78
MET PRO STIKES MODUL AJAR TODOLOGI KEPERAWATAN ODI STUDI D3 KEPERAWATAN KUSUMA HUSADA SURAKA i N AN ARTA

PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

i

MODUL AJAR

METODOLOGI KEPERAWATAN

PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

i

MODUL AJAR

METODOLOGI KEPERAWATAN

PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

i

MODUL AJAR

METODOLOGI KEPERAWATAN

PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

Page 2: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|ii

Modul Ajar Metodologi Keperawatan ini merupakan Modul Metodologi Keperawatanyang memuat naskah konsep di bidang Ilmu Keperawatan, yang disusun oleh dosen ProdiD3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Pelindung : Ketua STIKesWahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns,M.Kep

Penanggung Jawab : Ketua Lembaga Penjamin MutuTresia Umarianti, SST.,M.Kes

Pemimpin Umum : Meri Oktariani, S.Kep.,Ns,M.Kep

Pemimpin Redaksi : Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, M.Kep

Sekretaris Redaksi : Mellia Silvy Irdianty, S.Kep.,Ns, MPH

Sidang Redaksi : Maula Mar’atus, S.Kep.,Ns, M.KepNur Rahmawati, S.Kep.,Ns, M.KepSiti Mardiyah, S.Kep.,Ns, M.KepFakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns, M.KepFebriana Sartika Sari, S.Kep.,Ns, M.KepNurul Devi Ardiani, S.Kep.,Ns, M.KepErlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, M.Kep

Penyusun : Mellia Silvy irdianty, S.Kep, MPH

Penerbit : Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Alamat Redaksi : Jl. Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro, Bnajarsari, Surakarta, Telp. 0271-857724

Page 3: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

karuniaNya, Modul Praktik Klinik Keperawatan Maternitas ini dapat disusun. Modul ini

disusun untuk menjelaskan tentang proses pembelajaran dari mata kuliah Metodologi

Keperawatan yang ada pada kurikulum Pendidikan D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta, sebagai pegangan bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses

pembelajaran di klinik/ lapangan sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan,

sehingga diharapkan konten pembelajaran yang dibahas selama proses belajar.

Penyusunan modul ini dikarenakan hasil evaluasi terhadap implementasi kurikulum,

masih beragam dalam pelaksanaannya, terutama dari segi kedalaman dan keluasan materi

pembelajaran serta strategi pembelajaran. Diterbitkannya modul ini diharapkan agar semua

dosen dapat melaksanakan pembelajaran dengan terarah, mudah, berorientasi pada

pendekatan SCL dan terutama mempunyai kesamaan dalam keluasan dan kedalaman materi

pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan

menghantarkan mahasiswa untuk berhasil dengan baik pada ujian akhir ataupun uji

kompetensi.

Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami

mengharapkan saran dan masukan yang positif demi perbaikan modul ini. Terima kasih

kepada Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada, serta semua pihak yang telah

berkontribusi sampai terbitnya modul ini. Besar harapan kami modul ini dapat memberikan

manfaat bagi pembacanya

Surakarta, Oktober 2018

Tim Penyusun

Page 4: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|iv

I. PENDAHULUAN

Selamat berjumpa dalam pembahasan modul Mata Ajar Metodologi

Keperawatan !

Peran dan kompetensi perawat dalam pelayanan kesehatan mutlak diperlukan, karena

posisi perawat sangat strategis dalam pemberian pelayanan kesehatan pada klien. Perawatlah

satu-satunya tenaga kesehatan yang selama 24 jam mendampingi klien sehingga

memungkinkan mempunyai peranan sebagai koordinator tim, tuan rumah pelayanan

perawatan serta sangat menentukan baik buruknya kualitas pelayanan keperawatan. Ruang

lingkup, perspektif keperawatan dan proses keperawatan merupakan dasar ilmu yang harus

dipegang dan dijadikan prinsip bagi perawat dalam mengaplikasikan ilmunya. Seberapa luas

batasan dalam setiap ilmu di bidang keperawatan haruslah jelas, sehingga perawat dalam

melaksanakan tugas dan perannya tidak tumpang tindih dengan profesi kesehatan lainnya.

Proses keperawatan baik dalam aplikasi maupun pendokumentasian juga harus dilaksanakan

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan agar praktik keperawatan berjalan dengan

profesional.

Dalam modul Metodologi Keperawatan ini akan dibahas tentang Proses Keperawatan.

Modul ini terdiri dari 4 kegiatan belajar. Kegiatan belajar tersebut adalah:

1. Menjelaskan pengkajian keperawatan

2. Menjelaskan diagnosa dan perencanaan keperawatan

3. Menjelaskanimplementasikeperawatan

4. Menjelaskanevaluasi keperawatan

Setelah mempelajari materi Metodologi keperawatan ini, diharapkan

mahasiswamampu memberikan asuhan keperawatan terhadap klien. Dimana, dalam modul ini

mahasiswa diminta untuk banyak membaca dan berlatih secara mandiri atau bersama teman-

teman sejawat untuk mendapatkan gambaran dan penguasaan yang lebih mendalam dan luas

tentang keperawatan dasar, serta penerapannya dalam praktik keperawatan yang

biasadilakukan.

Materi dalam modul ini telah disesuaikan dengan pengalaman praktik mahasiswa

sehari-hari, sehingga dengan rajin membaca dan berlatih diharapkan mahasiswa dapat

menguasai dan menyelesaikan modul ini tepat waktu dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Page 5: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|v

Selamat belajar, semoga sukses!

Page 6: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

1

II. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan mahasiswa mampu memahami

pengkajian keperawatan.

B. Pokok Materi Kegiatan Belajar

Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 1 ini, maka mahasiswa diharapkan

mempelajari tentang :

1. Konsep pengkajian

a. Definisi

b. Pengkajian pola fungsi Gordon

c. Pengkajian Head to Toe

d. Pengkajian

2. Tujuan pengkajian

3. Jenis data

4. Sumber-sumber data

C. Uraian Materi

Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik

keperawatan yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan

proses keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif

untuk mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan

mendiagnosa, mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan,

menerapkan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil

akhir tersebut. Proses keperawatan adalah salah satu metoda efektif

pemecahan masalah yang dilakukan perawat terhadap klien dengan pendekatan

KONSEP PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Page 7: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|2

metodologi ilmiah. Asuhan keperawatan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan

substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis, dinamis dan terstruktur.Proses

keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir dalam

memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berfokus pada respon individu

terhadap gangguan kesehatan yang di alami.

Tujuan proses keperawatan adalah sebagai berikut:

a. Mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan.

b. Menggunakan standar untuk praktik keperawatan.

c. Memperoleh metoda yang baku dan sesuai, rational dan sistematis dalammemberikan

asuhan keperawatan pada pasien.

d. Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam segala situas

1. Definisi pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang

sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi

dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Pada saat pengkajian perawat klien

harus menentukan data apa, berapa banyak, dan dalamnya yang perlu dikaji pada awal

pertemuan. Data awal merupakan dasar, sehingga perawat mempunyai gambaran

tentang keadaandan masalah yang perlu ditangani saat itu. Proses pengkajian tidak

dihentikan dalam kegiatan asuhan keperawatan, namun selanjutnya pengkajian terus

dilakukan selama klien dirawat dan selama terjadi perubahan serta adanya informasi.

Dasar utama dalam melakukan pengkajian adalah akurat, lengkap dan sesuai

kenyataan.

2. Sumber data

Ada tujuh sumber-sumber data dalam pengkajian antara lain:

a. Klien adalah sumber utama (primer) dan perawat dapat menggali informasi yang

sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien. Jika perawat mendapatkan data

atau informasi yang berbeda dari keadaan fisik atau perilaku klien, maka perawat

harus mengkonfirmasikan data tersebut kepada sumber lain.

b. Orang terdekat yaitu orang lain yang signifikan atau mengetahui klien dengan

baik. Mereka melengkapi informasi atau memverifikasi informasi yang diberikan

oleh klien. Informasi dapat diperoleh dari orang tua, suami atau istri, anak atau

teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam berkomunikasi

ataupun kesadaran yang menurun. Hal ini dapat terjadi pada klien anak-anak,

Page 8: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|3

diaman informasi diperoleh dari ibu atau yang menjaga anak selama di rumah

sakit.

c. Tenaga kesehatan yaitu para personil yang berhubungan dengan klien, dan

memberi tindakan, mengevaluasi, dan mencatat hasil pada status klien. Perawat,

pekerja sosial, dan fisioterapi.

d. Catatan medis s ering menjadi sumber kesehatan klien sekarang dan masa lalu dan

pola penyakit. Catatan ini dapat memberikan perawat informasi mengenai

perilaku koping klien, praktik kesehatan, dan penyakit sebelumnya.

e. Catatan dan laporan lain juga dapat memberikan informasi kesehatan yang

bersangkutan. Data laboratorium dapat mengkonfirmasi atau menjadi konflik

dengan temuan seorang perawat selama pengkajian keperawatan dan pemeriksaan

kesehatan fisik. Catatan dan laporan lain-sebagai contoh, laporan sebuah lembaga

sosial yang pada kondisi kehidupan klien atau laporan lembaga perawatan

kesehatan rumah pada koping klien di rumah yang dapat membantu perawat.

f. Tinjauan literatur keperawatan dan terkait, seperti jurnal profesional dan teks

referensi, dapat penyedia informasi tambahan untuk database.

3. Tipe DataSelama pengkajian perawat mendapat dua data, yaitu data subjektif dan

objektif.

a. Data subjektif adalah data yang didapat berdasarkan persepsi klien tentang

masalah kesehatan mereka. Pada klien anak atau bayi, data subjektif didapat dari

orangtua atau sumber lainnya.

b. Data objektif adalah data yang didapat dari pengamatan, observasi, dan

pengukuran atau pemeriksaan fisik dengan beberapa metode (inspeksi, palpasi,

auskultasi, dan perkusi) (Potter&Perry, 2005).

4. Validasi Data Tujuan dari validasi atau verifikasi data adalah untuk meyakinkan

informasi yang didapatkkan faktual dan lengkap. Validasi data adalah tahap esensial

dalam berpikir kritis. Ini membantu untuk terhindar dari:

a. kehilangan informasi yang berhubungan

b. situasi yang tidak dimengerti

c. terloncat pada kesimpulan atau berfokus pada petunjuk yang salah

5. Pengelompokan Data Perawat menggunakan format tertulis atau terkomputerisasi

untuk mengelompokkan data pengkajian secara sistematis. Pengelompokan data ini

dapat dibagi atas dua model yaitu pengelompokan berdasarkan model konseptual

Page 9: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|4

keperawatan dan model nonkeperawatan. Yang termasuk dalam model konseptual

keperawatan antara lain:

(a) pola fugsi kesehatan Gordon yang menggunakan kata pola untuk menandakan

suatu urutan dalam perilaku berulang. Gordon menyediakan kerangka kerja 11 pola

fungsi kesehatan. Dengan begitu, dengan menggunakan kerangka kerja Gordon untuk

mengelompokkan data, perawat dapat membedakan pola yang muncul.

(b) Model self-care Orem menggambarkan delapan keperluan self-care dari manusia.

(c) Dan model adaptasi Roy menguraikan secara singkat data untuk dikumpulkan

menurut model adaptasi Roy dan mengklasifikasi perilaku yang tampak kedalam

empat ketegori: psikologi, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan

Pada pengkajian, meliputi kriteria tindakan yang berfokus pada hal-hal berikut:

a. Menggunakan kondisi pasien atau kebutuhan akan pelayanan kesehatan saat ini

untuk menetapkan prioritas pengumpulan data.

b. Menggunakan teknik pengkajian yang tepat untuk mengumpulkan data-data yang

penting.

c. Melibatkan klien, orang terdekat dan petugas kesehatan lainnya jika perlu untuk

pengumpulan data.

d. Menggunakan proses pengumpulan data yang sistematik dan continue.

e. Mendokumentasikan data yang relevan dengan cara yang mudah ditinjau kembali

Pengkajian meliputi dua tahap :

a. Mengumpulkan dan verifikasi data dari sumber primer (klien) dan sumber

sekunder (keluarga, tenaga kesehatan, rekam medis)

b. Analisis seluruh data sebagai dasar untuk menegakkan diagnosis keperawatan,

mengidentifikasi berbagai masalah yang saling berhubungan dan

mengembangkan rencana keperawatan yang sifatnya individual.

Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

a. Pengkajian Pola Fungsi Gordon

Pengkajian pola fungsi gordon mempunyai aplikasi luas untuk para perawat

dengan latar belakang praktek yang beragam model pola fungsional kesehatan

yang terbentuk dari hubungan antara klien dan lingkungan dan dapat digunakan

untuk perseorangan, keluarga, dan komunitas. Setiap pola merupakan suatu

rangkaian perilaku yang mmbantu perawat mengumpulkan, mengorganisasikan

dan memilah-milah data.

Page 10: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|5

Berikut ini adalah pengkajian keperawatan berdasarkan 11 pola fungsi

Gordon:

1) Persepsi sehat – manajemen kesehatan

Menggambarkan penjelasan pribadi klien mengenai kesehatan dan

kesejahteraan, bagaimana klien mengelola kesehatannya dan pengetahuan

tentang praktik pencegahan. Komponen pengkajiannya meliputi :

a) Pola kesehatan dan kesejahteraan yang dirasakan

b) Pengetahuan tentang gaya hidup dan hubungannya dengan kesehatan

c) Pengetahuan tentang tindakan pencegahan

d) Kepatuhan pada program keperawatan dan medis

e) Frekuensi kunjungan ke penyedia layanan kesehatan dan kepatuhan terapi di

rumah.

