36
skep Infeksi Saluran Kemih(ISK) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masyarakat di jaman sekarang tidak lepas dari yang namanya sakit. Sakit merupakan ketidak seimbangan dalam tubuh tidak hanya fisik tapi juga psikologinya. Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit misalnya personal hygiennya(kebersihan diri sendiri), jika personal hygiennya kurang terpenuhi maka orang tersebut mungkin lebih rentan terkena penyakit. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan salah satu kasus yang sering terjadi dalam masyarakat. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis. (Coyle & Prince, 2005) ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik (kurang minum, menahan kemih), kateterisasi, dan penyakit serta kelainan lain. serta berhubungan dengan gonta ganti pasangan..yang kita tidak tau juga kalau pasangan itu membawa bakteri dari pasangan lain. terutama kalau sistem ketahanan tubuh sudah berkurang, apa saja jenis bakteri akan sangat gampang sekali masuk ke dalam tubuh. Menurut WHO Indonesia menduduki peringkat ke-3 dunia tentang ISK yaitu dengan persentase 30%. Belgia menduduki posisi pertama dengan persentase 55%, disusul oleh Amerika Serikat diposisi ke-2 dengan persentase 44%. Ada beberapa masyarakat yang belum mengetahui tentang pencegahan dan pengobatan ISK, atas latar belakang diatas penulis tertarik untuk menyususun makalah tentang askep Gangguan Eliminasi Urinarius.

Skep Infeksi Saluran Kemih

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEMIH

Citation preview

Page 1: Skep Infeksi Saluran Kemih

skep Infeksi Saluran Kemih(ISK)

BAB IPENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG            Masyarakat di jaman sekarang tidak lepas dari yang namanya sakit. Sakit merupakan ketidak seimbangan dalam tubuh tidak hanya fisik tapi juga psikologinya.            Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit misalnya personal hygiennya(kebersihan diri sendiri), jika personal hygiennya kurang terpenuhi maka orang tersebut mungkin lebih rentan terkena penyakit.            Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan salah satu kasus yang sering terjadi dalam masyarakat. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis. (Coyle & Prince, 2005)

            ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik (kurang minum, menahan kemih), kateterisasi, dan penyakit serta kelainan lain. serta berhubungan dengan gonta ganti pasangan..yang kita tidak tau juga kalau pasangan itu membawa bakteri dari pasangan lain. terutama kalau sistem ketahanan tubuh sudah berkurang, apa saja jenis bakteri akan sangat gampang sekali masuk ke dalam tubuh. Menurut WHO Indonesia menduduki peringkat ke-3 dunia tentang ISK yaitu dengan persentase 30%. Belgia menduduki posisi pertama dengan persentase 55%, disusul oleh Amerika Serikat diposisi ke-2 dengan persentase 44%.            Ada beberapa masyarakat yang belum mengetahui tentang pencegahan dan pengobatan ISK, atas latar belakang diatas penulis tertarik untuk menyususun makalah tentang askep Gangguan Eliminasi Urinarius.

B.     TUJUANa.       Tujuan Umum

            Adapun tujuan penulisan makalah yang berjudul asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi saluran kemih adalah untuk mengetahui konsep dan asuhan keperawatan yang diberikan pada anak dengan masalah perkemihan yaitu dengan penyakit infeksi saluran kemih.

b.        Tujuan KhususAdapun tujan khusus dari makalah ini adalah sebagai berikut :

a)      Mahasiswa mengetahui definisi dari infeksi saluran kemih.b)      Mahasiswa mengetahui etiologi atau penyebab terjadinya infeksi saluran kemih.

Page 2: Skep Infeksi Saluran Kemih

c)      Mahasiswa mengetahui tanda dan gejala dari penyakit infeksi saluran kemih.d)     Mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang pada pasien saluran kemih.e)      Mahasiswa mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan infeksi saluran kemih.f)       Mahasiswa mengetahui penatalaksanaan pada anak dengan infeksi saluran kemih.g)      Mahasiswa mengetahui diagnosa yang muncul pada kasus infeksi saluran kemih pada anak.h)      Mahasiswa mengetahui rencana asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi saluran kemih.i)        Mahasiswa dapat mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi

saluran kemi..j)        Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada pasien

Page 3: Skep Infeksi Saluran Kemih

BAB IIDASAR TEORI

A.    Asuhan KeperawatanAsuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan

yang diberikan secara langsung kepada klien/ pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah Keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien. (Setyowaty, 2005).

Asuhan keperawatan diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut Abraham Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu:

a.       Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisib.       Kebutuhan rasa aman dan perlindunganc.        Kebutuhan rasa cinta dan saling memilikid.       Kebutuhan akan harga dirie.        Kebutuhan aktualisasi diri

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Asuhan Keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal.

