pkm ikan patin

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    1/20

    The Learning University

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    USAHA PEMBENIHAN IKAN PATIN (pangasius pangasius) SECARA

    induce breeding(KAWIN SUNTIK) UNTUK MEMPERCEPAT PROSES

    PEMIJAHAN

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-K

    Diusulkan Oleh:

    Ketua : Oky Sofyan Ardiansyah 108431417968

    Anggota : Akhmad Syafi`i 108431417969

    Ferry Diansyah 308413418232

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    MALANG

    2010

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    2/20

    HALAMAN PENGESAHAN

    USUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    1. Judul Kegiatan : Usaha pembenihan ikan patin (pangasius

    pangasius) secara induce breeding(kawinsuntik) untuk mempercepat proses

    pemijahan

    2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK( ) PKMT ( ) PKMM

    3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian( ) MIPA ( ) Humaniora

    ( ) Sosial Ekonomi ( ) Pendidikan

    ( ) Teknologi dan Rekayasa

    4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis

    a. Nama Lengkap : Oky Sofyan Ardiansyahb. NIM : 108431417968

    c. Jurusan : Ekonomi Pembangunand. Universitas : Universitas Negeri Malange. Alamat : Jl. Anyer No. 9 Malangf. No telp/HP : 085645787567g. Alamat email : [email protected]

    2.Anggota Pelaksana : 2 Orang3. Dosen Pembimbing

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Eka Ananta Sidharta, SE.Ak

    b. NIP : 132255165

    c. Alamat Rumah : Jl. Klabat No. 6 Malangd. No Telp : 0341-570-933

    4. Biaya Kegiatan Total : Rp 10.000.000,00a. DIKTI : Rp 10.000.000,00

    b. Sumber Lain : -

    5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

    Menyetujui Malang, 18 Agustustus 2010

    Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Ketua Pelaksana Kegiatan

    Dr. Hari Wahyono, M.Pd Oky Sofyan Ardiansyah

    NIP. 195712261983031002 NIM. 108431417968

    Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

    Drs. Kadim Masjkur, M.Pd Eka Ananta Sidharta, SE.Ak

    NIP. 1954161981021001 NIP. 132255165

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    3/20

    A. JUDUL PROGRAM

    USAHA PEMBENIHAN IKAN PATIN (pangasius pangasius ) SECARA induce

    breeding( KAWIN SUNTIK) UNTUK MEMPERCEPAT PROSES

    PEMIJAHAN

    B. LATAR BELAKANG

    Seiring dengan makin meningkatnya jumlah penduduk dan pengetahuan

    masyarakat tentang makanan yang sehat, maka kebutuhan akan bahan pangan dan

    gizi juga semakin meningkat. Berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan

    produksi pangan dan gizi masyarakat. Salah satunya adalah dengan budidaya ikan.

    Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang murah dan mudah

    didapatkan serta mudah dikembangkan.

    Ikan patin (Pangsius pangasius) merupakan salah satu jenis ikan air tawar

    yang berprospek cerah dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Rasa dagingnya yang

    lezat, enak, tidak berduri dan gurih mengakibatkan harga jualnya tinggi. Karena

    itu ikan patin ini mempunyai kelebihan dan keunggulan yang khas bila

    dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya. Ikan patin sebagai sumber

    protein hewani dengan kandungan protein yang cukup tinggi dan dinilai lebih

    aman daripada ternak jenis lainnya, karena kadar kolesterolnya relatif lebih

    rendah. Kandungan kalori ikan patin sekitar 120 kalori setiap 3,5 ons sehingga

    ikan ini sangat baik untuk menjaga kesehatan.

