21
 PRINSIP KESOPANAN DALAM NASKAH DRAMA IMBIRA<T{U><RIYYATUN FI> AL-MAZA<D KARYA ‘ALĪ AH    MAD BA<KAS|I<R PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak akan dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, manusia akan selalu berhubungan dan saling berinteraksi antara satu individu dengan individu lainnya. Salah satu alat interaksi ya ng di gu nakan manusia untuk me ny ampa ikan maksudnya adalah bahasa. Ilmu yang mempelajari tentang bahasa adalah linguistik. Menuru t V erhaar (200 !"# salah satu $abang linguistik yang mempelajari hubungan tuturan bahasa dengan apa yang dibi$arakan adalah pragma tik . %ragmatik adalah $abang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa se$ara eks ter nal, ya kni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam berkomunikasi (& ij ana, '""!'#. )ajian pragmatik ini memper timban gk an situasi dan ora ng*o ran g yan g ter libat di dalamnya untuk me ng etahui makna yang terkandu ng pada tuturan*tuturan dalam per$akapan. Suatu per$akapan berisiko memun$ulkan sebuah kon+ik. alam hal ini, prinsip sopan santun sangat diperlukan untuk mengurangi risiko mun$ulnya kon+ik. )elan$aran suatu per$akapan bukan hanya ditentukan oleh prinsip kerjasama yang mengatur apa yang kita katakan. -gar sebuah tuturan dapat se jalan den gan tuj uan ilokusi, maka dibutuhkan prins ip kesopanan. %rinsip kesopanan tersebut menjaga keseimbangan sosial dan keramahan hubungan karena dengan hubungan* hubungan demikian kita dapat mengharapkan bah a peserta yang lain akan bekerja sama (/ee$h, 20''!2#. '

politeness principle

Embed Size (px)

Citation preview

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 1/21

PRINSIP KESOPANAN DALAM NASKAH DRAMA

IMBIRA<T{U><RIYYATUN FI> AL-MAZA<D KARYA ‘ALĪ

AH   ḤMAD BA<KAS|I<R

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak akan dapat

hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Oleh karena

itu, manusia akan selalu berhubungan dan saling berinteraksi

antara satu individu dengan individu lainnya. Salah satu alat

interaksi yang digunakan manusia untuk menyampaikanmaksudnya adalah bahasa.

Ilmu yang mempelajari tentang bahasa adalah linguistik.

Menurut Verhaar (200!"# salah satu $abang linguistik yang

mempelajari hubungan tuturan bahasa dengan apa yang

dibi$arakan adalah pragmatik. %ragmatik adalah $abang ilmu

bahasa yang mempelajari struktur bahasa se$ara eksternal,

yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalamberkomunikasi (&ijana, '""!'#. )ajian pragmatik ini

mempertimbangkan situasi dan orang*orang yang terlibat di

dalamnya untuk mengetahui makna yang terkandung pada

tuturan*tuturan dalam per$akapan.

Suatu per$akapan berisiko memun$ulkan sebuah kon+ik.

alam hal ini, prinsip sopan santun sangat diperlukan untuk

mengurangi risiko mun$ulnya kon+ik. )elan$aran suatuper$akapan bukan hanya ditentukan oleh prinsip kerjasama yang

mengatur apa yang kita katakan. -gar sebuah tuturan dapat

sejalan dengan tujuan ilokusi, maka dibutuhkan prinsip

kesopanan. %rinsip kesopanan tersebut menjaga keseimbangan

sosial dan keramahan hubungan karena dengan hubungan*

hubungan demikian kita dapat mengharapkan baha peserta

yang lain akan bekerja sama (/ee$h, 20''!2#.

'

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 2/21

Menurut Wijana (1996:55) prinsip kesopanan masuk dalam kategori tindak 

ilokusi yang memiliki bentuk-bentuk ujaran berupa kalimat impositif, komisif,

ekspresif, dan asertif (ee!", #$11:#$6-#1%) membagi prinsip kesopanan menjadi

enam maksim, maksim kebijaksanaan, maksim kederma&anan, maksim pujian,

maksim kerenda"an "ati, maksim kemufakatan, dan maksim simpati'

dapun prinsip kesopanan ditemukan dalam peristi&a tindak tutur'

eristi&a tindak tutur adala" terjadinya interaksi linguistik dalam satu bentuk 

ujaran atau lebi" yang melibatkan dua pi"ak, yaitu penutur dan mitra tutur, dengan

satu pokok tuturan, di dalam &aktu, tempat, dan situasi tertentu (*"aer dan

gustina, #$1$:+%)' adi, kajian mengenai prinsip kesopanan berkaitan dengan

konsep ./02' *"aer dan gustina, (#$1$:+3) mengutip komponen tutur 

yang dikemukakan 4ell ymes (19%#), yang kemudian dirangkaikan menjadi

akronim ./02' /edelapan komponen itu adala" pertama, ( setting and 

 scene, ( participants, . (ends: purpose and goal ), (act sequence), / (key), 0

(instrumentalities), (norm of interaction and interpretation) dan 2 ( genre)'

uturan-tuturan yang menunjukkan prinsip kesopanan tidak "anya mun!ul

dalam bentuk tuturan lisan saja, tetapi terkadang juga mun!ul pada sebua" karya

sastra, misalnya dialog-dialog yang ada dalam sebua" drama' 4ialog dalam drama

diklasifikasikan dalam &a!ana' 4isebut demikian karena dialog drama termasuk 

dalam satuan keba"asaan yang mengaitkan unsur-unsur satuan keba"asaan yang

ada di ba&a"nya seperti fonem, morfem, frasa, klausa, dan kalimat'

7erdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud meneliti lebi" lanjut

mengenai prinsip kesopanan yang terdapat dalam naska" drama

Imbira>t}u>riyyatun f> al-Maza>d karya -li1 -hmad3a1kas4i1r (1951). 4iambilnya objek material berupa karya sastra, karena

karya sastra dipandang merupakan !erminan ke"idupan sosial masyarakat rab

dan di dalamnya terdapat banyak digunakan prinsip kesopanan'

METODE PENELITIAN

enelitian ini terdiri dari tiga ta"ap, yaitu ta"ap penyediaan data, ta"ap

analisis data, dan yang terak"ir adala" ta"ap penyajian "asil analisis data

(udaryanto, 1998:5)'

2

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 3/21

ada ta"ap penyediaan data digunakan metode simak, yaitu penyediaan

data dengan menyimak penggunaan ba"asa rab melalui teknik sadap sebagai

teknik dasarnya dan teknik !atat sebagai teknik lanjutan' 4ata yang digunakan

dalam penelitian ini adala" naska" drama rab Imbira>t}u>riyyatun f>

al-Maza>d yang terdiri dari empat bagian' 4ata penelitian yang di"impun

 ber&ujud kalimat-kalimat yang mengandung kategori maksim dalam naska"

drama Imbira>t}u>riyyatun f> al-Maza>d'

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode

kontekstual' Metode kontekstual adala" !ara analisis yang diterapkan pada data

dengan mendasar, memper"itungkan, dan mengaitkan konteks (a"ardi, #$$$:+)'

Menurut Wijana (1996:11), konteks adala" segala latar belakang pengeta"uan

yang dapat dipa"ami bersama ole" penutur dan mitra tutur' adi, konteks yang

diper"itungkan dalam analisis data ini adala" komponen tutur, seperti: penutur,

mitra tutur, dan situasi tutur' /onteks tidak terlepas dari konsep ./02 yang

dikutip ole" *"aer dan gustina (#$1$:+3) dalam 4ell ymes (19%1)'

a"ap selanjutnya adala" ta"ap penyajian "asil analisis data' ada ta"ap

ini digunakan metode informal' rtinya penyajian "asil penelitian dirumuskan

dengan kata-kata biasa, yaitu dengan kata-kata yang apabila diba!a dengan serta

merta dapat langsung dipa"ami (/esuma, #$$%:%1)'

PEMBAHASAN

3erikut akan dijelaskan mengenai tuturan*tuturan yang

mengandung prinsip kesopanan dalam naskah drama

Imbira>t}u>riyyatun f> al-Maza>d karya -l   -h5mad 3;kas4i1r

(1951).1. Maksim Kebijaksanaan (Tact Maxim)

Maksim kebijaksanaan adala" baha peserta tutur hendaknya

berpegang pada prinsip untuk selalu meminimalkan kerugian

orang lain dan memaksimalkan keuntungan orang lain dalam

kegiatan bertutur (ee!", #$11:#$6). 3entuk maksim kebijaksanaan

tampak pada tuturan berikut ini.

6

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 4/21

!789:;<=>?@ ABC= DE FGH= 7 JKL N..JC;A 8; PQ8R@

.TQ8E #'((UW8XTW FGH;# YT:; N LZ[..\;\B]L JC;A 8; N !J:^T^_

(3;kas4i1r, 1951:#9)

 /Tuwailma>n ! Maka>nuka ya s}adiqi>..la> da>’i> liantanhad}a s\umma taq’uda marratans\a>niyatan  / 

 /Sataitli> ! La> ya> s}adiqi> al-azi>z!haz}a> la>

 yali>qu "yanhad}u #ayus}a>fh}uhu/ 

oylman : <etapla" di tempatmu &a"ai temanku= angan memaksa

untuk beranjak kemudian duduk lagi untuk kedua kali>

tetle : <idak &a"ai temanku sayang, ini tidak layak> (beranjak dan

menyalaminya)

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan ('# terjadiantara `oylman dan Stetle. `uturan tersebut beraal saat Stetle

dan keluarganya menghadiri pesta ulang tahun pernikahan

  oylman. oylman terlambat memberikan penyambutan kepada

Stetle kerena ia masih sibuk berdandan di belakang. Saat

  oylman masuk ke ruang pesta ia menemukan Stetle sudah

dalam keadaan nyaman duduk di kursinya. Saat Stetle akan

beranjak menyalami `oylman, ia melarangnya karena itu akanmerepotkan Stetle yang memiliki tubuh gemuk dan mudah lelah.

Melihat temannya akan beranjak dari kursinya oylman

mengatakan Maka>nuka ya s}adiqi>..la> da>’i> lian tanhad}a

s\umma taq’uda marratan s\a>niyatan ?etapla" di tempatmu &a"ai

temanku=  angan memaksa untuk beranjak kemudian duduk lagi untuk kedua

kali?.

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 5/21

  Maksim kebijaksanaan pada tuturan ('# mun$ul setelah

  oylman melihat Stetle akan beranjak menyambutnya. oylman

tampak berusaha memaksimalkan keuntungan orang lain dan

meminimalkan kerugian orang lain dengan melarang Stetle untuk

beranjak menyambutnya karena itu akan membuatnya lelah.

engan demikian, oylman telah berlaku sopan dengan

menerapkan maksim kebijaksanaan.

uturan yang mengandung maksim kebijaksanaan juga dapat diamati pada

!onto" (#) berikut'

(#)

N J^c ,8T]L LZ[ J:K JHHTB= 7f ; !789:;<=7f T[< ?^@ 8; LZc..9]L JW JH:;

]Z:] 8T]8q 8H9E JH@ :; 8B_f 7 N P] U=?^L 8@ JHQf AT_ 8; YE !T[<>w8G^@.

