20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya .Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu kesatuan usaha yang dari segi hukum di pisahkan dari pemiliknya. Karena terpisah dari dari pemiliknya maka kewajiban pemilik terhadap perusahaannya terbatas sampai jumlah modal yang di setornya. Selain itu bentuk perseroan memungkinkan untuk mendapatkan modal dari banyak orang, setiap orang yang menyetor menjadi pemilik dari perseroan tadi. Karena pemiliknya terdiri dari jumlah yang cukup banyak, maka pengelolaan perseroan akan diserahkan kepada pihak- pihak lain yang diangkat menjadi pimpinan PT tersebut. Dengan kata lain yang menjalankan PT adalah orang-orang yang diangkat oleh pemilik. Untuk mendapatkan modal, PT menerima setoran dari pemilik. Sebagai bukti setoran dikeluarkan tanda bukti pemilikan yang berbentuk saham yang di serahkan kepada pihak-pihak yang menyetor modal. Pemilik PT merupakan kumpilan pihak- pihak yang mempunyai saham sehingga disebut pemegang saham. Saham yang di keluarkan oleh PT dapat dicantumkan nama pemiliknya, 1

Presentasi akm 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas akm 2

Citation preview

Page 1: Presentasi akm 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang

Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan yang

berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara menerbitkan dan

menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum.

Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan tergantung seberapa besar

bagian saham yang dikuasainya.Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu kesatuan usaha

yang dari segi hukum di pisahkan dari pemiliknya. Karena terpisah dari dari pemiliknya

maka kewajiban pemilik terhadap perusahaannya terbatas sampai jumlah modal yang di

setornya. Selain itu bentuk perseroan memungkinkan untuk mendapatkan modal dari banyak

orang, setiap orang yang menyetor menjadi pemilik dari perseroan tadi. Karena pemiliknya

terdiri dari jumlah yang cukup banyak, maka pengelolaan perseroan akan diserahkan kepada

pihak- pihak lain yang diangkat menjadi pimpinan PT tersebut. Dengan kata lain yang

menjalankan PT adalah orang-orang yang diangkat oleh pemilik.

Untuk mendapatkan modal, PT menerima setoran dari pemilik. Sebagai bukti setoran

dikeluarkan tanda bukti pemilikan yang berbentuk saham yang di serahkan kepada pihak-

pihak yang menyetor modal. Pemilik PT merupakan kumpilan pihak- pihak yang

mempunyai saham sehingga disebut pemegang saham. Saham yang di keluarkan oleh PT

dapat dicantumkan nama pemiliknya, disebut saham atas, dapat juga tidak dicantumkan

nama pemiliknya. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan atau privilege tertentu yang hanyadapat

dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus menelitianggaran

dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum negara bagianuntuk meyakinkan

pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan standar.

Keunggulan utama dari system saham (modal saham) adalah kemudahannya

dalam pemindahan kepentingan dalam perusahaan dari seseorang ke pihak 

lainnya.Karena saham dapat dipindah tangankan secara bebas setiap saat, maka perusahaan

1

Page 2: Presentasi akm 2

perlumerevisi buku besar pembantu pemegang saham secara periodik, yang umumnyadiakukansebelum

pembayaran dividen atau rapat pemegang saham.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Apakah Pengertian Modal Saham?

2. Apakah Jenis – Jenis Saham?

3. Apakah Pengertian Saham Biasa?

4. Apakah Karakteristik Saham Biasa?

5. Apakah Hak-Hak Pemegang Saham Biasa?

6. Apakah Keuntungan berinvestasi di saham biasa?

7. Bagaimana Penerbitan Saham ?

8. Apasaja Biaya Penerbitan Saham ?

9. Bagaimana Perolehan Kembali Saham?

10. Bagimana Bonus yang Berupa Saham?

11. Bagimanakah Perlakuan terhadap Agio atau Disagio Saham yang Dijual?

12. Bagaiman Pungutan Tambahan atas Saham (Assessments) itu?

13. Bagaimana Pengeluaran Saham untuk membeli (Akuisisi) Perusahaan?

1.3. Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pengertian Modal Saham?

