Upload
dangcong
View
221
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
PERILAKU PENGGUNA JASA ONLINE SHOP DIKALANGAN
MAHASISWA UMRAH
Naskah Publikasi
Oleh :
SAINAH
NIM : 100569201174
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
2
PERILAKU PENGGUNA JASA ONLINE SHOP DIKALANGAN MAHASISWA UMRAH
Sainah : [email protected]
Suryaningsih, M.Si: [email protected]
Sri Wahyuni, M.Si : [email protected]
ABSTRAK
Online Shop merupakan sistem belanja baru yang telah marak digunakan dikalangan
masyarakat umum, sistem belanja baru yang dihasilkan dari adanya perkembangan teknologi
masa kini. Online Shop adalah salah satu sistem jual beli menggunakan sistem yang terintegrasi
atau terhubungkan dengan media Online seperti bbm, instagram, facebook dan line. Belanja
Online ini dengan melalui chatting yang langsung dilakukan di website yang memiliki fitur chat.
Belanja Online Shop dapat dikatakan sebagai supermarket elektronik, dimana segala macam
kebutuhan yang diinginkan dapat dengan mudah dicari dan didapatkan dengan berbagai
kelebihan jasa yang dianggap lebih mudah pemesananya bisa dilakukan dimana saja dan kapan
saja, sehingga terjangkau oleh masyarakat yang berada diperkotaan dan oleh masyarakat daerah
pinggiran yang wilayahnya jauh dari pertokoan yang memiliki akses cukup memadai untuk
melakukan proses Online, namun jasa masih memiliki berbagai kekurangan baik dalam sistem
maupun maraknya penipuan dalam dunia Online tetapi hingga kini mahasiswa masih cenderung
menggunakan jasa Online Shop tersebut. Perilaku yang terjadi dilihat dengan menggunakan teori
Fakta Sosial yang diungkapkan Emile Durkheim, dimana ada beberapa hal yang menimbulkan
perilaku kecenderungan mahasiswa terhadap belanja Online Shop, berkaitan dengan kebiasaan,
nilai (ekonomi, estetika, solidaritas) dan norma. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui
mengapa mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Umrah cenderung menggunakan jasa Online
Shop. Penelitian ini termasuk penelitian pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif, pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dengan menggunakan
pedoman wawancara (interview guide), dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan
verifikasi. Adapun hasil temuan dalam penelitian menunjukan bahwa perilaku kecenderungan
terhadap belanja Online Shop yaitu, menggunakan jasa Online Shop dianggap sebagai suatu
sikap ajang bergengsi yang bermula dari adanya perkembangan zaman yang besar pengaruhnya
dari lingkungan sekitar tempat tinggal, akses media, teman Kampus atau teman bermain sebagai
pola baru yang dianut dalam masyarakat sehingga harus diikuti oleh seorang individu, bagi
individu yang tidak mengikutinya akan diberi sanksi, dan tidak terkecuali seorang mahasiswa,
kemudian diikutinya sehingga menjadi suatu kebiasaan, karena jasa dianggap memiliki nilai-nilai
yang lebih treendi, up to date, fleksibell, dan ekonomis karena lebih murah dan terjangkau
harganya, memiliki nilai estetika (keindahan) dalam warna dan warni barang serta kemudahan
dalam sistem pejualan dan pembelianya, dan memilki nilai solidaritas antar sesama pengguna
jasa dalam komunitas-komunitas grup penjualan Online, dengan segala tata aturan dalam sistem
yang cukup beragam dan menarik, dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki jasa
tersebut, sehingga menyebabkan kecenderungan perilaku terhadap penggunaan jasa yang begitu
pesat sehingga menimbulkan perilaku konsumeriarisme.
Kata Kunci: Perilaku, Pengguna, Online Shop.
3
Shop Online behavior of service users among students UMRAH
Sainah : [email protected]
Suryaningsih, M.Si : [email protected]
Sri Wahyuni, M.Si : [email protected]
ABSTRACT
Online shop is a new shopping system that has been rapidly adopted among the general
public, the new shopping system resulting from the development of today’s technology. Online
shop is one of the trading system using the integrated system or connected to online media such
as blackberry messenger, instagram, facebook and line. This online shopping through direct
chats do on the website that has a chat feature. Shopping online shop can be described as an
electronic supermarket, where all kinds of demands can be easily searched and obtained by a
variety of services deemed excess easier booked can be done anywhere and anytime, so
affordable for the people who are in urban and suburban communities whose territory is far from
shops that have adequate access to the online process, but services still have a variety of
shortcomings in both the system and the rampant fraud in the online world, but until now the
students are still likely to use the services of the online shop. The behavior that occurs viewed by
using the theory of social facts disclosed Emile Durkheim, where there are some things that
cause behavioral tendency of students to shop online shopping, with regard to customs, value
(economic, aesthetic, solidarity) and norms. The purpose of this research is to know why the
student of sociology class of 2010 UMRAH tend to use the services of an online shop. This
research was qualitative and descriptive approach, date collection is done by using the method of
observation, interviews using interview guidelines and documentation. Analysis of the date in
this study using a model of Miles and Huberman of date reduction, date presentation and
verification conclusion. As for the findings of the research show that the behavior of a trend
towards shopping online shop that is, using the services of an online shop is considered as an
attitude prestigious event that started from presence of the times are a big influence on the
environment around the residence, access to media, college friends, or friends playing a new
pattern adopted in the community and should be followed by an individual, for the individual
who do not follow it will be penalized, and not the exception a student, then followed so that it
becomes a habit, as services are considered to have values that are more trendy, up to date,
fleksibell, an economical because it is cheaper and affordable, aesthetic value (beauty) in color
and colorful items as well as ease in system sales and purchase and has a value of solidarity
between the members of the service user group communities online sales, with all the rules and
regulations in the system are quite varied and interesting, with various advantages and
disadvantages that such services, thus causing behavioral tendency towards the use of services
that are so rapidly causing konsumeriarisme behavior.
Keywords: Behavior, users, Online shop.
4
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat
diera moderen sa’at ini melahirkan berbagai
inovasi, seperti halnya Teknologi
komunikasi tidak hanya memberikan
beragam fasilitas yang sangat memudahkan
penggunanya untuk mengakses beragam
informasi yang diinginkan tetapi juga
melahirkan bermacam-macam bentuk
diantaranya handpone, laptop dan tablet,
diera moderen ini handpone dengan
berbagai macam aplikasi dengan jaringan
internet tidak hanya digunakan sebagai
sarana komunikasi saja oleh masyarakat
pada umumnya, tetapi juga memiliki fungsi
baru yaitu sebagai sarana berbisnis seperti
sistem penjualan Online atau belanja Online
yang disebut dengan Online Shop.
Online shopping atau belanja Online
via internet adalah suatu proses pembelian
barang atau jasa dari mereka yang menjual
melalui internet menggunakan web browser
(http://www.hermantolle.com/class/docs/onl
ine-shopping/.
Teknologi komunikasi
menghadirkan sebuah handpone dengan
jaringan internet yang sa’at ini sudah
dipergunakan oleh sebagian masyarakat
sebagai sarana berbisnis dan belanja. seperti
adanya sistem penjualan Online Shop, yang
sedang populer ditengah-tengah masyarakat
sa’at ini, sesuatu yang baru ada
dilingkungan dan dimedia massa menuntut
masyarakat dan tidak terkecuali seorang
mahasiswa untuk ikut serta menggunakanya,
Online Shop atau belanja via internet adalah
suatu proses pembelian barang atau jasa dari
mereka yang menjual melalui internet
(dunia maya). Diera modern saat ini sarana
belanja Online yang tengah populer didunia
maya (internet) digunakan mahasiswa untuk
memperoleh barang-barang kebutuhanya,
Jasa Online Shop dianggap sedikit lebih
mempermudah mahasiswa. Penjualan
Online atau jasa belanja Online Shop yang
sangat digemari oleh mahasiswa yaitu
terutma pada pembelian kebutuhan fashion.
Mahasiswa sebagai agent of changes,
sebagai salah seorang pembaharu dalam
suatu negara, termasuk diIndonesia.Oleh
karena itu, mahasiswa harus memiliki sikap
dan perilaku yang positif.
Perilaku mahasiswa merupakan
segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang
yang menuntut ilmu dan terdaftar secara
resmi di suatu Perguruan Tinggi (Ujang
Sumarwan. 2011: 23).
Belanja Online Shop pada sa’at ini
sudah marak dan sering digunakan oleh
sebagian mahasiswa karena dianggap sedikit
lebih mempermudah mahasiswa, terutama
dikalangan mahasiswa Sosiologi Angkatan
2010 Umrah Kota Tanjungpinang, dalam hal
pemenuhan kebutuhan fashion misalnya
seperti pembelian baju, jilbab, jilbab, tas,
sepatu, kosmetik dan jam tangan, Namun
dalam berbagai kesempatan fenomenanya
dimasyarakat, maupun pada sa’at terjadinya
interaksi sesama mahasiswa telah ditemukan
berbagai informasi mengenai adanya
beberapa kekurangan dalam sistem
penjualan Online tersebut, kekurangan itu
seperti pada bentuk barang, yang terkadang
tidak sesuai dengan yang dipesan, maupun
5
dalam jangka waktu proses pengiriman
barang yang tidak sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak serta masih
banyaknya penipuan dalam internet.
Data Mahasiswa Sosiologi Angkatan
2010 pada Tahun 2015, yaitu dengan jumlah
mahasiswa laki-laki berjumlah 116 orang
dan mahasiswa perempuan berjumlah 63
orang, dengan jumlah keseluruhan
mahasiswa berjumlah 179 orang mahasiswa
yang aktif dalam catatan administrasi.