    Ada dua keuntungan dalam budidaya ikan patin. Yang pertama, ikan ini

    termasuk salah satu ikan yang rakus terhadap makanan. Tidak heran jika dalam

    usia enam bulan saja, ikan patin bisa mencapai panjang antara 35 40 cm. Ke

    dua, tempat pemeliharan tidak memerlukan air mengalir, tidak sepertipemeliharaan ikan mas atau tawes. Bahkan di perairan yang kandungan

    oksigennya rendah sekalipun, ikan patin masih hidup dan berkembang seperti lele

    (clarias sp). Ikan jenis catfish ini bisa bernapas secara langsung menggunakan

    udara sebagai sumber oksigen.Pada kegiatan budidaya ikan patin, satu hal yang

    menonjol sekaligus menjadi peluang bagi para pembudidaya ikan patin adalah

    masih timpangnya perbandingan jumlah produksi dengan jumlah permintaan. Saat

    ini, jumlah permintaan ada menunjukkan kecenderungan selalu lebih tinggi

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    4/20

    daripada jumlah produksi. Dalam budidaya ikan patin sudah banyak

    membudidayakan terutama dalam tahap pembesaran. Tetapi dalam penyediaan

    benih masih kurang memenuhi pasokan.

    Untuk memenuhi permintaan petani maka dilakukan penyediaan benih

    ikan patin. Pembenihan dimaksudkan dengan kegiatan yang bertujuan untuk

    menghasilkan benih hingga ukuran tertentu. Kegiatan ini biasanya dimulai dengan

    pemeliharaan induk, mengawinkan atau dikenal dengan istilah memijahkan,

    perawatan telur hingga menetas, perawatan benih yang baru menetas, merawat

    benih hingga ukuran tertentu.

    Hingga saat ini jika patin dipijahkan secara alami hasilnya sangat sedikit

    dan itu pun terjadi pada musim penghujan saja. Sehingga pengadaan benih patin

    hanya dapat dilakukan dengan pemijahan buatan (induced breeding), baik dengan

    menggunakan kelenjar hipofisa dan hormon komersial. Oleh karena itu perlu

    manajemen benih ikan patin yang baik agar usaha pembenihan ikan patin dapat

    berhasil dan mendapatkan hasil keuntungan yang maksimal. Salah satu faktor

    terpenting dalam budidaya ikan patin adalah ketersediaan benih, baik kuantitasnya

    (jumlah), kualitas (mutu) dan kontinuitas (secara terus-menerus).

    C. RUMUSAN MASALAH

    Mengacu pada uraian latar belakang di atas, maka rumusan pokok

    permasalahan program kreatifitas mahasiswa di jabarkan sebagai berikut:

    1. Bagaimana pembenihan ikan patin secara induce breeding?

    2. Bagaimana strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha

    pembenihan ikan patin secara induce breeding?

    3. Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pembenihan ikan patinsecara induce breeding?

    D. TUJUAN PROGRAM

    Tujuan yanga ingin di capai dari program kreativitas mahasiswa ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pembenihan ikan patin secara induce breeding.

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    5/20

    2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha

    pembenihan ikan patin induce breeding.

    3. Untuk mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya

    pembenihan ikan patin secara induce breeding.

    E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Adapun luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa

    ini adalah sebagai berikut:

    1. Terciptanya hasil panen benih ikan patin yang lebih cepat dan produktif

    baik secara kualitas maupun kuantitas dibandingkan proses secara alami.

    2. Terjadinya hubungan kemitraan dengan sesama petani, koperasi yang

    bergerak dalam bidang perikanan.

    3. Perguruan Tinggi untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan

    yang ada dilapangan sehingga dapat dipakai dalam pengembangan ilmu-

    ilmu perikanan dan penelitian-penelitian lebih lanjut.

    4. Pemerintah dalam pengambilan kebijakan sub sektor perikanan khususnya

    ikan patin.

    F. KEGUNAAN

    1. Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam berwirausaha bagi

    mahasiswa.

    2. Meningkatkan nilai ekonomis benih ikan patin dan membuka lapangan

    kerja baru.

    3. Terciptanya hasil panen benih ikan patin yang lebih cepat dan produktif

    baik secara kualitas maupun kuantitas dibandingkan proses secara alami

    G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

    Kendala utama dalam pembenihan ini adalah tergantung pada musim

    penghujan, karena bertelurnya ikan patin hanya pada musim penghujan. Serta

    adanya excess demand di masyarakat. Oleh karena itu diperlukan metode

    pembenihan yang dapat meningkatkan kuantitas serta mempercepat

    pemijahan (kelahiran). Metode yang digunakan dalam mempercepat dan

    menambah kuantitas dalam pemijahan adalah metode induce breeding.

