Upload
melda-khairunisa
View
215
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
c
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi negara Indonesia berada pada masa transisi demografi, yang
mengubah struktur penduduk dari penduduk dengan populasi muda menjadi
populasi lebih tua (Suardiman, 2011). Semakin meningkatnya jumlah penduduk
usia lanjut akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan terkait dengan
penurunan pada kondisi fisik, psikis dan sosial. Penurunan kondisi fisik pada
usia lanjut akan membawa ke kondisi yang rawan terhadap berbagai macam
gangguan penyakit. Penurunan kodisi fisik yang kemudian akan menghadirkan
berbagai macam gangguan fungsional dan penyakit pada usia lanjut tidak hanya
akan berpengaruh pada kondisi fisik namun juga akan berpengaruh pada
kondisi psikisnya (Suardiman, 2011).
Gangguan mental yang sering dijumpai pada populasi lanjut usia yaitu
depresi, ansietas, demensia dan delirium. Depresi merupakan gangguan
psikologis yang paling umum terjadi pada tahun-tahun terakhir kehidupan
individu. Depresi pada usia lanjut memberikan dampak diantaranya
memperpendek harapan hidup dengan memperburuk kemunduran fisik pada
lansia, menghambat pemenuhan tugas-tugas perkembangan lansia, menurunkan
kualitas hidup lansia, menguras emosi dan finansial orang yang terkena serta
keluarga dan sistem pendukung sosial yang dimiikinya (Stanley dan Beare,
2007). Konsekuensi yang serius dari depresi pada usia lanjut apabila tidak
mendapat perhatian dan penanganan adalah semakin memburuknya penyakit
yang sedang diderita, kehilangan harga diri dan keinginan untuk bunuh diri
(Sustyani, 2012).
1
Salah satu upaya untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan baik fisik
maupun mental adalah aktifitas fisik (Hawari, 2007). Beberapa penelitian pada
populasi dewasa menunjukan bahwa olahraga dapat menurunkan tingkat
depresi secara signifikan. Olahraga dengan intensitas 3-4 kali seminggu selama
30-40 menit tiap periode seperti senam, selama paling tidak sembilan mingu
dianggap cukup efektif dalam menurunkan tingkat depresi.
Menurut Fatmah (2010), olahraga merupakan aktifitas yang baik bagi lansia
dimana olahraga adalah sebuah aktifitas manusia yang bertujuan untuk
mencapai kesejahteraan jasmani dan rohani. Olahraga dapat menjadi
penyembuh untuk berbagai gejala kejiwaan, dapat mengurangi kekhawatiran,
depresi, keletihan dan kebingungan (Agustin dan Ulliya, 2008).
Senam lansia merupakan olahraga ringan yang mudah dilakukan dan tidak
memberatkan, yang dapat diterapkan pada lansia (Maryam, 2008). Senam
lansia yang dibuat oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora)
merupakan upaya peningkatan kesegaran jasmani kelompok lansia. Senam
lansia sekarang sudah diberdayakan diberbagai tempat seperti di panti lansia,
posyandu, klinik kesehatan dan puskesmas. Senam lansia bentuk gerakannya
tidak aerobik high impact tetapi bersifat aerobik low impact. Jika menggunakan
musik tidak menghentak namun lambat dan mendayu dan hanya mempunyai
gerakan yang ringan tanpa melompat dengan satu kaki dilantai, sehingga aman
dan tidak menimbulkan cidera. Senam lansia telah diterima sebagai salah satu
cara untuk mengatasi depresi. Saat melakukan senam hipotalamus akan
meningkatkan β-endorphin dalam darah sehingga dapat meningatkan aliran
2
darah menuju otak sehingga dapat mengurangi nyeri, cemas, depresi dan
perasaan letih (Guyton dan Hall, 1997). Dengan melakukan beberapa bentuk
aktivitas fisik selama minimal 20 menit, tiga atau empat kali per minggu,
dengan periode pemanasan dan pendinginan, lansia dapat mengharapkan
kemungkinan yang lebih besar untuk menjalani tahun- tahun selanjutnya
dengan kondisi kesehatan yang baik (Stanley dan Beare, 2007).
Lansia banyak mengalami kemunduran dari segi fisik, psikologis, sosial,
ekonomi, dan kesehatan. Masalah dengan aktivitas sehari-hari, keuangan,
penurunan kognitif, depresi akan lingkungan sekitar mereka (Pollak, 1990).
Islam sangat mengutamakan upaya-upaya yang bertujuan mencapai derajat
kesehatan yang baik, salah satunya adalah berolahraga, bisa berupa jalan santai,
bersepeda, senam bugar, dan sebagainya. Tujuan utama berolahraga itu adalah
untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot,
keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-fungsi alat tubuh, dan daya
ekspretif serta daya kreatif. (Yunus, 1994)
Allah SWT berfirman dalam surat Yasin ayat 68:
Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan
dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? (Yasin: 68)
Allah SWT telah memberikan nikmat-Nya kepada umat Islam yang
beraneka ragam jenisnya, misalnya nikmat yang bersifat jasmani antara lain
bentuk tubuh manusia yang paling baik diantara makhluk lainnya, panca indera,
3
anggota tubuh, bumi dan langit, serta makanan dan minuman; nikmat yang
bersifat rohani antara lain roh, akal, perasaan, bahasa, ilmu pengetahuan, dan
iman (Anonim, 2013). Maka dari itu umat Islam diajarkan untuk senantiasa
mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT sebagaimana
firman-Nya:
Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim: 7)
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba mengangkat masalah
tersebut dalam skripsi yang berjudul “pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tingkat depresi pada lansia ditinjau dari kedokteran dan islam”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas maka akan timbul permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan lansia dan bagaimana tekhniknya?
2. Apa yang menjadi faktor pencetus terjadinya depresi pada lansia ?
3. Bagaimana pengaruh senam lansia terhadap penurunan tingkat
depresi pada lansia ?
4. Bagaimana pandangan islam terhadap pengaruh senam lansia
terhadap penurunan tingkat depresi ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
4
Menjelaskan tentang pengaruh senam lansia terhadap penurunan tingkat depresi pada lansia ditinjau dari kedokteran dan islam.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mendapatkan informasi tentang manfaat senam lansia terhadap
penurunan tingkat depresi pada lansia.
2. Mendapatkan informasi tentang depresi yang terjadi pada lansia.
3. Mengatahui bagaimanakah pandangan islam terhadap senam
lansia sebagai terapi untuk menurunkan tingkat depresi pada
lansia.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun beberapa hal yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Bagi Penulis
Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sebagai dokter
muslim di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI dan lebih
memahami pengaruh senam lansia terhadap penurunan tingkat
depresi dari segi Kedokteran dan Islam serta menambah
pengetahuan mengenai hukum islam dalam penerapannya di bidang
kedokteran sehingga mendukung terciptanya dokter muslim yang
baik.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan skripsi ini dapat menambah pengetahuan masyarakat
terutama untuk kalangan lansia, sehingga dapat lebih memahami
tentang pengaruh senam lansia terhadap penurunan tingkat depresi
ditinjau dari segi Kedokteran dan Islam.
3. Bagi Universitas YARSI
5
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan
sebagai bahan rujukan bagi civitas akademika universitas YARSI
mengenai pengaruh senam lansia terhadap penurunan tingkat
depresi.
6
7