2) Pola nutrisi – metabolik

Menggambarkan pola makan dan minum klien sehari-hari atau dalam jangka

waktu seminggu. Komponen pengkajiannya meliputi :

a) Pola kebiasaan asupan makanan dan minuman (frekuensi, waktu, porsi)

b) Jenis asupan makanan dan minuman

c) Berat badan saat ini, peningkatan atau penurunan berat badan, IMT (Indeks

Massa Tubuh)

d) Selera makan, jenis makanan dan minuman yang disukai, jenis makanan

atau minuman yang tidak disukai

3) Pola eliminasi

Menggambarkan pola ekskresi (usus, kandung kemih dan kulit). Komponen

pengkajiannya meliputi :

a) Pola defekasi, perubahan (adanya gangguan atau tidak, frekuensi, jumlah,

konsistensi, warna, waktu)

b) Pola eliminasi urine, perubahan (adanya gangguan atau tidak, frekuensi,

jumlah, warna, bau, waktu)

c) Penggunaan alat bantu saat eliminasi

d) Penggunaan obat-obatan

4) Pola aktivitas – latihan

Menggambarkan pola latihan, aktivitas, liburan dan rekreasi, kemampuan

untuk dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Komponen pengkajiannya

meliputi :

Page 11: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|6

a) Pola latihan fisik (sebutkan jenisnya, frekuensi, durasi)

b) Kemampuan dalam aktivitas yang dilakukan sehari-hari

c) Waktu luang untuk rekreasi (sebutkan jenisnya, waktu)

d) Kemampuan perawatan diri:

Aktivitas 0 1 2 3 4

Mandi

Berpakaian

Eliminasi

Mobilisasi ditempat tidur

Pindah

Ambulasi

Naik Tangga

Keterangan:

Mandiri = 0

Alat bantu = 1

Bantuan orang lain = 2

Bantuan orang lain dan alat = 3

Tergantung/tidak mampu = 4

5) Pola tidur istirahat

Menggambarkan pola tidur, istirahat dan relaksasi. Komponen pengkajiaannya

meliputi :

a) Pola tidur dalam sehari (frekuensi, durasi, waktu, ada atau tidak gangguan

yang dialami)

b) Aktivitas istirahat yang dilakukan (sebutkan jenisnya, waktu, durasi)

6) Pola kognitif persepsi

Menggambarkan pola persepsi sensorik, kemampuan berbahasa, ingatan dan

pembuatan keputusan. Komponen pengkajiannya meliputi :

a) Penglihatan, pendengaran, pengecap, perasa, penghidu

b) Kecakapan bahasa dan bahasa yang digunakan sehari-hari

c) Kemampuan ingatan

d) Kemampuan mengambil keputusan

7) Pola persepsi – konsep diri

Menggambarkan pola konsep dan persepsi diri klien. Komponen

pengkajiannya meliputi:

Page 12: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|7

a) Sikap terhadap diri sendiri, perasaan berharga

b) Persepsi terhadap kemampuan

c) Pola emosional

d) Citra tubuh, identitas diri

8) Pola peran-hubungan

Menggambarkan pola klien yang berhubungan dengan ikatan atau hubungan.

Komponen pengkajiannya meliputi :

a) Pola hubungan dengan keluarga atau teman

b) Tanggung jawab dalam melaksanakan perannya

c) Kepuasan terhadap hubungan dan tanggungjawab

9) Pola seksualitas – reproduksi

Menggambarkan pola kepuasan dan ketidakpuasan seksual klien, pola

reproduksi klien, masalah pre dan postmenopouse. Komponen pengkajiannya

meliputi:

a) Pola menstruasi (awal mendapat menstruasi, waktu menstruasi, lama

menstruasi, jumlah, gangguan yang dialami selama menstruasi)

b) Masalah pramenstruasi dan pasca menstruasi

c) Reproduksi (status pernikahan, jumlah anak, pernah mengikuti KB atau

tidak)

d) Kepuasan terhadap hubungan seksual dan identitas seksual

e) Pola dan masalah menopouse

10) Pola koping- toleransi stres

Menggambarkan pola koping klien dalam menangani stres, sumber dukungan,

efektifitas pola koping yang klien miliki dalam menoleransi stres. Komponen

pengkajiannya meliputi:

a) Kemampuan mengatasi stres

b) Pengetahuan tentang toleransi stres

c) Sumber pendukung klien

d) Jumlah peristiwa hidup yang penuh dengan stres dalam satu tahun terakhir

11) Pola nilai – keyakinan

Menggambarkan pola nilai, kepercayaan (termasuk aktivitas keagamaan), dan

tujuan yang mempengaruhi pilihan dan keputusan klien. Komponen

pengkajiannya meliputi :

a) Nilai, tujuan dan keyakinan (ungkapkan persepsi dari klien)

Page 13: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|8

b) Aktivitas spiritual (agama, kegiatan ibadah yang dilakukan)

c) Konflik nilai yang dirasakan

b. Pengkajian Head To Toe

Setelah mempelajari sub BAB sebelumnya tentang pengkajian pola fungsi

gordon, pada sub BAB ini masih berkelanjutan untuk mempelajari pengkajian

keperawatan. Pengkajian keperawatan II ini mempelajari tentang bagaimana

mengkaji pasien dengan metode Head To Toe. Pengkajian keperawatan Head To

Toe merupakan suatu proses untuk mendapatkan data dari klien dengan cara

melakukan pemeriksaan fisik pada klien dari kepala hingga kaki baik dengan cara

observasi, wawancara, inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang kemudian

dituangkan dalam dokumentasi pengkajian Head To Toe.

Berikut adalah cara pendokumentasian pengkajian keperawatan dengan

metode Head To Toe :

1) Kepala

a) Secara umum : ukuran lingkar kepala (makrosefali, normal atau

mikrosefali), keadaan ubun-ubun (ubun-ubun datar, menonjol atau cekung),

ada perlukaan atau tidak.

b) wajah : wajah simetris atau tidak, ada pembengkakan atau tidak

c) Rambut : kebersihan rambut dan kulit kepala, warna rambut (berwarna

hitam, coklat, beruban, pirang, atau diberi warna buatan), kelebatan rambut

(gundul, rambut lebat atau rambut sedikit), distribusi rambut (rambut jarang

atau rambut merata), dan kekuatan rambut ( rambut rapuh/mudah rontoh,

rambut kuat)

d) Mata : ketajaman mata atau nilai visus, palpebra simetris atau tidak, keadaan

konjunctiva (anemis atau tidak), warna sklera (ikterik atau tidak), kejernihan

kornea (kornea jernih atau keruh), keadaan pupil (bentuk bulat atau tidak,

simetris atau tidak, rafleks terhadap cahaya mengecil atau tidak), kejernihan

lensa (lensa jernih atau keruh, kondisi bola mata (bola mata menonjol atau

tidak), gerakan bola mata (nistagmus atau tidak)

e) mulut : bau atau tidak, bibir simetris atau tidak, kondisi gusi (ada edema

atau tidak, ada radang atau tidak), bibir kering atau bibir lembab, keadaan

gigi (gigi berlubang atau tidak, gigi ompong atau tidak, ada karies gigi atau

tidak, gigi utuh, gigi bersih, pemakaian kawat gigi), kondisi lidah (bentuk

besar, normal atau kecil serta ada tremor pada lidah atau tidak)

Page 14: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|9

f) Hidung : bersih atau tidak, ada sekret atau tidak, ada epistaksis atau tidak

g) Telinga : bentuk daun telinga, besar daun telinga, posisi daun telinga

(simetris atau tidak), bersih atau tidak, tes pendengaran (normal atau tidak),

ada perforasi atau tidak

2) Leher : ada peningkatan JVP atau tidak, ada pembesaran tiroid/ getah bening

atau tidak, ada massa atau tidak

3) Dada

a) Secara umum : bentuk (funnel chest-sternum bagian bawah serta iga masuk

kedalam terutama saat inspirasi, pigeon chest-sternum menonjol ke arah luar

atau barrel chest-dada berbentuk bulat seperti tong yaitu sternum terdorong

ke arah depan dengan iga horisontal), simetris atau tidak, ada deformitas

atau tidak, ada pembengkakan atau tidak.

b) Jantung

Inspeksi dan palpasi = Ictus cordisnya tampak atau tidak, detak pulmonal

teraba atau tidak, ictus cordis teraba di area mana

Perkusi = bagaimana suara perkusi

Auskultasi = bagaimana bunyi jantung (normal atau tidak)

c) Paru

Inspeksi = pengembangan paru (sama atau tidak antara kanan dan kiri),

ada retraksi dada atau tidak

Perkusi = bagaimana suara perkusi (sonor, redup/pekak, atau hipersonor)

Palpasi = simetri atau tidak, fremitus suara antara dada kanan dan kiri

sama atau tidak,

Auskultasi = bagaimana bunyi napas (vesikuler, ronki basah, ronki

kering, wheezing, krepitasi atau pleural friction rub)

4) Abdomen

a) Inspeksi = bentuk perut simetris atau tidak, ukuran lingkar perut, gerakan

dinding perut (cepat, normal, lambat)

b) Auskultasi = suara peristaltik usus permenit

c) Perkusi = bagaimana suara perkusi (timpani atau redup)

d) Palpasi = ada nyeri tekan atau tidak, ada pembesaran atau tidak, ada

ketegangan perut atau tidak

5) Genetalia : bersiah atau tidak, ada discharge atau tidak (jika ada, kemukakan

jumlah dan warna)

Page 15: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|10

6) Ekstremitas

a) Pemeriksaan kuku : warna kuku (sianosis atau tidak), bentuk (cembung,

datar atau cekung)

b) Tangan dan kaki : ada edema atau tidak, bagaimana capiler refill, keadaan

akralnya (dingin atau tidak, pucat atau tidak), ada nyeri tekan atau tidak,

gaya berjalan, ada paralisis atau tidak, pengukuran kekuatan otot (1-5), ada

kontraktur atau tidak.

7) Integumen : inspeksi warna kulit, sianosis, ikterus, ekzema, pucat, purpura

(gatal), eritema, makula (massa rata ukuran kecil kurang dari 1 cm), papula

(massa padat menonjol ukuran kecil kurang dari 1 cm), vesikula (massa berisi

cairan kurang dari 1 cm dan menonjol), pustula (vesikel berisi eksudat

purulens), ulkus (kehilangan permukaan kulit yang dalam dapat meluas

sampai ke dermis dan jaringan subkutan), turgor kulit (kurang dari 3 detik atau

lebih), kelembapan kulit (kering atau lembab), tekstur kulit (kasar atau halus)

dan edema (pembengkakan).

c. Pola Pengkajian Sistem Tubuh

Setelah mempelajari sub BAB sebelumnya tentang pengkajian pola fungsi gordon,

pada sub BAB ini masih berkelanjutan untuk mempelajari pengkajian

keperawatan. Pengkajian keperawatan III ini mempelajari tentang bagaimana

mengkaji pasien dengan pengkajian sistem tubuh secara keseluruhan. Pengkajian

keperawatan sistem tubuh merupakan pengkajian sesuai model medis. Pengkajian

melakukan pemeriksaan organ tubuh dengan pendekatan pengkajian fungsi sistem

organ. Adapun lingkup mayor body sistem meliputi:

PENGKAJIAN FISIK

Batas Normal Hasil Pemeriksaan

Tanda-tanda vital:

Suhu 36-37ºC, Nadi 60-100 x/menit,

Tekanan Darah rata-rata 130/80 mmHg,

Respirasi Rate 16-24 x/menit.

Tanda-tanda vital:

a. Suhu : ................ºC

b. Nadi : ................ x/menit

c. Tekanan Darah: ................. mmHg

d. Respirasi Rate : ................. x/menit

e. Berat Badan : ................. Kg

f. Tinggi Badan : ................. cm

Page 16: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|11

Pernafasan (Respiratory):

Bentuk ada simetris, sputum

sedikit dan jernih, pola nafas

reguler, vokal fremitus lapang

paru tidak meningkat dan tidak

menurun, suara perkusi sonor,

auskultasi suara nafas

vesikuler, suara tambahan tidak

ada.

Inspeksi:

1. Bentuk dada : ................

2. Sekresi dan batuk:

a. Batuk : ................

b. Sputum: ................

c. Warna : ................

3. Pola nafas : ................

Palpasi:

Fremitus Vocal

1. Meningkat Lokasi: ................

2. Menurun Lokasi: ................

3. Lain-lain:

Perkusi:

Suara perkusi ditimbulkan : ................

Lainnya: ................

Auskultasi:

1. Auskultasi suara nafas

a. Vesikuler di : ................

b. Broncho vesikuler di: ................

c. Brochial di : ................

2. Vocal resonansi: ................

3. Suara tambahan:

a. Rales, Lokasi: ................

b. Ronchi, Lokasi: ................

c. Pleural friction Rub, Lokasi: ................

Cadiovaskuler

Iktus cordis berada di ICS 5 lebar 1 cm,

heart rate = nadi dan irama reguler,

auskultasi bunyi jantung normal, tidak

ada suara tambahan.

Inspeksi:

Iktus cordis : ................

Palpasi:

1. Iktus cordis teraba pada: ............

2. Frekuensi Heart Rate: ................

Perkusi:

Page 17: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|12

1. Pembesaran jantung : ................

2. Nyeri dada: ................

Auskultasi:

() Normal

() Tambahan: ...................

Jenis : ....................

Persyarafan (Neurological)

Kesadaran compos mentis dengan GCS

15, Reflek (bisep, tricep dan achilles): +

dan babinsky:-, koordinasi gerak baik,

tidak kesemutan dan tiadak kejang.

1. Tingkat kesadaran: ................

2. GCS :

Mata:.....,Bicara: ...., Gerakan:

........

3. Reflek:

a. Bisep : ................

b. Tricep : ................

c. Achilles : ................

d. Babinsky : .................

e. Lainnya : .................

4. Koordinasi gerak: .................

5. Kejang: .................

6. perasa: .................

Gastrointestinal:

Abdomen datar, tepi perut dan umbilicus

tidak menonjol, bendungan pembuluh

darah dikulit abdomen tiadak ada,

peristaltik usus 5-35 x/menit, tidak nyeri

dan tidak acites.

Inspeksi:

1. Bentuk: ................

2. Tepi perut: ................

3. Bendungan pembuluh darah

dikulit abdomen: ................

Auskultasi:

Bunyi peristaltik usus: ...................

Palpasi:

Nyeri : ....... Lokasi: .......

Massa: ....... Lokasi: .......

Page 18: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|13

Pembesaran Hepar: ................

Pembesaran Lien: ................

Titik Mc. Burney: ................

Perkusi:

Acites: ................

Otot, Tulang (Musculoskeletal):

Pergerakan bebas, kemampuan kekuatan

otot, tidak fraktur

1. Pergerakan sendi (ROM): .......

2. Kemampuan kekuatan otot: .......

3. Kemampuan menggenggam: .......

4. Fraktur: ....... Lokasi: .......

Kulit (Integumen):

Warna kulit tidak ada pigmentasi/

kemerahan, akral hangat, turgor elastik,

krepitasi dan oedema tidak ada

Warna kulit: .......

Akral: .......

Turgor: .......

Krepitasi: .......