2. Untuk mengetahui Jenis – Jenis Saham?

3. Untuk mengetahui Pengertian Saham Biasa?

4. Untuk mengetahui Karakteristik Saham Biasa?

5. Untuk mengetahui Hak-Hak Pemegang Saham Biasa?

6. Untuk mengetahui Keuntungan berinvestasi di saham biasa?

7. Untuk mengetahui Bagaimana Penerbitan Saham ?

8. Untuk mengetahui Biaya Penerbitan Saham ?

9. Untuk mengetahui Perolehan Kembali Saham?

10. Untuk mengetahui Bonus yang Berupa Saham?

11. Untuk mengetahui Perlakuan terhadap Agio atau Disagio Saham yang Dijual?2

Page 3: Presentasi akm 2

12. Untuk mengetahui Pungutan Tambahan atas Saham (Assessments) itu?

13. Untuk mengetahui Pengeluaran Saham untuk membeli (Akuisisi) Perusahaan?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Modal Saham

Modal saham adalah Jumlah modal yang disetorkan oleh para pemegang saham

kepada perseroan yang digunakan untuk menjalankan bisnis perseroan tersebut .

Modal saham mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pembiayaan hutang yang

biasanya diharuskan untuk membayar bunga secara rutin dalam suatu waktu atau jatuh

tempo yang tertentu.

Selain itu dalam modal saham juga terdapat persyaratan minimum legal capital yang

mengatur jumlah minimum porsi pembiayaan. Hal tersebut berarti apabila porsi modal

pemegang saham terhadap hutangnya meningkat, maka asset yang dikontribusikan juga akan

meningkat. Persyaratan modal minimum atas modal saham antara lain berupa persyaratan

pengeluaran saham baru dengan nilai nominal yang ditunjukan untuk memastikan bahwa

saham tidak diperjualbelikan dengan diskon atau harga di bawah nilai nominal.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang

menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar

penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut :

1) Hak untuk membagi secara proporsoinal keuntungan dan kerugian.

2) Hak untuk membagi secara proposional dalam manajemen (hak untuk memilih direktur).

3) Hak untuk membagi secara proporsional dalam aset jika perusahaan dilikuidasi.

4) Hak untuk membagi secara proporsional dalam setiap pengeluaran saham baru.

Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham

mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka

3

Page 4: Presentasi akm 2

yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran

saham yang disetujui.

Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan

dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum

dalam tiap-tiap lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing-masing lembar.

2.2.  Jenis – Jenis Saham

Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham – saham itu disebut

saham biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu

adalah saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock). Dalam bab ini

akan diuraikan mengenai salah satu jenis saham yaitu Saham Biasa.

2.3. Saham biasa

Saham biasa adalah berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu

maupun institusi dalam suatu perusahaan. Sedangkan makna surat berharga adalah sesuatu

yang mempunyai nilai dan tentunya dapat diperjualbelikan. saham yang melunasinya

dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga

risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan

berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.

Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan. Mereka menanggung

risiko dan mendapatkan keuntungan. Pada saat kondisi perusahaan jelek, mereka tidak

menerima dividen. Dan sebaliknya, pada saat kondisi perusahaan baik, mereka dapat

memperoleh dividen yang lebih besar bahkan saham bonus. Pemegang saham biasa ini

memiliki hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) dan ikut menentukan

kebijakan perusahaan. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi

sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.

2.4. Karakteristik saham biasa :

1. Berhak atas pendapatan perusahaan

2. Berhak atas perusahaan

3. Berhak mengeluarkan suara

4. Tanggung jawab terbatas

5. Hak memesan efek terlebih dahulu

4

Page 5: Presentasi akm 2

2.5. Hak Pemegang Saham Biasa

1. Hak kontrol saham biasa

Adalah hak pemegang saham biasa untuk membiayai pimpinan persahaan.

2. Hak menerima pembagian keuntungan

Adalah hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan

perusahaan.

3. Hak Preempetive

Adalah hak untuk mendapatkan persentasi kepemilikan yang sama jika perusahaan

mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari

pemegang saham lama dan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan

melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai.

2.6. Keuntungan berinvestasi di saham biasa

1. Dividend

Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

2. Capital Gain

Capital gain adalah kelebihan nilai jual dari nilai beli saham.

2.7. Penerbitan saham1. Akuntansi untuk sahan dengan nilai nominal (nilai pari)

Nilai nominal saham adalah nilai yang terantum dalam tiap-tiap lembar saham yaitu

nilai yang ditetapkan untuk masing-masing lembar saham. Nilai nominal saham tidak

mempunyai hubungan dengan harga pasar saham. Nilai nominal hanya diperlukan untuk

kepentingan hukum.

Nilai nominal rendah membantu perusahaan untuk menghindari kewajiban

kontinjensi. Korporasi mempertahankan rekening untuk :

a. Saham preferen atau saham biasa

b. Premium saham

2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai nominal (nilai pari)

Yaitu merupakan saham yang dikeluarkan perusahaan yang tidak mempuyai nilai

tercetak dalam sertifikat saham. Alasan pengeuaran saham tanpa nilai nominal adalah :

a. Untuk menghindari kewajiban kintinjensi.

b. Untuk menghindari kebingungan pencatatan nilai nominal versus nilai wajar saham.