Dilihat dari masih banyaknya
kekurangan pada jasa Online Shop ini akan
membuat pengguna jasa banyak yang
merasa kecewa dan merasa jera untuk
menggunakan kembali jasa tersebut namun
pada kenyataanya dalam berbagai
kesempatan, sampai pada sa’at ini
dilingkungan masyarakat maupun kampus
mahasiswa masih kerap sekali
memperbincangkan mengenai belanja
Online, seperti masih terjadinya interaksi,
mengenai barang-barang terbaru yang
diperjual belikan di Online Shop dan
menanyakan kapan barang akan sampai.
dengan adanya hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa sampai pada
sa’at ini masih menggunakan jasa Online
Shop sebagai pilihan berbelanja mereka.
Dengan hal tersebut, peneliti
tergugah untuk lebih jauh mengetahui
penyebab, mengapa mahasiswa masih
cenderung menggunakan jasa Online sampai
sa’at ini, ketika jasa Online Shop dinilai
belum memberikan keuntungan dan
kepuasan dalam berbelanja, sehingga
dengan berbagai masalah yang akan timbul,
peneliti mengharapkan kontribusi (peran
serta) yang nyata ketika peneliti meneliti
permasalahan yang berkaitan dengan,
“Perilaku Pengguna Jasa Online Shop
dikalangan Mahasiswa Sosiologi
Angkatan 2010 Umrah”, Kota
TanjungPinang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut diatas maka
yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah Mengapa Mahasiswa
Cenderung Menggunakan jasa Online
Shop?.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah
tersebut diatas maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk :
1. Mendiskripsikan perilaku pengguna jasa
Online Shop dikalangan mahasiswa
jurusan Sosiologi angkatan 2010 Umrah.
2.Mengetahui penyebab mahasiswa
cenderung menggunakan jasa Online
Shop.
b. Kegunaan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Secara Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah wacana pengetahuan kajian
Sosiologi, serta diharapkan dapat digunakan
sebagai referensi bagi penelitian
sejenis.Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan kontribusi yang nyata
terhadap teori-teori yang berkaitan dengan
persoalan tersebut.
6
2. Secara Praktis
a. Mengetahui deskripsi mengenai perilaku
pengguna jasa Online Shop di kalangan
Mahasiswa Sosiologi angkatan 2010
Umrah.
b. Memberikan masukan kepada Mahasiswa
Umrah yang menggunakan jasa Online
Shop, serta mengenai beberapa persoalan
yang akan timbul dari pemilihan
berkonsumsi melalui Online Shop.
II. KERANGKA TEORITIS
A. Fakta Sosial menurut Emile Durkheim
Istilah fakta sosial pertama kali di
perkenalkan oleh Emile Durkheim. (dalam
Ritzer, George. 2012:174). Durkheim
menyatakan bahwa sosiologi harus menjadi
'ilmu dari fakta sosial' yaitu membicarakan
sesuatu yang umum yang mencakup
keseluruhan masyarakat dan berdiri sendiri
serta terpisah dari manivestasi individu.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berfikir,
dan merasa yang ada diluar individu dan
sifatnya memaksa serta terbentuk karena
adanya pola di dalam masyarakat. Artinya,
sejak manusia dilahirkan secara tidak
langsung ia diharuskan untuk bertindak
sesuai dengan lingkungan sosial dimana ia
dididik dan sangat sukar baginya untuk
melepaskan diri dari aturan tersebut.
Sehingga ketika seseorang berbuat lain dari
apa yang diharapkan oleh masyarakat maka
ia akan mendapatkan tindakan koreksi,
ejekan, celaan, bahkan mendapat sebuah
hukuman.
Fakta sosial ini diartikan sebagai
gejala sosial yang abstrak, misalnya hukum,
struktur sosial, adat kebiasaan,nilai,norma,
bahasa, agama, dan tatanan kehidupan
lainnya yang memiliki kekuasaan tertentu
untuk memaksa bahwa kekuasaan itu
terwujud dalam kehidupan masyarakat di
luar kemampuan individu sehingga individu
menjadi tidak tampak.
Fakta sosial tersebut mengendalikan
dan memaksa individu karena bila
melanggarnya ia akan terkena sanksi. Hal ini
menandakan bahwa peraturan yang berlaku
berada di luar individu, berlaku bagi setiap
individu yang berarti universal di wilayah
atau negara itu, serta memaksa individu
tersebut untuk bertindak yang seharusnya.
Menurut Emile Durkheim metode
sosiologis yang dipraktikan harus bersandar
sepenuhnya pada prinsip dasar bahwa fakta
sosial harus dipelajari sebagai materi, yakni
sebagai realitas eksternal dari seorang
individu. Durkheim menyatakan bahwa
setiap cara bertindak, baik tetap maupun
tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau
hambatan eksternal bagi seorang individu.
Fakta-fakta sosial yang berbentuk baku yang
berasal dari kelompok praktik diambil
secara kolektif dan dengan demikian
terdapat adanya pemaksaan diri dan
internalisasi yang dilakukan oleh para
individu oleh karena secara kolektif telah
diuraikan sehingga dapat membatasi moral
dan perilaku dari tiap-tiap individu
Fakta sosial memiliki 3 sifat yaitu:
eksternal, umum (general), dan memaksa
(coercion).
1.Eksternal
Eksternal artinya fakta tersebut
berada diluar pertimbangan-pertimbangan
7
seseorang dan telah ada begitu saja jauh
sebelum manusia ada didunia.
2. Koersif (Memaksa)
Fakta ini memiliki kekuatan untuk
menekan dan memaksa individu menerima
dan melaksanakannya. Dalam fakta sosial
sangat nyata sekali bahwa individu itu
dipaksa, dibimbing, diyakinkan, didorong
dengan cara tertentu yang dipengaruhi oleh
berbagai tipe fakta sosial dalam lingkungan
sosialnya. Artinya, fakta sosial mempunyai
kekuatan untuk memaksa individu untuk
melepaskan kemauannya sendiri sehingga
eksistensi kemauannya terlingkupi oleh
semua fakta sosial.
3.Menyebar/umum (General)
Fakta sosial itu bersifat umum atau
tersebar secara meluas dalam suatu
masyarakat. Dengan kata lain, fakta sosial
ini merupakan milik bersama, bukan sifat
individu perseorangan.
Fakta sosial ini menurut Durkheim terdiri
atas dua macam :
1. Dalam bentuk material yaitu barang
sesuatu yang dapat disimak, ditangkap,
dan diobservasi. Fakta sosial inilah yang
merupakan bagian dari dunia nyata
contohnya arsitektur dan norma hukum.
2. Dalam bentuk non-material yaitu sesuatu
yang ditangkap nyata ( eksternal ). Fakta
ini bersifat inter subjective yang hanya
muncul dari dalam kesadaran manusia,
sebagai contao egoisme, altruisme dan
opini.
Unsur-unsur yang di kemukakan
oleh Durkheim yaitu ada cara bertindak,
berpikir dan berperasaan yang bersumber
pada suatu kekuatan di luar individu,
bersifat memaksa dan mengendalikan
individu, dan berada diluar kehendak pribadi
individu. Contoh dari fakta sosial lainnya
ialah hukum, moral, kepercayaan, adat
istiadat, tata cara berpakaian dan kaidah
ekonomi. Fakta sosial inilah yang menurut
Durkheim menjadi pokok perhatian
sosiologi.Sehingga metode yang harus di
tempuh untuk mempelajari fakta sosial
seperti metode untuk meneliti suatu fakta
sosial, menjelaskan fungsinya dan juga
untuk menjelaskan faktor penyebabnya.
Masyarakat secara paling sederhana
dipandang oleh Durkheim sebagai kesatuan
intergral dari fakta-fakta sosial itu.
Masyarakat memiliki “kesadaran kolektif”
yang membuahkan nilai-nilai dan
menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai
sesuatu yang ideal bagi individu. Durkheim
juga menjadikan fakta solidaritas sosial
sebagai unsur dasar dalam masyarakat untuk
mencapai tujuan sebuah tindakan. Ada dua
tipe dasar dari Fakta Sosial nilai umum dan
norma yang terwujud dalam kebudayaan
atau struktur, norma-norma dan pola ini
disebut institution atau diartikan dengan
pranata sedangkan jaringan hubungan sosial
dimana interaksi sosial berproses dan
menjadi terorganisir serta melalui mana
posisi sosial dari individu dan sub kelompok
yang dirtikan sebagai struktur sosial, dengan
demikian struktur sosial dan pranata sosial
inilah yang menjadi pokok persoalan
penyelidikan sosiologi menurut paradigma
fakta sosial.
8
Fakta sosial diartikan sebagai gejala
sosial yang abstrakmisalnya hukum, struktur
sosial, adat kebiasaan, nilai, norma, bahasa,
agama, dan tatanan kehidupan lainnya yang
memiliki kekuasaan tertentu untuk memaksa
bahwa kekuasaan itu terwujud dalam
kehidupan masyarakat di luar kemampuan
individu sehingga individu menjadi tidak
tampak, dan didalam fakta sosial terdapat
nilai-nilai dan norma-norma yang memang
diakui oleh masyarakat. Penjelasan
mengenai fakta sosial dapat dilakukan
melalui dua cara yaitu suatu fakta harus
dijelaskan berdasarkan fakta-fakta sosial
yang mendahuluinya sehingga kita dapat
mengetahui sebab terbentuknya fakta sosial
(sebab kerja) setelah sebab kerja ditemukan
barulah selanjutnya memberitahu mengapa
fakta sosial ini tetap ada, kenyataan bahawa
fakta sosial itu tetap ada barulah seterusnya
dapat dijelaskan berdasarkan fungsi yang
dimiliki dan yang kedua yaitu fungsi suatu
fakta sosial harus selalu ditemukan dalam
hubungannya dengan suatu tujuan sosial
lainnya, ini berarti bahwa harus diteliti
persamaan antara fakta yang ditinjau dengan
keperluan-keperluan umum dari organisasi
sosial itu dan dimana letak persesuaiannya
itu. Fakta sosial diartikan sebagaigejala
sosial yang abstrak diantaranya yaitu:
A.1. Kebiasaan
Setiap individu dalam kehidupan
sehari-hari melakukan interaksi dengan
individu atau kelompok lainnya, interaksi
sosial mereka juga senantiasa didasari oleh
adat dan norma yang berlaku dilingkungan
tempat tinggal mereka yang juga dianut oleh
masyarakat lainnya, seperti misalnya
interaksi sosial didalam lingkungan keluarga
hal tersebut akan menjadi kebiasaan
dilingkungan dimanapun ia tinggal seperti
halnya dilingkungan masyarakat dan
lingkungan lainnya.
