Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI YANG AMAN
SELAMA MENYUSUI DI PKD WILAYAH PUSKESMAS BUTUH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2009
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
Dwi Sulistyowati NIM.1307559
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
YOGYAKARTA 2009
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI YANG
AMAN SELAMA MENYUSUI DI PKD WILAYAH PUSKESMAS BUTUH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2009
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
DWI SULISTYOWATI NIM.1307559
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Ilmu Kesehatan
Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
Tanggal : 14 Januari 2010
Menyetujui :
Penguji I Penguji II Penguji III
Dra. Hj. Umu Hani, EN, M.Kes Fahrudin, SKM,M.Kes Reni M. Kusuma, S.ST NIP.19640727 19873 1 017 NIDN.006 06-1603-8302
Mengesahkan, Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Tri Sunarsih, SST
NIDN. 001205-2403-8401
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, November 2009
Dwi Sulistyowati
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
ABSTRAK
Latar belakang: Program KB nasional merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas penduduk dan mutu sumber daya manusia yang selama ini dilaksanakan melalui pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan keluarga, dan kesejahteraan keluarga. Agar terwujud keluarga kecil sejahtera yang pada akhirnya menuju terwujudnya keluarga berkualitas. Menurut data yang ada, masih banyak ibu menyusui yang tidak menggunakan alat kontrasepsi yang tidak sesuai dan dapat mengganggu kualitas dan kuantitas ASI. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dengan penggunaan kontrasepsi yang aman selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa wilayah Puskesmas Butuh, Kabupaten Purworejo. Metode penelitian: Metode yang digunakan adalah observational dengan pendekatan Cross Sectional. Alat yang digunakan adalah kuesioner tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dan chek list penggunaan kontrasepsi selama menyusui. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 84 responden dan uji statistik yang digunakan adalah Chi-square. Hasil penelitian: Menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu menyusui jumlah responden dengan kategori baik yaitu 33 responden (39,3%). Penggunaan alat kontrasepsi selama menyusui di Poliklinik kesehatan Desa adalah responden dengan kategori sesuai atau menggunakan alat kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi, yaitu 48 responden (57,1%). Hasil analisis koefisien kontingensi bahwa antara tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan penggunaan alat kontrasepsi mempunyai keeratan tingkat sedang. Karena mempunyai nilai C = 0,584 dan p value 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dengan penggunaan alat kontrasepsi selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa wilayah Butuh. Bidan dalam memberikan pelayanan kontrasepsi pada ibu menyusui diharuskan memberi penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi yang aman bagi ibu menyusui. Kata kunci : Pengetahuan, Alat Kontrasepsi, Ibu Menyusui.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dengan penggunaan kontrasepsi yang aman selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa wilayah Puskesmas Butuh, Kabupaten Purworejo, tahun 2009” dengan lancar. Maksud penelitian ini untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terlaksana tanpa bimbingan dan pengarahan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada:
1. Ketua STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. Sri Werdati, S.KM, M.Kes. 2. Ketua Prodi Diploma III Kebidanan.Tri Sunarsih, S.ST 3. Penguji, Dra. Hj. Umu Hani, EN, M.Kes yang telah memberikan bimbinganya. 4. Pembimbing I, Fahrudin, S.KM., M.Kes, sekaligus selaku Kepala Puskesmas
Butuh yang telah memberikan izin, bimbingan dan arahan untuk melakukan penelitian di Poliklinik Kesehatan Desa wilayah Puskesmas Butuh.
5. Pembimbing II, Reni M. Kusuma, S.ST, yang telah menberikan bimbingan dan arahan.
6. Teman-teman Bidan pengelola PKD di wilayah Puskesmas Butuh, yang telah memberikan tempat dan bantuan untuk penelitian KTI
7. Ibu-ibu menyusui sebagai akseptor KB di wilayah PKD Puskesmas Butuh, Kabupaten Purworejo yang telah bersedia menjadi subyek penelitian.
8. Sugiyanto suamiku tercinta, dan anak-anakku, Nanda dan Faiq tersayang. 9. Semua pihak yang telah mendukung selesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini. Semoga Allah SWT membalas semua bantuan dan kerja sama tersebut dengan
kebaikan pula. Amien. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan
sehingga saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan.
