Sop Jiwa rpk

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    1/146

    STANDAR OPERASIONAL(SOP)

    RENCANA KEPERAWATAN JIWA

    Disusun Oleh :

    PSYCHIATRIC NURSING TEAM

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES)

    MUHAMMADIYAH GOMONG

    1

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    2/146

     (EDISI RE!ISI )

    DA"TAR ISI

    #$ K%&% Pen'%n&%

    $ Pe*+,%n P+-+- M%s%l%h Ke.e%/%&%n Ji/%

    0$ SOP Ren1%n% Tin*%-%n Ke.e%/%&%n :

    A$ Asuh%n Ke.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n H%'% Dii Ren*%h

    $ Asuh%n Ke.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n Is+l%si S+si%l

    C$ Asuh%n Ke.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n H%lusin%si

    i2$ Asuh%n Ke.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n Resi-+

    Peil%-u Ke-e%s%n

    3$ S&%&e'i Pel%-s%n%%n Tin*%-%n -e.e%/%&%n P%*% Klien Den'%n :

    A$ H%'% Dii Ren*%h

    $ Is+l%si S+si%l

    0$ H%lusin%si

    D$ Resi-+ Peil%-u Ke-e%s%n

    2

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    3/146

    KATA PENGANTAR

    u-u .%n*u%n -e.e%/%&%n 4i/% ini ,e,u%& 5e5%'%i ,%1%,

    S&%n*% O.e%si+n%l P+se*u (SOP) *%i 5e5%'%i *i%'n+s%

    -e.e%/%&%n 4i/% 6%n' %-%n *il%-u-%n +leh ,%h%sis/% D III 7 S #

    Ke.e%/%&%n$ SOP 6%n' %*% ,eli.u&i -e'i%&%n .en'-%4i%n

    (.en'u,.ul%n *%&%)8 ,en6usun .een1%n%%n8 S&%&e'i Pel%-s%n%%n

    *%n *+-u,en&%si$

    u-u ini 4u'% ,e,u%& l%.+%n .en*%hulu%n *%i 5e5%'%i

    '%n''u%n -e.e%/%&%n 4i/% *%n ,%&ei sin'-%& Te%.i A-&i2i&%s

    Kel+,.+- (TAK) 6%n' *ih%%.-%n ,e,.e,u*%h ,%h%sis/% *%l%,

    .%-&e- -lini- *%n l%5+%&+iu, -e.e%/%&%n 4i/%$

    u-u ini %*%l%h e*isi e2isi *%i 5u-u se5elu,n6% *en'%n

    .en6usun%n *%n &%,5%h%n ,%&ei 5%u$ Mes-i *e,i-i%n -%,i

    ,en6%*%i ,%sih %*% 5%n6%- -e-u%n'%n *%n un&u- i&u -%,i,en'h%%.-%n -i&i- *%n s%%n *%i 5e5%'%i .ih%- un&u- 

    .e5%i-%n 5u-u ini sel%n4u&n6%$

      PSYCHIATRIC NURSING

    TEAM

    S%/+n+8 SKM

    S%/i4i8 S$Ke. Ns

    Ani-% D/i As&i8 S$Ke. Ns

    I-e M%*i%&i A'us&in8 AMK 

     

    3

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    4/146

    4

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    5/146

    PEDOMAN POHON MASALAH KEPERAWATAN

    PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK KLIENDENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

    5

    RESIKO MENCEDERAIDIRI8 ORANG LAIN 9

    LINGKUNGAN

    PERUAHANPERSEPSISENSORI :

    HALUSINASI

    ISOLSI SOSIAL :MENARIK DIRI

    GANGGUAN KONSEPDIRI : HARGA DIRI

    TIDAK E"EKTI"NYAKOPING INDI!IDU

    KERUSAKAN KOMUNIKASI !ERAL

    DE"ISIT PERAWATANDIRI

    MENURUNNYAMOTI!ASI PERAWATAN

    GANGGUAN PROSESPIKIR : WAHAM

    ERDUKA

    DIS"UNGSIONAL

    TIDAK E"EKTI"NYAPENATALAKSANAAN

    REGIMEN TERAPEUTIK 

    TIDAK E"EKTI"NYA

    KOPING KELUARGAKETIDAKMAMPUAN

    KELUARGA MERAWATANGGOTA KELUARGA

     YANG SAKIT

    PERILAKUKEKERASAN

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    6/146

    RENCANA KEPERAWATAN

    Nama Klien : ____________________ Diagnosa Medis : __________________  Ruang : ____________________ No. CM : __________________  

    TGL$

    NO$D;

    DIAGNOSAKEPERAWATAN

    PERENCANAAN INTER!ENSI RASIONALTUJUAN KRITERIA E!ALUASI

    # 0 3 < = >Gangguan KonsepDiri : Harga DiriRendah

     TUM :Klien memiliki hargadiri

     TUK I :Klien dapat meminahuungan salingper!a"a

     TUK # :Klien dapat

    $.$.%kspresi &a'ahersahaatmenun'ukkan rasasenang( ada kontakmata( atau er'aattangan maumen"eutkan nama(mau men'a&a salam(klien mau dudukersampingan denganpera&at( maumengeluarkan masalahdihadapi

    #.$.Klien mengidenti)kasi

    $.$.$ *ina huungan salingmengungkapkan prinsipkomunikasi terapeutik.

    a. +apa kliendengan ramah aik,eral maupun non,eral.

    . -erkenalkan diridengan sopan.

    !. Tan"akan namalengkap klien dannama panggilan "angdisukai klien

    d. elaskan tu'uanpertemuan

    e. u'ur danmenepati 'an'i

    /. Tun'ukkan sikapempat dan menerima

    klien apa adan"ag. *eri perhatian

    pada klien danperhatikan keutuhandasar klien.

    #.$.$ Diskusi kemampuan danaspek positi/ "ang

    Huungan salingper!a"a merupakandasar untukkelan!aran huunganinteraksi selan'utn"a.

    Diskusikan tingkatkemampuan klienseperti menilai

    6

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    7/146

    mengidenti)kasikemampuan danaspek positi/ "angdimiliki

     TUK 0 :Klien dapat menilaikemampuan "angdigunakan

     TUK 1 :Klien dapat2menetapkan3meren!anakankegiatan sesuai

    dengan kemampuan"ang dimiliki

    kemampuan dan aspekpositi/ "ang dimiliki :- Kemampuan

    "ang dimiliki klien.- 4spek positi/

    keluarga.- 4spek positi/

    lingkungan "angdimiliki klien.

    0.$.Klien menilai kemampuan"ang dapat digunakan

    1.$.Klien memuat ren!anakegiatan harian.

    dimiliki klien.

    #.$.# +etiap ertemu klienhindarkan dari memerinilai negati/.

    #.$.0 Utamakan memerikanpu'ian "ang realistik.

    0.$.$. Diskusikan dengan

    klien kemampuan "angmasih isa digunakanselama sakit

    0.$.#. Diskusikankemampuan "ang dapatdilan'utkan penggunaan

    1.$.$. Ren!anakanersama klien akti)tas"ang dapat dilakukansetiap hari sesuaikemampuan Kegiatan mandiri

    Kegiatan denganantuan seagian

    Kegiatan "angmemutuhkanantuan total.

    1.$.#. Tingkatkan kegiatan"ang sesuai dengan

    realitas( kontrol diriatau integritas egodiperlukan seagaidasar asuhankepera&atann"a

    Rein/or!emen positi/akan meningkatkanharga diri.

    -u'ian "ang realistiktidak men"eakanklien melakukankegiatan han"a karenaingin mendapat pu'ian.

    Keteratasan danpengertian tentangkemampuan "angdimiliki adalahpras"arat untukeruah.

    -engertian tentangkemampuan "angdimiliki diri memoti,asiuntuk tetapmempertahankanpenggunaann"a.

    Klien adalah indi,idu"ang ertanggung

     'a&a tehadap dirin"asendiri.

    Klien perlu ertindak

    se!ara realitas dalamkehidupann"a

    7

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    8/146

     TUK 5 :Klien dapat melakukankegiatan sesuaikondisi sakit dankemampuann"a

     TUK 6 :Klien dapatmeman/aatkan sistempendukung "ang ada

    5.$.Klien melakukan kegiatansesuai kondisi sakit dankemampuann"a.

    6.$.Klien meman/aatkansistem pendukung "angada dikeluarga.

    toleransi kondisi klien.1.$.0. *eri !ontoh !ara

    pelaksanaan kegiatan"ang oleh klien lakukan.

    5.$.$. *eri kesempatanpada klien untukmen!oa kegiatan "angleih ren!anakan.

    5.$.#. *eri pu'iankeerhasilan klien.

    5.$.0. Diskusikan

    kemungkinanpelaksanaan di rumah.

    6.$.$. *eri pendidikankesehatan pada keluargatentang !ara mera&atklien dengan harga dirirendah.

    6.$.#. *antu keluargamemerikan dukunganselama klien dira&at.

    6.$.0. *antu keluargamen"iapkan lingkungandi rumah.

    Contoh peran "angdilihat klien akanmemoti,asi klienuntuk melaksanakankegiatan.

    Memerikankesempatan kepadaklien mandiri di rumah.

    Rein/or!emen positi/akan meningkatkanharga diri.

    Memerikankesempatan untuktetap melakukankegiatan "ang iasadilakukan

    Mendorong keluargauntuk mampumera&at klien mandiridi rumah

    +upport sistemkeluarga akan sangaterpengaruh dalammemper!epat proses

    pen"emuhan klien Meningkatkan peran

    serta keluarga dalammera&at klien dirumah.

    8

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    9/146

    PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK KLIENDENGAN ISOLASI SOSIAL

    RENCANA KEPERAWATAN

    Nama Klien : ____________________ Diagnosa Medis : __________________  Ruang : ____________________ No. CM : __________________  

    TGL$

    NO$D;

    DIAGNOSAKEPERAWATAN

    PERENCANAAN INTER!ENSI RASIONALTUJUAN KRITERIA E!ALUASI

    # 0 3 < = >Isolasi sosial Tu'uan Umum 2TUM3 :

    Klien dapat erinteraksidengan orang lain

     TUK $ :Klien dapat meminahuungan saling per!a"a

    $.$.%kspresi &a'ah ersahaat

    menun'ukkan rasa senang(ada kontak mata( atauer'aat tangan( maumen"eutkan nama( maumen'a&a salam( klien maududuk erdampingandengan pera&at maumengutarakan masalah"ang dihadapi

    $.$.$. *ina huungansaling per!a"adenganmengungkapkanprinsipkomunikasiterapeutik.a. +apa klien

    dengan ramahaik ,eralmaupun non,eral

    . -erkenalkandiri dengansopan

    !. Tan"akannama lengkapklien dannamapanggilan"ang disukai

    Huungansaling per!a"amerupakan dasaruntuk kelan!aranhuunganinteraksiselan'utn"a

    9

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    10/146

     TUK # :Klien dapat men"eutkanpen"ea menarik diri

     TUK 0 :Klien dapat men"eutkankeuntungan erhuungandengan orang lain dankerugian tidakerhuungan denganorang lain

    $.#.

