Sindrom Pasca Menopause

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    1/12

    SINDROMA PASCAMENOPAUSE

    OLEH

    Dr. VITA CAMELLIA, SpKJ

    DEPARTEMEN PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA/

    RSUP. H. ADAM MALIK

    MEDAN

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    2/12

    SINDROMA PASCAMENOPAUSE

    Dr Vita Camellia, SpKJ

    Staff Pengajar Departemen Psikiatri FK USU

    I. PENDAHULUAN

    Meskipun menopause menghasilkan perubahan hormon yang mirip

    pada kebanyakan wanita, pengalaman setiap wanita tergantung pada

    variabel seperti usianya, latar belakang kultur, kesehatan, tipe menopause

    (spontan atau tindakan bedah), keinginan untuk banyak anak dan kontak

    dengan dokternya.1

    Di Amerika Serikat banyak wanita memandang menopause sebagai

    suatu tanda dari perubahan yang besar dalam kehidupan mereka, baik itu

    perubahan positif seperti bebas dari kebutuhan kontrasepsi atau

    perubahan negatif seperti pengalaman perubahan mood atau merasakan

    tua. Pada beberapa kultur Asia wanita mencapai menopause tanpa

    memperhatikan sama sekali dan darang mencari pertolongan medis atau

    terapi hormon untuk gejala-gejalanya.1

    Tahun-tahun pascamenopause mungkin sama seperti juga halnya

    pada menopause, tergantung pada perkembangan dari penyakit yang

    tekait perubahan hormon menupausal pada masa menopause dan

    keputusan apakah menjalani atau tidak terapi hormon pengganti (Hormon

    Replacement Therapy= HRT).1

    Tulisan ini akan menjelaskan proses fisiologis menopause, temuan klinis

    dan diagnosis dan terapi pengganti hormon.

    PROSES FISIOLOGIS

    Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap

    reproduksi, berakhir pada awal senium (usia tua) dan terjadi pada wanita

    berumur40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai keluhan

    endokrinologis dan vegetatif. Keluhan tersebut terutama disebabkan oleh

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    3/12

    menurunnya fungsi ovarium. Gejala menurunnya fungsi ovarium adalah

    henti haid pada seorang wanita yang dikenal dengan menopause.2

    Menopause adalah terhentinya ovulasi yang disebabkan tidak

    adanya respon oosit indung telur (ovarium) dan secara umum pada usia

    antara 47-53 ahun.3

    Menopause secara biologikal didefenisikan sebagai

    berakhirnya menstruasi, pertanda bahwa hilangnya kemampuan untuk

    memiliki anak. Menopause bersamaan dengan penurunan estrogen

    (hormon seks wanita yang utama) menjadi 1/10 dari jumlah sebelumnya.4

    Kurun waktu 4-5 tahun setelah menopause disebut pramenopause,

    sedangkan kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause disebut sebagai

    masa pascamenopause. Masa pramenopause, menopause dan

    pascamenopause dikenal sebagai masa klimakterium sedangkan keluhan-

    keluhan yang terjadi pada masa tersebut disebut sebagai sindroma

    klimakterik.2

    Menopause dapat terjadi juga segera setelah pembedahan

    pembuangan ovarium.3,5

    Perimenopause mengacu pada tahun-tahun sekitar menopause dimana

    fungsi ovarium mulai berubah. Jumlah sel telur menurun dan ovariummenjadi lebih resisten terhadap aksi Follicle Stimulating Hormon (FSH),

    ovaroum mulai menghasilkan penurunan jumlah estrogen, progesteron

    dan androgen. Hilangnya negative feedback dari estrogen ovarium

    menyebabkan peningkatan sekresi FSH dan Luteinizing Hormon (LH).

    Terdapat juga penurunan sekresi inhibin glikoprotein (secara selektif

    menghambat FSH). Aksi peristiwa ini mengakibatkan peningkatan FSH

    menjadi menetap, yang dapat menjadi tanda bahaw menopause sudahdekat.