Oedema: .......

Pengindraan:

Mata

Bentuk normal, konjungtiva normal,

pupil bulat sama besar, gerak bola

matadan medan penglihatan normal,

visus 6/6, tidak buta warna.

Mata (penglihatan)

Inspeksi:

1. Bentuk mata:

( ) normal ( ) eksoptalmus

( ) eksop ( ) lainnya

2. Konjungtiva:

( ) normal ( ) anemis

3. Pupil: ( ) normal ( ) menyempit

4. Gerak bola mata:

( ) normal ( ) menyempit

Page 19: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|14

5. Visus/ ketajaman penglihatan

6. Medan penglihatan:

( ) normal ( ) menyempit

7. Buta warna: .......

Jenis: .......

Palpasi:

Tekanan intra okuler: .......

Hidung

Septum hidung ditengah, sekret dan

polip tidak ada, serta tidak ada gangguan

penciuman

Hidung

1. Septum hidung: .......

2. Sekret hidung : .......

3. Polip : .......

4. Gangguan penciuman: .......

Telinga

Lubang telinga bersih, membran timpani

terang, tidak ada gangguan pendengaran.

Telinga

1. Lubang telinga: .......

2. Membran Tympani: .......

3. Gangguan pendengaran: .......

Mulut dan Leher

Bibir normal, gigi lengkap dan bersih,

mukosa bibir lembab, lidah normal dan

bersih, tidak ada kesulitan menelan,

kelenjar thyroid tidak teraba.

Mulut dan Leher

1. Bibir: .......

2. Gigi: .......

3. Selaput lendir dan mulut: .......

4. Lidah: .......

5. Tenggorokan waktu menelan:

.......

6. Kelenjar thyroid: .......

Page 20: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|15

Setelah mencoba menjawab latihan 1. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut ini:

6. Tujuan Pengkajian

Pengkajian dan pendokumentasain yang lengkap tentang kebutuhan pasien dapat

meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan, melalui hal-hal

berikut:

a. Menggambarkan kebutuhan pasien untuk membuat diagnosis keperawatan dan

menetapkan prioritas yang akurat, sehingga perawat dapat menggunakan waktu

dengan efektif.

b. Memfasilitasi perencanaan keperawatan.

c. Menggambarkan kebutuhan keluarga dan menunjukkan dengan tepat faktor-faktor

yang akan meningkatkan pemulihan pasien dan memperbaiki perencanaan pulang.

d. Memenuhi obligasi profesional dengan mendokumentasikan informasi pengkajian

yang bersifat penting

Jawaban latihan 1.

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses

yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk

mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien

Latihan 1.

Setelah mempelajari materi diatas, jelaskandefinisi dari pengkajian!

Page 21: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|16

Setelah mencoba menjawab latihan 2. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut ini:

7. Jenis Data

Ada 2 tipe data pada pengkajian, yaitu:

a. Data subjektif

Data subjektif merupakan data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat

terhadap penyakitnya, situasi dan kejadian. Data ini didapatkan dari riwayat

keperawatan termasuk persepsi klien, perasaan, dan ide tentang status

kesehatannya.

Contoh:

Klien mengatakan, “ saya takut di operasi, karena dulu saudara saya setelah

operasi nyerinya hilang sampai dengan 1 bulan”.

b. Data objektif

Data objektif merupakan data yang didapat dari hasil observasi dan pengukuran

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Informasi data ini biasanya diperoleh

melalui “sense”.

Contoh:

Frekuensi pernafasan, tekanan darah.

Latihan 2.Setelah mempelajari materi diatas, sebutkan tujuan dari pengkajian!

!

Jawaban latihan 2.

a. Menggambarkan kebutuhan pasien untuk membuat diagnosis keperawatan dan

menetapkan prioritas yang akurat

b. Memfasilitasi perencanaan keperawatan.

c. Menggambarkan kebutuhan keluarga dan menunjukkan dengan tepat faktor-faktor

yang akan meningkatkan pemulihan pasien dan memperbaiki perencanaan pulang.

d. Memenuhi obligasi profesional dengan mendokumentasikan informasi pengkajian

yang bersifat penting

Latihan 3.

Setelah mempelajari materi diatas, jelaskan data subjektif!

!

Page 22: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|17

Setelah mencoba menjawab latihan 2. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut ini:

8. Sumber-sumber data

Sumber data yang diambil dalam pengkajian dapat bersumber dari:

a. Sumber data primer

Klien adalah sumber data primer dan perawat dapat menggali informasi yang

sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien.

b. Sumber data sekunder

Informasi ini dapat diperoleh adari orangtua, suami atau istri, dan teman klien.

c. Sumber data tersier

1) Catatan klien

Catatan klien yang sudah ditulis oleh anggota tim kesehatan yang digunakan

sebagai sumber informasi dalam riwayat keperawatan. Untuk menghindari

pengulangan yang tidak perlu, sebelum mengadakan interaksi kepada klien,

perawat hendaknya membaca catatan klien terlebih dahulu.

2) Riwayat penyakit klien

Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit

yang diperoleh dari terapis.

3) Konsultasi

Kadang-kadang terapis memerlukan konsultasi dengan anggota tim kesehatan

spesialis untuk menentukan diagnosis medis atau dalam merencanakan atau

melakukan tindakan medis.

4) Hasil pemeriksaan diagnostik

Hasil pemeriksaaan laboratorium dan tes diagnostik lainnya dapat

menentukan diagnosis dan membantu mengevaluasi keberhasilan dari

tindakan keperawatan.

5) Catatan medis dari anggota tim kesehatan lainnya

Jawaban latihan 3.

Data subjektif merupakan data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat

terhadap penyakitnya, situasi dan kejadian. Data ini didapatkan dari riwayat keperawatan

termasuk persepsi klien, perasaan, dan ide tentang status kesehatannya.

Page 23: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|18

Catatan kesehatan terdahulu dapat dipergunakan sebagai sumber informasi

yang dapat mendukung rencana tindakan keperawatan.

6) Perawat lain

Jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lain, maka perawat harus

meminta informasi kepada perawat yang telah merawat sebelumnya.

7) Kepustakaan

Untuk memperoleh data dasar klien yang komprehensif, perawat dapat

membaca literature yang berhubungab dengan masalah klien.

Setelah mencoba menjawab latihan 2. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut ini:

D. Rangkuman

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang

sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan klien.Pengkajian dan pendokumentasain yang lengkap

tentang kebutuhan pasien dapat meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan yang

diberikan.Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara. Pertama; pada pengkajian pola

fungsi gordon mempunyai aplikasi luas untuk para perawat dengan latar belakang praktek

yang beragam model pola fungsional kesehatan yang terbentuk dari hubungan antara

klien dan lingkungan dan dapat digunakan untuk perseorangan, keluarga, dan komunitas.

Kedua;Pengkajian keperawatan Head To Toe merupakan suatu proses untuk

mendapatkan data dari klien dengan cara melakukan pemeriksaan fisik pada klien dari

kepala hingga kaki baik dengan cara observasi, wawancara, inspeksi, palpasi, auskultasi,

dan perkusi. Ketiga;Pengkajian keperawatan sistem tubuh merupakan pengkajian sesuai

model medis. Pengkajian melakukan pemeriksaan organ tubuh dengan pendekatan

pengkajian fungsi sistem organ

Latihan 4.

Setelah mempelajari materi diatas, sebutkan sumber data yang diambil dalam

pengkajian !

!

Latihan 4.1. Sumber data primer2. Sumber data sekunder3. Sumber data tersier

Page 24: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|19

Pengkajian dan pendokumentasain yang lengkap tentang kebutuhan pasien dapat

meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan. Jenis data meliputi:

pertama, data subjektif merupakan data yang didapatkan dari klien sebagai suatu

pendapat terhadap penyakitnya, situasi dan kejadian. Kedua, data objektif merupakan

data yang didapat dari hasil observasi dan pengukuran yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan. Sumber data yang diambil dalam pengkajian dapat bersumber dari sumber

data primer, sekunder dan tersier.

E. Tugas Kegiatan Belajar 1

Petunjuk:Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban paling benar!

Soal :

1. Tahap awal dri proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sitematis dalam

pengumpulan data disebut...

a. Pengkajian

b. Diagnosa

c. Intervensi

d. Implementasi

e. Evaluasi

2. Informasi ini dapat diperoleh adari orangtua, suami atau istri, dan teman

kliendisebut.......

a. Data primer

b. Data sekunder

c. Data tersier

d. Data penunjang

e. Data dasar

3. Pencatatan data harus komprehensif tapi singkat dan jelas. Hal tersebut merupakan

karakteristik data secara...

a. Lengkap

b. Akurat

c. Nyata

d. Relevan

e. konsisten

4. Sumber utama data dalam pengkajian adalah.....

a. Klien

Page 25: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|20

b. Keluarga

c. Perawat

d. Terapis

e. Catatan klien

5. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital, merupakan data...

a. Data objektif

b. Data subjektif

c. Data primer

d. Data sekunder

e. Data tersier

Petunjuk kunci jawaban:Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, jika Anda telah

mengerjakan soal tersebut, silahkan cocokkan dengan kunci jawaban yang ada pada

lampiran modul ini!

9. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Rumus :

Tingkat penugasan : 100%Arti tingkatan penguasaan yang capai:

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = sedang

< 69% = kurang

Kalau mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka dinyatakan telah menguasai

kegiatan belajar 1 modul dan dapat meneruskan ke kegiatan berikutnya. Tetapi kalau

nilai Anda masih di bawah 80%, maka harus mengulang kegiatan belajar ini terutama

bagian yang belum dikuasai.

Page 26: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|21

Kegiatan Belajar 2

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2diharapkan mahasiswa mampu memahami

konsep diagnosa dan perencanaan keperawatan.

B. Pokok Materi Kegiatan Belajar

Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 2 ini, maka mahasiswa diharapkan

mempelajari tentang :

1. Definisi diagnosa dan perencanaan keperawatan

2. Diagnosis keperawatan dan diagnosismedis

3. Perumusan diagnosa keperawatan

4. Komponen perencanaan keperawatan

C. Uraian Materi

1. Definisi diagnosa dan perencanaan keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu,

keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai

dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan

sesuai dengan kewenangan perawat.

Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses

keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam

usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan

klien.

KONSEP DIAGNOSA DAN PERENCANAANKEPERAWATAN

Latihan 1.

Setelah mempelajari materi diatas, jelaskan tentang diagnosa keperawatan !

Page 27: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|22

Setelah mencoba menjawab latihan 1. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut ini:

2. Diagnosis keperawatan dan diagnosis medis

Perbedaan diagnosis medis dan keperawatan

No Diagnosis Medis Diagnosis Keperawatan

1. Fokus: faktor-faktor pengobatan

penyakit

Fokus: respon klien, tindakan medis,

dan faktor lain

2. Orientasi: keadaan patologis Orientasi: kebutuhan dasar manusia

3. Cenderung tetap, mulai masuk

sampai pulang

Berubah sesuai perubahan respon

klien

4. Mengarah tindakan medis

(pengobatan) yang sebagian

dilimpahkan kepada perawat

Mengarah pada fungsi mandiri

perawat

5. Diagnosis medis melengkapi

diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan melengkapi

diagnosis medis

Setelah mencoba menjawab latihan 2. diatas, selanjutnya cocokkan dengan

jawaban berikut ini:

Jawaban latihan 1.

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu,

keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial,

sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan

keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat.

Latihan 2.Setelah mempelajari materi diatas, sebutkan fokus dalam penegakandiagnosis keperawatan!

Jawaban latihan 2.1. Respon klien2. Tindakan medis3. Faktor lain

Page 28: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|23

3. Perumusan diagnosa keperawatan

Sifat diagnosis keperawatan adalah (1) berorientasi pada kebutuhan dasar

manusia; (2) menggambarkan respon individu terhadap proses, kondisi dan situasi

sakit, dan (3) berubah bila respon individu berubah. Adapun unsur dalam diagnosis

keperawatan meliputi problem/ respon (P); etiologi (E); dan sign/ symptom (S),

dengan rumus diagnosis = P+E+S.

Pada tahap perumusan diagnosa keperawatan harus sesuai dengan kebutuhan

klien. Pada keadaan tertentu perawat akan menemukan banyak diagnosis

berdasarkan hasil pengkajian, sehingga penting dalam menentukan prioritas

diagnosis.

Diagnosa prioritas adalah diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif,

dimana sumber keperawatan akan diarahkan untuk pencapaian tujuan. Penentuan

prioritas diagnosa bisa dengan membuat daftar diagnosa keperawatn yang

ditemukan, dan selanjutnya menyususn diagnosa menurut urutan prioritas. Adapun

urutan dalam menentukan diagnosa keperawatan adalah:

Menentukan prioritas diagnosa keperawatan dimaksudkan untuk menentukan

masalah yang akan menjadi skala prioritas untuk diselesaikan terlebih dahulu.

Beberapa teknik membuat skala prioritas

a) Berdasarkan standar asuhan keperawatan :

Mengancam kehidupan

Mengancam kesehatan

Mempengaruhi perilaku manusia

b) Berdasarkan DEPKES RI:

Actual

Potensial/resiko

c) Berdasarkan Maslow:

Fisiologis,

Aman dan nyaman,

Cinta dan kasih sayang,

Harga diri,

Aktualisai diri

d) Pendekatan body sistem

Page 29: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|24

B1 (Breathing)

B2 (Blood)

B3 (Brain)

B4 (Bladder)

B5 (Bowel)

B6 (Bone)

Pada NANDA I telah mengidentifikasi empat tipe diagnosis keperawatan yaitu:

a. Diagnosis aktual

Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses

kehidupan yang terdapat dalam individu, keluarga, atau komunitas. Pemilihan

diagnosis aktual menunjukkan bahwa data pemeriksaan yang ada sudah cukup

untuk menegakkan diagnosis keperawatan. Contoh, dalam kasus Ny. X, menilai

klien menderita nyeri tulang belakang dengan angka 8-9 dari 1-10 skala nyeri.

Rasa nyeri meningkat saat pergerakan. Akibat nyeri tersebut, Ny. X tidak dapat

tidur. Nyeri akut merupakan diagnosis keperawatan aktual.

b. Diagnosis risiko

Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan

yang mungkin menyebabkan individu, keluarga atau komunitas menjadi rentan.

Contoh, setelah Ny. X menjalani laminektomi, dia akan memiliki luka operasi.

