Upload
ledat
View
243
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
1| Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember, 2015
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU
SAMPAI TAHUN 2035
Oleh :
Lukman Afrianto, Dede Rohmat*), Jupri*)
Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Email :
Email : [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Kecamatan Indramayu merupakan daerah yang dilalui oleh Sungai Cimanuk. Sungai Cimanuk
merupakan sumber air baku yang digunakan oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih
penduduk di Kecamatan Indramayu. Air Sungai Cimanuk harus melalui proses terlebih dahulu
sebelum didistribusikan ke penduduk di Kecamatan Indramayu. Debit Sungai Ciamanuk setiap
bulan dalam satu tahun selalu mengalami perubahan yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis hubungan antara tingkat pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan air bersih
di Kecamatan Indramayu serta bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis pertumbuhan penduduk geometrik.
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lapangan,
wawancara, analisis laboratorium kualitas air, studi kepustakaan dan studi dokumentasi.
Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik proportional stratified random
sampling. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Indramayu mencapai
1,12%. Hasil proyeksi kebutuhan air bersih mencapai 109,55 liter/orang/hari. Kebutuhan air bersih
total penduduk Kecamatan Indramayu pada tahun 2015 mencapai 10.166.760 liter/orang/hari
sedangkan pada tahun 2035 mencapai 12.703.500 liter/orang/hari. Upaya yang harus dilakukan
oleh pemerintah diantara adalah pembuatan waduk, pengerukan sungai, penambahan kapasitas
pengolahan air PDAM dan pembuatan hutan kota.
Kata Kunci : Kebutuhan Air Bersih, Air Baku, Proyeksi Geometrik, Pertumbuhan
Penduduk
2 | Afrianto L, dkk
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Penduduk Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu
Sampai Tahun 2035
PROJECTION OF WATER NEEDS OF INDRAMAYU DISTRICT POPULATION, INDRAMAYU REGENCY UNTIL
THE YEAR 2035
Lukman Afrianto, Dede Rohmat*), Jupri*)
Department of GeographyEducation, Faculty of Social SciencesEducation, Indonesian University
of Education
mail: [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRACT
Indramayu district is an area passed by the Cimanuk River. Cimanuk river is a raw water source
used by Municipal Waterworks (PDAM) to fulfill the needs of residents in the Indramayu district.
Water of Cimanuk River have to go through the process previously before it will be distributed to
residents in Indramayu district. Flow rate of Cimanuk river is always significanty change every
month of the year. The aims of the study is to analyze the relationship between the society growth
level in Indramayu District with the necessity of clean water and the efforts done by the
goverment. The method used is quantitative method with the geometric formula of population
growth. Data collection in this study conducted by field observations, interviews, analysis of water
quality in laboratories, literature study and documentation study. Sampling in the research was
using proportional stratified random sampling technique. The result of study showed that the
society growth in Indramayu District reach 1,12%. Necessity of clean water in Indramayu district
reached 109.55 liters/person/day. The total of clean water needs of Indramayu district residents in
2015 reached 10.166.760 liters/person/day, while in 2035 reached 12.703.500 liters/person/day.
Thus the water needs of Indramayu district residents have increased each year. The efforts should
be made by the government are the manufacture of reservoirs, river dredging, the addition of water
treatment capacity of Municipal Waterwors and replanting of urban forests.
Keywords: Necessity of Clean Water, Raw Water, Geometric Projections, Population Growth
*) Penulis Penanggung Jawab
3│ Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember, 2015
PENDAHULUAN
Air merupakan unsur yang terpenting
dalam kehidupan sehari-hari. Air
merupakan zat material atau unsur
terpenting untuk semua bentuk kehidupan.
Manusia dan semua makhluk hidup lainnya
sangat membutuhkan air. Air merupakan
material yang membuat kehidupan di
bumi. Menurut dokter dan ahli kesehatan,
manusia mengkonsumsi air minimal 2 liter
per hari dan maksimum yaitu 7% dari
berat badan. Kodoatie (2012: 35)
Oleh karena itu air merupakan
kebutuhan yang sangat mendasar bagi
makhluk hidup. Manusia akan mampu
menahan lapar selama beberapa hari
namun tidak dalam menahan haus.
