Upload
robbypratama
View
243
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Portal Bertingkat
1/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
72
CHAPTER 4
4.1 Anggapan Dasar
Dalam perhitungan struktur portal bertingkat banyak dengan metode Takabeya, berlaku
anggapan dasar sebagai berikut :
1. Deformasi yang disebabkan oleh gaya tekan/tarik dan geser dalam diabaikan.
2. Hubungan antara balok dan kolom dianggap sebagai hubungan kaku sempurna (monolit).
4.2 Persamaan Dasar
Gambar 4.1 Struktur portal
Dimana :
abψ =ab
abLδ
abM , baM = adalah besar momen akhir (design moment)
abM , baM = adalah besar momen primer sebelum titik b bergeser
abmΔ , bamΔ = adalah besar momen koreksi akibat adanya pergeseran titik b sejauh abδ dan
perputaran titik nodal.
abM dan baM dapat dinyatakan sebagai fungsi dari perputaran dan pergeseran sudut sebagai
berikut :
abM = abmΔ + abM
Mab Mba
A B
θa
θb
A’
B’
baM−
A B
abM−
θa
θb wa
A’
B’
wb ψ a
b
Δmab
Δmba
δba
A B
8/18/2019 Portal Bertingkat
2/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
73
CHAPTER 4
baM = bamΔ + baM (4.1)
Dimana :
abmΔ dan bamΔ dapat diturunkan berdasarkan prinsip persamaan perputaran sudut sebagai
berikut :
aθ = aw + abψ =EI3
L.mabΔ –EI6
L.mbaΔ + abψ (4.2)
bθ = bw + abψ = –EI6
L.mabΔ +EI3
L.mbaΔ + abψ (4.3)
Dari persamaan (8.1b) dan (8.1c) diperoleh :
a2θ + b2θ =EI2
L.mabΔ + ab3ψ (4.4)
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
abmΔ = ( )abba 32LEI2
ψ−θ+θ (4.5)
Maka dengan cara yang sama dapat diperoleh :
bamΔ = ( )abab 32L
EI2ψ−θ+θ (4.6)
Apabila dinyatakan abKL
I= , maka :
abmΔ = ( )abbaab 32EK2 ψ−θ+θ
bamΔ = ( )ababab 32EK2 ψ−θ+θ (4.7)
Dari persamaan (4.5), (4.6) dan persamaan (4.7), diperoleh :
abmΔ = ( ) ababbaab M32EK2 +ψ−θ+θ
bamΔ = ( ) baababab M32EK2 +ψ−θ+θ (4.8)
Kemudian oleh Fukuhei Takabeya persamaan tersebut disederhanakan menjadi :
abM = ( ) ababbaab Mmmm2K +++
baM = ( ) baababab Mmmm2K +−+ (4.9)
am = 2 E K aθ , abm = -6E K abψ
bm = 2 E K bθ , abk =K
Kab
Dimana
K = adalah suatu harga konstanta kekakuan berdimensi m3, dan ditetapkan sembarang.
am = adalah momen parsiil akibat perputaran sudut aθ , selanjutnya disebut momen rotasi
(rotation moment) di titik A.
bm = momen parsiil akibat perputaran sudut bθ , selanjutnya disebut momen rotasi di titik B.
abm = momen parsiil akibat pergeseran titik B relatif terhadap titik A sejauh abδ , selanjutnya
disebut momen perpindahan (displacement moment) dari batang AB.
8/18/2019 Portal Bertingkat
3/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
74
CHAPTER 4
aτaρ
4.3 Portal Bertit ik Nodal Tetap
4.3.1 Persamaan Dasar
Pada portal dengan titik nodal tetap, semua titik nodalnya hanya mengalami perputaran sudut
dan tidak mengalami pergeseran sudut. Sebagai contoh adalah pada portal yang balok dan kolomnya
didukung oleh perletakan dan pada portal yang simetris baik kekakuan maupun pembebanan.
Untuk bentang A – B berlaku :
abM = ( )abbaab mmm2k ++ . abM
baM = ( )ababba mmm2k ++ . baM
Gambar 4.2 Portal dengan jumlah titik nodal genap
Karena titik nodalnya tidak bergeser, maka abM = 0, sehingga pada titik nodal A dinyatakan
dalam bentuk persamaan di bawah ini :
abM = ( )baab mm2k + . abM
acM = ( )caac mm2k + . acM
adM = ( )daad mm2k + . adM
aeM = ( )eaae mm2k + . aeM (4.10)
Selanjutnya, kesetimbangan pada titik nodal A atau dalam hal ini jumlah momen di titik nodal A
harus sama dengan nol (ΣMA = 0).
abM + acM + adM + aeM = 0 (4.11)
Dari persamaan (4.10) dan persamaan (4.11) :
am 2
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
ae
ad
ac
ab
k
k
k
k
+
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
eae
dad
cac
bab
m.k
m.k
m.k
m.k
+
⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
ae
ad
ac
ab
M
M
M
M
= 0 (4.12)
B A D
C
E
8/18/2019 Portal Bertingkat
4/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
75
CHAPTER 4
aρ aτ−
( )( ) ( )
( ) cacdadbab
eae
mk
mkmk
mk
−
−+−
−
Maka dapat ditulis kembali :
am . aρ = aτ− +
cac
addbab
eab
m.)k(
)k(mm)k(
m.)k(
−
−+−
−
(4.13)
Dari persamaan (4.10) dan persamaan (4.11) maka :
abk ( ) ( ) ( ) ( ) 0Mmm2kMmm2kMmm2kMmm2 aeeaaeaddaadaccaacabba =+++++++++++
am2 [ ] [ ] aeadacabeaedadcacbabaeadacab MMMMm.km.km.km.kkkkk +++++++++++
Notasi sesuai dengan usulan Takabeya :
am 2
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
ae
ad
ac
ab
k
k
k
k
+
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
eae
dad
cac
bab
m.k
m.k
m.k
m.k
+
⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
ae
ad
ac
ab
M
M
M
M
= 0
am 2
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
ae
ad
ac
ab
k
k
kk
=
⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
−
ae
ad
ac
ab
M
M
M
M
+
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
−
−
−−
eae
dad
cac
bab
m.k
m.k
m.k
m.k
= 0
am = ⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρτ
−a
a +
⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−+⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−
ca
ac
da
adb
a
ab
ea
ae
m.k
mk
mk
m.k
Dapat ditulis ulang dalam bentuk :
am = ⎟⎟ ⎠
⎞
⎜⎜⎝
⎛
ρ
τ
− aa
+
⎥⎥⎥⎥⎥
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢
⎢⎢⎢
⎣
⎡
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−
⎟⎟ ⎠
⎞
⎜⎜⎝
⎛
ρ−+⎟⎟ ⎠
⎞
⎜⎜⎝
⎛
ρ−
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−
ca
ac
a
ad
dba
ab
ea
ae
m.k
k
mm
k
m.k
(4.14)
Persamaan (4.14) juga disebut persamaan rotasi pada titik nodal A, dan dengan cara
yang sama maka persamaan-persamaan pada titik nodal yang lain juga dapat diturunkan.
8/18/2019 Portal Bertingkat
5/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
76
CHAPTER 4
4.3.2 Cara Perhitungan Portal Bertit ik Nodal Tetap
Adapun cara perhitungan portal dengan titik nodal tetap, seperti diuraikan di bawah ini :
1. Pada saat meninjau salah satu titik nodal, maka pada titik nodal yang lain dianggap belum
mengalami perputaran sudut. Misalnya titik nodal yang ditinjau adalah titik nodal A, maka
pada titik nodal lain dianggap belum terjadi perputaran sudut, dengan kata lain e,d,c,b θθθθ dan 0m,m,m,m edcb = . Sehingga momen rotasi di titik nodal A :
am =)0(
am = ⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρτ
−a
a
Maka dengan cara yang sama :
bm =)0(
bm = ⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρτ
−b
b
cm = )0(
cm =
⎟⎟ ⎠
⎞
⎜⎜⎝
⎛
ρ
τ−
c
c
dm =)0(
dm = ⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρτ
−d
d
em =)0(
em = ⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρτ
−e
e
2. Distribusikan harga-harga )0(m yang berada di seberang titik nodal A tersebut, dengan
mempergunakan persamaan (4.9) untuk memperoleh harga )1(m sebagai berikut :
)1(am = ⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ
τ−
a
a +
⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ργ
−
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ
γ−+⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ
γ−
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ργ−
)0(c
a
ac
a
ad)0(d
)0(b
a
ab
)0(ea
ae
m.
mm
m.
Dimana nilai ⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ
τ−
a
a diganti dengan harga )0(am sehingga menjadi :
)1(am =
)0(am +
⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ργ
−
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ργ
−+⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ργ
−
⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜
⎝
⎛
ρ
γ−
)0(c
a
ac
a
ad)0(d
)0(b
a
ab
)0(e
a
ae
m.
mm
m.
Langkah selanjutnya, adalah dengan mendistribusikan kembali harga )n(am ke dalam
persamaan (4.9) untuk mendapatkan harga )1n(am + dan langkah seperti ini juga berlaku
sama pada titik nodal yang lain dimana harga-harga perhitungan sebelumnya dan harga-
harga yang telah dihitung distribusikan pada perhitungan titik nodal selanjutnya.
8/18/2019 Portal Bertingkat
6/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
77
CHAPTER 4
3. Langkah perhitungan sebelumnya dilakukan terus menerus sampai mendapatkan harga-
harga yang konvergen pada semua titik nodal atau )n(m = )1n(m + .
4. Apabila telah mendapatkan harga-harga konvergen pada semua titik nodal, perhitungan
dilanjutkan untuk menghitung momen akhir, dimana hasil-hasil perhitungan momen parsil
tersebut dikembalikan ke dalam persamaan (4.5), sebagai contoh perhitungan momen
desain pada titik nodal A :
abM = ))n(b)n(aab mm2k + + abM
acM = ))n(c)n(aac mm2k + + acM
adM = ))n(d)n(aad mm2k + + adM
aeM = ))n(e)n(aae mm2k + + aeM 5. Dalam perhitungan dengan metode ini, dapat dilakukan koreksi terhadap momen akhir
desain, apabila hasil perhitungan jumlah momen akhir (ΔM) pada setiap titik nodalnya tidak
sama dengan nol. Hal ini terjadi, karena dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti
adanya pembulatan angka, pemotongan angka atau hasil konvergensi yang kurang tepat
sehingga menimbulkan nilai selisih pada penjumlahan nilai momen. Untuk perhitungan nilai
selisih yang terjadi dapat dilakukan dengan cara membagikan secara merata dan sebanding
dengan angka kekakuannya, sebagai berikut :
abM = Mkkkk
kM
aeacacab
ab)n(ab Δ++++
±
Untuk perhitungan koreksi pada acM , adM , aeM analog dengan langkah di atas.
Contoh 4.1 :
Diketahui portal dengan bentuk bangunan, angka kekakuan dan pembebanan yang simetris
seperti tergambar di bawah ini. Hitunglah momen akhir desain dari portal tersebut?
