Soal Up Traumatologi Ada Jwaban

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ghjkhgty

Citation preview

Soal UP Blok Traumatologi

Soal UP Blok TraumatologiViva FK !!!soSOAL UP TRAUMATOLOGIBAGIAN I

1.Amin pemuda 17 tahun dibawa ke puskesmas oleh keluarganya karena tak sadarkan diri setelah makan ketela pohon rebus. Setelah melakukan pemeriksaan dokter menyuntikkan obat secara intravena kedalam tubuh amin dan beberapa menit kemudian amin sadar seperti semula. Obat yang disuntikkan dokter adalah :a. natrium tiosulfat b. naloxon c. dimercaprol d. desferrioxamine e. calcium gluconate

2. keracunan obat dibawah ini menimbulkan convulsi tonik :a. diazepam b. strychnine c. Phenobarbital d. phenytoin e. buspirone

3. alkalinisasi urin diperlukan untuk mempercepat ekskresi:a. Phenobarbital b. phencyclidine c. amphetamine d. cocain e. ephedrine

4. hukum Landsteiner menyatakan sbb:a. pada 1 individu dapat ditemukan antigen permukaan eritrosit dan antibody (plasma) bersamaanb. pada 1 individu dapat ditemukan antigen permukaan eritrosit tanpa antibody terhadap antigen tersebutc. antibody terhadap antigen permukaan eritrosit dapat timbul tanpa ransangan antigen tersebutd. antigen permukaan eritrosit berkembang dengan ransangan antibodye. semua tersebut diatas salah

5. pemeriksaan reaksi cocok silang mayor adalah :a. reaksi antara sel eritrosit donor dan serum resipienb. reaksi antara serum donor dan serum resipienc. reaksi antara serum resipien dan sel resipiend. reaksi antara sel eritrosit resipien dan serum donore. reaksi antara sel eritrosit donor dan serum resipien

6. transfuse darah dapat dilakukan bila hasil pemeriksaan gol darah dan reaksi cocok silang :a. gol darah sama, cocok silang mayor +, cocok silang minor b. cocok silang mayor -, cocok silang minor +, gol darah samac. gol darah sama, cocok silang mayor -, cocok silang minor d. resipien golda AB, donor golda O, cocok silang mayor -, cocok silang minor +e. gol darah sama, cocok silang mayor +, cocok silang minor +

7. pemeriksaan gol darah langsung (fprward) menggunakan reagen:a. sel eritrosit yang diketahui gol darahnyab. sel lekosit yang diketahui gol darahnyac. sel eritrosit yang tidak diketahui gol darahnyad. antiserum gol darah (anti A, B, AB, dan anti D/Rh)e. coombs reagen

8. pemeriksaan gol darah langsung hasil sbb anti A +, anti B +, anti AB +, anti D +. Maka gol darahnya :a. o, rh + b. o, rh -c. a, rh d. ab, rh + e. b, rh +

9. specimen darah resipien yang dikirim ke bank darah untuk pemeriksaan gol darah dan tes cocok silang:a. darah kapilerb. darah bekuc. darah vena antikoaguland. darah arterie. darah arteri antikoagulan

10. reaksi cocok silang minor + mayor dapat terjadi padaa. resipien a, donor ob. resipien o, donor abc. resipien ab, donor od. resipien a, donor be. resipien b, donor a

SOAL 11-13Seorang pasien rawat inap wanita 54 tahun, tinggi 162 cm, BB 60 kg, penderita mendapatkan terapi transfuse darah pertama kali, rencana akan diberikan prc 4 unit. Pemeriksaan fisik pratransfusi: T 110/70mmhg, suhu 36,7 nadi 70/menit. Pemeriksaan lab pratransfusi: hb 8.5 g/dl hematokrit 27%, lekosit 8200/mmc, trombosit 264.000/mmc, gol darah A +. Pelaksanaan transfuse: setelah 10 menit resipien merasa gatal dan panas diseluruh kulit. Pemfis T 100/60, nadi 80/menit, suhu 37 C.11. reaksi transfuse ini adalah:a. reaksi transfuse hemolitikb. reaksi transfuse panasc. urticariad. anafilaksise. reaksi transfuse tertunda