B.     PengkajianPengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan

dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaituPengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan. (Nursalam, 2001).

Dalam kasus ini klien terdiagnosa ISK. Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum, kurang lebih 5 – 15 %.

Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari

Page 4: Skep Infeksi Saluran Kemih

infeksi traktus urinarius. Akibatnya UTI para pria jarang terjadi, namun ketika gangguan ini terjadi kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001)

C.    Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan diagnostic adalah penilaian klinis tentang respon individu,keluarga,dan

komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan actual maupun potensial. Nettina (1996).

Urinalisis :1)      Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih2)      Hematuria 5 – 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.

Bakteriologis :1)      Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi.

102 – 103 organisme koliform/mL urin plus piuria.2)      Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik.D.    Penatalaksanaan

Ketika Penatalaksanaan adalah fase ketiga dalam proses keperawatan dimana ketika intervensi yang direncanakan untuk mencapai serangkaian tujuan diimplementasikan dan dicatat pada catatan keperawatan pasien, yang memberikan kumpulan informasi pada setiap data untuk mengevaluasi.  (Doenges E Marilyn, dkk, 2000)            Penatalaksanaan pada An. K yang menderita infeksi saluran kemih adalah sebagai berikut :

1)      Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif.2)      Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka diperlukan

penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.3)      Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme

yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces.

E.     Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan adalah penentuan sifat penyakit atau membedakan suatu penyakit

dengan yang lainnya, bersifat mengidentifikasi atau mengenali suatu penyakit. Teung (1994)            Dibawah ini terdapat beberapa diagnose keperawatan terkait dengan penyakit Infeksi Saluran Kemih ( ISK ) :

1)      Hypertermi berhubungan dengan proses infeksi.

Page 5: Skep Infeksi Saluran Kemih

2)      Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.3)      Eliminasi urinarius berhubungan dengan infeksi saluran kemih.4)      Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan ketahanan tubuh.5)      Kurang pengetahuan orang tua tentang perawatan klien berhubungan dengan kurangnya

informasi.6)      Cemas anak berhubungan dengan dampak hospitalisasi

F.     EvaluasiPerencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan

keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya. (Nursalam, 2001)

Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:a.       Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun.

b.       Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.

Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :a.       Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan.b.      Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu di cari

penyebab dan cara mengatasinya.c.       Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali bahkan

timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

Page 6: Skep Infeksi Saluran Kemih

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A      KASUS TERKAIT

      Bp. A seorang perawat, datang ke UGD RS.Soeradji mengantar anak perempuannya yang masih berumur 5th karena anaknya menangis terus-menerus sejak kemarin sore dikarenakan febris dan disuria. Bp.A juga mengatakan, An.K di rumah dirawat oleh pembantunya sehingga untuk personal higiennya biasanya dibantu oleh pembantunya.

      Selain itu An.K juga mengatakan sulit dan sakit pada perut seperti diremas – remas dan perih saat mau buang air kecil, sehingga An.K jadi takut jika mau BAK padahal buang air kecilnya lebih sering dari biasanya, oleh sebab itu An.K mengatakan takut untuk banyak minum.

      Bp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian suprapubic dan adanya hematuria, selain itu diawal berkemih ada cairan eksudat yang purulen dan terasa gatal. Karena sakit pada perut bagian bawah, An.K merasa tidak kuat untuk berjalan sendiri sehingga waktu turun dari mobil ke UGD, An.K digendong oleh ayahnya.

Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapat hasil TTV :RR : 28x/menitS   : 40 ºCN  : 108x/menit

Saat di UGD An.K dilakukan pemasangan infus RL, 20 tts/mnt dengan abocat ukuran 24 dan diberikan terapi obat :

Ceftriaxone 2x500mgKetorolax 2x 0,5mg/kg/BB

B.     DOKUMENTASI ASKEP

1.      PENGKAJIAN KEPERAWATANa.             Nama perawat                : Agus

Tgl pengkajian                : 10 April 2012Jam pengkajian               : 15.00 WIB

b.            Identitas PasienNama Pasien                  : An. KAgama                            : IslamUmur                              : 5 tahun

Page 7: Skep Infeksi Saluran Kemih

Jenis kelamin                  : PerempuanAlmat                             : Jln. Ringroad UtaraTanggal masuk RS         : 10 April 2012Diagnosa medis              : Gangguan Eliminasi UrinariusNo rekam medis             : 20954985Jam masuk                      : 15.00 WIBSuku                               : JawaBangsa                                       : Indonesia

c.             Penanggung jawabOrang tua/wali               : Bp. AUmur                              : 36 tahunAgama                            :IslamPendidikan                     : tidak terkajiPekerjaan                        : PerawatStatus Pernikahan          : MenikahHubungan dengan klien : Bapak kandungAlamat                                       : Jln. Ringroad UtaraSuku                               : JawaBangsa                                       :Indonesia

