62
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM TENTANG MOBILISASI DINI DI KLINIK MOJOSONGO SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusunoleh : YOSSI KRISTANTI NIM :B10 060 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

  • Upload
    lamtu

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM

TENTANG MOBILISASI DINI DI KLINIK

MOJOSONGO SURAKARTA

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusunoleh :

YOSSI KRISTANTI

NIM :B10 060

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM

TENTANG MOBILISASI DINI DI KLINIK

MOJOSONGO SURAKARTA

TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

YOSSI KRISTANTI

NIM : B10 060

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal 2013

Pembimbing

(AMBARSARI, S.ST)

NIK. 201087048

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM

TENTANG MOBILISASI DINI DI KLINIK

MOJOSONGO SURAKARTA

TAHUN 2013

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

YOSSI KRISTANTI

NIM B10 060

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal 2013

PENGUJI I PENGUJI II

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) (AMBARSARI, S.ST)

NIK. 200582015 NIK. 201087048

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK. 200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

iv

KATA PENGANTAR

Pujisyukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Immediate

Puerperium Tentang Mobilisasi Dini di Klinik Mojosongo Surakarta 2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilimah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimah kasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti, SKM. M.Kes, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari SST, selaku pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

4. Bapak dr. Ade Chandra Purnama selaku Kepala Klinik Mojosongo Surakarta

yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas

segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

vi

Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Yossi Kristanti

B10 060

TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIETE PUERPERIUM

TENTANG MOBILISASI DINI DI KLINIK

MOJOSONGO SURAKARTA

TAHUN 2013

xiv + 46 Halaman + 16 Lampiran + 4 Tabel + 2 Gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati urutan

tertinggi di ASEAN yaitu 228/100.000 kelahiran hidup. Disebabkan oleh

perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%), komplikasi masa

puerperium (5%). Untuk menghindari komplikasi masa puerperium diantaranya

melakukan mobilisasi dini, karena dapat mengurangi kejadian komplikasi

kandung kemih, konstipasi, trombosis vena puerperalis, dan emboli pulmonalis.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2012 di

Klinik Mojosongo Surakarta berhasil mewawancarai 9 ibu immediate puerperium

dengan hasil 5 ibu immediate puerperium (55,6%) kurang mengetahui tentang

mobilisasi dini.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

immediate puerperium tentang mobilisasi dini di Klinik Mojosongo Surakarta

pada kategori baik, cukup dan kurang.

Metode penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian

di Klinik Mojosongo Surakarta pada tanggal 9 Januari – 25 Februari 2013. Jumlah

sampel sebanyak 30 ibu immediate puerperium, dengan teknik pengambilan

sampel menggunakan metode total sampling. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah kuesioner tertutup, sedangkan untuk analisis data menggunakan

analisis univariat dengan bantuan SPSS.

Hasil penelitian : “Pengetahuan Ibu Immediate Puerperium tentang Mobilisasi

Dini di Klinik Mojosongo Surakarta” menunjukkan dari 30 responden mempunyai

pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 5 responden (16,7%), cukup sebanyak

17 responden (56,6%) dan kurang sebanyak 8 responden (26,7%).

Kesimpulan : Pengetahuan ibu immediate puerperium tentang mobilisasi dini di

Klinik Mojosongo Surakarta sebagian besar pada kategori cukup yaitu 17

responden (56,6%) hal ini dipengaruhi oleh kurangnya informasi/media massa dan

pengalaman tentang mobilisasi dini pada ibu immediate puerperium.

Kata Kunci : Pengetahuan, ImmedietePuerperium, Mobilisasi Dini

Kepustakaan : 21 literatur (Tahun 2005 s/d 2011 )

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO “ Selalu tetap bernafas bebas meraih mimpi setinggi langit biru tanpa awan hitam

penuh awan putih ”

(Youckisstanti_SheGreenGirl)

PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga terwujud karya tulis ilmiah

ini.

2. Bapak dan Ibu tercinta dan tersayang, yang telah

memberikan doa, semangat, materiel, dan kasih

sayangnya.

3. Mbk Def dan mz Ocir yang selalu memberi

motivasi untuk kelancaran dan doanya.

4. Dx Osin yang selalu tante kangenin, yang selalu

ganggu tante dan coret-coret tugas tante.

5. Ibu Ambarsari SST terimakasih atas bimbingannya

selama ini.

6. Ibu Eni Rumiyati SST terimakasih atas acc

askebnya.

7. Teman-teman kos dan bim-bim terima kasih atas

motivasinyan, doanya dan bantuannya selama ini.

8. Almamaterku tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Yossi Kristanti

Tempat/ TanggalLahir : Grobogan, 21 Desember 1991

Agama : Islam

JenisKelamin : Perempuan

Alamat : DesaKetangirejo RT01/RW 05, Godong,

Grobogan, Purwodadi

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 2 Ketangirejo LULUS TAHUN 2004

2. SMP Negeri 2 Godong LULUS TAHUN 2007

3. SMA Negeri 1 Karangrayung LULUS TAHUN 2010

4. STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatantahun 2010

Prodi DIII Kebidanan

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGATAR ..................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Perumusan masalah ............................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................................... 8

1. Pengetahuan ................................................................................. 8

a. Pengertian ............................................................................... 8