Folkways (kebiasaan) yaitu
perbuatan yang berulang-ulang. Kebiasaan
adalah perbuatan yang berulang-ulang dalam
bentuk yang sama dan memiliki tujuan-
tujuan jelas. Kebiasaan mempunyai daya
pemikat yang lebih kuat dibanding cara,
karena merupakan suatu indikator kalau
orang lain juga setuju atau menyukai
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
2. Nilai
Nilai merupakan konsep mengenai
konsep apa yang hidup dalam fikiran
sebagian warga suatu masyarakat, mengenai
apa yang mereka anggap bernilai, berharga,
dan penting dalam hidup, berfungsi sebagai
pedoman warganya (Noorkasiani 2009:40).
Menurut Sutan takdir alisyabbana
1982. Nilai merupakan segala sesuatu yang
dianggap berharga oleh masyarakat baik
positif atau negatif dalam bentuk benda,
dalam pemikiran dan perilaku. Ada tiga nilai
yaitu nilai ekonomi, nilai estetika dan nilai
solidaritas. Nilai itu ada atau riil dalam
kehidupan manusia misalnya manusia
mengakui keindahan akan tetapi keindahan
sebagai nilai adalah abstrak (tidak dapat di
indra) yang dapat diindra adalah objek yang
memiliki nilai keindahan itu. Estetika
merupakan nilai yang berkaitan dengan
keindahan, penampilan fisik dan keserasian
dalam hal penampilan. Nilai estetika
berkaitan dengan penampilan. (dalam
Sudarma, Momon. 2009:36). Menurut Darji
Darmodiharjo, Nilai sebagai kualitas atau
9
keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik
lahir ataupun batin.
Menurut Bambang Daroeso Nilai
adalah suatu kualitas atau penghargaan
terhadap sesuatu yang menjadi dasar
penentu tingkah laku seseorang. Nilai
bersifat normatif dan menjadi motivator
tindakan manusia, namun demikian nilai
belum dapat berfungsi secara praktis sebagai
penuntun perilaku manusia itu sendiri.Nilai
sendiri masih bersifat abstrak sehingga
butuh konkreatisasi atas nilai tersebut.
Setiap norma pasti terkandung nilai
didalamnya, nilai sekaligus menjadi sumber
bagi norma, tanpa ada nilai tidak mungkin
terwujud norma. Sebaliknya tanpa dibuatkan
norma maka nilai yang yang hendak
dijalankan itu mustahil terwujud.(dalam Drs.
Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:126-130).
3. Norma
Norma sebagai perwujudan dari
nilai, nilai penting bagi kehidupan manusia
namun nilai belum dapat berfungsi praksis
bagi kehidupan manusia nilai perlu
dikonkretisasikan atau diwujudkan kedalam
norma. Norma atau kaidah adalah ketentuan-
ketentuan yang menjadi pedoman dan
panduan dalam bertingkah laku dikehidupan
masyarakat. Norma berisi anjuran untuk
berbuat baik dan larangan berbuat buruk
dalam bertindak sehingga kehidupan ini
menjadi lebih baik. Norma adalah kaidah,
ketentuan, aturan, kriteria, atau syarat yang
mengandung nilai tertentu yang harus
dipatuhi oleh warga masyarakat didalam
berbuat dan bertingkah laku sehingga
terbentuk masyarakat yang tertib, teratur dan
aman. Disamping sebagai pedoman atau
panduan berbuat atau bertingkah laku,
norma juga dipakai sebagai tolak ukur
didalam mengevaluasi perbuatan seseorang.
(Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:131).
Norma selalu berpasangan dengan
sanksi, yaitu suatu keadaan yang dikenakan
kepada si pelanggar norma. Si pelanggar
norma harus menjalani sanksi sebagai akibat
atau tanggung jawabnya atas perbuatan itu.
Adapun wujud, bentuk, atau jenis sanksi itu
harus sesuai atas selaras dengan wujud,
bentuk dan jenis normanya. (Drs.
Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:131).
Norma merupakan aturan-aturan atau
pedoman sosial yang khusus mengenai
tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang
boleh dilakukan manusia dan tidak boleh
dilakukan dilingkungan kehidupannya. (Drs.
Sujarwa. M. HUM 2010:230).
B. Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial, secara harfiah
berasal dari bahasa latin stratum (tingkatan)
dan socius (teman atau masyarakat).
Stratifikasi sosial menempatkan seorang
individu atau kelompok pada kelas-kelas
sosial sosial yang berbeda-beda secara
hierarki dan memberikan hak serta
kewajiban yang berbeda-beda pula antara
individu pada suatu lapisan sosial lainnya.
Stratifikasi sosial muncul karena adanya
sesuatu yang dianggap berharga dalam
masyarakat.
Menurut Max Webber Stratifikasi
sosial adalah penggolongan orang-orang
yang termasuk dalam suatu sistem sosial
tertentu kedalam lapisan-lapisan hierarkis
menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan
prestise.Menurut weber adanya pembatasan
10
dalam pergaulan, kelompok status ditandai
pula oleh adanaya berbagai hak istimewa
dan monopoli atas barang dan kesempatan
ideal maupun material, kelompok status
dibeda-bedakan atas dasar gaya hidup yang
tercermin dalam gaya konsumsi. Weber
mengemukakan bahwa kelompok status
merupakan pendukung adat, yang
menciptakan dan melestarikan semua adat-
istiadat yang berlaku dalam masyarakat,
monopoli suatu kelompok status antara lain
terwujud dalam gaya berbusana (dalam
Kamanto Sunarto 2004: 81).
C. Online Shop
Online Shop merupakan cara belanja
baru yang sudah sering kita dengar pada saat
ini karena berkembangan teknologi yang
kian tidak terkendali, Online Shop pun
sudah merajai sistem perekonomian
Indonesia. Bahkan Online Shop dapat
melampaui toko-toko offline lainnya.
Memang benar jika dikatakan bahwa Online
Shop dapat membangkitkan perekonomian
negara, namun jika dilihat dari segi sosial
terdapat dampak-dampak moral yang luntur
akibat adanya Online Shop tersebut. Oleh
sebab itu, sebaiknya kita dapat memilah diri
dalam bertindak.
Online Shop atau Toko Online yang
merupakan jenis pasar tidak nyata dimana
penjual dan pembeli tidak dihadapkan secara
langsung. Dalam ilmu ekonomi, toko Online
berarti toko yang menyediakan penjualan
barang atau jasa yang disajikan melalui
internet. Sejak kehadiran internet, para
pedagang telah berusaha membuat toko
online dan menjual produk kepada mereka
yang sering menjelajahi dunia maya.
http://helenakeicya.blogspot.com/2014/01/o
nline-shoping.html.
III. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu penelitian
kualitatif, menurut Bogdan dan biklen
(dalam Moleong, 2013:3). Peneliti terjun
langsung kelapangan sehingga hubungan
antara peneliti dengan informan lebih akrab
dan lebih dekat sehingga dapat diperoleh
data langsung yang lebih mendalam
mengenai penelitian. Dengan metode
pendekatan deskriptif yaitu berupa penyajian
gambaran yang terperinci mengenai suatu
situasi khusus lokasi pengguna jasa Online
Shop.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah objek
penelitian dimana kegiatan penelitian
dilakukan. Penentuan lokasi dimaksud untuk
mempermudah dan memperjelas objek yang
menjadi sasaran penelitian, sehingga
permasalahan tidak terlalu luas. Pemilihan
lokasi ini sengaja dilakukan dengan alasan,
dalam penelitian ini akan diambil penjelasan
mengenai perilaku pengguna jasa Online
Shop dikalangan Mahasiswa Sosiologi
angkatan 2010 Umrah, dengan selalu
menggunakan jasa Online Shop dalam
memenuhi kebutuhan fashion mereka secara
Online seperti dalam pembelian baju, jeket,
jilbab, bross jilbab, tas, sepatu, jam tangan,
sandal dan kosmetik dalam waktu seminggu
sekali bahkan sampai lima dan sepuluh kali
dalam jangka waktu sebulan secara Online
Shop. Berdasarkan kecenderungan tersebut
11
mereka lebih mengutamakan kepentingan
kebutuhan secara Fisik, sehingga menomer
duakan kepentingan akademis seperti tidak
sering membeli buku sesuai kebutuhan
kuliah, untuk menunjang kualitas akademis
mereka sebagai seorang Mahasiswa secara
Online yang pastinya buku lebih lengkap
penyediaanya diluar daerah Kota
TanjungPinang seperti Surabaya, Jakarta
dan bandung, dan juga dapat dilihat bahwa
Mahasiswa Sosiologi angkatan 2010 lebih
lama berada diKota TanjungPinang
dibandingkan dengan mahasiswa angkatan
2011 dan 2012. Sehingga mereka lebih
banyak pengetahuan dan pengalamanya
dalam pergaulan yang mereka ikuti seperti
mengenai gaya Fashion masyarakat Kota
TanjungPinang, dengan demikian besar
pengaruhnya bagi mahasiswa Sosiologi
Angkatan 2010. Sehingga peneliti melihat
adanya permasalahan yang menjadi
penyebab kecenderungan pada penggunaaan
jasa Online Shop.