Yogyakarta November, 2009
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
HALAMAN PERYATAAN ............................................................................ v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6 E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .................................................................................... 9 B. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 25 C. Hipotesis .............................................................................................. 30
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................. 31 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 31 C. Variabel Penelitian .............................................................................. 31 D. Hubungan antar Variabel .................................................................... 32 E. Definisi Operasional ............................................................................ 33 F. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel(Subyek Penelitian) ................. 33 G. Alat dan Metode Pengumpulan Data .................................................. 35 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 45 B. Pembahasan ........................................................................................... 52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 58 B. Saran ...................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pengantar Kuesioner
Lampiran 2 : Soal-Soal Kuesioner
Lampiran 3 : Check List
Lampiran 4 : Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 5 : Output Analisa Data dengan menggunakan SPSS 16.0 For Windows
Lampiran 6 : Surat izin penelitian
Lampiran 7 : Daftar riwayat hidup
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR TABEL
TABEL I.1 Jumlah Peserta KB di PKD Wilayah Puskesmas Butuh .......... 4 TABEL III.1 Definisi Operasional ................................................................ 33 TABEL III.2 Kisi-kisi Kuesioner Tentang Alat Kontrasepsi ....................... 36 TABEL III.3 Tingkat Hubungan Varibel Penelitian Menurut Besarnya Koefisien korelasi ................................................................... 43 TABEL IV.1 Lokasi PKD dan penanggung jawab ........................................ 46 TABEL IV.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ................... 47 TABEL IV.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan .......... 47 TABEL IV.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ............ 48 TABEL IV.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anak ........ 48 TABEL IV.6 Distribusi tingkat pengetahuan responden ............................... 49 TABEL IV.7 Distribusi jenis alat kontrasepsi responden .............................. 49 TABEL IV.8 Distribusi kesesuaian penggunaan alat kontrasepsi responden 50 TABEL IV.9 Hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi dan penggunaan alat kontrasepsi .......................... 51
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM II.1 Kerangka teori hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi dan penggunaan alat kontrasepsi ....... 28 DIAGRAM II.2 Kerangka konsep hubungan tingkat Pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi dan penggunaan alat kontrasepsi ...... 29
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Program KB nasional merupakan salah satu program untuk meningkatkan
kualitas penduduk dan mutu sumber daya manusia yang selama ini dilaksanakan
melalui pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan
ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga. Sejalan dengan kebijakan
tersebut, pembangunan program KB nasional mengacu pada upaya-upaya untuk
pemenuhan hak-hak reproduksi, peningkatan kesehatan reproduksi, pemberdayaan
keluarga, pengentasan kemiskinan, kualitas dan kesehatan anak, pemberdayaan
perempuan, dan pengaturan kelahiran agar terwujud keluarga kecil sejahtera yang
pada akhirnya menuju terwujudnya keluarga berkualiatas (Noerdin, 2003)
Manfaat KB bagi keluarga sangat besar terutama bagi ibu. Selain itu, KB
dan kontrasepsi juga menjamin bahwa bayi akan mendapat nutrisi yang cukup
untuk waktu tertentu dengan cara mencegah kehamilan yang terlampau dini
setelah melahirkan. Hal ini sangat penting karena ASI merupakan sumber nutrisi
dan imunisasi yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh berkembang dan
laktasi juga dapat menunda fertilitas post partum (Hartanto, 2003)
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tidakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan ibu menyusui tentang waktu
memulai menggunakan kontrasepsi setelah melahirkan, dan jenis kontrasepsi yang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
tidak mempuyai efek terhadap laktasi sangat mendukung dalam melakukan
penggunaan kontrasepsi secara tepat.
Data yang diperoleh BKKBN pada bulan Februari 2009, penggunaan alat
kontrasepsi peserta KB baru dengan Pasangan Usia Subur (PUS) yang
menggunakan KB suntik sebesar 287696 peserta, pil sebesar146233 peserta,
implant sebesar 29283 peserta, IUD sebesar 22646 peserta, kondom sebesar
15793 peserta, MOW sebesar 5385 peserta, dan MOP 764 peserta. (Anonim http://
www.bkkbn.go.id). Apabila melihat data di atas maka terlihat bahwa metode
kontrasepsi suntik dan pil secara nasional, merupakan metode yang paling banyak
diminati oleh akseptor.
BKKBN Propinsi Jawa Tengah pada bulan Maret 2009, diperoleh 6.357.836
pasangan usia subur ( PUS) yang menggunakan KB suntik sebesar 126777 atau
1,99% peserta, pil 32507 atau 0,51% peserta, implant sebesar 21436 atau 0,34%
peserta, IUD sebesar 7479 atau 0,12% peserta, kondom sebesar 7257 atau 0,11%
peserta, MOW sebesar 3833 atau 0,06% peserta, MOP sebesar 305 atau 0,005%
peserta. (Anonim http://www.jateng.bkkbn.go.id). Dari data tersebut di atas, maka
untuk wilayah Jawa Tengah KB suntik dan pil adalah yang paling diminati oleh
akseptor.