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

x

b. Tingkatan pengetahuan .......................................................... 8

c. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan .................. 9

d. Cara memperoleh pengetahuan .............................................. 10

2. Masa nifas .................................................................................... 13

a. Pengertian .............................................................................. 13

b. Periode nifas .......................................................................... 14

c. Tahapan masa nifas ( Post partum / Puerperium ) ................ 14

d. Kunjungan masa nifas normal ............................................... 15

e. Perubahan atau adaptasi masa nifas ...................................... 16

f. Kebutuhan Dasar dalam Masa Nifas ...................................... 17

3. Mobilisasi Dini ............................................................................. 24

a. Pengertian ............................................................................. 24

b. Tujuan Mobilisasi Dini ........................................................ 24

c. Manfaat Mobilasi Dini ......................................................... 25

d. Dampak Mobilisasi Dini ...................................................... 25

e. Latihan Mobilisasi Pasca Persalinan .................................... 25

B. Kerangka Teori................................................................................... 27

C. Kerangka Konsep ............................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 28

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ......................... 20

D. Instrumen Penelitian........................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 34

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

xi

F. Variabel Penelitian ............................................................................. 35

G. Definisi Operasional........................................................................... 36

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 37

I. Etika Penelitian .................................................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ............................................................................... 41

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 41

C. Pembahasan ........................................................................................ 42

D. Keterbatasan dan Kendala .................................................................. 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 45

B. Saran ................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner ......................................................................... 34

Tabel 3.2 Definisi Operasional ...................................................................... 36

Tabel 4.1 Mean dan Standart Deviasi ............................................................ 42

Tabel 4.2 Tingkat pengetahuan ibu immediate puerperium tentang Mobilisasi

Dini di Klinik Mojosongo Surakarta ............................................. 42

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 27

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 28

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Tabulasi Uji Coba Kuesioner Tentang Mobilisasi Dini

Lampiran 7. Correlations Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 8. Tabel Nilai r Product Moment

Lampiran 9. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 10. Surat Balasan Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 11. Lembar Surat Permohonan Responden

Lampiran12. Lembar Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran13. Lembar Kuesioner

Lampiran14. Tabulasi Kuesioner Pengetahuan Ibu Immediete Puerperium

Tentang Mobilisasi Dini

Lampiran15. Perhitungan Manual

Lampiran16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

G. Latar Belakang

Berdasarkan survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati urutan tertinggi

di ASEAN yaitu 228/100.000 kelahiran hidup. Ini menunjukan penurunan

yang signifikan dari tahun ke tahun. Sementara target Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) adalah sebesar 226/100.000

kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia dikenal

dengan trias klasik antara lain di sebabkan oleh perdarahan (28%),

eklamsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%), komplikasi masa

puerperium (5%) (Depkes RI, 2010).

Masa nifas setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari

menurut hitungan awam merupakan masa nifas. Masa ini penting sekali

untuk terus dipantau. Nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama

halnya seperti masa haid. Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah

plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan seperti keadaan

sebelum hamil (Saleha, 2009).

Menurut Manuaba (2007), masa nifas disebut juga masa post partum

atau puerperium adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan

plasenta keluar dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai

dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan,

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

2

yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya

berkaitan saat melahirkan. Masa puerperium normal adalah waktu yang

diperlukan agar organ genetalia interna ibu kembali normal secara

anatomis dan fungsional, yaitu sekitar 6 minggu (Suherni, 2008).

Menurut Jannah (2011), mobilisasi dini adalah suatu upaya

mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing

untuk mempertahankan fungsi fisiologis. Mobilisasi dini adalah kebijakan

untuk selekas mungkin membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya

dan membimbingnya berjalan (Suparyanto, 2011). Menurut

Lailatulfitriyah (2009), dampak imobilisasi dini diantara lain kelainan

bawaan pada pengembangan jaringan (atelektasis), gangguan pernafasan

(pneumonia), sulit buang air besar dan buang air kecil, dan distensia

lambung.

Mobilisasi dini dapat mengurangi kejadian komplikasi kandung

kemih, konstipasi, trombosis vena puerperalis, dan emboli pulmonalis. Di

samping itu ibu merasa lebih sehat dan kuat serta dapat segera merawat

bayinya. Ibu harus didorong untuk berjalan dan tidak hanya duduk di

tempat tidur (Bahiyatun, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Klinik

Mojosongo Surakarta data ibu nifas bulan Januari sampai September 2012

sebanyak 267 ibu nifas dan rata-rata jumlah ibu nifas tiap bulannya

sebanyak 30 ibu nifas. Berdasarkan wawancara pada tanggal 11 Oktober

2012 kepada 9 ibu Immediate Puerperium didapatkan hasil 4 ibu

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

3

Immediate Puerperium (44,4 %) sudah mengetahui tentang mobilisasi dini

dan 5 ibu Immediate Puerperium (55,6 %) kurang mengetahui tentang

mobilisasi dini.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Immediate Puerperium tentang Mobilisasi Dini

di Klinik Mojosongo Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu

Immediate Puerperium tentang Mobilisasi Dini di Klinik Mojosongo

Surakarta Tahun 2013?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Immediate Puerperium tentang

mobilisasi dini di Klinik Mojosongo Surakarta Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan ibu Immediate Puerperium tentang

mobilisasi dini pada tingkat baik

b. Mengetahui pengetahuan ibu Immediate Puerperium tentang

mobilisasi dini pada tingkat cukup baik

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

4

c. Mengetahui pengetahuan ibu Immediate Puerperium tentang

mobilisasi dini pada tingkat kurang baik

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Menambah ilmu mengenai pengetahuan ibu Immediate Puerperium

tentang mobilisasi dini.

2. Bagi peneliti

a. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai tingkat

pengetahuan ibu Immediate Puerperium tentang mobilisasi dini.

b. Mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian

mengenai pengetahuan ibu Immediate Puerperium tentang

mobilisasi dini.