    Kien dapat men"eutkanpen"ea menarik diri "angerasal dari :

    a. Diri sendiri. 7rang lain!. 8ingkungan

    0.$. Klien dapatmen"eutkan keuntunganerhuungan dengan oranglain

    kliend. elaskan

    tu'uanpertemuan

    e. u'ur danmenepati 'an'i

    /. Tun'ukan si/atempati danmenerimaklien apaadan"a

    g. *eri perhatianpada klien danperhatikan

    keutuhandasar klien

    #.$.$. Ka'i pengetahuanklien tentangperilaku menarikdiri dan tanda9tandan"a

    #.$.#. *eri kesempatankepada klienuntukmengung'kapkanperasaanpen"eamenarik diri atautidak mauergaul

    #.$.0. Diskusikanersama klien

    tentang perilakumenarik diritanda9tandaserta pen"ea"ang mun!ul

    #.$.1. *erikan pu'ianterhadapkemampuanklien dalam

    Menggali/aktor presipitasi

    pen"ea menarikdiri untukmengatasi masalah

    Menge,aluasi man/aat "angdirasakan kliensehingga timulmoti,asi untukerinteraksi

    10

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    11/146

    0.#. Klien dapatmen"eutkan kerugiantidak erhuungan denganorang lain

    menggunakanperasaann"a

    0.$.$. Ka'i pengetahuanklien tentangman/aat dankeuntunganerhuungandengan oranglain

    0.$.#. *eri kesempatankepada klien

    untukmengungkapkanperasaan tentangkeuntunganerhuungandengan oranglain

    0.$.0. Diskusikanersama kliententangketentuanerhuungandengan oranglain

    0.$.1. *erirein/or!ementpositi/ terhadapkemampuanpengungkapan

    perasaan tentangkeuntunganerhuungandengan oranglain

    0.#.$. Ka'i pengetahuanklien tentangman/aat dan

    11

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    12/146

     TUK 1 :Klien dapat melaksanakanhuungan sosial se!araertahap

    1..$.Klien dapatmendemonstrasikan

    huungan sosial se!araertahap antara lain :K9-K9-9K K9-9KelK9-9Klp

    kerugian tidakerhuungandengan oranglain

    0.#.#. *eri kesempatankepada klienuntukmengungkapkanperasaan tentangkerugian tidakerhuungandengan oranglain

    0.#.0. Diskusikan

    ersama kliententang kerugiantidakerhuungandengan oranglain

    0.#.1. *erirein/or!ementpositi/ terhadapkemampuanpengungkapanperasaan tentangkerugian tidakerhuungandengan oranglain

    1.$.$. Ka'i kemampuanklien memina

    huungandengan oranglain

    1.$.#. Dorong danantu klien untukerhuungandengan oranglain melaluitahap :

    Klien harusdi!oa erinteraksise!ara ertahapagar teriasameminahuungan "ang

    sehat denganorang lain

    12

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    13/146

     TUK 5 :Klien dapatmengungkapkanperasaann"a setelaherhuungan denganorang lain

     TUK 6 :Klien dapatmemerda"akan sistempendukung atau keluargamampu mengemangakankemampuan klien untukerhuungan denganorang lain

    5.$.Klien dapatmengungkapkanperasann"a setelaherhuungan denganorang lain untuk :a. Diri sendiri. 7rang lain

    6.$. Keluarga dapata.Men'elaskan

    perasaann"a.Men'elaskan !ara

    mera&at klien menarikdiri

    !.Mendemonstrasikan !arapera&atan kilenmenarik diri

    d.*erpartisipasi dalam

    pera&atan klienmenarik diri

    K9-K9-9- 8ainK9-9- 8ain K 8ainK9-9KelKlgMas"

    1.$.0. *erirein/or!ementterhadapkeerhasilan"ang telahdi!apai

    1.$.1. *antu klien untukmenge,aluasiman/aaterhuungan

    1.$.5. Diskusikan 'ad&alharian "angdapat dilakukanersama kliendalam mengisi&aktu

    1.$.6. Moti,asi klienuntuk mengikutikegiatan ruangan

    1.$.;. Moti,asirein/or!ementatas kegiatanklien dalamruangan

    5.$.$. Dorong klienuntukmengungkapkanperasaann"a ila

    erhuungandengan oranglain

    5.$.#. Diskusikandengan kliententang perasaanman/aaterhuungandengan orang

    Keterliatan keluarga sangatmendukungterhadap prosesperuahanperilaku klien

    13

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    14/146

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    15/146

    d. Carakeluargamenghadapiklien menarikdiri

    6.$.0. Dorong anggota(keluarga untukmemerikandukungankepada klienuntukerkomunikasidengan oranglain

    6.$.1. 4n'urkan anggotakeluarga se!ararutin danergantianmen'enguk klienminimal satuminggu sekali

    6.$.5. *erirein/or!ementetos hal9hal "angtelah di!apai olehkeluarga.

    15

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    16/146

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    17/146

    halusinasin"a men"eutkan &aktu(isi( /rekuensitimuln"ahalusinasin"a

    #.$.$ 4dakan kontak sering dansingkat se!ara ertahap

    #.$.# 7ser,asi tingkah laku klienterkait dengan halisinasin"ai!ara dan terta&a tanpastimulasi( memandang ke

    kirike kananke depanseolah9olah ada temani!ara.

    #.$.0 *antu klien mengenaihalusinasin"a :#.# ika menemukan

    klien "ang sedanghalusinasi( tan"akanapakah ada suara "angdidengar

    #.0 ika kl ien men'a&aada lan'utan apa "angdikatakan

    #.1 Katakan ah&apera&at per!a"a klienmendengar suara itu(namun pera&at sendiri

    tidak mendengarn"a2dengan nada ersahaattanpa menuduhmenghakimi3

    #.5 Katakan ah&a klienlain 'uga ada "ang sepertiklien

    #.6 Katakan ah&apera&at akan

    selain upa"ameminahuungansaling per!a"a(

     'uga dapatmemutuskanhalusinasi

    Mengenalperilaku padasaat halusinasitimulmemudahkanpera&at dalammelakukan

    inter,ensi Mengenal

    halusinasimemungkinkan klien untukmenghindarkan /aktorpen!etustimuln"ahalusinasi

    Denganmengetahui&aktu( isi dan/rekuensimun!uln"ahalusinasimempermudahtindakankepera&atan

    "ang akandilakukanpera&at

    Untuk

    17

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    18/146

     TUK 0 :Klien dapatmengontrolhalusinasin"a

    #.#.Klien dapatmengungkapkanperasaan terhadaphalusinasin"a

     

    0.$.Klien dapatmen"eutkantindakan "angiasan"a dilakukanuntuk mengendalikanhalusinasin"a

    0.#.Klien dapatmen"eutkan !araaru

    0.0.Klien dapat memilih!ara mengatasihalusinasi seperti"ang telah

    memantun"a5.$.$ Diskusikan dengan klien

    5.# +ugesti "angmenimulkan dan tidakmenimulkan halusinasi

    5.0

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    19/146

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    20/146

     TUK 5 :Klien meman/aatkanoat dengan aik

    5.$ Klien dan keluargadapat men"eutkanman/aat( dosis dan e/eksamping oat

    5.#.Klien dapatmendemonstrasikanpenggunaan oatdengan enar.

    5.0.Klien dapat in/ormasitentang e/ek dan e/eksamping oat

    5.1.Klien dapat memahamiakiat erhentin"aoat tanpa konsultasi

    5.5.Klien dapatmen"eutkan prinsip5 enar penggunaanoat

    dialami klien. Cara "ang dapat dilakukan

    klien dan keluarga untukmemutuskan halusinasi

    !. Cara mera&at anggotakeluarga "ang halusinasidi rumah( eri kegiatan(

     'angan iarkan sendiri(makan ersama epergianersama

    d. *eri in/ormasi &aktu/ollo& up atau kapan perlumendapat antuanhalusinasi tidak terkontrol(

    dan resiko men!ederaiorang lain

    5.$.$. Diskusikan dengan klien dankeluarga tentang dosis(/rekuensi dan man/aat oat

    5.$.#. 4n'urkan klien minta sendirioat pada pera&at danmerasakan man/aatn"a

    5.$.0. 4n'urkan klien i!ara dengandokter tentang man/aat dan

    e/ek samping oat "angdirasakan

    5.$.1. Diskusikan akiat erhentioat9oat tanpa konsultasi

    Denganmen"eutkandosis(/rekuensi danman/aat oat(

    diharapkanklienmelaksanakanprogrampengoatan

    Menilaikemampuanklien dalampengoatann"a sendiri

    Denganmengetahuie/ek sampingoat klienakan tahu apa"ang harusdilakukansetelahminum oat

    -rogrampengoatandapat er'alansesuairen!ana

    Denganmengetahuiprinsippenggunaan

    20

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    21/146

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    22/146

    PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

    RENCANA KEPERAWATAN

    Nama Klien : ____________________ Diagnosa Medis : __________________  Ruang : ____________________ No. CM : __________________  

    TGL$

    NO$D;

    DIAGNOSAKEPERAWATAN

    PERENCANAAN INTER!ENSI RASIONALTUJUAN KRITERIA E!ALUASI

    # 0 3 < = >Resiko perilakukekerasan.

     TUM :Klien dapatmelan'utkanhuungan peransesuai dengantanggung 'a&a.

     TUK $ :Klien dapatmemina huungansaling per!a"a.

     TUK # :Klien dapat

    $.$.Klien mau memalassalam

    $.#.Klien mau men'aattangan

    $.0.Klien maumen"eutkan nama

    $.1.Klien mau tersen"um$.5.Klien mau kontak

    mata$.6.Klien mau

    mengetahui namapera&at

    $.;.Men"ediakan &aktuuntuk kontrak

    #.$.Klien dapat

    $.$.$.*eri salam panggil nama klien.$.$.#.+eutkan nama pera&at samil

     'aat tangan.$.$.0.elaskan maksud huungan

    interaksi.$.$.1.elaskan tentang kontrak "ang

    akan diuat.$.$.5.*eri rasa aman dan sikap

    empati.$.$.6.8akukan kontak singkat tapi

    sering.

    #.$.$.*eri kesempatan untuk

    Huungan salingper!a"a merupakanlandasan utamauntuk huunganselan'utn"a

    *eri kesempatan

    22

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    23/146

    mengidenti)kasipen"ea perilakukekerasan.

     TUK 0 :Klien dapatmengidenti)kasitanda9tandaperilaku kekerasan.

     TUK 1 :

    Klien dapatmengidenti)kasiperilaku kekerasan"ang iasadilakukan.

    mengungkapkanperasaann"a.

    #.#.Klien dapatmengungkapkanpen"ea perasaan

     'engkelkesal 2daridiri sendiri( darilingkunganoranglain3.

    0.$.Klien dapatmengungkapkanperasaan saatmarah'engkel.

    0.#.Klien dapatmen"impulkantanda9tanda

     'engkelkesal "angdialami.

    1.$.Klien dapat dapatmengungkapkanperilaku kekerasan"ang iasadilakukan.

    1.#.Klien dapat ermainperan denganperilaku kekerasan

    mengungkapkanperasaann"a.

    #.$.#.*antu klien untukmengungkapkan pen"ea

     'engkelkesal.

    0.$.$.4n'urkan klien mengungkapkan"ang dialami saat

    marah'engkel.

    0.$.#.7ser,asi tanda perilakukekerasan pada klien.

    0.#.$. +impulkan ersama klientanda9tanda 'engkelkesal"ang dialami klien.

    1.$.$. 4n'urkan klien untukmengungkapkan perilakukekerasan "ang iasadilakukan klien.

    1.$.#. *antu Klien ermain peransesuai dengan perilakukonsumen "ang iasa

    untukmengungkapkanperasann"a dapatmemantumengurangi stresdan pen"eaperasaan

     'engkelkesal dapatdiketahui

    Untuk mengetahuihal "ang dialamidan dirasakan saat

     'engkel

    Untuk mengetahuitanda9tanda klien

     'engkelkesal Menarik kesimpulan

    ersama kliensupa"a klienmengetahui se!aragaris esar tanda9tanda marahkesal

    Mengeksplorasiperasaan klien

    terhadap perilakukekerasan "angiasa dilakukan

    Untuk mengetahuiperilaku kekerasan"ang iasadilakukan dandengan antuan

    23

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    24/146

     TUK 5 :Klien dapatmengidenti)kasiakiat perilakukekerasan

     TUK 6 :Klien dapatmengidenti)kasi!ara konstrukti/dalam meresponterhadapkemarahan.

    "ang iasadilakukan.

    1.0.Klien dapatmengetahui !ara"ang iasa dapatmen"esuaikan atautidak.

    5.$.Klien dapatmen'elaskan akiatdari !ara "ang

    digunakan klien.

    6.$.Klien dapatmelakukan !araerespon terhadapkemarahan se!arakonstrukti/.

    dilakukan

    1.$.0. *i!arakan dengan klienapakah dengan !ara "angklien lakukan masalahn"aselesai ?

    5.$.$. *i!arakan akiat kerugiandari !ara "ang dilakukan

    klien.

    5.$.#. *ersama klien men"impulkanakiat !ara "ang digunakanoleh klien.

    5.$.0. Tan"akan pada klien apakahingin mempela'ari !ara aru"ang sehat ?

    6.$.$. Tan"akan pada klien =apakahia ingin mempela'ari !araaru "ang sehat ?>

    6.$.#. *erikan pu'ian 'ika klienmengetahui !ara lain "angsehat.

