5
NAMA : SULVINAJAYANTI – P1400212020 1. Media dalam menampilkan dunia realitas atau nyata sering tidak mampu menampilkan secara utuh, sehingga itulah media sering melakukan rekonstruksi terhadap dunia nyata tersebut yang akan di tampilkan ke khalayak. Jelaskan mengapa demikian, tolong tampilkan teori – teori media yang tepat dan hubungkan dengan persoalan tersebut. Jawaban: Media dalam menampilkan dunia realitas atau nyata sering tidak mampu menampilkan secara utuh, sehingga itulah media sering melakukan rekonstruksi terhadap dunia nyata tersebut yang akan di tampilkan ke khalayak. Karena dalam menciptakan isi media dipengaruhi oleh Hukum dan Politik, Kepemilikan, Pelaku Media, Teknologi dan Khalayak. Pada dasarnya sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah menciptakan peristiwa – peristiwa, sehingga media massa merekonstruksi berbagai realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacan yang bermakna. Dengan demikian seluruh isi media merupakan realitas yang telah direkonstruksi dalambentuk wacana yang bermakna. Media massa menampilkan berita atau informasi sesuai dengan kebutuhan khalayak pada saat itu, atau yang menjadi topic terhangat dalam kehidupan khalayak sehingga sering mengabaikan makna yang terkandung

SULVINAJAYANTI - P1400212020

  • Upload
    vhina

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SULVINAJAYANTI - P1400212020

NAMA : SULVINAJAYANTI – P1400212020

1. Media dalam menampilkan dunia realitas atau nyata sering tidak mampu menampilkan

secara utuh, sehingga itulah media sering melakukan rekonstruksi terhadap dunia nyata

tersebut yang akan di tampilkan ke khalayak.

Jelaskan mengapa demikian, tolong tampilkan teori – teori media yang tepat dan

hubungkan dengan persoalan tersebut.

Jawaban:

Media dalam menampilkan dunia realitas atau nyata sering tidak mampu menampilkan

secara utuh, sehingga itulah media sering melakukan rekonstruksi terhadap dunia nyata

tersebut yang akan di tampilkan ke khalayak. Karena dalam menciptakan isi media

dipengaruhi oleh Hukum dan Politik, Kepemilikan, Pelaku Media, Teknologi dan

Khalayak. Pada dasarnya sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah

menciptakan peristiwa – peristiwa, sehingga media massa merekonstruksi berbagai

realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang

terjadi hingga menjadi cerita atau wacan yang bermakna. Dengan demikian seluruh isi

media merupakan realitas yang telah direkonstruksi dalambentuk wacana yang bermakna.

Media massa menampilkan berita atau informasi sesuai dengan kebutuhan khalayak pada

saat itu, atau yang menjadi topic terhangat dalam kehidupan khalayak sehingga sering

mengabaikan makna yang terkandung dalam isi media massa. Hal tersebut dipengaruhi

pula oleh kepemilikan seperti misalnya pemilik stasiun pertelevisian tentunya akan

menampilkan informasi dan berita yang menguntungkanpihak pemiliknya meskipun

sangat jauh berbeda dengan realitas yang ada.

Khalayak yang menganggap realitas media sama dengan realitas dunia nyata melupakan

kenyataan bahwa media melakukan proses seleksi informasi berlapis-lapis secara ketat

sebelum menyajikannya kepada khalayak. Seleksi tersebut didasari oleh berbagai

pertimbangan, mulai dari pertimbangan atas norma kultural dalam lingkungan sosial,

pertimbangan ideologis organisasi media,  hingga pemenuhan kebutuhan khalayak.

Namun, lebih sering, pertimbangan produksi dan distribusi produk kultural di media

dilandasi oleh motif menangguk keuntungan sebesar-besarnya. Inilah yang terjadi pada

Page 2: SULVINAJAYANTI - P1400212020

stasiun televisi ketika menayangkan program-program tertentu. Dalam industri televisi

dewasa ini, penayangan program semacam itu lebih  didasari oleh motif kuat untuk

menjaring keuntungan besar dengan memenangkan perang rating dalam industri media

(televisi).

