Ikf Traumatologi

Embed Size (px)

Citation preview

TRAUMATOLOGI

TRAUMATOLOGISiswo P SantosoSiswo P Santoso1TRAUMATOLOGITraumatologi asal kata trauma dan logos. Trauma berarti kekerasan jaringan tubuh yang masih hidup , sedangkan logos berarti ilmu. traumatologi adalah ilmu yang mempelajari semua aspek berkaitan dengan kekerasan terhadap jaringan tubuh manusia yang masih hidup.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso2Guna/Kepentingankepentingan pengobatan. (mis; ilmu kedokteran bedah) kepentingan forensik, membantu penegak hukum untuk membuat terang tindak pidana kekerasan atas tubuh seseorang.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso3Kepentingan manfaat forensik membantu menentukan:Jenis penyebab trauma.Waktu terjadinya trauma.Cara melakukannya. Akibat trauma.Kontek peristiwa penyebab trauma.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso4Jenis penyebab traumaBenda-benda mekanik.Benda-benda fisik.Kombinasi benda mekanik dan fisik.Zat-zat kimia korosifIKF FH USAKTISiswo P Santoso5A. Benda Mekanik1. Benda tajam.Ciri-ciri umum akibat benda tajam : Garis batas luka biasanya teratur, tepinya rata dan sudutnya runcing.Bila dirapatkann akan menjadi rapat (karena benda tersebut hanya memisahkan, tidak menghancurkan jaringan) dan membentuk garis lurus atau sedikit lengkung.Tebing luka rata dan tidak ada jembatan jaringan. Daerah di sekitar garis batas luka tidak ada memar.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso6A. Benda MekanikKekerasan akibat benda tajam dapat menimbulkan luka yang bentuknya tergantung dari cara benda tajam itu mengenai sasaran. Jika diiriskan akan mengakibatkan luka iris, jika ditemukan akan mengakibatkan luka tusuk dan jika dibacokkan (diayunkan dengan tenaga yang kuat) akan mengakibatkan luka bacokIKF FH USAKTISiswo P Santoso7A. Benda Mekanik2. Benda tumpul.Kekerasan oleh benda keras tumpul mengakibatkan berbagai macam jenis luka, antara lain:MemarLecetRobek

IKF FH USAKTISiswo P Santoso8A. Benda MekanikMemar (kontusi). Memar merupakan luka yang ditandai oleh kerusakan jaringan tanpa disertai diskontinuitas permukaan kulit. Kerusakan disebabkan pecahnya kapiler sehingga darah keluar dan meresap ke jaringan di sekitarnya.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso9A. Benda Mekanik2. Luka lecet (abrasi).luka yang disebabkan oleh rusaknya atau lepasnya lapisan luar dan kulit, ciri-ciri :Bentuk luka tak teratur.Batas luka tidak teratur.Tepi luka tidak rata.kadang-kadang ada sedikit perdarahan.Permukaannya tertutup oleh krusta (serum telah mengering).Warna coklat kemerahan.Pemeriksaan mikroskopik terlihat beberapa bagian yang masih ditutupi epitel dan reaksi jaringan (inflamasi).

IKF FH USAKTISiswo P Santoso10A. Benda MekanikBentuk luka lecet kadang-kadang dapat memberi petunjuk tentang benda penyebabnya; seperti misalnya kuku, ban mobil, tali atau ikat pinggang.Luka lecet yang terjadi sesudah meninggal dunia, dengan ciri-ciri:Warna kuning mengkilat.lokasi biasanya didaerah penonjolan tulang.pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan adanya sisa-sisa epitel dan tidak ditemukan reaksi jaringan.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso11A. Benda Mekanik3. Luka terbuka/robek (laserasi):luka yang disebabkan persentuhan dengan benda tumpul dengan kekuatan yang mampu merobek seluruh lapisan kulit dan jaringan di bawahnya.ciri-cirinya :Bentuk garis batas luka tak teratur dan tepi luka tak rata.Bila dirapatkan tidak dapat rapat (karena sebagian jaringan hancur).Tebing luka tak rata serta terdapat jembatan jaringan.Di sekitar garis batas luka ada memar. Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah yang dekat dengan tulang (misalnya daerah kepala, muka atau extremitas).