    1

    Gejala vasomotor mulai terjadi pada masa ini. Penyebab pasti dari

    gejala ini tidak diketahui.1,4-6 Mungkin terkait pada sekresi LH. Gejala ini

    memperlihatkan terjadi secara bersamaan dengan jumlah LH yang naik

    turun dan tidak FSH.5,6

    Gejala didahului adanya tanda prodromal secara subjektif bahwa

    flush sedang dimulai. Keadan ini dapat diukur, terjadi peningkatan panas

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    4/12

    diseluruh permukaan tubuh, dan temperatur pusat yang menurun pada

    waktu singkat, flush tidak dilepaskan dari panas tubuh yang terakumulasi

    tapi lebih merupakan eksitasi yang tidak sesuai secara tiba-tiba dari

    mekanisme pelepas panas. Hubungan ini terhadap naik turunnya LH dan

    perubahan temperatur dalam otak tidak dimengerti. Pengamatan bahwa

    flush terjadi setelah hipofiksetomi mendukung bahwa mekanisme ini tidak

    dibangkitkan secara langsung oleh pelepasan LH.6

    Hot Flush digambarkan berupa onset yang tiba-tiba dari

    memerahnya kulit bagian kepala, leher dan dada bersamaan dengan

    perasaan panas tubuh yang hebat dan diakhiri oleh (Kadang-kadang)

    keringat yang banyak. Lamanya flush bervariasi dari beberapa detik

    sampai beberapa menit, frekuensi yang jarang dapat berulang tiap 30

    menit. Akhirnya flush menjadi lebih sering muncul dan hebat pada malam

    hari, ketika wanita terjaga dari tidur atau selama masa-masa stres.6

    Meskipun flush dapat terjadi pada premenopause, pada kebanyakan

    wanita ini berakhir 1-2 tahun,4,6 tetapi sebanyak 25% lebih lama dari 5

    tahun.6

    Siklus menstruasi mungkin anovulasi, menimbulkan menstruasihilang atau perdarahan yang iregular. Dengan penurunan jumlah estrogen

    wanita dapat mengalami insomnia, masalah dengan konsentrasi,

    kehilangan memori jangka pendek dan iritabel, 1,3 akhirnya produksi

    estrogen dan progeteron ovarium berhenti.1 dan hal ini mempredisposisi

    untuk terjadinya osteoporosis, dan penyakit kardiovaskuler.3 pada

    menopause yang alami ovarium tetap utuh dan terus mensekresi

    androgen termasuk testosteron dan androspenedion yang dapat diubahmenjadi estron (estrogen lemah) tapi produksi testosteron ovarium turun

    menjadi 30% (ini menerangkan 40%) produksi testosteron

    pascamenopause) dimana sisanya dihasilkan oleh kelenjar adrenal.

    Androgen dari kedua sumber diaromatisasi pada beberapa jaringan

    perifer, khususnya sel lemak menjadi estron.1

    Oleh karena itu wanita yang

    obesitas dapat memiliki jumlah estrogen endogen pascamenopause yang

    lebih tinggi dan lebih sediki gejala defisiensi estrogen yang muncul.1

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    5/12

    Estrogen memiliki efek yang luas pada sistem saraf pusat,

    memperlihatkan kemampuannya untuk merubah konsentrasi dan

    ketersediaan neurotransmiter seperti serotonin dan noradrenalin.

    Contohnya estrogen meningkatkan jumlah pemecahan dari monoamine

    oxiduse, sehingga menghasilkan jumlah katekolamin juga serotonin lebih

    tinggi. Estrogen juga meningkatkan ikatan dari agonis GABA dan reseptor

    GABA yang upregulasi menjadi berubah pada keadaan depresi. Dalam

    hal efeknya terhadap sistem dopamin beberapa penelitian mendukung

    bahwa estrogen meningkatkan sensifitas dari sistem dopaminergik.

    Namun penelitian-penelitian lain telah menunjukkan estrogen dapat juga

    memiliki efek penghambat aktifitas dopamin, khususnya reseptor D2.