3. Bagi institusi

a. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk

menambah bahan pustaka serta meningkatkan pengetahuan dan

wawasan bagi mahasiswa serta pembaca pada umumnya tentang

pengetahuan ibu Immediate Puerperium tentang mobilisasi dini.

b. Bagi Penyelenggara Pelayanan

Dapat dijadikan masukan kepada pemberi layanan kesehatan untuk

memberikan pelayanan kepada pengguna pelayanan kesehatan,

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

5

khususnya dalam memberikan penyuluhan tentang mobilisasi dini

pada ibu pasca melahirkan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh

1. Rosalita Pratiwi (2009), dengan judul “Pengetahuan Ibu Immediate

Puerperium tentang mobilisasi dini di BPS Suratini Soewarno”.

Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan jumlah

populasi 19 ibu nifas dengan teknik pengambilan sampel total

sampling dan Jumlah sampel yang digunakan 19 responden. Hasil

penelitian secara umum dengan pengetahuan baik 3 responden

(15,8%), pengetahuan cukup baik 11 responden (57,9%), pengetahuan

kurang baik 5 responden (26,3%).

2. Astika Umi Rahayu (2012), dengan judul “Pengetahuan Ibu Immediate

Puerperium tentang mobilisasi dini di RSUD Surakarta”. Metode yang

digunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah populasi 70

ibu nifas dengan teknik pengambilan sampel total sampling dan

Jumlah sampel yang digunakan 70 responden. Hasil penelitian secara

umum dengan pengetahuan baik 12 responden (17,14%), pengetahuan

cukup 46 responden (65,72%), pengetahuan kurang 12 responden

(17,14%).

Perbedaan antara keaslian dengan penelitian adalah waktu, lokasi

penelitian, populasi dan sampel. Penelitian ini dilakukan di Klinik

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

6

Mojosongo Surakarta, waktu penelitian dilakukan pada tanggal 9 Januari

– 25 Februari 2013, dengan jumlah populasi sebanyak 30 responden dan

sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Adapun

persamaannya yaitu pada metode penelitian menggunakan deskriptif

kuantitatif dengan teknik pengambilan sampelnya Total sampling. Hasil

penelitian secara umum dengan pengetahuan baik 5 responden (16,7%),

pengetahuan cukup 17 responden (56,6%), pengetahuan kurang 8

responden (26,7%).

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian Karya Tulis Ilmiah ini secara berurutan meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan teori tentang pengetahuan,

masa nifas (Immediate Puerperium), mobilisasi dini,

kerangka teori, kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan

sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data,

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

7

variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan

dan analisis data, etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum, hasil penelitian,

pembahasan, keterbatasan dan kendala.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

b. Pengertian

Pengetahuan (knowlegde) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekadar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa

manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

c. Tingkatan pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan memiliki 6 tingkatan,

yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu obyek bukan hanya sekedar tahu obyek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang

tersebut dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek

tersebut.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek

yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

9

prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan dalam suatu hubungan kemampuan

seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu

hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan

yang dimiliki.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek tertentu.

d. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan antara lain :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

10

2) Informasi / Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan.

3) Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

5) Pengalaman

Suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan

cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan

yang diperolehnya semakin membaik.

e. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh pengetahuan

antara lain :

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

11

1) Cara tradisional atau nonilmiah

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

beberapa kemungkinan dalam memecahan masalah, dan

apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil akan, dicoba

kemungkinan yang lain.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan (otoritas)

Sumber pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pada

pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau

ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

e) Cara akal sehat (Common Sense)

Sumber pengetahuan yang kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran dengan menggunakan

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

12

akal sehat.

f) Kebenaran melalui wahyu

Kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi

dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan

manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran yang diperoleh manusia secara cepat sekali

melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berfikir tetapi hanya berdasarkan intuisi

atau suara hati atau bisikan hati saja.

h) Melalui jalan pikiran

Manusia telah menggunakan penalaran dalam memperoleh

pengetahuan, atau dengan kata lain dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan

pikirannya.

i) Induksi

Proses penarikan kesimpulan yang mulai dari pernyataan-

pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

j) Deduksi

Pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum

ke khusus.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

13

2) Cara modern atau cara ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

dengan metode penelitian ilmiah atau lebih populer disebut

metodologi penelitian (research methodology).

2. Masa nifas

a. Pengertian

Masa nifas setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40

hari menurut hitungan awam merupakan masa nifas. Masa ini

penting sekali untuk terus dipantau. Nifas merupakan masa

pembersihan rahim, sama halnya seperti masa haid. Masa nifas

(puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan seperti keadaan sebelum hamil

(Saleha, 2009).

Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium

adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar

dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan

pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan,

yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya

berkaitan saat melahirkan (Manuaba, 2007).

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

14

b. Periode nifas

Menurut Saleha (2009), tahapan yang terjadi pada masa nifas

adalah :

1) Periode Immediate Puerperium

Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada

masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya pendarahan

karena atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus

melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokia,

tekanan darah, dan suhu.

2) Periode Early Puerperium (24 jam – 1 minggu)

Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan

normal, tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak

demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu

dapat menyusui dengan baik.

3) Periode Late Puerperium (1 minggu – 5 minggu)

Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan

pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.

c. Tahapan masa nifas ( Post partum / Puerperium )

Menurut Sulistyawati (2009), tahapan masa nifas dibagi menjadi 3

tahap, yaitu :

1) Puerperium dini : Masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah

diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam,

dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

15

2) Puerperium intermedial : Masa kepulihan menyeluruh alat-alat

genetalia yang lamanya sekitar 6-8 minggu.