Kebutuhan akan air semakin lama semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk. Selain itu penurunan
kualitas air juga semakin meningkat karena
berbagai macam aktivitas manusia.
Kabupeten Indramayu Secara
geografis terletak di dataran rendah dengan
topografi datar. Lokasinya yang terletak
pada 0-3 mdpl menyebabkan suhu udara
rata-rata harian relatif tinggi yaitu sekitar
29-32˚C . Suhu udara yang relatif tinggi
mengakibatkan tingkat penguapan yang
terjadi di Kabupaten Indramayu cukup
tinggi. Akibatnya jika musim kemarau air
yang ada di permukaan akan mudah
menguap sehinngga masyarakat akan sulit
mendapatkan air.
Pada umumnya bentukan lahan di
Kabupaten Indramayu berwujud dataran
aluvial. Dataran aluvial terjadi karena
proses sedimentasi Ci Manuk yang
membawa hasil erosi dari daerah hulu.
Hasil erosi ini terendapkan di daerah hilir
selama bertahun-tahun sehingga terjadilah
dataran aluvial di Kabupaten Indramayu.
Tanah aluvial tersusun oleh bahan-bahan
yang bebutir halus seperti lempung dan
pasir. Tingkat kelulusan pada tanah aluvial
mulai dari sedang hingga rendah sehingga
air akan mudah jenuh dan akan mengalami
banjir jika musim penghujan.
Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) Kecamatan Indramayu
merupakan salah satu kecamatan yang
terdapat di Kabupaten Indramayu. Luas
wilayah Kecamatan Indramayu yaitu 4.393
Ha terdiri dari 18 Desa/Kelurahan, yaitu
Desa Telukagung, Desa Plumbon, Desa
Dukuh, Desa Pekandangan Jaya, Desa
Pekandangan, Desa Karangsong, Desa
Pabean Udik, Desa Tambak, Kelurahan
Singaraja, Kelurahan Singajaya, Kelurahan
Bojongsari, Kelurahan Kepandean,
Kelurahan Karangmalang, Kelurahan
Karanganyar, Kelurahan Lemahmekar,
4 | Afrianto L, dkk
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Penduduk Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu
Sampai Tahun 2035
Kelurahan Lemahabang, Kelurahan
Margadadi, Kelurahan Paoman. Penduduk
terpadat terdapat di Kelurahan
Lemahmekar sebesar 9.792 jiwa/Km2,
sedangkan penduduk terendah berada di
Kelurahan Singaraja sebesar 979 jiwa/Km2.
Lokasi Kecamatan Indramayu yang
secara langsung berbatasan dengan laut
Jawa mengakibatkan pengaruh intrusi air
laut cukup tinggi sehingga rasa air tanah
menjadi asin. Penduduk di daerah
perkotaan sudah tidak bisa lagi
memanfaatkan air tanah karena jumlah
penduduk yang begitu besar. Pada
umumnya penduduk di daerah perkotaan
bertempat tinggal di komplek perumahan,
biasa nya kontraktor perumahan
menyediakan air bersih dengan
menggunakan saluran langganan dari
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Pada saat ini kondisi air tanah yang
masih bisa di manfaatkan oleh penduduk di
Kecamatan Indramayu hanya sebagian
kecil yaitu di daerah yang dekat dengan
daerah aliran Ci Manuk. Jika kita lihat peta
hidrogeologi Kecamatan Indramayu
seluruh daerah nya mengalami
penggaraman air tanah dangkal maupun
dalam dengan kadar Cl (klorida) melebihi
600 mg/l.