IKF FH USAKTISiswo P Santoso12A. Benda MekanikKarena terjadinya luka disebabkan oleh robeknya jaringan maka bentuk dari luka tersebut tidak menggambarkan bentuk dari benda penyebabnya. Jika benda tumpul yang mempunyai permukaan bulat atau persegi dipukulkan pada kepala maka iuka robek yang terjadi tidak berbentuk bulat atau persegi.Kekerasan akibat benda tumpul dapat menyebabkan luka memar, luka lecet atau luka robekIKF FH USAKTISiswo P Santoso13A. Benda Mekanik3. Benda yang mudah pecah (kaca).Kekerasan oleh benda yang mudah pecah (misalnya kaca), dapat mengakibatkan luka-luka campuran; yang terdiri atas luka iris, luka tusuk dan luka lecet. pada daerah luka atau sekitarnya biasanya tertinggal fragmen-fragmen dari benda yang mudah pecah itu. Jika penyebabnya kaca mobil maka terjadi luka-luka campura,n terdiri atas luka lecet dan luka iris saja, sebab kaca mobil sengaja dirancang bila pecah akan terurai menjadi bagianbagian kecil.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso14B. Benda fisikKekerasan fisik adalah kekerasan yang disebabkan oleh benda-benda fisik, antara lain:Benda bersuhu tinggi. Benda bersuhu rendahSengatan listrik. Sengatan petir.Tekanan

IKF FH USAKTISiswo P Santoso15B. Benda fisik1. Benda bersuhu tinggi.Kekerasan oleh benda bersuhu tinggi menimbulkan luka bakar dengan ciri-ciri tergantung ; jenis bendanya, ketinggian suhunya serta,lamanya kontak dengan kulit. Api, benda padat panas atau membara dapat mengakibatkan luka bakar derajat I, II, III atau IV. Zat cair panas dapat mengakibatkan luka bakar tingkat I, II atau III.Gas panas dapat mengakibatkan luka bakar tingkat I, II, III, atau IV.IKF FH USAKTISiswo P Santoso16B. Benda fisik2. Benda bersuhu rendahKekerasan oleh benda (hawa) bersuhu dingin biasanya dialami oleh bagian tubuh yang terbuka; seperti misalnya tangan, kaki, telinga atau hidung.Ciri-ciri:Mula-mula pada daerah tersebut terjadi vasokonstriksi (pengecilan) pembuluh darah superfisial (permukaan) sehingga terlihat pucat. Kemudian akan terjadi paralise (kelumpuhan) dari vasomotor control (kendali sistem pembuluh darah) yang mengakibatkan daerah tersebut menjadi kemerahanPada keadaan berat dapat terjadi gangren (kematian jaringan tubuh).

IKF FH USAKTISiswo P Santoso173. Sengatan listriksengatan oleh benda bermuatan listrik menimbulkan luka bakar (energi listrik dirubah menjadi panas).Faktor pengaruh listrik pada jaringan tubuh tergantung;besarnya tegangan (voltase), kuatnya arus (amper), besarnya tahanan (keadaan kulit kering atau basah), lamanya kontak serta,luasnya daerah terkena kontak.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso18Bentuk luka daerah kontak (tempat masuknya arus) berupa kerusakan lapisan kulit dengan tepi agak menonjol dan di sekitarnya terdapat daerah pucat, dikelilingi daerah hyperemis.(kemerahan)Sering ditemukan adanya metalisasi.pada tempat keluarnya arus dari tubuh juga sering ditemukan luka. Bahkan kadang-kadang bagian dari baju atau sepatu yang dilalui anus listrik ketika meninggalkan tubuh juga ikut terbakar.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso19Tegangan arus kurang dan 65 volt biasanya tidak membahayakan, tetapi tegangan antara 65-1000 volt dapat mematikan. Sedangkan kuat anus (amper) yang dapat mematikan adaturut berduka citalah 100 ma.Kematian tersebut terjadi akibat fibrilasi ventrikel (berkontraksi sangat cepat), kelumpuhan otot pernapasan atau pusat pernapasan.Sedang faktor yang sering mempengaruhi kefatalan adalah kesadaran seseorang akan adanya arus listrik pada benda yang dipegangnya. Bagi orang-orang tidak menyadari adanya arus listrik pada benda yang dipegangnya biasanya pengaruhnya lebih berat dibanding orang-orang yang pekerjaannya setiap hari berhubungan dengan listrik.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso204. PetirPetir terjadi karena adanya loncatan arus listrik di awan yang tegangannya dapat mencapai 10 mega volt dengan kuat anus sekitar 100.000 A ke tanah.Luka-luka karena sambaran petir pada hakekatnya merupakan luka-luka gabungan akibat listrik, panas dan ledakan Udara. Luka akibat panas berupa luka bakar dan luka akibat ledakan udara berupa luka-luka yang mirip dengan luka akibat persentuhan dengan benda tumpul.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso21Dapat terjadi kematian akibat efek arus listrik yang melumpuhkan susunan syaraf pusat, menyebabkan fibrilasi ventrikel. Kematian juga dapat terjadi karena efek ledakan atau efek dan gas panas yang ditimbulkannya.Pada korban matt sering ditemukan adanya arborescent mark (percabangan pembuluh darah terlihat seperti percabangan pohon), metalisasi benda-benda dari logam yang dipakai, magnetisasi benda-benda dan logam yang dipakai. Pakaian korban terbakar atau robek-robek.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso225. Tekanan (barotrauma).Trauma akibat perubahan tekanan pada medium yang ada di sekitar tubuh manusia dapat menimbulkan kelainan atau gangguan yang sering disebut disbarisme (dysbarism), yang terdiri atas 2 macam, yaitu:A. HiperbarikB. Hipobarik:

IKF FH USAKTISiswo P Santoso23A. Hiperbarik:Sindroma ini disebabkan oleh karena tekanan tinggi, antara lain:Turun dari ketinggian secara mendadak: saat pesawat mendarat atau turun gunung.Berada di kedalaman air: pada penyelam bebas, scuba diving (menyelam dengan tangki oksigen), snorkeling (menyelam dengan tube di mulut) penyelam dengan pakaian khusus.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso24Gejala akibat perubahan tekanan berupa:Barotrauma pulmoner: pneumotorak, emboli udara atau emfisema interstisialis.Barotalgia: rasa nyeri, membrana timpani pecah, perdarahan, vertigo atau dizziness.Barodontalgia: pengumpulan gas yang menyebabkan rasa nyeri atau bahkan meletus.Narkosis nitrogen: amnesia atau disorientasi.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso25B. Hipobarik:Sindroma ini disebabkan perubahan tekanan rendah, antara lain:Naik ke tempat tinggi secara mendadak: saat pesawat mengudara atau saat pesawat meluncur ke ruang angkasa.Berada di dalam ruang bertekanan rendah: misalnya di dalam decompression chamber. gejala yang ditimbulkannya disebabkan oleh pembentukan dan pengumpulan gelembung-gelembung udara di dalam jaringan lunak, rongga-rongga atau organ-organ berongga.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso26Gejala tersebut antara lain:sendi-sendi terasa kaku disertai nyeri hebat. Rongga dada dirasakan tercekik, sesak napas dan batuk yang hebat.Gejala pada susunan syaraf tergantung letak emboli dan letak emfisema subkutan.Rongga perut terasa kembung.Gigi-geligi terasa rasa nyeri (barodontalgia).