2.      Keluhan UtamaBp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian suprapubic.

3.      Riwayat Kesehatan

a.       Riwayat Penyakit sekarang

Klien mengatakan karena sakit pada perut bagian bawah, An.K merasa tidak kuat untuk berjalan sendiri sehingga waktu turun dari mobil ke UGD, An.K digendong oleh ayahnya. Saat di UGD, An.K dilakukan pemasangan infus RL 20tetes/menit dengan abocat ukuran 24 selama 4 hari.

b.      Riwayat Penyakit Dahulu

1.            Penyakit yang pernah dialami: klien sering mengalami nyeri abdomen

a)      Kecelakaan                           : tidak terkaji

b)      Pernah dirawat di RS           : Bpk.A mengatakan, pada usia 4 tahun An.K pernah dirawat di RS karena mengalami malaria

c)      Operasi                                 : Bpk.A mengatakan An.K tidak pernah dioperasi

2.            Alergi                                         : Bpk.A mengatakan bahwa An.K alergi terhadap ikan

Page 8: Skep Infeksi Saluran Kemih

3.            Vaksin                                        : Bpk.A mengatakan bahwa An.K baru saja di vaksin Hepatitis B 3bulan yang lalu

4.            Kebiasaan                                   : An.K mengatakan bahwa ia suka jajan di sembarang tempat

c.       Riwayat Penyakit Keluarga

Sebelum An.K mengalami gangguan eliminasi urinarius, nenek dari An.K yaitu Ny. T sudah pernah mengalami gangguan eliminasi urinarius selama lebih kurang satu minggu.

4.      PEMERIKSAAN FISIKa.          Aktivitas dan latihan

An. K sebelum sakit masih bisa melakukan aktifitas seperti anak seusianya seperti bermain bersama teman-temannya, tetapi setelah mengalami ISK An. K menjadi pendiam karena menahan rasa sakit perutnya. Selama sakit An. K dirumah melakukan aktifitas dan dirawat oleh pembantunya sehingga untuk personal hygen biasanya dibantu oleh pembantunya.

b.         Tidur dan IstirahatSebelum sakit Bp. A mengatakan An. K tidak ada masalah dalam masalahnya, A.n K

biasanya tidur 9 jam  saat malam dan 2 jam  saat siang, saat sakit Bp. A mengatakan An. K  mengalami sulit tidur dan sering terbangun saat tidur dikarenakan  perut bagian bawah terasa nyeri dan sangat sakit, A.n K hanya bissa tidur 6 jam ssaat malam dan tidak bisa tidur saat siang.

c.          Kenyamanan dan nyerii.                        Palliative/profokatif

Klien  mengatakan nyeri berkurang setelah  klien melakukan  teknik relaksasi yang diberikan oleh perawat/ pada saat BAK klien merasakan nyeri

ii.                        Quality            klien mengatakan sangat nyeri ketika akan berkemih dan terasa sedikit berkurang

nyerinya sesudah berkemihiii.                        Region

Bp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian Suprapubic.iv.                        Scale

Dari skala 1-10 klien mengatakan skala sakitnya sekitar angka 8v.                        Time   

Klien merasa nyeri datang pada saat ingin BAK.vi.                        Nutrisi

Page 9: Skep Infeksi Saluran Kemih

Sebelum klien mengalami gangguan eliminasi, klien mempuyai nafsu makan sehingga selalu makan 3 porsi sehari, tetapi pada saat mengalami gangguan eliminasi urine, nafsu makan klien menjadi berkurang, sehingga hanya makan 1 porsi sehari

vii.                        Cairan elektrolit dan asam basaPada saat klien mengalami gangguan eliminasi urin klien hanya minum 4 gelas standar 250 cc

dan dibantu dengan Suport IV Line cairan RL 20tts/mnt, sebelum sakit klien minum 8 gelas standar 250cc perhari .

viii.      OksigenasiSebelum dan sesudah mengalami ganguan eliminasi urin, Klien tidak mengalami sesak nafas

dan tidak ada sputum.ix.      Eliminasi Bowel

Sebelum sakit klien mengatakan BAB lancar fases berwarna kuning 2x sehari, saat mengalami gangguan eliminasi urin klien merasakan perut terasa diremas-remas dan warna fases cokelat.

x.      Eliminasi urineSebelum mengalami ganguan eliminasi urin klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hr,

selama mengalami gangguan eliminasi urin klien hanya berkemih 250cc/hr dan warna urine merah terdapat hematuria dan klien mengatakan nyeri pada saat BAK.

