Upload
meylitha-budyandani
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KONSEP DASAR SOSIOLOGI
DAN
SOSIOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN
OLEH
KELOMPOK 3
Ni Made Ayu Rahayuni (P07120214001)
Ida Ayu Rika Kusumadewi (P07120214002)
Nyoman Wita Wihayati (P07120214006)
Ni Made Ayu Lisna Prtiwi (P07120214009)
Ida Ayu Diah Nareswari Keniten (P07120214039)
D-IV TINGKAT 1
SEMESTER II
1. Pengertian sosiologi menurut para ahli.
a. Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta – fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada diluar individu di mana fakta
– fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
b. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur dan proses – proses sosial termasuk perubahan sosial.
c. Soejono Sukanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi – segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola – pola umum kehidupan masyarakat.
d. William Kornblum
Sosiologi adalah upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
e. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara anekamacam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologiadalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosialdengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciriumum semua jenis gejala-gejala sosial lain
f. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
g. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proseskemasyarakatan yang bersifat stabil.
h. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
i. Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
j. Auguste Comte
Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejaladalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
k. Herbert Spenser
Sosiologi adalah Ilmu yang menyelidiki tentang susunan-susunan danproses kehidupan social sebagai suatu keseluruhan / suatu sistem
l. J. Gillin
Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari interaksi yang timbul di dalammasyarakat
m. P.J. Baouman
Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan tentang manusia dan hubungan-hubungan antar golonganmanusia
n. Mr. J. Bierens De Haan
Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan tentang masyarakat manusia, baik mengenai hakekatnya,susunannya, hubungannya, kodrat-kodrat yang menggerakkannya, mengenai kesehatan dan perkembangan masyarakat.
o. Allan Johnson
Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannyadengan suatu system social dan bagaimana system tersebut mempengaruhi individu dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi system itu.
p. Hassan Shadily
Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalammasyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasaikehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama,cara terbentuk dan tumbuh serta perubahannya
2. Definisi Sosiologi dalam Kesehatan
Perkembangan ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia itu sadar
bahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta kondisi
sosial seseorang. Maka dari itu muncullah apa yang disebut dengan Sociologi of
Medicine yang kemudian berkembang menjadi Sociologi in Medicine. Kajian-
kajian mengenai ilmu sosiologi kesehatan dapat berupa masalah-masalah yang
dialami objek sosiologi, baik itu masyarakat, masyarakat ataupun komunitas. Agar
dapat memahami dan menganalisa mesalah-masalah tersebut maka diperlukan
berbagai pendekatan baik itu pendekatan emik yang hanya berdasarkan pada sudut
pandang si pelaku ataupun menggunakan pendekatan etik yang berdasarkan
pandangan serta pendapat dari para ahli kemudian membandingkannya dengan
kebudayaan dari daerah lain.
Beberapa definisi Sosiologi Kesehatan menurut beberapa para ahli:
1. Menurut Willson, sosiologi mengenai kesehatan adalah pengamatan dan
analisis dengan mengambil jarak, yang terutama dimotivasi oleh suatu
masalah soiologi, sedangkan sosiologi dalam kesehatan adalah penelitian
dan pengajaran yang lebih bercirikan keintiman, terapan dan kebersamaan
yang terutama didorong oleh adanya masalah kesehatan.
2. Menurut Ruderman,sosiologi kesehatan adalah studi tentang perawatan
kesehatan sebagai suatu sistem yang telah terlembaga dalam masyarakat,
kesehatan (health) dan kondisi rasa sakit (illness) hubungannya dengan
faktor-faktor sosial.
3. Menurut ASA (American Sociological Association; 1986) Sosiologi
kesehatan : merupakan sub bidang yang mengaplikasikan perspektif,
konsep-konsep dan teori-teori serta metodologi di bidang sosiologi untuk
melakukan kajian terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan
kesehatan manusia.