Penyelesaian :
Perhitungan momen-momen parsiil
Perhitungan momen-momen primer :
12M =
2
qL12
1
− =2
6.412
1
− = -12 ton.m → F
21M = +12 ton.m
45M =2qL
12
1− = 26.2
12
1− = -6 ton.m → 54M = + 6 ton.m
23M =2qL
12
1− = 28.6
12
1− = -32 ton.m → 32M = +32 ton.m
56M =2qL
12
1− = 28.3
12
1− = -16 ton.m → 65M = +16 ton.m
8/18/2019 Portal Bertingkat
7/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
78
CHAPTER 4
5 6
1 2 3
4
6 ton/m1
2 ton/m1
4 ton/m1
2 ton/m1
6.00 m 8.00 m 8.00 m 6.00 m
K = 1,75 K = 1,75 K = 1,75 K = 1,00K = 1,00
K = 0,75 K = 1,25 K = 1,25 K = 1,25 K = 0,75
K = 0,50 K = 0,75 K = 0,75 K = 0,50
K = 0,75 K = 1,25 K = 1,25 K = 0,75
CL
A B C B’ A’
Gambar 4.3 Contoh portal dengan jumlah titik nodal genap
Perhitungan nilai τ :
1τ = 12M = -12 ton.m
2τ = 21M + 23M = 12 + (-32) = -20 ton.m
4τ = 45M = -6 ton.m
5τ = 54M + 56M = 6 + (-16) = -10 ton.m
Perhitungan nilai ρ :
ρ1 = 2 . )kkk( 4121 A1 −−− ++
= 2 . )75,075,00,1( ++
= 5
ρ2 = 2 . )kkkk( 523212B2 −−−− +++
= 2 . )25,125,175,075,1( +++
= 10
ρ4 = 2 . )kk( 5414 −− +
= 2 . )50,075,0( +
= 2,5
ρ5 = 2 . )kkk( 256545 −−− ++
= 2 . )75,125,050,0( ++
= 5
8/18/2019 Portal Bertingkat
8/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
79
CHAPTER 4
Perhitungan nilai γ :
Untuk perhitungan nilai γ atau faktor distribusi sebaiknya dihitung untuk setiap nodalnya agar
tidak terjadi kesalahan dan apabila dijumlahkan maka nilai γ pada setiap nodal berjumlah 0,5.
Nodal 1 :
γ1 – 2 =1
21k
ρ− =
5
75,0 = 0,150
γ1 – 4 =1
41k
ρ− =
5
75,0 = 0,150
γ1 – A =1
A1k
ρ− =
5
00,1 = 0,200
Kontrol = 0,500
Nodal 2 :
γ2 – B =2
B2kρ
− =1075,1 = 0,175
γ2 – 1 =2
12k
ρ− =
10
75,0 = 0,075
γ2 – 3 =2
32k
ρ− =
10
25,1 = 0,125
γ2 – 5 =2
52k
ρ− =
10
25,1 = 0,125
Kontrol = 0,500
Nodal 4 :
γ4 – 1 =4
14k
ρ− =
5,2
75,0 = 0,300
γ4 – 5 =4
54k
ρ− =
5,2
50,0 = 0,200
Kontrol = 0,500
Nodal 5 :
γ5 – 2 =5
25k
ρ
− =
5
25,1 = 0,250
γ5 – 4 =5
45k
ρ− =
5
50,0 = 0,100
γ5 – 6 =5
65k
ρ− =
5
75,0 = 0,150
Kontrol = 0,500
Sebagai catatan bahwa pada perhitungan portal dengan titik nodal tetap, nilai γ pada batang-
batang vertikal dapat saja tidak dihitung, tetapi untuk pembuktian dan kontrol maka nilai-nilai γ diatas
tetap dihitung.
8/18/2019 Portal Bertingkat
9/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
80
CHAPTER 4
Perhitungan nilai momen rotasi putaran nol (m(0)
) :
)0(1m =
1
1
ρτ
− =5
)12(−− = 2,4 ton.m
)0(2m =
2
2
ρ
τ− =
10
)20(−− = 2,0 ton.m
)0(4m =
4
4
ρτ
− =5,2
)6(−− = 2,4 ton.m
)0(5m =
5
5
ρτ
− =5
)10(−− = 2,0 ton.m
Pemberesan momen parsiil :
Dalam pemberesan momen parsiil dimulai dari titik nodal 4, 5, 2, 1 atau yang dianggap mudah,
Pemberesan momen rotasi putaran 1 :
Nodal 4 :
)1(4m =
)0(4m+
)0(4m = 400,2+
)( 14−γ−+ . )m()0(
1 = )300,0(− . )400,2(+ = 720,0−
)( 54−γ−+ . )m()0(
5 = )200,0(− . )400,2(+ = 400,0−
)1(4m = 280,1+
Untuk mempercepat mencapai hasil yang konvergen, maka nilai)1(
4m dimasukan ke dalam
perhitungan)1(
5m di bawah ini :
Nodal 5 :
)1(5m =
)0(5m+
)0(5m = 000,2+
)( 45−γ−+ . )m()1(
4 = )100,0(− . )280,1(+ = 128,0−
)( 25−γ−+ . )m()0(
2 = )250,0(− . )000,2(+ = 500,0−
)( 65−γ−+ . )m()0(
6 = )150,0(− . )0( = 0
)1(5m = 372,1+
Selanjutnya, dengan cara yang sama nilai momen rotasi putaran pertama)1(
5m dimasukan ke
dalam perhitungan momen rotasi putaran pertama pada nodal 2, sehingga :
Nodal 2 :
)1(2m =
)0(2m+
)0(2m = 000,2+
)( 52−γ−+ . )m()1(
5 = )125,0(− . )372,1(+ = 172,0−
)( 12−γ−+ . )m()0(
1 = )075,0(− . )400,2(+ = 180,0−
)( 32−γ−+ . )m()0(
3 = )125,0(− . )0( = 0
)1(
2m = 648,1+
Untuk perhitungan ke arah nodal A karena adalah tumpuan jepit maka sama dengan nol.
+
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
10/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
81
CHAPTER 4
Untuk nodal 1 dimasukan nilai)1(
2m dan)1(
4m yang telah didapat dari perhitungan
sebelumnya.
Nodal 1 :
)1(1m =
)0(1m+
)0(2m = 000,2+
)( 21−γ−+ . )m()1(
2 = )150,0(− . )648,1(+ = 247,0−
)( 41−γ−+ . )m()1(
4 = )150,0(− . )280,1(+ = 192,0−
)1(2m = 961,1+
Pemberesan momen rotasi putaran 2 :
Nodal 4 :
)2(4m =
)0(4m+
)0(4m = 400,2+
)( 14−γ−+ . )m(
)1(
1 = )300,0(− . )961,1(+ = 588,0−
)( 54−γ−+ . )m()1(
5 = )200,0(− . )372,1(+ = 274,0−
)2(4m = 538,1+
Nodal 5 :
)2(5m =
)0(5m+
)0(5m = 000,2+
)( 45−γ−+ . )m()2(
4 = )100,0(− . )538,1(+ = 154,0−
)( 25−γ−+ . )m()1(
2 = )250,0(− . )648,1(+ = 412,0−
)2(5m = 434,1+
Nodal 2 :
)2(2m =
)0(2m+
)0(2m = 000,2+
)( 52−γ−+ . )m()2(
5 = )125,0(− . )434,1(+ = 179,0−
)( 12−γ−+ . )m()1(
1 = )075,0(− . )961,1(+ = 144,0−
)2(2m = 674,1+
Nodal 1 :
)2(1m =
)0(1m+
)0(2m = 000,2+
)( 21−γ−+ . )m()2(
2 = )150,0(− . )674,1(+ = 251,0−
)( 41−γ−+ . )m()2(
4 = )150,0(− . )538,1(+ = 231,0−
)2(1m = 918,1−
Proses ini dilakukan berulang-ulang sampai mendapatkan harga-harga yang konvergen,
kemudian dapat dihentikan. Dalam perhitungan contoh di atas, harga-harga konvergen didapat pada
perhitungan putaran keempat, dimana proses perhitungan selanjutnya disajikan dalam bentuk bagan
skema pemberesan momen parsiil seperti yang ditunjukan dalam gambar di bawah ini.
+
+
+
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
11/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
82
CHAPTER 4
- 0,300
4 - 0,200
m4(0)
= +2,400
(- 0,300) . (+1,961)= - 0,588
(- 0,200) . (+1,372)= - 0,274
m4(2)
= +1,538
m4(0)
= +2,400
(- 0,300) . (+2,400)= - 0,720
(- 0,200) . (+2,400)= - 0,400
m4(1)
= +1,280
m4(0)
= +2,400
(- 0,300) . (+1,918)= - 0,575
(- 0,200) . (+1,434)= - 0,287
m4(3)
= +1,538
m4(0)
= +2,400
(- 0,300) . (+1,917)= - 0,575
(- 0,200) . (+1,427)= - 0,286 m4(4)
= +1,539- 0,150
1
m1(0)
= +2,400
(- 0,150) . (+1,648)= - 0,247
(- 0,150) . (+1,280)= - 0,192
m1(1)
= +1,961
m1(0)
= +2,400
(- 0,150) . (+1,678)= - 0,252
(- 0,150) . (+1,539)= - 0,231
m1(4)
= +1,917
m1(0)
= +2,400
(- 0,150) . (+1,678)= - 0,252
(- 0,150) . (+1,538)= - 0,231
m1(3)
= +1,917
m1(0)
= +2,400
(- 0,150) . (+1,674)= - 0,251
(- 0,150) . (+1,538)= - 0,231 m1(2)
= +1,918
- 0,150 2
5- 0,100
- 0,125
- 0,075
- 0,250 m5
(0)= +2,000
(- 0,100) . (+1,280)= - 0,128
(- 0,250) . (+2,000)= - 0,500
m5(1)
= +1,372
m5(0)
= +2,000
(- 0,100) . (+1,538)= - 0,154
(- 0,250) . (+1,648)= - 0,412
m5(2)
= +1,434
m5(0)
= +2,000
(- 0,100) . (+1,538)= - 0,154
(- 0,250) . (+1,674)= - 0,419
m5(3)
= +1,427
m5(0)
= +2,000
(- 0,100) . (+1,539)= - 0,154
(- 0,250) . (+1,678)= - 0,419 m5(4)
= +1,427
m2(0)
= +2,000
(- 0,125) . (+1,372)= - 0,172
(- 0,075) . (+2,400)= - 0,180
m2(1)
= +1,648
m2(0)
= +2,000
(- 0,125) . (+1,434)= - 0,179
(- 0,075) . (+1,961)= - 0,144 m2(2)
= +1,674
m2(0)
= +2,000
(- 0,125) . (+1,427)= - 0,178
(- 0,075) . (+1,918)= - 0,144
m2(3)
= +1,678
m2(0)
= +2,000
(- 0,125) . (+1,427)= - 0,178
(- 0,075) . (+1,917)= - 0,144
m2(4)
= +1,678
Gambar 4.4 Bagan skema pemberesan momen parsiil
Selanjutnya, perhitungan dapat dilanjutkan ke perhitungan momen desain (design moment) dan
sebagai catatan bahwa harga-harga momen parsiil pada ruas kiri yang dihitung berlaku sama dengan
pada ruas kanan yang tidak dihitung.
8/18/2019 Portal Bertingkat
12/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
83
CHAPTER 4
Perhitungan momen desain :
Sebagai catatan bahwa sebagai kontrol dalam perhitungan momen desain maka jumlah momen
pada tiap-tiap nodal harus sama dengan nol.