    6.$.0. Diskusikan dengan klien !ara

    pera&at isamemedakanperilaku konstrukti/dan deskrukti/dapat memantuklien menemukan!ara "ang dapatmen"elesaikanmasalah.

    Memantu klienuntuk menilaiperilaku kekerasan"ang dilakukann"a.

    Denganmengetahui akiatperilaku kekerasandiharapkan kliendapat meruahperilaku deskrukti/"ang dilakukann"amen'adi perilaku"ang konstrukti/.

    4gar klien dapatmempela'ari !ara"ang lain "angkonstrukti/.

    Denganmengidenti)kasi!ara "angkonstrukti/ dalamerespon terhadap

    kemarahan dapatmemantu klienmenemukan !ara"ang aik untukmengurangike'engkelann"asehingga klientidak stres lagi.

    Rein/or!ement

    24

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    25/146

     TUK ; :Klien dapatmendemonstrasikan !ara mengontrolperilaku kekerasan.

    ;.$.Klien dapatmendemonstrasikan !ara mengontrolperilaku kekerasan @isik : tarik

    na/as dalam(olah ragamen"iramtanaman

    Aeral :mengatakann"ase!ara langsungdengan tidakmen"akiti

    +piritual :semah"ang(erdoa atauiadah klien.

    lain "ang sehat.a. +e!ara )sik( tarik

    na/as dalam 'ika sedangkesal memukulantalkasur atau olahraga atau peker'aan "angmemerlukan tenaga

    . +e!ara ,eral( katakanah&a anda sedangkesal tersinggung

     'engkel 2sa"a kesal andaerkata seperti itu( sa"amarah karena mamatidak memenuhi

    keinginan sa"a3.!. +e!ara sosial( lakukan

    dalam kelompok !ara9!ara marah "ang sehat(latihan aserti/( latihanmana'emen perilakukekerasan.

    d. +e!ara spiritual(an'urkan kliensemah"ang(erdoaiadah lain(meminta pada Tuhanuntuk dierikankesaaran( mengadupada Tuhan kekerasanke'engkelan.

    ;.$.$. *antu klien memilih !ara"ang paling tepat untuk

    klien.

    ;.$.#. *antu klien mengidenti)kasiman/aat !ara "ang dipilih.

    positi/ dapatmemoti,asi kliendan meningkatkanharga dirin"a.

    *erdiskusi denganklien untuk memilih!ara "ang lainsesuai dengankemampuan klien.

    Memantu kliendalam memuatkeputusan untuk

    terhadap !ara "angtelah dipilihn"adengan melihatman/aatn"a.

    Memerikansimulasi menilairespon perilakukekerasan se!aratepat

    25

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    26/146

     TUK B :Klien mendapatdukungan keluargadalam mengontrolperilaku kekerasan.

     TUK :Klien dapatmenggunakan oat9

    B.$.Keluarga kliendapat :Men"eutkan !ara

    mera&at klien"angerperilaku

    kekerasan.Mengungkapkan

    rasa puas dalammera&at klien.

    ;.$.0. *antu klien untukmensimulasi !ara terseut2role pla"3.

    ;.$.1. *eri rein/or!ement positi/atau keerhasilan klienmenstimulasi !ara terseut.

    ;.$.5. 4n'urkan klien untukmenggunakan !ara "angtelah dipela'ari saat

     'engkelmarah.

    B.$.$. Identi)kasi kemampuankeluarga mera&at klien darisikap apa "ang telahdilakukan keluarga terhadapklien selama ini.

    B.$.#. elaskan peran serta keluargadalam mera&at klien.

    B.$.0. elaskan !ara9!ara mera&atklien :  Terkait dengan !ara

    mengontrol perilakumarah se!ara konstrukti/.

    +ikap tenang i!aratenang dan 'elas.

    Memantu klienmengenal pen"ea ia

    -u'ian dapatmeningkatkanmoti,asi dan hargadiri klien.

    4gar klien dapatmelaksanakan !ara"ang telahdipilihn"a. ika iasedagn kesal atau

     'engkel.

    Kemampuankeluarga dalammengidenti)kasi

    akanmemungkinkankeluarga untukmelakukanpenilaian terhadapperilaku kekerasan.

    Meningkatkanpengetahuankeluarga tentang!ara mera&at kliensehingga keluargaterliat dalampera&atan klien.

    4gar keluargadapat mera&atklien denganperilaku kekerasan.

    4gar keluargamengetahui !aramera&at klienmelaluidemonstrasi "angdilihat keluarga

    26

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    27/146

    oatan "angdiminum dankegunaann"a 2'enis(&aktu( dosis dane/ek3.

    .$.Klien dapatmen"eutkan oat9oat "ang diminumdan kegunann"a2'enis dosis dane/ek3.

    .#.Klien dapat minumoat sesuaiprogrampengoatan.

    marah.B.$.1. *antu keluarga

    mendemontrasi9kan !aramera&at klien

    B.$.5. *antu keluarga mengungkapkanperasann"a setelahmelakukan demonstrasi.

    .$.$. elaskan

     'enis9'enis oat "angdiminum klien pada klien dankeluarga.

    .$.#. Diskusikan man/aat minum oat danerhenti minum oat.

    .#.$. elaskanprinsip enar minum oat2a!a nama "ang terterapada otol oat( dosis oat(&aktu dan !ara minum3.

    .#.#. 4'arkanklien minta oat dan minumtepat &aktu.

    .#.0. 4n'urkanklien melaporkan padapera&atdokter 'ikamerasakan e/ek "ang tidakmen"enangkan.

    se!ara langsung. Mengeksplorasii

    perasaan keluargasetelah melakukandemonstrasi.

    Klien dankeluarga dapatmengetahui nama9nama oat "angdiminum oleh klien.

    Klien dankeluarga dapatmengetahui kegunaan

    oat "ang dikonsumsiklien.

    Klien dankeluarga mengetahuiprinsip enar agartidak ter'adi kesalahandalam mengkonsumsioat.

    Klien dapatmemiliki kesadaranpentingn"a minumoat dan ersediaminum oat dengankesadaran sendiri.

    Mengetahuie/ek samping sedinimungkin sehinggatindakan dapat

    dilakukan sesegeramungkin untukmenghindarikomplikasi.

    Rein/or!ement positi/ dapatmemoti,asi keluargadan klien serta dapatmeningkatkan harga

    27

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    28/146

    .#.1. *eripu'ian 'ika klien minum oatdengan enar.

    diri.

    28

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    29/146

    LAPORAN PENDAHULUAN

    GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

     A. MASALAH UTAMA

    Gangguan konsep diri : harga diri rendah

    B. PROSES TERJADINYA MASALAH

    1. PengertianHarga diri rendah adalah penilaian pribadi

    terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa

    seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart

    dan Sundeen, 1998:227). Menurut Townsend

    (1998:189) harga diri rendah merupakan evaluasi diri

    dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang

    negatif baik langsung maupun tidak langsung.Pendapat senada diungkapkan oleh Carpenito, L.J

    (1998:352) bahwa harga diri rendah merupakan

    keadaan dimana individu megalami avaluasi diri yang

    nagatif mengenai diri atau kemampuan diri. Dari

    pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan,

    harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif

    terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan

    gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara

    langsung maupun tidak langsung, penurunan diri ini

    dapat bersifat situasional maupun kronis atau

    manahun.

    2. Tanda dan Gejala

    Menurut Carpenito, L.J (1998:352); Keliat, B.A

    (1994:20); perilaku yang berhubungan dengan harga

    diri rendah antara lain :

    a.Mengkritik diri sendiri atau orang lain

    29

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    30/146

     b.Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-

    lebihan

    c.Perasaan tidak mampud.Rasa bersalah

    e.Sikap negatif pada diri sendiri

    f.Sikap pesimis pada kehidupan

    g.Keluhan sakit fisik

    h.Pandangan hidup yang terpolarisasi

    i.Menolak kemampuan diri sendiri

     j.Pengurangan diri/mengejek diri sendirik.Perasaan cemas dan takut

    l.Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan

     balik postif

    m.Mengungkapkan kegagalan pribadi

    n.Ketidak mapuan menetukan tujuan

    Data obyektif:a.Produktifitas menutun

     b.Perilaku distruktif pada diri sendiri

    c.Perilakuk distruktif pada orang lain

    d.Penyalahgunaan Zat

    e.Menarik diri dari hubungan social

    f.Ekspresi waja malu dan rasa bersalah

    g.Menunjukan tanda depresi (sukar tidur dan sukarmakan)

    h.Tampak mudah tersinggung/mudah marah

    3. Penyebab

    Harga diri rendah sering disebabkan karena

    adanya koping induvidu yang tidak efektif akibat

    adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system

    pendukung kemunduran perkembangan ego,

    pengulangan umpan balik yang negatif, disfungsi

    system keluarga serta terfiksasi pada tahap

    30

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    31/146

    perkembangan awal (Townsend, M.C: 1998: 366).

    Menurut Carpenito, L.J (1998: 82) koping individu

    tidak efektif adalah keadaan dimana seorang individumengalami atau beresiko mengalami suatu ketidak

    mampuan dalam mengalami stessor internal atau

    lingkungan dengan adekuat karena ketidakedkuatan

    sumber-sumber (fisik, psikologi, perilaku atau

    kogmotif). Sefdangkan menurut Towsend, M.C (1998:

    312) koping individu tidak efektif merupakan kelainan

    perilaku adaptif dan kemampuan memecahkanmasalah seseorang dalam memenuhi tuntunan

    kehidupan dan peran.

    Dari pendapat-pendapat diatas dapat dibuat

    kesimpulan, individu yang mempunyai koping individu

    tidak efektif akan menunujukan ketidak mampuan

    dalam menyesuaikan diri atau tidak dapat

    memecahkan masalah tuntuan hidup serta peran yang dihadapi. Adanya koping individu tidak efektif

    sering ditujukan dengan peilaku (Carpenito, L.J,

    1998: 83); Townsend, M.C, 1998: 313) sebagai

     berikut :

    a.Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi

    masalah atau menerima bantuan. b.Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang

     berkepanjangan

    c.Mengungapkan ketidakmampuan menjalankan

    peran

    Data obyektif :

    a.Perubahan partisipasi dalam masyarakat

     b.Peningkatan ketergantungan

    c.Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk

    tujuan-tujuan memnuhi keinginan sendiri

    31

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    32/146

    d.Menolak mengikuti aturan-aturan yang berlaku

    e.Perilaku distruktif yang diarahkan pada diri sendiri

    dan orang lain.f.Memanipulasi verbal/perubahan dalam pola

    komunikasi

    g.Ketidakmampuan untuk memnuhi kebutuhan-

    kebutuhan dasar

    h.Penyalahgunaan obat terlarang

    4. AkibatHarga diri rendah dapat beresiko terjadinya

    isilasi social : menarik diri, isolasi social menarik diri

    adalah gangguan kepribadian yag tidak fleksibel pada

    tingkah laku yang maladaptif, mengganggu fungsi

    seseorang dalam hubungan social ( DepKes RI, 1998:

    336). Isolasi social menrik diri sering ditujukan

    dengan perilaku antara lain:

    Data Subyektif

    a.Mengungkapkan enggan untukl memulai

    hubungan/pembicaraan

     b.Pmegungkapkan perasaan malu untuk

     berhubungan dengan orang lain

    c.Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakanoleh orang lain

    Data Obyektif

    a.Kurang spontan ketika diajak bicara

     b.Apatis

    c.Ekspresi wajah kosong

    d.Menurun/tidak adany komunikasi verbal

    e.Bicara dengan suaru pelan dan tidak ada kontak

    mata saat bicara

    32

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    33/146

    C. MASALAH DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

    D.POHON MASALAH

    No Masalah

    keperawatan

    Data subyektif Data

    obyektif

    1. Masalah utama:

    gangguan

    konsep diri:

    harga diri

    rendah

    Mengungkapka

    n ingin diakui

     jati dirinya

    Mengungkapka

    n tidak ada lagi

     yang peduli

    Mengungkapka

    n tidak bisa

    apa-apa

    Mengungkapka

    n dirinya tidak

     berguna

    Mengkritik diri

    sendiriPerasaan tidak

    mampu

    Merusak

    diri sendiri

    Merusak

    orang lain

    Ekspresi

    malu

    Menrik diri

    dari

    hubungan

    social

     Tampak

    mudah

    tersinggung

     Tidak maumakan dan

    tidak tidur

    33

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    34/146

    Isolasi sosial menarik diri

     Tidak efektifnya koping individu

    Gambar Pohon masalah harga diri rendah

    (Keliat, B.A: 18)

