30
LAPORAN TUTORIAL Amalgam Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial Blok Bahan dan Teknologi Kedokteran Gigi II Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Pembimbing : drg. Ekiyantini Widyawati FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Skenario 2 Amalgam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

amalgam merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan

Citation preview

LAPORAN TUTORIAL

AmalgamDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial Blok Bahan dan Teknologi Kedokteran Gigi IIFakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Pembimbing :drg. Ekiyantini Widyawati

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2014DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

Tutor : drg. Ekiyantini WidyawatiKetua : Afifannisa Dienda R(131610101013)Sciber Meja : Farah Firdha A(131610101046)Sciber Papan : Primawati Dyah R(131610101077)

Anggota : 1. Mochammad Fahmi(131610101026)2. Canggih Patriot Bangsa(131610101032)3. Aditya Pristyhari (131610101034)4. Duati Mayangsari (131610101039)5. Galuh Cita Sari R(131610101041)6. Rachel (131610101049)7. Fatimatuz Zahro (131610101051)8. Cholida Rachmatia(131610101056)9. Lusi Hesti Pratiwisari (131610101058)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah NYA sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul Amalgam. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok V pada skenario kedua.Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:1. drg. Ekiyantini Widyawati selaku tutor yang telah membimbing jalannya diskusi tutorial kelompok V Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan member masukan yang membantu bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan. 2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan perbaikan di masa yang akan dating demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua. Jember, 28 November 2014

Tim Penyusun

SKENARIO 2 : AMALGAMMahasiswa FKG UNEJ angkatan 2013 saat ini sedang melaksanakan skill lab tumpatan dengan bermacam-macam bahan tumpatan, salah satunya menggunakan bahan tumpatan amalgam. Tahapan pekerjaannya meliputi desain kavitas, preparasi kavitas, basis, penumpatan, dan terakhir adlaah pemolesan bahan tumpatan. Untuk mendapatkan ketahanan, dan keberhasilan suatu bahan tumpatan dalam kavitas dipahami tentang macam-macam, sifat-sifat, pencampuran, dan manipulasi bahan amalgam.

STEP 1 Amalgam: berasal dari bahasa Arab "almalgham"dan bahasa Yunani "malagma," yang merujuk pada substansi atau massa. Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam, salah satunya adalah merkuri Preparasi kavitas:Preparasi artinya mempersiapkan, kavitas adalah lubang atau rongga. Sehingga disimpulkan bahwa suatu kavitas gigi berlubang dibuat sedemikian rupa (dipersiapkan) agar bahan tumpat dapat mengisi dengan baik. Pemolesan bahan tumpatan :Memperhalus bahan tumpatan agar tidak mrnginfeksi atau mengiritasi jaringan lunak rongga mulut.

STEP 21. Apa macam-macam amalgam?2. Apa sifat-sifat amalgam untuk kedokteran gigi?3. Bagaimana manipulasi bahan amalgam?4. Apa hal-hal yang harus yang diperhatikan pada tahapan pekerjaan mulai kavitas sampai pemolesan?5. Apa hubungan kekuatan, ketahanan, dan keberhasilan dengan macam, sifat, pencampuran, dan manipulasi?6. Apa kekurangan dan kelebihan bahan amalgam?7. Kenapa amlagm digunakan sebagai bahan tumpat?

STEP 31. Macam-macam amlagam :Amalgam berdasarkan bentuk partikel (Proses) : Batang lathe-cut Bulat spheris Campuran batang dan bulat (combine)Bentuk partikel berhubungan dengan manipulasinya. Batang: dapat mencapai proksimal Bulat: tekanan lebih rendahAmalgam berdasarkan kandungan dan komposisi (Klasifikasi) :Berdasarkan kandungan Tembaga (Cu)8a. Low copper amalgamAlloy ini mengandung kurang dari 6% tembaga. Komposisi dasarnya adalah sebagai berikut : Ag (Perak) 69,4%; Sn (Timah) 26,2%; Cu (Tembaga) 3,6%; Zn ( Zink ) 0,8%.b. High copper amalgamAlloy ini mengandung 12% -30% tembaga. Komposisi dasarnya adalah sebagai berikut :Ag (Perak) 60%; Sn (Timah) 27%; Cu (Tembaga) 13%; Zn (Zink) 0-1%.Setiap elemen dapat membentuk karakteristik yang berbeda.

