60
Hernia Skrotalis Permagna Dekstra Pembimbing: dr. Tan Suhardi, Sp.B Sheilla Ratnasari 1410221082 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah

PPT Hernia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hernia Skrotalis

Citation preview

Adenokarsinoma Sigmoid

Hernia Skrotalis Permagna DekstraPembimbing: dr. Tan Suhardi, Sp.B

Sheilla Ratnasari1410221082Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah

LAPORAN KASUSIDENTITAS PASIENJenis Kelamin: PriaUmur: 45 TahunTanggal Masuk : 05 Januari 2015 ke Poliklinik Digestif RSPADANAMNESIS25 Maret 2015 pukul 14.00 WIB KU: Benjolan di buah zakar yang membesarKT: Nyeri (-), demam (-), mual (-) dan muntah (-) sebelum ataupun saat timbul benjolan tersebut. 4R. P. SEKARANGPasien juga mengatakan bahwa tidak terdapat kemerahan pada buah zakar dan penis.Tidak terdapat trauma sebelum muncul benjolanR. P. SEKARANGR. P. DAHULUR. P. DAHULUPenyakit Jantung: disangkalDM: Tipe IIHT: disangkalR. Alergi: disangkal

R. P. KELUARGAPasien mengaku tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan yang sama. R. SOSIALPekerjaan: PengangguranMakanan: Pasien jarang makan makanan yang berseratPX. FISIKKeadaan Umum:Tampak sakit ringanGCS: 15 (E5 M6 V5)Kesadaran: compos mentisVital Sign:TD: 120/70 mmHgHR: 80x/menit, reguler, isi cukupRR: 20x/menitSuhu: 36,6oC

Status Generalis:Kepala: NormocephalMata: Konjungtiva anemis -/-, SI -/-, Reflek pupil +/+Hidung: tidak ditemukan kelainanTelinga: tidak ditemukan kelainanMulut: tidak ditemukan kelainanLeher: tidak ditemukan kelainan

ParuI: Bentuk dada normochest, simetris kanan = kiri, statis dan dinamisPa : vocal fremitus kanan = kiriPe : sonor diseluruh lapang paruA : Suara nafas vesikuler di kedua paru Rhonki -/-, wheezing -/-

JantungI: ictus cordis terlihatPa : ictus cordis terabaPe : batas-batas jantung tidak membesarBatas atas: ICS 2 linea parasternalis sinistraBatas kanan : ICS 3-4 linea sternalis dextraBatas kiri : ICS 6, linea midclavicularis sinistraA : bunyi jantung S1-S2 regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen:I: distensi abdomen (-)A : bising usus (+) normalPa : supel, tidak nyeri tekan, hepar dan lien tidak terabaPe : timpani, nyeri ketok (-), shifting dullnes (-)Ekstremitas : Superior: akral hangat, edema (-), capillary refill < 2 detikInferior: akral hangat, edema (-), capillary refill < 2 detikSTATUS LOKALISRegio Skrotalis (pasien berdiri, batuk):I : terdapat massa dengan bentuk agak bulat dengan ukuran d 13cm di daerah skrotum dextra, berwarna seperti warna kulit disekitarnya dan tidak terdapat tanda-tanda radang Pa : Teraba massa dgn konsistensi lunak di drh inguinal dan di skrotum dextra dengan bentuk agak bulat dengan ukuran d 13 cm, permukaan rata, nyeri tekan (-) massa teraba kenyal, tidak bisa dimasukkan.A : Pada bagian benjolan yang menonjol terdapat suara bising usus.Transluminasi = negatif

PX. PENUNJANG

PX. PENUNJANG

PX. PENUNJANG

RESUMEPasien mengataan adanya benjolan di buah zakar yang membesar dan dialami sejak 2 tahun SMRS. Pasien mengaku sering mengejan saat BAB (Buang Air Besar) karena sering mengalami konstipasi. Pasien memiliki hobi mengangkat beban berat saat membantu kakaknya. Pasien memiliki riwayat penyakit serupa sebelumnya, yaitu terdapat benjolan pada lipat paha kiri dan buah zakar saat baru lahir. Kemudian pasien dioperasi pada tahun 2012 di Bagian Bedah RSPAD Gatot Soebroto. Keluhan menghilang 1 tahun pasca operasi. Pada tahun 2013, mulai muncul benjolan dan bertambah besar sampai pada tahun 2015 pasien kontrol ke Poli Bedah RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan muncul kembali benjolan di lipat paha kanan dan buah zakar. Pasien juga memiliki riwayat penyakit diabetes melitusPasien sering makan makanan yang kurang berserat tinggi sehingga sering mengejan keras saat defekasi. Pasien belum pernah mengobati keluhan.