Dari beberapa paparan diatas kelompok kami menarik kesimpulan bahwa
Sosiologi Kesehatan merupakan suatu penerapan ilmu sosial dalam mengkaji
masalah kesehatan seperti permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks
sosio kultural dan perilaku. Termasuk dalam kajian bidang ini antara lain
deskripsi dan penjelasan atau teori-teori yang berhubungan dengan distribusi
penyakit dalam berbagai kelompok masyarakat perilaku atau tindakan yang
diambil oleh individu dalam upaya menjaga atau meningkatkan serta
menanggulangi keluhan sakit, penyakit dan cacat tubuh perilaku dan
kepercayaan/keyakinan berkaitan dengan kesehatan, penyakit, cacat tubuh, dan
organisasi serta penyedia perawatan kesehatan organisasi dan profesi atau
pekerjaan di bidang kesehatan, sistem rujukan dari pelayanan perawatan
kesehatan, pengobatan sebagai suatu institusi sosial dan hubungannya dengan
institusi sosial yang lainnya nilai-nilai budaya dan masyarakat kaitannya dengan
kesehatan, keluhan sakit dan kecacatan serta peran faktor sosial dalam kaitan
dengan penyakit, khususnya ketidakteraturan emosi dan persoalan stress yang
dikaitkan dengan penyakit. Memperhatikan kedua definisi tersebut jelas terlihat
bahwa fokus bidang sosiologi kesehatan tidak hanya terpusat pada aspek
kesehatan semata melainkan menyangkut persoalan-persoalan yang jauh lebih
luas.
3. Sosiologi Kesehatan Dikatakan Sebagai Ilmu
Sosiologi kesehatan dikatakan sebagai ilmu karena :
1. Bersifat empiris artinya sosiologi kesehatan mempelajari apa yang benar-
benar terjadi di masyarakat dan apa yang dipelajari dapat dibuktikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Bersifat teoritis artinya sosiologi kesehatan menggunakan teori-teori
dalam pembelajarannya dimana teori tersebut dikemukakan oleh para ahli
yang berdasarkan pada apa yang tarjadi di masyarakat.
3. Bersifai komulatif artinya ilmu sosiologi kesehatan yang sekarang
dipelajari tidak lain adalah pengembangan dari ilmu sosiologi kesehatan
yang telah ada sebelumnnya. Sehingga ilmu sosiologi kesehatan bersifat
dinamis dalam artian dapat berubah sesuai dengan kondisi sosial yang
terjadi saat ini.
4. Tidak bersifat menilai artinya ilmu sosiologi kesehatan tidak dapat
membenarkan dan menyalahkan tindakan atau perilaku individu/kelompok
masyarakat karena tiap daerah memiliki norma tersendiri sehingga apa
yang dinggap salah di satu daerah bisa dianggap benar di daerah lain,
begitu sebaliknya.
Contoh
1. Orang China percaya bahwa dua prinsip dasar dunia, Kekuatan Yin dan
Yang, mengatur dunia dan memberikan kekuatan pada manusia. Berbagai
bagian tubuh dikaitkan dg prinsip Yin dan Yang.
2. Pengobatan, jamu-jamuan, dan obat-obatan tradisional bertujuan untuk
menyeimbangkan kekuatan Yin dan Yang.
3. Orang Jepang lebih suka menggunakan komunikasi non verbal, mereka
menghargai kesunyian . Dalam berkomunikasi dg orang Jepang, perawat
sebaiknya menghindari kontak mata secara langsung, karena ekspresi
emosi, tertawa atau tersenyum mungkin menunjukkan sikap marah atau
sedih.
4. Peran sosiologi dan sosiolog dalam praktik kesehatan
Secara teori dapat dikemukakan beberapa peran umum sosiolog dalam
pengembangan ilmu maupun pelayanan kesehatan masyarakat.
1. Sosiolog sebagai ahli riset
Sebagai seorang ilmuwan, seorang sosiolog memiliki tanggung jawab
untuk melakukan penelitian ilmiah, sosialisasi keilmuan, dan juga
pembinaan pola pikir terhadap masyarakat. Sehubungan dengan
masalah ini, peran sebagai ahli riset seorang sosiolog berkewajiban
untuk mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan
fakta sosial dari data-data yang ada sehingga muncul pengetahuan
sosiologi yang bermanfaat bagi kelanjutan proses pemahaman
sosiologi serta rekayasa atau analisis sosial.
Dalam peran sebagai ahli riset ini, sosiolog juga berkewajiban untuk
meluruskan berbagai pendapat masyarakat awam atau kalangan
tertentu yang lebih disebabkan karena salah informasi atau takhayul
yang dapat menghancurkan pola pikiran manusia. Misalnya mengenai
pengaruh gerhana bulan terhadap kesehatan anak yang dikandung.
Hal yang tidak kalah penting lagi, sosiolog pun dapat menunjukan
peran untuk memberikan ramalan-ramalan sosiologinya terhadap data
statistik atau tren perubahan sosial sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam merumuskan kebijakan publik.
