18
Traumatologi Definisi Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah hilangnya diskontinuitas dari jaringan. Dalam pengertian medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang alat atau benda yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang. Artiya orang yang sehat, tiba-tiba terganggu kesehatannya akibat efek dari alat atau benda yang dapat menimbulkan kecederaan. Trauma Mekanik dan Trauma Tumpul Trauma atau luka mekanik terjadi karena alat atau senjata dalam berbagai bentuk, alami atau dibuat manusia. Senjata atau alat yang dibuat manusia seperti kampak, pisau, panah, martil dan lain-lain. Bila ditelusuri, benda-benda ini telah ada sejak zaman pra sejarah dalam usaha manusia mempertahankan hidup sampai dengan pembuatan senjata-senjata masa kini seperti senjata api, bom dan senjata penghancur lainnya. Akibat pada tubuh dapat dibedakan dari penyebabnya. Benda tumpul yang sering mengakibatkan luka antara lain adalah batu, besi, sepatu, tinju, lantai, jalan dan lain-lain. Adapun definisi dari benda tumpul itu sendiri adalah : Tidak bermata tajam Konsistensi keras / kenyal Permukaan halus / kasar

Traumatologi - irene

  • Upload
    innedj

  • View
    375

  • Download
    15

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Traumatologi - irene

Traumatologi

Definisi

Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah hilangnya diskontinuitas dari

jaringan. Dalam pengertian medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang alat atau

benda yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang. Artiya orang yang sehat,

tiba-tiba terganggu kesehatannya akibat efek dari alat atau benda yang dapat

menimbulkan kecederaan.

Trauma Mekanik dan Trauma Tumpul

Trauma atau luka mekanik terjadi karena alat atau senjata dalam berbagai bentuk, alami atau dibuat manusia. Senjata atau alat yang dibuat manusia seperti kampak, pisau, panah, martil dan lain-lain. Bila ditelusuri, benda-benda ini telah ada sejak zaman pra sejarah dalam usaha manusia mempertahankan hidup sampai dengan pembuatan senjata-senjata masa kini seperti senjata api, bom dan senjata penghancur lainnya. Akibat pada tubuh dapat dibedakan dari penyebabnya.

Benda tumpul yang sering mengakibatkan luka antara lain adalah batu, besi, sepatu, tinju, lantai, jalan dan lain-lain. Adapun definisi dari benda tumpul itu sendiri adalah :

Tidak bermata tajam Konsistensi keras / kenyal Permukaan halus / kasar

Kekerasan tumpul dapat terjadi karena 2 sebab yaitu alat atau senjata yang mengenai atau melukai orang yang relatif tidak bergerak dan yang lain orang bergerak ke arah objek atau alat yang tidak bergerak..

Luka karena kererasan tumpul dapat berebentuk salah satu atau kombinasi dari luka memar, luka lecet, luka robek, patah tulang atau luka tekan.

Luka Akibat Trauma Tumpul

Variasi mekanisme terjadinya trauma tumpul adalah:

1. Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam.2. Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam.

Page 2: Traumatologi - irene

Sekilas nampak sama dalam hasil lukanya namun jika diperhatikan lebih lanjut terdapat perbedaan hasil pada kedua mekanisme itu. Organ atau jaringan pada tubuh mempunyai beberapa cara menahan kerusakan yang disebabkan objek atau alat, daya tahan tersebut menimbulkan berbagai tipe luka yakni:

1. Abrasi2. Laserasi3. Kontusi/ruptur4. Fraktur5. Kompresi6. Perdarahan

a.   Abrasi

Abrasi per definisi adalah pengelupasan kulit. Dapat terjadi superfisial jika hanya epidermis saja yang terkena, lebih dalam ke lapisan bawah kulit (dermis)atau lebih dalam lagi sampai ke jaringan lunak bawah kulit. Jika abrasi terjadi lebih dalam dari lapisan epidermis pembuluh darah dapat terkena sehingga terjadi perdarahan. Arah dari pengelupasan dapat ditentukan dengan pemeriksaan luka. Dua tanda yang dapat digunakan. Tanda yang pertama adalah arah dimana epidermis bergulung, tanda yang kedua adalah hubungan kedalaman pada luka yang menandakan ketidakteraturan benda yang mengenainya. Efek lanjut dari abrasi sangat jarang terjadi. Infeksi dapat terjadi pada abrasi yang luas.

b. Kontusio Superfisial.