    Meskipun estrogen memiliki beberapa pengaruh pada sistem dopamin, ini

    belum jelas apakah efek ini bermakna atau relevan secara klinis.7

    Bukti-bukti yang ada mendukung bahwa hormon-hormon wanita

    memiliki pengaruh pada kerentanan gangguan mood pada wanita. Wanita

    yang menstruasi pada masa premenopause, usaha bunuh diri lebih sering

    pada minggu pertama setelah minggu keempat dari siklus menstruasi

    dimana dijumpai produksi esradiol (E2) menurun.7

    GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS

    Diagnosis menopause ditegakkan saat amenorea terjadi atau saat

    FSH meningkat,1,2 mencapai jumlah yang lebih besar dari 30 mIU/mL.1

    Menopause mungkin hadir saat FSH mendekati jumlah ini, pada wanita

    dengan gambaran klinis yang tipikal. FSH dapat digunakan hanya untuk

    menegakkan diagnosis menopause, tidak untuk memantau penggantiestrogen, karena meskipun dosis tingi dari estrogen menghambat FSH

    tapi hanya sebagian (inhibin juga menghambat FSH)1

    Wanita seharusnya mengevaluasi tanda-tanda defisiensi estrogen,

    setiap tahun setelah memeriksakan kandungan (ginekolog mereka dan

    seharusnya juga memeriksakan kadarFSH . Saat mereka mendekati usia

    menopause.1

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    6/12

    Perubahan Vagina dan Uretra

    Jika terapi pengganti hormon tidak dipilih, atropi urogenital dapat

    terjadi dalam masa 2-3 tahun. Vagina dan uretra adalah jaringan yang

    tergantung estrogen, defisiensi estrogen menyebabkan atropi

    keduanya.1,2,8

    Atropi dari sel-sel dinding vagina dapat terjadi, ini berarti bahwa

    vagina menjadi kering, lapisan dinding sel menjadi lebih tipis dan jumlah

    sekresi lubrikan selama sexual arousal menurun.1,2,4 Perubahan vagina

    terkait usia yang tidak dipengaruhi estrogen juga terjadi.1 Melalui kedua

    proses ini dapat menyebabkan dyspareunia (nyeri seggama).1,2,5

    Menurut Butler dan Lewis pada tahun 1983 dan Simpson dan

    McKinney pada tahun 1970, 60 % wanita tidak memiliki gejala seksual

    karena defisiensi estrogen sampai tahun setelah menopause alami,

    dimana sekitar 40% memiliki gejala ringan sampai sedang dan 10 %

    memiliki gejala yang berat dan dari atropi vagina dan vaginitis, uretritis

    atropik, sistitis, tidak stabilnya pembuluh arteiorlar, gangguan tidur serius

    dan penyakit kardiovaskuler dengan pembatasan pada aktifitas seksual,

    kondisi-kondisi ini tidak tampak sampai 10 tahun setelah menopausetanpa pengganti estrogen.