2. Sifat-sifat amalgam : Kekuatan besar, tergantung dari manipulasinya. Penyusutan kecil, jika manipulasi benar. Amalgam cukup mudah dibentuk. Amalgam mengandung Hg yang berfungsi untuk merekatkan sehingga mudah dibentuk (ada masa working time) Bahan tumpat GIS = amalgam.Bahan tumpat GIS reaksi asam basaAmalgam Hg (pengikat) bereaksi jika dibuang tidak bereaksi Tahan terhadap aus Memiliki modulus elastisitas Koefisien ekspansi sama dengan gigi (sesuai keadaan rongga mulut)Kandungan Hg dapat terlepas. Pengerutan dan pemuaian (cair ke padat) sangat kecil Tahan lama, dapat mencapai 11-15 tahunMemiliki kekuatan kompresi (ketahanan suatu bahan terhadap tekanan lain) dan tensile (suatu ukuran untuk dapat ditarik)Kekuatan kompresi : semakin kuat Kekuatan tensile : semakin rapuh

3. Manipulasi amalgam : Perbandingan Hg : Alloy = 7 : 5 Liquid dan powder dicampur Membentuk sesuai kavitas Diletakkan dikavitasa. Proporsi (Perbandingan bubuk dan liquid)b. Triturasi (Pencampuran Hg dan Alloy)c. Kondensasi (Secara manual dan mekanis)d. Triming dan Carving (Membuang kelebihan dan membentuk amalgam)e. Polishing

4. Hal-hal yang harus yang diperhatikan pada tahapan pekerjaan mulai kavitas sampai pemolesan : Mengetahui indikasi gigi yang akan ditumpat Perbandingan liquid dan powder tidak sesuai Tahap kondensasi :Tekanan dar operator mempengaruhi bahan yang dapat menimbulkan korosif Undertrituration korosif Bahan terlalu padat mudah pecah Bahan terlalu cair korosif

5. Sudah terjawab di no.4

6. Kelebihan dan kekurangan bahan amalgam :Kelebihan Kekurangan

Tahan lama Kuat Manipulasi mudah dibentuk Biaya relatif murah Toksik Estetik kurang (warna amalgam kontras dengan gigi) Dapat menimbulakn korosi Dapat menimbulkan alergi Amalgam tatu (dapat merubah warna mukosa, ginggiva, dan gigi menjadi keabu-abuan

7. Amalgam digunakan sebagai bahan tumpat karena kekuatannya yang besar, biaya relatif murah, manipulasi mudah, dan tahan lama. Penggunaan amalgam dahulu karena lingkungan belum banyak terkontaminasi logam-logam berat sehingga masih aman-aman saja digunakan. Namun, untuk saat ini dengan seiring berjalannya perkembangan lingkungan, amalgam tidak baik digunakan lagi karena dikhawatirkan sangat berbahaya bagi tubuh.

STEP 4 (MAPPING)

AMALGAMDEFINISIKARAKTERISTIKPROPORSITRITURASIKONDENSASITRIMING & CARVINGFINISHINGPOLISHINGMANIPULASISIFATKELEBIHANKEKURANGANKLASIFIKASILOW COPPER ALLOYHIGH COPPER ALLOYKOMPOSISIREAKSI

STEP 5 (LEARNING OBJECTIVE)1. Mampu memahami dan menjelassakan definisi amlagam.2. Mampu memahami klasifikasi amalgam.a. Low copper alloyb. High copper alloy3. Mampu memahami dan menjelaskan karakteristik amalgam.a. Sifat-sifat amalgamb. Kelebihan dan kekurangan amalgam4. Mampu memahami dan menjelaskan manipulasi amalgam.

STEP 71. Definisi Amalgam (Craig, 1997)Amalgam adalah campuran logam merkuri dengan satu atau lebih logam lain. Amalgam gigi didapatkan dengan mencampurkan cairan merkuri dengan partikel alloy lainnya seperti perak, timah, tembaga, dan terkadang seng, paladium, indium, dan selenium.

