Upload
indra-yudhistira
View
78
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Chapter V - Thesis Descriptive Research about Double bisokop TransTV
Citation preview
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah peneliti membahas dan menganalisa hasil kuesioner yang
dijawab oleh 83 responden di Perum. Gunung Putri Permai RW.09, maka
berikut adalah kesimpulan hasil analisis dan pembahasan:
1. Persepsi Pemirsa berdasarkan Dimensi Sensasi (Keasyikan)
Persepsi Pemirsa terhadap Program Double Bioskop TransTV
berdasarkan dimensi sensasi (keasyikan) berada pada ukuran rata-rata
(Central Tendency) sebesar 3.74, sehingga kecenderungan persepsi
pemirsa menyetujui bahwa Program Double Bioskop TransTV ini memiliki
sensasi (keasyikan) tersendiri untuk disaksikan.
Pemirsa menilai program Double Bioskop TransTV sudah dapat
memuaskan dan menghibur pemirsa karena memiliki kualitas yang
sangat baik dari segi gambar dan suara yang disajikan. Meskipun
penayangannya kurang tepat waktu (khususnya pada sesi pertama pukul
21.00 WIB) dan film-film yang disajikan kurang eksklusif (kebanyakan re-
run). Namun, dengan selalu menghadirkan film spesial pada moment-
moment tertentu dengan tema cerita (genre) yang beragam membuat
program ini memiliki sensasi (keasyikan) tersendiri untuk disaksikan.
83
84
2. Persepsi Pemirsa berdasarkan Dimensi Atensi (Minat).
Minat pemirsa terhadap Program Double Bioskop TransTV
berdasarkan dimensi atensi (minat) berada pada ukuran rata-rata (Central
Tendency) sebesar 3.35, sehingga kecenderungan persepsi pemirsa
biasa saja pada atensi (minat) untuk menyaksikan Program Double
Bioskop TransTV ini setiap harinya.
Pemirsa menilai Program Double Bioskop TransTV khususnya pada
film-film dan tema cerita (genre) yang ditayangkan setiap harinya cukup
menarik minat pemirsa. Akan tetapi, minat pemirsa menyaksikan program
ini cenderung lebih banyak pada sesi pertama (pukul 21.00 WIB)
dibandingkan sesi kedua (pukul 23.00 WIB), hal tersebut dikarenakan
penayangan pada sesi kedua dinilai pemirsa terlalu larut malam. Terlebih
durasi jeda iklan yang lama dan pemutaran film-film re-run yang sering
ditayangkan dinilai membosankan, membuat program ini kurang menarik
atensi (minat) pemirsa untuk menyaksikannya.
3. Persepsi Pemirsa berdasarkan Dimensi Memori (Ingatan).
Persepsi Pemirsa terhadap Program Double Bioskop TransTV
berdasarkan dimensi memori (ingatan) berada pada ukuran rata-rata
(Central Tendency) sebesar 3.41, sehingga kecenderungan persepsi
pemirsa menyetujui bahwa keseluruhan Program Double Bioskop
TransTV ini membuat kesan yang baik dalam memori (ingatan) pemirsa.
85
Pemirsa menilai keseluruhan Program Double Bioskop TransTV
membuat kesan yang baik pada memori (ingatan) pemirsa khususnya
pada program pendukung seperti promosi program (info commercial) dan
acara kuis. Penayangan acara kuis Program Double Bioskop TransTV
sudah dihentikan sekarang, namun acara tersebut sangat meraih
perhatian pemirsa sebelumnya dengan hadiah-hadiah menarik yang
ditawarkan. Selain itu, promosi program (info commercial) yang berfungsi
sebagai panduan pemirsa menyaksikan film-film yang akan ditayangkan
terbukti efektif membantu pemirsa.
5.2 Saran
Dari hasil analisis penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran
berdasarkan beberapa pendapat responden agar Program Double Bioskop
TransTV semakin inovatif, berkualitas dan berkembang menjadi salah satu
program acara ter-favorite pemirsa, antara lain:
1. Program Double Bioskop TransTV bila dilihat dari aspek kualitas saat ini
sebenarnya sudah cukup baik, namun diharapkan agar Program Double
Bioskop TransTV dapat menayangkan film-film Box Office terbaru yang
ditayangkan secara eksklusif 6 atau 12 bulan setelah penayanganya di
Bioskop Indonesia.
2. Pemotongan adegan film yang sering dilakukan pada penayangan
Program Double Bioskop TransTV diharapkan agar dikurangi, karena
86
selain dapat mengganggu alur cerita film hal tersebut juga dapat
mempengaruhi keasyikan pemirsa menyaksikan program ini.
3. Penayangan acara kuis yang kini telah dihentikan, diharapkan agar tetap
dipertahankan dan lebih dikembangkan baik dari segi format, tampilan
serta hadiah-hadiah yang ditawarkan supaya dapat menarik minat dan
perhatian pemirsa lebih banyak lagi.
4. Durasi jeda iklan (commercial breaks) diharapkan diatur agar tidak lama,
karena sangat membosankan dan mengakibatkan pemirsa cenderung
memindahkan saluran televisi (zapping).
5. Penayangan Program Double Bioskop TransTV khususnya pada sesi
pertama (pukul 21.00 WIB) yang sering tidak tepatnya waktu, diharapkan
di minimalisir agar sesuai jadwal penayangan yang ditentukan.
6. Jadwal penayangan Program Double Bioskop TransTV diharapkan agar
disesuaikan menjadi pukul 20.00 WIB pada sesi pertama dan pukul 22.00
WIB pada sesi kedua. Hal tersebut dikarenakan penempatan waktu
penayangan film khususnya disesi kedua yaitu pada pukul 23.00 WIB
dinilai pemirsa terlalu larut malam.