24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman yang semakin maju dan meningkatnya kebutuhan tenaga listrik tiap tahun, maka dibutuhkan pasokan listrik yang mencukupi bagi seluruh konsumen masyarakat, industri, maupun gedung perkantoran. Energi listrik dapat disalurkan ke konsumen melalui suatu sistem jaringan. Sistem jaringan terdiri dari unit pembangkit dan unit penyalur berupa perlengkapan tenaga listrik yang terpasang pada gardu-gardu, baik itu gardu induk maupun gardu distribusi yang dioperasikan secara otomatis dan manual. Kegiatannya mencakup pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen dengan efektif serta menjamin kelangsungan penyaluran dan pelayanannya. Panel hubung bagi (PHB) menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari. Panel hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar), pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu.

PHB makalah kelompok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FREE

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring jaman yang semakin maju dan meningkatnya kebutuhan tenaga listrik tiap

tahun, maka dibutuhkan pasokan listrik yang mencukupi bagi seluruh konsumen

masyarakat, industri, maupun gedung perkantoran. Energi listrik dapat disalurkan ke

konsumen melalui suatu sistem jaringan. Sistem jaringan terdiri dari unit pembangkit dan

unit penyalur berupa perlengkapan tenaga listrik yang terpasang pada gardu-gardu, baik

itu gardu induk maupun gardu distribusi yang dioperasikan secara otomatis dan manual.

Kegiatannya mencakup pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga

listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen dengan efektif serta menjamin

kelangsungan penyaluran dan pelayanannya.

Panel hubung bagi (PHB) menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk

mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit

dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari.

Panel hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu

sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar),

pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen

seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan

sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu.

Berdasarkan bentuk konstruksinya, PHB dibedakan menjadi 4 jenis yaitu konstruksi

terbuka, konstruksi semi tertutup, konstruksi lemari, dan konstruksi box. Pada konstruksi

PHB terbuka, bagian – bagian aktif bertegangan seperti rel beberapa peralatan, terminal,

dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari segala sisi sedangkan pada PHB semi

tertutup hanya terdapat beberapa pengaman di daerah saklar/tombol operasi muka,

sedangkan pada sisi belakang dan sampingnya masih berupa bagian yang aktif

bertegangan. Maka dari itu pemasangan kedua PHB ini hanya diijinkan pada ruangan

yang tertutup dan hanya operator atau orang yang professional yang boleh masuk ke

ruangan tersebut. Untuk konstruksi lemari dan box, tergolong PHB tertutup karena

tertutup pada semua sisinya sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan begian yang

bertegangan selama pengoperasiannya. Keuntungan kedua konstruksi PHB ini adalah

dapat ditempatkan pada ruangan tertutup maupun tempat – tempat yang umum dalam

pengoperasian listrik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis akan menjelaskan

mengenai definisi dari PHB tertutup, konstruksi dari PHB tertutup, jenis – jenis dari

PHB tertutup, persyaratan di dalam pemasangan PHB tertutup, serta aplikasi PHB

tertutup di lapangan.

1.3. Tujuan

o Untuk mengetahui definisi dari PHB tertutup

o Untuk mengetahui konstruksi dari PHB tertutup

o Untuk mengetahui jenis - jenis dari PHB tertutup

o Persyaratan pemasangan PHB tertutup

o Untuk mengetahui aplikasi dari PHB tertutup

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi PHB Tertutup

PHB tertutup merupakan perlengkapan yang digunakan untuk membagi dan

mengendalikan tenaga listrik dimana seluruh komponen PHB berada di dalam suatu

tempat yang tertutup oleh selungkup atau pelindung mekanis maupun pelindung elektris.

Komponen utama yang terdapat pada PHB tertutup diantaranya adalah : Sekring,

pemutus tenaga, sakelar isolasi, alat dan instrument ukur (ampere meter dll), rel (bus-

bar). Dalam PHB tertutup juga terdapat alat bantu berupa lampu indikator, tombol-

tombol operasi, rangkaian dan komponen kontrol.

