Upload
selphi-cristiani
View
109
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Prinsip Sains Dalam Kesehatan
Citation preview
Siti Patma Yunaningsih
PRINSIP-PRINSIP SAINS
DALAM KEPERAWATAN
1. LOUIS PASTEUR
Louis Pasteur adalah seorang ilmuan kelahiran perancis. Sebagai ilmuwan, ia berhasil
menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanyadengan
proses pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. Pasteur memulai karirnya sebagai ahli
fisika di sebuah sekolah lanjutan atas. Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi professor di
Universitas Strasbourg, kemudian ia pindah ke Universitas Lille dan disana ia melakukan
penemuan yang berarti bagi bidang kedokteran.
Louis Pasteur merupakan ilmuwan pendukung teori Biogenesis terkenal dengan teori
“Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo”. Pasteur mendukung teori biogenesis setelah
beliau melakukan percobaan menggunakan tabung leher angsa. Pada percobaan tersebut, ia
mempersiapkan larutan nutrisi berupa cairan kaldu kemudian memasukkannya ke dalam
labu, dan kemudian dipanaskan. Setelah itu dibiarkan beberapa lama dan udara tanpa
perlakuan apapun dan tanpa disaring, jadi udara dibiarkan keluar masuk labu tersebut.
Setelah diinkubasi beberapa lama ternyata tak ditemukan kehidupan mikroorganisme dalam
labu tersebut.
Alasannya bahwa partikel-partikel debu yang mengandung mikroorganisme tidak
mencapai larutan nutrisi, dikarenakan mikroorganisme tersebut mengendap dalam bagian
tabung leher angsa yang berbentuk huruf U dan aliran udara berkurang, sehingga partikel-
partikel tadi tidak terbawa ke dalam labu. Apabila labu yang berisi nutrisi kemudian
penyimpanannya diletakkan secara miring, sehingga kemungkinan partikel debu memasuki
labu lewat aliran udara, maka setelah beberapa lama disimpan, ditemukan kehidupan
mikroorganisme pada labu tersebut. Hasil eksperiman Pasteur ini ternyata dapat
menumbangkan teori abiogenesis atau generatio spontanea dengan munculnya paham baru
yaitu biogenesis yang berarti bahwa kehidupan itu berasal dari kehidupan sebelumnya.
Selanjutnya dikenal dengan istilah onne vivum ex ovo, omne ovum ev vivo yang berarti
semua makhluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup.
Siti Patma Yunaningsih
2. PASTEURISASIa. Pengeretian dari pasteurisasi:
Proses termal dengan suhu sedang dengan medium yang diberikan pada produk
pangan yang bertujuan membunuh mikroba vegetatif tertentu yang terutama bersifat
patogen dan juga menginaktifkan enzim dan suhu waktu.
Pasteurisasi Dibedakan Menjkadi 2 Yaitu
- Low temperature long time 63C selama 30 menit.
- HTST:High temperature short time 72C selama 15 menit
b. Keuntungan Pasteurisasi :
1. Proses dapat dikontrol
2. lebih sedikit penstabilan yang dibutuhkan
3. menghemat waktu dan tempat
4. meningkatkan kapasitas
c. Teknik Atau Pasteurisasi
Dengan sifat bath pasteurisasi setelah di campurkan bahan dimasukan ke dalam
pasteurisasi atau tangki air panas disirkulasi melalui jaket atau selimut dinding wadah dan
tergantung dari suhu air panas yang digunakan suhu tertentu tercapai pada prodak
pasteurisasi.setelah beberapa waktu tertentuyang telah ditetapkan denagan mengunakan
air dingin dan sirkulasi melalui jaket dan selimut dan terjadi proses pendingin.setelah
suhu dingin tertentu tercapai produk dipopakan keluar pasteurisasi.