Nodal 1 :
21M − = k1 – 2 . (2. )4(1m + )4(2m ) + 21M − = 0,75. [2. (+1,917) + (+1,678)] + (-12) = - 7,866 t.m
41M − = k1 – 4 . (2. )4(
1m + )4(
4m ) + 41M − = 0,75. [2. (+1,917) + (+1,539)] + 0 = + 4,030 t.m
A1M − = k1 – A . (2. )4(
1m +)4(
Am ) + A1M − = 1,00. [2. (+1,917) + 0] + 0 = - 3,834 t.m
1MΔ = - 0,002 t.m
Nodal 2 :
12M − = k2 – 1 . (2. )4(
2m + )4(
1m ) + 12M − = 0,75. [2. (+1,678) + (+1,917)] + (+12) = +15,955 t.m
52M − = k2 – 5 . (2. )4(
2m + )4(
5m ) + 52M − = 1,25. [2. (+1,678) + (+1,427)] + 0 = + 5,979 t.m
32M − = k2 – 3 . (2. )4(
2m + )4(
3m ) + 32M − = 1,25.[2. (+1,678) + 0] + (-32) = - 27,805 t.m
B2M − = k2 – B . (2. )4(
2m + )4(
Bm ) + B2M − = 1,75 . [2. (+1,678) + 0] + 0 = + 5,837 t.m
2MΔ = - 0,002 t.m
Nodal 4 :
14M − = k4 – 1 . (2. )4(
4m + )4(
1m ) + 14M − = 0,75. [2. (+1,539) + (+1,917)] + 0 = + 3,746 t.m
54M − = k4 – 5 . (2. )4(
4m + )4(
5m ) + 54M − = 0,50. [2. (+1,539) + (+1,427)] + (-6) = - 3,747 t.m
4MΔ = - 0,001 t.m
Nodal 5 :
25M − = k5 – 2 . (2. )4(
5m + )4(
2m ) + 25M − = 1,25. [2. (+1,427) + (+1,678)] + 0 = - 5,665 t.m
45M − = k5 – 4 . (2. )4(
5m + )4(
4m ) + 45M − = 0,50. [2. (+1,427) + (+1,539)] + (+6) = + 8,197 t.m
65M − = k5 – 6 . (2. )4(
5m +)4(
6m ) + 65M − = 0,75. [2. (+1,427) + 0] + (-16) = - 13,860 t.m
5MΔ = + 0,002 t.m
Untuk batang 3 – 2 dan batang 6 – 5 masing-masing :
23M − = k3 – 2 . (2. )4(
3m + )4(
2m ) + 23M − = 1,25. [0 + (+1,678)] + (+32) = + 34,093 t.m
56M − = k6 – 5 . (2. )4(
6m + )4(
5m ) + 56M − = 0,75. [0 + (+1,427)] + (+16) = + 17,070 t.m
Untuk perletakan A dan B masing-masing :
1 AM − = k A – 1 . (2. )4(
Am + )4(
1m ) + 1 AM − = 1,00. [0 + (+1,917)] + 0 = + 1,917 t.m
2BM − = kB – 2 . (2. )4(
Bm + )4(
2m ) + 2BM − = 1,75. [0 + (+1,678)] + 0 = + 2,937 t.m
Sebagai catatan, apabila kontrol pada setiap nodal tidak sama dengan nol, maka dapat
dilakukan koreksi terhadap besarnya momen desain dengan membagikan selisih yang terjadi pada
setiap batang.
+
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
13/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
84
CHAPTER 4
B A
1
4 5 6
2 3
3,746
4,0303,834
1,917 2,937
5,873
5,979
5,6653,747
8,197
13,86017,070
34,093
27,805
15,955
7,866
C
Gambar 4.5 Penggambaran bidang momen (bending moment diagram)
8.3.3 Portal Dengan Dukungan Sendi
Dikatakan sebagai portal dengan dukungan sendi, apabila dukungan b dan d adalah sendi,
sehingga berlaku :
baM = 0
daM = 0
Gambar 4.6 Portal dengan dukungan sendi
b a d
c
e
8/18/2019 Portal Bertingkat
14/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
85
CHAPTER 4
Maka didapat rumus :
abM = ( )baab mm2k + + abM
baM = ( )abba mm2k + + baM
Selanjutnya dengan mengeliminir bm dari dua persamaan di atas maka :
abM = baababa M2
1Mk.m
2
3−+
adM = daadada M2
1Mk.m
2
3−+ (4.15)
Apabila :
ab'M = baab M2
1M −
ad'M = daad M
2
1M − (4.16)
Maka persamaan (8.15) menjadi :
abM = ababa 'Mk.m2
3+
adM = adada 'Mk.m2
3+ (4.17)
Sementara pada batang-batang yang lain berlaku persamaan berikut :
acM = ( )caac mm2k + + acM
aeM = ( )eaae mm2k + + aeM (4.18)
Berdasarkan prinsip ΣM = 0, maka harga-harga ma dari persamaan (4.17) dan persamaan
(4.18) dapat diturunkan dalam bentuk :
am = ⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρτ
−a
a
'
' +
( )( )acc
aee
'm
'm
γ−
γ− (4.19)
Dimana :
a'τ = ( )aeacadab MM'M'M +++
a'ρ = ( ) ( ) ( )adabaadabaeadacab kk2
1kk
2
1kkkk2 +−ρ−+−+++
ac'γ =a
ac
'
k
ρ
ae'γ =a
ae
'
k
ρ (4.20)
Contoh 4.2 :
Sebuah portal dengan perletakan sendi pada kedua ujungnya dan jepit pada tumpuan bawah
menerima beban terbagi rata dan beban terpusat seperti tergambar di bawah ini. Hitunglah momen
desain pada struktur tersebut?
8/18/2019 Portal Bertingkat
15/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
86
CHAPTER 4
Gambar 4.7 Portal dengan dukungan sendi
Penyelesaian :
Perhitungan momen-momen parsiil
Perhitungan momen-momen primer :
Untuk perhitungan momen primer pada batang A – 1 dan 2 – D, maka titik A dan D dianggap
sebagai jepit sehingga 1 A'M − = 2D'M − = 0.
A1'M = A1M – ½ . 1 AM
= 2qL12
1+ – ½ . 2qL
12
1− = 2qL
8
1+
=8
1+ . 1,2 . 42 = + 4,2 ton.m
Untuk perhitungan batang 2 – D sama dengan batang 1 – A hanya ditambahkan pengaruh
beban terpusat
D2'M =⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+⎟
⎠
⎞⎜⎝
⎛ −
2
22
L
ab.PqL
8
1
=⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+⎟
⎠
⎞⎜⎝
⎛ −
2
22
4
2.2.20,34.2,1
8
1 = – 4,8 ton.m
12M =2qL
12
1− = 28.25,2
12
1− = – 12 ton.m
21M =2
qL12
1
+ =2
8.25,212
1
+ = + 12 ton.m
8/18/2019 Portal Bertingkat
16/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
87
CHAPTER 4
Perhitungan nilai τ :
1'τ = A1'M + 12M + B1M = (+2,4) + (-12) + 0 = – 9,6 ton.m
2'τ = D2'M + 21M + C2M = (-4,8) + (+12) + 0 = + 7,2 ton.m
Perhitungan nilai ρ :
ρ’1 = ρ1 – ½ . A1k − → ρ1 = 2 . )kkk( C121 A1 −−− ++
= 2 . )20,190,040,0( ++
= 5
ρ’1 = ρ1 – ½ . A1k −
= 5 – ½ . 0,40
= 4,8
ρ’2 = ρ1 – ½ . A1k − → ρ2 = 2 . )kkk( C212D2 −−− ++
= 2 . )20,190,040,0( ++
= 5
ρ’2 = ρ2 – ½ . A1k −
= 5 – ½ . 0,40
= 4,8
Perhitungan nilai γ :
γ’1 – 2 =1
21
'
k
ρ− =
80,4
90,0 = 0,1875
γ’2 – 1 =2
12
'kρ
− =80,490,0 = 0,1875
Perhitungan nilai momen rotasi putaran nol (m(0)
) :
)0(1m =
1
1
'
'
ρτ
− =80,4
)6,9(−− = + 2,0 ton.m
)0(2m =
2
2
'
'
ρτ
− =80,4
)2,7(+− = - 1,5 ton.m
Pemberesan momen parsiil :
)1(
1m =
)0(
1m+
)0(
1m = 000,2+
)( 21−γ−+ . )m()0(
2 = )1875,0(− . )500,1(− = 281,0+
)1(1m = 281,2+
)1(2m =
)0(2m+
)0(2m = 500,1−
)( 12−γ−+ . )m()1(
1 = )1875,0(− . )281,2(+ = 428,0−
)1(2m = 928,1−
Pemberesan momen parsiil dimulai dari titik nodal 1 ke titik nodal 2. Selanjutnya hasil
pemberesan momen parsiil ditampilkan dalam bentuk skema pemberesan momen parsill.
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
17/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
88
CHAPTER 4
1 - 0,1875
m2(0)
= - 1,500
(- 0,1875) . (+2,281) = - 0,428
m2(1)
= - 1,928
2- 0,1875
m1(0)
= +2,000
(- 0,1875) . (-1,500) = - 0,281
m1(1)
= +2,281
m1(0)= +2,000 (- 0,1875) . (-1,928) = +0,364
m1(2)
= +2,364
m1(0)
= +2,000
(- 0,1875) . (-1,934) = - 0,364
m1(3)
= +2,364
m2(0)= - 1,500 (- 0,1875) . (+2,364) = - 0,443
m2(2)
= - 1,943
m2(0)
= - 1,500
(- 0,1875) . (+2,364) = - 0,443
m2(3)
= - 1,943
A D
B C
Gambar 4.8 Skema pemberesan momen parsiil portal dengan dukungan sendi
Perhitungan momen desain :
Nodal 1 :
A1M − = k1 – A . ()3(
1m2
3) + A1'M − = 0,40. [
2
3(+2,364)] + (+2,4) = – 7,866 t.m
21M − = k1 – 2 . (2. )3(
1m + )3(
2m ) + 21M − = 0,90. [2. (+2,364) + (-1,943)] + (-12) = – 9,439 t.m
B1M − = k1 – B . (2. )3(
1m + )3(
Bm ) + B1M − = 1,20. [2. (+2,364) + 0] + 0 = + 5,764 t.m
1MΔ = – 0,001 t.m
Nodal 2 :
D2M − = k2 – D . ()3(
2m2
3) + D2'M − = 0,40. [
2
3(-1,943)] + (-4,8) = – 5,966 t.m
12M − = k2 – 1 . (2. )3(
2m + )3(
1m ) + 12M − = 0,90. [2. (-1,943) + (+2,364)] + (+12) = + 10,630 t.m
C2M − = k2 – C . (2. )3(
1m + )3(
Cm ) + C1M − = 1,20. [2. (-1,943) + 0] + 0 = – 4,663 t.m
2MΔ = + 0,001 t.m
Sebagai catatan, apabila harga-harga momen parsiil yang diambil berasal dari putaran
pemberesan momen parsiil yang belum konvergen, maka untuk dukungan sendi diberikan koreksi
dengan persamaan :
A1M − =)n(
A1M − ± 11
A1
M
'2
1
k4
3
Δ+ρ
− faktor
4
3 karena nodal A adalah sendi
21M − =)n(
21M − ± 11
21 M
'2
1
kΔ+
ρ
−
B1M − =)n(
B1M − ± 11
B1 M
'2
1
kΔ+
ρ
−
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
18/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
89
CHAPTER 4
4.3.4 Portal Dengan Keadaan Simetris
Dikatakan sebagai portal dalam keadaan simetris apabila keadaan struktur portal baik dimensi
dan beban yang bekerja bernilai sama merata.