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten
Purworejo melaporkan, pada bulan April 2009 dari 121079 Pasangan Usia Subur,
yang menggunakan KB suntik sebesar 2185 atau 1,80% peserta, implant sebesar
1374 atau 1,13% peserta, pil sebesar 351 atau 0,29% peserta, IUD sebesar 315
atau 0,26% peserta, kondom sebesar 223 atau 0,18% peserta, MOW sebesar 114
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
atau 0,09% peserta, MOP sebesar 20 atau 0,02% peserta.( Badan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Purworejo, tahun 2009).
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat di ketahui bahwa KB suntik adalah yang
paling diminati oleh akseptor di Purworejo.
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kecamatan
Butuh bulan April 2009 dari jumlah PUS 3639, yang menggunakan suntik 1419
atau 38,5%, yang menggunakan pil 512 atau 14,6%, yang menggunakan implant
477 atau 13,1%, yang menggunakan IUD 408 atau 11,2%, yang menggunakan
MOW 151 atau 4,14%, yang menggunakan kondom 34 atau 0,53%, yang
menggunakan MOP 6 atau 0,16% (Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kecamatan Butuh, tahun 2009). Maka diperoleh keterangan bahwa
KB suntik adalah yang paling banyak digunakan oleh akseptor di wilayah
Kecamatan Butuh.
Jumlah ibu menyusui yang menggunakan alat kontrasepsi di Poliklinik
Kesehatan Desa (PKD) wilayah Puskesmas Butuh, Kabupaten Purworejo sebagai
berikut :
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Tabel I.1
Jumlah peserta KB ibu menyusui di PKD Wilayah Puskesmas Butuh,
Kabupaten Purworejo, bulan April 2009
Sumber: PKD Wilayah Puskesmas Butuh, April 2009
Tabel tersebut menujukan bahwa masih banyak ibu menyusui yang tidak
tepat dalam melakukan pemilihan alat kontrasepsi selama menyusui. Alat
kontrasepsi suntik dan pil dapat menggangu fungsi laktasi (Speroff, 2003)
Ibu menyusui sebaiknya tetap menggunakan kontrasepsi selama menyusui
apabila ingin tidak hamil. Menurut Speroff (2003), pada penyusuan penuh,
metode kontrasepsi harus mulai digunakan pada 3 bulan pertama post partum.
Pada sebagian atau tidak menyusui, metode kontrasepsi harus dimulai pada
minggu ketiga post partum. Pemilihan kontrasepsi harus dilaksanakan secara
bijaksana. Beberapa kontrasepsi mempunyai efek yang kurang baik terhadap
laktasi. Konseling terhadap ibu menyusui dalam penggunaan kontrasepsi harus
dilakukan, agar ibu menyusui tidak salah dalam mernentukan pilihan kontrasepsi.
NO Jenis Alat Kontrasepsi Jumlah Prosentase %
1 Suntik Cyclofem 16 16,23
2 Suntik Depo Progestin 41 39,04
3 Pil KB Planotap 33 31,42
4 IUD 5 4,76
5 Implant 4 3,80
6 Kondom 6 5,71
Jumlah 105 100
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
Hasil wawancara dengan 84 0rang ibu menyusui, yang tidak tepat dalam
melakukan pemilihan alat kontrasepsi selama menyusui di PKD Wilayah
Puskesmas Butuh, didapatkan 49 ibu yang menyatakan tidak mengetahui efek-
efek alat kontrasepsi terhadap laktasi. Mereka melakukan pemilihan kontrasepsi
hanya karena orang lain atau pengalaman masa lalu. Berdasarkan hal tersebut di
atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hubungan tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dengan penggunaan
kontrasepsi selama menyusui di PKD Wilayah Puskesmas Butuh, Kabupaten
Purworejo, tahun 2009.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penulisan ini “Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi dan penggunaan kontrasepsi selama menyusui
di PKD wilayah Puskesmas Butuh, Kabupaten Purworejo, tahun 2009”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi dengan penggunaan kontrasepsi yang aman
selama menyusui.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui macam-macam pengetahuan ibu menyusui tentang
kontrasepsi dan efek samping bagi ibu menyusui.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang waktu penggunaan
kontrasepsi.
c. Mengetahui besar korelasi antara tingkat pengetahuan Ibu menyusui dan
penggunaan kontrasepsi selam menyusui.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia ilmu
pengetahuan khususnya alat kontrasepsi dan penggunaan alat kontrasepsi
selama menyusui.
2. Manfaat Bagi Pengguna
a. Manfaat bagi PKD wilayah Puskesmas Butuh, sebagai masukan tentang
pengetahuan ibu menyusui dan penggunaan kontrasepsi selama menyusui.