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
Sosiolog memiliki kemampuan untuk menganalisis faktor sosial,
dinamika sosial dan kecenderungan proses, serta perubahan sosial.
Dalam skala jangka panjang, sosiologi memiliki kemampuan untuk
meramalkan pengaruh dari sebuah kebijakan terhadap kehidupan
sosial.
Trend perkembangan sosial-sebagaimana telah ditunjukkan dalam
statistik sosial-dapat menganalisis ramalan-ramalan sosial yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam hal
ini sosiolog dapat menunjukkan perannya bukan hanya sebagai ahli
riset melainkan menjadi seorang konsultan kebijakan.
3. Sosiolog sebagai teknisi
Seorang sosiolog dapat terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan
program kegiatan masyarakat untuk memberi saran-saran dalam
masalah moral, hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan,
hubungan antarkelompok dalam suatu organisasi, dan penyelesaian
berbagai masalah mengenai hubungan antarmanusia. Para sosiolog
sering mengambil keahlian khusus dalam bidang psikologi sosial,
sosiologi industri, sosiologi pedesaan, sosiologi perkotaan, atau
sosiologi organisasi yang majemuk.
Salah satu di antara peran teknisi yang dapat ditunjukkan yaitu mulai
munculnya sosiologi klinis. Istilah ini sesungguhnya merupakan
penyebutan terhadap kebiasaan sosiolog masa lalu dalam melakukan
kajian terhadap masalah kesehatan. Namun, pada masa sekarang
sosiologi klinis lebih cenderung menunjukkan peran dirinya pada
sosiologi terapan dalam menganalisis masalah kesehatan.
4. Membantu dan meningkatkan peran sebagai guru/pendidik kesehatan
Dengan mempelajari sosiologi, seorang tenaga kesehatan dapat
memahami sifat, karakter, atau norma masyarakat yang berlaku.
Sehingga pada akhirnya program promosi kesehatan atau agenda
pembangunan kesehatan pada suatu masyarakat akan dapat berjalan
dengan efektif. Kealpaan kita dalam memahami karakter atau nilai dan
norma masyarakat dapat menyebabkan resistensi dari masyarakat
terhadap program pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, sosiolosi
dapat memberikan kontribusi wawasan dan pemahaman terhadap
tenaga kesehatan atau para pengambil kebijakan dalam bidang
kesehatan.
Adapun manfaat mempelajari sosiologi bagi kesehatan adalah sebagai
berikut,
1. Mempelajari cara orang meminta pertolongan medis (help-seeking)
2. Memberikan analisis mengenai hubungan tenaga medis dan klien
3. Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi masyarakat dalam
pemanfaatan layanan kesehatan
4. Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi
penyakit,
5. Analisis sosiologis mengenai masalah sosial mengenai sakit, cacat
fisik, dan sejenisnya yang merupakan fakta sosial.
Dalam menganalisis situasi kesehatan, sosiologi kesehatan bermanfaat
untuk mempelajari cara orang mencari pertolongan medis. Selain itu,
perhatian sosiologi terhadap perilaku sakit umumnya dipusatkan pada
pemahaman penduduk mengenai gejala penyakit serta tindakan yang
dianggap tepat menurut tata nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Manfaat sosiologi kesehatan yang lain adalah menganalisis faktor-faktor
sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit. Aspek lain yang
menjadikan sosiologi bermanfaat bagi praktik medis bahwa sakait dan
cacat fisik selain sebagai fakta sosial juga sebagai fakta medis. Sosiologi
kesehatan juga memberikan analisis tentang hubungan tenaga medis dan
klien.
Dalam pengembangan sosiologi kesehatan ini, seorang tenaga medis dapat
mengembangkan sikap “verstehen” yaitu kemampuan untuk menyelami
apa yang dirasakan oleh pasien atau masyarakat itu sendiri. Untuk
kemudian, setelah memahami apa yang dialami oleh pasien, baru pada
tahap selanjutnya dianalisis berdasarkan ilmu kesehatan yang sudah
dimilikinya. Dengan demikian, penerapan ilmu sosiologi kesehatan dapat
disebut sebagai satu upaya membangun pendekatan terpadu antara etik dan
emik, sehingga layanan kesehatan lebih bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya.