3) Remote puerperium : Masa yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna, terutama bila ibu selama hamil atau waktu

persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat

sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan.

d. Kunjungan masa nifas normal

Menurut Ambarwati (2010), kunjungan masa nifas paling

sedikit 4 kali kunjungan yang dilakukan untuk menilai status ibu

dan BBL, untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-

masalah yang terjadi dalam masa nifas.

1) Kunjungan I (6-8 jam PP)

a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

b) Pemantauan keadaan umum ibu.

c) Melakukan hubungan antara bayi dan ibu (Bonding

Attatcment).

d) Asi ekslusif.

2) Kunjungan II (6 hari PP)

a) Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus

berkontraksi, fundus dibawah umbilicus dan tidak ada

tanda-tanda perdarahan abnormal.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan

abnormal.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

16

c) Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.

d) Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi.

e) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak

memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

3) Kunjungan III (2 minggu PP)

a) Memastikan involusi berjalan normal, uterus berkontraksi,

fundus dibawah umbilicus dan tidak ada tanda-tanda

perdarahan abnormal.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan

Abnormal.

c) Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.

d) Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi.

e) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak

memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

4) Kunjungan IV (6 minggu PP)

a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang

dialami.

b) Memberikan konseling untuk KB secara dini, imunisasi,

senam nifas, dan tanda-tanda bahaya yang dialami oleh ibu

dan bayi.

e. Perubahan atau adaptasi masa nifas

1) Involusi atau adaptasi dan pengeluaran lochea

2) Perubahan fisik

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

17

3) Laktasi

4) Perubahan sistem tubuh

5) Perubahan psikologis

f. Kebutuhan Dasar dalam Masa Nifas

Menurut Saleha (2009), ada tujuh kebutuhan ibu nifas antara lain :

1) Nutrisi dan Cairan

Pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian yang

serius, karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat

penyembuhan ibu dan sangat mempengaruhi susunan air susu.

Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup

kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan.

Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi

sebagai berikut :

a) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.

b) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan

protein, mineral, dan vitamin yang cukup.

c) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.

d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi,

setidaknya selama 40 hari pascapersalinan.

e) Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat

memberikan vitamin A bayinya melalui ASI.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

18

2) Ambulasi

Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar

secepat mungkin bidan membimbing ibu postpartum bangun

dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin

untuk berjalan. Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu

postpartum telentang di tempat tidurnya selama 7-14 hari

setelah melahirkan. Ibu postpartum sudah diperbolehkan

bangun dari tempat tidur dalam 24-28 jam postpartum.

Keuntungan early ambulation adalah sebagai berikut :

a) Ibu merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.

b) Early ambulation memungkinkan kita mengajarkan ibu

cara merawat anaknya selama ibu masih di rumah sakit.

Misalnya : memandikan, mengganti pakaian, dan memberi

makan.

c) Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomis).

Menurut penelitian-penelitian yang saksama, early

ambulation tidak mempunyai pengaruh yang buruk, tidak

menyebabkan perdarahan yang abnormal, tidak

mempengaruhi penyembuhan luka episiotomi atau luka

diperut, serta tidak memperbesar kemungkinan prolapsus.

Early ambulation tentu tidak dibenarkan pada ibu

postpartum dengan penyulit, misalnya anemia, penyakit

jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

19

Penambahan kegiatan dengan early ambulation harus

berangsur-angsur, jadi bukan maksudnya ibu segera

setelah bangun dibenarkan mencuci, memasak, dan

sebagainya.

3) Eliminasi

a) Buang Air Kecil (BAK)

Ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam

postpartum. Jika dalam 8 jam postpartum belum berkemih

atau sekali berkemih melebihi 100 cc, maka dilakukan

kateterisasi. Akan tetapi, kalau ternyata kandung kemih

penuh, tidak perlu menunggu 8 jam untuk kateterisasi.

Berikut ini sebab-sebab terjadinya kesulitan berkemih

(retensio urine) pada ibu postpartum :

(1) Berkurangnya tekanan intraabdominal.

(2) Otot-otot perut masih lemah.

(3) Oedema pada uretra.

(4) Dinding kandung kemih kurang sensitif.

b) Buang Air Besar (BAB)

Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar

(defekasi) setelah hari kedua postpartum. Jika hari ketiga

belum juga BAB, maka perlu diberi obat pencahar per oral

atau per rektal. Jika setelah pemberian obat pencahar

masih belum bisa BAB, maka dilakukan klisma (huknah).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

20

4) Personal Higiene

Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap

infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk

mencegah terjadinya infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian,

tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untuk tetap dijaga.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga

kebersihan diri ibu postpartum adalah sebagai berikut :

a) Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan seluruh

tubuh, terutama perineum.

b) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah

kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu

mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva

terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian

membersihkan daerah sekitar anus. Nasihat ibu untuk

membersihkan vulva setiap selesai buang air kecil atau

besar.

c) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut atau

pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan

ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan

dibawah matahari dan disetrika.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

21

d) Menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan

air sebelum dan sesudah membersihkan daerah

kelaminnya.

e) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi,

sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah

tersebut.

5) Istirahat dan Tidur

Hal-hal yang bisa dilakukan pada ibu untuk memenuhi

kebutuhan istirahat dan tidur adalah sebagai berikut :

a) Menganjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah

kelelahan yang berlebihan.

b) Menyarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan

rumah tangga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur

siang atau beristirahat selagi bayi tidur.

c) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa

hal :

(1) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.

(2) Memperlambat proses involusi uterus dan

memperbanyak perdarahan.