Kata lazim yang digunakan adalah memar, terjadi karena tekanan yang besar dalam waktu yang singkat. Penekanan ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil dan dapat menimbulkan perdarahan pada jaringan bawah kulit atau organ dibawahnya. Pada orang dengan kulit berwarna memar sulit dilihat sehingga lebih mudah terlihat dari nyeri tekan yang ditimbulkannya.

Perubahan warna pada memar berhubungan dengan waktu lamanya luka, namun waktu tersebut bervariasi tergantung jenis luka dan individu yang terkena. Tidak ada standart pasti untuk menentukan lamanya luka dari warna yang terlihat secara pemeriksaan fisik.

Efek samping yang terjadi pada luka memar antara lain terjadinya penurunan darah dalam sirkulasi yang disebabkan memar yang luas dan masif sehingga dapat menyebabkan syok, penurunan kesadaran, bahkan kematian. Yang kedua adalah terjadinya agregasi darah di bawah kulit yang akan mengganggu aliran balik vena pada organ yang terkena sehingga dapat menyebabkan ganggren dan kematian jaringan. Yang ketiga, memar dapat menjadi tempat media berkembang biak kuman. Kematian jaringan dengan kekurangan atau ketiadaaan aliran darah sirkulasi menyebabkan saturasi oksigen menjadi rendah sehingga kuman anaerob dapat hidup, kuman tersering adalah golongan clostridium yang dapat memproduksi gas gangren.

c. Kontusio pada organ dan jaringan dalam.

Page 3: Traumatologi - irene

Semua organ dapat terjadi kontusio. Kontusio pada tiap organ memiliki karakteristik yang berbeda. Pada organ vital seperti jantung dan otak jika terjadi kontusio dapat menyebabkan kelainan fungsi dan bahkan kematian.

d.  Laserasi

Suatu pukulan yang mengenai bagian kecil area kulit dapat menyebabkan kontusio dari jaringan subkutan, seperti pinggiran balok kayu, ujung dari pipa, permukaan benda tersebut cukup lancip untuk menyebabkan sobekan pada kulit yang menyebabkan laserasi. Laserasi disebabkan oleh benda yang permukaannya runcing tetapi tidak begitu tajam sehingga merobek kulit dan jaringan bawah kulit dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit dan bawah kulit. Tepi dari laserasi ireguler dan kasar, disekitarnya terdapat luka lecet yang diakibatkan oleh bagian yang lebih rata dari benda tersebut yang mengalami indentasi.

Laserasi dapat menyebabkan perdarahan hebat. Sebuah laserasi kecil tanpa adanya robekan arteri dapat menyebabkan akibat yang fatal bila perdarahan terjadi terus menerus. Laserasi yang multipel yang mengenai jaringan kutis dan sub kutis dapat menyebabkan perdarahan yang hebat sehingga menyebabkan sampai dengan kematian. Adanya diskontinuitas kulit atau membran mukosa dapat menyebabkan kuman yang berasal dari permukaan luka maupun dari sekitar kulit yang luka  masuk ke dalam jaringan. Port d entree tersebut tetap ada sampai dengan terjadinya penyembuhan luka yang sempurna.  Bila luka terjadi dekat persendian maka akan terasa nyeri, khususnya pada saat sendi tersebut di gerakkan ke arah laserasi tersebut sehingga dapat menyebabkan disfungsi dari sendi tersebut. Benturan yang terjadi pada jaringan bawah kulit yang memiliki jaringan lemak dapat menyebabkan emboli lemak pada paru atau sirkulasi sistemik. Laserasi juga dapat terjadi pada organ akibat dari tekanan yang kuat dari suatu pukulan seperi pada organ jantung, aorta, hati dan limpa.

