88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i KAJIAN LITERATUR ANALISIS PERBEDAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP), STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UMUM (SAK UMUM), DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR PUTRI NIM K7407191 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KAJIAN LITERATUR ANALISIS PERBEDAAN

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP),

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UMUM (SAK UMUM),

DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS)

SKRIPSI

Oleh:

KHASANAH YERRY PRADINI DANAR PUTRI NIM K7407191

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

KAJIAN LITERATUR ANALISIS PERBEDAAN

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP),

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UMUM (SAK UMUM),

DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS)

Oleh:

KHASANAH YERRY PRADINI DANAR PUTRI

NIM K7407191

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Khasanah Yerry Pradini Danar Putri. KAJIAN ANALISIS LITERATUR

PERBEDAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA

AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP), STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

UMUM (SAK UMUM), DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING

STANDARDS (IFRS). Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perbedaan ruang lingkup dan

SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS. (2) Untuk mengetahui perbedaan penerapan antara

SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitaif. Sumber data yang

digunakan adalah berupa literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan SAK-

ETAP,SAK umum, dan IFRS. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

menggunakan metode library research/ studi kepustakaan/ studi dokumentasi. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu analisis yang digunakan

untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasinya

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa: (1)

Dari hasil penelitian terdapat perbedaan antara SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS

dengan adanya pembagian standar akuntansi keuangan umum (SAK umum) menjadi

SAK-ETAP dan SAK Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas publik), maka dikenal

pembagian kelompok perusahaan yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) dan

entitas dengan akuntabilitas publik. Entitas berakuntabilitas publik ini juga

mencakup perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan SAK-ETAP

sendiri lebih mengarah (tapi tidak hanya mencakup) perusahaan dengan skala kecil

dan menengah yang kesulitan menerapkan SAK umum secara menyeluruh. Adanya

pemisahan tersebut disebabkan oleh konvergensi SAK umum ke full IFRS dengan

Page 7: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

tujuan untuk meminimalkan perbedaan antara SAK Indonesia dan IFRS sehingga

laporan keuangan akan lebih mudah dipahami dan juga meningkatkan kualitas

keterbandingan (comparability) terutama oleh user dari berbagai Negara. (2) Pada

umumnya SAK umum penggunanya seluruh entitas berakuntabilitas publik serta

semua pelaku ekonomi di seluruh Indonesia. SAK-ETAP ditujukan bagi entitas tanpa

akuntabilitas publik dimana laporan keuangan mengikuti SAK-ETAP yang berlaku,

laporan keuangan untuk perusahaan sekala kecil dan menengah yang lebih sederhana

dan tentunya lebih mudah untuk membuat laporan keuangan. IFRS diterapkan bagi

perusahaan yang sudah bersekala internasional, dimana laporan keuangan keuangan

global yang harus digunakan.

Page 8: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Khasanah Yerry Pradini Danar Putri. LITERATURE STUDY ON THE

DIFFERENCE ANALYSIS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS NO

ACCOUNTABILITY OF PUBLIC ENTITIES (SAK-ETAP), GENERAL FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (IFRSs GENERAL) AND INTERNATIONAL FINANCIAL

REPORTING STANDARDS (IFRS). Thesis. Surakarta. Faculty of Teacher Training and

Education. Sebelas Maret University, July 2011.

The purpose of this study were (1) To determine differences in scope and

SAK-ETAP, General IFRSs, and IFRS. (2) To know the difference between GAAP-

implementation of ETAP, the General GAAP and IFRS. This research uses

descriptive method kualitaif. Source data used is in the form of literature and books

related to SAK-ETAP, general SAK, and IFRS. Data collection techniques used is to

use methods of research library / library research / documentation study. Analysis of

the data used in this study is the qualitative descriptive analysis was used to analyze

data in a way describes or illustrates the data already collected as it is without any

intention to make inferences that apply to public or generalizations

Based on research that has been implemented, it can be concluded that: (1)

From the research there is a difference between GAAP general, SAK-ETAP and the

IFRS with the division of general financial accounting standards (GAAP general) to

SAK and SAK-ETAP Full (companies with public accountability ), then the known

distribution of group companies ie entities without public accountability (ETAP) and

entities with public accountability. Publicly accountable entity also includes the

company went public on the Indonesia Stock Exchange. While SAK-ETAP itself

more towards (but not only covers) with small-scale enterprises and medium

difficulty applying general SAK thoroughly. The separation was caused by the

convergence of IFRSs common to full IFRS in order to minimize the differences

Page 9: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

between Indonesian GAAP and IFRS financial statements that will be more easily

understood and also improve the quality of comparability (comparability), especially

by users from various countries. (2) In general SAK users all entities accountable

general public as well as all economic actors in Indonesia. SAK-ETAP is intended for

entities without public accountability in which financial statements follow-ETAP

applicable GAAP, financial statements for small and medium scale enterprises are

more simple and certainly easier to make the financial statements. IFRS applicable

for companies that have international bersekala, where the global financial financial

statements should be used.

Page 10: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

MOTTO

”Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia,

berlarilah tanpa lelah sampai engaku meraihnya.” (Laskar

Pelangi)

Kesuksesan adalah dapat menggapai cita-cita diwaktu kecil

(penulis)

Dalam hidup ada cita-cita dan kemauan, dan tidak ada cita-

cita yang berhasil tanpa perjuangan. (Penulis)

Page 11: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

- Mommy and Daddy yang telah memberikan doa restu

sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan skripsi ini

dengan lancar.

- Mahardikha dan Malinda yang selalu memberikan

semangat dan dukungan.

- Micka yang selalu memberiku semangat dan inspirasi.

- Sahabat-sahabatku Feli Firdianawati, Kristiana Dewi dan

mahasiswa BKK.Akuntansi angkatan 2007.

- Almamater UNS.

Page 12: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufik

dan hidayah-Nya, skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk

memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala

bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Drs. Sukirman, MM., selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran

5. Sohidin, SE, M. Si, Ak., selaku Pembimbing II yang telah membimbing penulis

dengan kesabarannya.

6. Tim penguji skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.

7. Mommy, daddy, kedua adikku dan keluarga, yang selalu memberikan dorongan

baik moril maupun spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya

mengiringi penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah

SWT. Amin.

Page 13: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya

dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 14: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan Masalah ....................................................................... 5

C. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

Page 15: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 8

1. SAK-ETAP... ............................................................................. 8

a. Ruang lingkup SAK-ETAP ............................................... 8

2. Standar Akntansi Keuangan Umum........................................... 11

a. Ruang lingkup SAK umum ............................................... 11

b. Pemakaian Informasi Akuntansi ........................................ 11

c. Kegunaan Informasi Akuntansi ......................................... 11

3. International Financial Reporting Standard .......................12

a. Ruang Lingkup IFRS ............................................................ 12

b. Kerangka Konseptual IFRS .................................................. 13

c. Penerapan IFRS ..................................................................... 16

B. Kerangka Berfikir .......................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 21

A. Waktu Penelitian ............................................................................. 21

1. Waktu Penelitian ........................................................................ 21

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ....................................................... 21

1. Bentuk Penelitian ...................................................................... 21

Page 16: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

2. Strategi Penelitian ....................................................................... 22

C. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 22

D. Sumber Data .................................................................................... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 22

F. Teknik Analis Data ....................................................................... 23

G. Prosedur Penelitian ......................................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 24

A. Deskripsi Umum .............................................................................. 24

B. Ruang Lingkup Perbedaan SAK-ETAP, SAK umum dan IFRS .. 40

C. Materi Perbedaan SAK-ETAP, SAK umum dan IFRS ................ 56

D. Perbedaan Penerapan SAK penuh (berbasis IFRS) dan SAK-ETAP

................................................................................................................ 60

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................ 65

A. Simpulan ............................................................................................ 65

B. Implikasi ............................................................................................ 67

C. Saran .................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69

LAMPIRAN ....................................................................................................... 72

PERIJINAN ....................................................................................................... 137

Page 17: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir 19

Page 18: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. IFRS/IAS yang Diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2009 18

Tabel 2. IFRS/IAS yang diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2010 19

Tabel 3. Perbedaan SAK umum, SAK-ETAP, dan IFRS 24

Tabel 4. Laporan posisi keuangan PSAK 1 41

Tabel 5. Laporan posisi keuangan IAS 1 (IFRS 1) 41

Tabel 6. Perbedaan Penerapan SAK Penuh (berbasis IFRS) dan SAK-ETAP 60

Page 19: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Makalah dan Jurnal 71

2. Contoh Laporan Keuangan 118

3. Perijinan 137

Page 20: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia telah memiliki sendiri standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Prinsip atau standar akuntansi yang secara umum dipakai di Indonesia tersebut lebih

dikenal dengan nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK

disusun dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia

adalah organisasi profesi akuntan yang ada di Indonesia. IAI yang didirikan pada

tahun 1957 selain mewadahi para akuntan juga memiliki peran yang lebih besar

dalam dunia akuntansi di Indonesia. Peran tersebut seperti yang telah disebutkan

sebelumnya adalah peran dalam rangka penyusunan standar akuntansi. Standar

akuntansi yang di Indonesia dikenal dengan nama PSAK (Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan) tersebut merupakan seperangkat standar yang mengatur tentang

pelaksanaan akuntansi di dunia bisnis di Indonesia.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia tersebut mengatur perlakuan akuntansi secara menyeluruh untuk

berbagai aktivitas bisnis perusahaan di Indonesia. Standar-standar tersebut selain

ditujukan untuk mengatur perlakuan akuntansi dari awal sampai ke tujuan akhirnya

yaitu untuk pelaporan terhadap pengguna, standar-standar tersebut juga meliputi

pedoman perlakuan akuntansi mulai dari perolehan, penggunaan, sampai dengan saat

penghapusan untuk setiap elemen-elemen akuntansi. Standar-standar tersebut juga

mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pelaporan atas keuangan

perusahaan. IAI selaku penyusun standar akuntansi di Indonesia tidak tinggal diam

dalam menghadapi perubahan-perubahan yang turut berimplikasi kepada dunia

akuntansi. Beberapa kali revisi terhadap beberapa pernyataan telah dilakukan untuk

menyesuaikan standar akuntansi yang dibuatnya. Revisi pertama dilakukan pada

tahun 1973 dengan melakukan kodifikasi atas standar-standar akuntansi dalam bentuk

1

Page 21: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Revisi berikutnya dilakukan pada tahun 1984

dengan hasilnya adalah revisi berupa Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984).

Selanjutnya revisi dilakukan pada tahun 1994. Revisi pada tahun 1994 dilakukan

secara total terhadap PAI 1984 dan hasilnya adalah Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) 1994. Dari revisi tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan

harmonisasi standar PSAK kepada International Financial Reporting Standard

(IFRS).

Dengan diterapkannya SAK-ETAP pada tahun 2011 ini, maka Indonesia

memiliki 3 SAK yang berlaku yaitu SAK Umum (berbasis IFRS), SAK-ETAP, dan

SAK-Syariah. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan, merupakan

PSAK yang mengatur mengenai penyajian laporan keuangan bertujuan umum yang

kemudian disebut saja sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan umum

adalah laporan keuangan yang penyajian informasinya ditujukan untuk seluruh pihak

berkepentingan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kepentingan antar pihak-pihak

tersebut. Sebagai contoh, manajemen tidak ingin menyajikan laba yang tinggi karena

ini akan berarti peningkatan pembayaran pajak (pemerintah menginginkan

sebaliknya, laba yang tinggi untuk mendapat pajak yang tinggi), selain itu laba yang

tinggi akan membuat karyawan meminta bonus. Konflik kepentingan (conflict of

interest) semacam ini dapat terjadi jika laporan keuangan ditujukan untuk melayani

kepentingan satu pihak saja. Oleh karena itu, untuk melayani kepentingan satu pihak

tertentu, entitas menyajikan laporan keuangan bertujuan khusus (special purpose

financial statement), sebagai contoh adalah laporan fiskal.

Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 telah meluncurkan

standar akuntansi ETAP (SAK-ETAP) bertepatan dalam acara Seminar Nasional

Akuntansi “Tiga pilar Standar Akuntansi Indonesia” yang dilaksanakan oleh

Universitas Brawijaya dan Ikatan Akuntan Indonesia. Nama standar ini sedikit unik

karena diberi nama Standar Akuntansi UKM (Usaha Kecil dan Menengah), namun

Page 22: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengingat definisi UKM sendiri sering berubah, maka untuk menghindari kerancuan,

standar ini diberi nama SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Apabila SAK-

ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu

membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di

dalam beberapa hal SAK- ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan

dibandingkan dengan PSAK adanya ketentuan pelaporan yang lebih kompleks.

Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya

sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab.

Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka standar ini dimaksudkan

untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik, yang dimaksud adalah entitas

yang tidak memiliki akuntabilitas publik secara signifikan dan tidak menerbitkan

laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi

pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat

langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemberi kredit. SAK-

ETAP ini akan berlaku efektif per 1 Januari 2011 namun penerapan dini per 1 Januari

2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK-ETAP harus

membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved

statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan

keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK-ETAP kecuali jika mematuhi

semua persyaratan dalam SAK-ETAP, apabila perusahaan memakai SAK-ETAP,

maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu

kepada SAK-ETAP.

Mengingat kebijakan akuntansi SAK-ETAP di beberapa aspek lebih ringan

daripada PSAK, maka ketentuan transisi dalam SAK-ETAP ini cukup ketat misalnya

pada BAB 30 disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-ETAP, yakni 1

Januari 2011, entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK-ETAP

dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan

Page 23: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak

diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK-ETAP ini untuk penyusunan

laporan keuangan berikutnya. Oleh sebab itu per 1 Januari 2011, perusahaan yang

memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan

tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan

SAK-ETAP.

International Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International

Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan

akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka akuntasi berbasiskan prinsip yang meliputi

penilaian professional dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi,

penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait transaksi

tersebut. Dengan demikian, pengguna laporan keuangan dapat dengan mudah

membandingkan informasi keuangan entitas antarnegara di berbagai belahan dunia.

Implikasinya, mengadopsi IFRS berarti mengadopsi bahasa pelaporan

keuangan global yang akan membuat suatu perusahaan dapat dimengerti oleh pasar

global. Suatu perusahaan akan memiliki daya saing yang lebih besar ketika

mengadopsi IFRS dalam laporan keuangannya. Tidak mengherankan, banyak

perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang signifikan saat

memasuki pasar modal global. Di dunia internasional, IFRS telah diadopsi oleh

banyak negara, termasuk negara-negara Uni Eropa, Afrika, Asia, Amerika Latin dan

Australia. Di kawasan Asia, Hong Kong, Filipina dan Singapura pun telah

mengadopsinya.

Sejak 2008, diperkirakan sekitar 80 negara mengharuskan perusahaan yang

telah terdaftar dalam bursa efek global menerapkan IFRS dalam mempersiapkan dan

mempresentasikan laporan keuangannya. Dalam konteks Indonesia, konvergensi

IFRS dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan hal yang

sangat penting untuk menjamin daya saing nasional. Perubahan tata cara pelaporan

Page 24: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

keuangan dari Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), PSAK, atau

lainnya ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi kompetensi bagi akuntan

publik, penilai (appraiser), akuntan manajemen, regulator dan akuntan pendidik.

Sejak 2004, profesi akuntan di Indonesia telah melakukan harmonisasi antara PSAK

dan IFRS. Konvergensi IFRS diharapkan akan tercapai pada 2012. Walaupun IFRS

masih belum diterapkan secara penuh saat ini, persiapan dan kesiapan untuk

menyambutnya akan memberikan daya saing tersendiri untuk entitas bisnis di

Indonesia. Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global yang

tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk

merger dan akuisisi (M&A), lintasnegara. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar

akuntansi tunggal global, kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi

IFRS akan menjadi daya saing di tingkat global. Di Indonesia telah menerapkan tiga

Standar Akuntansi Keuangan yaitu, SAK-ETAP, SAK Umum (berbasis IFRS), dan

yang terakhir yaitu SAK Syariah dimana masing-masing standar akuntansi tersebut

mempunyai perbedaan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik

untuk mengambil judul “ Kajian Analisis Literatur Perbedaan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Standar

Akuntansi Keuangan Umum (SAK Umum), Dan International Financial

Reporting Standards (IFRS)”.

B. Pembatasan Masalah

Setelah mengetahui gambaran tentang SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS,

dapat di ketahui betapa pentingnya SAK tersebut untuk penyajian laporan keuangan

sesuai dengan bidang dan jenis perusahaan. Oleh karena luasnya perbedaan antara

SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS maka dalam penelitian ini dibatasi hanya

mengenai perbedaan ruang lingkup dan penerapan antara SAK-ETAP, SAK Umum,

dan IFRS.

Page 25: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka timbul permasalahan yang dapat dirumuskan

sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh obyek yang diteliti dan sesuai dengan

latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perbedaan ruang lingkup antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan

IFRS?

2. Bagaimanakah perbedaan penerapan antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan ruang lingkup antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan

IFRS.

2. Untuk mengetahui perbedaan penerapan antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan

IFRS.

E. Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Manfaat yang diharapkan peneliti adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mendapatkan informasi gambaran umum perbedaan ruang lingkup dan

penerapan SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS.

b. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam

menyerap dan memahami ilmu yang diperoleh.

Page 26: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Sebagai referensi peneliti lain yang akan meneliti tentang perbedaan ruang

lingkup dan penerapan SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS di Indonesia

secara lebih luas.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan informasi-informasi kepada pihak-pihak yang

membutuhkan dan dapat sebagai bahan masukan dan informasi pada pihak-

pihak yang bersangkutan.

Page 27: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas

Publik (SAK-ETAP)

a. Ruang Lingkup SAK-ETAP

Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas publik

(SAK-ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik.

Dalam buku SAK-ETAP yang dikeluarkan oleh IAI (2009:1) menyebutkan

bahwa entitas tanpa akuntanbilitas publik adalah entitas yang :

1) Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan 2) Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose

financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika: 1) Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses

pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal.

2) Entitas menguasai asset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk kelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

En t i t as yan g me m il ik i akun t anb i l i t a s pub l ik s ign i fi kan

d ap at menggunakan SAK-ETAP jika otorisasi berwenang membuat regulasi

Page 28: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mengizinkan penggunaan SAK-ETAP pada umumnya, entitas tanpa akuntabilitas

publik adalah UKM, oleh karena itu pengguna ETAP akan banyak terdiri dari

entitas dengan kategori UKM. Penerbitan SAK-ETAP oleh DSAK IAI ini

adalah sebagai alternativ SAK yang boleh diterapkan oleh entitas di Indonesia,

sebagai bentuk SAK yang lebih sederhana dibandingkan dengan SAK Umum

yang lebih rumit. Apabila entitas tersebut memenuhi kriteria entitas publik,

maka tentu tidak ada pilihan lain kecuali menerapkan PSAK umum. Namun jika

tidak termasuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik, maka entitas dapat

memilih menerapkan SAK-ETAP atau SAK Umum. Menurut kebijakan yang

diterbitkan oleh DSAK IAI, pada 1 Januari 2011 suatu entitas tanpa akuntabilitas

publik dapat memilih untuk menerapkan SAK-ETAP atau PSAK Umum.

Apabila pada tahun 2011 suatu entitas tanpa akuntabilitas publik menetapkan

penggunaan PSAK umum, maka entitas tersebut setelah tahun 2011 tidak boleh

merevisi kebijakan akuntansinya dengan menggunakan SAK-ETAP. Oleh karena

adanya kebijakan tidak boleh merevisi ke SAK-ETAP itu, maka tahun 2011 ini

menjadi tahun yang sangat menentukan dan strategik bagi pengambilan

keputusan PSAK mana yang akan dipakai.

Sebagaimana diketahui, saat ini SAK yang diterapkan oleh setiap entitas

penyaji laporan keuangan adalah SAK Umum. SAK Umum tersebut secara

bertahap oleh DSAK IAI sedang dilakukan perubahan dengan adopsi

International Financial Reporting Standard (IFRS), sehingga pada tahun 2012

seluruh SAK merupakan hasil adopsi dari IFRS. Oleh karena itu, pada entitas

tanpa akuntabilitas publik yang saat ini menerapkan SAK Umum dan bermaksud

nantinya akan menerapkan SAK-ETAP, pada tahun 2011 harus melakukan

perubahan kebijakan akuntansinya. Sedangkan bagi perusahaan dengan

akuntabilitas publik tidak perlu melakukan penyesuaian apapun, karena entitas

ini hanya melanjutkan saja.

Page 29: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Aktivitas penyesuaian hanya perlu dilakukan oleh Entitas yang akan

menerapkan SAK-ETAP, maka terhadap entitas tanpa akuntabiltas publik saat ini

adalah waktu yang penting untuk mulai melakukan pertimbangan apakah akan

menerapkan SAK-ETAP atau melanjutkan PSAK Umum. Pertimbangan itu perlu

dilakukan karena 1) Penerapan suatu SAK menyangkut isu strategik, dan 2)

Sekali entitas menetapkan menggunakan SAK Umum maka tidak ada

kesempatan lagi untuk merivisi ke SAK-ETAP.

Penentuan kebijakan PSAK dikatakan menyangkut isu strategik karena

menyangkut isu yang berdampak jangka panjang disatu sisi, dan mempengaruhi

arah perusahaan di masa depan. Perusahaan yang saat ini merupakan entitas

tanpa akuntabilitas publik, umumnya perusahaan kecil-menengah (UKM) tentu

akan lebih sederhana menggunakan SAK-ETAP.

Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pada UKM

yaitu dengan penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). SAK-ETAP adalah pedoman pokok

penyusunan dan penyajian laporan keuangan pada UKM, agar laporan keuangan

lebih berguna dan dapat dimengerti, diperbandingkan serta tidak menyesatkan.

Adapun penyajian laporan keuangan menurut SAK-ETAP mencangkup hal

sebagai berikut:penyajian wajar, kepatuhan terhadap SAK-ETAP, kelangsungan

usaha, frekuensi pelaporan, penyajian yang konsisten, informasi komparatif,

materialitas dan agregasi dan laporan keuangan lengkap. Dengan demikian

dilihat dari fungsi manajemen , laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan

sebagai salah satu alat evaluasi perkembangan UKM. Agar laporan keuangan

dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan tujuan UKM, maka laporan

keuangan harus disusun berdasarkan SAK- ETAP. Dengan SAK-ETAP UKM ini

berarti UKM menyusun laporan keuangannya berdasarkan prinsip-prinsip

Page 30: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

akuntansi yang lazim dipakai dengan memperhatikan karakteristik koperasi

sehingga dapat menggambarkan kemajuan atau pekembangan usaha UKM.

Adanya SAK-ETAP untuk UKM ini bertujuan untuk mengatur perlakuan

akuntansi yang timbul dari hubungan transaksi lain yang spesifik pada UKM.

Pernyataan ini mencangkup mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan

pengungkapan dalam laporan keuangan. UKM dalam menjalankan usahanya

tidak terlepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu dalam SAK-

ETAP ini disajikan sebagai pedoman untuk menyusun laporan keuangan bagi

pemilik UKM. Kelengkapan laporan keuangan pada UKM itu sangat penting

karena dalam laporan tersebut harus dapat menyampaikan informasi-informasi

keuangan yang telah dilakukan UKM.

2. Standar Akuntansi Keuangan umum.

a. Ruang Lingkup Standar Akuntansi Keuangan.

Standar Akuntansi Keuangan merupakan kerangka acuan dalam prosedur

yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Keberadaanya dibutuhkan

untuk membentuk kesamaan prosedur dalam menjelaskan bagaimana laporan

keuangan disusun dan disajikan, oleh karenanya SAK umum sangat berarti dalam

hal kesatuan bahasa dalam menganalisa laporan-laporan keuangan bagi

perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainya. Di Indonesia standar

akuntansi keuangan tersebut dikenal dengan istilah Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) yang merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia

pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Standar

Akuntansi Keuangan ini sendiri terdiri dari sebuah pernyataan kerangka dasar

penyusunan dan penyajian laporan keuangan serta seperangkat standar akuntansi

keuangan dengan 35 pernyataan. SAK ini mulai berlaku efektif tanggal 1 januari

1995. Sebagai pedoman penyusunan dan penyajian laporan keuangan SAK

menjadi peraturan yang mengikat, sehingga pengertian yang bias terhadap suatu

pos laporan keuangan dapat dihindari.

Page 31: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Pemakaian Informasi Akuntansi

1) Pemakai informasi akuntansi

Pemakai informasi akuntansi dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:

a) Pihak intern yaitu pihak yang bertanggungjawab melaksanakan

jalannya peursahaan dalam hal ini manajemen.

b) Pihak esktern yakni pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan

tetapi hanya dalam batas-batas tertentu seperti pemilik atau calon

pemilik, kreditor/bank atau calon kreditor, badan pemerintah atau

pajak, dan pegawai atau karyawan.

2) Kegunaan Informasi akuntansi

Informasi akuntansi berguna untuk hal-hal sebagai berikut :

a) Bahan menyusun perencanaan perusahaan.

b) Pengendalian intern perusahaan.

c) Pengambilan keputusan.

d) Mengetahui posisi keuangan.

e) Mengetahui prospek perusahaan pada masa yang akan dating.

f) Memberi pertanggungjawaban kepada erbagai pihak di luar perusahaan

antara lain pemilik/persero, bank pemerintah dan pekerja atau pegawai.

3. International Financial Reporting Standards (IFRS).

a. Ruang Lingkup IFRS (Internasional Financial Accounting Standard)

IAI (2011): IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah

Suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi

jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan

IFRS adalah memastikan bahwa laporan keungan intern perusahaan untuk

periode-periode yang dimasukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung

informasi berkualitas tinggi yang :

Page 32: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1) Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode

yang disajikan.

2) Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan

pada IFRS.

3) Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para

pengguna.

Manfaat dari adanya suatu standar global:

1) Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh

dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang

digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi

alokasi lokal.

2) Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.

3) Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan

mengenai merger dan akuisisi.

4) Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat

disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada

saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Standar

akuntansi internasional (IAS) adalah standar yang dapat digunakan perusahaan

multinasional yang dapat menjembatani perbedaan-perbedaan antar Negara,

dalam perdagangan multinasional.

b. Kerangka Konseptual IFRS

Roy Iman Wirahardja (2011) Kerangka:

1) Mendefinisikan tujuan laporan keuangan. 2) Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam

laporan keuangan berguna. 3) Mendefinisikan unsur-unsur dasar laporan keuangan dan konsep-konsep

untuk mengakui dan mengukur dalam laporan keuangan.

Page 33: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

4) Menyediakan konsep pemeliharaan modal.

Hamonisasi telah berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar

perusahaan secara sukarela mengadopsi standar pelaporan keuangan

Internasional (IFRS). Banyak Negara yang telah mengadopsi IFRS secara

keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar standar nasional. Hal ini

dilakukan untuk menjawab permintaan investor institusional dan pengguna

laporan keuangan lainnya. Usaha-usaha standar internasional ini dilakukan secara

sukarela, saat standar internasional tidak berbeda dengan standar nasional, maka

tidak akan ada masalah, yang menjadi masalah, apabila standar internasional

berbeda dengan standar nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan

adalah standar nasional (rujukan pertama).

Banyak pro dan kontra dalam penerapan standar internasional, namun

seiring waktu, standar internasional telah bergerak maju dan menekan Negara-

negara yang kontra. Contoh : komisi pasar modal AS, SEC tidak menerima IFRS

sebagai dasar pelaporan keuangan yang diserahkan perusahaan-perusahaan yang

mencatatkan saham pada bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang

makin meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para

pembuat laporan non-AS. SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB

untuk mengembangkan standard akuntansi yang digunakan dalam laporan

keuangan yang digunakan dalam penawaran lintas batas. IFRS merupakan

standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting

Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International

Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu

Badan Standar Akuntansi Internasional Komisi Masyarakat Eropa Organisasi

Internasional Pasar Modal dan Federasi Akuntansi Internasioanal. Badan Standar

Akuntansi Internasional yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi

Internasional (IASC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar

akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong

Page 34: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan

dapat diperbandingkan (Choi et al, 1999 dalam Intan Immanuela,

puslit2.petra.ac.id)

IASC didirikan pada tahun 1973 dan beranggotakan anggota organisasi

profesi akuntan dari sepuluh negara. Di tahun 1999, keanggotaan IASC terdiri

dari 134 organisasi profesi akuntan dari 104 negara, termasuk Indonesia. Tujuan

IASC adalah (1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan

dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara

luas di seluruh dunia, serta (2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi

standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan. IASC

memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang

terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan,

pembuat laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat

dari organisasi antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk

membicarakan kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan

IASC.

Struktur IFRS

Natawidnyana (2008) menyatakan bahwa “Sebagian besar standar yang

menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting

Standars (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh

IASC. Pada bulan April 2001, IASB mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan

pengembangan standar yang dilakukan”.

International Financial Reporting Standards mencakup: 1) International Financial Reporting Standards (IFRS) standar yang diterbitkan

setelah tahun 2001. 2) International Accounting Standards (IAS) standar yang diterbitkan sebelum

tahun 2001.

Page 35: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3) Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) setelah tahun 2001

4) Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) sebelum tahun 2001 (www.wikipedia.org).

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar

akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan

atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi

untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke

dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah

pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari

suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan

maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga

yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan

untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat

disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan

pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk

menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan

diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam

badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang

menyertai laporan keuangan (Chariri 2009).

c. Penerapan IFRS (Internasional Financial Accounting Standard)

Pada bulan Desember 2008, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah

mencanangkan konvergensi PSAK ke IFRS secara penuh pada tahun 2012. Sejak

tahun 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia

(DSAK-IAI) melaksanakan program kerja terkait dengan proses konvergensi

tersebut sampai dengan tahun 2011.

Ditargetkan bahwa pada tahun 2012, seluruh PSAK tidak memiliki beda

material dengan IFRS yang berlaku per 1 Januari 2009. Setelah tahun 2012,

Page 36: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

PSAK akan di-update secara terus-menerus seiring adanya perubahan pada IFRS.

Bukan hanya mengadopsi IFRS yang sudah terbit, DSAK-IAI juga bertekad

untuk berperan aktif dalam pengembangan standar akuntansi dunia.

Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di

Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar

akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama

dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012

akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh

kepada IFRS. Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta

melakukan program konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita

tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar

akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)

tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi

internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board

(IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses

secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International

Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB.

Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat

pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat :

1) Full adoption

Suatu Negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan menerjemahkan IFRS

word by word ke dalam bahasa Negara tersebut gunakan

2) Adopted

Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di Negara

tersebut.

3) Piecemeal

Page 37: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Suatu Negara hanya mengadopsi sebagian nomor IFRS yaitu nomor

standar tertentu dan memilih paragraph tertentu saja.

4) Referenced

Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS

tertentu dengan bahasa dan paragraph yang disusun sendiri oleh badan

pembuat standar.

5) Not adopted at all

Suatu Negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.

Sedangkan arah pengembangan konvergensi IFRS meliputi :

1) PSAK yang sama dengan IFRS akan direvisi, atau akan diterbitkan PSAK yang

baru.

2) PSAK yang tidak diatur dalam IFRS, maka akan dikembangkan

3) PSAK industri khusus akan dihapuskan

4) PSAK turunan dari UU tetap dipertahankan

Pada 2011 tahap persiapan akhir dilakukan dengan menyelesaikan seluruh

infrastruktur yang diperlukan. Pada 2012 dilakukan penerapan pertama kali PSAK

yang sudah mengadopsi IFRS. Namun, proses konvergensi ini tidak semudah

membalikkan telapak tangan. Dampak yang ditimbulkan dari konvergensi ini akan

sangat mempengaruhi semua kalangan, baik itu bidang bisnis maupun pendidikan.

Handoko (2011) posisi IFRS/IAS yang sudah diadopsi hingga saat ini dan

diadopsi pada tahun 2009 dan 2010 adalah seperti yang tercantum dalam daftar-

daftar berikut ini.

Tabel 1:

IFRS/IAS yang Diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2009

1. IFRS 2 Share-based payment

2. IFRS 4 Insurance contracts

Page 38: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations

4. IFRS 6 Exploration for and evaluation of mineral resources

5. IFRS 7 Financial instruments: disclosures

6. IAS 1 Presentation of financial statements

7. IAS 27 Consolidated and separate financial statements

8. IAS 28 Investments in associates

9. IFRS 3 Business combination

10. IFRS 8 Segment reporting

11. IAS 8 Accounting policies, changes in accounting estimates and errors

12. IAS 12 Income taxes

13. IAS 21 The effects of changes in foreign exchange rates

14. IAS 26 Accounting and reporting by retirement benefit plans

15. IAS 31 Interests in joint ventures

16. IAS 36 Impairment of assets

17. IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent assets

18. IAS 38 Intangible assets

Tabel 2:

IFRS/IAS yang diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2010

1. IAS 7 Cash flow statements

2. IAS 20 Accounting for government grants and disclosure of government

assistance

3. IAS 24 Related party disclosures

4. IAS 29 Financial reporting in hyperinflationary economies

5. IAS 33 Earning per share

6. IAS 34 Interim financial reporting

7. IAS 41 Agriculture

Page 39: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

B. Kerangka Berfikir

SAK umum, SAK-ETAP dan International Financial Reporting Standards

(IFRS), merupakan standar pelaporan akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka

akuntasi berbasiskan prinsip yang meliputi penilaian profesional yang kuat dengan

transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai

kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait transaksi tersebut. Dengan adanya standar

global tersebut memungkinkan keterbandingan dan pertukaran informasi secara

universal. Konvergensi IFRS dapat meningkatkan daya informasi dari laporan

keuangan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Adopsi standar internasional

juga sangat penting dalam rangka stabilitas perekonomian. SAK umum, SAK-ETAP

dan IFRS mempunyai perbedaan ruang lingkup dan penerapan dengan demikian,

penulis akan menganalisis SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS melalui literatur yang

sesuai dengan SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS. Sehingga pengguna laporan

keuangan dapat dengan mudah membandingkan informasi keuangan negara entitas

antarnegara dan di berbagai belahan dunia.

Alur kerangka berfikir dapat di gambarkan sebagai berikut:

Literatur Yang Berhubungan Dengan SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS

SAK umum SAK-ETAP

IFRS

Analisis Perbedaan SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS

Hasil Analisis

Kesimpulan dan Saran

Page 40: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 1. Alur kerangka berfikir

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan. Proposal disahkan dengan

tahapan sebagai berikut:

TAHUN 2011 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1. Proses penelitian a. Menyusun proposal b. Mengurus perijinan

2. Pelaksanaan penelitian a. Pengumpulan data b. Analisis data

3. Penyusunan laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap subyek atau obyek penelitian

Page 41: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang dengan mendasarkan

fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi.

Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan atau memperoleh

data kemudian diolah dan dianalisa untuk mendapatkan kebenaran secara ilmiah.

Sesuai dengan permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang

akan mendeskripsikan mengenai perbedaan SAK-ETAP,SAK umum, dan IFRS.

2. Strategi Penelitian

Sugiyono (2009:15) penelitian kualitatif adalah

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah ekperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Sedangkan Kirk dan Miller (1986:9) dalam Lexy J. Moeleong (2003:25)

mendifnisikan bahwa penelitian kualitatif adalah “Tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada

manusia serta kawasannya sendiri berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan dalam peristilahanya”.

C. Pendekatan Penelitian

Dalam pendekatan kualitatif, peneliti akan memperoleh data dari kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati serta informasi yang

21

Page 42: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dikumpulkan didapat dengan cara mendalami fenomena yang ada sehingga diperoleh

deskripsi dan penjelasan mengenai perbedaan SAK-ETAP,SAK umum, dan IFRS.

D. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan-

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber

data dalam penelitian ini adalah berupa literatur dan buku-buku yang berhubungan

dengan SAK-ETAP,SAK umum, dan IFRS.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode library research/ studi kepustakaan/

studi dokumentasi. Afifudin (2009:140) metode studi kepustakaan adalah “Teknik

pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti”.

Dokumen-dokumen yang di kumpulkan akan membantu peneliti dalam memahami

fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu dalam membuat

interpretasi data. Selain itu, dokumen dan data-data literer dapat membantu dalam

menyusun teori dan melakukan validitas data.

F. Teknik Analisis Data

Suharsimi (2006:235) teknik analisis data adalah “Pengolahan data yang

diperoleh dengan menggunakan rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan

pendekatan penelitian”. Menurut Sugiono (2009:207) teknik analisis data adalah

“Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber terkumpul”.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasinya.

G. Prosedur Penelitian

Page 43: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Tahapan persiapan yang terdiri dari pengumpulan

informasi sampai pada bahan teori yang mendukung perumusan masalah penelitian

ini. Tahap pelaksanaan, dimana peneliti dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu

kerangka teori dan hasil penelitian yang diharapkan mulai mengadakan observasi,

survey dan pengumpulan data, penarikan kesimpulan, penyusunan laporan penelitian

dan sampai memperbanyak laporan.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum

Standar Akuntansi Keuangan merupakan kerangka acuan dalam prosedur

yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Keberadaan SAK dibutuhkan

untuk membentuk kesamaan prosedur dalam menjelaskan bagaimana laporan

keuangan disusun dan disajikan, oleh karenanya standar laporan keuangan sangat

berarti dalam hal kesatuan bahasa dalam menganalisa laporan-laporan keuangan bagi

perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainya. Di Indonesia standar akuntansi

keuangan tersebut dikenal dengan istilah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang

merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994

menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Standar Akuntansi Keuangan

ini sendiri terdiri dari sebuah pernyataan kerangka dasar penyusunan dan penyajian

laporan keuangan serta seperangkat standar akuntansi keuangan dengan 35

pernyataan. SAK ini mulai berlaku efektif tanggal 1 januari 1995. Sebagai pedoman

penyusunan dan penyajian laporan keuangan SAK menjadi peraturan yang mengikat,

sehingga pengertian yang bias terhadap suatu pos laporan keuangan dapat dihindari.

Page 44: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Karena saat ini standar akuntansi berbasis prinsip, maka diharapkan baik

praktisi maupun akademisi di bidang akuntansi untuk sungguh-sungguh menguasai

prinsip-prinsip akuntansi untuk melakukan judgement atas pencatatan transaksi.

Hingga saat ini, masih banyak praktisi maupun akademisi yang masih menguasai

akuntansi secara pragmatis. Konsep dan prinsip akuntansi tidak dikuasai dengan baik,

yang dipentingkan hanyalah pemecahan praktis. Pola semacam ini harus segera

ditinggalkan untuk menyambut era IFRS yang diawali pada tahun 2011(penerapan 15

PSAK dan 7 ISAK baru).

Tabel 3. Perbedaan SAK umum, SAK-ETAP, dan IFRS secara umum dapat

digambarkan dengan tabel sebagai berikut:

24

Page 45: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

No Elemen PSAK SAK ETAP IFRS

1 Penyajian Laporan

Keuangan

Laporan posisi keuangan

Informasi yang disajikan

dalam laporan posisi

keuangan

Pembedaan asset lancar

dan tidak lancar

dan laibilitas jangka pendek

dan jangka panjang

Aset lancar

Liabilitas jangka pendek

Informasi yang disajikan

dalam laporan

posisi keuangan atau catatan

atas laporan keuangan

(Perubahan istilah di ED

PSAK 1: Neraca menjadi

Laporan Posisi Keuangan,

Sama dengan PSAK, kecuali

informasi yang disajikan

dalam neraca, yang

menghilangkan pos:

Aset keuangan

Properti investasi yang

diukur pada nilai wajar (ED

PSAK 1)

Aset biologi yang diukur

pada biaya perolehan dan

nilai wajar (ED PSAK 1)

Kewajiban berbunga jangka

panjang

Aset dan kewajiban pajak

tangguhan

Kepentingan

nonpengendalian

Sama dengan PSAK.

Page 46: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Kewajiban (laibility) menjadi

(liabilitas)

2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi

komprehensif.

Informasi yang disajikan

dalam laporan Laba Rugi

Komprehensif.

Laba rugi selama periode.

Pendapatan komprehensif lain

selama periode.

Informasi yang disajikan

dalam laporan laba rugi

komprehensif atau catatan atas

laporan keuangan

Tidak sama dengan PSAK

yang menggunakan

istilah laporan laba

rugi komprehensif, SAK

ETAP menggunakan istilah

laporan laba rugi.

3 Penyajian

Perubahan Ekuitas

Sama dengan PSAK, kecuali

untuk beberapa hal yang

terkait pendapatan

komprehensif lain.

Laporan arus kas

Arus kas operasi disajikan

Terdapat pilihan penyajian

sebagai pernyataan utama

baik laporan laba rugi

yang diakui dan beban

atau laporan perubahan

ekuitas yang mencakup

Page 47: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dengan metode tidak

langsung

Arus kas bunga & dividen,

pajak penghasilan, dan

transaksi nonkas

subtotal penghasilan dan

beban.

Menetapkan pengakuan

dan pengukuran untuk

pembayaran berbasis

saham.

4 Catatan Atas

Laporan

Keuangan

Catatan atas laporan keuangan

Struktur

Pengungkapan kebijakan

Akuntansi

Sumber estimasi

ketidakpastian

Modal (ED PSAK 1)

Pengungkapan lain

Sama dengan PSAK, kecuali

pengungkapan modal.

Kebijakan akuntansi

Sumber estimasi

ketidakpastian

5 Laporan Arus Kas Arus kas aktivitas operasi:

metode langsung dan tidak

langsung

Arus kas aktivitas investasi

Arus kas aktivitas pendanaan

Arus kas mata uang asing

Sama dengan PSAK kecuali:

Arus kas aktivitas operasi:

metode tidak langsung

Arus kas mata uang asing,

tidak diatur.

Sama dengan PSAK

kecuali bahwa arus kas

aktivitas operasi untuk

perusahaan yang terdaftar

tidak diharuskan

menggunakan metode

Page 48: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Arus kas bunga dan dividen,

pajak penghasilan, transaksi

non-kas

langsung.

6 Laporan keuangan

konsolidasi dan

terpisah

Persyaratan penyajian laporan

keuangan konsolidasi

Entitas bertujuan khusus

Prosedur konsolidasi

Laporan keungan tersendiri

Laporan keuangan gabungan

Tidak diatur (Lihat Bab 12). Sama dengan PSAK

7 Kebijakan

akuntansi, estimasi,

dan kesalahan

PSAK 25 (Laba atau Rugi

Bersih untuk periode Berjalan,

Kesalahan Mendasar, dan

Perubahan Kebijakan

Akuntansi)

Laba atau rugi bersih untuk

Periode berjalan

Kesalahan Mendasar

Perubahan kebijakan

Akuntansi

Pemilihan dan penerapan

SAK ETAP sudah maju satu

langkah dibandingkan PSAK

(tidak ada “kesalahan

mendasar” dan “laba atau

rugi luar biasa”).

Sama dengan PSAK

kecuali tidak ada

penekanan bahwa hanya

kesalahan yang mendasar

yang dikoreksi.

Page 49: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

kebijakan akuntansi

Konsistensi dan perubahan

kebijakan

Akuntansi

Perubahan Estimasi akuntansi

Kesalahan.

Pos luar biasa

Laba atau rugi dari aktivitas

normal

Operasi yang tidak dilanjutkan

Perubahan estimasi Akuntansi

Penerapan suatu standar

Akuntansi keuangan

Perubahan kebijakan

Akuntansi yang lain

8 Instrumen

Keuangan Dasar

Ruang lingkup: aset dan

kewajiban keuangan

Instrumen keuangan dasar:

Diklasifikasikan pada nilai

wajar melalui laporan laba

Tidak diatur

Ruang lingkup: sama

dengan PSAK.

Instrumen keuangan

dasar: Semua aset

keuangan harus

Page 50: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

rugi, dimiliki hingga jatuh

tempo, tersedia untuk dijual,

pinjaman dan pinjaman yang

diberikan

Impairment menggunakan

incurred loss concept

Hedging dan derivatif

Ruang lingkup: investasi pada

efek tertentu

Klasifikasi trading, held to

maturity, dan available for

sale.

diklasifikasikan menjadi

pinjaman dan piutang,

dimiliki hingga jatuh

tempo, nilai wajar melalui

laba rugi atau tersedia

untuk dijual.

Sebuah instrumen

keuangan dapat ditunjuk

pada awal pengakuan

diukur sebagai salah satu

nilai wajar melalui laba

atau rugi jika kriteria

tertentu terpenuhi.

9 Persediaan Pengukuran persediaan

Biaya persediaan

Biaya pembelian

Biaya konversi

Biaya lain-lain

Biaya persediaan pemberian

Sama dengan PSAK. Kecuali

tidak ada persediaan pialang

komoditi.

Sama dengan PSAK

Page 51: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

jasa

Teknik pengukuran biaya

Rumus biaya

Nilai realisasi bersih

Pengakuan sebagai beban

Pengungkapan

10 Investasi pada

perusahaan asosiasi

dan entitas anak

Ruang lingkup: entitas

asosiasi

Metode akuntansi:

Metode ekuitas yang

dikonsolidasikan.

Model nilai wajar (ED PSAK 15)

Ruang lingkup: entitas

asosiasi dan entitas anak

metode ekuitas dan tidak di

konsolidasikan.

Sama dengan PSAK kecuali:

Ruang lingkup : untuk

semua jenis usaha.

Investor tidak menyusun

laporan konsolidasi.

Investor dapat menyususn

laporan keuangan

tersendiri.

11 Investasi

pada perusahaan

asosiasi dan entitas

anak

Jointly controlled operation,

asset, and entity

Metode akuntansi

Metode konsolidasi

proporsional

Sama dengan PSAK kecuali

metode akuntansi hanya

menggunakan metode biaya

dan tidak dikonsolidasikan.

Page 52: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Metode ekuitas

Model nilai wajar (ED PSAK

12 : PBA/PBO/PBE)

12 Property Investasi Metode akuntansi

Model nilai wajar

Model biaya

Metode akuntansi: model

biaya.

Sama dengan PSAK

13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan

komponenisasi

Pengukuran menggunakan

model biaya atau model

revaluasi

Pengukuran biaya perolehan

Pengakuan pengeluaran

selanjutnya

Penyusutan

Tidak perlu review nilai

residu, metode penyusutan,

dan umur manfaat setiap akhir

periode pelaporan, tetapi jika

ada indikasi perubahan saja

Sama dengan PSAK kecuali:

Tidak menggunakan

pendekatan komponenisasi.

Revaluasi diijinkan jika

dilakukan berdasarkan

Peraturan Pemerintah. Hal

ini mengacu ke PSAK 16

(1994)

Tidak perlu review nilai

residu.

Umur manfaat terbatas.