Siti Patma Yunaningsih
d. Tujuan Penggunaan Suhu Sedang
1. Mempertahankan kualitas sensoris
2. Menghindari pemanasan berlebihan atau oper proses
- bahan tambah makanan akan hilang atau memudar pada saat
Ditambahkan
- agar vitamin pada bahan tidak hilang contohnya:vitamin C
- agar mempermudah proses pengemasan
PRODUK TUJUAN KONDISI PASTEURISASI
1. JUS BUAH
2. BIR
3. SUSU
4. TELUR CAIR
5. ES KRIM
- in aktifkan enzim
- dekstrasi mikroba Pembusuk
- dekstrasi patogen
- dekstrasi pathogen
Salmonella seftemburg
- dekstrasi patogen
- 65C sampai 30 menit
- 77C sampai 1 menit
- 88C sampai 15 detik
- 65C sampai 20 detik
- 72C sampai 1-4 menit
- 65C sampai 15 menit
- 71,5C sampai detik
- 64,4C sampai 2,5 menit
- 60C sampai 3.5 menit
- 65C sampai 30 menit
- 71C sampai 10 menit
- 80C sampai 15 detik
e. Umur simpan produk pasteurisasi diperoleh:
1. jenis produk
2. nilai ph
3. resistensi mikroba dan enzim
4. sensitifikasi produk
5. suhu dan metode pasteurisasi yang digunakan
Siti Patma Yunaningsih
3. FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga
dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang
keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam
laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Dalam keadaan normal, organisme melakukan pembongkaran zat dengan cara
oksidasi biologi atau respirasi aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen bebas. Akan
tetapi, pada saat kadar oksigen terlalu rendah, oksidasi biologi tidak dapat berlangsung.
Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat
melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.
Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah
jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada
yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses
pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi.
Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme
mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob, misalnya pada fermentasi asam cuka.
Jika dibandingkan dengan respirasi, sebenarnya fermentasi ini sangat merugikan sel
karena dua alasan:
1. Sering dihasilkan senyawa yang merusak sel, misalnya alkohol.
2. Dari jumlah mol zat yang sama akan dihasilkan jumlah energi yang lebih rendah/lebih
sedikit.
Siti Patma Yunaningsih
Fermentasi diberi nama sesuai dengan jenis senyawa akhir yang dihasilkan.
Berdasarkan senyawa atau jenis zat yang dihasilkan, fermentasi dibedakan menjadi
fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.
Fermentasi Asam Laktat
Pada sel hewan tingkat tinggi dan manusia, jika bekerja terlalu berat dan kebutuhan
oksigen untuk melakukan respirasi sel tidak cukup, maka senyawa asam piruvat dalam sel
otot akan direduksi menjadi asam laktat (asam lelah). Asam laktat adalah suatu senyawa
yang dapat menurunkan pH sampai pada suatu titik yang mengakibatkan gangguan serius
pada fungsi sel. Salah satu gangguan yang ditimbulkannya adalah kelelahan, sehingga asam
laktat sering disebut juga asam lelah.
Proses glikolisis menghasilkan asam piruvat. Jika cukup oksigen, glikolisis akan
dilanjutkan dengan siklus Krebs. Bila kondisi anaerob (kurang oksigen) yang terjadi, asam
piruvat akan diubah menjadi asam laktat. Akibatnya, rantai transpor elektron tidak terjadi
karena tidak lagi menerima elektron dari NADH dan FADH2 yang dalam keadaan aerob
dihasilkan oleh siklus Krebs. Karena tidak terjadi penyaluran elektron, maka NAD+ dan FAD
yang mutlak diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk sehingga daur Krebs
terhenti. Reaksi ini merupakan suatu pemborosan, karena hanya 7% dari energi yang terdapat
pada asam piruvat yang dibebaskan. Meskipun fermentasi asam laktat menghasilkan senyawa
yang merugikan otot, tetapi poses ini menghasilkan ATP bagi sel yang tidak dapat
melakukan respirasi secara aerob. Pada fermentasi asam laktat ini, dari satu molekul glukosa
dihasilkan ATP sebanyak 2 molekul. Secara sederhana, fermentasi asam laktat berlangsung
sebagai berikut.