(3;kas4i1r, 1951:9)

 /Tuwailma>n ! $a%ibu an tu’i>nani> ala> haz\a> al-khayya>t}i& h}atta> la> ya'libani> f>as\-s\amani...h}az\a>ran ya> Mistar (u>hi>n an yat}luba minni> s\amanan'a>liyan li al-biz\lati/ 

 /(u>hi>n ! S)iq ya> sayyidi> annani> ma>akhtartuhu> laka illa> lianna as’a>rahumutaha>widatun/ 

oylman : <nda "arus membantu saya meng"adapi penja"it ini,

se"ingga dia tidak menguasai "arga' &as jika ia

meminta dariku "arga tinggi untuk pakaian itu, &a"ai

uan *o"en>

*o"en : <er!ayala" &a"ai uanku, sesunggu"nya saya tidak 

memili" dia untuk nda ke!uali karena "arganya

miring>

x

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 6/21

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan (2# terjadi

antara `oylman dan ohen di rumah `oylman. `uturan tersebut

men$eritakan keraguan oylman akan penjahit zordon yang

dipilihkan oleh ohen untuknya. oylman merasa belum

memahami karakter penjahit zordon sehingga ia meminta

bantuan kepada ohen agar penjahit zordon tidak seenaknya

mempermainkan harga serta tidak meminta harga yang tinggi

untuk baju seragam bekas yang ditaarkannya. Mendengar

permintaan `oylman, maka ohen pun menenangkan sekaligus

meyakinkannya baha penjahit yang ia pilih telah tepat dengan

tuturan S)iq ya> sayyidi> annani> ma> akhtartuhu> illa>

lianna as’a>rahu mutaha>widatun ?per!ayala" &a"ai uanku,

sesunggu"nya saya tidak memili" dia untuk anda ke!uali karena "arganya yang

miring?'

  Maksim kebijaksanaan dalam tuturan (2# mun$ul saat

ohen mendengar keluhan dan keraguan oylman. ohentampak berusaha memaksimalkan keuntungan orang lain

( oylman# dan meminimalkan kerugian orang lain dengan

memilih penjahit zordon untuk oylman agar ia mendapatkan

pakaian berkualitas bagus dengan harga yang tidak mahal.

engan demikian, ohen telah berlaku sopan dengan

menerapkan maksim kebijaksanaan.

2. Maksim Kedema!anan (Generosity Maxim)

Maksim kedermaanan adalah baha para peserta tutur

diharapkan dapat menghormati orang lain. %enghormatan

terhadap orang lain akan terjadi apabila orang dapat

meminimalkan keuntungan diri sendiri dan memaksimalkan

kerugian diri sendiri (ee!", #$11:#$6). 3entuk maksim

kedermaanan tampak pada tuturan berikut ini.

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 7/21

(6#{|8W ?H[ 8; Y:QL..P] }:X; N ~_? LZ[ wf ! 789:;<=

 ?f ~_?R• U]'~_? LZ[...P]Z] JKL N...789:;<= ?^@ 8; L?R€ ! J:^T^_

LA ?TEw'(3;kas4i1r, 1951:81)

 /Tuwailm*n !  +h.. haz\a> kursiyyun l* yas}luh}ulaka..int}aliq y* ,anr #a?ti lahu bikursiyyina>khar / 

 /Sataitli> !  Syukran y* Mistar Tuwailm*n..l* d*’iya

liz\alika..haz\* kursiyyun was\run %iddan/ 

oylman : <Maaf, kursi ini tidak layak untuk nda''enry, tolong ba&a

untuknya kursi yang lain>

tetle : <erimakasi" uan oylman, tidak usa" repot-repot'

/ursi ini sangat empuk>

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan (6# terjadi

antara Stetle dan olyman di salah satu ruangan di rumah

  oylman. %er$akapan tersebut beraal dari kekhaatiran yangdirasakan oleh `olyman terhadap Stetle yang sedang duduk di

kursinya. )ursi yang diduduki Stetle berderit keras menahan

beban tubuhnya yang gemuk dan besar, padahal kursi tersebut

ke$il, sehingga tak seimbang dengan beban yang disangga.

Melihat kondisi Stetle maka oylman menyuruh ‚enry untuk

mengambilkannya kursi yang baru.

Maksim kedermaanan pada tuturan (6# mun$ul saat

  olyman melihat kursi yang diduduki Stetle berderit keras.

  oylman berusaha memaksimalkan kerugian diri sendiri dan

meminimalkan keuntungan diri sendiri dengan $ara mengatakan

kepada Stetle baha kursi yang ia duduki memang tidak layak

untuknya dan `olyman menyuruh ‚enry untuk mengganti kursi

yang Stetle duduki dengan kursi yang baru. engan demikian,

ƒ

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 8/21

  olyman telah berlaku sopan dengan menerapkan maksim

kedermaanan kepada Stetle.

uturan yang mengandung maksim kederma&anan juga dapat diamati

 pada !onto" (+) berikut'

(+)

P„„BR]L …8„„†fw 8„„‡]L TQL 7<:9; Eˆ]L ‰A;# ?;L Q8]L JW >A|89]L J:K 8GQ<BŠTW <:]Lw

(‹?9]L @(8‡]L >A|8@ J] Œ8C^Qˆ] D[<KA=# !w?=?

