Upload
yunus-fitriawan
View
342
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Rangkuman
Citation preview
MAKALAHPENGGABUNGAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II
Dosen Pengampu: DR Bandi M.S.i., Ak., CA
Disusun Oleh Kelompok 1Anggota:
Amandara Nityasewaka (F0312008)R. Indra Sarjono (F0312096)Rapon Yuniar (F0312098)Rebekka P. (F0312099)Rosita Putri D. (F0312109)Sri Nuryani (F0312116)
JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2015
Pengertian Umum
Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu
perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis
(Yunus, 1990). Penggabungan usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha.
Penggabungan entitas usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasan secara
internal melalui akuisisi atau pengembangan kekayaan perusahaan secara bertahap,
dan seringkali memberikan manfaat bagi semua entitas yang bersatu dan pemiliknya
(Beams, 2000).
Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.22 paragraf
08 tahun 1999:
”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau
lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan (uniting wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control)
atas aktiva dan operasi perusahaan lain”
Menurut Yunus (1990), tidak satupun dari perusahaan yang telah didirikan
oleh para pemiliknya tidak menghendaki adanya suatu perkembangan di kemudian
hari, maka dari itu diperlukan suatu perencanaan yang konkrit. Dari segi
organisasinya usaha mengembangkan perusahaan, dapat dilakukan melalui salah satu
dari dua jalan sebagai berikut :
1. Melakukan ekspansi (perluasan usaha) dari usaha yang telah ada atau
Internal business expansions.
Hal ini dapat dilakukan dengan hanya memperluas usaha yang telah ada,
tanpa melibatkan unit-unit usaha di luar (organisasi) perusahaan. Usaha
demikian dapat dilakukan dengan membuka daerah pemasaran baru,
menambah produk baru, menambah saluran distribusi baru, atau dengan
menggunakan metode penjualan yang baru dalam rangka meningkatkan
omzet penjualannya.
2. Mengadakan penggabungan badan usaha atau External business expansion.
Dalam hal ini untuk mengembangkan usahanya, suatu perusahaan
mengadakan penggabungan sumber-sumber ekonomis yang dimiliki oleh
perusahaan lainnya. Untuk mencapai perkembangan usaha tersebut ,
dilakukan dengan melibatkan unit-unit usaha yang telah ada sebelumnya.
Dilihat dari segi cara terbentuknya pengembangan badan usaha melalui
“external business expansion” ini dapat dibedakan ke dalam 2 cara :
Penggabungan badan usaha
Menggabungkan perusahaan yang telah ada sebelumnya, menjadi satu
perusahaan baru.
Pemilikan sebagian besar saham-saham perusahaan lain
Dengan dimilikinya sebagian besar saham-saham perusahaan lain, berarti
berhak untuk mengendalikan operasi dan manajemen perusahaan lain tersebut.
Apabila hal ini terjadi maka terciptalah adanya hubungan antara Perusahaan Induk
dengan perusahaan Anak . secara ekonomis, perusahaan induk dan anak merupakan
suatu kesatuan usaha.
Menurut Beams (2000), Ada beberapa alasan yang muncul sehingga beberapa
perusahaan mengambil tindakan untuk melakukan penggabungan usaha yaitu :
a. Manfaat biaya (Cost Advantange). Acapkali lebih murah bagi perusahaan
untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan
dibandingkan melalui pengembangan, terutama pada keadaan inflasi
b. Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang
telah didirikan biasanya lebih besar risikonya dibandingkan dengan
mengembangkan produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha kurang
berisiko terutama ketika tujuannya adalah diversifikasi.
c. Penundaan Operasi Lebih Sedikit (Fewer Operating Delays).
Fasilitasfasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat
diharapkan untuk segera beroperasi. Sedangkan apabila membangun fasilitas
perusahaan yang baru akan menimbulkan masalah yang baru juga misalnya
perlunya izin pemerintah.
d. Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa
perusahaan bergabung untuk mencegah pengambilalihan diantara mereka.
e. Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible
Assets).Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak
berwujud maupun berwujud. Akusisi atas hak paten, hak atas mineral,
database pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama
yang memotivasi suatu penggabungan usaha.
f. Alasan-alasan lain. Selain untuk perluasan, perusahaan-perusahaan mungkin
memilih penggabungan usaha untuk memperoleh manfaat dari segi pajak.
Meskipun pada dasarnya strategi penggabungan usaha yang dilakukan oleh
beberapa perusahaan memberikan banyak manfaat, tetapi ada juga risiko yang harus
ditanggung oleh perusahaan yang melakukan penggabungan tersebut yaitu risiko
sumber daya manusia, dalam hal ini dampak dari penggabungan usaha tersebut.
Jenis dan Bentuk Penggabungan Usaha
Jenis-jenis penggabungan usaha berdasarkan PSAK No.22 paragraf 08 tahun
1999, terdapat dua jenis penggabungan usaha yaitu:
1. Akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu,
mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
2. Penyatuan kepemilikan (uniting of interest/pooling of interest) adalah suatu
penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan yang
bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas seluruh, atau secara efektif
seluruh aktiva neto dan operasi kendali perusahaan yang bergabung tersebut
dan selanjutnya memikul bersama segala resiko dan manfaat yang melekat
pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi
sebagai perusahaan pengakuisisi (acquirer).
Menurut Yunus (1990) dan Beams (2000), jenis penggabungan usaha
dibedakan dari segi perusahaan yang tergabung adalah :
a. Penggabungan horizontal
Penggabungan horizontal terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang
bergabung menjalankan fungsi produksi dan penjualan barang-barang yang
sejenis.
b. Penggabungan vertikal
Penggabungan vertikal terjadi bila perusahaan lain merupakan supplier barang
baku dan kemudian mengadakan penggabungan perusahaan. Motif ini
dilakukan untuk mendapatkan kepastian pemasaran hasil produksi atau
kontinuitas penyediaan bahan baku.
c. Penggabungan konglomerat
Penggabungan konglomerat terbentuk jika perusahaan-perusahaan yang
tergabung bukan perusahaan-perusahaan sejenis dan tidak pula memiliki
hubungan langganan-supplier.