Berdasarkan data tahun 2013 yang di
peroleh dari PDAM Tirta Darma Ayu
penduduk di Kecamatan Indramayu yang
menggunakan langganan PDAM sekitar
18.540 langganan dan terdapat 19 keran
umum yang tersebar di Kecamatan
Indramayu. Satu keran umum mampu
memasok kebutuhan air bersih sekitar 100
penduduk. Jika jumlah rumah tangga di
Kecamatan Indramayu sekitar 32.706
rumah tangga, maka jumlah pelanggan
PDAM hampir 60%. Penduduk yang
menggunakan air tanah sebagai pasokan air
bersih nya hanya 40%.
PDAM Tirta Darma Ayu
memperoleh air baku untuk air bersih
berasal dari Ci Manuk. Kecamatan
Indramayu yang di lalui oleh Ci Manuk
menjadi kelebihan tersendiri akan sumber
daya air. Berdasarkan rata-rata debit Ci
Manuk tahun 2012 yang di peroleh dari
PSDA Jabar yaitu sekitar 35,6 M3/detik
atau 35.600 liter/detik. Jika dilihat dari
angka tersebut jumlah pasokan air yang ada
sangat besar. Seharusnya penduduk di
Kecamatan Indramayu tidak ada yang
mengalami kesulitan air bersih.
Kualitas dan kuantitas Ci Manuk tiap
tahun nya selalu mengalami perubahan.
Kualitas Ci Manuk tidak sebaik seperti
5│ Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember, 2015
sungai-sungai yang terdapat di daerah
pegunungan. Kualitas air Ci Manuk yang
selalu membawa sedimentasi hasil erosi
dari daerah hulu harus melalui pengolahan
terlebuh dahulu dalam memanfaatkan Ci
Manuk sehingga peran PDAM sangatlah
penting dalam mengelola air Ci Manuk
menjadi air bersih.
Masalah penyediaan air bersih saat
ini menjadi permasalahan yang sangat
serius. Kebutuhan air bersih tiap tahun
mengalami peningkatan sedangkan
ketersediaan air bersih sangat terbatas
jumlahnya. Pemenuhan kebutuhan air
bersih harus memperhatikan ketersediaan
air yang ada di Kecamatan Indramayu.
Oleh karena itu tuntutan tersebut tidak
dapat dihindari tetapi harus di prediksi dan
direncanakan sebaik mungkin dalam
pemanfaatannya dan pengelolaannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut
rumusan masalah yang dibuat untuk
menjawab permasalahan tersebut adalah
berapa proyeksi jumlah penduduk dan
kebutuhan air bersih di Kecamatan
Indramayu Kabupaten Indramayu pada
tahun 2035 serta bagaimana upaya
penyediaan kebutuhan air bersih di
Kecamatan Indramayu Kabupaten
Indramayu. Berkaitan dengan rumusan
masalah diatas maka judul yang diambil
penulis yaitu “Proyeksi Penduduk
Terhadap Kebutuhan Air Bersih
Kecamatan Indramayu Kabupaten
Indramayu Sampai Tahun 2035”.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif, sedangkan analisis data yang
digunakan yaitu kuantitatif. Analisis
kuantitatif digunakan untuk
memproyeksikan data pertumbuhan
penduduk dengan kebutuhan air.
Populasi wilayah dalam penelitian ini
adalah wilayah administratif Kecamatan
Indramayu Kabupaten Indramayu yang
terdiri dari 18 Desa/Kelurahan. Populasi
penduduk dalam penelitian ini mencakup
seluruh penduduk di Kecamatan Indramayu
Kabupaten Indramayu pada tahun 2012
yaitu sebesar 109.252 jiwa (BPS
Kabupaten Indramayu). Karena populasi
mempunyai unsur yang tidak homogen
maka teknik pengambilan sampel masing-
masing daerah tersebut menggunakan
teknik proportional stratified random
sampling dengan menggunakan proporsi
jumlah pelanggan dan rumah tangga.
Pengambilan sampel dilakukan dengan
menentukan range dari rumah tangga,
maka didapatkan jumlah sampel sebanyak
100 responden. Adapun teknik
6 | Afrianto L, dkk
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Penduduk Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu
Sampai Tahun 2035
pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu observasi lapangan,
wawancara, dan studi dokumentasi.