Hal yang harus diwaspadai dari laserasi organ yaitu robekan yang komplit yang dapat terjadi dalam jangka waktu lama setelah trauma yang dapat menyebabkan perdarahan hebat.

e. Kombinasi dari luka lecet, memar dan laserasi.

Page 4: Traumatologi - irene

Luka leceet, memar dan laserasi dapat terjadi bersamaan. Benda yang sama dapat menyebabkan memar pada pukulan pertama, laserasi pada pukulan selanjutnya dan lecet pada pukulan selanjutnya.  Tetapi ketiga jenis luka tersebut dapat terjadi bersamaan pada satu pukulan.

f. Fraktur

Fraktur adalah suatu diskontinuitas tulang. Istilah fraktur pada bedah hanya memiliki sedikit makna pada ilmu forensik.  Pada bedah, fraktur dibagi menjadi fraktur sederhana dan komplit atau terbuka.

Terjadinya fraktur selain disebabkan suatu trauma juga dipengaruhi beberapa faktor seperti komposisi tulang tersebut.

Perdarahan merupakan salah satu komplikasi dari fraktur. Bila perdarahan sub periosteum terjadi dapat menyebabkan nyeri yang hebat dan disfungsi organ tersebut. Apabila terjadi robekan pembuluh darah kecil dapat menyebabkan darah terbendung disekitar jaringan lunak yang menyebabkan pembengkakan dan aliran darah balik dapat berkurang. Apabila terjadi robekan pada arteri yang besar terjadi kehilangan darah yang banyak dan dapat menyebabkan pasien shok sampai meninggal. Shok yang terjadi pada pasien fraktur tidaklah selalu sebanding dengan fraktur yang dialaminya.

Selain itu juga dapat terjadi emboli lemak pada paru dan jaringan lain. Gejala pada emboli lemak di sereberal dapat terjadi 2-4 hari setelah terjadinya fraktur dan dapat menyebabkan kematian. Gejala pada emboli lemak di paru berupa distres pernafasan dapat terjadi 14-16 jam setelah terjadinya fraktur yang juga dapat menyebabkan kematian. Emboli sumsum tulan atau lemak merupakan tanda antemortem dari sebuah fraktur.

Fraktur linier yang terjadi pada tulang tengkorak tanpa adanya fraktur depresi tidaklah begitu berat kecuali terdapat robekan pembuluh darah yang dapat membuat hematom ekstra dural, sehingga diperlukan depresi tulang secepatnya. Apabila ujung tulang mengenai otak dapat merusak otak tersebut, sehingga dapat terjadi penurunan kesadaran, kejang, koma hingga kematian.

7. Kompresi

Kompresi yang terjadi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan efek lokal maupun sistemik yaitu asfiksia traumatik sehingga dapat terjadi kematiaan akibat tidak terjadi pertukaran udara.

8. Perdarahan

Perdarahan dapat muncul setelah terjadi kontusio, laserasi, fraktur, dan kompresi. Kehilangan 1/10 volume darah tidak menyebabkan gangguan yang bermakna. Kehilangan ¼ volume darah dapat menyebabkan pingsan meskipun dalam kondisi berbaring. Kehilangan ½ volume darah dan mendadak dapat menyebabkan syok yang berakhir pada kematian. Kecepatan perdarahan yang terjadi tergantung pada ukuran dari pembuluh darah yang terpotong dan jenis perlukaan yang mengakibatkan terjadinya perdarahan. Pada arteri besar yang terpotong, akan terjadi

Page 5: Traumatologi - irene

perdarahan banyak yang sulit dikontrol oleh tubuh sendiri.Apabila luka pada arteri besar berupa sayatan, seperti luka yang disebabkan oleh pisau, perdarahan akan berlangsung lambat dan mungkin intermiten. Luka pada arteri besar yang disebabkan oleh tembakan akan mengakibatkan luka yang sulit untuk dihentikan oleh mekanisme penghentian darah dari dinding pembuluh darah sendiri. Hal ini sesuai dengan prinsip yang telah diketahui, yaitu perdarahan yang berasal dari arteri lebih berisiko dibandingkan perdarahan yang berasal dari vena.