Ukuran fisik maupun spesifikasi komponen-komponen teknis dari PHB tertutup ini

sangat tergantung dari besarnya kapasitas, jumlah saluran masuk, dan saluran keluar

pada PHB tersebut.

Dilihat dari fungsinya, PHB tertutup dibagi menjadi :

1. Panel Utama (Main Distribution Panel) : PHB yang menerima tenaga listrik dari

saluran utama konsumen dan membagikannya ke seluruh instalasi konsumen;

2. Panel Cabang (Sub Distribution Panel) : PHB yang terletak setelah PHB utama;

3. Panel Beban (Sub-Sub Distribution Panel) : PHB yang menyuplai ke sirkit akhir

atau beban.

2.2. Konstruksi PHB Tertutup

Komponen PHB seperti pengaman lebur , MCB , ELCB , sakelar , terminal berada di

dalam panel. Rangkanya bagian depan, belakang, atas dan bawah tertutup rapat, sehingga

petugas pelayanan akan terlindung dari bahaya sentuh bagian – bagian aktif. Untuk PHB

tertutup pasangan dalam biasanya pada bagian depan terpasang alat ukur, tombol dan sakelar.

Sakelar masuk dan sakelar keluar harus dapat dilayani dari luar. Beberapa komponen yang

terdapat di dalam PHB tertutup antara lain :

a. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker yang berfungsi sebagai

alat pengaman saat terjadi hubung singkat (konsleting) maupun beban lebih (over

load). MCB akan memutuskan arus apa bila arus yang melewatinya melebihi dari

arus nominal MCB.

b. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)

ELCB adalah MCB yang telah dilengkapi dengan rangkaian deteksi arus bocor

yang mampu mencegah bahaya akibat sengatan listrik kepada seseorang. Alat ini

bekerja dengan mendeteksi apakah ada perbedaan arus yang mengalir pada kawat

listrik.

c. Pengaman Lebur/Fuse

Fuse/pengaman lebur yang juga merupakan komponen proteksi listrik yang

biasanya digunakan untuk pengaman instalasi di rumah. Fuse juga bekerja untuk

memutus rangkaian listrik dengan sumber listrik ketika terjadi gangguan pada

rangkaian listrik. Jadi, komponen-komponen proteksi listrik bertujuan untuk

memutuskan suatu rangkaian listrik dengan sumber tenaga listrik ketika terjadi

gangguan untuk menjaga keamanan dan kestabilan pelayanan.

d. Sakelar Beban

Saklar beban ini dapat dioperasikan dalam keadaan rangkaian berarus/berbeban.

e. Penopang Rel

Penopang rel ini berfungsi sebagai dudukan rel dan sekaligus mengikat rel

tersebut agar tidak bergerak.

f. Rel Penyambung

Berfungsi untuk menyambungkan secara listrik beberapa MCB 1 atau 3 phasa.

g. Penopang Terminal

Menempatkan terminal untuk pencabangan pada PHB.

h. Terminal

Sebagai media sambungan kabel.

i. Rel Omega dan Rel C

Sebagai dudukan komponen – komponen utama dari PHB di antaranya : MCB,

Sekring, Terminal, dan Kontaktor.

j. Penutup akhir untuk menutup bagian terminal akhir dari suatu susunan beberapa

terminal agar bagian yang bertegangan tidak tersentuh, sedangkan pengunci

terminal blok berperan agar terminal blok tetap pada penempatannya.

k. Alat ukur

Alat ukur yang terpasang pada PHB seperti voltmeter sebagai pengukur tegangan,

ampere meter sebagai pengukur arus, dan watt meter sebagai pengukur daya.

l. Lampu indikator

Kegunaan lampu indikator pada PHB adalah sebagai lampu tanda untuk

mengetahui kondisi dari jaringan yang terhubung pada PHB.