12. tindakan yang dilakukan untuk mengatasi reaksi transfuse inia. hentikan transfuse, buang sisa darah, ganti dengan darah barub. hentikan transfuse, beri infuse normal salin, berikan antihistamin iv, observasi 1 jam, urticaria hilang, transfuse dilanjutkan lagic. hentikan transfuse, beri corticosteroid iv, lanjutkan transfused. hentikan transfuse lanjut besok (24 jam) setelah urticaria hilange. transfuse tidak boleh diberikan pada pasien ini lagi selamanya13. pemeriksaan lab untuk menunjang diagnosis reaksi transfuse inia. ambil sisa darah pada bag darah, ambil darah dan urin pasien untuk pemeriksaan cross match ulang dan hemolisisb. tidak perlu pem lab, cukup dicatat pada rekam medicc. ambil darah pasien periksa haptoglobin plasmad. ambil darah dan urin donor untuk pemeriksaan gol darah dan hemolisise. periksa darah lengkap resipien

14. vasa intercostalis masih terletak di sulcus costalis sampai sejauh :a. dorsal axillary lineb. midaxillary linec. ventral axillary lined. midclavicular linee. parasternal line

15. yang berjalan pada sepanjang tepi dorsal pancreas adalah :a. a mesenterica cranialisb. aortac. v lienalisd. colon transversume. v porta

kasus 16-19Ny. R usia 58 thn datang ke RS dengan keluhan lemah dan sering buang air kecil. Pada pemfis didapatkan T 105/70 mmhg, nadi 100x/menit, suhu 37 C, respirasi x/menit cepat dan dalam. Hasil pemeriksaan GDA 400mg/dl.16. untuk memastikan diagnose bahwa ny R telah mengalami komplikasi ketoacidosis adalah dengan melakukan pemeriksaana. keton urinb. keton serumc. kadar FFA darahd. analisa gas darahe. berat jenis plasma

17. penatalaksanaan pengobatan thd ny R adalah dengan memberikan injeksi insulin dosis rendah secara iv, sebab pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan :a. reaksi hipoglikemib. menurunkan osmolaritas plasmac. FFA meningkatd. gangguan fungsi ginjale. edema cerebri

18. setelah gula darah dapat diturunkan sampai kadar 200mg % (fase 2) dengan injeksi insulin iv, dapat terjadi hipokalemia sbg akibat dari ion kalium :a. hilang akibat poliuriab. masuk ke intra sel bersama glukosac. pernafasan cepat dan dalamd. efek kontra sodium bikarbonate. rehidrasi cairan cepat

19. setelah mengalami coma selama 4 hari ternyata ny R mengalami melena, maka telah terjadi komplikasi :a. perdarahan lambungb. hemokonsentrasic. anoreksid, hipotermie. sirosis hepatis