Lingkungan rumah sakit menciptakan risiko infeksi nosokomial. Sehingga, dapat

ditegakkan diagnosa risiko infeksi. Pengkajian utama untuk diagnosis ini adalah

adanya data yang menunjang faktor risiko (insisi dan lingkungan rumah sakit)

yang mendukung kerentanan Ny. X. Data tersebut termasuk faktor fisiologis,

psikososial, keturunan, gaya hidup dan lingkungan.

c. Diagnosis kesejahteraan

Menggambarkan respon manusia terhadap tingkat kesejahteraan dalam individu,

keluarga, atau komunitas yang memiliki kesiapan peningkatan. Ini merupakan

penilaian klinis dalam transisi dari tingkat kesejahteraan tertentu ke tingkat

kesejahteraan yang lebih tinggi. Anda memilih tipe diagnosa ini ketika klien

berharap atau telah mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Contoh, potensial

peningkatan adaptasi yang terkait dengan keberhasilan pengobatan kanker

adalah diagnosis kesejahteraan dan perawat beserta keluarga bekerjasama untutk

beradaptasi dengan stresor yang berhubungan dengan kelangsungan hidup

penderita kanker. Dalam pelaksanaannya perawat menggabungkan kekuatan

Page 30: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|25

klien dan sumberdaya yang ada ke dalam rencana perawataan dengan tujuan

untuk meningkatkan adapatasi

d. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan

Penilaian klinis terhadap motivasi individu, keluarga dan komunitas serta

keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dan aktualisasi potensi kesehatan

manusia sebagai ungkapan kesiapan mereka untuk meingkatkan perilaku

kesehatan tertentu seperti nutrisi dan olahraga. Potensi peningkatan kenyamanan

merupakan contoh diagnosis promosi

Setelah mencoba menjawab latihan 3. diatas, selanjutnya cocokkan dengan

jawaban berikut ini:

4. Komponen perencanaan keperawatan

a. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan hal penting dalam prioritas merawat klien.

Hal tersebut menyangkut langsung ke arah situasi yang mengancam kehidupan

klien. Pencatatan masalah aktual harus lebih dulu dari masalah resiko pada

perencanaan keperawatan.

b. Menentukan tujuan dan kriteria hasil

Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah diagnosa

keperawatan. Penentuan tujuan pada perencanaan dari proses keperawatan

adalah sebagai arah dalam membuat rencana tindakan dari masing-masing

diagnosa keperawatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan keperawatan

adalah:

1) Masing-masing diagnosa keperawatan mempunyai tujuan sendiri

Latihan 3.Setelah mempelajari materi diatas,sebutkan tipe dari diagnosiskeperawatan!

Jawaban latihan 3.1. Diagnosis aktual2. Diagnosis risiko3. Diagnosis kesejahteraan4. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan

Page 31: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|26

2) Tujuan berorientasi pada masalah dari diagnosa keperawatan yang telah

dirumuskan

3) Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dari masalah yang telah

ditemukan

4) Tujuan harus objektif atau merupakan tujuan operasional langsung dari

kedua belah pihak (klien dan perawat)

5) Mencakup kriteria keberhasilan sebagai dasar evaluasi

Kriteria hasil merupakan standart evaluasi dan merupakan gambaran tentang

faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai dan

digunakan dalam membuat pertimbangan

Pada tahun 1982, NANDA menyeragamkan kriteria sembuh dalam

keperawatan dalam Nursing Outcome Classification (NOC). Tujuan

penyelarasan outcome antara lain:

1) Memudahkan pengaturan sistem informasi keperawatan

2) Memberikan definisi sama pada setiap intepretasi data

3) Mengukur kualitas asuhan keperawatan

4) Mengukur efektifitas asuhan keperawatan

5) Meningkatkan inovasi keperawatan

Komponen NOC antara lain:

a) Label --- menunjukkan perilaku atau status pasien

b) Indicator --- mendeskripsikan perilaku atau status pasien

c) Five point scale --- menilai status pasien di setiap indicator

Nursing Outcome Classification mempunyai tujuh domain yaitu fungsi

kesehatan, fisiologi kesehatan, kesehatan psikososial, pengetahuan dan perilaku

kesehatan, persepsi kesehatan, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat.

Nursing outcome classification (NOC) menggambarkan respon pasien terhadap

tindakan keperawatan. NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan

sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Standar kriteria hasil pasien sebagai

dasar untuk menjamin keperawatan sebagai partisipan penuh dalam evaluasi

klinik bersama dengan disiplin ilmu kesehatan lain. Selain terdiri dari tujuh

domain, NOC edisi kelima terdiri dari 32 kelas dan 385 kriteria hasil.

Pengukuran NOC menggunakan skala likert dengan rentang 1 sampai dengan

5. Nilai 1 adalah nilai yang paling rendah (paling tidak diinginkan), nilai 2

masih ada keterbatasan, nilai 3 mempunyai arti sedang, nilai 4 hampir

Page 32: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|27

mencapai nilai maksimal, dan nilai 5 adalah pencapaian pada skala paling

tinggi atau paling diinginkan.

Kalimat outcomes memenuhi syarat antara lain konsisten, memberikan

pengertian yang sama terhadap sebuah istilah, bukan menjelaskan kegiatan

perawat, bukan merupakan diagnosa keperawatan, dapat diukur, dapat

dimengerti, dan spesifik. Outcomes dapat diukur saat mengkaji pasien, saat

akan dilakukan intervensi, saat dilakukan intervensi, saat setelah dilakukan

intervensi dan saat “jatuh tempo”.

Tujuan yang dicapai biasanya dinyatakan dalam prinsip SMART

Langkah – langkah menyusun tujuan keperawatan menggunakan buku

NOC adalah sebagai berikut

a) Setelah kita menentukan masalah keperawatan dalam buku NANDA, maka

kita melihat masalah keperawatan yang telah ditentukan dalam buku NOC

untuk melihat tujuan apa yang harus kita buat. Misalkan pada masalah

kurang pengetahuan tentang menyusui pada ibu postpartum. Maka masalah

keperawatan yang muncul adalah “kurang pengetahuan”, maka buka

“Deficit Knowledge”.

606 Knowledge, Deficient

Knowledge, deficient (specify)

Definition: absence or deviciency of cognitive information related to a specific topic

S = Spesifik (Tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda)

M = Measurable (Tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya

tentang perilaku klien: dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan,

dan dibau)

A = Achievable (Tujuan harus dapat dicapai)

R = Reasonable (Tujuan harus dapat dipertanggung jawabkan secara

ilmiah)

T = Time (Tujuan keperawatan)

Page 33: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|28

Suggested Outcomes

Knowledge: Arthritis Management Knowledge: Illness Care

Knowledge: Asthma Management Knowledge: Infant Care

Knowledge: Body Mechanics Knowledge: Infection Management

...dst ... ... dst ...

Additional Associated Outcames

Client Satisfaction Teaching Memory

Cognition Motivation

Communication: Receptive Pre Procedure Readiness

Concentration Stress Level

Information

Gambar 1. Contoh tujuan keperawatan untuk masalah ‘kurang pengetahuan’ pada buku NOC

Dalam masalah keperawatan tersebut di atas, kita bisa melihat banyak sekali

outcomes yang muncul. Dalam NOC terdapat dua kelompok outcomes,

yaitu :

“Suggested Outcomes” adalah outcomes yang disarankan dan

berdasarkan penelitian seringkali dipakai untuk diagnosa NANDA yang

kita pilih sebelumnya.

“Additional Associated Outcomes” adalah outcomes tambahan yang

bisa digunakan perawat untuk melengkapi dalam pembuatan tujuan.

Dalam masalah keperawatan kurang pengetahuan tentang menyusui pada

ibu postpartum tersebut, outcomes yang kita gunakan adalah “Deficit

Knowledge: Breastfeeding”.

b) Buka index dalam buku NOC dan dari outcomes yang kita pilih tadi.

Kemudian buka outcomes yang kita pilih.

Knowlegde: breastfeeding---1800295

Knowledge: Breastfeeding ---- 1800

Definition: Extent of understanding conveyed about lactation and nourishment of an infant through

breastfeeding

OUTCOME TARGET RATING: maintain at _________ Increase to______________

Page 34: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|29

Knowledge breastfeeding

No

knowled

ge

Limited

knowled

ge

Moderat

e

knowled

ge

Substanti

al

knowled

ge

Extensiv

e

knowled

ge

Overall rating 1 2 3 4 5

INDICATORS:

18000

1

benefits of breastfeeding 1 2 3 4 5 NA

18000

2

psychology of lactation 1 2 3 4 5 NA

18002

9

fluid intake requirements

for mother1 2 3 4 5 NA

18000

3

Breastmilk: compotition,

process, foremilk versus

hindmilk

1 2 3 4 5 NA

18000

4

Infant hunger cues 1 2 3 4 5 NA

18000

5

proper technique for

attaching infant to the

breast

1 2 3 4 5 NA

... dst

...

... dst ... ... dst ... ... dst ... ... dst ... ... dst ... ... dst ... ...

dst

...

Gambar 2. Contoh indikator dan skala untuk outcame ‘knowledge breastfeeding’ pada buku

NOC

Pada bagian ini, kita bisa melihat indikator dan skala. Indikator merupakan

hasil yang ingin kita tuju atau outcomes kita.Skala merupakan skala yang

ingin kita capai untuk klien kita. Pada breastfeeding di atas, terdapat 5 skala

yaitu skala 1 (tidak tahu), 2 (terbatas), 3 (sedang), 4 (paham dasarnya saja),

dan 5 (paham secara mendalam).Kita pilih indikator apa saja yang ingin kita

harapkan pada pasien kita. Misalnya kita dapat memilih “benefits of

breastfeeding (180001)” dan/ atau “phisiology of lactation (180002)”, dan/

atau “proper technique for attaching infant to the breast (180005)”, dst.

Page 35: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|30

c) Outcomes dalam dokumentasi asuhan keperawatan tidak dituliskan dalam

bentuk table seperti di atas, namun harus bisa SMART (Spesifik,

Measurable, Achievable, Rational, dan Timeline) dalam penyusunan

tujuannya. Tujuan tersebut harus memuat waktu dan skala yang akan kita

ukur. Misalkan dalam kasus tersebut latar belakang pendidikan pasien

adalah SMP dan sangat sulit dalam akses informasi. Maka contoh penulisan

tujuan adalah sebagai berikut :

“Setelah dilakukan asuhan keperawatan dalam 1 X 24 jam, masalah kurang

pengetahuan dapat teratasi dengan kriteria hasil:

KNOWLEDGE BREASTFEEDING

Mengetahui manfaat menyusui (4)dalam hal ini kita bertujuan

klien cukup paham dasar dari keuntungan menyusui

Mengetahui fisiologi laktasi(3)kita hanya bertujuan klien hanya

tahu saja tentang fisiologi laktasi melihat dari latar belakang

pendidikan klien

Mengetahui teknik yang tepat untuk melekatkan bayi ke putting

ibu (5)kita bertujuan agar klien bisa benar-benar paham bahkan

mampu melakukan

Dst…….”

c. Menentukan rencana tindakan

Intervensi yang dipilih harus berdasarkan data dan diagnosa untuk mencapai

tujuan yang telah kita susun sebelumnya. Diagnosa keperawatan yang sesuai

akan membuat kita memahami tujuan (outcomes) yang sesuai dan intervensi

yang tepat untuk masalah keperawatan pasien.

1) Tipe intervensi keperawatan (ONEC)

a) Observation

Rencana tindakan untuk mengkaji atau melakukan observasi terhadap

kemajuan klien dengan pemantauan secara langsung yang dilakukan

kontinu.

b) Nursing treatment

Rencana tindakan berupa intervensi mandiri perawat yang bersumber

dari ilmu, kiat dan seni keperawatan.

c) Education/ Health education/ Pendidikan kesehatan

Page 36: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|31

Rencana tindakan keperawatan berbentuk pendidikan kesehatan yang

bertujuan untuk meningkatkan perawatan diri klien dengan penekanan

pada partisipasi klien untuk bertanggungjawab terhadap perawatan diri.

d) Collaboration/ Kolaborasi/ Medical treatment

Rencana tindakan berbentuk tindakan medis yang dilimpahkan kepada

perawat. Masalah yang berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh

sering kali memerlukan rencana kolaboratif.

2) Perumusan intervensi keperawatan dengan pendekatan NIC

Komponen NIC antara lain (1) nama atau label, (2) definisi, dan (3) rencana

tindakan atau intervensi keperawatan. Dalam menentukan intervensi ini

tetap tidak lepas dari diagnosa yang sudah kita tentukan. Di awal sudah saya

tekankan bahwa pemilihan diagnosa yang benar akan membantu perawat

dalam menentukan tujuan keperawatan serta intervensi keperawatan yang

tepat. Ada beberapa kriteria yang harus anda pahami dalam menentukan

kesesuaian intervensi dengan diagnosa berdasarkan NIC:

a) Gunakan NIC dan NANDA

b) Lihat kesesuaian antara definisi diagnosa keperawatan NANDA dengan

definisi intervensi keperawatan NIC

c) Berpikir diagnosis secara terpisah, hindari berpikir mengatasi kumpulan

sindrom atau hindari mengatasi diagnosis keperawatan yang terjadi

bersamaan pada pasien yang spesifik dengan satu intervensi saja.

d) Masukkan intervensi keperawatan yang mengatasi tanda dan gejala dari

diagnosis keperawatan.

e) Masukkan intervensi primer dan sekunder untuk tiap diagnosis

keperawatan.

3) Langkah menyusun intervensi keperawatan

a) Mencari diagnosa keperawatan yang telah kita tentukan sebelumnya pada

buku NIC. Misalkan kita menggunakan diagnosa “kurang pengetahuan”,

maka dibuka halaman buku NIC tentang deficit knowledge atau

knowledge deficient.

Page 37: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|32

512 knwoledge deficient

Knowledge Deficient

Definition: absence or deficiency of cognitive information related to a specific

topic

Suggested Nursing

Interventions for Problem

Revolution:

Additional Optional

Interventions:

Anticipatory Guidence Admision Care

Childbirth Preparation Allergy management

Family Planning: Contraception Anxiety Reduction

Health Education Asthma Management

Health Literacy Enhancement Behaviour Medication

Health System Guidence Behaviour Medication:

Social Skills

Lactation Counceling Body Mechanis Promotion

... dst ... ... dst ...

