Upload
titis-kusuma-anindya
View
22
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
DEFINISI
Proses pengeluaran produk konsepsi yang viable melalui jalan lahir biasa dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Partus biasa/partus normal/partus spontan adalah bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam
Persalinan dianggap normal jika terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit
Istilah menurut umur kehamilan dan berat badan bayi yang dilahirkan: Abortus : pengeluaran buah kehamilan < 20 minggu
atau bayi dengan BB < 500 gram. Partus imaturus : pengeluaran buah kehamilan
antara 20-28 minggu atau bayi dengan BB antara 500 – 1000 gram.
Partus prematurus : pengeluaran buah kehamilan antara 28-37 minggu atau bayi dengan BB antara 1000-2500 gram.
Partus matures atau partus aterm : pengeluaran buah kehamilan antara 37-42 minggu atau dengan bayi dengan BB 2500 gram/lebih.
Partus postmaturus atau partus serotinus : pengeluaran buah kehamilan > 42 minggu.
PINTU ATAS PANGGUL
4 jenis panggul dengan ciri-ciri pintu atas panggul sebagai berikut : Ginekoid : panggul paling baik untuk perempuan.
Bentuk pintu atas panggul hampir bulat. Panjang diameter antero-posterior kira-kira sama dengan diameter transvesa. Ditemukan pada 45% perempuan.
Android : bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya dimiliki oleh pria. Panjang diameter antero-posterior hampir sama dengan diameter transversa, akan tetapi yang terakhir ini jauh lebih mendekati sakrum. Dengan demikian, bagian belakangnya pendek dan gepeng, sedangkan bagian depannya menyempit ke depan. Ditemukan pada 15% perempuan.
Antropoid : bentuk pintu atas panggul agak lonjong, seperti telur. Panjang diameter antero-posterior lebih besar daripada diameter transversa. Ditemukan pada 35% perempuan.
Platipelloid : jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran muka belakang. Ditemukan pada 5% perempuan.
BIDANG HODGE
Hodge I : ialah bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan promontorium. Bidang ini dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul.
Hodge II : ialah bidang yang sejajar dengan Bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis.
Hodge III : ialah bidang yang sejajar dengan Bidang Hodge I dan II terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri. Pada rujukan lain, bidang ini disebut juga bidang O. Kepala yang berasa di atas 1cm disebut (-1cm) atau sebaliknya.
Hodge IV : ialah bidang yang sejajar dengan Bidang Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os kokigis.
PINTU BAWAH PANGGUL
Tersusun atas 2 bidang segitiga, yaitu bidang yang dibentuk oleh garis antara kedua buah tuber iskii dengan ujung os sakrum dan segitiga lainnya yang alasnya juga garis antara kedua tuber os iskii dengan bagian bawah simfisis
Yang perlu diperhatikan : arkus pubis dan dsitansia tuberum
BAGIAN LUNAK JALAN LAHIR
Segmen bawah uterus, serviks uteri, vagina ikut membentuk jalan lahir pada kala II.
Otot-otot yang menahan dasar panggul di bagian luar : m.sfingter ani eksternus, m.bulbokavernosus yang melingkari vagina, dan m.perinei transversus superficialis.
Di bagian tengah ditemukan otot-otot yang melingkari uretra (m.sfingter uretra), otot-otot yang melingkari vagina bagian tengah dan anus : m.iliokoksigeus, m.iskiokoksigeus, m.perinei transversus profundus, m.koksigeus.
Lebih ke dalam lagi ditemukan otot-otot dalam yang paling kuat (diafragma pelvis), terutama m.levator ani yang berfungsi menahan dasar panggul.
Muskulus ini berperanan dalam putaran paksi dalam janin (kemiringan dan keelastisitas).
Putaran paksi dalam juga ditentukan oleh ukuran panggul danmobilitas leher janin.
Dalam diafragma pelvis berjalan nervus pudendus, sering dilakukan anestesia blok pudendus.
TEORI PERSALINAN Penurunan kadar progesteron. Teori oksitoksin. Keregangan otot-otot Pengaruh janin Teori prostaglandin
TEORI PERSALINAN - UMUM
Faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi
Perubahan biokimia dan biofisika juga berperan (penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.)
