25
BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Umum Perbankan Indonesia Tahun 1997/1998 merupakan tahun yang terberat dalam tiga puluh tahun pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Diawali oleh krisis nilai tukar yang terjadi sejak semester II tahun 1997, kinerja perekonomian Indonesian menurun tajam dan berubah menjadi krisis yang berkepanjangan di berbagai bidang. Proses penyebaran krisis berkembang cepat mengingat tingginya keterbukaan perekonomian Indonesian dan kertergantungan pada sektor luar negeri yang sangat besar. Krisis tersebut kemudian berkembang semakin parah karena terdapatnya berbagai kelemahan mendasar di dalam perekonomian nasional, terutama di tingkat mikro. Bersaman dengan itu, pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang kurang efisien serta sistem perbankan

Skripsi Irfan Bab 4-5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keuangan

Citation preview

Page 1: Skripsi Irfan Bab 4-5

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Umum Perbankan Indonesia

Tahun 1997/1998 merupakan tahun yang terberat dalam tiga puluh

tahun pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Diawali oleh krisis

nilai tukar yang terjadi sejak semester II tahun 1997, kinerja perekonomian

Indonesian menurun tajam dan berubah menjadi krisis yang berkepanjangan

di berbagai bidang. Proses penyebaran krisis berkembang cepat mengingat

tingginya keterbukaan perekonomian Indonesian dan kertergantungan pada

sektor luar negeri yang sangat besar. Krisis tersebut kemudian berkembang

semakin parah karena terdapatnya berbagai kelemahan mendasar di dalam

perekonomian nasional, terutama di tingkat mikro. Bersaman dengan itu,

pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang kurang efisien serta

sistem perbankan yang rapuh menyebabkan gejolak nilai tukar berubah

menjadi krisis utang swasta dan krisis perbankan (Laporan Tahunan Bank

Indonesia, 1998).

Sebagai langkah awal dalam rangka penyehatan di bidang

perbankan penelitian akibat krisis ekonomi, pada tanggal 1 November 1997,

setelah dilakukan penelitian dan pemeriksaan yang cermat oleh Bank

Indonesia, pemerintah mencabut izin usaha bank yang dinyatakan insolven.

Upaya tersebut semula dimaksudkan untuk memulihkan kepercayaan

Page 2: Skripsi Irfan Bab 4-5

kepada masyarakat, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya dimana kondisi

tersebut telah ditanggapi negatif oleh masyarakat berupa penarikan dana

secara besar-besaran dan pemindahaan dari bank mengalami kesulitan

likuiditas sehingga banyak bank yang melanggar ketentuan giro wajib

minimum. Sejumlah bank bahkan mengalami saldo negatif atas rekening

gironya di Bank Indonesia.

Untuk menghindari dampak berantai terhadap bank-bank lain yang

pada gilirannya menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap system

perbankan secara keseluruhan. Maka Bank Indonesia menyediakan bantuan

likuiditas (BLBI) kepada bank-bank.

Program rekapitalisasi perbankan telah diselesaikan pada akhir

tahun 2000 dengan total obligasi yang telah diterbitkan pemerintah untuk

program tersebut sebesar Rp 430,4 triliun. Meskipun program rekapitalisasi

telah selesai, restrukturisasi perbankan terus berjalan secara konsisten untuk

menyehatkan lembaga perbankan dan memperkuat ketahanan system

perbankan itu sendiri. Program restrukturisasi yang telah dilakukan secara

intensif sejak awal tahun 1998 mulai menunjukkan kontribusi yang cukup

signifikan. Salah satunya terlihat pada peningkatan permodalan hampir

diseluruh bank.

Untuk menciptakan perbankan yang sehat dalam menghadapi

berbagai eksposur resiko yang semakin kompleks, Bank Indonesia secara

khusus lebih menitik beratkan pada upaya pencapaian CAR minimum 8%

pada akhir tahun 2001. dalam rangka pemenuhan modal minimum,

Page 3: Skripsi Irfan Bab 4-5

kebijakan yang diambil adalah meminta bank-bank untuk menambah

setoran modal, menggabung bank melalui merger dan mencari strategi

investor baru balok domestic maupun asing. Namun demikian bagi bank-

bank yang setelah dilakukan upaya tersebut masih tidak mampu memenuhi

ketentuan modal minimum diberikan alternatif terakhir untuk mengikuti Exit

Policy. Seiring dengan upaya tersebut, dalam hal pemantapan ketahanan

system perbankan Bank Indonesia juga menyempurnakan pola pengawasan

bank yang mengacu pada 25 basel Care Principles for Effective banking

Supervision, yang telah berlaku secara internasional (Laporan Tahunan

Bank Indonesia, 2001).

Melanjutkan kebijakan pada tahun-tahun sebelumnya, kebijakan

Bank Indonesia di bidang perbankan pada tahun 2002 tetap difokuskan pada

upaya-upaya untuk mempertahankan program penyehatan lembaga dan

program pemantapan ketahanan sistem perbankan. Berbagai kebijakan

perbankan yang didukung oleh perbaikan-perbaikan pada indicator makro,

berhasil mendorong perbaikan kinerja pada tahun 2002. Perbaikan tersebut

tercermin dari meningkatnya dana pihak ketiga, permodalan dan terus

berlangsungnya pemulihan fungsi intermediasi perbankan. Pemulihan fungsi

intermediasi perbankan tercermin dari peningkatan penyaluran kredit,

peningkatan LDR, perubahan komposisi aktiva produktif dan peningkatan

pendapatan bunga kredit (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 2002).

Kinerja perbankan tahun 2003 masih menunjukkan kecenderungan

positif seperti ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah kredit yang

disalurkan, LDR, permodalan dan profitabilitas serta stabilnya kualitas

kredit. Selain itu, pengumpulan dana pihak ketiga terus menunjukkan

Page 4: Skripsi Irfan Bab 4-5

peningkatan. Hal ini sangat terkait dengan adanya jaminan pemerintah atas

simpanan masyarakat melalui skim blanket guarantee. Perbaikan tersebut

tidak terlepas dari membaiknya beberapa indicator ekonomi makro seperti

menurunnya suku bunga, inflasi, dan menguatnya nilai tukar rupiah

(Laporan Tahunan Bank Indonesia, 2003).

Seiring dengan membaiknya kondisi perbankan, maka tahap

selanjutnya dari program rekapitalisasi adalah diinvestasi kepemilikan

pemerintah. Selain ditujukan untuk mengurangi beban pemerintah dalam

bentuk kupon obligasi, program divestasi juga diharapkan dapat

memberikan dampak positif bagi efisiensi dan kinerja perbankan secara

keseluruhan. Pada tahap selanjutnya dalam mempertahankan kondisi

perbankan yang terus membaik serta menegakkan prinsp kehati-hatian

dalam praktek bisnis perbankan nasional, maka dirasakan perlu untuk

menetapakan aturan main yang harus dipatuhi bersama.

Berbagai kebijakan yang telah dan akan ditempuh dapat berhasil

apabila mendapat dukungan lingkungan perbankan yang lebih sehat dan

kemampuan pengawasan otoritas perbankan dalam menjaga efektifitas

aturan main yang telah disepakati. Kedua hal tersebut telah disadari

sepenuhnya oleh Bank Indonesia sebagai Otoritas perbankan dengan

menjadikannya sebagai agenda kebijakan selanjutnya. Saat ini, dalam skala

yang lebih luas kebijakan perbankan Indonesia disatukan dan

disempurnakan dalam satu wadah Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

API ini selanjutnya akan menjadi panduan arah dan rekomendasi kebijakan

bagi pengembangan industri perbankan dalam jangka panjang.

Page 5: Skripsi Irfan Bab 4-5

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan

peringkasan data serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Statistik

deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai

karakteristik data seperti berapa rata-rata, seberapa besar data-data

bervariasi dan sebagainya. Tabel 2 menyajikan hasil analisis statistik

deskriptif atas variabel dependen (Y) dan variabel independen (X) yang

berskala nominal yaitu pangsa pasar dana pihak ketiga (MSDN),

kecukupan modal (CAR), efisiensi (BOPO), likuiditas (LDR), klasifikasi

bank (OWNER).

Tabel 2. Statistik Deskriptif

Variabel N Rata-rata Std. Deviasi Minimum Maksimum

MSDN (X1)CAR (X2)BOPO (X3)LDR (X4)OWNER (X5)ROA-(Y)

100100100100100100

5,235621.628488,2695157,06460,16002,0547

7,381320,66898,9831697,30090.36852,8347

0,05-47,1070,3216,060,00-9,73

30,13148,09113,336077,761,0024,62

Sumber : Olah data SPSS

Temuan dari hasil statistik deskriptif menunjukkan rata-rata ROA

yang terjadi pada profitabilitas bank yang go public di Bursa Efek Jakarta.

Rata-ratanya ROA sebesar 2,0547. Rata-rata ini tergolong lebih rendah

dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu. Diantaranya penelitian

yang dilakukan oleh Pramono dan Syafitri (2004), menghasilkan rata-rata

ROA sebesar 2,9025.

Page 6: Skripsi Irfan Bab 4-5

B. Pembahasan

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas, untuk mengetahui apakah residual atau faktor

pengganggu berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas

dengan uji Kolmogorov-Smirnov bila nilai probalitas signifikansi > 0,05

maka distribusi datanya normal, dan sebaliknya jika besarnya nilai

signifikansi < 0,05 maka distribusinya tidak normal.

Tabel 3. Hasil uji Normalitas

No Variabel K-5 Asymp. Sig

Keterangan Distribusi

123456

ROA (Y)MSDN (X1)BOPO (X2)CAR (X3)LDR (X4)OWNER (X5)

1,0051,2731,2500,7111,2221,079

0,3320,1160,6920,1400,1630,317

P>0,05P>0,05P>0,05P>0,05P>0,05P>0,05

NormalNormalNormalNormalNormalNormal

Sumber : Olah data SPSS

Melalui uji normalitas Kolmogorov-Smirnov pada tabel 3, diketahui

bahwa seluruh variabel memiliki nilai asymp signifikan diatas 0,05 hal ini

berarti bahwa seluruh variabel berdistribusi normal.

2. Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Hasil pengujian multikolinearitas pada tabel 4 yang

menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak terjadi multikolinearitas

pada variabel independen, karena besaran VIF (Variant Inflation

Factor) untuk semua variabel lebih kecil dari 5 (Santoso,2001:357).

Page 7: Skripsi Irfan Bab 4-5

Tabel 4. Uji Multikolinearitas

Variabel VIF TOL

MSDN (X1) 2,233 0,448CAR (X2) 1,032 0,969

BOPO (X3) 1,036 0,956LDR (X4) 1,036 0,965

OWNER (X5) 2,208 0,453Sumber : Olah data SPSS

Setelah dilihat dari tabel 4 diatas, maka dapat dikemukakan

bahwa model estimasi yang digunakan adalah tidak terjadi

multiklonearitas. Ini dapat dilihat dari beberapa variabel diatas yang

menunjukkan nilai VIF tidak melebihi 5 (Santoso, 2001:357).

b. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi yang menggunakn Durbin Watson dapat

dilihat pada tabel 5 yang menunjukkan tidak terjadi gejala autokorelasi

pada variabel dependen, karena nilai DW sebesar 1,920 berada

dibawah +2 (Singgih Santoso, 2001 : 61).

Tabel 5. Uji Autokorelasi

ModelR

R Square

Adjusted R Square

Std Error the Estimate

Durbin-Watson

1 0,668 0,447 0,417 2,1643 1, 920

Sumber : Olah data SPSS

Page 8: Skripsi Irfan Bab 4-5

c. Uji Heterokedastisitas

Tujuan dari uji heterokedastisitas adalah untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan uraian dari

residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika

uraian dari residual antara pengamatan satu dengan pengamatan yang

lain berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Untuk mendeteksi

adanya gejala heterokedastisitas maka salah satu cara yang digunakan

adalah dengan metode park test (menurut Santoso:2002:75).

Tabel 6. Uji Heterokedastisitas

Variabel Penelitian Nilai Park Test

MSDN (X1)

CAR (X2)

BOPO (X3)

LDR (X4)

OWNER (X5)

0,066

0,062

0,236

0,399

-

Sumber : Olah data SPSS

Berdasarkan tabel 6 dengan menggunakan park test, dapat

dilihat bahwa untuk masing-masing variabel bebas yaitu X1: 0,066,

X2: 0,062, X3: 0,236, X4: 0,399 X5 : - berada di atas nilai 0,05 maka

bebas dari unsur heterokedastisitas.

Page 9: Skripsi Irfan Bab 4-5

3. Pengujian Hipotesis

a. Hasil Analisis Regresi Berganda

Pengolahan data dilakukan melalui perangkat komputer dengan

menggunakan program SPSS. Terhadap data-data variabel yang

mempengaruhi ROA bank yang go public di Bursa Efek Jakarta. Adapun

hasil analisis regresi dapat di lihat pada tabel 7.