    6

    Perubahan anatomi dari vagina ini mempredisposisi nyeri, iritasi

    dan perlukaan saat coitus dan infeksi vagina.6,8 Jika timbul sistitis serta

    uretritis karena atropi maka gejala-gejalanya adalah rasa ingin buang air

    kecil (urgeincontinence) dan nyeri pada waktu buang air kecil tanpa

    adanya piuria. Struktur uretra dapat juga terjadi.1,8

    Osteoporosis

    Osteoporosis yang terjadi pada pascamenopause disebabkan

    karena pembentukan tulang baru berkurang, sedangkan reabsorbsi

    kalsium dari tulang meningkat.8 Dipercepatnya tulang yang hilang, terjadi

    pada tahun sekitar menopause dan pada -3 tahun pertama setelah

    menopause.1

    Gejala osteoporosis seperti fraktur dan nyeri tulang kronis

    tidak tampak sampai 10 tahun setelah menopause.1

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    7/12

    Tulang memperoleh kekuatannya dari struktur serat protein dan

    kristel kalsium posfat yang keras. Reduksi protein tulang dan kalsium

    menimbulkan osteoporosis.1 Osteoporosis dapat dideteksi dini oleh

    hilangnya ketinggian lebih dari 1 inchi dari tinggi badan seorang pada usia

    20 tahun.4

    Kecacatan osteoporotik yang diderita oleh wanita kulit putih

    pada pascamenopause dan kastrasi termasuk faktur vertebra, hamerus,

    upper femur, distal, forearm dan tulang iga, nyeri punggung dan turunnya

    tinggi badan dan gangguan pergerakan.6

    Fraktur kompresi spinal: gejala osteoporosis spinal menyebabkan

    nyeri, kehilangan tinggi badan, kecacatan potural dengan akibat disfungsi

    paru-paru, gastrointestinal dan kandung kemih 5 kali lebih sering pada

    wanita kulit putih dari pada pria. Sekitar 25% wanita kulit putih pada usia

    diatas 60 tahun menunjukkan fraktur kompresi spinal. Rata-rata wanita

    kulit putih pascamenopause yang tidak diterapi dapat mengkerut 1

    inchi.6

    Fraktur pergelangan tangan: dijumpai 10 kali lipat meningkat fraktur

    distal forearm pada wanita kulit putih (tidak pada laki-laki).

    Frakturhead femur : insiden fraktur pinggul juga meningkat ssuaiusia pada wanita kulit putih, meningkat dari 0,3 / 1000 menjadi 20/1000

    pada usia 45 dan 80 tahun. Insidensinya sekitar 10 kali pada wanita

    pascamenopause yang kanker endometrium. 80% dari seluruh raktur

    pinggul yang dikaitkan dengan osteoporosis, fraktur membawa resiko

    morbiditas dan mortalitas yang berat. Antara 15-20% pasien yang faktur

    pinggul akan mati disebabkan fraktur atau komplikasi (bedah, emboli,

    kardiopulmonar) dalam 3 bulan. Sebagai tambahan , yang bertahan hidupsering menjadi cacat berat dan permanen.

    6

    Pada terapi estrogen, estrogen akan meningkatkan kadar

    kalsitonin, yang merupakan penghambat yang poten dari resorbsi tulang

    sehingga akan membatasi kehilangan kalsium dari tulang.1,6

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    8/12

    Pengaruh Pada Kardiovaskuler

    Perlindungan estrogen terhadap kardiovaskular pada masa

    premenopauise menjadi hilang pada masa menopause. Perubahan lipid

    yang merugikan terjadi. Meskipun penyakit arteri koroner(Coronary Artery

    Diseases= CAD) secara umum berkembang 6-10 tahun kemudian pada

    wanita dibandingkan pada pria, pada masa wanita mencapain usia 70-80

    tahunan, tingkat kematian wanita dari CAD setara dengan pria.1

    Oliver (1976), pada wanita yang dikastrasi sebelumnya, menjadi

    menopause, penelitian telah menunjukkan bahwa hilangnya estrogen

    yang prematur dikaitkan dengan insidensi yang lebih tinggi dari penyakit

    jantung koroner.6

    Di Amerika Serikat, tingkat kematian penyakit jantung iskemik lebih

    4 kali digabungkan dengan tingkat kematian dari kanker payudara dan

    kanker endometrium. Pengaruh perlindungan dari estrogen pengganti

    akan bermanfaat seara bermakna.6 Akhirnya terapi pengganti estrogen

    diberikan pada dosis yang sesuai pada wanita pascamenopause, tidak

    akan dijumpai peningkatan kejadian stroke, tromboemboli atau infark

    miokard.

    Sindroma Menopausai

    Sebagai catatan, gejala esragenital yang utama adalah hot flush

    dan osteoporosis. Dijumpai masalah-masalah tambahan pada awal

    pascamenopause yang terlihat sering tapi hubungan penyebab mereka

    dengan estrogen belum tentu.6

    Disebut sindroma monopausal: masalah-masalahnya termasukkeletihan, kegelisahan, sakit kepala, insomnia, depresi, iritabel nyeri sendi