IKF FH USAKTISiswo P Santoso27Kombinasi benda mekanik dan fisikLuka akibat tembakan senjata api pada kakekatnya merupakan luka yang dihasilkan oleh trauma benda mekanik (benda tumpul) dan benda fisik (panas), yaitu anak peluru yang jalannya giroskopik (berputar/mengebor).Mengingat lapisan kulit mempunyai elastisitas yang kurang balk dibanding lapisan di bawahnya maka jaringan yang hancur akibat terjangan anak peluru lebih luas. Akibatnya, bentuk luka tembak masuk terdiri atas lubang, dikelilingi oleh cincin lecet yang diameternya lebih besar. Diameter cincin lecet tersebut lebih mendekati kaliber pelurunya.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso28Sedangkan luka akibat senjata yang tidak menggunakan mesiu sebagai tenaga pendorong anak pelurunya (senjata angin), pada hakekatnya merupakan luka yang disebabkan oleh persentuhan dengan benda tumpul saja.Ciri-ciri luka tembak amat tergantung darijenis senjata yang ditembakkan, jarak tembakan, arah tembakan serta posisinya (sebagai tempat masuk atau keluarnya anak peluru)..IKF FH USAKTISiswo P Santoso29D. Zat kimia korosifZat-zat kimia korosif dapat menimbulkan luka-luka apabila mengenai tubuh manusia.Ciri-ciri luka tergantung dari golongan zat kimia yaitu:Golongan asam.Golongan basa.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso301. Golongan asam. :Termasuk zat kimia korosif dari golongan asam antara lain: asam mineral, antara lain: H2SO4, HCL dan NO3.Asam organik, antara lain: asam oksalat, asam formiat dan asam asetat.Garam mineral, antara lain: AGNO3 dan zinc chlorida. Halogen, antara lain: F, CL, BA dan J.Cara kerja zat kimia korosif dari golongan asam :Mengekstraksi air dari jaringan.Mengkoagulasi protein menjadi albuminat. Mengubah hemoglobin menjadi acid hematin.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso31Ciri-ciri luka asam korosif :Terlihat kering.Berwarna coklat kehitaman, kecuali yang disebabkan oleh nitric acid berwarna kuning kehijauan.Perabaan keras dan kasar.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso322. Golongan basa.termasuk golongan basa antara lain:KOH, NAOH.NH4OH.Cara kerja :Mengadakan ikatan dengan protoplasma sehingga membentuk alkaline albumin dan sabun.Mengubah hemoglobin menjadi alkaline hematin.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso33Ciri-ciri sa korosif :Terlihat basah dan edematus. Berwarna merah kecoklatan. perabaan lunak dan licin.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso34Waktu terjadinya kekerasanWaktu terjadinya kekerasan merupakan hal yang sangat penting bagi keperluann penuntutan oleh penuntut umum, pembelaan oleh penasehat hukum terdakwa serta untuk penentuan keputusan oleh hakim. Dalam banyak kasus, informasi tentang waktu terjadinya kekerasan itu akan dapat digunakan sebagai bahan analisa guna mengungkapkan banyak hal, terutama yang berkaitan dengan alibi seseorang. Masalahnya ialah, tidak seharusnya seseorang dituduh atau dihukum jika pada saat terjadinya tindak pidana ia berada di tempat yang jauh dan tempat kejadian perkara.dengan melakukan pemeriksaan teliti,dapat ditentukan:luka terjadi ante mortem atau post mortem. umur luka.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso35A. Luka ante mortem dan post mortemJika pada tubuh jenazah ditemukan luka maka pertanyaannya ialah luka itu terjadi sebelum atau sesudah mati.Untuk menjawab perlu dicari ada tidaknya tanda-tanda intravital. Jika ditemukan berarti luka terjadi sebelum mati dan demikian pula sebaliknya.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso36Tanda intravital itu sendiri pada hakekatnya merupakan tanda yang menunjukkan bahwa:Jaringan setempat masih hidup ketika terjadi trauma. Organ dalam masih berfungsi ketika terjadiIKF FH USAKTISiswo P Santoso37Jaringan setempat masih hidup ketika terjadi trauma.Tanda-tanda bahwa jaringan yang terkena trauma masih dalam keadaan hidup ketika terjadi trauma antara lain:Retraksi jaringan.Terjadi karena serabut-serabut elastis di bawah kulit terpotong dan kemudian mengkerut sambil menarik kulit di atasnya. Jika arah luka memotong serabut secara tegak lurus maka bentuk luka akan menganga, tetapi jika arah luka sejajar dengan serabut elasis maka bentuk luka tak begitu menganga.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso38Reaksi vaskuler.Bentuk reaksi vaskuler tergantung jenis trauma, :Pada trauma suhu panas, bentuk reaksi intravitalnya :eritema (kulit berwarna kemerahan).vesikel atau bulla.pada trauma benda keras dan tumpul, bentuk intravital berupa:kontusi atau memar.