Sedangkan Yunus (1990) menambahkan dari segi kejadian hukumnya :
a. Merger
Merger adalah penggabungan perusahaan dengan jalan pemilikan langsung
oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih perusahaan lain
yang digabungkan. Biasanya penggabungan semacam ini dilakukan dengan
jalan memiliki seluruh harta kekayaan dan mengakui semua kewajiban
(hutang-hutang) dari perusahaan yang dibubarkan. Kekayaan bersih yang
diserahkan dapat berbentuk uang tunai ; surat-surat berharga (saham sendiri)
atau kedua-duanya. Dalam pembayaran melebihi jumlah (di atas) nilai pasar
dari kekayaan bersih yang diserahkan, selisih lebih tersebut diakui dan dicatat
(diperlakukan) sebagai pembayaran goodwill.
b. Konsolidasi
Penggabungan perusahaan disebut konsolidasi jika dalam proses
penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus
untuk membeli ( mengambil alih ) harta milik dan mengakui hutang-hutang
dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada. Biasanya perusahaan baru yang
dibentuk akan mengeluarkan modal saham (surat berharga) sebagai alat
pembayaran atas kekayaan bersih yang diserahkan oleh perusahaan-
perusahaan lain. Dengan demikian , pemilik (pemegang saham) perusahaan
terdahulu , juga menjadi pemegang saham (pemilik) pada perusahaan yang
baru dibentuk tersebut.
Persoalan yang Timbul dalam Penggabungan Perusahaan
Menurut Yunus (1990), masalah yang timbul di dalam proses
penggabungan perusahaan dapat bersifat komplek, tetapi juga dapat bersifat
sederhana. Penggabungan dengan dara merger tidak menyimpang jauh dari
persoalan – persoalan yang dihadapi di dalam konsolidasi.
Masalah Kontribusi Relatif Perusahaan yang Tergabung
Jika perusahaan yang baru dibentuk dalam konsolidasi akan mengeluarkan
modal saham sebagai alat pembayaram kepada perusahaan-perusahaan yang
digabung, dapat dipakai dua cara (pendekatan) di dalam menentukan
banyaknya saham yang harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan
yang digabung .
a. Kontribusi relatif dari kekayaan bersih
Berdasar laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang lazim kemudian diadakan penilaian
kembali semua harta kekayaan perusahaan sesuai dengan harga
harga yang berlaku saat itu , untuk menentukan besarnya kekayaan
bersih relatif yang akan diserahkan kepada perusahaan yang baru
dibentuk. Buku-buku yang baru diselenggarakan , dan kekayaan
bersih ( yang diserahkan oleh masing-masinhg perusahaan yang
digabung ) kemudian dicatat sebesar harga pasar yang berlaku.
b. Kontribusi relatif dari laba yang diproyeksikan
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam
hubungannya dengan penentuan besarnya kontribusi relatif dari
rata-rata keuntungan ialah : penentuan besarnya harga pokok
barang yang dijual maupun harga pokok produksinya, biaya-biaya
yang berhubungan dengan aktiva tetap termasuk depresiasi dan
amortisasi aktiva tetap tak berwujud.
Di dalam menentukan besarnya kontribusi relatif dari keuntungan
dalam perusahaan yang baru, diperlukan adanya beberapa
penyesuaian.
Perhatian khusus hendaknya diberikan terhadap pos-pos yang
sifatnya ektra ordiner. Pos-pos yang bersifat ekstra ordiner harus
dikesampingkan dalam membuat proyeksi laba-rugi dari masing-
masing perusahaan yang digabung. Di dalam membuat proyeksi
laba-rugi tersebut, sudah harus didasarkan pada data yang telah
direvisi. Contoh : biaya depresiasi aktiva tetap harus didasarkan
atas nilai dan umur yang baru.
Konsep Akuntansi dari Penggabungan Usaha
Konsep akuntansi dari penggabungan usaha direfleksikan dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No.22, tentang “Akuntansi Penggabungan Usaha” yang
berlaku efektif sejak 1 Januari 1995. Menurut Standar Akuntansi Keuangan :
Penggabungan Usaha (Business Combination) adalah penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan (unitting with) perusahaan lain atau memperoleh kembali
(control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain.
Pengendalian terhadap suatu entitas usaha terbentuk dalam penggabungan
usaha di mana :
a. Satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak,
b. Satu perusahaan mentransfer aktiva bersihnya kepada perusahaan lain,
atau
c. Setiap perusahaan mentransfer aktiva bersihnya kepada sebuah
perusahaan baru yang dibentuk.
Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak ketika perusahaan lain
memperoleh hak mayoritas (lebih dari 50 persen) atas saham berhak suara yang
beredar. Maka sebuah penggabungan usaha dapat diwujudkan melalui akuisisi kurang
dari 100 persen saham yang berhak suara dari perusahaan lain yang digabung
diperoleh, perusahaan-perusahaan yang digabung tetap memiliki identitas hukum
yang terpisah dan catatan akuntansi yang terpisah sekalipun mereka telah menjadi
satu entitas untuk tujuan pelaporan utamanya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Dasar yang Akan Dipakai di
dalam Menentukan Besarnya Kontribusi Relatif dari Masing-Masing Pihak.
Menurut Yunus (1990), ada dua faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memilih dasar yang dipakai untuk menentukan besarnya kontribusi dari masing-
masing pihak yang mengadakan penggabungan badan usaha, yaitu :
1. Apakah perusahaan yang baru dibentuk akan mengeluarkan satu jenis atau
golongan surat berharga (modal saham) saja.
2. Apakah perusahaan yang baru dibentuk akan mengeluarkan dua atau lebih
jenis (golongan) surat berharga (modal saham).
Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham
Jika kemampuan untuk memperoleh laba dari masing-masing perusahaan
yang bergabung relatif sama dan satu jenis kodal saham dikeluarkan untuk
maksud penggabungan perusahaan, maka modal saham tersebut dapat
dibagikan sesuai dengan jumlah kekayaan bersih yang diserahkan. Akan
tetapi bila kemampuan untuk memperoleh laba berbeda-beda dari perusahaan
yang satu dengan perusahaan lainnya dan satu jenis modal saham akan
dikeluarkan , maka cara membagikan modal saham harus didasarkan di
samping kekayaan bersih riil yang diserahkan perlu diperhitungkan juga
adanya kemampuan lebih untuk mendapatkan keuntungan dari masing-
masing pihak. Kemampuan lebih untuk mendapatkan keuntungan atau yang
pada umumnya disebut goodwill itu dihitung dengan cara
mengkapitalisasikan kelebihan laba di atas laba normal.
Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal
saham
Jika dikeluarkan lebih dari satu jenis modal saham, maka akan diatur sebagai
berikut:
1) Keuntungan relatif dari masing-masing pihak harus dikapitalisasikan
dengan suatu tingkat atau persentase tertentu. Dengan catatan
persentase tersebut tidak boleh melampaui tingkat keuntungan paling
rendah yang dicapai oleh satu pihak. Hasil kapitalisasi ini dipakai
untuk menentukan jumlah saham yang harus dikeluarkan.
2) Saham prioritas harus dikeluarkan dan dibagikan kepada masing-
masing pihak, sesuai dengan jumlah kekayaan bersih riil yang
diserahkan.
3) Saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisish antara modal
saham yang harus dikeluarkan (sebagaimana perhitungan sub 1) ,
dikurangi dengan jumlah modal saham prioritas sebagaimana
dijelaskan oleh sub (2) .
Masalah Akuntansi dalam penggabungan badan usaha
Menurut Yunus (1990), dari segi akuntansi, apabila ada dua atau lebih badan
usaha digabungkan dengan tujuan untuk melanjutkan usaha terdahulu, akibat dari
kombinasi tersebut dibedakan dalam dua cara pencatatan:
1. Penggabungan badan usaha atas dasar Pembelian (by purchase)
Penggabungan badan usaha atas dasar pembelian terjadi apabila dalam
suatu kombinasi dua atau lebih badan usaha, dimana bagian yang terpenting
dari pemilikan perusahaan itu dieliminasi. Atau apabila penggabungan badan
usaha tersebut berakibat pada pemilik perusahaan yang bergabung tidak lagi
ikut berpartisipasi secara substansial dalam perusahaan tunggal yang dibentuk.
Dengan kata lain akibat dari kombinasi usaha ini timbul pemilikan baru.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan adanya
pemilikan baru atau penerusan dari kepemilikan lama dalam kombinasi usaha:
a. Apabila saham-saham yang diterima oleh pemilik perusahaan terdahulu tidak
sebanding dengan kepentingannya pada perusahaan terdahulu.
b. Apabila bagian hak suara yang ada diantara perusahaan yang tergabung itu
berubah secara material melalui hak pemilikan yang lebih utama.
c. Apabila ada rencana yang pasti untuk menarik bagian terpenting dari modal
saham yang dikeluarkan kepada pemilik dari satu atau lebih perusahaan yang
bergabung.
d. Apabila manajemen dari salah satu perusahaan yang bergabung itu
dieliminasi, atau pengaruhnya terhadap manajemen secara keseluruhan
perusahaan kecil.
Prosedur akuntansi penggabungan badan usaha atas dasar pembelian yaitu
harta kekayaan yang diperoleh dalam transaksi penggabungan harta dicatat dalam
buku usaha yang memperolehnya atas dasar harga perolehannya. Bagi perusahaan
yang terdahulu, pencatatan yang perlu dilakukan adalah yang bersangkutan dengan
penerimaan saham dari perusahaan yang dibentuk atau perusahaan yang tetap
melanjutkan usahanya. Jika dasar pertukaran kekayaan bersih yang diserahkan oleh
masing-masing perusahaan selain dari nilai bukunya., maka laba (rugi) yang timbul
dalam pertukaran harus diakui dan dicatat untuk menentukan hak-hak para pemegang
sahamnya.
2. Penggabungan badan usaha atas dasar Penyatuan kepentingan (by pooling of
interest)
Penggabungan badan usaha atas dasar penyatuan kepentingan terjadi
apabila pada kombinasi usaha dari dua atau lebih badan usaha, dimana
pemegang dari bagian penting atas pemilikan masing-masing badan usaha itu
menjadi pemilik dari badan usaha yang kemudian memiliki harta kekayaan
dan usaha-usaha dari perusahaan yang tergabung, baik secara langsung atau
melalui satu atau lebih anak perusahaan.
Faktor yang merupakan petunjuk adanya penggabungan badan usaha yang
bersifat penyatuan kepentingan yaitu:
a. Badan usaha tunggal itu dapat berupa satu diantara perusahaan yang
bergabung atau badan usaha tunggal yang dibentuk sama sekali baru.
b. Sesudah kombinasi usaha dilakukan, kekayaan bersih dari semua badan
usaha yang bergabung pada umumnya akan dipegang oleh badan usaha
tunggal tersebut.
Namun demikian kelangsungan adanya satu atau lebih perusahaan dalam
hubungan anak perusahaan terhadap perusahaan lain atau perusahaan baru
tidak menghalangi terbentuknya kombinasi usaha sebagai penyatuan
kepentingan.
Prosedur akuntansi penggabungan usaha atas dasar penyatuan kepentingan
tidak diperlukan dasar-dasar baru tentang akuntabilitynya. Harta kekayaan yang
diperoleh dari badan usaha yang bergabung jika telah dinyatakan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi dan telah diadakan penyesuaian dengan tepat untuk
menempatkan aktiva agar diteruskan pada buku-buku badan usaha yang memperoleh
aktiva tersebut.
Gabungan saldo laba yang tidak dibagi atau defisit dari badan usaha yang
bergabung harus diteruskan, kecuali apabila ditentukan sebaliknya oleh undang-
undang mengenai badan usaha. Apabila ada satu atau lebih dari badan usaha yang
bergabung itu tetap melanjutkan eksistensinya dalam bentuk hubungan afiliasi dan
terdapat persyaratan adanya pooling of interest, maka gabungan atas saldo laba yang
tidak dibagi didalam neraca konsolidasi adalah keharusan.
Dalam pooling of interest bukan merupakan suatu perolehan, maka laba yang
ditahan dari perusahaan anak yang ada sebelum terjadinya perolehan bukan bagian
dari laba yang ditahan yang dikonsolidasikan. Namun demikian dalam penggabungan
pooling of interest diperkenankan untuk memindahkan saldo laba yang ditahan dari
perusahaan yang digabung menjadi nominal saham maupun agio saham.
Laporan laba rugi periodik dari perusahaan yang meneruskan kontinuitasnya
maka harus memasukkan hasil operasi dari perusahaan yang digabungkan untuk
sebagian kombinasi dari masa sebelum melakukan kombinasi. Disclosure mengenai
adanya kombinasi yang berlaku sebagai pooling of interest harus dinyatakan dalam
laporan keuangan yang disajikan.
