kembali efektif dalam waktu 3x24 jam setelah dilakukan tindakan perawatanKriteria hasil:1. Kesadaran compos mentis2. Tanda-tanda vital dalam batas normal3. kulit hangat dan kering4. nadi perifer teraba kuat5. masukan dan haluaran seimbang1. Kaji status mental catat adanya hemiparalisis, afasia, kejang, muntah, peningkatan TD;2. Selidiki nyeri dada, dispnea tiba-tiba yang disertai dengan takipnea, nyeri pleuritik dan sianosis;3. Tingkatkan tirah baring dengan tepat;4. Dorong latihan aktif atau bantu dengan rentang gerak (ROM) sesuai toleransi;5. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian stoking antiembolisme;6. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian anikoagulan seperti warfarin, kumadin.1. Indikator yang menunjukkan embolisasi sistemik pada otak;2. Nyeri dada, dispneu dan takipnea, serta sianosis menunjukkan adanya emboli arteri; 3. Tirah baring yang terlalu lamabe resiko pada terjadinya tromboemboli; 4. ROM dapat meningkatkan sirkulasi perifer dan aliran balik vena sertamenurunkan resiko pembentukan trombus;5. Meningkatkan sirkulai vena dan mencegah pembentukn trombus pada vena bagian dalam;6. Kumadin adalah obat pilihan untuk terapi setelah penggantian katup jangka panjang, atau adanya thrombus perifer.

2Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakardialTujuan: Curah jantung kembali efektif dalam waktu 3x24 jam setelah tindakan perawatanKriteria hasil:1. TTV dalam batas normal;2. Tidak ada edema perifer dan ascites3. Tidak ada hipotensi ortostatik;4. Tidak da distensi vena jugularis1. Kaji dan dokumentasikan TD dan adanya sianosis;2. Pantau tanda kelebihan cairan seperti(edema pada ekstrimitas dan peningkatan berat badan)3. Posisikan klien dengan tirah baring;4. Observasi adanya hipotensi, peningkatan JVP, perubahan suara jantung, dan penurunan tingkat kesadaran;5. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lainnya untuk pemberian diet jantung;6. Berikan suplai O2jika diperlukan;7. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi sepert: digitalis, diuretik, dan antibiotik1. Mengontrol penurunan curah jantung2. Mengetahui respon ginjal dalam menurunkan curah jantung3. Posisi tirah aring menurunkan beban kerja jantung4. Manifestasi klinis pada kardiak tamponade yang mungkin terjadi pada perikarditis ketika akumulasi cairan eksudat pada rongga perikardial.5. Pembatasan natrium untuk mencegah, mengatur, atau mengurangi edema6. Penurunan curah jantung menyebabkan penurunan suplai O2ke sel-sel tubuh7. Digitalis akan meningkatan kerja otot jantung, diuretik untuk mengeluarkan cauran dari dalam tubuh dan anibiotik untuk mengatasi patogen peyebab perikarditis.

3Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi perikardiumTujuan: dalam waktu 1x24 jam skala nyeri menjadi kurang dari 2.Kriteria hasil:1. Klien dapat mengidentifikasi metode penghilang nyeri;2. Klien melaporkan nyeri hilang atau terkontrol;3. Klien mendemonstrasikan relaksasi dan aktivitas pegalih nyeri.1. Kaji keluhan nyeri dada, faktor penyebab dan penurunnya. Perhatikan juga ekspresi klien yang menunjukkan skala nyeri yang dirasa;2. Bantu klien dalam mengidentifikasi tingkat nyeri;3. Jelaskan pada klien penyebab nyeri dan manajemen nyeri;4. Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan misal perubahan posisi, gosokan punggung dan mendengrkan musik-musik kesukaan;5. Tingkatkan istirahat atau tidur yang adekuat untuk mengurangi nyeri.6. Kolaborasikan dengan timkesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai indikasi.1. Nyeri perikarditis biasanya teletak substernal dan menyebar ke leher dan punggung2. Klien kadang merasakan nyeri hebat namun tidak dapat mengungakan seberapa ukuran nyeri tersebut;3. Mengetahui penyebab dan menejemen nyeri membantu klien untuk menghindari dan merasakan nyeri yang lebih hebat;4. Lingkungan tenang dapat meredakan nyeri skala ringan;5. Istirahat dan tidur membantu klien melupakan permasalahan nyerinya;6. Klien dengan skala nyeri sedang sampai berat tidak toleran terhadap pemberian relaksasi dan teknik distraksi.

4Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kekurangan suplai O2 ke selTujuan: klien dapat menunjukkan peningkatan aktivitas dalam waktu 2x24 jam setelah dilakukan tindakan perawatanKriteria hasil:1. klien mampu bergerak di tempat tidur;2. Klien dapat melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dirinya.1. Kaji respon emosi, sosial dan spiritual klien; 2. Tentukan penyebab keletihan klien; 3. Pantau tekanan darah, frekuensi napas, dan irama jatung sebelum dan sesudah beraktivitas;4. Tingkatkan istirahat dan berikan aktivitas senggang yang tidak berat.5. Kolaborasikan pemberian oksigen.