Informasi tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk merencanakan
program konseling terhadap ibu menyusui dalam melakukan penggunaan
kontrasepsi selama menyusui.
b. Manfaat bagi masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuannya
tentang waktu mulai menggunakan kontrasepsi, setelah melahirkan dan
jenis-jenis kontrasepsi yang tidak menggangu laktasi.
c. Manfaat bagi penulis, sebagai bekal dalam memberikan pendidikan
kesehatan, khususnya bagi post partum tentang penggunaan kontrasepsi
selama menyusui.
d. Manfaat bagi Pendidikan adalah sebagai bahan bacaan dan referensi untuk
penelitian selanjutnya tentang hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
menyusui tentang alat kontrasepsi dengan penggunaan kontrasepsi selama
menyusui.
E Keaslian Penelitian
Bedasarkan penelusuran kepustakaan menemukan beberapa penelitian yang
sama maupun mirip sebagai berikut:
1. Wahyuni (2004) dengan judul : “Peran suami pada istri dalam pemilihan alat
kontrasepsi di Desa Kepatihan Tulangan Sidoarjo.” Populasi pada penelitian
adalah suami yang mempunyai istri akseptor KB yang ada di Desa Kepatihan
dengan karakteristik suami yang mempunyai askseptor KB dan keluarga yang
mempuyai anak 3 atau lebih, dengan sample sebanyak 34 orang. Penelitian ini
menggunakan metode diskriptif dengan teknik mengumpulkan data
menggunakan angket. Hasilnya adalah 1) Peran suamai sebagai motivator
yaitu 33,29%. 2) Peran suami sebagai edukator yaitu 31,86%. 3) Peran suami
sebagai fasilitator yaitu 34,85%. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
peran suami pada istri dalam pemilihan alat kontrasepsi yang memiliki
prosentase terbesar atau paling dominan adalah paran fasilitator (34,85%).
Perbedaan dalam penelitian yang dilakukan adalah dalam hal variable
penelitian, metode penelitian, dan teknik analisis data.
2. Purwanti (2004) dengan judul: “Hubungan persepsi suami tentang alat
kontrasepsi pria dengan penggunaan alat kontrasepsi pria di kebupaten
Bantul”. Metode penelitian yang digunakan adalah case control dengan
observasi analitik. Sampel dalam penelitian adalah 95 orang untuk kelompok
eksperimen dan 95 orang untuk kelompok kontrol. Metode analisa dilakukan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
secara kuantitatif, analisis secara univariat dengan deskiftif, bivariat, chi
square dan multivariate dengan regresi logistic. Hasil penelitian dengan
regresi logistic di dapat ada hubungan yang signifikan antara persepsi suami
tentang alat kontrasepsi pria dengan menggunakan alat kontrasepsi
(OR=5.05%; 95% CI : 2.46-10.39), secara bersama dengan umur (OR=4,37;
95% CI : 2.11- 9.06), jumlah anak (OR= 4,58 ; 95% CI : 2.21-9-51), pembuat
keputusan (OR=3,82 ; 95% CI : L 1.87-7.81). suami dengan persepsi tentang
alat kontrasepsi pria positif pada kelompok eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Perbedaan dengan penelitian ini
adalah dalam hal variabel, metode penelitian dan teknik analisis data.
3. Putri Mayang Sari (2007) dengan judul: “Hubungan antara tingkat
pengetahuan Ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dengan pemilihan
kontrasepsi selama menyusui di BPS Sumarsih Banguntapan, Bantul”.
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif korelasional dengan pendekatan
cross sectional, dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan
variabel-variabel yang termasuk efek observasi sekaligus pada waktu yang
sama. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam hal waktu, tempat, dan
sampel.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Lokasi Penelitian
Puskesmas Butuh berada di lokasi wilayah kecamatan Butuh bagian barat
Kabupaten Purworejo. Wilayah kerja Puskesmas Butuh terdiri dari 21 desa
dengan luas wilayah Puskesmas Butuh 2550 km². Jumlah penduduk wilayah
Puskesmas Butuh adalah 28392 jiwa. Terdiri dari laki-laki 13734 jiwa dan
perempuan 14324 jiwa. Kepadatan penduduk per km² adalah 110 jiwa/km².
Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) adalah 6036 jiwa dan jumlah Pasangan Usia
Subur (PUS) adalah 3515 jiwa. Batas kerja wilayah Puskesmas Butuh meliputi,
sebelah utara berbatasan dengan wilayah Puskesmas Kemiri dan Puskesmas
Pituruh, sebelah timur berbatasan dengan wilayah Puskesmas Kutoarjo, sebelah
selatan dengan wilayah Puskesmas Sruwohrejo, sebelah barat berbatasan dengan
wilayah Puskesmas Prembun Kabupaten Kebumen.