Mungkin Anda heran mengapa didalam fermentasi asam laktat dapat dihasilkan
energi. Sebab kalau dipikir, molekul asam piruvat tidak lebih teroksidasi daripada molekul
glukosa. Jika rumus molekulnya diperhatikan, C3H4O3, maka seakan-akan apa yang terjadi
pada glikolisis hanyalah pemecahan molekul glukosa, (C6H12O6), menjadi dua bagian
(C3H6O3), yang kemudian kehilangan 2 elektronnya dalam bentuk 2 atom hidrogen. Hal ini
memang benar. Tetapi, penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa apa yang terjadi bukan
Siti Patma Yunaningsih
sekedar itu. Satu ujung dari molekul asam piruvat (–CH3) sekarang lebih tereduksi daripada
yang terdapat pada glukosa, sedangkan pada ujung lainnya (–COOH) lebih teroksidasi.
Reaksi reduksi dan oksidasi inilah yang kemudian membebaskan energi yang sedikit
tersebut.
Fermentasi Alkohol
Beberapa organisme seperti Saccharomyces dapat hidup, baik dalam kondisi
lingkungan cukup oksigen maupun kurang oksigen. Organisme yang demikian disebut aerob
fakultatif. Dalam keadaan cukup oksigen, Saccharomyces akan melakukan respirasi biasa.
Akan tetapi, jika dalam keadaan lingkungan kurang oksigen Saccharomyces akan melakukan
fermentasi.
Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang dihasilkan oleh proses glikolisis akan
diubah menjadi asam asetat dan CO2. Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol.
Proses perubahan asam asetat menjadi alkohol tersebut diikuti pula dengan perubahan
NADH menjadi NAD+. Dengan terbentuknya NAD+, peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi.
Dalam fermentasi alkohol ini, dari satu mol glukosa hanya dapat dihasilkan 2 molekul ATP.
Fermentasi alkohol, secara sederhana, berlangsung sebagai berikut.
Sebagaimana halnya fermentasi asam laktat, reaksi ini merupakan suatu pemborosan.
Sebagian besar dari energi yang terkandung di dalam glukosa masih terdapat di dalam etanol,
karena itu etanol sering dipakai sebagai bahan bakar mesin. Reaksi ini, seperti fermentasi
asam laktat, juga berbahaya. Ragi dapat meracuni dirinya sendiri jika konsentrasi etanol
mencapai 13% (Hal ini menjelaskan kadar maksimum alkohol pada minuman hasil
fermentasi seperti anggur).
Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang berlangsung dalam
keadaan aerob. Fermentasi ini biasa dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter) dengan
substrat etanol. Jika diberikan oksigen yang cukup, bakteri-bakteri ini dapat memproduksi
cuka dari bermacam-macam bahan makanan yang beralkohol. Bahan makanan yang biasa
Siti Patma Yunaningsih
digunakan yaitu sari buah apel, anggur, biji-bijian fermentasi, malt, beras, atau bubur
kentang. Dari proses fermentasi asam cuka, energi yang dihasilkan lima kali lebih besar
daripada energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol. Secara umum reaksi kimia yang
terfasilitasi oleh bakteri ini adalah:
C2H5OH + O2 —> CH3COOH + H2O
4. TAHAPAN-TAHAPAN PROSES METODE ILMIAH
a. Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method
adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan
terkontrol.
b. Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah
asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir
untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu
metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa
yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan
menuntun proses selanjutnya.
c. Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan
bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran
akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses
berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan
berurutan.
d. Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah,
bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus
Siti Patma Yunaningsih
tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak
tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah.
Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah
sebuah bentuk metode ilmiah.
e. Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara
terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu
dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin
membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir
ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi
dilakukan secara sadar dan terkontrol.
f. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah
atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah
metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.
g. Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya
masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan
metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data
tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan.
Siti Patma Yunaningsih
Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya
bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?
h. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih
memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah
dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang
jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah.
Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat
penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti
untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan
berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
i. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan
sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang
peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan
hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam
metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya
sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
j. Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari
suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan
sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis,
peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak
hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus
terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang
tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu
penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas
kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
Siti Patma Yunaningsih
k. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah
kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah
yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat
deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang
tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini
perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya
penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang
diajukannya.