5

Page 6: Presentasi akm 2

Akuntansi pengeluaran saham tanpa nilai nominal seperti halnya saham dengan nilai

nominal, tetapi dalam saham tanpa nilai nominal tidak diperlukan pencatatan dalam

rekening agio atau diagio saham.

Contoh :

Video Electronic co. Didirikan dengan 10.000 lembar saham biasa yang diotorisasi tanpa

nilai pari. Jika 500 lembar saham kemudian diterbitkan dengan harga $ 10 per saham,

maka ayat jurnalnya adalah:

Kas 5.000

Saham Biasa – Tanpa Nilai Pari 5.000

Jika 500 lembar lagi diterbitkan dengan harga $ 11 per saham, maka ayat jurnalnya

adalah sebagai berikut :

Kas 5.500

Saham Biasa – Tanpa Nilai Pari 5.500

Jika saham tanpa nilai pari dengan nilai ditetapkan $ 5 per saham tetapi dijual $10,

jumlah kelebihan nilai sebesar $ 5 dicatat sebagai tambahan modal disetor.

Contoh :

1.000 lembar saham dengan nilai ditetapkan $ 5 diterbitkan pada $15 per saham secara

tunai, maka ayat jurnalnya sebagai berikut :

Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Penjualan Lump Sum)

3. Saham di Terbitkan dengan Efek atau Surat Berharga Lain (Penjualan Lump Sum)

Penjualan saham bisa dilakukan dengan cara penjualan per unit saham. Unit saham

ini terdiri daribeberapa jenis saham. Apabila penjualan dilakukan dengan cara seperti ini

maka penerimaan dari penjualan akan dibagikan untuk setiap jenis saham tersebut.

Metode yang dapat digunakan untuk mengalokasikan hasil penjualan adalah :

Ø  Metode Proporsional

Ø  Metode Inkremental

Bila harga pasar kedua jenis saham diketahui maka perhitungannya menggunakan

metode Proporsional. Namun apabila hanya harga salah satu jenis saham saja yang di

ketahui maka di gunakan metode Intelektual.

Dua atau lebih kelompok sekuritas diterbitkan oleh perusahaan untuk suatu

penerbitan tunggal. Masalah untuk dalam penjualan lump sum seperi ini adalah 6

Page 7: Presentasi akm 2

mengalokasikan hasil di antara beberapa kelompok sekuritas, Perusahaan menggunakan

dua metode alokasi yang tersedia yaitu :

1. Metode Proporsional

Metode ini digunakan jika harga pasar sama atau dasar lain untuk menentukan nilai

relatif masing-masing kelompok sekuritas tersedia.

Contoh :

Sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham biasa denagn nilai yang

ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $ 20 per saham, dan 1000 lembar saham

preferen dengan nilai pari $ 10 yang memiliki harga pasar $ 12 per saham diterbitkan

dengan nilai lump sum sebesar $30.000, Adapun alokasi $30.000 ke dalam dua

kelompok saham :

Nilai pasar wajar saham biasa (1.000 x $20) = $ 20.000Nilai pasar wajar saham preferen (1.000 X $12) = 12.000 Nilai pasar agregat = $ 32.000

Nilai pasar wajar saham biasa $20.000 X $30.000 = $ 18.000

$32.000

Nilai pasar wajar saham preferen $12.000 X $30.000 = $ 11.250

$32.000

2. Metode InkrementalJika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan, maka metode

inkremental dapat dipergunkan. Nilai pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar

kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari lump sum dialokasikan ke

kelompok dimana nilai pasar tidak diketahui.

Contoh :

Sebuah perusahaan menerbitkan 1000 lembar saham biasa denagn nilai yang

ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $ 20 per saham, dan 1000 lembar saham

preferen dengan nilai pari $ 10 yang tidak memiliki harga pasar ditetapkan diterbitkan

dengan nilai lump sum sebesar $30.000, Adapun alokasi $30.000 ke dalam dua

kelompok saham :

Penerimaan lump sum $30.000Dialokasikan ke saham biasa (1.000 X $ 20) 20.000Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $ 10.000

4. Saham Dikeluarkan dalam Transaksi Non Kas

7

Page 8: Presentasi akm 2

Kadang – kadang modal saham dikeluarkan dengan menerima aktiva (selain dari

kas). Aturan umum perusahaam harus mencatat saham yang diterbitkan atas jasa atau

harta lainnya, sebesar:

a. Nilai wajar dari barang atau jasa diterima.