    E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

    F. FOKUS INTERVENSI

    1. Tujuan umum

    Klien memiliki harga diri2. Tujuan khusus dan intervensi

    a. TUK I: Klien dapat membina hubungan saling

    percaya

    1). Kriteria evaluasi:

    a)Ekspresi wajah klien bersahabat

     b)Menunjukan rasa tenang dan ada kontak

    matac)Mau berjabat tangan dan mau

    menyebutkan mana

    Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

    34

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    35/146

    d)Mau menjawab salam dan mau duduk

     berdampingan dengan perawat

    e)Mau mengutarakan asalah yang dihadapi2).Bina hubungan saling percaya dengan

    mengungkapkan prinsip komunikasi

    therapeutic:

    a)Sapa klien dengan ramah dan baik secara

     verbal dan non verbal

     b)Perkenalkan diri dengan sopan

    c)Tanyakan nama lengkap klien dan namapanggilan yang disukai klien

    d)Jelaskan tujuan pertemuan

    e)Jujur dan menepati janji

    f)Tunjukan sikap empati dan menerima klien

    apa adanya

    g)Beri perhatian pada klien dan perhatikan

    kebutuhan dasar klienRasional:

    Hubungan saling percaya merupakan dasar

    untuk kelancaran hubungan interaksi

    selanjutnya.

     b. TUK II : Klien dapat mengidentifikasi

    kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

    1) Krieria evaluasi:Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan

    aspek positif yang dimiliki klien:

    a) Kemampuan yang dimiliki klien

     b) Aspek positif keluarga

    c) Aspek positif lingkungan yang dimiliki

    klien

    2) Intervensi

    a)Diskusikan kemampuan dan aspek positif

     yang dimiliki klien

    Rasional :

    35

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    36/146

    Mendiskusikan tingkat kemampuan klien

    seperti menilai realitas, control diri atau

    integritas ego diperlukan sebagai dasarasuahn keperawatanya.

     b)Setip bertemu hindarkan dari memberi nilai

    negative

    Rasional :

    Reinforcement positif akaneningkatkan harga

    diri klien

    c)Usahakan memberika pujian yag realisticRasional :

    Pujian yang realistic tidak menyebabakan

    klien melakukan kegiatan hanya karena

    ingin mendapatkan pujian

    c. TUK III: Klien dapat menilai kemampuan yang

    digunakan

    1) Kriteria evaluasiKlien menilai criteria yang dapat digunakan

    2) Intervensi

    a) Diskusikan dengan klien kemampuan

     yang masih dapat dilakukan dalam sakit

    Rasional:

    Keterbukaan dan pengertian tentang

    kemampuan yang dimiliki adalah prasaratuntuk berubah

     b) Diskusikan kemampuan yang masih

    dapat dilanjutkan penggunaanya

    Rasional:

    Pengrtian tentang kemampuan yang masih

    dimiliki klien memotivasi untuk tetap

    mempertahankan penggunaanya

    d. TUK IV : Klien dapat merencanakan kegiatan

    dengan kemampuan yag dimiliki

    1)Kriteria evaluasi

    36

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    37/146

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    38/146

    Rasional:

    Reinforcement positiif dapat meningkatkan

    harga diri klienc) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan

    di rumah

    Rasional :

    Memberiakn kesempatan kepda klien untuk

    tetap melakukan kegiatan yang bisa

    dilakukan

    f. TUK VI : KLien dapat memanfaatkan systempendukung yang ada di keluarga

    1)Kiterian evluasi

    Klien memanfaatkan system pendukung yang

    ada di keluarga

    2)Intrvensi

    a) Beri pendidikan keshatan pada keluarga

    tentang cara merawat klirn dengan harga dirirendah

    Rasional :

    Mendorong keluarga untuk mampu merawat

    klien mandiri di rumah

     b) Bantu keluarga memberikan dukungan

    selama klien dirawat

    Rasional:Support system keluarga akan sangat

    mempengaruhi dalam mempercepat proses

    penyembuhan klien

    c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan

    rumah

    Rasional:

    Meningkatkan peran serta keluarga dalam

    merawat klien di rumah

    G. DAFTAR PUSTAKA

    38

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    39/146

    1. Capenito, L.J (1998). Buku Saku Diagnosa

    Keperawatam (terjemahan). Edisi 8, Penerbit Buku

    kEdokteran EGC, Jakarta2. Depkes RI, (1989). Petunjuk Tehnik Asuhan

    Keperawatan Pasien Gangguan Skizofrenia, Direktorat

    Kesehatan Jiwa, Jakarta

    3. Keliat, B.A, (1994). Seri Keperawatan Gangguan

    Konsep Diri, Cetakan II, Penrbit Buku Kedokteran

    EGC, Jakarta

    4. Stuart, G.W & Sundeen, S.J, (1998). BukuSaku Keperawatan JIwa (Terjemahan). Edisi 3, EGC,

     Jakarta

    5. Town , M.C, (1998). Buku Saku Diagnosa

    Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri (terjemahan),

    Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

     

    STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN(SP)

    Masalah : Gangguan Konsep Diri : harga Diri Rendah

    Pertemuan ke I (satu)

     A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi

    39

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    40/146

    a. Klien mengatakan malu

    dan tidak berguna

     b. Klien Menunjukanekspresi wajah malu

    c. Klien Mengatakan “tidak

     bisa” ketika diminta melakukan sesuatu

    d. Klien Tampa kurang

     bergairah

    e. Klien Selalu

    mengungkapkan kekuranganya dari padakelehbihannya

    2. Diagnosa Keperawatan

    Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

    3.  Tujuan khusus

    a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

     b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan

    aspek positif yang dimiliki

    B. STERTEGI PELAKSANAAN

     TINDAKAN

    KEPERAWATAN (SP)

    1. Orientasi

    a. Salam Terapeutik“ Selamt pagi. Bu, saya Indah Suryani, saya

    mahasiswa Akper Dep Kes Magelang yang sedang

    praktik di Rumah Sakit ini”, Ibu bisa panggil saya

    Suster Indah atau Suster Ani”. “Nama ibu

    siapa?’………..o o o begitu,”Ibu lebih senang

    dipanggil siapa?”. “o o o ibu Siti”. “saya akan

    menemani ibu kurang lebih 2 minggu, jadi kalau

    ada yang mengganggu pikran ibu, bisa bilang

    saya, siapa tahu sya bisa Bantu”.

     b. Evaluasi/Validasi

    40

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    41/146

    “Bagaimana perasaan Ibu saat ini?..........o o o

     begitu”. “ Coba ceritakan pada saya, apa yang

    dirasakan dirumah, hingga dibawa ke RSJ ?”c. Kontrak

    1) Topik

    “Maukan ibu siti bercakap-cakap dengan

    kemampuan yang dimiliki serta hoby yang

    sering dilakukan dirumah ?”.

    2) Tempat

    “ibu Siti lebih suka bercakap-cakap dimana ?, oo o…. diteras, baiklah”.

    3) Waktu

    “ Kita mau bercakap-cakap berapa lama ?”,

    Bagiman kalu 10 manit saja”.

    2. Kerja

    “Kegaitan apa saja yang sering ibu Siti lakukan di

    rumah ?”…………memasak, mencuci pakaian, bagus itu”. Terus kegiatan apalagi yang bisa ibu

    lakukan ?”. “Kalau tidak salah ibu juga senagn

    menyulam ya ?”, wah bagus sekali !.

    “Bagaimana kalau ibu Siti menceritakn kelebihan

    lain/kemamapuan lain yang dimiliki ?”,

    terus…………. Palagi

    “Bagaimana dengan keluarga ibu Siti, apakahmereka menyenangi apa yang ibu lakukan selama

    ini, aau apakah merka seing mengejek hasil kerja

    ibu ?”.

    3. Terminsi

    a. Evaluasi Subyektif

    “ Bagamana prasaan ibu Siti selama kita

     bercakap-cakap ?”, “ Senang Terimakasih !”. b. Evaluasi Obyektif

    “Tolong ibu Siti ceritkan lagi kemampuan dan

    kegiatan yang sering ibu lakukan ?........Bagus”,

    41

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    42/146

    “ terus bagaiamana tanggapan keluarga terhadap

    kemampua dan kagiatan yang ibu lakukan ?”.

    c. Rencana Tindak Lanjut“Baiklah Bu Siti, nanti ibu ingat-ingat lagi ya,

    kemampua ibu yag lain dan belum sempat ibu

    seritakn kepada saya ?”, besok bisa kita bicara

    lagi”.

    d. Kontrak

    1) Topik

    “ Bagaimana kalau kita bicarakn kembalikegiatan/kemampuan yang dapat ibu Sti

    lakukan d Rumah sakit dan rumah ?”.

    2) Tempat

    “Tempatnya mau dimana Bu ?”.

    3) Waktu

    “Berapa lama kita akan bercakap-cakap ?.

     bagaiaman kalau 15menit ?”“Setuju !”.

    “Sampai bartemu lagi besok pagi ya, Bu Siti”.

    Pertemuan ke II (dua)

     A.PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi

    a. Klien telah terbina

    hubungan saling percaya dengan perawat

     b. Klien telah

    mengetahui/dapat mengeal bebrapa kemapuan

    dan aspek positif yang dimiliki

    2. Tujuan khusus

    a. klien dapat menilai kemapuan yang

    dapat digunakan

    42

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    43/146

     b. Klien dapat merencanakan kegiatn di

    rumah sakti sesuai dengan kemampuan yang

    dimiliki1. Orientasi

    a. Salam terapeutik

    “Selamat pagi, Bu Siti !”, “ Masih ingat

    saya ?”………… bagus !”

     b. Evaluasi/Validasi

    “Bagaiamana perasaan ibu Siti sekarang ?”.

    “…..O…..ya bagaimana, apakah ada kemampuanlain yang belum ibu Siti ceritkan kemarin ?”

    c. Kontrak

    1) Topik

    “Apakah bu Siti masih ingat apap yang akan

    kita bicarakan sekarang ?”. “ya….. bagus”.

    2) Tempat

    “Kalau tidak salah, kemarin kita sudah sepakatakan bercapakp-cakap di ruang makan benar

    kan ?”.

    3) Waktu

    “Kita akan bercakap-cakap selama 15 menit,

    atau mungin bu Siti ingin kita bercakap-cakap

    lebih lama lagi ?”

    2.Kerja“Kemarin kita sudah kemampaun yang dimiliki

    serta kebiasaan yang biasa ibu lakukan di rumah,

     bagaiamna ?, masih ada yang lain ?”.

    “ Mari kita coba lihat satu persatu kegiatan yang

    mana yang dapat ibu lakukan dirumah sakti, tolong

    sebutkan ya Bu!.............bagus mana lagi ?”

    “Ya, kita sudah memilih kegiatan-kegiatan yangdapat ibu lakukan di rumah sakti”

    “ Maukan ibu melakukanya di rumah

    sakit ?...........ya………..klu begitu kita buat besama-

    43

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    44/146

    sama jadwal kegiatan yang dapat ibu lakukan di

    rumah sakti”.

    “Ayo kita mulai, ini kertas dan bolpointnya, ibu yangnulis ya !!”.

    “Pagi hari ibu bisa lakukan apa

    saja ?.........Ya……..membantu mencuci piring,

    menyapu mengepel, dll………terus apalagi “. “Nah

    kalau siang dan sore hari apap yang dapa ibu

    lakukan, bagus “. “kita sudah selesai membuat

     jadwal kegiatan untuk nanti siang dan selanjutnya”.“dilaksanakan sesuai jadwal ya Bu!”.

    3.Terminasi

    a. Evluasi Subyektif

    “Bagaimana perasaan ibu Siti setelah

     berhasilmembuat jadwal kegiatan yang dapat

    dilakukan di rumah sakit ?”

     b. Evaluasi Obyektif“Coba ibu bacakan kembali jadul kegiatan yang

    telah dibuat tadi !”. “Bagus”.

    c. Rencanakan Tindak Lanjut

    “ Ibu Siti mau kan melaksanakan jadual kegiatan

     yang telah diabuat tadi !”