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    6/20

    Metode induce breeding merupakan metode pembenihan dengan

    campur tangan manusia yaitu dengan kawin suntik. Langkah-langkahnya

    sebagai berikut:

    1. Persiapan induk

    Pada usaha pembenihan ini induk diperoleh atau dibeli di daerah

    Sukabumi, cangkringan, kediri, yogyakarta karena induk yang dibeli merupakan

    induk yang telah dipersiapkan sejak kecil atau dipelihara sejak ukuran kecil. Induk

    yang ideal adalah dari kawanan patin dewasa hasil pembesaran di kolam sehingga

    dapat dipilihkan induk yang berkualitas baik.

    Induk yang telah dibeli kemudian dipelihara di kolam induk untuk

    dipelihara. Induk yang dimiliki pada usaha ini adalah untuk jantan 3 ekor dan

    yang betina sebanyak 5 ekor. Induk yang sudah bisa dipijahkan untuk betina

    beratnya 3-4 kg.

    2. Pemeliharaan Induk

    Pemeliharaan induk dilakukan di kolam induk berupa kolam terpal. Pakan

    yang diberikan berupa pellet 782 sebanyak 0,2 kg per hari. Pemberian pakan

    diberikan secara rutin mengingat ikan patin tergolong ikan yang rakus.

    3. Seleksi Induk

    Induk ikan patin yang akan dipijahkan diseleksi terlebih dahulu, yaitu

    dengan memilih induk-induk betina dan jantan yang matang gonad atau siap pijah.

    Penangkapan induk dilakukan dengan mengurangi volume air kolam sampai

    mencapai ketinggian 20 cm dari dasar kolam. Penangkapan dapat dilakukan

    secara hati-hati untuk menghindari terjadinya stress. Penangkapan dilakukan

    dengan cara menangkap dengan jaring. Ukuran induk yang dimiliki usaha

    pembenihan ini adalah 3 kg sampai 4 kg dengan umur kurang lebih 3 tahun.Menurut Susanto dan Amri (1999), adapun ciri-ciri induk patin yang sudah

    matang gonad dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut :

    a.Induk betina

    1. Umur tiga tahun,

    2. Ukuran > 3 kg,

    3. Perut membesar ke arah anus,

    4. Perut terasa empuk dan halus bila di raba,

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    7/20

    5. Kloaka membengkak dan berwarna merah tua,

    6. Kulit pada bagian perut lembek dan tipis,

    7. Kalau disekitar kloaka ditekan akan keluar berupa butir telur yang bentuknya

    bundar dan bentuknya seragam.

    b.Induk jantan

    1. Umur dua tahun,

    2. Ukuran > 2 kg,

    3. Kulit perut lembek dan tipis,

    4. Bila diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih,

    5. Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.

    4. Teknik Pemijahan

    Hormon yang digunakan untuk merangsang ovulasi pada kegiatan

    pemijahan dengan merek dagang ovaprim karena praktis dalam penggunaannya.

    Jumlah induk yang digunakan dalam pelaksanaan pemijahan adalah 3 ekor

    induk jantan dengan berat 3 kg dan 1 ekor induk betina dengan berat 4 kg.

    Dosis ovaprim yang dipakai adalah sebanyak 2 cc untuk induk ikan betina

    yang memiliki berat 4 kg. Dosis tersebut digunakan untuk dua kali penyuntikan.

    Penyuntikan ikan pertama sebanyak 0,5 cc dan penyuntikan kedua sebanyak 1,5

    cc. Ovaprim tadi dicampur aquabides dengan perbandingan sama dengan ovaprim

    berfungsi sebagai larutan pengecer. Selang waktu antara penyuntikan pertama dan

    penyuntikan ke dua sekitar 12 jam. Penyuntikan pertama dilakukan pada pukul

    12.00 WIB dan penyuntikan ke dua dilakukan pada pukul 00.00 WIB.

    Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di bagian belakang pangkal sirip

    punggung. lokasi penyuntikan adalah 1-2 cm di bawah sirip punggung. Posisi

    jarum suntik adalah 45 derajat. Penyuntikan pertama dilakukan pada sirippunggung sisi kiri dan penyuntikan ke dua pada sisi kanan sirip punggung atau

    sebaliknya.