(3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk

merawat bayi dan dirinya sendiri.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

22

6) Aktivitas Seksualitas

Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas

harus memenuhi syarat berikut ini :

a) Secara fisik aman memulai hubungan suami istri begitu

darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu-satu

dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu

aman untuk memulai melakukan hubungan suani istri

kapan saja ibu siap.

b) Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda

hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu,

misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.

Keputusan ini tergantung pada pasangan yang

bersangkutan.

7) Latihan dan Senam Nifas

Setelah persalinan terjadi involusi pada hampir seluruh organ

tubuh wanita. Involusi ini sangat jelas terlihat pada alat-alat

kandungan. Sebagai akibat kehamilan dinding perut menjadi

lembek dan lemas disertai adanya strie gravidarum yang

membuat keindahan tubuh akan sangat terganggu. Oleh karena

itu, mereka akan selalu berusaha untuk memulihkan dan

mengencangkan keadaan dinding perut yang sudah tidak indah

lagi. Cara untuk mengembalikan bentuk tubuh menjadi indah

dan langsing seperti semula adalah dengan melakukan latihan

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

23

dan senam nifas. Untuk itu beri penjelasan pada ibu tentang

beberapa hal berikut ini.

a) Mendiskusikan pada ibu tentang pentingnya otot-otot

perut dan panggul agar kembali normal, karena hal ini

akan membuat ibu merasa lebih kuat dan ini juga

menjadikan otot perutnya menjadi kuat, sehingga

mengurangi rasa sakit pada punggung.

b) Menjelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap

hari sangat membantu.

(1) Dengan tidur terlentang dan lengan di samping,

tarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas

dalam, angkat dagu ke dada, tahan mulai hitungan 1

sampai 5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.

(2) Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar

panggul lakukanlah latihan Keagel.

c) Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot

bokong dan panggul, tahan sampai 5 hitungan. Relaksasi

otot dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.

d) Mulai mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan.

Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak.

Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus

mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

24

3. Mobilisasi Dini

a. Pengertian

Mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan

kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing untuk

mempertahankan fungsi fisiologis (Jannah, 2011).

Mobilisasi dini adalah kebijakan untuk selekas mungkin

membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan

membimbingnya berjalan (Suparyanto, 2011).

Mobilisasi dini dilakukan oleh ibu nifas untuk turun dari

tempat tidur sedini mungkin setelah persalinan, yang dapat

mengurangi kejadian komplikasi kandung kemih, konstipasi,

trombosis vena puerperalis, dan emboli pulmonal

(Bahiyatun, 2009).

b. Tujuan Mobilisasi Dini

1) Mempertahankan fungsi tubuh.

2) Memperlancar peredaran darah.

3) Membantu pernafasan menjadi lebih baik.

4) Mempertahankan tonus otot.

5) Memperlancar eliminasi.

6) Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat

kembali normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak

harian.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

25

7) Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau

berkomunikasi.

c. Manfaat Mobilisasi Dini

Menurut Dewi dan Sunarsih (2011), keuntungan dari mobilisasi

dini adalah :

1) Ibu merasa lebih sehat dan lebih kuat.

2) Faal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik.

3) Kesempatan yang baik untuk mengajari merawat atau

memelihara anaknya.

4) Tidak menyebabkan perdarahan yang abnormal.

5) Tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomi atau luka di

perut.

6) Tidak memperbesar kemungkinan prolaps atau retroflexio.

d. Dampak Imobilisasi

1) Atelektasis (kelainan bawaan pada pengembangan jaringan).

2) Pneumonia.

3) Sulit buang air besar (BAB dan BAK).

4) Distensi lambung.

e. Latihan Mobilisasi Pasca Persalinan

Mobilisasi dan gerakan-gerakan sederhana dapat dimulai saat 6

jam post partum. Supaya involusi tubuh berjalan dengan baik dan

otot-otot mendapatkan tonus, elastisitas dan fungsinya kembali.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

26

Menurut Bahiyatun (2009), Latihan yang dilakukan pasca

persalinan normal meliputi :

1) Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk. Letakkan kedua

belah tangan pada perut di bawah tulang iga. Tarik nafas

perlahan dan dalam melalui hidung, keluarkan melalui

mulut sambil mengencangkan dinding perut untuk

membantu mengosongkan paru.

2) Berbaring terlentang, kedua lengan diluruskan di atas

kepala dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Kendurkan sedikit lengan kiri dan kencangkan lengan

kanan. Pada saat yang sama, lemaskan tungkai kiri dan

kencangkan tungkai kanan, sehingga seluruh sisi tubuh

yang kiri menjadi kencang sepenuhnya. Ulangi pada sisi

tubuh yang kanan.

3) Berbaring terlentang, kedua tungkai sedikit dijauhkan.

Kencangkan dasar panggul, pertahankan selama 3 detik dan

kemudian lemaskan. Teruskan gerakan ini dengan berdiri

dan duduk.