Gambar 3. Contoh intervensi untuk ‘kurang pengetahuan’ pada buku NIC

Pada setiap diagnosis ada tiga level intervensi berdasar NIC:

Suggested Intervention

Ini adalah intervensi yang kebanyakan dipilih atau yang paling sesuai

untuk menyelesaikan diagnosis. Intervensi ini dipilih karena

kesesuaian dengan diagnosis, etiologi dan/atau batasan karakteristik,

tindakan yang bisa menyelesaikan masalah, dapat digunakan di

banyak tempat dan dibuktikan dari banyak penelitan dan pengalaman

klinis dalam mengatasi diagnosis.

Additional Optional Intervention

Intervensi ini hanya digunakan pada beberapa pasien saja dengan

diagnosis keperawatan tersebut. Intervensi ini menyesuaikan dengan

kebutuhan perawat ke depan untuk merencanakan tindakan

keperawatan pasien secara individual.

Dalam kasus kurang pengetahuan pada ibu postpartum tentang

menyusui, kita bisa mengambil intervensi “Lactation Counseling”.

Page 38: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|33

b) Setelah menentukan label intervensi yang akan digunakan, buka indeks

intervensi dan pilih intervensi yang paling tepat. Misalkan untuk masalah

keperawatan kurang pengetahuan pada ibu postpartum tentang menyusui,

kita buka indeks Lactation Counseling.

242Lactation Counceling (5244)

Lactation Counseling 5244

Definition: Assisting in the establihment and maintenence of succesfull

breastfeeing

Activities:

­ Provide information about

psychological and physiological

benefits of breastfeeding

­ Determine mother’s desire and

motivation to breastfeed as well

as perception for breastfeeding

­ Coorect misconception,

misinformation and

inacuraciesabout breastfeeding

­ Encourage mother’ssignificant

other, family or friends to

provide support

­ Provide educational material, as

needed

­ Encorage attendance to

breastfeeding classes and

support groups

­ Provide mother the opportunity

to breastfeed afther birth when

possible

­ Instruct on infant’s feeding cues

­ .............

­ ..............

­ ..............

Page 39: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|34

­ Assist in ensuring proper infant

attachment to breast

Gambar 4. Contoh intervensi untuk masalah kurang pengetahuan tentang menyusui pada buku

NIC

Dari label intervensi Lactation Counseling, kita bisa mengambil beberapa

tindakan yang sesuai dengan pasien kita untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Tindakan yang bisa dipilih antara lain misalnya “Provide

information about psychological and physiological benefits of

breastfeeding, provide education material as needed, Assist in ensuring

proper infant attachment to breast, dst”.

c) Menuliskan intervensi yang kita pilih dalam kolom intervensi keperawatan.

Misalnya

LACTATION COUNSELING

a) Berikan informasi tentang manfaat menyusui dari segi fisiologis dan

psikologis

b) Berikan materi pendidikan jika diperlukan

c) Bantu pasien dalam melakukan perlekatan bayi pada putting ibu

Page 40: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|35

Setelah mencoba menjawab latihan 4. diatas, selanjutnya cocokkan dengan

jawaban berikut ini:

D. Rangkuman

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan

masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi

intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan

kewenangan perawat.Pada tahap perumusan diagnosa keperawatan harus sesuai dengan

kebutuhan klien. Pada keadaan tertentu perawat akan menemukan banyak diagnosis

berdasarkan hasil pengkajian, sehingga penting dalam menentukan prioritas diagnosis.

Penentuan prioritas diagnosa bisa dengan membuat daftar diagnosa keperawatn yang

ditemukan, dan selanjutnya menyususn diagnosa menurut urutan prioritas.

Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan

sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha membantu,

meringankan, memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan klien. Penentuan tujuan

pada perencanaan dari proses keperawatan adalah sebagai arah dalam membuat rencana

tindakan dari masing-masing diagnosa keperawatan.Tujuan yang dicapai biasanya

dinyatakan dalam prinsip SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Rational, dan

Timeline).Adapun tipe intervensi keperawatanmeliputi:Observation, Nursing treatment,

Education/ Health education/ Pendidikan kesehatan, Collaboration/ Kolaborasi/ Medical

treatment.

E. Tugas Kegiatan Belajar 2

Petunjuk:Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban paling benar!

Latihan 4.Setelah mempelajari materi diatas, sebutkan tipe intervensi keperawatan!

Jawaban latihan 4.

a. Observation

b. Nursing treatment

c. Education/ Health education/ Pendidikan kesehatan

d. Collaboration/ Kolaborasi/ Medical treatment

Page 41: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|36

Soal :

1. Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan

yang terdapat dalam individu, keluarga, atau komunitas disebut....

a. Diagnosis aktual

b. Diagnosis risiko

c. Diagnosis kesejahteraan

d. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan

e. Diagnosis syndrome

2. Potensi peningkatan kenyamanan merupakan contoh dari diagnosis.....

a. Diagnosis aktual

b. Diagnosis risiko

c. Diagnosis kesejahteraan

d. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan

e. Diagnosis syndrome

3. Pada diagnosis keperawatan berorientasi pada....

a. Kebutuhan dasar manusia

b. Keadaan patologis

c. Respon individu terhadap proses

d. Tindakan mandiri perawat

e. pengobatan penyakit

4. Tipeperencanaan yangbertujuan untuk meningkatkan perawatan diri klien dengan

penekanan pada partisipasi klien untuk bertanggungjawab terhadap perawatan diri

adalah.......

a. Observation

b. Nursing treatment

c. Education

d. Collaboration

e. Medical treatment

5. Intervensi yang hanya digunakan pada beberapa pasien saja dengan diagnosis

keperawatan disebut....

a. Suggested Intervention

b. Additional Optional Intervention

c. Suggested Outcomes

d. Additional Associated Outcomes

Page 42: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|37

e. Nursing Outcome Classification

Petunjuk kunci jawaban:Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, jika Anda telah

mengerjakan soal tersebut, silahkan cocokkan dengan kunci jawaban yang ada pada

lampiran modul ini!

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Rumus :

Tingkat penugasan : 100%Arti tingkatan penguasaan yang capai:

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = sedang

< 69% = kurang

Kalau mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka dinyatakan telah menguasai

kegiatan belajar 2 modul dan dapat meneruskan ke kegiatan berikutnya. Tetapi kalau

nilai Anda masih di bawah 80%, maka harus mengulang kegiatan belajar ini terutama

bagian yang belum dikuasai.

Page 43: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|38

Kegiatan Belajar 3

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3diharapkan mahasiswa mampu memahami

implementasi keperawatan.

B. Pokok Materi Kegiatan Belajar

Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 3 ini, maka mahasiswa diharapkan

mempelajari tentang :

1. Definisi implementasi keperawatan

2. Proses implementasi keperawatan

3. Pengkajian ulang

4. Strategi implementasi

C. Uraian materi

1. Definisi implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan adalah tindakan yang diperlukan untuk mencapai

tujuan dari asuhan keperawatan. Implementasi keperawatan dapat pula didefinisikan

sebagai tahap proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi tindakan

keperawatan yang telah direncanakan sebelumnya dalam intervensi keperawatan.

Perawat harus mengetahui berbagai hal selama pelaksanaan tindakan keperawatan

seperti bahaya fisik, perlindungan pasien, teknik komunikasi, dan prosedur tindakan.

Tindakan dalam tahap implementasi keperawatan dibedakan menjadi dua,

yaitu (1) Direct Care Interventions, intervensi yang dilakukan langsung kepada klien,

contohnya medikasi, dan (2)Indirect Interventions, intervensi yang dilakukan tidak

langsung pada klien tetapi ada hubungannya dengan pasien dan kelompok, misalnya

control infeksi dengan mengisolasi pasien dari pasien yang lain.Tujuan implementasi

keperawatan

1) Membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2) Mencakup peningkatan kesehatan

3) Mencakup pencegahan penyakit

4) Mencakup pemulihan kesehatan

5) Memfasilitasi koping klien

KONSEP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Page 44: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|39

6)

Setelah mencoba menjawab latihan 1. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut inI:

2. Proses implementasi keperawatan

a. Tahap I : Persiapan

Pada tahapan persiapan meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

1) Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada tahap perencanaan.

Tindakan keperawatan disusun untuk promosi, mempertahankan dan

memulihkan kesehatan klien. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain:

a) Konsisten sesuai dengan rencana tindakan

b) Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah

c) Ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi klien.

d) Digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dan aman.

e) Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien.

f) Penggunaan sarana dan prasarana yang memadai.

2) Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan.

Perawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan yang

diperlukan untuk tindakan keperawatan. Perawat menentukan siapa orang yang

tepat untuk melakukan tindakan keperawatan.

3) Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul.

Prosedur tindakan mungkin berakibat terjadinya risiko tinggi kepada klien.

Perawat harus menyadari kemungkinan timbulnya komplikasi sehubungan

dengan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Memungkinkan perawat

melakukan pencegahan dan mengurangi risiko yang timbul.

4) Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan.

Latihan 1.Sebutkan tujuan dari implementasi keperawatan?

Latihan 1.1) Membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan.2) Mencakup peningkatan kesehatan3) Mencakup pencegahan penyakit4) Mencakup pemulihan kesehatan5) Memfasilitasi koping klien

Page 45: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|40

Meliputi pertimbangan berupa:

Waktu : perawat harus secara selektif dalam menentukan waktu pada

tindakan keperawatan yang spesifik.

Tenaga (personil) : Perawat harus memperhatikan kuantitas dan kualitas

tenaga yang ada dalam melakukan tindakan keperawatan.

Alat : Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang diperlukan pada

tindakan. Hal ini bisa mengantisipasi alat-alat apa yang diperlukan.

5) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan tindakan yang akan

dilakukan.

Keberhasilan suatu tindakan keperawatan sangat ditentukan oleh perasaan klien

yang aman dan nyaman. Lingkungan yang nyaman mencakup komponen fisik

dan psikologis.

6) Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap risiko dari tindakan.

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur-unsur meliputi

hak dan kewajiban klien, hak dan kewajiban perawat atau dokter, kode etik

keperawatan dan hukum keperawatan.

b. Tahap II : Intervensi

Inisiatif rencana tindakan untuk mencapai tujuan. Tindakan keperawatan dibedakan

berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab perawat secara profesional. Adapun

jenis intervensi keperawatan meliputi:

1) Independen : Dilaksanakan perawat tanpa perintah dari tim kesehatan lain.

Lingkup tindakan independent antara lain:

a) Mengkaji terhadap klien dan keluarga melalui riwayat keperawatan dan

pemeriksaan fisik untuk mengetahui status kesehatan klien.

b) Merumuskan diagnosa keperawatan.

c) Mengidentifikasi tindakan keperawatan.

d) Melaksanakan rencana pengukuran.

e) Merujuk kepada tenaga kesehatan lain.

f) Mengevaluasi respon klien.

g) Partisipasi dengan konsumer atau tenaga kesehatan lainnya dalam

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Tipe tindakan independenkeperawatan dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu:

a) Tindakan diagnostik (pengkajian)

Page 46: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|41

Hal yang termasuk dalam tindakan diagnostik meliputi: wawancara dengan

klien, observasi dan pemeriksaan fisik, serta melakukan pemeriksaan

laboratorium.

b) Tindakan terapeutik (mengurangi, mencegah, mengatasi)

Misalnya: untuk mencagah gangguan integritas kulit dengan melakukan

mobilisasi.

c) Tindakan edukatif (penyuluhan)

Misalnya: perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.

d) Tindakan merujuk (kerjasama dengan tim kesehatan lainnya)

2) Interdependen : Tindakan bekerja sama dengan tim kesehatan lain, misalnya

fisioterapis, ahli gizi, dan dokter.

Hal yang termasuk dalam intervensi interdependent antara lain:

Pemberian obat-obatan sesuai engan instruksi dokter, seperti jenis, dosis dan

efek samping menjadi tanggung jawab dokter namun pemberian oleh perawat.

3) Dependen : Tindakan yang berhubungan dengan tindakan medis. Misalnya

dokter menuliskan “peawatan kolostomy”. Tindakan keperawatan adalah

perawatan kolostomy berdasarkan kebutuhan individu dari klien.

c. Tahap III : Dokumentasi

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan

akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan. Dimana, dalam

pendokumentasian implementasi keperawatan diperlukan modifikasi kata-kata yang

membuatnya berbeda dengan intervensi keperawatan.

Misalnya:

Intervensi Implementasi

Laksanakan…. Melaksanakan….

Kaji…. Mengkaji….

Jelaskan, ajarkan…. Menjelaskan, mengajarkan….

Observasi…. Mengobservasi….

Page 47: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|42

Setelah mencoba menjawab latihan 1. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut ini:

3. Pengkajian Ulang

Data pengkajian ulang adalah item informasi yang diperoleh dari aktivitas evaluasi

dari proses keperawatan. Ketika hasil evaluasi pasien menunjukkan kurang

berkembang terhadap tujuan dan hasil yang diharapkan, maka kemungkinan yang ada

bahwa masalah pasien diidentifikasikan dengan tidak begitu benar. Intervensi yang

diidentifikasikan dalam rencana tidak sesuai atau intervensi belum dilakukan dengan

durasi yang cukup atau intensitasnya kurang mencukupi.

Setelah mencoba menjawab latihan 3. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut ini:

Latihan 2.Coba sebutkan dan jelaskan jenis intervensi keperawatan?

Jawaban latihan 2.

1. Independen : Dilaksanakan perawat tanpa perintah dari tim kesehatan lain.

2. Interdependen : Tindakan bekerja sama dengan tim kesehatan lain.

3. Dependen : Tindakan yang berhubungan dengan tindakan medis

Latihan 3.

Apakah yang dimaksud dengan pengkajian ulang?

Jawaban latihan 3.

Pengkajian ulang adalah item informasi yang diperoleh dari aktivitas evaluasi

dari proses keperawatan

Page 48: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|43

4. Strategi Implementasi

Strategi adalah keseluruhan metode atau pendekatan yang memberikan

intervensi keperawatan individu. Ketrampilan dalam berfikir kritis digunakan saat

pemilihan strategi. Perawat mulai dengan mengidentifikasi strategi yang mungkin,

kemudian mengevaluasi pentingnya setiap strategi dan mengambil keputusan strategi

mana yang dapat mencapai kriteria hasil klien.

Strategi yang dipilih berdasarkan model yang digabungkan ke dalam proses

keperawatan, serta diagnosis keperawatan dan kriteria hasil yang telah dirumuskan.