    Setelah 6 jam kemudian dilakukan pengecekan pada induk betina jika

    induk betina sudah siap, dilakukan pengeluaran sperma (stripping) pada induk

    jantan setelah itu pengeluaran telur pada induk betina.

    Langkah berikutnya adalah pembuahan buatan (fertilisasi), yaitu dengan cara

    mencampurkan sperma dengan telur, pengadukan dilakukan secara perlahan-lahan

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    8/20

    dengan menggunakan bulu ayam. Telur kemudian diaduk dengan air untuk

    memisahkan dari kelenjar sisa sperma, kemudian air dibuang disisakan telur yang

    mengendap didasar permukaan. Setelah telur bersih dilakukan penebaran telur ke

    akuarium.

    5. Penetasan Telur

    Menetas merupakan saat terakhir masa pengeraman sebagai hasil beberapa

    proses sehingga embrio keluar dari cangkang. Pada waktu akan terjadi penetasan,

    embrio sering mengubah posisinya karena kekurangan ruang gerak pada

    cangkangnya. Dengan penggerakan tersebut bagian cangkang telur yang telah

    lembek dan pecah.

    Sebelum penebaran telur dilakukan pengukuran suhu dan menjaga

    kesetabilan suhu pada media penetasan. Untuk menjaga kestabilan suhu yaitu

    dengan cara memberi thermostat(pemanas) pada akuarium. Telur yang dihasilkan

    oleh induk betina dihitung untuk menentukan frekuinditas ikan. Frekuinditas ikan

    adalah jumlah telur yang terlepas pada ovarium sebelum berlangsungnya

    pemijahan. Penghitungan telur dilakukan secara gravimetri. Metode gravimetri

    disebut juga metode berat. Metode gravimetri dilakukan dengan menimbang berat

    seluruh gonad, kemudian sebagian gonad diambil sebagai sampel ditimbang dan

    dihitung jumlah telurnya.

    Pada pembenihan ikan patin penghitungan fekunditas dilakukan pada satu

    ekor induk betina dengan berat 4 kg. Induk betina memiliki berat telur 0.2 kg.

    Telur diambil sebagian untuk sampel. Dari telur sampel dengan berat 0.3 gram

    diperoleh jumlah telur sebanyak 453 butir sehingga jumlah keseluruhan + 302.000

    butir. Perhitungan frekunditas dapat di lihat sebagai berikut :

    Fekunditas = ( W ) x nw

    = 200 x 453

    0,3

    = 302. 000 butir

    Jadi jumlah telur yang dihasilkan dari 1 kali pemijahan sebanyak 302.000 butir.

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    9/20

    Padat penebaran telur dalam akuarium berkisar 391 per liter. Telur yang

    telah dibuahi berkembang sangat cepat. Pada kondisi suhu 28-30oC penetasan

    terjadi pada 24 jam setelah telur dibuahi.

    Pada kegiatan pembenihan ikan patin jumlah telur yang menetas

    diperkirakan 50% dari jumlah telur. sehingga diperoleh tingkat penetasan

    (Heatching rate) sebesar sebanyak 302.000 x 50 % = 151.000 larva.

    6. Pemeliharaan Larva

    Larva yang baru menetas perlu dipisahkan dari kotoran yang berupa sisa

    telur yang menetas atau kulit telur yang sudah membusuk. Pengambilan kotoran

    atau sisa telur yang tidak menetas dilakukan dengan cara penyiponan yaitu

    penyedotan kotoran dengan selang plastik dan ditampung pada ember plastik.

    Dengan padat penebaran 87 per liter air dan volumenya 90 liter.