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso39Reaksi mikroorganisme (infeksi). jika tubuh dari orang yang masih hidup mendapat trauma dan meninggalkan luka terbuka maka kumankuman akan masuk serta menimbulkan infeksi.ciri-ciri:Warna kemerahan.Terlihat bengkak.Terdapat pus.Bila sudah lama terlihat adanya jaringan granulasi.IKF FH USAKTISiswo P Santoso40Reaksi biokimiawi.Jika jaringan yang masih hidup mendapat trauma maka pada daerah tersebut akan terjadi aktivitas biokimiawi berupa:kenaikan kadar serotonin (kadar maksimal terjadi 10 menit sesudah trauma).Kenaikan kadar histamine (kadar maksimal terjadi jadi 20 - 30 menit sesudah trauma).Kenaikan kadar enzyme (atp, aminopeptidase, acid-phosphatase dan alkali-phosphatase) yang terjadi beberapa jam sesudah trauma sebagai akibat dan mekanisme pertahanan jaringan.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso41Organ dalam masih berfungsi saat terjadi trauma.Jika organ dalam (jantung atau paru-paru) masih dalam keadaan berfungsi ketika terjadi trauma.tanda-tandanya antara lain:perdarahan hebatTrauma yg terjadi pada orang hidup akan menimbulkan perdarahan yang banyak sebab janutung masih bekerja sehingga terus menerus memompa darah keluar lewat luka, berbeda sekali dengan trauma yang terjadi sesudah mati sebab keluarnya darah di sini secara pasif karena pengaruh gravitasi sehingga jumlahnya tidak banyak.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso42Perdarahan luka intravital dibagi 2, yaitu perdarahan internal dan eksternal.Perdarahan internal mudah dibuktikan karena darah tertampung dirongga badan (rongga perut, rongga dada, rongga panggul, rongga kepala dan kantong perikardium) sehingga dapat diukur pada waktu otopsi.perdarahan eksternal (darah tumpah ditempat kejadian) hanya dapat disimpulkan jika pada waktu otopsi ditemukan tanda-tanda anemis (muka dan organ-organ dalam pucat) disertai tanda-tanda limpa melisut, jantung dan nadi utama tidak berisi darah.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso43Emboli udara.Terdiri atas emboli udara venosa (pulmoner) dan emboli udara arterial (sistemik).Emboli udara venosa terjadi jika lumen dan vena yang terpotong tidak mengalami kolap karena terfiksir dengan baik, seperti misalnya vena jugularis externa atau subclavia. Udara akan masuk ketika tekanan di jantung kanan negatif. Gelembung udara yang terkumpul di jantung kanan dapat terus menuju ke daerah paru-paru sehingga dapat mengganggu fungsinya.Emboli arterial dapat terjadi sebagai kelanjutan dari emboli udara venosa pada penderita foramen ovale persisten atau sebagai akibat dan tindakan pneumotorak artifisial atau karena luka-luka yang menembus paruparu. Kematian dapat terjadi akibat gelembung udara masuk pembuluh darah koroner atau otak.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso44Emboli lemak.Emboli lemak dapat terjadi pada trauma tumpul yang mengenai jaringan berlemak atau trauma yang mengakibat kan patah tulang panjang. Akibatnya, jaringan lemak akan mengalami pencairan dan kemudian masuk kedalam pembuluh darah vena yang pecah menuju atrium kanan, ventrikel kanan dan dapat terus menuju daerah paru-paru.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso45Pneumotorak.Jika dinding dada menderita luka tembus atau paruparu menderita luka, sementara paru-paru itu sendiri tetap berfungsi maka luka tersebut dapat berfungsi sebagai ventil. Akibatnya, udara luar atau udara paruparu akan masuk ke rongga pleura setiap inspirasi.Semakin lama udara yang masuk ke rongga pleura semakin banyak yang pada akhirnya akan menghalangi pengembangan paru-paru sehingga pada akhirnya paru-paru menjadi kolap.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso46Emfisema kulit (krepitasi kulit).Jika trauma pada dada mengakibatkan tulang iga patch dan menusuk paru-paru maka pada setiap ekspirasi udara paru-paru dapat masuk kejaringan ikat dibawah kulit.Pada palpasi akan terasa ada krepitasi disekitar daerah trauma. Keadaan seperti ini tidak mungkin terjadi jika trauma terjadi sesudah orang meninggal dunia.Jika trauma terjadi sesudah orang meninggal dunia maka kelainan-kelainan tersebut di atas tidak mungkin terjadi mengingat pada saat itu jantung dan paru-parunya sudah berhenti bekerja.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso47B. Umur lukaUntuk mengetahui kapan terjadinya kekerasan, perlu diketahui umur luka. Hanya saja, tidak ada satupun metode yang dapat digunakan untuk menilai dengan tepat kapan suatu kekerasan (baik pada korban hidup ataupun mati) dilakukan mengingat adanya faktor individual, penyulit (misalnya infeksi,kelainan darah atau penyakit defisiensi) serta faktor kualitas dari kekerasan itu sendiri.IKF FH USAKTISiswo P Santoso48Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperkirakannya:Pemeriksaan makroskopik.Pemeriksaan mikroskopik (histologik).Pemeriksaan histokemik (histochemical examination). Pemeriksaan biokemik (biochemical examination).