STATUS LOKALISRegio Skrotalis:I : terdapat massa dengan bentuk agak bulat dengan ukuran d 13cm di daerah skrotum dextra, berwarna seperti warna kulit disekitarnya dan tidak terdapat tanda-tanda radang Pa : Teraba massa dgn konsistensi lunak di drh inguinal dan di skrotum dextra dengan bentuk agak bulat dengan ukuran d 13 cm, permukaan rata, nyeri tekan (-) massa teraba kenyal, tidak bisa dimasukkan.A : Pada bagian benjolan yang menonjol terdapat suara bising usus.Transluminasi = negatifDIAGNOSISHernia Skrotalis Permagna DekstraTERAPIPro herniotomi dan hernioplaasty dengan mesh pada tanggal 26 Maret 2015.LAPORAN OPERASINama: Tn. RNo. RM: 44xxxxJenis Kelamin: PriaTanggal: 26 Maret 2015Ahli Bedah: dr. Tan Suhardi, Sp.BAsisten: dr. StefaniDiagnosis pra: Hernia Skrotalis Permagna DekstraTindakan : Herniotomi dan hernioplaasty dengan mesh Diagnosa Pasca: Hernia Skrotalis Permagna DekstraAhli bius: dr. Ayu, Sp.AnUraian Pembedahan:Pasien dalam posisi supine dalam anestesi umumAsepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnyaInsisi 2 jari medial SIAS menuju tuberkulum pubikum menembus kutis subkutis hingga bertemu aponeurosis muskulus eksternus obliqusIdentifikasi crus media dan lateral, insisi diantranya. Identifikasi nerve inguinalIdentifikasi spermatic cord, kantung hernia dibuka, tempat isi usus, usus dikeluarkan, isi kantung ileum I loop. Usus kesan vitalUraian Pembedahan:Kantung proksimal dan distal dipisahkan dilakukan brudgy, kantung proksimal diligasi setinggi preperitoneal fat, kantung hernia dipotong.Identifikasi tuberkulum pubicum, ligamentum inguinalis dan tendon.Dilakukan pemotongan mesh lalu di ligasi dengan proline 1.0 ke konjunt tendon, tuberkulum pubicum. Perdarahan dihentikan.Luka operasi ditutup lapis demi lapisOperasi selesai

PROGNOSISQuo ad Vitam (hidup): Dubia ad BonamQuo ad Sanationam (kambuh): Dubia ad MalamQuo ad Fungsionam: Dubia ad BonamTINJAUAN PUSTAKADANPEMBAHASAN KASUS HERNIAHernia merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutanEpidemiologiPerbandingan pria:wanita pada hernia ingunal adalah 7:175% didaerah inguinal. Hernia indirect lebih banyak daripada hernia direct yaitu 2:1Hernia femoralis kurang dari 10 % dari semua hernia40% dari itu muncul sebagai kasus emergensi dengan inkarserasi atau strangulasi.Hernia sisi kanan lebih sering terjadi daripada di sisi kiri. EtiologiKongenitalTidak tertutupnya prosesus vaginalisAquisial (Lemahnya dinding rongga perut)Muskulus Obliqus eksternus, M.O. Internus, M. TransversusTekanan intraabdomen yang tinggi (batuk, mengejan, mengangkat benda berat)

Bagian Bagian HerniaKantong hernia. Isi hernia. Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya usus, ovarium, tuba fallopii dan jaringan penyangga usus (omentum).Pintu hernia. Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia.Leher hernia. Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.