    Pakan yang diberikan ke larva setelah telur menetas adalah artemia

    (Artemia salina) yang diperoleh dari penetasan telur (cyste) artemia. Frekuensi

    pakan yang diberikan setiap 2 jam sekali setiap harinya. Pemberian artemia

    dilakukan pada larva yang berumur 3 sampai 10 hari. Lalu dilakukan Pemindahan

    dengan menggunakan jaring yang berukuran halus dan dipindah pada kolam

    pendederan I yang telah disiapkan sebelumnya. Dan setelah dapat dilakukan

    dengan pemberian pakan cacing rambut sampai larva berumur 12 hari. Frekuensi

    pemberian pakan dilakukan setiap 6 jam setiap harinya secara ad-libitum

    (sekenyang kenyangnya). Setelah itu dipindahkan lagi ke kolam pendederan.

    Pemberian pakan sudah menggunakan kosentrat.

    Agar kualitas air tetap baik dilakukan penyiponan kotoran yang

    mengendap di dasar akuarium dan penggantian air sebanyak 30 % per hari.

    Penyiponan dilakukan setiap hari sekali pada pagi hari sebelum pemberian pakan.Pemeliharaan larva dalam akuarium dilakukan sampai larva berumur 10 hari.

    7. Penebaran Benih

    Sebelum benih ditebar, penanganan pada kolam terlebih dahulu dilakukan

    yaitu dengan cara mengeringkan kolam agar terbebas dari penyakit dan jamur.

    Setelah satu hari dilakukan pengisian air. Penebaran dilakukan pada larva yang

    berumur 10 hari dan sudah memakan cacing rambut. Pemeliharaan berlangsung 2

    minggu setelah penebaran dengan ukuran 3 5 cm. Dengan padat penebaran 1333

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    10/20

    per m2. Pakan yang diberikan selama pemeliharaan adalah berupa cacing rambut

    (Tubifex sp). benih ikan patin dapat di lihat pada gambar 12 dan 13 di bawah ini :

    Tingkat kelulus hidupan (SR) larva selama pemeliharaan dalam kolam

    pendederan diperkirakan sebesar 85 %. Jadi jumlah larva yang hidup menjadi

    benih sebesar : 85% x 151.000 larva = 128.350 ekor

    8. Pemanenan

    Panen ikan dilakukan jika telah berumur 30 hari atau jika ada permintaan

    dari pembeli. Dan jika tidak ada pembeli maka benih ikan dibiarkan di dalam

    kolam pendederan.

    Wadah yang digunakan untuk tempat benih yang telah terjual adalah

    plastik yang berisi 35 liter yang diberi oksigen di dalamnya. Pengambilan benih

    dilakukan dengan menggunakan jaring dan ditampung pada bak penampungan,

    kemudian baru benih dimasukkan ke dalam saringan sekaligus dilakukan

    penghitungan. Pada saat pengemasan ikan ke dalam plastik yang telah diisi air

    diberi oksigen lalu diikat dengan tali karet kemudian siap untuk diangkut. Dilihat

    pada gambar berikut ini.

    Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak suatu usaha sehingga lancar

    tidaknya suatu usaha tergantung dari cara produk tersebut dipasarkan. Sistem

    pemasaran pada usaha pembenihan ikan patin dilakukan dengan cara

    menghubungi pembeli atau petani pembudidaya ikan patin dan pembeli langsung

    datang untuk melakukan transaksi pembelian. Pembeli biasanya membawa sendiri

    alat dan bahan untuk pengemasan dan melakukan pengemasan sendiri.

    H. METODE PELAKSANAAN

    Metode pelaksanaan program kreativitas ini melalui beberapaprosedural yang dijabarkan sebagai berikut

    1. Konsultasi dengan pembimbing mengenai proposal

    PKMK.

    2. Menyiapkan tempat, peralatan, dan perlengkapan

    untuk usaha pembenihan ikan patin.

    Tahap ini dilaksanakan persiapan tempat pembenihan dan pembelian

    peralatan dan perlengkapan untuk membuat media pembibitan. Setelah

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    11/20

    penyiapan tempat selesai, dilakukan pembelian peralatan dan

    perlengkapan pembudidayaan berupa pembuatan media pembenihan.