Menurut Fauzi Muzaham, tujuan penerapan sosiologi dalam bidang
kedokteran dan kesehatan antara lain untuk menambah kemampuan para
dokter dalam melakukan penilaian klinis secara lebih rasional, menambah
kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dialami dalam
prarktik, mampu memahami dan menghargai perilaku pasien, kolega serta
organisasi, dan menambah kemampuan dan keyakinan dokter dalam
menangani kebituhan sosial dan emosional pasien, sebaik kemampuan
yang mereka miliki dan menangani gangguan penyakit yang diderita
pasien.
Dalam sosologi kesehatan dikenal beberapa istilah yang menunjukan
sumbangan atau peran sosiologi pada bidang kesehatan yaitu :
1. Sosiology in medicine
Sosiologi yang bekerjasama secara langsung dengan dokter dan staf
kesehatan lainnya di dlam mempelajari faktor sosial yang relevan
dengan terjadinya gangguan kesehatan ataupun sosiolog berusaha
berhubungan langsung dengan perawatan pasien atau untuk
memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Hal ini menunjukkan
bahwa fenomena sosial dapat menjadi faktor penentu atau
mempengaruhi kesehatan mereka ataupun tingkah laku lain saat
sedang sakit maupun setelah sakit.
2. Sosiology of medicine
Berhubungan dengan organisasi, nilai, kepercayaan terhadap praktek
kedokteran sebagai bentuk dari perilaku manusia yang berada dalam
lingkup pelayanan kesehatan, sumber daya manusia untuk membangun
kesehatan dan pelatihan bagi petugas kesehatan.
3. Sosiology for medicine
Berhubungan dengan strategi metodologi yang dikembangkan
sosiologi untuk kepentingan bidang pelayanan kesehatan. Misalnya
teknik skala pengukuran Thurstone, Likert, Guttman yang membantu
mengenali atau mengukur skala sikap. Peran ini juga meliputi prosedur
sistematis multivariate serta analisis faktor dan analisis jaringan yang
biasa digunakan para sosiolog dalam mengumpulkan data atau
menjelaskan hasil penelitian.
4. Sosiology from medicine
Menganalisis lingkungan kedokteran dari perspektif social. Misalnya,
bagaimana pola pendidikan, perilaku, gaya hidup, para dokter, atau
sosialisasi mahasiswa kedokteran selama mengikuti pendidikan
kesehatan.
5. Sosiology at medicine
Merupakan bagian yang lebih banyak mengamati orientasi politik dan
ideologi yang berhubungan dengan kesehatan. Misalnya bagaimana
suatu struktur pengobtan cara barat akan mempengaruhi perubahan
perubahan pola pengobatan sekaligus merubah pola interaksi
masyarakat.
6. Sociology around medicine
Menunjukkan bagaimana sosiologi menjadi bagian atau berinteraksi
dengan ilmu lain seperti anthropoligi, ekonomi, etnologi, filosofi
hukum maupun bahasa.
Arti penting penerapan sosiologi dalam bidang keperawatan
Asuhan keperawatan adalah faktor penting dalam survival klien
dan dalam aspek-aspek pemelihatraan, rehabilitatif, dan preventif
perawatan kesehatan. Untuk sampai pada hal ini, profesi keperawatna telah
mengidentifikasi proses pemecahan masalah sebagai berikut.
1. Data dasar pasien, meliputi pengkajian mencakup data yang
dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan,
pengkajian fisik pemeriksaan laboratorium diagnostik, serta tinjauan
catatn sebelumnya
2. Prioritas diagnosis keperawatan, untuk memudahkan pengurutan
diagnosis keperawatan sebagai pedoman rencana keperawatan.
3. Pemulangan klien sesuai dengan kondisi kesehatan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah Az-Zahrawi, Sosiologi dalam Kesehatan, 2012,
https://www.scribd.com/doc/95273311/sosiologi-dalam-kesehatan#download, 3
Maret 2015 pukul 9.10 WITA
Efi Kurniawati, Dasar Sosiologi Dan Sosiologi Kesehatan, 2014,
http://efikurniawati61.blogspot.com/2014/01/dasar-sosiologi-dan-sosiologi-
kesehatan.html, 3 Maret 2015 pukul 08.55 WITA
Khusnul Marliana, Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli, 2014, tetaplestari45.blogspot.com, 03 Maret 2014 Pukul 08.49 WITA
Muhammad Alhada Fuadillah Habib, Sosiologi Kesehatan, 2012, http://alhada-
fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-62898-Pengetahuan%20Akademik-
Sosiologi%20Kesehatan.html, 3 Maret 2015 pukul 08.43 WITA