2. Klasifikasi Amalgama. Low Copper AlloyAlloy konvensional mengandung konstitusi dasar sebagai berikut : perak (67-74%), timah (25-27%), tembaga (0-6%), zinc (0-2%). Beberapa alloy yang mengandung atau telah mengandung hingga 2 3% merkuri akan beramalgamisasi lebih cepat. Perbedaan utama antara berbagai alloy konvensional terletak pada bentuk dan ukuran partikelnya. Alloy yang dipotong mesin bisa membentuk coarse atau grain halus, diantara kedua bentuk tersebut yang paling menguntungkan adalah grain halus. (Combe, 1992)Ag3Sn + Hg Ag3Sn (tidak bereaksi) + Ag2Hg3 + Sn7-8Hg 1 2Fase Sn7-8Hg (2) adalah hasil reaksi yang tidak dikehendaki karena dianggap meningkakan korosi dan melemahkan kekuatan. Persentase Ag2Hg3 (1) yaitu sekitar 54% sampai 56%. Persentase Ag3Sn () dan Sn7Hg (2) adalah 27% sampai 35% dan 11% sampai 13%.

b. High Copper AlloyAg3Sn + Hg Ag3Sn (tidak bereaksi) + AgCu (tidak bereaksi) +Ag2Hg3 + Cu6Sn5 1 Tidak adanya fase 2 menyebabkan high copper amalgam mempunyai sifat fisik lenih baik, creep dan korosi berkurang.

Sifat1. Modulus elastisitas high copper amalgam sebesar 55Gpa, yang menyebabkan high copper amalgam lebih kaku dari pada low copper amalgam.1. Creep.Creep adalah deformasi permanen yang progresif dibawah tekanan.Low copper amalgam tingkat creepnya tinggi sehingga mudah terjadi fraktur margin.High copper amalgam tingkat creepnya rendah karena tidak adanya fase 2 Menurut combe pada tahun 1992, alloy ini memiliki beberapa tipe antara lain : 1) Blended alloy Alloy ini kadang kadang juga disebut dispersion modified alloy, alloy ini mengandung dua bagian partikel alloy konvensional yang dipotong lathe ditambah satu bagian alloy silver copper eutectic spheris (kira kira 70% Ag + 30% Cu). Komposisi keseluruhan adalah sebagai berikut : Silver 69 %Timah 17%Tembaga 13%Zinc 4% 2) Alloy komposisi tunggalAlloy ini dipergunakan pada beberapa Negara. Alloy ini mengandung dua bagian alloy spheris terdiri dari 60% Ag, 25% Sn, 15 % Cu dan satu bagian alloy konvensional.1. Karakteristik amalgama. Sifat dental amalgam Type amalgamCompressive strength (Mpa)Static Creep (%), setelah 7 hari dibawah tekanan 38 Mpa

Konvensional 120-1702,5 - 3,5

Komposisi tunggal 140-2200,3 1,5

Blended alloy 120-1200,2 1,7

Secara umum besarnya creep yang terjadi sebagai berikut : Creep Alloy konvensional >> creep blended alloy > creep alloy komposisi tunggal. (Combe, 1992)

Sifat FisisAda beberapa sifat yang termasuk dalam sifat fisik amalgam (Creep, Stabilitas Dimensional, Difusitermal, danAbrasi), diantaranya:a) Creep Creep adalah sifat viskoelastik yang menjelaskan perubahan dimensi secara bertahap yang terjadi ketika material diberi tekanan atau beban. Untuk tumpatan amalgam, tekanan mengunyah yang berulang dapat menyebabkan creep. ANSI-ADA specification no.1 menganjurkan agar creep kurang dari 3%. Amalgam dengan kandungan tembaga yang tinggi mempunyai nilai creep yang jauh lebih rendah, beberapa bahkan kurang dari 0,1%.b) Stabilitas Dimensional Idealnya amalgam harus mengeras tanpa perubahan pada dimensinya dan kemudian tetap stabil. Meskipun demikian ada beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi awal pada saat pengerasan dan stabilitas dimensional jangka panjang.c) Difusi termal Difusi termal amalgam adalah empat puluh kali lebih besar dari dentin sedangkan koefisien ekspansi termal amalgam 3 kali lebih besar dari dentin yang mengakibatkan mikroleakage dan sekunder karies.d) Abrasi Proses abrasi yang terjadi saat mastikasi makanan, berefek pada hilangnya sebuahsubstansi / zat, biasa disebutwear. Mastikasi melibatkan pemberian tekanan pada tumpatan,yang mengakibatkan kerusakan dan terbentuknya pecahan/puing amalgam.