    Kegiatan ini meliputi pembuatan kolam sebagai penampung induk yang

    akan dipejahi, rak besi, pembelian akuarium, air rator, balok kayu, pompa

    air, rak besi, drum plastic, thermostat(kompor), stereo foam,lampu,

    timbangan, selang, batu aerasi, ember, suntikan, jarring kecil jaring besar.

    3. Jaringan pemasaran.

    Kegiatan ini dilaksanakan 3-4 minggu sebelum pemanenan.

    4. Evaluasi program membuat laporan dan menyusun

    rencana tindak lanjut.

    Evaluasi dilaksanakan setiap akhir bulan untuk mengevaluasi setiap

    kekurangan-kekurangan yang terjadi selama kegiatan berlangsung.

    5. Membuat laporan dan menyusun rencana tindak

    lanjut.

    Dilaksanakan minggu terakhir sebagai laporan pertanggungjawaban

    pelaksanaan program kegiatan.

    I. JADWAL KEGIATAN

    Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 4(empat) bulan, dengan rincian sebagai

    berikut:

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    12/20

    J. RINCIAN BIAYA

    1.Tabel Modal Investasi

    No Jenis Modal Jumlah

    Satuan

    Harga

    (Rp/satuan)

    Total

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Kolam

    Akuarium

    Air rator

    Balok kayu

    Rak besi

    Pompa air

    Thermosfat

    3

    5

    8

    1

    1

    1

    1

    Rp. 250.000

    Rp. 150.000

    Rp. 30.000

    Rp. 700.000

    Rp. 100.000

    Rp. 750.000

    Rp. 750.000

    Rp. 240.000

    Rp. 50.000

    Rp. 300.000

    Rp. 700.000

    Rp. 100.000

    No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

    Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan-4

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Konsultasi ke

    dosen

    pembimbing

    2 Persiapan

    tempat, alat dan

    perlengkapan

    3 Karantina

    induk ikan

    patin

    4 Stripping

    induk,

    Penetasan telur,

    pemeliharaan

    larva

    5 Evaluasi

    program

    6 Membuat

    laporan

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    13/20

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    Selang air

    Selang air rator

    Batu aerasi

    Ember

    Gayung

    Suntikan

    Jaring kecil

    Jaring besar

    Induk patin

    10 meter

    15 meter

    16

    3

    2

    2

    3

    2

    8

    Rp. 2.500

    Rp. 500

    Rp. 1.000

    Rp. 15.000

    Rp. 2.500

    Rp. 2.500

    Rp. 5.000

    Rp. 15.000

    Rp. 300.000

    Rp. 25.000

    Rp. 7.500

    Rp. 16.000

    Rp. 45.000

    Rp. 5.000

    Rp. 5.000

    Rp. 15.000

    Rp. 30.000

    Rp.2.400.000

    Jumlah Rp.5.438.500

    2. Tabel Biaya PenyusutanNo Jenis Modal Jumlah

    Satuan

    Total Presentase

    Per tahun

    Penyusutan

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    Kolam

    Akuarium

    Air rator

    Balok kayu

    Rak besi

    Pompa air

    Thermosfat

    Selang air

    Selang air rator

    Batu aerasi

    Ember

    Gayung

    Suntikan

    Jaring kecil

    Jaring besar

    Induk patin

    3

    5

    8

    1

    1

    1

    1

    10 meter

    15 meter

    16

    3

    2

    2

    3

    2

    8

    Rp. 750.000

    Rp. 750.000

    Rp. 240.000

    Rp. 50.000

    Rp. 300.000

    Rp. 700.000

    Rp. 100.000

    Rp. 25.000

    Rp. 7.500

    Rp. 16.000

    Rp. 45.000

    Rp. 5.000

    Rp. 5.000

    Rp. 15.000

    Rp. 30.000

    Rp.2.400.000

    20

    5

    5

    20

    2

    10

    10

    4

    9

    5

    10

    40

    50

    50

    30

    2

    Rp. 150.000

    Rp. 37.500

    Rp. 12.000

    Rp. 10.000

    Rp. 6.000

    Rp. 70.000

    Rp. 10.000

    Rp. 1.000

    Rp. 700

    Rp. 800

    Rp. 4.500

    Rp. 2.000

    Rp. 2.500

    Rp. 7.500

    Rp. 9.000

    Rp. 48.000

    Jumlah Rp. 371.500