Menurut Beams (2000), ada dua metode akuntansi untuk penggabungan usaha
yang diterima secara umum metode penyatuan kepemilikan (pooling of interests
method) dan metode pembelian (purchase method).
Metode penyatuan kepemilikan didasarkan pada asumsi bahwa kepemilikan
perusahaan-perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap
tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru. Pada metode ini, aktiva dan
kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukkan dalam entitas
gabungan sesuai nilai bukunya. Oleh karena itu, setiap goodwill pada buku masing-
masing perusahaan lain yang bergabung, akan dimasukkan sebagai aktiva pada buku
entitas yang masih beroperasi (disatukan). Laba ditahan dari perusahaan-perusahaan
yang bergabung juga dimasukkan dalam entitas yang disatukan, dan pendapatan dari
entitas yang disatukan termasuk pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang
bergabung untuk seluruh tahun dengan mengabaikan tanggal penggabungan usaha
dilakukan.
Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha
merupakan suatu transaksi yang memungkinkan suatu entitas memperoleh aktiva
bersih dari perusahaan-perusahaan lain yang bergabung. Pada metode ini, perusahaan
yang memperoleh/membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang
ditanggung sebesar nilai wajarnya. Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya
perolehan) ditetapkan dengan cara yang sama seperti pada transaksi lainnya. Setiap
kelebihan biaya perolehan atas nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh dialokasikan
ke goodwill dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun menurut PSAK No.19.
Goodwill diamortisasi dan dibukukan sebagai beban secara sistematis selama masa
manfaatnya. Amortisasi ini menunjukkan bahwa goodwill mengalami penurunan
kemampuan dalam memberikan kontribusi pada laba perusahaan di masa mendatang.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi masa manfaat
goodwill melputi :
a. Ramalan umur bisnis atau industri yang bersangkutan
b. Pengaruh keusangan produk, perubahan dalam permintaan dan faktor
ekonomi lainnya
c. Ekspektasi sisa masa kerja para manajer atau kelompok karyawan yang
menjalani tugas penting
d. Antisipasi tindakan para pesaing atau calon pesaing
e. Ketentuan hukum dari peraturan yang berlaku
Akibat adanya prosedur penggabungan usaha alternatif
1. Adanya metode penggabungan usaha alternatif dimana kedua satu sama lain
menggunakan dasar-dasar pencatatan yang berbeda, akan mengakibatkan pula
perbedaan dalam posisi keuangan laporan laba rugi dikemudian hari bagi
perusahaan gabungan.
Dalam penggabungan atas dasar pembelian memakai dasar pencatatan aktiva
yang baru. Pencatatan kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing
perusahaan tidak sama dengan apa yang dilaporkan oleh perusahaan pada umumnya
diatas nilai buku. Apabila dalam penggabungan modal saham perusahaan yang baru
dinilai dan dikeluarkan atas dasar tingkat keuntungan tertinggi yang dikapitalisasi,
maka nilai modal saham bisa lebih besar dari seluruh nilai pasar aktiva berwujud. Hal
ini akan mendorong adanya aktiva tak berwujud (goodwill). Nilai pasar dipakai
sebagai dasar pencatatan penggabungan atas dasar pembelian yang harus dipakai pula
dalam menentukan besarnya biaya terhdap pendapatan.
Dalam penggabungan atas dasar penyatuan kepentingan dimana perusahaan
yang baru tetap menggunakan dasar pencatatan dari perusahaan asal yaitu didasarkan
atas nilai bukunya. Tidak ada goodwill yang harus diakui dalam proses penggabungan
ini. Pada cara ini penyerahan kekayaan bersih diikuti pula dengan penyerahan modal
saham yang sama nilainya.
2. Pengaruh metode alternatif mempunyai akibat yang lebih penting terhadap
laporan laba rugi dibandingkan neraca. Keuntungan bersih merupakan
determinan bagi manajemen, karyawan, para pemegang saham dan para
kreditur. Keuntungan bersih merupakan faktor penting dalam mengukur dan
menentukan nilai kurs surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan
yang bersangkutan, (Yunus, 1990).
Merger = Purchase
Adalah Bila suatu perusahaan mengambil alih atau membeli kekayaan dari
suatu perusahaan atau lebih, maka perusahaan yang mengambil alih kekayaan
perusahaan lain akan tetap mempertahankan identitas nya dan kemudian melanjutkan
usahanya dalam skala yang lebih besar sedangkan perusahaan yang diambil alih
membubarkan diri dan akan kehilangan status sebagai badan usaha, maka kejadian ini
disebut Merger. Misalnya Perusahaan A mengambil alih perusahaan B, maka
perusahaan B membubarkan diri sedangkan perusahaan A akan berdiri lebih kuat.
Dalam pelaksanaan merger dicatat baik dalam pembukuan yang diambil alih
ataupun perusahaan yang mengambil alih. Dalam perusahaan yang diambil alih
dilakukan likuidasi artinya semua rekening yang terdapat dalam perusahaannya
dihapuskan atau dinolkan, sedangkan perusahaan yang mengambil alih akan mencatat
Aktiva dan Utang dari perusahaan yang diambil alih berikut jumlah yang dibayarkan
kepada perusahaan yang diambil alih; pembayarannya dapat berbentuk uang tunai
atau surat berharga. Bila jumlah yang dibayarkan lebih besar dari kekayaan bersih
(Net Asset) dari perusahaan yang diambil alih maka selisihnya dicatat sebagai
Goodwill. Goodwill adalah Hasil kapitalisasi kemampuan laba di atas laba normal.
Karena perusahaan yang diambil alih telah dibayar oleh perusahaan yang mengambil
alih, maka tidak ada hubungan antara kedua perusahaan tersebut
A & B melakukan merger. B = dibubarkan, sedangkan A = berdiri lebih kuat
Consolidation = Pooling of Interest
Adalah bila dua perusahaan atau lebih yang sudah berjalan bergabung menjadi
satu perusahaan yang baru dan kemudian perusahaan baru ini menerbitkan saham dan
selanjutnya diserahkan pada perusahaan yang bergabung sebagai pengganti kekayaan
mereka, sehingga pemegang saham dari perusahaan sebelumnya juga menjadi
pemegang saham perusahaan yang baru dibentuk. Keadaan ini berarti pemilik
perusahaan yang lama tetap sebagai pemilik dan hubungan dengan perusahaan yang
baru masih tetap berlangsung, karena sebagai pemilik walaupun nama perusahaan
sudah berubah.