Plasenta juga menjadi tua dengan lamanya kehamilan. Vili koriales mengalami perubahan sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun.
Gangguan sirkulasi uteroplasenter juga terjadi dimana keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus
LETAK JANIN
Letak memanjang : >99% persalinan aterm Letak melintang : multiparitas, plasenta
previa, hidramion, anomali uterus Letak oblik : akibat sumbu janin dan ibu
dapat bersilangan dengan sudut 45°.
PRSENTASI JANIN Kepala
Presentasi puncak kepala (verteks)/oksiput. Ubun-ubun kecil merupakan bagian terbawah.
Presentasi muka. Wajah merupakan bagian terdepan di jalan lahir.
Presentasi sinsiput. Fontanela anterior (besar)/bregma menjadi bagian presentasi.
Presentasi dahi. Dahi menjadi bagian terbawah atau dapat berubah menjadi presentasi verteks/muka.
Bokong Frank breech : paha dalam posisi fleksi, tungkai
bawah ekstensi di depan dada. Complete breech : paha fleksi di abdomen,
tungkai bawah terletak di atas paha. Incomplete breech : salah 1 atau 2 kaki atau
salah 1 atau 2 lutut merupakan bagian terbawah. Footling breech : presentasi bokong kaki.
SIKAP DAN POSTUR JANIN
Terbentuk pada akhir kehamilan. Dimana janin akan membentuk massa ovoid yang disesuaikan dengan uterus.
Janin akan melipat/membungkuk (punggung menjadi konveks)
Kepala mengalami fleksi maksimal Paha fleksi di depan abdomen Tungkai bawah tertekuk pada lutut Lengkung kaki bersandar pada permukaan
anterior tungkai bawah. Lengan menyilang di dada/terletak di samping Tali pusat terletak di ruang antara kedua lengan
dengan ekstremitas bawah.
POSISI JANIN
Adalah hubungan antara titik yang ditentukan sebagai acuan pada bagian terbawah janin dengan sisi kanan atau kiri jalan lahir ibu.
Oksiput, dagu (mentum), dan sakrum janin masing-masing merupakan titik penentu pada presentasi verteks, muka, dan bokong.
PEMERIKSAAN LEOPOLD Metode pemeriksaan sistematis pada
abdomen (palpasi) yang gravid untuk mengetahui ukuran, presentasi, dan letak janin.
Dengan cara ini dapat diketahui presentasi janin. Janin yang sungsang biasanya teraba lebih besar, lebih lunak, kurang berbentuk dan kurang ballotable dibanding presentasi kepala.
LEOPOLD III
PEMERIKSAAN VAGINA Kedua jari tangan dimasukan ke dalam vagina dan
diarahkan ke bagian terbawah janin untuk membedakan presentasi janin.
Jika presentasi verteks, jari-jari dimasukkan ke posterior vagina kemudian disapukan ke depan melalui kepala janin ke simfisis ibu. Saat melakukan gerakan ini, jari-jari akan melewati sutura sagitalis, jika sutura ini teraba maka arahnya dapat ditentukan, dengan ubun-ubun kecil dan besar pada ujung yang berlawanan.
Jari-jari kemudian diarahkan ke ujung anterior sutura sagitalis dan ubun-ubun kemudian diperiksa dan diidentifikasi.
Station atau seberapa jauh bagian terbawah janin telah turun ke dalam panggul dapat ditentukan.
PERSALINAN DENGAN PRESENTASI OKSIPUT
Bagian-bagian kepala janin dijelaskan sebagai berikut : Ubun-ubun besar (bregma)/UUB
Berbentuk jajaran genjang, terbentuk dari pertemuan sutura sagitalis, koronalis, dan frontalis. Berukuran kira-kira 3-2cm.
Ubun-ubun kecil (lambda)/UUKBerbentuk segitiga, terbentuk dari pertemuan sutura sagitalis dan lamboidalis.
Puncak kepala (verteks)Adalah puncak tempurung kepala yang terletak antara UUB dan UUK
Belakang kepala dahi (sinsiput)Adalah bagian belakang antara UUK sampai foramen magnum.
Dahi (sinsiput)Adalah bagian depan kepala antara UUB sampai akar hidung (glabela), dibatasi oleh sutura koronalis dan lobang mata.