Kasus 20-24Nn. A dating ke IGD diantar keluarga setelah ditemukan tidak sadar di dalam kamar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran menurun GCS 3-3-4, kaku kuduk(-), pupil mengecil pin point, mulut berbusa, tekanan darah 105/70 mmHg, nadi 68x/ menit, respirasi 20x/menit20. Berdasar hasil uraian singkat kasus tsb diatas, diduga Nn A telah keracunan pestisida fosfat organic, yaitu didaptkan hasil pemeriksaan:A. kaku kuduk (-)B. pupil miosisC. Mulut berbusaD. Kesadaran GCS total 10E. frekuensi nadi 68x/ menit21. Gejala tsb di atas disebabkan oleh karena:A. Konsentrasi fosfat organic di dalam darah tinggiB. kadar cholinesterase meningkatC. kadar acetyl cholin meningkatD. fosfat organic mengikat acethyl cholinA. e. fosforilasi acethyl cholin22. Secara farmakologik efek muskarinik dari Zat tersebut pada soal di atas yaitu:A. perubahan emosiB. nyeri kepalaC. kejang-kejangD. komaE. bronchospasme23. Sedangkan efek nikotinik yang ditimbulkan oleh zat tersebut di atas adlahA. emesisB. lacrimationC. muscle weaknessD. kejang kejangE. defecation24. untuk pengobatan intoksikasi fosfat organic Nn A diberikan suntikan anti sulphas atropine yang kerjanya sebagai:A. mengeliminasi acetyl cholinB. memfosforilasi enzim carboxylic esteraseC. memfosforilasi enzim cholinesteraseD. competitive inhibitorE. mempercepat eksresi via urine25. gejala yang dapat ditemukan bila sudah tercapai atropinisasi setelah mendapatkan injeksi sulphas atropine adalah ditandai oleh:A. BradikardiB. Pupil midriasisC. BronchospasmeD. UrinationE. Hypertension26. Selain diberikan injeksi sulphas atropine Nn A juga dimandikan dan keramas rambut, yag dimaksudkan untuk:A. Merasa lebih segarB. Rambut mudah disisirC. Mencegah absorbsi sisa racunD. Mencegah reaksi alergi kulitE. Mempercepat kerja sulphas atropineSoal 27-31Ny. A, usia 60 th dating ke IRD dengan keluhan muntah darah segar 3x sejak tadi malam dan buang air besar kehitaman seperti petis, sedikit-sedikit sejak tadi pagi. Pada pemeriksaan didapatkan T : 100/70 mmHg, nadi 112x/ menit, Nampak anemia. Pemeriksaan laborat Hb 8,5 g%, lekosit 7200/mm, trombosit 320000/mm. Dari anamnesis penderita sering minum obat rematik/ NSAID untuk menghilangkan rasa nyeri pada lutut sejak 3 bulan yang lalu27. Dari uraian singkat kasus tsb di atas diduga Ny A telah mengalamai gastritis erosive oleh karena minum NSAID yang menyebabkan:A. Berkurangnya asam lambungB. Berkurangnya ion karbonatC. Berkurangnya prostaglandinD. Bertambahnya sekresi asam lambungE. Bertambahnya motilitas gaster28. warna feses kehitaman adalah disebabkan oleh karena:A. Pewarnaan obat NSAIDB. Obat preparat besi yang diminumC. Infeksi oleh kumah helicobacter piloriiD. Refluks asam empeduE. Eritrosit kontak dengan asam lambung29. dari uraian kasus tsb di atas, kemungkinan telah terjadi perdarahan saluran cerna bagian atas dengan jumlah perdarahanA. 500ccB. 1000ccC. 2000ccD. Berulang ulangE. 90/menitE. Immature leucocytes (band) > 10%C. RR >20/menit

23. mortality rates pada sepsis kira2:A. 12%B. 14%C. 16%D. 18%E. 20%

24. Mediator yang merupakan faktor kunci dalam patofisiologi sepsis adalah:A. TNFB, PAFC. InterleukinD. InterferonE. Leukotrines

25. Diantara mikroorganisme dibawah ini yang paling sering menyebabkan sepsis adalah:A. VirusC. FungiE. RicketsiaB. SpirocheteD. Bacteria

26. Dalam aliran darah penderita sepsis, mikroorganisme patogen yang paling jarang ditemukan adalah:A. Enterobacter speciesC. E. ColiE. StreptococcusB. FungiD. Staphyllococcus

27.Early Goal Directed Therapy (EGDT) merupakan protokol terapi yang diajukan untuk penderita dengan:A. SIRSC.SepticemiaE. Septic shockB. BacteremiaD. Sepsis syndrome