4) Berbaring terlentang dengan kedua lutut ditekuk. Kontraksi

otot-otot perut untuk membuat tulang belakang mejadi datar

dan otot-otot bokong menjadi kencang, pertahankan selama

3 detik, kemudian lemaskan.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

27

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 kerangka teori

Sumber : Modifikasi (Notoatmodjo, 2010)

Pengetahuan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Informasi/Media Massa

3. Sosial Budaya dan

Ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Tingkatan pengetahuan

1. Tahu (Know)

2. Memahami

(Comprehention)

3. Aplikasi

(application)

4. Analisis (analysis)

5. Sintesis (synthesis)

6. Evaluasi

(Evaluation)

Masa Nifas Mobilisasi dini

Teori Mobilisasi Dini :

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Manfaat

4. Dampak

Imobilisasi

5. Latihan

mobilisasi pasca

persalinan

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

28

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Informasi/Media Massa

3. Sosial Budaya dan

Ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Baik

Cukup

Baik

Kurang

Baik

Tingkat Pengetahuan Ibu Immediate

Puerperium Tentang Mobilisasi Dini

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

J. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif,

Menurut Arikunto (2010), deskriptif yang berarti memamparkan atau

menggambarkan sesuatu hal, sedangkan kuantitatif adalah suatu data yang

dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang dimaksudkan

untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah

disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan penelitian paling sederhana,

dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam

penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap obyek atau

wilayah yang diteliti.

K. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan.

Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini telah di laksanakan di

Klinik Mojosongo Surakarta.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

30

2. Waktu

Waktu penelitian menjelaskan jangka waktu yang dibutuhkan penulis

untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan

(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Januari

– 25 Februari 2013.

L. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti (Wasis, 2008).

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu Immediate Puerperium di

Klinik Mojosongo Surakarta selama kurun waktu 9 Januari – 25

Februari 2013 dengan jumlah 30 ibu Immediate Puerperium.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika populasi

kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih

dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih

(Arikunto, 2006). Pada penelitian ini jumlah sampel yang akan

digunakan sebanyak 30 Immediate Puerperium.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Total sampling. Total sampling adalah semua populasi

dijadikan sampel semua atau bisa juga penelitian populasi

(Arikunto, 2010)

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

31

M. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner yang diisi

oleh responden. Kuesioner yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2010).

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu. Dalam

kuesioner ini menggunakan pilihan jawaban “Benar” atau “Salah”.

Sedangkan pernyataan dalam kuesioner ini menggunakan pernyataan

favourable atau pernyataan positif yaitu pernyataan yang jawabanya benar,

apabila responden menjawab “Benar” maka mendapat skor 1, dan jika

menjawab “salah” mendapat skor 0 dan unfavourable atau pernyataan

negatif yaitu pernyataan yang jawabanya salah, apabila responden

menjawab ”benar” maka mendapat skor 0 dan jika menjawab “salah”

mendapat skor 1. Selanjutnya kuesioner diuji validitas dan reliabilitas di

luar tempat penelitian dengan karakteristik responden yang hampir sama.

Dalam penelitian ini uji coba instrumen telah dilakukan di RSUD Surakata

dengan jumlah 30 responden menggunakan pernyataan sebanyak 35 item

pernyataan.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menujukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010). Validitas

kuesioner yang telah dibuat diukur menggunakan product moment

dengan rumus sebagai berikut :

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

32

=² ² ² ²

Keterangan :

: Koefisien antara x dan y

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

N : Jumlah subjek

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Uji validitas telah dilaksanankan di RSUD Surakarta pada

tanggal 3 Desember 2012 – 5 Januari 2013. Untuk menarik

kesimpulan mengenai validitas suatu pernyataan, statistik hitung

dibandingkan dengan tabel untuk 30 ibu Immediate Puerperium

dan signifikansi 5% yaitu 0,361. Kriteria pengambilan keputusan yang

dipergunakan adalah jika nilai hitung lebih besar dari tabel

maka item tersebut valid. Setelah 35 pernyataan dilakukan uji validitas

didapatkan hasil 32 pernyataan valid dan 3 pernyataan tidak valid

yaitu pada pernyataan nomor 8, 11 dan 25. Kemudian 3 pernyataan

tersebut tidak digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten

atau tetatp asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

33

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2010).

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan rumus Alpha

cronbach, yaitu :

Rumusnya :

Dimana

= ²

=

Jki : jumlah kuadrat seluruh skor item

Jks : jumlah kuadrat subjek

Jika koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding

(0,7) maka dapat dikatakan kelompok variabel yang mendukung

sebuah faktor relatif konsisten bila pengukuran akan diulang dua kali

atau lebih.

Hubungan antar indeks reliabilitas dengan kesalahan

pengukuran berbanding terbalik. Semakin besar indeks reliabilitas,

maka kesalahan pengukuran semakin kecil dan semakin kecil indeks

reliabilitas maka kesalahan pengukuran semakin besar

(Riwidikdo, 2010).

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

34

Setelah 35 pernyataan dilakukan uji reliabilitas terhadap 30

responden di RSUD Surakarta dapat diperoleh hasil reliabel karena

besar Alpha Cronbach 0,905 > 0,7.

3. Kisi-kisi kuesioner

Tabel 3.1

Kisi-kisi kuesioner

Variabel Aspek yang

dinilai

No.Pernyataan

F U

Jumlah

Total Item

Tingkat

Pengetahuan Ibu

Immediate

Puerperium

Tentang

Mobilisasi Dini

Pengertian

Tujuan

Manfaat

Dampak

imbolisasi

Latihan

mobilisasi

pasca

persalinan

1,2,12 6,21

3,9,19,27,28,32 15

13,22,26,29,31 4,18,34

7,16

5,10,17,20,23,24,30,33 14,35

5

7

8

2

10

Jumlah Total Item 24 8 32

N. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu

Immediate Puerperium yang berada di Klinik Mojosongo Surakarta,

kemudian menjelaskan tentang cara pengisianya. Responden diminta

untuk mengisi kuesioner sampai dengan selesai dan kuesioner diambil

pada saat itu juga oleh peneliti.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

35

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan data

primer dan data sekunder, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung di ambil dari subjek

atau objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari

responden, yaitu dari hasil pengisian kuesioner oleh responden

mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Immediate Puerperium tentang

Mobilisasi Dini di Klinik Mojosongo Surakarta”.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di dapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Peneliti mendapatkan data

sekunder berupa catatan dari Rekam Medis di Klinik Mojosongo

Surakarta yaitu data jumlah ibu Immediate Puerperium sebanyak 30

responden.