Sedangkan teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian adalah analisis
pertumbuhan penduduk, analisis
persentase, analisis tabel silang
(crosstabulation).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan Penduduk Kecamatan
Indramayu
Pertumbuhan penduduk merupakan
perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayah tertentu pada waktu tertentu di
bandingkan dengan waktu sebelum nya.
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan
air yang dapat dihitung berdasarkan jumlah
penduduk yang ada di daerah tersebut.
Faktor utama yang menentukan adalah
pertumbuhan penduduk Zulkipli. Dkk.
(2011, hlm. 89). Dalam kebutuhan air
domestik hal yang paling berpengaruh
dalam kebutuhan air adalah laju
pertumbuhan penduduk Kodoatie, J. R. dan
Sjarief (2008: 174). Perhitungan proyeksi
jumlah penduduk dilakukan untuk
memprediksi kebutuhan air di masa yang
akan datang Halim, F. Dkk. (2013, hlm.
444). Oleh karena itu untuk menghitung
kebutuhan air penduduk harus mencari
angka pertumbuhan penduduk di
Kecamatan Indramayu. Angka
pertumbuhan penduduk (r) menunjukan
rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun
pada waktu tertentu dan biasanya
dinyatakan dalam bentuk persen. Sebelum
menentukan proyeksi jumlah penduduk di
masa yang akan datang, menentukan
pertumbuhan penduduk sangatlah penting.
Pada penelitian ini, rumus yang digunakan
untuk menetukkan pertumbuhan penduduk
yaitu eksponensial. Rumus pertumbuhan
penduduk eksponensial banyak digunakan
dalam menentukan pertumbuhan penduduk
dalam suatu Wilayah karena dapat
digunakan untuk menentukan angka
pertumbuhan penduduk berlipat ganda
pada tahun ke n.
Pertumbuhan penduduk eksponensial
adalah pertumbuhan penduduk secara
terus-menerus (continous) dengan angka
pertumbuhan (rate) yang konstan. Artinya
tiap satuan waktu pertumbuhan penduduk
akan lebih besar lagi. Menurut Lembaga
Demografi FE UI (1981: 251) rumus
pertumbuhan penduduk eksponensial
adalah sebagai berikut:
Pn = Po em atau ...................................(1)
Pt = Po ert ............................................ (2)
Keterangan:
7│ Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember, 2015
Pn atau Pt = Jumlah penduduk pada tahun n
atau t
Po = Jumlah penduduk pada tahu
awal
r = Angka pertumbuhan penduduk
n atau t = Waktu dalam tahun
e = Bilangan pokok dari sistem
logaritma natural yang
besarnya sama dengan
2,7182818
Untuk mengetahui jumlah penduduk
yang akan datang harus diketahui jumlah
penduduk saat ini. Berdasarkan data BPS
tahun 2005, jumlah penduduk Kecamatan
Indramayu sebanyak 101.028 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk pada tahun
2012 bertambah menjadi 109.252 jiwa,
artinya dalam waktu 7 tahun jumlah
penduduk bertambah 8.224 jiwa. Dari data
tersebut dapat dihitung angka pertumbuhan
penduduk Kecamatan Indramayu, yaitu
sebagai berikut:
Penduduk tahun 2012 sebesar 109.252
Penduduk tahun 2005 sebesar101.028
Selisih tahun = 7
Pn = Po ern atau Pt = Po eert
𝑃𝑡
𝑃𝑜 = ert
Log 𝑃𝑡
𝑃𝑜 = rt log e
r = 𝑙𝑜𝑔
𝑝𝑡
𝑝𝑜
𝑡 log 𝑒
109.252
101.028 = 2,7182818 rt
Log109.252
101.028 = rt log 2,7182818
Log 1,0814031754 = r.7 0,4342944774
0,03339876405 = r.7 X 3,0400613418
r = 0,03339876405
3,0400613418
= 0,0109862138
= 1,09%
Hasil perhitungan diatas menunjukan
bahwa angka pertumbuhan penduduk di
Kecamatan Indramayu dengan metode
eksponensial antara tahun 2005 – 2012
adalah 1,23% per tahun. Artinya setiap
tahun antara 2005 dengan tahun 2012
jumlah penduduk Kecamatan Indramayu
bertambah sebesar 1,23%.