28. Pada EGDT, langkah pertama yang harus dikerjakan adalah pemberian:A. Broad spectrum antibiotikD. Pemberian vasopressorB. Dopamine dengan dosis 3-5ug/kgBBE. Cairan kristaloidC. Transdusi PRC pada penderita yang anemi

29. Suatu mediator hipotensi pada penderita dengan sepsis adalah:A. BradykininC. SepticemiaE. InterferonB. TNFD. Interleukins

30. hal dibawah ini tidak berkaitan dengan pemahaman shock:A. Ketidakseimbangan antara O2 delivery & metabolic demandB. Hypoperfusi globalC. Metabolic asidosisD. GCS 2-3-2E. Peningkatan heart rate

31) Seorang laki-laki 68 tahun dengan DM datang ke UGD RSAL dengan nyeri abdomen diffuse, tiba-tiba yang menjalar ke punggung. Pasien hipotensi, takikardi, tidak panas dengan kulit dingin tetapi kering. Dugaan diagnosis pada penderita adalah:a) Septic shockb) Hypovolemic shockc) Neurogenic shockd) Anaphylactic shocke) Obstructive shock

32) Pemeriksaan kadar fibrinogen dan FDP (fibrin degradation product) pada penderita sepsis dengan MODS (Multiple organ disfunction syndrome) dimaksudkan untuk mendeteksi adanyaa) Cardiac depressionb) Renal failurec) Respiratory distressd) DIC (disseminated intravascular coagulation)e) Pulmonary embolism

33) Pada pendekatan penderita dengan shock, sebaiknya dilakukan pemeriksaan di bawah ini:a) cardiorespiratory monitor, pulse oxymetri, supplemental oxygenb) cardiorespiratory monitor, pulse oxymetri, transfusi albuminc) cardiorespiratory monitor, blood gas analysis, nellaton catheterd) blood gas analysis. IV line cairan kristalloid, CPRe) blood gas analysis, IV line dengan cairan colloid, JVP

34) Hypovolemic shock didapatkan pada penderita dengana) Tamponade jantungb) Tension Pneumothoraxc) Acute myocardial Infarctiond) Acute pancreatitise) Acute appendicitis

35) Seorang penderita dengan shock disebut refracter apabila setelah pemberian cairan kristalloid sebanyak 20-40 cc/kg BB, parameter di bawah ini masih menetap, yaitu:a) SBP < 100 mmHgb) SBP < 90 mmHgc) SBP < 80 mmHgd) SBP < 75 mmHge) SBP < 85 mmHg

36) Beda antara anaphylactic shock dan anaphylactoid reaction, terletak pada adanya:a) IgA mediatedb) IgG mediatedc) IgM mediatedd) IgE mediatede) Complement mediated

37) Hal ini tidak mempunyai peranan penting pada pendekatan penderita dengan anaphylactic shocka) Deteksi adanya gangguan jalan nafas dan hipotensib) Anamnesis terhadap paparan dengan obat-obatanc) Anamnesis terhadap paparan dengan makanand) Anamnesis terhadap paparan dengan sengatan seranggae) Pemeriksaan laboratorium (DL / darah lenegkap)

38) Bila mendapat seorang penderita dengan dugaan anaphylactic shock, maka obat yang pertama kali diberikan selain infus cairan kristaloid adalaha) Pemberian injeksi dexamethason IVb) Pemberian injeksi antihistamin IMc) Pemberian injeksi epinefrin SCd) Pemberian injeksi methyl prednisolone) Pemberian injeksi aminophylin IV

39) Seorang laki-laki usia 24 tahun, datang ke UGD dengan keluhan chest pain dan kesulitan bernapas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan penderita takikardi, hipotensi dan adanya penurunan suara nafas pada dada kiri. Diagnosis yang paling mungkin adalaha) Shock cardiogenicb) Shock anaphylacticc) Shock septicd) Shock obstructivee) Shock hipovolemik

