19
BAB I TINJAUAN TEORI A. Latar Belakang Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah Resiko Perilaku Kekerasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Sering tampak klien prilaku kekerasan diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi di bawa ke rumah sakit. Perilaku Kekerasan seperti memukul anggota keluarga/orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah- marah merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan oleh keluarga belum memadai, keluarga seharusnya mendapat pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien (manajemen perilaku kekerasan). Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995). Prilaku kekerasan adalah suatu bentuk prilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun 1

TAK RPK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rpk

Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

BAB ITINJAUAN TEORI

A. Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah Resiko Perilaku Kekerasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Sering tampak klien prilaku kekerasan diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi di bawa ke rumah sakit. Perilaku Kekerasan seperti memukul anggota keluarga/orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah-marah merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan oleh keluarga belum memadai, keluarga seharusnya mendapat pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien (manajemen perilaku kekerasan).

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).

Prilaku kekerasan adalah suatu bentuk prilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Prilaku kekerasan dapat di lakukan secara verbal, di arahkan pada diri sendiri,orang lain dan lingkungan (modul MPKPT).

Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama yang bertujuan untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal antara anggota yang memiliki karakteristik yang sama.

TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).

B. Tanda dan gejala prilaku kekerasan

1. Data prilaku kekerasan dapat di peroleh melalui observasi atau wawancara tentang prilaku berikut ini:

a. Fisik

1) Mata melotot atau pandangan tajam

2) Tangan mengepal

3) Rahang mengatup

4) Wajah memerah

5) Postur tubuh kaku

b. Verbal

1) Mengancam

2) Mengumpat dengan kata-kata kotor

3) Suara keras

4) Bicara kasar, ketus

c. Perilaku

1) Menyerang orang lain

2) Melukai diri sendiri/orang lain

3) Merusak lingkungan

4) Amuk/agresif

d. Faktor yang Berhubungan

1) Ketidakmampuan mengendalikan dorongan amarah

2) Stimulus lingkungan

3) Konflik interpersonal

4) Status mental

5) Putus obat

6) Penyalahgunaan narkotik/alkoholik

e. Data Utama

1) Sikap bermusuhan

2) Melukai diri/orang lain

3) Merusak lingkungan

4) Perilaku amuk/agresifC. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

Diagnosa keperawatan sesuai dengan data yang di dapat dan saat itu tidak melakukan prilaku kekerasan tetapi pernah melakukan perilaku kekerasan dan belum mempunyai kemampuan mencegah atau mengontrol prilaku kekerasan tersebutD. Tindakan keperawatan

1. Tujuan

a. Pasien dapat mengindentifikasi penyebab prilaku kekerasan

b. Pasien dapat mengindentifikasi tanda tanda prilaku kekerasan

c. Pasien dapat menyebutkan jenis jenis prilaku kekerasan yang pernah pasien lakukan

d. Pasien dapat menyebutkan akibat dari prilaku kekerasan yang di lakukan

e. Pasien dapat mencegah dan mengontrol prilaku kekerasan

f. Pasien dapat mencegah/ mengontrol prilaku kekerasan secara fisik, spritual, sosial dan dengan terapi psikofarmaka.

2. Strategi pelaksanaan

a. Sp 1: Membina hubungan saling percaya, indentifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang di rasakan , prilaku kekerasan yang di lakukan,

b. Sp 2: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secara fisik ke 1 dan secara fisik ke 2 Latihan secara fisik 1: tarik nafas dalam Latihan secara fisik 2 : pukul kasur dan bantal Susun jadwal kegiatan harianc. Sp 3: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secar sosial /verbal Evaluasi jadwal harian untuk 2 cara fisik Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal : menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan denga baik Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbald. Sp 4: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secara spritual Diskusikan hasil mengontrol prilaku kekerasan secar fisik dan sosial Latihan solat dan berdoa Buat latihan solat dan berdoae. Sp 5: Latih mengontrol prilaku kekerasan dengan obat Evaluasi jadwal kegiatan pasien untuk untuk cara mencegah marah yang sudah di latih Latih pasien minum obat dengan teratur dengan lima benar Susun jadwal minum obatBAB 2