Gambar 4.9 Portal keadaan simetris
Terjadi hubungan antara :
aθ = 'aθ
Hubungan ini terjadi, disebabkan oleh :
am = 2 Ek . aθ
am = 'ma−
Sehingga dari hubungan tersebut, diperoleh persamaan :
aa'M = aa'k (2 am + 'ma ) + aa'M
Sehingga untuk persamaan-persamaan lain tetap :
aa'M = aa'k ( am ) + aa'M
acM = ack (2 am + cm ) + acM
adM = adk (2 am + dm ) + adM
aeM = aek (2 am + em ) + aeM (4.21)
Berdasarkan ΣM = 0, maka hanya am yang dapat diturunkan sebagai berikut :
am = ⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρτ
−a
a
" +
)"('m
)"(m
)"(m
acc
add
aee
γ−
γ−
γ−
(4.22)
Dimana :
a"ρ = aρ – aa'k ; aρ = 2( aa'k + ack + adk + aek )
ac"γ =a
ac
"kρ
; ad"γ =a
ad
"kρ
; ae"γ =a
ae
"kρ
(4.23)
θa
a’P P
x x
CL e
d
c
θa’
a
8/18/2019 Portal Bertingkat
19/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
90
CHAPTER 4
Sebagai catatan, bahwa untuk portal dalam keadaan simetris dengan jumlah bentang genap
nilai ρ → ρ’ tidak diperlukan atau dapat langsung menggunakan nilai ρ yang ada. Untuk lebih jelasnya
dapat melihat dalam contoh di bawah ini.
Contoh 4.3 :
Diketahui sebuah struktur portal dalam keadaan simetris dengan angka kekakuan baloksebesar 1,5 dan angka kekakuan kolom sebesar 1,0 dan berlaku seragam untuk semua balok dan
kolom. Diminta menghitung momen desain pada struktur portal tersebut !
CB A
6 5 4
321
3.00 m 3.00 m
4.00 m
4.00 m
3 t/m1
3 t/m1
6.00 m
Gambar 4.10 Contoh struktur portal dalam keadaan simetris
Penyelesaian :
Perhitungan momen-momen parsiil
Perhitungan momen-momen primer :
12M =2qL
12
1− = 23.3
12
1− = – 2,25 ton.m
21M =2qL
12
1+ = 23.3
12
1− = + 2,25 ton.m
Untuk harga-harga momen primer yang lain berlaku sama dengan nilai momen primer di atas karena
kondisi yang simetris.
Perhitungan nilai τ :
1τ = 12M = -2,25 ton.m
2τ = 21M + 22M = (+2,25) + (-2,25) = 0
3τ = 32M = +2,25 ton.m
8/18/2019 Portal Bertingkat
20/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
91
CHAPTER 4
4τ = 45M = +2,25 ton.m
5τ = 56M + 54M = (+2,25) + (-2,25) = 0
6τ = 65M = -2,25 ton.m
Perhitungan nilai ρ :ρ1 = 2 . )kkk( 6121 A1 −−− ++
= 2 . )0,15,10,1( ++
= 7
ρ2 = 2 . )kkkk( 523212B2 −−−− +++
= 2 . )0,15,15,10,1( +++
= 10
ρ3 = 2 . )kkk( 4323C3 −−− ++
= 2 . )0,15,10,1( ++
= 7
ρ4 = 2 . )kk( 5434 −− +
= 2 . )5,10,1( +
= 5
ρ5 = 2 . )kkk( 652545 −−− ++
= 2 . )5,10,15,1( ++
= 8ρ6 = 2 . )kk( 5616 −− +
= 2 . )5,10,1( +
= 5
Perhitungan nilai γ :
Untuk perhitungan nilai γ atau faktor distribusi sebaiknya dihitung untuk setiap nodalnya agar
tidak terjadi kesalahan dan apabila dijumlahkan maka nilai γ pada setiap nodal berjumlah 0,5.
Nodal 1 :
γ1 – A =1
A1kρ
− =700,1 = 0,143
γ1 – 2 =1
21k
ρ− =
7
50,1 = 0,214
γ1 – 6 =1
61k
ρ− =
7
00,1 = 0,143
Kontrol = 0,500
8/18/2019 Portal Bertingkat
21/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
92
CHAPTER 4
Nodal 2 :
γ2 – B =2
B2k
ρ− =
10
00,1 = 0,100
γ2 – 1 =2
12k
ρ
− =
10
50,1 = 0,150
γ2 – 3 =2
32k
ρ− =
10
50,1 = 0,150
γ2 – 5 =2
52k
ρ− =
10
00,1 = 0,100
Kontrol = 0,500
Nodal 3 :
γ3 – C =3
C3k
ρ− =
7
00,1 = 0,143
γ3 – 2 =3
23k
ρ− =
7
50,1 = 0,214
γ3 – 4 =3
43k
ρ− =
7
00,1 = 0,143
Kontrol = 0,500
Nodal 4 :
γ4 – 3 =4
34k
ρ− =
5
00,1 = 0,200
γ4 – 5 =4
54k
ρ− =
5
50,1 = 0,300
Kontrol = 0,500
Nodal 5 :
γ5 – 4 =5
45k
ρ− =
8
50,1 = 0,1875
γ5 – 2 =5
25k
ρ− =
8
00,1 = 0,1250
γ5 – 6 =5
65k
ρ− =
8
50,1 = 0,1875
Kontrol = 0,5000
Nodal 6 :
γ6 – 1 =6
16k
ρ− =
5
00,1 = 0,200
γ6 – 5 =6
56k
ρ− =
5
50,1 = 0,300
Kontrol = 0,500
8/18/2019 Portal Bertingkat
22/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
93
CHAPTER 4
Perhitungan nilai momen rotasi putaran nol (m(0)
) :
)0(1m =
1
1
ρτ
− =7
)25,2(−− = + 0,3214 ton.m
)0(2m =
2
2
ρ
τ− =
10
)0(− = 0
)0(3m =
3
3
ρτ
− =7
)25,2(+− = - 0,3214 ton.m
)0(4m =
4
4
ρτ
− =5
)25,2(+− = - 0,4500 ton.m
)0(5m =
5
5
ρτ
− =8
)0(− = 0
)0(6m =
6
6
ρτ
− =5
)25,2(−− = + 0,4500 ton.m
Pemberesan momen parsiil :
)1(1m =
)0(1m+
)0(1m = 3124,0+
)( 21−γ−+ . )m()0(
2 = )2140,0(− . )0( = 0
)( 61−γ−+ . )m()0(
6 = )1430,0(− . )4500,0(+ = 0644,0−
)1(1m = 2481,0+
)1(2m =
)0(2m+
)0(2m = 0
)( 12−γ−+ . )m( )1(1 = )1500,0(− . )2481,0(+ = 0372,0−
)( 32−γ−+ . )m()0(
3 = )1500,0(− . )3214,0(− = 0482,0+
)( 52−γ−+ . )m()0(
5 = )1000,0(− . )0( = 0
)1(2m = 0110,0+
)1(3m =
)0(3m+
)0(3m = 3214,0−
)( 23−γ−+ . )m()1(
2 = )2140,0(− . )0110,0(+ = 0024,0−
)( 43−γ−+ . )m()0(
4 = )1430,0(− . )4500,0(− = 0644,0+ )1(
3m = 2594,0−
)1(4m =
)0(4m+
)0(4m = 4500,0−
)( 34−γ−+ . )m()1(
3 = )2000,0(− . )2594,0(− = 0519,0+
)( 54−γ−+ . )m()0(
5 = )3000,0(− . )0( = 0
)1(4m = 3981,0−
+
+
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
23/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
94
CHAPTER 4
)1(5m =
)0(5m+
)0(5m = 0
)( 45−γ−+ . )m()1(
4 = )1875,0(− . )3981,0(− = 0746,0+
)( 25−γ−+ . )m()1(
2 = )1250,0(− . )0110,0(+ = 0014,0−
)( 65−γ−+ . )m( )0(6 = )1875,0(− . )4500,0(+ = 0844,0−
)1(5m = 0111,0−
)1(6m =
)0(6m+
)0(6m = 4500,0+
)( 56−γ−+ . )m()1(
5 = )3000,0(− . )0111,0(− = 0016,0+
)( 16−γ−+ . )m()1(
1 = )2000,0(− . )2841,0(+ = 0496,0−
)1(6m = 2654,0+
Untuk hasil perhitungan dan pemberesan momen parsiil putaran selanjutnya sampai mencapai
nilai-nilai konvergen ditampilkan dalam bentuk bagan hasil pemberesan momen parsiil di bawah ini.
Gambar 4.11 Skema pemberesan momen parsiil
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai-nilai momen desain dan koreksi momen apabila
diperlukan.
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
24/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
95
CHAPTER 4
Perhitungan momen desain :
Nodal 1 :
21M − = k1 – 2 . (2. )8(
1m + )8(
2m ) + 21M − = 1,5. [2.(+ 0,2550) + (+ 0,0016)] + (–2,25) = – 1,4827 t.m
61M − = k1 – 6 . (2. )8(
1m + )8(
6m ) + 41M − = 1,0. [2.(+ 0,2550) + (+ 0,3992)] + 0 = + 0,9092 t.m
A1M − = k1 – A . (2. )8(
1m +)8(
Am ) + A1M − = 1,0. [2.(+ 0,2550) + 0] + 0 = + 0,5100 t.m
1MΔ = – 0,0636 t.m
Nodal 2 :
12M − = k2 – 1 . (2. )8(
2m + )8(
1m ) + 12M − = 1,5. [2.(+ 0,0016) + (+ 0,2550)] + (+2,25) = + 2,6372 t.m
32M − = k2 – 3 . (2. )8(
2m + )8(
3m ) + 32M − = 1,5. [2.(+ 0,0016) + (– 0,2650)] + (–2,25) = – 2,6478 t.m
52M − = k2 – 5 . (2. )8(
2m + )8(
5m ) + 52M − = 1,0. [2.(+ 0,0016) + (– 0,0006)] + 0 = + 0,0025 t.m
B2M − = k2 – B . (2. )8(
2m +)8(
Bm ) + B2M − = 1,0. [2.(+ 0,0016) + 0] + 0 = + 0,0031 t.m
2MΔ = 0 t.m
Nodal 3 :
23M − = k3 – 2 . (2. )8(
3m + )8(
2m ) + 23M − = 1,5. [2.(– 0,2650) + (+ 0,0016)] + (+2,25) = + 1,4574 t.m
43M − = k3 – 4 . (2. )8(
3m + )8(
4m ) + 43M − = 1,0. [2.(– 0,2650) + (– 0,3968)] + 0 = – 0,9268 t.m
C3M − = k3 – C . (2. )8(
3m +)8(
Cm ) + C3M − = 1,0. [2.(– 0,2650) + 0] + 0 = – 0,5300 t.m
3MΔ = + 0,0006 t.m
Nodal 4 :
34M − = k4 – 3 . (2. )8(
4m + )8(
3m ) + 34M − = 1,0. [2.(– 0,3968) + (– 0,2650)] + 0 = – 1,0586 t.m
54M − = k4 – 5 . (2. )8(
4m +)8(
5m ) + 54M − = 1,5. [2.(– 0,0006) + 0] + (+2,25) = + 1,0586 t.m
4MΔ = 0 t.m
Nodal 5 :
45M − = k5 – 4 . (2. )8(
5m + )8(
4m ) + 45M − = 1,5. [2.(– 0,0006) + (– 0,3968)] + (–2,25) = – 2,8471 t.m
25M − = k5 – 2 . (2.