xi.      Sensori,persepsi dan kognitifSetelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gamgguan pada Sensori, persepsi dan

kognitif.5.       Pemeriksaan fisika.       Keadaan Umum         

Keadaan umum pasien saat ini adalah cemas dengan hasil pemeriksaan Vital Sign : N        : 108xmntRR       : 28x/mntS          : 400c

b.      Kepala:Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan yang terdapat di kepala,

bentuk tengkorak semetris dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap kebelakang. Kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.

c.       Leher:Setelah dilakukan inspeksi, palpasi dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan gerakan

leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.

d.      Dada: paru & jantungPada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak napas, yaitu frekuensi pernapasan 20x/menit pada

saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada sebelah kanan lebih keras dari pada dinding

Page 10: Skep Infeksi Saluran Kemih

dada sebelah kiri. Pada saat dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.

e.       Abdomen:Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal,pada saat inspeksi tdak ada

pembengkakkan, dan semetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus, secara normal terdengar setiap bising usus normal terdengar 10 kali/menit  

6.      Psiko sosio budaya dan spirituala.       Psikologis

Klien mengatakan Takut jika mau BAK, karena merasa nyeri pada saat ingin BAK.b.      Sosial

Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa Inonesia, nada bicara klien sopan.c.        Budaya

Tidak terkajid.         Spiritual

Tidak terkaji

7.      Pemeriksaan penunjanga.     Terapi Medis

Saat di UGD klien deberikan cairan IV yaitu infus RL 20tts/mnt, klien juga diberikan obat melalui injeksi Cefotriaxone 2x500 gram dan obat peroral Ketorolak 2x0,5 mg/kg/BB.

Page 11: Skep Infeksi Saluran Kemih

ANALISA DATANama klien           : An.K             No.Register                 : 01377Umur                    : 5 tahun          Diagnosa Medis          : ISKRuang Rawat       : Tulip              Alamat                                    : Jl. Ringroad Utara

TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM

01/02/201209.00 WIB

DS :1. Bapak klien mengatakan suhu badan anaknya teraba panas.DO :

1.      N : 108x/menit

2.      S : 403.      RR : 28x/menit4.      Teraba panas

Proses infeksi Hypertermi

01/02/201209.00 WIB

DS :1. An.K  mengatakan sulit dan

Sakit pada perut sepertidiremas-remas dan perih saat mau buang air kecil, sehingga An.K jadi takut jika mau BAK padahal buang air kecilnya lebih sering daripada biasanya, oleh sebab itu An.K mengatakan takut untuk banyak minum.

2. Bp.A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian suprapubic dan adanya hematuria, selain itu diawal berkemih ada cairan eksudat yang purulen dan terasa gatal. Kira-kira skala nyerinya mencapai 9.

Agen cidera biologis

Nyeri akut

Page 12: Skep Infeksi Saluran Kemih

DO :1. Klien tampak terlihat pucat dan lemas.2. Klien terlihat memegangi perut bagian bawah.

01/02/201209.00 WIB

DS :1. An.K  mengatakan sulit dan

Sakit pada perut sepertidiremas-remas dan perih saat mau buang air kecil, sehingga An.K jadi takut jika mau BAK padahal buang air kecilnya lebih sering daripada biasanya, oleh sebab itu An.K mengatakan takut untuk banyak minum.DO :1. Klien terlihat kesakitan dan takut saat buang air kecil.

Infeksi saluran kemih

Gangguan Eliminasi urinarius

1/02/201209.00 WIB

DS :1. An. K mengatakan sulit dan sakit pada perut seperti diremas-remas dan perih saat mau buang air kecil sehingga An. K menjadi takut jika mau BAK. Oleh sebab itu, An. K mengatakan takut untuk banyak minum.DO :1. Wajah klien tampak

Status kesehatan

Ansietas

Page 13: Skep Infeksi Saluran Kemih

terlihat murung.2. Sikap klien berubah menjadi pendiam.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN1.      Eliminasi urinarius berhubungan dengan infeksi saluran kemih2.      Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis3.      Hyperthermy berhubungan dengan proses infeksi

RENCANA ( INTERVENSI ) KEPERAWATANNama klien           : An.K             No.Register                 : 01377Umur                    : 5 tahun          Diagnosa Medis          : ISKRuang Rawat       : Tulip              Alamat                                    : Jl. Ringroad Utara

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi Nama & TTD

1 Eliminasi urinarius berhubungan dengan  infeksi saluran kemih

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x24 jam maka eliminasi urinarius An. K berkurang dengan kriteria hasil sbb:

1.      Eliminasi lancar.2.      Urin berwarna

kuning cerah tetapi sedikit pucat.

3.      Volume pengeluaran urine 900-2100 CC/hari.

1.  Pantau eliminasi urin contohnya frekuensi urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.

2.  Ajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih.

3.  Instruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

Agus

2 Nyeri akut berhubungan dengan agen

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

1.      1. Ajarkan klien tekhnik relaksasi nafas dalam.

Erna

Page 14: Skep Infeksi Saluran Kemih

cidera biologis selama  2x24 jam maka nyeri yang dialami oleh An.K berkurang dengan kriteria hasil sbb:

        1. Selera makan klien kembali normal.

        2. Klien sudah tidak mengalami gelisah.

       3. Klien dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.4. Skala nyeri klien 1.

2.      2. Beri kompreshangat pada bagian yang nyeri.

3.      3. Kolaborasi dalam pemberian analgesik Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB

3 Hyperthermy berhubungan dengan proses infeksi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam maka An. K tidak mengalami hipertermi dengan kriteria hasil sbb :

1.      RR klien normal16-24/menit.

2.      Suhu tubuh klien dalam rentang 36,5-

37,5 3.      Nadi klien normal

(60-100x/menit).4.      Tubuh klien tidak

teraba panas.

1.  Observasi keadaan umum klien.

2.  Monitor vital sign klien (suhu &nadi).

3.  Beri kompres hangat pada klien.

4.  Anjurkan pada klien untuk meningkatkan istirahat.

5.  Kolaborasi dalam pemberian infus RL, 20 tts/mnt

6.  Anjurkan banyak minum air putih.

7.  Kolaborasi dalam pemberian injeksi Ceftriaxone 2x500mg

8.  Kolaborasi dalam pemberian analgetik paracetamol 10-10-15 mg/kgBB/kali.

Risky

Page 15: Skep Infeksi Saluran Kemih

CATATAN PERKEMBANGANNama klien           : An.K             No.Register                 : 01377Umur                    : 5 tahun          Diagnosa Medis          : ISKRuang Rawat       : Tulip              Alamat                                    : Jl. Ringroad Utara

No. dx Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Nama & TTD

dx 1 3/02/201209.00 WIB

09.15 WIB

09.30 WIB

1. Memantau eliminasi urin contohnya frekuensi urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih.3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

Pukul 11.00 WIB, Tanggal 3/02/2012

S:1. Bapak klien mengatakan An.K sudah berkurang sakitnya saat kencing.O :1. Volume pengeluaran urin normal.2. Klien sedikit mengerti tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih.A : tujuan belum tercapai.P : lanjutkan intervensi :1. Memantau eliminasi urin contohnya frekuensi urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran

Agus

Page 16: Skep Infeksi Saluran Kemih

kemih.3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

dx 2 3/02/201209.15 WIB

09.25 WIB

 09.35 WIB

4.       5.      1. Mengajarkan klien

tekhnik relaksasi nafas dalam.

6.      2. Memberikan kompres hangat pada bagian yang nyeri.

7.      3. Memberikan analgesik Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB

8.       

Pukul 12.00 WIB, Tanggal 3/02/2012

S :1. Bapak klien mengatakan anaknya tampak lebih tenang dan sudah tidak merasakan nyeri setelah diberikan kompres hangat.O :1. Klien sudah tampak tenang, dan berkurang nyerinya.2. An. K tampak mendapatkan kompres hangat pada bagian abdomennya.3. An. K tampak masih kelihatan memegang perutnya karena nyeri.A : tujuan belum tercapai.P : lanjutkan intervensi :

9.      1. Mengajarkan klien tekhnik relaksasi nafas dalam.

10.  2. Memberikan kompres hangat pada bagian yang nyeri.

Erna

Page 17: Skep Infeksi Saluran Kemih

11.  3. Memberikan analgesik Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB

dx 3 3/02/201210.15 WIB

10.20 WIB

10.30  WIB

1. Mengobservasi keadaan umum klien.2. Memonitor vital sign klien (suhu &nadi).3. Memberikan kompres hangat pada klien.4. Menganjurkan pada klien untuk meningkatkan istirahat.5. Memberikan infus RL, 20 tts/mnt.6. Memberikan injeksi Ceftriaxone 2x500mg

Pukul 12.30 WIB, Tanggal 3/02/2012

S :1. Bapak klien mengatakan suhu badan anaknya berkurang.O :1. Hasil TTV menunjukkan suhu

37,5 2. Nadi An. K 90x/mnt.3. Tubuh An. K teraba normal,panas berkurang.4. An. K tampak mendapatkan kompres hangat pada keningnya.5. An. K tidak tampak terjadi dehidrasi selama adanya demam.A : tujuan belum tercapai.P : lanjutkan intervensi :1. Mengobservasi keadaan umum klien.