Pelaksanaan konsolidasi dilakukan dengan cara menutup buku perusahaan
yang bergabung dengan cara likuidasi sedangkan untuk perusahaan baru
diselenggarakan buku- buku baru, yaitu aktiva-aktiva dan hutang-hutang dipindahkan
ke perusahaan yang baru. Perusahaan yang baru akan mendebet rekening aktiva dan
mengkredit rekening utang yang diperoleh serta rekening Modal untuk yang
ditentukan pada perusahaan yang baru.
Misalkan :
Perusahaan A
Perusahaan B
Contoh :
Stockholder’s equity Jack Co. dan Kate Co. adalah sbb:
Jack Co. Kate Co. Total
Capital Stock, $10 par
Additional PIC
Total PIC
$100.000
10.000
110.000
$ 50.000
20.000
70.000
$150.000
30.000
180.000
Perusahaan baru misalnya Perusahaan C
Retained Earning
Net Asset and equity
50.000
160.000
30.000
100.000
80.000
260.000
Jack Co mengakuisisi net aset Kate Co. dan sebagai gantinya Jack Co.
menerbitkan saham baru @ nominal $10. Jika Jack Co. menyerahkan :
1. 5.000 lembar saham untuk Kate Co.
2. 7.000 lembar saham untuk Kate Co.
3. 9.000 lembar saham untuk Kate Co.
Diminta :
1) Jurnal Jack Co. dengan menggunakan penggabungan merger / Purchase,
sumber perhitungannya berasal dari Company yang diakuisisi, yaitu Kate Co.
Jawab :
a) 5.000 lembar saham
Net Asset 100.000
Capital stock, $10 par 50.000 (5.000 lembar x $10)
Additional PIC 20.000
Retained Earning 30.000
Catatan : Modal disetor > CS Jack Co.
180.000 > 150.000 [(100.000 + (5.000 x 10)]> 30.000
b) 7.000 lembar saham
Net Asset 100.000
Capital stock, $10 par 70.000 (7.000 lembar x $10)
Retained Earning 30.000
Catatan : Modal disetor > CS Jack Co.
180.000 > 170.000 [(100.000 + (7.000 x 10)]> 10.000
c) 9.000 lembar saham
Net Asset 100.000
Additional PIC 10.000 [(9.000 lembar x $10) + 100.000] – 180.000
Capital stock, $10 par 90.000 (9.000 lembar x $10)
Retained Earning 20.000
Catatan : Modal disetor > CS Jack Co.
180.000 < 190.000 [(100.000 + (9.000 x 10)]< 10.000
Kurang 10.000, maka harus mengambil dari Add PIC (yang membeli) sebesar
selisihnya yaitu 10.000 dengan cara mendebet Add PIC
ATAU
Net Asset 100.000
CS 90.000 > 40.000 maka mengurangi PIC dan RE
RE 10.000
Kate Co. Mencatat pembubaran dengan menutup buku besarnya
sbb:
Capital Stock, $10 par $ 50.000
Additional PIC 20.000
Retained Earning 30.000
Net Asset 100.000
Catatan : Untuk Purchase, saham yang diterbitkan sebesar Nilai Nominalnya
dengan memperhatikan SHE yang diambil alih, totalnya harus sama.
Jika contoh di atas, penggabungannya dengan menggunakan
konsolidasi. Ini diperhitungkan dari Total Neraca (Gabungan).
Jack Co. dan Kate Co. bergabung menjadi Pete Co. dan menerbitkan saham
baru @ nominal $10, sebagai pengganti Net Asset Jack Co. dan Kate Co.
Jika Pete Co. Menerbitkan :
1. 15.000 lembar saham untuk Jack Co = 10.000 lembar dan Kate Co. 5.000
lembar
2. 17.000 lembar saham untuk Jack Co = 11.000 lembar dan Kate Co. 6.000
lembar
3. 19.000 lembar saham untuk Jack Co = 12.000 lembar dan Kate Co. 7.000
lembar
Diminta :
Jurnal Pete Co. dengan menggunakan Consolidation.
Jawab :
Net Asset 260.000
Capital Stock 150.000 (15.000 lb x $10)
Additional PIC 30.000
Retained Earning 80.000
Net Asset 260.000
Capital Stock 170.000 (17.000 lb x $10)
Additional PIC 10.000
Retained Earning 80.000
Net Asset 260.000
Capital Stock 190.000 (19.000 lb x $10)
Retained Earning 70.000
Saham Dari Satu Perusahaan Yang Bergabung Dimiliki Oleh Perusahaan Yang
Bergabung Lainnya
Contoh :
Pam Co. memiliki 200 lembar saham dari Sax Co. Nilai perolehannya $3.000. Data
untuk Co tersebut adalah sbb:
Pam Co. Sax Co.
Investment in Sax
Other Assets
Total Asset
Capital Stock, @10
Additional PIC
Retained Earning
Total SHE
3.000
197.000
200.000
100.000
50.000
50.000
200.000
-
300.000
300.000
200.000
30.000
70.000
300.000
1. Jika Pam Co. adalah perusahaan yang tetap beroperasi dan menerbitkan 19.800
lembar saham kepada Sax Co. dengan melalui Merger.
2. Jika Sax Co. adalah perusahaan yang tetap beroperasi dan menerbitkan 10.000
lembar saham untuk ditukar dengan 10.000 lembar saham Pam Co. dengan melalui
merger.
Diminta : Buat jurnal untuk Pam Co. Dan Sax Co.
Jawab :
1. Net Asset 300.000
Capital Stock 198.000 (19.800 lb x $10)
Additional PIC 29.000 selisihnya [300-(198+70+3)]
Retained Earning 70.000
Investment in Stock 3.000
Jurnal yang dibuat oleh Pam Co. untuk menjurnal Sax Co.
2. Net Asset 197.000
Treasury Stock 3.000
Capital Stock 100.000 (10.000 x 10)
Additional PIC 50.000
Retained Earning 50.000
Jurnal yang dibuat oleh Sax Co. untuk menjurnal perubahan Pam Co.
Pelaporan Operasi Gabungan Dalam Suatu Penyatuan Kepemilikan (Pooling of
Interest )
Laporan keuangan dari entitas yang tetap beroperasi disiapkan seolah-olah
perusahaan telah bergabung pada awal tahun dan hasil operasi (revenue dan expense)
dari perusahaan yang bergabung harus dicatat.
Contoh :
Pada tanggal 1 Juli 19x9 Tom Co. dan Mini Co. bergabung dengan
menggunakan Pooling of Interest dan merger. Trial balance per 30 Juni 19x9 adalah
sbb :
Tom Co. Mini Co. Total
Other asset 750.000 290.000 1.040.000
Expenses 150.000 60.000 210.000
Total Debit 900.000 350.000 1.250.000
Capital Stock 500.000 200.000 700.000
Retained Earning 200.000 50.000 250.000
Revenue 200.000 100.000 300.000
Total Credit 900.000 350.000 1.250.000
1. Merger
Tom Co. perusahaan yang terus beroperasi, menerbitkan saham 22.000 lembar
@ nominal $10.
Jurnal : Tom Co. untuk Mini Co.
Other asset 290.000
Expense 60.000
Capital Stock 220.000 (22.000 x 10)
Retained Earning 30.000
Revenue 100.000
2. Konsolidasi
Wall Co. adalah perusahaan hasil gabungan Tom Co. dengan Mini Co. Wall
Co. menerbitkan 72.000 lembar saham @ nominal $10. yaitu untuk Tom Co. 50.000
lembar dan untuk Mini Co. 22.000 lembar.
Jurnal Wall Co. (Gabungan Tom Co. dan Mini Co.)
Other asset 1.040.000
Expense 210.000
Capital Stock 720.000 (72.000 x 10)
Retained Earning 230.000
Revenue 300.000
Beban-Beban Biaya Penggabungan Perusahaan
1. Biaya langsung, yaitu menambah biaya perolehan atau sama dengan
Investasi, mis :
1. Akuntan
2. Konsultan
3. Hukum (Notaris)
4. Biaya Pendiri
2. Biaya Pencatatan, yaitu mengurangi Additional PIC, misalnya :
a. Percetakan
b. Penerbitan
c. Pendaftaran
Pelaporan Operasi Gabungan Untuk Metode Pembelian (Purchase)
Bila penggabungan dua perusahaan atau lebih menyangkut perubahan hak
milik, artinya Net Asset dari perusahaan yang satu dijual kepada perusahaan yang
lain. Biaya perolehan dari perusahaan yang membeli diukur dengan jumlah kas
yang dikeluarkan termasuk biaya langsung penggabungan.
Contoh :
Poppy Co. menerbitkan 100.000 lembar saham @ nominal $10, untuk
memperoleh Net Asset Sunny Co. Harga pasar saham Poppy Co. $16 per lembar.
Tambahan biaya gabungan terdiri dari :
- Biaya Bapepam $ 5.000
- Biaya Pencatatan $ 10.000
- Biaya percetakan dan penerbitan $ 25.000
- Biaya pendiri dan konsultan $ 80.000
Jurnal Poppy Co. (Jurnal Pembelian)
Biaya pencatatan, mengurangi PIC
a. Investment in Sunny 1.600.000 (100.000 lb x 16)
Common Stock 1.000.000 (100.000 x 10)
Additional PIC 600.000 (100.000 x 6)
b. Investment in Sunny 80.000
Additional PIC 40.000 (5.000 + 10.000 + 25.000)
Cash 120.000
Total Cost Investment = cost + biaya langsung
1.680.000 = 1600.000 + 80.000
Di dalam purchase method, Asset mengurangi Liabilities dicatat sebesar Fair
Market Value dan selisih biaya perolehan dari fair market value yang dicatat =
Goodwill.
Investment in Sunny dialokasikan sbb :
Receivable x
Inventory x
Plant Asset x
Goodwill x
Account Payable x
Investment in Sunny 1.680.000
Jika nilai perolehan (cost) lebih kecil dari fair value (asset-liabilities), maka
nilai wajar aktiva non current assets yang diakuisisi harus diturunkan secara
proporsional. Jika masih ada selisih dicatat sebagai goodwill negatif (deferred
income).
Contoh purchase:
Pitt co. Mengakuisisi net aseets Seed co. Melalui penggabungan dengan
purchase method. Asset dan liabilities Seed co. Sbb :
Book Value Fair Value
Cash
Net Receivable
Inventory
Land
Building (Net)
Equipment (Net)
Patents
$ 50.000
150.000
200.000
50.000
300.000
250.000
-
$ 50.000
140.000
250.000
100.000
500.000
350.000
50.000
Total 1.000.000 1.440.000
Account payable
Notes payable
Other liabilities
60.000
150.000
40.000
60.000
135.000
45.000
Total 250.000 240.000
Net Asset 750.000 1.200.000
1) Jika Pitt co membayar per cash 400.000 dan menerbitkan 50.000 lembar
saham @ nominal $10, harga pasar $20 untuk memperoleh net assets Seed co.
Maka akan terjadi goodwill.
Cost 1.400.000
Fair value 1.200.000
Goodwill 200.000
400.000 + (50.000 lb x $20)
NA dari Fair Value
a) Jurnal : Penerbitan saham
Investment in Seed 1.400.000
Cash 400.000
Common Stock 500.000 50.000 x $10
Additional PIC 500.000 50.000 x $10
Mencatat penerbitan saham
b) Jurnal : FV dari Seed co. Oleh Pitt co.
Cash 50.000
Net Receivable 140.000
Inventory 250.000
Land 80.000
Building (Net) 400.000
Equipment (Net) 280.000
Patents 40.000
Account payable 60.000
Notes payable 135.000
Other liabilities 45.000
Investment in Seed co. 1.000.000
Catatan : Non current asset nilainya diturunkan secara proporsional
Cara menurunkan non current asset :
Rumus : (Goodwill Negatif : FV Non Current) x 100% (200.000 :
1.000.000) x 100% = 20%
Fair Value Less 20% Amount
Assignable to
Net Current
Asset
Land
Building (Net)
Equipment (Net)
Patents
100.000
500.000
350.000
50.000
20.000
100.000
70.000
10.000
80.000
400.000
280.000
40.000
1.000.000 200.000 800.000
Perbandingan Metode Pooling of Interest dengan Metode Purchase
Di bawah ini terdapat trial balance dari Black co. And white co. Per 30
Desember 19x6
Black co.
Per book
White co.
Per books
White co.