a) Pertumbuhan Penduduk Geometrik
Pn = P0 (1+r)n ..................................(3)
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Jangka waktu dalam tahun
log (1+r) = log 𝑃𝑛−𝑙𝑜𝑔𝑃𝑜
𝑛
109.252 = 101.028 (1+r)n
= log 109.252 –log 101.028
7
= 5,038429396 – 5,0044417556
7
0,004855377 = log (1+r)
1+r = Antilog 0,004855377
8 | Afrianto L, dkk
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Penduduk Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu
Sampai Tahun 2035
r = 1,011242648 – 1
= 1,12%
b) Secara Empiris
Pada penelitian ini telah di ketahui
jumlah penduduk Kecamatan Indramayu
dari tahun 2005 sampai 2012. Pada tahun
2005 jumlah penduduk Kecamatan
Indramayu sebesar 101.028 jiwa sedangkan
pada tahun 2012 jumlah penduduk
Kecamatan Indramayu mencapai 109.252
jiwa. Kenaikan penduduk dari tahun 2005
sampai 2012 adalah 8.224 jiwa. Untuk
lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Angka Pertumbuhan Penduduk
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan gambar 1 dapat
diketahui angka pertumbuhan penduduk di
Kecamatan Indramayu pada tahun 2005-
2006 sebesar 0,68%. Angka pertumbuhan
penduduk pada tahun 2006-2007 sebesar
0,48%. Angka pertumbuhan penduduk
pada tahun 2007-2008 sebesar 0,98%.
Angka pertumbuhan penduduk pada tahun
2008-2009 sebesar 0,72%. Angka
pertumbuhan penduduk pada tahun 2009-
2010 sebesar 2,58%. Angka pertumbuhan
penduduk pada tahun 2010-2011 sebesar
0,45% dan angka pertumbuhan penduduk
pada tahun 2011-2012 sebesar 1,95%.
Angka pertumbuhan penduduk tertinggi
terjadi pada tahun 2009-2010 yaitu sebesar
2,58%. Hasil dari rata-rata pertumbuhan
penduduk sebesar 1,12%, sehingga angka
pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Indramayu secara empiris adalah 1,12%.
2. Kebutuhan Air Bersih Penduduk Di
Kecamatan Indramayu Pada Tahun
2035
Sumber-sumber air yang ada di bumi
terdapat empat sumber yaitu air hujan, air
tanah, mata air, air permukaan Andriani, D.
(2009, hlm 13). Sumber air utama yang
dapat dimanfaatkan di Kecamatan
Indramayu yaitu air permukaan. Air
permukaan yang ada di Kecamatan
Indramayu bersumber dari Ci Manuk. Air
Ci Manuk jika musim kemarau akan
mengalami penurunan debit yang
signifikan. Air Ci Manuk digunakan
PDAM sebagai air baku. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No 16 Tahun 2005 bahwa yang dimaksud
dengan air baku untuk air minum rumah
tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang berasal dari sumber air
1,9%
0,45%2,5%
0,72%
0,98%
0,48% 0,68% 2012
2011
2010
2009
2008
9│ Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember, 2015
permukaan Joko, T (2010, hlm 53). Oleh
karena itu proyeksi kebutuhan air bersih ke
di Kecamatan Indramayu sangat penting.
Berikut ini merupakan data mengenai rata-
rata kebutuhan air per keluarga.
Gambar 2. Kebutuhan Air Per Keluarga
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan gambar 2 rata-rata
kebutuhan air responden per keluarga
untuk air minum sebanyak 8,8 liter atau
sebesar 2 %. Kebutuhan air untuk masak
sebanyak 9,3 liter atau sebesar 2,1 %.
Kebutuhan air untuk mencuci
sebanyak 91,7 liter atau sebesar 20,9 %.
Kebutuhan air untuk keperluan toilet
sebanyak 44,1 liter atau sebesar 10 %.
Kebutuhan air untuk mandi sebesar 238,1
liter atau sebesar 54,3 %. Kebutuhan air
untuk menyiram sebanyak 16,9 liter atau
sebesar 3,8 %. Kebutuhan air lainnya
sebanyak 29,3 liter atau sebesar 6,7 %.
Kebutuhan air bersih total penduduk
Kecamatan Indramayu dari tahun 2015
sampai tahun 2035 mengalami kenaikan.
Standar kebutuhan menggunakan acuan
dari Ditjen Cipta Karya yaitu 90
liter/orang/hari. Berdasarkan hasil analisis
maka kebutuhan air bersih total pada tahun
2035 mencapai 12.703.500 liter/orang/hari.
3. Upaya Penyediaan Kebutuhan Air
Bersih Penduduk
Sumber daya air pada masa yang
akan datang akan menjadi konflik Arsyad,
S dan Rustiadi, E. (2012: 94). Oleh karena
itu dalam penyediaan air bersih harus
sebaik mungkin agar kedepannya tidak
menjadi masalah. Masalah penyediaan air
akan semakin kompleks jika penduduk di
suatu daerah sangat tinggi. Angka
pertumbuhan yang tinggi akan
menyebabkan angka kebutuhan air bersih
semakin meningkat. Meningkat nya
kebutuhan air harus disertai dengan upaya
pemenuhan nya. Berikut ini adalah upaya
yang dilakukan oleh penduduk dan
pemerintah.
Gambar 2. Kebutuhan Air Per Keluarga
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
2% 2,1%
20,9%
10%54,3%
3,8% 6,7%Minum
Masak
Mencuci
Toilet
Mandi
57%19%
1%
4%
6% 13%Langganan PDAM
Keran umum
Mengambil air dari waduk
Mengambil air dari sungai
Membeli air
Minta ke tetangga
10 | Afrianto L, dkk
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Penduduk Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu
Sampai Tahun 2035
Berdasarkan gambar 3 tentang upaya
penyediaan kebutuhan air bersih terdapat 6
upaya penyediaan air bersih yang
dilakukan oleh penduduk. Upaya pertama
yaitu ikut berlangganan PDAM berjumlah
57 orang atau sebesar 57 %.
Upaya terbanyak kedua yang
dilakukan penduduk yaitu dengan
mengambil dari keran umum, sumber air
keran umum berasal dari suplai PDAM
yang di distribusikan menggunakan mobil.
Masing-masing kapasitas keran umum
kurang lebih 100 liter. Upaya ketiga adalah
mengambil air dari waduk bojongsari
berjumlah 1 orang atau hanya 1 % saja.