5. CONTOH-CONTOH MIKROORGANISME YANG BERSIFAT AEROB DAN
ANAEROB BESERTA PENYAKITNYA
1. Bakteri Aerob
Organisme aerobik atau aerob adalah organisme yang melakukan metabolisme
dengan bantuan oksigen. Aerob, dalam proses dikenal sebagai respirasi sel, menggunakan
oksigen untuk mengoksidasi substrat (sebagai contoh gula dan lemak) untuk
memperoleh energi. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter
Aerob obligat membutuhkan oksigen untuk melakukan respirasi sel aerobik.
Aerob fakultatif dapat menggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi
secara anaerobik.
Mikroaerofil adalah organisme yang bisa menggunakan oksigen tetapi dalam
konsentrasi yang sangat kecil (mikromolar).
Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya,
tetapi mereka tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai
terminal electron acceptor (akseptor elektron terminal). Contoh yang dapat diberikan
adalah oksidasi glukosa (monosakarida) dalamrespirasi aerobik.
C6H12O6 + 6 O2 + 38 ADP + 38 fosfat → 6 CO2 + 6 H2O + 38 ATP
Siti Patma Yunaningsih
Energi yang dilepaskan pada reaksi ini sebesar 2880 kJ per mol, yang disimpan
dalam regenerasi 38 ATP dari 38 ADP per glukosa. Angka ini 19 kali lebih besar
daripada yang dihasilkan reaksi anaerobik. Organisme eukariotik (semua kecuali bakteri)
hanya memperoleh 36 ATP yang diregenerasi dari ADP dalam proses ini. Hal ini
disebabkan terdapat membran yang harus dilewati oleh transport aktif.
Berikut adalah beberapa contoh dan karakteristik bakteri aerob:
a. Bacillus
Genus Bacillus terdiri dari spesies bakteri obligat aerob dan bakteri
fakultatif. Termasuk ke dalamnya adalah bakteri yang hidup bebas dan bakteri
patogen. Misalnya, B. subtilis adalah bakteri tanah yang hidup bebas, sedangkan
bakteri B. anthrax merupakan bakteri penyebab penyakit anthrax. Berbagai spesies
Bacillus digunakan secara komersial untuk produksi enzim dan penelitian genetik.
b. Mycobacterium Tuberculosis
Bakteri patogen ini merupakan penyebab penyakit tuberkulosis.
Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri berbentuk batang, aerob obligat, dan
memiliki ciri khusus yakni adanya lapisan lilin di dinding selnya. Sebagai bakteri
aerob yang membutuhkan oksigen, M. tuberculosis bermanifest di paru-paru
mamalia karena kandungan oksigennya sangat tinggi. Pembelahan diri bakteri M.
tuberculosis terjadi sangat lambat, yaitu sekitar 15 jam setelah infeksi terjadi.
c. Nocardia
Nocardia merupakan bakteri berbentuk batang dan termasuk jenis gram
positif. Genus Norcadia terdiri dari lebih 80 spesies. Sebagian bakteri Norcadia
bersifat patogen, namun sebagian lainnya tidak menimbulkan masalah kesehatan
atau non patogen. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Nocardia disebut
nocardiosis. Nocardiosis hanya mempengaruhi paru-paru saja namun bisa pula
seluruh tubuh. Biasanya, bakteri Nocardia tumbuh subur di rongga mulut, terutama
di gusi dan kantong periodontal.
d. Lactobacillus
Siti Patma Yunaningsih
Lactobacillus bukan bakteri aerob obligat, melainkan termasuk dalam tipe
bakteri fakultatif. Bakteri ini sering digunakan dalam proses pengentalan dan
fermentasi makanan. Lactobacillus juga sering ditemukan dalam rongga mulut dan
usus tanpa menimbulkan gangguan kesehatan. Sebaliknya, beberapa spesies
Lactobacillus bermanfaat bagi kesehatan dan diklasifikasikan sebagai flora
probiotik.