40) Berapa GCS dari pasien dengan cedera kepala berata) 13-15b) 11-14c) 9-13d) >10e) 3-8

41) Pada pasien dengan cedera kepala tes penunjang diagnostik apa yang perlu dilakukan pertama kalia) USGb) Foto polosc) CT scand) Angiograme) Ventriculografi udara

42) Di bawah ini merupakan re evaluasi neurologis yang perlu dilakukan pada pasien dengan cedera kepala berat adalah, kecualia) Respon buka matab) Respon sensorikc) Respon motorikd) Reflex pupile) Dolls eye reflex

43) Pada pemeriksaan GCS, berapa score bila pasien dapat membuka mata dengan spontana) 1b) 2c) 3d) 4e) 544) Yang merupakan indikasi dari pemberian manitol pada pasien dengan cedera kepala adalaha) Mengurangi perdarahanb) Tentorial herniasic) Hipovolemiad) Hipotensi e) Iskemik serebri

45) Di bawah ini merupakan klasifikasi cedera kepala berdasarkan morfologi, kecualia) Fraktur basilar dengan kebocoran cairan serebrospinalb) Fraktur terbuka dari kranialc) Penetrating head injuryd) Intracerebral hematomae) Epidural hematoma

46) Yang bukan merupakan penyebab dari iskemia serebri adalaha) Hipoksiab) Hipoperfusic) Edema serebrid) Hipertensie) Vasospasme pembuluh darah serebri

47) Tindakan di bawah ini bertujuan untuk meminimalkan injuri sekunder otak, kecualia) Pemberian oksigenb) Survey ventilasic) Menjaga ventilasi adekuatd) Menjaga tekanan darahe) Memberikan nafas bantuan

48) Pemeriksaan neurologis apa yang harus dilakukan pada pasien dengan cedera kepalaa) Reflex patellab) BGAc) Reflex muntahd) Reflex pupile) Reflex Achilles

49) Di bawah ini yang bukan merupakan dasar manajemen pasien dengan cedera kepala adalaha) Kontrol ventilasib) Pemberian cairan intravenac) Berikan manitold) Konsultasi ke neurosurgeone) Tingkatkan tekanan darah dengan pemberian obat vasokonstrikor

50) Jelaskan patofisiologi dari cedera kepala primera) Rusaknya neuron di grey-white matter junctionb) Iskemia cerebric) Herniasi cerebrid) Penekanan mekanik cerebrie) Peningkatan tekanan intrakranial

51) Pada primary survey pasien neurologic injury, pemeriksaan apa yang tidak dilakukan pada langkah survey dari status neurologisa) Pemeriksaan GCSb) Pemeriksaan pupilc) Pemeriksaan motorikd) Pemeriksaan verbale) Pemeriksaan reflex patella

52) Bagian otak yang paling sering mengalami intracerebral hematom adalaha) Lobus parietalb) Lobus frontalc) Lobus occipitald) Mesencephalone) Cerebellum

53) Yang bukan indikasi rawat inap pada pasien yang dicurigai mengalami neurologic injurya) Amnesiab) Rhinorreac) Kesadaran menurund) Intoksikasi alkohole) Riwayat hilang kesadaran > 5 menit

54) Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan pada cedera kepala adalaha) Foto polos kepalab) USG kepalac) Blood gas analysisd) Darah lengkape) Urine lengkap

55) Yang bukan merupakan indikasi dari CT scan pada pasien dengan riwayat cedera kepala adalaha) GCS < 15 pada 2 jam setelah injuryb) Open skull fracturec) Sakit kepala beratd) Muntah lebih dari 2 kalie) Cedera multiple yang bermakna

56) Di bawah ini yang merupakan high risk indikasi pemeriksaan CT scan pada pasien cedera kepalaa) Muntah > 2xb) Sakit kepala beratc) Open skull fractured) Retrograde amnesia > 30 menite) Cedera multiple yang bermakna