IKF FH USAKTISiswo P Santoso49Cara melakukan kekerasanDengan melihat bentuk serta ciri-ciri luka, dapat diketahui cara benda penyebab yg digunakan.Untuk senjata tajam dan api, cara senjata itu digunakan dapat dibedakan, yaitu:Diiriskan.Ditusukkan. DibacokkanDitembakkan IKF FH USAKTISiswo P Santoso50Untuk senjata api, cara senjata itu ditembakkan juga dapat ditentukan, yaitu Secara tegak lurus atau miring. Dengan jarak tembak tempel, dekat, sedang atau jauh.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso51DiiriskanIstilah diiriskan mengandung pengertian bahwa mata tajam dan senjata tersebut ditekankan lebih dahulu ke suatu bagian dari tubuh dan kemudian digeser ke arah yang sesuai dengan arah senjata.Luka merupakan luka iris (incised wound) yang ciri-cirinya:sesuai ciri-ciri umum luka akibat senjata tajam. panjang luka lebih besar dari dalamnya lukaIKF FH USAKTISiswo P Santoso52DitusukkanDitusukkan artinya, bagian ujung dari senjata tajam ditembakkan pada suatu bagian dari tubuh dengan arah tegak lurus atau miring dan kemudian ditekan kedalam tubuh sesuai arah tadi.Luka merupakan luka tusuk (stab wound) yang ciri-cirinya:sesuai ciri-ciri umum luka akibat senjata tajam. dalam luka lebih besar dari panjangnya luka.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso53DibacokkanIstilah dibacokkan mengandung pengertian bahwa senjata tajam yang ukurannya relatif besar dan diayunkan dengan tenaga yang kuat sehingga mata tajam dari senjata tersebut mengenai suatu bagian dan tubuh. Tulartg-tulang di bawahnya biasanya berfungsi sebagai bantalan sehingga ikut menderita luka.IKF FH USAKTISiswo P Santoso54Luka merupakan luka bacok (chop wound) yang ciri-cirinya:Sesuai ciri-ciri umum luka akibat senjata tajam.Ukuran luka besar dan menganga.Panjang luka kurang lebih sama dengan dalam luka. Biasanya tulang-tulang dibawahnya ikut menderita luka.Jika senjata yang digunakan tidak begitu tajam maka di sekitar garis batas luka terdapat memar.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso55DitembakkanJika ditembakkan tegak lurus ke arah permukaan tubuh maka ciri-cirinya:Letak lubang luka terhadap cincin lecet konsentris.Jika ditembakkan secara miring ke arah permukaan tubuh maka ciri-cirinya:Letak lubang luka terhadap cincin lecet episentris.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso56Jika ditembakkan dengan jarak kontak maka luka yang terjadi mempunyai ciri-ciri:Bentuknya seperti bintang (cruciform).Terlihat memar berbentuk sirkuler akibat hentakan balik dan moncong senjata.Jika ditembakkan dengan jarak dekat (1 inci - 2 kaki) maka ciri-ciri dari luka yang terjadi adalah:Berupa lubang berbentuk bulat yang dikelilingi cincin lecet.Terdapat produk dan mesiu (tattoo, sisa-sisa mesiu atau jelaga).IKF FH USAKTISiswo P Santoso57Jika ditembakkan dengan jarak jauh (lebih 2 kaki) maka luka yang terjadi mempunyai ciri-ciri:Berupa lubang berbentuk bulat yang dikelilingi cincin lecet.Tidak ditemukan produk mesiu.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso58AKIBAT TRAUMAKelainan yang terjadi akibat trauma dapat dilihat dan 2 aspek, yaitu:Aspek medik. Aspek yuridis.