Selain contoh empat bakteri diatas, bakteri aerob lain meliputi Pseudomonas,
bakteri Staphylococcus (fakultatif), dan spesies Enterobacteriacae (fakultatif)
2. Bakteri anaerob
Anaerob artinya “hidup tanpa udara”. Perkembangan bakteri anaerob ini terjadi
pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung oksigen. Kuman-
kuman ini normalnya ditemukan di mulut, saluran pencernaan dan vagina serta pada
kulit. Umumnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob adalah gas
gangren, tetanus dan botulisme. Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier
(sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding usus) mengalami kerusakkan akibat
pembedahan, jejas atau penyakit. Biasanya sistem kekebalan tubuh akan membunuh
bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kadang-kadang bakteri tersebut mampu
berkembang dan menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan
jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat yang
disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan
oksigen. Keadaan yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit
pembuluh darah, keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh bagian tubuh. Misalnya:
Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi, rahang,
tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga.
Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru, infeksi pada salaput
pembungkus paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru (bronkiektasis).
Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut membentuk abses, radang
selaput rongga perut (peritonitis) dan radang usus buntu (apendisitis).
Siti Patma Yunaningsih
Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses panggul, penyakit
radang panggul, peradangan dinding rahim (endometritis) serta infeksi panggul yang
diikuti keguguran atau persalinan prematur.
Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering menyebabkan ulkus pada penderita
diabetes, gangren, infeksi yang merusak lapisan kulit sebelah dalam dan jaringan serta
luka infeksi akibat gigitan.
Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan pembentukkan abses pada otak
dan susunan saraf pada tulang belakang.
Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam aliran darah penderita yang
sakit (keadaan ini disebut bakteremia).
Jenis Bakteri Anaerob
Terdapat tiga kategori bakteri anaerob: obligat, aerotoleran, dan fakultatif.
Anaerob obligat membutuhkan lingkungan bebas oksigen untuk hidup. Bakteri jenis ini
tidak bisa hidup di tempat dengan oksigen yang bisa merusak dan menghancurkan
mereka. Bakteri aerotoleran tidak menggunakan oksigen untuk hidup, tapi tetap bisa
hidup dalam lingkungan dengan oksigen. Anaerob fakultatif menggunakan fermentasi
untuk tumbuh di tempat tanpa oksigen, tetapi menggunakan respirasi aerobik di tempat-
tempat dengan oksigen.
Porphyromonas gingivalis adalah contoh bakteri anaerob obligat yang umumnya
ditemukan di mulut, tetapi juga dianggap berhubungan dengan rheumatoid arthritis.
Contoh umum bakteri anaerob aerotoleran adalah Propionibacterium acnes yang
berkontribusi terhadap munculnya jerawat. Dalam beberapa kasus, bakteri ini bisa
memasuki tubuh dan menyebabkan endokarditis, yang merupakan peradangan pada
lapisan jantung. Beberapa spesies dalam genus Staphylococcus adalah jenis bakteri
anaerob fakultatif dan merupakan penyebab utama keracunan darah.
Salah satu contohnya adalah Staphylococcus aureus, yang memicu masalah kulit
seperti jerawat, bisul, dan impetigo serta kondisi lain yang lebih serius seperti meningitis,
endokarditis, dan pneumonia. Contoh lain anaerob fakultatif adalah Escherichia coli yang
memiliki banyak strain bermanfaat serta beberapa strain yang merusak, seperti yang
menyebabkan keracunan makanan.
Siti Patma Yunaningsih
Infeksi Bakteri Anaerob
Banyak bakteri anaerob menginfeksi luka terbuka, ulkus kulit diabetes, gigitan,
dan lesi kulit lainnya. Bacteroides adalah spesies bakteri anaerob umum yang terdapat
dalam luka kaki penderita diabetes. Seringkali, bakteri anaerob hidup berdampingan
dengan bakteri aerobik dan lazim ditemukan dalam ulkus kaki sehingga membuatnya
lebih sulit diobati. Bakteri anaerob lainnya, seperti genus Actinomyces menyebabkan
infeksi gigi dalam mulut. Berkumur dengan hidrogen peroksida akan melepaskan oksigen
sehingga menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan bakteri anaerob. Terkadang
bakteri anaerob menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan abses, pneumonia, radang
selaput dada purulen, dan pelebaran bronkhus pada paru.