Hipertensi dapat menyebabkan perdarahan yang banyak dan cepat apabila terjadi perlukaan pada arteri. Adanya gangguan pembekuan darah juga dapat menyebabkan perdarahan yang lama. Kondisi ini terdapat pada orang-orang dengan penyakit hemofili dan gangguan pembekuan darah, serta orang-orang yang mendapat terapi antikoagulan. Pecandu alcohol biasanya tidak memiliki mekanisme pembekuan darah yang normal, sehingga cenderung memiliki perdarahan yang berisiko. Investigasi terhadap kematian yang diakibatkan oleh perdarahan memerlukan pemeriksaan lengkap seluruh tubuh untuk mencari penyakit atau kondisi lain yang turut berperan dalam menciptakan atau memperberat situasi perdarahan.

Klasifikasi Trauma Tumpul Berdasarkan Jaringan atau Organ yang Terkena

Klasifikasi luka akibat benda tumpul meurut jaringan atau organ yang terkena adalah sebagai berikut :

1. Kulit

1. Luka Lecet2. Luka Memar3. Luka Robek

Page 6: Traumatologi - irene

2. Kepala

1. Tengkorak2. Jaringan Otak

3. Leher dan Tulang Belakang

4. Dada

1. Tulang2. Organ dalam dada

5. Perut

1. Organ Parenchym2. Organ berongga

6. Anggota Gerak

Page 7: Traumatologi - irene

Kekerasan benda tumpul pada kulit dan jaringan bawah kulit

A. Luka Lecet (Abrasion)

Adalah luka akibat kekerasan benda yang memiliki permukaan yang kasar sehingga sebagian atau seluruh lapisan epidermis hilang..

Contohnya :

Benda kasar : terseret di jalan aspal Tali tampar : gantung diri Benda runcing : duri, kuku Meninggalkan bekas : ban mobil

Ciri luka lecet :

1. Sebagian/seluruh epitel hilang2. Permukaan tertutup exudasi yang akan mengering (krusta)3. Timbul reaksi radang (Sel PMN)4. Biasanya pada penyembuhan tidak meninggalkan jaringan parut

Memperkirakan umur luka lecet:

Hari ke 1 – 3 : warna coklat kemerahan Hari ke 4 – 6 : warna pelan-pelan menjadi gelap dan lebih suram Hari ke 7 – 14 : pembentukan epidermis baru Beberapa minggu : terjadi penyembuhan lengkap

Perbedaan luka lecet ante motem dan post mortem

ANTE MORTEM POST MORTEM1. Coklat kemerahan2. Terdapat sisa sisa-sisa epitel

1. Tanda intravital (+)2. Sembarang tempat

1. Kekuningan2. Epidermis terpisah sempurna dari

dermis3. Tanda intravital (-)4. Pada daerah yang ada penonjolan

tulang

B. Luka Memar (Contusion)

Adalah kerusakan jaringan subkutan dimana pembuluh darah (kapiler) pecah sehingga darah meresap ke jaringan sekitarnya, kulit tidak perlu rusak, menjadi bengkak, berwarna merah kebiruan.

Memperkirakan umur luka memar :

Page 8: Traumatologi - irene

Hari ke 1 : terjadi pembengkakan warna merah kebiruan Hari ke 2 – 3 : warna biru kehitaman Hari ke 4 – 6 : biru kehijauan–coklat > 1 minggu-4 minggu : menghilang / sembuh

Perbedaan Luka Memar dan Lebam mayat

Luka Memar Lebam mayat 1. Di sembarang tempat2. Pembengkakan (+)3. Tanda Intravital (+)4. Ditekan tidak menghilang5. Diiris : tidak menghilang