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso59Aspek medikBerdasarkan prinsip inersia (principle of inertia) dari galileo galilei, setiap benda akan tetap bentuk dan ukurannya sampai ada kekuatan luar yang mampu merubahnya. Selanjutnya Isaac Newton dengan 3 buah hukumnya berhasil menemukan metode yang dapat dipakai untuk mengukur dan menghitung energi.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso60kosekuensi dari luka yang ditimbulkan oleh trauma dapat berupa:Kelainan fisik/organik. Bentuk dari kelainan fisik atau organik ini dapat berupa:hilangnya jaringan atau bagian dari tubuh.hilangnya sebagian atau seluruh organ tertentu.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso61Gangguan fungsi dari organ tubuh tertentu.Bentuk dari gangguan fungsi ini tergantung dari organ atau bagian tubuh yang terkena trauma. Contoh dari gangguan fungsi antara lain lumpuh, buta, tuli atau terganggunya fungsi organ-organ dalam.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso62Infeksi.Seperti diketahui bahwa kulit atau membrana mukosa merupakan barier terhadap infeksi. Bila kulit atau membrana tersebut rusak maka kuman akan masuk lewat pintu ini. Bahkan, kuman dapat masuk lewat daerah memar atau bahkan irritasi akibat benda yang terkontaminasi oleh kuman. Jenis kuman dapat berupa streptococcus, staphylococcus, escheria coli, proteus vulgaris, clostridium tetani serta kuman yang menyebabkan gas gangrene.IKF FH USAKTISiswo P Santoso63Penyakit.Trauma sering dianggap sebagai precipitating factor terjadinya penyakit jantung walaupun hubungan kausalnya sulit diterangkan dan masih dalam kontroversi.IKF FH USAKTISiswo P Santoso64Kelainan psikik.Trauma, meskipun tidak menimbulkan kerusakan otak, kemungkinan dapat menjadi precipitating factor bagi terjadi-nya kelainan mental yang spektrumnya amat luas; yaitu dapat berupa compensational neurosis, anxiety neurosis, dementia praecox primer (schizophrenia), manic depressive atau psikosis. Kepribadian serta potensi individu untuk terjadinya reaksi mental yang abnormal merupakan faktor utama timbulnya gangguan mental tersebut; meliputi jenis, derajat serta lamanya gangguan. IKF FH USAKTISiswo P Santoso65Oleh sebab itu pada setiap gangguan mental post-trauma perlu dikaji elemen-elemen dasarnya yang terdiri atas latar belakang mental dan emosi serta nilai relatif bagi yang bersangkutan atas jaringan atau organ yang terkena trauma secara umum dapat diterima bahwa hubungan antara kerusakan jaringan tubuh atau organ dengan psikosis post trauma didasarkan atas: keadaan mental benar-benar sehat sebelum trauma. Trauma telah merusak susunan syaraf pusat.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso66Trauma, tanpa mempersoalkan lokasinya, mengancam kehidupan seseorang trauma menimbulkan kerusakan pada bagian yangstruktur atau fungsinya dapat mempengaruhi emosi organ genital, payu dara, mata, tangan atau wajah). Korban cemas akan lamanya waktu penderitaan. Psikosis terjadi dalam tenggang waktu yang masuk akal.Korban dihantui oleh kejadian (kejahatan atau kecelakaan) yang menimpanya