Gejala Infeksi
Gejala infeksi bakteri anaerob bervariasi sesuai dengan lokasi, dengan nyeri dan
demam biasanya menjadi gejala umum. Misalnya, infeksi pada gigi dan gusi sering
menimbulkan rasa sakit, bengkak, pendarahan gusi, serta bau mulut. Seseorang yang
mengalami infeksi tenggorokan mungkin mengalami sakit tenggorokan, sensasi tersedak,
demam, serta bau mulut. Orang dengan infeksi paru-paru mungkin mengalami kesulitan
bernapas, batuk, nyeri dada, dan demam. Sedangkan infeksi pada aliran darah sering
menimbulkan gejala menggigil dan demam tinggi, dan pada kasus parah mengakibatkan
kematian.
Faktor Risiko
Terdapat peningkatan risiko infeksi pada mereka yang mengalami gangguan
sistem kekebalan tubuh, baru menjalani operasi, atau mengalami luka. Orang dengan
diabetes mellitus, penyakit pembuluh darah, kanker, dan tumor juga lebih rentan terhadap
infeksi bakteri.
Bentuk Bakteri Anaerob
Siti Patma Yunaningsih
Bakteri anaerob memiliki banyak bentuk. Actinomyces memiliki bentuk batang
yang mungkin lurus, sedikit melengkung, atau bercabang. Propionibacterium juga
memiliki beberapa bentuk, seperti oval, batang, serta bercabang
6. PERANAN MIKROBA DALAM KESEHATAN BAIK POSITIF MAUPUN NEGATIF
Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme disadari tertutama karena kerugian yang
ditimbulkannya pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya dalam bidang
mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen
yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Walaupun di
bidang lain mikroorganisme tampil merugikan, tetapi perannya yang menguntungkan jauh
lebih menonjol.
a. Bakteri
Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat memberikan
manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh
mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain
dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit.
Contoh Bakteri Yang Berperan Dalam Kesehatan
1. Bakteri yang menghasilkan antibiotic :
a. Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin.
b. Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline.
c. Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol.
d. Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin.
e. Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.
2. Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen penyebab
penyakit adalah Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan
penyakit tifus, Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC, dan
Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.[53][54] Bakteri patogen juga
dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang menyebabkan
brucellosis pada sapi dan Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.[55] Untuk
infeksi pada tanaman yang umum dikenal adalah Xanthomonas oryzae yang
menyerang pucuk batang padi dan Erwinia amylovora yang menyebabkan busuk
pada buah-buahan.
Siti Patma Yunaningsih
b. Virus
Peranan virus bagi hewan dan makhluk hidup adalah dapat digunakan di dalam
usaha - usaha yang berkaitan dengan kesehatan. Virus biasanya digunakan untuk
memindahkan materi genetik dari satu bakteri ke dalam bakteri lainnya yang tidak
mungkin dilakkan oleh manusia.
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah
menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor -biologi
pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia
kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15
Desember ¬2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).
Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia,
hewan, dan tumbuhan.
Contoh Virus Yang Berperan Dalam Kesehatan
1. Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak,
selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong
ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun telinga.
penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melalui ludah, urin
dan muntahan.
2. Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila
virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan
dengan saraf tepi. Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus
polio dapat hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi
melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat
lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi
melalui alat makan bahkan melalui ludah.
Siti Patma Yunaningsih
c. Jamur
JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun
obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan
aktivitas sel-sel darah putih. Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine
Douglas Schar, sangat baik untuk melawan infeksi. Jamur adalah salah satu makanan
yang enak, selain itu gizi yang ada di dalamnya sangat kompleks. Manfaatnya juga
kompleks, mulai dari memerangi kanker, meningkatkan imunitas hingga menguatkan
jantung. kalori yang terkandung di dalamnya juga rendah dan jika diolah dengan benar,
rasa jamur sangat mirip dengan daging ayam.