b. Jika nilai wajar dari barang atau jasa tidak dapat diukur dengan andal, digunakan

nilai wajar saham yang di terbitkan

PSAK No.21 paragraf 13 (f) menyatakan bahwa saham dicatat berdasarkan nilai

wajar aktiva bukan kas yang diterima (butir b). Apabila kedua penilaian diatas tidak dapat

ditentukan,biaasanya dilakukan terhadap aktiva yang diterima. Penilaian ini bisa juga

dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Kecendrungan yang sering terjadi jika penilaian

dilakukan oleh pimpinan perusahaan aadalah menghindari adanya disagio

saham,sehingga aktiva dan modal saham akan dicatat terlalu besar maka modal saham itu

disebut “watered”. Tetapi jika dicatat terlalu kecil maka neraca yang disusun

mengandung “cadangan rahasia”.

Contoh :

PT Risa Fadila menerbitkan 10.000 lembar saham nominal Rp.1.000,00 per lembar dan

ditukar dengan sebuah gedung, maka:

1. Apabila harga pasar saham tidak diketahui,tetapi harga pasar gedung diketahui

sebesar Rp 15.000.000,00,maka jurnal yang dibuat adalah :

Gedung                                        Rp.15.000.000,00

          Modal saham bias                                       Rp.10.000.000,00

          Agio saham                                                 Rp.  5.000.000,00

2. Apabila harga pasar gedung tidak di ketahui tetapi harga pasar saham diketahui

sebesar Rp.14.000.000,00,maka jurnalnya adalah :

Gedung                                        Rp.14.000.000,00

          Modal saham biasa                                     Rp.10.000.000,00

         Agio saham                                                 Rp.  4.000.000,00

3. Apabila harga pasar saham dan bangunan keduanya tidak di ketahui dan pimpinan

perusahaan menetapkan harga perolehaan bangunan sebesar Rp.12.500.000,00,maka

jurnalnya adalah :

Gedung                                        Rp.12.500.000,00

          Modal saham biasa                                     Rp.10.000.000,008

Page 9: Presentasi akm 2

          Agio saham                                                 Rp.  2.500.000,00

2.8. Biaya Penerbitan Saham

Yaitu biaya langsung yang dikeluarkan untuk menjual saham, yaitu :

a. Biaya underwriting

b. Akuntan dan biaya hukum

c. Biaya cek

d. Pajak

Biaya-biaya tersebut harus mengurangi yang diterima dari penjualan saham.

2.9. Perolehan Kembali Saham

Korporasi membeli saham yang beredar untuk :

1. Menyediakan efisiensi distribusi pajak, kelebihan uang tunai kepada para pemengang

saham.

2. Meningkatkan laba per saham dan tingkat pengembalian ekuitas.

3. Memberikan saham untuk kompensasi karyawan atau untuk memenuhi kebutuhan

merger.

4. Mengagalkan upaya akusisi atau untuk mengurangi jumlah pemegang saham.

5. Menaikkan harga pasar saham.

2.10. Bonus yang Berupa Saham

Agar penjualan obligasi atau saham prioritas bisa menarik pembeli,kadang – kadang

diberikan saham biasa sebagai bonus. Misalnya dalam penjualan 10 lembar saham prioritas

nominal @ Rp.1.000,00 diberi bonus 1 lembar saham biasa,nominal Rp.1.000,00. Harga

pasar saham prioritas tanpa bonus = Rp.950,00 per lembar. Jurnal untuk mencatat transaksi

diatas adalah sebagai berikut :

Kas                                                           Rp.10.000,00

Disagio saham prioritas                            Rp.     500,00

Disagio saham biasa                                 Rp.      500,00

         Modal saham prioritas                                            Rp.10.000,00

         Modal saham biasa                                                 Rp.  1.000,00

Disagio saham prioritas dan saham biasa di hitung sebagai berikut :

Nilai nominal saham prioritas (10 lembar)                 Rp.10.000,00

Harga pasar saham prioritas (10 lembar)                    Rp.  9.500,00 9

Page 10: Presentasi akm 2

Disagio saham prioritas                                               Rp.     500,00  

Harga jual saham prioritas plus bonus                         Rp.10.000,00

Harga pasar saham prioritas tanpa bonus                     Rp.  9.500,00 

Nilai ssaham biasa                                                        Rp.    500,00

Nilai nominal saham biasa                                            Rp.  1.000,00 

Disagio saham biasa                                                      Rp.    500,00

  

2.11. Perlakuan terhadap Agio atau Disagio Saham yang Dijual

Dalam hal penjualan saham dengan harga di atas atau di bawah nilai nominal,maka

selisih itu akan dicatat didalam rekening giro atau disagio saham. Rekening (akun) agio

saham dipakai untuk mencatat kelebihan harga di atas nilai nominalnya sedang rekening

disagio saham dipakai untuk mencatat kekurangan harga dari nilai nominal saham.