    3.Tabel Biaya-Biaya

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    14/20

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    15/20

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    16/20

    Total Modal : Rp 10.000.000

    Harga Per Unit : Rp 50

    BEP (dalam rupiah) = TFC

    1 TVC

    S

    TFC :Rp 821.500

    S : Rp 19.697.250

    TVC :Rp 5.140.000

    Dibulatkan menjadi Rp 1.110.135

    Jadi BEP nya adalah = Rp 1.110.135 per bulan

    K. LAMPIRAN

    1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK

    A. Ketua Pelaksana kegiatan

    a. Identitas Diri

    13,135.110.1

    74,0

    500.821

    250.697.19000.140.51

    500.821==

    =BEP

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    17/20

    Nama Lengkap : Oky Sofyan Ardiansyah

    NIM :108431417968

    Fakultas/Jurusan/Program Studi : Ekonomi/EKP/S-1 Pendidikan Ekonomi

    Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 11 Oktober 1990

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Alamat rumah : Ds. Gesikan RT 01 RW 06, Kec. Pakel,

    Kab. Tulungagung

    No. telp/HP : 085645787567

    E-Mail : [email protected]

    b. Riwayat Pendidikan

    1. TK Dharma Wanita (1995-1996)

    2. SDN 2 Gesikan (1996-2002)

    3. MTsN Tulungagung (2002-2005)

    4. SMAN 1 Kauman (2005-2008)

    5. UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    Jurusan Ekonomi Pembangunan (2008-sekarang)

    Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.

    Tertanda

    Oky Sofyan Ardiansyah

    B. Anggota Kelompok 1

    a. Identitas Diri

    Nama Lengkap : Akhmad Syafi`i

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    18/20

    NIM :108431417969

    Fakultas/Jurusan/Program Studi : Ekonomi/EKP/S-1 Pendidikan Ekonomi

    Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 25 Desember 1989

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Alamat rumah :Dsn. Sukorejo RT. 04 RW. 03

    Ds.Lolawang Kec.Ngoro Kab.Mojokerto

    No. telp/HP : 081938222027

    E-Mail : [email protected]

    b. Riwayat Pendidikan

    1. MI Ngoro (1996-2002)

    2. SMP 1 Ngoro (2002-2005)

    3. SMAN 1 Mojosari (2005-2008)

    4. UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    Jurusan Ekonomi Pembangunan (2008-sekarang)

    Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.

    Tertanda

    Akhmad Syafi`i

    C. Anggota Kelompok 2

    a. Identitas Diri

    Nama Lengkap : Ferry Diansyah

    NIM : 308413418232

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    19/20

    Fakultas/Jurusan/Program Studi : Ekonomi/Manajmen/S-1 Manajemen

    Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 18 Juni 1986

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Alamat rumah :Dsn. Donorejo RT. 02 RW. 07 Ds.Jasem

    Kec.Ngoro Kab.Mojokerto

    No. telp/HP : 081803835505

    E-Mail : [email protected]

    b. Riwayat Pendidikan

    1. SDN Jasem (1993-1999)

    2. SMP 1 Ngoro (1999-2002)

    3. SMAN 1 Ngoro (2002-2005)

    4. UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Jurusan D3 Agribisnis Perikanan (2005-2008)

    5. UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    Jurusan S-1 Manajemen (2008-sekarang)

    Dengan ini saya menyatakan bahwa biodata ini ditulis dengan sebenarnya.

    Tertanda

    Ferry Diansyah

    2. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Eka Ananta Sidharta, SE.Ak

    b. Golongan Pangkat dan NIP : IIIa / 132255165

    c. Jabatan Fungsional : Dosen Fakultas Ekonomi UM

  • 8/8/2019 pkm ikan patin

    20/20

    d. Jabatan Struktural : -

    e. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

    f. Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    h. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 7 Jam/minggu