8; ‰Š= ...J:^T^_ ?T_ 8; ‰Š= ..L<:Š=?H[ 8; <H]L }^W .J:^T^_ AT]

(3;kas4i1r, 1951:81)

"$adkhulu as\-s\ala>s\atu yah}milu>na a>niyata asy-sya>yi wa at}ba>qa al-ka’ki wa al-h}alwa>#ayad}a’u>naha> ala> al-ma>`idati f> al-%a>nibi al-aisirimin al-masrah}i

 /urtru>d !  "Tad’u>hum li al-`intiqa>li ila> ma>`idatiasy-sya>yi ta#ad}d}alu>... ta#ad}d}al ya>Si>ra Satitali>>....ta#ad}d}al ya> Li>di>Sataitala>. I#tah} an-nu>ra ya> ,0nry/ 

(Masukla" tiga orang pelayan dengan memba&a teko te", toples kue, dan

manisan lalu meletakkannya di meja yang terletak di samping kiri

 panggung)

2eartrod : (Memanggil mereka (tamu-tamunya) untuk pinda" ke mejate") <ila"kan''''sila"kan uan tetle, sila"kan yonya

tetle'''"idupkan lampunya enry>

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan (# terjadi

antara zeartrod, `oylman, Stetle, dan tamu*tamunya (keluarga

Stetle#. uturan tersebut terjadi di ruang tamu rumah oylman.

  oylman dan Stetle yang sedang sibuk membi$arakan

keunggulan partai masing*masing terpotong akibat kedatangan

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 9/21

zeartrod dan para pelayannya sambil membaa hidangan pesta

ulang tahun pernikahan `oylman dan istrinya. Melihat hidangan

tertata rapi di atas meja, maka zeatrod pun memanggil para

tamunya sambil mempersilahkan tamunya untuk menikmati

hidangan yang telah disediakan.

Maksim kedermaanan mun$ul saat tiga pelayan zeartrod

membaakan minuman dan makanan untuk tamu*tamunya.

alam tuturan (# zeartrod tampak berusaha memaksimalkan

kerugian diri sendiri dan meminimalkan keuntungan diri sendiridengan $ara mempersilahkan tamu*tamunya untuk menikmati

hidangan yang telah ia siapkan. engan demikian, zeartrod

telah berlaku sopan dengan menerapkan maksim kedermaanan

tamu*tamunya (keluarga Stetle#.

". Maksim P#jian ( Aro!ation Maxim"

Maksim pujian seringkali digunakan oleh seseorang

sebagai ungkapan penghargaan. Maksim pujian adalah bahaorang akan dianggap santun apabila dalam bertutur selalu

berusaha memaksimalkan rasa hormat kepada orang lain dan

meminimalkan rasa tidak hormat kepada orang lain (ee!",

#$11:#$6). -dapun salah satu bentuk pujian dalam naska" drama

Imbira>t}u>riyyatun f> al-Maza>d karya -l   -h5mad 3;kas4i1r

(1951) adalah sebagai berikut ini.

(x#.PH@ T=8W J^w\] ?^€f 89•?W {:Ž L !789:;<=AT_ 8; 8[Z !7w<q : w ‘8@f @ >f?9]L JW ?’H; w A;A @ >?^]L A=?;#Ž8QL JW ;8q !T[<.

(3;kas4ir, 1951:18)

 /Tuwailma>n ! Iz\a> qabilta #arubbama> asytari>lizau%ati> #asa>ti>na minka.

 /1u>rdu>n ! khuz\ha> ya> Sayyidi>

"

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 10/21

 /Tuwailm*n  ! "$artadī  as-sutrata min %adī din wa yanz}uru# ī  al-mir a>ti min amāmin wa khalfn

 / (2hn ! 1*yatan # al-an*qah/   oylman ! “”ika -nda menerimanya, mungkin aku akan

membeli beberapa pakaian untuk istrikudarimu

zordon ! “-mbillah ahai uankuoylman : (4ia memakai jas lagi dan meli"at ke !ermin dari ara"

depan dan belakang)

*o"en : <angat elegan  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan (x# terjadi

antara oylman, ohen, dan zordon di rumah oylman.

%er$akapan tersebut beraal saat oylman membeli seragambekas dari zordon. oylman dan zordon berdebat panjang

mengenai harga pakaian bekas tersebut hingga akhirnya

disepakati dengan harga pond dengan pertimbangan jika

zordon menyetujui harga tersebut, maka ia akan membeli

beberapa pakaian untuk istrinya juga. Setelah terjadi

kesepakatan harga antara keduanya, maka `oylman men$oba

seragam barunya di depan $ermin dan melihat dari sisi depandan belakang. Melihat `oylman men$oba baju barunya di depan

$ermin maka ohen pun lalu memujinya dengan

tuturan 1*yatan # al-an*qah –angat elegan–.

