Upload
kikputririz
View
243
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sistem kontrol
Citation preview
Sistem Kontrol
Sistem KontrolAlief Geigy Gumilang
Example 12.1
An isolated power station has the following parameters
Turbine time constant T = 0,5 sec
Governor time constant g = 0,2 sec
Generator inertia constant H = 5 sec
Governor speed regulation = R per unit
The load varies by 0.8 percent for a 1 percent change in frequency, i.e., D = 0.8
(a) Use the Routh-Hurwitz array to find the range of R for control system stability.
(b) Use MATLAB rlocus function to obtain the root locuss plot.
(c) The governor speed regulation of example 12.1 is set to R = 0.05 per unit. The turbine rated output is 250 MW at nominal frequency of 60 Hz. A sudden load change of 50 MW (PL = 0.2 per unit) occurs.
(i) Find the steady-state frequency deviation in Hz.
(ii) Use MATLAB to obtain the time-domain performance specifications and the frequency deviation step response.
(d) Construct the SIMULINK block diagram and obtain the frequency deviation response for the condition in part (c).
Jawab :
Substitusikan parameter sistem ke block diagram LFC
Sehingga di dapatkan persamaan:
Dimana :
(a) Use the Routh-Hurwitz array to find the range of R for control system stability.
Dengan persamaan karakteristik sebagai berikut.
Kemudian di sederhanakan menjadi,
s3 + 7.08 s2 + 10.56 s + 0.8 + K = 0
Susunan Routh-Hurwitz untuk polinomial ini adalah sebagai berikut.
Dari baris s1, dapat dilihat bahwa untuk kestabilan sistem, K harus kurang dari 73,965. Juga dari baris s0, K harus lebih besar dari -0,8. Dengan demikian nilai positif dari K untuk stabilitas kontrol sistem adalah
K 73.965
Selama R= , untuk kestabilan sistem kontrol, kecepatan governor harus
R > atau R > 0.0135
Untuk K = 73.965, persamaan untuk s2 adalah
7.08s2 + 74.765 = 0
Atau
Untuk R = 0.0135, didapatkan pair of conjugate pada sumbu axis j dan sistem kontrol adalah stabil.
(b) Untuk mendapatkan root-locus, gunakan perintah berikut.
(c) Fungsi transfer closed-loop pada sistem adalah sebagai berikut.
(ii) Untuk mendapatkan spesifikasi step response dan time domain, gunakan perintah berikut.
(iii) Untuk mendapatkan spesifikasi step response dan time domain, gunakan perintah berikut.
Dengan spesifikasi sebagai berikut:
Peak time= 1.223
Rise time= 0.418
Setting time= 6.8
Percent overshoot= 54.80
Dengan simulasi SIMULINK
a. Untuk K < 73.965, persamaan untuk s2 adalah
Dimisalkan K = 70 maka
Selama R= , untuk kestabilan sistem kontrol, kecepatan governor harus
R > atau R > 0.0142
Untuk K = 70, persamaan untuk s2 adalah
7.08s2 + 70,8 = 0
Atau
Untuk R = 0.0142, didapatkan pair of conjugate pada sumbu axis j dan sistem kontrol adalah stabil.
Untuk mendapatkan root-locus, gunakan perintah berikut.
Fungsi transfer closed-loop pada sistem adalah sebagai berikut.
Untuk mendapatkan spesifikasi step response dan time domain, gunakan perintah berikut.
Dengan simulasi SIMULINK
Untuk K > 73.965, persamaan untuk s2 adalah
Dimisalkan K = 100 maka
Selama R= , untuk kestabilan sistem kontrol, kecepatan governor harus
R > atau R > 0.01
Untuk K = 100 , persamaan untuk s2 adalah
7.08s2 + 100,8 = 0
Atau
Untuk R = 0.0142, didapatkan pair of conjugate pada sumbu axis j dan sistem kontrol adalah stabil.
Untuk mendapatkan root-locus, gunakan perintah berikut.
(d) Fungsi transfer closed-loop pada sistem adalah sebagai berikut.
(iv) Untuk mendapatkan spesifikasi step response dan time domain, gunakan perintah berikut.
(e) Dengan simulasi SIMULINK
Analisa / komentar :
Contoh 12.6
System eksitasi pada generator memiliki parameter :
Gain
Time constant
Amplifier
KA
A = 0.1
Exciter
KE = 1
E = 0.4
Generator
KG = 1
G = 1.0
Sensor
KR = 1
R = 0.05
(a) Dengan menggunakan aturan Routh-Hurwitz (lampiran B.2.1) untuk mendapatkan batas KA pada kestabilan system control.
(b) Gunakan fungsi rlocus pada MATLAB untuk memperoleh gambar grafik root locus.
(c) Apabila nilai amplifier (KA) = 10
(i) Dapatkan langkah respon steady statenya.
(ii) Gunakan MATLAB untuk memperoleh langkah respon dan spesifikasi perubahan waktu.
(d) Buat blok diagram SIMULINK dan peroleh langkah responnya.
Jawab :
Dengan mensubstitusi system parameter diblok diagram AVR (eksitasi) gambar 12.30 akan menghasilkan blok diagram yang akan terlihat pada gambar 12.31
Gambar 12.31
Untuk fungsi transfer loop terbuka pada system AVR (eksitasi) yang diperlihatkan digambar 12.31 adalah :
(a) Persamaannya adalah
Sehingga menghasilkan persamaan polynomial
Susunan Routh-Hurwitz untuk polynomial ini kemudian
Dari nilai s1 kita dapat melihat itu sebagai kestabilan system control, KA harus kurang dari 12.16 begitu juga dari s0, KA harus lebih besar dari -1. Demikian, dengan nilai positif KA, untuk kestabilan system control, nilai penguat (amplifier) harus :
KA < 12.16
Untuk K = 12.16, persamaan bantu dari s2 adalah
284.365s2 + 6580 = 0
Atau s = j4.81. itu adalah untuk K = 12.16, kita mendapatkan persamaan konjungsi pada sumbu j, dan system control secara garis besar stabil.
(b) Untu mendapatkan gambar root-locus untuk batasan K dari 0 hingga 12.16, kita bias menggunakan komen
Gambar 12.32
(c) Fungsi transfer loop tertutup pada system yang diperlihatkan digambar 12.31
(i) Respon steady-state
Untuk nilai penguat KA = 10, respon steady-statenya adalah
Dan steady-state errornya adalah :
Vess = 1.0 0.909 = 0.091
Pada perintah mengurangi error steady-state, nilai penguat harus ditingkatkan, yang akan mengurangi ketidak stabilan system control.
(ii) Untuk memperoleh langkah respond an waktu perubahan, kita menggunakan komen :
.
.
t, sec
Gambar 12.33
(d) Dengan menggunakan tampilan SIMULINK
Rangkaian pengganti pada MATLAB SIMULINK :
Didapatkan :
Jika nilai KA diturunkan maka : ( KA = 5)
Jika nilai KA dinaikkan maka : ( KA = 18)
Jika nilai KA dinaikkan sampai dengan batas toleransi ketidak stabilan ( 2% ) maka diperoleh :
Analisa / komentar :