3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam melakukan
penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer merupakan data utama
penelitian, yang berasal dari hasil
wawancara langsung secara mendalam
dengan informan, dalam penelitian ini data
diperoleh peneliti, melalui Mahasiswa
jurusan Sosiologi angkatan 2010 Umrah,
khususnya pada mahasiswa yang terus
menerus atau selalu menggunakan jasa
Online Shop yang setiap kali ingin membeli
kebutuhan fashionya, seperti baju, jeket,
jilbab, sepatu, bross jilbab, tas, jam tangan,
sandal dan kosmetik dalam waktu seminggu
sekali bahkan sampai lima dan sepuluh kali
dalam jangka waktu sebulan. Dengan jumlah
informan Delapan Orang.
b. Data Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber data
yang diperoleh dengan cara membaca,
mempelajari, dan memahami melalui media
lain yang bersumber dari literature. Data
sekunder dalam penelitian ini berasal dari
berbagai literature yang berhubungan
dengan pengguna jasa Online Shop.
4. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kualitatif tidak
dipakai istilah populasi dan sampel tetapi
menggunakan istilah sumber data dan
informan. Penentuan infoman penelitian
kualitatif dilakukan secara purposive
sampling, yaitu cara penentuan informan
yang ditetapkan secara sengaja atas dasar
kriteria atau pertimbangan tertentu.
Informan penelitian ini yaitu Mahasiswa
Sosiologi Umrah, Dalam penelitian ini,
pemilihan informan didasarkan dengan
kriteria, angkatan 2010, yang selalu
menggunakan jasa Online Shop untuk
memenuhi kebutuhanya, dalam waktu
seminggu sekali bahkan sampai lima dan
sepuluh kali dalam jangka waktu sebulan,
dengan pembelian barang seperti baju, jeket,
jilbab, bross jilbab, tas, sepatu, jam tangan,
sandal dan kosmetik,
Informan dalam penelitian berjumlah
delapan orang, peneliti hanya menemukan
informan delapan orang ketika proses
penelitian, dilokasi penelitian karena
pemilihan informan dipilih berdasarkan
12
kriteria yang benar-benar sering atau
cenderung menggunakan jasa Online Shop
dan peneliti menambahkan Reseller Online
Shop sebagai informan pendukung dalam
penelitian ini.
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi / Pengamatan
Merupakan sebuah teknik
pengumpulan data yang mengharuskan
peneliti terjun kelapangan mengamati hal-
hal yang berkaitan dengan masalah
penelitian (Bagong, 2011:59). dalam
penelitian ini yang diamati adalah perilaku
mahasiswa pengguna jasa Online Shop
seperti dalam proses pembelian kebutuhan
fashionya pada Online, jenis-jenis barang
apa saja yang selalu dibeli dan pengamatan
tentang fenomena yang terjadi pada
kencenderungan pengguna jasa Online Shop
dikalangan mahasiswa sosiologi angkatan
2010.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang
dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan
dan terwawancara yang memberikan
jawaban atas pertanyaan penelitian. Peneliti
mengajukan pertanyaan kepada informan
berkenaan dengan perilaku pengguna jasa
Online Shop. Hasil wawancara digunakan
peneliti sebagai sumber data utama dalam
penelitian ini.Wawancara dengan para
informan dilakukan secara terstruktur dan
wawancara secara mendalam, dengan
menggunakan pedoman wawancara.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai
penunjang penelitian, dimana dalam
dokumentasi ini dapat melihat,
mengabadikan gambar dilokasi penelitian
tentang mahasiswa pengguna jasa Online
shop, selain itu dokumentasi juga digunakan
untuk mengumpulkan data-data yang
berbentuk catatan berupa hasil-hasil
wawancara, serta dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan penelitian, seperti data-
data mahasiswa sosiologi angkatan 2010
sebagai pengguna jasa Online Shop, Profil
singkat Kampus Umrah, serta gambar-
gambar yang berkenaan dengan pembelian
barang pada jasa Online Shop dikalangan
mahasiswa.
G. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Biklen, 1982
(dalam Lexy J Moleong 2013:248) analisis
data adalah proses mencari dan mengatur
secara sistematis hasil interview, catatan
dilapangan dan bahan bahan lain yang
didapatkan. Metode yang digunakan dalam
penukisan ini, peneliti lebih menitik
beratkan analisa secara kualitatif yaitu
dengan menalaah seluruh data baik data
primer maupun data sekunder yang
kemudian disusun dan diklasifikasikan, lalu
diinterprestasikan sesuai dengan
pemahaman peneliti.
Dalam menganalisis data yang
diperoleh dari hasil penelitian digunakan
teknik deskriptif. Dalam prosesnya, analisa
data dalam penelitian ini menggunakan
model yang telah dikembangkan oleh Miles
dan Huberman.Miles dan Huberman bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif
13
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data, yaitu reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi. (Sugiono, 2009:246).
Proses analisis data dilakukan
dengan menalaah seluruh data dari berbagai
sumber. Setelah dibaca, dipelajari dan
ditelaah, langkah berikutnya adalah
mengadakan reduksi data.
Reduksi data adalah merupakan
proses merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting yang didapatkan berdasarkan
penelitian dilapangan, sehingga memberikan
gambaran yang lebih jelas terhadap
penelitian tahap selanjutnya karena data
yang diperoleh dilapangan tentu jumlahnya
cukup banyak, sehungga perlu dilakukan
analisis data melalui reduksi data.
Penyajian data dalam penelitian
kualitatif dengan membuat uraian singkat,
bagan, maupun hubungan antar kategori.
Tetapi yang sering dilakukan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat narasi,
sehingga memudahkan memahami apa yang
terjadi dilapangan dan merencanakan apa
yang harus dilakukan selanjutnya.
Kesimpulan dan verifikasi
merupakan langkah ketiga analisis data
penelitian kualitatif. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan mengalami perubahan apabila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data
selanjutnya tetapi jika kesimpulan awal
ternyata valid dan konsisten saat peneliti
kembali kelapangan maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel. Proses mengecek kebenaran data
awal yang diperoleh dengan melakukan
penelitian kembali dilapangan merupakan
proses verifikasi data. Kesimpulan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya masih remang-remang
sehungga setelah diteliti menjadi jelas.
IV. PEMBAHASAN
A. Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian kualitatif
sengaja dipilih oleh peneliti, karena
dianggap mampu memberikan informasi
tentang masalah yang akan diteliti, dalam
penelitian ini, informan yang dipilih ialah
mahasiswa Umrah fakultas fisip terutama
pada jurusan Sosiologi angkatan 2010 yang
cenderung atau selalu membeli kebutuhan
fashionya seperti, baju, jeket, jilbab, bross
jilbab, tas, sepatu, sandal, jam tangan dan
kosmetik, menggunakan jasa Online Shop
atau belanja secara Online, dalam pembelian
dengan waktu seminggu sekali bahkan
sampai lima dan sepuluh kali dalam jangka
waktu sebulan, melakukan pemesanan pada
jasa Online Shop tersebut, yang ditemukan
berdasarkan umur, suku dan asal daerah
Mahasiswa.
1. Berdasarkan Umur
Sebagaimana dapat dilihat dari umur
informan penelitian yang dijadikan sumber
informasi penelitian seputar permasalah
yang dikaji, Pemilihan informan
berdasarkan rentang usia tersebut, tidak
ditentukan oleh peneliti, karena peneliti
14
mengambil informan yang benar- benar
cenderung menggunakan jasa Online Shop
untuk memenuhi kebutuhan fashionya
seperti dalam pembelian baju, jeket, jilbab,
bross jilbab, sepatu, sandal, jam tangan, tas
dan kosmetik secara Online yang rata-rata
dari usia informan penelitian yang gemar
dalam pembelian Online Shop berjumlah 8
orang ialah pada rentan usia 22-25 tahun.
2. Berdasarkan Daerah Asal
Informan penelitian ini berjumlah
Delapan orang, Mahasiswa yang benar-
benar cenderung berbelanja menggunakan
jasa Online Shop, yang merupakan
mahasiswa jurusan Sosiologi Angkatan
2010. Daerah asal dari informan penelitian
yang ditemukan dilapangan pada penelitian
ini yaitu informan berasal dari daerah yang
berbeda-beda lebih banyak mahasiswa yang
berasal dari luar daerah Kota TanjungPinang
dibandingkan informan yang berasal dari
Kota TanjungPinang, sehingga sangat
mendukung pembelian barang-barang
Fashion pada jasa Online Shop.
3. Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah informan dalam penelitian ini
lebih banyak ditemukan dilokasi penelitian
yaitu informan berjenis kelamin perempuan,
hal tersebut menunjukan bahwa mahasiswa
yang lebih cenderung menggunakan jasa
Online Shop dalam pembelian kebutuhan
fashionya yang lebih trend dan kekinian
dalam pemilihan mode pakaian, tas, sepatu,
jilbab, sandal, dan kosmetik adalah
didominasi oleh jenis kelamin perempuan
pada mahasiswa Umrah jurusan Sosiologi
angkatan 2010.