Maksim pujian mun$ul ketika ohen menyaksikan `oylman

ber$ermin dengan seragam barunya. ohen dalam tuturan (x#

tampak berusaha memaksimalkan rasa hormat kepada `oylmandengan memujinya baha ia sangat elegan dengan seragam

barunya. engan demikian, ohen telah berlaku sopan dengan

menerapkan maksim pujian kepada `oylman.

uturan yang mengandung maksim pujian juga dapat diamati pada !onto"

(6) berikut'

(6)

LA AT[— AT_ 8; 8GH9E 7 ! 7w<q

'0

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 11/21

7f ˜L<H]L ?‡B@ Q 8HT:K JH;...ˆ !789:;<=

™UTW <[ Z]L ’‡]L JW B‡]L š8‡Q.Hc >wAŽ 7<RQ J^c8TQ8;?] Y; 7w<q ?^@ 8; {;ff !T[<|8H]L LZG 8G•L<Q T• 7<R; 7›• ?= 7f

.789:;<= ?^9]L ™DT’B]L

(3;kas4i1r, 1951:1$)

 /1u>rdu>n :Inna s\amanaha> ya> sayyidi> zahi>dun %iddan/ 

 /Tuwailma>n !)allaa>!yanba'i> alaina> nah}numa’syaru an-n @wwa>bi an usya>rika asy-sya’ba f> asy-syaz}f allaz\i> huwa f>hi&h}atta> naku>na qudwatan h}asanatan/ 

 /(u>hi>n ! 3ra`aita ya> Mistar 1u>rdu>n4 yah}iqqulibari>t}a>niya> an ta#akhkhura bi`an yaku>na baina nuwa>biha> kahaz\a> an-

na>`ibi al-az}i>mi& al-mistaru Tuwailma>n/ 

2ordon :<arganya sangat mura", &a"ai uanku>

oylman :<idak, sebagai &akil rakyat suda" se"arusnya kita

 bersama-sama dengan rakyat dalam kesusa"an, se"ingga

kita menjadi suri tauladan yang baik>?

*o"en : “%erhatikan ahai `uan zordon, Inggris pantas

berbangga diri karena di antara akil rakyatnyaterdapat orang agung seperti `uan `oylman

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan (# terjadi

antara zordon, `oylman, dan ohen di rumah `oylman. `uturan

tersebut beraal saat zordon membujuk `oylman agar membeli

dua pakaiannya sekaligus kerena harganya yang murah.

Menanggapi bujukan zordon, oylman menolaknya dengan

''

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 12/21

halus. Ia beralasan baha sebagai akil rakyat tidak pantas

berpakaian terlalu meah di depan rakyatnya. &akil rakyat

harus senasib sepenanggungan dengan rakyatnya, jika rakyat

menderita maka akil rakyat juga ikut menderita, begitu juga

sebaliknya. Mendengar alasan oylman, ohen pun merasa

kagum dengannya sehingga ia pun memujinya di depan zordon

dengan tuturan   ara`aita ya> Mistar 1u>rdu>n4 yah}iqqu

libari>t}a>niya> an ta#akhkhura bi`an yaku>na baina

nuwa>biha> kahaz\a> an-na>`ibi al-az}i>mi& al-mistaru

Tuwailma>n/ –%erhatikan ahai uan zordon, Inggris pantas

berbangga diri karena di antara akil rakyatnya terdapat orang

agung seperti uan oylman–.

  Maksim pujian dalam tuturan (# mun$ul ketika ohen

terkagum*kagum mendengar alasan yang dikemukakan oleh

  oylman. ohen tampak berusaha memaksimalkan rasa hormat

kepada `oylman dengan memujinya baha ia adalah orang yangagung dan Inggris pantas bangga memiliki akil rakyat seperti

  oylman. engan demikian, ohen telah berlaku sopan dengan

menerapkan maksim pujian kepada `oylman.

$. Maksim Keenda%an Ha&i #Mo$esty Maxim)

Maksim kerendahan hati adalah baha peserta tutur

diharapkan dapat bersikap rendah hati dengan $ara mengurangipujian terhadap diri sendiri karena orang akan dikatakan $ongkak

atau sombong apabila dalam kegiatan bertutur selalu memuji

dan mengunggulkan dirinya sendiri (ee!", #$11:#$6). -dapun

3entuk maksim kerendahan hati tampak pada tuturan berikut ini.

(ƒ#

.P] 8BT9 8H9^Q 8@ ;8q LZ[ ! T[<

'2

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 13/21

T[<?^@ 8; œHG^]L JW AX^ŽL !789:;<=™89•?W

J]wL Tw @ ‰XW 89 8GH@ ‰X; (3;kas4i1r, 1951:%)

 /(2hn !,az}* 1*yatu m* natamann*hu %am’an laka/ 

 /   uailmžn !IŸtasid  # at-tahni5ati y* Mistar (2hn&#arubbam* ya#s}ilu minh* kam* #as}ala minwaz}#ati al-2l*/ 

ohen !Ini pun$ak segala harapan kami

terhadapmu  oylman !“”angan terlalu memujinya, ahai uan

ohen, mungkin saja ia akan meninggalkanpekerjaannya seperti ia memutuskanpekerjaan yang pertama

    uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan (ƒ#

terjadi antara oylman dan ohen di ruang tamu oylman.

%er$akapan tersebut beraal dari pujian yang diu$apkan oleh

ohen tentang ‚enry (anak oylman# bahasanya ia adalah anak

yang luar biasa dengan apa yang telah ia raih saat ini. Setelah

itu, oylman memberikan tanggapan atas pujian yang telah

diu$apkan ohen terhadap anaknya dengan melarang ohen

untuk memuji ‚enry se$ara berlebihan. oylman mengatakan

baha mungkin saja pekerjaan yang merupakan kesuksesan

yang diraih ‚enry saat itu bisa hilang seaktu*aktu karena

kebodohan dan ke$erobohannya.