Sarana pelayanan kesehatah yang dimiliki Pukesmas Butuh adalah,
Puskesmas Rawat Jalan 1 buah, Puskesmas Pembantu 1 buah. Poliklinik
Kesehatan Desa ( PKD) 12 buah, Unit Mobil Puskesmas Keliling 2 buah. Jumlah
Sumber daya manusia Puskesmas Butuh: Dokter Umum 1 orang, Dokter Gigi
1 orang, Bidan 12 orang. Perawat 4 orang, Tata Usaha 8 orang, Tenaga Farmasi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
1 orang, Bendahara 2 orang, Sopir 1 orang, Penjaga 2 orang. Total Sumber daya
manusia yang ada sebanyak 34 orang.
Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) berada di 12 desa yaitu dapat dilihat
pada tabel berikut :
TABEL 4.1 Lokasi Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) dan penanggung jawab di
wilayah Puskesmas Butuh tahun 2009
NO NAMA DESA PENANGGUNG JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kaliwatu bumi Kaliwatu kranggan Panggel Dlangu Binangun Wironatan Polomarto Tlogorejo Lugurejo Kunir Lubang Indangan Lubang Lor Lubang Dukuh
Istingatun Mubarokah Sri Mulyani Sri Yuni Wulandari Krismiyati Mulyani Dwi Sulistyowati Dwi Sulisyowati Narimah Siti Mahtiah Nur Sri Pujiati Kusumaningrum Juli Listianti Mami Rusmita
Penelitian yang telah dilakukan di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)
wilayah Puskesmas Butuh, Kabupaten Purworejo pada bulan September dan
Oktober 2009, didapatkan hasil yang penulis sajikan dalam bentuk narasi dan
tabel. Hasil penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian
kuiesioner dan chek list yang dilakukan pada sarana pelayanan kesehatan di
wilayah Puskesmas Butuh Kabupaten Purworejo dengan jumlah 84 subyek
penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
2. Karakteristik Responden
a. Umur Responden
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
Umur Responden Frekuensi Persentasi (%)
Kurang dari 20 tahun 20 tahun sampai dengan 35 tahun Di atas 35 tahun
4 73 7
44,7 86,9 8,3
Total 84 100
Data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa gambaran karakteristik umur
responden berumur 20 sampai dengan 35 tahun (86,9%)
b. Pendidikan Responden
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan.
Pendidikan Responden Frekuensi Prosentase %
Tidak sekolah SD SMP SLTA D3/ PT
4 24 32 17 7
4,8 28,6 38,1 20,2 8,3
Total 84 100
Data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa gambaran karakteristik jenis
pendidikan responden yaitu tingkat pendidikan SMP sebanyak
32 orang (38,1%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
c. Pekerjaan Responden
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan.
Pekerjaan Responden Frekuensi Prosentase (%)
PNS Honorer IRT Wiraswasta Tani
1 3 58 14 8
1,2 3,6 69,0 16,7 9,5
Total 84 100
Data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa gambaran karakteristik pekerjaan
responden yaitu sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), sebanyak
58 orang (69,0%).
d. Jumlah anak Responden
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anak.
Jumlah anak Responden Frekuensi Prosentase (%)
1 2 3 4
50 24 7 3
59,5 28,6 8,3 3,6
Total 84 100%
Data pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa gambaran karakteristik
responden berdasarkan jumlah anak, yaitu mempunyai satu anak,
sebanyak 50 responden (59, 5%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
3. Hasil Pengukuran Responden
a. Tingkat pengetahuan Responden
Tabel 4.6 Distribusi tingkat pengetahuan responden
Tingkat pengetahuan Responden Frekuensi Prosentase (%)
Kurang Cukup Baik
16 35 33
19,0 41,7 34,3
Total 84 100%
Data pada tabel 4.6 menunjukkan gambaran karakteristik tingkat
pengetahuan responden adalah cukup, yaitu 35 responden (41,7%).
b. Jenis alat kontrasepsi Responden
Tabel 4.7 Distribusi Jenis alat kontrasepsi responden
Jenis alat kontrasepsi Frekuensi Prosentase (%)
Cyclovem Depo Progestin Pil Nordet IUD Implant Kondom
13 34 23 6 3 5
15,5 40,5 27,4 7,1 3,6 6,0
Total 84 100%
Data pada tabel 4.7 menunjukkan gambaran karakteristik responden
berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi adalah suntik Depo Progestin
yaitu 34 responden (40,5 %).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
c. Kesesuaian penggunaan alat kontrasepsi responden.
Tabel 4.8 Distribusi kesesuaian penggunaan alat kontrasepsi responden.
Kesesuaian penggunaan Alkon Frekuensi Prosentase (%)
Tidak sesuai Sesuai
36 48
42,9 57,1
Total 84 100 %
Data pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa gambaran karakteristik
berdasarkan kesesuaian penggunaan alat kontrasepsi, kategori sesuai
sebanyak 48 responden (57,1%).