4. Berdasarkan Sistem Pengiriman
Barang
Dalam penelitian ini ditemukan juga
adanya ketentuan sistem pengiriman barang
yang dikirim dari luar daerah ke Kota
TanjungPinang misalnya, dari Surabaya atau
jogja itu menggunakan ongkos kirim dengan
jenis tariff Reguler, Oke dan Yes. Harga
tarif tergantung pembeli mau yang berapa
hari sampai barangnya, namun yang sering
dipakai oleh informan penelitian ini adalah
Tarif Reguler sejumlah 41 (empat puluh satu
ribu) perkilonya barang kiriman apapun
jenisnya dan Jika barang dari luar daerah
yang berasal dari Jakarta bandung itu sedikit
lebih murah, dengan harga ongkir atau
ongkos kirim sebesar 32 (tiga puluh dua
ribu) barang sampai dalam waktu Tiga hari
Kemudian, informan mengatakan bahwa
waktu sampainya barang juga berpengaruh
pada jenis pengiriman dan harga pengiriman
barangnya, dari hasil yang diperoleh
dilapangan, ada beberapa mahasiswa yang
juga menggunakan tarif Reguller namun free
Ongkir (tanpa ongkos kirim) itu diperoleh
karena memang dari sistem atau kebijakan
dari si penjualnya, khusus untuk wilayah
Kota TanjungPinang saja, tetapi barang
sampai dalam waktu Satu minggu.
Mahasiswa jurusan sosiologi
angkatan 2010 Umrah sebagai informan
rata-rata menggunakan jasa Online Shop
yang memakai ongkir atau ongkos kirim.
Pemilihan informan berdasarkan jenis
pengiriman barang tidak ditentukan oleh
peneliti, karena peneliti mengambil
informan yang benar- benar cenderung
menggunakan jasa Online Shop untuk
memenuhi kebutuhan fashionya, namun dari
15
hasil yang ditemukan peneliti dilapangan
mahasiswa pengguna jasa Online Shop lebih
banyak menggunakan jenis pengiriman
barang dengan menggunakan jenis Ongkos
kirim reguller.
Hasil wawancara dari informan,
dalam penelitian ini, peneliti tidak bisa
mencantumkan atau menuliskan nama
informan secara jelas, tetapi melainkan
hanya menggunakan inisial saja, hal tersebut
merupakan permintaan dari para informan,
karena informan merasa malu jika diketahui
namanya oleh publik sebagai pengguna jasa
Online Shop yang berlebihan, hanya demi
terwujudnya kepuasan sesaat dalam
membeli barang pada jasa Online,maupun
benar-benar berdasarkan kebutuhan.
B. Perilaku Pengguna Jasa Online Shop
Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010
Umrah.
Belanja online memang sudah marak
digunakan dikalangan masyarakat, banyak
toko-toko offline yang saat ini sudah online
karena sistem online sudah dianggap
menjadi cara baru perdaganggan yang
sedang trendi (kekinian) diberbagai
kalangan, sehingga banyak diikuti dan tidak
terkecuali seorang mahasiswa juga
mengikutinya. Dilingkungan masyarakat,
cara belanja ini sudah banyak digunakan dan
sudah menjadi cara yang lazim bagi
seseorang. Berdasarkan hasil wawancara
dengan kedelapan informan penelitian
dengan inisial Ss, Yw, i.A, J.A, A, R.A, H,
R. bahwa benar mereka sering melakukan
proses belanja pada jasa online shop dalam
kurung waktu satu bulan sampai 5-10 kali
melakukan pemesanan barang, dibawah ini
merupakan analisa dari jawaban para
informan penelitian yang menunjukan
mengapa mahasiswa Sosiologi angkatan
2010 cenderung menggunakan jasa Online
Shop.
Belanja online di Indonesia mengadopsi
sistem belanja online yang ada di luar negeri
yang sudah lebih dulu melakukan sistem
belanja online, seperti ebay, amazon. Di
Indonesia ini banyak yang sudah melakukan
sistem belanja online, contohnya adalah
bhinneka.com, Toko bagus.com, Olx.com,
lazada, bli-bli, dan masih banyak toko online
yang memberlakukan sistem jual beli online
dalam menjual semua produknya. Banyak
juga toko-toko online yang menjadi reseller
dari sebuah brand (merek) tertentu yang
pada akhirnya tertarik untuk melakukan
penjualan online pada
websitenya.https://www.bersosial.com/threa
ds/fenomena-belanja-dengan-online
shopping.203/.
Penggunaan jasa Online Shop yang
dilakukan seorang individu merupakan
pemilihan cara yang lebih mudah dan
menguntungkan dalam segi berbelanja
dengan melakukan segala sesuatunya untuk
memperoleh hasil yang lebih baik, dari
berbagai proses dan cara yang ada dan yang
sedang terjadi dalam masyarakat maka hal
itu akan selalu diikutinya terus menerus,
sehingga menjadi suatu perilaku kebiasaan
yang akan sulit untuk ditinggalkan, sebagai
seorang individu yang mengikuti segala
perkembangan, baik dalam perkembangan
teknologi hingga pada perkembangan cara
berbelanja, untuk memperoleh gaya belanja
dan berpakaian baru.Perilaku belanja Online
Shop tersebut banyak dipicu oleh adanya
unsur sikap yang didasarkan pada
16
perkembangan teknologi yang diterima oleh
segelintir orang yang mempunyai peranan
penting,dan kemudian diikuti oleh
sekelompok orang yang mampu menarik
daya pikat konsumen ramai.
Emile Durkheim menyatakan bahwa
Sosiologi harus menjadi “ilmu dari Fakta
Sosial” yaitu membicarakan sesuatu yang
umum yang mencakup keseluruhan
masyarakat dan berdiri sendiri serta terpisah
dari manivestasi individu.Fakta sosial adalah
cara bertindak, berfikir, dan merasa yang
ada diluar individu dan sifatnya memaksa
serta terbentuk karena adanya pola di dalam
masyarakat.Sehingga ketika seseorang
berbuat lain dari apa yang diharapkan oleh
masyarakat maka ia akan mendapatkan
tindakan koreksi, ejekan, celaan, bahkan
mendapat sebuah hukuman (dalam Ritzer,
George. 2012:174).
Segala tindakan dan perbuatan yang
ada diluar individu dan sifatnya memaksa,
serta terbentuk karena adanya pola didalam
masyarakat.Seorang individu yang tidak
mengikuti pola yang ada dimasyarakat maka
ia akan mendapat sanksi hukum maupun
sanksi sosial, Pengguna jasa Online Shop
dikalangan mahasiswa yang didorong oleh
adanya perkembangan teknologi diera
modern saat ini, selalu mengikuti cara
perkembangan media Online, memilih cara
belajar, memilih berpenampilan dalam
lingkungan kampus, hingga cara mereka
memilih, cara belanja Online dalam
kebutuhan sehari-harinya.
Suatu kegiatan seorang informan
yang juga merupakan seorang individu
dalam melakukan suatu tindakan, bisa
mereka contoh dari keadaan lingkungan
yang mereka tinggali seperti halnya seorang
mahasiswa yang menggunakan jasa Online
Shop sebagai cara berbelanja masa kini,
mereka peroleh dari teman Kampus, teman
bermain, dan juga pengaruh perkembangan
dunia maya (internet). Pengaruh lingkungan
dan pergaulan dengan teman-teman sekitar
atas mobilitas (perputaran) mahasiswa
jurusan Sosiologi yang berasal dari satu
daerah menuju kota memberikan pergeseran
diberbagai aspek dengan seiring
perkembangan teknologi yang ada masa
kini. Aspek yang bergeser seperti dari cara
berpenampilan dan berbelanja menggunakan
Online Shop layaknya yang ada
dilingkungan tempat tinggal mereka saat ini.
Pengetahuan yang ada dilingkungan
teman, tempat tinggal dan media Online
Shop sangat berpengaruh bagi konsumen
yang ingin memenuhi kebutuhan, tetapi
tidak sempat karena sibuk dengan aktifitas
yang menyita waktu sehingga waktu yang
biasa dipakai memenuhi kebutuhan dengan
yang dapat dipenuhi hanya dengan sekedar
belanja. Belanja Online Shop ini semakin
menjadi sangat booming karena semua
website online menggunakan sistem belanja
online untuk lebih menarik minat para calon
konsumen. Sehingga sangat memungkinkan
bagi seorang mahasiswa mencoba cara atau
hal yang sama seperti dalam menggunakan
jasa online ini, setelah awalnya hanya
mengikuti teman untuk mencoba-coba saja
namun pada akhirnnya muncullah rasa lagi
dan ingin lagi, ingin terus melakukan
pemesanan sehingga menjadi sesuatu yang
berulang-ulang dilakukan dan menjadi
sebuah kebiasaan.
17
B.1. Kebiasaan
Folkways (Kebiasaan) adalah
perbuatan yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan bentuk yang sama yang
dilakukan secara sadar dan mempunyai
tujuan-tujuan jelas.
Sesuatu yang baru ada akan
dianggap tabu, jika hanya segelintir orang
saja yang melakukan, tetapi sesuatu akan
terlihat baik dan lumrah jika memang
mayoritas dari masyarakat melakukan hal
yang sama, Segala tindakan dan perbuatan
manusia pada dasarnya ialah mengikuti
keseragaman yang jelas tujuanya dan telah
tercantum dalam peraturan norma-norma
yang ada dalam masyarakat, agar terciptanya
suatu nilai keseragaman yang dianut secara
bersama demi terciptanya kedamaian
bersama.
Informan Ss, Yw, i.A, J.A, A, R.A,
H, R. penelitian yang juga seorang
Mahasiswa mengaku menggunakan jasa
Online Shop hanya untuk sekedar ajang
coba-coba pada awalnya, dan kemudian hal
tersebut terasa menarik sehingga
mengulangi untuk melakukan hal yang
sama, mesti pada awalnya hanya mencoba
jika hal tersebut dirasa lebih baik maka hal
tersebut akan diulanginya lagi dan lagi.