PROPOSAL PERENCANAAN

TAK (SESI II )A. Definisi

TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptifisiB. Aktifitas

1. TAK stimulasi persepsi : mengenal prilaku kekerasan yang biasa di lakukan

2. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan fisik

3. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan sosial

4. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan spritual

5. TAK stimulasi persepsi : Mencegah prilaku kekerasan dengan patuh mengkonsumsi obatC. Prinsip TAK

Prinsip yang di gunakan dalan TAK adalah : homogen (pasien yang sejenis dengan ganguan stimulasi persepsi prilaku kekerasan)

D. Persiapan melakukan TAK1. Persyaratan Umum kriteria peserta

Klien yang tidak terlalu gelisah.

Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi Aktifitas Kelompok

Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil

Klien tenang dan kooperatif

Kondisi fisik dalam keadaan baik

Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

Klien yang dapat memegang alat tulis2. Tata Tertib :

Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK Berpakaian rapi dan bersih Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan TAK Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka peserta tersebut diganti peserta cadangan Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak dapat diganti oleh peserta cadangan. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih dulu dan berbicara setelah dipersilahkan. TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 09.00 sampai selesai.3. Kriteria Hasila. Evaluasi Struktur Kondisi lingkungan tenang Posisi tempat di Pendopo Ruang Elang Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan Alat yang digunakan dalam kondisi baik Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.b. Evaluasi Proses Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir. Leader mampu memimpin acara. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi masalah. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhirc. Evaluasi HasilDiharapkan 75% dari kelompok mampu: Menjelaskan apa yang sudah dijelaskan oleh Leader Menyampaikan dan mempraktikan kegiatan kembali4. Pengorganisasiana. Pelaksanaan :Hari/Tanggal: Kamis, 30 April 2015Waktu

: Pkl. 09.00 WIB s.d selesaiAlokasi waktu: Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)Tempat

: ruang rekreasi ruang EnggangJumlah klien: 6 orangb. Tim Terapi1) Leader

: Putri RahayuUraian tugas: Mengkoordinasi seluruh kegiatan Memimpin jalannya terapi kelompok Memimpin diskusi2) Co-leader: Puji Resti NoviantiUraian tugas: Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang Membantu memimpin jalannya kegiatan Menggantikan leader jika terhalang tugas3) Observer: Suci SafitriUraian tugas: Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan evaluasi kelompok4) Fasilitator: Rinkanarsi Sudata

Nurul Wahidah

Yuly Fajar Sari

Veronica Panirman

Warihardi

Zainab

Uraian tugas: Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan Membimbing kelompok selama permainan diskusi Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalahc. Tim Peserta

Nama Peserta Terapi Aktivitas Kelompok:

Dus Samad Agus Khairudin Suhardi MartinusBAB IIIRENCANA KEGIATANJenis TAK : Stimulasi persepsi: prilaku kekerasan

Sesi 2

: Mencegah Prilaku Kekerasan Fisik

A. Tujuan

1. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dilakukan klien.2. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan3. Klien dapat mendemontrasikan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan.B. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran dan saling berhadapan2. Waktu dan tempatHari/Tanggal: Kamis, 30 April 2015

Waktu

: 09.00 WIB sampai selesaiTempat

: Ruang rekreasi ruang Enggang3. Alat Papan nama pasien dan terapis Buku catatan Jadwal kegiatan klien Sedotan Kertas origami Double tip Penggaris Botol Pita 4. Metode Dinamika kelompok Diskusi dan tanya jawab Bermain peran/stimulasiC. Persiapan

1. Mengingat kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1 dan sesi 22. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuanD. Orientasi1. Salam terapeutik

Selamat pagi semuanya, perkenalkan kami mahasiswa yang mengadakan terapi aktivitas kelompok pada pagi ini

2. Klien dan terapis (pakai papan nama)Kita kan sudah memperkenalkan nama kita masing-masing, bagaimana kalau bapak dan abang yang di sini memperkenalkan namanya masing-masing juga? Baiklah, siapa namanya yang disana?.......