Maksim kerendahan hati dalam tuturan (ƒ# mun$ul ketika

  oylman memberikan tanggapan atas pujian yang diu$apkan

ohen tentang ‚enry. `oylman tampak berusaha meminimalkan

rasa hormat kepada ‚enry dengan melarang ohen memuji

‚enry se$ara berlebihan. `oylman mengatakan baha mungkin

'6

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 14/21

saja pekerjaan yang merupakan kesuksesan yang diraih ‚enry

saat itu bisa hilang seaktu*aktu karena kebodohan dan

ke$erobohannya. `oylman juga mengatakan baha ‚enry sering

melakukan perbuatan yang tidak berguna bagi dirinya sendiri.

engan demikian, maksim kerendahan tidak hanya berlaku

untuk merendahkan hati penutur dan mitra tutur, tetapi juga

dapat digunakan untuk orang lain (pihak ketiga# seperti yang

dikatakan oleh `oylman tentang ‚enry.

uturan yang mengandung maksim kerenda"an "ati juga dapat diamati

 pada !onto" (3) berikut'

(3)

 R@ JW 7›• AG‡; ŒwL PQL<; ! T:T[8 7f PQ <] ;?‡B]L 7?C]L JW ?K8€ D’Kf 7<R=

..f w ¡8B@ J] 8G^;A[f J^]L 8;LAG]L ?Tq UH@ ¢—<; D] !£?H[

.¤8ŽAf(3;kas4i1r, 1951: 51)

 /,i>li>n ! 6i>wa>nuka al-`awwalu yasyhadu bianna f>imka>nika an taku>na a’z}ama sya>’irin f> al-qarni al-isyri>na lau aradta/ 

 /,anri> !  Lam yawazzi’ minhu 'aira al-hada>ya allati>ahdaituka ila> ma’a>ri#a wa as}diqa>`i

‚elen ! “)umpulan puisimu yang pertama menunjukkankemungkinan kamu dapat menjadi penyairterkemuka di abad ke*20 ini, jika engkau

menginginkannya‚enry ! “)aryaku belum disebar ke$uali berupa hadiahkepada orang*orang yang kukenal dan sahabat*sahabatku

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan (# terjadi

antara ‚elen dan ‚enry. %er$akapan tersebut beraal dari

keke$eaan ‚enry atas peme$atan yang ia dapatkan dari

partainya. ‚elen menghiburnya kembali dengan mengingatkan

'

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 15/21

dan meyakinkan kepada ‚enry baha ia bukan di$iptakan untuk

mengabdi kepada partainya, tetapi ia di$iptakan untuk menjadi

penyair yang hebat. ‚elen memuji ‚enry dengan mengatakan

kepadanya baha kumpulan puisinya yang pertama sangat luar

biasa dan ia bisa manjadi penyair terkemuka di abad ke*20 ini

 jika ia mau menekuninya. Maksim kerendahan hati mun$ul ketika

‚enry menanggapi pujian yang dilontarkan oleh ‚elen.

alam tuturan (# ‚enry tampak berusaha meminimalkan

rasa hormat kepada dirinya sendiri dengan mengatakan bahakaryanya belum disebar ke$uali sebagai hadiah kepada orang*

orang yang ia kenal dan sahabat*sahabatnya. engan demikian,

‚enry telah berlaku sopan dengan menerapkan maksim

kerendahan hati kepada ‚elen.

'. Maksim Kem#aka&an ( A%reement Maxim)

Maksim kemu¥akatan adalah maksim yang lebih

menekankan agar para peserta tutur dapat saling membinake$o$okan atau kemu¥akatan di dalam kegiatan bertutur (ee!",

#$11:#$6). Maksim kemu¥akatan yang terdapat dalam naska" drama

Imbira>t}u>riyyatun f> al-Maza>d karya -l   -h5mad 3;kas4i1r

(1951) adalah sebagai berikut ini.

("#

 7w<q ?^@ 8; ?]L ¦=w ! 789:;<=...8B† ...8B†! 7w<q(3;ka§i1r, 1951:1%)

 /Tuwailm*n ! 7a tah8#az}u as-sirra y* Mistar 12rd2n4/  / 12rd2n ! t}ab’an!t}ab’an/   oylman ! “an -nda menjaga rahasia ini ahai

  uan zordon¨–zordon ! “ entu..tentu..

'x

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 16/21

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan ("#

terjadi antara oylman dan zordon di ruang pertemuan rumah

 ”ohn oylman. oylman membeli baju seragam bekas dari zordon

seharga pond dengan syarat ia mau merahasiakan kejadian

tersebut. Sebagai seorang politisi `oylman merasa perlu untuk

menjaga harga dirinya. Oleh karena itu, ia tidak ingin seorangpun

tahu baha ia telah membeli pakaian bekas karena dianggap

dapat merendahkan harga diri seorang politisi. zordon

memahami keinginan oylman, sehingga ia pun menyepakati

keinginan oylman untuk merahasiakan transaksi pembelian baju

seragam bekas tersebut.

Maksim kemu¥akatan mun$ul ketika zordon menyepakati

permintaan `oylman untuk menjaga rahasianya, yaitu membeli

pakaian bekas kepada zordon. zordon dalam tuturan ("# tampak

berusaha memaksimalkan sikap mu¥akat kepada oylman

dengan menyetujui untuk menjaga rahasia oylman. engandemikian, zordon telah berlaku sopan dengan menerapkan

maksim kemu¥akatan kepada `oylman.

uturan yang mengandung maksim kamufakatan juga dapat diamati pada

!onto" (1$) berikut'

(1$)

 :T:]L ]Z]L Z[ A=?= 7f ;...LZ[ @ JHK !w?=?