Gambar 1. PHB tertutup (tampak luar)

Gambar 2. PHB tertutup (tampak dalam)

Sedangkan persyaratan  konstruksi PHB pasangan luar sebagai berikut   :

a) Rangka harus kuat dari bahan tahan cuaca luar;

b) Lubang ventilasi harus dilindungi agar binatang kecil, tetesan air tidak dapat masuk

ke dalam panel;

c) Semua komponen di dalam panel , yang hanya dapat dilayani dengan jalan membuka

tutup yang terkunci;

d) Untuk rangka PHB harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab

dan kokoh;

e) Untuk PHB pada ruangan yang lembab harus berbentuk lemari atau kotak yang

tertutup dengan bahan yang memadai;

f) Untuk PHB pada ruangan yang berdebu harus dari jenis tertutup dan kedap debu;

g) Untuk PHB pada ruangan dengan bahan , debu , dan gas korosif  maka rangka PHB

harus terbuat dari bahan tahan korosi atau dilindungi  sehingga cukup bebas dari

korosi dan tertutup rapat;

h) Untuk penempatan PHB pada perusahaan kasar berupa lemari hubung bagi yang

tertutup dan tahan akan kerusakan mekanis, dan jika PHB dibuat dari bahan dan

konstruksi biasa harus di beri perlindungan sehingga tahan gangguan mekanik;

i) Untuk penempatan PHB pada tempat pekerjaan pembangunan maka lemari hubung

bagi harus diberi perlindungan terhadap percikan air.

2.3. Jenis – jenis PHB Tertutup

Berdasarkan penempatannya, PHB tertutup dibagi dua jenis yaitu :

1. PHB Tertutup Pasangan Dalam

Merupakan PHB yang ditempatkan dalam ruang bangunan tertutup sehingga

terlindung dari pengaruh cuaca secara langsung. Di tempat untuk pekerja kasar yang

memungkinkan terjadinya kerusakan mekanik, PHB tertutup pasangan dalam harus

dibuat dengan konstruksi yang diperkuat. Jika dibuat dengan mempergunakan

konstruksi biasa, PHB tersebut harus diberikan pelindung secukupnya sehingga tahan

akan gangguan yang bersifat mekanis.

Gambar 3. PHB tertutup pasangan dalam

2. PHB Tertutup Pasangan Luar

Merupakan PHB yang tidak ditempatkan dalam bangunan sehingga terkena pengaruh

cuaca secara langsung.

Konstruksi PHB tertutup pasangan luar harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a) Selungkup harus kokoh dan dibuat dari bahan yang tahan cuaca;

b) Lubang ventilasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga binatang dan benda kecil,

serta air yang jatuh tidak mudah dapat masuk ke dalamnya;

c) Semua komponen harus dipasang di bagian dalam sehingga hanya dapat dilayani

dengan membuka tutup yang terkunci.

Gambar 4. PHB tertutup pasangan luar (tampak luar)

Gambar 5. PHB tertutup pasangan luar (tampak dalam)

Berdasarkan bentuk/konstruksinya, PHB tertutup dibedakan menjadi :

1. Bentuk lemari

Dikenal dengan nama lemari hubung bagi, dengan ciri sebagai berikut:

a. Selungkup dan kerangka umumnya terbuat dari logam, biasanya dari besi;

b. Konstruksinya dimaksudkan untuk dipasang berdiri pada lantai, pada pondasi,

pada dinding atau didalam dinding;

c. Pada sebelah depan dipasang panel logam yang mencegah sentuhan langsung

dengan bagian yang bertegangan. Pada sebelah lain bisa saja tidak dipasang

pelindung semi tertutup).