    dan otot, pusing, alpitasi dan kebas. Usaha-usaha untuk meneliti

    pengaruh estrogen pad amasalah-masalah ini telah terhambat oleh kelhan

    yang subjektifitas (Reaksi plasebo yang tinggi) dan efek doino terhadap

    apakah penurunan hot flesh akan terjadi juga frekusnsi insomnia atau

    iritabilitas. Penggunaan format penelitian double-bind cross over

    prospective, campbell dan white head pada tahun 1977 telah

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    9/12

    menyimpulkan banyak gejala membaik berasal dari hasil terapi estrogen,

    dari penyembuhan hot flush efek domino. Di lain pihak efek tonik-

    memperbaiki memori dan menurunkan kecemasan yang juga telah dicatat

    pada penelitian ini. Tidak realibelnya dari pernyataan yang berkenaan

    dengan kulit kekeringan atau keriput ditegaskan.6

    Stabilitas emosional selama periode perimenopause dapat

    terganggu oleh pola tidur yang buruk. Terapi estrogen memperbaiki

    kualitas waktu tidur. Boleh jadi flushing tidak cukup untuk terbangunnya

    seorang wanita tapi cukup untuk mempengaruhi kualitas tidur dan

    sehingga menurunkan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah

    daan stres hari berikutnya.6

    Akhirnya terdapat konsensus klinis yang umum bahwa perubahan

    fisik tertentu-distribusi kembali deposit lemah, kehilangan tonus otot dan

    kehilangan jaringan yang elastis dari kulit dan kekeriputan disebabkan

    usia pada penurunan estrogen yang dapat diobati.6

    Lain-lainnya

    Beratnya gejala pada menopause terlihat terkait pada tingkathormon yang hlang, jumlah hormon yang berkurang, kemampuan

    konstitusi wanita untuk menghadapi proses aging keseluruhan, termasuk

    kesehatan dan tingkat aktifitas ereka dan makna psikologis aging pada

    wanita.5

    Secara klinis kesulitan psikiatrik yang bermakna dapat terjadi

    selama fase involusi siklus hidup, seperti kepercayaan diri yang rendah

    dan kepuasan hidup yang rendah cenderung untuk rentan terhadapkesulitan selama menopause. Respon wanita terhadap menopause telah

    dicatat sama respon mereka terhadap peristiwa perkembangan penting

    lainnya seperti pubertas dan kehamilan.5

    Wanita yang sangat berharap mampu mempunyai anak dan

    aktifitas membesarkan anak adalah cenderung paling menderita distres

    selama tahun-tahun pascamenopause. Perhatian terhadap aging,

    kehilangan kemampuan untuk punya anak dan perubahan penampilan

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    10/12

    dapat menjadi perhatian pada makna sosial dan simbolis yang terlekat

    pada perubahan fisik masa menopause.5

    Meskipun pada masa lalu diduga bahwa insidensi dari gangguan

    mental dan depresi meningkat selama menopause, bukti epidemiologis

    telah menyingkirkan beberapa keraguan dari anggapan tersebut.

    Penelitian epidemiologis dari gangguan mental menunjukkan tidak adanya

    peningkatn gejala dari gangguan mental atau depresi selama tahun-tahun

    menopause dan penelitian-penelitian terhadap keluhan psikologis

    menunjukkan tidak dijumpai frekuensi yang lebih besar pada wanita

    menopause daripada wanita muda.5

    Terapi Pengganti Hormon

    Pro dan kontra dari terapi pengganti hormon belum sepenuhnya

    dijelaskan, sehingga pertanyaan apakah untuk memulai atau melanjutkan

    terapi merupakan tantangan medis, finansial dan filosofis. Kebanyakan

    penelitian menunjukkan penggantian estrogen dikaitkan dengan umur

    panjang, secara primer karena penggunaan estrogen memberi

    perlindungan jantung. Estrogen juga menghambat kehilangan tulang,menghambat atropi urogenital, sebagai penstabil mood dan neuroprotketif

    dan menghambat perkembangan osteoporosis secara bermakna. Bukti-

    bukti yang terbaru mendukung bahwa penggunaan estrogen yang terus

    menerus menurunkan resiko penyakit Alzheimer dan demensia lainnya

    sekitar 50%.3

    Tipe estrogen dapat menghambat kenikmatan seksual, libido, dan

    menyebabkan hot flush, keringat malam dan kelelahan akibat hal ini dapatdihilangkan dengan penggunaan estrogen. Data terbaru mendukung

    gagasa bahwa obat antidepresan dan antidemensia adalah lebih manjur

    daripada wanita yang sedang menggunakan terapi hormon pengganti.3

    Pemberian estrogen beberapa tahun ternyata dapat menurunkan

    kejadian patah tulang sebesar 50-60%2

    dan mencegah terjadinya penyakit

    jantung koroner sebesar 40-50%2.

