5
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATAN SPINAL CORD INJURY Nama Pasien :…………………. No. Rekam Medik :………… Umur :………………… Diagnosa Medis :………..... Tgl NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN KET. 1. Resiko terhadap perubahan pola napas berhubungan dengan : Kerusakan persarafan dari diafragma (lesi pada atau diatas C-5) Reflek spasme abdominal, distensi gastrik Kehilangan komplet atau campuran dari dari fungsi otot interkostal. Yang ditandai dengan: Subjektif: Mengeluh sesak dan sulit bernapas Menyatakan tidak mengalami kesulitan bernapas. Dengan kriteria hasil: Subjektif: melaporkan sesak berkurang. Objektif: RR 16 X/mnt Ronki (-) Kulit teraba hangat dan berwarna merah muda. Pertahankan jalan napas dengan cara posisi kepala dalam posisi netral atau dengan meninggikan sedikit kepala tempat tidur. Kaji fungsi pernapasan, catat frekuensi napas, keefektifan dan kemampuanan dari fungsi batuk serta auskultasi suara napas, warna kulit dan adanya distensi abdomen. Bantu klien untuk batuk dengan meletakkan tangan dibawah diafragma dan mendorong keatas sewaktu klien melakukan ekspirasi. Ubah posisi secara teratur dan batasi posisi telungkup jika diperlukan. Pantau gas darah arteri secara teratur.

Spinal Cord Injury

Embed Size (px)

DESCRIPTION

spinal cord injury

Citation preview

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATAN

SPINAL CORD INJURY

Nama Pasien:. No. Rekam Medik:

Umur: Diagnosa Medis:.....

TglNO

DXDIAGNOSA

KEPERAWATANTUJUANRENCANA TINDAKANKET.

1.Resiko terhadap perubahan pola napas berhubungan dengan :

Kerusakan persarafan dari diafragma (lesi pada atau diatas C-5)

Reflek spasme abdominal, distensi gastrik

Kehilangan komplet atau campuran dari dari fungsi otot interkostal. Yang ditandai dengan:Subjektif: Mengeluh sesak dan sulit bernapas

Objektif: RR 12 X/mnt Sianosis Nafas pendek Bunyi napas ronki Kulit pucat

Menyatakan tidak mengalami kesulitan bernapas.Dengan kriteria hasil:

Subjektif:melaporkan sesak berkurang.Objektif: RR 16 X/mnt

Ronki (-) Kulit teraba hangat dan berwarna merah muda.

Pertahankan jalan napas dengan cara posisi kepala dalam posisi netral atau dengan meninggikan sedikit kepala tempat tidur. Kaji fungsi pernapasan, catat frekuensi napas, keefektifan dan kemampuanan dari fungsi batuk serta auskultasi suara napas, warna kulit dan adanya distensi abdomen. Bantu klien untuk batuk dengan meletakkan tangan dibawah diafragma dan mendorong keatas sewaktu klien melakukan ekspirasi. Ubah posisi secara teratur dan batasi posisi telungkup jika diperlukan.

Pantau gas darah arteri secara teratur.

Anjurkan klien minum untuk mengencerkan dahak (minimal 2000 ml/hr. Berikan lingkungan yang tenang dengan membatasi jumlah pengunjung. Lakukan suksion bila diperlukan tapi sebelumnya lakukan auskultasi bunyi napas. Berikan oksigen sesuai kebutuhan klien.

Lakukan fisioterapi dada dan gunakan alat-alat pernapasan (seperti spirometri, botol tiup dan sebagainya).

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATANSPINAL CORD INJURYNama Pasien :. No. Rekam Medik:

Umur : Diagnosa Medis :...

TglNO

DXDIAGNOSA

KEPERAWATANTUJUANRENCANA TINDAKANKET.

2.Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan: Kerusakan neuromuskuler

Imobilisasi dengan traksiYang ditandai dengan:

Subjektif: Mengeluh tidak mampu bergerak sesuai keinginannya. Merasa lemah.

Objektif: Kontraktur

Atropi otot

Kelemahan otot

Meningkatnya kekuatan otot tubuh. Dengan kriteria hasil:

Subjektif:Melaporkan mampu melakukan pergerakan.

Objektif: Mengikuti latihan pergerakan ROM.

Mampu menggerakkan fungsi motorik.

Kaji kemampuan fungsi motorik klien srperti mengangkat bahu, meregangkan jari-jari, menggenggam tangan pemeriksa atau melepaskan tangan pemeriksa.

Lakukan latihan gerak (ROM) sesegera mungkin pada semua aktivitas dan sendi secara perlahan. Berikan suatu alat agar klien mampu untuk meminta pertolongan seperti bel atau lampu pemanggil.

Tinggikan ekstremitas bawah beberapa saat sewaktu duduk atau anngkat kaki/bagian bawah tempat tidur. Observasi terhadap adanya edema.

Pantau tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.

Inspeksi kulit setiap hari seperti adanya kemerahan, panas dan bengkak pada ekstremitas dan kekakuan sendi.

Amati adanya dispnea tiba-tiba seperti sianosis dan tanda-tanda distress pernapasan lain.

Kolaborasi dengan ahli terapi fisik/terapi kerja dari tim rehabilitasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATAN

SPINAL CORD INJURYNama Pasien :. No. Rekam Medik:

Umur : Diagnosa Medis :...

TglNO

DXDIAGNOSA

KEPERAWATANTUJUANRENCANA TINDAKANKET.

3.Nyeri berhubungan dengan:

Cedera psikis. Alat traksi.

Yang ditandai dengan:Subjektif: Mengeluh nyeriObjektif:

Wajah tampak meringis

Gelisah

Hipotensi

Bradikardi

Bradipnoe

Penurunan rasa nyeri.

Dengan kriteria hasil:

Subjektif: Melaporkan rasa nyeri berkurang.

Objektif:Klien tampak merasa nyaman, wajah tidak meringis dan tanda-tanda vital dalam batas normal.

Kaji terhadap adanya nyeri dan Bantu klien menngidentifikasi dan menghitunng nyeri seperti lokasi, tipe nyeri, intensitas pada skala 0-10.

Pantau peningkatan iritabilitas, tegangan otot, gelisah dan perubahna tanda-tanda vital.

Berikan kenyamanan pada klien seperti perubahan posisi, masase, kompres hangat/dingin.

Bantu klien untuk penggunaan teknik relaksasi seperti imajinasi, visualisasi dan latihan napas dalam atau berikan aktivitas hiburan seperti televisi, radio dan telepon dan batasi jumlah kunjungan.

Kolaborasi pemberian onat sesuai indikasi seperti: antiansietas (Diazepam, Valium) dan analgesik.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3. (Kariase, I et all, penerjemah). Jakarta EGC.

Hudak dan Gallo. (1996). Keperawatan Kritis: pendekatan holistik volume II. Edisi VI. (Adiyanti, dkk. Penerjemah). Jakarta: EGC.