3. Evaluasi validasi Menanyakan perasaan klien saat iniBagaimana keadaannya pagi ini? Apakah tidurnya semalam nyenyak? Bagus

Saya mau menanyakan masalah apa saja yang dirasakan anda dan ada kejadian perilaku kekerasan apa yang anda ketahui..?

4. Kontrak Menjelaskan tujuan kegiatan , yaitu cara fisik untuk mencegah prilaku kekerasanTujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui apa saja itu perilaku kekerasan, apa saja penyebabnya, dan bagaimana kita mengontrol perilaku kekerasan tersebut. Apakah semuanya mengerti?

Menjelaskan aturan main berikut:Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan kurang-lebih hanya 45 menit. Setiap klien wajib mengikuti kegiatan dari awal sampai selesaiE. Tahap kerja Mediskusikan kegiatan fisik yang biasa di lakukan oleh klien :Kegiatan apa saja yang di lakukan bapak dan abang jika di rumah? Bersih-bersih? Olah raga? Atau kegiatan berkebun? Bagus

Abang dan bapak di sini, kegiatan dapat digunakan untuk menyalurkan kemarahan contohnya yaitu tarik napas dalam, menjemur/memukul bantal, menyikat kamar mandi, main bola, senam dan kegiatan lainnya.

Bagaimana kalau kita memilih kegiatan yang dapat dilakukan? Dan kita praktikan ya? Terapis mempraktikkan Klien melakukan demontrasi Menanyakan perasaan klien setelah mempraktekkan cara menyalurkan kemarahan.Bagaiman perasaannya setelah melakukan aktivitas tadi? Bagus

Memberikan pujian pada peran serta klien. Upayakan semua klien berperan aktifF. Tahap terminasi1. Evaluasi terapis menayakan perasaan klien setelah mengikuti TAKBagaimana perasaan yang lain setelah melakukan kegiatan yang sudah di ajarkan tadi? Saya ingin bertanya cara lain untuk mencegah perilaku kekaran apa saja..?

2. Tindak lanjut menganjurkan klien menggunakan cara yang telah di pelajari jika stimulus penyebab prilaku kekerasan.bagaimana kalau kita gunakan kegiatan sehari-hari ini untuk menyalurkan emosi kita? Bagaimana..?

menganjurkan klien melatih secara teratur cara yang telah di pelajari memasukkan pada jadwal kegiatan perawat.Bagaimana kalau kita memasukan kegiatan ini ke dalam jadwal harian pasien? Bagus..

3. Kontrak yang akan datang menyepakati belajar cara yang baru yang sehat untuk mencegah prilaku kekerasanNanti siang kita akan belajar tentang mengontrol prilaku kekerasan dengan cara yang lain ya, apakah abang dan bapak setuju?

menyepakati kontrak waktu dan tempat TAK berikutnya

Nanti siang maunya jam berapa? Bagaimana kalau setelah istirahat? Maunya dimana? Bagaimana kalau kita melakukannya di sini saja ya?

Baiklah sampai jumpa nanti siang, terima kasih..!!!

G. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimualsi persepsi prilaku kekerasan Sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah kemampuan mencegah prilaku keekrasan secara fisik.

2. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien : contoh klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi persepsi prilaku kekerasan . klien mampu mempraktekkan tarik nafas dalam, terapi belum mampu mempraktikkan pukul kasur atau bantal. Anjurkan klien untuk mempraktekkan di ruang rawat ( buat jadwal kegiatan)

Gambar Setting Tempat

Keterangan gambar:

: Leader

: Co-Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien

O

L

CL

K

F

F

K

K

F

K

F

K

F

K

F

L

CL

O

F

K

9