    Atas

    dasar ini dianjurkan untuk

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    11/12

    memberikan estrogen sejak waitan masa perimenopause. Estrogen dapat

    diberikan 8-10 tahun bahkan bila perlu bisa sampai 30-40 tahun.2

    Syarat minimal yang harus dipenuhi sebelum pemberian estrogen

    dimulai.1,2 adalah:

    - Tekanan darah tidak boleh tinggi

    - Pemeriksaan sitologik normal

    - Besar uterus normal

    - Tidak ada varises di ekstremitas bawah

    - Tidak gemuk

    - Kelenjar tiroid normal

    - Kadar normal: Hb, Kolesterolm HDL trigliserida, kalsium, fungsi hati

    - Nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemi, diabetes mellitus perlu

    dikonsultaikan lebih dahulu ke spesialis penyakit dalam.

    KESIMPULAN

    Menopause cara biologik didefenisikan sebagai berakhirnya

    menstruasi, pertanda bahwa hilangnya kemampuan untuk memiliki anak.

    Kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause disebut sebagai masapascamenopause.

    Diagnosis menopause ditegakkan saat amenorea terjadi atau saat

    FSH (>30 mIU/mL). Hipoesterogen yang terjadi menimbulkan hot flush,

    gangguan tidur, atropi vagina dan uretra, gangguan kognitif, sindroma

    menopause dan predisposisi terjadinya oesteoporosis, demensia dan

    penyakit kardiovaskular.

    Terapi pengganti estrogen dapat melindungi jantung, menghambatkehilangan tulang, menghambat atropi urogenital sebagai penstabil mood

    dan neuroprotektif. Estrogen dianjurkan diberikan sejak awitan

    premenopause. Estrogen dapat diberikan 8-10 tahun dan bila perlu 30-40

    tahun.

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

  • 7/27/2019 Sindrom Pasca Menopause

    12/12

    Vita Camellia : Sindroma Pascamenopause

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Lamcke, DP., Marshal, LA., Pattison, J. Menopause & Hormone

    Replacement Therapy. Primary Care of Women Eds. Lemcke, DP.,

    Pattison, J. MARshal, LA. Et. Al. Connecticut. Appleton & Lange,

    1995. 161-63.

    2. Jacoeb, TZ, Masa Klimakterium dan Senium. Ilmu Kandungan Eds.

    Wiknjosastro, H. Saifuddin, AB., Rachimhadhi. T. Jakarta. Yayasan

    Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 1997.96-102

    3. Berga, SL.m Parry, BL. Psychiatry and Reproductive Medicine.

    Kaplan & Kaplan Sadocks Comprehensive Textbook of Psychiatry

    Eds. Sadock, BJ. Sadock, VA. 7th. Edition. Philadelphia Lipincott

    Williams & Wilkins. 2000.1950-2.

    4. Hoyer, WJ., Raybash, JM. Roodin, PA. Adult Development and

    Aging. 4th Edition. USA. McGraw-Hill. 1999.58-60,466-7.

    5. Kaplan, HL., sadock, BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th Edition,

    Baltimore. Lippincott Williams & Wilkins. 1998.809.

    6. Kase, Nathan, Estroen Deprivation. Aging, Reproduction and theClimacteric.Eds. Mastroianni, L. Paulsen, CA. New York. Plenum

    Press. 1986.266-72.

    7. Thompson, B. The Psyche of Estrogen Part I: Estrogen and Mood.

    March/April 2003. Available at http://www.ubcpharmacy.org/cpe/.

    8. Sastrawinata,S. Klimakterium dan Menopause. Ilmu Kandungan Eds.

    Wiknjosastro, H. Saifuddin AB. Rachimhadhi, T. Jakarta. Yayasan

    Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 1997.241-3.

    http://www.ubcpharmacy.org/cpe/http://www.ubcpharmacy.org/cpe/