57) Pada pasien dengan cedera kepala tes penunjang diagnostik apa yang perlu dilakukan pertama kalia) USGb) Foto polosc) CT scand) Angiograme) Ventriculografi udara

58) Di bawah ini merupakan re evaluasi neurologis yang perlu dilakukan pada pasien dengan cedera kepala berat adalah, kecualia) Respon buka matab) Respon sensorikc) Respon motorikd) Reflex pupile) Dolls eye reflex

59) Yang merupakan indikasi dari pemberian manitol pada pasien cedera kepala adalaha) Mengurangi perdarahanb) Tentorial herniasic) Hipovolemiad) Hipotensie) Iskemik serebri

60) Di bawah ini merupakan klasifikasi cedera kepala berdasarkan morfologi, kecualia) Fracture basillar dengan kebocoran cairan serebrospinalb) Fracture terbuka dari kranialc) Penetrating Head Injuryd) Intracerebral hematomae) Epidural hematoma

61) Pemeriksaan neurologis apa yang harus dilakukan pada pasien dengan cedera kepalaa) Reflex patellab) BGAc) Reflex muntahd) Reflex pupile) Reflex achilles62. Dislokasi sendi besar harus segera dilakukan reposisi karena:a. Jika dibiarkan dapat tereposisi sendiri, bisa non-unionb. Kalau lama akhirnya dapat menimbulkan kelainan saraf tepi.c. Tidak akan menimbulkan komplikasi kecuali penderita melakukan gerakan aktifd. Avasculer necrosis dapat terjadi pada caput femur (dislokasi caput femur)e. Dislokasi lutut tidak pernah menimbulkan compartment syndrome63. Pasien wanita berusia 30 tahun dengan P4A0 disertai perdarahan pasca persalinan. Bayi lahir 1 jam yang lalu, plasenta belum lahir. Perdarahan banyak bergumpal-gumpal membasahi 2 kain panjang. Dari pemeriksaan fisik tampak pucat, lemas, dan gelisah. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi cepat dan lemah, frekuensi nafas 24x/menit. Tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi kurang. Tindakan yang paling tepat dilakukan adalah...a. Kompresi bimanuald. Pengeluaran plasenta secara manualb. Massage uteruse. Pengeluaran plasenta secara normalc. Kuretase64. Seorang wanita berusia 45 tahun dibawa oleh bidan ke Puskesmas dengan keterangan wanita tersebut mengalami perdarahan per vaginam setelah melahirkan anak ketujuh dengan berat badan lahir 4200 gram. Plasenta lahir normal 5 menit setelah bayi lahir, keluar perdarahan yang banyak. Pada pemeriksaan fisik: uterus 2 jari di bawah pusat dan kontraksi uterus baik. Pada inspekulo tampak darah keluar aktif dari vagina. Penyebab perdarahan pada pasien ini adalah...a. Robekan vaginad. Gangguan pembekuan darahb. Sisa plasentae. Retensio plasentac. Atonia uteri65. Seorang perempuan berusia 30 tahun, G3P1A1, hamil 17 minggu, datang ke Puskesmas dengan keluhan keluar bercak darah dari jalan lahir. Keluhan dirasakan sejak usia kehamilan 2 bulan namun tidak berkurang dengan obat yang diberikan. Pada pemeriksaan obstetric didapatkan tinggi fundus uteri setinggi simfisis pubis, serviks masih tertutup. Manajemen yang paling tepat adalah...a. Kehamilan dipertahankand. Diberi injeksi antibiotik spektrum luasb. Diberi infuse oksitosine. Diberi obat anti perdarahanc. Dilakukan dilatasi dan kuretase66. Wanita 27 tahun, G2P1A0, merasa hamil 7 bulan, datang ke UGD RS dengan keluhan perdarahan pervaginam dengan jumlah sedikit sejak 3 hari lalu, tidak dirasakan nyeri. Tindakan awal yang dilakukan adalah...a. Kardiotokografid. Inspekulob. USGe. VTc. Amniosentesis67. Seorang perempuan 38 tahun, G1P0A0, dengan umur kehamilan 38 minggu