)8(
5m +
)8(
2m ) + 25M − = 1,0. [2.(– 0,0006) + (+ 0,0016)] + 0 = + 0,0003 t.m
65M − = k5 – 6 . (2. )8(
5m +)8(
6m ) + 65M − = 1,5. [2.(– 0,0006) + (+ 0,3992)] + (+2,25) = + 2,8469 t.m
5MΔ = 0 t.m
Nodal 6 :
56M − = k6 – 5 . (2. )8(
6m + )8(
5m ) + 56M − = 1,5. [2.(+ 0,3992) + (– 0,0006)] + (–2,25) = – 1,0543 t.m
16M − = k6 – 1 . (2. )8(
6m +)8(
1m ) + 16M − = 1,0. [2.(+ 0,3992) + (+ 0,2550] + 0 = + 1,0543 t.m
6MΔ = 0 t.m
Untuk perhitungan momen desain pada nodal 1 dan 3 dapat dilakukan koreksi sebagai berikut :
Perhitungan koreksi momen desain ;
+
+
+
+
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
25/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
96
CHAPTER 4
abM = Mkkkk
kM
aeacacab
ab)n(ab Δ++++
±
Nodal 1 :
21M − = )M(
kkk
kM 1
A16121
2121 Δ×
++
+−−−
−− = )0636,0(
0,10,15,1
5,1)4827,1( ×
++
+− = – 1,4554 t.m
61M − = )M(kkk
kM 1
A16121
6161 Δ×++
+−−−
−− = )0636,0(
0,10,15,1
0,1)9092,0( ×
++++ = + 0,9274 t.m
A1M − = )M(kkk
kM 1
A16121
A161 Δ×++
+−−−
−− = )0636,0(
0,10,15,1
0,1)5100,0( ×
++++ = + 0,5283 t.m
1MΔ = 0 t.m
Nodal 3 :
23M − = )M(kkk
kM 1
C34323
2323 Δ×++
−
−−−
−− = )0006,0(
0,10,15,1
5,1)4574,1( ×
++++ = – 1,4571 t.m
43M − = )M(kkk
kM 1
C34323
4343 Δ×++
−−−−
−− = )0006,0(
0,10,15,1
0,1)9268,0( ×
+++− = – 0,9270 t.m
C3M − = )M(kkk
kM 1
C34323
C3C3 Δ×++
−−−−
−− = )0006,0(
0,10,15,1
0,1)5300,0( ×
+++− = – 0,5302 t.m
3MΔ = 0 t.m
21M − = – 1,4554 t.m
A1M − = + 0,5283 t.m
12M − = + 2,6372 t.m
32M − = – 2,6478 t.m
52M − = + 0,0025 t.m
B2M − = + 0,0031 t.m
23M − = – 1,4571 t.m
43M − = – 0,9270 t.m
C3M − = – 0,5302 t.m
34M − = – 1,0586 t.m
54M − = + 1,0586 t.m
45M − = – 2,8471 t.m
25M − = + 0,0003 t.m
65M − = + 2,8469 t.m
56M − = – 1,0543 t.m
16M − = + 1,0543 t.m
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
26/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
97
CHAPTER 4
A B C
1 2 3
456
–1,0543
+2,8469 –2,8471
+1,0586
–1,4554
+2,6372 –2,6478
–1,4571
+0,5283
+0,0031
+1,0543
–0,5302
+0,9274
–1,0586
–0,9270
+0,0003
+0,0025
Gambar 4.12 Pengambaran momen desain
8/18/2019 Portal Bertingkat
27/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
98
CHAPTER 4
4.4 Portal Bergoyang
Pada dasarnya prinsip-prinsip perhitungan pada portal bergoyang sama dengan prinsip
perhitungan pada portal dengan titik nodal tetap, hanya saja dalam perhitungan portal bergoyang
ditambahkan perhitungan momen perpindahan (displacement moment) yang timbul akibat adanya
gaya horisontal yang bekerja pada portal yang dapat berupa gaya angin, ataupun gaya gempa. Untukgaya angin yang bekerja dikonversi menjadi beban titik yang bekerja secara horisontal pada portal.
Pada umumnya, beban horisontal yang bekerja pada portal dianggap bekerja satu arah pada titik
nodal atau pertemuan antara balok dan kolom, dimana pertemuan antara balok dan kolom ini
dianggap menjadi satu kesatuan yang sempurna (monolit). Untuk lebih jelasnya lagi, maka akan
diberikan penjelasan sebagai berikut :
4.4.1 Portal Bergoyang Kombinasi Beban Vertikal Horisontal
Apabila pada masing-masing titik nodal terjadi perputaran sudut dan penggoyangan arah
horisontal yang dapat disebabkan oleh gaya angin dan gempa, maka hal tersebut dianggap bekerja
pada tiap-tiap lantai dan hal ini hanya berlaku untuk portal dengan penggoyangan satu arah.
Dari persamaan umum sebelumnya didapat :
abM = ( ) ababbaab Mmmm2k +++
baM = ( ) baababab Mmmm2k +−+ Dimana :
am = 2 E K aθ
bm = 2 E K bθ
abm = -6E K abψ
abk =K
Kab
abk = adalah faktor kekakuan batang ab.
K = adalah konstanta kekakuan.
abk = adalah faktor kekakuan batang ab =K
Kab .
am = adalah momen parsiil akibat perputaran sudut aθ , selanjutnya disebut momen rotasi di
titik A.
bm = adalah momen parsiil akibat perputaran sudut bθ , selanjutnya disebut momen rotasi di
titik B.
abm = adalah momen perpindahan (displacement momen) yang disebabkan oleh ψab =ab
ab
L
δ.
ψ = merupakan sudut relatif antar tingkat.
8/18/2019 Portal Bertingkat
28/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
99
CHAPTER 4
A B C
1W
2W
3W1
6
2 3
45
7 8
IM
IIM
IIIM
2h
1h
3h
2ψ2ψ 2ψ
3ψ 3ψ 3ψ
1ψ 1ψ
Gambar 4.13 Struktur portal bergoyang
Dari gambar di atas maka dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :
Pada tingkat 1 : 1 AM = 2BM = 3CM = 3EK6 ψ− = IIIM
Pada tingkat 2 : 16M = 25M = 34M = 2EK6 ψ− = IIM
Pada tingkat 3 : 67M = 58M = 3EK6 ψ− = IM
Apabila diambil sebagai contoh adalah titik nodal 5, maka dapat ditulis :
M52 = k52 (2 M5 + M2) + 52M
M54 = k54 (2 M5 + M4) + 54M
M56 = k56 (2 M5 + M6) + 56M
M58 = k58 (2 M5 + M8) + 58M (4.24)
Dan apabila dijumlahkan maka keseimbangan pada titik nodal 5 atau ΣM5 =0.
ΣM5 = M52 + M54 + M56 + M58 = 0 (4.25)
Dari persamaan (4.24) dan persamaan (4.25) diperoleh :
2 m5
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
58
56
54
52
k
k
k
k
+
)mm)(k(
)m)(k()m)(k(
)mm)(k(
58858
656454
52252
+
+
+
+⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡
56
54
M
M = 0 (4.26)
8/18/2019 Portal Bertingkat
29/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
100
CHAPTER 4
Apabila :
2
⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
58
56
54
52
k
k
k
k
= ρ5 dan⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡
56
54
M
M = τ5
Maka persamaan (4.26) dapat ditulis dalam bentuk :
M5 =5
5
ρτ
− +
( )
( ) ( )
( )5885
58
5
5664
5
54
5225
52
mmk
kmm
k
mmk
+⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−
⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−+⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−
+⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
ρ−
(4.27)
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
M5 =5
5
ρτ
− +( )( )( )( ) ( )( )( )( )58858
586454
52252
mm
mmmm
+γ−
γ−+γ−+γ−
(4.28)
Persamaan (4.27) dan (4.28) adalah persamaan momen rotasi di titik nodal 5 dimana :
γ54 =5
54k
ρ
γ56 =5
56k
ρ
γ52 = 552k
ρ
γ58 =5
58k
ρ
Dalam perhitungan momen rotasi (rotation moment), pertama-tama dengan menganggap
bahwa pada titik-titik nodal yang lain belum terjadi perputaran sudut dan penggoyangan sehingga :
m4 = m6 = m2 = m8 = 0
52m = 52m = 0
Sehingga persamaan (8.28) atau momen rotasi pada putaran 0 menjadi :
)0(5m =
r
r
ρτ
−
Dengan cara yang sama, maka momen rotasi di titik-titik nodal yang lain dapat diperoleh :
)0(r m =
r
r
ρτ
−
Kemudian untuk perhitungan momen perpindahan (displacement moment), diambil freebody
pada masing-masing tingkat, sehingga persamaan untuk momen perpindahan (displacement moment)
dapat diturunkan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
8/18/2019 Portal Bertingkat
30/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
101
CHAPTER 4
7H 8H
76M 85M
67M 58M
1W
7H 8H
6H 5H
61M 52M
16M 25M
2W
6H 5H
1H
A1M
1 AM
3W
1H
2H
B2M
2BM
2H
3H
C3M
3CM
3H
4H
43M
34
M
4H
Gambar 4.15 Freebody diagram struktur portal bergoyang
8/18/2019 Portal Bertingkat
31/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
102
CHAPTER 4
Dari gambar di atas memberikan persamaan-persamaan keseimbangan pada masing-masing
frebody diagram.
• Persamaan keseimbangan dari freebody diagram tingkat 3 atau paling atas, sebagai berikut :
Frebody 7 – 8
ΣH = 0W1 = H7 + H8 (4.29)
Frebody 6 – 7
ΣM7 = 0
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
67
76
M
M+ h1 . H7 = 0 (4.30)
Frebody 5 – 8
ΣM8 = 0
⎥⎦⎤⎢
⎣⎡
58
85
MM + h1 . H8 = 0 (4.31)
Selanjutnya dengan menjumlahkan persamaan (4.30) dan persamaan (4.31) maka, akan
diperoleh persamaan :
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
67
76
M
M + ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
58
85
M
M + h1 . H7 + h1 . H8 = 0
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
67
76
M
M + ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
58
85
M
M + h1 (H7 + H8) = 0
Dan mengingat persamaan (4.29), maka diperoleh :
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
67
76
M
M + ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
58
85
M
M + h1 . W1 = 0 (4.32)
Apabila diisikan harga-harga berikut :
M67 = k67 (2 m6 + m7 + 67m )
M76 = k67 ( m6 + 2m7 + 67m )
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
67
76
M
M= 3k67 ( m6 + m7) + 2k67 . Im
M58 = k58 (2 m5 + m8 + 58m )
M85 = k58 ( m5 + 2m8 + 58m )
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
85
58
M
M= 3k58 ( m5 + m8) + 2k58 . Im
Sehingga persamaan (4.32) menjadi :
[3k67 ( m6 + m7) + 2k67 . Im ] + [3k58 (m5 + m8) + 2k58 . Im ] + h1 . W1 = 0
atau
Im2 ⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡
58
67
k
k
= – h1 . W1 + (–3k67) . (m6 + m7) + (–3k58) . (m5 + m8) (4.33)
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
32/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
103
CHAPTER 4
Apabila :
2 ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
58
67
k
k = TI ;
I
67
T
k3 = t67 ;
I
58
T
k3 = t58 (4.34)
Maka persamaan (4.33) dapat dituliskan dalam bentuk :
Im = )mm)(t()mm)(t(T
W.h85587667
I
11 +−++−+− (4.35)
• Persamaan keseimbangan dari freebody diagram tingkat 2, sebagai berikut :
Frebody 4 – 5 – 6
ΣH = 0
W2 + H7 + H8 = H6 + H5 + H4
W2 + W1 = H6 + H5 + H4 (4.36)
Jumlah keseimbangan momen pada freebody kolom 1 – 6, kolom 2 – 5 dan kolom 3 – 4 yaitu :
(ΣM6 = 0) + (ΣM5 = 0) + (ΣM4 = 0)Memberikan :
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
61
16
M
M + h2 . H6 + ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
52
25
M
M + h2 . H5 + ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
43
34
M
M + h2 . H4 = 0
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
61
16
M
M + ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
52
25
M
M + ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
43
34
M
M + h2 . (H6 + H5 + H4) = 0
Atau mengingat persamaan (4.36), maka :
⎥
⎦
⎤⎢
⎣
⎡
61
16
M
M + ⎥
⎦
⎤⎢
⎣
⎡
52
25
M
M + ⎥
⎦
⎤⎢
⎣
⎡
43
34
M
M + h2 . (W1 + W2) = 0 (4.37)
Apabila diisikan harga-harga berikut :
M16 = k16 (2 m1 + m6 + 16m )
M61 = k16 ( m1 + 2m6 + 16m )
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
61
16
M
M= 3k16 ( m1 + m6) + 2k16 . IIm
M25 = k25 (2 m2 + m5 + 25m )
M52 = k25 ( m2 + 2m5 + 25m )
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
52
25
M
M= 3k25 ( m2 + m5) + 2k25 . IIm
M34 = k34 (2 m3 + m4 + 34m )
M43 = k34 ( m3 + 2m4 + 34m )
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
43
34
M
M= 3k34 ( m3 + m4) + 2k34 . IIm
Sehingga persamaan (4.37) menjadi :
[3k16 ( m1 + m6) + 2k16. IIm ] + [3k25 (m2 + m5) + 2k25. IIm ] + [3k34 (m3 + m4) + 2k34. IIm ] + h1.W1 = 0 Atau
+
+
+
8/18/2019 Portal Bertingkat
33/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
104
CHAPTER 4
TII = 2
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡
34
25
16
k
k
k
; t16 =II
16
T
k3 ; t25 =
II
25
T
k3 ; t34 =
II
34
T
k3
Maka persamaan (4.37) menjadi :
IIm
⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢
⎣
⎡
34
25
16
k
kk
= 2h− .(W1 + W2) + ( 16k3− )(m1 + m6) + ( 25k3− )(m2 + m5) + ( 34k3− )(m3 + m4)
Atau :
IIm = )mm)(t()mm)(t()mm)(t(T
)WW.(h433452256116
II
212 +−++−++−++
− (4.38)
Sedangkan untuk perhitungan momen perpindahan (displacement moment), secara umum
dapat dituliskan sebagai berikut :
A B C
1W
2W
RW
1RW +D
a b c d
E
e
eEk
eEt
aAk
aAt
Gambar 4.16 Momen perpindahan struktur portal bergoyang
Rm = ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−++⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡−+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡−+−
∑=
=
E
eeE
B
bbB
A
aaA
R
Rn
1nnR
m
m)t(.......