Rekening – rekening agio atau disagio saham adalah rekening yang menunjukan modal

yang disetor dari pemegang saham,oleh karena itu selama saham – saham tersebut masih

beredar maka rekening itu juga akan nampak dalam neraca. Didalam neraca rekening agio

saham merupakan pengurangan terhadap rekening modal saham. Apabila saham yang

beredar ditarik,maka rekening agio dan disagio saham yang berhubungan dengan saham

tersebut dibatalkan.

2.12. Pungutan Tambahan atas Saham (Assessments)

Dalam suatu keadaan tertentu perusahaan bisa mengadakan pungutan tambahan kepada

para pemegang saham. Pencatatn terhadap pungutan tambahan ini tergantung pada harga

jual saham – saham tersebut. Apabila saham – saham itu dulu dujual dibawah nominal

(dengan disagio) maka pungutan tambahan yang dikenakan kepada para pemegang saham

di catat sebagai berikut :

Kas                                                           Rp.xxxx

                  Disagio saham                                                 Rp.xxxx

Rekening giro saham akan di kredit maksimum sebesar disagio yang timbul dari

penjualan saham. Jika pungutan lebih besar dari pada disagio maka selisihnya akan

dikreditkan kerekening modal pungutan tambahan. Tetapi apabila penjualan saham

dulunya tidak dibawah nominal maka pungutan tadi semuanya akan dikreditkan

kerekening modal pungutan tambahan.10

Page 11: Presentasi akm 2

2.13. Pengeluaran Saham untuk membeli (Akuisisi) Perusahaan

Sebuah PT bisa membeli (akuisisi) perusahaan lain dan di gabungkan (merger) menjadi

satu. Pembelian ini dapat dibayar dengan saham dari PT tersebut. Jumlah saham akan

dipakai untuk pembayaran tergantung pada harga pasar saham tersebut dan juga harga pasar

dari aktiva perusahaan yang dibeli.

Kadang – kadang perusahaan yang diakuisisi dinilai lebih tinggi dari pada harga pasar

aktivanya,hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal,antara lain kemampuan perusahaan itu

dalam memperoleh laba. Selisih harga pasar aktiva yang diakuisisi dengan jumlah harga

pembelian yang disetujui dicatat sebagai goodwill.

Kadang – kadang perusahaan – perusahaan perseorangan bergabung untuk membentuk

suatu PT. Masing – masing perusahaan akan menerima saham dari PT tersebut sebagai ganti

aktiva yang diserahkan kepada PT baru. Bisa juga sebuah perusahaan perseorangan berganti

bentuk menjadi PT. Apabila perusahaan yang lama itu berbentuk firma maka para anggota

firma tersebut akan menerima saham dari PT yang baru sebanding dengan modal masing –

masing anggota. Dalam keadaan ini ada 2 cara pencatatan yang dapat dilakukan :

1.      Buku – buku perusahaan lama diperlanjutkan sebagai buku perusahaan baru.

2.      Buku – buku perusahaan lama ditutup dan dibuat buku baru untuk perusahaan baru.

                                                    

11

Page 12: Presentasi akm 2

                  

BAB II

PENUTUP3.1.  Kesimpulan

Modal saham adalah Jumlah modal yang disetorkan oleh para pemegang saham

kepada perseroan yang digunakan untuk menjalankan bisnis perseroan tersebut .

Modal saham mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pembiayaan hutang yang

biasanya diharuskan untuk membayar bunga secara rutin dalam suatu waktu atau jatuh

tempo yang tertentu.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang

menerbitkan surat berharga tersebut.

Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham

mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka

yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran

saham yang disetujui.

Saham biasa adalah berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu

maupun institusi dalam suatu perusahaan. Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari

perusahaan. Mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungan. Pada saat kondisi

perusahaan jelek, mereka tidak menerima dividen. Dan sebaliknya, pada saat kondisi

perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang lebih besar bahkan saham bonus.

Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham)

dan ikut menentukan kebijakan perusahaan. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham

biasa akan membagi sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham

preferen.

12

Page 13: Presentasi akm 2

13