1. Bagian tubuh yang terendah2. Pembengkakan (-)3. Tanda Intravital (-)4. Ditekan Menghilang5. Diiris : dibersihkan dengan kapas

menjadi bersih

C. Luka Robek, Retak, Koyak (Laceration)

Adalah kerusakan seluruh tebal kulit dan jaringan bawah kulit  yang mudah terjadi pada kulit yang ada tulang di bawahnya dan biasanya pada penyembuhan meninggalkan jaringan parut

Kekerasan Benda Tumpul Pada Kepala

1. Kulit

L. Lecet L. Memar L. Robek

2. Tengkorak

Fraktur Basis Cranii Fraktur Calvaria

3. Otak

Contusio Cerebri Laceratio Cerebri Oedema Cerebri Commotio Cerebri

4. Selaput Otak

Epidural Haemorrhage Sub dural Haemorrhage Sub arachnoid Haemorrhage

Page 9: Traumatologi - irene

Kekerasan Benda Tumpul Pada Leher

Berakibat :

Patah tulang leher Robek P. darah, otot, oesophagus, trachea/larynx Kerusakan syaraf

Kekerasan Benda Tumpul Pada Dada

Berakibat :

Patah os costae, sternum, scapula, clavicula Robek organ jantung, paru, pericardium

Kekerasan Benda Tumpul Pada Perut

Berakibat :

Patah os pubis, os sacrum, symphysiolysis, Luxatio sendi sacro iliaca Robek organ hepar, lien, ginjal. Pankreas, adrenal, lambung, usus, kandung seni

Kekerasan Benda Tumpul Pada Vertebra

Dapat berakibat :

Fraktura, dislokasi os vertebrae

Dapat karena :

1. Trauma langsung2. Tidak langsung karena tarikan / tekukan

Kekerasan benda Tumpul Pada Anggota Gerak

Berakibat :

Patah tulang, dislokasi sendi Robek otot, P.darah, kerusakan saraf

TRAUMA BENDA TAJAM :

BERMATA TAJAM :

Page 10: Traumatologi - irene

- Bisa untuk mengiris- Berujung runcing- Bisa untuk menusuk

Luka akibat persentuhan dengan benda tajam , yaitu:Putusnya atau rusaknya continuitas jaringan karena trauma akibat alat/senjata yang bermata tajam dan atau berujung runcing

Ciri Luka Akibat Benda Tajam:

o Tepi luka ratao Sudut luka tajamo Rambut ikut terpotongo Jembatan jaringan ( - )o Memar/lecet di sekitarnya ( - )

Cara melukis luka hendaknya ditentukan :

1. Lokalisasi : a. ordinat b. absis2. Ukuran3. Jumlah luka4. Bentuk luka5. Benda asing6. Terjadinya intravital/post mortal7. Luka tersebut menyebabkan kematian/tidak8. Cara kejadian luka:kecelakaan/bunuh diri/pembunuhan

Sebab Kematian Luka Akibat Benda Tajam :1. - Perdarahan

- Kerusakan organ vital- Emboli udara- Aspirasi darah

2. Sepsis / infeksi3 Macam Luka Akibat Benda Tajam:

o Luka Iris (Incisied Wound)o Luka Tusuk (Stab Wound)o Luka Bacok (Chop Wound)

LUKA IRISYaitu : Luka karena alat yang tepinya tajam dan timbulnya luka oleh karena alat ditekan pada kulit dengan kekuatan relativ ringan kemudian digeserkan sepanjang kulit.

Page 11: Traumatologi - irene

Ciri luka iris :o Pinggir luka ratao Sudut luka tajamo Rambut ikut terpotongo Jembatan jaringan ( - )o Biasanya mengenai kulit, otot, pembuluh darah, tidak sampai tulang

Cara Kematian :o Bunuh diri ( tersering )o Pembunuhano Kecelakaan

Luka Iris harus dibedakan dengan “LUKA RETAK”LUKA RETAK, yaitu :Luka yang terjadi pada daerah tubuh yang ada tulang di bawah kulitnya (misalnya : kepala/dahi) dan luka ini terjadi akibat kekerasan dengan benda tumpul yang mempunyai pinggiran (misalnya: tepi meja)