Dalam hal ini faktor lingkungan tempat
tinggal juga sangat besar pengaruhnya bagi
individu mengikuti apa yang sedang terjadi
dimasyarakat seperti belanja Online Shop
ini. Belanja di Online Shop sudah digemari
oleh informan R karena rasa sukanya
membeli barang pada jasa Online, karena
dari segi model dan ukurannya bisa dipilih
secara bebas di handpone sehingga
mempermudah R dan menjadi daya pikat
untuk sering melakukan pemesanan, dari
segi kebutuhan barang yang dibeli R pun
tidak hanya barang-barang kebutuhan
pribadinya sendiri melainkan barang
kebutuhan keluarganya yaitu adiknya.
Kegemaran pembelian barang Online Shop
sudah tampak jelas bukan hanya menjadi
kegemaran perilaku para informan saja
melainkan sudah menjadi kegemaran
masyarakat pada umumnya khalayak ramai
saat ini.
Online Shop bisa dikatakan sebagai
supermarket elektronik, yang lebih mudah
dijangkau, dimana segala macam kebutuhan
yang diinginkan dapat dengan mudah dicari
dan didapatkan. Hal itu membuat Online
Shop memiliki tempat sendiri dihati
sebagian mahasiswa terutama mahasiswa
sosiologi angkatan 2010. Visual (bentuk)
yang menarik akan membuat mata
dimanjakan oleh tampilan barang yang
disajikan oleh Online Shop. Barang yang
biasanya sulit ditemukan ditoko atau dimall
dengan menggunakan Online Shop dapat
dicari dengan lebih mudah sehingga hal
tersebut sangat mendukung perilaku
kecenderungan mahasiswa terhadap belanja
Online Shop ini.
Berdasarkan pernyataan S.s pesan
Online sudah menjadi hal yang biasa dan
sering dilakukanya hingga kini, Belanja
menggunakan jasa Online Shop sudah sering
dilakukan oleh informan penelitian dengan
caranya yang mudah diakses diinternet
belanja Online ini dianggap sedikit lebih
memberikan suatu kemudahan yang bisa
dipertahankan karena sudah menjadi
kebiasaan hingga kini, dalam arti sistem ini
bisa dilakukan untuk jangka panjang dengan
18
perkembangan teknologi yang ada, yang
sangat mendukung karena munculnya model
handpone yang bervariasi yang dilengkapi
dengan akses internet, belanja Online ini
semakin berkembang kearah yang lebih baik
seperti yang diharapkan bersama bahwa
kemajuan teknologi dapat menunjang
perekonomian rakyat.
Mahasiswa pada umumnya sering
membeli Jenis barang Fashion di Online
Shop seperti baju, jilbab, aksesoris, sepatu,
tas dan jam tangan. Jasa Online Shop ini
mulai dikenal oleh kalangan publik pada
tahun 2007 dan mulai berkembang pada
tahun 2008. Banyaknya pertokoan yang
sudah menjual barang-barangnya melalui
Online pada saat ini, cara tersebut sudah
dikenal oleh khalayak orang banyak atau
dimasyarakat baik masyarakat perkotaan
maupun masyarakat pedesaan dan pinggiran,
cara baru belanja Online Shop ini pada
umumnya, menjual berbagai kebutuhan
diantaranya kebutuhan keperluan rumah
tangga, barang-barang fashion, kebutuhan
elektronik dan keperluan untuk kesehatan,
dari mulai keperluan bayi, anak-anak,
remaja, dewasa sampai orang tua.
Menurut informan i.A pembelian
barang di Online Shop sudah menjadi
kebiasaan hingga ke ajang koleksi barang,
karena merasa menarik jika melihat
digambar yang cukup menggemaskan
dengan model terbaru yang dipasarkan di
penjualan Online. Kebutuhan barang
mahasiswa lebih kepada keperluan
penampilan seperti halnya termasuk pada
kebutuhan fashion sebagai seorang
mahasiswa yang sangat membutuhkan
barang-barang tersebut, selain sebagai
keperluan sehari-hari juga barang tersebut
juga bisa digunakan untuk keperluan
kekampus saat-saat hari perkuliahan mereka.
Kecenderungan seringnya
melakukan pemesanan barang pada jasa
Online Shop ini, terutama dikalangan
mahasiswa jurusan sosiologi angkatan 2010
menjadikan mereka sebagai konsumen dan
juga ternyata mereka sampai tertarik untuk
menjadi Reseller atau penjual dalam
penjualan Online Shop untuk berbagai
alasan yang tentunya lebih kepada dampak
positif seperti keuntungan materil dan
keeksisan, sebagaimana yang diungkapkan
oleh beberapa informan yang didapati
peneliti dilokasi penelitian kampus Umrah.
Menurut R.A dan S.s seorang mahasiswi
pengguna jasa Online Shop dan juga
Reseller Online Shop, ia tidak hanya sebagai
pengguna saja tetapi ia juga sebagai penjual
barang Online Shop juga, yang dalam istilah
pengguna jasa Online Shop adalah sebagai
Reseller Online Shop. Adanya Istilah khas
dalam belanja Online Shop. Istilah-istilah
khas yang terdapat pada jasa Online Shop
hanya akan ditemui jika menggunakan jasa
Online Shop. Pasar tradisional dan modern
mungkin tidak akan menggunakan istilah-
istilah yang ada pada Online Shop karena
istilah tersebut merupakan gaya komunikasi
baru pada Online Shop. Komunikasi bahasa
yang hanya dapat dikomunikasikan dengan
sesama pengguna jasa Online Shop.
2. Nilai
Menurut Bambang Daroeso Nilai
adalah suatu kualitas atau penghargaan
terhadap sesuatu yang menjadi dasar
penentu tingkah laku seseorang. (dalam Drs.
Herimanto, M.Pd.,M.Si. 2010:126-130).
19
Nilai bersifat normatif (seharusnya) dan
menjadi motivator tindakan manusia, nilai
belum dapat berfungsi secara praktis sebagai
penuntun perilaku manusia itu sendiri.Nilai
sendiri masih bersifat abstrak sehingga
butuh konkreatisasi atas nilai tersebut.
Seperti halnya layaknya seorang
mahasiswa yang mengikuti perkembangan
zaman modern, sebagai darah muda yang
mayoritas sangat terobsesi dengan
penampilan atau gaya fashion kekinian
maka untuk dapat mewujudkan gaya
tersebut akhirnya yang dibutuhkan seorang
mahasiswa adalah sistem belanja online
yang memberikan berbagai kemudahan
dalam proses transaksinya dan menyediakan
barang-barang fashion keninian yang sangat
mendukung gaya baru fashion masa kini
bagi mahasiswa. Pemilihan belanja
mahasiswa seperti baju, tas, sepatu, jam
tangan, kosmetik dan kebutuhanFashion
lainnya dapat ditemukan melalui akses
internet dengan Online Shop barang dapat
diperoleh dengan mudah. Seperti
diungkapkan oleh seorang informan
penelitian i.A.
Menurut weber adanya pembatasan
dalam pergaulan, kelompok status ditandai
pula oleh adanaya berbagai hak istimewa
dan monopoli atas barang dan kesempatan
ideal maupun material, kelompok status
dibeda-bedakan atas dasar gaya hidup yang
tercermin dalam gaya konsumsi. Weber
mengemukakan bahwa kelompok status
merupakan pendukung adat, yang
menciptakan dan melestarikan semua adat-
istiadat yang berlaku dalam masyarakat,
suatu kelompok status antara lain terwujud
dalam gaya berbusana (dalam Kamanto
Sunarto 2004: 81).
Stratifikasi Sosial dapat dilihat dari
adanya perilaku pencapaian strata sosial
antar kelompok sekawanan informan baik
dilingkungan tempat tinggalnya maupun
diKampus dengan cara berpakaian yang
sedang popular dimasyarakat, menggunakan
jasa Online Shop, dianggap sebagai ajang
bergengsi yang harus diikuti supaya
berpenampilan fashionable yang mengikuti
arus perkembangan zaman masa kini
sebagai simbol status atau kedudukan yang
termasuk didalamnya tingkah laku dan cara
berpakaian yang sedang trendi saat ini.
Belanja secara Online ini dianggap
lebih up to date atau terbaru dalam
perkembangan gaya atau model pakaian
seperti stellan syar’i sehingga banyak
diminati oleh kalangan kaum muda masa
kini, Seperti yang diungkapan seorang
informan penelitian Y.w.
Berbicara lebih up to date,
pemenuhan kebutuhan yang dibutuhkan,
memenuhi kepuasan sesaat, sebagai ajang
eksistensi diri dilingkungan sekitar sampai
menjadi suatu kebiasaan yang senang
dilakukan karena mendapatkan kepuasan
tersendiri. Seperti yang diungkapkan
informan H.
Belanja di Online Shop tidak hanya
barang pribadi saja yang dapat kita peroleh
tetapi kebutuhan keluarga juga bisa kita
dapatkan, banyak keragaman jenis model
dan kelengkapan persediaan barang yang
dijual, mudah di akses, karena proses online
ditanjungpinang dinilai lebih mudah dari
pada dikampung halaman maupun seorang
20
informan yang asli tinggal di Kota
TanjungPinang, sehingga sangat mendorong
proses belanja Online. Informan R.A.
Menurut Sutan takdir alisyabbana
1982. Nilai merupakan segala sesuatu yang
dianggap berharga oleh masyarakat baik
positif atau negatif dalam bentuk benda,
dalam pemikiran dan perilaku. Ada tiga nilai
yaitu nilai ekonomi, nilai estetika dan nilai
solidaritas. Nilai itu ada atau riil dalam
kehidupan manusia misalnya manusia
mengakui keindahan akan tetapi keindahan
sebagai nilai adalah abstrak (tidak dapat di
indra) yang dapat diindra adalah objek yang
memiliki nilai keindahan itu. (dalam
Sudarma, Momon. 2009:36).