Gambar 6. Lemari Hubung Bagi

2. Bentuk Box (Kotak)

Dikenal dengan nama kotak hubung bagi atau deretan kotak hubung bagi dengan ciri

sebagai berikut :

a. Jika merupakan deretan kotak hubung bagi, kotak tersebut dipasang dengan

kuat yang satu pada yang lain, dan jika perlu menggunakan kerangka;

b. Selungkup dan kerangka kotak hubung bagi umumnya terbuat dari logam,

biasanya dari besi atau aluminium.

Gambar 7. Kotak Hubung Bagi

3. Bentuk Meja

Dikenal dengan nama meja hubung bagi dengan ciri mempunyai bidang untuk

pelayanan yang mendatar atau miring, biasanya tingginya kurang dari 1 m.

Gambar 8. Meja Hubung Bagi

2.4. Penempatan PHB Tertutup

PHB tertutup pasangan luar harus dipasang di tempat yang cukup tinggi sehingga

tidak akan terendam pada waktu banjir, dan juga harus cukup kuat. Pintu PHB harus

memenuhi ketentuan berikut :

a) Pintu atau penutup PHB yang dibuat dari logam harus diamankan dengan jalan

membumikannya melalui penghantar fleksibel.

b) Bila pintu PHB dibuat dari bahan isolasi, instrumen ukur dengan BKT yang terpasang

pada pintu tersebut harus dihubungkan dengan penghantar proteksi PHB.

c) Untuk melayani PHB, pintu hanya boleh dibuka dengan perkakas atau kunci pembuka

sekerup. Lazimnya pintu terpasang jika PHB dalam keadaan bekerja.

d) PHB tidak boleh dipasang di kamar mandi, tempat cuci tangan, kamar kecil, diatas

kompor atau di atas bak air PHB untuk tegangan menengah dan tinggi harus dipasang

di ruang kerja listrik atau ruang kerja listrik terkunci.

e) Dipasang di tempat yang mudah atau di dekat jalan masuk.

f) harus diletakkan sekurang – kurangnya 1,5 m dari lantai.

g) Bila di pasang pada ruang cuci , harus di tempatkan dalam jarak minimun 2,5 m dari

mesin cuci, kecuali PHB kedap air.

h) Dipasang pada dinding yang tidak dapat terbakar atau dilapisi bahan yang tidak dapat

terbakar.

Persyaratan ruangan tempat PHB :

a. Ruangan disekitar PHB harus cukup luas untuk mempermudah petugas pelayanan

dalam hal pemeliharaan , pelayanan dan lalu lintas dengan aman.

b. Lebar ruangan bagian depan untuk pelayanan minimun 0,75 m dan tinggi ruangan

minimun 2 m. Jika disisi kiri dan kanan ruangan bebas ini terdapat instalasi tanpa

dinding.

c. Untuk PHB dengan bagian depan yang dapat ditarik keluar , jarak dinding atau benda

tetap dengan bagian ( pintu ) yang tertarik keluar , harus minimun 0,45 m.

d. Di sekitar PHB tidak boleh ada barang yang mengganggu pergerakan.

e. Ruangan tempat PHB harus kering dan berventilasi cukup. Bila tidak demikian, PHB

harus dilindungi terhadap udara lembab.

f. Dinding dan langit – langit harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar.

g. Atau dilapisi bahan yang tidak dapat terbakar, kecuali dinding dan langit – langit itu

berjarak 1m dari PHB.

h. Pintu ruangan khusus PHB harus mempunyai ukuran minimun tinggi 2 m dan lebar

0,75 m.