Model dan konsep akan memberikan panduan kepada perawat dalam pemilihan

strategi. Lebih dari satu strategi dapat sesuai dengan hasil yang diinginkan untuk klien

tertentu. Perawat menyarankan strategi yang paling sesuai pada saat itu berdasarkan

pada situasi klien, usia klien, dan keahlian perawat dengan berbagai strategi. Ketika

memilih strategi, perawat mempertimbangkan kekuatan klien, seperti kemampuan

memecahkan masalah dan berkomunikasi; keterbatasan klien, seperti maalah

kesehatan; dan sumber-sumber internal dan eksternal klien, seperti pola koping dan

dukungan dari anggota keluarga.

Banyak situasi yang sesuai untuk partisipasi klien dalam pemilihan strategi.

Contohnya yaitu klien yang ingin mencoba program modifikasi perilaku dalam usaha

menurunkan berat badan. Akan tetapi, perawat memiliki keahlian mengenai strategi

dan mampu menentukan strategi mana yang dapat berhasil berdasarkan diagnosis

keperawatan dan kriteia hasil. Perawat mengajarkan pada klien dan menjelaskan

rasional untuk pilihan strategi tersebut, terutama jika strateginya berbeda dengan yang

dipilih oleh klien. Selanjutnya, dibuat keputusan mengenai strategi yang akan

digunakan.

Adapun strategi yang digunakan, meliputi: belajar mengajar, pemecahan

masalah, penggunaan diri secara terapeutik, kepedulian, manajemen stress, modifikasi

perilaku, membuat kontrak, proses kelompok, dan prinsip-prinsip praktik

keperawatan.

Page 49: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|44

Setelah mencoba menjawab latihan 3. diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut inI:

D. Rangkuman

Implementasi keperawatan adalah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

dari asuhan keperawatan. Tujuan implementasi keperawatan. Membantu klien mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, mencakup peningkatan kesehatan, mencakup pencegahan

penyakit, mencakup pemulihan kesehatan, memfasilitasi koping klien. Tindakan dalam

tahap implementasi keperawatan dibedakan menjadi dua, yaitu (1) Direct Care

Interventions, intervensi yang dilakukan langsung kepada klien, contohnya medikasi, dan

(2)Indirect Interventions, intervensi yang dilakukan tidak langsung pada klien tetapi ada

hubungannya dengan pasien dan kelompok, misalnya control infeksi dengan mengisolasi

pasien dari pasien yang lain. Proses implementasi meliputi: persiapan, intervensi dan

dokumentasi. Data pengkajian ulang adalah item informasi yang diperoleh dari aktivitas

evaluasi dari proses keperawatan. Ketika hasil evaluasi pasien menunjukkan kurang

berkembang terhadap tujuan dan hasil yang diharapkan, maka kemungkinan yang ada

bahwa masalah pasien diidentifikasikan dengan tidak begitu benar

Perawat menyarankan strategi implementasi keperawatan yang paling sesuai pada

saat itu berdasarkan pada situasi klien, usia klien, dan keahlian perawat dengan berbagai

strategi. Ketika memilih strategi, perawat mempertimbangkan kekuatan klien, seperti

kemampuan memecahkan masalah dan berkomunikasi; keterbatasan klien, seperti maalah

kesehatan; dan sumber-sumber internal dan eksternal klien, seperti pola koping dan

dukungan dari anggota keluarga.

Latihan 4.

Coba sebutkan strategi implementasi keperawatan!

Latihan 4.

Belajar mengajar, pemecahan masalah, penggunaan diri secara terapeutik,

kepedulian, manajemen stress, modifikasi perilaku, membuat kontrak, proses

kelompok, dan prinsip-prinsip praktik keperawatan.

Page 50: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|45

E. Tugas Kegiatan Belajar 3

Petunjuk:Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban paling benar!

Soal :

1. intervensi yang dilakukan langsung kepada klien disebut.....

a. Direct Care Interventions

b. Indirect Care Interventions

c. Diagnostic Care Interventions

d. Therapeutik Care Interventions

e. Educatif Care Interventions

2. Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan

akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan. Hal tersebut merupakan

proses implementasi pada tahap.....

a. Pengkajian

b. Intervensi

c. Implementasi

d. Evaluasi

e. Dokumentasi

3. Tindakan bekerja sama dengan tim kesehatan lain, misalnya fisioterapis, ahli gizi, dan

dokter. Hal tersebut merupakan tipe tindakan keperawatan....

a. Dependent

b. Interdependent

c. Educatif

d. Therapeutik

e. Diagnostic

4. Item informasi yang diperoleh dari aktivitas evaluasi dari proses keperawatan

disebut...

a. Pengkajian

b. Pengkajian ulang

c. Diagnosa

d. Intervensi

e. implementasi

5. Keseluruhan metode atau pendekatan yang memberikan intervensi keperawatan

individu disebut.....

Page 51: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|46

a. Direct Care Interventions

b. Indirect Care Interventions

c. Dependent

d. Interdependent

e. Strategi

Petunjuk kunci jawaban:Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, jika Anda telah

mengerjakan soal tersebut, silahkan cocokkan dengan kunci jawaban yang ada pada

lampiran modul ini!

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Rumus :

Tingkat penugasan : 100%Arti tingkatan penguasaan yang capai:

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = sedang

< 69% = kurang

Kalau mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka dinyatakan telah menguasai

kegiatan belajar 3 modul dan dapat meneruskan ke kegiatan berikutnya. Tetapi kalau

nilai Anda masih di bawah 80%, maka harus mengulang kegiatan belajar ini terutama

bagian yang belum dikuasai.

Page 52: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|47

Kegiatan Belajar 4

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4diharapkan mahasiswa mampu memahami

evaluasi keperawatan.

B. Pokok Materi Kegiatan Belajar

Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 4 ini, maka mahasiswa diharapkan

mempelajari tentang evaluasi keperawatan:

1. Definisi evaluasi keperawatan

2. Penilaian pencapaian tujuan

3. Proses evaluasi keperawatan

4. Komponen evaluasi keperawatan

C. Uraian Materi

1. Definisi evaluasi keperawatan

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan

pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap

perencanaan. Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan dan perbaikan. Dalam

evaluasi, perawat menilai reaksi klien terhadap intervensi yang telah diberikan dan

menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.

Perawat menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk

mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan atau intervensi

keperawatan. Evaluasi juga membantu perawat dalam menentukan target dari suatu

hasil yang ingin dicapai berdasarkan keputusan bersama antara perawat dan klien.

Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri.

Kemampuan dalam pengetahuan standar asuhan keperawatan, respon klien yang

normal terhadap tindakan keperawatan.

KONSEP EVALUASI KEPERAWATAN

Page 53: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|48

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai

tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap perencanaan.Evaluasi

keperawatan dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Evaluasi formatif

Evaluasi dilaksanakan setiap selesai melaksanakan tindakan keperawatan. Sering

disebut juga evaluasi proses. Evaluasi formatif biasanya berupa catatan

perkembangan pasien.

b. Evaluasi sumatif

Merupakan evaluasi yang berisi rekapan terakhir secara paripurna dari proses

keperawatan. Biasanya berbentuk catatan naratif dan dilakukan saat pasien pulang

ataupun pindah.

Komponen evaluasi dicatat untuk:

a. Mengkomunikasikan status klien dan hasilnya berhubungan dengan semua arti

umum untuk semua perawat.

b. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk memutuskan apakah mengawali,

melanjutkan, memodifikasi atau mengehentikan tindakan keperawatan.

c. Memberikan bukti revisi untuk perencanaan perawatanan yang berdasarkan pada

catatan penilaian ulang atau reformulasi diagnosa keperawatan.

d. Standart dokumentasi untuk bagian III adalah terus mencatat perawatan evaluasi

perawatan yang merefleksikan keefektifan asuhan keperawatan, respon klien

untuk intervensi perawatan dan revisi rencana keperawatan.

Komponen evaluasi dapat dibagi menjadi 5 komponen:

a. Menentukan kriteria, standart, pertanyaan evaluasi

1) Kriteria

Kriteria digunakan sebagai pedoman observasi untuk pengumpulan data dan

sebagai penentuan kesahihan data yang terkumpul. Semua kriteria yang

digunakan pada tahap evaluasi ditulis sebagai kriteria hasil. Outcome

menandakan hasil akhit tindakan keperawatan. Sedangkan standart

keperawatan digunakan lebih luas sebagai dasar untuk evaluasi praktek

keperawatan secara luas. Outcome criteria (Kriteria hasil) didefinisikan

sebagai standart untuk menjelaskan respon atau hasil dari rencana tindakan

keperawatan. Hasil tersebut akan menjelaskan bagaimana keadaan klien,

setelah tindakan dilaksanakan.

Page 54: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|49

Kriteria dinyatakan dalam istilah behaviour (perilaku) yang dapat di obsevasi

maupun di ukur dan mudah dipahami. Idealnya, setiap hasil dapat dimengerti

oleh setiap orang yang terlibat dalam evaluasi.

2) Standart praktek

Standart pelayanan keperawatan dapat digunakan untuk mengevaluasi

praktek keperawatan secara luas. Suatu standart menyatakan apa yang harus

dilaksanakan dan digunakan sebagai suatu model untuk kualitas pelayanan.

Standart harus berdasarkan hasil penelitian, konsep teori, dan dapat diterima

oleh praktek klinik keperawatan saat sekarang

3) Evaluative questions

Untuk menentukan suatu kriteria dan standart, perlu digunakan pertanyaan

evaluative sebagai dasar mengevaluasi kualitas pelayanan dan respon klien

terhadap tindakan.

a) Pengkajian : Apakah pengkajian dapat dilaksanakan pada klien?

b) Diagnosa : Apakah diagnosa disusun bersama dengan klien?

c) Perencanaan : Apakah tujuan diidentifikasi dalam perencanaan?

d) Pelaksanaan :Apakah klien diberitahu terhadap tindakan yang

diberikan?

e) Evaluasi : Apakah modifikasi tindakan keperawatan

diperlukan?

b. Mengumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru

Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

1) Siapa yang bertanggung jawab dalam pengumpulan data?

2) Kapan data dikumpulkan?

3) Alat apa yang digunakan dalam pengeumpulan informasi?

Langkah dalam mengkaji data klien dan menyusun perencanaan adalah

orang yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi respon klien terhadap

tindakan yang diberikan. Perawat lain yang membantu dalam memberikan

tindakan kepada klien harus berpartisipasi dalam proses evaluasi. Validitas

informasi meningkat jika lebih dari satu orang ikut melakukan evaluasi.

c. Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standart

Perawat memerlukan ketrampilan dalam berfikir kritis, penyelesaian masalah,

dan keputusan klinik untuk menentukan apakah data yang ada sesuai dan penting

dengan cara membandingkan data evaluasi dengan kriteria serta standart; apakah

Page 55: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|50

tindakan keperawatan yang telah diberikan sudah sesuai dengan kriteria dan

standart yang sudah ada. Pada tahap ini dituntut untuk dapat mengidentifikasi

faktor-faktor yang mungkin bisa mempengaruhi efektifitas pelayanan

keperawatan.

d. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan

Tahap awal yang perlu dilaksanakan pada tahap ini adalah menyimpulkan

efektifitas terhadap semua tindakan yang telah dilaksanakan. Kemudian

menentukan suatu kesimpulan pada setiap diagnosa yang telah dilakukan

intervensi. Perlu diingat, pada tahap ini tidak mungkin membuat suatu

perencanan 100% berhasil dan tentunya memerlukan suatu perbaikan dan

perubahan-perubahan, sebaliknya tidak mungkin perencanaan yang ada 100%

salah. Untuk suatu kejelian dalam menyusun perencanaan, tindakan yang tepat,

dan respon klien setelah mendapatkan tindakan seobjektif mungkin.

e. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

Pada tahap ini perawat melakukan suatu tindakan berdasarkan hasil kesimpulan

yang sudah diperbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, dan rencana

tindakan keperawatan. Meskipun pengkajian dilaksanakan secara rutin dan

berkesinambungan, aspek-aspek khusus perlu dikaji ulang dan penambahan data

untuk akurasi suatu tindakan keperawatan.

2. Penilaian pencapaian tujuan

Komponen dalam penilaian pencapaian tujuan, yaitu:

a. Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan. Pada keadaan ini,

perawat akan mengkaji masalah klien lebih lanjut atau mengevaluasi outcomes

yang lain.

b. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. Perawat mengetahui

keadaan klien pada tahap perubahan ke arah pemecahan masalah. Penambahan

waktu, resources, dan intervensi yang mungkin diperlukan sebelum tujuan

tercapai

c. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Pada situasi ini, perawat

harus mencoba untuk mengidentifikasi alasan mengapa keadaan atau masalah ini

timbul.

1) Mengkaji ulang masalah atau respon bahwa secara akurat telah

diidentifikasi.

Page 56: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|51

2) Membuat outcome yang baru. Mungkin outcome pertama tidak realistik

dalam hal: sarana, perawat dan waktu. Kemungkinan yang lain adalah klien

tidak menghendaki terhadap tujuan yang disusun oleh perawat.

3) Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan untuk mencapai

tujuan sebelumnya.

3. Proses evaluasi keperawatan

a. Mengukur pencapaian tujuan

1) Tujuan dari aspek kognitif. Dapat dilakukan dengan cara:

a) Interview/ Tanya jawab

Menanyakan kembali apa yang telah dijelaskan perawat untuk

mengklarifikasi pemahaman klien dan atau keluarga terhadap pengetahuan

yang diberikan.

b) Tulis

Teknik evaluasi ini jarang digunakan pada pendidikan kesehatan individual.

Umumnya dipakai untuk mengevaluasi tindakan pendidikan kesehatan pada

kelompok.

2) Tujuan dari aspek afektif

Untuk mengukur pencapaian tujuan dari aspek afektif.

a) Observasi. Melakukan pengamatan secara langsung pada perubahan

emosional klien.

b) Feed back dari tim kesehatan lain berupa umpan balik, masukan, dan

pengamatan dari staf lain dapat juga dipakai sebagai salah satu informasi

tentang aspek afektif klien.

c) Psikomotor, yaitu pengukuran perubahan aspek psikomotor dapat

dilakukan melalui observasi secara langsung terhadap perubahan perilaku

klien.

d) Perubahan fungsi tubuh. Untuk mengukur perubahan fungsi tubuh

dilakukan dalam 3 cara, yaitu observasi, interview, dan pemeriksaan fisik.

b. Penentuan keputusan

1) Klien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam tujuan. Kondisi ini

akan dicapai apabila semua data yang ditentukan dalam kriteria hasil sudah

terpenuhi.

2) Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. Kondisi ini dicapai

apabila sebagian saja dari kriteria hasil yang ditentukan terpenuhi.

Page 57: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|52

3) Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Kondisi ini ditentukan

apabila hanya sebagian kecil atau tidak ada sama sekali dari kriteria hasil yang

dapat dipenuhi.

4. Progress Note

Kemajuan catatan perkembangan sangat penting dalam mengetahui status masalah

dan kriteria hasil, serta rekomendasi untuk kelanjutan atau modifikasi perencanaan.

Format catatan perkembangan yang diorientasikan ke arah proses keperawatan

dengan menggunakan metode SOAPIER, meliputi sebagai berikut:

SSubjective data

(Data subjektif)

Perkembangan keadaan yang didasarkan pada apa yang

dirasakan, dikeluhkan, dan dikemukakan klien.

OObjective data

(Data objective)

Perkembangan objektif yang bisa diamati dan diukur

oleh perawat atau tim kesehatan lain

AAnalysis

(Analisis)

Penilaian baik data subjektif atau objektif, apakah

perkembangan ke arah perbaikan atau kemunduran

PPlanning

(Rencana asuhan)

Rencana penanganan klien yang didasarkan pada hasil

analisis di atas yang berisi melanjutkan perencanaan

sebelumnya apabila keadaan atau masalah belum

teratasi

IImplementation

(Implementasi)

Tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana

EEvaluation

(Evaluasi)

Penilaian tentang sejauh mana rencana tindakan dan

sejauh mana masalah klien teratasi

RReasesment

(Pengkajian ulang)

Bila hasil evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi,

pengkajian ulang perlu dilakukan kembali melalui

proses pengumpulan data subjektif, objektif dan proses

analisisnya.

Page 58: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|53

Setelah mencoba menjawab latihan4 .diatas, selanjutnya cocokkan dengan jawaban

berikut ini:

D. Rangkuman

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien

(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.

Tujuan dari evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang

disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap perencanaan. Jenis evaluasi keperawatan,

pertama: evaluasi formatif merupakan evaluasi yang dilaksanakan setiap selesai

melaksanakan tindakan keperawatan dan kedua:evaluasi sumatif merupakan evaluasi

yang berisi rekapan terakhir secara paripurna dari proses keperawatan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian pencapaian tujuan, pertama: klien telah

mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, kedua: klien masih dalam proses mencapai

hasil yang ditentukan, dan ketiga: klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan.

Sedangkan pada proses evaluasi keperawatan yaitu mengukur pencapaian tujuan dan

penentuan keputusan. Kemajuan catatan perkembangan sangat penting dalam mengetahui

Latihan 4.

Coba Anda sebutkan penilaian dalam pencapaian tujuan!

Jawaban latihan 4.

a. Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan. Pada keadaan ini,

perawat akan mengkaji masalah klien lebih lanjut atau mengevaluasi

outcomes yang lain.

b. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. Perawat

mengetahui keadaan klien pada tahap perubahan ke arah pemecahan

masalah. Penambahan waktu, resources, dan intervensi yang mungkin

diperlukan sebelum tujuan tercapai

c. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Pada situasi ini,

perawat harus mencoba untuk mengidentifikasi alasan mengapa keadaan

atau masalah ini timbul.

Page 59: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|54

status masalah dan kriteria hasil, serta rekomendasi untuk kelanjutan atau modifikasi

perencanaan.

E. Tugas Kegiatan Belajar 4

Petunjuk : Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Benar!

1. Penentuan suatu kriteria dan standart sebagai dasar dalam mengevaluasi kualitas

pelayanan dan respon klien terhadap tindakan perlu dilakukan.....

a. Kriteria

b. Standart praktik

c. Evaluative questions

d. Interview

e. Observasi

2. Pertimbangan terkait dengan penanggung jawab dalam pengumpulan data, data

dikumpulkan, serta alat yang digunakan dalam pengumpulan informasi. Merupakan

komponen evaluasi dalam...

a. Menentukan kriteria, standart, pertanyaan evaluasi

b. Mengumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru

c. Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standart

d. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan

e. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

3. Mendiskusikan kesulitan dengan klien tentang diet. Merupakan progress note

evaluasi....

a. Subjective data

b. Objective data

c. Planning

d. Implementation

e. Reassesment

4. Bila hasil evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi, pengkajian ulang perlu

dilakukan kembali. Hal tersebut merupakan progress note evaluasi....

a. Subjective data

b. Objective data

c. Planning

d. Implementation

e. Reassesment

Page 60: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|55

5. Evaluasi melalui observasi secara langsung terhadap perubahan perilaku klien

merupakan evaluasi dari aspek....

a. Afektif

b. Kognitif

c. Psikomotor

d. Diagnostic

e. Therapeutic

Petunjuk kunci jawaban:Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, jika Anda telah

mengerjakan soal tersebut, silahkan cocokkan dengan kunci jawaban yang ada pada

lampiran modul ini!

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Rumus :

Tingkat penugasan : 100%Arti tingkatan penguasaan yang capai:

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = sedang

< 69% = kurang

Kalau mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka dinyatakan telah menguasai

kegiatan belajar 1 modul dan dapat meneruskan ke kegiatan berikutnya. Tetapi kalau

nilai Anda masih di bawah 80%, maka harus mengulang kegiatan belajar ini terutama

bagian yang belum dikuasai.

Page 61: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|56

Pedoman pengisisan format asuhan keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny/Tn… DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ……

DI RUANG …… RS ……..

Tanggal Masuk RS

Diisi dengan tanggal, bulan, tahun dan jam masuk rumah sakit

Contoh: 7-6-2013 / 09.00 WIB

Tanggal/Jam Pengkajian

Untuk keperluan pembelajaran, mahasiswa diminta untuk menuliskan tanggal-bulan-tahun

dan jam pengkajian dengan asumsi bahwa tidak selalu pengkajian dilakukan bersamaan

dengan waktu klien masuk rumah sakit.

Contoh: 9-6-2012 / 10.00 WIB

Metode Pengkajian

Metode pengkajian ini dimaksudkian untuk mengetahui berasal dari mana informasi yang

didapat selama pengkajian pasien apakah aloanamnesa ataukan autoanamnesa.

Diagnosa Medis

Hipertensi

A. IDENTITAS KLIEN

Nama Klien :

Diisi inisial nama klien, contoh: Nn, A atau Ny. M

Alamat :

Alamat cukup diisi dengan asal daerah dan kota pasien

Umur :

Contoh : 54 th

Page 62: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|57

Agama :

Islam, Kristen, Budha, Hindu, Katolik

Status Perkawinan:

Kawin/tidak kawin/janda/duda

Pendidikan :

Contoh: S1/D3

Pekerjaan :

PNS/ wiraswasta/pedagang

B. RIWAYAT PENYAKIT

1. Keluhan Utama

Ditulis singkat, jelas, dua atau tiga kata yang merupakan keluhan utama saat dikaji

yang membuat klien meminta bantuan pelayanan kesehatan.

Contoh: Nyeri dada

Diare

Muntah-muntah

Panas

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Merupakan penjelasan dari permulaan klien merasakan keluhan sehingga klien

meminta bantuan pelayanan kesehatan atau di bawa ke rumah sakit. Riwayat penyakit

berisi kronologis penyakit klien yang berisi apa gejala yang dirasakan? Apa yang bisa

memperberat keluhan? Apa yang bisa mengurangi keluhan? Bagaimana gejala yang

dirasakan? Dimana gejala yang dirasakan? Seberapa sering gejala dirasakan? Seberapa

lama gejala duah dirasakan?

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Berisi riwayat penyakit sebelumnya yang pernah diderita oleh pasien.

Contoh: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu, Klien tidak pernah

kontrol. Pernah operasi patah kaki 10 tahun lalu.

Page 63: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|58

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Riwayat penyakit keluarga dihubungkan dengan kemingkinan adanya penyakit

keturunan, kecenderungan alergi dalam satu keluarga, penyakit menular yang mungkin

akibat kontak langsung maupun tidak langsung antar keluarga. Riwayat penyakit

keluarga diperkuat dengan genogram yang harus dibuat.

Genogram pada umumnya dituliskan dalam tiga (3) generasi sesuai dengan

kebutuhan. Artinya, bila klien adalah seorang nenek atau kakek maka genogram dibuat

dua generasi ke bawah, bila klien adalah anak-anak maka genogram bisa dibuat dua

generasi ke atas. Dapat juga dibuat satu generasi ke atas, satu generasi ke bawah.

Untuk penyakit menular dalam keluarga garis yang menunjukkan anggota keluarga

tinggal dalam satu rumah harus digambarkan.

C. PENGKAJIAN (POLA FUNGSI GORDON)

Diisi dengan prioritas pad apola fungsi kesehatan yang berhubungan dengan perubahan

fungsi /anatomi tubuh. Bila keadaan klien atau sumber data yang lain belum dapat

memberikan data yang memadai kemungkinan tidak semua fungsi dapat dikaji. Bila

memang perlu diambil datanya maka pengkajian dapat dilengkapi pada waktu berikutnya.

1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Diisi dengan persepsi klien/keluarga terhadap konsep sehat sakit dan upaya

klien/keluarga dalam bentuk pengetahuan, sikap dan perilaku yang menjadi gaya

hidup klien/keluarga untuk mempertahankan kondisi sehat.

Contoh:

Klien mengatakan bahwa sehat itu penting. Klien menjaga kesehatankeluarganya

dengan cara mewajibkan anggota keluarga untuk selalu sarapan pagi dan tidak makan

makanan sembarangan dipinggir jalan. Klien juga rajin berolahraga untuk menjaga

badannya tetap sehat. Saat ada anggota keluarga yang sakit klien selalu membawa ke

pusat pelayanan kjesehatan terdekat seperti puskesmas, bidan atau dokter jika

memungkinkan.

2. Pola Nutrisi/Metabolik

Diisi dengan kebiasaan klien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi baik intake

makanan maupun cairan sebelum sakit sampai dnegan saat sakit (saat ini) yang

meliputi: jenis makanan yang dikonsumsi, frekuensi makan, porsi makan yang

Page 64: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|59

dihabiskan, makanan selingan, amakann yang disukai, apakah ada alergi makanan,

apakah ada makanan pantangan. Selain itu perlu dikaji juga apakah ada keluhan yang

berhubungan dengan pemenuhan nutrisi seperti: mual, muntah, anoreksia, kesulitan

menelan atau hal lainnya yang dibuat dengan bahasa singkat.

Penjelasan mengenai pola nutrisi ini bisa dibuat dalambentuk paragraf atau dengan

bentuk kolom seperti dibawah ini:

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT

Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari

Jenis Nasi, lauk, sayur, buah, airputih, susu

Bubur lembek, snack, lauk,sayur, air putih, teh

Porsi 1 porsi habis ½ porsi

Keluhan Tidak ada Mual, muntah dan lidah terasapahit

3. Pola Eliminasi

Diisi dengan eliminasi alvi (BAB) dan eliminasi uri (BAK). Menggambarkan

keadaan eliminasi klien sebelum dan selama sakit yang meliputi frekuensi,

konsistensi, warna, bau, adanya darah dan lain-lain., Bila ditemukan adanya keluhan

pada eliminasi hendaknya dibuatkan deskripsi sibgkat dan jelas tentang keluhanyang

dimaksud.

Contoh Eliminasi Alvi (BAB):

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT

Frekuensi 1 x/ hari pagi 5-6 x/hari

Konsistensi Lunak berbentuk Cair sedikit ada ampas

Bau Khas Busuk

Warna Kuning kecoklatan Kuning, tidak ada darah

Keluhan

Contoh:

Page 65: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|60

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT

Frekuensi 6-8x/hari 10-15 x/hari

Pancaran Kuat Lemah menetes

Jumlah ± 250 cc sekali BAK ± 100 cc sekali BAK

Bau Amoniak Amoniak

Warna Kuning pucat Kuning pucat/merahadacampuran darah

Perasaan setelah BAK Lega Nyeri dan tidak puas

Keluhan

Total produksi uruine ± 1500-2000 cc/hari ± 1000-1500 cc/hari

ANALISA KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN

Intake Output Analisa

Minuman ………cc

Makanan ……….cc

Urine ………….cc

Feses ………....cc

IWL …………..cc

Intake : ……………….cc

Output: ……………… cc

Total …….cc Total ……..cc Balance: ……………..cc

2. Pola Aktifitas dan Latihan

Diisi dengan aktifitas rutin yang dilakukan klien sebelum hingga selama sakit,

mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Kolom tersebut diisi sesuai dengan

keterangan:

0: Mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan

alat,4: tergantung total.

Setelah diisi kolom tersebut diberikan kesimpulan apa yang bisa ditarik dari kolom

yang telah diisi.

Page 66: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|61

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilitas ditempat tidur

Berpindah

Ambulasi/ROM

3. Pola Istirahat Tidur

Diisi dengan kualitas dan kuantitas tidur klien sejak sebelum sakit hingga selama

sakit meliputi jumlah jam tidur siang dan malam, penggunaan alat pengantar tidur

seperti obat, perasaan klien sewaktu bangun tidur, kesulitan atau masalah tidur, tidak

bugar saat bangun, terbangun dini, tidak bisa melanjutkan tidur. Keterangan mengenai

Tidur dan istirahat dapat dibual dalam bentuk paragraph yang berisi pola tidur dan

istirahat sebelum sakit dan pola tidur dan istirahat selama sakit. Secara umum isinya

akan sama dengan yang dibuat dalam kolom. Contoh pengkajian yang dibuat dalam

kolom dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT

Jumlah jam tidur siang - 1 jam

Jumlah jam tidur malam 6-7 jam 4 jam

Pengantar tidur(penggunaan obat tidur)

Tidak ada Ada

Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun/tidak bisatidur karena merasakannyeri/lingkungan kurangtenang

Perasaan waktu bangun Nyaman Masih merasa ngantuk danlelah

Page 67: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|62

4. Pola Kognisi dan Perceptual

Diisi dengan kemampuan klien berkomunikasi (berbicara dan mengerti pembicaraan)

status mental, orientasi, kemampuan penginderaan yang meliputi penglihatan,

pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan.