IKF FH USAKTISiswo P Santoso67Aspek YuridisJika dari sudut medik, luka merupakan kerusakan jaringan baik disertai atau tidak disertai diskontinuitas permukaan kulit) akibat trauma maka dari sudut hukum, luka merupakan kelainan yang dapat disebabkan oleh suatu tindak pidana, baik yang bersifat intensional (sengaja), recklessness (ceroboh) atau negligence (kurang hati-hati). Untuk menentukan berat ringannya hukuman perlu ditentukan lebih dahulu berat ringannya luka.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso68Kebijakan hukum pidana didalam penentuan berat ringannya luka didasarkan atas pengaruhnya terhadap: kesehatan jasmani.Kesehatan rohani.kelangsungan hidup janin di dalam kandunganEstetika jasmani.Pekerjaan jabatan atau pekerjaan mata pencarian.,Fungsi alat indera.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso69Luka ringan.Luka ringan adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso70Luka sedang.Luka ringan adalah luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya untuk sementara waktu.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso71Luka berat.Luka berat adalah luka yang sebagaimana diuraikan di dalam pasal 90 KUHP, :Luka atau penyakit yang tidak dapat diharapkan akan sembuh dengan sempurna.Pengertian tidak akan sembuh dengan sempurna lebih ditujukan pada fungsinya. Contohnya trauma pada satu mata yang menyebabkan kornea robek., sesudah dijahit sembuh, tetapi mata tersebut tidak dapat melihat.IKF FH USAKTISiswo P Santoso72Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut.Dapat mendatangkan bahaya maut pengertiannya memiliki potensi untuk menimbulkan kematian, tetapi sesudah diobati dapat sembuh.Luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya.IKF FH USAKTISiswo P Santoso73Luka yang dan sudut medik tidak membahayakan jiwa, dari sudut hukum dapat dikatagorikan sebagai luka berat. Contohnya trauma pada tangan kiri pemain biola atau pada wajah seorang peragawati dapat dikatagorkan luka berat jika akibatnya mereka tidak dapat lagi menjalankan pekerjaan tersebut selamanya.kehilangan salah satu dari panca indera.Jika trauma menimbulkan kebutaan satu mata atau kehilangan pendengaran satu telinga, tidak dapat digolongkan kehilangan indera. Meskipun demikian tetap digolongan sebagai luka berat.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso74Cacat besar atau kudung.Lumpuh.Gangguan daya pikir lebih dari 4 minggu lamanya. Gangguan daya pikir tidak harus berupa kehilangan kesadaran tetapi dapat juga berupa amnesia, disorientasi, anxietas, deprsesi atau gangguan jiwa lainnya.Keguguran atau kematian janin seorang perempuan. Yang dimaksud dengan keguguran ialah keluarnya janin sebelum masa waktunya, yaitu tidak didahului oleh proses yang sebagaimana umumnya terjadi seorang wanita ketika melahirkan. Sedang kematian janin mengandung pengertian bahwa janin tidak lagi menunjukkan tanda-tanda hidup. Tidak dipersoalkan bayi keluar atau tidak dari perut ibunya.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso75KONTEK PERISTIWA PENYEBAB LUKALatar belakang terjadinya luka dapat disebabkan oleh peristiwa pembunuhan, bunuh din atau kecelakaan.Pembunuhan.Ciri-ciri lukanya adalah:Lokasi luka di sembarang tempat, yaitu di daerah yang mematikan maupun yang tidak mematikan.Lokasi tersebut di daerah yang dapat dijangkau maupun yang tidak dapat dijangkau oleh tangan korban.Pakaian yang menutupi daerah luka ikut robek terkena senjata.Dapat ditemulcan luka tangidsan (defensive wounds), yaitu pada korban yang sadar ketika mengalami serangan. Lukatangkisan tersebut terjadi akibat reflek menahan serangan sehingga letak luka tangkisan biasanya pada lengan bawah bagian luar.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso76Bunuh diri. Ciri-ciri lukanya :Lokasi luka pada daerah yang dapat mematikan secara cepat.lokasi tersebut dapat dijangkau oleh tangan yang bersangkutan.Pakaian yang menutupi luka tidak ikut robek oleh senjata. Ditemukan luka-luka percobaan (tentative wounds).IKF FH USAKTISiswo P Santoso77Luka percobaan tersebut terjadi karena yang bersangkutan masih ragu-ragu atau karena sedang memilih letak senjata yang pas sambil mengumpullcan keberaniannya, sehingga ciriciri luka percobaan adalah:Jumlahnya lebih dari satu.Lokasinya di sekitar luka yang mematikan.Kualitas lukanya dangkal. Tidak mematikan.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso78Kecelakaan.jika ciri-ciri luka yang ditemukan tidak menggambarkan pembunuhan atau bunuh diri maka kemungkinannya adalah akibat kecelakaan. Untuk lebih memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan di tempat kejadian.

IKF FH USAKTISiswo P Santoso79Aspek Medikolegal kekerasan mekanik

IKF FH USAKTISiswo P Santoso80

Aspek Medikolegal kekerasan fisikIKF FH USAKTISiswo P Santoso81

Aspek Medikolegal kekerasan kimiawi

IKF FH USAKTISiswo P Santoso82Ending StyleThank You !www.themegallery.comJenis kekerasanJenis lukamedikolegal

Asam organik

As karbol (Phenol)Abu-abu keputihanbunuh diri, Kecelakaan

As OksalatAbu-abu kehitamanbunuh diri, Kecelakaan

Asam anorganik

As Sulfat/As KloridaAbu-abu menjadi hitamPembunuhan, bunuh diri, Kecelakaan

As NitratCokelat bunuh diri, Kecelakaan

Alkali kaustikAbu-abu keputihan Pembunuhan, bunuh diri, Kecelakaan

Garam logam berat

Zinc ChlorideKeputih-putihanbunuh diri, Kecelakaan

Mercury ChlorideBiru keputihan disertai perdarahanbunuh diri, Kecelakaan