    “……nah nanti kegiatan –kegiatan yang telah

    dilakukan bersama-sama dengan teman-tean yang lain, ya !”. “bagaimana kalau nanti siang ?”

    d. Kontrak

    1) Topik

    “Baiklah besok kit bertemu lagi, bagaimana

    kalau kita bercakap-cakap tentang kegiatan

     yang dapat ibu lakukan di rumah”. “bagaiaan

    menurut ibu Siti ?”. “Setuju”.

    2) Tempat

    “ Ibu ingin kita bercakap-cakap dimana

     besk ?”, “……..ooooo di taman, baiklah”.

    44

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    45/146

    3) Waktu

    “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap selama

    10 menit ?”.

    Pertemuan ke III (Tiga)

     A. PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi

    a. Klien telah mampu mengenal dan

    menyusun jadual kegiatan yang dapat dilakukandi rumah sakit

     b. Klien telah berhasil melaksanakan

    kegiatan sesuai denga jadual yang telah dibuat

    c. Klien merasa puas dan senang

    dengan kegiatan yang dilakukan di rumah sakit

    2. Tujuan khususc. klien dapat megenal kegiatan yang

    dapat dilakukan dirumah

    d. Klien dapat menyusun jadual kegiatan

     yang dapa dilakukan sesuai dengan kemampuan

    di rumah

    1. Orientasia. Salam Terapeutik

    “Selamat pagi, bu Siti sedang apa”.

     b. Evaluasi/Validasi

    “Bagaimana perasaan ibu Siti saat ini ?”

    “ Apakah Ibu sudah melaksanakan kegiatan

    sesuai dengan jadual yang telah dibuat

    kemarin ?”. “Bagus ibu telah dapat membantumembersihkan lingkungan”.

    45

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    46/146

    “Coba saya lihat jadual kegiatannya, wah hebat

    sekali, sudah diberi tanda semua!”, “ nanti

    dikerjakan lagi ta, bu !”.d. Kontrak

    1) Topik

    “Nah, bagaiman kalu kita bercakap-cakap

    tentang kegiatan yang dapat ibu lakukan

    dirumah ?”.

    2) Tempat

    “Kita mau bercakap-cakap di mana ?”,Bagaimana kalu ditempat yang kemarin, di

    taman, kan enak !”.

    3) Waktu

    “Mau berapa lama ?, Bagaimana kalau 15

    menit lagi”

    2. Kerja

    “Kemarin Ibu telah membuat jadual kegiatan dirumah sakit, sekarang kita buat jadual kegiata

    dirumah ya !”. “ Ini kertas da bolpointnya, jangan

    khawatir nanti saya Bantu, akalu kesulitan”. “

     bagaimana, kita muali?”

    “ Ibu mulai dari jam 05.00 WIB ?.........ya. idk apa-

    apa”. “bangun tidur …...terus. ya Sholat Subuh,

    terus masak (sampai jam 20.00 WOB), bagus tapi jangan lupa minum obanya, ya bu !”.

    3. Terminasi

    a. Evluasi Subyektif

    “Bagaimana perasaan ibu Siti setelah dapat

    membuat jadwal kegiatan di rumah ?”

     b. Evaluasi Obyektif

    “Coba ibu sebutkan lagi susunan kegiatan dalasehari yang dapat dilakukan di rumah ?”

    c. Rencanakan Tindak Lanjut

    46

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    47/146

    “ Besok kalau sudah dijemput oleh keluarga

    dalam sehari yang dapat dilakukan di rumah?”.

    d. Kontrak1) Topik

    “Nah, bagaimana besok kita bercakap-cakap

    tentang perlunya dukungan keluarga terhadap

    kesembuhan Bu Siti”.

    2) Tempat

    “ Bagaiman kalau kita bercakap-cakap di teras,

    setuju !”, “atau mugkin Bu Siti mau kita ditempat yang lain ?”.

    3) Waktu

    “Kita mau bercakap-cakap berapa, Bagaimana

    kalau 10 menit ?”.

    Pertemuan ke IV (Empat)

     A. PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi

    Klien telah mampu menyusun kegiatan yang sesuai

    kemampuan yang dapat dilakukan di rumah

    2. Tujuan khusus

    Klien dapat memanfaatkan system pendukung yangdimilik di rumah

    1.Orientasi

    a. Salam Terapeutik

    “Selamat pagi, bu!”.

     b. Evaluasi/Validasi

    “Bagaimana perasaan ibu Siti hari ini, baik-baiksaja ?”. Syukurlah”.

    47

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    48/146

    “ Masih ibu simpan jadual kegiatan yang telah

    dibuat kemarin?”.

    c. Kontrak1) Topik

    “Hari ini akan kita bercakap-cakap tentang

    system pendukung yang dapat membantu ibu

    Siti dirumah ?”.

    2) Tempat

    “Sesuai kesepakatan kemarin kita bercakap-

    cakap di teras, Ya ?”.3) Waktu

    “Kita bercakap –cakap Mau berapa lama ?”. “10

    menit saja ya boleh !”.

    2.Kerja

    “Apakah ibu tahu artinya system pendukung ?”,

    “Bailah akan saya jelaskan system pendukung

    adalah hal-hal yang dapat mebantu dirumah dalammencapai kesembuhan nantinya, Misalnya : dana,

    keluarga, teman/tetangga yang mau menerima,

    kegiatan bersama, dan tempat yang dapat ibu

    kunjungi saat obat habis”.

    “Ibu dirumah tinggal dengan siapa

    saja ?...........terus siapa lagi ?. “Apakah mereka

    sayang dan mmperhatikan kesehatan Bu Siti ?”.“Siapa selama ini yang mengingatkan ibu selama ini

    minum obat dan mengantarkan control/periks

    dokter ?’. wah bagus !”. Terus selama ini yang

    mencari nafkah dan mencari biaya pengobatan

    untuk ibu, siapa?”.

    “Apakah punya teman atu tetangga yang dekat

    dengan ibu Siti ?”. “ Kegiatan apa saja yang ada

    dilingkungan Bu Siti ?”. “Ooooo pengajian….. Bagus

    itu, kalau kelopo ibu-ibu arisan ada tidak bu, oo

     begitu !”. “Selama ini Bu Siti sudah berobat kemana

    48

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    49/146

    saja, apakah ada RS/RS yang paling dekat dengan

    rumah ibu ?”.

    3.Terminasia.Evaluasi Subjektif

    “Bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap

    tentang system pendukung yang bu Siti mliki ?”

     b. Evaluasi Objektif

    “ Coba sebutkan kembali system pendukung yang

    ibu miliki di rumah, satu per satu ya!”

    c. Rencana Tindak Lanjut“B esok kalu sudah pulang , harus mendengarkan

    nasehat keluarga ya Bu !jangan lupa kalau obat

    hamper habis cepat datangu rumah sakit!”

    “Tidak kalah pentingnya, ikutlah kegiatan

     bersama yang ada di kampong misalnya :kegiatan

     yasinan ibu-ibu “

    d. Kontrak1.Topik

    “Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakap

    lagi, trentang obat-obatan yang ibi Siti minum

    setiap hari”

    2. Tempat

    “Sebaiknya kita bercakap-cakap dimana

    Bu ?”di warung makan, o…..bisa!”3.Waktu

    “Mau berapa lama Bu?””lima belas menit, boleh

    sampai ketimu lagi Bu!”

    49

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    50/146

    LAPORAN PENDAHULUAN

    HALUSINASI

     A. MASALAH UTAMA

    Gangguan persepsi sensori : halusinasi

    B. PROSES TEJADINYA MASALAH

    1. Pengertian

    Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya

    tanpa stimulus eksternal)atau persepsi sensori yang

    tidak sesuai denga realita/kenyataan seperti melihat

     bayangan atau suara-suara yang sebenarnya tidak

    ada (Johnson, B.S. 1995:421). Menurut Maramis

    (1998:119) halusinasi adalah pencerapan tanpa ada

    rangsang apapun dari panca indera, dimana orangtersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang

    dapat disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional,

    organic atau histerik. Sedangkan menurut pendapat

    lain halusinasi adalah suatu keadaan dimana seorang

    mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari

    stimulus yang mendekat (yang diprakarsai secara

    internal atau ekstrnal) disertai dengan suatupengurangan, berlebih-lebihan, distorsi atau kelainan

     berespon terhadap stimulus (Townsend,M.C,

    1998:156)

    Halusinasi merupakan pengalaman mempersepsi

     yang terjadi tanpa adanya stimulus sensori eksternal

     yang meliputi lima perasaan

    (penglihatan,pendengaran, pengecapan, penciuman,perabaan ), akan tetapi yang paling umum adalah

    halusinasi pendengaran (Boyd, M.A & Nirhath, M.A,

    50

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    51/146

    1998:303 ;Rawlins, R.P, Heacock, P.E, 1998:198).

    Menurut Carpentino, L.J (1998:363) Perubahan

    persepsi sensori halusinasi merupakan keadaandimana individu atau kelompok mengalami atau

     berisiko mengalami suatu perubahan dalam jumlah,

    pola atau interpretasi stimulus yang datang.

    Sedangkan menurut pendapat lain halusinasi

    merupakan persepsi sensori yang palsu yang terjadi

    tanpa adanya stumulus eksternal, yang dibedakan

    dari distorsi atau ilusu yang merupakan kekeliruanpersepsi terhadap stimulus yang nyata dan pasien

    menganggap halusinasi sebagai suatu yang nyata

    (Kusuma,W,1997:284)

    2. Tanda dan gejala

    Klien dengan halusinasi sring nenunjukan

    adanya (Carpentino, L.J. 1998:363;Townsend,M.C,1998:156;Stuart, G.W & Sundeen, S.J 1998:328-

    329):

    Data subjektif:

    a.Tidak mampu mengenal, orang, dan tempat

     b.Tidak mampu memecahkan masalah.

    c.Mengungkapkan adanya halusinasi ( misalnya

    mendengar suara-suara atau melihat bayangan )d.Mengeluh cemas dan khuatir

    Data objektif:

    a.Mudah tersinggung.

     b.Apatis dan cenderung menarik diri (controlling).

    c.Tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola

    komunikasi, kadang berhenti bicara seolah-olah

    mendengar sesuatu.

    d.Menggerakan bibirnya tanpa mengeluarkan

    suara.

    e.Menyeringai dan tertawa tidak sesuai.

    51

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    52/146

    f.Gerakan mata yang cepat.

    g.Pikiran yang berubah-ubah dan konseterasi

    rendahh.Kadang tampak ketakutan

    i.Respon-respon yang tidak sesuai (tidak mampu

     berespon terhadap petunjuk yang kompleks)

     

    3. Penyebab

    Gangguan perspsi sensori halusinasi sering

    disebabkan karena panik, stress berat yangmengancam, ego yang lemah, dan isolasi sosial

    menarik diri (Townsend, M.C, 1998:156). Menurut

    Carpentino, L.J, (1998:381) isolasi sosial merupakan

    keadaan dimana individu atau kelompok mengalami

    atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk

    meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi

    tidak mampu untuk membuat kontak. Sedangkanmenurut Rowlins, R.P & Heacock, P.E (1998:423)

    Isolasi sosial menarik diri merupakan usaha

    menghindar dari interaksi dan berhubungan dengan

    orang lain, individu merasa kehilangan hubungan

    akrab, tidak mempunyai kesempatan dalam berfikir,

     berperasaan. Berprestasi, atau selalu dalam

    kegagalan.Isolasi sosial menarik diri sering ditunjukan

    dengan adanya perilaku ( Carpentino, L.J 1998:382 ):

    Data subjektif:

    a.Mengungkapkan perasaan kesepian atau

    penolakan

     b.Melaporkan dengan ketidaknyamanan konyak

    dengan situasi social

    c.Mengungkapkan perasaan tak berguna

    Data objektif:

    a.Tidak tahan terhadap kontak yang lama

    52

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    53/146

     b.Tidak komunikatif

    c.Kontak mata buruk

    d.Tampak larut dalam pikiran dan ingatan sendirie.Kurang aktivutas

    f.Wajah tampak murung dan sedih

    g.Kegaglan berinteraksi dengan orang lain

    4. Akibat

     Adanya gangguan persepsi sensori halusinasi

    dapat beresiko mencederai diri sendiri, orang lain, danlingkungan (Keliat, B.A, 1998:27). Menurut Townsend,

    M.C suatu keadaan dimana seseorang melakukan

    sesuatu tindakan yang dapat membahayakan secara

    fisik baik pada diri sendiri maupun orang lain.