Fair Value
Cash
Receivable
Inventories
Plant Asset
Cost of Good Sold
Other Expense
$ 475.000
600.000
800.000
1.200.000
1.000.000
325.000
125.000
300.000
200.000
350.000
325.000
100.000
125.000
300.000
250.000
450.000
-
-
Total Debit 4.400.000 1.400.000 1.125.000
Account payable
Other Liabilities
Capital Stock
Add. PIC
Retained Earning
Sales
300.000
200.000
1.500.000
200.000
650.000
1.550.000
180.000
120.000
500.000
40.000
110.000
450.000
180.000
120.000
-
-
-
-
Total Kredit 4.400.000 1.400.000 300.000
Pada tanggal 31 Desember 19x6 Black co. Meng akuisisi net assets White co.
Black Co menerbitkan 50.000 lembar saham @ $10 dengan total nilai pasarnya
885.000, biaya pencatatan dan penerbitan saham 20.000 dan biaya langsung lainnya
40.000. Biaya ini dibayar Black co secara tunai.
Diminta :
Jurnal yang disusun Black co jika penggabungan dicatat sebagai :
1. Pooling of Interest Method
2. Purchase Method
Jawab :
Berdasarkan Pooling of Interest
1. Investasi pada White co dicatat sebesar $650.000, yaitu book value dari white
co yaitu penjumlahan dari CS, Add PIC dan RE (500.000 + 40.000 +110.000)
2. Biaya yang dikeluarkan pada saat penggabungan dalam pooling of interest
dicatat dalam rekening Expense.
Berdasarkan Purchase
1. Investasi pada White co dicatat sebesar $885.000, yaitu market value of shares
issued.
2. Biaya yang dikeluarkan pada saat penggabungan dalam Purchase dicatat
dalam
rekening Add. PIC dan Investment.
Pooling of Interest Purchase
Investment in White
Capital Stock
Add. PIC
Retained Earning
650.000
500.000
40.000
110.000
855.000
500.000
385.000 *
-
*385.000 = (885.000 – 500.000)
Direct Cost of Combination
Pooling of Interest Purchase
Expense
Investment in White
Add. PIC
Cash
60.000
-
-
60.000
-
40.000
20.000
60.000
Allocation of Investment
Pooling of Interest Purchase
Cash
Receivable
Inventories
Plant Asset
Goodwill
Cost of Good Sold
Other Expense
Account payable
Other Liabilities
Sales
Investment in White
125.000
300.000
200.000
350.000
-
325.000
100.000
180.000
120.000
450.000
650.000
125.000
300.000
250.000
450.000
100.000*
-
-
180.000
120.000
-
925.000
Cost :
Nilai buku 885.000
Biaya langsung 40.000
Investment 925.000
Fair Value 825.000
Goodwill 100.000
Black Co Comparative
Financial Statement
For Year Ended Dec. 19x9
Pooling of Interest PurchaseIncome Statement
Sales
CGS
Other Expense
Net Income
2.000.000
(1.325.000)
(485.000)
190.000
1.550.000
(1.000.000)
(325.000)
225.000
Retained Earning
Statement
RE 1/1
Increase from Pooling
Net Income
650.000
110.000
760.000
190.000
950.000
650.000
-
-
225.000
825.000
Balance Sheet
Cash
Receivable
Inventory
Plant Asset
Goodwill
Total Asset
Account Payable
Other Liabilities
Capital Stock
Add. PIC
Retained Earning
Total Liabilities and
SHE
540.000
900.000
1.000.000
1.550.000
-
3.990.000
480.000
320.000
2.000.000
240.000
950.000
3.990.000
540.000
900.000
1.050.000
1.650.000
100.000
4.240.000
480.000
320.000
2.000.000
565.000
875.000
4.240.000
LATIHAN ADVANCE ACCOUNTING (BUSINESS COMBINATION)
LATIHAN 1Neraca P dan S pada tanggal 31 Desember 2010 tampak sebagai berikut :
P S Current Asset 130,000 60,000Land 50,000 100,000Buildings-net 300,000 100,000Equipment-net 220,000 240,000Total assets $700,000
$500,000Current liabilities 50,000 60,000Capital stock, $10 500,000 200,000Additional paid-in Capital 50,000 140,000Retained Earnings 100,000 100,000Total liabilities + equities $700,000
$500,000Pada tanggal 2 Januari 2011, P menerbitkan 30,000 lembar sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar untuk membeli semua saham S. S kemudian dibubarkan. Nilai tercatat aset neto S sama dengan nilai wajarnya kecuali current asset yang memiliki nilai wajar $100,000. P membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham $15,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya $25,000.
Pertanyaan:a. Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi
kombinasibisnisnya.b. Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!
LATIHAN 2Pada tanggal 2 Januari 2011, P membeli aset neto S dengan menerbitkan 100,000 lembar sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar dan menyerahkan $500,000 tunai. P membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham $50,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya $100,000.Sesaat sebelum kombinasi bisnis dilakukan, neraca kedua perusahaantampak sebagai berikut (dalam ribuan):
P at BV S at BV S at PV
Cash 3,000 240 240
Accounts Receivable-net 1,300 360 360
Notes Receivable-net 1,500 300 300
Inventory 2,500 420 500
Other current assets 700 180 200
Land 2,000 100 200Building-net 9,000 600
1,200Equipment-net 10,000 800 600
Total Assets $30,000 $3,000 $3,600
Accounts Payable 1,000 300 300
Mortgage payable, 10% 5,000 700 700
Capital Stock, $10 par 10,000 1,000Additional paid-in capital 8,000 600Retained Earnings 6,000 400
Total liabilities + equities $30,000 $3,000Pertanyaan:
a. Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasibisnisnya
b. Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!
Menghitung goodwill
Nilai yang diinvestasikan:
Nilai Saham Terbit (30 ribu x 20/ lembar)
$ 600,000
Dikurangi: Nilai aset netto
Current Asset $
100,000
Land $
100,000
Buildings-net $
100,000
Equipment-net $
240,000Current liabilities -$60,000
Net Assets $
480,000
Goodwill Positif $
120,000
Menyusun jurnal
Invesment in PT S
$ 600,00
0Share Capital $
Ordinary 300,000Share Premium-Ordinary
$ 300,000
Investment Expense $
25,000Share Premium-Ordinary
$ 15,000
Cash $ 40,000
Current Asset
$ 100,00
0
Land
$ 100,00
0
Buildings-net
$ 100,00
0
Equipment-net
$ 240,00
0
Goodwill
$ 120,00
0
Current liabilities $ 60,000
Invesment in PT S $ 600,000
Neraca konsolidasian
AKUN
Saldo Awal Sebelum Konsolidasi
Penambahan
Saldo Akhir Setelah Konsolidasi
Current Asset $
130,000 $
60,000 $ 190,000
Land $
50,000 $
100,000 $ 150,000
Buildings-net $
300,000 $
100,000 $ 400,000
Equipment-net $
220,000 $
240,000 $ 460,000
Goodwill $ -
$ 120,000
$ 120,000
Total Assets $ 700,000
$ 620,000
$ 1,320,0
00
Current liabilities $
50,000 $
60,000 $ 110,000
Share Capital-Ord (10 par)
$ 500,000
$ 300,000
$ 800,000
Share Premium-Ord $
50,000 $
285,000 $ 335,000
Retained Earnings $
100,000-$
25,000 $ 75,000
Total liabilities + equities
$ 700,000
$ 620,000
$ 1,320,000
2.