7w ,P^q J:K Nw\Q J=\;\K 8; ‰BW›_ !789:;<=>\• ‰9f TŠ9]L 7<R; 7f G^_f {H.UT© @

(3;kas4i1r, 1951:16)

 /urtru>d ! 6a’ni> min haz\a>..ya%ibu an tartadiya

haz\ihi al-buz\lata al-lailata/ 

'

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 17/21

 /Tuwailma>n ! Sa`a#’alu ya> azi>zati> nuzu>lan ala>

ra'batiki& wa in kuntu astah%anu an yaku>na

al-mud}i>#u a%mala bizzatin min d}aifhi/ 

zeartrod ! “ inggalkan aku dari hal ini, kamu harus

memakai pakaian itu malam iniª

  oylman !“-ku akan melakukannya, sayangku mengikuti

keinginanmu, alaupun aku menganggap

buruk tuan rumah yang lebih indah pakaiannya

dari tamunya

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan ('0#

terjadi antara zeartrod dan oylman. Menjelang pesta ulang

pernikahannya, zeartrod meminta kepada suaminya (`oylman#

untuk mengenakan baju seragam yang baru dibelinya saat pesta

nanti. `oylman menolak permintaan istrinya dengan alasan ia

tidak suka pamer kemeahan kepada tamunya, sebab itu si¥at

yang tidak terpuji. -kan tetapi, sang istri tetap bersikukuh padakeinginannya agar sang suami memakai baju baru tersebut.

  oylman tak bisa lagi menolak keinginan sang istri hingga

akhirnya ia menyetujui keinginan istrinya dengan

tuturan Sa`a#’alu ya> azi>zati> nuzu>lan ala> ra'batiki  ?-ku

akan melakukannya, sayangku mengikuti keinginanmu–.

Maksim kemu¥akatan dalam tuturan ('0# mun$ul ketika

  oylman pada akhirnya menyetujui permintaan istrinya untuk

memakai pakaian baru. oylman tampak berusaha

memaksimalkan sikap mu¥akat kepada istrinya dengan

mengatakan akan memakai pakaian barunya dalam pesta

pernikahan mereka demi kebahagiaan istrinya dan sebagai tuan

rumah ia pun berkeinginan berpenampilan lebih bagus daripada

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 18/21

tamunya. engan demikian, oylman telah berlaku sopan dengan

menerapkan maksim kemu¥akatan kepada `oylman.

. Maksim Sim*a&i (&ymat'y Maxim)

Maksim ini diharapkan agar peserta tutur dapat

memaksimalkan sikap simpati dan meminimalkan sikap antipati

terhadap salah satu peserta tutur akan dianggap sebagai

tindakan tidak santun (ee!", #$11: #$6). 3entuk maksim simpati

tampak pada tuturan berikut ini.

(''#

.?H[ ?^@ 8; J:Ž DT9 @ PœH[f !T[<

.T[< ?^@ 8; L?R€ ! ?H[

  (3;kas4i1r, 1951: %)

 /(2hn   ! 9hanni5uka min s}ammi qalb y* Mistar,anr/ 

 /,anr ! Syukran y* Mistar (2hn/ 

ohen ! “-ku ikut berbahagia dari dasar hatiku, ahai  uan ‚enry

‚enry ! “ erimakasih, uan ohen

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan (''#

terjadi antara ohen, ‚enry, dan oylman. uturan tersebut

beraal saat ohen berkunjung ke rumah oylman dan

menemukan ‚enry dan oylman sedang berbin$ang*bin$ang.

)emudian ohen mengulurkan tangannya sambil menyalami‚enry karena dia telah diterima bekerja di kantor -nderson

dengan tuturan 9hanni5uka min s}ammi qalb y* Mistar ,anr/ 

–-ku ikut berbahagia dari dasar hatiku ahai `uan ‚enry–.

Maksim simpati mun$ul dalam tuturan (''# saat ohen

mengetahui keberhasilan ‚enry. )emudian ia mengu$apkan

selamat atas keberhasilan ‚enry yang telah mendapatkan

'

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 19/21

pekerjaan di kantor -nderson. ohen merasa bangga dan ikut

berbahagia atas keberhasilan yang diraih oleh ‚enry ohen

tampak berusaha memaksimalkan sikap simpati kepada ‚enry

dengan u$apan kebahagiaan atas keberhasilan yang telah diraih

oleh ‚enry. engan demikian, ohen telah berlaku sopan dengan

menerapkan maksim simpati kepada ‚enry.

uturan yang mengandung maksim simpati juga dapat diamati pada !onto"

(1#) berikut'

(1#)

 ,LA„„]L ˜8„„T• P„„^:c ?„„Š= 7f 8GT:K \K !8TH_?Z• 88G^•L ™;?= 89 {H;— w :T:]L 8G^B:W8„„; P]Z„„ «„„T]f ,78„„9:;<= ?^„„9]L @ PLw—

T:T[ DBQ (9^@# !T:T[

˜8„„‡]L „„@ L?„„T P©<K w ,J^H• 8; š?†8 U:]L? !w?=?.U=ACW Z]L

(3;kas4i1r, 1951: #3)

 /Sins\iyya> !’3zza alaiha> an tah}d}ura h8a:atakibis\iya>bin al-h}adda>di& #akhala’atha> al-lailata wa zayyanat kama> taraina& ibtaha>%a>biz\ikra> zau%uki min al-Mistar Tuwailma>n&alaisa kaz\a>lika ya> ,i>li>n4/ 

 /,i>li>n ! "mubtasimatan na’am / 

 /urtru>d ! abbaraala>hu kha>t}iraki ya ;inti>& waawwad}aki khairan min as-sya>bi allaz\i>#aqadathu..