O. Variabel Penelitian

Variabel merupakan karakteristik atau keadaan atau kondisi pada

suatu objek yang mempunyai variasi nilai (Santoso, 2005). Dalam

penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah variabel tunggal, yaitu

tingkat pengetahuan ibu Immediate Puerperium tentang mobilisasi dini.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

36

P. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti, perlu sekali

variabel-variabel tersebut diberi batasan. Definisi operasional ini juga

bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan

terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan

instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2010).

Definisi pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Skala

Pengukuran

Kriteria Alat Ukur

Tingkat

Pengetahuan

Ibu

Immediate

Puerperium

Tentang

Mobilisasi

Dini

Kemampuan ibu

untuk

memahami

tentang

mobilisasi dini

dengan

menjawab

pernyataan

mengenai

pengertian,

manfaat,

dampak

imobilisasi dan

latihan

mobilisasi pasca

persalinan.

Ordinal

a. Baik, bila nilai

responden (x)

> 29,1

b. Cukup, bila

nilai 14,1 ≤ x ≤

29,1

c. Kurang, bila

nilai responden

(x) < 14,1

Kuesioner

Sumber : Riwidikdo, 2010

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

37

Q. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), kegiatan dalam pengolahan data

meliputi :

a. Editing

Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum

editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut.

b. Coding

Coding adalah usaha memberi kode-kode tertentu pada jawaban

responden. Setelah semua kuesioner diedit atau disunting,

selanjutnya dilakukan peng“kodean” atau “coding”, yakni

mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka

atau bilangan.

c. Memasukan Data (Data Entry) atau Processing

Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam

program atau “software”komputer. Dalam proses ini juga dituntut

ketelitian dari orang yang melakukan “data entry” ini.

d. Tabulasi

Tabulasi adalah usaha untuk menyajikan data, terutama

pengolahan data yang akan menjurus ke analisis kuantitatif.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

38

Biasanya pengolahan data seperti ini menggunakan tabel, baik

tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang.

e. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi.

Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).

2. Analisis Data

Data di analisis dengan Analisis Univariate (Analisis

Deskriptif). Menurut Notoatmodjo (2010), analisis univariate

bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Bentuk analisis univariate tergantung dari jenis

datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata,

median dan standar deviasi.

Untuk membuat tiga (3) kategori yaitu : Baik, Cukup, Kurang,

maka menggunakan parameter :

a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

39

Rumus mean yaitu:

X = n

Xn

i

iå1:

Keterangan :

= Besaran/nilai dari data, bila x jumlahnya ada 5,

maka Σx = + + + +

n = Jumlah data, bila datanya 5 maka n = 5

Simpangan baku (standar deviasi) adalah seberapa data tesebut

menyimpang dari rata-ratanya.

Rumus :

sd = )1(

)( 2

1:2

1:

-

-

åå

n

n

x

xi

n

ii

n

i

Keterangan:

sd = Simpangan baku (Standard deviation)

xi = Nilai responden

n = Jumlah responden

(Riwidikdo, 2010)

R. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah masalah yang sangat penting dalam

penelitian. Menurut (Hidayat, 2008) etika penelitian meliputi :

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

40

1. Lembar persetujuan responden (Informed consent)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan tujuan agar responden mengerti maksud

dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia, maka diberikan sebuah

lembar pernyataan yang telah disiapkan oleh peneliti dan kemudian

untuk ditandatangani oleh responden penelitian.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden penelitian, peneliti tidak

mencantukan nama responden penelitian baik di alat ukur (kuesioner)

maupun lembar penyajian hasil penelitian.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil penelitian.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Gambaran Umum

Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Mojosongo yang beralamat di

jalan Malabar Utara Telepon (0271) 853359 Surakarta-57127. Secara umum

jenis pelayanan kesehatan yang diberikan berhubungan dengan masalah

kesehatan yang meliputi penyakit umum, gigi, mata, penyakit dalam,

pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) diantara lain kehamilan,

persalinan, nifas, bayi dan anak.

Sarana dan prasarana ruang meliputi poli kandungan, poli penyakit

umum, gigi, mata, penyakit dalam, ruang bersalin, ruang nifas, rawat inap

penyakit umum. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya

persalinan sudah cukup memadai, yaitu 1 ruang bersalin, dengan 3 tempat

tidur, 1 ruang periksa, 2 ruang nifas dengan 6 tempat tidur. Pelayanan rawat

inap pasien nifas terdapat sistem rawat gabung (Rooming In).

F. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan ibu

immediate puerperium tentang mobilisasi dini di dapatkan nilai mean 21,6

dan standart deviasi 7,5. Dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

42

Tabel 4.1 Mean dan Standart Deviasi

Variabel Mean Standart Deviasi

Pengetahuan ibu immediete

puerperium tentang mobilisasi

dini

21,6 7,5

Berdasarkan nilai mean dan standart deviasi, tingkat pengetahuan ibu

immediete puerperium tentang mobilisasi dini di Klinik Mojosongo

Surakarta dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2

Tingkat Pengetahuan Ibu Immediate Puerperium tentang

Mobilisasi Dini di Klinik Mojosongo Surakarta

No Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 Baik 5 16,7%

2 Cukup 17 56,6%

3 Kurang 8 26,7%

Jumlah 30 100%

Sumber: Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat di kelompokkan pengetahuan ibu

immediate puerperium di Klinik Mojosongo Surakarta pada kategori baik

sebanyak 5 responden (16,7%), cukup sebanyak 17 responden (56,6%),

dan kurang sebanyak 8 responden (26,7%). Jadi tingkat pengetahuan

responden paling banyak terdapat pada tingkat cukup yaitu sebanyak 17

responden (56,6%).