4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dan
penggunaan alat kontrasepsi yang aman selama menyusui di Poliklinik
Kesehatan Desa (PKD) wilayah Puskesmas Butuh
Berdasarkan data penelitian, maka dapat dideskripsikan hubungan tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dan penggunaan alat
kontrasepsi yang aman selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)
wilayah Puskesmas Butuh dalam tabel silang sebagai berikut :
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
Tabel 4.9. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dan
penggunaan alat kontrasepsi yang aman selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) wilayah Puskesmas Butuh
Penggunaan Alkon
Tingkat pengetahuan tentang Alkon
Tidak Sesuai Sesuai Total X² P
Jml % Jml % Jml %
Kurang Cukup Baik
14 22 0
16,7 26,2
0
2 13 33
2,4 15,5 39,3
16 35 33
19,0 41,7 39,3
43,488 0,000
Total 36 42,9 48 57,1 84 100
C = 0,584 x² table 5,991
Data pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi dengan kategori baik, dan
penggunaan kontrasepsi dengan kategori sesuai sebanyak 33 responden (39,3%).
Responden yang paling sedikit adalah yang mempunyai tingkat pengetahuan
tentang alat kontrasepsi kategori kurang dengan penggunaan kontrasepsi kategori
tidak sesuai yaitu 14 responden (16, 7%).
Berdasarkan distribusi tiap tabel diatas, data yang diperoleh menunjukkan
bahwa semakin baik tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi, maka akan
semakin besar ibu menyusui mengguanakan kontrasepsi yang sesuai untuk
laktasi. Selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan dilakukan pengujian
dengan menggunakan chi kuadrat.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
Hasil pengujian chi kuadrat dengan SPSS for windows release 16.0
didapatkan nilai x² sebesar 43,488 dengan p sebesar 0.000 berdasarkan nilai p
kurang 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Disimpulkan ada hubungan antara
tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dengan penggunaan
alat kontrasepsi selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa wilayah
Puskesmas Butuh. Tingkat keeratan hubungan kedua variabel ini dapat dilihat
dari tabel analisis koefisien kontingensi, bahwa tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi di wilayah Puskesmas Butuh Kabupaten Purworejo
mempunyai keeratan sedang, karena mempunyai nilai C = 0,584
B. Pembahasan
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat Kontrasepsi di Poliklinik
Kesehatan Desa (PKD) wilayah Puskesmas Butuh.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang alat kontrasepsi di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) wilayah Puskesmas
Butuh, jumlah responden dengan kategori baik, yaitu 33 responden (39,3%).
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan adalah tingkat
pendidikan. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian karya tulis ilmiah
sebelumnya yang dilakukan oleh Primanita (2005), yang menyebutkan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin baik pengetahuan ibu
tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan. Menurut Nasution (1999),
pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan
ketrampilan dari aspek kelakuan yang lain. Pendidikan adalah proses belajar dan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
mengajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan
masyarakat.Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan responden yang
terbanyak adalah SMP yaitu 32 responden (38,1%).
Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi adalah pengalaman. Subyek penelitian dapat di
ukur dari paritas responden. Hasil penelitian menujukan bahwa terdapat 2, 3 atau
4 anak responden (40,5%). Responden tersebut telah mempunyai pengalaman
dalam mendapatkan informasi tentang kontrasepsi dari berbagai sumber ketika
melakukan penggunaan kontrasepsi pada saat menyusui anak sebelumnya.
Pengulangan informasi tentang alat kontrasepsi akan meningkatkan pemahaman
ibu menyususi tentang alat kontrasepsi sehingga semakin meningkatkan tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi.
2. Penggunaan Kontrasepsi yang aman selama menyusui di Poliklinik
Kesehatan Desa (PKD) wilayah Puskesmas Butuh.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan kontrasepsi yang aman
selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) wilayah Butuh, responden
dengan kategori sesuai atau menggunakan alat kontrasepsi yang tidak menggangu
laktasi, yaitu 48 responden (57,1%). Nilai-nilai agama Islam menyatakan bahwa
seorang ibu diharapkan menyusui bayi sampai 2 tahun, nilai-nilai ini akan
menciptakan suatu sikap positif pada sebagian besar ibu tentang menyusui. Ibu
menyusui akan merasa sempurna apabila mampu menyusui anaknya sendiri.