m
m)t(
m
m)t(
T
W.h
(4.39)
Dimana :
TR = 2(kaA + kbB + ..... + keE)
taA = 3R
aA
T
k ; .......... teE = 3
R
eE
T
k
Langkah pertama dalam perhitungan momen perpindahan adalah dengan menganggap bahwa
pada titik-titik nodal belum terjadi perputaran sudut sehingga persamaan (4.26) dan (4.29) menjadi :
8/18/2019 Portal Bertingkat
34/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
105
CHAPTER 4
)0(Im =
I
11
T
)W.(h− (4.40)
)0(IIm =
II
212
T
)WW.(h +− (4.41)
)0(Rm =
R
R21R
T)W.....WW.(h ++− (4.42)
Contoh 4.4 :
Diketahui sebuah struktur portal seperti tergambar di bawah ini. Pada portal bekerja kombinasi
beban mati, hidup dan beban angin, maka lakukan analisis terhadap portal tersebut untuk
mendapatkan gaya-gaya dalam yang bekerja dengan metode Takabeya !
Tabel 4.1 Beban mati dan hidup yang bekerja pada struktur
Beban
Terpusat
Besar Beban
(ton)
Beban
Merata
Besar Beban
(ton/m1)
P1 10,7 q1 3,4
P2 13 q2 3,7
P3 13 q3 3,7
P4 10,7 q4 3,4
P5 10,7 q5 3,4
P6 13 q6 3,7
P7 13 q7 3,7
P8 10,7 q8 3,4
P9 10,7 q9 3,4
P10 13 q10 3,7
P11 13 q11 3,7
P12 10,7 q12 3,4
P13 2,8 q13 1,5
P14 4 q14 1,7
P15 4 q15 1,7
P16 2,8 q16 1,5
Tabel 4.2 Beban angin yang bekerja pada struktur
BebanBesar Beban
(ton)
w1 0,720
w2 0,720
w3 0,720
w4 0,360
8/18/2019 Portal Bertingkat
35/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
106
CHAPTER 4
B C A
11' 2 3
456
7 98
10111212' 10'
6'
7' 9'
4'
3'
q2 q3q1 q4
q5q6q7
q8
q9q10 q11
q12
q13q14q15
q16
P16P15 P14
P13
P12P11P10
P9
P8P7 P6
P5
P4P3P2
P1
7.20 m 7.20 m 3.00 m3.00 m
3.60 m
3.60 m
3.60 m
3.60 m
2,4
2,4
2,4
2,4 2,4
2,4
2,4
2,41,0 1,0
1,0 1,0
1,0 1,0
1,01,0
1,3 1,3
1,3 1,3
1,3
1,3
1,3
1,31,31,3
1,3 1,3
w1
w2
w3
w4
Gambar 4.17 Portal dengan kombinasi beban vertikal horisontal
8/18/2019 Portal Bertingkat
36/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
107
CHAPTER 4
Perhitungan Momen Primer (Fixed End Moment)
M1’ − 1 = − 1/12 . q . l2 − p . l
= − 1/12 . 3,4 . (3)2 − 10,7 . 3
= − 47,7 tm
M1’ − 1 = + 47,7 tm
M1 − 2 = − 1/12 . q . l2 − 1/8 . p . l
= − 1/12 . 3,60 . (3,6)2 − 1/8 . 13 . 7,2
= − 27,6840 tm
M2 − 1 = + 27,6840 tm
Untuk perhitungan momen primer batang-batang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel,
seperti yang di tunjukan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Hasil perhitungan momen primer
BatangMomen Primer
(ton . meter)Batang
Momen Primer
(ton . meter)
M1’– 1 – 47,4000 M1 – 1’ + 47,4000
M1 – 2 – 27,6840 M2 – 1 + 27,6840
M2 – 3 – 27,6840 M3 – 2 + 27,6840
M3 – 3’ – 47,4000 M3’ – 3 + 47,4000
M4 – 4’ – 47,4000 M4’ – 4 + 47,4000
M5 – 4 – 27,6840 M4 – 5 + 27,6840
M6 – 5 – 27,6840 M5 – 6 + 27,6840
M6’ – 6 – 47,4000 M6 – 6’ + 47,4000
M7’ – 7 – 47,4000 M7 – 7’ + 47,4000
M7 – 8 – 27,6840 M8 – 7 + 27,6840
M8 – 9 – 27,6840 M9 – 8 + 27,6840
M9 – 9’ – 47,4000 M9’ – 9 + 47,4000
M10 – 10’ – 15,1500 M10 – 10’ + 15,1500
M11 – 10 – 10,9440 M10 – 11 + 10,9440
M12 – 11 – 10,9440 M11 – 12 + 10,9440
M12’ – 12 – 15,1500 M12 – 12’ + 15,1500
Sebagai catatan, bahwa untuk batang-batang vertikal momen primernya sama dengan nol, karena
tidak ada gaya-gaya luar yang bekerja secara horisontal pada batang-batang vertikal tersebut,
sehingga tidak perlu dihitung atau dimasukan dalam tabel.
8/18/2019 Portal Bertingkat
37/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
108
CHAPTER 4
Perhitungan nilai τ :
τ1 = M1 – 1’ + M1 – 2
= (+ 47,4000) + (− 27,6840)
= + 19,7160 tm
τ2 = M2 – 1 + M2 – 3
= (+ 27,6840) + (− 27,6840)
= 0
τ3 = M3 – 2 + M3 – 3’
= (+ 27,6840) + (− 47,4000)
= − 19,7160 tm
τ4 = M4 – 5 + M4 – 4’
= (+ 27,6840) + (− 47,4000)
= − 19,7160 tmτ5 = M5 – 6 + M5 – 4
= (+ 27,6840) + (− 27,6840)
= 0
τ6 = M6 – 6’ + M6 – 5
= (+ 47,4000) + (− 27,6840)
= + 19,7160 tm
τ7 = M7 – 7’ + M7 – 8
= (+ 47,4000) + (− 27,6840)= + 19,7160 tm
τ8 = M8 – 7 + M8 – 9
= (+ 27,6840) + (− 27,6840)
= 0
τ9 = M9 – 8 + M9 – 9’
= (+ 27,6840) + (− 47,4000)
= − 19,7160 tm
τ10 = M10 – 11 + M10 – 10’
= (+ 10,9440) + (− 15,1500)
= − 4,2060 tm
τ11 = M11 – 12 + M11 – 10
= (+ 10,9440) + (− 10,9440)
= 0
τ12 = M12 – 12’ + M12 – 11
= (+ 15,1500) + (− 10,9440)
= + 4,2060 tm
8/18/2019 Portal Bertingkat
38/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
109
CHAPTER 4
Perhitungan nilai ρ :
ρ1 = 2 . (K1 – 1’ + K1 - 2 + K1 – A + K1 – 6)
= 2 . (2,4 + 1,0 + 1,3 + 1,3 )
= 12,0
ρ2 = 2 . (K2 – 1 + K2 - 3 + K2 – B + K2 – 5)= 2 . (1,0 + 1,0 + 1,3 + 1,3)
= 9,2
ρ3 = 2 . (K3 – 3’ + K3 - 2 + K3 – C + K3 – 4)
= 2 . (2,4 + 1,0 + 1,3 + 1,3)
= 12,0
ρ4 = 2 . (K4 – 4’ + K4 - 5 + K4 – 3 + K4 – 9)
= 2 . (2,4 + 1,0 + 1,3 + 1,3)
= 12,0
ρ5 = 2 . (K5 – 4 + K5 - 6 + K5 – 2 + K5 – 8)
= 2 . (1,0 + 1,0 + 1,3 + 1,3)
= 9,2
ρ6 = 2 . (K6 – 6’ + K6 - 5 + K6 – 1 + K6 – 7)
= 2 . ( 2,4 + 1,0 + 1,3 + 1,3 )
= 12,0
ρ7 = 2 . (K7 – 7’ + K7 - 8 + K7 – 6 + K7 – 12)
= 2 . (2,4 + 1,0 + 1,3 + 1,3)
= 12,0
ρ8 = 2 . (K8 – 7 + K8 - 9 + K8 – 5 + K8 – 11)
= 2 . (1,0 + 1,0 + 1,3 + 1,3)
= 9,2
ρ9 = 2 . (K9 – 9’ + K9 - 8 + K9 – 4 + K9 – 10)
= 2 . (2,4 + 1,0 + 1,3 + 1,3)
= 12,0
ρ10 = 2 . (K10 – 10’ + K10 - 11 + K10 – 9)
= 2 . (2,4 + 1,0 + 1,3)= 9,4
ρ11 = 2 . (K11 – 10 + K11 - 12 + K11 – 8)
= 2 . (1,0 + 1,0 + 1,3)
= 6,6
ρ12 = 2 . (K12 – 12’ + K12 - 11 + K12 – 7)
= 2 . (2,4 + 1,0 + 1,3)
= 9,4
Hasil-hasil perhitungan di atas kemudian dimasukan ke dalam tabel.