    Seseorang yang dapat beresiko melakukan

    tindakan kekerasan pada diri sendiri dan orang lain

    dapat menunjukan perilaku:Data subjektif:

    a.Mengungkapkan mendengar atau melihat objek

     yang mengancam

     b.Mengungkapkan perasaan takut, cenas, dan

    khawatir

    Data objetif:

    a.Wajah tegang, nerah b.Mondar-mandir

    c.Mata melotot rahang mengatup

    d.Tangan mengepal

    e.Keluar keringat banyak

    f.Mata merah

    C. MASALAH DAN DATA YANG HARUS DIKAJI

    No Masalah Data Data objektif

    53

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    54/146

    keperawatan subjektif

    1. Gangguan

    persepsisensori :

    halusinasi

    klien

    mengatakanmelihat atau

    mendengar

    sesuatu. Klien

    tidak mampu

    mengenal

    tempat,

     waktu, orang

     Tampak bicara

    dan ketawasendiri

    Mulut seperti

     bicara tapi tidak

    keluar suara

    Berhenti bicara

    seolah ,endengar

    atau melihatsesuatu

    Gerakan mata

     yang cepat

    D. POHON MASALAH

    Risiko mencederai diri sendiri,

    Orang lain, & lingkungan

    Perubahan persepsi sensori

    Halusinasi pendengaran

    54

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    55/146

    Isolasi sosial menarik diri

    Gambar Pohon Masalah (Keliat, B.A, 1998: 6)

    E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    Perubahan persepsi sensori : halusinasi

    F. FOKUS INTERVENSI 

    Menurut Rasmun (2001:43-48) tujuan utama,

    tujuan khusus, dan rencana tindakan dari diagnosa

    utama : risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan

    lingkungan berhubungan dengan halusinasi adalah

    sebagi berikut :

    1.Tujuan umumHalusinasi terkontrol

    2.Tujuan Khusus

    a. TUK I: Klien dapat membina hubungan saling

    percaya

    1) Kriteria evaluasi

    Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa

    tenang, ada kontak mata, mau berjabat tangan,mau menyebutkan mana, mau menjawab

    salam, mau duduk berdampingan dengan

    perawat, mau mengulurkan masalah yang

    dihadapi.

    2) Intervensi

    Bina hubungan saling percaya dengan:

    a) Sapa klien dengan ramah baik secara verbal maupun non verbal

     b) Perkenalkan diri dengan sopan

    55

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    56/146

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    57/146

    c) Bantu klien mengenal halusinasinya

    dengan cara:

    -  Jika menemukan klien yangsedang halusinasi tanyakan apakah ada

    suara yang didengar

    -  Jika klien menjawab ada

    lanjutkan apa yang dikatakan

    - Katakan bahwa perawat percaya

    klien mendenganr suara itu, namun

    perawat sendiri tidak mendengarnya(dengan nada sahabat tanpa

    menuduh/menghakimi)

    - Katakan pada klien bahwa ada

     juga klien lain yang sama seperti dia

    - Katakan bahwa perawat akan

    membantu klien

    Rasional :Mengenal halusinasi menungkinkan klien

    untuk menghindari factor timbulnya

    halusinasi

    d) Diskusikan dengan klien tenang:

    - Situasi yang menimbulkan/tidak

    menimbilkan halusinasi

    -  Waktu dan frekuensi terjadinyahalusinasi (pagi, siang, sore dan malam

    atau jika sendiri, jengkel, sedih)

    Rasional:

    Dengan mengetahui waktu, isi dan

    frekuensi munculnya halusinasi

    mempermudah tindakan keperawatan yang

    akan dilakuka perawat

    e) Diskusikan dengan klien apa yang

    dirasakan jika terjadi halusinasi (marah,

    57

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    58/146

    takut,sedir, tenang) beri kesempatan

    mengungkapkan perasaan

    Rasional:Untuk mengidentifikasi pengaruh halusinasi

    pada klien

    c. TUK III: Klein dapat mengontrol halusinasinya1) Kriteria evaluasi

    a) Klien dapat menyebutkan tindakan

     yang biasanya dilakukan untuk

    mengendalikan halusinasinya

     b) Klien dapat meyebutkan cara baru

    c) Klien dapat memilih cara mengatasi

    halusinasi seperti yang telah didiskusikandengan klien

    d) Klien dapat melakukan cara yang

    telah dipilih untuk mengendalikan halusinasi

    e) Klien dapat mengetahui aktivitas

    kelompok

    2) Intervensi

    a)Indentifiasi bersama klien tindakan yangdilakukan jika terjadi halusinasi (tidur,

    marah, menyibukan diri sendiri dan lain-

    lain)

    Rasional:

    Upaya untuk memutus siklus halusinasi

    sehingga halusinasi tidak berlanjut

     b)Diskusian manfaat cara yang digunakan

    klien, jika bermafaat beri pujian

    Rasional:

    58

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    59/146

    Reinforcement dapat meningkatkan harga

    diri klien

    c)Diskusikan cara baru untukmemutus/mengontrol timbulnya halusinasi:

    - Katakan : “Saya tidak mau dengar

    kau” pada saat halusinasi muncul

    - Menemui orang lain atau perawat,

    teman atau anggota keluarga yang lain

    untuk bercakap-cakap atu mengatakan

    halusinasi yang didengar- Membuat jadual sehari-hari agar

    halusinasi tidak sempat muncul

    - Meninta

    keluarga/teman/perawat, jika tampak

     bicara sendiri

    Rasional:

    Memberikan alternate pilihan untukmengontrol halusinasi

    d)Bantu klien memilih cara dan melatih cara

    untu memutus halusinasi secara bertahap,

    misalnya dengan:

    - mengambil air wudlu dan sholat

    atau membaca Al-Qur’an

    - Membersihakan rumah atau alat-alat ruamh tanggga

    - Mengikuti kegiatan sosial di

    masyarakat (pengajian, gotong royong)

    - Mengikuti kegiatan olah raga di

    kampung (jika masih muda)

    - Mencari teman untuk ngobrol

    Rasional:

    Memotivasi dapat meningkatkan keinginan

    klien untuk mencoba memilih salah satu

    cara untuk memilih salah satu cara untuk

    59

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    60/146

    mengendalikan halusinasi dan dapat

    meningkatkan harga diri klien

    e)Beri kesempatan untuk melakukan cara yangtelah dilatih. Evaluasi hasilnya dan beri

    pujian jika berhasil

    Rasional:

    Memberi kesempatan kepada klien untuk

    mencoba cara yang telah dipilih

    f)Anjurkan klien untuk mengikuti terapi

    aktivitas kelompok, orientasi realita danstimulasi persepsi

    Rasional:

    Stimulasi persepsi dapat mengurangi

    perubahan interprertasi realitas akibat

    halusinasi

    d. TUK IV: Klien dapat dukungan dari keluarga

    dalam mengontrol halusinasinya1) Kriteria evalusi

    a) Keluarga dapat salaing percay dengan

    perawat

     b) Keluarga dapat menyebutkan

    pengertian, tanda dan tindakan untuk

    mengendalikan halusinasi

    2) Intervensia) Membina hubungan salaing percaya

    denga menyebutkan nama, tujuan pertemua

    dengan sopan dan ramah

    Rasional:

    Hubungan salaing percaya merupkan dasar

    untuk mempelancar hubungan interaksi

    selanjutnya

     b) Anjurkan klien menceritakan

    halusinasinya kepada keluarga

    60

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    61/146

    Untuk mendapatkan bantuan keluarga

    dalam mengontrol halusinasinya

    c) Diskusikan halusinasinya pada saat berkunjung tenang:

    - Pengertian halusinasi

    - Gejala halusinasi yang dialami

    klien

    - Cara yang dapat dilakukan klien

    dan keluarga untuk memutus halusinasi

    - Cara merawat anggota keluarga yang berhalusinasi dirumah, misalnya:

     beri kegiatan, jangan biarkan sendiri,

    makan bersama, bepergian bersama

    - Beri informsi waktu follow up

    atau kapan perlu mendapat bantuan:

    halusinasi tidak terkontrol, dan resiko

    mencederai diri, orang lain danlingkungan.

    Rasional:

    Untuk mengetahui pengetahuan keluarga

    tentang halusinasidan menambah

    pengetahuan keluarga cara merawat anggota

    keluarga yang mempunayi masalah

    halusinasi.e. TUK V: Klein dapat memanfaatkan obat dengan

     baik

    1) Kriteria evaluasi

    a) Klien dan keluarga dapat

    menyebutkan manfaat, dosis dan efek

    samping obat

     b) Klien dapat mendemonstrasikan

    penggunaan obat dengan benar

    c) Klien mendapat informasi tentang efek

    dan efek samping obat

    61

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    62/146

    d) Klien dapat memahami akibat

     berhenti minum obat tanpa konsultasi

    e) Klien dapatmenyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat

    2) Intervensi

    a) Diskusikan dengan klien dan

    keluargan tentang dosis dan ferkuensi serta

    manfaat minum obat

    Rasional :

    Dengan menyebutkan dosis, frekuensi danmanfaat obat diharapkan klien

    melaksanakan program pengobatan

     b) Anjurkan klien minta sendiri obat

    pada perawat dam merasakan manfaatnya

    Rasional:

    Menilai kemampuan klien dalam

    pengeobatanya sendiric) Anjurkan klien untuk bicara dengan

    dokter tentang manfaat dan efek samping

    obat yang dirasakan

    Rasional:

    Dengan mengetahui efek samping klien akan

    tahu apa yang harus dilakukan setelah

    minum obatd) Diskusikan akibat berhenti minum

    obat tanpa konsultasi dengan dokter

    Rasional:

    Program pengobatan dapat berjalan dengan

    lancer

    e) Bantu klien menggunakan obat

    dengan prinsip 5 benar (benar dosis, benar

    obat, benar waktunya, benar caranya, benar

    pasiennya)

    Rasional:

    62

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    63/146

    Dengan mengetahui prinsip penggunaan

    obat, maka kemandirian klien untuk

    pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap

    G. DAFTAR PUSTAKA

    Boyd, M.A & Nihart, M.A, (1998). Psychiatric Nuesing

    contemporary Practice, Edisi 9th, Lippincott-

    Raven Publisrs, Philadelphia

    Carpenito, L.J, (1998). Buku Saku DiagnosaKeperawatan(terjemahan), Edisi 8, Penerbit

    Buku Kedoteran EGC, Jakarta

     Johnson, B.S, (1995). Psiciatric-Mental Health Nursing

     Adaptation and Growt, Edisi 2th, Lippincott-

    Raven Publisrs, Philadelphia

    Kusuma, W, (1997). Dari A sampai Z Kedaruratan

    Psiciatric Dalam Praktek, Ed I, ProfeionalBooks, Jakarta

    Keliat, B.A, Dkk, (1997). Proses Keperawatan

    Kesehatan Jiwa, Ed I, EGC Jakarta

    Maramis, W.F, (1998) Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa,

     Airlangga University Press, Surabaya

    Rasmun, (2001), Keperawatan Kesehatan Mental

    Psikiatrik Terintegrasi Dengan Keluarga, Ed I,CV Sagung Seto, Jakarta.

    Rawilns, R.P & Heacock, PE, (1988). Clinical Manual of

    Pdyshiatruc Nursing, Edisi 1, the C.V Mosby

    Company, Toronto

    Stuart. G.W & Sundeen, S.J, (1998). Buku Saku

    Keperawatan Jiwa (terjemahan). Edisi 3, EGC,

     Jakarta.

     Townsend, M.C, (1998). Buku Saku Diagnosa

    Keperawatan Psikiatri (terjemahan), Edisi 3,

    Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

    63

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    64/146

    STARTEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN (SP)

    Masalah : Perubahan Persepsi Sensori: HalusinasiPertemuan ke I (Satu)

     A. PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi

    a. Klien tamapk bicara dan

    tertawa sendiri

     b. Klien mondar-mandir

    c. Klien merasa mendengarkan

    suara laki-kali yang menyeruh memukul

    2. Diagnosa Keperawatan

    Perubahan persepsi sensori: halusinasi

    3. Tujuan khusus

    a. klien dapat membina hubungan

    saling percaya dengan perawat

     b. Klien dapat mengenal

    halusinasi yang dialaminya

    B. STERTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

    KEPERAWATAN (SP)

    1. Orientasi

    a. Salam Terapeutik

    “ Selamat pagi. Mas, sedang apa ?”. “Kenalkan

    nama saya Bapak Budi Sisiwoyo”, mas bisa

    64

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    65/146

    panggil saya Bapak atau mas Budi saja”. “Mas

    namanya siapa ?’………..o o o Joko Prisanto,

    senang dipanggil siapa?”. Mas Joko atau mas Yanto”. Ooo bagitu baiklah mas yanto “saya akan

    menemani ibu kurang lebih 2 minggu kedepan,

    nanti bisa cerita masalah yang dialami mas

     Joko”.

     b. Evluasi/Validasi

    “Bagaimana perasaan Mas Joko saat ini?....o o o

    kalau saya lihat mas Joko tampak bicara, berbiara sama siapa ?”

    c. Kontrak

    1) Topik

    “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap suara

     yang mas Joko dengar dan orang yang

    mengajak bicara ?”.

    2) Tempat“Dimana kita akan berbincang-bincang Mas ?,

    o o o…. diruang makan, baiklah”.

    3) Waktu

    “ Kita akan bercakap-cakap berapa menit ?”, 15

    manit !”, ya baiklah”.

    2. Kerja

    “yeach sekarang kita sudah duduk santai, tolongceritakan suara-suara yang Mas Joko dengar tadi,

    oooooooo bagitu, lalu !”. “Jadi Mas mendengar suara

    orang yang mengajak berbicara dan menyusuh

    memukul orang”. “menurut Mas suara tersebut

    suara siapa, apakah mengenalnya?’, ooooooo seperti

    suara laki-laki”.

    “Kapan suara tersebut sering muncul ?”. “Situasi

     bagaiamana yang dapat menyebabakan suara

    tersebut sering muncul ?”. o…..o…….. saat sendiri

    dan saat suasana sepi, terus apalagi ?”.

    65

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    66/146

    “Berapa sering suara tersebut muncul dalam sehari,

    apakah suara tersebut mengganggu mas Joko?”,

    oooo bagitu”. “ Bagaiamana perasaan Mas Jokoketika suara tersebut muncul apa yang dilakukan

    untuk menghindari suara tersebut ?”.

    3. Terminsi

    a. Evaluasi Subyektif

    “ Bagamana prasaan mas Joko setelah

     berbincang-bincang tentang suara yang mas

    dengar ?”. b. Evaluasi Obyektif

    “Jadi suara yang mas dengar adalah ………..,

    muncul saat……….., dan yang maslakukan saat

    suara-suara tersebut muncul………. ”

    c. Rencana Tindak Lanjut

    “Baiklah mas, nanti diingat-inagat lagi yang

    suara-suara lain yang didengar, jangan lupakalau suara-suara itu muncul lagi beritahu

    perawat biar dibantu ya !”.

    d. Kontrak

    1)Topik

    “ Bagaimana kalau kita bercakap-cakap

    tentang cara mengendalikan suara-suara

    tersebut ?”, Setuju !”.2)Tempat

    “Baiklah kalau bagitu, dimana kita akan

     bercakap-cakap, mungkin Mas Joko punya

    tempat yang teduh dan santai untuk ngobrol ?”.

    3)Waktu

    “Berapa lama kita akan bercakap-cakap ?”.”10

    menit atau 15menit ” “Sampai jumpa besok ya,

    Mas!”.

    Pertemuan ke II (dua)

    66

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    67/146

     A. PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi

    a.Klien sudah dapat membina hubungan saling

    percaya dengan perawat

     b.Klien dapat mengenal halusinasinya

    2. Diagnosa Keperawatan

    Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengar.

    3. Tujuan Khusus

    Klien dapat mengontrol halusinasinya

    B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

    KEPERAWATAN (SP)

    1. Orientasi

    a.Salam terapeutik

    “Selamat pagi, Mas Joko?”, “Masih ingat nama

    saya? Bagus !”

     b. Evaluasi/ Validassi

    “Bagaimana perasaan Mas Joko saat ini ?”,

    apakah ada suara-suara lain yang didengar dan

     belum diceritakan kemarin ?”

    c. Kontrak

    1)Topik

    “Seperti kesempakatan kemarin, pagi ini kita

    akan bercakap-cakap tentang cara

    mengendalikan halusinasi yang Mas Joko alami

    ?”, “Bagaimana setuju ?”.

    2) Tempat

    “Kita bercakap-cakap di ruang makan saja ya !”

    3) Waktu

    67

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    68/146

    “Mas Joko mau berapa lama kita bercakap-

    cakap ?”, “15 menit baiklah “

    2. Kerja

    “Kemarin Mas Joko sudah menceritakan tindakan

     yang dilakukan ketika suara-suara tersebut muncul,

    masih ingat?. “Bagaimana apakah dapat

    mengurangi / menghilangkan suara-suara yang Mas

     Joko dengar ?” “ooooo…….begitu !”.

    “Kalau Mas Joko mau saya akan memberi tahu cara-cara lain yang dapat dilakukan ketuka suara-suara

    tersebut muncul ?”. “Bagaimana !” “Oke yang

    pertama dengan menghardik suara-suara tersebut,

    caranya dengan mengatakan saya benci kamu,

    pergi…….pergi !”, lalu tarik nafas dalam-dalam tahan

    sebentar dan keluarkan pelan -pelan melalui mulut,

    maka Mas Joko akan rilex dan santai kembali”“Maru saya ajari, tirukan saya ya !”, “Pertama

    katakanan”saya benci kamu

    pergi…..pergi !”,kemidian tarik nafas dan keluarkan,

     begitu “, “Bagus mudah kan ?”

    “Cara yang kedua dengan melakukan kegiatan yang

    dapat memutus / menghilangkan suara-suara itu,

    misalnya dengan mengambil air wudhu, sholat ataumembaca Al-Qur’an, membersihkan rumah atau

    alat-alat rumah tangga, apabila sura-suara tersebut

    muncul siang atau sore hari”

    “Cara ketiga adalah mencari teman untuk diajak

    ngobrol sehingga suara-suara tersebut dapat

    dialihkan, tetapi cara ini tidak dapat dilakukan

    apabila suara-suara itu muncul malam hari “.

    “Jika suara sering muncul malam hari, yang dapat

    Mas Joko lakukan adalah minum obat tepat waktu,

    tepat obat,dan tepat dosis, misalnya jam 17. 30 WIB

    68

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    69/146

    sehingga Mas Jojo akan terbangun pada jam 05.00

    pagi.”

    “Kalau Mas Joko suka olahraga, untuk menghindarisuara muncul kembali Mas Joko dapat mengikuti

    olahrag dengan teman-temannya, tentunya kalau

    sore hari “

    “Bagaimana, mudahkan ?”, Mas Joko dapat pilih

    sesuai dengan kondisi dan keadaan !”

    3. Terminasi.aEvaluasi Subjektif

    “Bagaimana rasanya setelah bercakap-cakap

    tentang cara mengendalikan sura-suara yang

    muncul ?”

    .bEvaluasi Objektif

    “Caba sebutkan kembali cara yang dapat Mas

     Joko lakukan untuk menghindari/ memutussuara-suara yang muncul suara-suara tersebut !”.

    : Bagus…..lagi”.

    .cRencana Tindak Lanjut

    “Kalau suara-suara itu muncul lagi coba

    dipraktekan yang Mas Joko, siapa tahu dapat

    membantu !”.

    .dKontrak1)Topik

    “ Bagaimana kalau besok keluarga Mas Joko

    menjenguk, kita bercakap-cakap lagi bersama-

    sama keluarga tentang halusinasi yang Mas

     Joko alami?”.

    2)Tempat

    “Bagaiman kalau kita bercakap-cakap diruang

    tamu saja biar lebih leluasa?”.

    3)Waktu

    69

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    70/146

    “Mas Joko ingin berapa lama kita akan

     bercakap-cakap besok ?”. o…….15 menit

     baiklah !”.

    Pertemuan ke III (Tiga)

     A. PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi

    Klien sudah mengetahui cara-cara yang dapat

    digunakan untuk memutus atau menghilangkn

    halusinasi.

    2. Diagnosa Keperawatan

    Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengar.

    3. Tujuan Khusus

    Klien mendapatkan dukungan keluarga dalam

    mengatasi halusinasinya

    B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

    KEPERAWATAN (SP)

    1. Orientasi

    a. Salam terapeutik“Selamat pagi, Pak !”. Kenalkan saya Bapak Budi

     yang merawat Mas Joko di sini, saya bisa panggil

    Bapak siapa ?”…..”. o…….ya Pak Mahmud”.

     b. Evaluasi/ Validassi

    “Bagaimana perasaan Mas Joko saat ini ?”,

    apakah Mas Joko masih ingat cara-cara yang

    kemarin saya ajarkan ?”. “Apakah Bapak/Ibu

    mengetahui pengertian halusinasi, gejala

    Halusinasi dan cara mengatsi halusinasi ?”.

    c. Kontrak

    70

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    71/146

    1) Topik

    “Pagi hari ini kebetulan Bapak Mahmud

    menengok Mas Joko, kita akan bercakap-cakaptetang penegertan halusinasi dan cara-cara

     yang harus dilakukan agar Mas Joko terhindar

    dari halusinasi ?”.

    2) Tempat

    “Kita bercakap-cakap di ruang perawatan saja

     biar lebih santai ?”.

    3) Waktu“Berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana

    kalau 30 menit ?“

    2. Kerja

    “Tolong Mas Joko ceritakan tentang suara-suara di

    dengar pada Pak Mahmud, agar beliau tahu dan

    dapat membantu kalau dirumah nanti muncul lagi”.“ Jadi bagini, ya Pak, mas Joko ini kalau dalam

    kedokteran mengalami halusinasi”.

    “Nah apa halusinasi itu?”, Halusinasi adalah

    kesalahan dalam mengartikan rangsangan dari luar

     yang sebenarnya tidak ada, misalnya mendengar

    suara yang mengajak bicara atau menyuruh

    melakukan sesuatu padahal tidak ada yangmengajak bicara, seperti yang dalami mas Joko ini “.

    “Bagaiaman cara megenali orang yang mengalami

    halusinasi?”. “Bapak Mahmud akan menjumpai

    orang tesebut tampak termenung, kemudian bicara

    sendiri atau tertawa sendiri, tidak jarang orang

    tersebut menjadi gelisah, mondar mandir bingung

    dan ketakutan karena suara yang mengancam, atau

    memukul orang lain jika suara tersebut menyurus

    untuk memukul”. Bagaimana sudah jelas?”.

    71

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    72/146

    “Apa akibatnya jika halusinasi tidak diatasi ?”, orang

    tersebut dapat beresiko orang tersebut akan

    melakukan kekerasan yang arahnya diri sendiri,orang lain atau lingkungan

    “Maka jangan heran kalau Bapak pernah melihat

    orang gila tiba-tiba melempar pakai batu atau tiba-

    tiba merusak tanaman yang ada didekatnya”.

    “Nah untuk mengindari hal terebut, ada cara agar

    halsuinasi tidak mucul, yaitu tidak membairkan Joko

    sendirian melamun, beri Mas Joko kegiatan untukmengisi waktu luangnya, ajak mas Joko nonton

    televisi bersama, jalan-jalan atau kegiatan pengajian

    dan gotong royong” Bgaimna ?”, Bapak sudah paham.

    “Bila belum jelas pak Mahmud dapat bertanya ?”.

    “…….. ya jangan lupa minum obat secara tepat dan

    teratur serta antar mas Joko control atau pergi ke

    RSJsangat membantu agar mas Joko terhindar darihalusinasi”

    3. Terminasi

    a. Evaluasi Subjektif

    “Bagaimana rasanya setelah bercakap-cakap

    tentang pengertian dan cara mengendalikan sura-

    suara yang didengar Mas Joko ?” b. Evaluasi Objektif

    “Caba sebutkan kembali pengertaian halusinasi

    dan cara-cara yang dapat keluarga lakukan agar

    Mas Jok dapat menghindari/ memutus suara-

    suara yang muncul suara-suara tersebut !”. :

    Bagus…..lagi”.

    c. Rencana Tindak Lanjut

    “Tolong ya Pak Mas Joko dibantu untuk

    menghindari suara-suara itu muncul lagi,

    caranya dengan yang sudah saya jelaskan tadi !”.

