Upload
vhina
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
NAMA : SULVINAJAYANTI – P1400212020
1. Media dalam menampilkan dunia realitas atau nyata sering tidak mampu menampilkan
secara utuh, sehingga itulah media sering melakukan rekonstruksi terhadap dunia nyata
tersebut yang akan di tampilkan ke khalayak.
Jelaskan mengapa demikian, tolong tampilkan teori – teori media yang tepat dan
hubungkan dengan persoalan tersebut.
Jawaban:
Media dalam menampilkan dunia realitas atau nyata sering tidak mampu menampilkan
secara utuh, sehingga itulah media sering melakukan rekonstruksi terhadap dunia nyata
tersebut yang akan di tampilkan ke khalayak. Karena dalam menciptakan isi media
dipengaruhi oleh Hukum dan Politik, Kepemilikan, Pelaku Media, Teknologi dan
Khalayak. Pada dasarnya sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah
menciptakan peristiwa – peristiwa, sehingga media massa merekonstruksi berbagai
realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang
terjadi hingga menjadi cerita atau wacan yang bermakna. Dengan demikian seluruh isi
media merupakan realitas yang telah direkonstruksi dalambentuk wacana yang bermakna.
Media massa menampilkan berita atau informasi sesuai dengan kebutuhan khalayak pada
saat itu, atau yang menjadi topic terhangat dalam kehidupan khalayak sehingga sering
mengabaikan makna yang terkandung dalam isi media massa. Hal tersebut dipengaruhi
pula oleh kepemilikan seperti misalnya pemilik stasiun pertelevisian tentunya akan
menampilkan informasi dan berita yang menguntungkanpihak pemiliknya meskipun
sangat jauh berbeda dengan realitas yang ada.
Khalayak yang menganggap realitas media sama dengan realitas dunia nyata melupakan
kenyataan bahwa media melakukan proses seleksi informasi berlapis-lapis secara ketat
sebelum menyajikannya kepada khalayak. Seleksi tersebut didasari oleh berbagai
pertimbangan, mulai dari pertimbangan atas norma kultural dalam lingkungan sosial,
pertimbangan ideologis organisasi media, hingga pemenuhan kebutuhan khalayak.
Namun, lebih sering, pertimbangan produksi dan distribusi produk kultural di media
dilandasi oleh motif menangguk keuntungan sebesar-besarnya. Inilah yang terjadi pada
stasiun televisi ketika menayangkan program-program tertentu. Dalam industri televisi
dewasa ini, penayangan program semacam itu lebih didasari oleh motif kuat untuk
menjaring keuntungan besar dengan memenangkan perang rating dalam industri media
(televisi).
Teori-teori media yang tepat dihubungkan dengan persoalan tersebut adalah teori agenda
setting. Teori agenda setting berkaitan dengan konsep framing yang memfokuskan
perhatiannya pada perspektif yang digunakan komunikator dan khalayak utuk
menggambarkan berbagai topic dalam berita sehari-hari. Cara media membingkai sebuah
isu apa yang akan dihadirkan kepada khalayak. Sebagai contoh kasus lumpur lapindo
yang disiarkan oleh salah satu siaran televisi. Stasiun itu menampilkan hal-hal yang
positif saja seperti penanganan lumpu lapindo yang sudah dijalankan yaitu pemberian
ganti rugi kepada korban, padahal sangat berbeda dengan realitas yang ada. Nyatanya
masih banyak korban yang belum mendapatkan ganti rugi. Ini merupakan settingan dari
pemilik statisiun televise tersebut yang juga merupakan pihak dari lumpur lapindo.
2. Bagaimana saudara menjelaskan posisi media massa dalam masyarakat dan posisi
masyarakat dalam media massa. Kaitkan hal tersebut dengan wacana, ideology, dan
hegemoni.
Jelaskan masalah tersebut di atas dengan menampilkan teori yang terkait dengan masalah
tersebut.
Jawaban:
Pada dasarnya media massa ada karena adanya masyarakat, dalam hal ini posisi media
massa dalam masyarakat sangatlah kuat. Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat
membutuhkan media massa dalam kehidupan sehari-hari,entah itu untuk kebutuhan
primer maupun kebutuhan sekunder. Masyarakat memperoleh berita dan informasi
melalui media massa, dan umumnya realitas kehidupan masyarkat digambarkan melalui
media massa. Begitupun sebaliknya posisi masyarakat sangatlah kuat terhadap adanya
media massa. Masyarakat sangat berpengaruh akan informasi dan berita yang disajikan
dalam media massa. Karena informasi dan berita diperoleh dari kehidupan masyarakat.
Kaitan hal tersebut dengan wacana, Yaitu hal-hal yang ditampilkan media massa seperti
isu-isu yang ada dalam masyarakat. Posisi media disini yaitu menampilkan berita dan
informasi seputar isu yang berkembang dalam masyarakat pada saat itu. Semakin banyak
masyarakat yang tertarik pada isu tersebut,maka media akan sebisa mungkin
menampilkan informasi terbaru yang ada seputar isu tersebut. Meskipun terkadang
sangatlah berbeda dengan realitasnya, yang peting disini adalah masyarakat akan menjadi
tertarik dengan isi media tersebut.
Kaitan hal tersebut dengan ideology, Yaitu dalam cara berpikir, media menghasilkan
dominasi ideology golongan atas. Hal tersebut didapatkan dengan manipulasi media
terhadap gambaran dan symbol untuk keuntungan golongan yang dominan. Dalam
mementukan ideology media membutuhkan masyarakat untuk mendapatkan berita dan
informasi, ideology disinbi tergantung dari khalayak.
Kaitannya dengan hegemoni, Hegemoni disini merupakan kekuatan media dalam
masyarakat, hegemoni disini merupakan dominasi ideology palsu atau cara berpikir
terhadap kondisi yang sebenarnya. Media sangatlah berpengaruh dalam masyarakat,
karena media bisa mempengaruhi tingkah laku masyarakat. Masyarakat sangatlah mudah
dipengaruhi oleh realitas yang disajikan media.
Teori yang berkaitan dengan hal tersebut adalah teori kultivasi, agenda setting, teori kritis
media dan teori Uses and Gratification. Teori kultivasi yaitu bagaimana media
mempengaruhi masyarakat dengan tayangan-tayangannya. Teori agenda setting yaitu
bagaimana pihak yang kuat bisa mensetting tayangan-tayangan yang menguntungkan
suatu pihak. Semakin kuat posisi seseorang dalam masyarakat maka semakin besar
pengaruhnya dalam media. Sedangkan teori Uses and Gratification dimana masyarakat
mempunyai peranan yang sangat penting dalam memilah isi media. Masyarakat bisa
memilih tanyangan yang dianggapnya bernilai positif, tidak mudah terpengaruh dengan
isu-isu yang ditanyangkan oleh media. Menurut McQuaail yang berhubungan dengan
marxisme klasik disini media dipandang sebagai alat bantu bagi kelas yang dominan
untuk menunjukka kekuatannya dalam menciptakan isi media.