8/18/2019 Portal Bertingkat
39/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
110
CHAPTER 4
Perhitungan nilai γ (Distribution Factor) :
Joint 1 :
γ1 - 1’ =1
1'-1K
ρ =
12
2,4 = 0,2000
γ1 - 2 =1
2-1K
ρ =
12
1,0 = 0,0834
γ1 - A =1
A-1K
ρ =
12
1,3 = 0,1083
γ1 - 6 =1
6-1K
ρ =
12
1,3 = 0,1083
= 0,5000
Joint 2 :
γ2 - 1 =2
1-2Kρ
=2,9
1,0 = 0,1087
γ2 - 3 =2
3-2K
ρ =
2,9
1,0 = 0,1087
γ2 - B =2
B-2K
ρ =
2,9
1,3 = 0,1413
γ2 - 5 =2
5-2K
ρ =
2,9
1,3 = 0,1413
= 0,5000
Nilai-nilai faktor distribusi selanjutnya di tampilkan dalam bentuk tabel.
Perhitungan momen rotasi ( m(0)
)
m1(0)
=1
1
ρτ
− =12
)7160,19(+− = − 1,6430 tm
m2(0)
=2
2
ρτ
− =2,9
)0(− = 0
m3(0)
=3
3
ρτ
− =12
)7160,19(−− = + 1,6430 tm
m4(0)
=4
4
ρτ− =
12
)7160,19(−− = + 1,6430 tm
m5(0)
=5
5
ρτ
− =2,9
)0(− = 0
m6(0)
=6
6
ρτ
− =12
)7160,19(+− = − 1,6430 tm
m7(0)
=7
7
ρτ
− =12
)7160,19(+− = − 1,6430 tm
m8 (0) =8
8
ρτ− =
2,9)0(− = 0
8/18/2019 Portal Bertingkat
40/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
111
CHAPTER 4
m9(0)
=9
9
ρτ
− =12
)7160,19(−− = + 1,6430 tm
m10(0)
=10
10
ρτ
− =4,9
)2060,4(−− = + 0,4474 tm
m11(0)
=11
11
ρτ− =
6,6
)0(− = 0
m12(0)
=12
12
ρτ
− =4,9
)2060,4(+− = − 0,4474 tm
Perhitungan nilai T , t dan momen displacement)0(
m
TI = 2 . (k1 – A + k2 – B + k3 – C)
= 2 . (1,3 + 1,3 + 1,3)
= 7,8
t1 – A =1
A1
Tk.3 − =
8,73,1.3 = 0,5
t2 – B =1
B2
T
k.3 − =8,7
3,1.3 = 0,5
t3 – C =1
C3
T
k.3 − =8,7
3,1.3 = 0,5
Momen perpindahan putaran nol menjadi :
mI(0)
=I
43211
T
)wwww.(h +++−
=8,7
)360,0720,0720,0720,0.(4 +++−
= – 1,2923
mII(0)
=I
4322
T
)www.(h ++−
=8,7
)360,0720,0720,0.(4 ++−
= – 0,9231
mIII(0)
=I
433
T
)ww.(h +−
=8,7
)360,0720,0.(4 +−
= – 0,5538
mIV(0)
=I
44
T
)w.(h−
=8,7
)360,0.(4−
= – 0,1846
8/18/2019 Portal Bertingkat
41/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
112
CHAPTER 4
Tabel 4.4 Hasil perhitungan nilai τ , ρ , γ , )0(m
Joint Batang τ )0(m
1
1 – 1’
+ 19,7160 12
0,2000
– 1,2923 – 0,9231
1 – 2 0,08341 – A 0,1083
1 – 6 0,1083
2
2 – 1
0 9,2
0,1087
– 1,2923
– 0,9231
2 – 3 0,1087
2 – B 0,1413
2 – 5 0,1413
3
3 – 2
− 19,7160 12
0,0834
– 1,2923
– 0,9231
3 – 3’ 0,2000
3 – C 0,1083
3 – 4 0,1083
4
4 – 4’
− 19,7160 12
0,2000
– 0,9231
– 0,5538
4 – 5 0,0834
4 – 3 0,1083
4 – 9 0,1083
5
5 – 4
0 9,2
0,1087
– 0,9231
– 0,5538
5 – 6 0,1087
5 – 2 0,1413
5 – 8 0,1413
6
6 – 5
+ 19,7160 12
0,0834
– 0,9231
– 0,5538
6 – 6’ 0,2000
6 – 1 0,1083
6 – 7 0,1083
7
7 – 7’
+ 19,7160 12
0,2000
– 0,5538
– 0,1846
7 – 8 0,0834
7 – 6 0,1083
7 – 12 0,1083
8
8 – 7
0 9,2
0,1087
– 0,5538
– 0,1846
8 – 9 0,1087
8 – 5 0,1413
8 – 11 0,1413
9
9 – 8
− 19,7160 12
0,0834
– 0,5538
– 0,1846
9 – 9’ 0,2000
9 – 4 0,1083
9 – 10 0,1083
8/18/2019 Portal Bertingkat
42/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
113
CHAPTER 4
Tabel 4.4 Lanjutan
Joint Batangτ )0(m
10
10 – 11
− 4,2060 9,4
0,1064
– 0,184610 – 10’ 0,2553
10 – 9 0,1383
11
11 – 12
0 6,6
0,1515
– 0,184611 – 10 0,1515
11 – 8 0,1970
12
12 – 12’
+ 4,2060 9,4
0,2553
– 0,184612 – 11 0,1064
12 – 7 0,1383
Pemberesan momen parsiil :
Seperti pada perhitungan momen rotasi dan momen perpindahan putaran nol, maka
pemberesan momen parsiil ini adalah dengan menjumlahkan semua momen yang terjadi pada setiap
joint sehingga didapat besarnya momen pada masing-masing batang. Sedangkan untuk mencapai
harga konvergensi yang lebih cepat, maka pada langkah perhitungan nilai m(1)
hendaknya diambil dari
harga-harga joint di seberangnya yang sudah dihitung sebelumnya. Selain itu, untuk mengurangi
terjadinya kekeliruan sebaiknya diambil putaran pemberesan momen parsiil yang mudah dikerjakan.
Perhitungan momen rotasi putaran pertama :
Joint 1 :
m1(1)
= + m1(0)
= − 1,6430
= + (− γ1 – 2) . (m2(0)
) = + (− 0,0834) . (0) = 0
= + (− γ1 – A) . (mI(0)
) = + (− 0,1083) . (+ 1,2923 ) = − 0,1400
= + (− γ1 – 6) . (m(0)
+ mII(0)
) = + (− 0,1083) . (− 1,6430 − 0,9231 ) = + 0,2779
= − 1,2251
Hasil perhitungan m1(1)
kemudian dimasukan ke dalam perhitungan m2(1)
, hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan hasil konvergensi yang lebih cepat dan mengurangi banyaknya putaran
pemberesan momen parsiil.
Joint 2 :
m2(1)
= + m2(0)
= 0
= + (− γ2 – 1) . (m1(1)
) = + (− 0,1087) . (− 1,2251 ) = + 0,1332
= + (− γ2 – B) . (mI(0)
) = + (− 0,1413) . (− 1,2923) = + 0,1826
= + (− γ2 – 3) . (m3(0)
) = + (− 0,1087) . (+ 1,6430) = − 0,1783
= + (− γ2 – 5) . (m5(0)
+ mII(0)
) = + (− 0,1413 ) . (0 − 0,9231) = + 0,1304
= + 0,2679
8/18/2019 Portal Bertingkat
43/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
114
CHAPTER 4
Joint 3 :
m3(1)
= + m3(0)
= + 1,6430
= + (− γ3 – 2) . (m2(1)
) = + (− 0,0834) . (+ 0,2679) = − 0,0223
= + (− γ3 – A) . (mI(0)
) = + (− 0,1083) . (− 1,2923) = + 0,1400
= + (− γ3 – 4) . (m4(0)
+ mII(0)
) = + (− 0,1083) . (+ 1,6430 − 0,9231) = − 0,0780= + 1,6826
Joint 4 :
m4(1)
= + m4(0)
= + 1,6430
= + (− γ4 – 3) . (m3(1)
+ mII(0)
) = + (− 0,0834) . (+ 1,6826 − 0,9231) = − 0,0823
= + (− γ4 – 5) . (m5(0)
) = + (− 0,1083) . (0) = 0
= + (− γ4 – 9) . (m9(0)
+ mIII(0)
) = + (− 0,1083) . (+ 1,6430 − 0,5538) = − 0,1180
= + 1,4428
Joint 5 :
m5(1)
= + m5(0)
= 0
= + (− γ5 – 4) . (m4(1)
) = + (− 0,1087) . (+ 1,4428) = − 0,1568
= + (− γ5 – 2) . (m2(1)
+ mII(0)
) = + (− 0,1413) . (+ 0,2679 − 0,9231) = + 0,0926
= + (− γ5 – 6) . (m6(0)
) = + (− 0,1087) . (− 1,6430) = + 0,1786
= + (− γ5 – 8) . (m8(0)
+ mIII(0)
) = + (− 0,1413) . (0 − 0,5538) = + 0,0783
= + 0,1926
Joint 6 :
m6(1)
= + m6(0)
= − 1,6430
= + (− γ6 – 5) . (m5(1)
) = + (− 0,0834) . (+ 0,1926) = − 0,0161
= + (− γ6 – 1) . (m1(1)
+ mII(0)
) = + (− 0,1083) . (− 1,2251 – 0,9231) = + 0,2327
= + (− γ6 – 7) . (m7(0)
+ mIII(0)
) = + (− 0,1083) . (− 1,6430 − 0,5538) = + 0,2379
= − 1,1885
Joint 7 :
m7(1)
= + m7(0)
= − 1,6430
= + (− γ7 – 6) . (m6(1)
+ mIII(0)
) = + (− 0,1083) . (− 1,1885 − 0,5538) = + 0,1887
= + (− γ7 – 8) . (m8(1)
) = + (− 0,0834) . (0) = 0
= + (− γ7 – 12) . (m12(0) + mIV(0)) = + (− 0,1083) . (− 0,4474 − 0,1846) = + 0,0684
= − 1,3859
Joint 8 :
m8(1)
= + m8(0)
= 0
= + (− γ8 – 7) . (m7(1)
) = + (− 0,1087) . (− 1,3859) = + 0,1506
= + (− γ8 – 5) . (m5(1)
+ mIII(0)
) = + (− 0,1413) . (+ 0,1926 − 0,5538) = + 0,0510
= + (− γ8 – 9) . (m9(0)
) = + (− 0,1087) . (+ 1,6430) = − 0,1786
= + (− γ8 – 11) . (m11(0)
+ mIV(0)
) = + (− 0,1413) . (0 − 0,1846) = + 0,0261
= + 0,0492
8/18/2019 Portal Bertingkat
44/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
115
CHAPTER 4
Joint 9 :
m9(1)
= + m9(0)
= + 1,6430
= + (− γ9 – 8) . (m8(1)
) = + (− 0,0834) . (+ 0,0492) = − 0,0041
= + (− γ9 – 4) . (m4(1)
+ mIII(0)
) = + (− 0,1083) . (+ 1,4428 – 0,5538) = − 0,0963
= + (− γ9 – 10) . (m10(0)
+ mIV(0)
) = + (− 0,1083) . (+ 0,4474 − 0,1846) = − 0,0285= + 1,5142
Joint 10 :
m10(1)
= + m10(0)
= + 0,4474
= + (− γ10 – 9) . (m9(1)
+ mIV(0)
) = + (− 0,1383) . (+ 1,5142 − 0,1846) = − 0,1839
= + (− γ10 – 11) . (m11(0)
) = + (− 0,1064) . (0) = 0
= + 0,2635
Joint 11 :
m11(1)
= + m11(0)
= 0
= + (− γ11 – 10) . (m8(1)
) = + (− 0,1515) . (+ 0,0492) = − 0,0399
= + (− γ11 – 12) . (m12(0)
) = + (− 0,1515) . (– 0,4474) = + 0,0678
= + (− γ11 – 8) . (m8(1)
+ mIV(0)
) = + (− 0,1970) . (+ 0,0492 − 0,1846) = + 0,0267
= + 0,0545
Joint 12 :
m12(1)
= + m12(0)
= − 0,4474
= + (− γ12 – 11) . (m12(1)
+ mIV(0)
) = + (− 0,1064) . (+ 0,0545) = − 0,0058
= + (− γ12 – 7) . (m7(0)
) = + (− 0,1383) . (− 0,2360 − 0,1846) = + 0,2172
= − 0,2360
Perhitungan momen perpindahan putaran pertama :
mI(1)
= + mI(0)
= − 1,2923
+ (− t1 – A) . (m1(1)
) = + (− 0,5) . (− 1,2251) = + 0,6126
+ (− t2 – B ) . (m2(1)
) = + (− 0,5) . (+ 0,2679) = − 0,1340
+ (− t3 – C) . (m3(1)
) = + (− 0,5) . (+ 1,6826) = − 0,8413
mI(1)
= − 1,6550
mII(1)
= + mII(0)
= − 0,9231
+ (− t6 – 1) . (m6(1)) = + (− 0,5) . (− 1,1885) = + 0,5942
+ (− t5 – 2) . (m5(1)
) = + (− 0,5) . (+ 0,1926) = − 0,0963
+ (− t4 – 3) . (m4(1)
) = + (− 0,5) . (+ 1,4428) = − 0,7214
mII(1)
= − 1,1465
mIII(1)
= + mIII(0)
= − 0,5538
+ (− t7 – 6) . (m7(1)
) = + (− 0,5) . (− 1,3859) = + 0,6929
+ (− t8 – 5) . (m8(1)
) = + (− 0,5) . (+ 0,0492) = − 0,0246
+ (− t9 – 4) . (m9(1)
) = + (− 0,5) . (+ 1,5142) = − 0,7571
mIII(1) = − 0,6425
8/18/2019 Portal Bertingkat
45/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
116
CHAPTER 4
mIV(1)
= + mIV (0)
= − 0,1846
+ (− t12 – 7) . (m12(1)
) = + (− 0,5) . (− 0,2360) = + 0,1180
+ (− t11 – 8 ) . (m11(1)
) = + (− 0,5) . (+ 0,0545) = − 0,0273
+ (− t10 – 9) . (m10(1)
) = + (− 0,5) . (+ 0,2635) = − 0,1318
mIV(1) = − 0,2256
Untuk Hasil-hasil perhitungan momen rotasi dan momen perpindahan sampai mencapai harga-
harga yang konvergen dapat dilihat dalam skema pemberesan momen parsiil di bawah ini.