Sikap tersebut akan mengarahkan ibu menyusui akan menggunakan kontrasepsi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
yang tidak mengganggu laktasi. Uraian tersebut relevan dengan pendapat Grenn
dalam Putra, (2005) yang menyatakan bahwa sikap merupakan faktor predisposisi
(predispocing factor) untuk terbentuknya perilaku. Bidan akan memberikan
konseling dan menyarankan ibu menyusui untuk memilih alat kontrasepsi yang
tidak mengganggu laktasi. Konseling dan saran dari bidan sebagai orang yang
dianggap mengetahui permasalahan kontrasepsi, akan mempengaruhi
pertimbangan ibu dalam memilih alat kontrasepsi selama menyusui.
Konseling dan saran dari bidan, akan mempengaruhi pertimbangan ibu
dalam memilih alat kontrasepsi, tetapi hal tersebut tentu tidak bersifat mutlak,
terbukti masih terdapat ibu menyusui yang menggunakan alat kontrasepsi yang
menggangu laktasi. Kondisi ini dipengaruhi berbagai faktor diantaranya adalah
pengalaman pemakaian alat kontrasepsi pada masa-masa sebelumnya yang
dipandang sesuai dan cocok, sehingga kemudian mengalahkan pertimbangan
menggunakan kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi. Faktor lain yang bisa
menyebabkan hal tersebut adalah, adanya ibu menyusui yang tidak memberikan
ASI secara penuh dan diselingi dengan pemberian susu formula. Hal ini terjadi
pada kebanyakan ibu yang bekerja sehingga kesempatan untuk menyusui bayinya
berkurang. Pada kasus ini, kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi menjadi
kurang penting, karena pemberian ASI diselingi dengan pemberian susu formula.
Pertimbangan ibu menyusui lebih ditekankan pada penggunaan masa-masa
sebelumnya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dan
penggunaan alat kontrasepsi yang aman selama menyusui di Poliklinik
Kesehatan Desa (PKD) wilayah Puskesmas Butuh
Hasil pengujian chi kuadrat dengan SPSS for windows release 16.0
didapatkan nilai x² sebesar 43,488 dengan p sebesar 0.000 berdasarkan nilai p
kurang 0,05, maka hipotesis nol ditolak. Disimpulkan ada hubungan antara
tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dengan penggunaan
alat kontrasepsi selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) wilayah
Puskesmas Butuh. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi di
wilayah Puskesmas Butuh Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada hasil analisis
koefisien kontingensi bahwa antara tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan
penggunaan alat kontrasepsi mempunyai keeratan tingkat sedang, karena
mempunyai nilai C = 0,584, Nilai C ini berada pada kategori keeratan sedang
(0,400 - 0,599).
Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi, semakin sesuai
menggunakan alat kontrasepsi. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian
karya tulis ilmiah sebelumnya yang dilakukan oleh Pramanita (2005), yang
menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin baik
pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan. Hasil penelitian ini
relevan dengan pendapat Grenn dalam Putra, (2005) yang menyatakan bahwa
sikap merupakan faktor predisposisi (predispocing factor) untuk terbentuknya
perilaku. Hal ini diperkuat dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang penting untuk
terbentunya tindakan seseorang.
Pengetahuan ibu tentang saat mulai menggunakan kontrasepsi selama
melahirkan dan kontrasepsi yang mengganggu dan tidak mengganggu laktasi,
akan mengarahkan ibu menyusui untuk menggunakan kontrasepsi yang tidak
mengganggu laktasi. Pengetahuan tersebut akan menjadi landasan ibu untuk
mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi selama menyusui. Ketidaktahuan ibu
menyusui tentang alat kontrasepsi selama menyusui akan menyebabkan ibu salah
dalam menentukan pilihan sehingga mengganggu laktasi.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yaitu :
1. Pengumpulan data hanya menggunakan instrumen tertutup yaitu kuesioner
dan chek list, dan tidak dilakukan dengan intervieu, sehingga belum bisa
mengungkapkan secara mendalam pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi.
2. Peneliti tidak dapat mengendalikan faktor luar atau variabel pengganggu,
seperti faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang
penggunaan alat kontrasepsi yang aman selama menyusui.
3. Jumlah sampel yang diambil masih terlalu sedikit sehingga hasil yang didapat
masih kurang representatif.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)
wilayah Puskesmas Butuh sebagian besar kategori baik 33 (39,3%).
2. Penggunaan kontrasepsi selama menyusui di Poliklinik Kesehatan Desa
(PKD) wilayah Puskesmas Butuh, sebagian besar kategori sesuai atau
memilih alat kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi 48 (57,1%).
3. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat
kontrasepsi dengan pemilihan kontrasepsi di Poliklinik Kesehatan Desa
(PKD) wilayah Puskesmas Butuh.
4. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi di wilayah
Puskesmas Butuh Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada hasil analisis
koefisien kontingensi bahwa antara tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan
penggunaan alat kontrasepsi mempunyai keeratan tingkat sedang, karena
mempunyai nilai C = 0,584, nilai C ini berada pada kategori keeratan sedang
(0,400 - 0,599).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
B. Saran
1. Bagi Bidan
Meningkatkan dalam memberikan konseling tentang pemilihan alat
kontrasepsi selama menyusui, sejak dari masa kehamilan pada saat ibu
malakukan pelayanan ANC. Hal ini diharapkan akan semakin meningkatkan
pengetahuan tentang alat kontrasepsi, sehingga diharapkan ibu akan
menggunakan kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi pada saat
menyusui.
2. Bagi pengelola Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) wilayah Puskesmas Butuh.
Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan konseling tentang
pengetahuan ibu menyusui dan peenggunaan kontrasepsi yang aman selama
menyusui.
3. Bagi Masyarakat
Agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang waktu mulai menggunakan
kontrasepsi setelah melahirkan dan jenis-jenis kontrasepsi yang tidak
menggangu laktasi.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hendaknya dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan mengambil
variabel selain tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi sebagai variabel
yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi selama menyusui.
Hal ini diharapkan dapat mengidentifikasi variabel-variabel lain yang
berpengaruh terhadap pengunaan kontrasepsi selama menyusui.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta,
Jakarta Azwar, S, 2000, Reliabilitas dan Validitas, edisi ketiga, cetakan kedua, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta BKB dan PP, 2009, Data Akseptor KB Kabupaten Purworejo BKKBN, 2009, Data Akseptor KB Pusat, dalam http:// www.bkkbn.go.id BKKBN, 2009, Data Akseptor KB Provinsi Jawa Tengah, dalam
http://www.jateng.bkkbn.go.id Hadi, S (2000), SPS-2000: Manual SPS paket Midi, Yogyakarta, Tidak diterbitkan Hartanto, H, 2003, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta King, F, 1998, Menolong Ibu Menyusui : Pedoman Praktis Para Ibu dan petugas
Kesehatan, alih bahasa Sukwan Handali, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Muchji, A, dkk, 1999, Informasi pelayanan Kontrasepsi, Badan Koordinasi Keluarga
Berencana nasional, Jakarta Mulyani, S, 2008, Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas Butuh, Karya Tulis Ilmiah STIKES Respati Yogyakarta
Nasution, 1999, Sosiolagi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Nasution Rozaini, 2003, Teknik sampling. http://www.library.usu.ac.id/../fkm-
rozaini.pdf Noerdin, M, 2003, Peningkatan kesejahteraan rakyat melalui Program Keluarga
Berencana Nasional, Paparan pada Kegiatan Rakorbangpus tahun 2003, dalam http:// www.bppt.go.id
Notoatmodjo, 2003, Prinsip-prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta,
Jakarta. Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Pramanita, 2005, Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan, karya tulis ilmiah Program Studi Diploma III Kebidanan Aisyah, Yogyakarta, tidak diterbitkan.
Purwadarminta, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta Purwanti, N, 2004, Hubungan Antara Presepsi Suami tentang Alat Kontrasepsi Pria
dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pria di Kabupaten Bantul, Tesis Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM, Yogyakarta, tidak dipublikasikan.
Putra, A. G. C., 2005, Program Promosi Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan
Rabies di Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, Tesis Magister Perilaku dan Promosi Kesehatan UGM, Yogyakarta, tidak diterbitkan
Ramaiah, 2006, ASI dan Menyusui, PT Buana Ilmu, Jakarta. Riwidoko, H, 2006, Statistik Kesehatan, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta Sarwono, S, 1997, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Soekanto, S, 2002, Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta Sperof, dkk, 2003, Pedoman Klinis Kontrasepsi, alih bahasa Vivi Sadikin, EGC,
Jakarta. Sugiyono, 2005, Statistik Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung Untoro, dkk, 1997, Panduan Buku Klinis Program Pelayanan Keluarga Berencana,
Departemen Kesehatan, Jakarta Widayatun, Purwaningsih, S.S.,Situmorang A, dan Hartanto, J., 2002, Implementasi
Kebijakan Kesehatan Reproduksi dan Gender di Era Otonomi Daerah : Kasus di Kabupaten Sikka, PPK LIPI, dalam http://www.ppk.lipi.go.id
Wahyuni, W, 2004, Peran Suami Pada Istri dalam Pemeilihan Alat kontrasepsi di
Desa Kepatihan Tulangan Sidoarjo, Skripsi PSIK Universitas Muhammadiyah Malang, dalam http://www.digilab.itb.ac.id
Wilopo, S, dkk, 2008, Rekomendasi Praktek-Terpilih Untuk Penggunaan
Kontrasepsi, Minat Utama Kesehatan Ibu dan Anak-Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta