11
JTM Vol. XIX No. 2/2012 61 PERANGKAT LUNAK ANALISIS GETARAN TANAH AKIBAT PELEDAKAN Rendy Fahlevi 1 , Budi Sulistianto 1* , dan Bustanil Husni 1 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung Sari Untuk menunjang aktivitas penambangan, kegiatan peledakan biasanya digunakan untuk memberaikan material keras. Pada kegiatan peledakan, dihasilkan energi sisa yang berpotensi mengganggu kestabilan lereng disekitarnya terutama dalam bentuk getaran tanah. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh getaran tanah akibat peledakan terhadap kestabilan lereng, dilakukan pengamatan terhadap kegiatan peledakan di lereng highwall Pit Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui dari bulan November 2011 Februari 2012. Dari pengamatan dan pengolahan data, diperoleh persamaaan yang menunjukkan hubungan antara parameter peledakan terhadap Peak Particle Acceleration (PPA), PPA terhadap percepatan horizontal maksimum (amax), dan amax terhadap faktor keamanan lereng. Dengan menggunakan ketiga persamaan tersebut dihasilkan suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap kestabilan lereng highwall Pit Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui. Kata kunci: peledakan, getaran tanah, kestabilan lereng Abstract In order to support mining activity, blasting is generally carried out for breaking the hard insitu material. The blasting activities produce residual energy that could potentially give an effect on slope stability, mainly in the form of ground vibration. To understand the effect of ground vibrations caused by blasting on slope stability, an investigation of blasting activities is conducted in highwall slopes of Rama Pit PT Arutmin Indonesia Satui Mine from November 2011 - February 2012. From investigations and data processing, three equations are obtained which are the relationship between blasting parameters and Peak Particle Acceleration (PPA), PPA and maximum horizontal acceleration (amax), and also amax and slope stability. By using these three equations, software that can be used for analyzing the effect of blasting induced ground vibration on stability of highwall slope of Rama Pit PT Arutmin Indonesia Satui Mine is developed. Keywords: blasting, ground vibration, slope stability *Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132, Telp: +62-22 2504955, Fax: +62-22 2504955, Email: [email protected] I. PENDAHULUAN Kegiatan peledakan merupakan salah satu kegiatan yang umumnya dilakukan dalam menunjang aktivitas pertambangan. Pada kegiatan peledakan, hanya sebagian dari total energi yang dihasilkan bahan peledak dikonsumsi untuk memecahkan batuan, sementara sisanya menjadi waste energy atau energi sisa. Energi sisa ini berpotensi mengganggu kestabilan lereng disekitarnya terutama dalam bentuk getaran tanah. Kegagalan dalam menjaga kestabilan lereng dapat menyebabkan longsoran yang akan mengganggu operasional pertambangan dan membahayakan para pekerja di sekitarnya. Mengingat hal di atas, kontrol terhadap getaran tanah hasil peledakan menjadi penting. Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap kestabilan lereng. Hasil analisis tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengontrol parameter-parameter peledakan berikutnya agar tidak mengancam kestabilan lereng. II. DASAR TEORI 2.1. Kestabilan Lereng Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng di alam dapat dikelompokan secara garis besar sebagai gaya-gaya penahan dan gaya-gaya penggerak. Gaya penahan dapat dikatakan sebagai gaya yang berusaha mempertahankan kondisi stabil pada lereng sedangkan gaya penggerak merupakan kebalikannya. Karena itu, secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila gaya penahan lebih besar dari gaya penggerak maka lereng akan stabil, dan apabila gaya penahan lebih kecil dari gaya penggerak maka lereng menjadi tidak stabil dan akan memicu longsoran. Konsep sederhana tersebut dikembangkan menjadi suatu cara penilaian kestabilan lereng yang dikenal dengan Faktor Keamanan (FK). Faktor keamanan merupakan perbandingan antara besarnya gaya penahan terhadap gaya penggerak, yang dinyatakan sebagai berikut (Hoek & Bray, 1991): FK = Gaya Penahan Gaya Penggerak (1)

Slope Blast

Embed Size (px)

DESCRIPTION

g

Citation preview

Page 1: Slope Blast

JTM Vol XIX No 22012

61

PERANGKAT LUNAK

ANALISIS GETARAN TANAH AKIBAT PELEDAKAN

Rendy Fahlevi1 Budi Sulistianto

1 dan Bustanil Husni

1Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi

Bandung

Sari

Untuk menunjang aktivitas penambangan kegiatan peledakan biasanya digunakan untuk memberaikan material keras

Pada kegiatan peledakan dihasilkan energi sisa yang berpotensi mengganggu kestabilan lereng disekitarnya terutama

dalam bentuk getaran tanah Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh getaran tanah akibat peledakan

terhadap kestabilan lereng dilakukan pengamatan terhadap kegiatan peledakan di lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui dari bulan November 2011 ndash Februari 2012 Dari pengamatan dan pengolahan

data diperoleh persamaaan yang menunjukkan hubungan antara parameter peledakan terhadap Peak Particle

Acceleration (PPA) PPA terhadap percepatan horizontal maksimum (amax) dan amax terhadap faktor keamanan

lereng Dengan menggunakan ketiga persamaan tersebut dihasilkan suatu perangkat lunak yang dapat digunakan

untuk menganalisis pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap kestabilan lereng highwall Pit Rama PT Arutmin

Indonesia Tambang Satui

Kata kunci peledakan getaran tanah kestabilan lereng

Abstract

In order to support mining activity blasting is generally carried out for breaking the hard insitu material The blasting

activities produce residual energy that could potentially give an effect on slope stability mainly in the form of ground

vibration To understand the effect of ground vibrations caused by blasting on slope stability an investigation of

blasting activities is conducted in highwall slopes of Rama Pit PT Arutmin Indonesia Satui Mine from November 2011 -

February 2012 From investigations and data processing three equations are obtained which are the relationship

between blasting parameters and Peak Particle Acceleration (PPA) PPA and maximum horizontal acceleration

(amax) and also amax and slope stability By using these three equations software that can be used for analyzing the

effect of blasting induced ground vibration on stability of highwall slope of Rama Pit PT Arutmin Indonesia Satui Mine

is developed

Keywords blasting ground vibration slope stability

Jl Ganesa No 10 Bandung 40132 Telp +62-22 2504955 Fax +62-22 2504955 Email bstminingitbacid

I PENDAHULUAN

Kegiatan peledakan merupakan salah satu

kegiatan yang umumnya dilakukan dalam

menunjang aktivitas pertambangan Pada

kegiatan peledakan hanya sebagian dari total

energi yang dihasilkan bahan peledak

dikonsumsi untuk memecahkan batuan

sementara sisanya menjadi waste energy atau

energi sisa

Energi sisa ini berpotensi mengganggu

kestabilan lereng disekitarnya terutama dalam

bentuk getaran tanah Kegagalan dalam menjaga

kestabilan lereng dapat menyebabkan longsoran

yang akan mengganggu operasional

pertambangan dan membahayakan para pekerja

di sekitarnya

Mengingat hal di atas kontrol terhadap getaran

tanah hasil peledakan menjadi penting

Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan

suatu perangkat lunak yang dapat digunakan

untuk menganalisis pengaruh getaran tanah hasil

peledakan terhadap kestabilan lereng Hasil

analisis tersebut nantinya dapat digunakan untuk

mengontrol parameter-parameter peledakan

berikutnya agar tidak mengancam kestabilan

lereng

II DASAR TEORI

21 Kestabilan Lereng

Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan

lereng di alam dapat dikelompokan secara garis

besar sebagai gaya-gaya penahan dan gaya-gaya

penggerak Gaya penahan dapat dikatakan

sebagai gaya yang berusaha mempertahankan

kondisi stabil pada lereng sedangkan gaya

penggerak merupakan kebalikannya Karena itu

secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila

gaya penahan lebih besar dari gaya penggerak

maka lereng akan stabil dan apabila gaya

penahan lebih kecil dari gaya penggerak maka

lereng menjadi tidak stabil dan akan memicu

longsoran

Konsep sederhana tersebut dikembangkan

menjadi suatu cara penilaian kestabilan lereng

yang dikenal dengan Faktor Keamanan (FK)

Faktor keamanan merupakan perbandingan

antara besarnya gaya penahan terhadap gaya

penggerak yang dinyatakan sebagai berikut

(Hoek amp Bray 1991)

FK = Gaya Penahan Gaya Penggerak

(1)

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

TMNo42009

62

22 Getaran Tanah Akibat Peledakan

Dalam memperkirakan nilai getaran tanah yang

dihasilkan dari kegiatan peledakan dapat

dilakukan dengan menghubungkan hasil

pengukuran getaran tanah dengan parameter-

parameter peledakan yang mempengaruhinya

Parameter-parameter peledakan tersebut adalah

yaitu jarak dari lokasi peledakan dan jumlah

bahan peledak yang meledak bersamaan

Hubungan tersebut ditunjukkan oleh konsep PPV

vs Scaled Distance yang dinyatakan oleh US

Bureau of Mines (Husni 2008 Basuki 2011)

dimana scaled distance merupakan faktor yang

mempengaruhi getaran tanah yang diperoleh dari

jarak pengukuran dibagi akar dari muatan bahan

peledak per waktu tunda Selengkapnya dapat

dilihat pada persamaan berikut

PPV = k bull (RradicW)-α = k bull (SD)-α (2)

dimana

PPV = Peak Particle Velocity (mms)

k α = Koefisien (site factor)

R = Jarak dari lokasi peledakan (m)

W = Jumlah bahan peledak yang meledak

bersamaan (kg)

Bentuk persamaan yang serupa menurut KKS

Ho etal (1998) XL Zhao dan RH Grzebieta

(2000) juga berlaku untuk hubungan antara Peak

Particle Acceleration dengan Scaled Distance (S

Basuki 2011) yang dinyatakan dalam persamaan

berikut

PPA = k bull (RradicW)-α = k bull (SD)-α (3)

dimana

PPA = Peak Particle Acceleration (g)

Nilai k α yang digunakan pada persamaan PPV

dan PPA di atas bukan merupakan nilai yang

sama karena nilainya diperoleh dengan

menentukan terlebih dahulu parameter mana

yang akan digunakan PPV atau PPA

23 Hubungan Kestabilan Lereng dan

Getaran Tanah Hasil Peledakan

Jika lereng menerima getaran tanah hasil

peledakan sebesar a (dalam satuan g) seperti

terlihat dalam Gambar 1 maka massa batuan

yang akan longsor akan mengalami penambahan

gaya penggerak dan pengurangan gaya normal

pada bidang longsor Sehingga dapat dikatakan

bahwa percepatan horizontal menyebabkan

berkurangnya kemantapan suatu lereng

Pada analisis kestabilan lereng nilai percepatan

horizontal (a) atau lebih tepatnya percepatan

horizontal maksimum (amax) berbeda dengan

nilai PPA dari hasil pengukuran getaran tanah

hasil peledakan Penggunaan nilai PPA

merupakan kesalahan yang sering dilakukan

dalam menganalisis pengaruh getaran tanah

terhadap kestabilan lereng

Gambar 1 Pengaruh percepatan terhadap

kesetimbangan gaya

Untuk menghubungkan parameter peledakan

terhadap nilai amax sebagai koefisien seismik

dalam analisis kestabilan lereng Wong (1992)

melakukan pendekatan antara nilai amax dan PPA

dengan menggunakan persamaan berikut

(Basuki 2011)

amax = K x PPA (4)

dimana

a = Percepatan horizontal (g)

K = Koefisien yang diperoleh dari respon

analisis

PPA = Peak Particle Acceleration (g)

III DATA

31 Data Penampang Melintang dan Material

Properties

Untuk dapat melakukan analisis kestabilan

lereng perlu diketahui penampang melintang

(cross-section) dan material properties dari

lereng yang akan dianalisis

Penampang melintang yang digunakan diambil

dari garis BA pada desain lereng akhir pit Rama

yang ditunjukkan Gambar 2 Litologi diambil

dari data pengeboran geoteknik pada lubang bor

GBS 08 Penggunaan desain lereng akhir

bertujuan agar hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat mengakomodasi analisis

hubungan getaran tanah akibat peledakan

terhadap kestabilan lereng hingga tahap akhir

penambangan Gambar 3 menampilkan

penampang melintang design akhir lereng

highwall Pit Rama PT Arutmin Indonesia

Tambang Satui

Data berikutnya yang dibutuhkan adalah data

material properties Untuk penelitian ini data

material properties yang digunakan adalah bobot

isi normal (γn) bobot isi kering (γd) bobot isi

jenuh (γs) lalu kohesi (c) dan sudut geser dalam

(ϕ) masing-masing pada kondisi puncak

residual dan 075 dari nilai pada kondisi puncak

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

63

Gambar 2 Desain lereng akhir

Gambar 3 Penampangdesain lereng akhir

32 Data Kegiatan Peledakan

Data kegiatan peledakan yang dikumpulkan

yaitu jarak dari lokasi peledakan dan jumlah

bahan peledak yang meledak bersamaanBahan

peledak dianggap meledak bersamaan apabila

jarak antar ledakan le 8 ms (Lucca 2003) Data

kegiatan peledakan dapat dilihat pada Tabel 1

33 Data Pengukuran Getaran Tanah

Pengukuran getaran tanah akibat peledakan

dilakukan di lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui menggunakan

alat Blastmate III Alat tersebut bekerja dengan

menggunakan transducer yang berfugsi sebagai

geophone untuk menangkap getaran tanah pada

arah vertical dan horizontal (transversal dan

longitudinal) Akan tetapi pada penelitian ini

yang digunakan hanya gelombang horizontal

karena menurut Kramer (1996) Kliche (1999)

Wyllie dan Mah (2004) dan Karthodharmo

(1996) menyatakan bahwa pengaruh getaran

tanah vertikal terhadap kestabilan lereng tidak

signifikan (Basuki 2011) Data hasil penguluran

dapat dilihat pada Tabel 2

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

TMNo42009

64

Tabel 1 Data kegiatan lapangan

No Tanggal Total Hole Distance (m) Weight 8 ms (kg)

1 6 Desember 2011 230 250 2289

2 27 Desember 2011 23 300 950

3 31 Desember 2011 45 175 1170

4 5 Januari 2012 77 550 1328

5 21 Januari 2012 79 500 1236

6 25 Januari 2012 72 200 1172

7 31 Januari 2012 96 200 2025

8 7 Februari 2012 67 310 1678

9 9 Februari 2012 57 340 1542

10 13 Februari 2012 113 225 2184

Tabel 2 Data pengukuran getaran tanah

No Tanggal PPA

(mms2)

PPA (g) amax(mms2) amax(g)

1 6 Desember 2011 2010 0205 1429 0146

2 27 Desember 2011 1240 0126 1021 0104

3 31 Desember 2011 2484 0253 1558 0159

4 5 Januari 2012 857 0087 315 0032

5 21 Januari 2012 672 0068 607 0062

6 25 Januari 2012 2753 0281 2222 0226

7 31 Januari 2012 3099 0316 1636 0167

8 7 Februari 2012 1907 0194 650 0066

9 9 Februari 2012 1973 0201 1647 0168

10 13 Februari 2012 4335 0442 3999 0407

IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

41 Hubungan Scaled Distance dan PPA

Berdasarkan Ho etal (1998) Zhao dan

Grzebieta (2000) analisis hubungan parameter

peledakan terhadap nilai percepatan partikel

puncak yang diperoleh dari hasil pengukuran

getaran tanah akibat peledakan dilakukan

dengan membuat kurva antara SD yang

mewakili parameter peledakan terhadap PPA

hasil pengukuran getaran tanah akibat peledakan

sehingga dihasilkan persamaan yang

menunjukkan hubungan keduanya (Basuki

2011) Untuk melakukan analisis ini digunakan

data pada Tabel 1 dan Tabel 2 dan hasil analisis

ditampilkan pada Gambar 4

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa hubungan

antara SD dan PPA dengan 95 confidence

ditunjukkan oleh persamaan garis A yaitu

PPA = k (SD)-α = 31006 (SD)-121

= 31006 (R W05

)-121

Gambar 4 Hubungan SD dan PPA

(5)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

TMNo42009

65

Nilai R adalah jarak dari lokasi peledakan dan W

adalah jumlah muatan bahan peledak yang

meledak bersamaan Sementara nilai k sebesar

31006 dan nilai α sebesar 121 merupakan

konstanta lapangan yang menunjukkan kondisi

pengukuran getaran tanah di lereng highwall Pit

Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui

Kedua konstanta tersebut berbeda untuk setiap

lokasi yang berbeda Persamaan di atas

dihasilkan dari confidence line 95 yang berarti

bahwa setiap 100 buah sampel data yang

diperoleh menggunakan persamaan tersebut

maksimal hanya 5 data yang nilainya melebihi

nilai yang diperkirakan (Lucca 2003)

42 Hubungan PPA dan amax

Hubungan PPA dan amax dianalisis dengan

melakukan regresi linier sederhana

menggunakan data pada Tabel 2 Dari regresi

linier pada Gambar 5 dihasilkan koefiesin respon

analisis yang menunjukkan hubungan PPA dan

amax pada lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui Berdasarkan

grafik pada Gambar 5 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan antara PPA terhadap

amax sebagai berikut

amax = k PPA = 07388 PPA (6)

Nilai k merupakan koefisien respon analisis yang

menunjukkan hubungan PPA dan amax yang

berlaku di lereng highwall Pit Rama PT Arutmin

Indonesia Tambang Satui

43 Hubungan Getaran Tanah dan Hasil

Peledakan dan Kestabilan Lereng

Untuk mengetahui besarnya penurunan

kestabilan lereng yang diakibatkan getaran tanah

(amax) maka dilakukan simulasi kestabilan lereng

menggunakan perangkat lunak Slide 60 dengan

menambahkan nilai koefisien seismik horizontal

sebagai nilai getaran tanah pada simulasi ini

Gambar 5 Hubungan PPA dan amax

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

66

Hasil simulasi seperti terlihat pada Tabel 3 Data

pada Tabel 3 selanjutnya diplot ke dalam grafik

amax vs Faktor Keamanan (FK) sehingga dapat

diperoleh persamaan yang menunjukkan

hubungan antara amax terhadap FK lerengseperti

terlihat pada Gambar 6

Dari Gambar 6 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan getaran tanah terhadap

kestabilan lereng secara regresi polinomial

pangkat enam yang menghasilkan persamaan

sebagai berikut

FK = 00929amax6

-06899amax 5

+21217amax 4

ndash 35798amax3+

37988amax2 - 28998amax + 1670

Tabel 3 Data simulasi pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng

No amax (g) FK No amax (g) FK No amax (g) FK

1 0000 1670 32 0155 1299 63 0370 0972

2 0005 1656 33 0160 1290 64 0380 0960

3 0010 1642 34 0165 1280 65 0390 0948

4 0015 1628 35 0170 1271 66 0400 0937

5 0020 1614 36 0175 1261 67 0410 0926

6 0025 1600 37 0180 1252 68 0420 0915

7 0030 1587 38 0185 1243 69 0430 0904

8 0035 1573 39 0190 1234 70 0440 0893

9 0040 1560 40 0195 1225 71 0450 0883

10 0045 1547 41 0200 1216 72 0460 0873

11 0050 1534 42 0205 1208 73 0470 0863

12 0055 1522 43 0210 1199 74 0480 0853

13 0060 1509 44 0215 1191 75 0490 0844

14 0065 1497 45 0220 1182 76 0500 0834

15 0070 1485 46 0225 1174 77 0600 0749

16 0075 1473 47 0230 1166 78 0700 0677

17 0080 1461 48 0235 1158 79 0800 0616

18 0085 1449 49 0240 1150 80 0900 0561

19 0090 1437 50 0245 1142 81 1000 0514

20 0095 1426 51 0250 1134 82 1100 0472

21 0100 1415 52 0260 1119 83 1200 0435

22 0105 1403 53 0270 1104 84 1300 0403

23 0110 1392 54 0280 1089 85 1400 0373

24 0115 1381 55 0290 1075 86 1500 0345

25 0120 1371 56 0300 1061 87 1600 0319

26 0125 1360 57 0310 1048 88 1700 0297

27 0130 1350 58 0320 1034 89 1800 0277

28 0135 1339 59 0330 1020 90 1900 0258

29 0140 1329 60 0340 1008 91 2000 0240

30 0145 1319 61 0350 0997

31 0150 1309 62 0360 0984

Gambar 6 Hubungan amax dan faktor keamanan lereng

(7)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

67

Persamaan tersebut hanya berlaku pada batasan

nilai amax le 2 g Berdasarkan USBM Amplitude

and Acceleration Criterion nilai amaxgt 1 secara

umum dapat dikategorikan tidak aman sehingga

persamaan tersebut tetap dapat digunakan

meskipun terbatas pada amax le 2 g karena untuk

amax lebih dari 2 g dapat dikategorikan tidak

aman tanpa perlu dilakukan analisis lebih lanjut

IV4 Perangkat Lunak Analisis Getaran

Tanah Hasil Peledakan

Dari pengolahan terhadap data-data yang didapat

untuk penelitian ini diperoleh tiga persamaan

yang menunjukkan hubungan antara parameter

peledakan getaran tanah hasil peledakan serta

kestabilan lereng Ketiga persamaan tersebut

ditunjukkan persamaan 5 6 dan 7 yaitu

Hubungan parameter peledakan (SD) dan PPA

PPA = 31006 (SD)-121

Hubungan PPA dan getaran tanah akibat

peledakan (amax)

amax = 07388 PPA

Hubungan amax terhadap kestabilan lereng

FK = 00929amax6

- 06899amax 5

+ 21217amax4

ndash

35798amax3 + 37988amax

2 ndash 28998amax + 1670

Untuk mempermudah analisis lebih lanjut

mengenai pengaruh getaran tanah hasil

peledakan terhadap kestabilan lereng maka

dengan menggunakan ketiga persamaan diatas

diciptakan suatu perangkat lunak analisis getaran

tanah hasil peledakan yang diberi nama Satui

Blast Vibration Analysis (Satui BVA)

Perangkat lunak ini diciptakan menggunakan

bahasa pemprograman visual basic dengan

memasukkan ketiga persamaan diatas sehingga

mampu melakukan analisis-analisis berikut

a) Perhitungan faktor keamanan lereng pada

parameter peledakan tertentu

b) Perhitungan nilai PPA pada parameter

peledakan tertentu

c) Perhitungan nilai amax pada parameter

peledakan tertentu

d) Penentuan jarak peledakan minimal untuk

faktor keamanan dan jumlah bahan peledak

tertentu

e) Penentuan jumlah bahan peledak maksimal

untuk faktor keamanan dan jarak peledakan

tertentu

Tampilan perangkat lunak ini dapat dilihat pada

Gambar 7

Gambar 7 Perangkat lunak Satui BVA

Bagian-bagian dari perangkat lunak ini dapat

dijelaskan sebagai berikut

a) Confidence berfungsi untuk mengatur

tingkat kepercayaan perhitungan misalnya

untuk confidence 95 berarti maksimal

hanya 5 data lapangan yang akan melewati

nilai hasil perhitungan

b) Analysis berfungsi untuk menentukan jenis

analisis yang akan dilakukan terdiri dari

Safety Factor Peak Particle Acceleration

Maximum Horizontal Acceleration Distance

dan Explosive Weight8 ms

c) Data Input berfungsi untuk memasukkan

data yang dibutuhkan untuk melakukan

analisis jenis data yang diperlukan berbeda

tergantung analisis yang akan dilakukan

d) Result berfungsi untuk menampilkan hasil

perhitungan dari analisis yang diinginkan

V KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data-data yang telah dikumpulkan

selama penelitian dilakukan dihasilkan suatu

perangkat lunak yang dapat melakukan analisis

pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap

kestabilan lereng Dengan menggunakan

perangkat lunak tersebut dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut agar dihasilkan parameter-

parameter peledakan yang tidak mengancam

kestabilan lereng Selain itu perangkat lunak ini

juga dapat digunakan untuk membantu

rancangan kegiatan peledakan

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

68

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih pada PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui untuk

kesempatan melakukan pengumpulan data serta

bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini

selama penulis berada di lapangan dan Prodi

Teknik Pertambangan ITB yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian di PT

Arutmin Indonesia tambang Satui

DAFTAR PUSTAKA

1 Basuki Susanto 2011 Analisis Kestabilan

Lereng Section 10 Akibat Pengaruh Getaran

Peledakan Dan Air Tanah PT Pama Persada

2 Nusantara Job Site PT Adaro Indonesia

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

3 Hoek E dan Bray JW 1991 Rock Slope

Engineering IMM London

4 Husni Bustanil 2008 Analisis Getaran

Tanah Akibat Peledakan Di Kuari Delaney

Terhadap Delaney Slag Dump Pit XYZ

Dengan Percepatan Gravitasi Gempa 02 G

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

5 Lucca Frank J 2003 Tight Construction

Blasting Ground Vibrations Basics

Monitoring and Prediction Terra Dinamica

LLC

Page 2: Slope Blast

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

TMNo42009

62

22 Getaran Tanah Akibat Peledakan

Dalam memperkirakan nilai getaran tanah yang

dihasilkan dari kegiatan peledakan dapat

dilakukan dengan menghubungkan hasil

pengukuran getaran tanah dengan parameter-

parameter peledakan yang mempengaruhinya

Parameter-parameter peledakan tersebut adalah

yaitu jarak dari lokasi peledakan dan jumlah

bahan peledak yang meledak bersamaan

Hubungan tersebut ditunjukkan oleh konsep PPV

vs Scaled Distance yang dinyatakan oleh US

Bureau of Mines (Husni 2008 Basuki 2011)

dimana scaled distance merupakan faktor yang

mempengaruhi getaran tanah yang diperoleh dari

jarak pengukuran dibagi akar dari muatan bahan

peledak per waktu tunda Selengkapnya dapat

dilihat pada persamaan berikut

PPV = k bull (RradicW)-α = k bull (SD)-α (2)

dimana

PPV = Peak Particle Velocity (mms)

k α = Koefisien (site factor)

R = Jarak dari lokasi peledakan (m)

W = Jumlah bahan peledak yang meledak

bersamaan (kg)

Bentuk persamaan yang serupa menurut KKS

Ho etal (1998) XL Zhao dan RH Grzebieta

(2000) juga berlaku untuk hubungan antara Peak

Particle Acceleration dengan Scaled Distance (S

Basuki 2011) yang dinyatakan dalam persamaan

berikut

PPA = k bull (RradicW)-α = k bull (SD)-α (3)

dimana

PPA = Peak Particle Acceleration (g)

Nilai k α yang digunakan pada persamaan PPV

dan PPA di atas bukan merupakan nilai yang

sama karena nilainya diperoleh dengan

menentukan terlebih dahulu parameter mana

yang akan digunakan PPV atau PPA

23 Hubungan Kestabilan Lereng dan

Getaran Tanah Hasil Peledakan

Jika lereng menerima getaran tanah hasil

peledakan sebesar a (dalam satuan g) seperti

terlihat dalam Gambar 1 maka massa batuan

yang akan longsor akan mengalami penambahan

gaya penggerak dan pengurangan gaya normal

pada bidang longsor Sehingga dapat dikatakan

bahwa percepatan horizontal menyebabkan

berkurangnya kemantapan suatu lereng

Pada analisis kestabilan lereng nilai percepatan

horizontal (a) atau lebih tepatnya percepatan

horizontal maksimum (amax) berbeda dengan

nilai PPA dari hasil pengukuran getaran tanah

hasil peledakan Penggunaan nilai PPA

merupakan kesalahan yang sering dilakukan

dalam menganalisis pengaruh getaran tanah

terhadap kestabilan lereng

Gambar 1 Pengaruh percepatan terhadap

kesetimbangan gaya

Untuk menghubungkan parameter peledakan

terhadap nilai amax sebagai koefisien seismik

dalam analisis kestabilan lereng Wong (1992)

melakukan pendekatan antara nilai amax dan PPA

dengan menggunakan persamaan berikut

(Basuki 2011)

amax = K x PPA (4)

dimana

a = Percepatan horizontal (g)

K = Koefisien yang diperoleh dari respon

analisis

PPA = Peak Particle Acceleration (g)

III DATA

31 Data Penampang Melintang dan Material

Properties

Untuk dapat melakukan analisis kestabilan

lereng perlu diketahui penampang melintang

(cross-section) dan material properties dari

lereng yang akan dianalisis

Penampang melintang yang digunakan diambil

dari garis BA pada desain lereng akhir pit Rama

yang ditunjukkan Gambar 2 Litologi diambil

dari data pengeboran geoteknik pada lubang bor

GBS 08 Penggunaan desain lereng akhir

bertujuan agar hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat mengakomodasi analisis

hubungan getaran tanah akibat peledakan

terhadap kestabilan lereng hingga tahap akhir

penambangan Gambar 3 menampilkan

penampang melintang design akhir lereng

highwall Pit Rama PT Arutmin Indonesia

Tambang Satui

Data berikutnya yang dibutuhkan adalah data

material properties Untuk penelitian ini data

material properties yang digunakan adalah bobot

isi normal (γn) bobot isi kering (γd) bobot isi

jenuh (γs) lalu kohesi (c) dan sudut geser dalam

(ϕ) masing-masing pada kondisi puncak

residual dan 075 dari nilai pada kondisi puncak

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

63

Gambar 2 Desain lereng akhir

Gambar 3 Penampangdesain lereng akhir

32 Data Kegiatan Peledakan

Data kegiatan peledakan yang dikumpulkan

yaitu jarak dari lokasi peledakan dan jumlah

bahan peledak yang meledak bersamaanBahan

peledak dianggap meledak bersamaan apabila

jarak antar ledakan le 8 ms (Lucca 2003) Data

kegiatan peledakan dapat dilihat pada Tabel 1

33 Data Pengukuran Getaran Tanah

Pengukuran getaran tanah akibat peledakan

dilakukan di lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui menggunakan

alat Blastmate III Alat tersebut bekerja dengan

menggunakan transducer yang berfugsi sebagai

geophone untuk menangkap getaran tanah pada

arah vertical dan horizontal (transversal dan

longitudinal) Akan tetapi pada penelitian ini

yang digunakan hanya gelombang horizontal

karena menurut Kramer (1996) Kliche (1999)

Wyllie dan Mah (2004) dan Karthodharmo

(1996) menyatakan bahwa pengaruh getaran

tanah vertikal terhadap kestabilan lereng tidak

signifikan (Basuki 2011) Data hasil penguluran

dapat dilihat pada Tabel 2

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

TMNo42009

64

Tabel 1 Data kegiatan lapangan

No Tanggal Total Hole Distance (m) Weight 8 ms (kg)

1 6 Desember 2011 230 250 2289

2 27 Desember 2011 23 300 950

3 31 Desember 2011 45 175 1170

4 5 Januari 2012 77 550 1328

5 21 Januari 2012 79 500 1236

6 25 Januari 2012 72 200 1172

7 31 Januari 2012 96 200 2025

8 7 Februari 2012 67 310 1678

9 9 Februari 2012 57 340 1542

10 13 Februari 2012 113 225 2184

Tabel 2 Data pengukuran getaran tanah

No Tanggal PPA

(mms2)

PPA (g) amax(mms2) amax(g)

1 6 Desember 2011 2010 0205 1429 0146

2 27 Desember 2011 1240 0126 1021 0104

3 31 Desember 2011 2484 0253 1558 0159

4 5 Januari 2012 857 0087 315 0032

5 21 Januari 2012 672 0068 607 0062

6 25 Januari 2012 2753 0281 2222 0226

7 31 Januari 2012 3099 0316 1636 0167

8 7 Februari 2012 1907 0194 650 0066

9 9 Februari 2012 1973 0201 1647 0168

10 13 Februari 2012 4335 0442 3999 0407

IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

41 Hubungan Scaled Distance dan PPA

Berdasarkan Ho etal (1998) Zhao dan

Grzebieta (2000) analisis hubungan parameter

peledakan terhadap nilai percepatan partikel

puncak yang diperoleh dari hasil pengukuran

getaran tanah akibat peledakan dilakukan

dengan membuat kurva antara SD yang

mewakili parameter peledakan terhadap PPA

hasil pengukuran getaran tanah akibat peledakan

sehingga dihasilkan persamaan yang

menunjukkan hubungan keduanya (Basuki

2011) Untuk melakukan analisis ini digunakan

data pada Tabel 1 dan Tabel 2 dan hasil analisis

ditampilkan pada Gambar 4

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa hubungan

antara SD dan PPA dengan 95 confidence

ditunjukkan oleh persamaan garis A yaitu

PPA = k (SD)-α = 31006 (SD)-121

= 31006 (R W05

)-121

Gambar 4 Hubungan SD dan PPA

(5)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

TMNo42009

65

Nilai R adalah jarak dari lokasi peledakan dan W

adalah jumlah muatan bahan peledak yang

meledak bersamaan Sementara nilai k sebesar

31006 dan nilai α sebesar 121 merupakan

konstanta lapangan yang menunjukkan kondisi

pengukuran getaran tanah di lereng highwall Pit

Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui

Kedua konstanta tersebut berbeda untuk setiap

lokasi yang berbeda Persamaan di atas

dihasilkan dari confidence line 95 yang berarti

bahwa setiap 100 buah sampel data yang

diperoleh menggunakan persamaan tersebut

maksimal hanya 5 data yang nilainya melebihi

nilai yang diperkirakan (Lucca 2003)

42 Hubungan PPA dan amax

Hubungan PPA dan amax dianalisis dengan

melakukan regresi linier sederhana

menggunakan data pada Tabel 2 Dari regresi

linier pada Gambar 5 dihasilkan koefiesin respon

analisis yang menunjukkan hubungan PPA dan

amax pada lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui Berdasarkan

grafik pada Gambar 5 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan antara PPA terhadap

amax sebagai berikut

amax = k PPA = 07388 PPA (6)

Nilai k merupakan koefisien respon analisis yang

menunjukkan hubungan PPA dan amax yang

berlaku di lereng highwall Pit Rama PT Arutmin

Indonesia Tambang Satui

43 Hubungan Getaran Tanah dan Hasil

Peledakan dan Kestabilan Lereng

Untuk mengetahui besarnya penurunan

kestabilan lereng yang diakibatkan getaran tanah

(amax) maka dilakukan simulasi kestabilan lereng

menggunakan perangkat lunak Slide 60 dengan

menambahkan nilai koefisien seismik horizontal

sebagai nilai getaran tanah pada simulasi ini

Gambar 5 Hubungan PPA dan amax

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

66

Hasil simulasi seperti terlihat pada Tabel 3 Data

pada Tabel 3 selanjutnya diplot ke dalam grafik

amax vs Faktor Keamanan (FK) sehingga dapat

diperoleh persamaan yang menunjukkan

hubungan antara amax terhadap FK lerengseperti

terlihat pada Gambar 6

Dari Gambar 6 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan getaran tanah terhadap

kestabilan lereng secara regresi polinomial

pangkat enam yang menghasilkan persamaan

sebagai berikut

FK = 00929amax6

-06899amax 5

+21217amax 4

ndash 35798amax3+

37988amax2 - 28998amax + 1670

Tabel 3 Data simulasi pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng

No amax (g) FK No amax (g) FK No amax (g) FK

1 0000 1670 32 0155 1299 63 0370 0972

2 0005 1656 33 0160 1290 64 0380 0960

3 0010 1642 34 0165 1280 65 0390 0948

4 0015 1628 35 0170 1271 66 0400 0937

5 0020 1614 36 0175 1261 67 0410 0926

6 0025 1600 37 0180 1252 68 0420 0915

7 0030 1587 38 0185 1243 69 0430 0904

8 0035 1573 39 0190 1234 70 0440 0893

9 0040 1560 40 0195 1225 71 0450 0883

10 0045 1547 41 0200 1216 72 0460 0873

11 0050 1534 42 0205 1208 73 0470 0863

12 0055 1522 43 0210 1199 74 0480 0853

13 0060 1509 44 0215 1191 75 0490 0844

14 0065 1497 45 0220 1182 76 0500 0834

15 0070 1485 46 0225 1174 77 0600 0749

16 0075 1473 47 0230 1166 78 0700 0677

17 0080 1461 48 0235 1158 79 0800 0616

18 0085 1449 49 0240 1150 80 0900 0561

19 0090 1437 50 0245 1142 81 1000 0514

20 0095 1426 51 0250 1134 82 1100 0472

21 0100 1415 52 0260 1119 83 1200 0435

22 0105 1403 53 0270 1104 84 1300 0403

23 0110 1392 54 0280 1089 85 1400 0373

24 0115 1381 55 0290 1075 86 1500 0345

25 0120 1371 56 0300 1061 87 1600 0319

26 0125 1360 57 0310 1048 88 1700 0297

27 0130 1350 58 0320 1034 89 1800 0277

28 0135 1339 59 0330 1020 90 1900 0258

29 0140 1329 60 0340 1008 91 2000 0240

30 0145 1319 61 0350 0997

31 0150 1309 62 0360 0984

Gambar 6 Hubungan amax dan faktor keamanan lereng

(7)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

67

Persamaan tersebut hanya berlaku pada batasan

nilai amax le 2 g Berdasarkan USBM Amplitude

and Acceleration Criterion nilai amaxgt 1 secara

umum dapat dikategorikan tidak aman sehingga

persamaan tersebut tetap dapat digunakan

meskipun terbatas pada amax le 2 g karena untuk

amax lebih dari 2 g dapat dikategorikan tidak

aman tanpa perlu dilakukan analisis lebih lanjut

IV4 Perangkat Lunak Analisis Getaran

Tanah Hasil Peledakan

Dari pengolahan terhadap data-data yang didapat

untuk penelitian ini diperoleh tiga persamaan

yang menunjukkan hubungan antara parameter

peledakan getaran tanah hasil peledakan serta

kestabilan lereng Ketiga persamaan tersebut

ditunjukkan persamaan 5 6 dan 7 yaitu

Hubungan parameter peledakan (SD) dan PPA

PPA = 31006 (SD)-121

Hubungan PPA dan getaran tanah akibat

peledakan (amax)

amax = 07388 PPA

Hubungan amax terhadap kestabilan lereng

FK = 00929amax6

- 06899amax 5

+ 21217amax4

ndash

35798amax3 + 37988amax

2 ndash 28998amax + 1670

Untuk mempermudah analisis lebih lanjut

mengenai pengaruh getaran tanah hasil

peledakan terhadap kestabilan lereng maka

dengan menggunakan ketiga persamaan diatas

diciptakan suatu perangkat lunak analisis getaran

tanah hasil peledakan yang diberi nama Satui

Blast Vibration Analysis (Satui BVA)

Perangkat lunak ini diciptakan menggunakan

bahasa pemprograman visual basic dengan

memasukkan ketiga persamaan diatas sehingga

mampu melakukan analisis-analisis berikut

a) Perhitungan faktor keamanan lereng pada

parameter peledakan tertentu

b) Perhitungan nilai PPA pada parameter

peledakan tertentu

c) Perhitungan nilai amax pada parameter

peledakan tertentu

d) Penentuan jarak peledakan minimal untuk

faktor keamanan dan jumlah bahan peledak

tertentu

e) Penentuan jumlah bahan peledak maksimal

untuk faktor keamanan dan jarak peledakan

tertentu

Tampilan perangkat lunak ini dapat dilihat pada

Gambar 7

Gambar 7 Perangkat lunak Satui BVA

Bagian-bagian dari perangkat lunak ini dapat

dijelaskan sebagai berikut

a) Confidence berfungsi untuk mengatur

tingkat kepercayaan perhitungan misalnya

untuk confidence 95 berarti maksimal

hanya 5 data lapangan yang akan melewati

nilai hasil perhitungan

b) Analysis berfungsi untuk menentukan jenis

analisis yang akan dilakukan terdiri dari

Safety Factor Peak Particle Acceleration

Maximum Horizontal Acceleration Distance

dan Explosive Weight8 ms

c) Data Input berfungsi untuk memasukkan

data yang dibutuhkan untuk melakukan

analisis jenis data yang diperlukan berbeda

tergantung analisis yang akan dilakukan

d) Result berfungsi untuk menampilkan hasil

perhitungan dari analisis yang diinginkan

V KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data-data yang telah dikumpulkan

selama penelitian dilakukan dihasilkan suatu

perangkat lunak yang dapat melakukan analisis

pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap

kestabilan lereng Dengan menggunakan

perangkat lunak tersebut dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut agar dihasilkan parameter-

parameter peledakan yang tidak mengancam

kestabilan lereng Selain itu perangkat lunak ini

juga dapat digunakan untuk membantu

rancangan kegiatan peledakan

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

68

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih pada PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui untuk

kesempatan melakukan pengumpulan data serta

bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini

selama penulis berada di lapangan dan Prodi

Teknik Pertambangan ITB yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian di PT

Arutmin Indonesia tambang Satui

DAFTAR PUSTAKA

1 Basuki Susanto 2011 Analisis Kestabilan

Lereng Section 10 Akibat Pengaruh Getaran

Peledakan Dan Air Tanah PT Pama Persada

2 Nusantara Job Site PT Adaro Indonesia

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

3 Hoek E dan Bray JW 1991 Rock Slope

Engineering IMM London

4 Husni Bustanil 2008 Analisis Getaran

Tanah Akibat Peledakan Di Kuari Delaney

Terhadap Delaney Slag Dump Pit XYZ

Dengan Percepatan Gravitasi Gempa 02 G

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

5 Lucca Frank J 2003 Tight Construction

Blasting Ground Vibrations Basics

Monitoring and Prediction Terra Dinamica

LLC

Page 3: Slope Blast

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

63

Gambar 2 Desain lereng akhir

Gambar 3 Penampangdesain lereng akhir

32 Data Kegiatan Peledakan

Data kegiatan peledakan yang dikumpulkan

yaitu jarak dari lokasi peledakan dan jumlah

bahan peledak yang meledak bersamaanBahan

peledak dianggap meledak bersamaan apabila

jarak antar ledakan le 8 ms (Lucca 2003) Data

kegiatan peledakan dapat dilihat pada Tabel 1

33 Data Pengukuran Getaran Tanah

Pengukuran getaran tanah akibat peledakan

dilakukan di lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui menggunakan

alat Blastmate III Alat tersebut bekerja dengan

menggunakan transducer yang berfugsi sebagai

geophone untuk menangkap getaran tanah pada

arah vertical dan horizontal (transversal dan

longitudinal) Akan tetapi pada penelitian ini

yang digunakan hanya gelombang horizontal

karena menurut Kramer (1996) Kliche (1999)

Wyllie dan Mah (2004) dan Karthodharmo

(1996) menyatakan bahwa pengaruh getaran

tanah vertikal terhadap kestabilan lereng tidak

signifikan (Basuki 2011) Data hasil penguluran

dapat dilihat pada Tabel 2

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

TMNo42009

64

Tabel 1 Data kegiatan lapangan

No Tanggal Total Hole Distance (m) Weight 8 ms (kg)

1 6 Desember 2011 230 250 2289

2 27 Desember 2011 23 300 950

3 31 Desember 2011 45 175 1170

4 5 Januari 2012 77 550 1328

5 21 Januari 2012 79 500 1236

6 25 Januari 2012 72 200 1172

7 31 Januari 2012 96 200 2025

8 7 Februari 2012 67 310 1678

9 9 Februari 2012 57 340 1542

10 13 Februari 2012 113 225 2184

Tabel 2 Data pengukuran getaran tanah

No Tanggal PPA

(mms2)

PPA (g) amax(mms2) amax(g)

1 6 Desember 2011 2010 0205 1429 0146

2 27 Desember 2011 1240 0126 1021 0104

3 31 Desember 2011 2484 0253 1558 0159

4 5 Januari 2012 857 0087 315 0032

5 21 Januari 2012 672 0068 607 0062

6 25 Januari 2012 2753 0281 2222 0226

7 31 Januari 2012 3099 0316 1636 0167

8 7 Februari 2012 1907 0194 650 0066

9 9 Februari 2012 1973 0201 1647 0168

10 13 Februari 2012 4335 0442 3999 0407

IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

41 Hubungan Scaled Distance dan PPA

Berdasarkan Ho etal (1998) Zhao dan

Grzebieta (2000) analisis hubungan parameter

peledakan terhadap nilai percepatan partikel

puncak yang diperoleh dari hasil pengukuran

getaran tanah akibat peledakan dilakukan

dengan membuat kurva antara SD yang

mewakili parameter peledakan terhadap PPA

hasil pengukuran getaran tanah akibat peledakan

sehingga dihasilkan persamaan yang

menunjukkan hubungan keduanya (Basuki

2011) Untuk melakukan analisis ini digunakan

data pada Tabel 1 dan Tabel 2 dan hasil analisis

ditampilkan pada Gambar 4

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa hubungan

antara SD dan PPA dengan 95 confidence

ditunjukkan oleh persamaan garis A yaitu

PPA = k (SD)-α = 31006 (SD)-121

= 31006 (R W05

)-121

Gambar 4 Hubungan SD dan PPA

(5)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

TMNo42009

65

Nilai R adalah jarak dari lokasi peledakan dan W

adalah jumlah muatan bahan peledak yang

meledak bersamaan Sementara nilai k sebesar

31006 dan nilai α sebesar 121 merupakan

konstanta lapangan yang menunjukkan kondisi

pengukuran getaran tanah di lereng highwall Pit

Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui

Kedua konstanta tersebut berbeda untuk setiap

lokasi yang berbeda Persamaan di atas

dihasilkan dari confidence line 95 yang berarti

bahwa setiap 100 buah sampel data yang

diperoleh menggunakan persamaan tersebut

maksimal hanya 5 data yang nilainya melebihi

nilai yang diperkirakan (Lucca 2003)

42 Hubungan PPA dan amax

Hubungan PPA dan amax dianalisis dengan

melakukan regresi linier sederhana

menggunakan data pada Tabel 2 Dari regresi

linier pada Gambar 5 dihasilkan koefiesin respon

analisis yang menunjukkan hubungan PPA dan

amax pada lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui Berdasarkan

grafik pada Gambar 5 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan antara PPA terhadap

amax sebagai berikut

amax = k PPA = 07388 PPA (6)

Nilai k merupakan koefisien respon analisis yang

menunjukkan hubungan PPA dan amax yang

berlaku di lereng highwall Pit Rama PT Arutmin

Indonesia Tambang Satui

43 Hubungan Getaran Tanah dan Hasil

Peledakan dan Kestabilan Lereng

Untuk mengetahui besarnya penurunan

kestabilan lereng yang diakibatkan getaran tanah

(amax) maka dilakukan simulasi kestabilan lereng

menggunakan perangkat lunak Slide 60 dengan

menambahkan nilai koefisien seismik horizontal

sebagai nilai getaran tanah pada simulasi ini

Gambar 5 Hubungan PPA dan amax

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

66

Hasil simulasi seperti terlihat pada Tabel 3 Data

pada Tabel 3 selanjutnya diplot ke dalam grafik

amax vs Faktor Keamanan (FK) sehingga dapat

diperoleh persamaan yang menunjukkan

hubungan antara amax terhadap FK lerengseperti

terlihat pada Gambar 6

Dari Gambar 6 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan getaran tanah terhadap

kestabilan lereng secara regresi polinomial

pangkat enam yang menghasilkan persamaan

sebagai berikut

FK = 00929amax6

-06899amax 5

+21217amax 4

ndash 35798amax3+

37988amax2 - 28998amax + 1670

Tabel 3 Data simulasi pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng

No amax (g) FK No amax (g) FK No amax (g) FK

1 0000 1670 32 0155 1299 63 0370 0972

2 0005 1656 33 0160 1290 64 0380 0960

3 0010 1642 34 0165 1280 65 0390 0948

4 0015 1628 35 0170 1271 66 0400 0937

5 0020 1614 36 0175 1261 67 0410 0926

6 0025 1600 37 0180 1252 68 0420 0915

7 0030 1587 38 0185 1243 69 0430 0904

8 0035 1573 39 0190 1234 70 0440 0893

9 0040 1560 40 0195 1225 71 0450 0883

10 0045 1547 41 0200 1216 72 0460 0873

11 0050 1534 42 0205 1208 73 0470 0863

12 0055 1522 43 0210 1199 74 0480 0853

13 0060 1509 44 0215 1191 75 0490 0844

14 0065 1497 45 0220 1182 76 0500 0834

15 0070 1485 46 0225 1174 77 0600 0749

16 0075 1473 47 0230 1166 78 0700 0677

17 0080 1461 48 0235 1158 79 0800 0616

18 0085 1449 49 0240 1150 80 0900 0561

19 0090 1437 50 0245 1142 81 1000 0514

20 0095 1426 51 0250 1134 82 1100 0472

21 0100 1415 52 0260 1119 83 1200 0435

22 0105 1403 53 0270 1104 84 1300 0403

23 0110 1392 54 0280 1089 85 1400 0373

24 0115 1381 55 0290 1075 86 1500 0345

25 0120 1371 56 0300 1061 87 1600 0319

26 0125 1360 57 0310 1048 88 1700 0297

27 0130 1350 58 0320 1034 89 1800 0277

28 0135 1339 59 0330 1020 90 1900 0258

29 0140 1329 60 0340 1008 91 2000 0240

30 0145 1319 61 0350 0997

31 0150 1309 62 0360 0984

Gambar 6 Hubungan amax dan faktor keamanan lereng

(7)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

67

Persamaan tersebut hanya berlaku pada batasan

nilai amax le 2 g Berdasarkan USBM Amplitude

and Acceleration Criterion nilai amaxgt 1 secara

umum dapat dikategorikan tidak aman sehingga

persamaan tersebut tetap dapat digunakan

meskipun terbatas pada amax le 2 g karena untuk

amax lebih dari 2 g dapat dikategorikan tidak

aman tanpa perlu dilakukan analisis lebih lanjut

IV4 Perangkat Lunak Analisis Getaran

Tanah Hasil Peledakan

Dari pengolahan terhadap data-data yang didapat

untuk penelitian ini diperoleh tiga persamaan

yang menunjukkan hubungan antara parameter

peledakan getaran tanah hasil peledakan serta

kestabilan lereng Ketiga persamaan tersebut

ditunjukkan persamaan 5 6 dan 7 yaitu

Hubungan parameter peledakan (SD) dan PPA

PPA = 31006 (SD)-121

Hubungan PPA dan getaran tanah akibat

peledakan (amax)

amax = 07388 PPA

Hubungan amax terhadap kestabilan lereng

FK = 00929amax6

- 06899amax 5

+ 21217amax4

ndash

35798amax3 + 37988amax

2 ndash 28998amax + 1670

Untuk mempermudah analisis lebih lanjut

mengenai pengaruh getaran tanah hasil

peledakan terhadap kestabilan lereng maka

dengan menggunakan ketiga persamaan diatas

diciptakan suatu perangkat lunak analisis getaran

tanah hasil peledakan yang diberi nama Satui

Blast Vibration Analysis (Satui BVA)

Perangkat lunak ini diciptakan menggunakan

bahasa pemprograman visual basic dengan

memasukkan ketiga persamaan diatas sehingga

mampu melakukan analisis-analisis berikut

a) Perhitungan faktor keamanan lereng pada

parameter peledakan tertentu

b) Perhitungan nilai PPA pada parameter

peledakan tertentu

c) Perhitungan nilai amax pada parameter

peledakan tertentu

d) Penentuan jarak peledakan minimal untuk

faktor keamanan dan jumlah bahan peledak

tertentu

e) Penentuan jumlah bahan peledak maksimal

untuk faktor keamanan dan jarak peledakan

tertentu

Tampilan perangkat lunak ini dapat dilihat pada

Gambar 7

Gambar 7 Perangkat lunak Satui BVA

Bagian-bagian dari perangkat lunak ini dapat

dijelaskan sebagai berikut

a) Confidence berfungsi untuk mengatur

tingkat kepercayaan perhitungan misalnya

untuk confidence 95 berarti maksimal

hanya 5 data lapangan yang akan melewati

nilai hasil perhitungan

b) Analysis berfungsi untuk menentukan jenis

analisis yang akan dilakukan terdiri dari

Safety Factor Peak Particle Acceleration

Maximum Horizontal Acceleration Distance

dan Explosive Weight8 ms

c) Data Input berfungsi untuk memasukkan

data yang dibutuhkan untuk melakukan

analisis jenis data yang diperlukan berbeda

tergantung analisis yang akan dilakukan

d) Result berfungsi untuk menampilkan hasil

perhitungan dari analisis yang diinginkan

V KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data-data yang telah dikumpulkan

selama penelitian dilakukan dihasilkan suatu

perangkat lunak yang dapat melakukan analisis

pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap

kestabilan lereng Dengan menggunakan

perangkat lunak tersebut dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut agar dihasilkan parameter-

parameter peledakan yang tidak mengancam

kestabilan lereng Selain itu perangkat lunak ini

juga dapat digunakan untuk membantu

rancangan kegiatan peledakan

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

68

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih pada PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui untuk

kesempatan melakukan pengumpulan data serta

bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini

selama penulis berada di lapangan dan Prodi

Teknik Pertambangan ITB yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian di PT

Arutmin Indonesia tambang Satui

DAFTAR PUSTAKA

1 Basuki Susanto 2011 Analisis Kestabilan

Lereng Section 10 Akibat Pengaruh Getaran

Peledakan Dan Air Tanah PT Pama Persada

2 Nusantara Job Site PT Adaro Indonesia

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

3 Hoek E dan Bray JW 1991 Rock Slope

Engineering IMM London

4 Husni Bustanil 2008 Analisis Getaran

Tanah Akibat Peledakan Di Kuari Delaney

Terhadap Delaney Slag Dump Pit XYZ

Dengan Percepatan Gravitasi Gempa 02 G

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

5 Lucca Frank J 2003 Tight Construction

Blasting Ground Vibrations Basics

Monitoring and Prediction Terra Dinamica

LLC

Page 4: Slope Blast

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

TMNo42009

64

Tabel 1 Data kegiatan lapangan

No Tanggal Total Hole Distance (m) Weight 8 ms (kg)

1 6 Desember 2011 230 250 2289

2 27 Desember 2011 23 300 950

3 31 Desember 2011 45 175 1170

4 5 Januari 2012 77 550 1328

5 21 Januari 2012 79 500 1236

6 25 Januari 2012 72 200 1172

7 31 Januari 2012 96 200 2025

8 7 Februari 2012 67 310 1678

9 9 Februari 2012 57 340 1542

10 13 Februari 2012 113 225 2184

Tabel 2 Data pengukuran getaran tanah

No Tanggal PPA

(mms2)

PPA (g) amax(mms2) amax(g)

1 6 Desember 2011 2010 0205 1429 0146

2 27 Desember 2011 1240 0126 1021 0104

3 31 Desember 2011 2484 0253 1558 0159

4 5 Januari 2012 857 0087 315 0032

5 21 Januari 2012 672 0068 607 0062

6 25 Januari 2012 2753 0281 2222 0226

7 31 Januari 2012 3099 0316 1636 0167

8 7 Februari 2012 1907 0194 650 0066

9 9 Februari 2012 1973 0201 1647 0168

10 13 Februari 2012 4335 0442 3999 0407

IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

41 Hubungan Scaled Distance dan PPA

Berdasarkan Ho etal (1998) Zhao dan

Grzebieta (2000) analisis hubungan parameter

peledakan terhadap nilai percepatan partikel

puncak yang diperoleh dari hasil pengukuran

getaran tanah akibat peledakan dilakukan

dengan membuat kurva antara SD yang

mewakili parameter peledakan terhadap PPA

hasil pengukuran getaran tanah akibat peledakan

sehingga dihasilkan persamaan yang

menunjukkan hubungan keduanya (Basuki

2011) Untuk melakukan analisis ini digunakan

data pada Tabel 1 dan Tabel 2 dan hasil analisis

ditampilkan pada Gambar 4

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa hubungan

antara SD dan PPA dengan 95 confidence

ditunjukkan oleh persamaan garis A yaitu

PPA = k (SD)-α = 31006 (SD)-121

= 31006 (R W05

)-121

Gambar 4 Hubungan SD dan PPA

(5)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

TMNo42009

65

Nilai R adalah jarak dari lokasi peledakan dan W

adalah jumlah muatan bahan peledak yang

meledak bersamaan Sementara nilai k sebesar

31006 dan nilai α sebesar 121 merupakan

konstanta lapangan yang menunjukkan kondisi

pengukuran getaran tanah di lereng highwall Pit

Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui

Kedua konstanta tersebut berbeda untuk setiap

lokasi yang berbeda Persamaan di atas

dihasilkan dari confidence line 95 yang berarti

bahwa setiap 100 buah sampel data yang

diperoleh menggunakan persamaan tersebut

maksimal hanya 5 data yang nilainya melebihi

nilai yang diperkirakan (Lucca 2003)

42 Hubungan PPA dan amax

Hubungan PPA dan amax dianalisis dengan

melakukan regresi linier sederhana

menggunakan data pada Tabel 2 Dari regresi

linier pada Gambar 5 dihasilkan koefiesin respon

analisis yang menunjukkan hubungan PPA dan

amax pada lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui Berdasarkan

grafik pada Gambar 5 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan antara PPA terhadap

amax sebagai berikut

amax = k PPA = 07388 PPA (6)

Nilai k merupakan koefisien respon analisis yang

menunjukkan hubungan PPA dan amax yang

berlaku di lereng highwall Pit Rama PT Arutmin

Indonesia Tambang Satui

43 Hubungan Getaran Tanah dan Hasil

Peledakan dan Kestabilan Lereng

Untuk mengetahui besarnya penurunan

kestabilan lereng yang diakibatkan getaran tanah

(amax) maka dilakukan simulasi kestabilan lereng

menggunakan perangkat lunak Slide 60 dengan

menambahkan nilai koefisien seismik horizontal

sebagai nilai getaran tanah pada simulasi ini

Gambar 5 Hubungan PPA dan amax

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

66

Hasil simulasi seperti terlihat pada Tabel 3 Data

pada Tabel 3 selanjutnya diplot ke dalam grafik

amax vs Faktor Keamanan (FK) sehingga dapat

diperoleh persamaan yang menunjukkan

hubungan antara amax terhadap FK lerengseperti

terlihat pada Gambar 6

Dari Gambar 6 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan getaran tanah terhadap

kestabilan lereng secara regresi polinomial

pangkat enam yang menghasilkan persamaan

sebagai berikut

FK = 00929amax6

-06899amax 5

+21217amax 4

ndash 35798amax3+

37988amax2 - 28998amax + 1670

Tabel 3 Data simulasi pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng

No amax (g) FK No amax (g) FK No amax (g) FK

1 0000 1670 32 0155 1299 63 0370 0972

2 0005 1656 33 0160 1290 64 0380 0960

3 0010 1642 34 0165 1280 65 0390 0948

4 0015 1628 35 0170 1271 66 0400 0937

5 0020 1614 36 0175 1261 67 0410 0926

6 0025 1600 37 0180 1252 68 0420 0915

7 0030 1587 38 0185 1243 69 0430 0904

8 0035 1573 39 0190 1234 70 0440 0893

9 0040 1560 40 0195 1225 71 0450 0883

10 0045 1547 41 0200 1216 72 0460 0873

11 0050 1534 42 0205 1208 73 0470 0863

12 0055 1522 43 0210 1199 74 0480 0853

13 0060 1509 44 0215 1191 75 0490 0844

14 0065 1497 45 0220 1182 76 0500 0834

15 0070 1485 46 0225 1174 77 0600 0749

16 0075 1473 47 0230 1166 78 0700 0677

17 0080 1461 48 0235 1158 79 0800 0616

18 0085 1449 49 0240 1150 80 0900 0561

19 0090 1437 50 0245 1142 81 1000 0514

20 0095 1426 51 0250 1134 82 1100 0472

21 0100 1415 52 0260 1119 83 1200 0435

22 0105 1403 53 0270 1104 84 1300 0403

23 0110 1392 54 0280 1089 85 1400 0373

24 0115 1381 55 0290 1075 86 1500 0345

25 0120 1371 56 0300 1061 87 1600 0319

26 0125 1360 57 0310 1048 88 1700 0297

27 0130 1350 58 0320 1034 89 1800 0277

28 0135 1339 59 0330 1020 90 1900 0258

29 0140 1329 60 0340 1008 91 2000 0240

30 0145 1319 61 0350 0997

31 0150 1309 62 0360 0984

Gambar 6 Hubungan amax dan faktor keamanan lereng

(7)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

67

Persamaan tersebut hanya berlaku pada batasan

nilai amax le 2 g Berdasarkan USBM Amplitude

and Acceleration Criterion nilai amaxgt 1 secara

umum dapat dikategorikan tidak aman sehingga

persamaan tersebut tetap dapat digunakan

meskipun terbatas pada amax le 2 g karena untuk

amax lebih dari 2 g dapat dikategorikan tidak

aman tanpa perlu dilakukan analisis lebih lanjut

IV4 Perangkat Lunak Analisis Getaran

Tanah Hasil Peledakan

Dari pengolahan terhadap data-data yang didapat

untuk penelitian ini diperoleh tiga persamaan

yang menunjukkan hubungan antara parameter

peledakan getaran tanah hasil peledakan serta

kestabilan lereng Ketiga persamaan tersebut

ditunjukkan persamaan 5 6 dan 7 yaitu

Hubungan parameter peledakan (SD) dan PPA

PPA = 31006 (SD)-121

Hubungan PPA dan getaran tanah akibat

peledakan (amax)

amax = 07388 PPA

Hubungan amax terhadap kestabilan lereng

FK = 00929amax6

- 06899amax 5

+ 21217amax4

ndash

35798amax3 + 37988amax

2 ndash 28998amax + 1670

Untuk mempermudah analisis lebih lanjut

mengenai pengaruh getaran tanah hasil

peledakan terhadap kestabilan lereng maka

dengan menggunakan ketiga persamaan diatas

diciptakan suatu perangkat lunak analisis getaran

tanah hasil peledakan yang diberi nama Satui

Blast Vibration Analysis (Satui BVA)

Perangkat lunak ini diciptakan menggunakan

bahasa pemprograman visual basic dengan

memasukkan ketiga persamaan diatas sehingga

mampu melakukan analisis-analisis berikut

a) Perhitungan faktor keamanan lereng pada

parameter peledakan tertentu

b) Perhitungan nilai PPA pada parameter

peledakan tertentu

c) Perhitungan nilai amax pada parameter

peledakan tertentu

d) Penentuan jarak peledakan minimal untuk

faktor keamanan dan jumlah bahan peledak

tertentu

e) Penentuan jumlah bahan peledak maksimal

untuk faktor keamanan dan jarak peledakan

tertentu

Tampilan perangkat lunak ini dapat dilihat pada

Gambar 7

Gambar 7 Perangkat lunak Satui BVA

Bagian-bagian dari perangkat lunak ini dapat

dijelaskan sebagai berikut

a) Confidence berfungsi untuk mengatur

tingkat kepercayaan perhitungan misalnya

untuk confidence 95 berarti maksimal

hanya 5 data lapangan yang akan melewati

nilai hasil perhitungan

b) Analysis berfungsi untuk menentukan jenis

analisis yang akan dilakukan terdiri dari

Safety Factor Peak Particle Acceleration

Maximum Horizontal Acceleration Distance

dan Explosive Weight8 ms

c) Data Input berfungsi untuk memasukkan

data yang dibutuhkan untuk melakukan

analisis jenis data yang diperlukan berbeda

tergantung analisis yang akan dilakukan

d) Result berfungsi untuk menampilkan hasil

perhitungan dari analisis yang diinginkan

V KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data-data yang telah dikumpulkan

selama penelitian dilakukan dihasilkan suatu

perangkat lunak yang dapat melakukan analisis

pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap

kestabilan lereng Dengan menggunakan

perangkat lunak tersebut dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut agar dihasilkan parameter-

parameter peledakan yang tidak mengancam

kestabilan lereng Selain itu perangkat lunak ini

juga dapat digunakan untuk membantu

rancangan kegiatan peledakan

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

68

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih pada PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui untuk

kesempatan melakukan pengumpulan data serta

bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini

selama penulis berada di lapangan dan Prodi

Teknik Pertambangan ITB yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian di PT

Arutmin Indonesia tambang Satui

DAFTAR PUSTAKA

1 Basuki Susanto 2011 Analisis Kestabilan

Lereng Section 10 Akibat Pengaruh Getaran

Peledakan Dan Air Tanah PT Pama Persada

2 Nusantara Job Site PT Adaro Indonesia

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

3 Hoek E dan Bray JW 1991 Rock Slope

Engineering IMM London

4 Husni Bustanil 2008 Analisis Getaran

Tanah Akibat Peledakan Di Kuari Delaney

Terhadap Delaney Slag Dump Pit XYZ

Dengan Percepatan Gravitasi Gempa 02 G

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

5 Lucca Frank J 2003 Tight Construction

Blasting Ground Vibrations Basics

Monitoring and Prediction Terra Dinamica

LLC

Page 5: Slope Blast

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

TMNo42009

65

Nilai R adalah jarak dari lokasi peledakan dan W

adalah jumlah muatan bahan peledak yang

meledak bersamaan Sementara nilai k sebesar

31006 dan nilai α sebesar 121 merupakan

konstanta lapangan yang menunjukkan kondisi

pengukuran getaran tanah di lereng highwall Pit

Rama PT Arutmin Indonesia Tambang Satui

Kedua konstanta tersebut berbeda untuk setiap

lokasi yang berbeda Persamaan di atas

dihasilkan dari confidence line 95 yang berarti

bahwa setiap 100 buah sampel data yang

diperoleh menggunakan persamaan tersebut

maksimal hanya 5 data yang nilainya melebihi

nilai yang diperkirakan (Lucca 2003)

42 Hubungan PPA dan amax

Hubungan PPA dan amax dianalisis dengan

melakukan regresi linier sederhana

menggunakan data pada Tabel 2 Dari regresi

linier pada Gambar 5 dihasilkan koefiesin respon

analisis yang menunjukkan hubungan PPA dan

amax pada lereng highwall Pit Rama PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui Berdasarkan

grafik pada Gambar 5 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan antara PPA terhadap

amax sebagai berikut

amax = k PPA = 07388 PPA (6)

Nilai k merupakan koefisien respon analisis yang

menunjukkan hubungan PPA dan amax yang

berlaku di lereng highwall Pit Rama PT Arutmin

Indonesia Tambang Satui

43 Hubungan Getaran Tanah dan Hasil

Peledakan dan Kestabilan Lereng

Untuk mengetahui besarnya penurunan

kestabilan lereng yang diakibatkan getaran tanah

(amax) maka dilakukan simulasi kestabilan lereng

menggunakan perangkat lunak Slide 60 dengan

menambahkan nilai koefisien seismik horizontal

sebagai nilai getaran tanah pada simulasi ini

Gambar 5 Hubungan PPA dan amax

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

66

Hasil simulasi seperti terlihat pada Tabel 3 Data

pada Tabel 3 selanjutnya diplot ke dalam grafik

amax vs Faktor Keamanan (FK) sehingga dapat

diperoleh persamaan yang menunjukkan

hubungan antara amax terhadap FK lerengseperti

terlihat pada Gambar 6

Dari Gambar 6 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan getaran tanah terhadap

kestabilan lereng secara regresi polinomial

pangkat enam yang menghasilkan persamaan

sebagai berikut

FK = 00929amax6

-06899amax 5

+21217amax 4

ndash 35798amax3+

37988amax2 - 28998amax + 1670

Tabel 3 Data simulasi pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng

No amax (g) FK No amax (g) FK No amax (g) FK

1 0000 1670 32 0155 1299 63 0370 0972

2 0005 1656 33 0160 1290 64 0380 0960

3 0010 1642 34 0165 1280 65 0390 0948

4 0015 1628 35 0170 1271 66 0400 0937

5 0020 1614 36 0175 1261 67 0410 0926

6 0025 1600 37 0180 1252 68 0420 0915

7 0030 1587 38 0185 1243 69 0430 0904

8 0035 1573 39 0190 1234 70 0440 0893

9 0040 1560 40 0195 1225 71 0450 0883

10 0045 1547 41 0200 1216 72 0460 0873

11 0050 1534 42 0205 1208 73 0470 0863

12 0055 1522 43 0210 1199 74 0480 0853

13 0060 1509 44 0215 1191 75 0490 0844

14 0065 1497 45 0220 1182 76 0500 0834

15 0070 1485 46 0225 1174 77 0600 0749

16 0075 1473 47 0230 1166 78 0700 0677

17 0080 1461 48 0235 1158 79 0800 0616

18 0085 1449 49 0240 1150 80 0900 0561

19 0090 1437 50 0245 1142 81 1000 0514

20 0095 1426 51 0250 1134 82 1100 0472

21 0100 1415 52 0260 1119 83 1200 0435

22 0105 1403 53 0270 1104 84 1300 0403

23 0110 1392 54 0280 1089 85 1400 0373

24 0115 1381 55 0290 1075 86 1500 0345

25 0120 1371 56 0300 1061 87 1600 0319

26 0125 1360 57 0310 1048 88 1700 0297

27 0130 1350 58 0320 1034 89 1800 0277

28 0135 1339 59 0330 1020 90 1900 0258

29 0140 1329 60 0340 1008 91 2000 0240

30 0145 1319 61 0350 0997

31 0150 1309 62 0360 0984

Gambar 6 Hubungan amax dan faktor keamanan lereng

(7)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

67

Persamaan tersebut hanya berlaku pada batasan

nilai amax le 2 g Berdasarkan USBM Amplitude

and Acceleration Criterion nilai amaxgt 1 secara

umum dapat dikategorikan tidak aman sehingga

persamaan tersebut tetap dapat digunakan

meskipun terbatas pada amax le 2 g karena untuk

amax lebih dari 2 g dapat dikategorikan tidak

aman tanpa perlu dilakukan analisis lebih lanjut

IV4 Perangkat Lunak Analisis Getaran

Tanah Hasil Peledakan

Dari pengolahan terhadap data-data yang didapat

untuk penelitian ini diperoleh tiga persamaan

yang menunjukkan hubungan antara parameter

peledakan getaran tanah hasil peledakan serta

kestabilan lereng Ketiga persamaan tersebut

ditunjukkan persamaan 5 6 dan 7 yaitu

Hubungan parameter peledakan (SD) dan PPA

PPA = 31006 (SD)-121

Hubungan PPA dan getaran tanah akibat

peledakan (amax)

amax = 07388 PPA

Hubungan amax terhadap kestabilan lereng

FK = 00929amax6

- 06899amax 5

+ 21217amax4

ndash

35798amax3 + 37988amax

2 ndash 28998amax + 1670

Untuk mempermudah analisis lebih lanjut

mengenai pengaruh getaran tanah hasil

peledakan terhadap kestabilan lereng maka

dengan menggunakan ketiga persamaan diatas

diciptakan suatu perangkat lunak analisis getaran

tanah hasil peledakan yang diberi nama Satui

Blast Vibration Analysis (Satui BVA)

Perangkat lunak ini diciptakan menggunakan

bahasa pemprograman visual basic dengan

memasukkan ketiga persamaan diatas sehingga

mampu melakukan analisis-analisis berikut

a) Perhitungan faktor keamanan lereng pada

parameter peledakan tertentu

b) Perhitungan nilai PPA pada parameter

peledakan tertentu

c) Perhitungan nilai amax pada parameter

peledakan tertentu

d) Penentuan jarak peledakan minimal untuk

faktor keamanan dan jumlah bahan peledak

tertentu

e) Penentuan jumlah bahan peledak maksimal

untuk faktor keamanan dan jarak peledakan

tertentu

Tampilan perangkat lunak ini dapat dilihat pada

Gambar 7

Gambar 7 Perangkat lunak Satui BVA

Bagian-bagian dari perangkat lunak ini dapat

dijelaskan sebagai berikut

a) Confidence berfungsi untuk mengatur

tingkat kepercayaan perhitungan misalnya

untuk confidence 95 berarti maksimal

hanya 5 data lapangan yang akan melewati

nilai hasil perhitungan

b) Analysis berfungsi untuk menentukan jenis

analisis yang akan dilakukan terdiri dari

Safety Factor Peak Particle Acceleration

Maximum Horizontal Acceleration Distance

dan Explosive Weight8 ms

c) Data Input berfungsi untuk memasukkan

data yang dibutuhkan untuk melakukan

analisis jenis data yang diperlukan berbeda

tergantung analisis yang akan dilakukan

d) Result berfungsi untuk menampilkan hasil

perhitungan dari analisis yang diinginkan

V KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data-data yang telah dikumpulkan

selama penelitian dilakukan dihasilkan suatu

perangkat lunak yang dapat melakukan analisis

pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap

kestabilan lereng Dengan menggunakan

perangkat lunak tersebut dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut agar dihasilkan parameter-

parameter peledakan yang tidak mengancam

kestabilan lereng Selain itu perangkat lunak ini

juga dapat digunakan untuk membantu

rancangan kegiatan peledakan

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

68

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih pada PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui untuk

kesempatan melakukan pengumpulan data serta

bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini

selama penulis berada di lapangan dan Prodi

Teknik Pertambangan ITB yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian di PT

Arutmin Indonesia tambang Satui

DAFTAR PUSTAKA

1 Basuki Susanto 2011 Analisis Kestabilan

Lereng Section 10 Akibat Pengaruh Getaran

Peledakan Dan Air Tanah PT Pama Persada

2 Nusantara Job Site PT Adaro Indonesia

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

3 Hoek E dan Bray JW 1991 Rock Slope

Engineering IMM London

4 Husni Bustanil 2008 Analisis Getaran

Tanah Akibat Peledakan Di Kuari Delaney

Terhadap Delaney Slag Dump Pit XYZ

Dengan Percepatan Gravitasi Gempa 02 G

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

5 Lucca Frank J 2003 Tight Construction

Blasting Ground Vibrations Basics

Monitoring and Prediction Terra Dinamica

LLC

Page 6: Slope Blast

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

66

Hasil simulasi seperti terlihat pada Tabel 3 Data

pada Tabel 3 selanjutnya diplot ke dalam grafik

amax vs Faktor Keamanan (FK) sehingga dapat

diperoleh persamaan yang menunjukkan

hubungan antara amax terhadap FK lerengseperti

terlihat pada Gambar 6

Dari Gambar 6 diperoleh persamaan yang

menunjukkan hubungan getaran tanah terhadap

kestabilan lereng secara regresi polinomial

pangkat enam yang menghasilkan persamaan

sebagai berikut

FK = 00929amax6

-06899amax 5

+21217amax 4

ndash 35798amax3+

37988amax2 - 28998amax + 1670

Tabel 3 Data simulasi pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng

No amax (g) FK No amax (g) FK No amax (g) FK

1 0000 1670 32 0155 1299 63 0370 0972

2 0005 1656 33 0160 1290 64 0380 0960

3 0010 1642 34 0165 1280 65 0390 0948

4 0015 1628 35 0170 1271 66 0400 0937

5 0020 1614 36 0175 1261 67 0410 0926

6 0025 1600 37 0180 1252 68 0420 0915

7 0030 1587 38 0185 1243 69 0430 0904

8 0035 1573 39 0190 1234 70 0440 0893

9 0040 1560 40 0195 1225 71 0450 0883

10 0045 1547 41 0200 1216 72 0460 0873

11 0050 1534 42 0205 1208 73 0470 0863

12 0055 1522 43 0210 1199 74 0480 0853

13 0060 1509 44 0215 1191 75 0490 0844

14 0065 1497 45 0220 1182 76 0500 0834

15 0070 1485 46 0225 1174 77 0600 0749

16 0075 1473 47 0230 1166 78 0700 0677

17 0080 1461 48 0235 1158 79 0800 0616

18 0085 1449 49 0240 1150 80 0900 0561

19 0090 1437 50 0245 1142 81 1000 0514

20 0095 1426 51 0250 1134 82 1100 0472

21 0100 1415 52 0260 1119 83 1200 0435

22 0105 1403 53 0270 1104 84 1300 0403

23 0110 1392 54 0280 1089 85 1400 0373

24 0115 1381 55 0290 1075 86 1500 0345

25 0120 1371 56 0300 1061 87 1600 0319

26 0125 1360 57 0310 1048 88 1700 0297

27 0130 1350 58 0320 1034 89 1800 0277

28 0135 1339 59 0330 1020 90 1900 0258

29 0140 1329 60 0340 1008 91 2000 0240

30 0145 1319 61 0350 0997

31 0150 1309 62 0360 0984

Gambar 6 Hubungan amax dan faktor keamanan lereng

(7)

