18
LP+ASKEP TEORITIS SLE (LUPUS) Oleh: Agustina Hesti

SLE PPT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

deksripsi penjelasan mengenai sle dan askep

Citation preview

Slide 1

LP+ASKEP teoritis SLE (Lupus)Oleh: Agustina Hesti Definisi SLE (lupus)Penyakit lupus adalah penyakit sistem daya tahan, atau penyakit autoimun artinya tubuh pasien lupus membentuk antibodi yang salah arah, yang akhirnya merusak organ tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah, leukosit, atau trombosit dan organ lain. Antibodi seharusnya ditujukan untuk melawan bakteri ataupun virus yang masuk ke dalam tubuh.

Etiologi Sehingga kini faktor yang merangsangkan sistem pertahanan diri untuk menjadi tidak normal belum diketahui. Ada kemungkinan faktor genetik, kuman, virus, sinar ultraviolet, dan obat-obatan tertentu memainkan peranan.PenyakitSistemik Lupus Erythematosus(SLE) ini lebih kerap ditemui di kalangan kaum wanita. Ini menunjukkan bahwa hormon yang terdapat pada wanita mempunyai peranan besar, walau bagaimanapun perkaitan antaraSistemik Lupus Erythematosus(SLE) dan hormon wanita saat ini masih dalam kajian.

Patofisiologi Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoimun yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal (sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). Lanjutan Patofiologi penyakit SLE dihipotesiskan sebagai berikut : adanya satu atau beberapa faktor pemicu yang tepat pada individu yang mempunyai predisposisi genetik akan menghasilkan tenaga pendorong abnormal terhadap sel TCD 4+, mengakibatkan hilangnya toleransi sel T terhadap sel-antigen

Manifestasi klinik Gejala pada setiap penderita berlainan, serta ditandai oleh masa bebas gejala (remisi) dan masa kekambuhan (eksaserbasi). Pada awal penyakit, lupus hanya menyerang satu organ, tetapi di kemudian hari akan melibatkan organ lainnya.1.Sistem Muskuloskeletala)Artralgiab)artritis (sinovitis)c)pembengkakan sendi,d)nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, dane)rasa kaku pada pagi hari.2.Sistem Integument (Kulit)a)Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi, danb)Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.3.Sistem kardiaka)Perikarditis merupakan manifestasi kardiak.

Lanutan 4.Sistem pernafasana)Pleuritis atau efusi pleura.5.Sistem vaskulera)Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler,b)eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.6.Sistem perkemihana)Glomerulus renal yang biasanya terkena.7.Sistem sarafa)Spektrum gangguan sistem saraf pusat sangat luas dan mencakup seluruh bentuk penyakit neurologik, sering terjadi depresi dan psikosis.

Pemeriksaan diagnostik 1.Pemeriksaan Laboratoriuma)Tes Anti ds-DNABatas normal : 70 200 IU/mLNegatif: < 70 IU/mL Positif:> 200 IU/mLb)TesAntinuclear antibodies(ANA)Harga normal : nol2.Pemeriksaan Penunjanga)Ruam kulit atau lesi yang khas.b)Rontgen dada menunjukkan pleuritis atau perikarditis.c)Pemeriksaan dada dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya gesekan pleura atau jantung.d)Analisa air kemih menunjukkan adanya darah atau protein lebih dari 0,5 mg/hari atau +++.e)Hitung jenis darah menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis sel darah.f)Biopsi ginjal.g)Pemeriksaan saraf.

Pengobatan Terapi farmakologiTerapi farmakologiNSAIDAnti malariaKortikosteroidSiklofosfamidTerapi hormonAnti infeksi/anti jamur/antivirus

Penatalaksanaan 1. Kortikosteroid (prednison 1-2 mg/kg per hari s/d 6 bulan postpartum)(metilprednisolon 1000 mg per 24jam dengan pulse steroid th/ selama 3 hr, jika membaik dilakukantapering off).2. AINS (Aspirin 80 mg/hr sampai 2 minggu sebelum TP).3.Imunosupresan (Azethiprine 2-3 mg/kg per oral).4. Siklofospamid, diberikan pada kasus yang mengancam jiwa 700-1000 mg/m luas permukaan tubuh, bersama dengan steroid selama 3 bulan setiap 3 minggu.

ASKEP SLE A.Pengkajian1. Anamnesis riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik difokuskan pada gejala sekarang dan gejala yang pernah dialami seperti keluhan mudah lelah, lemah, nyeri, kaku, demam/panas, anoreksia dan efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri pasien.2. KulitRuam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.3.Kardiovaskulera)Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura.b)Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tanga.4.Sistem Muskuloskeletal Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari.

LANJUTAN 5. Sistem integumena)Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi.b)Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.6. Sistem pernafasanPleuritis atau efusi pleura.7.Sistem vaskulerInflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis.8. Sistem RenalEdema dan hematuria.9.Sistem sarafSering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang, korea ataupun manifestasi SSP lainnya.

DIAGNOSA KEP1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan jaringan.2.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit.3.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.

INTERVENSI

1.Diagnosa Keperawatan : Nyeri b/d inflamasi dan kerusakan jaringan.Tujuan dan Kriteria Hasil :a)Tujuan :1)Gangguan nyeri dapat teratasi2)Perbaikan dalam tingkat kenyamananb)Kriteria Hasil :1)Skala Nyeri : 1-10c)Rencana Tindakan (Intervensi; simbol I) dan Rasional (simbol R)Mandiri :1)I : Kaji Keluhan Nyeri : Pencetus, catat lokasi, karakteristik, dan intensitas (skala nyeri 1-10).R : Nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat beratnya keterlibatan jaringan/kerusakan tetapi, biasanya paling berat selama penggantian balutan dan debridemen.2)I : Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar metode pemajanan pada udara terbuka.R : suhu berubah dan gerakan udara dapat menyebabkan nyeri hebat pada pemajanan ujung saraf.3)I : Pertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu penghangat, penutup tubuh hangat.R : pengaturan suhu dapat hilang karena luka bakar mayor. Sumber panas eksternal perlu untuk mencegah menggigil.4)I : Lakukan penggantian balutan dan debridemen setelah pasien di beri obat dan/atau pada hidroterapi.R : menurunkan terjadinya distress fisik dan emosi sehubungan dengan penggantian balutan dan debridemen.5)I : Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri.R : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat meningkatkan mekanisme koping.

LANJUT

6)I : Dorong penggunaan teknik manajemen stress, contoh relaksasi progresif, napas dalam, bimbingan imajinasi visualisasi.R : memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan relaksasi dan meningkatkan rasa control, yang dapat menurunkan ketergantungan farmakologis.7)I : Berikan aktivitas terapeutik tepat untuk usia/kondisi.R : membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang di alami dan memfokuskan kembali perhatian.Kolaborasi8)I : Berikan analgesic sesuai indikasi.R : membantu mengurangi nyeri.

2.Diagnosa Keperawatan : Kerusakan integritas kulit b/d proses penyakit.Tujuan dan Kriteria Hasil :a)Tujuan :1)Pemeliharaan dan perawatan integritas kulitb)Kriteria Hasil :1)Kulit dapat terpelihara dan terawat dengan baik.c)Rencana Tindakan dan RasionalMandiri1)I : Kaji kulit setiap hari. Catat warna, turgor,sirkulasi dan sensasi. Gambarkan lesi dan amati perubahan.R : Menentukan garis dasar di man perubahan pada status dapat di bandingkan dan melakukan intervensi yang tepat.2)I : Pertahankan/instruksikan dalam hygiene kulit, misalnya membasuh kemudian mengeringkannya dengan berhati-hati dan melakukan masase dengan menggunakan lotion atau krim.R : mempertahankan kebersihan karena kulit yang kering dapat menjadi barier infeksi.3)I : Gunting kuku secara teratur.R : kuku yang panjang dan kasar meningkatkan risiko kerusakan dermal.4)I : Tutupi luka tekan yang terbuka dengan pembalut yang steril atau barrier protektif, mis, duoderm, sesuaipetunjuk.R : Dapat mengurangi kontaminasi bakteri, meningkatkan proses penyembuhan.Kombinasi :5)I : gunakan/berikan obat-obatan (NSAID dan kortikosteroid) sesuai indikasiR: Digunakan pada perawatan lesi kulit.

3.Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan b/d kurangnya sumber informasi. Tujuan dan Kriteria Hasil :a)Tujuan :1)Memberikan informasi tentang penyakit dan prosesnya kepada klien dan keluarga klien/orang terdekat (bila tidak ada keluarga).b)Kriteria Hasil :1)Klien dan keluarga klien/orang terdekat mendapatkan pengetahuan dari informasi yang diberikanc)Rencana Tindakan dan Rasional1)I : Tinjau ulang proses penyakit dan apa yang menjadi harapan di masa depan.R : Memberikan pengetahuan dasar di mana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi.2)I : Tinjau ulang cara penularan penyakit.R: mengoreksi mitos dan kesalahan konsepsi, meningkatkan , mendukung keamanan bagi pasien/orang lain.3)I : Dorong aktivitas/latihan pada tingkat yang dapat di toleransi pasien.R : merangsang pelepasan endorphin pada otak, meningkatkan rasa sejahtera.4)I : Tekankan perlunya melanjutkan perawatan kesehatan dan evaluasiR : memberi kesempatan untuk mengubah aturan untuk memenuhi kebutuhan perubahan/individu.5)I : Identifikasi sumber-sumber komunitas, misalnyarumah sakit sebelumnya/pusat perawatan tempat tinggal.R : Memudahkan pemindahkan dari lingkungan perawatan akut; mendukung pemulihan dan kemandirian.