Risky

Page 18: Skep Infeksi Saluran Kemih

2. Memonitor vital sign klien (suhu &nadi).3. Memberikan kompres hangat pada klien.4. Menganjurkan pada klien untuk meningkatkan istirahat.5. Memberikan infus RL, 20 tts/mnt.6. Memberikan injeksi Ceftriaxone 2x500mg

dx 1 4/02/201209.15 WIB

09.20 WIB

09.30 WIB

1. Memantau eliminasi urin contohnya frekuensi urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih.3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

Pukul 11.00 WIB, Tanggal 4/02/2012S:1. Bapak klien mengatakan An.K sudah berkurang sakitnya saat kencing.O :1. Volume pengeluaran urin normal.2. Klien sedikit mengerti tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih.A : tujuan belum tercapai.P : lanjutkan intervensi :1. Memantau eliminasi urin contohnya frekuensi

Nato

Page 19: Skep Infeksi Saluran Kemih

urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih.3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

dx 2 4/02/201210.00 WIB

10.10 WIB

10.30 WIB

12.   13.  1. Mengajarkan klien

tekhnik relaksasi nafas dalam.

14.  2. Memberikan kompres hangat pada bagian yang nyeri.

15.  3. Memberikan analgesik Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB

16.   

Pukul 12.00 WIB, Tanggal 4/02/2012

S :1. Bapak klien mengatakan anaknya tampak lebih tenang dan sudah tidak merasakan nyeri setelah diberikan kompres hangat.O :1. Klien sudah tampak tenang, dan berkurang nyerinya.2. An. K tampak mendapatkan kompres hangat pada bagian abdomennya.3. An. K tampak masih kelihatan memegang perutnya karena nyeri.A : tujuan tercapai.P : pertahankan intervensi :

17.  1. Mengajarkan klien tekhnik

Eva

Page 20: Skep Infeksi Saluran Kemih

relaksasi nafas dalam.

18.  2. Memberikan kompres hangat pada bagian yang nyeri.

19.  3. Memberikan analgesik Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB

dx 3 4/02/201209.25 WIB

09.35 WIB

09.45 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum klien.2. Memonitor vital sign klien (suhu &nadi).3. Memberikan kompres hangat pada klien.4. Menganjurkan pada klien untuk meningkatkan istirahat.5. Memberikan infus RL, 20 tts/mnt.6. Memberikan injeksi Ceftriaxone 2x500mg

Pukul 12.30 WIB, Tanggal 4/02/2012

S :1. Bapak klien mengatakan suhu badan anaknya berkurang.O :1. Hasil TTV menunjukkan suhu

37,5 2. Nadi An. K 90x/mnt.3. Tubuh An. K teraba normal,panas berkurang.4. An. K tampak mendapatkan kompres hangat pada keningnya.5. An. K tidak tampak terjadi dehidrasi selama adanya demam.A : tujuan belum tercapai.P : lanjutkan intervensi :

Jefri

Page 21: Skep Infeksi Saluran Kemih

1. Mengobservasi keadaan umum klien.2. Memonitor vital sign klien (suhu &nadi).3. Memberikan kompres hangat pada klien.4. Menganjurkan pada klien untuk meningkatkan istirahat.5. Memberikan infus RL, 20 tts/mnt.6. Memberikan injeksi Ceftriaxone 2x500mg

dx 1 5/02/201209.00 WIB

09.15 WIB

09.25 WIB

1. Memantau eliminasi urin contohnya frekuensi urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih.3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

Pukul 11.00 WIB, Tanggal 5/02/2012

S:1. Bapak klien mengatakan An.K sudah berkurang sakitnya saat kencing.O :1. Volume pengeluaran urin normal.2. Klien sedikit mengerti tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih.A : tujuan belum tercapai.P : lanjutkan

Erna

Page 22: Skep Infeksi Saluran Kemih

intervensi :1. Memantau eliminasi urin contohnya frekuensi urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih.3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

dx 3 5/02/201209.50 WIB

10.00 WIB

10.15 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum klien.2. Memonitor vital sign klien (suhu &nadi).3. Memberikan kompres hangat pada klien.4. Menganjurkan pada klien untuk meningkatkan istirahat.5. Memberikan infus RL, 20 tts/mnt.6. Memberikan injeksi Ceftriaxone 2x500mg

Pukul 12.30 WIB, Tanggal 5/02/2012

S :1. Bapak klien mengatakan suhu badan anaknya berkurang.O :1. Hasil TTV menunjukkan suhu

37,5 2. Nadi An. K 90x/mnt.3. Tubuh An. K teraba normal,panas berkurang.4. An. K tampak mendapatkan kompres hangat pada keningnya.5. An. K tidak tampak terjadi

Risky

Page 23: Skep Infeksi Saluran Kemih

dehidrasi selama adanya demam.A : tujuan tercapai.P : pertahankan intervensi :1. Mengobservasi keadaan umum klien.2. Memonitor vital sign klien (suhu &nadi).3. Memberikan kompres hangat pada klien.4. Menganjurkan pada klien untuk meningkatkan istirahat.5. Memberikan infus RL, 20 tts/mnt.6. Memberikan injeksi Ceftriaxone 2x500mg

dx 1 6/02/201211.15 WIB

11.20 WIB

11.35 WIB

1. Memantau eliminasi urin contohnya frekuensi urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih.3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

Pukul 11.00 WIB, Tanggal 6/02/2012

S:1. Bapak klien mengatakan An.K sudah berkurang sakitnya saat kencing.O :1. Volume pengeluaran urin normal.2. Klien sedikit mengerti tentang tanda dan gejala

Jhony

Page 24: Skep Infeksi Saluran Kemih

infeksi saluran kemih.A : tujuan tercapai.P : pertahankan intervensi :1. Memantau eliminasi urin contohnya frekuensi urin, volume urin, konsistensi urin dengan tepat.2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih.3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin.

BAB IVPEMBAHASAN

Pada bab ini di bahas tentang asuhan keperawatan pada an. K dengan penyakit gangguan eliminasi urinarius. Adapun ruang lingkup dari pembahasan ini adalah sesuai dengan proses keperawatan yaitu mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan (intervensi), pelaksanaan (implementasi) dan evaluasi.

A.    Pengkajian            Proses pengkajian yang dilakukan pada an. K dengan gangguan eliminasi urinarius di UGD RS. Soeradji dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik langsung ke an. K, selain itu penulis mendapatkan keterangan dari orang tua anak, diskusi dengan perawat ruangan dan dari catatan medis dan keperawatan an. K. pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori, akan tetapi di sesuaikan dengan kondisi an. K saat dikaji.

            Pada saat dilakukan pengkajian, an. K dan orang tua cukup terbuka dan sudah terjalin hubungan saling percaya antara penulis dengan an. K dan orang tua sehingga memudahkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan an. K dan orang tua klien mau menjawab pertanyaan dan menerima saran yang diberikan oleh penulis. Dari data yang terkumpul kemudiam dilakukan analisis dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh klien yang

Page 25: Skep Infeksi Saluran Kemih

merupakan data focus dan selanjutnya dirumuskan diagnose atau masalah keperawatan. Kondisi klinis yang ditunjukan oleh klien pada kasus an. K saat dikaji sesuai dengan teori yang ada yatitu keluhan utama klien adalah nyeri pada bagian suprabupicndan adanya hematuria, selain itu diwal berkemih ada cairan eksudat yang purulen dan terasa gatal.Pada pemeriksaan diagnose keperawatan terdapat hasil yang menyimpang dari:

Hypertermi berhubungan dengan proses infeksi.Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.Eliminasi urinarius berhubungan dengan infeksi saluran kemih.

Pada kasus an. K diberikan terapi medis berupa pemasangan infuse RL, 20 tts/mnt dengan abocat ukuran 24 dan diberikan terapi obat:

1)      Ceftriaxone 2x  500mg2)      Ketorolak 2x 0,5mg/kg/BB

B. Diagnosa KeperawatanAdapun diagnosa yang muncul pada An. K adalah Gangguan Eliminasi Urinarius

berhubungan dengan Infeksi Saluran Kemih,Hipertermia berhubungan dengan Proses Infeksi,Nyeri berhubungan dengan Agen cedera Biologis. Setelah diagnosa atau  masalah keperawatan ditegakkan selanjutnya dilakukan pembuatan rencana tindakan dan kriteria hasil untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada pada klien.            Penulis  mengambil perioritas diagnosa Gangguan Eliminasi urinarius berdasarkan keluhan klien yaitu adanya infeksi saluran kemih karena An. K mengatakan sulit dan sakit pada perut pada sat mau buang air kecil dibagian bawah perut dan jika masalah ini dapat teratasi kemungkinan besar keluhan klien lainnya dapat diminimalkan.            Diagnosa keperawatan yang terdapat pada kasus sudah sesuai dengan teori Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001, sehingga tidak ada kesengajaan antara teori maupun kasus.C. Perencanaan            Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data terkumpul, dikelompokan,dianalisa dan ditetapkan masalah keperawatan. Perencanaan disusun berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien. Setelah masalah diutentukan berdasarka prioritas, tujuan pelayan keperawatan ditetapkan. Tujuan bisa ditetapkan dalam jangka panjang atau jangka pendek,harus jelas,dapat diukur dan realitis. Dijelaskan dalam bentuk perubahan,kriteria hasil sebagai alat ukur pencapaian tujuan yang mengacu pada tujuan yang disusun berdasarkan rencana keperawatan. Pada penyusunan kriteria hasil penulis menyesuaikan dengan waktu pemberian keperawatan yang dilakukan penulis yaitu selama 3X24 jam.

Perencanaan yang dibuat pada An.K dengan masalah Gangguan Eleminasi Urinarius pada dasarnya untuk meminimalkan keluhan yang ada pada klien saat itu seperti Infeksi Saluran Kemih dan proses infeksi.D. Implementasi/ Pelaksanaan

Setelah rencana keperawatan di buat,kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan merupakaan kegiatan atau tindakaan yang di berikaan

Page 26: Skep Infeksi Saluran Kemih

kepada An.K dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang di miliki oleh klien berdasarkan ilmu-ilmu keperawatan dan ilmu-ilmu lainnya yang terkait. Seluruh perencanaan tindakan yang telah di buat dapat terlaksana dengan baik..

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi  pelaksanaan rencana asuhan keperawatan atau hambatan yang penulis dapatkan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain keterbatasan sumber referensi buku sebagai acuan penulis dan juga alat yang tersedia, pendokumentasian yang di lakukan oleh perawat ruangan tidak lengkap sehingga sulit untuk mengetahui perkembangan klien dari mulai masuk sampai sekarang secara detail lingkungan fisik atau fasilitas rumah sakit yang kurang memadai dan keberadaan penulis di ruang tempat klien di rawat terbatas.E. Evaluasi

Evaluasi adalah  Tahap akhir dalam proses keperawatan .Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subyektif dan data obyektif yang akan menunjukan apakah tujuan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya, sebagian atau belum tercapai serta menemukan masalah apa yang perlu di kaji, di rencanakan, dilaksanakan dan di nilai kembali.

Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencana keperawatan, menilai, meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui perbandingan asuhan keperawatan yang di berikan serta hasilnya dengan standar yang telah di tetepkan lebih dahulu. Pada kasus, semua tujuan pada setiapmasalah keperawatan sudah tercapai karena implementasi keperawatan yang di terapkan pada klien sesuai dengan waktu yang di lakukan pada intervensi keperawatan.

Page 27: Skep Infeksi Saluran Kemih

BAB VPENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian pada teori maupun kasus, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1.      Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih.merupakan salah satu kasus yang sering terjadi dalam masyarakat.

2.      Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis.

3.      Faktor penyebab terjadinya infeksi saluran kemih:1)      Bendunganaliran urine:a.       Anatomikonginetal.b.      Batusalurankemih.c.       Oklusi ureter (sebagianatau total).2)      Refluksvesike ureter.3)      Urine sisadalambuli-bulikarena :a.       Neurogenik bladder.b.      Striktururetra.c.       Hipertropiprostat.4)      Gangguanmetabolik.a.       Hiperkalsemia.b.      Hipokalemiac.       Agamaglobulinemia.5)      Instrumentasia.       Dilatasiuretrasistoskopi.6)      Kehamilana.       Faktorstatisdanbendungan.b.      PH urine yang tinggisehinggamempermudahpertumbuhankuman.4.      Komplikasia.       Pembentukan Abses ginjal atau perirenalb.      Gagal ginjal.5.      Diagnosa yang mungkin muncul adalaha.       Hypertermi berhubungan dengan proses infeksi.b.      Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.c.       Eliminasi urinarius berhubungan dengan infeksi saluran kemih.d.      Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan ketahanan tubuh.

Page 28: Skep Infeksi Saluran Kemih

e.       Kurang pengetahuan orang tua tentang perawatan klien berhubungan dengan kurangnya informasi.

f.       Cemas anak berhubungan dengan dampak hospitalisasi.6.      Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus An.Ka.       Hypertermi berhubungan dengan proses infeksi.b.      Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.c.       Eliminasi urinarius berhubungan dengan infeksi saluran kemih.

B.     Saran1.      Bagi Mahasiswa

Diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit-penyakit dalam keperawatan anak salah satunya infeksi saluran kemih dan juga meningkatkan kemampuan dalam membuat asuhan keperawatan yang baik dan benar.

2.      Bagi PerawatDiharapkan bagi perawat agar dapat meningakatkan ketrampilan dalam memberikan

asuhan keperawtan serta pengetahuan sehingga dapat memberikan asuhan keperawtan yang optimal khususnya pada anak yang menderita penyakit infeksi saluran kemih dan perawat mampu menjadi edukator yang baik bagi pasien dan keluarganya.

3.      Bagi Dunia KeperawatanDiharapkan asuhan keperawatan ini dapat terus ditingkatkan kekurangannya sehingga

dapat menambah pengetahuan yang lebih baik bagi dunia keperawatan serta, dapat di aplikasikan untuk mengembangakan ketrampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak yang mengalami infeksi saluran kemih.Diposkan oleh Agus Suwardana di 01.06