Contoh:

Klien dapat berbicara dengan lancer, melihat dan membaca Koran, menjawab

pertanyaan perawat dengan tepat saat diajak berbincang-bincang, dapat

mengidentifikasi bau minyak kayu putih, mereasakan the manis, mengidentifikasi tes

raba.

5. Pola Konsep Diri

Diisi pada klien yang dapat mengungkapkan perasaannya yang berhubungan

dengan kesadaran akan dirinya sendiri meliputi: gambaran diri/citra tubuh, ideal diri,

harga diri, peran diri, identitas diri.

Gambaran diri/citra tubuh: sikap seseorang terhadap tubuhny asecara sadar dan

tidak sadar. Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai

dan tidak disukai.\

Contoh:

“Saya malu dengan luka ini” (verbal)

Selalu menutup daerah yang luka. (nonverbal)

Ideal diri: Tanyakan pada pasien tentang harapan terhadap posisi, status, tugas/

peran klien dalam keluarga dan lingkungan. Tanyakan juga pada klien terkait

harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat),

dan juga harapan klien terhadap penyakitnya.

Contoh:

“Saya sangat ingin menjadi ibid an istri yang baik, tapi dengan luka ini apa

mungkin saya melakukan tugas dengan baik.”

Harga diri, tanyakan tentang: hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan

kondisinya. Penilaian/penghargaa orang lain terhadap diri dan kehidupannya.

Page 68: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|63

Contoh:

“Saya merasa sudah melakukan yang terbaik untuk keluarga, tapi belakangan saya

tahu ternyata suami saya punya wanita idaman lain. Saya merasa tidak berharga.”

Peran diri, tanyakan tentang: kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/peran

tersebut.

Contoh:

“Saya sudah satu minggu di rumah sakit, saya tidak bisa lagi jualan bakso keliling

dan tidak ada yang bisa menggantikan. Saya bingung bagaimana anak dan istri

saya makan, uang darimana?”

Identitas diri, tanyakan tentang: status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan

klien terhadap status dan posisinya (sekolah, temat kesja, kelompok), dan

kepuasan klien sebagai laki-laki/perempuan.

Contoh:

“Saya menyadari bahwa saya seorang perempuan. Apapu yang terjadi pada dirio

kita sudah digariska oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya hanya ingin menjadi

anak, istri dan ibu yang baik untuk keluarga saya.”

6. Pola Seksual dan Seksualitas

Pada anak usia 0 – 12 tahun diisi sesuai dengan tugas perkembangan psikoseksual.

Pada usia remaja-dewasa-lansia dikaji berdasarkan jenis kelaminnya.

7. Pola Peran dan Hubungan (Komunikasi dan hubungan dengan orang lain)

Diisi dengan hubungan klien dengan anggota keluarga, masyarakat pada umumnya,

perawat, dan tim kesehatan yang lain, termasuk juga pola komunikasi yang digunakan

klien dalam berhubungan dengan orang lain.

Contoh:

Hubungan dengan keluarga harmonis dan baik dengan masyarakat sekitar.

Page 69: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|64

8. Pola Manajemen dan Koping Stres

Diisi dengan mekanisme koping yang biasa digunakan klien ketika menghadapi

masalah/konflik/stress/kecemasan. Bagaimana klien mengambil keputusan

sendiri/dibantu.

9. Sistem Nilai dan Keyakinan (Agama dan Kegiatan Keagamaan)

Diisi dengan nilai-nilai dan keyakinan klie terhadap sesuatu dan menjadi sugesti yang

amat kuat sehingga mempengaruhi gaya hidup klien, dan berdampak pada kesehatan

klien. Termasuk juga praktik ibadah yang dijalankan klien termasuk sebelum sakit dan

selama sakit.

10. Pola Mekanisme Koping

Diisi dengan kaji pasien mengenai sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru ini,

tingkat stress yang dirasakan, gambaran respons umum dan khusus terhadap stress,

strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya, strategi koping

yang biasa digunakan, pengetahuan dan penggunaan teknik manajemen stress,

hubungan antara manajemen stress dengan keluarga

11. Pola Nilai dan Keyakinan

Diisi dengan kaji pasien mengenai latar belakang budaya/etnik; tatus ekonomi,

perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok budaya/etnik; tujuan kehidupan

bagi pasien; pentingnya agama/spiritualitas; dampak masalah kesehatan terhadap

spiritualitas; keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, laragan, adat) yang dapat

mempengaruhi kesehatan

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan/Penampilan Umum

Kesadaran : Composmentis/somnolen/sopor/soporo koma/koma

Tanda-Tanda Vital : diisi berdasarkan hasil pengkajian dan pengukuran

Nadi

Page 70: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|65

- Frekuensi: 80 kali permenit

- Irama : tertur/tidak teratur

- Kekuatan : kuat/lemah

Pernafasan

- Frekuensi: 24 kali permenit

- Irama : tertur/tidak teratur

Suhu : 37°C

2. Kepala

Rambut : wana, ditribusi, kebersihan, kutu, ketombe

Mata :

- Palpebra : udem/tidak, endroprion/ektropion, petosis/tidak

- Konjungtiva : anemis/tidak

- Pupil : isokor/unisokor, 2 mm

- Sclera : ikterik/tidak

- Reflek terhadap cahaya : +/-

- penggunaan alatbantu penglihatan : menggunakan /tidak

Hidung : Kebersihan, sekresi, pernafasan cuping hidung

Mulut : Bibir, mukosa mulut, lidah, tonsil, gigi berlubang.

Telinga : Kebersihan, sekresi, gangguan pendengaran

Leher : Pembesaran kelenjar limfe, tyrioid, distensi vena jugularis, kaku

kuduk.

3. Dada (Thorax) : Hasil pemeriksaan pada dada dibedakan atas pemeriksaan

paru-paru dan jantung. Pemeriksaan dilakukan dengan ispeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi. Contoh hasil pemeriksaan pada paru-paru dan jantung dapat dilihat di

bawah ini.

Paru-paru

Inspeksi : bentuk dada simetris/tidak

Palpasi : Vocal premitus kanan=kiri/vocal premitus kanan≠kiri

Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru (jika kondisi pasien normal)

Auskultasi : vesikuler pada seluruh area paru/tidak ada suara nafas

tambahan/ronkhi (-)/whezing (-)/krekles(-), inspirasi lebih

pendek dari ekspirasi

Page 71: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|66

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis (IC) tampak/tidak

Palpasi : IC teraba di SIC V 2 cm LMCS

Perkusi : pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi : Bunyi jantung I – II murni, gallop (-), murmur (-)

4. Abdomen

Inspeksi : warna, strie, jaringan parut, umbilicus, ascites

Auskultasi : Frekuensi, nada dan intensitas bising usus

Palpasi : rasakan adanya spasme otot-otot perut, nyeri tekan, adanya massa

Perkusi : dengarkan bunyi yang dihasilkan (thympani/hiperthimpani)

5. Ekstremitas :

Kekuatan otot kanan dan kiri

Skala KenormalanKekuatan (100%)

Ciri-ciri

0 0 Paralisis otot

1 10 Tidak ada gerakan, teraba/terlihat adanyakontraksi

2 25 Gerakan otot penuh menentang gravitasi dengansokongan

3 50 Gerakan normal menentang gravitasi

4 75 Gerakan norma penuh menentang gravitasi dengansedikit penahanan

5 100 Gerakan norma penuh menentang gravitasi denganpenahanan penuh

Perabaan Akral : hangat/dingin

Edema pitting dengan derajat kedalaman (+1= 2 mm, +2= 4 mm, +3= 6 mm, +4= 8

mm)

E. ANALISA DATA

No Hari/Tanggal/Jam

Data Fokus Masalah Etiologi DiagnosaKeparawat

an

Ttd

Page 72: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|67

1. Rabu, 3-7-2013

08.00 WIB

DS:

Klien mengatakannyeri pada bagiananus setelah dioperasi, nyeridirasakan sepertiteriris, skala nyeri8 dan bertambahnyeri keikabergerak dengandurasi waktu 20menit.

DO:

Klien tampakmenahan nyeridenganpembatasanaktivitas denganbergerak.Ekspresi wajahtampak meringismenahan sakit

Nyeriakut

Agenciderafisik

Nyeri akutberhubungan denganAgen ciderafisik(00132)

2.

F. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas diagnosa keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan aktual,

diagnosa risiko, diagnosa potensial.

Contoh:

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera fisik (00132)

2. Resiko infeksi dengan faktor risiko prosedur invasif (00004)

Dst...

G. RENCANA KEPERAWATAN

Hari/Tgl No.Diagnosa

Tujuan Intervensi TTd

Page 73: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|68

Kamis/

3-7-2013

1 Setelah diberikan

perawatan selama 3 x

24 jam pasien nyeri

berkurang dengan

kriteria hasil:

Kontrol Nyeri(1605):

Mengenal kapan

nyeri terjadi skala 1-4

(tidak pernah

menunjukkan ke

sering menunjukkan)

Menggambarkan

faktor penyebab nyeri

skala 1-4 (tidak

pernah menunjukkan

ke sering

menunjukkan)

Mengenali gejala

nyeri skala 1-4 (tidak

pernah menunjukkan

ke sering

menunjukkan)

Melaporkan nyeri ter

kontrol skala 1-4

(tidak pernah

menunjukkan ke

sering menunjukkan)

Tingkat nyeri (2102):

Nyeri yang

dilaporkan skala 1-

4 (berat ke ringan)

Manajemen Nyeri

(1400) :

Kaji tingkat nyeri,

meliputi: lokasi,

karakteristik, durasi,

kualitas, intensitas

Kontrol faktor –

faktor lingkungan

yang dapat

mempengaruhi respon

pasien terhadap

ketidaknyamanan

Ajarkan penggunaan

tehnik non

farmakologi seperti

relaksasi napas dalam

bila nyeri timbul

Anjurkan pasien

untuk meningkatkan

tidur / istirahat yang

cukup

Berikan informasi

tentang nyeri seperti

penyebab nyeri,

berapa lama nyeri

akan dirasakan dan

antisipasi dari

ketidaknyamanan

prosedur

Kolaborasi pemberian

analgetik

Page 74: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|69

Mengeluarkan

keringat skala 1-4

(berat ke ringan)

Ekspresi wajah

skala 1-4 (berat ke

ringan)

Frekuensi napas

skala 1-4 (berat ke

ringan)

Denyut nadi skala

1-4 (berat ke

ringan)

PemberianAnalgetik

(2210) :

Cek perintah

pengobatan meliputi

obat, dosis, dan

frekuensi obat yang

akan diberikan

Cek adanya riwayat

alergi obat

Monitor vital sign

sebelum dan sesudah

pemberian analgetik

Berikan analgetik

yang tepat sesuai

dengan resep

Pilih rute intravena

dari pada

intramuskuler untuk

injeksi pengobatan

yang sering.

Dokumentasikan

respon terhadap

analgesik dan adanya

efek samping.

I. TINDAKAN KEPERAWATAN

NoDx

Hari/Tgl/Jam

Implementasi Respon Ttd

1 Rabu

3-7-2013

09.30

MengKaji tingkat nyeri,

meliputi: lokasi,

karakteristik, durasi,

kualitas, intensitas

S : pasien mengatakan sakit pada

bagian anus setelah di

operasi.

P : nyeri akibat operasi

Page 75: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|70

haemoroid

Q : nyeri seperti teriris-iris

R : nyeri pada anus

S : Skala nyeri 8

T : Nyeri saat pasien

bergerak.

O : pasien nampak menahan

nyeri, ekspresi wajah

kesakitan. Skala nyeri berat.

J. CATATAN KEPERAWATAN

No

Dx

Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd

1 Rabu/3-7-2013

14.00

S : Pasien mengatakan masih nyeri

P : nyeri akibat operasi haemoroid

Q : nyeri seperti teriris-iris

R : nyeri pada anus

S : skala nyeri 8

T : nyeri saat pasien bergerak.

O : pasien nampak menahan sakit, ekspresi wajah

kesakitan. Skala nyeri berat.

TD : 120/80 mmhg

N : 80 x/mnt

S : 36 0C

RR : 18 x/mnt

A : Masalah nyeri akut belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi: management nyeri dan

pemberian analgetik

Page 76: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|71

III. PENUTUP

“Selamat, Anda telah berhasil menyelesaikan modul Konsep Dasar Keperawatan

ini!”Dengan selesainya modul ini, berarti Anda telah menyelesaikan semua materi kegiatan

belajar modul ini. Untuk mempertahankan kemampuan mengingat, dan memperdalam

serta memperluas pemahaman mata kuliah ini, alangkah baiknya Anda dapat mencoba

menerapkan mata pelajaran ini dalam praktek atau kehidupan sehari - hari. Semoga

dengan pemahaman yang baik tentang konsep dasar keperawatan ini, Anda akan menjadi

lebih mantap, percaya diri dan professional dalam melakukan aktivitas sehari – hari

sesuai dengan profesi yang Anda tekuni. Untuk mengukur keberhasilan pencapaian

tujuan mata kuliah ini, Anda akan mengikuti tes formatif maupun sumatif yang dilakukan

oleh tutor Anda, untuk itu belajarlah terus!. Silahkan mencari informasi atau

menghubungi tutor Anda untuk program berikutnya.

“Sampai berjumpa pada program ujian waktu yang akan datang!”

Page 77: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|72

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2006. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar

Klien. Jakarta : Salemba Medika.

Hannah, K. J.et al. 2009. Standardizing Nursing Information in Canada for Inclusion in

Electronic Health Record : C-HOBIC. Journal of The American Medical Informatic

Assotiation.

Iyer, Patricia W. dan Camp, Nancy H. 2005. Dokumentasi Keperawatan: Suatu

pendekatan proses keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC.

Perry, Potter. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC

Dan Kriteria Hasil NOC Edisi 7. Jakarta : EGC.

Page 78: PRODI STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/693/1/MODUL AJAR METODOLOGI... · 2020. 11. 26. · Aspek pengkajian dapat menggunakan 3 cara, yaitu

PRODI DIII KEPERAWATAN | STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA | METODOLOGI KEPERAWATAN|73

KUNCI JAWABAN

Kunci jawaban kegiatan belajar 1

1. A

2. B

3. D

4. A

5. A

Kunci jawaban kegiatan belajar 2

1. A

2. A

3. A

4. C

5. B

Kunci jawaban kegiatan belajar 3

1. A

2. E

3. B

4. B

5. E

Kunci jawaban kegiatan belajar 4

1. C

2. B

3. D

4. E

5. B