PHB rumah bertingkat :

a. PHB utama untuk seluruh gedung bertingkat sebaiknya dipasang pada lantai jalan

masuk gedung bertingkat tersebut

b. Pada setiap lantai harus di pasang PHB sub instalasi untuk pengaturan seluruh

instalasi pada tingkat yang bersangkutan

c. Dipasang pada dinding yang tidak dapat terbakar atau dilapisi oleh bahan - bahan

yang tidak dapat terbakar

PHB pada tempat umum :

Dipasang pada ketinggian minimun 1,2 m dari lantai

PHB di luar bangunan :

PHB yang dipasang diluar terbuka di luar ruangan , biasanya dipakai untuk

mengontrol atau mengamankan lampu – lampu jalan, lampu taman, lampu

penempatan jalan, dan dipakai untuk pekerjaan dalam masa pembangunan. PHB

tertutup yang dipasang diluar itu harus di pasang ditempat yang lebih tinggi sehingga

tidak akan terendam pada waktu banjir, dan harus cukup kuat pula.

2.5. Aplikasi PHB Tertutup

Bentuk dan konstruksi PHB yang ada dipasaran sangat banyak, sehingga susah untuk

membedakan PHB jika dilihat dari bentuk fisiknya saja. Untuk membedakan PHB yang

jenisnya sangat bervariasi akan lebih tepat jika ditinjau dari aplikasinya. Berikut adalah

contoh dari beberapa pemakaian PHB yang lazim ditemui di lapangan :

o PHB untuk penerangan dan daya

o PHB untuk unit konsumen

o PHB untuk distribusi sistem saluran penghantar (trunking)

o PHB untuk perbaikan faktor daya

o PHB untuk distribusi di Industri

o PHB untuk distribusi motor-motor

o PHB utama

o PHB untuk distribusi

o PHB untuk sub distribusi

o PHB untuk sistem kontrol

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :

a. PHB tertutup merupakan perlengkapan yang digunakan untuk membagi dan

mengendalikan tenaga listrik dimana seluruh komponen PHB berada di dalam suatu

tempat yang tertutup oleh selungkup atau pelindung mekanis maupun pelindung

elektris.

b. Konstruksi PHB tertutup terdiri dari MCB, ELCB, Pengaman lebur/fuse, sakelar

beban, penopang rel, rel penyambung, penopang terminal, terminal, rel Omega dan rel

C, penutup akhir, dan alat ukur.

c. Jenis - jenis PHB tertutup berdasarkan penempatannya berupa PHB tertutup pasangan

dalam dan PHB tertutup pasangan luar, sedangkan berdasarkan konstruksinya PHB

tertutup dibedakan menjadi konstruksi lemari, konstruksi box, dan konstruksi meja.

d. Aplikasi PHB tertutup banyak digunakan sebagai PHB penerangan daya, PHB unit

konsumen, distribusi saluran penghantar, dan lain-lain.

SOAL :

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis PHB tertutup !

2. Sebutkan bagian-bagian dari PHB tertutup !

3. Sebutkan aplikasi dari PHB tertutup !

Jawaban :

1. Berdasarkan penempatanya :

PHB Tertutup Pasangan Dalam

Merupakan PHB yang ditempatkan dalam ruang bangunan tertutup sehingga terlindung

dari pengaruh cuaca secara langsung.

PHB Tertutup Pasangan Luar

Merupakan PHB yang tidak ditempatkan dalam bangunan sehingga terkena pengaruh

cuaca secara langsung.

Berdasarkan bentuknya :

Bentuk lemari

Dikenal dengan nama lemari hubung bagi, dengan ciri sebagai berikut:

a. Selungkup dan kerangka umumnya terbuat dari logam, biasanya dari besi;

b. Konstruksinya dimaksudkan untuk dipasang berdiri pada lantai, pada pondasi,

pada dinding atau didalam dinding;

c. Pada sebelah depan dipasang panel logam yang mencegah sentuhan langsung

dengan bagian yang bertegangan. Pada sebelah lain bisa saja tidak dipasang

pelindung semi tertutup)

Bentuk Box (Kotak)

Dikenal dengan nama kotak hubung bagi atau deretan kotak hubung bagi dengan ciri

Jika merupakan deretan kotak hubung bagi, kotak tersebut dipasang dengan kuat yang

satu pada yang lain, dan jika perlu menggunakan kerangka.