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30 responden menunjukkan

bahwa tingkat pengetahuan ibu immediate puerperium tentang mobilisasi dini

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

43

di Klinik Mojosongo Surakarta pada kategori baik sebanyak 5 responden

(16,7%), cukup 17 responden (56,6%), kurang 8 responden(26,7%). Jadi

tingkat pengetahuan ibu immediate puerperium tentang mobilisasi dini di

Klinik Mojosongo Surakarta yang paling banyak pada kategori cukup yaitu

sebanyak 17 responden (56,6%).

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu

immediate puerperium berpengetahuan cukup, dilihat dari kuesioner yang

dijawab ibu kurang paham mengenai sebagian besar tujuan mobilisasi dini

yang dapat membantu pernafasan menjadi lebih baik, manfaat mobilisasi

yang memberi kesempatan untuk mengajari merawat atau memelihara

bayinya, dan dampak imobilisasi yang bisa terjadi kelainan bawaan pada

pengembangan jaringan (atelektasis) dari kuesioner yang telah diberikan. Hal

ini dipengaruhi oleh kurangnya informasi/media massa dan pengalaman ibu

immediate puerperium yang sudah atau belum mendapatkan penyuluhan dari

tenaga kesehatan tentang mobilisasi dini.

Sehingga sangat dibutuhkan peran serta dari tenaga kesehatan untuk

memberikan informasi melalui penyuluhan, pemahaman dan informasi yang

lebih baik tentang mobilisasi dini khususnya pada ibu immediate puerperium.

Informasi yang dapat diperoleh baik dari formal maupun non formal yang

dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact), sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2005).

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

44

H. Keterbatasan dan Kendala

1. Keterbatasan

a. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup dan responden hanya

bisa menjawab benar atau salah sehingga jawaban responden belum

bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

2. Kendala

Waktu penelitian membutuhkan waktu yang lama karena tidak setiap hari

ada ibu immediate puerperium.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

45

BAB V

PENUTUP

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk

mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Immediate Puerperium tentang Mobilisasi

Dini di Klinik Mojosongo Surakarta maka peneliti mengambil sampel 30

responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan

saran sebagai berikut :

C. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Immediate

Puerperium tentang Mobilisasi Dini di Klinik Mojosongo Surakarta dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan ibu immediate puerperium tentang mobilisasi dini pada

tingkat baik sebanyak 5 responden (16,7%)

2. Pengetahuan ibu immediate puerperium tentang mobilisasi dini pada

tingkat cukup sebanyak 17 responden (56,6%)

3. Pengetahuan ibu immediate puerperium tentang mobilisasi dini pada

tingkat kurang sebanyak 8 responden (26,7%)

4. Pengetahuan ibu immediete puerperium tentang mobilisasi dini paling

banyak terdapat pada tingkat cukup yaitu sebanyak 17 responden (56,6%)

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

46

D. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka perlu adanya upaya untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Responden

Diharapkan ibu lebih memperluas pengetahuan tentang mobilisasi dini

dengan cara bertanya langsung pada petugas medis, mengikuti

penyuluhan-penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan atau

mencari informasi melalui media elektronik, media cetak maupun internet.

2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan sebaiknya dapat meningkatkan

ilmu dalam memberikan penyuluhan secara intensif pada ibu nifas untuk

meningkatkan pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini serta dapat

mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas dalam memberikan

pelayanan yang lebih bermutu khususnya pada ibu nifas.

3. Bagi Peneliti Lain

Mengingat keterbatasan penelitian ini hendaknya dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan variabel penelitian,

sehingga akan di dapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

47

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogyakarta Nuka

Medika.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta.

. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

2010. Jakarta : Rineka Cipta.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.

Depkes RI. 2010. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI.

http://www.google.com diakses tanggal 01/12/2012

Dewi dan Sunarsih. 2011. Mobilisasi Dini Post Partum.

http://kesehatan-dokter-kebidanan-

farmasi.blogspot.com/2012/01/mobilisasi-dini-ibu-post-partum.html

diakses tanggal 02/11/2012

Hidayat, A.A. 2008. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Jannah.2011. Mobilisasi Dini Post Partum.

http://indonesiannursing.com/2010/05/25/mobilisasi-dini-post-partum

diakses tanggal 02/11/2012

Lailatulfitriyah. 2009. Mobilisasi Dini.

http://wordpress.com/2009/10/27/mobilisasi-dini diakses tanggal

02/11/2012

Manuaba, I.B.G, dkk. 2007. Gawat Darurat Obstetri-Genekologi & Obstetri-

Genekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Reneka Cipta.

. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Reneka Cipta.

Riwidikdo, H. 2006. Statistika Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

. 2010. Statistika untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU IMMEDIATE PUERPERIUM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-yossikrist... · mobilisasi dini pada tingkat kurang baik D. Manfaat Penelitian

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.

Santoso, G. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta :

Prestasi Pustaka Publisher.

Suherni, S. Dkk. 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.

. Dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.

Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta :

ANDI.

Suparyanto, 2010. Konsep Mobilisasi Dini Post Partum.

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-mobilisasi-dini-post-

partus.html diakses tanggal 25/10/2012

Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC.