Proposal HCO

Embed Size (px)

Citation preview

Company Profile

Health Care Organization (HCO) merupakan suatu organisasi media relations yang peduli terhadap masalah atau isu-isu kritis berkaitan dengan kesehatan di Indonesia. HCO berdiri pada tahun 2009. Program kampanye Kenali Kolesterol dalam Dirimu adalah program kampanye pertama yang dilakukan oleh HCO.

HEALTH CARE ORGANIZATION BNI 46 Building, Floor 17th, Jalan Jend. Sudirman Jakarta 21053 Telp. (021)5678786 Fax. (021)567878

1

I.

Problem Statement

Berdasarkan data survei tahun 2004, penyakit yang mematikan setelah jantung dan kanker di Indonesia adalah stroke. Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Dikhawatirkan hal demikian memiliki kecenderungan untuk menyerang generasi muda yang masih produktif. Dengan realita bahwa saat ini, generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat. Tentu hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Tak dapat dipungkiri pula manusia tak pernah lepas dari keinginan untuk menkonsumsi kuning telur, daging sapi, daging kambing, dan udang yang dipastikan dapat memicu kenaikan kadar kolesterol dalam darah seseorang. Sehingga dengan menyantap hidangan yang mengandung protein hewani tersebut secara berlebihan akan berdampak pada timbulnya berbagai macam penyakit seperti jantung, hipertensi dan stroke. Seiring dengan jumlah penderita kolesterol yang mencapai 70% hingga saat ini, sangat diprihatinkan dengan hasil riset yang menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai apa itu kolesterol, bagaimana cara menjaga kadar kolesterol yang baik dalam tubuh dan cara menanggulangi kenaikan kadar kolesterol ini masih sangat terbatas. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Health Care Organization (HCO), melihat kurangnya partisipasi dari berbagai kalangan, khususnya kalangan kesehatan dan kalangan pendukung seperti media. Dengan fakta bahwa Departemen Kesehatan tidak bisa sendirian dalam menanggulangi masalah ini, mendorong HCO untuk campur tangan dalam hal mengurangi dan mengendalikan pertumbuhan jumlah penderita kolesterol di Indonesia dengan problem statement : Kenali kolesterol dalam dirimu, yang mana akan menjadi dasar dari kegiatan media relations ini.

2

II.

Riset data primer dan data sekunder

HCO mulai melakukan penelitian untuk mendapatkan data primer mengenai realita sebenarnya tentang masalah kolesterol melalui wawancara dengan narasumber, yakni kepada dokter ahli penyakit dalam serta kepada para penderita kolesterol. Dari hasil seluruh riset tersebut, maka dapat diambil kesimplan bahwa: Saat ini sekitar 70% masyarakat di Indonesia mempunyai kadar kolesterol tinggi yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya, seperti kanker, jantung, dsb. Terdapat banyak masyarakat yang belum mengetahui serta paham mengenai apa itu kolesterol, dampaknya, bahayanya, dan penanggulangannya. Kurangnya awareness masyarakat akan pentingnya penanganan sejak dini masalah berkaitan dengan kolesterol.

3

III.

Planning

Program kerja kampanye Kenali Kolesterol dalam Dirimu akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2 tahun (2011-2012) dengan target lokasi di Jawa. Melalui kampanye ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas. Seluruh kampanye ini, diselenggarakan sepenuhnya oleh HCO dan diharapkan kampanye ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Adapun target kampanye setelah 2 tahun, yakni tingkat penderita kolesterol di Indonesia dapat turun sebesar 30% dari 70% (bukan tingkat kematian-red). Segmentasi target kampanye ini, yakni:

Demographics : - laki-laki dan ( 21 50 tahun)

perempuan

Geo-demographics Social grades Family lifestyle Lifestyle

: kota-kota di Pulau Jawa : A, B, C+ : single dan married : suka makan, aktif, ibu rumah

tangga, kepala keluarga

4

Adapun beberapa program kerja yang hendak HCO realisasikan sebagai bentuk kampanye Kenali Kolesterol dalam Dirimu, yakni:

Blog :

www.kenalikolesteroldalamdirimu.blogspot.com

Gerakan Peduli Kolesterol di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Dalam gerakan ini akan diadakan acara seperti jalan bersama, olah raga

bersama serta talkshow bersama pakar di bidang penyakit dalam, dsb. Tidak hanya itu, acara ini juga akan diisi oleh para bintang tamu, yang mana dianggap bisa merangkul lebih mendalam terhadap para target kampanye.

Talkshow di stasiun TV dan radio Langkah ini diambil dikarenakan tingginya mobilitas social di Pulau Jawa,

mengingat kesibukan kantor, dsb. Maka, melihat dari hal tersebut, mengadakan talkshow simple di radio dan TV diharapkan dapat menjangkau para target kampanye yang senang menonton TV serta mendengarkan radio, dengan tematema yang fun.

5

Aksi solidaritas untuk penderita stroke, kanker, dsb yang tidak mampu.

Pendekatan strategi pada tahapan ini menggunakan pendekatan skenario, yakni dengan menetapkan gambaran masa depan masyarakat Indonesia yang paham mengenai kolesterol, baik dari sifat, dampak, serta penanggulangannya dan menetapkan masa depan masyarakat Indonesia yang terbebas dari penyakit akibat kolesterol tinggi.

Berikut ini adalah media-media yang hendak kami ikutsertakan dalam kegiatan kampanye ini, yakni sebagai berikut: PRINT MEDIA (masih dapat berubah) No. 1. Name of the media Type of media Address

Daily Newspaper Jl . Palmerah Selatan 26-28 Jakarta Pusat 10270

2.

Tabloid

Jl. Kramat II No. 13-E Jakarta 10420

3.

English Daily Newspaper

Jl. Palmerah Selatan 15 Jakarta 10270

6

4.

Womens Magazine

Jl. HR. Rasuna Said Kav 32-33 Jakarta 12910

.

Daily Newspaper Kebayoran Centre Blok A11-A15, Jl. Kebayoran Baru Mayestik Jakarta 12240

6.

Healthy Magazine

Wisma Dharmala Sakti, 6th floor Jl. Jend. Sudirman Kav.32 Jakarta 10220

15.

Teenage Magazine

Jl . Palmerah Selatan 26-28 Jakarta Pusat 10270

7

TV JOURNALIST (masih dapat berubah) No . 1. Name of the media Type of media News and Education Address Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta 10270 2. Entertainment Gedung TransTV Jl. Kapten P. Tendean No 12-14A Jakarta 12790 3. Education Jl. Pintu Dua, TMII Pondok Gede Jakarta 13810

4.

Entertainment

Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk Jakarta 11530

5.

Education and Entertainment

Sentra Mulia Building, 19th Floor Jl. H. Rasuna Said kav X-6 no. 8 Jakarta 12940

8

6.

Entertainment

Gedung TransTV & Menara Bank Mega Lt. 20 Jl. Kapten P. Tendean No 12-14A Jakarta 12790

7.

Entertainment

Jl Damai No. 11 Daan Mogot Jakarta 11510

8.

News and Entertainment

Wisma IWI Lt 8 Jl. Perjuangan (Jalur lambat Tomang tol) Kebun Jeruk Jakarta 11530

9.

Information

Jl. Terate No.2 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur

10.

News

Jalan Pilar Mas Raya Kav. A-D Kedoya, Kebon Jeruk Jakarta Barat

9

11.

Entertainment

Wisma Indovision Lt. 17 Jalan Raya Panjang Z/III Green Garden Jakarta 11520

10

IV.

Evaluasi

Sudah sekilas disebutkan di awal, bahwa target kampanye setelah 2 tahun, yakni tingkat penderita kolesterol di Indonesia dapat turun sebesar 30% dari 70%, dimana berdasarkan fakta bahwa 35% merupakan masyarakat di Pulau Jawa. Tolak ukur dari keberhasilan kampanye ini adalah masyarakat kenal kolesterol. Masyarakat kenal kolesterol di sini bukan berarti bahwa masyarakat hanya sekedar mengetahui apa itu kolesterol, namun masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga kadar kolesterol mereka di batas normal, sehingga nantinya juga diharapkan semakin kecilnya tingkat kematian akibat penyakit yang disebakan oleh kadar kolesterol yang tinggi, seperti penyakit jantung, kanker, dsb.

11

V.

Budgeting

Budgeting dilakukan dalam jangka waktu 2 tahun. Hal ini dilakukan untuk memfokuskan program kami pada instansi yang akan kami ajak untuk bekerja sama yaitu Departemen Kesehatan RI. Berikut perincian dana yang ada, dimulai dari tanggal 11 Juni 2010. Operational Budget: Poster 500 lembar Spanduk 50 lembar Digital Banner 250 lembar Seminar 35x selama 2 tahun Gerakan Peduli kolesterol 24x selama 2 tahun = Rp.350.000.000,= Rp.750.000.000,x Rp. 100.000,= Rp. 2.500.000,x Rp. 75.000,= Rp. 3.750.000,x Rp. 10.000,= Rp. 5.000.000,-

12

Material Budget Transportation Documentation Multimedia = Rp. 10.000.000,= Rp. 8.000.000,= Rp. 35.000.000,Rp. 1.164.250.000,-

Biaya tak terduga

(10%)

= Rp 116.425.000,= Rp 145.531.250,= Rp. 1.426.206.250,-

Operational fee (12,5%) Total biaya

13

VI. Gantt Chart

2011 No. Activity1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

20127 8 9 10 11 12

Lain-lain

1. 2. 3. 4.

Blog Seminar Gerakan Peduli Aksi sosial1x per bulan

14

VII. Media Promosi

1. POSTER and PAMFLET

15

2. STICKER

3. KAOS

16

4. LIFT / DOOR ADVERTISING

17

5. KIPAS TANGAN

18

VIII. Lampiran Artikel

(hard news) Peduli Kolesterol untuk Hidup Jkt, 10/11 (KOMPAS) - Program ini tidak mungkin bisa berhasil tanpa dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, maka dari itu marilah kita bersama-sama menjaga tubuh kita, menjaga makanan yang kita konsumsi serta memperbaiki gaya hidup kita, ungkap Teddy Yunantha, Director of HCO (Health Care Organization) di sela-sela acara jumpa pers (Senin, 07/12) di Hotel Mulia, Jakarta. Kolesterol tinggi bukanlah hal normal, namun dia merupakan sumber awal dari timbulnyan berbagai macam penyakit yang mematikan bagi manusia, seperti stroke, jantung, dsb. Konsumsi makanan yang sehat adalah salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan. Berdasarkan data Depkes RI, menyatakan bahwa kolesterol tinggi yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang tidak sehat serta gaya hidup yang buruk merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia saat ini. Sebagai langkah awal meningkatkan awareness masyarakat terhadap pentingnya penanggulangan kolesterol tinggi, maka Health Care Organization (HCO), sebagai salah satu organisasi peduli kesehatan terbesar di Indonesia, kali ini berusaha fokus untuk menurunkan tingkat penderita kolesterol di Indonesia yang semakin meningkat per tahunnya. Maka, HCO akan mengadakan serangkaian kampanye serta aksi solidaritas bertemakan Peduli Kolesterol. Program didukung penuh oleh Depkes RI sebagai institusi kesehatan pemerintah dan akan berlangsung selama 2 tahun. (teddy)

19

(soft news) Makan Tidak Sehat Bisa Sebabkan Kematian

Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh kita, terutama di dalam hati. Fungsi kolesterol bagi tubuh adalah untuk membuat hormon-hormon dalam tubuh kita, misalnya hormone seks, vitamin D, dsb. Namun, waspadalah apabila kadar kolesterol dalam tubuh kita tinggi. Setiap manusia pasti membutuhkan makan sebagai sumber tenaga mereka, namun jangan heran bahwa makan juga bisa mematikan manusia. Hal itu dikarenakan penkonsumsian makanan yang tergolong makanan tidak sehat, seperti makanan berminyak, mengandung santan, daging, dsb. Menkonsumsi makanan berjenis di atas secara berlebihan memang tidak baik karena dapat mempertinggi kadar kolesterol dalam tubuh, dan kadar kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) itulah yang menjadi penyebab awal timbulnya berbagai macam penyakit, seperti stroke, jantung, obeysitas, dsb. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan (Depkes) RI, penyakit stroke dan jantung di Indonesia merupakan dua penyebab kematian terbesar setelah penyakit kanker. Tidak hanya itu, dari data yang ada juga menyebutkan bahwa tingkat penderita kolesterol di Indonesia sebesar 70%. Bagaimana mencegahnya? Kadar kolesterol tinggi dalam darah dapat diatur oleh manusia, beberapa cara mudah dan efektif, antara lain adalah dengan makan makanan yang sehat (4 sehat 5 sempurna) secara seimbang. Alternatif lain yakni melalui gaya hidup sehat, seperti jangan merokok, jangan terlalu banyak minum minuman ringan, serta tentu saja diimbangi dengan olah raga yang cukup. Melalui cara-cara mudah di atas, diharapkan masyarakat dapat lebih aware terhadap problematika kolesterol dalam tubuh mereka dan dapat mencegah adanya kematian disebabkan karena hiperkolesterolemia. (teddy)

20

(soft news) Kenali Kolesterol Baik dan Jahat

Jkt, 01/02 (Femina) Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2007 melaporkan bahwa stroke, hipertensi dan penyakit jantung iskemik menempati proporsi terbesar (27,3 persen) penyebab kematian semua umur. Manusia tak pernah lepas dari keinginan untuk mengonsumsi kuning telur, otak sapi, daging sapi, daging kambing ataupun udang yang tidak dipungkiri telah menjadi menu andalan masakan Indonesia. Namun, hasrat untuk menyantap hidangan berprotein hewani tersebut seringkali dibayangi resiko kenaikan kolesterol. Kolesterol merupakan zat di dalam tubuh yang berguna untuk membantu pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon, dan vitamin D serta sebagai penghasil energi. Sumber utamanya berasal dari organ hati (sekitar 70 persen) dan sisanya bersumber dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kolesterol dalam kadar normal jelas berdampak positif bagi tubuh. Namun, bila sudah melewati batas, maka dampak negatif yang akan timbul, terutama dalam jangka panjang. Kita mengenal dua jenis kolesterol, yaitu HDL (High Density Lipoprotein) alias kolesterol baik, dimana kadar HDL yang tinggi dalam darah (sekitar 40 mg/dL atau lebih) baik untuk kesehatan. Dan LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol jahat, jika kadar LDL tinggi (100 mg/dL atau lebih) merupakan pertanda buruk. Penumpukan LDL pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan pengerasan dinding pembuluh darah (aterosklerosis) dan menyumbat aliran darah sehingga jantung dan otak kekurangan pasokan darah yang berakibat pada serangan jantung. Tapi, bila seseorang kekurangan HDL, dapat berakibat stroke. Penyakit lain yang juga dipengaruhi oleh kolesterol adalah hipertensi. Kebiasaan merokok dan hipertensi memang tidak mempengaruhi jumlah kolesterol dalam tubuh, namun bisa berinteraksi dengan kolesterol untuk merusak arteri. Ketahui sejak dini perbedaan antara kolesterol baik dan kolesterol jahat untuk menghindari berbagai resiko kesehatan yang mungkin bisa timbul. Dan terapkan pola hidup sehat mulai dari mengurangi makanan berlemak dan memperbanyak makanan berserat disertai dengan olahraga yang cukup tiap harinya. (Dewi)

21

(feature) Semangat Seorang Ibu Rumah Tangga dalam Melawan Stroke

Dalam cuaca cerah hari Minggu pagi, menjadi saat yang tepat bagi Dian Suhardja (35 tahun), ibu rumah tangga dengan 1 orang anak untuk berolahraga sambil menghirup udara segar Jakarta yang masih belum tercemar polusi pada pagi hari. Di umur yang masih terbilang muda untuk ukuran seorang ibu rumah tangga, Dian berbeda bila dibandingkan dengan wanita-wanita pada umumnya, karena dia terkena penyakit stroke setengah badan kiri. Sudah 3 bulan lamanya Dian mengidap penyakit nomor 3 mematikan setelah kanker dan jantung di Indonesia, dari tim medis mengatakan bahwa upaya pemulihan dari penyakit ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan, tergantung dari keadaan penderita masing-masing dan cara penanganannya. Dengan didampingi suaminya Jodi Mardiyanta (42 tahun), Dian mencoba untuk menggerak-gerakkan secara aktif tangan dan kakinya, terutama sebelah kiri. Menurut Jodi, istrinya bisa mengidap penyakit stroke, dikarenakan adanya pola makan yang tidak sehat pada istrinya sejak dulu, yakni seringnya menyantap hidangan berprotein hewani dalam jumlah berlebihan, seperti kuning telur, otak sapi, daging sapi, daging kambing, dan udang. Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa resiko kenaikan kolesterol pun terjadi pada dirinya. Sebenarnya kolesterol merupakan zat di dalam tubuh yang berguna untuk membantu pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon, dan vitamin D serta sebagai penghasil energi. Sumber utamanya berasal dari organ hati (sekitar 70 persen) dan sisanya bersumber dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Dipastikan bahwa kolesterol yang dalam kadar normal akan berdampak positif bagi tubuh. Namun, bila sudah melewati batas, maka dampak negatif yang akan timbul, terutama dalam jangka panjang akan menimbulkan berbagai penyakit, seperti stroke, jantung, dan hipertensi. Bagi Jodi dan Dian, penyakit ini mungkin merupakan sebuah peringatan dari Tuhan bahwa kita sebagai manusia tak pernah lepas dari keinginan untuk mengonsumsi makananmakanan berlemak, namun seharusnya juga diseimbangi dengan makanan-makanan yang berserat pula. Dalam upaya menyembuhkan penyakit stroke yang kini tengah diderita sang

22

istri, dengan menaruh harapan penuh akan kesembuhan istrinya, Jodi pun memberikan asupan makanan yang diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol secara rutin, seperti bubur gandum (oatmeal), kacang walnuts atau almond, ikan yang mengandung asam lemak omega 3, minyak zaitun atau olive oil, dan makanan yang mengandung sterol dan stanol tumbuhan seperti margarin, jus jeruk dan yogurt. Semangat dan motivasi dari orang-orang terdekat kita, itulah keyakinan yang selalu berada di dalam diri Dian Suhardja, di mana meskipun dalam kekurangannya saat ini, dia masih terus berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi keluarga dan dirinya, meskipun terhalang oleh keterbatasan pada dirinya sekarang. Dengan keyakinan untuk berjuang dari penyakit tersebut, alhasil Dian pun tampak memulih dari keadaan yang sebelumnya menjelang bulan ke sepuluh. Melihat usaha dan perjuangan dari seorang Dian Suhardja, memberikan pelajaran bagi kita untuk lebih menghargai hidup kita yang tidak lain adalah anugerah dari yang di atas. Oleh sebab itu, kenali lah kolesterol anda sejak dini. Semakin baik pola dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan Anda secara keseluruhan. (Dewi)

23

(Hard News) Campaign Against Cholesterol

31 January 2009, Jakarta Health Care Organization (HCO) this company cares about health problems specially cholesterol they are focusing this in Indonesia they will have a Campaign against cholesterol and the theme is Kenali Kolesterol dalam Dirimu (Introduce Cholesterol inside of you). Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.Dr.PH, Menteri Kesehatan RI said that in Indonesia the cholesterol problem is getting worse because the society is lock of awareness about what is cholesterol where it is cause what food should we eat. Cholesterol can get as killed if too much and we can get sickness like stroke, obesity high blood. The Program that Health Care Organization will do Kenali Kolesterol dalam Dirimuthey will do this campaign for 2 years. They will start the campaign in Jawa province and give informations for the society Class A B C+ Department of kesehatan (Depkes) RI will support this program and they hope that this campaign will reduce 30% from 70% victims of cholesterol. (Duane)

24

(Hard News) Kolestrol Membunuh Secara Perlahan

Jkt-30/12 (Kompas) berlokasi di Hotel Mulia, Senayan pada tanggal 30 januari 2010 Health Care Organization atau HCO mengadakan konfrerensi press tentang kampanye pencegahan kolestrol. Dari sumber yang di dapat mengatakan jumlah kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh kolestrol semakin meningkat dari tahun ke tahun sebanyak 60 persen. Hal ini merupakan alasan utama yang membuat HCO mengadakan kampanye selama dua tahun kedepan. Kampanye yang diadakan, berikut seminar serta talksow tentang pencegahan kolestrol sedari dini serta ada pula blog untuk memperbaharui kegiatan HCO. Aksi ini di dukung penuh oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (Nerissa)

25

(Soft News) Kolesterol Tak Selalu Buruk

Hati hati kolesterol! Masyarakat kita sering kali salah tafsir mengenai kolesterol. Kita justru berpandang bahwa kolesterol itu merupakan suatu penyakit yang perlu dihilangkan dalam tubuh kita. Padahal kolesterol perlu dibutuhkan dalam tubuh kita. Kolesterol merupakan salah satu molekul biologis yang berperan penting dalam kehidupan kita. Senyawa lemak kompleks ini memiliki beberapa fungsi vital, seperti membuat hormon seks, mengkordinasikan sistem adrenalin serta membentuk dinding sel. Oleh sebab itulah tubuh kita membutuhkannya. Kolesterol secara terus-menerus dibentuk atau disintesis di dalam hati (liver). 70% kolesterol dalam darah merupakan hasil sintesis dari dalam hati, sedangkan sisanya 30% merupakan sumbangan asupan makanan. Selama jumlah kolesterol, masih bertaraf sesuai, hasil sintesis maupun yang bersumber dari makanan masih seimbang dengan tingkat kebutuhan, maka tubuh akan tetap sehat. Namun melihat perkembangan pola hidup masyarakat yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan berlemak, maka tingkat asupan kolesterol menjadi lebih tinggi dari tingkat kebutuhannya. Asupan makanan dengan kandungan kolesterol tinggi (biasanya masakan yang digoreng dengan minyak yang telah jenuh, seperti gorengan) yang berlangsung secara terus menerus, berakibat obesitas. Hal yang perlu untuk diketahui pengobatan hiperkolesterol harus dilakukan dengan ketat dan teratur dalam waktu relatif lama. Terlebih bagi pasien hiperkolesterol faktor keturunan, kemungkinan dalam menkonsumsi obat dapat seumur hidup. Terlebih lagi bila penderita tidak mengubah gaya hidupnya. (Nerissa) pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kelebihan kolesterol (hiperkolesterolemia) inilah yang menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan, misalnya

26

(Hard News) Mematikannya Penyakit akibat Kolesterol

Jkt,11/12 (TEMPO) - Kenali Kolesterol dalam Dirimu, demikianlah kalimat yang diungkapkan dengan lantang oleh Teddy, Msi, selaku ketua HCO (Health Care Organization). Hal ini diungkapkannya dalam jumpa pers yang diadakandi Hotel Mulya, Senin. Kata-kata Kenali Kolesterol dalam Dirimu ini juga merupakan tema dari kampanye yang akan dilakukannya selama 2 tahun ke depan. Turut hadir dalam jumpa pers ini, Nerissa Arviana,Msi, yang merupakan Humas Depkes RI; Dr. Hengky Tejawijaya, Ahli Penyakit Dalam RSP Pertamina; serta Dr. Dewi Marlina, Ahli Gizi RS. Jakarta untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang bahayanya penyakit ini. Adapun tujuan dari dilakukannya kampanye ini adalah untuk mencapai target menurunkan tingkat penderita kolesterol sebanyak 30% dari 70% orang yang menderita penyakit ini. Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.Dr.PH selaku Menteri Kesehatan RI, mengatakan penderita kolesterol saat ini sudah mencapai pada titik yang perlu diwaspadai, hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat tentang penkonsumsian makanan yang cenderung meningkatkan tingkat kolesterol, yang mana dapat menimbulkan penyakit, seperti jantung, stroke, dsb. Ia juga menambahkan perlu adanya kerja sama oleh seluruh pihak untuk menurunkan dan mencegah jumlah penderita kolesterol di Indonesia. Program kampanye Kenali Kolesterol dalam Dirimu ini merupakan program kampanye pertama yang dilakukan oleh HCO. Berbagai kegiatan pun akan dilakukan untuk mendukung suksesnya kampanye ini. Selain mengadakan Gerakan Peduli Kolesterol di Bundaran HI, dan hadir dalam berbagai talkshow di TV, HCO juga membuat blog di internet yang dapat diakses di www.kenalikolesteroldalamdirimu.blogspot.com. Melalui kampanye yang didukung penuh oleh Departemen Kesehatan RI ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas, terutama masyarakat kelas social A, B, C+. (Hengky)