*yntia : </e"ormatan baginya untuk "adir di pesta anda dengan

 baju dukanya, maka dia melepaskan pakaian dukanya dan

 ber"ias seperti yang anda li"at, kegembiraan dengan

mengingat pernika"an nda uan oylman, bukanka"

demikian elenA>

elen : (ambil tersenyum) <0ya>

2eartrod : <lla" akan melapangkanmu &a"ai anakku, dan akan

memberikan pengganti yang lebi" baik dari pada pemuda

yang engkau ke"ilangannya>'

'"

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 20/21

  uturan yang terdapat pada $uplikan per$akapan ('2#

beraal saat keluarga Stetle berkunjung ke rumah oylman

dalam rangka memenuhi undangan perayaan ulang tahun pesta

pernikahan `oylman dan istrinya. zeartrod merasa terkejut saat

melihat ‚elen sudah kembali berpenampilan $antik seperti

sebelum ia ditinggal mati oleh kekasihnya. Setelah itu, ‚elen pun

menjelaskan kepada zeartrod baha benar sekarang ia telah

melepas pakaian dukanya dan bertekad akan memulai hidup

baru dengan perjuangan dan kesabaran. Mendengar perkataan

‚elen maka zeartrod pun bersimpati padanya dengan tuturan

 abbaraala>hu kha>t}iraki ya ;inti>& wa awwad}aki khairan

min as-sya>bi allaz\i> #aqadathu ?lla" akan melapangkanmu &a"ai

anakku, dan akan memberikan pengganti yang lebi" baik dari pada pemuda yang

engkau ke"ilangannya ?'

Maksim simpati dalam tuturan ('2# mun$ul saat zeartrod

mengatakan pada ‚elen baha uhan akan memberikanpengganti yang lebih baik dari pada kekasih ‚elen yang telah

meninggal. zeartrod sebelumnya terkejut melihat penampilan

$antik ‚elen yang sebelumnya selalu mengenakan pakaian duka

selama lima tahun setelah ditinggal oleh kekasihnya. zeartrod

tampak berusaha memaksimalkan sikap simpati kepada ‚elen

dengan mengu$apkan doa baha `uhan pasti akan memberikan

pengganti atas kekasihnya yang meninggal. engan demikian,zeartrod telah berlaku sopan dengan menerapkan maksim

simpati kepada ‚elen.

KESIMPULAN

7erdasarkan "asil analisis data yang tela" dilakukan pada naska" drama

Imbira>t}u>riyatun f> al-Maza>d karya -li1 -hmad

3a1kas4i1r (1951), maka dapat disimpulkan ba"&a dalam naskah drama

tersebut ditemukan tuturan-tuturan yang men!akup semua jenis maksim prinsip

20

7/21/2019 politeness principle

http://slidepdf.com/reader/full/politeness-principle 21/21

kesopanan, yaitu maksim kebijaksanaan (ta<t ma=im#, maksim

kedermaanan ('0n0rsity ma=im#, maksim pujian (a??rbatin

ma=im#, maksim kerendahan hati (md0sty ma=im#, maksim

kemu¥akatan (a'r00m0nt ma=im#, dan maksim simpati

(sym?athy ma=im#. uturan-tuturan tersebut dianggap sesuai karena tuturan-

tuturan tersebut tela" mengikuti ketentuan-ketentuan prinsip kesopanan tersebut'

DAFTAR PUSTAKA

7;ka§ r, Bl ¬mad'1951' Imbira>t}uriyyatun f> al-Maza>d. Mesir:

Maktaba" Mgis  Cra'

*"aer, bdul dan eonie gustina' #$1$' Sosiolinguistik: Perkenalan Awal '

akarta: ineka *ipta'

/esuma, ri Mastoyo jati' #$$%'  Pengantar metode Penelitian Baasa'

Dogyakarta: *arasEatibooks'

ee!", 2eoffrey' #$11' !e Principles of Pragmatics' 4iterjema"kan ole" M'4'4

Fka' akarta: GniEersitas 0ndonesia (G0-ress)

Mulyana' #$$5'  "a#ian  $acana: !eori% &etode% 'an Aplikasi Prinsip(Prinsip

 Analisis $acana' Dogyakarta: iara Wa!ana'

Muna&&ir, "mad Warson' #$$%'  "amus Al(&unawwir )ersi Ara*(+ndonesia'

urabaya: ustaka rogressif''

udaryanto' 1998'  &etode 'an Aneka !eknik Analisis Baasa: Pengantar 

 Penelitian $aana "e*udayaan Secara ,inguistis' Dogyakarta: 4uta

Wa!ana GniEersity ress'

im enyusun' #$$3' "amus Baasa +ndonesia' akarta: usat 7a"asa'

Her"aar, 'W'M' #$$3'  Asas(Asas ,inguistik -mum' Dogyakarta: GniEersitas

2adja" Mada'

Wijana, 0 4e&a utu' 1996' 'asar('asar Pragmatik. Dogyakarta: ndi Fffset'

Dule, 2eorge' 1996' Pragmatik. Dogyakarta: ustaka elajar'

2'