datang mengeluh nyeri perut dan perdarahan pervaginam yang banyak. Sebelumnya, posisi anak dikatakan letak lintang dan dilakukan versi luar di bidan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 96x/menit, laju pernafasan 24x/menit. Abdomen tegang, nyeri tekan (+) apakah diagnosisnya?a. Perdarahan komplikasi torsi mioma uterib. Perdarahan komplikasi rupture mioma uteric. Rupture uterid. Plasenta previae. Solusio plasenta68. Wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan perdarahan pervaginam sedikit-sedikit disertai dengan nyeri perut. Pasien baru melahirkan 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan luar teraba uterus. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan portio terbuka dan teraba jaringan. Apakah diagnosis yang mungkin?A. Sisa jaringan plasentaD. Retensio plasentaB. Atonia uteriE. Rupture uteriC. Prolaps uteri69. Seorang wanita 26 tahun datang dengan keluhan nyeri perut hebat dan perdarahan dari jalan lahir sejak 8 jam yang lalu. Pasien tampak lemas. Dari anamnesis didapatkan pasien terlambat haid sejak 2 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 80/60 mmHg, nadi 100 x/menit, nafas 18 x/menit, pada abdomen teraba massa. Dari pemeriksaan didapatkan cavum douglasi menonjol. Tes kehamilan (+), tindakan apakah yang harus dilakukan?a. Pemeriksaan O2b. Resusitasi cairanc. Laparotomid. Observasie. Kuretase70. Seorang wanita berusia 40 tahun, P4A0, datang dengan perdarahan jalan lahir. Dua jam yang lalu pasien baru saja melahirkan di bidan. Plasenta dikatakan lahir lengkap. Dari pemeriksaan didapatkan kontraksi uterus kurang baik. Apakah kemungkinan penyebab perdarahan pada pasien ini?a. Sisa plasentad. Atonia uterib. Gangguan pembekuan darahe. Inversion uteric. Robekan jalan lahir71. Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke instalasi rawat darurat dengan keluhan utama mata kanan nyeri setelah 2 jam yang lalu terkena pentalan paku pada saat bekerja. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan intraokuler mata kanan 8 mmHg. Pemeriksaan yang harus dilakukan selanjutnya adalah:A. Fluorescein testD. Schirmmer testB. Hertel testE. Siedel testC. Anel Test72. Paku yang terpental tersebut, tidak diketahui dimana keberadaannya di dalam bola mata. Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk pasien tersebut adalaha. Skull fotob. MRIc. Rontgen Watersd. USGe. CT Scan73. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan utama mata kanan foreign body sensation. Beberapa hari yang lalu pasien tersebut kelilipan gram pada saat bekerja. Gejala lain yang bisa didapatkan pada pasien tersebut adalah:a. Fotophobia, epifora, blefarospasmeb. Fotophobia, epifora, hypopionc. Fotophobia, epifora, hifemad. Epifora, blefarospasme, hifemae. Fotophobia, blefarospasme, hypopion74. Untuk menegakkan diagnosa pada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan:A. Hertel testB. Anel TestC. Schirmmer TestD. Fluorescin test E. Siedel test75. Penatalaksanaan untuk pasien tersebut adalah:a. Incisi + antibiotik topikal + bebat matab. Incisi + antibiotik oral + bebat matac. Ekstraksi corpus alienum + antibiotik oral + bebat matad. Ekstraksi corpus alienum + antibiotik topikal + bebat matae. Ekstraksi corpus alienum + antibiotik iv + bebat mataThis document is produced by Metamorf (Medical Team Of Rising Force) @Copyright 2014

Metamof TeamPage 30