Gambar 4.18 Skema pemberesan momen parsiil
m IV(0)
= − 0,1846m IV
(1) = − 0,2144
m IV(2)
= − 0,2256m IV
(3) = − 0,2124
m IV(4)
= − 0,2122m IV (5) = − 0,2122m IV
(6) = − 0,2122
m12(0)
= − 0,4474m12
(1) = − 0,2360
m12(2)
= − 0,2253m12
(3) = − 0,2260
m12(4)
= − 0,2262m12 (5) = − 0,2262m12
(6) = − 0,2262
m11 = 0m11
(1) = + 0,0545
m11(2)
= + 0,0255m11
(3) = + 0,0208
m11(4)
= + 0,0204
m11(5)
= + 0,0203m11
(6) = + 0,0204
m10 = + 0,4474m10
(1) = + 0,2635
m10(2)
= + 0,2594m10
(3) = + 0,2607
m10(4)
= + 0,2610
m10(5)
= + 0,2610m10
(6) = + 0,2610
m III(0)
= − 0,5538m III
(1) = − 0,6647
m III(2)
= − 0,6425m III
(3) = − 0,6655
m III(4)
= − 0,6653m III
(5) = − 0,6653
m III(6)
= − 0,6653
m7(0)
= − 1,6430m7
(1) = − 1,3859
m7(2)
= − 1,3997m7
(3) = − 1,4026
m7(4)
= − 1,4030m7
(5) = − 1,4031
m7(6)
= − 1,4031
m8 = 0m8
(1) = + 0,0492
m8(2)
= + 0,0784m8
(3) = + 0,0815
m8(4)
= + 0,0820m8
(5) = + 0,0821
m8(6)
= + 0,0821
m9 = + 1,6430m9
(1) = + 1,4142
m9(2)
= + 1,5432m9
(3) = + 1,5445
m9(4)
= + 1,5441m9
(5) = + 1,5440
m9(6)
= + 1,5440
m II(0)
= − 0,9231m II
(1) = − 1,1513
m II(2)
= − 1,1465m II
(3) = − 1,1531
m II(4)
= − 1,1532m II
(5) = − 1,1532
m II(6)
= − 1,1532
m6(0)
= − 1,6430m6
(1) = − 1,1885
m6(2)
= − 1,1798m6
(3) = − 1,1755
m6(4)
= − 1,1748m6
(5) = − 1,1747
m6(6)
= − 1,1747
m5 = 0m5
(1) = + 0,1926
m5(2)
= + 0,1705m5
(3) = + 0,1686
m5(4)
= + 0,1679m5
(5) = + 0,1677
m5(6)
= + 0,1678
m4 = + 1,6430m4
(1) = + 1,4428
m4(2)
= + 1,4657m4
(3) = + 1,4669
m4(4)
= + 1,4671m4
(5) = + 1,4672
m4(6)
= + 1,4672
m I(0)
= − 1,2923m I (1) = − 1,7173m I
(2) = − 1,6550
m I(3)
= − 1,7224m I
(4) = − 1,7230
m I(5)
= − 1,7231m I
(6) = − 1,7231
12
7
6
1
11
8
5
2
10
9
4
3
m1(0)
= − 1,6430m1 (1) = − 1,2251m1
(2) = − 1,2332
m1(3)
= − 1,2312m1
(4) = − 1,2313
m1(5)
= − 1,2313m1
(6) = − 1,2313
m2 = 0
m2 (1) = + 0,2679m2
(2) = + 0,3198
m2(3)
= + 0,3234m2
(4) = + 0,3241
m2(5)
= + 0,3243m2
(6) = + 0,3243
m3 = + 1,6430
m3 (1) = + 1,6826m3
(2) = + 1,7635
m3(3)
= + 1,7680m3
(4) = + 1,7685
m3(5)
= + 1,7686m3
(6) = + 1,7686
0,1064 0,1515 0,1515 0,1064
0,1383
0,1083
0,1970
0,1413
0,1383
0,1083
0,1083 0,1413 0,1083
0,0834
0,1083
0,1087
0,08340,1087
0,0834 0,1087
0,1083 0,1413
0,0834 0,1087
0,1083
0,1083
0,0834
0,1083
0,1413
0,1413
0,1087
0,1413
0,1087 0,0834
0,1083
0,1087
0,1083
8/18/2019 Portal Bertingkat
46/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
117
CHAPTER 4
Perhitungan momen desain :
Joint 1 :
M1 − A = {1,3 . (2 . (– 1,2313) – 1,7231)} = – 5,4414 tm
M1 − 6 = {1,3 . (2 . (– 1,2313) – 1,1747 – 1,1532)} = – 6,2277 tm
M1 − 2 = {1,0 . (2 . (– 1,2313) + 0,3243)} + 27,6840 = – 29,8223 tm
M1 − 1’ = {2,4 . (2 . (– 1,2313 )} + 47,400 = + 41,4898 tm
= – 0,0016 tm
Joint 2 :
M2 − B = {1,3 . ( 2 . (+ 0,3243) – 1,7231)} = – 1,3969 tm
M2 − 5 = {1,3 . ( 2 . (+ 0,3243) + 1,1677 – 1,1532)} = – 0,4380 tm
M2 − 1 = {1,0 . ( 2 . (+ 0,3243) – 1,2313)} + 27,6840 = + 27,1013 tm
M2 − 3 = {1,0 . ( 2 . (+ 0,3243) + 1,7686)} – 27,6840 = − 25,2668 tm
= − 0,0004 tmPerhitungan koreksi momen desain :
Joint 1 :
Σk1 = k1 − A + k1 − 6 + k1 − 2 + k1 − 1’
= 1,3 + 1,3 + 1,0 + 2,4
= 6,0
M1 − A = – 5,4414 + (1,3/6) x (0,0016) = – 5,4411 tm
M1 − 6 = – 6,2277 + (1,3/6) x (0,0016) = – 6,2274 tm
M1 − 2 = – 29,8223 + (1,0/6) x (0,0016) = – 29,8220 tm
M1 − 1’ = + 41,4898 + (2,4/6) x (0,0016) = + 41,4905 tm
= 0 tm
Joint 2 :
Σk2 = k2 − B + k2 − 5 + k2 − 1 + k2 − 3
= 1,3 + 1,3 + 1,0 + 1,0
= 4,6
M2 − B = – 1,3969 + (1,3/4,6) x (0,0004) = – 1,3968 tm
M2 − 5 = – 0,4380 + (1,3/4,6) x (0,0004) = – 0,4379 tm
M2 − 1 = + 27,1013 + (1,0/4,6) x (0,0004) = + 27,1014 tm
M2 − 3 = – 25,2668 + (1,0/4,6) x (0,0004) = – 25,2667 tm
= 0 tm
Untuk perhitungan momen desain dan koreksi momen desain pada joint-joint selanjutnya
analog seperti perhitungan di atas. Selanjutnya hasil-hasil perhitungan momen desain dan koreksi
momen desain ditampilkan dalam bentuk tabel di bawah ini.
8/18/2019 Portal Bertingkat
47/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
118
CHAPTER 4
Tabel 4.5 Hasil momen desain dan koreksi momen desain
Joint Batang
Momen Desain Hasil Koreksi
Momen Kontrol Momen Kontrol
1
1 – A – 5,4411
− 0,0016
– 5,4411
0
1 – 6 – 6,2277 – 6,2274
1 – 2 – 29,8223 – 29,8220
1 – 1’ + 41,4898 + 41,4905
2
2 – B – 1,3969
− 0,0004
– 1,3968
0
2 – 5 – 0,4380 – 0,4379
2 – 1 + 27,1013 + 27,1014
2 – 3 – 25,2668 – 25,2667
3
3 – C + 2,3583
− 0,0003
+ 2,3584
0
3 – 4 + 5,0066 + 5,0067
3 – 2 + 31,5455 + 31,5456
3 – 3’ – 38,9107 – 38,9107
4
4 – 3 + 4,6147
+ 0,0004
+ 4,6146
0
4 – 9 + 4,9570 + 4,9569
4 – 5 + 30,7861 + 30,7860
4 – 4’ – 40,3574 – 40,3575
5
5 – 2 – 0,6416
− 0,0004
– 0,6415
0
5 – 8 – 0,3221 – 0,3220
5 – 6 + 26,8447 + 26,8448
5 – 4 – 25,8814 – 25,8813
6
6 – 1 – 6,1541
– 0,0015
– 6,1538
0
6 – 7 – 5,7431 – 5,7428
6 – 5 – 29,8657 – 29,8654
6 – 6’ + 41,7614 + 41,7620
8/18/2019 Portal Bertingkat
48/58
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
HENCE MICHAEL WUATEN
119
C