JENIS HERNIA Menurut lokasinya : (3,4,5)Hernia umbilikus (A, B, C)Hernia Epigastrika (D)Hernia inguinalisHernia femoralis

s

Pemeriksaan FisikInspeksiHernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan mneghilang setelah berbaring. Hernia inguinal Lateralis : uncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral ke medial, tonjolanberbentuk lonjong.Medialis : tonjolan berbentuk bulat.Hernia skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan tojolan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis.Finger test, Ziemen test dan Tumb testPemeriksaan Finger Test :Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.Penderita disuruh batuk:Bila impuls diujung jari berartiHernia Inguinalis Lateralis.Bila impuls disamping jariHernia Inguinnalis Medialis.

Pemeriksaan Ziemen Test :Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita).Penderita diminta batuk bila ada rangsangan tonjolan pada :jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.jari ke 4 : Hernia Femoralis.

Pemeriksaan Thumb Test :Anulus internus ditekan dengan ibu jari lalu penderita disuruh mengejanBila keluar benjolan berartiHernia Inguinalis medialis.Bila tidak keluar benjolan berartiHernia Inguinalis Lateralis.

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan ultrasonografi (USG) pada daerah benjolan (Usus, omentum)PENATALAKSANAANKonservatifReposisi ManualPasien berbaring, posisi kaki lbh tinggi dari kepala (trendelenburg), hernia ditekan secara perlahan menuju abdomenCelana penyanggaIstirahat baringPengobatan Asimtomatik (asam mefenamat), infeksi (ceftriaxon)PENATALAKSANAANPembedahan (Operatif) :Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang.Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskn, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ligasi tinggi lalu dipotong.Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan menutup celah yang terbuka dengan menjahit pertemuan transversus dan muskulus oblikus internus ke ligamen inguinal.

EdukasiHindari batuk, mengejan, mengangkat beratJaga luka op (GV jika perlu setiap hari)Hindari faktor pendukung (konstipasi, mengkonsumsi diet tinggi serat)

Benjolan di buah zakar yang membesar. Benjolan :Isi dari skrotum : epididimis, testisMassa diluar skrotum : usus, omentumTahun 2013, Awal terjadi benjolan, hilang timbul dan timbul saat batuk, mengedan dan mengangkat beban berat5 Jan 2015 ke poliklinik bedah RSPAD, dx : hernia permagna bilateral, tx : pro heriektomi & hernioraphy dgn MESH

Sejak lahir , benjolan pada lipat paha kiri dan buah zakar

Tahun 2012, dx : hernia skrotalis permagna sinistraTx : herniektomi & hernioplasty dgn MESH di Bagian Bedah RSPAD Gatot Soebroto. STATUS LOKALISRegio Skrotalis:I : terdapat massa dengan bentuk agak bulat dengan ukuran 13cm di daerah skrotum dextra, berwarna seperti warna kulit disekitarnya dan tidak terdapat tanda-tanda radang Pa : Teraba massa dengan bentuk agak bulat dengan ukuran 13 cm di daerah inguinal dextra ke skrotum dextra, permukaan rata, nyeri tekan (-) massa teraba kenyal, tidak bisa dimasukkan.A : Pada bagian benjolan yang menonjol terdapat suara bising usus.Transluminasi (-)ReferensiR. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 1997. Hal 700-7183. Dr. P. Bhatia & Dr. S. J. John. Laparoscopic Hernia Repair (a step by step approach). Edisi I. Penerbit Global Digital Services, Bhatia Global Hospital & Endosurgery Institute. New Delhi. 2003. (Ebook, di akses 10 juli 2012)4. H G, Burhitt & O.R.G. Quick. Essential Surgery . Edisi III. 2003. Hal 348-3565. C. Palanivelu. Operative Manual of Laparoscopic Hernia Surgery. Edisi I. Penerbit GEM Foundation. 2004. Hal 39-586. Brian W. Ellis & Simon P-Brown. Emergecy surgery. Edisi XXIII. Penerbit Hodder Arnold. 2006.8. Michael M. Henry & Jeremy N. T. Thompson. Clinical Surgery. Edisi II. 2005.

TERIMA KASIH