1. Koping emosional diakibatkan oleh potensial penyakit yang mengancam hidup. Dorongan dan dukungan akan diperlukan untuk mengatasi frustasi klien saat tinggal di rumah sakit yang lama;2. Dengan mengetahui penyebab dapat ditentukan tindakan apa yang akan dilakukan agar keletihan tersebut dapat teratasi;3. Respon klien terhadap aktivitas adalah indikatif dari kerusakan toleransi jantung terhadap aktifitas;4. Memberikan keseimbangan dalam kebutuhan jantung dan meningkatkan proses penyembuhan;5. Peningkatan ketersediaan oksigen dapat mengimbangi konsumsi oksigen yang terjadi selama aktivitas.

5Kurangnya pengetahuan mengenai perikarditis berhubungan dengan kurangnya informasi.Tujuan: klien mengetahui tentang perikarditis Kriteria hasil:1. Klien menyatakan tentang proses inflamasi;2. Klien dapat menidentifikasi dan menjaga pola hidup untuk mencegah komplikasi.1. Jelaskan efek inflamasi pada jantung dan gejala yang berhubungan dengan komplikasi;2. Anjurkan klien/keluarga klien mengenai dosis, tujuan, dan efek samping obat, kebutuhan diet, dan aktivitas yang dibatasi;3. Kaji umpan balik klien.1. Untuk memberikan pemahaman terhadap klien mengenai penyakitnya sehingga klien memiliki tanggungjawab terhadap kesehatan dirinya;2. Informasi perlu untuk meningkatkan perawatan diri, peningkatan keterlibatan pada program terapeutik, dan mencegah komplikasi;3. Untuk memastikan klien memahami penyakit dan penanganannya secara mandiri.

3.3 Intervensi,Implementasi dan EvaluasiNoDiagnosa KeperawatanIntervensiImplementasiEvaluasi

1Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan curah jantung7. Kaji status mental catat adanya hemiparalisis, afasia, kejang, muntah, peningkatan TD;8. Selidiki nyeri dada, dispnea tiba-tiba yang disertai dengan takipnea, nyeri pleuritik dan sianosis;9. Tingkatkan tirah baring dengan tepat;10. Dorong latihan aktif atau bantu dengan rentang gerak (ROM) sesuai toleransi;11. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian stoking antiembolisme;12. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian anikoagulan seperti warfarin, kumadin.1. mengkaji status mental catat adanya hemiparalisis, afasia, kejang, muntah, peningkatan TD;2. telah diselidiki nyeri dada, dispnea tiba-tiba yang disertai dengan takipnea, nyeri pleuritik dan sianosis;3. meningkatkan tirah baring dengan tepat;4. mendorong latihan aktif atau bantu dengan rentang gerak (ROM) sesuai toleransi;5. telah dilakukan kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian stoking antiembolisme;6. telah dilakukan kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian anikoagulan seperti warfarin, kumadin.S : Pasien mengeluh lemah karena hipoksiaO : Pasien terlihat lemah A :nadi teraba cepat lemah P : intervensi dilanjutkan

2Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakardial8. Kaji dan dokumentasikan TD dan adanya sianosis;9. Pantau tanda kelebihan cairan seperti(edema pada ekstrimitas dan peningkatan berat badan)10. Posisikan klien dengan tirah baring;11. Observasi adanya hipotensi, peningkatan JVP, perubahan suara jantung, dan penurunan tingkat kesadaran;12. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lainnya untuk pemberian diet jantung;13. Berikan suplai O2jika diperlukan;14. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi sepert: digitalis, diuretik, dan antibiotik1. Telah dikaji dan dokumentasikan TD dan adanya sianosis;2. Telah dipantau tanda kelebihan cairan seperti(edema pada ekstrimitas dan peningkatan berat badan)3. memposisikan klien dengan tirah baring;4. telah dilakukan observasi adanya hipotensi, peningkatan JVP, perubahan suara jantung, dan penurunan tingkat kesadaran;5. telah dilakukan kolaborasikan dengan tim kesehatan lainnya untuk pemberian diet jantung;6. telah diberikan suplai O2jika diperlukan;7. telah diberikan kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi sepert: digitalis, diuretik, dan antibiotikS : pasien mengeluh nyeri dadaO : CRT > 3 detikA : TTV dalam batas normal P : intervensi dilanjutkan

3Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi perikardium7. Kaji keluhan nyeri dada, faktor penyebab dan penurunnya. Perhatikan juga ekspresi klien yang menunjukkan skala nyeri yang dirasa;8. Bantu klien dalam mengidentifikasi tingkat nyeri;9. Jelaskan pada klien penyebab nyeri dan manajemen nyeri;10. Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan misal perubahan posisi, gosokan punggung dan mendengrkan musik-musik kesukaan;11. Tingkatkan istirahat atau tidur yang adekuat untuk mengurangi nyeri.12. Kolaborasikan dengan timkesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai indikasi.1. Telah dikaji keluhan nyeri dada, faktor penyebab dan penurunnya. Perhatikan juga ekspresi klien yang menunjukkan skala nyeri yang dirasa;2. membantu klien dalam mengidentifikasi tingkat nyeri;3. menjelaskan pada klien penyebab nyeri dan manajemen nyeri;4. memberikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan misal perubahan posisi, gosokan punggung dan mendengrkan musik-musik kesukaan;5. meningkatkan istirahat atau tidur yang adekuat untuk mengurangi nyeri.6. Telah dilakukan kolaborasikan dengan timkesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai indikasi.S : Pasien mengeluh nyeri dadaO : Skala nyeri 7A :nyeri berkurang dari skala 7 ke skala 5P : intervensi dilanjutkan

4Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kekurangan suplai O2 ke sel1. Kaji respon emosi, sosial dan spiritual klien; 2. Tentukan penyebab keletihan klien; 3. Pantau tekanan darah, frekuensi napas, dan irama jatung sebelum dan sesudah beraktivitas;4. Tingkatkan istirahat dan berikan aktivitas senggang yang tidak berat.5. Kolaborasikan pemberian oksigen.1. Telah dikaji respon emosi, sosial dan spiritual klien; 2. Telah ditentukan penyebab keletihan klien; 3. telah dipantau tekanan darah, frekuensi napas, dan irama jatung sebelum dan sesudah beraktivitas;4. meningkatkan istirahat dan berikan aktivitas senggang yang tidak berat.5. Telah dilakukan kolaborasik pemberian oksigen.S : Pasien mengeluh badannya terasa lemahO : klien tidak mampu bermobilisasi di tempat tidurA : Klien dapat memenuhi kebutuhan dirinya.P : intervensi dilanjutkan

5Kurangnya pengetahuan mengenai perikarditis berhubungan dengan kurangnya informasi.4. Jelaskan efek inflamasi pada jantung dan gejala yang berhubungan dengan komplikasi;5. Anjurkan klien/keluarga klien mengenai dosis, tujuan, dan efek samping obat, kebutuhan diet, dan aktivitas yang dibatasi;6. Kaji umpan balik klien.1. Telah dijelaskan efek inflamasi pada jantung dan gejala yang berhubungan dengan komplikasi;2. Telah dianjurkan klien/keluarga klien mengenai dosis, tujuan, dan efek samping obat, kebutuhan diet, dan aktivitas yang dibatasi;3. Telah dikaji umpan balik klien.S : Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya dan cara mengatasinya.O : pasien mengetahui tanda dan gejala perikarditisA :klien dapat mengidentifikasi dan menjaga pola hidup P : intervensi dilanjutkan

3.4 Discharge PlanningSetelah diberikan perawatan, pasien dapat direncanakan untuk pemulangan apabila:1.nyeri hilang/terkontrol;2.mencapai tingkat aktivitas yang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan perawatan mandiri;3.infeksi teratasi/terkontrol;4.stabilitas hemodinamik dipertahankan;5.perubahan gaya hidup dilakukan untuk mencegah kekambuhan;6. perubahan pengetahuan terkait tanda dan gejala kekambuhan perikarditis.

BAB 4. PENUTUP

4.1 KesimpulanJantung merupakan bagian vital yang berfungsi sebagai organ memompa darah ke seluruh tubuh, jantung terdiri dari 3 bagian, endokardium, perikardium, miokardium, bagian tersebut sering terkena penyakit salah satunya yaitu perikarditis Perikarditis ialah peradangan pericardium viseralis dan parietalis dengan atau tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikardium g baik bersifat transudat atau eksudat maupun seraosanguinis atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab,salah satu penanganan perawatan yang diambil ialah dengan meningakatkan denyut jantung untuk mengurangi akibat dari penurunan curah jantung. Sehingga klien tidak mengalami hipoksia atau kehilangan kesadaran. dan tanda- tanda vital pasien kembali normal.

4.2 SaranSebagai seorang perawat harus mengerti manifestasi klinis penyakit pada perikarditis sehingga mampu melakukan tindakan secara tepat, efektif untuk mengurangi komplikasi yang terjadi dan juga mengembailkan status kesehatan pasien, sehinnga mampu kembali beraktivitas, selain itu perawat juga melakukan peran sebagai edukator untuk memberikan informasi terkait tanda dan gejala perikarditis, dan penanganan sementara dan juga melakukan keputusan penggunaaan jasa pelayanan kesehatan kepada pasien dan juga keluarga .

DAFTAR PUSTAKA

Dama, Surya.2009.Sistematika Intrepetasi EKG Pedoman Praktis.Jakarta : EGCMuttaqin, Arif. 2010.Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Kardiovaskular.Jakarta : Salemba MedikaSidney, Daren. 2012.Contriktive Perikarditis.(httSudoyo, Aru W.,dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Interna Publishing.