27

(Background Artikel) Jumlah Penderita Kolesterol kian Memprihatinkan

Tingkat penderita kolesterol di Indonesia memang sudah sampai pada tingkat yang sangat memprihatinkan. Berdasarkan data yang didapat oleh HCO (Health Care Organization), saat ini sudah terdapat 70% persen penduduk Indonesia yang menderita penyakit akibat kolesterol. Ini juga menandakan bahwa sekitar 70 % penduduk Indonesia berpotensi untuk menderita penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kolesterol seperti penyakit stroke maupun jantung. Seperti yang didapatkan dari data survei tahun 2004, penyakit yang mematikan setelah jantung dan kanker di Indonesia adalah stroke. Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Menurut dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.Dr.PH, Menteri Kesehatan RI, di Indonesia penderita kolesterol saat ini sudah mencapai pada titik yang perlu diwaspadai, hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat tentang penkonsumsian makanan yang cenderung meningkatkan tingkat kolesterol, yang mana dapat menimbulkan penyakit, seperti jantung, stroke, dsb. Maka, perlu adanya kerja sama oleh seluruh pihak untuk menurunkan dan mencegah jumlah penderita kolesterol di Indonesia. Berdasarkan fakta-fakta inilah, maka HCO sebagai salah satu organisasi yang peduli terhadap kesehatan di Indonesia hendak mengadakan kampanye dengan tema Kenali Kolesterol dalam Dirimu. Untuk memperkenalkan programnya ini, HCO (Health Care Organization) telah mengadakan jumpa pers untuk membahas semua program yang akan dilakukan untuk mendukung kesuksesan dari kampanyenya. Kampanye yang didukung penuh oleh Depkes (Departemen Kesehatan) RI ini akan menggalakan kampanyenya selama 2 tahun ke depan untuk mencapai target yang diharapkan. Dari tahun 2011-2012 diharapkan program ini akan menurunkan tingkat penderita kolesterol di Indonesia sebanyak 30% dari total 70% penderita kolesterol di seluruh Indonesia.

28

Setengah penderita di pulau Jawa. Berdasarkan fakta yang didapatkan oleh HCO, 35% penderita kolesterol ada di pulau Jawa. Ini berarti setengah dari total penderita kolesterol di Indonesia terdapat di Pulau Jawa. HCO juga sudah menargetkan kriteria penderita yang akan difokuskan dalam kampanyenya. Mereka adalah laki-laki dan perempuan yang umurnya berkisar antara 21 50 tahun, terdapat dalam kelas social A, B, dan C, memiliki status single maupun married, dan juga memiliki gaya hidup suka makan dan aktif. Dalam segi pekerjaan HCO juga memfokuskan pada penderita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga. Selain itu, kampanye ini juga dilakukan berdasarkan kenyataan dimana manusia tak pernah lepas dari keinginan untuk menkonsumsi kuning telur, daging sapi, daging kambing, dan udang yang dipastikan dapat memicu kenaikan kadar kolesterol dalam darah seseorang. Sehingga dengan menyantap hidangan yang mengandung protein hewani tersebut secara berlebihan akan berdampak pada timbulnya berbagai macam penyakit seperti jantung, hipertensi dan stroke. Kampanye ini diperkirakan akan berlangsung cukup gencar mengingat terdapat banyak masyarakat yang belum mengetahui serta paham mengenai apa itu kolesterol, dampaknya, bahayanya, dan penanggulangannya. Selain itu kurangnya awareness masyarakat akan pentingnya penanganan sejak dini tentang masalah yang berkaitan dengan kolesterol akan menjadi agenda utama yang digalakkan khususnya untuk target utama dari HCO. Semua kegiatan mulai dari blog internet, gerakan peduli kolesterol di Bundaran HI, sampai talkshow di berbagai TV akan dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan. Selain bapak Teddy yang merupakan ketua dari HCO, berbagai pihakpun akan turut andil dan bekerja sama dalam rangka mewujudkan Indonesia yang bebas dari penyakit kolesterol ini. Pihak-pihak seperti Nerissa Arviana,Msi, selaku Humas Depkes RI; Dr. Hengky Tejawijaya, Ahli Penyakit Dalam RSP Pertamina; serta Dr. Dewi Marlina, Ahli Gizi RS. Jakarta akan memberikan kontribusinya demi suksesnya kampanye yang akan berlangsung 2 tahun ini. (Hengky)

29