Table 7. Hasil Analisis Regresi

VariabelKoefisien

Regresi

Standar

ErrorBeta t hitung Signifikan t

Constant 6,717 2.263 - 2,969 0,004

MSDN 0,008897 0,044 0,023 0,202 0,840

CAR 0,08286 0,11 0,604 7,750 0,000

BOPO -0,0733 0,25 -0,232 -2,960 0,004

LDR -0,000362 0,000 -0,089 -1,140 0,57

OWNER 0,175 0,877 0,023 0,200 0,842

F hitung 15,166

Sig F 0,000

R2 0,447

Adjusted R2 0,417

Durbin-Watson 1,920

Sumber : Olah data SPSS

Page 10: Skripsi Irfan Bab 4-5

Dari tabel 7 di atas diperoleh model regresi linear berganda dengan

periode pengamatan tahun 2001 sampai tahun 2005 sebagai berikut :

ROA = 6,717 + 0,008897 Sig MSDN + 0,08286 Sig CAR – 0,0733 Sig

BOPO – 0,000362 Sig LDR + 0,175 Sig OWNER + e

Hasil uji analisis regresi berganda dapat ditunjukkan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1). Hasil Uji F

Uji signifikansi pada tingkat 5% yang dilakukan menunjukkan

bahwa signifikansi F=0,000 lebih kecil dari α = 0,05, sehingga H0

ditolak, artinya ada pengaruh secara simultan variabel independen

terhadap variabel dependen, artinya bahwa antara ukuran pangsa pasar

dana pihak ketiga, kecukupan modal, efisiensi, likuiditas, klasifikasi

bank berpengaruh secara simultan terhadap Return On Asset (ROA).

Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan Syafitri (2004).

Dimana hasilnya juga menunjukkan kelima variabel independen di

atas berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu

ROA.

2). Uji R2

Koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan oleh angka R

square adalah hasil pengkuadratan dari koefisien korelasi. R2 berguna

untuk mengukur besarnya prosentase andil variabel independen

terhadap variabel dependen. Nilai R2 dari penelitian ini adalah 0,447%,

Page 11: Skripsi Irfan Bab 4-5

artinya bahwa perubahan (ROA) dapat dijelaskan oleh kelima variabel

independen yaitu ukuran pangsa pasar dana pihak ketiga, kecukupan

modal, efisiensi, likuiditas, klasifikasi bank sebesar 44,7%. Sedangkan

sisanya sebesar 55,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

3) Uji t

Dalam pengujian koefisien regresi secara parsial yang

dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

terpisah terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

1. Variabel pangsa pasar dana pihak ketiga (MSDN).

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 0,202

dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,840 > 0,05 maka H0

diterima atau H1 ditolak pada tingkat α = 5%. Hal ini berarti secara

parsial variabel MSDN tidak berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas bank. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono

dan Syafitri (2004).

2. Variabel kecukupan modal (CAR).

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 7,750

dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak

atau H1 diterima pada tingkat signifikansi α = 5%. Hal ini berarti

secara parsial variabel CAR berpengaruh positif terhadap

profitabilitas bank, artinya setiap kenaikan atau penurunan CAR

sebesar satu satuan kali menyebabkan kenaikan atau penurunan

ROA sebesar 7,750 dengan asumsi bahwa variabel yang lain

Page 12: Skripsi Irfan Bab 4-5

adalah konstan. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan

Syafitri (2004).

3. Variabel efisiensi (BOPO).

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar -

2,960 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,004 < 0,05 maka H0

ditolak atau H1 diterima pada tingkat signifikansi α = 5%. Hal ini

berarti secara parsial variabel BOPO berpengaruh positif terhadap

profitabilitas bank., artinya setiap kenaikan atau penurunan BOPO

sebesar satu satuan kali menyebabkan kenaikan atau penurunan

ROA sebesar -2,960. dengan asumsi bahwa variabel yang lain

adalah konstan. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan

Syafitri (2004).

4. Variabel Likuditas (LDR)

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar -1,140

dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,257 > 0,05 maka H0 diterima

atau H1 ditolak pada tingkat α = 5%. Hal ini berarti secara parsial

variabel LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas

bank. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono dan Syafitri

(2004).

5. Variabel klasifikasi bank (OWNER).

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 0,200

dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,842 > 0,05 maka H0 diterima

atau H1 ditolak pada tingkat α = 5%. Hal ini berarti secara parsial

variabel OWNER tidak berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas bank. Penelitian ini mendukung penelitian Pramono

dan Syafitri (2004).