Nilai yang diinvestasikanMenerbitkan saham biasa (100.000 lembar @ 20)
$ 2,000,000
Menyerahkan Kas $
500,000
Dikurangi: nilai asset netto
$ 2,500,00
0
Cash $
240,000
Accounts Receivable-net $
360,000
Notes Receivable-net $
300,000
Inventory $
500,000
Other current assets $
200,000
Land $
200,000
Building-net $
1,200,000
Equipment-net $
600,000
Less: Accounts Payable-$
300,000
Less: Mortgage payable, 10%-$
700,000
Net Assets
$ 2,600,00
0Goodwill Negatif / Gain on Business Combination
$ 100,000
Menyusun jurnal
Investment in PT S $
2,500,000
Share Capital Ordinary
$ 1,000,000
Share Premium-Ordinary
$ 1,000,000
Cash $ 500,000
Investment expense $
100,000
Share premium ordinary $
50,000
Cash $ 150,000
Cash $
240,000
Account receivable net $
360,000
Notes receivable net $
300,000
Inventory $
500,000
Other current asset $
200,000
Land $
200,000
Building-net $
1,200,000
Equipment- net $
600,000 Invesment in PT S $
2,500,00
0
Account payable $ 300,000
Mortgage Payable $ 700,000
Gain on Business Combination $ 100,000
Menyusun neraca konsolidasi
AKUNSaldo Awal Sebelum Konsolidasi
Penambahan
Saldo Akhir Setelah Konsolidasi
Cash $ 3,000,000
-$ 410,000
$ 2,590,000
Accounts Receivable-net
$ 1,300,000
$ 360,000
$ 1,660,000
Notes Receivable-net $ 1,500,000
$ 300,000
$ 1,800,000
Inventory $ 2,500,000
$ 500,000
$ 3,000,000
Other current assets $ 700,000
$ 200,000
$ 900,000
Land $ 2,000,000
$ 200,000
$ 2,200,000
Building-net $ 9,000,000
$ 1,200,000
$ 10,200,000
Equipment-net $ 10,000,000
$ 600,000
$ 10,600,000
Total Assets $ 30,000,000
$ 2,950,000
$ 32,950,000
Accounts Payable $ 1,000,000
$ 300,000
$ 1,300,000
Mortgage Payable $ 5,000,000
$ 700,000
$ 5,700,000
Share capital-Ord, $10 par
$ 10,000,000
$ 1,000,000
$ 11,000,000
Share Premium- Ordinary
$ 8,000,000
$ 950,000
$ 8,950,000
Retained Earnings $ 6,000,000
$ -
$ 6,000,000
Total liabilities + equities
$ 30,000,000
$ 2,950,000
$ 32,950,000
Latihan 3 PT. Point membeli semua aktiva dan kewajiban Sharp dengan mengeluarkan 10,000 lembar saham Sharp nominal $10 saham yg dikeluarkan tsb mempunyai nilai pasar $600,000.Point mengeluarkan $40,000 untuk biaya penilaian dan $25,000 untuk biaya penerbitan saham. Total nilai wajar aktiva bersih Sharp $510,000.
Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas
Nilai Buku
Nilai Wajar
Kas dan Piutang $ 45,000
$ 45,000
Persediaan 65,000 75,000
Tanah 40,000 70,000
Bangunan dan Peralatan 400,000
350,000
Akumulasi Penyusutan (150,000)
Paten 80,000
Total Aktiva $ 400,000
$ 620,000
Kewajiban Lancar $ 100,000
$ 110,000
Saham Biasa (nominal $ 5) 100,000
Tambahan modal disetor 50,000
Laba ditahan 150,000
Total kewajiban dan ekuitas
$ 400,00
0
Nilai Wajar aktiva bersih $ 510,000
Jurnal yg dibuat oleh point atas pembeliah aktiva dan kewajiban Sharp sbb: Mencatat biaya yg berhubungan dengan pembelian perusahan (Sharp).Biaya merger tangguhan $40,000 Kas $40,000Mencatat biaya pengeluaran saham biasaBiaya pengeluaran saham tangguhan $25,000 Kas $25,000Mencatat pembelian sharp Kas dan Piutang $45,000 Persediaan 75,000 Tanah bangunan dan peralatan 420,000 Patent 80,000 Goodwill 130,000 Kewajiban lancar 110,000 Saham biasa 100,000 Tambahan modal disetor 475,000 Biaya merger tangguhan 40,000 Biaya pengeluaran saham tangguhan 25,000
Perhitungan GoodwillHarga pokok investasi: Nilai wajar saham yg diterbitkan $600,000 PLUS: biaya akuisisi lainnya 40,000 Total Harga beli $640,000Kurangi: Nilai wajar aktiva bersih 510,000
• Goodwill $130,000
Mencatat transfer aktiva ke pointInvestasi pd saham point $600,000Kewajiban lancar 100,000
Akumulasi penyusutan 150,000 Kas dan Piutang $45,000 Persediaan 65,000 Tanah 40,000 Bangunan dan peralatan 400,000 Keuntungan penjualan aktiva bersih
300,000
Mencatat Pembagian Saham point
Saham biasa 100,000Tambahan modal distor 50,000 Laba ditahan 150,000 Laba penjualan aktiva bersih 300,000 Investasi pd saham point
$600,000
DAFTAR PUSTAKA
Beams, F.A. & Amir, A. J. (2000). Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia (Buku
Satu). Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, 2001.
Yunus, H. & Harnanto. (1990). Akuntansi Keuangan Lanjutan (Edisi Satu).
Yogyakarta: BPFE.