Contoh Jamur Yang Berperan Dalam Kesehatan
1. Jamur Kuping Hitam kering /Auricularia polytricha. jamur kuping berkhasiat
membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Mengurangi penyumbatan
pada pembuluh darah , dan bagus sebagai anti oksidant penangkal Radikal bebas ,
pencegah timbulnya kanker
2. Cegah kanker payudara. Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi
menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan
5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT).
Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker
payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel
dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan
sekitar 100 gram jamur per hari.
1) Khamir
Khamir (yeast) adalah salah satu mikroorganisme yang termasuk dalam
golongan fungi yang dibedakan bentuknya dari mould (kapang) karena berbentuk
uniseluler. Reproduksi vegetatif pada khamir terutama dengan cara pertunasan.
Sebagai sel tunggal yeast tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibanding
dengan mould yang tumbuh dengan pembentukan filamen. Yeast sangat mudah
Siti Patma Yunaningsih
dibedakan dengan mikroorganisme yang lain misalnya dengan bakteri, yeast
mempunyai ukuran sel yang lebih besar dan morfologi yang berbeda. Sedangkan
dengan protozoa, yeast mempunyai dinding sel yang lebih kuat serta tidak
melakukan fotosintesis bila dibandingkan dengan ganggang atau algae.
Dibandingkan dengan kapang dalam pemecahan bahan komponen kimia yeast lebih
efektif memecahnya dan lebih luas permukaan serta volume hasilnya lebih banyak.
Contoh Khamir Yang Berperan Dalam Kesehatan
a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
b. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
2) Kapang
Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalam anggota Kingdom
Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang
resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum
Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan"
Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau
terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas
Ascomycetes.
Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari
dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih
cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora
aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga
penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora
tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan
gangguan kesehatan.
Contoh Kapang Yang Berperan Dalam Kesehatan
1. Gangguan kesehatan yang diakibatkan spora kapang terutama akan menyerang
saluran pernapasan. Asma, alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan
kesehatan yang paling umum dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh
yang menyerang spora yang terhirup.
Siti Patma Yunaningsih
2. Penyakit lain adalah infeksi kapang pada saluran pernapasan, atau disebut
mikosis. Salah satu penyakit mikosis yang umum adalah Aspergillosis, yaitu
tumbuhnya kapang dari genus Aspergillus pada saluran pernapasan. Selain
genus Aspergillus, beberapa spesies dari genus Curvularia dan Penicillium
juga dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menunjukkan gejala mirip
seperti Aspergillosis.
Peranan yang Merugikan
• Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan
Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab dipteri.
• Penyebab kebusukan makanan (spoilage)
Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang
tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah
rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme
pembusuk. Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim
proteolitik mampu merombak protein-protein. Pada proses pembusukan sayur dan buah,
mikroorganisme pektinolitik mampu merombak bahan-bahan yang mengandung pektin
yang terdapat pada dinding sel tumbuhan (Tarigan, 1988). Mikroorganisme seperti
bakteri, khamir (yeast) dan kapang (mould) dapat menyebabkan perubahan yang tidak
dikehendaki pada penampakan visual, bau, tekstur atau rasa suatu makanan.
Mikroorganisme ini dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya, seperti proteolitik,
lipolitik, dll. Atau berdasarkan kebutuhan hidupnya seperti termofilik, halofilik, dll.
Peranan yang Menguntungkan
Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang merugikan
bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya pada bidang mikrobiologi
kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang patogen yang
menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Meskipun demikian,
masih banyak manfaat yang dapat diambil dari mikroorganisme-mikroorganisme tersebut.
Siti Patma Yunaningsih
Penggunaan mikroorganisme dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
bidang pertanian, kesehatan, dan lingkungan.
Siti Patma Yunaningsih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/131386897/Louis-Pasteur
http://www.scribd.com/doc/41873936/Fermentasi
http://www.scribd.com/doc/59948003/PASTEURISASI
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah.html
http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/01/peranan-mikroba-dalam-mikrobiologi.html
www.amazine.co/22945/4-jenis-bakteri-aerob-dan-karakteristiknya/
www.amazine.co/22945/4-jenis-bakteri-anaerob-dan-karakteristiknya/