Menurut informan belanja Online
Shop ini memiliki pilihan harga yang lebih
bervariasi seperti dalam warna dan warni
barang dan sistem atau proses transaksinya.
Nilai-nilai tersebut yaitu:
2.1.Nilai Ekonomi
Harga barang yang cukup ekonomis
banyak diminati oleh kalangan masyarakat
atau para konsumen, harga yang murah dan
kualitas barang yangcukup bagus,dan harga
barang tinggi namun kualitas barang sesuai
dengan harga hal tersebut sesuai dengan
pilihan masing-masing individu sebagai
pengguna jasa Online Shop, Cara belanja
Online Shop ini dinilai lebih ekonomis yang
mana pembeli,bisa memilah-milah harga
barang sesuai dengan keuangannya, ada
yang dibawah Seratus ribu namun kualitas
standar harga dan diatas Seratus ribu namun
kualitasnya juga terjamin, namun mahasiswa
dimanjakan dengan adanya diskon-diskon
dengan pembelian Tiga stell atau lebih, baik
pakaian maupun barang Fashion lainnya,
dalam pembelian barang apa saja seperti
diungkapkan salah seorang informan H.
Di ungkapan informan S.s, jika
berbicara masalah harga dibandingkan
dengan harga yang ada dipertokoan Kota
TanjungPinang, dari segi kualitas juga
mereka nilai lebih bagus dan murah barang-
barang yang dijual di Online Shop, sehingga
mereka tidak merasa dirugikan jika kualitas
dan harga standart barang yang peroleh,
karena menurut mereka itu bergantung pada
selera dan keinginanya, sehingga kualitas
standart sudah cukup bagus dengan adanya
pemberian diskon. Seperti diungkapkan
informan R. dan R.A.
2.2. Nilai Estetika
Estetika merupakan nilai yang
berkaitan dengan keindahan, penampilan
fisik dan keserasian dalam hal penampilan.
Nilai estetika berkaitan dengan penampilan.
(Drs. Herimanto 2010:130).
Sudah menjadi sifat manusiawi
sekali jika mencoba sesuatu dan merasa ada
keuntungan lebih yang mereka peroleh
seperti dalam hal waktu yang lebih praktis,
cara belanja yang lebih mudah, barang yang
diperoleh lebih murah dan lebih berwarna,
senang memilih, maka itu akan menjadi
sesuatu yang akan di ulang kembali seperti
halnya seorang mahasiswa.
Banyaknya motif dan model baru
yang diperjualkan dionline sangat memikat
hati konsumen seperti yang diungkapan oleh
informan penelitian S.s dan J.A tersebut.
Rasa nyaman tidak hanya mereka peroleh
hanya dari harga yang cukup ekonomis
dengan kualitas yang stadartsaja, atau harga
21
tinggi dengan kualitas yang sangat
menjamin, tetapi bisa dilihat dari beberapa
hal yang berkenaan dengan munculnya
model dan motif barang, dari segi warna,
jenis bahan dan motif barang-barangyang
ada di Online Shop memberikan nilai indah
terhadap penampilan fisik dan gaya
mahasiswa Y.w.
2.3. Nilai Solidaritas
Solidaritas merupakan bentuk yang
mengikat masyarakat, masyarakat yang telah
mengenal pembagian kerja yang rinci
dipersatukan oleh saling ketergantungan
antar bagian. Tiap anggota menjalankan
peran berbeda dan di antara berbagai peran
yang ada terdapat saling ketergantunganpada
masyarakat karena dengan adanya
spesialisai bidang kerja maka pertukaran
pelayanan menjadi syarat bagi kelangsungan
hidup. (dalam peter 2005:107).
Nilai solidaritas itu juga muncul
antara Reseller dan pembeli Online, seperti
adanya sistem talang uang dulu, sebelum
ketemuan, jadi si pembeli kalau sudah sering
pesan pembayaran uangnya, yang jual dulu
yang transferkan uangnya, nanti kalau
barang sudah sampai pun si reseller yang
mengambil barang kita ditiki lalu mengantar
kerumah sekalian ambil uang tersebut jadi
kita bisa cash kalau kita malas ke ATM, dari
hal tersebut terciptanya rasa saling percaya
dan solid antara penjual dan pembeli.
Diungkapakan informan R.A dan S.s.
Informan R dan A bahwa seringnya
melakukan pemesanan, memunculkan
perasaan yang baik antara penjual dan
pembeli, serta sesama anggota grup Online
Shop menimbulkan hubungan yang erat
antar keduanya dalam pertemanan,
mudahnya dalam memilah-milah barang
tidak dibatasi oleh penjual, diperolehnya
banyak informasi melalui pertemanan baru,
sehingga memberi rasa nyaman bagi
pengguna jasa Online Shop, dalam
pembelian barang di Online Shop tidak
dibatasi oleh letak wilayah pengguna, yang
mana dalam berbagai daerah, berbagai suku
yang bergabung dalam satu group penjualan
Online Shop dan dari berbagai daerah dan
suku tidak menjadi suatu penghambat
seseorang untuk gabung dalam group Online
Shop tersebut dengan merasa canggung.
3. Norma
Para mahasiswa sudah memiliki
tautan internet secara pribadi, untuk
melakukan pemesanan di Online Shop,
namun dengan adanya pergaulan
pertemanan seorang mahasiswa juga saling
berbagi antar sekawan mereka seperti dalam
hal pemesanan barang di Online Shop
adanya kepedulian seorang teman yang
saling menawarkan untuk sama-sama pesan
barang pada jasa Online.
Norma sebagai pedoman atau
panduan berbuat atau bertingkah laku,
norma juga dipakai sebagai tolak ukur
didalam mengevaluasi perbuatan seseorang.
Norma selalu berpasangan dengan sanksi,
yaitu suatu keadaan yang dikenakan kepada
si pelanggar norma. Si pelanggar norma
harus menjalani sanksi sebagai akibat atau
tanggung jawabnya atas perbuatan itu. (Drs.
Herimanto, 2010-131).
Cara belanja baru Online Shop
tersebut juga dinilai lebih trendi dalam sudut
pandang seorang mahasiswa terutama
22
mahasiswa Umrah Jurusan Sosiologi
Angkatan 2010 Kota TanjungPinang karena
telah banyak digunakan khalayak umum,
yang mana dari segi model-model barang,
warna dan motifnya yang di jual lebih
kekinian, yang harus diikuti jika ingin
terlihat lebih trendi (kekinian) dan jika kita
tidak mengikutinya maka kita akan
memperoleh sangsi yang sifatnya berupa
sindiran dan ejekan sesama teman
sekawanan.
Belanja Online juga terdapat sebuah
tata aturan dalam transaksi belanja di Online
Shop seperti ketentuan dalam pemberian
diskon misalnya seperti yang di ungkapan
salah satu informan.
Ketentuan-ketentuan pada sistem
belanja Online Shop merupakan seperangkat
aturan yang disepakati bersama antara kedua
belah pihak yaitu penjual dan pembeli,
dalam hal ini adanya ketentuan dalam cara
belanja di Online Shop mengenai pemberian
diskon pada semua jenis barang dengan
pembelian jumlah barang banyak seperti jika
dalam pembelian Tiga pasang baju misalnya
konsumen mendapat sekitar Lima ribu per
pasangnya jadi jika konsumen membeli tiga
pasang baju maka mereka mendapat sekitar
Lima Belas ribu diskon. Selain itu ketentuan
pada ketidaksesuaian jenis barang, seperti
pada ukuran barang, warna, motif yang
kadang berbeda dengan yang dipesan oleh
konsumen, pada ketentuan ini konsumen
tidak bisa mengembalikan barang yang
sudah dikirim oleh penjual seperti di
ungkapkan oleh seorang informan S.s.
Norma adalah kaidah, ketentuan,
aturan, kriteria, atau syarat yang
mengandung nilai tertentu yang harus
dipatuhi oleh warga masyarakat didalam
berbuat dan bertingkah laku sehingga
terbentuk masyarakat yang tertib, teratur dan
aman (Drs. Herimanto, 2010-130).
Transaksi dalam belanja Online Shop
juga memiliki kesepakatan sama halnya
dengan aturan transaksi jual beli ditoko-toko
Offline, yang pada dasarnya barang yang
sudah dibeli tidak bisa dikembalikan lagi
dengan alasan apapun, adanya tata aturan
dalam sistem penjualan Online Shop yang
harus dipatuhi oleh masyarakat sebagai
konsumen dan tidak terkecuali seorang
mahasiswa, baik itu salah ukuran, warna
maupun yang lainnya, dengan demikian
pada transaksi jual beli menggunakan jasa
Online Shop masih sering ditemukan
keluhan-keluhan yang menyatakan bahwa
belanja Online terkadang tidak sesuai
dengan gambar, dalam arti bahwa untuk
pengiriman barang konsumen, terkadang
penjual Online Shop mengirimkan barang
diluar kesepakatan kedua belah pihak seperti
misalnya pada ukuran barang yang dibeli
oleh informan, karena barang hanya bisa
bisa dilihat oleh pengirim secara langsung
sedangkan pembeli hanya bisa melihat
melalui gambar via bbm, fb dan instagram
dan tautan saja, seperti foto barang saja dan
tidak mengetahui kebenaranya secara
langsung dan nyata karena sistem belanja
Online Shop hanya menggunakan
komunikasi via internet saja namun hal
tersebut tidak membuat jera konsumen
untuk tetap bertransaksi melalui Online
Shop, itulah yang menjadi pembeda antara
Online dan Offline..