    72

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    73/146

    d. Kontrak

    1)Topik

    “ Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakaptentang manfaat dan efek samping obat yang

    Mas Joko minum?”.

    2)Tempat

    “Bagaiman kalau kita bercakap-cakap ditaman

    saja?”, Setuju !”.

    3)Waktu

    “Mau berapa lama?”. “Bagaimana kalau 10menit saja?”.

    73

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    74/146

    Pertemuan ke IV (Empat)

     A. PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi

    a. Klien dan keluarga sudah mengenal

    penegertian gejala halusinasi

     b. Klien dan keluarga sudah mengetahui cara

    mengindri munculnya kembali suara-suara

    2. Diagnosa Keperawatan

    Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengar.

    3. Tujuan Khusus

    Klien dapat memanfaakan obat dengan baik

    B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

    KEPERAWATAN (SP)

    1. Orientasi

    a. Salam terapeutik

    “Selamat pagi, Mas Joko?”, “Masih ingat nama

    saya? Bagus !”

     b. Evaluasi/ Validassi

    “Bagaimana perasaan Mas Joko saat ini ?”, baik-

     baik saja kan, ada yang ingin disampaikan ?”

    c. Kontrak

    1) Topik

    “Kita akan berbicara tetang jenis obat, mafaat

    obat, efek samping obat serta cara pemakaianya

    “, “Bagaiman mas Joko bersedia ?”.

    2) Tempat

    Bagaiman kalau kita bercakap-cakap di taman

    saja, biar lebih santai ?”

    3) Waktu

    74

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    75/146

    “Berapa lama kita akanbercakap-cakap ?”,

    “Bagaiman kalau 15 menit ?”

    2. Kerja

    “Berapa jenis obat yang diminum Mas Joko tadi

    pagi ?”. “ ya …. Bagus”.

    “Jadi bagini yang Mas Joko, obat yang diminum tadi

    ada tiga macam, ini obatnya saya bawakan “.

    “ Saya jelaskan satu persatu ya ?”. “yang warnanya

    oranye ini namanya CPZ atau chlorponazin, gunanayuntuk mempermudah mas Joko tidur sehingga dapat

    istirahat, minumnya 2x sehari pagi hari dan sore

    hari, pagi jam 07.00 dan sore jam 17.30 WIB”. “Efek

    sampingnya badan menjadi lemas, kelur ludh terus

    menerus”.

    “Nah, yang ini, namanya HPD atau haloperidole,

    karena Mas Joko dapat yang 5 mg, maka warnanya jambon atau pink, cara dan waktunya minum sama

    dengan CPZ, 2x sehari”. “Gunaya obat ini untuk

    menghilangkan suara-suara yang mas Joko dengar,

    selain dapat juga membaut Mas Joko lebih rileks,

    santai dan dapat mengontrol emosi, efek sampingnya

     badan menjadi kaku, terutama tangan dan kaki,

    mulut kering dan dada berdebar-debar dantremor/ndredek dalam isltilah jawa”.

    “Tapi Mas Joko jangan kuatir, ada penangkalnya,

    makanya diberikan obat yang putih agak besar ini.

    Ini namany Triheksipenidile atau THP, fugsinya obat

    ini menetralakan atau menghilangkan efek samping

     yang tidak mengenakan tadi, makanya obat ini haru

    diminum bersamaan dengan obat CPZ dan HPD

    tadi”.

    75

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    76/146

    “Bagaimana masih ada yang belum jelas ?”. “jangan

    lupa kalau obat ini hampir habis segera control

    kembali ya !”.

    3. Terminasi

    a. Evaluasi Subjektif

    “Bagaimana perasaanya setelah bercakap-cakap

    tentang jensi dan manfaat obat yang mas Joko

    minum setiap hari ?”.

     b.Evaluasi Objektif“Caba sebutkan kembali jeisn obat yang Mas Joko,

    dan ambilkan yang namanya HPD………. Dab

    seterusnya, sebutkan manfaatnya sekalian !”. “

    Bagus……diingat-ingat ya!”.

    c. Rencana Tindak Lanjut

    “Jangan lupa obatnya diminum dengan dosis dan

     waktu yang tepat ya !”. O. ya kalau ada yang belum jelas bisa Mas Joko tanyakan kambali

    pada waktu lain”.

    d. Kontrak

    1)Topik

    “ Bagaimana kalau kapan-kapan kita bercakap-

    cakap lagi dengan topiuk yang lain ?”.

    2)Tempat“Bagaiman kalau kita bercakap-cakap diteras

    saja ?”. “ Setuju !”.

    3)Waktu

    “Mu berapa lama ?”, “Bagaimana kalau 10

    menit saja?”.

    76

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    77/146

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

     A. MASALAH UTAMA

    Isolasi Sosial : Menarik diri

    B. PROSES TERJADINYA

    MASALAH

    1.Pengertian

    Menurut Townsend, M.C (1998: 152). Isolasi

    social merupakan keadaan kesepian yang dialami

    oleh seseorang karena orang lain dinaggapmeyetakan sikap negativedan mengancam bagi

    dirinya. Sedangkan menurut DEPKS RI (1989 : 117)

    penarikan diri atauwithdrawal merupakan suatu

    77

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    78/146

    tindakan melepaskan diri, naik perhatian maupun

    niatnya terhadap lingkungan social yang secara

    langsung dapat berifat sementara atau menetap.Isoalasi social merupakan keadaan dimana

    individu atau keompok mengalami atau merasakan

    kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan

    keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mapun

    untuk membuat kontak (Carpenito, L.J, 1998): 38).

    Menurut Rawlins, R.P & Heacock, (1998: 423).

    Isolasi social menarik diri merupakan usaha untukmenghindar dari interaksi dan hubungan dengan

    orang lain, individu merasa kehilangan hubungan

    akrab, tidak mempunayi kesempatan dalam

     berpikir, berperasaan, berprestasi atau selalu dalam

    kegagalan.

    2.Tanda dan gejala

    Menurut Townsend, M.C, (1998: 152-153) &Carpenito, L.J (1998:382) Isolasi menaik diri sering

    ditemukan adanaya tanda dan gejala sebagai

     berikut:

    Data subjektif:

    aMengungkapkan perasaan tidak berguna,

    penolakan oleh lingkungan

     bMengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang dimiliki.

    Data objektif:

    aTampak menyendiri dalam ruangan

     bTidak berkomunikasi,menarik diri

    cTidak melakukan kontak mata.

    dTampak sedih afek datar.

    ePosisi meringkuk ditempay tidur dengan

    punggung menghadap ke pintu

    78

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    79/146

    fAdanya perhatian dan tindkan yang tidak sesuai

    atau imatur dengan perkembangan usianya

    gKegagalan untuk berinteraksi dengan orang lainhKurang aktivitas fisik dan verbal

    iTidak mampu membuat keputusandan

     berkonsentrasi

     jMengekpresikan perasaan kesepian dan

    penolakan diwajahnya

    3.Penyebab

    Isolasi social menarik diri sering disebabkanoleh kurangnya rasa percaya kepeada orang lain,

    perasaan panic regresi ke tahap perkembangan

    sebalumnya, waham, sukar berinteraksi dimasa

    lampau, perkembangan ego yang lemah serta

    represi rasa takut (Townsend, M.C, 1998:

    152).Menurut Stuart, G.W & Sundeen, S.J (1998:

    345) Isolasi sosial disebabkan oleh konsep dirirendah.

    Gangguan konsep diri: harga diri rendah

    adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai

    dengan menganalisa seberapa jauh perilaku

    memnuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 :

    227). Townsend (1998: 189) harga diri endah

    merupakan evaluasi diri dari perasaan tentang diriatau kemampuan diri yang negatif baik langsung

    maupun tidak langsung. Pendapat senada

    diungkapkan oleh Carpenito, L.J (1998:352) bahwa

    harga diri rendah merupakan keadaan dimana

    individu megalami avaluasi diri yang nagatif

    mengenai diri atau kemampuan diri.

    Menurut Carpenito, L.J (1998:352); Keliat, B.A

    (1994:20); perilaku yang berhubungan dengan

    harga diri rendah antara lain :

    Data Subyektif:

    79

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    80/146

    a Mengkritik diri sendiri atau orang lain

     b Perasaan dirinya sangat penting yang

     berlebih-lebihanc Perasaan tidak mampu

    d Rasa bersalah

    e Sikap negative pada diri sendiri

    f Sikap pasimis pada kehidupan

    g Keluhan sakit fisik

    h Pandangan hidup yang terpolarisasi

    i Menolak kemampuan diri sendiri j Pengurangan diri/mengejek diri sendiri

    k Perasaan cemas dan takut

    l Merasionalisasi penolakan/menjauh dari

    umpan balik postif

    m Mengungkapkan kegagalan pribadi

    n Ketidak mapuan menetukan tujuan

    Data obyektif:

    a. Produktifitas menutun

     b. Perilaku distruktif pada diri sendiri

    c. Perilakuk distruktif pada orang lain

    d. Penyalahgunaan Zat

    e. Menarik diri dari hubungan social

    f. Ekspresi waja malu dan rasa bersalahg. Menunjukan tanda depresi (sukar tidur

    dan sukar makan)

    4.Akibat

    Perilaku social menarik diri beresiko terjainya

    perubahan persepsi sensori haluinasi (Townsend,

    M.C, : 1998: 156). Perubahan persepsi sensori

    halusinasi adalah pesepsi sensori yang salah

    (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau pesepsi

    sensori yang tidak sesuai dengan realita, kenyataan

    80

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    81/146

    seperti melihat bayangan, atau mendengarkan

    suara-sura yang sebenarnya tidak ada (Johnson,

    S.B, 1995: 119) halusinasi adalah pencerarapantanpa adanya rangsangan apaun dari panca indra,

    dimana orang tersebut sadar dalam keadaan

    terbangun yang dapat disebabkan oleh psiotik ,

    gangguan fungsional, organic atau histerik.

    Halusinasi merupakan pengalaman

    mempersepsikan yang terjadi tanpa adanya

    stimulus sensori eksternal yang maliputi lineperasaan (pengelihatan, pedengaran, pengecapan

    penciuman, perabaan), akan tetapi yang paling

    umum adala halusinasi pendengaran (Boyd, M.A, &

    Nihart, M.A, 1998: 303: Rawlins, R.P & Heacock,

    P.E, 1998: 198). Menurut Carpenito, L.J (1998: 363)

    Perubahan persepsi sensori halusinasi merupakan

    keadaan dimana individu atau kelompok mengalamiatau berisiko mengalami suatu perubahan dalam

     jumlah, pola atau interpretasi stimulus yang dating.

    Sedangkan menurut pendapat lain halusinasi

    merupakan persepsi sensori yang palsu yang terjadi

    tanpa adanya stumulus eksternal, yang dibedakan

    dari distorsi atau ilusu yang merupakan kekeliruan

    persepsi terhadap stimulus yang nyata dan pasienmenganggap halusinasi sebagai suatu yang nyata

    (Kusuma,W,1997:284)

    Menurut Carpentino, L.J. (1998:363)

    ;Townsend,M.C, (1998:156) dan Stuart, G.W &

    Sundeen, S.J (1998: 328-329) perubahan persepsi

    sensori sering ditandai dengan adanya:

    Data subjektif:

    a. Tidak mampu mengenal waktu, orang,

    dan tempat

     b. Tidak mampu memecahkan masalah.

    81

  • 8/16/2019 Sop Jiwa rpk

    82/146

    c. Mengungkapkan adanya halusinasi

    ( misalnya mendengar suara-suara atau melihat

     bayangan )d. Mengeluh cemas dan khawatir

    Data objektif:

    a.Apatis dan cenderung menarik diri (controlling).

     b.Tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola

    komunikasi, kadang berhenti bicara seolah-olah

    mendengar sesuatu.

    c.Menggerakan bibirnya tanpa mengeluarkansuara.

    d.Menyeringai dan tertawa tidak sesuai.

    e.Gerakan mata yang cepat.

    f.Pikiran yang berubah-ubah dan konseterasi

    rendah

    g.Respon-respon yang tidak sesuai (tidak mampu