Luka Iris pada BUNUH DIRI :- Lokalisasi luka pada daerah tubuh yang dapat dicapai korban sendiri.

o lehero pergelangan tangano lekuk siku, lekuk lututo pelipatan paha

- Ditemukan “Luka Iris Percobaan”- Tidak ditemukan “Luka Tangkisan”- Pakaian disingkirkan dahulu/tidak ikut robek

Luka Iris pada PEMBUNUHAN :

Page 12: Traumatologi - irene

- Sebenarnya sukar membunuh seseorang dengan irisan, kecuali kalau fisik korban jauh lebih lemah dari pelaku atau korban dalam keadaan/dibuat tidak berdaya

- Luka di sembarang tempat, juga pada daerah tubuh yang tidak mungkin dicapai tangan korban sendiri

- Ditemukan luka tangkisan/tanda perlawanan- Pakaian ikut koyak akibat senjata tajam tsb

LUKA TUSUKBatasan :Luka akibat alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau tumpul yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong pada permukaan tubuh.Contoh:

- -Belati, bayonet, keris- -Clurit- -Kikir- -Tanduk kerbau

Ciri Luka Tusuk (misalnya senjata pisau / bayonet) : Tepi luka rata Dalam luka lebih besar dari panjang luka Sudut luka tajam Sisi tumpul pisau menyebabkan sudut luka kurang tajam Sering ada memar / echymosis di sekitarnya

Identifikasi Senjata padaLUKA TUSUK:1. Panjang Luka :- ukuran maksimal dari lebar senjata2. Dalam luka :- ukuran minimal dari panjang senjata

Page 13: Traumatologi - irene

DADA (Stabil)Untuk luka tusuk di perut tidak dapat diambil kesimpulan panjang senjatanya karena perut sangat elastis.

Contoh:Korban ♂, luka tusuk di dada, panjang luka 5 cm,dalam luka 20 cm.

a. Pisau panjang 20 cm lebar 7 cmb. Pisau panjang 25 cm lebar 3 cmc. Pisau panjang 15 cm lebar 3 cm

Cara Kematian pada LUKA TUSUK :• Pembunuhan (paling sering)• Bunuh diri• Kecelakaan

Luka Tusuk pada PEMBUNUHAN: Lokalisasi di sembarang tempat, juga di daerah tubuh yang tak mungkin dicapai tangan

korban Jumlah luka dapat satu/lebih Didapatkan tanda perlawanan dari korban yang menyebabkan luka tangkisan Pakaian ikut terkoyak

Luka Tusuk pada BUNUH DIRI : Lokalisasi pada daerah tubuh yang mudah dicapai tubuh korban (dada, perut) Jumlah luka yang mematikan biasanya satu Ditemukan “Luka Tusuk Percobaan” Tidak ditemukan “Luka Tangkisan” Bila pada daerah yang ada pakaian, maka pakaian disingkirkan lebih dahulu, sehingga

tidak ikut terkoyak Kadang-kadang tangan mengalami CADAVERIC SPASM

LUKA BACOKAdalah :Luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang cukup besar

Contoh : pedang, clurit, kapak, baling-baling kapal

Page 14: Traumatologi - irene

Ciri LUKA BACOK : Luka biasanya besar Pinggir luka rata Sudut luka tajam Hampir selalu menimbulkan kerusakan pada tulang, dapat memutuskan bagian tubuh

yang terkena bacokan Kadang-kadang pada tepi luka terdapat memar, aberasi

Cara Kematian pada LUKA BACOK :• Pembunuhan (terbanyak)• Kecelakaan

Apuranto Hariadi. Luka Akibat Benda Tumpul. Diunduh dari www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/…/LUKA%20TUMPUL.pdf

Traumatologi Forensik. Diunduh dari http://www.freewebs.com/traumatologie2/index.htm

Amir Amri. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua. 1995. Medan : Percetakan Ramadhan. Hal 72-90