Sama dengan PSAK kecuali:

Masa manfaat, nilai sisa

dan metode penyusutan

harus direview minimum

setiap tanggal neraca.

Aktiva tetap dapat dinilai

kembali.

Biaya pembongkaran asset

tetap dapat dikapitalisasi

terhadap asset yang

terkait.

Perlakuan akuntansi untuk

pertukaran asset tetap

dilihat dari subtansi

Page 53: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

komersial dari asset

tersebut.

14 Asset Tidak

Berwujud

Prinsip umum untuk

pengakuan

Pengakuan awal, pengukuran

selanjutnya

Amortisasi selama umur

manfaat atau 10 tahun

Penurunan nilai

Sama dengan PSAK, kecuali

aset tidak berwujud yang

diperoleh dari penggabungan

usaha.

Amortisasi tidak terbatas

atau terbatas.

Aktiva tidak berwujud

mungkin akan dinilai

kembali ke nilai wajar

hanya jika ada pasar aktif.

Menggunakan metode

pembelian

Goodwill dimaortisasi 5 tahun

atau 20 tahun dengan

justifikasi manajemen

Tidak diatur Mengakuisisi goodwill

dan aktiva tak berwujud

lainnya dengan tak

terbatas dan tidak

diamortisasi tetapi harus

diuji untuk penurunan

setidaknya setiap tahun.

15 Sewa Mengatur perjanjian yang

mengandung sewa

Klasifikasi sewa: indikator

yang tidak perlu (pengalihan

Mengakui sewa

pembiayaan sebagai aset

Page 54: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Klasifikasi bersifat principle

based

Laporan keuangan lessee dan

Tidak mengatur perjanjian

yang mengandung sewa

(ISAK )

aset, opsi beli, min 75%

umur ekonomis, min 90%

nilai wajar, dan aset bersifat

khusus)

dan kewajiban dalam

neraca sebesar nilai sama

dengan lebih rendah dari

nilai wajar aset sewaan

atau nilai sekarang dari

pembayaran sewa

minimum, masing-masing

ditentukan pada awal

masa sewa.

Mengatur perjanjian yang

mengandung sewa.

lessor Klasifikasi sewa: kombinasi

IFRS for SMEs dan SFAS

13

Laporan keuangan lessee

dan lessor menggunakan

PSAK 30 (1990): Akuntansi

SewaGuna Usaha

Kewajiban diestimasi Sama dengan PSAK

Page 55: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Kewajiban kontinjensi

Aset kontinjensi

16 Ekuitas Penjelasan

Akuntasi ekuitas untuk badan

usaha bukan PT

Akuntansi ekuitas untuk

badan usaha berbentuk PT

Reorganisasi

Selisih penilaian kembali

Sama dengan PSAK, kecuali :

Reorganisasi

Selisih penilaian kembali

Sama dengan PSAK

17 Pendapatan Penjualan barang

Penjualan jasa

Kontrak konstruksi

Bunga, dividen dan royalti

Lampiran kasus

pengakuan pendapatan (ED

PSAK 23)

Sama dengan PSAK. Sama dengan PSAK

18 Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjaman

Pengakuan dan kapitalisasi

biaya pinjaman

Biaya pinjaman langsung

dibebankan

Tidak diatur

Page 56: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

19 Penurunan Nilai

Aset

Penurunan nilai persediaan

Penurunan nilai non-

persediaan

Penurunan nilai goodwill

Sama dengan PSAK, kecuali:

Ruang lingkup yang meliputi

semua jenis aset.

Tidak mengatur penurunan

nilai goodwill

Ada tambahan penurunan

nilai untuk pinjaman yang

diberikan dan piutang yang

menggunakan PSAK

31:Akuntansi Perbankan

paragraf 16 dan 17.

Tidak diatur

20 Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan pasca kerja, untuk

manfaat pasti menggunakan

PUC

Imbalan jangka panjang

lainnya

Pesangon pemutusan kerja

Sama dengan PSAK, kecuali

untuk manfaat pasti

menggunakan PUC dan jika

tidak bisa, menggunakan

metode yang disederhanakan

Sama dengan PSAK kecuali :

Mengakui kenaikan

kewajiban untuk pasca-

kerja selama tidak lebih

dari lima tahun.

Jika penerapan standar

berkurang, kewajiban

perusahaan diwajibkan

Page 57: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

untuk mengakui

penurunan segera.

21 Pajak Penghasilan Menggunakan deferred

tax concept

Pengakuan dan pengukuran

pajak kini

Pengakuan dan pengukuran

pajak tangguhan

Menggunakan tax payable

concept

Tidak ada pengakuan dan

pengukuran pajak tangguhan

Konsep pajak terutang (tax

liability concept)

Sama dengan PSAK kecuali :

Presentasi atau

pengungkapan item

pendapatan dan beban

bersih setelah pajak atau

ditandai sebagai item pos

luar biasa dalam laporan

laba rugi atau catatan yang

dilarang

22 Mata Uang

Pelaporan

Mata uang pencatatan dan

pelaporan

Mata uang fungsional

Penentuan saldo awal

Penyajian komparatif

Perubahan mata uang

pencatatan dan pelaporan

Sama dengan PSAK Mata

Uang Pelaporan

Mata uang fungsional

Pelaporan transaksi mata

uang asing dalam mata uang

fungsional

Perubahan mata uang

Entitas dapat menyajikan

laporan keuangan dalam

mata uang selain mata

uang fungsional.

Page 58: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

fungsional (Pada prinsipnya

sama)

Dalam perpajakan mata uang

yang digunakan adalah

Rupiah.

23 Peristiwa setelah

akhir periode

pelaporan

Peristiwa yang memerlukan

penyesuaian

Peristiwa yang tidak

memerlukan penyesuaian

Sama dengan PSAK Klasifikasi kewajiban

dalam kasus-kasus

tertentu mencerminkan

neraca pasca perjanjian.

24 Pengungkapan

pihak-pihak yang

mempunyai hubung

an istimewa

Pengertian pihak-pihak yang

mempunyai hubungan

istimewa

Pengungkapan

Sama dengan PSAK 7 Sama dengan PSAK

25 Aktivitas Khusus Akuntansi perkoperasian

Akuntansi minyak dan gas

bumi

Akuntansi pertambangan

umum

Tidak diatur Tidak diatur

Page 59: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Akuntansi perusahaan efek

Akuntansi reksa dana

Akuntansi perbankan dan

asuransi

26 Ketentuan Transisi Retrospektif atau prospektif

(jika tidak praktis) yang

diterapkan secara

prospective catchup

(dampak ke saldo laba)

Perpindahan dari dan ke

SAK-ETAP

27 Tanggal Efektif Berlaku efektif untuk laporan

keuangan yang dimulai pada

tanggal 1 Januari 2011,

penerapan dini 1 Januari

2010

Page 60: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Ruang Lingkup Perbedaan SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS

1. Penyajian Laporan Keuangan.

Secara umum penyajian laporan keuangan PSAK umum, SAK-ETAP

dan IFRS hampir sama yaitu dalam penyajian laporan lengkap terdiri dari:

a. Laporan posisi keuangan;

b. Laporan laba rugi;

c. Laporan pendapatan komprehensif (kecuali untuk SAK-ETAP)

d. Laporan perubahan ekuitas;

e. Laporan arus kas, dan

f. Catatan atas laporan keuangan, termasuk kebijakan akuntansi.

Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca

untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia. Perubahan definisi-definisi

seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan

nonpengendali (non-controlling interest) Penyajan kepentingan non pengendali

sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba. LK

konsolidasian Laporan keuangan awal periode (dari periode sajian) untuk

penyajian retroaktif. Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut

PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar).

Dalam PSAK umum dan IFRS perubahan penulisan neraca menjadi

laporan posisi keuangan tetapi dalam SAK-ETAP tidak ada perubahan penulisan.

PSAK 1 (revisi 2009) diadopsi dari IAS 1. Dalam IAS 1, penyajian dalam neraca

aset diurutkan dari non current asset diikuti dengan current asset. Sedangkan di

Indonesia penyajian diurutkan berdasar likuiditas (current asset diikuti

dengan non current asset). Perubahan dalam adopsi dikarenakan dalam IAS 1,

urutan penyajian bukan merupakan suatu hal yang wajib. Penyajian neraca dalam

SAK-ETAP menghilangkan pos-pos :

a. Aset keuangan.

Page 61: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1).

c. Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1)

d. Kewajiban berbunga jangka panjang.

e. Aset dan kewajiban pajak tangguhan.

f. Kepentingan non pengendalian.

Tabel 4. Laporan posisi keuangan PSAK 1

ASET LIABILITAS

Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek

Aset tidak Lancar Liabilitas Jangka Panjang

Ekuitas

Hak Non Pengendali

Ekuitas yang dapat diatribusikan ke

pemilik entitas induk

Tabel 5. Laporan posisi keuangan IAS 1 (IFRS 1)

ASET Ekuitas

Aset tidak Lancar Hak Non Pengendali

Aset Lancar Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

Liabilitas

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

Page 62: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Laporan Laba Rugi

Dalam SAK umum laporan Laba rugi menjadi Laporan Laba Rugi

Komprehensif. Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba

komprehensif Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan

mayoritas. Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi. Klasifikasi beban

berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan

berdasarkan sifat penyajian pos luar biasa tidak diperkenankan lagi.

Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang

menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian

secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut :

a. Pendapatan

b. Biaya keuangan

c. Bagian laba rugi dari entitas social dan joint venture yang dicatat dengan

metode ekuitas

d. Beban pajak

e. Suatu jumlah tunggal yang mencangkup total dari:

1) Laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan

2) Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran

nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan asset atau

kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan.

f. Laba rugi

g. Setiap komponen pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan seseuai

dengan sifat

h. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas social joint venture yang

dicatat dengan metode ekuitas.

Informasi dalam Laba Rugi Komprehensif

a. Ketika pos-pos pendapatan atau bernilai material, maka entitas

mengungkapkan sifat dan jumlah yang terpisah.

Page 63: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan

menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas mana

yang lebih andal dan relevan.

Tidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilah laporan laba

rugi komprehensif, SAK-ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.

3. Penyajian Perubahan Ekuitas.

PSAK umum

a. Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang

diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali.

b. Untuk tiap komponen ekuitas pengaruh penerapan retospektif .

c. Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos

pendapatan komprehensif dan transaksi dengan pemilik.

d. Jumlah deviden yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dari dividen per

saham diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Ruang lingkup ekuitas diatur untuk :

a. Perusahaan BUMN,

b. Perusahaan swasta

c. Koperasi sesuai UU-RI

SAK-ETAP

Dalam SAK-ETAP terdapat perbedaan dengan PSAK umum yaitu hal-hal

yang berkaitan dengan pendapatan komprehensif. Arus kas koperasi disajikan

dengan metode tidak langsung.

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

a. Dalam SAK umum disajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan

dan kebijakan akuntansi yang menjadi dasar pengukuran, kebijakan yang

relevan, asumsi dalam estimasi. Sedangkan SAK-ETAP dasar pengukuran

yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Kebijakan akuntansi

lain yang digunakan yang relevan untuk memahami laporan keuangan.

Page 64: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan

dibagian manapun dalam laporan keuangan.

c. Memberikan informasi yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan

keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan

keuangan.

d. Sepanjang dalam penyajian laporan keuangan di nilai sangat praktis,

penyajian laporan keuangan disajikan secara sistematis.

e. Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yang berhubungan

dalam catatan atas laporan keuangan.

f. Sumber estimasi dalam SAK-ETAP entitas harus mengungkapkan dalam

catatan atas laporan keuangan tentang informasi mengenai asumsi pokok

tentang masa depan dan sumber pokok lain untuk mengestimasi

ketidakpastian pada akhir periode pelaporan.

Pengungkapan lain dakam SAK umum:

a. Jumlah deviden diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan.

b. Jumlah deviden preferen yang tidak diakui.

5. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas yang diatur dalam SAK umum pada aktivitas operasinya

menggunakan metode langsung dan tidak langsung, untuk perusahaan yang

terdaftar diharuskan menggunakan metode langsung,sedangkan dalam IFRS 7

untuk perusahaan yang terdaftar tidak harus menggunakan metode langsung.

SAK-ETAP metode yang digunakan adalah metode tidak langsung. Hal ini

dikarenakan arus kas pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan

kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi.

6. Laporan Keuangan Konsolidasi dan Terpisah

Prosedur laporan keuangan konsolidasi:

Page 65: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

a. Jumlah investasi oleh induk perusahaan di masing-masing anak perusahaan

akan dihilangkan seiring dengan bagian dari ekuitas di masing-masing anak

perusahaan (lihat IFRS 3, yang menggambarkan perlakuan goodwill).

b. Mengidentifikasi hak minoritas apapun dalam hasil dari pelaksanaan anak

perusahaan yang dikonsolidasi, yang berhubungan dengan pelaksanaan

pelaporan.

c. Mengidentifikasi setiap hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan

yang dikonsolidasi, karena terpisah dari ekuitas yang sesuai dengan yang

dominan.

Akuntansi untuk investasi dalam laporan keuangan tersendiri

Dimana disusun laporan keuangan tersendiri, investasi pada anak

perusahaan, entitas bersama-dikendalikan dan perusahaan asosiasi yang tidak

diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS 5.

7. Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan

a. Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan, pengukuran dan

penyajian.

b. Kebijakan akuntansi harus tunduk pada PSAK dan mempertimbangkan

panduan aplikasi, jika tidak ada ada menggunakan pertimbangan.

c. Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan kecuali dipersyaratkan

PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang lebih andal dan relevan

untuk diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktis

d. SAK-ETAP tidak ada penulisan tidak ada “kesalahan mendasar” dan “laba

atau rugi luar biasa”.

8. Instrumen Keuangan Dasar

a. Semua ketentuan tentang pengungkapan dipindahkan ke PSAK 60 (IFRS 7)

b. Tambahan pengaturan khusus tentang :

1) Puttable instrument , kewajiban untuk menyerahkan bagian aset neto

secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi, waran dikategorikan dan

Page 66: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan

sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Instrumen

yang mempunyai fitur opsi jual adalah instrumen keuangan yang

memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen

kepada penerbit dan memperoleh kas atau aset keuangan lain atau secara

otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya suatu

peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang atau kematian atau

purna karya dari pemegang instrumen.

c. Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai wajar

ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen yang diukur dengan

menggunakan nilai wajar.

d. Penghapusan (dererecognition) aset keuangan didasarkan atas kombinasi

“risk and reward” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi atas risk and

reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer pengendalian

e. Pengakuan atas penghapusan liabilitas keuangan ketika utang baru diterbitkan

memiliki persyaratan yang berbeda dengan utang lama.

f. Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term dapat

menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.

g. Empat kategori aset keuangan:

1) Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi;

2) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;

3) Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan

4) Aset keuangan tersedia untuk dijual.

h. Dua kategori liabilitas keuangan

1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi

2) Kewajiban lain

Page 67: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

i. Pengukuran aset keuangan dengan menggunakan nilai wajar dalam arti luas

j. Beberapa perbedaan dalam praktik dalam mengidentifikasi derivatif majemuk.

IFRS

a. Ruang lingkup: sama dengan PSAK.

b. Instrumen keuangan dasar: Semua aset keuangan harus diklasifikasikan menjadi

pinjaman dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, nilai wajar melalui laba rugi

atau tersedia untuk dijual.

c. Sebuah instrumen keuangan dapat ditunjuk pada awal pengakuan sebagai salah

satu diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi hanya jika kriteria tertentu

terpenuhi.

9. Persediaan

PSAK umum

a. Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian persediaan

dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan.

b. Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada pihak

ketiga contoh pajak.

c. Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat menimbulkan

beban bunga.

d. Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga perolehan

dan nilai realisasi bersih

e. Metode LIFO tidak diperkenankan lagi (IAS 2)

f. Perlu dipertimbangkan untuk tidak mengajarkan konsep advance LIFO, cukup

sampai LIFO.

g. Persediaan pialang-pedagang komoditi menggunakan fair value, sedangkan

dalam SAK-ETAP tidak diatur.

10. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi dan Entitas Anak

PSAK 15 diterapkan untuk Investasi pada entitas asosiasi tetapi tidak

diterapkan untuk investasi yang dimiliki:

Page 68: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a. Organisasi modal ventura

b. Reksa dana, unit perwalian, dana asuransi untuk nilai wajar melalui laporan

laba rugi

Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana investasi pada awalnya

diakui sebesar biaya perolehan. Ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian

laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.

a. Pengakuan atas pendapatan komprehensif diakui sebagai pendapatan

komprehensif dan kenaikan investasi pada pembukuan investor.

b. Distribusi dari investasi mengurangi nilai tercatat investasi.

SAK-ETAP metode ekuitas tidak dikonsolidasikan karena SAK-ETAP tidak

mengatur laporan keuangan konsolidasi.

11. Properti Investasi

a. Properti (tanah atau bangunan atau bagian dari bangunan atau keduanya) yang

dikuasai (oleh pemilik melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental

atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya.

b. Pengakuan

1) Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai

kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh

properti investasinya.

2) Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti

investasi diakui dalam laporan laba rugi.

3) Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.

4) Jika menggunakan model biaya (PSAK 16)

12. Aset Tetap

a. Komponen biaya perolehan adalah estimasi biaya untuk memindahkan aset.

SAK-ETAP tidak mengguankan pendekatan komponenisasi.

b. Suku cadang dengan kriteria tertentu diakui sebagai aset tetap

c. Penilaian aset tetap dikurangi dengan depresiasi dan penurunan nilai

Page 69: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

d. Pertukaran aset tetap tidak membedakan similar atau non similar,

menggunakan harga wajar. Kecuali pertukaran yang tidak memiliki nilai

komersial atau nilai wajar tidak diperoleh nilai buku.

e. Penilaian dengan menggunakan model revaluasi dan model biaya . SAK-

ETAP revaluasi diijinkan jika dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994).

f. Review atas masa manfaat, nilai residu setiap pelaporan, metode penyusutan

perubahan estimasi wajib dilakukan setiap tahun ( IFRS 16).

13. Asset Tidak Berwujud

a. Aset tidak berwujud memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang, dapat

diukur dengan andal.

b. Masa manfaat

1) terbatas dan tidak terbatas

2) Direview setiap tanggal laporan keuangan

c. Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas.

d. Model Biaya dan Model Revaluasi

e. Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis

f. Akuisisi melalui hibah pemerintah

g. Biaya situs web bukan aset tidak berwujud kecuali memenuhi konsep

pengembangan

Aset takberwujud ini tidak diatur dalam peraturan perpajakan, oleh

karena itu dalam laporan fiskal, aset tak berwujud akan mengikuti SAK. Untuk

entitas yang berakuntabilitas publik akan mengikuti SAK Umum sedangkan

entitas tanpa akuntabilitas publik mengikuti SAK-ETAP. Dalam SAK Umum,

aset takberwujud dapat dihasilkan dari internal (melalui proses pengembangan

dalam tahapan litbang) maupun eksternal (contohnya membeli lisensi, merk

dagang, hak cipta, atau software). Dalam SAK-ETAP, aset takberwujud hanya

berasal dari eksternal. Selain itu, amortisasi aset takberwujud dalam SAK Umum

Page 70: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

berdasarkan indentifikasi umur manfaat (jika takterbatas maka tidak diamortisasi

tapi dilakukan impairment), dalam SAK-ETAP berdasrkan pola pemanfaatannya

(jika tidak dapat diidentifikasi maka menggunakan garis lurus).

Dalam kaitan, IFRS 3 (2008) mendefinisi asset tidak berwujud

(intangible asset) sebagai asset non-moneter yang dapat diidentifikasi, tetapi

tidak memiliki substansi fisik. Definisi di atas dikutip dari International

Financial Reporting Standard No. 3 Revised 2008 [IFRS 3(2008)] Business

Combination. IFRS 3 (2008) membedakan antara asset yang dapat diidentifikasi

(identifiable) dengan yang tidak dapat diidentifikasi (unidentifiable). Pembedaan

ini terkait dengan metode akuisisi (metode pembelian) yang merupakan

perlakuan akuntansi yang diperbolehkan untuk penggabungan usaha dalam IFRS

3 (2008). Dalam metode akuisisi, asset yang tidak dapat diidentifikasi

(unidentifiable) diakui dan diukur sebagai goodwill.

14. Sewa

a. Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee

untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati.

b. Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu

aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par.

8)

c. ISAK 9 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian

sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan

dilakukan evaluasi apakah

1) Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset

2) Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu

3) Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus

menerapkan ketentuan PSAK 30

15. Ekuitas

Page 71: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

a. Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan PT:

Akuntansi untuk ekuitas Badan Usaha bukan PT harus dilaporkan

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk badan usaha

tersebut dan standar akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk industri

yang bersangkutan, misalnya Koperasi.

b. Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Bukan PT

Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa dan akun

Tambahan Modal Disetor. Pos modal lainnya seperti modal yang berasal dari

sumbangan dapat disaji-kan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.

c. Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Berbentuk PT

Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa dan akun

Tambahan Modal Disetor. Pos modal lainnya seperti modal yang berasal dari

sumbangan dapat disaji-kan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.

d. Reorganisasi

Reorganisasi merupakan prosedur penataan kembali ekuitas yang

dilakukan dalam hal perusahaan menderita kerugian terus menerus dan

terdapat defisit dalam jumlah yang sangat material. Tindakan ini harus

didasarkan atas keputusan formal para pemegang saham. Dengan

reorganisasi, perusahaan menyelenggarakan dasar pembukuan baru yang

membukukan aktiva tertentu sebesar nilai wajar yang lebih rendah dari nilai

bukunya dengan mendebit akun Defisit dan menurunkan nilai nominal

saham. Penyesuaian ekuitas berkenaan dengan tindakan termaksud harus

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

e. Selisih penilaian kembali

Sesuai PSAK No.16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain,

penilaian atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan

karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian berdasarkan harga

perolehan. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan

Page 72: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan

penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap

serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan

perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat)

aktiva tetap dibukukan dalam kelompok modal di antara tambahan modal

disetor dan saldo laba dengan nama akun Selisih Penilaian Kembali Aktiva

Tetap.

16. Pendapatan

a. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik.

b. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat

diterima

c. Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan

dikurangi diskon atau rabat.

d. Jenis pendapatan:

1) Penjualan barang

2) Penjualan jasa

3) Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti dan

dividen

17. Biaya Pinjaman

a. Komponen biaya pinjaman

b. Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman

Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian dari biaya perolehan suatu aktiva

dimulai apabila :

1) Pengeluaran untuk aktiva tersebut telah mulai dilakukan

2) Biaya pinjaman sedang terjadi

Page 73: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Aktivitas yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pembangunan atau

memproduksi Aktiva Tertentu sedang berlangsung. Biaya pinjaman harus

dihentikan apabila dalam suatu periode yang cukup lama perusahaan

menangguhkan atau menunda aktivitas perolehan, pembangunan ataupun

produksi. Kapitalisasi biaya pinjaman harus diakhiri apabila aktivitas untuk

memperoleh, membangun atat memproduksi Aktiva Tertentu sesuai dengan

tujuannya secara substansial telah selesai. Apabila pembangunan atau konstruksi

suatu aktiva dapat diselesaikan perbagian dimana bagian yang telah selesai dapat

segera digunakan sementara bagian lainnya masih dalam penyelesaian, maka

jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah untuk bagian yang belum

selesai saja.

18. Penurunan Nilai Aset

a. Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya

indikasi penurunan nilai aktiva.

b. Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai :

1) Informasi dari luar perusahaan

2) Informasi dari dalam perusahaan

c. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang

lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai

pakainya.

d. Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai

tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang

dapat diperoleh kembali.

e. Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus segera

diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.

f. Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus disesuaikan

agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai

sisa.

Page 74: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

19. Imbalan Kerja

a. Pajak Penghasilan

b. Beban pajak adalah jumlah dari :

1) Pajak kini

2) Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan pajak

penghasilan

c. Kewajiban pajak tangguhan pajak penghasilan terutang untuk periode

mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.

d. Aktiva pajak tangguhan pajak penghasilan yang terpulihkan pada periode

mendatang sebagai akibat :

1) Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan

2) Sisa kompensasi kerugian

e. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto

f. Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini

20. Mata Uang Pelaporan

Terdapat perbedaan pengaturan dalam hal penggunaan mata uang

pelaporan. Berdasarkan peraturan pajak dan SAK-ETAP, mata uang pelaporan

dan pembukuan dalam rupiah. Sedangkan dalam SAK Umum dan IFRS

menggunakan mata uang fungsional sebagai mata uang pembukuan dan mata

uang pelaporan.

21. Peristiwa setelah akhir periode pelaporan

a. Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir

periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diototisasi untuk terbit

b. Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaian adalah

peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode

pelaporan

c. Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian

adalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah periode pelaporan

Page 75: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

d. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal laporan

keuangan sudah final

1) Laporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditor

2) Laporan keuangan tidak diaudit : tanggal laporan keuangan selesai disusun

manajemen

22. Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

a. Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak

yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai

kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh

signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan

operasional.

Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

adalah suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga

diperhitungkan.

Dalam penjelasan definisi tersebut diuraikan lebih lanjut bahwa

termasuk sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah

perusahaan dibawah pengendalian satu atau lebih perantara (intermediaries),

perusahaan asosiasi (associated company); perorangan yang memiliki hak

suara yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat ;

karyawan kunci; dan perusahaan yang dimiliki baik secara langsung maupun

tidak langsung oleh setiap orang yang berpengaruh signifikan.

b. Pengungkapan

Nama entitas induk, jika berbeda dengan entitas anak. Pihak yang

paling mengendalikan. Jika entitas induk maupun pihak pengendali utama

menghasilkan laporan keuangan yang tersedia untuk keperluan umum, nama

Page 76: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

entitas induk berikutnya yang paling pertama melakukannya (next most senior

parent) juga harus diungkapkan.

23. Aktivitas Khusus

Dalam SAK-ETAP dan IFRS tidak menerapkan aktivitas khusus. SAK

umum aktivitas khusus terdiri dari:

a. Akuntansi perbankan dan asuransi

b. Akuntansi perkoperasian

c. Akuntansi minyak dan gas bumi

d. Akuntansi pertambangan umum

e. Akuntansi perusahaan efek

f. Akuntansi reksa dana

g. Akuntansi perbankan dan asuransi

24. Ketentuan Transisi

IFRS dan SAK umum tidak ada ketentuan transisi. Sedangkan SAK-

ETAP entitas menerapkan SAK-ETAP secara retrospektif, namun jika praktis

maka entitas diperkenankan untuk menerapkan SAK-ETAP secara prospektif.

25. Tanggal Efektif

SAK-ETAP berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada

tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010. IFRS dan SAK umum

tanggal efektif berubah-ubah karena ada penyesuaian didalamnya.

C. Materi Perbedaan SAK-ETAP, SAK umum dan IFRS

Pada tahun 2011 ini, laporan keuangan akan mengalami sedikit perubahan.

Perubahan yang paling mencolok akan terlihat dalam laporan laba rugi yang menjadi

laporan laba rugi komprehensif. Mulai tahun 2011, pos luar biasa tidak lagi

diperbolehkan. Alasannya karena tidak ada hal yang luar biasa (extraordinary).

Page 77: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Semua kejadian di dunia adalah biasa dan seharusnya dapat dikendalikan oleh

manajemen melalui manajemen risiko. Oleh karena itu, dalam tahun 2011,

manajemen diharapkan memiliki manajemen risiko yang baik. Sebagai contoh,

kebakaran maupun bencana alam merupakan kejadian biasa, bukan kejadian luar

biasa. Diharapkan manajemen dapat melakukan manajemen risiko yang baik atas

kejadian-kejadian semacam ini. Sebagai lelucon, mungkin yang disebut dengan

kejadian luar biasa adalah jika ada mahkluk asing yang mengakuisisi perusahaan.

Untuk jurnalnya maupun penyajian pos luar biasa di tahun 2011 ini, jika dahulu

kejadian kebakaran dicatat sebagai kerugian luar biasa pada akun yang terbakar.

Sekarang, jika terjadi kebakaran dan aset masih tersisa, maka aset tersebut diturunkan

nilainya (impairment). Jika aset tidak tersisa lagi, maka dicatat sebagai kerugian di

luar usaha pokok. Logika yang sama berlaku untuk kejadian bencana alam seperti

gempa bumi atau lain sebagainya.

Selain tidak adanya lagi pos luar biasa, saat ini muncul pendapatan

komprehensif lain (other comprehensive income). Disebut pendapatan komprehensif

lain karena pos-pos ini menampung peningkatan aset karena peningkatan ekuitas

yang bukan karena transaksi oleh pemilik . Oleh karena pos-pos yang menampung

hasil revaluasi nilai wajar ini belum terealisasi (unrealized), maka tidak cocok masuk

ke laba-rugi. Pos-pos ini juga tidak dimasukkan ke ekuitas karena memenuhi definisi

pendapatan. Oleh karena itulah, pos-pos ini disendirikan dalam pendapatan

komprehensif lain (dinamai deng an kata awal ‘pendapatan’/‘income‘, bukannya

‘pendapatan atau beban’, karena definisi yang sesuai dengan pendapatan).

Dari hasil analisis sebagian besar SAK umum sama dengan IFRS hal ini

dikarenakan SAK umum di Indonesia pada tahun 2010 telah mengadopsi seluruh

IFRS kedalam SAK umum. Pengadopsian IFRS wajib diterapkan untuk entitas

dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi,

dan BUMN. Dapat diterapkan oleh entitas lainya / bukan entitas publik. Basis

transaksi, bukan basis industri karena standar akuntansi berbasis industri dicabut.

Page 78: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

SAK-ETAP ini sejalan dengan International Financial Reporting Standard

for Small and Medium-sized Entities (IFRS for SMEs). Meskipun memiliki judul

yang berbeda, namun baik SAK-ETAP maupun IFRS for SMEs sama-sama

diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik, hanya saja istilah yang

digunakan sebagai judul pada IFRS adalah Small And Medium-Sized Entities (SMEs).

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan SAK-ETAP

jika otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK-

ETAP. Akan tetapi, bila suatu entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan

menyusun laporan keuangannya sesuai IFRS for SMEs, maka laporan keuangan yang

disusun tersebut tidak boleh menyatakan bahwa “laporan keuangan telah disusun

sesuai dengan IFRS for SMEs”, meskipun terdapat undang-undang atau regulasi yang

mengizinkan penggunaan IFRS for SMEs bagi entitas yang memiliki akuntabilitas

yang signifikan. Tingginya jumlah UMKM, lemahnya akses ke perbankan serta

hadirnya program konvergensi IFRS (principal based) menuntut timbulnya SAK

ETAP. Ini sesuai dengan anjuran World Bank, yang menyatakan bahwa tiap negara,

minimum mempunyai dua standar akuntansi ( standar untuk perusahaan publik dan

standar untuk entitas non publik). Pengguna PSAK umum adalah entitas publik,

jumlahnya tak sampai satu pormil dari seluruh entitas di Indonesia, sedangkan

pengguna SAK ETAP diperkirakan 24% dari seluruh entitas di Indonesia.

Tujuan diterapkanya IFRS untuk memberikan informasi yang relevan bagi

user laporan keuangan Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012. Secara

bertahap mulai diadopsi tahun 2007, namun sejak 1994 sudah mengacu pada IAS.

Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk

pada SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS

sebagai accounting standard.

a) Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai

anggota G20 forum.

Page 79: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b) Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15

November 2008 :“Strengthening Transparency and Accountability”

c) Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk

Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting

standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve

standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality

global accounting standards.”

Dengan adanya IFRS yang telah diadopsi di Indonesia akan memberi

manfaat untuk meningkatkan kualiatas SAK di Indonesia. Berikut ini manfaat IFRS

untuk laporan keuangan di Indonesia :

a) Meningkatkan daya banding laporan keuangan.

b) Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional

c) Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi

perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.

d) Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya

untuk analisis keuangan bagi para analis.

e) Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

Namun ada juga permasalahan yang timbul dalam implementasi dan adopsi

IFRS sebagai berikut:

a) Translasi Standar Internasional

b) Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional

c) Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional

d) Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional

e) Tingkat implementasi standar yang belum optimal

Hamonisasi telah berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar

perusahaan secara sukarela mengadopsi standar pelaporan keuangan Internasional

(IFRS). Banyak Negara dan juga Indonesia yang telah mengadopsi IFRS secara

Page 80: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar standar nasional. Hal ini

dilakukan untuk menjawab permintaan investor institusional dan pengguna laporan

keuangan lainnya. Usaha-usaha standar internasional ini dilakukan secara sukarela,

saat standar internasional tidak berbeda dengan standar nasional, maka tidak akan ada

masalah, yang menjadi masalah, apabila standard internasional berbeda dengan

standard nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan adalah standar

nasional.

D. Perbedaan Penerapan SAK Penuh (berbasis IFRS) dan SAK ETAP

Tabel 6. Perbedaan Penerapan SAK Penuh (berbasis IFRS) dan SAK-ETAP

SAK UMUM SAK ETAP

Penyajian

Laporan

Keuangan

Dengan adanya ED PSAK

1 di masa depan penyajian

laporan keuangan

mengikuti IFRS dengan

perubahan antara lain,

Tidak ada lagi pos luar

biasa pada neraca- Laba

Rugi komprehensif- Cash

flow metode langsung

(dianjurkan), dan tidak

langsung.

Minimum pos yang harus

ada di neraca lebih sedikit.

Silent terhadap pos luar

biasa.

Laporan laba rugi (tanpa

harus menyajikan laba rugi

komprehensif).

Cash flow dengan metode

tidak langsung.

Page 81: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Aset Tetap dan

Properti

Investasi

Memberikan pilihan

metode biaya atau revaluasi

untuk aset tetap.

2. Metode Fair value untuk

properti investasi.

Aset tetap, properti investasi menggunakan metode biaya kecuali ada ketentuan pemerintah yang mengharuskan model revaluasi diterapkan.

Aset Tidak

Berwujud

Saat ini aset tidak berwujud

diamortisasi selama 20th.

ED PSAK 19 (Terbit 2011).

Aset tidak berwujud dengan

masa manfaat tak terbatas,

tidak diamortisasi.

Aset tidak berwujud

diamortisasi selama 10th.

Pengukuran menggunakan

metode biaya.

Instrumen

Keuangan

Ruang lingkup: aset dan

kewajiban keuangan.

Diklasifikasikan pada nilai

wajar melalui laporan laba

rugi, dimiliki hingga jatuh

tempo, tersedia untuk

dijual, pinjaman dan

pinjaman yang diberikan.

Ruang lingkup; investasi pada efek tertentu- Klasifikasi perdagangan,dimilki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Hal tersebut mengacu pada PSAK no 50 (1998).- Jauh lebih sederhana dibanding ketentuan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006)

Persediaan LIFO tidak lagi diijinkan

(PSAK 14 revisi 2008)

LIFO tidak diijinkan

Ketentuan lainnya sama

dengan PSAK

Penurunan nilai

Aset

Ruang lingkup kecuali;

persediaan, aset yang

timbul dari kontrak

konstruksi, aset pajak

tangguhan, aset yang

Ruang lingkup yang

meliputi semua jenis aset

kecuali aset yang timbul

dari manfaat pensiun.