GlabelaAdalah bagian yang meninggi diantara kedua lubang mata.
o Letak kepala lebih banyak : Teori akomodasi Teori gravitasi
PROSES PERSALINAN - POWER HIS
His palsu – peningkatan kontraksi Braxton Hicks, tidak teratur, nyeri perut bawah dan lipat paha. Tidak memancar dari pinggang ke perut bagian bawah. Tidak mempunyai pengaruh terhadap serviks.
His persalinan – kontraksi fisiologis otot-otot rahim. Nyeri
Kontraksi rahim bersiat autonom, berkala, dan yang harus diperhatikan : frekuensi, kekuatan, dan interval antara dua kontraksi.
o Tenaga mengejan/menerano Kontraksi otot-otot dinding perut menyebabkan peninggian
tekanan intraabdominal.
Keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan segmen atas berkontraksi, menjadi tebal dan
mendorong anak keluar sedangkan segmen bawah dan serviks mengadakan relaksasi dan dilatasi serta menjadi saluran yang tipis dan teregang yang akan dilalui bayi.
o Sifat kontraksi otot rahim• Retraksi• Kontraksi paling kuat pada fundus uteri dan
berangsur berkurang ke bawah dan paling lemah di segmen bawah rahim.
• Lingkaran retraksi patologis/lingkaran Bandl
PROSES PERSALINAN - PASSAGE
Perubahan bentuk rahim Sumbu panjang bertambah, sumbu melintang
memendek – lengkungan punggung anak berkurang, kutub atas anak tertekan pada fundus, kutub bawah ditekan ke pintu atas panggul.
Otot-otot memanjang diregang dan menarik segmen bawah dan serviks.
Faal ligamentum rotundum dalam persalinan Turut berkontraksi – memendek – fundus uteri
terhambat
Gerakan-gerakan pokok persalinan : Engagement Descens (penurunan kepala) Fleksi Rotasi interna/putaran paksi dalam Ekstensi Rotasi eksterna/putaran paksi luar Ekspulsi
PROSES PERSALINAN - PASSENGER
ENGAGEMENT
Mekanisme yang digunakan oleh diameter biparietal-diameter transversal kepala janin pada presentasi oksiput untuk melewati pintu atas panggul
Turunnya kepala dibagi menjadi masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul dan majunya kepala.
SINKLITISME
Pada presentasi belakang kepala, engagement berlangsung apabila diameter biparietal telah melewati pintu atas panggul
Bila diameter biparietal tersebut sejajar dengan bidang panggul, kepala berada dalam sinklitisme
Sutura sagitalis berada di tengah-tengah antara dinding panggul bagian depan dan belakang
ASINKLITISME Asinklitisme anterior : arah sumbu kepala
membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul.
Asinklitismus posterior : apabila keadaan sebaliknya dari asinklitismus anterior
Asinklitismus derajar berat dapat menimbulkan disproporsi sefalopelvik.
DESCENS (PENURUNAN KEPALA)
Terjadi akibat 1/lebih dari 4 gaya : Tekanan cairan amnion Tekanan langsung fundus Usaha mengejan yang menggunakan otot-otot
abdomen Ekstensi dan pelurusan badan janin
FLEKSI
Dagu mendekat ke dada dan diameter subokcipito bregmatika yang lebih pendek menggantikan diameter oksipitofrontalis yang lebih panjang.
ROTASI INTERNA (PUTARAN PAKSI DALAM)
Ialah pemutaran bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan, ke bawah simfisis.
Mutlak diperlukan untuk kelahiran kepala, karena putaran paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir, khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul
EKSTENSI
Disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya
ROTASI EKSTERNA (PUTARAN PAKSI LUAR)
Belakang kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam.
Putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuberischiadicum sesisi
Ukuran bahu menempatkan diri dalam diameter anteroposterior pintu bawah panggul
EKSPULSI
Bahu depan sampai di bawah simfisis dan menjadi hipomoklion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir
KALA PERSALINAN
Kala I : Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10cm, disebut kala pembukaan.
Kala II : Kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir.
Kala III : Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri/plasenta.
Kala IV : satu jam setelah plasenta lahir lengkap.