Teori-teori media yang tepat dihubungkan dengan persoalan tersebut adalah teori agenda

setting. Teori agenda setting berkaitan dengan konsep framing yang memfokuskan

perhatiannya pada perspektif yang digunakan komunikator dan khalayak utuk

menggambarkan berbagai topic dalam berita sehari-hari. Cara media membingkai sebuah

isu apa yang akan dihadirkan kepada khalayak. Sebagai contoh kasus lumpur lapindo

yang disiarkan oleh salah satu siaran televisi. Stasiun itu menampilkan hal-hal yang

positif saja seperti penanganan lumpu lapindo yang sudah dijalankan yaitu pemberian

ganti rugi kepada korban, padahal sangat berbeda dengan realitas yang ada. Nyatanya

masih banyak korban yang belum mendapatkan ganti rugi. Ini merupakan settingan dari

pemilik statisiun televise tersebut yang juga merupakan pihak dari lumpur lapindo.

2. Bagaimana saudara menjelaskan posisi media massa dalam masyarakat dan posisi

masyarakat dalam media massa. Kaitkan hal tersebut dengan wacana, ideology, dan

hegemoni.

Jelaskan masalah tersebut di atas dengan menampilkan teori yang terkait dengan masalah

tersebut.

Jawaban:

Pada dasarnya media massa ada karena adanya masyarakat, dalam hal ini posisi media

massa dalam masyarakat sangatlah kuat. Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat

membutuhkan media massa dalam kehidupan sehari-hari,entah itu untuk kebutuhan

primer maupun kebutuhan sekunder. Masyarakat memperoleh berita dan informasi

melalui media massa, dan umumnya realitas kehidupan masyarkat digambarkan melalui

media massa. Begitupun sebaliknya posisi masyarakat sangatlah kuat terhadap adanya

media massa. Masyarakat sangat berpengaruh akan informasi dan berita yang disajikan

dalam media massa. Karena informasi dan berita diperoleh dari kehidupan masyarakat.

Page 3: SULVINAJAYANTI - P1400212020

Kaitan hal tersebut dengan wacana, Yaitu hal-hal yang ditampilkan media massa seperti

isu-isu yang ada dalam masyarakat. Posisi media disini yaitu menampilkan berita dan

informasi seputar isu yang berkembang dalam masyarakat pada saat itu. Semakin banyak

masyarakat yang tertarik pada isu tersebut,maka media akan sebisa mungkin

menampilkan informasi terbaru yang ada seputar isu tersebut. Meskipun terkadang

sangatlah berbeda dengan realitasnya, yang peting disini adalah masyarakat akan menjadi

tertarik dengan isi media tersebut.

Kaitan hal tersebut dengan ideology, Yaitu dalam cara berpikir, media menghasilkan

dominasi ideology golongan atas. Hal tersebut didapatkan dengan manipulasi media

terhadap gambaran dan symbol untuk keuntungan golongan yang dominan. Dalam

mementukan ideology media membutuhkan masyarakat untuk mendapatkan berita dan

informasi, ideology disinbi tergantung dari khalayak.

Kaitannya dengan hegemoni, Hegemoni disini merupakan kekuatan media dalam

masyarakat, hegemoni disini merupakan dominasi ideology palsu atau cara berpikir

terhadap kondisi yang sebenarnya. Media sangatlah berpengaruh dalam masyarakat,

karena media bisa mempengaruhi tingkah laku masyarakat. Masyarakat sangatlah mudah

dipengaruhi oleh realitas yang disajikan media.

Teori yang berkaitan dengan hal tersebut adalah teori kultivasi, agenda setting, teori kritis

media dan teori Uses and Gratification. Teori kultivasi yaitu bagaimana media

mempengaruhi masyarakat dengan tayangan-tayangannya. Teori agenda setting yaitu

bagaimana pihak yang kuat bisa mensetting tayangan-tayangan yang menguntungkan

suatu pihak. Semakin kuat posisi seseorang dalam masyarakat maka semakin besar

pengaruhnya dalam media. Sedangkan teori Uses and Gratification dimana masyarakat

mempunyai peranan yang sangat penting dalam memilah isi media. Masyarakat bisa

memilih tanyangan yang dianggapnya bernilai positif, tidak mudah terpengaruh dengan

isu-isu yang ditanyangkan oleh media. Menurut McQuaail yang berhubungan dengan

marxisme klasik disini media dipandang sebagai alat bantu bagi kelas yang dominan

untuk menunjukka kekuatannya dalam menciptakan isi media.