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

67

Persamaan tersebut hanya berlaku pada batasan

nilai amax le 2 g Berdasarkan USBM Amplitude

and Acceleration Criterion nilai amaxgt 1 secara

umum dapat dikategorikan tidak aman sehingga

persamaan tersebut tetap dapat digunakan

meskipun terbatas pada amax le 2 g karena untuk

amax lebih dari 2 g dapat dikategorikan tidak

aman tanpa perlu dilakukan analisis lebih lanjut

IV4 Perangkat Lunak Analisis Getaran

Tanah Hasil Peledakan

Dari pengolahan terhadap data-data yang didapat

untuk penelitian ini diperoleh tiga persamaan

yang menunjukkan hubungan antara parameter

peledakan getaran tanah hasil peledakan serta

kestabilan lereng Ketiga persamaan tersebut

ditunjukkan persamaan 5 6 dan 7 yaitu

Hubungan parameter peledakan (SD) dan PPA

PPA = 31006 (SD)-121

Hubungan PPA dan getaran tanah akibat

peledakan (amax)

amax = 07388 PPA

Hubungan amax terhadap kestabilan lereng

FK = 00929amax6

- 06899amax 5

+ 21217amax4

ndash

35798amax3 + 37988amax

2 ndash 28998amax + 1670

Untuk mempermudah analisis lebih lanjut

mengenai pengaruh getaran tanah hasil

peledakan terhadap kestabilan lereng maka

dengan menggunakan ketiga persamaan diatas

diciptakan suatu perangkat lunak analisis getaran

tanah hasil peledakan yang diberi nama Satui

Blast Vibration Analysis (Satui BVA)

Perangkat lunak ini diciptakan menggunakan

bahasa pemprograman visual basic dengan

memasukkan ketiga persamaan diatas sehingga

mampu melakukan analisis-analisis berikut

a) Perhitungan faktor keamanan lereng pada

parameter peledakan tertentu

b) Perhitungan nilai PPA pada parameter

peledakan tertentu

c) Perhitungan nilai amax pada parameter

peledakan tertentu

d) Penentuan jarak peledakan minimal untuk

faktor keamanan dan jumlah bahan peledak

tertentu

e) Penentuan jumlah bahan peledak maksimal

untuk faktor keamanan dan jarak peledakan

tertentu

Tampilan perangkat lunak ini dapat dilihat pada

Gambar 7

Gambar 7 Perangkat lunak Satui BVA

Bagian-bagian dari perangkat lunak ini dapat

dijelaskan sebagai berikut

a) Confidence berfungsi untuk mengatur

tingkat kepercayaan perhitungan misalnya

untuk confidence 95 berarti maksimal

hanya 5 data lapangan yang akan melewati

nilai hasil perhitungan

b) Analysis berfungsi untuk menentukan jenis

analisis yang akan dilakukan terdiri dari

Safety Factor Peak Particle Acceleration

Maximum Horizontal Acceleration Distance

dan Explosive Weight8 ms

c) Data Input berfungsi untuk memasukkan

data yang dibutuhkan untuk melakukan

analisis jenis data yang diperlukan berbeda

tergantung analisis yang akan dilakukan

d) Result berfungsi untuk menampilkan hasil

perhitungan dari analisis yang diinginkan

V KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data-data yang telah dikumpulkan

selama penelitian dilakukan dihasilkan suatu

perangkat lunak yang dapat melakukan analisis

pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap

kestabilan lereng Dengan menggunakan

perangkat lunak tersebut dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut agar dihasilkan parameter-

parameter peledakan yang tidak mengancam

kestabilan lereng Selain itu perangkat lunak ini

juga dapat digunakan untuk membantu

rancangan kegiatan peledakan

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

68

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih pada PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui untuk

kesempatan melakukan pengumpulan data serta

bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini

selama penulis berada di lapangan dan Prodi

Teknik Pertambangan ITB yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian di PT

Arutmin Indonesia tambang Satui

DAFTAR PUSTAKA

1 Basuki Susanto 2011 Analisis Kestabilan

Lereng Section 10 Akibat Pengaruh Getaran

Peledakan Dan Air Tanah PT Pama Persada

2 Nusantara Job Site PT Adaro Indonesia

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

3 Hoek E dan Bray JW 1991 Rock Slope

Engineering IMM London

4 Husni Bustanil 2008 Analisis Getaran

Tanah Akibat Peledakan Di Kuari Delaney

Terhadap Delaney Slag Dump Pit XYZ

Dengan Percepatan Gravitasi Gempa 02 G

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

5 Lucca Frank J 2003 Tight Construction

Blasting Ground Vibrations Basics

Monitoring and Prediction Terra Dinamica

LLC

Page 7: Slope Blast

Perangkat Lunak Analisis Getaran Tanah terhadap Peledakan

67

Persamaan tersebut hanya berlaku pada batasan

nilai amax le 2 g Berdasarkan USBM Amplitude

and Acceleration Criterion nilai amaxgt 1 secara

umum dapat dikategorikan tidak aman sehingga

persamaan tersebut tetap dapat digunakan

meskipun terbatas pada amax le 2 g karena untuk

amax lebih dari 2 g dapat dikategorikan tidak

aman tanpa perlu dilakukan analisis lebih lanjut

IV4 Perangkat Lunak Analisis Getaran

Tanah Hasil Peledakan

Dari pengolahan terhadap data-data yang didapat

untuk penelitian ini diperoleh tiga persamaan

yang menunjukkan hubungan antara parameter

peledakan getaran tanah hasil peledakan serta

kestabilan lereng Ketiga persamaan tersebut

ditunjukkan persamaan 5 6 dan 7 yaitu

Hubungan parameter peledakan (SD) dan PPA

PPA = 31006 (SD)-121

Hubungan PPA dan getaran tanah akibat

peledakan (amax)

amax = 07388 PPA

Hubungan amax terhadap kestabilan lereng

FK = 00929amax6

- 06899amax 5

+ 21217amax4

ndash

35798amax3 + 37988amax

2 ndash 28998amax + 1670

Untuk mempermudah analisis lebih lanjut

mengenai pengaruh getaran tanah hasil

peledakan terhadap kestabilan lereng maka

dengan menggunakan ketiga persamaan diatas

diciptakan suatu perangkat lunak analisis getaran

tanah hasil peledakan yang diberi nama Satui

Blast Vibration Analysis (Satui BVA)

Perangkat lunak ini diciptakan menggunakan

bahasa pemprograman visual basic dengan

memasukkan ketiga persamaan diatas sehingga

mampu melakukan analisis-analisis berikut

a) Perhitungan faktor keamanan lereng pada

parameter peledakan tertentu

b) Perhitungan nilai PPA pada parameter

peledakan tertentu

c) Perhitungan nilai amax pada parameter

peledakan tertentu

d) Penentuan jarak peledakan minimal untuk

faktor keamanan dan jumlah bahan peledak

tertentu

e) Penentuan jumlah bahan peledak maksimal

untuk faktor keamanan dan jarak peledakan

tertentu

Tampilan perangkat lunak ini dapat dilihat pada

Gambar 7

Gambar 7 Perangkat lunak Satui BVA

Bagian-bagian dari perangkat lunak ini dapat

dijelaskan sebagai berikut

a) Confidence berfungsi untuk mengatur

tingkat kepercayaan perhitungan misalnya

untuk confidence 95 berarti maksimal

hanya 5 data lapangan yang akan melewati

nilai hasil perhitungan

b) Analysis berfungsi untuk menentukan jenis

analisis yang akan dilakukan terdiri dari

Safety Factor Peak Particle Acceleration

Maximum Horizontal Acceleration Distance

dan Explosive Weight8 ms

c) Data Input berfungsi untuk memasukkan

data yang dibutuhkan untuk melakukan

analisis jenis data yang diperlukan berbeda

tergantung analisis yang akan dilakukan

d) Result berfungsi untuk menampilkan hasil

perhitungan dari analisis yang diinginkan

V KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap data-data yang telah dikumpulkan

selama penelitian dilakukan dihasilkan suatu

perangkat lunak yang dapat melakukan analisis

pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap

kestabilan lereng Dengan menggunakan

perangkat lunak tersebut dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut agar dihasilkan parameter-

parameter peledakan yang tidak mengancam

kestabilan lereng Selain itu perangkat lunak ini

juga dapat digunakan untuk membantu

rancangan kegiatan peledakan

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

68

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih pada PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui untuk

kesempatan melakukan pengumpulan data serta

bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini

selama penulis berada di lapangan dan Prodi

Teknik Pertambangan ITB yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian di PT

Arutmin Indonesia tambang Satui

DAFTAR PUSTAKA

1 Basuki Susanto 2011 Analisis Kestabilan

Lereng Section 10 Akibat Pengaruh Getaran

Peledakan Dan Air Tanah PT Pama Persada

2 Nusantara Job Site PT Adaro Indonesia

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

3 Hoek E dan Bray JW 1991 Rock Slope

Engineering IMM London

4 Husni Bustanil 2008 Analisis Getaran

Tanah Akibat Peledakan Di Kuari Delaney

Terhadap Delaney Slag Dump Pit XYZ

Dengan Percepatan Gravitasi Gempa 02 G

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

5 Lucca Frank J 2003 Tight Construction

Blasting Ground Vibrations Basics

Monitoring and Prediction Terra Dinamica

LLC

Page 8: Slope Blast

Rendy Fahlevi Budi Sulistianto dan Bustanil Husni

68

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih pada PT

Arutmin Indonesia Tambang Satui untuk

kesempatan melakukan pengumpulan data serta

bantuannya dalam menyelesaikan penelitian ini

selama penulis berada di lapangan dan Prodi

Teknik Pertambangan ITB yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian di PT

Arutmin Indonesia tambang Satui

DAFTAR PUSTAKA

1 Basuki Susanto 2011 Analisis Kestabilan

Lereng Section 10 Akibat Pengaruh Getaran

Peledakan Dan Air Tanah PT Pama Persada

2 Nusantara Job Site PT Adaro Indonesia

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

3 Hoek E dan Bray JW 1991 Rock Slope

Engineering IMM London

4 Husni Bustanil 2008 Analisis Getaran

Tanah Akibat Peledakan Di Kuari Delaney

Terhadap Delaney Slag Dump Pit XYZ

Dengan Percepatan Gravitasi Gempa 02 G

Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung

Indonesia

5 Lucca Frank J 2003 Tight Construction

Blasting Ground Vibrations Basics

Monitoring and Prediction Terra Dinamica

LLC