Tidak mengatur penurunan

Page 82: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

timbul dari manfaat

pensiun.

Penurunan nilai non

persediaan.

Penurunan nilai unit

penghasil kas dan goodwill.

nilai goodwill.

Ada tambahan penurunan

nilai untuk pinjaman yang

diberikan dan piutang yang

menggunakan PSAK 31.

Laporan

Keuangan

Konsolidasian

Diatur dalam PSAK

4Menggunakan metode ekuitas

(entitas asosiasi) dan metode

konsolidasi penuh untuk entitas

anak.

Tidak DiaturBila memiliki

investasi atas asosiasi maupun

subsidiary menggunakan

metode ekuitas ( on line

cosolidation).

Sewa Mengatur perjanjian yang

mengandung sewa.

Klasifikasi berifat

principle based.

Laporan keuangan lessee

dan lessor

Tidak mengatur perjanjian

yang mengandung sewa (

psak 8)

Klasifikasi sewa;

kombinasi IFRS for SMEs

dan SFAS 13 (rule based)

Laporan keungan lessee

dan lessor menggunakan

PSAK 30 (1990):

Akuntansi Sewa

Biaya Pinjaman Komponen biaya

pinjamanPengakuan dan

kapitalisasi biaya pinjaman

Biaya pinjaman langsung

dibebankan.

Imbalan Kerja Menjelaskan:

Imbalan kerja jangka

pendek.

Imbalan pasca kerja, untuk

Tidak termasuk imbalan

berbasis ekuitas.

Untuk mafaat pasti

mengunakan PUC dan jika

Page 83: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

manfaat pasti menggunakan

PUC (Project Unit Credit).

Imbalan jangka panjang

lainnya.

Pesangon pemutusan kerja.

Imbalan berbasis ekuitas

tidak bisa, menggunakan

metode yang

disederhanakan.

Pajak

Penghasilan

Menggunakan konsep pajak

tangguhan.

Penagkuan dan pengukuran

pajak kini.

Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan

Menggunakan konsep

hutang pajak

Tidak ada pengakuan dan

pengukuran pajak

tangguhan.

Adanya SAK umum, SAK-ETAP, dan IFRS akan memudahkan bagi

perusahaan atau entitas untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan aturan pada

masing entitas, sehingga suatu perusahaan atau entitas mempunyai proporsi laporan

keuangan yang sesuai dan memudahkan bagi pengguna laporan keuangan untuk

memahaminya. Untuk entitas yang berakuntabilitas publik menerapkan SAK umum

yaitu semua pelaku ekonomi di seluruh Indonesia contoh PT Multipolar Corporation

merupakan perusahaan publik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan dan kegiatan

impor yang dapat dibandingkan langsung melalui laporan keuangan (dilampirkan).

Laporan keuangan yang berbasis IFRS penggunanya yaitu Emiten, perusahaan

publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Sebagai contoh perusahaan yang bersekala

internasional yang telah menerapkan IFRS secara penuh di tahun 2011 ini adalah PT

Garuda Indonesia, diamana laporan keuangan (dilampirkan) GA di audit langsung

oleh suatu departemen oleh konsultan keuangan khusus IFRS dan didaftarkan di

Bursa Efek Indonesia. Disisi lain tujuan konvergensi IFRS adalah agar laporan

keuangan berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi dengan laporan

keuangan berdasarkan IFRS dan kalaupun ada diupayakan hanya relatif sedikit

sehingga pada akhirnya laporan auditor menyebut kesesuaian dengan IFRS, dengan

Page 84: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

demikian diharapkan meningkatkan kegiatan investasi secara global, memperkecil

biaya modal (cost of capital) serta lebih meningkatkan transparansi perusahaan dalam

penyusunan laporan keuangan. sedangkan untuk entitas yang tidak berakuntabilitas

publik menerapkan SAK-ETAP.

Untuk UMKM pentingnya akuntansi bagi UMKM pengelolaan dana

merupakan faktor kunci dalam keberhasilan UMKM. Kekurang-cermatan dalam

pengelolaan laporan keuangan akan menyebabkan wirausahawan mencampurkan

dana usaha dan dana pribadi. Pengelolaan dana yang buruk dapat mengakibatkan

UMKM tidak dapat mencegah, mendeteksi maupun mengoreksi tindak kecurangan

yang terjadi. Oleh karena itu, hal yang dapat dimaklumi jika lembaga pemberian

kredit selalu mensyaratkan UMKM bagi calon penerima kredit untuk menyampaikan

informasi laporan keuangan. Dengan aplikasi ilmu akuntansi dan manajemen

keuangan yang baik, pemilik UMKM dapat melihat kinerja perusahaan melalui

laporan keuangan yang dibuat. Kinerja tersebut dapat diinterpresentasikan dalam

output yang berbentuk financial statement (laporan laba rugi, neraca, perubahan

ekuitas dan arus kas). Sebagai contoh laporan keuangan perusahaaan PD. Matahari

dimana PD tersebut telah menyajikan laporan keuangan privat yaitu untuk

kepentingan diri sendiri dan tidak di publikasikan. Untuk entitas tanpa akuntabilitas

publik, kebanyakan manfaat laporan keuangan adalah untuk pemilik. Dalam hal ini,

penerapan persyaratan SAK (yang konvergen dengan IFRSs) untuk entitas tanpa

akuntabilitas publik akan menghabiskan banyak biaya yang tidak akan sebanding

dengan manfaatnya. Seperti misalnya pengukuran dengan nilai wajar, atau

persyaratan pengungkapan informasi yang cukup banyak. Pengaturan dalam SA-

ETAP berdasarkan pada prinsip pervasif. Dalam prinsip ini, Kerangka Dasar

Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK) yang dalam SAK bukan merupakan

bagian dari standar, dijadikan bagian dari standar ETAP yang memiliki kekuatan

mengatur. Selain itu, SAK-ETAP masih menggunakan konsep biaya historis

(historical cost).

Page 85: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua rumusan masalah. Pertanyaan

penelitian pertama pertama yaitu perbedaan ruang lingkup antara SAK-ETAP, SAK-

Umum, dan IFRS. Dari hasil penelitian terdapat perbedaan antara SAK umum, SAK-

ETAP dan IFRS dengan adanya pembagian standar akuntansi keuangan umum (SAK

umum) menjadi SAK-ETAP dan SAK Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas

publik), maka dikenal pembagian kelompok perusahaan yaitu entitas tanpa

akuntabilitas publik (ETAP) dan entitas dengan akuntabilitas publik. Entitas

berakuntabilitas publik ini juga mencakup perusahaan go public di Bursa Efek

Indonesia. Sedangkan SAK-ETAP sendiri lebih mengarah (tapi tidak hanya

mencakup) perusahaan dengan skala kecil dan menengah yang kesulitan menerapkan

SAK umum secara menyeluruh. Adanya pemisahan tersebut disebabkan oleh

konvergensi SAK umum ke full IFRS dengan tujuan untuk meminimalkan perbedaan

antara SAK Indonesia dan IFRS sehingga laporan keuangan akan lebih mudah

dipahami dan juga meningkatkan kualitas keterbandingan (comparability) terutama

oleh user dari berbagai negara. Dengan kata lain, menganggap perbedaan antara SAK

umum Indonesia dan IFRS masih tetap ada, namun konvergensi ke full IFRS

meminimalkan perbedaan sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami

laporan keuangan tersebut.

Tingginya jumlah UMKM, lemahnya akses ke perbankan serta hadirnya

program konvergensi IFRS menuntut timbulnya SAK-ETAP. SAK-ETAP ini sesuai

dengan anjuran World Bank, yang menyatakan bahwa tiap negara, minimum

mempunyai dua standar akuntansi (standar untuk perusahaan publik dan standar

untuk entitas non publik), pengguna PSAK umum adalah entitas publik, sebagai

pelaku ekonomi di seluruh Indonesia yang wajib patuh dan menerapkannya sesuai

65

Page 86: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

undang-undang yang berlaku. Kehadiran IFRS untuk memberikan informasi yang

relevan bagi user laporan keuangan Indonesia namun belum sepenuhnya diterapkan

di Indonesia hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan di Indonesia. Dengan

adanya IFRS yang telah diadopsi di Indonesia akan memberi manfaat untuk

meningkatkan kualiatas SAK di Indonesia. Berikut ini manfaat IFRS untuk laporan

keuangan di Indonesia :

1. Meningkatkan daya banding laporan keuangan.

2. Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional

3. Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi

perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.

4. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya

untuk analisis keuangan bagi para analis.

5. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

Namun ada juga permasalahan yang timbul dalam implementasi dan adopsi

IFRS sebagai berikut:

1. Translasi Standar Internasional

2. Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional

3. Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional

4. Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional

5. Tingkat implementasi standar yang belum optimal

Pertanyaan penelitian yang kedua adalah bagaimana perbedaan penerapan

antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS. Pada umumnya SAK umum

penggunanya seluruh entitas berakuntabilitas publik serta semua pelaku ekonomi di

seluruh Indonesia. SAK-ETAP ditujukan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik

dimana laporan keuangan mengikuti SAK-ETAP yang berlaku, laporan keuangan

untuk perusahaan sekala kecil dan menengah yang lebih sederhana dan tentunya lebih

mudah untuk membuat laporan keuangan. IFRS diterapkan bagi perusahaan yang

Page 87: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

sudah bersekala internasional, dimana laporan keuangan keuangan global yang harus

digunakan.

B. Implikasi

Implikasi hasil penelitian dapat penulis kemukakan sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Kesimpulan dari penelitian dapat digunakan untuk memperkuat kajian teori

peranan laporan keuangan yang berlaku di Indonesia yang harus diterapkan oleh

perusahaan untuk menyusun laporan keuangan. Adanya perbedaan dalam laporan

keuangan sesuai dengan entitas yang ada dan disesuaikan dengan standar akuntansi

yang digunakan. Indonesia sendiri mempunyai tiga standar akuntansi yaitu SAK

umum, SAK-ETAP, dan SAK syariah. Namun pada tahun 2011 ini SAK umum telah

berbasis ke IFRS dimana laporan keuangan internasional yang berlaku.

2. Implikasi Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa dalam

membuat laporan keuangan harus menerapkan kriteria berupa konsep SAK umum,

SAK-ETAP, dan IFRS. Dalam pengadopsian IFRS ke SAK umum di Indonesia

banyak keuntungannya misalnya laporan keuangan perusahaan Indonesia diakui oleh

dunia namun juga ada kendala misalnya tingkat penerapan yang belum optimal. Serta

SAK-ETAP yang telah di konsep sedemikan rupa untuk memudahkan UMKM

dalam membuat laporan keuangan.

C. Saran

Dibagian ini penulis akan memberikan saran-saran yang mungkin berguna

bagi pembaca sebagai bahan perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang. Pada

Page 88: SKRIPSI Oleh: KHASANAH YERRY PRADINI DANAR …eprints.uns.ac.id/14694/1/222271111201107491.pdf · DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) SKRIPSI ... c. Penerapan IFRS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

penelitian ini hanya mengenai perbedaan konsep dan perbedaan penerapan SAK

umum, SAK-ETAP, dan IFRS penelitian yang akan datang seharusnya mengakaji

lebih dalam lagi tentang konsep serta penerapan standar akuntansi yang ada di

Indonesia yang tentunya akan lebih berkembang lagi dan membahasnya secara lebih

kompleks. Penelitian yang akan datang di harapkan dapat meneliti mengenai laporan

keuangan SAK umum, SAK-ETAP, dan IFRS dapat memberikan contoh laporan

keuangan di berbagai perusahaan di segala bidang. Kemudian peneliti harus

mengadakan penelitian dengan mengguankan metode-metode lain yang sesuai

sehingga peneliti lebih mengeksplore informasi yang didapat. Peneliti harus lebih

memahami bagian-bagian dari SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS secara lebih

mendalam agar hasil yang disajikan dapat maksimal.