Sifat Mekanika) KekuatanAmalgam tidak memperoleh kekuatan secepat yang diharapkan. Kekuatan selama beberapa jam pertama adalah rendah, dan ada kemungkinan banyak restorasi fraktur pada saat awal pemasangan, sekalipun retakan itu baru jelas telihat setelah beberapa bulan. Sehingga sebaiknya dokter gigi atau asistennya menganjurkan pada pasien untuk tidak mengigit dengan gigi yang dierstorasi selama 8 jam setelah direstorasi. Dokter gigi harus memberikan perhatian khusus pada oklusi sebelum yakin bahwa tonjol atau lingir tidak beroklusi dengan berat.Satu keuntungan dari beberapa alloy dengan kandungan tembaga yang tinggi adalah kecenderungan memperoleh kekuatan dengan sangat cepat, sehingga tambalan lebih tahan terhadap fraktur awal. Kekuatan amalgam ditentukan ditrntukan oleh dua fakor lain selain komposisi alloy. Salah satunya adalah efek jumlah merkuri yang tersisa setelah pemampatan. Untuk alloy konvensional, bila merkuri tersisa melebihi 54% akan terjadi kehilangan kekuatan yang besar. Untuk alloy dengan tembaga tinggi, hubungan yang sama akan tampak meskipun pada kandungan merkuri yang rendah.

Sumber: Roberson TM, Heymann HO, Swift EJ. Sturdevants art & science of operative dentistry. 4th ed. 2002. Mosby. p.157

Sifat Kimia Amalgama) Reaksi Elektrokimia Sel GalvanikKorosi galvanic atau bimetalik terjadi ketika dua atau lebih logam berbeda atau alloyberkontak dalam larutan elektrolit , dalam hal ini adalah saliva Besarnya arus galvanisdipengaruhi oleh lama/usia restorasi , perbedaan potensial korosi sebelum berkontak dandaerah permukaan.Jarak yang cukup lebar/besar dihasilkan dan kontak elektrik dari beberapa restorasisecara in vivo . Untuk restorasi amalgamamalgam, perbedaan potensial korosi sebelumberkontak mungkin akan berguna dalam memprediksi besarnya arus galvanis, yang manapaling tidak perbedaan keluarnya adalah 24 mV.Hubungan lama restorasi dengan besar arus galvanic berbanding terbalik .artinya semakin lama usia restorasi amalgam dengan tumpatan lainnya , semakin kecil arus galvanicyang dihasilkan.b) KorosiKorosi adalah reaksi elektrokimiawi yang akan menghasilkan degradasi struktur danproperti mekanis. Banyak korosi amalgam terjadi pada bagian pits dan cervical. Korosi dapatmengurangi kekuatan tumpatan sekitar 50%, serta memperpendek keawetan penggunaan.c) TarnishReaksi elektrokimia yang tidak larut, adherent, serta permukaan film yang terlihat dapatmenyebabkan tarnish. Penyebab discoloration yang paling terkenal adalah campuran silverdan copper sulfida karena reaksi dengan sulfur dalam makanan dan minuman.

Sifat Biologi AmalgamAda Beberapa sifat yang termasuk dalam sifat biologi amalgam, diantaranya :a) AlergiSecara khas respon alergi mewakili antigen dengan reaksi antibodi yang ditandaidengan rasa gatal, ruam, bersin, kesulitn bernafas, pembengkakan, dan gejala lain.Dermaititis kontak atau reaksi hipersensitif tipe 4 dari Commbs mewakili efek sampingfisiologis yang paling mungkin terjadi pada amalgam gigi, tetapi reaksi ini terjadi oleh kurang dari 1 % dari populasi yang di rawat.b) Toksisitas Sejak awal penggunaannya kemungkinan efek samping dari air raksa sudah mulaidipertanyakan. Kadang-kadang masih ada dugaan bahwa keracunan air raksa dari tambalangigi adalah penyebab dari penyakit-penyakit tertentu yang diagnosisnya tidak jelas dan adabahaya bagi dokter gigi atau asistennya. Ketika uap air raksa terhirup selama pengadukanpenempatan dan pembuangan.