Page 13: Skripsi Irfan Bab 4-5

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi

profitabilitas bank yang Go Pubic di Bursa Efek di Jakarta selama kurun

waktu tahun 2001-2005 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil Uji F

Menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari pangsa

pasar dana pihak ketiga (MSDN), kecukupan modal (CAR), efisiensi

(BOPO), likuiditas (LDR), klasifikasi bank (OWNER) sangat

berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas bank yang go poblik

di Bursa Efek Jakarta.

2. Hasil Uji R2

Menunjukkan bahwa 44,7% perubahan yang terjadi pada variabel

dependen (ROA) dipengaruhi oleh variabel independenn yang terdiri

dari pangsa pasar dana pihak ketiga (MSDN), kecukupan modal (CAR),

efisiensi (BOPO), likuiditas (LDR), klasifikasi bank (OWNER) ,

sedangkan sisanya sebesar 55,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian.

3. Hasil Uji t

Menunjukkan bahwa secara parsial kelima variabel independen ada

tiga variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

bank. Yaitu pangsa pasar dana pihak (MSDN), likuiditas (LDR),

klasifikasi bank (OWNER).

Page 14: Skripsi Irfan Bab 4-5

B. Saran

Guna melengkapi penelitian ini, peneliti akan memberikan beberapa

saran atau rekomendasi, yaitu :

1. Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa CAR mempunyai pengaruh dominan terhadap ROA, maka saran

yang bisa dikemukakan adalah jika bank ingin meningkatkan profitabilitas

bank yang penting untuk diperhatikan adalah rasio CAR. Komponen ini

perlu diperhatikan karena dengan melihat rasio ini dapat mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

2. Manajemen bank perlu untuk mempertahankan atau

meningkatkan nilai CAR sesuai dengan ketentuan bank sentral (minimal

10%) karena dengan modal yang cukup maka bank dapat melakukan

ekspansi usaha dengan lebih aman.

3. Pihak manajemen hendaknya bijaksana dalam

menetapkan LDR yang pantas bagi perusahaannya, minimal adalah

memenuhi ketetapan pemerintah. Jika ingin memperbesar posisi kredit

dengan pertimbangan untuk meningkatkan pendapatan dan interest

income maka bank harus mampu meningkatkan simpanan masyarakat baik

dalam bentuk giro, deposito maupun tabungan.

4. Saran bagi peneliti berikutnya, apa yang dihasilkan

dalam penelitian ini perlu di tindak lanjuti mengingat masih terbatasnya

jumlah sampel dan tahun pengamatan, karena apabila jumlah sampel dan

Page 15: Skripsi Irfan Bab 4-5

tahun pengamatan lebih banyak maka data yang dihasilkan akan lebih

baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang.

Arikunto, Suharsimi.1990. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Caves. 1982. Structure Conduct Ferformance. Fifth Edition Prentice Hall, International Inc, New Jersey.

Gilberth R. 1984. Bank Market Structure and Competition: A Survey, Journal Of Economic and Statistic, XLIX. August.

Gujarati, Damodar. 1998. Ekonometrika Dasar. Terjemahan Sumarno Zain, Erlangga Jakarta.

Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. PT./ Raja Grafindo Persada Jakarta.

Lukman Dendawijaya. 2001. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Menipaz, Uhud. 1984. Essentials of Production and Operation. Englewood Clifts, Prentice Hall, International Inc, New Jersey.

Mudrajad Kuncoro. 1994. Deregulasi Perbankan di Indonesia: Tinjauan dan Implikasinya bagi PJP II. Prisma Februari.

Nurlita dewi Pramono dan Wildan Syaftri. 2004. Analisis Profitabilitas Bank di Indonesia.

Ruddy Tri Santoso. 1996. Mengenal Dunia Perbankan. Andi Offset, Yogyakarta.

Santoso. 2001. SPSS Versi 10. Mengelola Data Statistik. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. FEUI, Jakarta.

Sri Susilo, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat, BPFE, Yogyakarta.

Page 16: Skripsi Irfan Bab 4-5

Teguh Pujo Mulyono. 1999. Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan. Djambatan, Jakarta.

Weston, J. Fred and Copeland, Thomas E. 1990. Manajerial Finance. Eight Edition, Dryden Press.

Zainuddin dan Jogiyanto Hartono. 1999. Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba: Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2, No.1, Januari.

Page 17: Skripsi Irfan Bab 4-5