Bentuk Meja

Dikenal dengan nama meja hubung bagi dengan ciri mempunyai bidang untuk

pelayanan yang mendatar atau miring, biasanya tingginya kurang dari 1 m.

2. Komponen-Komponen yang ada dalam PHB antara lain :

a. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker yang berfungsi sebagai

alat pengaman saat terjadi hubung singkat (konsleting) maupun beban lebih (over

load). MCB akan memutuskan arus apa bila arus yang melewatinya melebihi dari

arus nominal MCB.

b. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)

ELCB adalah MCB yang telah dilengkapi dengan rangkaian deteksi arus bocor

yang mampu mencegah bahaya akibat sengatan listrik kepada seseorang. Alat ini

bekerja dengan mendeteksi apakah ada perbedaan arus yang mengalir pada kawat

listrik.

c. Pengaman Lebur/Fuse

Fuse/pengaman lebur yang juga merupakan komponen proteksi listrik yang

biasanya digunakan untuk pengaman instalasi di rumah. Fuse juga bekerja untuk

memutus rangkaian listrik dengan sumber listrik ketika terjadi gangguan pada

rangkaian listrik. Jadi, komponen-komponen proteksi listrik bertujuan untuk

memutuskan suatu rangkaian listrik dengan sumber tenaga listrik ketika terjadi

gangguan untuk menjaga keamanan dan kestabilan pelayanan.

d. Sakelar Beban

Saklar beban ini dapat dioperasikan dalam keadaan rangkaian berarus/berbeban.

e. Penopang Rel

Penopang rel ini berfungsi sebagai dudukan rel dan sekaligus mengikat rel

tersebut agar tidak bergerak.

f. Rel Penyambung

Berfungsi untuk menyambungkan secara listrik beberapa MCB 1 atau 3 phasa.

g. Penopang Terminal

Menempatkan terminal untuk pencabangan pada PHB.

h. Terminal

Sebagai media sambungan kabel.

i. Rel Omega dan Rel C

Sebagai dudukan komponen – komponen utama dari PHB di antaranya : MCB,

Sekring, Terminal, dan Kontaktor.

j. Penutup akhir untuk menutup bagian terminal akhir dari suatu susunan beberapa

terminal agar bagian yang bertegangan tidak tersentuh, sedangkan pengunci

terminal blok berperan agar terminal blok tetap pada penempatannya.

k. Alat ukur

Alat ukur yang terpasang pada PHB seperti voltmeter sebagai pengukur tegangan,

ampere meter sebagai pengukur arus, dan watt meter sebagai pengukur daya.

l. Lampu indikator

Kegunaan lampu indikator pada PHB adalah sebagai lampu tanda untuk

mengetahui kondisi dari jaringan yang terhubung pada PHB.

3. Contoh Aplikasi dari PHB antara lain :

o PHB untuk penerangan dan daya

o PHB untuk unit konsumen

o PHB untuk distribusi sistem saluran penghantar (trunking)

o PHB untuk perbaikan faktor daya

o PHB untuk distribusi di Industri

o PHB untuk distribusi motor-motor

o PHB utama

o PHB untuk distribusi

o PHB untuk sub distribusi

o PHB untuk sistem kontrol

.

DAFTAR PUSTAKA

http://generasianaklistrik.blogspot.com/2013_06_01_archive.html

http://suriptotitl.wordpress.com/2012/07/19/phb-tertutup/

http://riochandra42.blogspot.com/2010/10/phb-perangkat-hubung-bagi.html

http://www.crayonpedia.org/mw/

SAKELAR_DAN_PENGAMAN_PADA_JARINGAN_DISTRIBUSI_-_SUHADI

http://www.docstoc.com/docs/89853875/8-Power-distribution-Panel%5B1%5D

http://tahjud.mywapblog.com/tugas-sekolah-tentang-kelistrikan.xhtml