b. Kelebihan dan kekurangan amalgamKelebihan Amalgam Amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibanding dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang paling lama didalam mulut (pada beberapa penelitian amalgam dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur. Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut. Penambalan dengan amalgam relatif lebih simple dan mudah serta tidak terlalu technique sensitive bila dibandingkan dengan resin komposit. Biaya relatif lebih rendah dan dapat disimpan lebih lama jika dibandingkan dengan bahan restorasi yang lain.Kekurangan Amalgam Adanya korosi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan porositas, penurunan integral marginal, berkurangnya kekuatan dan pelepasan produk-produk metal dalam lingkungan rongga mulut. Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, pasien terkadang sering mengeluh adanya rasa sensitif terhadap rangsangan panas atau dingin. Namun, umumnya keluhan itu tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.

1. Manipulasi Amalgam a. Perbandingan alloy / merkuri1. Merkuri, jumlah yang dikehendaki dapat diperoleh dengan menimbang atau menggunakan suatu alat penetes. Cara kedua tersebut lebih cepat. Penting diperhatikan agar selalu mempergunakan merkuri murni yang bersih.2. Alloy dapat diukur dengan cara menimbang, mempergunakan table alloy terutama pada pencampuran secara mekanis. 3. Perbandingan takaran alloy dan merkuri, amalgam yang telah set hendaknya mengandung kurang dari 50% merkuri.b. Triturasi 1. Pencampuran manual dengan menggunakan mortar dan pastel, dipergunakan mortar dan pastel yang terbuat dari gelas. Permukaan dalam mortar agak kasar yang berguna untuk mempertinggi frekuensi gesekan antara amalgam dan permukaan mortar. Kekasaran permukaan ini dapat dipertahankan dengan sekali - kali mengasahnya dengan pasta karborundum. 2. Alloy dan mercury dalam perbandingan yang tepat dapat dicampur secara mekanis didalam kapsul baik dengan atau tanpa menggunakan pastel mekanis didalam kapsul baik dengan atau tanpa menggunakan pastel plastic atau stainless steel. Harus dipergunakan pastel yang mempunyai diameter jauh lebih kecil dari kapsulnya. Amalgamator mekanis mempunyai pengatur waktu sehingga waktu pencampuran yang tepat dapat terjamin serta dapat dilakukan berulang ulang. Bahan bentuk ini tersedia dalam bentuk kapsul, masing masing kapsul berisi alloy dalam berat yang sudah diukur serta merkuri dalam jumlah yang sebangding berada terspisah di bagian tutupnya. c. Kondensasi Amalgam yang dibuat dari alloy spheris membutuhkan lebih sedikit tekanan dari pada amalgam yang diperoleh dari alloy hasil pemotongan dengan lathe. Meskipun demikian kondensasi pada amalgam yang terbuat dari alloy spheris ini mungkin lebih sukar karena terlalu halus sehingga ujung condenser cendenrung tembus melewati bahan tersebut tanpa menghasilkan suatu tekanand. Triming dan carving Amalgam yang terbuat dari serbuk alloy yang kasar lebih sukar mengukirnya karena kepingan alloy yang agak besar dapat tertarik oleh instrument dari permukaan. Apabila dikehendaki pengukiran yang mudah, dapat dipergunakan alloy spheris.e. FinishingMenghaluskan tumpatan amalgam dengan burnish.f. PolishingMengkilaukan tumpatan amalgam dengan alat khusus yang menggunakan rubber dan bubuk pemoles basah atau pasta. Polishing pula menutup mikroporositi amalgam sehingga amalgam tidak mudah korosif. (Anusavice, 1996:332)

PR 3. Apa yang terjadi pada amlgam setelah setting time?Ketika setting time, perubahan dimensi (ekspansi dan kontraksi) ada komponen yang dinamai I sehingga kontraksi. Kontraksi diharapkan kontraksi yang kecil karena jika besar menyebabkan kebocoran.Ekspansi menimbulkan gaya keluar yang berlawanan dengan kontraksi. Hal ini disebabkan rasio Hg dan Alloy rendah, dan kondensasi terlalu tinggi. Ditemukan pada lowmaupun High Copper Alloy, amalgam tidak boleh melebihi 20 atau