Upaya keempat adalah mengambil air dari
sungai. Pada upaya ketiga terdapat 4 orang
yang mengambil air dari sungai. Upaya
kelima adalah membeli air berjumlah 6
orang atau sebesr 6 %. Upaya keenam
adalah minta ke tetangga berjumlah 13
orang. upaya yang dilakukan pemerintah
daerah adalah membuat daerah resapan air
seperti membuat hutan kota di sekitar
bantaran Ci Manuk. Pembuatan hutan kota
tersebut bertujuan agar ketika musim
penghujan tiba air dapat di tampung oleh
akar pohon sehingga jika musim kemarau
tiba maka Ci Manuk masih memiliki
cadangan air. Salah satu lokasi pembuatan
hutan kota terletak di Kelurahan
Bojongsari. Selain itu Pembangunan
waduk Jatigede akan berfungsi untuk
mendistribusikan air ke Kabupaten
disekitarnya seperti Kabupten Indramayu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan
penduduk di Kecamatan Indramayu sebesar
1,12 %. Maka berdasarkan penjelasan
diatas kenaikan jumlah penduduk setiap
tahunnya akan mengakibatkan kenaikan
jumlah kebutuhan air. Berdasarkan hasil
perhitungan kebutuhan air bersih di
Kecamatan Indramayu pada tahun 2035
sebesar 12.703.500 liter/hari. Daya IPA
PDAM saat ini sebesar 150 liter/detik atau
PDAM mampu mensuplai air sebesar
12.960.000 liter/hari. Data kehilangan rata-
rata air pada tahun 2014 sebesar 23,61%
atau sebesar 3.059.856 liter sehingga
potensi air yang di miliki PDAM masih
tersisa 9.900.144 liter/hari. Jika melihat
kebutuhan air bersih pada tahun 2035 maka
kebutuhan air bersih akan defisit sebesar -
2.803.356 liter/hari. Maka PDAM Tirta
Darma Ayu harus memperbesar IPA
dengan kapasitas 150 liter/detik menjadi
200 liter/detik. Upaya yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam
11│ Antologi Geografi, Volume 2, Nomor 3, Desember, 2015
rangka memenuhi kebutuhan air bersih
diantaranya seperti menutup bendungan
karet yang berlokasi di Desa Rambatan
Kulon Kecamatan Lohbener. Pembuatan
Waduk Bojongsari pada tahun 2004 telah
berdampak positif saat ini karena dapat
berfungsi sebagai penampungan air di dan
sebagai sumber pengambilan air baku
untuk PDAM. Pemerintah pusat juga
berperan dalam menjaga kondisi air baku
yang berasal dari Ci Manuk. Salah satu
caranya adalah dengan membangun waduk
Jatigede di Kabupaten Sumedang. dan
Cirebon.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Andriani, Dini. (2009). Kebutuhan dan
pemenuhan air bersih bagi rumah
tangga di Kecamatan Cimahi Utara
Kota Cimahi. Skripsi Departemen
Pendidikan Geografi FPIPS-UPI,
Bandung: tidak diterbitkan.
Arsyad, S. dan Rustiadi, E. (penyunting)
(2012) Penyelamatan tanah air dan
lingkungan. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Joko, T. (2010). Unit air baku dalam
sistem penyediaan air minum.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kodoatie-J, R. (2012). Tata ruang air
tanah. Yogyakarta: Andi
Kodoatie-J, R. dan Sjarief. (2008).
Pengelolaan sumber daya air
terpadu. Yogyakarta: Andi.
Lembaga Demografi. (1981). Dasar-Dasar
Demografi. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian
pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumber Dokumen
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Indramayu. 2013. Kecamatan dalam
angka.
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Indramayu. 2011. Kabupaten
Indramayu Dalam Angka.
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Indramayu. 2006. Kabupaten
Indramayu Dalam Angka.
PDAM Kabupaten Indramayu Tirta Darma
Ayu. (2010). Data.
PSDA Provinsi Jawabarat. (2012). Data.
Sumber Jurnal
Halim, F., Jasin, M. I., Kawet, L., et al.
(2013). Pengembangan Sistem
Pentediaan Air Bersih. Sipil Statik,
Vol 1. Hlm: 444.
Wardhana, I. W., Budihardjo, M. A.,
Adhesti, S., et al. (2013). Kajian
Sistem Penyediaan Air Bersih Sub
Sistem Bribin Kabupaten Gunung
Kidul. Presipitas, Vol. 10. Hlm: 20.
Zulkipli., Soetopo, W., Prasetijo, H., et al.
(2012) Analisa Neraca Air Permukaan
DAS Renggung Untuk Memenuhi
Kebutuhan Air Irigasi Dan Domestik
12 | Afrianto L, dkk
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Penduduk Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu
Sampai Tahun 2035
Penduduk Kabupaten Lombok Tengah.
Teknik Pengairan, Vol 3. Hlm 89.