Sistem belanja Online juga memiliki
wadah yang bernama Polisi Online atau
23
Polisi Internet,untuk sarana pengecekan dan
pengaduan keamanan terutama jika telah
terjadi penipuan dan sarana tersebut dapat
digunakan sebagai pengecekan alamat-
alamat web penjualan Online sebelum kita
melakukan transaksi, apakah web tersebut
dapat dipercaya dan aman untuk digunakan
atau hanya alamat palsu yang sengaja untuk
mencari mangsa, hal tersebut juga telah
diketahui oleh masyarakat umum tidak
terkecuali seorang mahasiswa. Seperti yang
diungkapkan seorang informan R.A dan H.
Didalam sistem penjualan Online
Shop baik, dikalangan mahasiswa maupun
dikalangan masyarakat, adanya suatu wadah
sebagai perlindungan proses transaksi,untuk
menyciptakan rasa aman dan nyaman,
meskipun dari para informan mengaku
sudah mengetahui namun belum pernah
menggunakan situs tersebut, melainkan
informan memilki cara tersendiri untuk
berani menggunakan situs penjualan Online
Shop tersebut,Secara tidak langsung, adanya
situs tersebut dan alamat pengaduan tidak
dapat menjadi jaminan para informan.
Karena bagi informan sistem pesan pasrah
dan untung-untungan, kalau untung mereka
selamat dan mendapatkan barang bagus, tapi
kalau lagi tidak baik nasibnya bisa saja
tertipu, tetapi dari ke Delapan informan
penelitian mengaku belum pernah
mengalami penipuan, hanya pernah terjadi
kesalahan size atau ukuran warna dan model
saja selama bertransaksi menggunakan jasa
Online Shop tersebut. Informan J.A dan i.A.
Sistem penjualan Online Shop
memiliki tata aturan yang mengandung
nilai-nilai sebagai bentuk terealisasinya
sebuah norma dalam kehidupan
bermasyarakat. Norma sebagai perwujudan
dari nilai, nilai penting bagi kehidupan
manusia namun nilai belum dapat berfungsi
praksis bagi kehidupan manusia nilai perlu
dikonkretisasikan atau diwujudkan kedalam
norma. (Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si.
2010:131).
Sebuah tata aturan akan membentuk
kedamaian dalam kehidupan bersama jika
setiap individu maupun kelompok
masyarakat mau dan mampu menyadari dan
mematuhinya akan hal-hal yang berkaitan
didalamnya, tidak hanya tata aturan seperti
halnya dalam pranata sosial yang ada
didalam masyarakat melainkan juga tata
aturan dalam sitem jual beli terhadap Jasa
Online Shop yang sudah banyak digunakan
saat ini dan telah menjadi treen.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis peneliti yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa kecenderungan mahasiswa
menggunakan jasa Online Shop karena
adanya cara bertindak, berfikir dan merasa
yang ada diluar individu dan sifatnya
memaksa serta terbentuk karena adanya pola
didalam masyarakat, sehingga seorang
individu harus mengikuti, bagi seorang
individu yang tidak mengikuti apa yang
sedang terjadi didalam masyarakat maka
akan memperoleh sanksi sosial berupa
ejekan dan sindiran dan tidak terkecuali
seorang mahasiswa.
1. Sistem belanja Online Shop merupakan
sistem belanja baru yang telah marak
digunakan dikalangan masyarakat
24
umumsehingga diikuti oleh seorang
mahasiswa.
2. Pengaruh lingkungan tempat tinggal,
media masa dan teman sekawanan Kampus
sangat berpengaruh terhadap terjadinya
suatu perilaku mahasiswa dalam
menggunakan Onlines Shopsehingga
terjadinya suatu kebiasaan.
3. Diperolehnya keuntungan terhadap
kualitas dan jenis barang serta kemudahan,
baik dalam segi cara pemesanan barang
maupun dalam proses pencarian barang
yang diingikan mahasiswa sangat
mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam
mempertahankan cara belanja Online
tersebut sehingga menjadi suatu sikap yang
cenderung.
4. Sistem penjualan online yang cukup
praktis dan fleksibell dianggap memilki nilai
ekonomis dengan harga barang yang lebih
murah kualitas standart yang dinilai cukup
bagus dan harga barang mahal dengan
kualitas sangat memuaskan, cara belanja
Online ini dapat menjadi ajang bergensi bagi
setiap individu karena cukup memberi
kepuasan dalam penyediaan warna, warni
barang, model dan motifnya sehingga dinilai
indah sebagai nilai Estetika (keindahan)
dalam pemenuhan kebutuhan Fashion
dengan adanya nilai solidaritas antara
komunitas-komunitas baru dalam grup
Online Shop serta terbentuknya rasa solid
antara penjual dan pembeli dengan
terbentuknya kepercayaan dan rasa saling
pengertian.
5. Online Shop sebagai cara belanja diera
moderen yang telah banyak digandrungi
oleh masyarakat umum, dimana pun dan
kapan pun dengan syarat memilki akses
internet yang cukup memadai untuk proses
Online, dengan seperangkat tata aturan yang
ada dalam sistem yang cukup beragam dan
menarik, telah disepakati secara tidak
langsung, kini belanja online dianggap
mengandung sebuah norma dengan nilai-
nilai yang telah ada dan disepakati bersama
untuk menunjang perekonomian sebagai
gaya perdagangan moderen yang
menimbulkan kecenderungan yang begitu
pesat dengan empat sampai sepuluh kali
melakukan pemesan dalam waktu sebulan,
dikalangan mahasiswa sehingga
menimbulkan perilaku konsumeriarisme.
B. Saran
Dari pernyataan kesimpulan yang
peneliti paparkan diatas maka dapat
disampaikan beberapa saran yang dapat
menunjang peneliti lakukan.
1. Pembelian barang Fashion pada jasa
Online Shop telah sering dilakukan hingga
menjadi suatu kebiasaan dikalangan
mahasiswa yang mengakibatkan suatu
kecenderungan sehingga mahasiswa
monomer duakan kepentingan akademisnya,
hal tersebut tidaklah salah akan tetapi sangat
diperlukan kesadaran diri akan pentingnya
pemenuhan keperluan akademis yang
seharusnya lebih diutamakan sebagai
penunjang prestasi belajar mahasiswa itu
sendiri sehingga dapat menciptakan
perubahan yang baik terhadap kehidupan
pribadi maupun perubahan dalam kegiatan
intra Kampus.
2. Kasus penipuan telah marak terjadi
terutama dalam situs-situs Online, adanya
pengaturan dan pencegahan untuk
mengantisipasi terjadinya penipuan dalam
sistem belanja Online, maka adanya wadah
25
polisi Online, sebagai penampung antisipasi
dan pengaduan yang kini belum secara
maksimal digunakan oleh konsumen,
diharapkan kedepanya situs tersebut benar-
benar digunakan oleh pengguna jasa Online
Shop terutama bagi individu yang memiliki
perilaku konsumeriarisme sehingga para
pelaku penipuan merasa jera.
26
DAFTAR PUSTAKA
Beilhaz, Peter.2005 Teori-Teori Sosial. Pustaka Pelajar:Yogyakarta.
Dr. Ir. Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen:Teoridan Penerapannya dalam Pemasaran.
Jakarta: Penerbit PT Ghalia Indonesia.
Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si. danWinarno, S.Pd., M.Si. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar :
Ed. 1, Cet. 4. – Jakarta: PT BmiAksara.
Maryati dan Suryawati. 2007. Sosiologi. Jakarta:Erlangga.
Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman.1992, Analisis Data Kualitatif.Jakarta: UI- Press.
Prof. Dr. Lexy J. Moleong, Lexy M.A.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Paul Johnson, Doyle.2000.Teori Sosiologi Klasikdan Modern. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Edisi Revisi. Penerbit: PT
Citra Aditya Bakti.
Ritzer Georgedan Barry Smart.2011. Handbook TeoriSosial. Jakarta: Penerbit Nusamedia.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi (dari sosiologi klasik sampai perkembangan terakhir
postmodern) edisi kedelapan. Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167 :Penerbit
Pustaka Pelajar.
Ritzer, George, 2009.TeoriSosiologi. (dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan
Mutakhir Teori Sosial Postmodern). Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Sudarma, Momon. 2009. Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Sunarto, Kamanto, 2004. Pengantar Sosiologi, Edisi revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan
Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.
Sugiono, 2009, Metode Penelitian Kuantutatif Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.
Hasil Penelitian
Risky Maulyan Anggit. 2015. Bentuk Perilaku Konsumtif dalam Penggunaan Telepon Seluler
dikalangan Anak Muda TanjunPinang (Studi Kasus Mahasiswa Fisip Umrah) Sekripsi.
(tidak dipublikasikan) Universitas Maritim Raja Ali Haji.
27
Jurnal
Dwi Ratna Anggraini dkk. 2014. Perilaku impluse buying pada pembeli tas replika bermerek
melalui Online Shop Blackberry Messenger (Studi Fenomenologi pada anggota Grup
Online Shop Happyshop Blackberry Messenger Mahasiswa dari Universitas Brawijaya).
Jurnal Universitas Brawijaya.
Sumber internet
http://pamuncar.blogspot.com/2012/06/definisi-peran-dan-fungsi-mahasiswa.html. Tanggal akses
20 desember 2014.
(http://www.hermantolle.com/class/docs/online-shopping/).Tanggal akses 27 februari 2015.
https://www.bersosial.com/threads/fenomena-belanja-dengan-online shopping.203/. Tanggal
akses 3 Maret 2015.
http://helenakeicya.blogspot.com/2014/01/online-shoping.html.Tanggal akses 5 November 2015.
http://boenesaja.blogspot.com/2012/08/kelebihan-dan-kekurangan-belanja-online.html.Tanggal
akses 10 November 2015.